TINGKAT_KEDEWASAAN

11
MATURITY PADA BATUPASIR MATAKULIAH SEDIMENTOLOGI Disusun Oleh : ROMLI ALFIAN FEBRIANTO 121101036 KELAS C JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

description

Maturity

Transcript of TINGKAT_KEDEWASAAN

MATURITY PADA BATUPASIRMATAKULIAH SEDIMENTOLOGI

Disusun Oleh :ROMLI ALFIAN FEBRIANTO121101036KELAS C

JURUSAN TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNOLOGI MINERALINSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA2014

TINGKAT KEDEWASAAN MATURITY PADA BATUPASIR

A. PengertianMaturity merupakan derajat differensiasi dari batuan yang sekarang ada dengan batuan induknya/asalnya. B. Hubungan Kedewasaam Batupasir dengan sedimentasinyaKonsep tentang tektonik sedimentasi pada lingkungan pengendapan meliputi tingkat perkembangan tektonik stabil da setelah geosinklin, Sifat-sifat fisik yang utama pada batupasir meliputi komposisi mineral, tekstur dan struktur (Folk, 1974). Komposisi mineral dan tekstur batupasir dapat untuk menentukan tingkat kedewasaannya, yaitu yang dikenal dengan istilah kedewasaan mineral dan kedewasaan tekstur. Kerangka tektonik pada suatu proses sedimentasi adalah sebagai kombinasi antara adanya penurunan (subsiding), keadaan stabil dan pengangkatan (rising) dari elemen-elemen tektonik di daerah batuan asal dan daerah pengendapan.

C. Tingkat Kedewasaan BatupasirTingkat kedewasaan atau yang sering disebut dengan maturity dibagi menjadi :1. Kedewasaan Tekstur Tingkat kedewasaan sedimen terdiri dari kedewasaan tekstur dan kedewasaan komposisi, kedewasaann tekstur atau sering dikenal tekstural maturity menurut Folk (1951) vide Pettijohn, didefenisikan sebagai derajat kandungan lempung, pemilahan Roundness (kebundaran butir).2. Derajat kandungan lempung Makin tinggi tenaga, maka penyaringan berjalan efektif. Oleh karna itu batupasir hasil dari lingkungan pengendapan dengan tenaga tinggi sedikit sekali kandungan material lempungnya, sedangkan batupasir yang di endapkan pada lingkungan bertenaga rendah akan mempunyai kandungan material lempung yang melimpah.3. Derajat pemilahan butir Makin tinggi tenaga, maka penyaringan berjalan efektif. Oleh karna itu batupasir hasil dari lingkungan pengendapan dengan tenaga tinggi sedikit sekali kandungan material lempungnya, sedangkan batupasir yang di endapkan pada lingkungan bertenaga rendah akan mempunyai kandungan material lempung yang melimpah.4. Derajat kebundaran butir Interpretasi besar butir didasarkan atas suatu kenyataan bahwa pada suatu lingkungan pengendapan purba terjadi lebih dari satu proses pengendapan, misalnya dari arus traksi dan dari suspensi dalam endapan sungai; adanya saltasi, traksi, rolling dan sebagaainya di pantai dan seterusnya. Setiap proses ini Folk (1974) membagi tingkat kedewasaan tekstur batupasir menjadi empat tingkat, yaitu:a. Tingkat immatureSedimen mengandung matrik lempung lebih besar 5% (terigeneous), dengan pemilahan jelek dan bentuk butir meruncing.b. Tingkat submatureSedimen mengandung matrik lempung kurang dari 5%, pemilah butir jelek ( > 0,5 ) dengan kebundaran butir tidak bagus.c. Tingkat matureSedimen mengandung sedikit atau sama sekali tidak mengandung material lempung, dengan pemilahan butir baik (a < 0,5 ), tetapi bentuk butir masih belum membundar.d. Tingkat supermatureSedimen bebas dari kandungan material lempung, pemilahan baik dan tingkat kebundaran bagus (menurut tingkat kebundaran Waddel > 0,36 mm; sampai > 3,0mm).5. Kedewasaan KomposisiKedewasaan komposisi (compositional maturity) menurut Pettijohn (1975) dinyatakan dalam istilah kedewasaan mineralogy (mineralogical maturity) dan kedewasaan kimia (chemical maturity).6. Kedewasaan SedimentyPettijohn (1975) menyatakan bahwa konsep kedewasaan ediment adalah perubahan kimia dari oksidasi penyusun batuan dan kestabilan mineral pembentuk batuan.7. Kedewasaan KimiaBlatt et al., (1972) menyatakan bahwa kedewasaan adalah sebagai derajat dari sifat-sifat yang tersisa (residual character).8. Inversi TeksturInversi tekstur terjadi apabila batupasir dengan tingkat kedewasaan yang lebih baik, kemudian oleh proses berikutnya dipindah ketempat lain dan diendapkan didalam lingkungan pengendapan yang menghasilkan tingkat kedewasaan jelek.Folk (1974) mengemukakan bahwa inverse tekstur terjadi apabila butiran mempunyai pemilahan bagus atau pembundaran baik terjadi didalam matrik lempung atau sedimen mempunyai komposisi pemilahan yang jelek tetapi pembundarannya baik.

