TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan...

70
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH FEBRIYANTI KEMIRI, KEBAK KRAMAT, KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : LINA HAPSARI NIM B12026 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA

BAYI

DI BPM INDAH FEBRIYANTI KEMIRI,

KEBAK KRAMAT, KARANGANYAR

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

LINA HAPSARI

NIM B12026

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA

HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI

DI BPM INDAH FEBRIYANTI KEMIRI,

KEBAK KRAMAT, KARANGANYAR

Diajukan Oleh :

Lina Hapsari

NIM B.12 026

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal.........................

Pembimbing

Anis Nurhidayati ,S.ST.,M.Kes

NIK. 200685025

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI

DI BPM INDAH FEBRIYANTI KEMIRI,

KEBAK KRAMAT, KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

Lina Hapsari

NIM B.12 026

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III kebidanan

Pada Tanggal ............

PENGUJI I PENGUJI II

Ambarsari, S.ST Anis Nurhidayati, S.ST.,M.Kes

NIK. 201087048 NIK. 200685025

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

RetnoWulandari, S.ST

NIK 200985034

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang SPA Bayi di BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat,

Karanganyar”. Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dengan maksud memenuhi salah

satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, karya tulis ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III

Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST.,MKes, selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan

kepada penulis

4. Ibu Indah Febriyanti Amd.Keb selaku pemilik BPM Indah Febriyanti

Kebak Kramat Karanganyar yang telah memberi ijin kepada penulis

untuk penelitian

5. Seluruh responden yang telah berpartisipasi dalam pengisian

kuesioner guna penulisan Karya Tulis Ilmiah

6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan karya tulis ilmiah.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan

penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Lina Hapsari NIM : B 12.026

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI

DI BPM INDAH FEBRIYANTI KEMIRI,

KEBAK KRAMAT, KARANGANYAR

xii + 55 Halaman + 19 Lampiran + 2 Tabel + 8 Gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak mulai bermacam-macam. Anak-anak dituntut untuk banyak beraktivitas yang mungkin menyebabkan anak-anak mengalami stres. Sehingga perlu adanya suatu terapi bagi bayi dan anak agar mendapatkan ketenangan, kenyamanan, menghilangkan rasa capek dan memberikan rasa tenang, nyaman, dan segar. Hantaman air yang ditimbulkan dari air yang bergolak dapat memberikan sensasi dan pijatan yang menghilangkan lelah, melancarkan peredaran darah dan menciptakan relaksasi, sehingga tidur bayi akan menjadi tenang, segar dan merasa lebih sehat sehingga akan semakin meningkatkan kualitas tidur bayi, baik siang maupun malam. Tujuan : Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang SPA Bayi Di BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar pada kategori baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi dan waktu penelitian di BPM Indah Febriyanti pada bulan Maret 2015. Jumalah sampel sebanyak 33 responden, dengan menggunakan tehnik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisis data dilakukan dengan analisis univariat yang menghasilkan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian : Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang SPA bayi pada kategori baik sebanyak 8 responden (24,24%), berpengetahuan cukup sebanyak 19 responden (57,57%), dan yang pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (18,18%). Kesimpulan : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang SPA Bayi Di BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar sebagian besar dalam kategori cukup yaitu 19 responden (57,57%) Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu, SPA Bayi Kepustakaan : 20 Literatur (tahun 2004-2014)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

vii

MOTTO

1. Kecerdasan bukanlah tolak ukur kesuksesan, tetapi dengan menjadi

cerdas kita bisa menggapai kesuksesan.

2. If you can dream it, you can do it.

3. Lakukan yang terbaik dan Tuhan akan memberikan yang terbaik.

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Kepada Allah SWT karena atas segala karunia dan kemudahan dalam

mengerjakan karya tulis ilmiah ini.

2. Mama Papa yang selalu memberikan doa, nasehat dan semangat yang

selalu mengalir.

3. Kakakku tercinta Susi, Nova, Kakaci, Eko dan keponakan tersayang

Fahry dan dika yang selalu menghiburku disaat suka dan duka.

4. Herry yang selalu membantu dan memberiku semangat.

5. Sahabat2ku tercinta Suci, Diana, Hana, Linda, Rina, Laseh, dan

Adiktya yang selalu membantu disaat penulis butuh penyemangat.

6. Almamater tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Lina Hapsari

Tempat / Tanggal Lahir : Karanganyar, 29 November 1993

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Kramat RT 03 RW 05 Kemiri, Kebak

Kramat, Karanganyar

Riwayat Pendidikan

1. SD Kemiri 03 Karanganyar LULUS TAHUN 2006

2. MTS PPMI Assalaam Sukoharjo LULUS TAHUN 2009

3. SMA PPMI Assalam Sukoharjo LULUS TAHUN 2012

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan

2012

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii

KATA PENGANTAR ...................................................................... iv

ABSTRAK . ...................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... vii

CURICULUM VITAE ..................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................ 1

B. Perumusan Masalah ......................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................ 3

D. Manfaat Penelitian ........................................... 4

E. Keaslian Penelitian .......................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ................................................................... 6

B. Kerangka Teori .................................................................. 28

C. Kerangka Konsep Penelitian ............................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................... 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 32

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

x

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 33

D. Variabel Penelitian ............................................................ 33

E. Definisi Operasional .......................................................... 33

F. Instrumen Penelitian .......................................................... 34

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 37

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................. 38

I. Etika Penelitian ................................................................. 42

J. Jadwal Penelitian ............................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian. .................................. 44

B. Hasil Penelitian . ............................................................... 44

C. Pembahasan ...................................................................... 48

D. Keterbatasan . .................................................................... 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan . ..................................................................... . 54

B. Saran . .............................................................................. . 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional. ........................................................... 34

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Kuesioner Uji Coba Pada Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang SPA Bayi ............................................................... 35

Tabel 3.3 Kisi – Kisi Kuesioner Penelitian Pada Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang SPA Bayi ............................................................... 35

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur . ........................ 45

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan . ................ 45

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan . .................. 46

Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi . .................................................. 46

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan . . 48

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................ 29

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ............................................. 30

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Keusioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian (foto)

Lampiran 19. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat di Indonesia sebenarnya sejak dahulu sudah mengenal

istilah spa yang berkaitan dengan perawatan tubuh. Spa atau perawatan

tubuh sudah menjadi suatu budaya yang ada di dalam masyarakat

Indonesia. Masyarakat Indonesia percaya bahwa dengan perawatan tubuh

akan dapat mempertahankan kondisi kesehatan sekaligus dapat

meningkatkan kualitas kesehatan tubuh (Anonim, 2013).

