TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ... · Siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta...

106
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Veronika Agnes Kusumaning Ayu 121114041 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ... · Siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta...

  • TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA

    (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VIII

    SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017

    dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar)

    Skripsi

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Progam Studi Bimbingan dan Konseling

    Oleh:

    Veronika Agnes Kusumaning Ayu

    121114041

    PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    MOTTO

    “Mencoba tidak cukup sekali saja, akan tetapi harus

    dilakukan terus menerus karena dengan mencoba

    kita dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan

    yang kita miliki”

    (anonim)

    “Jika tidak ada perjuangan, maka tidak ada

    kemajuan”

    (Frederick Douglas)

    “Tidak ada keberhasilan tanpa kesungguhan, dan

    tidak ada kesungguhan tanpa kesabaran”

    (Mario Teguh)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini saya persembahkan kepada:

    Tuhan Yesus Kristus

    Bapak Ibu Ignatius Rudjito selaku orangtua.

    Kakak dan adik Markus Hariyanto serta saudara saya lainnya.

    Pacar Saya, Antonius Prasetyadi

    Teman-teman Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2012

    Teman-teman Kos Luna: Theresia Kumala W, Rizky Dian

    Wulandari, Agatha Henry, dan Kresentia Nita

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    ABSTRAK

    TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA

    (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VIII

    SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017

    dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar)

    Veronika Agnes Kusumaning Ayu

    Universitas Sanata Dharma

    2016

    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat

    motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017

    dan membuat usulan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai untuk

    meningkatkan motivasi belajar siswa.

    Instrumen penelitian ini adalah kuesioner motivasi belajar siswa. Jenis

    penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Subjek dalam

    penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 206 siswa. Kuesioner

    terdiri dari 40 item yang memuat 6 aspek motivasi belajar yaitu adanya hasrat dan

    keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya

    harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya

    kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang

    kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Teknik

    analisis data yang digunakan adalah pengkategorisasian menurut Azwar yang

    disusun berdasarkan model kategori jenjang (ordinal). Kategori ini terbagi

    menjadi 5 yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 40 (22,9%) siswa yang

    memiliki motivasi belajar sangat tinggi, 105 (60%)siswa yang memiliki motivasi

    belajar tinggi, dan 30 (17,1%) siswa yang memiliki motivasi belajar sedang.

    Berdasarkan hasil capaian skor item, ada 12 (30%) item yang skornya “sangat

    tinggi, 22 (55%) item yang skornya “tinggi”, dan 5 (12,5%) item yang skornya

    “rendah”. Item yang capaian skornya sedang dan rendah dijadikan sebagai

    pedoman pembuatan usulan topik bimbingan belajar.

    Kata kunci: Motivasi Belajar, Bimbingan Belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRACT

    THE LEVEL OF STUDENTS' LEARNING MOTIVATION

    (A Descriptive Study of 8th Grade Students of SMP Negeri 18 Surakarta

    2016/2017 and The Implication on The Proposal of Tutoring Topics)

    Veronika Agnes Kusumaning Ayu

    Sanata Dharma University

    2016

    The aims of this research are to gain an overview of the level of students

    learning motivation among the 8th grade students of SMP N 18 Surakarta

    2016/2017 and to propose appropriate topics to improve students' learning

    motivation.

    The instrument used for this research is questionnaire of students'

    motivation. This research is quantitative descriptive survey method. The subject in

    this research is 206 of 8th grade students. The questionnaire consists of 40 items

    which include 6 aspects of learning motivation, i.e passion and desire to be

    succesful, the urge and need in learning, the hopes and ideals for the future, the

    reward in learning, the interesting activity in learning, and the conducive

    environment for learning. The data analysis technique used for this research is the

    categorization by Azwar, which is arranged based on the ordinal category. This

    category is divided into 5 categories, namely very high, high, medium, low, and

    very low.

    The result shows that there are 40 students (22.9%) who have very high

    motivation in learning, 105 students (60%) who have high motivation in learning,

    and 30 students (17,1%) who have medium learning motivation. Based on the

    result of item scores, there are 12 (30%) "very high" items, 22 (55%) "high"

    items, and 5 (12.5%) "low" items. The items which are in medium and low

    categories are used as the guidelines for making the proposal of tutoring topics.

    Keywords: Motivasi Belajar, Bimbingan Belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat

    yang diberikan dalam kelancaran penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai

    tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan Bimbingan Konseling. Banyak hal baru yang telah diperoleh penulis

    selama proses penyelesaian skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari

    bantuan berbagai pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu penulis berterima

    kasih kepada:

    1. Dr. Gendon Barus, M.Si. sebagai Ketua Progam Studi Bimbingan dan

    Konseling yang telah memberikan dukungannya dalam penyelesaian

    skripsi ini.

    2. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi

    yang selalu mengarahkan dan memberikan dukungan serta dorongan

    kepada saya selama proses bimbingan skripsi.

