laporan pendahuluan kebutuhan dasar manusia dengan gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH … · Kebutuhan-kebutuhan hidup umat manusia...
Transcript of TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH … · Kebutuhan-kebutuhan hidup umat manusia...
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH
PANTI ASUHAN PANGREKSO DALEM
TEMANGGUNG
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh :
Bismo Pandoyo
0 3 1 1 1 4 0 44
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH
PANTI ASUHAN PANGREKSO DALEM
TEMANGGUNG
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh :
Bismo Pandoyo
0 3 1 1 1 4 0 44
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Hati dan iman yang kuat tidak akan goyah dan akan tetap setia “
(Bismo Pandoyo)
“ Orang yang tidak pernah membuat kesalahan, ia tidak pernah membangun
rumah kebahagiaan ”
(Gede Prama)
Kupersembahkan skripsi kepada
Orang tuaku tercinta Bapak Waluyo dan Ibu Theresia Sardjilah
Kakak-ku Nicholas Sambu Polosoro dan Vincensius Ferrer Banu Gutomo, serta
adik-ku Margaretha Devi Rian Anggraeni, Keluarga Besar Panti Asuhan
Pangrekso Dalem Temanggung
dan Almamater-ku
v
ABSTRAK
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH PANTI
ASUHAN PANGREKSO DALEM
TEMANGGUNG
Bismo Pandoyo
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi
penelitian ini adalah anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang bersekolah
dari SD sampai dengan SMA. Sampel penelitian ini diambil secara purposif yaitu sebagian anak
asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang dapat menjawab kuesioner secara
mandiri dari kelas 3 SD sampai dengan 3 SMA sebanyak 42 anak (19 putera dan 23 puteri).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tingkat pemenuhan kebutuhan
hidup para anak asuh Pangrekso Dalem Temanggung, dengan jumlah 70 item pernyataan.
Instrumen penelitian ini dibuat sendiri oleh penulis, berdasarkan masalah penelitian, variabel
penelitian dan kajian teoritis.
Masalah penelitian ini adalah adalah: (1) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup
dasar para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung? (2) Bagaimana
tingkat pemenuhan kebutuhan hidup lanjutan para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem
Temanggung?
Hasil penelitian ini adalah: (1) Jumlah anak asuh yang termasuk kategori tinggi dalam
pemenuhan kebutuhan semua aspek keseluruhan lebih banyak daripada yang termasuk kategori
rendah. (2) Jumlah anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kategori
tinggi lebih banyak daripada pemenuhan kebutuhan dasar dalam kategori rendah. (3) Jumlah
anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan dalam kategori tinggi lebih
banyak daripada pemenuhan kebutuhan lanjutan dalam kategori rendah.
vi
ABSTRACT
THE FULFILMENT LEVEL OF LIVING NEEDS OF THE CHILDREN
AT PANGREKSO DALEM ORPHANAGE TEMANGGUNG
Bismo Pandoyo
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
This research is a descriptive research employing survey method. The population of the
research was the children living at Pangrekso Dalem Orphanage Temanggung. They were
students of elementary school to senior high school. The samples of the research were taken
purposively, namely the children who could answer the questionnaire independently. They were
third grade students of elementary school to third grade students of senior high school. The
number was 42 children consisting of 19 male students and 23 female students. The instrument
used in this research was questionnaire of living needs fulfillment of the children at Pangrekso
Dalem Orphanage Temanggung. The questionnaire included 70 items. The instrument was
constructed by the researcher based on the research problems, variables of the research, and
literature review.
The problems of the research were (1) What is the fulfillment level of the first phase living
needs of the children at Pangrekso Dalem (Betlehem) Temanggung? (2) What is the fulfillment
level of the second phase living needs of the children at Pangrekso Dalem (Betlehem)
Temanggung?
The reseach findings were as follows: (1) The number of children who were in high level
fulfillment of both first and second phase living needs was higher than of those who were in low
level. (2) The number of children who were in high level fulfillment of the first phase living
needs was higher than of those who were in low level. (3) The number of children who were in
high level fulfillment of the second phase living needs was higher than of those who were in low
level.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Baik serta Berkat dan
Karunia-Nya yang sangat berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang
Bimbingan dan Konseling.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bantuan, dukungan dan
perhatian dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan-masukan yang berharga. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah memberikan saran,
perhatian, dan bimbingan yang berguna bagi penulis menyusun skripsi ini hingga selesai.
2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan izin untuk menyusun skripsi ini.
3. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendampingi penulis selama
kuliah dengan penuh kesabaran.
4. Suster Krista, Pimpinan Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang telah
memberikan waktu, dukungan, serta izin kepada penulis untuk penelitian.
5. Bapak, ibu, kakakku Sambu dan Banu, adikku Devi tercinta. Mba Ambar yang selalu
memberikan semangat, dukungan, cinta serta doa selalu kepada penulis.
viii
6. Keluarga Besar Panti Asuhan Pangrekso Dalem, Adik-adikku Panti Asuhan tercinta yang
telah memberikan waktu, dukungan, serta perhatiannya kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Spesial untuk Amoreku tercinta yang telah memberikan waktu, perhatian, semangat,
kekuatan, motivasi, doa, cinta, serta senyuman pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
(sei molto importante per me ti amo).
8. Anak-anak kost Pugeran (Bayu, Alel, Rian, Roxy, Mas Albert), anak-anak KKY (Kris, Iren,
Sepri, Asep, Pikal, Matius, Sigit, Ardi, Tio), Keke, Sr. Martina, Sr. Selly, Keluarga Besar
KUMON Griya Indah, Wulan, Pipit, Oci, Echa, Niken, Siska, Sujad, atas kebersamaan,
semangat, bantuannya pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Anak-anak Prawirodirjan / Orkes Mawar dan Duri (Ari, Bayu, Dani, Galing, Tanto, Tinus,
Woro ).
10. Teman-temanku Angkatan 1998-2008 atas doa, kebersamaannya, dukungan, semangat, serta
bayolan-bayolannya.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya bagi mereka yang memerlukan.
Yogyakarta, 8 Januari 2010
Penulis
Bismo Pandoyo
ix
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 Januari 2010
Penulis
Bismo Pandoyo
x
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Bismo Pandoyo
Nomor Mahasiswa : 031114044
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH PANTI ASUHAN
PANGREKSO DALEM TEMANGGUNG beserta perangkat yang diperlukan. Dengan
demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya dan tanpa memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 8 Januari 2010
Yang menyatakan,
Bismo Pandoyo
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................….……..... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN....................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................ v
ABSTRACT ............................................................................................................ . vi
KATA PENGANTAR............................................................................................. vii-viii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................. ix
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………... x
DAFTAR ISI............................................................................................................. xi-xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1-4
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 4
C. Batasan Istilah dan Variabel.............................................................................. 4-5
D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………………. 5
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Kebutuhan Hidup
1. Pengertian Kebutuhan Hidup Manusia ........................................................ 6-7
2. Macam Kebutuhan Hidup Menurut Maslow……………………………… 7
a. Kebutuhan Fisiologis ............................................................................. 7-8
b. Kebutuhan Rasa Aman ........................................................................... 8-9
c. Kebutuhan Rasa Memiliki-Dimiliki dan Kasih Sayang………..……… 9
d. Kebutuhan Akan Penghargaan………………………………………… 10-11
e. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri……………………………………... 11-12
f. Kebutuhan Ingin Tahu dan Memahami………………………………... 12
g. Kebutuhan Estetik / Keindahan………………………………………… 13
B. Panti Asuhan
1. Pengertian Panti Asuhan …..……………………….................................... 13-14
2. Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung……………………............. 14
a. Penghuni Panti Asuhan Pangrekso Dalem…………………………….... 14-15
b. Visi dan Misi Panti Asuhan Pangrekso Dalem…………………………. 15
c. Fasilitas Panti Asuhan Pangrekso Dalem……………………………….. 16
C. Kegiatan Pembinaan Pemenuhan Kebutuhan Anak Asuh
1. Kesehatan………………………………………………………………….. 17-19
2. Kegiatan Rohani…………………………………………………………… 19
3. Kegiatan Membersihkan Lingkungan……………………………..………. 19
4. Kegiatan Belajar…………………………………………….…….……….. 19-20
5. Kegiatan Memasak………………………………………………………… 20
6. Pengembangan Bakat……………………………………………………… 20
xii
7. Kegiatan Rekreasi………………………………………………………….. 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 22
B. Populasi dan Sampel………………………………………………………….. 22
C. Alat Ukur .......................................................................................................... 22
1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh…................... 22
2. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 23
a. Validitas ……………………………………………………………. 23-24
b. Skoring................................................................................................ 25
c. Reliabilitas …………………………………………………………. 25
d. Klarifikasi Validitas dan Reliabilitas Kuesioner………………….... 25
3. Kategori Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti
Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung…………………………………… 26
D. Pengumpulan Data ........................................................................................... 27
E. Teknik Analisis Data …………..………………………………….…………. 27
1. Penghitungan Koefisien Korelasi Skor-Skor Ganjil dan Genap.................. 27-28
2. Penghitungan Koefisien Reliabilitas Kuesioner Validitas Kuesioner ........ 28
3. Mean............................................................................................................. 28-29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian................................................................................................. 30-31
1. Gambaran Umum Pemenuhan Kebutuhan Tiap Kategori Kebutuhan .…… 31
2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Secara Keseluruhan………………. 32
3. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan Secara Keseluruhan…………… 32-33
B. Pembahasan……………….............................................................................. 33-34
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 35
1. Kebutuhan-Kebutuhan Anak Asuh……………...…………………………. 35-36
2. Hasil Penelitian…………………………………………………………….. 36
B. Saran- Saran...................................................................................................... 36-38
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 39
LAMPIRAN............................................................................................................. 40-61
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1 : Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup ……………… 24
Tabel 2 : Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur ………………………............ 25
Tabel 3 : Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup……............................................. 31
Tabel 4 : Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Jumlah Anak Asuh………… 32
Tabel 5 : Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan dan Jumlah Anak Asuh……... 33
Tabel 6 : Penghitungan Koefisien Reliabilitas dan Validitas Dengan Teknik
Belah Dua Ganjil- Genap………………………………………………. 45-46
Tabel 7 : Skor Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh
dan Kategori Rendah-Tinggi…………………………………………… 50-51
Tabel 8 : Perhitungan Skor Jenis Kebutuhan Para Anak Asuh Panti Asuhan
Pangrekso Dalem Temanggung………………………………………… 52-53
Tabel 9 : Skor Tinggi-Rendah Tiap Jenis Kebutuhan Para Anak Asuh
Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung…………………………. 56-57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap individu memiliki kebutuhan hidup yang diperjuangkan melalui
perbuatan atau tingkah lakunya. Setiap individu perlu memenuhi kebutuhan
hidupnya agar bertahan hidup dan berkembang lebih layak. Anak-anak hidup
dalam keluarga dan lingkungan kehidupan sosial di luar keluarga. Tiap anak
akan berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau mencapai kepuasan diri.