Pada saat ini, masyarakat makin peduli akan pentingnya menjaga

perawatan tubuh secara menyeluruh, salah satunya dengan memanfaatkan

jasa spa. Tidak hanya orang dewasa akan tetapi bayi dan anak-anak pun

juga dapat melakukan perawatan tubuh dengan spa, perawatan spa dapat

dilakukan dari umur 2 bulan sampai 12 bulan. Spa bayi (baby spa)

merupakan perawatan tubuh bayi yang dilakukan secara menyeluruh

mulai dari baby massage atau pijatan selama 30 menit lalu baby swim

atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit

(Widodo, 2013).

Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak mulai bermacam-

macam. Anak-anak dituntut untuk banyak beraktivitas yang mungkin

menyebabkan anak-anak mengalami stres. Sehingga perlu adanya suatu

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

2

terapi bagi bayi dan anak agar mendapatkan ketenangan, dan

kenyamanan. Manfaat dari Spa bayi untuk menghilangkan rasa capek dan

memberikan rasa tenang, nyaman, dan segar. Hantaman air yang

ditimbulkan dari air yang bergolak dapat memberikan sensasi dan pijatan

yang menghilangkan lelah, melancarkan peredaran darah dan menciptakan

relaksasi. Manfaat dari spa bayi antara lain tidur bayi akan menjadi tenang,

segar dan merasa lebih sehat sehingga akan semakin meningkatkan kualitas

tidur bayi, baik siang maupun malam. Pada saat tidur, terjadi peningkatan

pengeluaran hormon pertumbuhan, sehingga bayi akan semakin cepat

mengalami pertumbuhan (Widodo, 2013).

Di Indonesia saat ini hanya beberapa orang tua yang memberi perawatan

spa bayi pada anakya, dikarenakan biayanya yang cukup mahal dan

pengetahuan pada orang tua yang kurang. Akan tetapi, sebenarnya spa bayi

dapat dilakukan dengan mudah di rumah tanpa mengeluarkan banyak biaya,

dengan syarat orang tua telah memahami bagaimana cara melakukan spa

bayi tersebut (Aditya, 2014).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal

1 November 2014 di BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat,

Karanganyar, diperoleh data ibu yang memiliki bayi pada bulan Januari-

September 2014 berjumlah 300 orang. Rata-rata kunjungan setiap bulan ibu

yang memiliki bayi adalah 33 orang. Hasil wawancara yang dilakukan pada

15 orang ibu yang memiliki bayi, dapat disimpulkan 2 ibu berpengetahuan

baik, 5 ibu berpengetahuan cukup dan 8 ibu berpengetahuan kurang.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

3

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa Spa bayi

sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, tetapi

sebagian besar ibu belum mengetahui tentang Spa bayi, sehingga penulis

tertarik mengambil judul: “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Spa Bayi di

BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang Spa Bayi di BPM

Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang Spa Bayi di BPM

Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang Spa Bayi di BPM

Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar pada

tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang Spa Bayi di BPM

Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar pada

tingkat cukup.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

4

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang Spa Bayi di BPM

Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar pada

tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat dijadikan wacana dan menambah wawasan

pengetahuan tentang spa bayi.

2. Bagi Peneliti

Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan ilmu

pengetahuan yang telah diperoleh di institusi pendidikan yaitu

metodologi penelitian dan statistik kesehatan serta dapat menambah

pengalaman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian kesehatan

khususnya tingkat pengetahuan ibu tentang spa bayi.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat menambah referensi atau sumber bacaan

mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang spa bayi.

4. Bagi Instansi Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan dalam

usaha promosi kesehatan khususnya tentang spa bayi.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

5

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan pengetahuan peneliti, sampai saat ini belum ada

penelitian yang serupa dengan penelitian yang dilakukan yaitu “Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang SPA Bayi”

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior)

(Notoatmodjo, 2012).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan yang tercukup

dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaittu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam

pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)

terhadap sesuatu yang bersifat spesifik dari seluruh bahan

yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

7

Oleh sebab itu, “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan

yang paling rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan

dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang

yang menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang telah

dipelajari.

3) Aplikasi (applicasion)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan

sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode dan sebagai konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen,

tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan

masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini

dapat dilihat dari penggunaan kata - kata kerja misalnya

dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

8

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Sintesis merupakan suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justivikasi atau penilaian terhadap suatu objek

tertentu. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu criteria

yang telah ditentukan sendiri, atau menggunakan criteria-

kriteria yang telah ada.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh pengetahuan

dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah

a) Cara Coba Salah (Trial and eror)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya

kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya

peradapan. Metode ini telah digunakan orang dalam

waktu yang cukup lama untuk memecahkan berbagai

masalah. Bahkan sampai sekarang metode ini masih

sering digunakan, terutama bagi mereka yang belum

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

9

atau tidak mengetahui suatu cara dalam memecahkan

masalah yang dihadapi.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena

tidak sengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik

atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskn

turun temurun dari generasi ke generasi. Sumber

pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat, baik

formal atau informal. Para pemegang otoritas pada

prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama didalam

penemuan pengetahuan dan orang lain menerima

pendapat tersebut tanpa terlebih dahulu menguji atau

membuktikan kebenerannya, baik berdasarkan fakta

empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi

pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa

pengalaman merupakan sumber pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

10

yang diperoleh untuk memecahkan permasalahan yang

dihadapi pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (common sence)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenran. Sebagai contoh,

pemberian hadiah dan hukuman (reward and

punishment) yang dilakukan orang tua jaman dulu untuk

mendisiplinkan anaknya dalam kontek pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan oleh Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran

ini haru diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut

agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah

kebenaran tersebut raional atau tidak.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran ini diperoleh manusia ecara cepat diluar

keadaran dan tanpa melalui prose penalaran atau

berpikir. Keberan ini ukar dipercaya karena tidak

menggunakan cara-cara yang raional dan sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat

manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

11

Disini manusia telah mampu menggunakan penalarannya

dalam memperoleh pengetahuannya.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan dari

pertanyaan-pertanyaan umum khusus ke pertanyaan

yang berisifat umum.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

pertanyaan-pertanyaan umum ke khusus. Didalam proses

berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap

benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga

kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada

setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara memperoleh kebenaran ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan

pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini

disebut metode penelitian ilmiah, atau populer disebut

metodologi penelitian (research methodology). Cara ini

dikembangkan oleh Franci Bacon (1561-1626) yang

kemudian dilanjutkan oleh Deobold Van Dallen yang

berhasil membuat pencatatan yang mencakup tiga hal pokok,

yaitu :

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

12

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang

tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gajala-gejala yang muncul secara bervariasi, yakni

gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi

tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Wawan dan Dewi (2010), faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan ada 2 yaitu :

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan

seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju

kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia

untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai

keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan

untuk mendapat informasi misalnya, hal-hal yang

menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidup. Pada umumnya semakin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

