TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

86
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN KONSUMTIF SEPEDA MOTOR (Studi kasus BPRS Amauah Sejahtera di Kecamatan Cerme,Kabupaten Gresik) Di susun oleh : Siti Khasanah 103046128281 JURUSAN PERBANKAN SY ARI' AH FAKULTAS SY ARI' AH DAN HUKUM UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 1427 H/2006 M ,

Transcript of TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN

KONSUMTIF SEPEDA MOTOR

(Studi kasus BPRS Amauah Sejahtera di Kecamatan Cerme,Kabupaten Gresik)

Di susun oleh :

Siti Khasanah

103046128281

JURUSAN PERBANKAN SY ARI' AH

FAKULTAS SY ARI' AH DAN HUKUM

UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH

JAKARTA

1427 H/2006 M ,

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD

PEMBIA Y AAN KONSUMTIF SEPEDA MOTOR PADA BPRS

AMANAH SEJAHTERA DI KECAMATAN CERME,

KABUPATEN GRESH(

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan Huknm

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai

Gelar Saijana Ekonomi Islam

Oleh:

Siti Khasanah

Nll\1: 103046128281

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN PERBANKAN SYARI' AH

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1427 HI 2006 M

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang be1judul " TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIA Y AAN KONSUMTIF SEPEDA MOTOR ( Studi kasus BPRS Amanah Sejahtera di kecamatan Cenne, Kabupaten Gresik ) " telah di ujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakmta pada tanggal 19 Juli 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar smjana ekonomi pada jurusan muamalah.

Jakarta, 19 Juli 2006 Mengesahkan

De

Prof. Dr. H. Muham1 ad Amin Suma, SH., MA., MM. NIP. 150210422

Panitia Ujian

Ketua : J.'.P'.[!ro2_jf',_. J;;Dtrr.JM'tl\!uhharum.Jl!Im!.l!aQdJ.A~mnl!:in!JS~t![1m!}!a!b.JSliH:L.JM~AJ. M~'f.t.::-.. ~·r. .. ~ .. ~ ............. )

Sekretaris : ::~:~::d0::~1figi M.Ag. ( .... ~ NIP. 15029015

Pembimbing : Dr. Sudirman Abbas M.Ag. ( ..... ~ ~ ... ~~.) ~·/·

Penguji I

Penguji II

NIP. 150294051

: Prof. Dr. H. 1-Iasanuddin AF., MA NIP. 150050917

: Ors. Asep Syarifuddin Hidayat SH., Ml-[ NIP. 150268783

,((A..~ ~,..>-s;:;;> __ _

( ...................... )

( ..... ()/!!!1! ... )

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr.wb.

Alhamdullilah, segala puji syukur yang sedalam-dalamnya penulis

panjatkai1 kehadirat Allal1 SWT yai1g senai1tiasa melimpallkilll ral1ll1at dai1

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikilll skripsi dengan judul

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pembiayaan Konsumtif Sepeda

Motor (Studi Kasus BPRS Amanah Sejahtera Di Kecamatan Cerme,

Kabupaten Gresik) Talc lupa pula shalawat dan salam dihaturkilll kepada

junjungai1 kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Dalill11 penyusunilll sk:ripsi ini penulis masih billlyalc menemui kesulitm1

mengingat keterbatasan penulis, pengetahuan serta teknik-teknik pengumpulilll

datanya. Oleh km·ena itu penulis menyadari bal1wa sk:ripsi ini masih jauh

dikatakan sempurna.

Namun penulis berusaha dengai1 batas kemill11puai1 yai1g ada untuk

menyelesaikan sk:ripsi ini yang banyak dibai1tu dari berbagai pihalc, untuk itu

penulis dengan kerendahan hati mengucapkai1 terima kasih kepada pihak-pihalc

berikut:

I. Bapak Prof.Dr. H. M. Amin Suma., SH, MM. selalcu Dekilll Falcultas

Syari' ah dm1 Hukum UIN Syarif Hidayatullal1 Jalmrta.

2. Bapalc Dedy Nursyamsi, SH, M.Hum, selalcu ketua jurusan muamalat dilll

bapak M.Taufigi M.Ag, sekretaris jurusai1 muamalat yang telah ikhlas

membimbing penulis dalam penulisai1 skripsi ini.

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

3. Bapak Dr.Sudinnan Abbas MAg, selaku pembimbing yang telah banyak

memberi bimbingan kepada penulis secara intensif dan efektif sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

4. Pihak perpustakaan Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakatta

yang telah memberikan fasilitas serta kemudahan pada penulis tmtuk

mengadakan studi kepnstakaan.

5. Seluruh dosen jurusan muanmlah pada fakultas Syari'ah dat1 Hukum UIN

Syai·if Hidayatullah Jakarta.

6. Para katyawan BPR Syari'ah Amatiah Sejahtera yang telah bat1yak

membantu penulis selama melakukat1 penelitiai1.

7. Orang tuaku tercinta, aba H.Sudariyanto SH, bundaku tercinta motivator

utan1a penulis Hj.Fazaidah, yang telah membesarkat1, membimbing dan

mendidik sejak kecil, karena berkat doa dan dukunganya baik moril

maupun materil, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Juga buat

Saudara-saudaraku tercinta kak Thoyib, mbak Dija, dik Rozi, Rika, Aza,

Ulwa, Qorib dan khalim.

8. Special !hank's for my uncle Drs.M.Nashihan SH, atas semangat yang

diberikan kepada penulis juga seluruh keluarga besai· Slipi. And all of my

big family's.

9. Dedek centhilku masruroh n lilik, sobat-sobat tercintaku, karnar C3,

jaziroh, clan teman-teman AN-NUR, terima kasih atas semua kebaikan

kaliat1 cak upik, cak habib dan semua at1alc-anak Alicia, dan teman-

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

10. Semua teman-teman kelas PS-A khususnya, dan semua kelas yang pernah

penulis ikuti yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu selama kuliah

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Juga teman-teman karibku di

Surabaya dan Gresik.

11. Terakhir untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, baik langsung maupun tak langsung.

Semoga Allah SWT membalas seluruh a.ma! dan kebaikan bagi mereka

yang telah tulus dan ikhlas memberikan dukungan dan bantuan, serta

bimbinga.nnya, Amien.

Akhir kata, penulis mohon ma.a.f apabila ada kesalahan-kesa.lahan <la.lam

penulisan skripsi ini dikarenakan sangat terbatasnya pengetahuan dan kemampuan

yang penulis miliki.

Wassalamu'alaikurn wr.wb.

Jakarta, Juli 2006

Penulis

Siti khasanah

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

DAFTARISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFT AR ISI ................................................................................................................. iv

BABI:PENDAHULUAN

A .. Latar belakang masahth ............................................................................... I

B. Pembatasan dan perumusan masalah .......................................................... 6

C. Tujuan penelitian ........................................................................................... 7

D. Metode penelitian dan teknik penulisan ...................................................... 8

E. Sistematika penulisan ................................................................................... 9

BAB II: TINJAUAN TEORITIS TENTANG AKAD PEMBIAYAAN

KONSUMTill

A. Pembiayaan

l. Definisi pembiayaan ............................................................................... 11

2. Jenis pembiayaan .................................................................................... 13

3. Jenis akad dalam pembiayaan ................................................................ 15

B. Murabahah

Definisi .................................................................................................... 16

2 Ketentuan um um pembiayaan murabahah ............................................ 19

3 Kaidah dan hal-hal yang berhubungan dengan murabahah ................. 23

4 Manfaat dan resiko murabahah .............................................................. 24

5 Persamaan dan perbedaan pembiayaan murabahah dengan

!credit modal kerja pada bank konvensional.. ...................................... 26

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

BAB III : 1•ROFIL BPRS AMANAH SEJAHTERA

A. Sejarah singkat dan perkembangan BPRS Amanah Sejahtera ................... 30

B. Visi dan misi BPRS Amanah Sejahtera ....................................................... 33

C. Tingkat perkembangan usaha BPRS Amanah Sejahtera ............................ 34

D. Struktur organisasi BPRS Amanah Sejahtera ............................................. 34

E. Produk-produk BPRS Amanah Sejahtera .................................................... 36

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pembiayaan konsumtif sepeda motor sebagai salah satu produk

Penyaluran dana pada BPRS Amanah Sejahtera ........................................ 43

B. Penentuan profit dalam pembiayaan konsumtif sepeda

motor pada BPRS Amanah Sejahtera .......................................................... 47

C. Kebijakan dan prosedur pembiayaan konsumtif sepeda motor

pad a BPRS Amanah Sejahtera ..................................................................... 49

D. Akad dalam pembiayaan konsumtif sepeda motor pada

BPRS Amanah Sejahtera .............................................................................. 59

E. Analisa terhadap akad pembiayaan konsumtifsepeda motor

pada BPRS Amanah Sejahtera ..................................................................... 61

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 65

B. Saran-saran ................................................................................................... 67

DAFT AR PUST AKA .................................................................................................. 69

LAMP IRAN

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

BABI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sejak kelahirannya, perbankan syari'ah hadir dengan dilandasi oleh nilai-

nilai Islam, dimana tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan adalah tiada

lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan

ekonominya dengan Al-Qur 'an dan As-Sunnah.

Al-Baqarah 60 :

,.. <) ,, ,, 0 0,,.,.. ,.. ,..

~ ay.·; c. ~I A.:.. :.::.ifl.ii.l~ ~I ;'!)~ :..,.. _;;,1 1:1ae AA~ ~; ~I ~lj ,.. ,.. ... ....,,. ,, ,..,..

0 ;O _. _. ~ ,1.,1. l ;B J ,..

;;_,.~ J>)Ui ,j IJ::"i i.lj .illl J)J ::.,.. 1_f.y:;.1j l}S" ~:-,:.;.~ V"Ui JS' ~ J.i ,, ,.. ,, ... ,.. ,, ... ,.. [$ ...

<" /"\. :li_All)

Artinya:

Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu kami beifirman "pukullah batu itu dengan tongkatmu "lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tep1pat umumnya (masing­masing) makan dan minumlah rizki (yang diberikan)Allah dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusdkan ". (Al-Baqarah :60/2)

Al-Baqarah 275 :

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

2

Artinya:

" orang-orang yang makan riba tidak dapal legak berdiri, kecuali seperli berdirinya orang yang kemasukan syaithan (kesurupan jin). Yang demkian ilu karena mengatakan jual beli ilu sama dengan riba dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Maka siapa yang telah menerima peringatan Allah lalu berhenti maka baginya apa yang telah lalu. Dan putusanya terserah pada Allah. Sedang siapa yang mengulangi perbuatan ribanya merekalah penghuni neraka dan kekal di dalamnya". (Al-Baqarah: 275/3)

Ayat diatas merupakan sebagian kecil ayat yang dijadikan sebagai penentu

dasar pikiran dari pesan Al-Qur'an dalam bidang ekonomi, dari ayat tersebut

Islam mendorong penganutnya untuk menikmati karunia yang diberikan oleh

Allah, dan karunia tersebut harus didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat baik materi maupun non materi.

Konsep perbankan syari'ah merupakan perwujudan kebutuhan masyarakat

Muslim yang memiliki preferensi dalam sektor keuangan. Sistem operasional

perbankan syari'ah harus selalu disesuaikan dengan konsep prejerensi yang

ditetapkan dalam konsep maslahat, dimana tujuan dari syari'ah itu sendiri adalah

untuk kesejahteraan umat manusia (maslahat al-ibad). Menurut khalaf (1997 :

345): t01ggak keberadaan dunia yang menjadi dasar konsep maslahat mencakup :

kehidupan (nafs), haita (maal), iman (din), aka! (aql), dan keturunan (nasl).

Meskipun dalam beberapa hal, antara bank konvensional dan bank syari' ah

memiliki beberapa persamaan terutama dalam sisi teknis penerimaan uai1g,

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

3

pelayanan dan teknologi. 1 Namun, dari beberapa konsep diatas dapat dilihat

dengan jelas perbedaan mendHsar antara bank syari'ah dan konvensional. Selain

itu, beberapa keistimewaan bank syari'ah adalah :

I. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat antara pemegang saham,

pengelola bank, dan nasabahnya, yang mengakibatkan adanya kebersamaan

dalam menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan secara jujur dan

adil, semua pihakjuga memperoleh tanggungjawab yang sama.2

2. Dalam rangka menghindari pembayaran dan penerimaan riba (bunga) dalam

kegiatan pembiayaan (jinancing), perbankan syari'ah menempuh mekanisme

bagi basil (profit and loss sharing investment) sebagai pemenuhan kebutuhan

pennodalan (equity financing) dan investasi berdasarkan imbalan ifee based

investment) melalui mekanisme jual beli (bai') sebagai pemenuhan kebutuhan

pembiayaan (debt financing) 3

Hal ini memiliki implikasi dan sangat berpengaruh pada aspek operasional dan

produk yang dikembangkan oleh bank syari'ah.

Oleh karenanya, perbankan syari'ah sebagai suatu sistem yang dibangun

dengan semangat alternative, seharusnya berbeda dengan perbankan yang ada.

1 M. Syafi'i Antonio, Bank Syari'ah H1acana Ula1na dan Cendekicnvan, (Jakarta: Tazkia lnstale, l 999) cet ke-1, h.261.

2 \Varku111 sun1itro, SH, MI-I. Asas-asas Perbankan Islarn dan Letnbaga 7'erkait (BAMU! dan fokafiil) di Indonesia, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1997) cet ke-2, h.22.

3 Zainul Arifin, Afe1uaha111i Bank Syari'ah: fjngkup, Peluang, Tantangan, /Jan Prospek. (Jakarta: alvabet, 1999) cet ke-l ,h.30.

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

4

Pela)anan perbankan syari'ah merupakan gabungan antara aspek moral dan aspek

bisnis. Dalam operasionalnya selalu bertujuan untuk mendapatkan profit dan

terbebaskan dari unsur pe1judian, (intended s1,eculation, maysir),

ketidakjelasan/manipulatif (gharar), dan riba.4

Perbedaan antara bank Syari'ah dengan bank konvensional5 :

[-No Bank konvensional Bank Svari'ah I. Landasan operasional Landasan operasional

- prinsip material isme (bebas ni lai). - prms1p Syari'ah (tidak be bas - komoditi yang diperdagangkan. nilai). - instrument imbalan terhadap - uang hanya sebagai alat tukar.

pemilik uang ditetapkan dimuka - dilarang menggunakan sistem mcnggunakan bunga. bunga.

- memakai car a bagi hasil dari keuntungan jasa atas transaksi.

2. Pe ran clan fimgsi bank Peran clan fimgsi bank - sebagai penghimpun dana - sebagai penerima dana titipan

masyarakat & meminjamkan nasabah. kembali ke masyarakat dalam - sebagai manajer investasi. bentuk kredit dengan imbalan - sebagai investor. bunga. - sebagai penyedia jasa pembayaran

- sabagai penyediajasa pembayaran. selama tidak bertentangan dengan - menerapkan hubungan debitur Syari'at Islam.

krcditur antara bank dengan - sebagai pengelola dana kebajikan, nasabah. (ZIS).