Kebutuhan-kebutuhan hidup umat manusia terdiri dari kebutuhan fisiologis,
rasa aman, rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang, penghargaan, aktualisasi
diri, kebutuhan untuk tahu dan memahami, estetik atau keindahan. Kebutuhan
fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang penting bagi kelangsungan
hidup. Kebutuhan fisiologis meliputi makanan, minuman, dan tempat tinggal,
istirahat yang cukup.
Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan manusia yang meliputi
kebutuhan akan jaminan, perlindungan, stabilitas, ketertiban, bebas dari
ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan rasa memiliki-dimiliki atau kasih
sayang dapat diwujudkan misalnya dengan menggabungkan diri dengan suatu
kelompok atau perkumpulan, menerima dan memakai seragam supaya
merasakan perasaan memiliki. Kebutuhan akan penghargaan yaitu kebutuhan
menghargai dan kebutuhan dihargai. Orang yang memiliki perasaan harga diri
2
yang sejati, mengetahui diri dengan baik dan mampu menilai secara obyektif
kemampuan-kemampuan diri.
Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah penggunaan semua bakat untuk
peningkatan kualitas diri. Kebutuhan ingin tahu dan memahami yaitu
mengembangkan diri secara intelektual berkaitan dengan ide dan pandangan
terhadap sesuatu dalam kehidupan. Manusia memiliki hasrat untuk
menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan
makna-makna. Terpenuhinya hasrat untuk mengetahui dan memahami
menimbulkan perasaan bahagia. Kebutuhan keindahan yaitu kebutuhan
bersifat naluriah yang berhubungan dengan gambaran diri seseorang. Tiap
orang memiliki kebutuhan akan keindahan yang membuat orang lebih sehat.
Mereka yang tidak menjadi lebih sehat oleh keindahan adalah orang-orang
yang terbelenggu oleh gambaran diri mereka yang rendah. Kebutuhan
keindahan dapat membuat individu lebih bersemangat.
Setiap individu menginginkan terpenuhinya semua kebutuhan tersebut
dengan cara yang wajar dan sesuai dengan tata aturan yang berlaku. Bila
kebutuhan ini tidak lagi dapat terpenuhi, maka akan terjadi
ketidakseimbangan pada diri individu. Demikian juga anak-anak yang hidup
dalam keluarga dan lingkungan kehidupan sosial di luar keluarga. Tiap anak
akan berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mencapai kepuasan diri.
Kebutuhan itu dapat terpenuhi dalam lingkungan keluarga dan lingkungan
sosial di luar keluarga. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya setiap
anak membutuhkan bimbingan dari orang dewasa, terutama orang tua.
3
Anak-anak yang tinggal dipanti asuhan pada dasarnya adalah anak-anak
yang tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya secara optimal dalam
keluarga meliputi kebutuhan akan makanan, perlindungan, disayangi dan
dicintai serta perhatian dari orangtua. Panti asuhan dapat berfungsi sebagai
pengganti keluarga. Ada anak yang tinggal di panti asuhan mulai dari usia
balita. Selama di Panti Asuhan, anak-anak memperoleh kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Anak memerlukan pendampingan dalam pemenuhan kebutuhan.
Panti Asuhan memberikan pengasuhan pada anak-anak yatim, piatu, atau
yatim piatu, terlantar bahkan anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi
agar anak-anak tersebut mampu berkembang secara optimal. Salah satu Panti
Asuhan adalah Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung
yang merupakan panti asuhan yayasan Katholik. Para anak asuh di Panti
Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung tinggal bersama sebagai
sebuah keluarga. Mereka memiliki hak-hak yang sama dengan anak-anak
lain yaitu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan akan makanan, istirahat,
perlindungan, disayangi dan dicintai serta mendapat perhatian dan
penghargaan dari orang lain.
Timbul pertanyaan sejauh manakah para anak asuh mengalami
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan mereka? Jawaban atas pertanyaan ini dapat
diperoleh melalui penelitian. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini
dilakukan terhadap para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem
(Bethlehem) Temanggung yang bersekolah mulai kelas 3 SD sampai dengan
4
3 SMA. Kelas 1 SD sampai dengan kelas 2 SD tidak diikut sertakan karena
mereka belum dapat menjawab kuesioner secara mandiri.
B. Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini dirumuskan menjadi dua.
1. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar para anak asuh
Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung?
2. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup lanjutan para anak asuh
Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung?
C. Batasan Istilah danVariabel
1. Batasan Istilah
a. Anak asuh adalah penghuni panti asuhan yang di asuh oleh pengasuh
mulai dari usia balita sampai kelas 3 SMA.
b. Panti Asuhan adalah sebuah rumah yang memberikan pengasuhan
pada sebagian anak yatim, piatu, atau yatim piatu, terlantar bahkan
anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi agar anak-anak tersebut
mampu berkembang secara optimal.
c. Kebutuhan dasar meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang dan kebutuhan
akan penghargaan.
d. Kebutuhan lanjutan meliputi kebutuhan akan aktualisasi diri,
kebutuhan ingin tahu dan memahami, serta kebutuhan akan keindahan.
5
2. Batasan Variabel
a. Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar anak asuh adalah perolehan
kebutuhan hidup sehari- hari dan perasaan puas terhadap makanan,
minuman, istirahat, ketenangan, kasih sayang, penghargaan, yang
diukur dengan kuesioner Pemenuhan Kebutuhan dan ditunjuk oleh
skor-skor yang diperoleh tiap anak asuh. Ada 2 kategori tingkat
pemenuhan kebutuhan yaitu rendah dan tinggi.
b. Tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan anak asuh mencakup kebutuhan
aktualisasi diri, kebutuhan akan pengetahuan dan kebutuhan akan
keindahan yang diukur dengan kuesioner Pemenuhan Kebutuhan dan
ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak asuh. Ada 2 kategori
tingkat pemenuhan kebutuhan yaitu rendah dan tinggi.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat
pemenuhan kebutuhan hidup dasar dan lanjutan di Panti Asuhan
Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung yang bersekolah (SD, SMP,
SMA).
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Pimpinan dan para pengasuh
Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung untuk
meningkatkan bimbingan anak asuh melalui bimbingan pribadi dan sosial.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kebutuhan Hidup
1. Pengertian Kebutuhan Hidup Manusia
Kebutuhan hidup manusia adalah sesuatu yang diperlukan manusia
untuk mempertahankan dan memperlangsungkan kehidupan. Setiap
manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila ada
kebutuhan yang tidak terpenuhi maka akan timbul masalah dalam diri
manusia itu sendiri. Menurut Chaplin (Kartini Kartono 1981: 36-37)
kebutuhan adalah substansi sekuler, dorongan hewani, atau motif
fisiologis dan psikologis, yang harus dipenuhi atau dipuaskan oleh
organisme, binatang atau manusia, supaya mereka bisa sehat sejahtera
dan mampu melakukan fungsinya. Maka demi kelancaran hidup manusia,
kebutuhan-kebutuhan ini harus mendapatkan pemuasan, atau harus
dicukupi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak boleh senantiasa di
halangi. Sebab, jika orang terus-menerus mengalami frustasi, dia akan
selalu diliputi stress, ketegangan dan ketakutan, sampai mengalami
mental breakdown atau kepatahan mental.
Menurut Schult (1991) kebutuhan adalah suatu keadaan atau kondisi
dari individu yang bilamana tidak direalisasikan atau ditampilkan akan
menghasilkan akibat yang tidak menyenangkan bagi individu. Apabila
6
7
kebutuhan akan sesuatu dihayati, maka timbul dorongan sebagai daya
pengaruh untuk melakukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan itu.
2. Macam Kebutuhan Hidup Manusia Menurut Maslow
Maslow (Goble, 1987 : 70) berpendapat manusia dimotivasikan oleh
sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak
berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Setiap manusia
termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila ada kebutuhan yang
tidak terpenuhi maka akan timbul masalah dalam diri manusia itu sendiri.
Maslow mengemukakan kebutuhan hidup secara hirarkis. Secara garis
besar dikemukakan uraian tentang kebutuhan-kebutuhan tersebut sebagai
berikut:
a. Kebutuhan fisiologis.