13

b) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara

langsung maupun secara tidak langsung. Sebaliknya

orang yang tidak memiliki pekerjaan mereka tidak akan

memiliki pengalaman yang banyak dan relasi sehingga

pengetahuan yang didapat juga sangat kurang. Semakin

tinggi tingkat ekonomi sosial seseorang akan menambah

tingkat pengetahuan.

c) Umur

Umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan

masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari

orang yang belum tinggi kedewasaannya.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

kelompok.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

14

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat

dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima

informasi. Budaya terkadang mengekang tingkat

pengetahuan seseorang, berbagai kepercayaan ataupun

kebiasaan dalam adat terkadang membuat seseorang

dilarang untuk mencoba melakukan sesuatu hal.

e. Cara Mengukur Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan

menggunakan rumus :

Baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x≤ mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

2. Bayi

a. Pengertian Bayi

Bayi adalah anak yang berusia 12 bulan. Masa bayi dimulai

dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan

perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam

kebutuhan zat gizi (Hidayat, 2008).

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

15

b. Tumbuh Kembang Bayi

1) Pengertian Tumbuh Kembang bayi

Tumbuh kembang merupakan proses tumbuh kembang

anak dimulai sejak anak berusia 3 bulan dalam kandungan

(tepatnya setelah sel-sel janin). Fase itu terus berlangsung

hingga anak berumur 3 tahun. Pada proses tumbuh kembang

anak sangat cepat dan menentukan perkembangan anak

dimasa depan dan fase ini biasa disebut golden period

(Mahayu, 2014).

Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari

konsepsi hingga tumbuh dewasa. Tumbuh kembang meliputi

tiga hal, yaitu (Aditya, 2014):

a) Tumbuh kembang fisik, misal bertambah berat badan

atau tinggi badan

b) Tumbuh kembang intelektual, misal kepandaian

berkomunikasi, ketrampilan bermain, dll.

c) Tumbuh kembang emosional, misal kemampuan

mengelola emosi.

2) Pertumbuhan Bayi

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran berbagai

organ yang bisa diukur dengan ukuran berat atau ukuran

panjang. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan atau keahlian dalam struktur dan fungsi yang

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

16

kompleks dan dalam pola yang teratur sebagai hasil dari

pematangan (Aditya, 2014).

Pertumbuhan adalah proses bertambah sempurnanya

fungsi dari alat tubuh. Pertumbuhan anak dikatakan

normal jika sesuai dengan fase tumbuh kembang anak

(Jitowiyono dan Dewi, 2013).

Pertumbuhan bayi meliputi:

a) Tinggi badan

Pada usia 0-6 bulan bayi akan mengalami pertambahan

tinggi badan sekitar 2,5 cm setiap bulan, sedangkan pada

usia 6-12 bulan mengalami penambahan tinggi badan

hanya sekitar 1,25 cm setiap bulan (Hidayat, 2008).

b) Berat Badan

Berat badan bayi normal baru lahir adalah 2500-4000 gr.

Untuk usia 0-6 bulan pertumbuhan berat badan akan

mengalami pertambahan setiap minggu sekitar 140-200

gram, dan berat badan bayi akan menjadi dua kali

lipat pada bulan ke-6. Sedangkan pada usia 6-12 bulan

terjadi penambahan setiap minggu sekitar 25-40 gram

(Hidayat, 2008).

c) Lingkar kepala

Ukuran lingkar kepala normal sekitar 30-37 cm, ketika

berusia 0-3 bulan bisa bertambah 2 cm, lalu pada usia

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

17

4-6 bulan bertamah sekitar 1 cm per bulan. Pada usia

6 bulan lingkar kepala bayi menjadi 40 cm,

selanjutnya bertambah 0,5 cm per bulan

(Jitowiyono dan Weni, 2011).

d) Organ Penglihatan

Berikut tahapan perkembangan penglihatan anak

(Mahayu, 2014):

(1) Ketika baru dilahirkan

Bayi sudah mampu melihat pola terang dan gelap,

namun fokusnya masih kabur, sudah mampu juga

merespons wajah orang, khususnya wajah ibunya

yang menatapnya dari jarak dekat.

(2) Memasuki 4-6 bulan

Bayi mulai mampu menggerakkan kepalanya, tidak

hanya mengikuti objek bergerak, melainkan juga

ketika melihat ke arah objek lain.

(3) Memasuki 6-8 bulan

Penglihatan pada bayi sudah mulai mantap dan

lurus, juga dapat melihat warna secara lengkap,

meraih objek, karena kedua matanya sudah

berkoordinasi dengan baik, maka gerakan matanya

mulai terkontrol.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

18

(4) Usia 8-12 bulan

Bayi mulai menggunakan kedua matanya secara

bersamaan untuk menilai jarak sekaligus

mengembangkan persepsi kedalaman.

3) Perkembangan Bayi

Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi

alat tubuh yang dapat dicapai melalui tingkat kematangan

organ dan perubahan bentuk, mulai dari aspek sosial,

emosional, hingga intelektual (Mahayu, 2014).

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau

keahlian dalam struktur dan fungsi yang kompleks dalam

pola yang teratur sebagai hasil dari kematangan

(Aditya, 2014) .

Menurut Mahayu (2014), perkembangan bayi, meliputi :

a) Usia 0-28 hari

Bayi bisa tersenyum, dan mulai menatap muka untuk

mengenali seseorang.

b) Usia 1-4 bulan

(1) Mulai bisa mengamati tangan,

(2) Tersenyum spontan dan membalas senyum bila

diajak tersenyum,

(3) Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman,

pendengaran, dan kontak,

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

19

(4) Waktu tidur dalam sehari lebih sedikit daripada

waktu terjaga,

(5) Membedakan wajah-wajah yang dikenal dan tidak

dikenal.

c) Usia 4-8 bulan

(1) Merasa takut dan terganggu dengan keberadaan

orang asing,

(2) Mulai bermain dengan mainan,

(3) Mudah frustrasi, serta

(4) Memukul-mukul lengan dan kaki jika sedang kesal.

d) Usia 8-12 bulan

(1) Kemampuan bertepuk tangan,

(2) Menyatakan keinginan dengan cara menunjuk suatu

benda atau menanggis,

(3) Sudah mulai minum dengan cangkir,

(4) Menirukan kegiatan orang lain, serta

(5) Bermain bola atau mainan lainnya dengan orang

lain.