- meneraokan hubungan kemitraan. 3. Resiko usaha Resiko usaha

Resiko bank tidak ada kaitannya Dihadapi bersama , antara bank · dengan resiko debitur dan dengan nasabah tidak mengenal

sebaliknya. Antara pendapatan bunga negative spread (selisih negative). dengan beban bunga dimungkinkan terjadi selisih negative.

4. Sistem pengawasan Sistem pengawasan Tidak adanva nilai reli2ius va111:! Ada dewan nengawas Svari'ah,

4 M. Firdaus NI-I) konsep dan in1p/e111entasi Bank Syari'ah, cdukasi professional syarPah, (Jakarta: lembaga penerbit Renaisan anggota !KAP!, 2005) cet ke-1, h.13.

5 H.M.Nadraluzzaman Hosen,MS,ME,Ph.D, Buku Saku Lembaga Bisnis Syari 'at, PKES (pusat komunikasi ekonom Syari'ah)

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

5

Bank syari'ah yang pada awalnya hanya ingin memenuhi kebutuhan

Muslim, namun dalam perkembangannya telah mampu memenuhi kebutuhan

kalangan y3ng lebih luas juga. Terlebih lagi dengan akan datangnya era pasar

bebas yang juga harus di antisipasi agar perekonomian kita tetap dapat bersaing

dan bertahan. Dalam hal ini, termasuk didalamnya penerapan sistem ekonomi

yang berlandaskan hukum Islam (ekonomi syari'ah) melalui lembaga

alternatifnya yang kini mulai dilirik oleh lembaga keuangan konvensional,

ternyata kehadiran lembaga ekonomi dan perbankan Syari'ah dapat tumbuh dan

berkembang dan kini semakin dapat perhatian dari hati para pengusaha kecil dan

menengah. Oleh karenanya, eksistensi lembaga keuangan syari'ah dan atau

lembaga perbankan syari'ah, dengan segala bentuk kegiatan usahanya yang telah

ada selama ini baik visi dan misinya dalam upaya memberdayakan ekonomi

masyarakat, menimbulkan daya tarik tersendiri.

BPRS ini mernpakan bank perkreditan rakyat syari'ah yang menjalankan

usahanya dengan prinsip syari'ah serta memiliki ciri khas tersendiri. BPRS sendiri

tentunya berusaha memajukan perekonomian masyarakat dengan memberikan

fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan syari'ah. Namun demikian, kadang

perbedaan pendapat diantara para ulama ataupun para pakar hukmn mengenai

perbankan syari'ah dapat menimbulkan polemik-polemik baru, seperti masalah

sistem bunga yang diterapkan bank konvensional dan sistem bagi hasil pada bank

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

6

syari'ah, ataupun akad-akad yang berlaku dalam setiap transaksi baik pada bank

syari'ah atau bank konvensional, ataupun hal-hal lain yang bersangkutan dengan

masalah perbankan. Karenanya, tidaklah sedikit pembahasan yang masih

membutuhkan tinjauan lebih lanjut dilihat dari beberapa segi, termasuk dari segi

hukum Islam.

Untuk itu, penulis tertarik untuk meneliti sebuah bank perkreditan rakyat

yang menggunakan sistem syari'ah, dimana salah satu fasilitas yang di berikan

bank ini adalah produk pembiayaan konsumtif sepeda motor. Bagaimanakah

tinjauan hukum Islam terhadap akad yang digunakan dalam pembiayaan ini?

Untuk memaparkan lebih lanjut pembahasan diatas, penulis mengkaj inya dalam

sebuah skripsi dengan judul

"TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN

KONSUMTIF SEPEDA MOTOR PADA BPRS AMANAH SEJAHTERA DI

KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK"

Sebagai bahan pertimbangan dipilihnya judul tersebut oleh penulis adalah

karena BPRS Amanah Sejahtera merupakan bank BPR Syari'ah pertama yang

ada di kabupaten Gresik, selain itu juga karena judul yang diambil tersebut sesuai

dengan prodi penulis yaitu perbankan syari'ah.

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

I. Pcmbatasan Masalah

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

7

Ketika kita membahas tentang masalah lembaga ekonomi dan keuangan

terlebih lagi bila dikaitkan dengan kata syari'ah maim polemik pemahaman

dan pembahasan mengenai ha! tersebut akan sangat luas. Terlebih lagi dengan

maraknya perbankan yang merubah sistem operasionalnya pada sistem bagi

hasil yang sesuai dengan syari'ah, BPRS sebagai salah satu bank perkreditan

rakyat yang menggunakan sistem syari'ah, sedikit banyak tentunya

memberikan andil dalam meningkatkan kehidupan ekonortli masyarakat. Agar

pennasalahan dalam skripsi ini tidak melebar, maka penulis membatasinya

pad& permasalahan sekitar tinjauan hukum Islam terhadap akad pembiayaan

konsumtif sepeda motor pada BPRS Amanah Sejahtera.

2. Perumusan masalah

Agar batasan masalah yang sudah dikemukakan tersebut dapat tercapai,

maka penulis mencoba merumuskan permasalahannya untuk memudahkan

pembahasan selanjutnya.

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana konsep pembiayaan konsumtif?

b. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap akad pembiayaan konsumtif

sepeda motor pada BPRS Amanah Sejahtera?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

Tujuan penelitian :

I. Mengetahui konsep pembiayaan konsumtif.

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

8

2. Mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap akad pembiayaan konsumtif

sepeda motor pada BPRS Amanah Sejahtera.

Kcgunaan pcnelitian:

I. Menambah kontribusi dalam pengembangan teori dan konsep tentang tinjauan

hukum Islam terhadap akad pembiayaan konsumtif sepeda motor pada BPRS

Amanah Sejahtera.

2. Secara praktis bermanfaat sebagai acuan dalam menganalisis akad-akad yang

digunakan pada perbankan syari'ah terutama pada pembiayaan konsumtif.

3. Menambah pengalaman penulis dalam mengetahui cara kerja ataupun hal-hal

lain yang berkenaan dengan BPRS Amanah Sejahtera, khususnya dalam

rnasalah akad-akad yang digunakan dalam setiap transaksinya.

4. Menghasilkan karya ilmiah yang disusun dalam bentuk skripsi yang dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

D. METODE PENELITIAN

Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan 2 metode penelitian

yaitu sebagai berikut :

I. Field Research (penelitian lapangan)

Melakukan penelitian langsung dan observasi pada BPRS Amanah

Sejahtera sekaligus dilengkapi dengan data-data yang diperoleh dari

pengamatan dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, seperti dengan

beberapa karyawan BPRS Amanah Sejahtera.

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

9

2. Librm:p Research (penelitian kepustakaan)

Mengambil data dari Al-Qur'an, buku-buku umurn, buku-buku Islam,

dan data-data tertulis lainnya yang ada relevansinya dengan skripsi ini.

Mengenai teknik penulisannya, penulis merujuk kepada buku pedoman

penulisan skripsi, tesis, baik yang terdapat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ataupun universitas lain, seperti UI.

E. SISTEMA TIKA PEMBAHASAN

Untuk memudahkan dalam memahami profesi dan alur pemikiran dalam

penelitian, penulis membagi skripsi dalam 5 bab yang terdiri clari beberapa sub

bab, sebagai berikul :

BAB I : PENDAHULUAN, yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, kegunaan penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS TENTANG AKAD PEMBIAYAAN

KONSUMTIF, definisi pembiayaan, jenis pembiayaan, dan jenis-jenis

akad dalam pembiayaan, definisi murabahah, ketentuan umum

pembiayaan murabahah, kaidah dan hal-hal yang berhubungan dengan

murabahah, manfaat dan resiko bai' al-murabahah, serta persamaan

dan perbedaan murabahah dan kredit modal kerja pada bank

konvensional.

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

10

BAB III : PROFIL BPRS AMANAH SEJAHTERA, menguraikan tentang

sejarah berdirinya BPRS Amanah Sejahtera, visi dan misi BPRS

Amanah Sejahtera, tingkat perkembangan BPRS Amanah Sejahtera,

struktur organisasi serta produk-produk BPRS Amanah Sejahtera.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN, menguraikan tentang pembiayaan

konsumtif sepeda motor sebagai salah satu produk penyaluran dana,

penentuan besarnya profit dari pembiayaan konsumtif sepeda motor,

kebijakan dan prosedur pembiayaan konsurntif sepeda motor, akad

dalam pembiayaan konsumtif sepeda motor, serta analisa hukum Islam

terhadap akad pembiayaan konsumtif sepeda motor pada BPRS

Amanah Sejahtera.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG AKAD PEMBIAYAAN

KONSUMTIF SEPEDA MOTOR

A. PEMBIA Y AAN

I. Definisi

Menurut Undang-undang No. I 0 tahun I 998 pasal I, kredit adalah:

"Penyediaan uang atau tagihan dan dapat disamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga".1

Sedangkan pengertian pembiayaan adalah: "Penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayai itu untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu te1tentu dengan imbalan atau bagi hasil.2

Dari penge1tian diatas, dapat disimpulkan perbedaan antara kredit pada

perbankan konvensional dengan pembiayaan pada perbankan yang berbasis

syari'ah adalah terletak pada imbalan (return) yang diberikan. Bagi bank

1 Kas1nir, bank dan /e111baga keuangan lainnya, (Jakarta: PT.H.aja Gralindo Persada, 2000, cet-4.h.92)

2 Ibid

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

12

berdasarkan prinsip konvensional keuntungan yang diperoleh melalui bunga

(intc rest), sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syari'ah berupa

imbalan atau bagi hasiL Kredit pada bank konvensional dilakukan melalui

pemberian pinjaman uang (lending) kepada nasabah sebagai peminjam

dimana pemberi pinjaman memperoleh imbalan berupa bunga (interest) yang

harus dibayarkan oleh peminjam. Sebagaimana dengan bank konvensional,

bank syari'ah juga mempunyai peran sebagai lembaga perantara

(intermediary) antara satuan-satuan kelompok masyarakat atau unit-unit

ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dengan unit-unit lain

yang mengalami kekurangan dana (deficit unit). Melalui bank, kelebihan

dana-dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan

dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.

Peran bank sebagai lembaga intermediasi

Deposit Kredit

SURPLUS UNIT BANK---- DEFICIT UNIT

<r--------~-00 <:}- 0 Bunga deposit Bunga kredit ------ --·-------BANK _BA~ABAH

DEBITUR KREDITUR

KREDITUR ~=====;i>- DEBITUR

Akad pembiayaan dalam bank syari'ah mempunyai karakteristik yang

spesifik dibandingkan dengan bank konvensional. Pada bank konvensional,

penilaian kelayakan pembiayaan didasarkan semata-mata hanya pada business

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

13

wise, sedangkan pacla bank syari'ah penilaian kelayakan pembiayaan selain

cliclasarkan pada business wise, juga harus mempertimbangkan syari'ah wise.

Artinya bisnis tersebut Jayak dibiayai dari segi usahanya, clan acceptable clari

segi syari'ahnya.3

Dalam rangka memenuhi aspek Syari'ahnya, maka bila suatu

kebutuhan kredit nasabcih yang oleh bank konvensional cukup dipenuhi

dengan satu produk saja, maka pada bank-bank Syari'ah sangat mungkin

kebutuhan nasabah tersebut dipenuhi dengan skema khusus dan atau beberapa

skema fiqih.4 Untuk menghindari pembayaran dan penerimaan bunga, maka

dalam melaksanakan kegiatan pembiayaan (financing), perbankan Syari'ah

menempuh mekanisme bagi hasil (profit and loss sharing system) sebagai

pemenuhan kebutuhan pennodalan (equity financing) dan investasi

berdasarkan imbalan (fee based investment) melalui mekanisme jual beli (bai1

sebagai pemenuhan kebutuhan pembiayaan.

2. Jenis Pembiayaan

Untuk memenuhi pennodalan dan memenuhi kebutuhan pembiayaan

bank Syari'ah memiliki ketentuan yang berbeda dengan bank konvensional.

Adapun piranti syari'ah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan Bank

syari' ah dapat dibagi dalam 3 produk, yaitu : produk penyaluran dana

(financing), produk penghimpunan dana (fending), dan produk jasa

3 Zainul Arifin, Dasar-Dasar 1\!fanajen1en Bank Islam, (Jakarta: Alvabet,2000), cet-1 ,h.92

4 Ibid

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

14

(services). 5 Melalui kegiatan pembiayaan ini di harapkan dapat memenuhi

kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Menurut tujuannya,

pembiayaan dibagi sebagai berikut:

a. Pembiayaan modal ketja

Pembiayaan yang diberikan oleh bank Syari'ah untuk memenuhi kebutuhan

dana usaha untuk pembelian, pengadaan dan penyediaan barang dalam rangka

perputaran usaha atau proses produksi.

Misal : untuk pembelian barang dagangan, pengadaan barang baku dan lain-

lain.

b. Piutang investasi

Pembiayaan yang diberikan oleh bank Syari'ah untuk memenuhi kebutuhan

investasi untuk pengadaan sarana dan prasarana usaha, alat-alat produksi.

M isal : untuk pembelian mesin produksi, perbaikan toko, pembelian mob ii

angkutan dll.

c. Piutang konsumtif

Pembiayaan yang diberikan kepada individu dalam rangka memenuhi

kebutuhan konsumsi, yang akan habis di pakai,6 dan bukan untuk tujuan

produksi. Dalam !credit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang

dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh nasabah.

5 I--Ieri Sudarsono, Bank Dan le1nbaga Keuangan Syari'ah, (Yogyakarta: CV. Adipura, 2003 ), cet-2,J· 56

(, .tvLSyali'i Antonio, Bank s:vari'ah /Jari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gc1na Insani Press, 200 I), cel-l ,h.160

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

15

Misal : untuk pembelian elektronik, peralatan rumah tangga, kendaraan

bermotor, renovasi rumah di!.

Pada umumnya bank Syari'ah membatasi pembiayaan konsumtif

kepada nasabah untuk pemenuhan kebutuhan dasar sepe1ti rumah untuk

dihuni dan kendaraan untuk dipakai.

Bank Syari'ah dapat menyediakan pembiayaan konsumtif dengan

menggunakan skema jual beli (murabahah, bai' bittaman ajil), atau sewa heli

(ijarah, ijarah wa iqtina). Untuk lebih jelasnya akan kita lihat pada

pembahasan dibawah ini.

3. Jenis-Jenis Akacl Dalam Pembiayaan

Dalam produk simpanan rnaupun pernbiayaan di bank Syari'ah

Amc.nah Sejahtera, transaksi yang dilakukan harus sesuai dengan akad

syari'ah yang mendasarinya. Dalam pembiayaan di bank Syari'ah Arnanah

Sejahtera, akad Syari'ah yang banyak diterapkan adalah akad berserikat, jual

beli, dan sewa rnenyewa. Pernbiayaan dalam akad berserikat yaitu

pernbiayaan mudharabah, dan mu.~varakah. Pembiayaan dengan akad jual beli

yaitu : Pembiayaan bai' bittaman ajil dan murabahah. Sedang untuk

pembiayaan dengan akad sewa menyewa yaitu : Ijarah dan Ijarah wa Iqtina.