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang penting
bagi kelangsungan hidup, contohnya kebutuhan terhadap makanan,
air, udara, istirahat. Sejak anak lahir, anak perlu makan. Kebutuhan
makan ini diperoleh anak dalam keluarga. Anak yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan akan makan dalam keluarga, maka anak
tersebut dapat tinggal di Panti Asuhan untuk memenuhi kebutuhan
makan tersebut. Panti Asuhan juga menyediakan tempat untuk
istirahat. Tempat istirahat tersebut dapat digunakan oleh anak untuk
memenuhi kebutuhan istirahat secara layak dan pantas yang tidak
anak dapatkan dalam keluarga. Seseorang yang mengalami
8
kekurangan makanan, pertama-tama akan memburu makanan
terlebih dulu. Ia akan mengabaikan atau menekan dulu semua
kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi anak
supaya ia hidup. Hal inilah menyebabkan kebutuhan fisiologis
sebagai kebutuhan yang paling dasar dan menjadi dasar bagi
pengembangan kebutuhan rasa aman.
b. Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan akan rasa aman meliputi kebutuhan akan jaminan,
perlindungan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan
kecemasan. Anak sejak lahir memerlukan kebutuhan rasa aman.
Anak merasa kuatir dan cemas apabila kebutuhan rasa aman itu tidak
anak peroleh dalam keluarga. Anak yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan rasa aman dalam keluarga karena perceraian orangtua,
kekurangan ekonomi, dapat tinggal di Panti Asuhan. Panti Asuhan
mempunyai tanggung jawab untuk mendidik, membimbing,
melindungi anak asuh agar anak asuh dapat memenuhi kebutuhan
rasa aman tersebut. Anak yang merasa tidak aman memiliki
kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan serta
akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan
tidak diharapkannya. Anak mempunyai perhatian yang murni
terhadap dunia, perbuatan, dan percobaan. Anak memperoleh
kepuasan besar apabila berpetualang di dunia dan tidak merasakan
9
kenyataan sebagai ancaman terhadap kehidupan. Kebutuhan rasa
aman harus dipenuhi dan menjadi dasar untuk memenuhi kebutuhan
kasih sayang.
c. Kebutuhan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang.
Kebutuhan ini dapat diwujudkan misalnya dengan menggabungkan
diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, menerima nilai-nilai
dan sifat-sifat atau memakai seragamnya dengan maksud supaya
anak merasakan perasaan memiliki dalam keluarga. Anak
memuaskan kebutuhan-kebutuhan akan cinta dengan membangun
suatu hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain atau
dengan orang-orang pada umumnya, dan dalam hubungan-hubungan
ini memberi dan menerima cinta adalah sama penting. Anak juga
memerlukan kebutuhan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang
untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Anak yang
kurang mendapatkan kebutuhan rasa memiliki-dimiliki dan kasih
sayang dalam keluarga karena perceraian orang tua, kekurangan
ekonomi dalam keluarga, tidak ada pengakuan dari orang tua, maka
anak datang ke Panti Asuhan untuk mendapatkan kebutuhan
tersebut. Panti Asuhan memberikan perhatian serta kasih sayang
terhadap anak. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi anak sebelum memenuhi kebutuhan akan penghargaan
karena kebutuhan kasih sayang ini menjadi dasar bagi
pengembangan kebutuhan akan penghargaan.
10
d. Kebutuhan akan penghargaan.
Kebutuhan ini dibedakan menjadi dua, yaitu dihargai dan
menghargai dari orang lain dan kebutuhan penghargaan terhadap
orang lain. Penghargaan yang berasal dari keluarga dan orang lain
adalah yang utama karena sulit bagi anak untuk berpikir baik tentang
diri anak, kecuali anak merasa yakin bahwa orang lain berpikir baik
tentang dirinya. Anak juga memerlukan pemenuhan kebutuhan akan
penghargaan. Anak yang tidak mendapat kebutuhan ini secara
optimal dalam keluarga karena perceraian orang tua maka anak ke
Panti Asuhan. Panti Asuhan ini memberikan penghargaan kepada
anak berupa pujian. Panti Asuhan membimbing anak agar anak dapat
mengolah apa yang dimiliki. Setiap anak mempunyai bakat yang
bisa dikembangkan. Panti Asuhan manyadari bahwa setiap anak
mempunyai potensi yang harus dikembangan. Dengan penghargaan
dari Panti Asuhan, anak menjadi semangat untuk mengembangkan
bakatnya. Apabila anak merasakan suatu perasaan penghargaan dari
dalam atau penghargaan diri, anak merasa yakin dan aman akan diri
anak, anak merasa berharga. Apabila anak kekurangan harga diri,
anak merasa rendah diri, kecil hati, dan tak berdaya dalam
menghadapi kehidupan. Memiliki perasaan harga diri yang sejati,
anak harus mengetahui dirinya dengan baik dan mampu menilai
secara obyektif kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahannya.
Kita tidak dapat menghargai diri anak, jika anak tidak mengetahui
11
kita siapa dan apa. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi manusia sebelum memenuhi kebutuhan aktualisasi diri
karena kebutuhan akan penghargaan ini menjadi dasar bagi
pengembangan kebutuhan aktualisasi diri.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri.
Aktualisasi diri adalah perkembangan yang paling tinggi dan
penggunaan semua bakat anak, pemenuhan semua kualitas dan
kapasitas anak. Anak yang dapat mengaktualisasikan diri adalah
mereka yang telah cukup memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang
lebih rendah secara teratur: kebutuhan-kebutuhan fisiologis, rasa
aman, cinta dan memiliki, dan penghargaan. Anak yang
mengatualisasikan diri lebih menikmati hidup karena ia lebih mampu
mengambil manfaat dari hidup. Anak lebih menghargai kehidupan,
mempunyai lebih banyak minat dan lebih peka terhadap keindahan
dunia ini, tidak terlalu dihinggapi rasa takut dan cemas, tidak
dirisaukan oleh rasa bosan, putus asa, malu ataupun rasa tidak
menentu. Anak cenderung percaya diri dan santai dalam menjalani
hidup. Anak juga menginginkan kebutuhan akan aktualisasi diri
tercapai. Panti Asuhan berusaha agar anak tersebut dapat memenuhi
kebutuhan aktualisasi diri dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar anak. Maslow menekankan pentingnya dua tahun pertama
kehidupan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi anak sebelum memenuhi kebutuhan untuk tahu dan
12
memahami karena aktualisasi diri ini menjadi dasar bagi
pengembangan pemahaman.
f. Kebutuhan ingin tahu dan memahami.
Kebutuhan untuk tahu dan memahami adalah kebutuhan untuk
mengembangkan diri secara intelektual yang berkaitan dengan ide
dan pandangan terhadap sesuatu dalam kehidupan. Salah satu ciri
mental yang sehat adalah adanya rasa ingin tahu. Anak memiliki
hasrat untuk memahami, menyusun, mengatur, menganalisis,
menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna. Anak ingin
mengembangkan diri secara intelektual secara optimal. Rasa ingin
tahu anak sangatlah besar, anak berusaha untuk memenuhi
kebutuhan rasa ingin tahu tersebut. Anak yang tidak mendapatkan
suatu kejelasan tentang sesuatu dalam keluarga karena kurang
perhatian dalam keluarga, maka anak tersebut akan mencari
jawabannya di luar keluarga. Salah satunya yaitu di Panti Asuhan.
Panti Asuhan memberikan banyak informasi-informasi tentang
makna kehidupan. Terpenuhinya keinginan untuk mengetahui dan
memahami dapat menimbulkan perasaan puas dan bahagia dengan
memiliki kemampuan berpikir secara luas, kemampuan untuk
memahami sesuatu dengan pikiran jernih dan sehat, kemampuan
untuk merencanakan masa depan, kemampuan untuk mengatasi
segala masalah yang terjadi pada dirinya dan orang lain serta
kemampuan untuk menentukan pilihan hidup.
13
g. Kebutuhan estetik/ keindahan.
Kebutuhan akan keindahan pada individu bersifat naluriah. Tiap
orang memiliki kebutuhan akan keindahan yang membuat orang
lebih sehat. Keindahan dapat membuat individu lebih bersemangat.
Setiap individu ingin memenuhi semua kebutuhan dengan cara yang
wajar sesuai dengan tata aturan yang berlaku. Bila kebutuhan ini
tidak dapat terpenuhi, maka akan terjadi ketidakseimbangan pada
diri individu. Anak juga memerlukan pemenuhan kebutuhan akan
keindahan secara optimal. Meskipun demikian ada cukup banyak
anak-anak tidak memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu secara pantas
dan layak dalam keluarga karena keadaan ekonomi tidak mencukupi,
bercerai, dan terlantar. Oleh sebab itu itu anak pergi ke Panti Asuhan
untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan.
B. Panti Asuhan
1. Pengertian Panti Asuhan
Panti Asuhan adalah tempat atau rumah pelayanan sosial untuk
memelihara dan merawat anak yatim, piatu, yatim piatu, serta anak-anak
yang berasal dari keluarga yang kurang beruntung atau kurang mampu
dan dari keluarga yang mengalami konflik. Menurut Sumarto (1976:2)
panti asuhan merupakan suatu tempat untuk mengasuh anak-anak yatim,
piatu, yatim-piatu, termasuk anak-anak terlantar untuk dibina menjadi
14
anak yang mandiri, bertanggung jawab, patuh, dan berguna bagi
masyarakat, nusa dan bangsa.
Panti Asuhan merupakan keluarga bagi anak-anak asuh. Anak-anak
asuh dipelihara dan dirawat, dibimbing oleh para pengasuh. Fungsi
keluarga ditunjukkan melalui pola interaksi dan pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan yang diperoleh tiap anak asuh. Anak Asuh memperoleh
pemenuhan akan makanan, minuman, istirahat, perlindungan, disayangi
dan dicintai serta mendapat perhatian dan penghargaan dari sesama
teman dan para pengasuh. Di Panti Asuhan tiap anak memperoleh
pemenuhan kebutuhan.
2. Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung.
a. Penghuni Panti Asuhan Pangrekso Dalem
Panti Asuhan Pangrekso Dalem adalah sebuah rumah atau pondok
asuh swasta Katholik yang menampung anak-anak yatim, piatu, serta
yatim piatu di bawah naungan suster-suster Penyelenggaraan Ilahi
(PI). Panti Asuhan Pangrekso Dalem terletak di jalan Jenderal
Sudirman No 53 Temanggung Jawa Tengah. Jumlah anak asuh di
Panti Asuhan ini berjumlah 62 orang yang terdiri dari laki-laki 32
orang dan perempuan 30 orang. Panti Asuhan Pangrekso Dalem ini
mempunyai 7 unit yaitu 3 unit laki-laki dan 4 unit perempuan yang
setiap unitnya didampingi oleh ibu pengasuh. Setiap unit
beranggotakan sekitar 8-12 orang termasuk ibu pengasuh. Ibu
15
pengasuh dalam unit bertugas sebagai orang tua anak asuh dalam unit
masing-masing. Ibu pengasuh memberikan pendampingan,
pembinaan, bimbingan dalam pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan
fisiologis, rasa aman, rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang,
penghargaan, aktualisasi diri, kebutuhan untuk tahu dan memahami,
estetik atau keindahan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak asuh adalah
anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk diberikan
bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan,
karena orangtuanya atau salah satu orangtuanya tidak mampu
menjamin tumbuh kembang anak secara wajar. Para anak asuh Panti
Asuhan Pangrekso Dalem adalah anak-anak yang terdiri dari anak
yatim, anak piatu, anak yatim-piatu, anak yang kondisi ekonomi
keluarga tidak mampu, anak yang mengalami konflik keluarga yang
tinggal di Panti Asuhan Pangrekso Dalem yang dibina, dibimbing oleh
pengasuh agar menjadi manusia yang tumbuh secara optimal.
b. Visi dan Misi Panti Asuhan Pangrekso Dalem
Panti Asuhan Pangrekso Dalem mempunyai visi yaitu satu hati
membela hidup. Misi yang di miliki Panti Asuhan ini adalah
mendampingi dan mendidik anak yang terlantar, memperjuangkan hak
anak untuk mendapatkan perlindungan. Panti Asuhan ini juga
mempunyai motto yaitu mencintai, merawat, berbagi hidup dalam
penyelenggaraan Allah.
16
c. Fasilitas Panti Asuhan Pangrekso Dalem
Panti Asuhan Pangrekso Dalem memiliki ruang yang digunakan
untuk setiap kegiatan antara lain, ruang tamu, ruang kerja suster,
ruang komputer, ruang koperasi, perpustakaan, ruang bermain anak,
ruang musik, ruang tonil atau dekorasi, ruang untuk menjahit, ruang
belajar, ruang untuk menonton televisi, ruang aula, ruang doa, dapur,
gudang, lapangan olah raga, taman bermain, kebun, wc umum, serta
kandang peternakan ayam. Semua sarana dan fasilitas yang ada sangat
mendukung proses kegiatan dan kehidupan di Panti Asuhan ini.
C. Kegiatan Pembinaan Pemenuhan Kebutuhan Anak Asuh
Pada dasarnya anak asuh mempunyai hak yang sama dengan manusia
lainnya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Panti asuhan merupakan
keluarga bagi anak-anak asuh. Anak asuh mendapatkan perlindungan,
perawatan, bimbingan dari pengasuh. Anak asuh memperoleh pemenuhan
kebutuhan akan makan, minum, istirahat, perlindungan, dicintai, serta
mendapatkan perhatian dan penghargaan dari sesama teman dan pengasuh.
Pengasuhan yang dilakukan di Panti Asuhan Pangrekso Dalem
(Bethlehem) Temanggung merupakan wujud pemenuhan kebutuhan hidup
untuk para anak asuh. Pemenuhan kebutuhan hidup anak asuh tersebut
berlangsung dari proses usaha-usaha dalam kehidupan baik atas usahanya
sendiri maupun bantuan dari orang lain. Jika kebutuhan-kebutuhan terpenuhi
secara ajeg, maka citra diri akan berkembang. Sebaliknya jika kebutuhan-
17
kebutuhan tidak terpenuhi, dapat timbul perasaan frustasi dan selanjutnya
dapat mempengaruhi munculnya citra diri yang rendah (Mappaire, 1992:155).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem
secara umum dijelaskan sebagai berikut:
1. Kesehatan
Panti Asuhan ini menyediakan sarana untuk menjaga kesehatan antara
lain kamar tidur, kamar mandi, wc umum, makan-minum, poliklinik
kesehatan.
a. Tidur-bangun
Anak asuh istirahat secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan
oleh pihak Panti Asuhan yaitu istirahat malam anak-anak pukul 21.00
dan bangun pagi pukul 04.15, istirahat siang pukul 14.00 dan bangun
pukul 16.00 Hari Sabtu anak asuh istirahat malam pukul 24.00 dan
biasanya bangun pagi pukul 05.00 untuk berolah raga, istirahat siang
pukul 14.00-16.00 dan hari minggu istirahat malam pukul 22.00 dan
bangun pagi pukul 04.15 dan istirahat siang pukul 14.00 dan bangun
pukul 16.00. Anak asuh mulai masuk kamar sendiri-sendiri jika waktu
istirahat tiba. Anak asuh yang belum bisa istirahat pada jam yang telah
ditentukan, biasanya anak asuh belajar, menulis, dan ngobrol dengan
teman satu kamarnya.
18
b. Mandi
Anak asuh menggunakan sarana tersebut untuk membersihkan badan
(mandi). Anak asuh membersihkan badan (mandi) pagi pukul 04.30
dan sore hari pukul 17.30.
c. Berobat
Anak asuh yang mengalami masalah dengan kesehatannya, berobat ke
poliklinik. Poliklinik ini juga dibuka untuk umum. Poliklinik ini buka
pukul 07.00-14.00 sedangkan hari minggu tutup. Dokter spesialis gigi
hanya datang setiap hari jumat.
d. Makan dan minum
Anak asuh makan dan minum untuk pertumbuhan fisik agar dapat
tumbuh dengan baik. Panti asuhan ini memberikan makanan dan
minuman secara teratur yaitu 3 kali sehari pagi pukul 06.00-06.30,
siang disesuaikan dengan anak asuh pulang sekolah , dan malam
pukul 18.00-18.30. Saat jam makan, anak-anak berkumpul di meja
makan bersama dengan ibu pengasuh. Anak asuh sudah mendapat
tugas masing-masing untuk menyiapkan hidangan makanan sesuai
dengan jadwal yang telah telah ditentukan masing-masing unit. Anak
asuh juga mendapatkan snack yang dibagikan setiap hari rabu dan
jumat serta susu seminggu sekali tiap unit.
e. Olah raga
Untuk menjaga agar kesehatan anak asuh tetap terjaga, anak-anak
melakukan olah raga. Panti asuhan menyediakan lapangan seperti
19
lapangan bola dan lapangan tenis meja. Anak asuh menggunakan
waktu untuk olah raga yaitu pukul 17.00-17.45.
2. Kegiatan rohani
Anak asuh mengadakan kegiatan seperti doa pagi bersama pukul 04.15-
04.30,anak asuh bersama ibu pengasuh berkumpul di meja makan lalu
berdoa bersama-sama. Setiap pagi anak asuh pergi ke gereja pukul 05.30-
06.00. Anak asuh yang tidak mendapat tugas ke gereja pagi maka anak
asuh mempersiapkan makan pagi dan membersihkan ruangan unit.
Sebelum istirahat malam, anak asuh bersama ibu pengasuh berdoa malam
bersama pukul 20.30-20.45. Panti Asuhan juga melakukan kegiatan
pendalaman iman yang dilakukan secara bergantian tiap 3 minggu sekali
yang diatur sesuai dengan umur masing-masing anak asuh.
3. Kegiatan membersihkan lingkungan
Anak asuh melatih kebiasaan hidup bersih di lingkungan Panti Asuhan,
Panti Asuhan ini mengadakan kegiatan membersihan lingkungan.
Kegiatan ini dilakukan tiap hari pukul 04.30-05.00 setelah doa pagi.
Kegiatan membersihkan lingkungan dilakukan per unit dengan tempat-
tempat yang telah diatur sesuai dengan kesepakatan penghuni Panti
Asuhan. Ada anak yang mengepel teras, menyapu ruang doa dan aula
panti asuhan.
4. Kegiatan belajar
Anak asuh belajar menggunakan jam belajar untuk mengembangkan ilmu
pengetahuannya dengan baik. Kegiatan belajar dilaksanakan pada siang
20
hari pukul 16.00-17.00, anak-anak belajar di masing-masing unit dan
kegiatan belajar malam hari pukul 19.00-20.30 WIB, anak-anak
berkumpul bersama sesuai dengan kelasnya masing-masing. Ada 8 ruang
yang digunakan untuk melakukan kegiatan belajar malam ini yang
disesuaikan dengan kelas masing-masing. Dalam kegiatan belajar ini,
anak asuh didampingi oleh ibu pengasuh.
5. Kegiatan memasak
Anak asuh di Panti Asuhan ini juga berlatih memasak. Kegiatan
memasak ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi anak asuh
mengembangkan keterampilan memasak agar dapat digunakan kelak
dikemudian hari. Kegiatan memasak dilakukan sesuai jadwal per unit
tiap minggunya. Bahan-bahan yang digunakan untuk memasak sudah
disediakan oleh pihak panti asuhan dan anak asuh mengolahnya menjadi
makanan. Kegiatan memasak ini biasanya dimulai pukul 08.00 sampai
selesai.
6. Pengembangan bakat
Anak asuh berlatih untuk mengembangkan bakat. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengembangkan bakat anak asuh. Panti Asuhan ini menyediakan
ruang musik yang digunakan anak-anak setiap hari minggu pukul 10.00-
14.00. Anak-anak menggunakan alat band yang telah disediakan oleh
pihak panti dan menggunakan waktu latihan dengan sebaik-baiknya.