Supariasa (2007), menyatakan bahwa pertumbuhan dan

perkembangan anak dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu

faktor internal seperti biologis, termasuk genetik, dan faktor

eksternal seperti status gizi.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

20

a) Faktor Internal (Genetik)

Faktor internal (genetik) antara lain termasuk

berbagai faktor bawaan yang normal dan patologis, jenis

kelamin, obstetrik dan ras atau suku bangsa. Apabila

potensi genetik ini dapat berinteraksi dengan baik dalam

lingkungan, maka pertumbuhan optimal akan tercapai

(Supariasa, 2007).

b) Faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

pertumbuhan antara lain keluarga, kelompok teman

sebaya, pengalaman hidup, kesehatan lingkungan,

kesehatan prenatal, nutrisi, istirahat, tidur dan olah raga,

status kesehatan, serta lingkungan tempat tinggal

(Perry & Potter, 2005).

Faktor keluarga merupakan faktor utama dalam

pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa bayi

merupakan masa emas, sehingga perlu keluarga perlu

memberikan stimulasi yang memadai. Melakukan

stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita

sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan

bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung

secara optimal sesuai dengan umur anak (Depkes, 2012).

Wong, dkk (2008), menerangkan bahwa nutrisi

memiliki pengaruh paling penting pada pertumbuhan

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

21

dan perkembangan. Bayi dan anak-anak memerlukan

kebutuhan kalori relatif besar, hal ini dibuktikan dengan

peningkatan tinggi dan berat badan.

c) Kebutuhan Dasar Bayi

Kebutuhan dasar bagi bayi meliputi kebutuhan fisik,

kebutuhan emosi dan kebutuhan stimulasi

(Aditya, 2014).

1) Kebutuhan Fisik

Pemenuhan gizi yang baik dan seimbang akan

membawa dampak positif bagi anak, antara lain:

perkembangan otak, dan kekebalan tubuh sehingga

mencegah penyakit-penyakit yang dapat

memengaruhi perkembangan kecerdasan serta

keterampilan fisiknya.

Makanan bergizi adalah makanan yang cukup

secara kualitas dan kuantitasnya. Di samping itu,

makanan bergizi juga harus mengandung unsur-

unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang

sesuai dengan kebutuhan.

2) Kebutuhan Emosional.

Perhatian dan kasih sayang yang kita tunjukkan

kepada bayi akan menimbulkan rasa aman dan

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

22

nyaman. Hal-hal yang perlu ditunjukkan kalau ibu

menyayangi bayinya, seperti:

a) Memperhatikan dan menghargainya.

b) Selalu meluangkan waktu untuknya.

c) Dukung apa yang anak lakukan selama itu

positif.

3) Stimulasi dini

Memberikan stimulasi untuk bayi bisa dilakukan

setiap hari. Ibu bisa memberikan rangsangan ke

semua sistem indranya, yaitu: indra pendengaran,

penglihatan, peraba, pembauan, dan pengecap.

Selain itu, ibu juga harus merangsang gerak kasar

dan gerak halus kedua kakinya, tangan dan jari-

jarinya, serta merangsang perasaannya agar terus

bahagia.

3. Spa Bayi

a. Pengertian

Spa merupakan suatu singkatan kata yang berasal dari kata

Solus Per Aqua (Solus = Pengobatan atau Perawatan, Per =

Dengan dan Aqua = Air), sehingga pengertian spa dapat

dijabarkan sebagai perawatan atau pengobatan dengan air. Istilah

spa berasal dari kota Spa di Belgia, secara tradisional digunakan

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

23

untuk menunjuk sebuah tempat di mana terdapat sumber air yang

diyakini memiliki sifat menyehatkan. Biasanya berupa sebuah

pemandian air panas atau mineral (Yahya, 2011).

Menurut ASPI (Asosiasi Spa Indonesia), spa dimaknai

dengan bahasa Indonesia menjadi “Husada Tirta” (Yahya, 2011),

sedangkan Permenkes No. 1205/Menkes/X/2004, menyatakan

bahwa spa berarti “sehat pakai air” merupakan upaya tradisional

yang menggunakan pendekatan holistic, melalui perawatan

menyeluruh dengan menggunakan metode kombinasi antara

hidroterapi (terapi air) dan massage (pijat) yang dilakukan

secara terpadu untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran, serta

perasaan (Menkes, 2004).

Spa bayi (baby spa) adalah perawatan tubuh bayi yang

dilakukan secara menyeluruh mulai dari baby massage atau

pijatan selama 30 menit lalu baby swim atau berenang kemudian

diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013).

b. Tujuan Spa Bayi

Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan

bagi anak untuk membantu proses tumbuh

kembang anak, sebagaimana tujuan yang tercantum dalam

Peraturan Menteri Kesehatan No. 1205, penyelenggaraan spa

sebagai upaya meningkatkan kesehatan secara tradisional

(Menkes, 2004).

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

24

c. Manfaat Spa Bayi

Menurut Permenkes No. 1205/Menkes/X/2004, Spa pada

dasarnya mempunyai 3 fungsi utama yaitu (Menkes, 2004):

1) Hidroterapi

Hidroterapi tidak hanya terbatas pada mandi air panas

atau air mineral saja tetapi meliputi berbagai cara

penggunaan air untuk membersihkan badan, kebugaran,

memperbaiki dan mempertahankan kesehatan.

Hidroterapi adalah penggunaan air dan atau dengan

ramuan bahan alam (tumbuhan, mineral, minyak atsiri,

garam, susu, lumpur, lulur) untuk perawatan kesehatan tubuh

dengan mengatur suhu, tekanan, arus, kelembaban serta

kandungan air (Menkes, 2004).

Penggunaan air panas dan dingin secara bergantian dapat

merangsang sistem hormonal untuk metabolisme tubuh yang

lebih baik. Air dingin akan merangsang pembuluh darah

untuk mengirim darah ke organ dalam, sedangkan air hangat

akan menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga aliran

darah menjadi lancar, segala jenis racun serta sisa-sisa zat

metabolik dalam tubuh akan terbuang bersama aliran darah.

Air hangat memiliki pH (derajat keasaman) yang dapat

membantu menyeterilkan kulit (Yahya, 2011).

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

25

Ketika anak dalam posisi mengambang saat hidroterapi,

hal itu memungkinkan anak mengeksplorasi pergerakan

tubuh. Pergerakan tubuh bagi anak tidak bisa dilakukan

dalam aktivitas di darat, karena anak belum kuat melawan

gravitasi. Ketika di dalam air, gaya berat anak berkurang,

sehingga tungkai lengan dan kaki mudah untuk digerakkan

dalam air (Tim Galenia MCC, 2014).

2) Aromaterapi

Aromaterapi adalah teknik perawatan dengan

menggunakan/ memanfaatkan minyak atsiri (essential oil)

yang berkhasiat, dapat dengan cara penghirupan,

pengompresan, pengolesan di kulit, perendaman dan akan

lebih efektif disertai dengan pijatan (Yahya, 2011).