Hal ini dapat dilihat dalam skema di bawah.

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

16

skema akad pembiayaan

Akad syirkah H Pembiayaan mudharabah

pembiayaan musyarakah

pembiayaan ba' bittaman ajil

Akad jual beli r pembiayaan murabahah

Akad sewa pembiayaan ijarah H menyewa pembiayaan ijarah wa iqtna

Pada bab ini penulis hanya membahas pembiayaan yang menggunakan

akad jual beli dengan sistem murabahah, karena sistem murabahah ini adalah

sistem yang dipakai dalam pembiayaan konsumtif sepeda motor, yang mana

ha! tersebut adalah pembahasan yang diam bi I oleh penulis dalam skripsi ini.

fl. MURABAHAH

l. Definisi

Pernbiayaan murabahah rnerupakan salah satu bentuk jual beli yang

bersifat amanah, secara jiqih, penge1tian murabahah adalah : akad jual beli

atas barang te1tentu, dirnana dalarn transaksi jual beli tersebut penjual

menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan terrnasuk harga

pernbelian dan keuntungan yang diarnbil. Ibnu qudamah dalam bukunya

mughni 4/280 rnendefinisikan murabahah adalah rnenjual dengan harga asal

ditambah dengan margin keuntungan yang telah disepakati.

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

17

Sedangkan dalam teknis perbankan, pembiayaan murabahah

merupakan suatu bentuk pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan

nasabah untuk membeli suatu produk dengan kewajiban mengembalikan

talangan dana tersebut seluruhnya pada waktu jatuh tempo. Hal yang

membedakan dengan jual beli yang lain adalah keharusan memberitahukan

harga pokok suatu barang kepada nasabah.

Landasan Syari'ah :

Al-Qur'an

.('l"/'<V~ :o;.,J1) ... lt)1 ~:,;.:, ~1 W1 j.;.f:, " ... Allah menghalalkan jual beli dan mengharamlran riba ... "(Al-Baqarah:

275/3)

"Hai orang-orang beriman,janganlah kamu sating memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan (jual beli), yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu ............ "(An-Nisa' :29/5)

"Tiga perkara yang ada keberkatan padanya adalah jual beli dengan tangguh, muqaradah (mudharabah) dan mencampur tepung dengan gandum untuk rumah (makanan) dan bukan untuk dijual "(1-1.R. lbnu Majah)'

7 M. A bubakar. I-I. Drs. Terien1ah Sub11/ussa/an1 Ji/id Ill. (Surabava: A l-lkhh1-._ I QQ_'i)_ ~f!t-1 h ?7C.

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

18

13erangkat dari hadist tersebut, dapatlah dikemukakan bahwa menjual

secara kredit diperbolehkan. Karena pembiayaan konsumen termasuk

klasifikasi menjual secara kredit, maka dengan pembiayaan konsumen tidak

bertentangan dengan syari'at.

Selain itu juga, Dari kandungan ayat dan hadist diatas sebagai dasar

jual beli, para ulama fiqih mengatakan bahwa rukun asal dari jual beli itu

adalah mubah (boleh), akan tetapi, pada situasi te1tentu, menurut imam asy-

syatibi (ahli fiqih mazhab imam Malik), hukumnya bisa berubah menjadi

wajib. Contohnya : ketika terjadi praktik ihtikar (penimbunan barang sehingga

stok hilang dari pasar dan harga melonjak naik), m«ka pemerintah boleh

memaksa para pedagang menjual sesuai harga pasar.8

Syarat bai' al-murabahah rnenurut wahbah Az-zuhai~y:

a. Mengetahui harga yang pe11ama. b. Mengetahui keuntungan. c. Modal hendaknya dari barang-barang mitsliyyat seperti barang yang

ditirnbang, barang yang dibilang yang rnempunyai unit yang harnpir sama. d. Janganlah murabahah pada harta yang riba. e. Hendaklah kontrak penjualan yang pertama itu sah, jika kontrak itu fasid

maka tidak boleh penjualan murabahah.

Untuk syarat-syarat lain sepe1ti barang, harga dan cara pembayaran

adahh sesuai dengan kebijakan bank yang bersangkutan.

Untuk rukunnya, dalarn fiqih muarnalah disebutkan sebagai berikut :

Ada orang yang berakad (penjual clan pembeli).

8Nasrun Haroen, MA,jiqih muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000)

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

19

2 Shighat (lafal ijab qobul).

3 Barang yang dibeli.

4 Nilai tukar pengganti barang.

2. Ketentuan umum pembiayaan 11111rabahah (fatwa DSN:04/DSN-

MUI/IV /2000)

a. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. b. Barang yang dipetjual belikan tidak diharamkan oleh syari'ah Islam. c. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah

disepakati kualifikasinya. ct. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri,

dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian,

misalnyajika pembelian dilakukan secara berhutang. f. Bank kcmudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)

dcngan harga jual senilai harga beli plus keuntunganya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

g. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu te1tentu yang telah disepakati.

h. Untuk mencegah tei:jadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, µihak bank dapat mengadakan pei:janjian khusus dengan nasabah.

1. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang kepada pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.

Menurut peraturan BI no.7/46/PBI/2005 pada bab II, bagan kedua

paragraf 2 pasal 9, disebutkan ada beberapa persyaratan dalam melakukan

kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan murabahah,

sebagai berikut :

a) Bank menyediakan dana pembiayaan berdasarkan perjanjian jual beli

barang.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

20

b) Jangka waktu pembayaran harga barang oleh nasabah kepada bank

ditentukan berdasarkan kesepakatan bank dan nasabah.

c) Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang

yang telah disepakati kualifikasinya.

d) ')alam hal bank mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli

barang, maka akad murabahah harus dilakukan setelah barang secara

prinsip menjadi milik bank.

e) Bank dapat meminta nasabah untuk membayar uang muka atau urbun saat

menandatangani kesepakatan awal pemesanan barang oleh nasabah.

f) Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan agunan tambahan selain

barang yang dibiayai bank.

g) Kesepakatan marjin harus ditentukan satu kali pada awal akad dan tidak

berubah selama periode akad.

h) Angsuran pembiayaan selama periode akad hams dilakukan secara

proporsional.

Jarninan Dalam Murabahah :

a. Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan

pesanannya.

b. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat

dipegang.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

21

Bangkrut Dalam Murabahah adalah Jika nasabah telah dinyatakan

pailit dan gaga! menyelesaikan hutangnya, bank harus menunda tagihan

hutang sampai ia sanggup kembali, atau berdasarkan kesepakatan.

Uang Muka Dalam Murabahah:

a. Dalam akad pembiayaan murabahah LKS diperbolehkan meminta uang

muka.

b. Jumlah uang muka ditentukan berdasarkan kesepakatan.

c. .!ilea nasabah membatalkan akad murabahah, nasabah harus memberi ganti

rugi kepada LKS dari uang muka tersebut.

d. .Tika jumlah uang muka lebih kecil dari kerugian, LKS dapat meminta

tam!:iahan kepada nasabah.

e. Jika jumlah uang muka lebih kecil dari kerugian, LKS harus

mengembalikan kelebihannya kepada nasabah.

Ketentuan Sanksi (denda):

a. Sanksi dikenakan LKS kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi

menunda-nunda pembayaran dengan sengaja.

b. Nasabah yang tidak mampu membayar disebabkan force majeur tidak

boleh dikenakan sanksi.

c. Nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran dan atau tidak

mempunyai kemauan dan itikad untuk membayar hutangnya boleh

dikenakan sanksi.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

22

d. Sanksi didasarkan pada prinsip ta'zir, yaitu bertujuan agar nasabah lebih

disiplin dalam melaksanakan kewajibannya.

e. Sanksi dapat berupa denda sejumlah uang yang besarnya ditentukan atas

dasar kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani.

f. Dana yang berasal dari denda diperuntukkan sebagai dana sosial.

Penyelesaian piutang Murabahah bagi nasabah yang tidak mampu membayar :

a. Obyek murabahah atau jaminan Jainnya dijual oleh nasabah atau melalui

LKS dengan harga pasar yang disepakati.

b. Nasabab melunasi hutang kepada LKS dari basil penjualan.

c. Apabila basil penjualan melebihi sisa hutang maka LKS mengembalikan

sisanya kepada nasabah.

d. Apabila basil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa hutang tetap

menjadi hutang nasabah.

e. Apabila nasabah tidak mampu membayar sisa lrntangnya, maka LKS

dapat membebaskannya.

Obyek dalam pembiayaan murabahah adalah :

a. Barang konsumsi.

b. Persediaan barang dagangan.

c. Persediaan bahan baku/bahan penolong.

d. Barang modal (investasi kecil).

Penetapan harga:

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

23

Harga jual kepada nasabah harga beli ditambah margin keuntungan

bank. Margin keuntungan akan ditentukan bank dari waktu ke waktu. Harga

jual dapat ditentukan oleh bank pada saat permohonan pembiayaan disetujui

atau pada saat setiap kali mencairkan dana pembiayaan (untuk modal ke1ja

secara revolving)

Jangka waktu pengembalian:

Waktu pengembalian setiap pembiayaan murabahah tidak lebih kurang

dari 30 hari clan tidak lebih dari I tahun. Waktu kurang dari I bulan dianggap

I bulan.

A gun an:

Selain dari agunan barang yang rnendapat pembiayaan, bank jika

dirasa perlu dapat meminta agunan atau garansi, jenis clan nilainya akan

dt0ntukan oleh bank pada saat menyetujui permohonan pembiayaan.

3. Kaidah clan hal-hal yang berhnbungan dengan murabahah

a. Pembiayaan ini digunakan untuk barang-barang yang halal.

b. Biaya actual dari barang yang akan diperjual belikan hams diketahui oleh

pembeli.

c. Barus ada kesepakatan kedua belah pihak (pembeli dan penjual) atas

harga jual yang termasuk didalamnya harga pokok penjualan (cost of

goods sold) dan margin keuntungan.

d. Jika ada perselisihan atas harga pokok penjualan, pernbeli mempunyai hak

untuk menghentikan dan membatalkan perjanjian.

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

24

e. Jika barang yang akan dijual tersebut dibeli dari pihak ketiga, maka

pe1janjian jual beli yang dengan pihak pertama tersebut harus sah menurut

Syari'ah.

f. Murabahah memegang kedudukan kunci no.2 setelah prinsip bagi hasil

dalam bank Islam.

g. Murabahah sangat berguna bagi seseorang yang membutuhkan barang

secara mendesak tetapi kekurangan dimana dana pada saat itu ia

kekurangan likuditas, ia meminta pada bank agar membiayai pembelian

barang tersebut dan bersedia menebusnya pada saat diterima. Harga jual

pada pemesan adalah harga beli pokok plus margin keuntungan yang

disepakati.

4. Manfaat dan resiko bai' murabahah :

Sesuai dengan sifat bisnis (tijara), transaksi bai' al-murabahah

memiliki beberapa manfaat, demikian juga resiko yang harus diantisipasi.

Bai' al-murabahah memberi banyak manfaat kepada bank Syari'ah,

salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli

dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem bai' al­

murabahah juga sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan

adminstrasinya di bank Syari'ah.

Diantara kemungkinan resiko yang harus diantisipasi antara lain

sebagai berikut:

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

5,h.107

25

a. Default atau kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar angsuran.

b. Fluktuasi harga kornparatif. lni tetjadi bi la harga suatu barang dipasar naik

setelah bank mernbelikannya untuk nasabah. Bank tidak bina merubah

hargajual beli tersebut.

c. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah

karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam petjalanan sehingga

nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu, sebaiknya dilindungi dengan

asuransi. Kemungkinan lain karena nasabah merasa spesifikasi barang

tersebut berbeda dengan yang ia pesan. Bila bank telah manandatangani

kontrak pernbelian dengan penjualnya, barang tersebut akan menjadi milik

bank. Dengan demikian, bank mempunyai resiko untuk menjualnya

kepada pihak lain

d. Dijual, karena bai' al-murabahah bersifat jual beli dengan utang, rnaka

ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah. Nasabah

bebas melakukan apa pun terhadap asset miliknya tersebut, termasuk

untuk rnenjualnya. Jika tetjadi demikian, resiko untuk default akan besar.9

Secara um um aplikasi Bai' al-murabahah digambarkan dalam skema

berikut :

9 M.Syafi'I Antonio, Bank Syari 'ah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema lnsani,2002) eel-

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

26

Skcma bai' al-murabahah 10

2. spesi fikasi barang 3. spesfikasi barang

' • I NASABAH I I BANK I I SUPLIER I

'

6. bayar cici Ian 4. bayar tunai

5. penyerahan barang

Bank tidak memiliki barang yang di inginkan oleh nasabah sehingga bank

harus melakukan transaksi pembelian atas barang yang diinginkan kepada

pihak lainnya yang disebut supplier, kemudian bank akan menjualnya

kembali kepada nasabah dengan harga yang disesuaikan yakni harga beli

ditambah margin yang disepakati. Sistem pembayaran murabahah ini

dapat dilakukan secara tunai, cicilan atau tangguh.

5. Persamaan clan perbedaan pembiayaan murabahah dengau kn,dit modal

kerja pada bank kouvensioual

Pembiayaan yang dipraktikan di dalam perbankan berbasis Syari'ah

mirip dengan kredit modal ketja yang biasa dipraktekkan oleh bank-bank

konvensional, walaupun terdapat perbedaan-perbedaan yang prinsipil.

Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk

menambah modal kerja debitur. Ciri kredit modal ketja, pada prinsipnya

w Sunarto Zulkifli, panduan transaksi perbankan Syari 'ah, (Jakarta: Zikrul I-lakirn, 2003), h.63

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

27

adalah modal yang akan habis dipakai dalam satu siklus usaha, yaitu dimulai

dari perolehan uang kas kemudian digunakan untuk membeli barang

dagangan/bahan-bahan bairn untuk diproses menjadi barang jadi lalu dijual

selanjutnya memperoleh uang kas kembali. 11

Persamaannya :

a. Kedua konsep tersebut merupakan suatu penyaluran dana bank dan

pelunasannya dilakukan secara tangguh.

b. Dilihat dari sifatnya, kredit modal kerja merupakan pinjaman produktif

dan untuk membantu pengembangan dan kelancaran usaha atau industri

masyarakat12 hal ini juga merupakan bagian dari sifat murabahah,

khususnya untuk barang-barang produktif atau bahan baku.

c. Keduanya merupakan fasilitas yang dapat dipergunakan untuk memenuhi

modal kerja suatu perusahaan

Peroedaannya :

a. Obyek yang dibiayai dalam kredit modal kerja adalah seluruh aktiva

lancar, sedangkan obyek yang dibiayai dalam murabahah terbatas pada

persediaan.

