TINJAUAN KASUS
-
Upload
rifqi-ari-fajar -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
Transcript of TINJAUAN KASUS
-
5/28/2018 TINJAUAN KASUS
1/8
TINJAUAN KASUS
PASIEN DENGAN MENINGITIS
Disusun Oleh :
Singgih Gema Dwihardika (11.0744.S)
Tri Yuliantono (11.0746.S)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
PEKAJANGANPEKALONGAN
2014
-
5/28/2018 TINJAUAN KASUS
2/8
TINJAUAN KASUS
A. Hasil anamnese
Tn.M umur 19 tahun datang ke UGD diantar keluarga dengan kendaraan pribadi pada
pukul 14.00, dalam kondisi kesadaran letargi. Keluarga mengatakan sebelum dibawa ke RS
klien mengalami sakit kepala hebat, muntah kurang lebih 3x, panas tinggi, dan nyeri
punggung dan leher, batuk disertai darah kurang lebih 6 bulan tanpa diobati. Keluarga juga
mengatakan kakek klien pernah mengalami riwayat penyakit Tuberkulosis.
B. Hasil pemeriksaan
1. Secara umum :
Tanda-tanda vital :
Suhu : 37.5oC
Tekanan darah : 100/60 mmhg
Nadi : 96x/menit
Pernafasan : 24x/menit
GCS
E;2 V;3 M\: 4 = 9
Tingkat kesadaran : Samnolen
BB : 45 kg
TB : 165 cm
2. Pemeriksaan fisik (Head to Toe)
Kepala :
Inspeksi : bentuk kepala oval, rambut kusam, sedikit pembengkakan pada bagian kepala.
Palpasi : nyeri tekan pada bagian kepala.
Mata :
Inspeksi : ketika dilakukan pemeriksaan reaksi pupil menggunakan senter klien memejamkan
matanya dengan kuat, konjungtiva pucat, warna sklera putih, terdapat lingkaran hitam
disekitar mata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada bagian mata.
Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, warna hidung sama dengan warna kulit sekitar wajah.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
-
5/28/2018 TINJAUAN KASUS
3/8
Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir kering dan pucat, terdapat warna keputih-putihan pada lidah, gusi
warna merah muda, gigi kurang bersih.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan di sekitar mulut.
Telinga :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar, simetris telinga kiri dengan yang
kanan.
Palpasi : nyeri tekan disekitar telinga.
Leher :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar , tidak ada pembesaran vena
jugularis.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, terdapat nyeri tekan pada punggung leher.
Ekstremitas atas :
Inspeksi : terdapat ruam petechie.
Palpasi : nyeri tekan pada kulit.
Dada :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar, tidak ada pembengkakan.
Palpasi : nyeri tekan pada dada.
Perkusi : pekak.
Auskultasi : bunyi pernafasan rales (crekles).
Abdomen :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar, bentuk abdomen cekung.
Auskultasi : bunyi peristaltik usus 37x/menit
Palpasi : nyeri tekan di abdomen kiri atas
Perkusi : bunyi timpani
Ektremitas bawah
Inspeksi : ektremitas bawah simetris kiri dan kanan dan terdapat pembengkakan pada bagian
lutut dan pergelangan kaki, babinski positif
Palpasi : nyeri tekan pada bagian lutut dan pergelangan kaki
-
5/28/2018 TINJAUAN KASUS
4/8
3. Pemeriksaan Penunjang :
Analisis CSS dari pungsi lumbal
Meningitis bakterial : tekanan meningkat, cairan keruh/berkabut, jumlah sel darah putih
meningkat ; glukosa menurun, kultur positif terhadap beberapa jenis bakteri
Glukosa serum meningkat
LDH serum meningkat
Sel darah putih sedikit meningkat dengan peningkatan neotofil
Elektrolit darah abnormal
ESR/LED meningkat
Kultur darah/hidung/tenggorokan?urine : dapat mengindikasikan daerah pusat infeksi atau
mengindikasikan tipe penyebab infeksi
MR/CT Scan ; dapat membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran/letak ventrikel; hematoma
daerah serebral,homoragik atau tumor
Ronsen dada, kepala, dan sinus : mungkin ada indikasi infeksi atau sumber infeksi intracranial
C. Analisa Data
Data Subjektif :
Keluarga klien mengatakan klien merasakan sakit kepala hebat
Keluarga klien mengatakan klien muntah kurang lebih 3x
Keluarga klien mengatakan tubuh klien panas sejak dari pagi
Keluarga klien mengatakan klien merasakan nyeri pada bagian punggung dan leher
Keluarga juga mengatakan bahwa klien batuk darah kurang lebih sudah 6 bulan
Keluarga juga mengatakan bahwa kakek klien punya riwayat penyakit TBC
Data Objectif :
TTV :
Suhu : 37.5oC
TD : 100/60 mmhg
Nadi : 96x/menit
Respirasi : 24x/menit
Terdapat nyeri tekan pada bagian kepala
Klien potophobia, saat dilakukan pemeriksaan pupil klien menutup matanya dengan kuat
-
5/28/2018 TINJAUAN KASUS
5/8
Tanda kerning dan brudzinski positif
Saat pemeriksaan CT scan terdapat penumpukan cairan pada selaput meningen
Saat pemeriksaan rontgen terlihat bagian paru-paru berawan
D. Identifiksai Masalah
Risiko Infeksi factor risiko dengan adanya kuman patogen pada cairan serebrospinal dan
sekret saluran pernapasan.