Aromaterapi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran

natural yang bertujuan untuk menyembuhkan berbagai

kelainan di dalam tubuh dan jiwa (body and mind). Bahan

alami yang digunakan berupa minyak atsiri/esensial yang

akan meningkatkan immunitas alami dan sebagai sumber

untuk melawan segala bentuk penyakit, dapat menimbulkan

relaksasi, meningkatkan energi, mengurangi stres dan

menyeimbangkan badan, jiwa dan sukma. Penggunaan

minyak essensial pada aromaterapi ini dapat dilakukan

melalui penciuman (inhalasi) dalam bentuk diffuser, oil

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

26

burner, atau diteteskan pada bantal atau air mandi

(Syahdina, 2010).

Aromaterapi paling efektif apabila dilakukan melalui

massage, karena kulit merupakan organ terbesar yang

menutup permukaan tubuh dan minyak esensial terbukti

dapat menembus hingga lapisan kulit paling dalam

(Syahdina, 2010).

3) Pijat (Terapi Sentuhan)

Pijat mempunyai manfaat yang banyak bagi bayi,

diantaranya :

a) Pijat berpengaruh pada pola tidur yang teratur,

pengenalan terhadap lingkungan, serta ketenangan emosi

yang lebi baik.

b) Pijat membantu merangsang dan menyeimbangkan

hormon-hormon pada tubuhnya, yaitu hormon kortisol

dan oksitoksin.

c) Pijat dapat memperbaiki sistem imunitas serta

menambah jumlah produksi darah putih.

d) Pijat akan menstimulasi enzim-enzim yang ada dalam

perut, sehingga penyerapan nutrisi akan lebih optimal.

e) Pijat dapat memperlacar peredaran darah dan membantu

menguatkan otot-otot bayi.

(Tim Galenia MCC, 2014).

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

27

d. Langkah-Langkah Spa Bayi

Tahapan spa bayi yang harus dilakukan adalah pemijatan,

berenang, dan perawatan tubuh (Tim Galenia MCC, 2014).

1) Pemijatan dilakukan dengan sedikit tekanan pada bayi agar

kulit, otot, dan saraf anak terstimulasi. Hal ini untuk

memberikan efek relaksasi, melancarkan peredaran darah,

dan peredaran getah bening. Bagian tubuh yang harus dipijat

adalah alis mata, bawah telinga, bagian dada, dan bagian

perut. Sedangkan kaki, sebagai permulaan memijat karena

kaki adalah bagian yang paling tidak sensitif.

2) Selanjutnya adalah berenang atau mandi ceria. Dengan

menggunakan bak mandi kecil berukuran 1 x 1 meter dan

kedalamn 1 meter dengan suhu 31-34 derajat Celcius, bayi

harus menggunakan pelampung yang dikenakan di leher

membuat bayi mengambang dan tidak menimbulkan tekanan

pada leher. Sebelum anak berenang, harus diawali dengan

menyentuhkan kaki anak ke dalam air, untuk membiasakan

sehingga anak tidak akan terkejut saat seluruh tubuhnya

dimasukkan ke dalam air. Bayi sebaiknya didampingi tenaga

profesional yang akan membantu bayi melakukan gerakan-

gerakan tertentu yang dapat merangsang semua ototnya

untuk bekerja.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

28

3) Setelah berenang, maka dilanjutkan dengan perawatan

tubuh. Pada tahap ini, sebaiknya menggunakan produk yang

dapat menstimulasi otak anak, biasanya digunakan minyak

atsiri yang harum, sehingga memberikan efek aromaterapi.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

29

B. Kerangka Teori

PP

Gambar 2.1 Kerangka teori

Sumber : Modifikasi dari Notoatmodjo 2012, Yahya 2011,

Tim Galenia MCC 2014.

Pengetahuan

1. Definisi

Pengetahuan

2. Tingkat

pengetahuan

3. Cara memperoleh

pengatahuan

4. Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan

Konsep Bayi

1. Pengertian Bayi

2. Tumbuh Kembang

Bayi

3. Faktor yang

Mempengaruhi

Tumbuh Kembang

Bayi

SPA Bayi

1. Pengertian Spa Bayi

2. Tujuan Spa Bayi

3. Manfaat Spa Bayi

4. Langkah-Langkah

Spa Bayi

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

30

C. KERANGKA KONSEP

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak Diteliti

Gambar 2.2 Kerangka konsep

Sumber : Wawan dan Dewi 2011, Riwidikdo 2011

Tingkat Pengetahuan

Ibu tentang Spa Bayi

Baik

Cukup

Kurang

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Faktor Internal

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

2. Faktor Eksternal

a. Lingkungan

b. Sosial budaya

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif.

Deskriptif yaitu penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan

antar variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang

membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis

statistik yang digunakan adalah deskriptif (Hidayat, 2007). Kuantitatif

adalah data yang berbentuk angka-angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya

(Arikunto, 2013).

Penelitian yang dilakukan menggambarkan Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang SPA Bayi di BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat,

Karanganyar.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi dilakukan penelitian

dan sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di BPM Indah

Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

32

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk

melakanakan penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Maret 2015.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2013), populasi adalah keseluruhan subjek

yang diteliti. Sedangkan menurut Saryono (2011), populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi

yang berkunjung di BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat,

Karanganyar pada bulan Maret 2015 dengan jumlah populasi 33 ibu.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiyono, 2009). Dengan kriteria apabila populasi kurang dari 100

lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat

diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2013). Dalam

penelitian ini sampel yang diambil adalah ibu yang memiliki bayi

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

33

yang datang ke BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat,

Karanganyar, pada bulan Maret dengan jumlah 33 ibu.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah total sampling yaitu pengambilan sampel semua kasus atau

responden yang tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks

penelitian (Notoatmodjo, 2012).

D. Variabel Peneltian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang memiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

sesuatu konsep penelitian tertentu (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam

penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang SPA Bayi di BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat,

Karanganyar.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007).

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

34

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Nama

Variabel

Definisi

Operasional

Indikator Alat ukur Skala

1 Tingkat

Pengetahuan

Ibu tentang

Spa Bayi

Kemampuan

Ibu untuk

menjawab

tentang Spa

bayi yang

meliputi

Pengertian,

Manfaat,

Tujuan,

Langkah-

Langkah Spa

bayi

1. Baik : (x) mean + 1 SD

2. Cukup : mean – 1 SD ≤

mean + 1

3. Kurang : (x) < mean – 1 SD

Kuesioner Ordinal

Sumber : Riwidikdo, 2013

F. Instrumen Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012), instrumen penelitian adalah alat-alat

yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Pada penelitian ini

instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner.

Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan

beberapa daftar pertanyaan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kuesioner tertutup (closed ended) atau terstruktur dimana

angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal

memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada). Cara pengisian

kuesionar dengan cara memberikan tanda (√) pada jawaban yang

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

35

dianggap benar. Dengan pernyataan positif (favourable) jika jawaban

benar mendapatkan nilai 1 dan jawaban salah mendapatkan nilai 0 dan

pertanyaan negatif (unfavourable) jika jawaban salah mendapatkan nilai

1 dan jika jawaban benar mendapatkan nilai 0 (Hidayat, 2007). Untuk

Berikut kisi-kisi dari uji coba dan instrumen penelitian.

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner uji validitas tentang Spa bayi

Variabel Sub variable Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Tingkat

Pengetahuan

Ibu Tentang

Spa bayi

Pengertian Spa Bayi

Tujuan Spa Bayi

Manfaat Spa Bayi

Langkah-Langkah

Spa Bayi

1,2*,3

7,8,9,10

14,15,16,17

22,23,24,25,26

27,28

4,5*,6,

11,12*,13,

18,19,20,21

29,30,31,32

33,34,35

6

7

8

14

Jumlah 35

Keterangan * = Tidak Valid

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner penelitian tentang Spa bayi

Variabel Sub variable Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Tingkat

Pengetahuan

Ibu Tentang

Spa bayi

Pengertian Spa Bayi

Tujuan Spa Bayi

Manfaat Spa Bayi

Langkah-Langkah

Spa Bayi

1,2,

5,6,7,8,

11,12,13,14

19,20,21,22,23

24,25

3,4,

9,10,

15,16,17,18,

26,27,28,29,

30,31,32

4

6

8

14

Jumlah 32

Pada penyusunan kuesioner, salah satu kriteria kuesioner yang baik

adalah valid dan reliabel. Uji validasi dan reliabilitas dilakukan di tempat

yang berbeda, tetapi karakteristiknya sama (Riwidikdo, 2013). Uji coba

instrumen dilaksanakan di BPM Wuni Desa Miri, Kebak Kramat,

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

36

Karanganyar dengan jumlah responden 30 ibu yang memiliki bayi pada

bulan Februari 2015. Dikarenakan jumlah responden untuk uji coba

minimal 30 responden (Riwidikdo, 2013).

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2013). Suatu

instrument dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk

mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus product

moment. Rumus product moment yaitu :

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi setiap item dengan skor total.

N : Jumlah responden

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrumen dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel (0,361) dengan

taraf signifikasi 5%. Setelah dilakukan uji validitas di BPM Wuni

Desa Miri, Kebakkramat, Karanganyar kepada 30 responden ibu

yang memiliki bayi, hasil validitas dari 35 pernyataan terdapat 32

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

37

yang valid dan 3 pernyataan tidak valid. Pernyataan yang tidak valid

yaitu nomor 2 (rhitung -102), nomor 5 (rhitung 295), nomor 12 (rhitung

300). Pernyataan yang tidak vaid sebanyak 3 pernyataan dihilangkan

karena sudah terwakili dengan pernyataan lain.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan

(Saryono dan Ari, 2011). Untuk menguji reliabilitas instrumen,

peneliti menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program

komputer SPSS 17 for windows yang dapat digunakan baik untuk

instrument yang jawabannya berskala maupun bersifat dikotomis

(hanya mengenal jawaban yang benar dan salah). Rumusnya adalah

sebagai berikut :

Keterangan :

rxy : Reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ϭb2 : Jumlah varians butir

ϭt2 : Varians total

Dengan menggunakan Alpha Croncbach, kuesioner dikatakan

reliabel apabila nilai alpha > 0,7 (Riwidikdo, 2013). Hasil dari olah

data nilai Alpha Croncbach tentang pengetahuan ibu mengenai spa

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

38

bayi adalah 0,934 jadi instrumen dalam penelitian ini reliabel karena

nilai alpha 0,934 > 0,7

G. Teknik PengumpulanData

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu

yang memiliki bayi yang datang ke BPM Indah Desa Kemiri, Kebak

Kramat, Karanganyar. Kemudian menjelaskan sampai selesai dan

kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.

Data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi

yang dicari (Arikunto, 2013). Dalam penelitian ini data primer

diperoleh dari responden pada pengisian kuesioner pengetahuan ibu

tentang spa bayi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak

langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitian (Arikunto, 2013).

Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari dokumentasi di BPM

Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar yang berupa

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

39

jumlah ibu bayi yang berkunjung pada bulan Januari-September 2014

yang berjumlah 300 orang.

H. Metode Pengolahan Dan Analisi Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2012), proses pengolahan data melalui

tahap-tahap antara lain:

a. Penyuntingan (Editing)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau

dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih

dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau informasi yang tidak

lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka

kuesioner tersebut dikeluarkan (droub out), tetapi dengan

memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu:

1) Kesesuaian jawaban responden dengan pernyataan

2) Kelengkapan pengisian daftar pernyataan

3) Mengecek macam isian data

b. Pengkodean (coding)

Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya

yang dilakukan memberi kode dalam hubungan dengan

pengolahan data jika akan menggunakan komputer, yakni

mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka

atau bilangan.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

40

c. Memasukkan data (Data Entry)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau

kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing.

d. Tabulating

Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian

atau yang diinginkan oleh peneliti.

e. Pembersih Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau korelasi.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap

variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan komputer dengan

bantuan aplikasi SPSS 17 for windows. Untuk variabel pengetahuan

Ibu yang memiliki bayi dikumpulkan melalui kuesioner kemudian

ditabulasi dan dikelompokkan lalu diberi skor.

Menurut Riwikdikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan

menggunakan rumus :

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

41

1) Baik, bila nilai responden (x) > mean +1 SD

2) Cukup, bila nilai mean -1 SD ≤ x ≤ mean +1 SD

3) Kurang, bila nilai responden (x) < mean -1 SD

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata

diperoleh dengan rumus :

Rumus : X =

Keterangan :

X : Rata-rata (mean)

: Jumlah seluruh jawaban responden

N : Jumlah seluruh responden

Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku

(standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk

mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-

ratanya.

Rumus :

SD =

Keterangan:

SD : Simpangan baku (standard deviation).

X1 : Nilai responden

n : Jumlah responden

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

42

Menurut Riwidikdo (2013), skor prosentase digunakan untuk

mengkategorikan data interval dalam beberapa kategori.

Rumus

Skor prosentase =

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan

langsung dengan masalah manusia, maka segi etika penelitian harus

diperhatikan.

Masalah etika yang baru diperhatikan antara lain :

1. Informed Concent

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek

bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.

Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak

pasien.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

43

2. Anonymity (tanpa nama)

Anonymity merupakan jaminan dalam mengguanakan subjek

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencatumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan (confidentiality) masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Kegiatan

Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan ini dari

mulai menyusun proposal penelitian, beserta waktu berjalan atau

berlangsung tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal kegiatan

penelitian terlampir.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di BPM Indah Febriyanti yang

beralamat di Kemiri Rt 03 Rw 05, Kebak Kramat, Karanganyar. Di BPM

Indah Febriyanti ada 1 orang bidan. Sarana prasarana yang ada antara

lain 1 ruang periksa, 1 ruang bersalin dan 2 ruang nifas. Pelayanan yang

di berikan yaitu persalinan, ANC, KB dan kesehatan Ibu dan Balita.

Jadwal pemeriksaan di BPM pagi pukul 06.00 sampai 07.00 WIB dan

sore mulai 15.00 sampai 20.00 WIB, untuk persalinan dilayani 24 jam.

B. Hasil Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi di

BPM Indah Febriyanti. Jumlah responden yang dijadikan sampel adalah

33 responden. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan

dengan memberikan kuesioner kepada responden kemudian kuesioner

dikembalikan kepada peneliti untuk diolah.

Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden tentang SPA bayi

dapat dilihat dalam tabel dibwah ini :

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

45

1. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur

No. Responden Frekuensi Prosentase (%) 1 <20 8 24,25 2 20-35 4 12,12 3 >35 21 63,63 Total 33 100%

Sumber: data primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.1 diatas kelompok umur responden < 20

tahun sebanyak 8 responden (24,25%), 20-35 tahun sebanyak 4

responden (12,12%) dan >35 tahun sebanyak 21 responden (63,63%).

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak

adalah >35 tahun yaitu 21 responden (63,63%).

2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

No. Responden Frekuensi Prosentase (%) 1 SD 2 6,06 2 SMP 4 12,12 3 SMA 12 36,37 4 Perguruan

Tinggi 15 45,45

Total 33 100% Sumber : data primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.2 diatas kelompok responden

berpendidikan SD sebanyak 2 responden (6,06%), SMP sebanyak 4

responden (12,12%), SMA sebanyak 12 responden (36,37%) dan

Perguruan Tinggi sebanyak

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

46

15 responden (45,45%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan terakhir responden paling banyak adalah Perguruan

Tinggi yaitu 15 responden (45,45%).

3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaa

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%) 1 IRT 12 36,36 2 Pegawai

Swasta 7 21,21

3 PNS 6 18,19 4 Wiraswasta 8 24,24 Total 33 100% Sumber : Data primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.3 diatas kelompok responden bekerja

sebagai IRT sebanyak 12 responden (36,36%), Pegawai swasta

sebanyak 7 responden (21,21%), PNS sebanyak 6 responden

(18,19%) dan Wiraswasta sebanyak 8 responden (24,24%). Dari data

diatas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan responden paling banyak

sebagai IRT yaitu 12 responden (36,36%).

4. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data didapat nilai mean 18,3030 dan

standar deviasi 6,68246 , seperti tertera pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Mean dan Standar deviasi Variabel Mean Standart

Deviasi Tingkat pengetahuan ibu tentang SPA bayi di BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar

18,3030 6,68246

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

47

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden maka digunakan

perhitungan sebagai berikut:

a. Baik : (x) > mean + 1 SD

(x) > 18,3030 + 1.6,682 46

(x) > 24,98546

(x) > 25

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden (x) > 25

b. Cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

18,3030 – 1.6,68246 ≤ x ≤ 18,3030 + 1.6,68246

11,62054 ≤ x ≤ 24,98546

12 ≤ x ≤ 25

Jadi pengetahuan cukup bila nilai responden 12 ≤ x ≤

25

c. Kurang : (x) < mean – 1SD

(x) < 18,3030 – 1.6,68246

(x) < 11,62054

(x) < 12

Jadi pengetahuan kurang bila nilai responden (x) < 12

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

48

Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang SPA Bayi dapat

dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan

No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase

(%) 1 Baik 8 24,24 2 Cukup 19 57,58 3 Kurang 6 18,18

Total 33 100% Sumber: Data primer, 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat pengetahuan ibu

tentang SPA bayi di BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat,

Karanganyar yang berpengetahuan baik sebanyak 8 orang ibu (24,24%),

berpengetahuan cukup sebanyak 19 orang ibu (57,58%) dan

berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang ibu (18,18%). Dari data diatas

dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang SPA bayi

terbanyak pada kategori cukup yaitu 19 orang ibu (57,58%).

C. Pembahasan

Menurut Notoatmodjo (2011), Pengetahuan merupakan hasil “tahu”

pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, perasa dan peraba melalui kulit, pengetahuan

atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang (over behavior).

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

49

Salah satu pengetahuan yang harus diketahui ibu yang memiliki bayi

adalah pengetahuan tentang SPA bayi. SPA bayi adalah perawatan tubuh

bayi yang dilakukan secara menyeluruh mulai dari baby message atau

pijat selama 30 menit lalu baby swim atau berenang kemudian diberi

pijatan kembali selama 15 menit

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Wawan dan

Dewi (2010) ada 2 yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal

meliputi (tingkat pendidikan, pekerjaan, umur) dan faktor eksternal

(lingkungan, sosial budaya, status ekonomi, sumber informasi, kriteria

tingkat pengetahuan).

Karakteristik responden berdasarkan umur diperoleh data responden

yang memiliki umur <20 tahun sebanyak 8 responden yang memiliki

pengetahuan baik 0 orang, cukup 5 orang dan kurang 3 orang. Responden

yang memiliki umur 20-35 tahun sebanyak 4 responden yang memiliki

pengetahuan baik 2 orang, cukup 1 orang dan kurang 1 orang. Responden

yang memiliki umur >35 tahun sebanyak 21 responden yang memiliki

pengetahuan baik 6 orang, cukup 13 orang dan kurang 2 orang.

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa usia mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Hal tersebut sesuai dengan teori yang

disampaikan oleh Wawan dan Dewi (2010), semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir

dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih

dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya.

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

50

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh data

responden yang berpendidikan SD sebanyak 2 responden yang memiliki

pengetahuan

baik 0 orang, cukup 0 orang dan kurang 2 orang. Responden yang

berpendidikan SMP sebanyak 4 responden yang memiliki pengetahuan

baik 2 orang, cukup 2 orang dan kurang 0 orang. Responden yang

berpendidikan SMA sebanyak 12 responden yang memiliki pengetahuan

baik 3 orang, cukup 8 orang dan kurang 1 orang. Responden yang

berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 15 responden yang memiliki

pengetahuan baik 1 orang, cukup 10 orang dan kurang 4 orang.

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa pendidikan

mempengaruhi pengetahuan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang

disampaikan oleh Wawan dan Dewi (2010), pendidikan berarti

bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain

menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat

dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya, hal-hal yang

menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pada

umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi.