11 Dahlan Siamat, Manajemen lembaga Keuangan, (Jakarta: LPFEUI, 1999) edsi ke-2,h.108

12 Siti A1ninah, "Konsep Jvlurabahah !Jalan1 Bank Syari 'ah !Jan Kredit A1odal Kerja IJa/am Bank Konvensionaf', skripsi sarjana agarna, (Jaka11a: perpus fak Syari'ah UIN,2002) h.39

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

28

b. Pembiayaan murabahah menggunakan akad jual beli sehingga dikenal

adanya harga jual dan harga beli, sedangkan kredit modal kerja dengan

meminjamkan uang sehingga dikenal adanya bunga.

c. Dalam murabahah terdapat unsur pengadaan barang, sedangkan dalam

kredit modal kerja terdapat unsur pengadaan barang dan biaya

operasional/tunai.

d. Dalam murabahah, semua proyek yang dibiayai, tidak boleh

bertentangan dengan Syari'ah, sedangkan dalam kredit modal ke1ja tidak

mengenal kaidah Syari'ah.

e. Dalam murabahah tidak dibenarkan adanya denda jika te1jadi

keterlambatan pembayaran, tidak ada bunga barn karena keterlambatan,

sedangkan dalam kredit modal ke1ja terdapat denda (penalty) jumlah

tunggakan dapat diplafonkan menjadi hutang baru.

f. Dal am murabahah, tidak diperkenankan ad an ya kenaikan harga jual bila

telah disepakati bersama. Sedangkan dalam kredit modal ke~ja

dimungkinkan adanya kenaikan suku bunga tanpa persetujuan nasabah.

g. Murabahah bersifat non-ribawi, sedangkan kredit modal kerja

mengandung unsur riba.

h. Dalam murabahah biaya uang ditetapkan sekali dalam jumlah nomi113J

terhadap pinjaman sebesar biaya yang dikeluarkan, disebut biaya

administrasi. Sedangkan dalam kredit modal keija biaya uang dtetapkan

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

29

dimuka dalam prosentase terhadap pinjaman dan sisa pinjaman disebut

bunga.

i. Dalam murabahah, biaya kredit pemilikan barang ditetapkan dimuka

dalam jumlah nominal dari keuntungan yang disepakati bersama disebut

margin laba, sedangkan dalam kredit modal kerja ditetapkan dimuka

dalam prosentase terhadap sisa kredit, disebut bunga.

j. Dalam murabahah, bentuk pinjamanya adalah barang yang dibelikan

untuk nasabah, sedangkan dalam kredit modal ke1ja, bentuk pinjamanya

adalah uang tunai.

k. l'Vfurabahah merupakan salah satu produk penyaluran dana bank yang

keberadaanya harus mendapatkan persetujuan dewan pengawas Syari'ah,

sedangkan dalam kredit modal kerja tidak ada dewan semacam itu. 13

13 Karnaen Purwataatn1adja, A1en1b1unikan Ekono111i !slan1 Di Indonesia, (depok usaha kami, 1996) h.171

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

BAB III

PROFIL BPRS AMANAH SEJAHTERA

A. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA BPRS AMANAH SEJAHTERA

Umat Islam memerlukan perbankan bebas bunga, tidak bersifat spekulatif,

clan p.'mbiayaan kegiatan usaha riil. BPR Islam cliclirikan sebagai langkah aktif

clalam rangka restrukturisasi perekonomian Indonesia yang clituangkan clalam

berbagai paket kebijaksanaan keuangan, moneter, clan perbankan secara umu, clan

secara khusus mengisi peluang terhaclap kebijaksanaan bank clalam penetapan

tingkat suku bunga (rate of interest), yang selanjutnya secara luas dikenal sebagai

sistem perbankan bagi hasil atau sistem perbankan Islam, dalam skala/outlet retail

banking (rural bank). Selain itu juga, BPRS bisa memberikan bagi hasil yang

lebih tinggi, karena BPRS melempar clananya ke sector mikro. Marginnya besar

sehingga bagi hasilnya juga cukup besar. 1

BPR Islam cliclirikan sebagai langkah aktif dalam rangka restrukturasi

perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan

keuangan, moneter dan perbankan secara umum, dan secara khusus mengisi

peluang terhadap kebijaksanaan bank dalam penetapan tingkat suku bunga (rate

1 M.Luthfi l"ian1idi, .fejak-Jejak !ikonon1i S)'ari'ah, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003), cct-1, h. 73

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

31

of interest), yang selanjutnya secara luas dikenal sebagai sistem perbankan bagi

hasil atau sistem perbankan Islam, dalam skala/outlet retal banking (rural bank).2

Dalam UU No. I 0/1998 disebutkan pengertian dari bank perkreditan

syari'ah (BPR-Syari'ah) adalah bank yang melaksanakan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syari'ah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.3

Dengan berlakunya peraturan pemerintah No. 72 tahun 1997 tentang bank

berdasarkan prinsip bagi hasil dan Undang-Undang perbankan No.7 tahun 1992

yang mengatur ketentuan tentang bank berdasarkan prinsip syari'ah yang

ditetapkan oleh bank Indonesia, memberi peluang dan dorongan kepada para

pengusaha muslim didaerah sekitar Surabaya dan Gresik untuk mendirikan bank

Syari'ah. Tujuan utama dari para pendiri adalah meningkatkan kesejahteraan para

pengusaha kecil dan menengah yang tidak terjangkau pelayanan bank umum,

serta masyarakat yang menginginkan pelayanan perbankan yang sesuai syari'ah

Islam, khususnya didaerah kabupaten Gresik yang dikenal masyarakatnya yang

teguh dalam menjalankan syari'ah Islam dan di wilayah Jawa Timur pada

umumnya.

BPR Syari'ah Amanah Sejahtera adalah bank perkreditan rakyat Syari'ah

yang menjalankan usahanya dengan prinsip syari'ah baik dalam menghimpun

2 Per\vataat1nadja, Karnaen, Ors, dan Antonio, Syafi~I, Apa dan Bagahnana Bank Js/a1n, (Yogyakrt: PT.Dana Bhakt Prima Yasa, 1992) cet-3, h.96

3 Training and Consulting Sharia.Banking, (Jakarta: PT. Rafa Prima Consulting, 2006)

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

32

dana dalam bentuk simpanan bernpa deposito be1jangka dan tabungan maupun

menyediakan pembiayaan bagi pengusaha kecil dan menengah. Selain

berorientasi bisnis, Bank Syari'ah Amanah sejahtera menyertakan misi sosial

dalam menjalankan usahanya, antara lain dengan menyediakan pelayanan

pembiayaan Al-Qardhul Hasan (kebajikan), memberikan beasiswa yang dananya

bersumber dari zakat, infaq, dan shadaqah, penyelengaran penyembelihan hewan

qurban pada hari raya Jdhul Adha, penyediaan dana beasiswa bagi pelajar yang

kurang mampu dan berprestasi serta kegiatan lain yang mengandung misi sosial

dan keagamaan.

Bank Syari'ah Amanah Sejahtera mulai beroperasi pada tanggal 2 Januari

1996 yang berkantor di jalan Raya Cerme Kidul 143, kecamatan Cerme,

kabupaten Gresik dan telah diresmikan oleh menteri keuangan Republik

Indonesia Bapak Ors. H.Mar'ie Muhammad sebagai BPR Syari'ah pertama di

kabupaten Gresik pada hari sabtu, tangal 13 Juli 1996 jam 10.00 WIB bertempat

dirnang Grahadi, Gedung Negara, JI. Pemuda 7 Surabaya.

Landasan hukum yang dipakai oleh Bank Syari'ah Amanah Sejahtera

adalah:

a. Akta pendirian

I. Akta Notaris No. I 01 tanggal J 7 Oktober 1994 dibuat oleh notaris

Ny.Nurlaily Adam, SH.

2. Surat keputusan menteri kehakiman No.C2.l l.47.HT.Ol.Ol.th.95 tanggal

12 September 1995.

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

33

b. ljin prinsip

Surat keputusan menteri keuangnan No.S-309/MK. l 7 /1995 tanggal 14 Maret

1995

c. Ij in usaha

Surat keputusan Menteri Keuangan No.Kep-439/KM. l 7 /1995 tangal 19

Desember 1995.

d. Nomor pokok Wajib pajak 01.568.579.5-612.000

e. Tanda Daftar perusahaan 13021800318

Untuk lokasi dari BPRS Amanah Sejahtera, berkedudukan di: Kantor pusat: JI.Raya Cerme Kidul 148, Cerme, Gresik

Telp.(031)7900640, 7992077, 7992078 Fax. 031) 7992077

Kantor kas: Jl.Jawa 31, Gresik Kota Baru, Manyar, Gresik Telp.(031 )395238, 3955762 Fax.(031 )3955762 Email: k [email protected]

B. VISI DAN MISI BPRS AMANAH SEJAHTERA

Visi:

Menciptakan perbankan Syari'ah yang mantap scbagai sarana untuk

menggerakkan ekonomi umat menuju terciptanya kehidupan masyarakat yang

sejahtera dibawah naungan ridha Allah SWT.

Misi:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito

dengan prinsip Syari'ah.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

34

b. Mernberikan pernbiayaan bagi pengusaha kecil, menengah dan rnasyarakat

dengan prinsip bagi hasil dan jual beli untuk usaha yang halal, produktif dan

men gun tun gkan.

c. Mernberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat muslim dalarn

menjalankan Syari'ah khususnya di bidang kehidupan ekonomi.

C. TINCKA T PERKEMBANGAN USAHA

Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005

Asset 2.370.739 3.949.277 5.092.923 7.340.722 8.774.755

Tabungan 1.070.335 1.673.269 2.538.705 4.075.351 5.413.192

Penabung 2.559 3.864 4.499 5.380 6.389

Deposito 733.050 1.236.750 1.447.800 1.963.400 2.010.550

Deposan 102 109 113 120 125

Pembiayaan 1.965.315 2.792.669 3.166.597 Ll.528.299 6.010.274

Debitur 853 742 673 746 927

Modal disetor 250.000 250.000 500.000 500.000 500.000

Laba stlh zakat& 159.824 218.899 243.583 293.159 343.572

pajak

D. STRUKTUR ORGANISASI

Susunan pengurus dari Bank Syari'ah Amanah Sejahtera dapat 'digarnbarkan

melalui skema berikut :

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

-

-

f--

STRUKTUR ORGANISASI

PT.Bank Perkreditan Rakyat Syari'ah Amanah Sejahtera

Tahnn 2006

RUPS,----~

Dewan pengawas Syari'ah Dewan Kf misaris

I ~ DIREKSI

l Ir. H. Amat Oemar Asnar

Rismarini, AMd

I

I I I Ka bag Ka bag Ka legal& Ka persona operasi - Marketing adm legal ~ lia&umum Ida s. Elvim. MukhlasW. Al kusan

cs -Teller Mulyani Adm.legal Pers&umum - -

S.Muifa S.Sa'ada Lailatul I. S.fatimah

AOpem- Credit Pengendara Accounti ng&adm

biayaan suppmt - Yudi Arif Suyitno s. Abdul Jali

heni Nurm. Edis. Perawatan

-Q;J Tohir CahyoJ.

AO pandanaan _,

Satpam - Agus R. ErnaK. Wawan S.

Peneri- Hervin - ma uang

pel.kas Adm.pem TriR.W biayaan Ekspedisi

Erni Dwi Mujak

Kolektor Agus

35

-

-

-

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

36

E. Produk-produk yang dikcmbangkan olch BPRS Amanah Sejahtera

Dalam memasuki tahun ke I 0, PT.BPR Syari'ah Amanah Sejahtera

melayani produk-produk sebagai berikut :

A. P1·oduk l'cnghimpunan dana

I. Deposito mudharabah

a. Deposilo mudharabah be1:jangka I bulan.

b. Dcposito mudharabah be1jangka 3 bulan.

c. Deposito mudharabah berjangka 6 bulan.

d. Deposito mudharabah berjangka 12 bulan.

e. Deposito mudharabah Muqayyadah.

2. Tabungan mudharabah

a. Tabungan mudharabah umum.

b. Tabungan mudharabah Haji.

c. Tabungan mudharabah Qurban.

d. Tabungan mudharabah Mitra Amanah.

e. Tabungan mudharabah Pendidikan.

3. Tabunan wadi'ah

a. Tabungan Wadi'ah umum.

b. Tabungan Wadi'ah ZIS.

B. Prociuk Pcnyaluran Dana

I. Pembiayaan Mudharabah (bagi basil).

2. Pembiayaan Musyarakah .Cbagi hasil).

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

3. Pembiayaan Murabahah Gual beli).

4. Pembiayaan lstisna' Gual beli).

5. Pembiayaan Ijarah Muntahia Bittamlik (sewa beli).

6. Pembiayaan Qard/Al-Qardhul Hasan (kebajikan).

Keterangan :

A. PRODUK PENGHIMPUNAN DANA

I. Deposito Mudharabah

Definisi:

37

Simpanan dana pihak ketiga (pribadi/umum) yang penarikannya hanya dapat

dilakukan dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan perjanjian antara nasabah

(penyimpan deposan) dengan bank dan mendapatkan imbalan bagi hasil

sesuai dengan nisbah yang telah disepakati.

A. Deposito mudharabah be1:jangka.

B. Deposito Mudharabah Muqayyadah.

2. Tabungan Mudharabah

Definisi:

Simpanan dana pihak ketiga (pribadi/umum) yang penyetorannya dapat

dilakukan sewaktu-waktu sedangkan penarikannya hanya dapat dilakukan

berdasarkan kesepakatan bersama dan mendapat bagi hasil sesuai dengan

nisbah yang telah disepakati.

Ketentuan umum :

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

38

a. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah dan ditentukan

dalam akad pembukaan rekening.

b. Sebagai bukti tabungan, bank menerbitkan buku tabungan setiap rekening.

c. Apabila rekening tabungan dibuka dengan mempergunakan perwakilan

(qq) maka nama yang bertanggungjawab diletakkan di belakang (qq).

d. Setoran (selain setoran tunai) akan dibukukan kedalam rekening nasabah

apabila dananya efektif.

e. Penarikan tabungan harus menggunakan slip penarikan tabungan yang

telah disediakan dengan menunjukkan buku tabungan.

f. Penarikan tabungan dengan nominal diatas Rp. 1.000.000,- nasabah harus

memberitahukan kepada bank minimal l hari sebelum penarikan.

Macam tabungan mudharabah :

A. Tabungan Mudharabah Umum.

B. Tabungan Mudharabah Haji.

B. Tabungan Mudharabah Qurban.

C. Tabungan Mudharabah Mitra Amanah (MINA).

D. Tabungan Mudharabah Pendidikan.

3. Tabungan Wadi'ah

A. Tabungan wadi'ah umum.

Definisi :

Simpanan dana pihak ketiga (pribadi/umum) yang penyetoran dan

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

39

bersama dan mendapatkan imbalan berupa bonus yang bersaing dan

bersifat suka rela.

B. Tabungan wadi'ah ZIS (zakat, infaq, Shadaqah)

Definisi :

Simpanan dana pihak ketiga (pribadi/umum) yang berupa zakat, infaq,

shadaqah yang penyalurannya bisa diserahkan sepenuhnya kepada bank

atau disalurkan oleh nasabah sendiri sesuai dengan jangka waktu yang

telab disepakati. Dalam hal ini pihak bank tidak memberikan imbalan baik

bagi basil maupun bonus.