Panti Asuhan juga menyediakan ruang menjahit, ruang komputer, ruang
tonil atau ruang dekorasi untuk mengembangkan bakat anak-anak.
21
7. Kegiatan rekreasi
Anak asuh mengadakan kegiatan keluarga yang bertujuan untuk
mengembangkan perhatian, kasih sayang, pangalaman baru anak asuh.
Kegiatan yang dilakukan seperti rekreasi, acara ulang tahun. Acara ulang
tahun dilaksanakan 2 bulan sekali untuk merayakan anak asuh yang
berulang tahun pada bulan yang bersangkutan dengan didampingi oleh
pengasuh. Anak asuh juga menonton acara TV setiap hari sabtu pukul
19.00-22.00, sedangkan hari minggu pukul 09.00-13.00.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.
“Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status
gejala pada saat penelitian dilakukan” (Furchan, 2005: 415). Survei ini
bertujuan mengumpulkan informasi tentang tingkat pemenuhan kebutuhan
hidup dasar dan lanjutan para anak asuh di Panti Asuhan Pangrekso Dalem
(Bethlehem) Temanggung.
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem
Temanggung yang bersekolah dari SD sampai dengan SMA sebanyak 62
anak. Sampel penelitian ini diambil secara purposif yaitu sebagian anak asuh
Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang dapat menjawab
kuesioner secara mandiri dari kelas 3 SD sampai dengan 3 SMA sebanyak 42
anak (19 putera dan 23 puteri).
C. Alat Ukur
1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh
Penelitian ini menggunakan kuesioner tingkat pemenuhan kebutuhan
para anak asuh. Kuesioner yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari
22
23
tiga bagian, yaitu bagian yang pertama berisi identitas, bagian yang kedua
berisi petunjuk dan bagian yang ketiga berisi 70 pernyataan tentang tingkat
pemenuhan kebutuhan anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem
Temanggung.
2. Validitas dan Reliabilitas
Objektifitas penelitian selalu bergantung pada kualitas pengukuran.
Ada dua ciri penting yang harus dimiliki oleh alat ukur yaitu validitas dan
reliabilitas (Furchan, 2005: 281). Validitas menunjuk pada sejauh mana
suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan realibilitas
mengacu kepada sejauh mana suatu alat ukur secara konsisten mengukur
apa saja yang diukurnya.
a. Validitas
Validitas menunjuk pada “sejauh mana suatu alat mampu
mengukur apa yang sebenarnya diukur oleh alat tersebut” (Furchan,
2005: 281). Validitas suatu instrumen selalu bergantung kepada situasi
dan tujuan khusus penggunaan instrumen tersebut (Furchan,
1982:282). Item-item kuesioner disusun berdasarkan konsep yang
memuat indikator-indikator mengenai tingkat pemenuhan kebutuhan
hidup dasar dan lanjutan para anak asuh di panti asuhan.
Kuesioner tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar dan lanjutan
para anak asuh, disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel
penelitian, dan kajian teoritis dengan maksud agar item-item
24
kuesioner memenuhi criteria validitas isi. Kisi-kisi kuesioner tertuang
dalam tabel dibawah ini.
Tabel 1. Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh
Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung.
No. Aspek Kebutuhan Hidup
Para Anak Asuh
Indikator Nomor
item
Jumlah
1. Kebutuhan fisiologis makan, minum 1 s/d 10 10
2. Kebutuhan akan rasa aman jaminan
perlindungan
11 s/d 20 10
3. Kebutuhan akan rasa memiliki-
dimiliki dan kasih sayang
bermain dengan
teman
21 s/d 30 10
4. Kebutuhan akan penghargaan menerima diri
sendiri dan
orang lain
31 s/d 40 10
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri mengembangkan
bakat
41 s/d 50 10
6. Kebutuhan ingin tahu dan
memahami
bimbingan
belajar
51 s/d 60 10
7. Kebutuhan akan keindahan menjaga
kebersihan
61 s/d 70 10
Jumlah 70
Validitas kuesioner diperiksa dengan rumus ootr = ttr .
25
b. Skoring
Pernyataan berisi tentang tingkat pemenuhan kebutuhan anak
asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung. Skoring item
kuesioner adalah 1 sampai 4. Adapun skoring untuk item tersebut
yaitu 4 untuk selalu; 3 untuk sering; 2 untuk kadang-kadang; 1 untuk
tidak pernah.
c. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur menunjuk pada “derajat keajekan alat
tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 2005 :
295). Derajat keajegan ditunjuk oleh koefisien realibilitas. Reliabilitas
ditentukan oleh keadaan sampel dan jumlah item. Semakin banyak
item, semakin luas wilayah pengukuran dan diharapkan memberikan
hasil yang dipercaya. Reliabilitas kuesioner penelitian ini diperiksa
dengan teknik belah dua, dengan rumus ttr =xy
xy
r
r
1
2.
d. Klasifikasi Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Klasifikasi validitas dan reliabilitas mengacu pada pedoman yang
dikemukakan oleh Garrett (1967 : 176) berikut ini.
26
Tabel 2. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur
Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,70 - ±1,00 Tinggi – sangat tinggi
0,40 - ±0,70 Cukup
0,20 - ±0,40 Rendah
0,00 - ±0,20 Tidak ada – sangat rendah
Koefisien validitas = 0,94 dan koefisien reliabilitas kuesioner = 0,89.
Jadi, validitas dan reliabilitas kuesioner termasuk kategori tinggi-
sangat tinggi.
3. Kategori tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh di Panti
Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung
Ada dua kategori tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar dan
lanjutan para anak asuh di Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung
yaitu rendah dan tinggi. Penentuan kategori ini berdasarkan pertimbangan:
a. Perkembangan diri anak asuh berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan,
ada anak asuh yang menganggap terpenuhi kebutuhannya secara baik
dan ada anak asuh yang belum sepenuhnya menganggap terpenuhinya
kebutuhan hidupnya di Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung.
b. Pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk memahami keadaan
variabel biasa menggunakan nilai-nilai statistik Mean.
27
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 di
Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang melibatkan 19 putera dan
23 puteri, melalui tahap-tahap berikut:
1. Meminta ijin kepada Pimpinan Panti Asuhan Pangrekso Dalem
Temanggung.
2. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan
dan Konseling.
3. Menyerahkan surat pengantar penelitian dari Program Studi
Bimbingan dan Konseling kepada Pimpinan Panti Asuhan.
4. Melakukan koordinasi dengan Pimpinan Panti Asuhan dan untuk
pengaturan jadwal penelitian.
E. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Data Uji Akurasi Instrumen
a. Perhitungan koefisien reliabilitas kuesioner dengan teknik belah dua :
1) Menghitung koefisien korelasi skor-skor ganjil dan genap dengan
teknik korelasi product-moment dari Pearson, dengan rumus :
xyr =2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan :
xyr : Koefisien korelasi ganjil genap
28
N : Jumlah subyek
X : Skor-skor item belahan ganjil
Y : Skor-skor item belahan genap
2) Menghitung koefisien reliabilitas ( ttr ) dengan rumus Spearman and
Brown :
ttr =xy
xy
r
r
1
2 (Guilford, 1965 : 457)
Keterangan :
ttr : Koefisien reliabilitas
xyr : Koefisien korelasi skor ganjil-genap
b. Perhitungan koefisien validitas kuesioner dengan rumus :
ootr = ttr (Guilford, 1965 : 443)
Keterangan Rumus :
ootr : Koefisien validitas
ttr : Koefisien reliabilitas
c. Mean
Mean merupakan nilai kelompok yang dipandang konstan dan
karena itu digunakan untuk menetapkan batas kategori tinggi atau
29
rendah suatu skor. Skor yang < Mean dikategorikan rendah. Skor yang
≥ Mean dikategorikan tinggi. Perhitungan mean skor total menggunakan
N
XM
Keterangan Rumus :
M : Mean
X : Jumlah skor
N : Jumlah siswa
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian tentang Tingkat Pemenuhan
Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Pangrekso Dalem Temanggung dan
pembahasan hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan jawaban atas permasalahan dalam penelitian
yang telah dilakukan. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana tingkat
pemenuhan kebutuhan hidup dasar para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem
(Bethlehem) Temanggung? (2) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup
lanjutan para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung?
Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup anak asuh digolongkan dalam dua
kategori yaitu kategori rendah (R) dan kategori tinggi (T). Para anak asuh yang
tingkat pemenuhan kebutuhan hidupnya termasuk kategori rendah (R) adalah anak
asuh yang memperoleh skor di bawah Mean (skor < M). Sedangkan para anak
asuh yang tingkat pemenuhan kebutuhan hidupnya termasuk kategori tinggi (T)
adalah anak asuh yang memperoleh skor di atas Mean (Skor ≥ M).
Mean-mean skor siswa pada tiap aspek kebutuhan adalah:
1. Kebutuhan Fisiologis → M = 36
2. Kebutuhan Rasa Aman → M = 31
3. Kebutuhan Rasa Memiliki-Dimiliki → M = 32
4. Kebutuhan Penghargaan → M = 32
30
31
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri → M = 31
6. Kebutuhan Untuk Tahu dan Memahami → M = 34
7. Kebutuhan Keindahan → M = 31
1. Gambaran Umum Pemenuhan Kebutuhan Tiap Kategori Kebutuhan
Tabel 3. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Pangrekso
Dalem Temanggung
Aspek Kebutuhan Rendah
f(%)
Tinggi
f(%)
Fisiologis 15 (36) 27 (64)
Rasa Aman 20 (48) 22 (52)
Rasa Memiliki-Dimiliki dan
Kasih Sayang
20 (48) 22 (52)
Penghargaan 17 (40) 25 (60)
Aktualisasi Diri 20 (48) 22 (52)
Ingin Tahu dan Memahami 18 (43) 24 (57)
Keindahan 16 (38) 26 (62)
Berdasarkan data pada tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah anak asuh
yang termasuk kategori tinggi dalam semua aspek kebutuhan lebih banyak
daripada yang termasuk kategori rendah.