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperolah data

responden yang bekerja (PNS, Wiraswasta, Pegawai Swasta) sebanyak

21 responden yang memiliki pengetahuan baik 8 orang, cukup 13 orang

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

51

dan kurang 0 orang. Responden yang tidak bekerja (IRT) sebanyak 12

responden yang memiliki pengetahuan baik 0 orang, cukup 6 orang,

kurang 6 orang. Berdasarkan data diatas, dapat didiketahui bahwa

pekerjaan mempengaruhi pengetahuan. Hal

tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Wawan dan Dewi

(2010), lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak

langsung. Sebaliknya orang yang tidak memiliki pekerjaan mereka tidak

akan memiliki pengalaman yang banyak dan relasi sehingga pengetahuan

yang didapat juga sangat kurang. Semakin tinggi tingkat ekonomi sosial

seseorang akan menambah tingkat pengetahuan.

Selain faktor-faktor diatas, faktor lain yang dapat mempengaruhi

pengetahuan yaitu pengalaman, informasi, lingkungan dan budaya.

Pengalaman yaitu sesuatu yang pernah dialami seseorang akan

menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang

bersifat informal. Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat

dan mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV dapat

menambah pengetahuan agar lebih luas. Budaya yang ada di masyarakat

dan kondisi politik juga mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan

seseorang. Lingkungan seseorang akan mendukung tingginya

pengetahuan seseorang, sedangkan ekonomi berkaitan dengan

pendidikan. Apabila status ekonmi baik tingkat pendidikan juga akan

tingga dan diiringi oleh meningkatnya pengetahuan.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

52

Seorang ibu seharusnya mengetahui tentang manfaat SPA bayi.

Menurut Menkes, 2004, manfaat SPA bayi pada dasarnya mempunyai 3

fungsi utama yaitu: Hidroterapi bermanfaat untuk perawatan kesehatan

tubuh bayi, penggunaan air panas dan dingin secara bergantian dapat

merangsang sistem hormonal untuk metabolisme tubuh yang lebih baik.

Aromaterapi merupakan minyak atsiri/esensial yang akan meningkatkan

immunitas alami untuk melawan segala bentuk penyakit, dapat

menimbulkan relaksasi dan ketenangan bagi bayi. Pijat (Terapi Sentuhan)

mempunyai manfaat pada bayi antara lain pola tidur bayi yang teratur,

pengenalan terhadap lingkungan, serta ketenangan emosi yang lebih baik,

memperlacar peredaran darah dan membantu menguatkan otot-otot bayi.

Jadi dapat disimpulkan, tingkat pengetahuan ibu tentang SPA bayi di

BPM Indah Febriyanti pada kategori cukup yaitu sebanyak 19 responden

(57,57%). Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pekerjaan,

umur. Pengetahuan tentang SPA bayi bagi ibu yang memiliki bayi sangat

mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tujuan dan manfaat

SPA bayi, ibu akan melakukan SPA bayi pada bayinya.

D. Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa kendala

dan kelemahan/keterbatasan:

1. Kendala penelitian

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

53

Pada penelitian ini kendala peneliti yaitu ada beberapa ibu yang tidak

bisa menulis dan tidak mau membaca, sehingga peneliti harus

membacakan dan menuliskan jawaban kuesioner.

2. Kelemahan / keterbatasan

a. Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian ini terbatas pada tingkat pengetahuan ibu tentang SPA

bayi

b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dengan jawaban

tertutup sehingga responden tidak bisa menguraikan jawaban

selain jawaban yang tersedia.

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisi data dan hasil tujuan dalam penelitian ini,

maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu SPA bayi di BPM Indah Febriyanti Kemiri,

Kebak Kramat, Karanganyar dalam kategori baik sebanyak 8

responden ibu memiliki bayi (24,24%)

2. Tingkat pengetahuan ibu tentang SPA bayi di BPM Indah Febriyanti

Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar dalam kategori cukup sebanyak

19 responden ibu memiliki bayi (57,57%)

3. Tingkat pengetahuan ibu tentang SPA bayi di BPM Indah Febriyanti

Kemiri, Kebak Kramat, Karanganyar dalam kategori kurang

sebanyak 6 responden ibu memiliki bayi (18,19%)

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan

ibu tentang SPA bayi di BPM Indah Febriyanti Kemiri, Kebak Kramat,

Karanganyar terbanyak pada kategori cukup dengan 19 responden

(57,57%).

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

55

B. Saran

Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian, saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Ibu Yang Memiliki Bayi

Bagi ibu yang memiliki bayi diharapkan mengikuti penyuluhan-

penyuluhan dari tenaga kesehatan dan mencari informasi baik dari

media cetak maupun media elektronik sehingga dapat menambah

pengetahuan ibu tentang SPA bayi dan ibu bersedia untuk melakukan

SPA pada bayinya.

2. Bagi Instansi Pelayanan kesehatan

Bagi pelayanan kesehatan diharapkan lebih meningkatkan kualitas

pelayanan penyuluhan khususnya tentang SPA bayi sehingga mampu

meningkatkan ketrampilan mestimulasi bayi melalui SPA bayi dan

memberikan pelayanan SPA bayi.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan diharapkan menyediakan sumber bacaan

yang terbaru terutama tentang SPA bayi yang dapat dijadikan

referensi untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat meningkatkan

kualitas pendidikan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini

dan lebih mengembangkan variabel dan kuesioner penelitian.

Page 69: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

56

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, N. 2014. Handbook for newmom panduan Lengkap Merawat Bayi

Bru Lahir. Jogjakarta: Stiletto Book.

Anonim, 2010. Sejarah Spa Indonesia.

http://spa-java.com/ Diakses tanggal 21 Februari 2010.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayat, A. 2008. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Mahayu, P. 2014. Imunisasi dan Nutrisi. Jogjakarta: BUKUBIRU.

Menkes, 2004. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1205 Tahun 2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).

Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &. Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Candikia Press.

Saryono, Ari. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta: Binarupa Aksara..

Supariasa, IDN., 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Syahdina, 2010. Seluk Beluk dan Fungsi Spa.

http://sytisahdina.com/2010/07/seluk-beluk-dan-fungsi-spa.html.

Diakses 5 November 2014.

Tim Galenia MCC, 2014. Home Baby Spa. Jakarta: Penebar Plus.

Page 70: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SPA BAYI DI BPM INDAH ... · atau berenang kemudian diberi pijatan kembali selama 15 menit (Widodo, 2013). Zaman sekarang aktifitas bayi dan anak-anak

57

Wawan, A. Dewi, M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Yogjakarta: Muha Medika.

Widodo, A. 2013. Efetivitas Baby Spa Terhadap Lamanya Tidur Bayi Usia 3 -4 Bulan, Surakarta: Fisioterapi UMS.

Wong, et al. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik ed.6 volume 1, Jakarta: EGC.

Yahya, N. 2011, Spa Bayi & Anak, Solo: Metagraf.