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
NO MASALAH PATOFISOLOGI
1 Risiko Infeksi factor risiko dengan adanya kuman
patogen pada cairan serebrospinal dan sekret saluran
pernapasan.
Bakteri TB masuk ke cairan
otak melalu pembuluh darah
didalam pembuluh darah otak
mikroorganisme yang masuk
dapat berjalan ke cairan otak
melalui ruangan subarachnoid
adanya mikroorganisme yang
patologis merupakan
penyebab peradangan pada
piamater, arachnoid, cairan
otak dan ventrikel
Eksudat yang dibentuk akan
menyebar, baik ke kranial
maupun ke saraf spinal yang
dapat menyebabkan
kemunduran neurologis
selanjutnya
Eksudat ini dapat
-
5/28/2018 TINJAUAN KASUS
6/8
menyebabkan sumbatan
aliran normal cairan otak dan
dapat menyebabkan penyakit
infeksi otak lainnya
NO MASALAH PATOFISOLOGI
2 Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
biologis. Bakteri TB masuk ke cairan
otak melalu pembuluh darah
didalam pembuluh darah otak
Infeksi cairan serebrospinal
dan meningeal menyebabkan
respon inflamasi pada
piamater , arakhnoid dan CSF
Pembuluh darah mengalami
inflamasi di dalam area
sekitar otak
Nyeri
-
5/28/2018 TINJAUAN KASUS
7/8
E. Rencana Intervensi
1. Risiko Infeksi factor risiko dengan adanya kuman patogen pada cairan serebrospinal dan
sekret saluran pernapasan.
INTERVENSI RASIONAL
1.Berikan tindakan isolasi sebagai tindakan
pencegahan
2.Pantau suhu secara teratur. Catat
munculnya tanda-tanda klinis dari proses
infeksi
1.Pada fase awal meningitis bakteri, isolasi
mungkin diperlukan sampai organismenya
diketahui, dan untuk mencegah resiko
penyebaran pada orang lain
2.Timbulnya tanda klinis yang terus
menerus merupakan indikasi dari
perkembangan infeksi bakteri yang dapat
bertahan sampai berminggu-minggu.
3.Anjurkan untuk melakukan teknik napas
dalam
3.Untuk meningkatkan kelancaran
pengeluaran secret yang menurunkan
resiko terjadinya komplikasi terhadap
pernapasan
4.Kolaborasi terapi antibiotika IV sesuai
indikasi: Penisilin G, ampisilin,
Kloramfenikol,gentamisin, amfoterisin B.
4.obat yang dibilih tergantung pada tipe
infeksi dan sensifitas individu. Obat
intratekal mungkin diindikasikan untuk
basilus Gram-negatif,jamur,amuba
-
5/28/2018 TINJAUAN KASUS
8/8
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
INTERVENSI RASIONAL
1.Berikan lingkungan yang tenang, ruangan
agak gelap sesuai indikasi
1.Menurunkan reaksi terhadap stimulasi dari
luar atau sensivitas pada cahaya danmeningkatkan istirahat atau relaksasi
2.Dukung untuk menemukan posisi yang
nyaman, seperti kepala agak tinggi sedikit.
2.Menurunkan iritasi meningeal, resultan
ketidaknyamanan lebih lanjut.
3.Tingkatkan tirah baring, bantulah
kebutuhan perawatan diri yang penting
3.Menurunkan gerakan yang dapat
meningkatkan nyeri
4.Gunakan pelembab yang agak hangat pada
nyeri leher/punggung
4.meningkatkan relaksasi otot dan
menurunkan rasa sakikt/rasa tidak nyaman