32
2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Para Anak Asuh Panti Asuhan
Pangrekso Dalem Temanggung Secara Keseluruhan.
Kebutuhan dasar meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang dan kebutuhan akan
penghargaan. M = 21
Tabel 4. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Jumlah Anak Asuh
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar f(%)
Tinggi 24 (57)
Rendah 18 (43)
Jumlah 42 (100)
Berdasarkan data pada tabel di atas disimpulkan bahwa secara keseluruhan jumlah
anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kategori
tinggi lebih banyak (57%) daripada dalam kategori rendah (43%).
3. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan Para Anak Asuh Panti Asuhan
Pangrekso Dalem Temanggung Secara Keseluruhan.
Kebutuhan lanjutan meliputi kebutuhan akan aktualisasi diri,
kebutuhan ingin tahu dan memahami, serta kebutuhan akan keindahan.
M = 21
33
Tabel 5. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan dan Jumlah Anak Asuh
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan f(%)
Tinggi 24 (57)
Rendah 18 (43)
Jumlah 42 (100)
Berdasarkan data pada tabel di atas disimpulkan bahwa secara keseluruhan jumlah
anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan dalam kategori
tinggi lebih banyak (57%) daripada dalam kategori rendah (43%).
B. Pembahasan
Hasil penelitian adalah (1) Jumlah anak asuh yang termasuk kategori
tinggi dalam pemenuhan kebutuhan semua aspek keseluruhan lebih banyak
daripada yang termasuk kategori rendah. (2) Jumlah anak asuh yang memiliki
tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kategori tinggi lebih banyak (57%)
daripada dalam kategori rendah (43%). (3) Jumlah anak asuh yang memiliki
tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan dalam kategori tinggi lebih banyak (57%)
daripada dalam kategori rendah (43%).
Pemenuhan kebutuhan hidup dialami anak asuh dan dinilai oleh anak asuh.
Penilaian tentu bersifat subyektif. Kebutuhan kategori dasar lebih berkaitan
dengan perasaan diri dan relasi dengan teman. Pemenuhan kebutuhan hidup dalam
kategori lanjutan lebih berkaitan dengan peningkatan kualitas diri. Penilaian
terhadap pemenuhan kebutuhan tiap anak asuh berbeda-beda. Ada anak asuh yang
34
merasa puas dengan pemenuhan kebutuhan yang diberikan oleh pengasuh tetapi
ada pula anak asuh yang belum merasa puas. Kepuasan juga berdasarkan
penilaian dan penilaian obyektif perlu bimbingan dari pengasuh.
Anak asuh yang tingkat pemenuhan kebutuhan hidupnya dalam kategori
tinggi mampu mengaktualisasikan diri dengan baik, memiliki pengetahuan yang
luas dan mampu mengapresiasikan keindahannya sehingga menjadi lebih
bersemangat dalam kehidupannya. Sebaliknya anak asuh yang tingkat pemenuhan
kebutuhan hidupnya rendah, mengalami suatu kendala dalam proses
pengembangan dirinya. Mereka memerlukan pendampingan, pembinaan,
bimbingan dalam pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan fisiologis, rasa aman,
rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang, penghargaan, aktualisasi diri, kebutuhan
untuk tahu dan memahami, estetik atau keindahan agar menjadi manusia yang
tumbuh secara optimal. Jika kebutuhan-kebutuhan terpenuhi secara ajeg, maka
citra diri akan berkembang.
Anak asuh yang menggunakan dengan maksimal kesempatan dan fasilitas
yang disediakan oleh Panti Asuhan, memiliki niat untuk berusaha dengan
sungguh-sungguh karena sadar diri dan berusaha memenuhi kebutuhan hidup
mereka di Panti Asuhan, apabila dibandingkan dengan kehidupan mereka sebelum
tinggal di Panti Asuhan.
35
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini disajikan kesimpulan penelitian tentang Tingkat Pemenuhan
Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Pangrekso Dalem Temanggung dan saran-
saran.
A. KESIMPULAN
1. Kebutuhan-Kebutuhan Anak Asuh
Kebutuhan-Kebutuhan Anak Asuh mencakup kebutuhan fisiologis,
rasa aman, rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang, penghargaan,
aktualisasi diri, kebutuhan untuk tahu dan memahami, estetik atau
keindahan. Kebutuhan fisiologis meliputi makanan, minuman, dan tempat
tinggal, istirahat yang cukup. Kebutuhan rasa aman meliputi kebutuhan
akan jaminan, perlindungan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan
dan kecemasan. Kebutuhan rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang
diwujudkan dengan menggabungkan diri dengan kelompok atau
perkumpulan, menerima dan memakai seragam supaya merasakan
perasaan memiliki. Kebutuhan akan penghargaan yaitu kebutuhan
menghargai dan kebutuhan dihargai.
Kebutuhan akan aktualisasi diri menggunaan semua bakat untuk
peningkatan kualitas diri. Kebutuhan ingin tahu dan memahami
mengembangkan diri secara intelektual berkaitan dengan ide dan
pandangan terhadap sesuatu dalam kehidupan meliputi hasrat untuk
35
36
menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan
makna-makna. Kebutuhan keindahan yaitu kebutuhan bersifat naluriah
yang berhubungan dengan gambaran diri seseorang.
2. Hasil Penelitian
(a) Jumlah anak asuh yang termasuk kategori tinggi dalam
pemenuhan kebutuhan semua aspek keseluruhan lebih banyak daripada
yang termasuk kategori rendah. (b) Jumlah anak asuh yang memiliki
tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kategori tinggi lebih banyak
(57%) daripada dalam kategori rendah (43%). (c) Jumlah anak asuh yang
memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan dalam kategori tinggi
lebih banyak (57%) daripada dalam kategori rendah (43%).
B. SARAN-SARAN
Panti asuhan merupakan rumah sekaligus keluarga bagi anak asuh. Anak-
anak tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya secara optimal
dalam keluarga meliputi kebutuhan akan makanan, perlindungan, disayangi
dan dicintai serta perhatian dari orangtua. Selama di Panti Asuhan, anak-anak
memperoleh kebutuhan-kebutuhan tersebut. Anak memerlukan pendampingan
dalam pemenuhan kebutuhan. Ada dua saran :
37
1. Topik-topik bimbingan kebutuhan anak asuh
Pengasuh mendampingi anak asuh dalam memenuhi kebutuhan hidup anak
asuh baik kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
memiliki-dimiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan
aktualisasi diri, kebutuhan akan pengetahuan, maupun kebutuhan akan
keindahan. Pengasuh memberikan kasih sayang, bersikap adil dan
menghargai masing-masing anak asuhnya, menumbuhkan rasa saling
memiliki dan mendukung satu sama lain. Pengasuh menjadi pelindung,
menyapa anak supaya anak merasa aman. Anak merasa dihargai. Kebutuhan
akan pendidikan sekolah merupakan kebutuhan yang penting bagi masa
depan anak asuh.
Topik-topik yang menjadi prioritas antara lain:
No Aspek Topik
1 Fisiologis Makan, minum, tempat tinggal, istirahat
2 Rasa Aman Perlindungan, bebas dari ketakutan dan
kecemasan
3 Rasa Memiliki dan
Dimiliki atau kasih
sayang
Bergabung dengan kelompok, mendapat
kasih sayang.
4 Penghargaan Menghargai orang lain
5 Aktualisasi Diri, Untuk
Tahu dan Memahami,
Keindahan
Penggunaan semua bakat, mengembangkan
diri secara intelektual
38
2. Kegiatan bimbingan, baik bimbingan kelompok maupun bimbingan pribadi
dilakukan melalui pendampingan pengasuh terhadap anak asuh. Pengasuh
atau pembimbing dalam bimbingan kelompok membicarakan kehidupan
anak asuh di panti. Bimbingan dapat berupa mengadakan acara retret,
weekend, serta pendampingan rohani. Kegiatan bimbingan pribadi dilakukan
dengan disediakannya waktu khusus untuk melakukan pendampingan pribadi
secara rutin agar setiap anak dapat berkembang secara optimal. Isi bimbingan
yaitu membina hubungan anak asuh dengan pengasuh, teman sebaya, teman
sejenis maupun berlainan jenis, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat, peningkatan ketaqwaan dalam kerohanian, pemanfaatkan waktu
luang, serta cara-cara merawat diri.
39
DAFTAR PUSTAKA
Eka Santi, Maulita. 2008. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh
di Pondok Asuh Harapan Yogyakarta dan Usulan Program Layanan
Bimbingan Yang Sesuai. Skripsi, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Furchan, H. Arief. 2005. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Terj :
Introduction to Research in Education, karya : Donald Ary, Luchy Cheser
JACOBS, Asghar Razavich. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Goble, Frank.G. 1987. Mazhab Ketiga:Psikologi Humanistik Abraham Maslow.
Terjemahan oleh Supratiknya, A. Yogyakarta: Kanisius.
Henakin, Tekla Nogo. 2007. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh
Siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang Tahun
Ajaran 2006/2007. Skripsi, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Kartono Kartini.2000. Hygiene Mental. Bandung : Mandar Maju.
Mappaire, A.1992. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Masidjo, Ign.1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Purnomo, Cahyo. 2004. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Putra
Sancta Maria Boro Kalibawang Tahun Ajaran 2003/2004. Skripsi.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Schult, Duane.1999. Psikologi Pertumbuhan, Model-Model Kepribadian Sehat.
Yogyakarta: Kanisius.
Sumarto, Kardoyo Karto. 1976. Pedoman Karya Penyelenggaraan Panti Sosial.
