Tinjauan Farmakologi Hiosin n-butil bromida

3
3 BAB II TINJAUAN FARMAKOLOGI 2.1. Golongan Obat berdasarkan farmakoterapi Antimuskarinik/antispasmodic (AHFS 2010, 1300) 2.2. Indikasi Hiosin N-butil bromida dapat digunakan untuk meredakan atau men gejala spasme otot pada saluran gastrointestinal maupun genito urinary. ( 48) 2.3. Mekanisme Kerja Obat Hiosin N-butil bromida bekerja sebagai antimuskarinik/antispasmodik den cara menghambat kerja stimulus asetilkolin atau kolinergik lainnya pada e atonomik yang dipengaruhi oleh syaraf kolinergik prostaglandin dan polos yang kekurangan inevarti kolonergik. (AHFS 2010, 1282) 2.4. Farmakokinetik a. Metabolisme Hiosin n-butil bromida dimetabolisme dihati, dan apabila diberik bentuk injeksi, Hiosin n-butil bromida dimetabolisme lebih dari (AHFS 2010, 1303) b. Distribusi Obat berikatan dengan protein plasma secara reversibel dan dapa plasenta dan terdistribusi ke air susu. (AHFS 2010, 1303) Hiosin N-butil bromida sebagai amonium kuartener lebih kurang larut dal lemak dibandingkan dengan atropin sehingga lebih sukar melewati darah otak. (BNF 46, 34).

description

berisi berbagai data yang berhubungan dengan farmakologi obat hiosin n-butil bromida

Transcript of Tinjauan Farmakologi Hiosin n-butil bromida

5

BAB IITINJAUAN FARMAKOLOGI

II.

1. 2. 2.1. Golongan Obat berdasarkan farmakoterapiAntimuskarinik/antispasmodic (AHFS 2010, 1300)

2.2. IndikasiHiosin N-butil bromida dapat digunakan untuk meredakan atau mengurangi gejala spasme otot pada saluran gastrointestinal maupun genito urinary. (BNF 61, 48)

2.3. Mekanisme Kerja ObatHiosin N-butil bromida bekerja sebagai antimuskarinik/antispasmodik dengan cara menghambat kerja stimulus asetilkolin atau kolinergik lainnya pada efektor atonomik yang dipengaruhi oleh syaraf kolinergik prostaglandin dan pada otot polos yang kekurangan inevarti kolonergik. (AHFS 2010, 1282)

2.4. Farmakokinetika. MetabolismeHiosin n-butil bromida dimetabolisme dihati, dan apabila diberikan dalam bentuk injeksi, Hiosin n-butil bromida dimetabolisme lebih dari 108 jam (AHFS 2010, 1303)b. DistribusiObat berikatan dengan protein plasma secara reversibel dan dapat melewati plasenta dan terdistribusi ke air susu. (AHFS 2010, 1303)Hiosin N-butil bromida sebagai amonium kuartener lebih kurang larut dalam lemak dibandingkan dengan atropin sehingga lebih sukar melewati sawar darah otak. (BNF 46, 34).c. EliminasiSebagian besar diekskresikan melalui urin (3.4 % atau kurang dari 1% dari dosis tunggal) dalam waktu 72 jam setelah administrasi injeksi subkutan (AHFS 2010, 1303)

2.5. Dosis dan Cara Pemberiana. AdministrasiHiosin N-butil bromida diadministrasikan secara intramuskular. Atau intravena perlahan.b. Dosis Im / iv 20 mg. bila diperlukan dosis dapat diulangi setelah 30 menitDosis max sehari 100 mg. (BNF 61, 48)Sediaan ini digunakan untuk anak-anak diatas 12 th dan dewasa. Karena zat aktif toksik terhadap bayi dan anak