B. PROD UK PENY ALURAN DANA

l. Pcmbiayaan Mudharnbah

Definisi mudharabah :

Akad ke1:jasama usaha antara pemilik dana (bank) dengan pihak yang

mempunyai keahlian atau ketrampilan untuk mengelola usaha yang halal,

produktif, dan menguntungkan, dimana pembagian basil keuntungan dari

usaha dilakukan sesuai dengan nisbab yang telah disepakati bersama.

2. Pembiayaan musyarakah

Defenisi lvfmyarakah :

akad kerjasama antara Bank dan suatu usaha yang sama-sama memberikan

kontribusi dana untuk membiayai suatu usaha yang produktif sesuai dengan

kesepakatan yang terjadi, keuntungan basil usaba ini dapat dibagi menurut

perhitungan antara proporsi penye1taan modal atau berdasarkan kesepakatan

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

40

bersama (jika tidak proporsional). Dan jika te1jadi kerugian kewajiban

masing-masing pihak yang menyertakan hanya sebatas jumlah modal yang

disertakan.

3. Pembiayaan Murabahah

Dcfinisi Pembiayaan lvfurabahah:

Akad jual beli antara bank (sebagai penyedia barang) dengan nasabah yang

memesan untuk membeli barang, dari transaksi tersebut bank memperoleh

keuntungan jual beli yang disepakati bersama margin/mark up.

a. Bank menjual barang sesuai dengan harga pokok yang dibeli dari supplier

atau pemasok ditambah dengan keuntungan yang disepakati bersama.

Oleh karena itu dalam pembiayaan ini nasabah berhak mengetahui jumlah

keuntungan yang diam bi! oleh bank.

b. Se lama akad belum berakhir, maka harga jual tidak boleh berubah, karena

apabila terjadi perubahan maka akad tersebut batal.

c. Si stem pembayaran dan jangka waktunya disepakati bersama.

d. Apabila nasabah mempercepat pembayaran sebelum jatuh tempo, maka

bank diperbolehkan mengurangi bagian keuntungannya (mark up).

4. Pembiayaan Istishna'

Definisi pembiayaan Istishna':

Kontrak penjuaian antara pembeli dan pembuat barang, dalam ha! ini pembuat

barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha

melalui orang lain untuk membuat atau membeli banmg menurut spesifikasi

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

41

yang lelah disepakati dan menjual kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak

bersepakat atas harga serta sistem pembayaran dimuka, cicilan atau

ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang.

5. Pembiayaan Ijarah Muntahia Bittamlik

Definisi pembiayaan Jjarah Muntahia Bittamlik:

Akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa.

Pembiayaan ini sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau

leasing.

6. Pembiayaan qordh/ Al Qardhul Hasan

Definisi pembiayaan Qordh :

Qord merupakan produk pelengkap pada nasabah yang sudah terbukti

loyalitas dan bonafiditasnya yang membutuhkan dana talangan segera.

Nasabah tersebut harus mengembalikan secepatnya oleh karena itu

pembiayaan qordh ini jangka waktunya relative pendek. Sumber dana diambil

dari dana komersial bank.

Definisi pembiayaan Al Qardhul Hasan :

Pinjaman lunak (kebajikan) yang diberikan kepada pengusaha yang ben1r­

benar kekurangan modal dimana nasabah dimaksud sulit untuk memperoleh

pembiayaan komersial (untuk usaha sangat kecil) dan juga untuk keperluan

sosial.

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

42

Bank tidak memperoleh keuntungan atas pembiayaan ini, nasabah hanya

dibebani/menanggung biaya administrasi yang timbul dari transaksi Al

Qardhul Hasan.

7. Pembiayaan konsumtif

Kategori produk pernbiayaan:

Murabahah, Jstishna', Jjarah Muntahia Bittamlik (pernbiayaan jual beli)

Prosedur dan skerna pembiayaan:

Disesuaikan dengan jenis produk rnasing-rnasing

Syarat-syarat pernbiayaan:

a. Pegawai negeri sipil dirnana instansinya telah rnerniliki hubungan atau

dikenal baik oleh bank.

b. Pegawai/guru dari instansi atau sekolah swasta yang telah rnemiliki

hubungan baik dengan bank.

c. Nasabah-nasabah review yang berprestasi pernbayarannya terbukti baik.

d. Nasabah lain yang secara personal telah dikenal baik oleh bank atau

direkomendasikan oleh orang-orang yang dipercaya bank.

e. Untuk PNS dan pegawai swasta ditambah dengan jaminan SK

Kepegawaian atau surat kuasa pemotongan gaji.

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

BAB TV

ANALISIS DAN PEM.BAHASAN

A. PEMBIA Y AAN KONSUMTIF SEPEDA MOTOR SEBAGAI SALAH

SA TU PROD UK PENY AL URAN DANA

Penyaluran dana dalam bank konvensional, kita kenal dengan istilah kredit

atau pinjaman, sedangkan Penyaluran dana dalam istilah perbankan Syari'ah

biasa disebut dengan pembiayaan. Pembiayaan merupakan kegiatan perbankan

yang sangat penting dan menjadi penunjang kelangsungan hidup bank syari'ah,

jika dikelola dengan baik. Sebaliknyajika tidak bisa mengelola dengan baik maka

akan menyebabkan kerugian bahkan mungkin ambruknya bank tersebut.

Dana masyarakat yang disimpan pada bank pada umumnya dalam bentuk

simpanan, tabungan, deposito, maupun modal. Dana masyarakat yang terkumpul

tersebut merupakan sumber utama bagi bank dalam menyalurkan kembali kepada

masyarakat yang memerlukan dalam bentuk pembiayaan, sebagai salah satunya

adalah pembiayaan konsumtif. lnilah yang dinamakan fungsi bank sebagai

intermediasi.

Dasar memberikan pembiayaan kepada nasabah adalah kepercayaan bahwa

nasabah mempunyai kemampuan untuk mengembalikan pembiayaan. Bank

percaya kepada nasabah, pembiayaan akan dikembalikan sesuai dengan

kesepakatan yang telah disepakati bersama.

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

44

Adapun pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau r.agihan yang

dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan nasabah, yang mewajibkan pihak nasabah untuk melunasi

kewajibannya, setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran

sejumlah imbalan.

Pengertian tersebut diatas mengandung unsur-unsur, sebagai berikut:

I. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit/pembiayaan,

bahwa kredit/pembiayaan yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa)

benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai jangka waktu

kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi

mengapa suatu kredit berani dikucurkan. Oleh karena itu sebelum kredit

dikucurkan harus dilakukan penelitian dan penyelidikan lebih dulu secara

mendalam tentang kondisi nasabah, baik secara intern maupun ekstern.

Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi pemohon kredit sekarang dan

masa lalu, untuk menilai kesungguhan dan etikat baik nasabah terhadap bank.

2. Kesepakatan

Unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing

pihak menandatangani hak dan kewaibannya masing·masing. Kesepakatan ini

kemudian dituangkan dalam akad kredit dan ditandatangani kedua belah pihak

sebelum kredit dikucurkan.

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

45

3. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini

mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu

tersebut bisa berbentuk jangka waktu pendek (di bnwah I tahun), jangka

menengah (I sampai 3 tahun), atau jangka panjang (di atas 3 tahun). Jangka

waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit yang sudah

disepakati kedua belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini dapat

diperpanjang sesuai kebutuhan.

4. Degree of Risk

Yaitu tingkat resiko akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit

akan memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian

suatu kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin besar

resikonya, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank,

baik resiko yang disengaja oleh nasabah, maupun resiko yang tidak disengaja,

dengan adanya unsur resiko inilah, maka timbullah jaminan dalam pemberian

kredit1 misalnya karena bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa

ada unsur kesengajaan lainnya, sehingga nasabah tidak mampu lagi melunasi

kredit yang diperolehnya.

5. Balas jasa

1 liermansyah, Sli., M.Hun1, f!uku111 Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2005), cet-1, h.56

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

46

Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian

suatu kredit. Dalam bank konvensional balas jasa kita kenal dengan nama

bunga. Di samping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan

kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan

bank. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan

dengan bagi hasil.

BPR Syari'ah Amanah Sejahtera menjadikan sector pembiayaan sebagai

salah satu sumber pembiayaan, diantaranya adalah pembiayaan konsumtif sepeda

motor. Pembiayaan ini diberikan bagi mereka yang memerlukan sepeda motor

untuk kebutuhan pribadi dan bukan untuk usaha, karena sifat dari pembiayaan ini

adalah konsumtif, bukan produktif. Mengenai persyaratan dan prosedur­

prosedurnya akan di bahas dalam bab berikutnya.

Sistem keuangan dan perbankan modern telah berusaha memenuhi

kebutuhan manusia untuk mendanai kegiatannya, bukan dengan dananya sencliri

melainkan dana dari orang lain, baik dalam bentuk equity financinglpenyertaan

melalui mekanisme musyarakah (joint venture profit sharing) dan mudharabah

(trustee pro.flit sharing), ataupun dalam bentuk debt financing/pinjanian melalui

mekanisme jual beli (murabahah, bai' bittaman qjil), sewa menyewa (ijarah,

ijarah wa iqtina).

Seperti telah dijelaskan pada bab Ill pada produk-produk bank, salah

satunya adalah pembiayaan konsumtif dimana pembiayaan ini diantaranya

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

47

termasuk dalam kategori pembiayaan murabahah, sebagai realisasinya, bank

Syari'ah Amanah Sejahtera memberikan pembiayaan konsumtif sepeda motor.

B. PENENTUAN PROFIT

1'elayanan perbankan syari' ah merupakan gabungan antara aspek moral dan

aspek bisnis. Dalam operasionalnya selalu bertujuan untuk mendapatkan prnfit

dan terbebaskan dari unsur perjudian, (intended speculation, maysir),

ketidakjelasan/manipulatif (gharar), dan riba. Pembiayaan konsumtif sepeda

motor pada BPRS Amanah Sejahtera merupakan salah satu bentuk jual beli

dengan konsep murabahah, dalam konsep ini keuntungan atau margin merupakan

factor penentu harga jual suatu barang, karena murabahah mernpakan penjualan

suatu barang dengan harga beli ditambah margin keuntungan. Bank Syari'ah

selain dituntut untuk mematuhi aturan-aturan Syari'ah, jugd diharupkan dapat

menerapkan ma1jin keuntungan pembiayaan yang lebih rendah daripada suku

bunga kred it bank konvensional.

Yang dimaksud margin keuntungan adalah persentase tertentu yang

ditetapkan pertahun perhitungan margin keuntungan secara rutin, maka jumlah

hari dalam setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan margin keuntungan secara

bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan.

Penentuan profit pada pembiayaan murabahah adalah ditentukan

berdasarkan kesepakatan awal antara nasabah dengan pihak bank. Pada

pembiayaan konsumtif sepeda motor, dalam menentukan angsurannya, Bank

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

48

Syari'ah Amanah Sejahtera menggunakan metode marjin keuntungan flat, yaitu

perhitungan maijin keuntungan terhadap nilai harga pokok pembiayaan secara

tetap dari satu periode ke periode lainnya, walaupun bald debetnya menurun

sebagai akibat dari adanya angsuran harga pokok.

Untuk besarnya margin keuntungan pada pembiayaan konsumtif sepeda

motor di Bank Syari'ah Amanah Sejahtera, masih mengacu pada kondisi tingkat

suku bunga rata-rata dipasaran atau bank konvensional.2 Karena persaingan yang

cukup ketat antar bank, maka bank syari'ah amanah sejahtera harus dapat

memahami harga-harga yang berlaku dipasaran, agar nantinya konsumen merasa

tertarik untuk melakukan pembiayaan di bank Syari'ah Amanah Sejahtera, karena

dirasa Jebih nyaman dan harga maupun keuntungan yang didapat tidak kalah jauh

dengan yang dipasaran, prosentase margin keuntungan yang diambil oleh bank

Syari'ah amanah Sejahtera antara 14%-16% bahkan mungkin bisa lebih

t~rgantung pihak yang di biayai selain itu juga melihat persaingan di luar, tapi

yang Jazim diterapkan dalam memperoleh marjin pada pembiayaan ini adalah

16%. Selain itujuga, sistem penentuan uang muka masih tergantung pasaran.

Harga beli - Uang Muka Net= Pokok Utang

Pokok Utang = harga Jual - Margin

Margin = Pokok Hutang x % Margin

2 Wawancara khusus dengan bagian ka legal dan adm. Legal, Bpk. Mukhlas Widodo.

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

49

Margin . ---~--xi 00% = %A1 argm PokokHu tang

(Margin+PokokHutangJ A p b l = ngsuran er u an

Jangkan1aktu

C. KEBUAKAN DAN I'ROSEDUR

1. KEBIJAKAN I'EMBIAY AAN

Disamping pembiayaan modal kerja dan investasi. bank Syari'ah juga

memberikan pembiayaan konsumtif berupa pembiayaan kendaraan bermotor

yaitu sepeda motor dengan beketjasama dengan dealer. Pada pembiayan ini

sector usaha yang dibiaya adalah :

a. Karyawan/pegawai negeri/swasta dengan penghasilan tetap setiap bulan.

b. Kepala sekolah/guru negeri dan swasta dengan penghasilan tetap setiap

bu Ian.

c. Pengusaha/wiraswasta.

Jangka waktu dan cara pembayaran angsuran :

a. Jangka waktu minimal 1 I bulan dan maksimal 35 bulan.

b. Pembayaran angsuran adalah bulanan sesuai tanggal valuta.

Untuk memudahkan pembinaan dan pengawasan terhadap nasabah,

langgal pencairan pembiayaan dilakukan tanggal s/d 27. Bia ya

adminstrasinya sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) per unit untuk

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

50

semua jenis kendaraan, dan yang bertanggung jawab atas pembiayaan sampai

lunas adalah pemohon, suami/istri. Uang muka yang di bayarkan sudah

termasuk biaya administrasi, polis asuransi dan materai, materai perjanjian

dan premi asuransi selama masa perjanjian.

Dalam pembiayaan ini juga dikenakan denda jika terjadi

keterlambatan/jatuh tempo pembayaran.

1. Untuk keterlambatan pembayaran angsuran 3 hari dari tanggal valuta .

dikenakan denda sebesar Rp.1.000,- per hari dan dimasukkan dalam

rekening dana social.

2. Untuk keterlambatan dalam waktu 3 bulan dari tanggal valuta maka

dilakukan penarikan kendaraan oleh bank.

3. Apabila sebelum jangka waktu 2 minggu setelah penarikan, nasabah

membayar tunggakan maka kendaraan diserahkan kembali ke nasabah dan

dikenakan biaya sebesar Rp. 500.000,-.

4. Setelah jangka waktu 2 minggu setelah penarikan kendaraan tidak ada

pembayaran angsuran maka kendaraan akan dilelang oleh bank.