    3. Seluruh Dosen Progam Studi Bimbingan dan Konseling yang selalu

    memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

    4. Tarno, S.Pd,M.Pd. sebagai kepala sekolah SMP N 18 Surakarta yang telah

    mengijinkan dilaksanakannya penelitian ini.

    5. Ibu Sri Hartini,S.Pd dan Ibu E.Sri Utami P, S.Psi sebagai guru BK

    disekolah yang bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.

    6. Semua Guru SMP N 18 Surakarta yang selalu memberikan informasi serta

    dukungan agar skripsi ini terselesaikan.

    7. Bapak Ibu Ignatius Rudjito selaku orangtua penulis yang senantiasa

    memberikan doa dan dukungan demi kelancaran penyelesaian skripsi ini.

    8. Kakak, adik serta saudara saya lainnya yang selalu mendukung dan

    membantu untuk kelancaran penulisan skripsi.

    9. Antonius Prasetyadi sebagai pacar penulis yang selalu memberikan

    semangat dan dukungan selama proses penulisan skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    10. Teman-teman angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling yang telah

    memberikan bantuan dan dukungan selama proses penyelesaian skripsi ini.

    11. Semua teman Kos Luna terutama Theresia Kumala W, Rizky Dian

    Wulandari, Agatha Henry, dan Kresentia Nita yang selalu memberikan

    semangat untuk penulis.

    12. Siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta yang telah berkerja sama dengan

    baik selama penelitian dilakukan.

    13. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

    membantu penulis selama ini, terima kasih.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………… i

    HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………... ii

    MOTTO…………………………………………………………………… iii

    PERSEMBAHAN…………………………………………………………. iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….. v

    ABSTRAK………………………………………………………………... vi

    ABSTRACT………………………………………………………………. vii

    KATA PENGANTAR…………………………………………………….. viii

    DAFTAR ISI……………………………………………………………… ix

    DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiii

    DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xiv

    DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….... xv

    BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1

    A. Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1

    B. Identifikasi Masalah…………………………………………… 4

    C. Pembatasan Masalah…………………………………………… 5

    D. Rumusan Masalah……………………………………………… 5

    E. Tujuan Penelitian………………………………………………. 5

    F. Manfaat Penelitian……………………………………………... 6

    G. Definisi Operasional…………………………………………… 7

    BAB II. KAJIAN PUSTAKA……………………………………………. 8

    A. Hakikat Motivasi Belajar…………………………………........ 8

    1. Pengertian Motivasi……………………………………..... 8

    2. Pengertian Belajar………………………………………… 9

    3. Pengertian Motivasi Belajar……………………………… 10

    4. Jenis-jenis Motivasi Belajar……………………………… 11

    5. Aspek-aspek Motivasi Belajar…………………………… 12

    6. Karakteristik Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar……. 17

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    7. Fungsi Motivasi………………………………………….. 18

    8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar……. 20

    B. Hakikat Remaja dan Aktivitasnya Belajarnya……………….. 22

    1. Pengertian Remaja……………………………………….. 22

    2. Tugas Perkembangan Remaja……………………………. 24

    3. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar…………………….. 27

    C. Bimbingan Belajar……………………………………………. 28

    1. Pengertian Bimbingan Belajar…………………………… 28

    2. Tujuan Bimbingan Belajar………………………………. 29

    3. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Bimbingan Belajar………… 30

    4. Strategi Bimbingan Belajar……………………………… 31

    D. Kajian Penelitian yang Relevan ……………………………. 32

    E. Kerangka Berpikir…………………………………………… 32

    BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………. 34

    A. Jenis Penelitian………………………………………………… 34

    B. Subyek Penelitian……………………………………………… 35

    C. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………...... 35

    D. Instrument Pengumpulan Data…………………………………. 36

    E. Validitas dan Realibilitas Instrumen……………………......... 37

    F. Teknik Analisis Data…………………………………………. 42

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………... 47

    A. Hasil Penelitian……………………………………………….. 47

    1. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 18

    Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017………………………. 47

    2. Penggolongan Skor Item Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII

    SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017………….. 48

    B. Pembahasan…………………………………………………... 51

    1. Deskripsi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII

    SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017…………… 51

    2. Capaian Skor Motivasi Belajar Siswa……………………. 55

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    C. Usulan Topik Bimbingan Belajar…………………………….. 57

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………… 59

    A. Kesimpulan…………………………………………………… 59

    B. Keterbatasan Penelitian………………………………………... 60

    C. Saran…………………………………………………………… 60

    DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 62

    LAMPIRAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1: Jumlah Subyek Penelitian……………………………………….... 35

    Tabel 2: Jadwal Pengumpulan Data Siswa Kelas VIII SMP N 18 Surakarta

    Tahun Ajaran 2016/2017…………………………………………. 35

    Tabel 3: Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII

    SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.……….…….….. 37

    Tabel 4: Hasil Analisis Validitas ……………………………….................. 39

    Tabel 5: Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa SMP N 18 Surakarta