Jawa Tengah : Dinas Sosial.
Thantawy. 2005. Kamus Istilah Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT.Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak.
40
KUESIONER
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH PANTI ASUHAN PANGREKSO
DALEM TEMANGGUNG
A. Identitas Diri :
1. Jenis kelamin : ......................................
2. Umur / Kelas : ......................................
3. Tanggal Pengisian : ......................................
B. Tujuan:
Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai Tingkat Pemenuhan
Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung. Semua
jawaban dari adik-adik akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk kepentingan
pelayanan terhadap adik-adik sebagai anggota keluarga Panti Asuhan Pangrekso Dalem
Temanggung.
Mengingat pentingnya pendapat adik-adik, hendaknya adik-adik semua menjawab
pertanyaan secara jujur sesuai dengan keadaan adik-adik. Guna menjaga kerahasiaan
jawaban adik-adik, nama tidak perlu dituliskan.
C. Petunjuk:
Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Ada 70 pertanyaan mengenai
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem
Temanggung. Berilah tanda centang (√) sesuai dengan keadaan yang adik-adik alami di Panti
Asuhan ini pada salah satu kolom :
SL : Bila pernyataan tersebut Selalu anda alami (SL)
BK : Bila pernyataan tersebut Banyak kali anda alami (BK)
KK : Bila pernyataan tersebut Kadang-kadang anda alami (KK)
TP : Bila pernyataan tersebut Tidak pernah anda alami (TP)
No Pernyataan Jawaban
SL BK KK TP
1. Saya mendapat makanan teratur setiap hari.
2. Saya makan teratur setiap hari.
3. Saya merasa puas makan teratur setiap hari.
4. Saya mendapat minuman teratur setiap hari.
5. Saya minum teratur setiap hari.
6. Saya merasa puas minum teratur setiap hari.
7. Saya mendapat pakaian dalam jumlah yang cukup.
41
8. Saya menggunakan pakaian dalam jumlah yang cukup.
9. Saya merasa puas mendapat pakaian yang cukup.
10. Saya mendapat makanan tambahan/snack setiap hari.
11. Saya mendapat peraturan/tata tertib di Panti Asuhan.
12. Saya menaati peraturan/tata tertib di Panti Asuhan.
13. Saya merasa puas dengan peraturan/tata tertib di P.A.
14. Saya mendapat kebebasan dalam mengungkapkan
masalah-masalah saya kepada pengasuh tanpa rasa takut.
15. Saya menggunakan kesempatan untuk mengungkapkan
masalah saya kepada pengasuh jika ada masalah tanpa rasa
takut.
16. Saya mendapat kebebasan bergaul dengan orang lain.
17. Saya menggunakan kebebasan bergaul dengan orang lain
dengan bertanggung jawab.
18. Saya mendapat jaminan perlindungan dari pengasuh.
19. Saya merasa puas mendapat jaminan perlindungan dari
pengasuh.
20. Saya merasa aman tinggal di Panti Asuhan.
21. Saya mendapat waktu untuk bermain dengan teman.
22. Saya menggunakan waktu untuk bermain dengan teman.
23. Saya merasa puas mendapat waktu untuk bermain dengan
teman.
24. Saya mendapat kasih sayang dari pengasuh.
25. Saya merasa puas mendapat kasih sayang dari pengasuh.
26. Saya dilatih untuk menyayangi orang lain tanpa pamrih.
27. Saya menyayangi orang lain tanpa pamrih
28. Saya dibiasakan bertegur sapa dengan pengasuh dan teman
setiap hari.
29. Saya bertegur sapa dengan pengasuh dan teman setiap hari.
30. Saya merasa puas dapat bertegur sapa dengan pengasuh
dan teman setiap hari
31. Saya dilatih untuk mendengarkan dengan sungguh-
sungguh bila ada orang lain yang berbicara.
32. Saya mendengarkan dengan sunguh-sungguh bila ada
orang lain yang berbicara.
33. Saya dapat menerima keadaan tubuh saya apa adanya.
42
34. Saya dapat menerima keadaan tubuh orang lain apa
adanya.
35. Saya mendapat kesempatan merayakan hari ulang tahun
bersama-sama dengan keluarga Panti Asuhan.
36. Saya merasa puas dapat merayakan hari ulang tahun
bersama-sama dengan keluarga Panti Asuhan.
37. Saya mendapat perlakuan yang adil di Panti Asuhan.
38. Saya merasa puas mendapat perlakuan yang adil di P.A.
39. Saya dilatih untuk percaya diri dengan berani tampil di
depan umum.
40. Saya berani tampil di depan umum dengan percaya diri.
41. Saya mendapat kesempatan untuk mempraktekan
keterampilan antara lain menjahit, komputer, membuat
souvenir dan lain-lain.
42 Saya merasa puas mendapat kesempatan untuk
mempraktekkan keterampilan menjahit, komputer,
membuat souvenir dan lain-lain.
43. Saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti lomba-
lomba yang diadakan di sekolah, Gereja maupun di Panti
Asuhan.
44. Saya menggunakan kesempatan untuk mengikuti lomba-
lomba yang diadakan di sekolah, Gereja maupun di Panti
Asuhan dengan sungguh-sungguh.
45. Saya mendapat kesempatan untuk mengembangkan
bakat/kemampuan saya seperti bermain musik, melukis,
menyanyi dn lain-lain.
46. Saya menggunakan kesempatan untuk mengembangkan
bakat/kemampuan saya seperti bermain musik, melukis,
menyanyi dan lain-lain.
47. Saya mendapat kesempatan untuk meningkatkan keimanan
diri dengan mengikuti kegiatan-kegiatan agama seperti
persekutuan doa, kebaktian, pendalaman Alkitab.
48. Saya menggunakan kesempatan untuk terlibat aktif dalam
kegiatan-kegiatan agama seperti persekutuan doa,
kebaktian, pendalaman Alkitab dll.
49. Saya mendapat kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan
sosial/orgnisasi seperti kepanitiaan HUT RI, kegiatan di
Panti Asuhan, Gereja, di sekolah (OSIS, pengurus kelas).
50. Saya menggunakan kesempatan untuk terlibat dalam
43
kegiatan sosial/orgnisasi seperti kepanitiaan HUT RI,
kegiatan di Panti Asuhan, Gereja, di sekolah (OSIS,
pengurus kelas).
51. Saya mendapat kesempatan untuk membaca buku-buku
bacaan/ilmu pengetahuan.
52. Saya menggunakan kesempatan untuk membaca buku-
buku bacaan/ilmu pengetahuan.
53. Saya mendapatkan fasilitas belajar yang ada di Panti
Asuhan seperti ruang belajar, buku-buku dan lain-lain.
54. Saya menggunakan fasilitas belajar yang ada di Panti
Asuhan seperti ruang belajar, buku-buku dan lain-lain.
55. Saya merasa puas mendapat fasilitas belajar yang ada di
Panti Asuhan seperti ruang belajar, buku-buku dan lain-
lain.
56. Saya mendapat bimbingan belajar dari pengasuh.
57. Saya merasa puas mendapat bimbingan belajar dari
pengasuh.
58. Saya mendapatkan kesempatan tambahan pelajaran (les).
59 Saya mendapat tambahan pengetahuan.
60 Saya merasa puas mendapat tambahan pengetahuan.
61. Saya menjaga pakaian yang saya miliki agar rapi setiap
hari.
62. Saya merasa puas menggunakan pakaian yang rapi setiap
hari.
63. Saya menjaga kebersihan lingkungan Panti Asuhan.
64. Saya merasa puas dengan kebersihan lingkungan Panti
Asuhan.
65. Saya menghias lingkungan Panti Asuhan pada acara-
acara tertentu seperti HUT RI, Hari Raya Natal.
66. Saya merasa puas menghias lingkungan Panti Asuhan
pada acara-acara tertentu seperti HUT RI, Hari Raya
Natal.
67. Saya merawat tanaman yang ada di halaman Panti
Asuhan.
68. Saya merasa puas merawat tanaman yang ada di halaman
Panti Asuhan.
69. Saya ikut dalam pementasan musik atau teater pada
malam HUT RI atau ulang tahun Panti Asuhan.
70. Saya merasa puas ikut dalam pementasan musik atau
44
teater pada malam HUT RI atau ulang tahun Panti
Asuhan.