Untuk menghindari resiko selama masa perjanjian, serriua nasabah

diikutkan asuransi kendaraan (asuransi Jasindo) dan asuransi jiwa (asuransi

beringin life syari'ah). Panitia pembiayaan yang bertugas melakukan

pemeriksaan dan persetujuan atas usulan pembiayaan terdiri dari : account

officer, kepala bagian marketing, bagian legal, bagian operasi, dan direksi.

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

51

2. PROSED UR PEMBIA Y AAN

Sebelum melaksanakan prosedur pembiayaan yang benar, harus

dipahami bahwa kualitas pembiayaan sangat berpengaruh terhadap efektifitas

pendapatan yang diharapkan, oleh karena itu kualitas ini harus dijaga agar

jangan sampai menjadi pembiayaan bermasalah yang akibatnya bukan saja

menyebabkan tidak efektifnya pendapatan akan tetapi lebih do.ri itu dapat

menyebabkan kerugian bank karena tidak terbayarnya kembali dana bank

yang ditanamkan dalam pembiayaan itu. Faktor-faktor penyebab masalah

harus dihilangkan dan syarat-syarat yang sempurna merupakan bagian

terpenting dalam proses pemberian pembiayaan dengan kata lain prinsip

kehati-hatian (prudent) harus menjadi perhatian utama.

Kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip Syari'ah yang diberikan

oleh bank mengandung resiko, sehingga dalam setiap pemberian

kredit/pembiayaan berdasarkan prinsip Syari'ah harus memperhatikan asas­

asas perkreditan/pembiayaan berdasarkan prinsip Syari'ah yang sehat dan

berdasarkan prinsip kehati-hatian. Untuk itu sebelum memberikan

kredit/pembiayaan berdasarkan prinsip Syari'ah, bank harus melakukan

penilaian yang seksama terhadap berbagai aspek, berdasarkan penjelasan

pasal 8 ayat 1 dan ayat 2 undang-undang perbankan No. I 0 tahun 1998, yang

mesti dinilai oleh bank sebelum mernberikan kredit/pembiayaan berdasarkan

prinsip Syari'ah adalah diantaranya melalui instrument ar.alisa the fives of

credit (5 C):

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

52

a. Character ( watak )

Bahwa calon nasabah debitur memiliki watak, moral, dan sifat-sifat

pribadi yang baik. Penilaian terhadap karakter ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat kejujuran, integritas, dan kemauan dari calon nasabah

untuk memenuhi kewajiban dan menjalankan usahanya. lnformasi ini

dapat diperoleh melalui riwayat hidup, riwayat usaha, dan infonnasi dari

usaha-usaha yang sejenis.

b. Capacity (kemampuan)

Kemampuan calon nasabah untuk mengelola kegiatan usahanya, sehingga

usahanya akan clapat be1:jalan dengan baik dan memberikan keuntungan,

yang menjamin bahwa ia mampu melunasi utang kreditnya dalam jumlah

dan jangka waktu yang ditentukan. Biasanya pihak bank akan melakukan

penganalisaan pendapatan dari si nasabah.

c. Capital (modal)

Bank melakukan penelitian terhadap modal yang dimiliki ok:h pemohon

pembiayaan. Hal ini, tidak hanya didasarkan pada besar kecilnya modal,

tapi juga bagaimana distribusi modal ditempatkan oleh pengusaha

tersebut, sehingga segala sumber dapat berjalan secara efektif.

d. Collateral (jaminan)

Jaminan untuk persetujuan pemberian pembiayaan yang merupakan sarana

penanaman (back up) atas resiko yang mungkin te1jadi atas

wanprestasinya nasabah dikemudian hari.

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

53

e. Condition of economy (kondisi ekonomi)

Kondisi ekonomi secara umurn dan sector usaha pemohon perlu

memperoleh perhatian dari bank untuk memperkecil resiko yang mungkin

tetjadi akibat kondisi ekonomi tersebut.

Selanjutnya penilaian suatu kredit/pembiayaan dapat dilakukan dengan

analisis 4P, yaitu :

a. J)er«-.,'Onalif.v

Menilai nasabah dari segi kepribadianya atau tingkah laku sehari-hari

maupun kepribadianya pada masa lalu.

b. Pw7Jose

Mcngctahui lujuan nasabah dalam mengambil kredit, tcrmasukjenis krcdit

yang diinginkan nasabah.

c. Prospect

Menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang, apakah usaha tersebut

rnempunyai prospek atau sebaliknya.

d. Payment

Bank harus mengetahui dengan jelas rnengenai kemarnpuan dari pernohon

kredit/pembiayaan untuk rnelunasi utang dalam jumlah dan jangka waktu

yang ditentukan.

Untuk mendapatkan pernbiayaan konsumtif sepeda motm di bank

Syari'ah Amanah Sejahtera, calon nasabah diharuskan melalui beberapa

proses sebagai berikut :

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

54

Permohonan pembiayaan, formulirnya diberikan oleh bagian CS,

a. Formulir permohonan pembiayaan yang memuat tentang : data pribadi

pernohon, peke1jaan, proposal usaha, tujuan penggunaan, data

penghasilan, penjarnin.

b. Data pendukung yaitu : legalitas pribadi berisi foto copy KTP yang

bersangkutan, foto copy kartu keluarga (KK), foto copy akta

nikah/keterangan cerai, foto copy keterangan kematian jika janda/duda,

foto copy KTP penjarnin suarni/istri terbaru, foto copy KK penjamin, dan

foto copy akta nikah. Untuk legalitas usaha berisi SIUP, NPWP, TOP jika

ada. Dan yang terakhir adalah legalitas jarninan berupa foto copy sertifikat

HOB, hak rnilik dilampiri clengan bukti pembayaran PBB terakhir, foto

copy BPKB, STNK, kwitansi kosong yang telah clitandatangani oleh

pemiliknya sebanyak 3 lernbar clan salah satunya bermaterai.

2 Penyelidikan berkas pinjarnan

Setelah pihak bank menerima aplikasi pernbiayaan tersebut, maka AO

melakukan penelitian secara mendalarn dan rnendetail terhadap berkas

aplikasi yang diajukan. lni bisa dilakukan dengan cara:

a. Wawancara awal penyidikan kepada calon peminjam dengan langsung

berhadapan dengan calon peminjam.

b. On the spot, perneriksaan ke lapangan dengan rneninjau berbagai obyek

yang akan dijadikan usaha atau jaminan.

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

55

c. Wawancara II, perbaikan berkas, pencocokan wawancara ke I dengan

hasil on the spot apakah ada kesesuain dan mengandung kebenaran.

3 Keputusan kredit

Untuk menentukan apakah kredil akan diberikan alau ditolak. Dalam tahap ini

banyak aspek yang akan dinilai, yaitu :

a. Aspek hukum

Penilaian terhadap keaslian dan keabsahan dokumen-dokumen yang

diajukan oleh pemohon kredit.

b. Aspek pasar clan pemasaran

Penilaian terhadap prospek usaha yang dijalankan oleh pemohon kredit

untuk 111asa sekarang dan akan datang.

c. 1\spek keuangan

Menilai data penghasilan nasabah yang dilampirkan dalam aplikasi

pembiayaan.

cl. Aspek tekn is/operasional

Menilai aspek teknis/operasional dari perusahaan yang mengajukan

pembiayaan, misal lokasi tempat usaha dll.

e. Aspek manajemen

Menilai pengalaman dari perusahaan yang memohon pembiayaan dalam

mengelola kegialan usahanya.

r. Aspek sosial ekonomi

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

56

Untuk melakukan penilaian terhadap dampak dari kegiatan usaha yang

dijalankan oleh perusahaan yang memohon kredit khususnya bagi

masyarakat baik secara ekonomis maupun sosial.

g. Aspek AMDAL

Penilaian terhadap aspek AMDAL ini sangat penting karena merupakan

salah satu persyaratan pokok untuk dapat beroperasinya suatu perusahaan.

Oleh karena itu kegiatan usaha yang dijalankan oleh suatu perusahaan

pasti mempunyai dampak terhadap lingkungan baik darat, air dan udara.

4 Penandatanganan akad pembiayaan/pe1janjian lainnya.

Setelah berkas disetujui oleh panitia pembiayaan, kabag marketing

menugaskan kepada AO yang ditunjuk untuk membuat surat pemesanan

barang kepada dealer. Tapi sebelumnya calon nasabah menandatangani akad

pembiayaan, mengikat jaminan dengan hipotik dan surat perjanjian atau

pernyataan yang dianggap perlu.

5 Realisasi pembiayaan.

Setelah bank memesan barang, dealer mengirim barang sesuai pesanan baik

jenis kendaraan, maupun alamat pengiriman. Tanggal valuta adalah tanggal

pembayaran bank ke dealer yaitu maksimal 2 hari ke1ja setelah barang

dikirim. I 0 hari ke1ja setelah barang dikirim, AO meminta dealer untuk

menyiapkan plat nomor dan STNK untuk diserahkan ke nasabah. 3 bulan

setelah pengiriman barang, kabag marketing menugaskan AO untuk

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

57

mengambil BPKB ke dealer dan selanjutnya diserahkan ke bagian legal untuk

disimpan sebagai jaminan.

Realisasi ini cliberikan setelah penandatanganan akad pembiayaan dan surat­

surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank

Syari'ah Amanah S~jahtera.

6 Penyaluran atau penarikan dana

Pencairan atau pengambilan uang clari rekening sebagai realisasi dari

pemberian pembiayaan dan dapat cl iambi I sesuai ketentuan dan tuj•Jan kredit.

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

TIDA

'1 IDAK LE GKAP

PROSEDUR PEMBIAYAAN

NASABAH

cs

DAT A LENG KAP

AO

SURVEY& TAKSASI

LAY AK

PROSES ANALISA

PEMERIKSAAN KABAG

TIDAKLAYAK

" T AP PERSETUJUAN

DIREKSI DAN DEKOM

BASIL PP DITOLAK KABAG MARKETil\fG

DISETUJUI

KABAG MARKETING

cs

58

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

59

D. AKAD DALAM PEMBIA Y AAN KONSUMTIF SEPEDA MOTOR

Guna lebih mempe1:jelas transaksi antara pihak nasabah dan bank, serta

mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan te1:jadi antara kedua belah

pihak, maka dalam pembiayaan konsumtif sepeda motor, dibuatkan akad secara

tertulis, sesuai dengan firman Allah :

"Hai orang-orang yang beriman: jika kamu bermuamalah hutang-piutang untuk

waktu yang ditentukan, maka kamu harus tulis ..... " (Qs.Al-Baqarah :282)

Dan akad tersebut harus dipenuhi oleh kedua belah pihak, bank dan

nnsabah, scsuai dcngan firrnan Allah :

''Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad pe1ja11jian itu" (Qs.Al­

Maidah : I /6)

Adapun materi akad jual beli murabahah, pada bank Syari'ah Amanah

Sejahtera dalam bentuk pembiayaan konsumtif sepeda motor ini, terdiri dari 7

pasal, yaitu :

I. Pasal I tentang bentuk pembiayaan dan penggunaanya, bank setuju untuk

memberikan pembiayaan sepeda motor sesuai dengan pesanan nasabah,

kemudian nasabah menyerahkan sepenuhnya kepada bank, dan bank akan

menyecliakan barang sesuai pesanan, juga di cantumkan harga pokok

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

60

pembelian, margin yang cliperoleh bank, harga jual, uang muka, serta

keseluruhan jumlah utang nasabah.

2. Pasal 2 ten tang jangka waktu, angsuran clan biaya aclrninistrasi, yang mencakup

tata cara pernbayaran, berapa kali angsuran, clencla yang barus dibayar, serta

biaya administrasi.

3. Pasal 3 tentang ja111inan, sebagai ja1ninan dalan1 pe1nbiayaan ini adalah

kendaraan yang dibeli oleh nasabah.

4. Pasal 4 tentang peristiwa cedera janji, rnengenai hal-hal yang menyebabkan

terjadinya peristiwa cederajanji.

5. Pasal S tentang hukum yang mengatur, sesuai dengan ketentuan hukurn

Indonesia.

6. Pasal 6 tentang pilihan hukurn, dipilih di kantor panitera pengadilan Negeri

Gresik.

7. Pasal 7 tentang ketentuan tambahan, hal-hal yang belurn dicanturnkan dalam

pe1janjian ini, akan diatur sesuai kesepakatan bersarna.

Dalam rnateri selanjutnya juga dicanturnkan tentang pernyataan pinjam

pakai, yang menyatakan bahwa nasabah hanya meminjam pakai kendaraan tersebut

kcpada pihak bank.

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

61

E. ANALISIS TERHADAP AKAD PEMBIA V AAN

Pada bab ini, penulis akan menganalisa pasal-pasal yang berkenaan dengan

akad pembiayaan konsumtif sepeda motor, ditinjau dari hukum Islam.

Sebelumnya ada beberapa ha! yang perlu dianalisa oleh penulis, yaitu mengenai :

I. Mekanisme pemesanan barang, banyak bank Syari'ah yang melakukan

transaksi murabahah, seperti pembiayaan konsumtif sepeda motor, dengan

menyerahkan uang ke;iada nasabah (bukan barang yang dipesan) dengan

alasan bank Syari'ah memberi kuasa untuk membeli barangnya sendiri, ha!

inilah yang menjadi alasan masyarakat menilai bank Syari'ah tidak berbeda

dengan bank konvensioanal. Ketentuan fatwa DSN No.4/DSN-MUI/IV /2000,

ketentuan pertama butir 9 disebutkan "jika bank hendak mewakilkan kepada

nasabah untuk membel i barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah

ha!"'1s dilakukan setelah barang dibeli, jadi secara prinsip baning tersebut

menjadi milik bank". 3 Bukan suatu ha! yang salah apabila bank Syari'ah

mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang, tetapi akad yang di pakai

dalam transaksi ini adalah akad wakalah, pada akad ini hutang nasabah adalah

sebesar uang yang diterima dari pihak bank, berbeda dengan transaksi

murabahah, dimana dalam transaksi jual beli murabahah setelah akad

murabahah ditandatangani, maka yang terhutang adalah sebesar harga jual,

yaitu harga perolehan barang ditambah keuntungan yang dis~pakati.

Banyak bank-bank Syari'ah yang belum melaksanakan sepenuhnya akad

murabahah ini dalam praktek pembiayaanya, banyak yang masih mengarah

3 Wiroso, SE,MBA, Jua/ lieli ,\furabahah, (Yogyakar!a: Ull Press, 2005), eel-I, h.68

Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

62

pada akad wakalah. Tapi pacla bank Syari'ah Amanah Sejahtera, berdasarkan

analisa penulis, untuk pembiayaan konsumtif sepeda motor suclah

menggunakan akad murabahah sesuai clengan ketentuan Syari'ah. Hal ini juga

telah disebutkan dalam surat pe~janjian murabahah pada pasal I ayat I clan

ayat 2, bahwa bank setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan berupa

talangan dana kepada nasabah untuk pembelian sepecla motor, untuk

pe1 .ibel ian/pengadaan kendaraan tersebut sepenuhnya diserahkan kepada

bank, jadi bank yang bertanggung jawab ntas pengadaan kendaraan tersebut,

nasabah tidak membeli sendiri. Jadi dapat disimpulkan, untuk masalah

pengadaan barang dalam pembiayaan konsumtif sepeda motor di bank

Syari'ah Amanah Sejahtera sudah sesuai dengan akad murabahah.

