Tingkat Produksi Dan Konsumsi Minyak Di Indonesia Sejak Tahun 1965 Hingga Tahun 2010

download Tingkat Produksi Dan Konsumsi Minyak Di Indonesia Sejak Tahun 1965 Hingga Tahun 2010

of 3

Transcript of Tingkat Produksi Dan Konsumsi Minyak Di Indonesia Sejak Tahun 1965 Hingga Tahun 2010

  • 7/27/2019 Tingkat Produksi Dan Konsumsi Minyak Di Indonesia Sejak Tahun 1965 Hingga Tahun 2010

    1/3

    Suhandi ( 2009 12 011 )

    tugas probabilitas dan statistik Page 1

    Tingkat produksi dan konsumsi minyak di Indonesia

    sejak tahun 1965 hingga tahun 2010

    Gambar 1 Data Historik Tingkat Produksi dan Konsumsi Minyak di Indonesia (1965-2010)

    Pada tahun 1965, tercatat tingkat konsumsi harian minyak di Indonesia hanyalah 122,000

    barel per hari sedangkan pada saat itu Indonesia berhasil memproduksi 486,000 barel per

    hari sekitar 364,000 barel per hari.

  • 7/27/2019 Tingkat Produksi Dan Konsumsi Minyak Di Indonesia Sejak Tahun 1965 Hingga Tahun 2010

    2/3

    Suhandi ( 2009 12 011 )

    tugas probabilitas dan statistik Page 2

    Walau mengalami penurunan pada tahun 1966, namun tahun berikutnya produksi minyak

    Indonesia meningkat tajam. Rentang waktu 1966 hingga tahun 1969, produksi minyak

    Indonesia naik dengan rata-rata pertumbuhan 7.21% pertahun.

    Tahun 1970 malah tercatat tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi hingga lebih dari

    33.02%, dari produksi tahun sebelumnya hanya 642 kbpd menjadi 854 kbpd.

    Dalam rentang tahun 1970-1979, pertumbuhan rata-rata produksi minyak Indonesia naik

    7.15%. Bahkan di tahun 1977-78 adalah masa keemasan produksi minyak Indonesia

    dimana sempat melewati angka 1,600an kbpd. Walau pada akhir 70an angka produksi

    turun kembali ke 1,590 kbpd.

    Dari sisi konsumsi, untuk rentang waktu yang sama , 1970-1979, tingkat konsumsi

    mengalami peningkatan rata-rata 11.05% per tahunnya. Walau angka pertumbuhan ini lebih

    tinggi dari pada tingkat produksi, namun dalam rentang waktu ini Indonesia kelebihan

    produksi di atas 1,000 kbpd. Sedangkan tingkat populasi sendiri hanya naik rata-rata

    2.29%.

    Periode 1980-1989, tingkat produksi minyak Indonesia mengalami pasang surut yang

    cukup signifikan. Dua kali dalam periode ini, yaitu tahun 1982 dan 1985, produksi turun

    hingga lebih dari 16% dan 10%. Di akhir periode ini, produksi minyak malah hanya 1,481

    kbpd, atau turun 6.09% dari awal periode 80an. Padahal dalam rentang waktu ini, tingkat

    konsumsi meningkat rata-rata 4.3% per tahun menyentuh angka 579 kbpd, walau

    pertumbuhan jumlah penduduk rata-rata hanya 1.93%.

    Periode 1990-1999, walau produksi sempat menyentuh kembali angka di atas 1,600an

    kbpd di tahun 1991, namun di akhir periode tingkat produksi minyak Indonesia hanya 1,408

    kbpd, turun 8.51% di banding awal periode. Sedangkan peningkatan populasi hingga

    14.17% di banding awal periode dan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, tingkat

    konsumsi pada tahun 1999 mencapai 1,044 kbpd atau naik hingga 62.03% jika dibanding

    tahun 1990. Pada periode ini juga untuk pertama kalinya tingkat konsumsi menembus

    angka 1,000 kbpd.

    Dan setelah itu, tingkat produksi minyak Indonesia terus merosot. Tercatat, dari tahun 2000

    hingga tahun 2010 kemaren,produksi minyak kita rata-rata setiap tahunnya turun hingga

    3.82%, atau secara total mencapai 32.25% pada tahun 2010 dibanding tahun 2000.

  • 7/27/2019 Tingkat Produksi Dan Konsumsi Minyak Di Indonesia Sejak Tahun 1965 Hingga Tahun 2010

    3/3

    Suhandi ( 2009 12 011 )

    tugas probabilitas dan statistik Page 3

    Tahun 2003, untuk pertama kalinya Indonesia defisit minyak dimana tingkat konsumsi

    melampau tingkat produksi. Tahun 2004, kekurangan ini tidak dapat ditutupi lagi dari

    cadangan nasional, sehingga untuk pertama kalinya pula Indonesia harus menutup

    kekurangan 176 kbpd dengan mengimpor minyak dari luar negri.

    Pada tahun 2010, tercatat produksi minyak Indonesia hanya 986 kbpd padahal

    tingkat konsumsi melonjak hingga menembus angka 1,304 kbpd atau defisit 318 kbpd.

    Tingkat konsumsi diyakini akan semakin meningkat dengan adanya pertumbuhan populasi

    dan meningkatnya ekonomi. Pemerintah melalui lembaga-lembaga terkaitnya harus

    kembali meningkatkan produksi minyak atau negara ini akan semakin bergantung kepada

    minyak impor.