D. Hubungan Tingkat Kedewasaan Batupasir dengan rekontruksi Tektonik Sedimentasi1. Kontrol Tektonik dari Sifat-sifat BatupasirKemudian Folk (1974), menyatakan suatu konsep tentang hubungan perkembangan tektonik dari benua dengan pengendapan batupasir yang berkomposisi mineral khas. Konsep tersebut meliputi tiga tahap yaitu :a. Tahap stabil (quiescent) atau tahap pembentukan dataran (peneplanation), akan menghasilkan batu pasir kwarsa.b. Tahap deformasi menengah atau tahap geosinklin, akan menghasilkan greywacke, yakni batupasir yang kaya fragmen batuan metamorf, mika dan matrik batuan lempung mikaan.c. Tahap deformasi kuat atau tahap setelah geosinklin, akan menghasilkan arkose2. Tingkat Kedewasaan dan Tektonik Sedimentasi BatupasirTingkat kedewasaan batupasir dikontrol oleh lingkungan pengendapannya (Pettijohn, 1975). Pada umumnya batupasir terbentuk di dalam kondisi lingkungan pengendapan yang mempunyai tenaga tinggi akan lebih cenderung mempunyai tingkat kedewasaan yang lebih baik. Ketidakstabilan tektonik yang lemah (unstable shelves) menghasilkan sedimen submature, sedangkan lingkungan pengendapan dengan kegiatan tektonik yang stabil akan banyak menghasilkan sedimen-sedimen mature. Apabila kondisi tektonik stabil ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, maka lingkungan pengendapan menghasilkan sedimen supermature.3. Tipe Tipe BatupasirBatupasir terdiri dari beberapa tipe, antara lain:a. Batupasir kuarsa (Ortokuarsit = Quartz Arenite)Bahwa ortokuarsit mengandung mineral kuarsa dalam jumlah yang cukup banyak dan jumlah matrik sedikit sekali. b. Greywacke (Feldspathic Graywacke & Lithic Greywacke)Greywacke mempunyai kandungan matrik lebih dari 15%, biasanya pemilahan jelek, matrik dari jenis mineral lempung, klorit dan serisitc. ArkoseBahwa arkose tersusun lebih dari 25% mineral feldspar dan matrik kurang dari 15%, feldspar lebih banyak dari pecahan batuan. Matrik biasanya terdiri dari kaolin. pemilahan dan penyaringan adalah cukup besar.d. Subgraywacke (Quartz Wacke)Lebih dari 80% tersusun dari mineral kuarsa dan beberapa feldspar serta fragmen muskovit yang kasar.e. Tuf dan batupasir tufanTuf terbentuk oleh karena kegiatan vulkanisme yang mengeluarkan material halus atau debu vulkanis dan kemudian diendapkan didaratan atau didalam media air. Batupasir ini tersusun dari fragmen batuan beku, gelas vulkanis, fragmen kristal kuarsa, biotit dan horblenda.

DAFTAR PUSTAKA

Prinsip-prinsip Sedimentasi, Koesoemadinata, ITB Bandung.Sedimentary Rock, PettiJohn, F.J.,1975Sedimentology, Leeder, M.R., 1982