2. Dalam pengadaan sepeda motor, bank melakukan pembelian kepada pemasok

atau dealer. Dimungkinkan dalam pembelian ini supplier memberikan diskon

alas pembelian tcrscbut. Pacla prinsipnya diskon adalah milik nasabah, clan

harga pokok sepeda motor tidak termasuk diskon, hal ini sesuai dengan fatwa

DSN No.16/DSN-MUI/X/2000. tapi dalam konsep yang cliberikan oleh bank

Syari'ah Amanah Sejahtera, tidak mencantumkan dengan jelas mengenai

adanya diskon ini, dan ticlak ada ketentuan pasti mengenai diskon ini, padahal

salah satu yang membeclakan bank Syari'ah dengan bank konvensional adalah

aclanya transparansi, sclain ilu juga dalam bank konver1sional diskon yang

diterima dari pemasok menjadi pcndapatan bagi bank konvensional, dalam

bank Syari'ah, diskon menjadi milik nasabah, apabila diskon clari pemasok

ditcrima setelah akad murabahah clilakukan, maka pembagian cliskon clibagi

Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

63

antara bank dengan nasabah sesuai kesepakatan. Penulis menyimpulkan, bank

Syari'ah Amanah Sejahtera, belum dijelaskan secara transparan tentang

pembagian diskon.

3. Pada pasal 2, ayat 4 pada surat petjanjan murabahah, bank Syari'ah Amanah

Sejahtera, mewajibkan kepada nasabahnya membayar biaya-biaya lain, yaitu

biaya administrasi, premi asuransi, polis asuransi dan materai. Keempat

mazhab (Syafi' I, Hanafi, Hambali dan Maliki) membolehkan pembebanan

biaya langsung yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga. Tapi mereka (ke

empat mazhab) sepakat tidak membolehkan pembebanan biaya langsung yang

berkaitan dengan peke1:jaan yang semestinya dilakukan penjual maupun biaya

langsung yang berkaitan dengan hal-hal yang berguna.4 Ke empat mazhab

juga membolehkan pembebanan biaya tidak langsung yang dibayarkan kepada

pihak ketiga dan peke1jaan itu harus dilakukan oleh pihak ketiga. Bila ha] ini

clilakukan oleh si penjual, mazhab Maliki tidak membolehkan pembebananya,

sedangkan ketiga mazhab Jainnya membolehkannya. Mazhab yang empat

sepakat ticlak membolehkan pembebanan biaya tidak langsung bila tidak

menambah nilai barang atau tidak berkaitan dengan hal-hal yang berguna.

Penulis setuju dengan pendapat ke empat mazhab diatas mengenai

pembebanan biaya yang secara umum timbul dalam suatu transaksi jual beli.

Mengenai pembebanan biaya tidak langsung yang dibayarkan kepada pihak

"1\diwarn1an Karitn, Bank Isla1n Analisis Fiqih Dan Ke11angan, (Jakartra: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), cet-l,h.223

Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

64

ketiga yang dilakukan olch pihak penjual, penulis sepakat clengan pandapat ke

tiga mazhab (Syali'I, 1-Ianali, dan I-lambali).

4. Dalam penentuan profit dalam pembiayaan konsumtf sepeda motor, bank

Syari'ah Amanah Sejahlera masih mengacu pada bank konvensional, dalam

penentuan rate pembiayaan Syari'ah adalah metode going rate pricing,

menggunakan tingkat suku bunga pasar sebagai benchmark (rujukan). Karena

dalam kenyataanya, bank Syari'ah juga berkompetisi dengan bank

konvensional. Misal perumusan matematika. Dalam ha! ini halal haramnya

suatu lransaksi tidak tergantung pada rumus matematiknya, karena

scsungguhnya rumus terscbul hanyalah alat saja. Suatu yang halal tetap halal,

baik bila diukur dcngan metode prosentase alaupun tidak. Jadi yang perlu

dicermati bukan hasil akhir yang mcnghaslkan prosentase, namun komponen

dan proses untuk mcnghasilkan prosentase tersebut. Dalam menentukan

maijinnya, bank Syari'ah Amanah Sejahtera, menggunakan metode flat,

perhitungan dengan sistem flat akan menghasilkan porsi pokok dan bunga

merata, tetapi merata dan tetap belum tentu perhitungan sistem flat. Pedoman

Akuntansi Perbankan Syari'ah Indonesia (PAPS!) tidak mempersoalkan

bagaimana cara perhitungan keuntungan, tapi yang perlu diperhatikan adalah

bahwa keuntungan yang disepakati tidak merugikan pihak yang satu dengan

yang lain dan tidak ada yang teraniaya alas kesepakatan tersebut.

Page 73: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

A. KESIMPULAN

BABV

PENUTUP

Sislem Syari'ah dalam perbankan Syari'ah pada masa sekarang ini lelah

banyak diterapkan, karena dinilai sislem ini lebih baik daripada sistem yang di

terapkan dalam perbankan konvensional. Tidak heran jika pada masa sekarang

banyak bank-bank Syari'ah bermunculan, termasuk bank perkreditan rakyat

Syari'ah Amanah Sejahtera yang berlokasi di kecamatan Cerme, kabupaten

Gresik. Bank ini adalah BPR pertarna yang menggunakan sistem Syari'ah. Sislem

Syari'ah adalah sistem yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah, berbeda

dengan sislem yang d iterapkan pad a bank konvensional, seperti adanya unsur

bunga, sedangkan pada bank Syari'ah adalah bagi hasi!, selain itu kebijakan­

kebijakan yang diterapkan pun berbeda.

Bank Syari'ah Amanah Sejahtera, sebagai BPR Syari'ah pertama di

kabupaten Gresik, banyak memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.

Diantaranya adalah dengan adanya pembiayaan konsumtif Sepeda motor sebagai

salail satu bentuk dari pembiayaan dengan akad murabahah. Konsep dari

pembiayaan ini adalah memberikan pembiayaan dalam bentuk pembiayaan

konsumtif berupa sepeda motor, dimana motor ini digunakan sebagai kebutuhan

pribad i bukan untuk usaha. Pada pembiayaan ini bank memberikan pinjaman

Page 74: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

66

dana, yang kemudian dana ini akan digunakan untuk pengadaan barang yang

sudah dipesan oleh nasabah, bank bekerjasama dengan pihak supplier, untuk

pengadaan barang sesuai pesanan, clan bank bertanggung jawab sepenuhnya atas

pengadaan barang tersebut, akad yang di pakai adalah akad pembiayaan

Murabahah. Keuntungan yang diperoleh bank adalah berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak, nasabah dan bank. Untuk mendapat pembiayaan ini nasabah

harus melalui beberapa prosedur, selain itu juga ada beberapa ketentuan­

ketentuan yang harus di laksanakan oleh nasabah.

Ada beberapa ketentuan di bank Syari'ah Amanah Sejahtera, berkenaan

dengan pembiayaan konsumtif sepeda motor, yang masih memerlukan analisis

lebih lanjut, seperti masalah akad-akad yang digunakan, masalah penentuan

profitnya, ataupun hal-hal lainnya. Karena seperti kita ketahui, tidak semua yang

diterapkan di bank Syari'ah sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan Syari'ah.

Dalam akadnya disebutkan bahwa bank memberikan pembiayaan sepeda

motor sesuai dengan pesanan nasabah, clan nasabah menyerahkan sepenuhnya

untuk pengadaan barang tersebut, selain itu juga dicantumkan marjin yang

diperoleh oleh pihak bank yang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. lni

berarti sudah sesuai dengan akad pembiayaan murabahah. Dalam prakteknya,

bank Syari'ah boleh mengacu pada bank konvensional, karena memang dalam

realitasnya bank Syari'ah harus mampu bersaing dengan pasaran maupun

perbankan konvensional.

Page 75: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

67

Jadi pada intinya, pembiayaan konsumtif sepeda motor, pada bank Syari'ah

Amanah Sejahtera merupakan salah satu bentuk produk penyaluran dana, dan

termasuk transaksi jual beli dengan akad murabahah, yang pembayarannya

dilakukan secara angsuran, dengan keuntungan yang sudah disepakati oleh kedua

belah pihak.

Diharapkan, bank-bank Syari'ah, kedepannya dapat lebih maju dan lebih

bisa memasyarakat, sehingga tidak kalah saingan dengan perbankan

konvensional. Seperli kita kctahui, mayoritas penduduk Indonesia bcragama

Islam, maka selayaknya sistem ekonomi yang kita pakai pun harus sesuai dengan

Syari'at Islam, termasuk masalah perbankan.

B. SARAN-SARAN

Dihara1Jkan untuk kedepannya, bank Syari'ah Amanah Sejahtera, tidak hanya

menjadi pihak penyalur dalam pembiayaan konsumtif sepeda motor,

khususnya, tapi bank Syari'ah Amanah Sejahtera sudah mampu menjadi

supplier. Tentunya bankjuga harus mampu meningkatkan kualitasnya.

2 Lebih memperhatikan lagi nilai-nilai Syari'ah dalam setiap transaksi

perbankan, sehingga bank Syari'ah Amanah Sejahtera tetap mempunyai

karakteristik sebagai perbankan Syari'ah.

3 Lebih mendisiplinkan dalam praktek pembiayaan, sehingga nasabah tidak

meremehkan ketika mereka mempunyai tanggungan kepada bank, seperti

diketahui bank Syari'ah berbeda dengan bank konvensional, rnioal dari segi

Page 76: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

68

cara pengangsuran pembiayaan, dalam bank konvensional menggunakan earn

distrik, jika nasabah telat atau jatuh tempo dalam masalah pembayaran

angsuran maka denda yang cliberikan, bunganya tiap hari akan semakin

bertambah, tanpa melihat konclisi nasabah, berbeda dengan bank Syari'ah,

pembayaran angsurannya bcrsifat lunak, jika te1jacli kelerlambatan

pembayaran, maka tetap akan cl iberikan denda, tapi denda ini jumlahnya kecil

Rp.1000,-/hari, dana pun masuk kedana sosial, tidak masuk ke pendapatan

bank, bahkan kadang nasabah pun ticlak di tarik denda karena melihat kondisi.

Dari sinilah kaclang malah di manfaatkan oleh nasabah yang kurang

bertanggung jawab, karena dirasa denda yang tidak begitu memberatkan, dan

sistemnya lunak, kadang malah nasabah meremehkan masalah pembayaran.

Page 77: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an dan Terjemah

Arifin, Zainul, Mcmahami Bank Syari'ah: Lingkup Peluallg, Tantangan clan Prospck, Alvabet, Jakarta, 2000

Firdaus, M. NH, Konsep clan Implementasi Bank Syari'ah, Edukasi Pro/·essional Syari'ah, lembaga penerbit Renaisan anggota !KAP!, Jakarta, 2005.

Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih clan Kenangan, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004.

Kashmir, SE., MM. Bank clan Lembaga Keuangan Lainnya, PT.Raja Grafindo Utama, .Jakarta, 2002 .

............ Dasar-Dasar Perbankan, PT.Raja Grafindo persada, Jakarta, 2002.

Muslehuddin, M. Sistem Perbankan Dalam Islam, Rineka Cipta, Jakarta, 2004.

Sudarsono Heri, Bank clan Lembaga Keuangan Syari'ah, EKONISIA, Yogyakarta, 2003.

Sumitro Warkum, SH, MH. Asas-Asas Perbankan Islam clan Lembaga Terkait (Bamni clan Takaful) Di Indonesia, PT.Raja Grafindo Persada, .Jakarta, 1997.

Muhammad, dosen Islamic business school, Sistem clan Proseclur Operasional Bank Syari'ah, (Ull press, Yogyakarta, 2000).

Antonio, M. Syafi'I, Bank Syari'ah Wacana Ulama clan Cenclekiawan, Tazkia Instate, Jakarta, I 999

............... Bank Syari'ah dari Teori Ke Praktek, Gema lnsani press, Jakarta

2001.

Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, LPFEUl, Jakarta 1999.

Page 78: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

70

Aminah, Siti, "Konscp Murabahah dalam Bank Syari'ah dan Krcdit Modal Kerja dalam Bank Konvensional'', skripsi sm:jana agama, perpus fak Syari'ah UIN, Jakarta, 2002

Purwataatmadja, Karnaen, H. Drs, Membun1ilrnn Ekonoml Islam Di Indonesia, depok usaha kami, Jakarta, 1996.

Hamidi, H.Luthfi, Jejak-jcjak Ekonomi Syari'ah, senayan abadi publishing, Jakarta, 2003.

Training and Consulting SJrnria Banking, PT.Rafa Prima Consulting, Jakarta, 2006

Hennansyah, SH., M.Hum, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, prcnada media, Jakarta, 2005.

Perwataatmadja, Karnacn, H. Drs. Dan Antonio, Syafi'l, M. Apa clan Bagaimana Bank.Islam, PT. Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1992.

briefcase book eclukasi professional Syari'ah, Konsep dan Implcmentasi Bank Syari'ah Edukasi Profesotrnl Syari'ah, Renaisan anggota !KAP!, Jakarta, 2005.

Haroen, Nasrun, H. Dr. Fiqih Muamalah, Gaya Media Pratam:i, Jakarta, 2000.

Hasan, Ali, M. llarbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqih Muanrnlah}, PT.Raja Gralindo Persada, Jakarta, 2003.

K. Lubis, Suhrawardi, Hukum Ekonomi Islam, sinar grafika, Jakarta, 2004.

Hosen, M.Nadratuzzaman, Ir.I-I.MS, ME, Ph.D, Buku Salm Lembaga Bisnis Syari'ah, PKES (pusat komunikasi ekonomi Syari'ah}, Jakarta, 2006.

K.Lubis, Suhrawardi, Hukum Ekonom Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 2004.

Supramono, Gato!, SH, Pcrbankan dan Masalah Krcdit, Suatu Tinjauan Yuriclis, Djambatan, Jakarta, 1997.

Usman, Rachmadi, SH. Aspek-Aspck Hukum Pcrbankan Di Indonesia, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.

Page 79: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

71

Zulkfli, Sunarto, Panduan Transaksi Perbankan Syari'ah, Zikrul Hakim, Jakarta, 2003.

Sarkaniputra, Murasa, "Parnmeter Akad dan Pengawasan dalam Transaksi Ekonomi Syari'ah" ahkam : jurnal syari'ah, hukum dan pranata social, 2001.

Wiroso, SE,MBA, Jual Beli Murabahah, UJI Press, Yogyakarta, 2005.

Buku Pedoman Bank Perkrcditan Rakyat Syari'ah Am:mah Sejahtera, Gresik, 2006.

Pelatihan Aspck Legal Bank Syari'ah, PT.Rafa Prima Consulting, Jakarta, 2006.