45
Tabel 6. Penghitungan Koefisien Reliabilitas dan Validitas Dengan Teknik
Belah Dua Ganjil- Genap
No X Y X² Y² XY
1 100 103 10000 10609 10300
2 103 110 10609 12100 11330
3 120 118 14400 13924 14160
4 108 105 11664 11025 11340
5 113 99 12769 9801 11187
6 109 109 11881 11881 11881
7 119 113 14161 12769 13447
8 95 100 9025 10000 9500
9 120 130 14400 16900 15600
10 101 94 10201 8836 9494
11 105 113 11025 12769 11865
12 124 117 15376 13689 14508
13 127 130 16129 16900 16510
14 120 113 14400 12769 13560
15 115 123 13225 15129 14145
16 140 140 19600 19600 19600
17 101 116 10201 13456 11716
18 98 96 9604 9216 9408
19 99 117 9801 13689 11583
20 112 113 12544 12769 12656
21 133 135 17689 18225 17955
22 128 128 16384 16384 16384
23 124 120 15376 14400 14880
24 128 116 16384 13456 14848
25 102 109 10404 11881 11118
26 129 133 16641 17689 17157
27 106 111 11236 12321 11766
28 113 104 12769 10816 11752
46
29 111 99 12321 9801 10989
30 121 119 14641 14161 14399
31 115 99 13225 9801 11385
32 116 113 13456 12769 13108
33 104 103 10816 10609 10712
34 106 110 11236 12100 11660
35 125 132 15625 17424 16500
36 107 105 11449 11025 11235
37 103 108 10609 11664 11124
38 109 111 11881 12321 12099
39 129 127 16641 16129 16383
40 137 136 18769 18496 18632
41 110 118 12100 13924 12980
42 111 113 12321 12769 12543
∑ 4796 4808 552988 555996 553399
47
1. Hasil penghitungan koefisien realiabilitas
a. Perhitungan koefisien korelasi dengan rumus
xyr =2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan :
xyr : Koefisien korelasi ganjil genap
N : Jumlah subyek
X : Skor-skor item belahan ganjil
Y : Skor-skor item belahan genap
xyr =22
480855599642479655298842
)4808)(4796(55339942
xyr =23116864233518322300161623225496
2305916823242758
xyr =234968223880
183590
xyr =05260463584
183590
xyr = 80,000,229357
183590
b. Penghitungan koefisien reliabilitas (rtt) dengan rumus
ttr =xy
xy
r
r
1
2
Keterangan :
48
ttr : Koefisien reliabilitas
xyr : Koefisien korelasi skor ganjil-genap
ttr =80,01
80,02
ttr =8,1
6,1= 0,89
c. Penghitungan koefisien validitas dengan rumus
ootr = ttr
Keterangan Rumus :
ootr : Koefisien validitas
ttr : Koefisien reliabilitas
ootr = 89,0
ootr = 0,94
2. Hasil penghitungan mean
N
XM
Keterangan Rumus :
M : Mean
X : Jumlah skor
N : Jumlah siswa
49
42
9604M
42
9604M
= 229
50
Tabel 7. Skor Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para
Anak Asuh dan Kategori Rendah-Tinggi
No Skor Total Kategori R/T
1 203 R
2 213 R
3 238 T
4 213 R
5 212 R
6 218 R
7 232 T
8 195 R
9 250 T
10 195 R
11 218 R
12 241 T
13 257 T
14 233 T
15 238 T
16 280 T
17 217 R
18 194 R
19 216 R
20 225 R
21 268 T
22 256 T
23 244 T
24 244 T
25 211 R
26 262 T
27 217 R
28 217 R
29 210 R
30 240 T
31 214 R
32 229 T
33 207 R
34 216 R
35 257 T
36 212 R
37 211 R
38 220 R
39 256 T
51
40 273 T
41 228 T
42 224 R
52
Tabel 8. Perhitungan Skor Jenis Kebutuhan Para Anak Asuh Panti Asuhan
Pangrekso Dalem Temanggung
No Jenis Kebutuhan
Fisio-logis
Rasa Aman
Rasa Memiliki-Dimiliki
Peng-harga
an
Aktuali-sasi Diri
Untuk Tahu dan Memaha
-mi
Keindah-an
1 36 33 36 34 26 36 31
2 31 24 30 24 28 32 26
3 39 29 34 35 38 37 35
4 38 26 32 37 24 36 28
5 36 28 37 32 28 34 31
6 35 26 31 27 24 28 31
7 38 31 36 32 36 35 36
8 38 35 36 35 30 33 35
9 32 31 30 26 32 32 28
10 30 33 29 30 29 34 32
11 34 24 31 27 25 38 36
12 38 36 36 30 34 34 32
13 31 31 31 28 31 31 30
14 39 32 24 30 36 36 32
15 34 28 28 39 27 33 18
16 35 27 32 37 37 24 24
17 38 36 40 40 40 40 39
18 31 30 34 29 28 30 31
19 32 28 30 32 25 35 24
20 37 30 35 30 22 24 25
21 36 30 28 33 29 40 28
22 38 32 34 32 30 36 26
23 40 38 36 36 32 40 34
24 31 34 29 32 27 31 36
25 31 30 28 32 28 32 30
26 37 34 30 26 25 34 26
27 38 32 40 40 40 34 33
28 34 26 29 23 39 32 36
29 38 38 37 37 36 35 36
30 38 28 40 39 34 38 39
31 40 36 34 40 38 40 40
32 38 33 30 31 24 33 32
33 32 24 22 26 25 31 33
34 40 40 40 40 40 40 40
35 36 36 30 36 36 36 18
36 36 31 35 31 33 37 31
37 39 39 38 39 33 39 34
53
38 34 34 33 39 39 34 31
39 38 28 23 28 22 30 22
40 34 28 27 32 35 33 29
41 33 28 34 32 35 33 36
42 36 28 29 27 31 32 30
∑ 1499 1305
1358
1365
1311
1432
1304
54
Perhitungan Mean Untuk Melihat Tinggi Rendah Tingkat Pemenuhan
Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem
Temanggung.
Penghitungan mean dengan rumus
N
XM
Keterangan Rumus :
M : Mean
X : Jumlah skor
N : Jumlah siswa
1. Kebutuhan Fisiologis
42
1499M
= 36
2. Kebutuhan Rasa Aman
42
1305M
= 31
3. Kebutuhan Rasa Memiliki-Dimiliki
42
1358M
= 32
55
4. Kebutuhan Penghargaan
42
1365M
= 32
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
42
1311M
= 31
6. Kebutuhan Untuk Tahu dan Memahami
42
1432M
= 34
7. Kebutuhan Keindahan
42
1304M
= 31
56
Tabel 9. Skor Tinggi-Rendah Tiap Jenis Kebutuhan Para Anak Asuh Panti Asuhan
Pangrekso Dalem Temanggung
No Jenis Kebutuhan
Fisiologis Rasa Aman
Rasa Memiliki-Dimiliki
Peng-hargaan
Aktuali-sasi Diri
Untuk Tahu dan Memaha-
mi
Keindah-an
1 36 T 33 T 36 T 34 T 26 R 36 T 31 T
2 31 R 24 R 30 R 24 R 28 R 32 R 26 R
3 39 T 29 R 34 T 35 T 38 T 37 T 35 T
4 38 T 26 R 32 T 37 T 24 R 36 T 28 R
5 36 T 28 R 37 T 32 T 28 R 34 T 31 T
6 35 T 26 R 31 R 27 R 24 R 28 R 31 T
7 38 T 31 T 36 T 32 T 36 T 35 T 36 T
8 38 T 35 T 36 T 35 T 30 R 33 R 35 T
9 32 R 31 T 30 R 26 R 32 T 32 R 28 R
10 30 R 33 T 29 R 30 R 29 R 34 T 32 T
11 34 R 24 R 31 R 27 R 25 R 38 T 36 T
12 38 T 36 T 36 T 30 R 34 T 34 T 32 T
13 31 R 31 T 31 R 28 R 31 T 31 R 30 R
14 39 T 32 T 24 R 30 R 36 T 36 T 32 T
15 34 R 28 R 28 R 39 T 27 R 33 R 18 R
16 35 T 27 R 32 T 37 T 37 T 24 R 24 R
17 38 T 36 T 40 T 40 T 40 T 40 T 39 T
18 31 R 30 R 34 T 29 R 28 R 30 R 31 T
19 32 R 28 R 30 R 32 T 25 R 35 T 24 R
20 37 T 30 R 35 T 30 R 22 R 24 R 25 R
21 36 T 30 R 28 R 33 T 29 R 40 T 28 R
22 38 T 32 T 34 T 32 T 30 R 36 T 26 R
23 40 T 38 T 36 T 36 T 32 T 40 T 34 T
24 31 R 34 T 29 R 32 T 27 R 31 R 36 T
25 31 R 30 R 28 R 32 T 28 R 32 R 30 R
26 37 T 34 T 30 R 26 R 25 R 34 T 26 R
27 38 T 32 T 40 T 40 T 40 T 34 T 33 T
28 34 R 26 R 29 R 23 R 39 T 32 R 36 T
29 38 T 38 T 37 T 37 T 36 T 35 T 36 T
30 38 T 28 R 40 T 39 T 34 T 38 T 39 T
31 40 T 36 T 34 T 40 T 38 T 40 T 40 T
32 38 T 33 T 30 R 31 R 24 R 33 R 32 T
33 32 R 24 R 22 R 26 R 25 R 31 R 33 T
34 40 T 40 T 40 T 40 T 40 T 40 T 40 T
35 36 T 36 T 30 R 36 T 36 T 36 T 18 R
36 36 T 31 T 35 T 31 R 33 T 37 T 31 T
57
37 39 T 39 T 38 T 39 T 33 T 39 T 34 T
38 34 R 34 T 33 T 39 T 39 T 34 T 31 T
39 38 T 28 R 23 R 28 R 22 R 30 R 22 R
40 34 R 28 R 27 R 32 T 35 T 33 R 29 R
41 33 R 28 R 34 T 32 T 35 T 33 R 36 T
42 36 T 28 R 29 R 27 R 31 T 32 R 30 R
58
Urutan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti
Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung Perjenis Kebutuhan Yang Termasuk
Kategori Rendah
Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh yang termasuk kategori rendah
untuk tiap jenis kebutuhan adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan Rasa Aman : 20 anak
2. Kebutuhan Rasa Memiliki-Dimiliki : 20 anak
3. Kebutuhan Aktualisasi Diri : 20 anak
4. Kebutuhan Untuk Tahu dan Memahami : 18 anak
5. Kebutuhan Penghargaan : 17 anak
6. Kebutuhan Keindahan : 16 anak
7. Kebutuhan Fisiologis : 15 anak
59
Urutan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti
Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung Perjenis Kebutuhan Yang Termasuk
Kategori Tinggi
Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh yang termasuk kategori tinggi untuk
tiap jenis kebutuhan adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan Fisiologis : 27 anak
2. Kebutuhan Keindahan : 26 anak
3. Kebutuhan Penghargaan : 25 anak
4. Kebutuhan Untuk Tahu dan Memahami : 24 anak
5. Kebutuhan Rasa Aman : 22 anak
6. Kebutuhan Rasa Memiliki-Dimiliki : 22 anak
7. Kebutuhan Aktualisasi Diri : 22 anak
60
61