Page 80: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...
Page 81: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

l'T. B.\\1.,: l'l·:IU(REDITA!\ IL\l(YAT S\'ARl'All

A!VIANAH SEJAHTERA JL Rll~ll Ccrrnc Kid1d !,,18 C\~nnc ·· Cin:sik 6117! rc!p. ((n 1) 799()(1,)0. 7992077. 799?.()7g 1·';1\.. (0) l) 7(11)2077

SURAT KETERANGAN Nomor : 093 /BP RS-AS I PERS I IX I 2006

Dengan ini bagian personalia PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari'ah Amanah Sejahtera

menerangkan bahwa :

Nama

NIM

Pendidikan

Fak I Jurusan

: SITI KHASANAH

: 103046128281

: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

: Syari'ah dan Hukum I Muamalah Perbankan Syari'ah

Telah melaksanakan penelitian dari tanggal 15 Mei s/d 26 Mei 2006 untuk memenuhi

persyaratan pembuatan skripsi dengan judul :

"TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN KONSUMTIF SEPEDA MOTOR (STUDI KA.SUS BPRS AMANAH SEJAHTERA DI KECAMATAN CERME KAB. GRESIK)"

Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Gresik, 29 Mei 2006

PT. B '.~~~~:i'ah Amanah Sejahtera

·'"·~'~

usani, SE Kabag. Personalia

Page 82: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

NAMA

JABATAN

TANGGAL

BERITA WAWANCARA

: MUKHLAS WIDODO, SH

: KA. LEGAL DAN ADM. LEGAL

: 25 MEI 2006

I. Sejak kapankah BPRS Amanah Sejahtera didirikan?

Jawab : BPRS Amanah Sejahtera mulai beroperasi pada tanggal 2 Januari

l 9Y6 yang berkantor di JI.Raya Cerme Kidul, Gresik. Dan diresmikan sebagai

BPR Syari'ah pertama di kabupaten Gresik pada tanggal 13 Juli 1996.

2. .\pakah di BPRS ini juga menawarkan produk-produk seperti yang di

tawarkan oleh bank-bank konvensional pada umumnya?

Jawab : tidak semuanya, karena kita tahu bahwa tidak semua produk yang ada

pada bank konvensional pada umumnya, sesuai dengan syari'ah Islam.

3. Mungkin bapak bisa menyebutkan macam-macam produk yang di tawarkan

oleh BPRS Amanah Sc:jahtera?

Jawab produk yang kami tawarkan diantaranya adalah produk

penghimpunan dana yang meliputi deposito mudharabah, tabungan

mudarabah dan tabungan wadi'ah. Untuk produk penyaluran dana meliputi

pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan murabahah,

pembiayaan istishna', pembiayaan ijarah muntahia bittamlik dan pembiayaan

Qard/Al Qardhul Hasan.

4. Jen is pembiayaan apa saia vang ditawarkan oleh BPRS Amanah S·,iaht~rn?

Page 83: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

Jawab : Menurut tujuannya jenis pembiayaan dibagi 3 yaitu pembiayaan

modal ke1ja, piutang investasi dan piutang konsumtif

5. Produk apa sajakah yang ditawarkan dalam pembiayaan konsumtif di BPRS

Amanah Sejahtera?

Jawab : Oulu BPRS Amanah Sejahtera dalam pembiayaan konsumtif selain

menawarkan sepeda motor, juga menawarkan barang-barang elektronik

seperti HP , namun dalam perkembangan selanjutnya pihak bank hanya

melayani pembiayaan konsumtif sepeda motor saja.

6. Metode apakah yang digunakan dalam perhitungan mmjin pada pembiayaan

konsumtif sepeda motor di BPRS Amanah Sejahtera?

Jawab : Dalam perhitungan maijin kami (BPRS Amanah Sejahtera)

menggunakan metode perhitungan flat yaitu perhitungan matjin keuntungan

terhadap nilai harga pokok pembiayaan secara tetap dari satu periode ke

periode lainnya, walaupun bald debetnya menurun sebagai akibat dari adanya

angsuran harga pokok.

7. Apakah penentuan prosentase suku bunga dalam pembiayaan konsumtif

sepeda motor masih mengacu pada suku bunga yang diterapkan di bank

konvensional ataupun di pasaran?

Jawab : Ya, Karena bagimanapun juga dalam prakteknya kita (bank syari'ah)

tetap harus bisa bersaing dengan pasaran dan perbankan konvensional yang

ada.

Page 84: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

8. Berapa persenkah suku bunga yang biasanya dipakai oleh BPRS Amanah

Sejahtera dalam pembiayaan konsumtif sepeda motor?

Jawab : 14-16% tergantung jenis motornya juga pertimbangan persaingan

(bank konvensional dan pasar).

9. Apakah ada prosedur-prosedur tertentu dalam pelaksanaan pembiayaan

tersebut, terutama untuk pembiayaan konsumtif sepeda motor di bank

Syari'ah Amanah Sejahtera ini?

.lawab : Tentu, untuk lebih jelasnya anda bisa lihat dalam buku panduan PT.

BPRS Amanah Sejatera.

I 0. Menurut anda, apakah konsep produk pembiayaan konsumtif sepeda motor di

bank Syari'ah Amanah Sejahtera sudah sesuai dengan syari'ah Islam?

Jawab : Kalau bicara tentang konsep, tentu saja semua !}roduk yang

ditawarkan kami konsep secara Islami dan dalam prakteknya knmi berusaha

secara maksimal untuk bisa melaksanakan sesuai konsep tersebut.

Page 85: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

/'/' /J.f.\f.' J'J."111\//l:'/JI I~ I.\ Jl JI, l'. Ir\! !/ti' I If

.·1.\/.-L\',.(// sr:,1 r!IF!:'N. I I Nuyoi Cermi· /\.id11/ /.'.\' C<"n11,• - c:r.·.,1'f. frlp/llJ/1 ."l'illf,.J<I, .·'111 :1r.

Bismillahirrli111aa11irra/Jii111

Nomor: 0150/MRB.2/V/2005

"Hai ora//J-orang yang beh'n1t111 pe1111hi/0J· ukad-akad pe1ja11jic111 itu " (Surat ·I I A4at1-idah I)

njian piutang Murabahah ini dibuat dan. ditandat;ingani tri Jum'at tanggal 13 Mei 2005 oleh dan antara

Nania : Ir. l-L An1at 0f'mar Asnar labatan Direktur Utami PT. BPRS AMANAJ-1

SEJAHTET<A · Dalan1 ha! ini bertindaJ.. untuk dan ata!'> 11a1na i-' r. Bank Perkreditan Rakyat 3yariah ·~ Anu·nah :::\ejahtcra" berkedudukan di Kecan'rntan Cerme (untuk se!anjutnya discbut BANK).

Jania ekerjaan da1nat 1ntuk se!anjutnya disebut sebagai NASABAH). Dalan1 ha! ini telah 1nendapat persetujuan dari sl:a1n1/ istrinya yaitu : ---

Bahwa, BANK da 1 NASA BAH re/ah seruj11 unf!•k 1a11data11ga11 da11 1nelaksa11aka11 sua111 Perjanjian1

djual be!i sebag:li berikut;

Pasal I 1

TUK PEMBIA'/AAN DAN PENGGUNAANNYA

nk dengan iJd setuju untuk n1emberikan fosi!itas nbi~yaan ke·Jada Nasabah dalan1 bentuk talangan la untuk perr Jelian Sepeda 1notor sebagai berikul :

lv1erk I ]er.isl Tahun : Namer R .ngka No1nor ~'.esin

Honda GL Max Th 2005 MHI UABE I 25K. I 08340 UABEE.1105840

\Van1a Hitani biru (S"hnj:itnya dnpat juga disebut Barang)

1saba;1 n1enyerahkan sepcnuhnya Pcn1be!ian/ ngadt·Jn barang tcrscbut kcpada Bank dan okh rena· ya Bank akan mernfasilitasi atau 1ncnycCii1kan ran• sesuai pesanan nasabah.

ur·t pembelian/pengadaan barang tersebut, Bank J; .i mengelua'r1 ~an dnna seb~sar Rp, I 3.900.0001-

:: .a dianggap seba&ai pokoK hutung Murabi.l~luh.

:~elah ditan1bah n1argin keuntungan jual beli sebcsar :J, 4.355.3301- n1aka Ban~ 111enjual kcpada nasab~ih h'Jrga Rp. J 8.255.330,- yang akan dihayar sec:ira 1gsuran

~J beli ini dlsertai dengan pen1berian U<ing 111uki'.1 dari :.abah kepada ?ank sebesar Rp. 2.312.830,-.

yaug nantinya rncnja(··1 bagian pelunasan hutang tvturabahnh dari harga jua\ barang yang discpakati s~oagain1ana tersebut dalan1 pasal l (4) diatas,

(6) N:isabah n1enyatakan setuju dengan jun! be!i terscbut, d;1 11 setc!ah diperhitungkan dcngan uang 1nuka dari Nasabnh 1naka jun1lah hutang na!>abah kepada Ba1~k

sc::iP.sar Rp. 15.942.500,~ dan akan diangSill" clalun1 ja'.1gka \Vaktu 35 bubn

(7) Nasabab 1nengakui secara sah adanya hutang tcrsebut d::n l3;1nk n1cnerlnrn baik pcngaku<lll hut;ing Nasabah tcrscbut.

Pasal 2 JANG KA WAKTU, ANGSURA' DAN BIA YA

ADMINISTRASl

(I) Pe1janjian ini dibuat untuk jangka \Vaktu 35 bu Ian 1erhitu1tg scjak rnngga! ditanda tanganinya pcrja11jian ini, liingga bcrakhir tanggal 13 A11ri! 2008

(2) NASABAI-I \vajib n1c!akukan pe111bayarun kc111b<ili kcpada BANK sccara angsuran dengan tc;·tib d;1n tcfatur dalarn 35 killi ui:gsuran, deng<ul jun1!ah angsuran sebesar Rp. 455.SOG,- per bulan serta jachval scbagain1ana tcrcantuin da!a111 kartu angsuran, perta1na kalinya tangga! 13 Juni 2005. de1nikia!1 pcnibay'aran sclanjutnya setiap tanggnl J 3 Cari bu!an yang bcr;;angkutan1 dc1ni~ian :;cterusny;i !Jingga lun<!s sesuai jangka \vaktu yang telah ditcntukan

{J) l\:n1bayaran kctnba!i I pclunasan Piut<111g o!eh 1'1asabah kepada Bank akan dilakuka!l 1nelalui r~kcning tnbungan No. 02.302005 - OJ42 yang dibuka oleh dnn aws naina N;~sabuh di Bank, Jun dcng.an ini l'!ASJ\BAH 1ncnyaiakan 111e1uheri kuasa i\cpad:1 !lANK untuk Jl'1cndcbct rckening 1.c.rscbu! guna p;;n1bayuran ken1ba!i Piutang scrta biaya~biaya lai1u1y<L

Sefiup keteJ"/a111bnuu1 r.11gs11ru11 nk1111 dilie11a/a111 de11d11 fh:r lu1ri sebesar Rp. 1.0001 ~ ( Si!.ribu r11piuli)

NASAI3Ai f di\vajibk'.i!l n1c1nbayar biaya biay.i s';bagai berikut:

a. I3iaya Adn1inistrasi sebcsar Rp. I 00.00!l,-b. Prc1ni asur;111si kcnd;iraan Rp. 563_ 170,~ c. Polis Asur:insi d:1n !Vl;l!!..!nii Rp. 2:LOOO,-

/Vaktu ej'ektij"di111uloi11ya 11/!ISU per/G11gg1111go11 11rlolali :.-ere!ahjangka / 111i11gg11 sejak d.'ferin1a11yo B!lrong

Page 86: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN ...

ua bukti yang dikcluarkan oleh DANK atau anya adalah n1cn1pakan bukti yang SL1dah diakui NASAIJAll.

Pasal 3 lAM!NAN

menjamin petnbayaran kcrnbali hutang kjpada !JANK, makn dengan ini NASABAII

1 kcndanian yang dibch dengan fasilitas ini kePada BANK atas dasar kepercayaan (

:h karenanya Nasabah dengan ini 1ncnya1aka11 iran tersebut ada!ah bak 1nilik Bank dan Nasab;1h ai pe1nakai saja ams dasnr perjanjian pinjan1 pakai

Pasal 4 PERISTIWA CIDER.A JANll

la terjadi hal-hal diba\vab ini ( setiap k1,.·jadi;!n c·bcltHn dan sesudah ini tY1asing-1nasing :;l'c.ra Jiau secan1 bersarna-sa1na disebut Sl'bag;1i 'idcra Janji").

an NASAI3A!-I untuk n1el<1ksan;1k;1n Jannya incnurut Pcrjanjian ini untuk !llL'lllhay;u :i nngsuran tepat p<ida \Vaktunya, dah.1111 h;:d ~a waktu saja te\nh n1cn1bcri bukti yang cukup

NASABAH tclah n1elalaikan kc\vajiban11ya. ha! ini BANK dtlll NASABAH sepakat untuk rni:npingkan Pasal 1238 Kitab Undang-Undang 1 Perdata; l terdapat sesuatu janji, pernyataan, jan1iniln atau <.atan menun1t Perjanjian ini teryata tidak benar, pat atau n1enycsntkan ;

l. Piuta11g tersebut akan menjadi jaruh ten1po dan harus n1en1bayar scluruh ke\vajibannya kepada r'"! seketika dan s:::.:~aligJs clan BA.NK Japat tindakall apapun yang ; dianggapnya pcr::1 alanmya proses ekseh."Usi junlinan dan tindakan rung berhub:.ingan dengnn pcrjanjian ini, sert;1 yang tirnbul dari tindakan tcrsebut scpenuhnya gung jawab Nasabah

Pasal 5 HUKUM YANG /v,ENGATUR

ian ini diatur oleh dan ditafsirkan scsua1 deng.111 kun1 Indonesia.

Pasn ! 6 P'.LIHAN HUKUM

>engketa yang ti111bu!, yang adu hubu11g11n11y.i nj\an ini, akun diselcsaikan 1nenunlt P;osedlir

dan kctcnruan hukun1 yang· ber!:,k.u dan para pih<lk 1nen11lih kedian1on huku111 (doinislli) d1 k:-intor Punitera ,rengudilan Negeri (/res1k

Pw.;.1\ 1 KETENTUAl'i fAlvlBAI!AN

Hal-ha! !ain yang beiun1 c,ukup diatur dalarn pcijanjian ini, akur~ diatllr berdasarkan ki:sepak<:tnn kedua Del ah plhnk k~ dalain s•Hat J akta yang 1ncrupai.an satu kcsatuan dengan Pr.:rjanji:in ini.

De111ikia11L:ih Pi.::1janji::in ini dibuat dar, dita1hl>1';1ngani pada hai i dan tanggal scbagairnana Cicantun1kt1n di atas.

Na~abah

PI 8PttS A(NAI I SEJAI I I LI(,\

J),icks1 \

/ ~

Saksi -- Saksi

'I