    Tahun Ajaran 2016/2017 (FINAL)……………………………….. 40

    Tabel 6: Kriteria Guilford………………………………………………….. 41

    Tabel 7: Hasil Koefisien Reliabilitas Kuesioner…………………………… 42

    Tabel 8: Norma Kategorisasi…………………………………………….. 43

    Tabel 9: Kategorisasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa…………………..... 45

    Tabel 10: Kategorisasi Tingkat Capaian Skor motivasi Belajar…………… 46

    Tabel 11: Tingkat Motivasi Belajar Siswa……………………………….. 47

    Tabel 12: Penggolongan Skor Item…………………………………………49

    Tabel 13: Item Kuisioner Motivasi Belajar Kategori Sedang dan Rendah… 50

    Tabel 14: Usulan Topik Bimbingan Belajar Berdasarkan Kategori

    Item Sedang dan Rendah……………………………………...... 57

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1: Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N18 Surakarta

    Tahun Ajaran2016/2017….......................................................... 48

    Gambar 2: Jumlah Perhitungan Skor Item Kuisioner Motivasi Belajar Siswa

    Kelas VIII SMP N18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017…….. 50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1: Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Uji

    Coba…………….................................................................... 66

    Lampiran 2: Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Final

    Kuisioner Siswa (Final)…………………………………….. 70

    Lampiran 3: Kuesioner Siswa…………………………………………….. 73

    Lampiran 4: Hasil Skoring………………………………………………… 77

    Lampiran 5: Surat Ijin Penelitian…………………………………………. 85

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

    pembatasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat

    penelitian, dan definisi istilah.

    A. Latar Belakang Masalah

    Kegiatan belajar merupakan kewajiban utama bagi siswa yang

    dapat dilakukan di sekolah maupun di rumah. Menurut Suyono dan

    Hariyanto (2012:9), belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk

    memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki

    perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Ada beberapa faktor yang

    mempengaruhi kegiatan belajar, salah satunya adalah motivasi.

    Setiap siswa memiliki motivasi untuk belajar. Motivasi belajar

    dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa

    yang menimbulkan kegiatan belajar. Motivasi dapat muncul dari dalam

    diri siswa, namun juga dapat muncul karena adanya pengaruh dari luar diri

    siswa. Motivasi belajar ini sangat diperlukan bagi siswa dalam kegiatan

    belajar mengajar di sekolah.

    Motivasi belajar tidak lepas dari hasil belajar siswa di sekolah.

    Hasil belajar siswa dapat meningkat apabila siswa memiliki motivasi

    belajar yang tinggi. Siswa yang memiliki intelegensi tinggi pun bisa jadi

    gagal dalam prestasi belajarnya karena tidak memiliki motivasi belajar.

    Siswa perlu diberi dorongan supaya dapat menumbuhkan motivasi belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    dalam dirinya, namun menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal

    yang mudah. Sebagian dari mereka belum menyadari akan pentingnya

    motivasi belajar bagi diri sendiri. Sehingga hal tersebut membuat orang

    tua dan guru berusaha membantu siswa dalam meningkatkan motivasi

    belajarnya.

    Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subjek siswa Sekolah

    Menengah Pertama (SMP) kelas VIII. Siswa SMP termasuk dalam

    kategori remaja awal. King (2012:188) mengatakan bahwa masa remaja

    (adolescence) adalah masa perkembangan yang merupakan masa transisi

    dari anak-anak menuju dewasa. Masa ini disebut juga dengan masa

    pubertas. Siswa yang berada pada masa pubertas berada pada usia antara

    12 tahun hingga 15 tahun. Masa pubertas ini ditandai dengan sejumlah

    ciri-ciri atau perubahan yang dialami pada siswa. Perubahan tersebut

    meliputi perubahan fisik, kognitif, dan sosio-emosional. Selain itu, dalam

    masa remaja, siswa memiliki tugas perkembangan yang perlu dilakukan.

    Salah satu tugas perkembangannya yaitu mencapai kematangan

    intelektual. Siswa yang belum memiliki motivasi belajar dapat dikatakan

    belum mampu mencapai kematangan intelektual.

    Peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 18 Surakarta dengan

    subjek siswa kelas VIII tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa yang

    menjadi subjek penelitian sebanyak 175 siswa. Pada tanggal 6 januari

    2016, peneliti berkunjung ke SMP Negeri 18 Surakarta untuk mengamati

    perilaku siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Peneliti didampingi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    oleh salah satu guru yang memang sudah memahami karakter siswa di

    sekolah tersebut. Dari hasil pengamatan, peneliti melihat bahwa sebagian

    siswa kurang berminat dalam mengikuti pelajaran di kelas. Pada saat

    proses belajar mengajar berlangsung, beberapa siswa ada yang berbicara

    sendiri, tidur, bermain, dan melakukan hal lain diluar pelajarannya. Hal

    tersebut dapat menjadi indikasi rendahnya motivasi belajar siswa.

    Prestasi belajar sebagian siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta

    juga cenderung rendah atau kurang baik. Hal tersebut dilihat dari nilai

    rapor siswa pada saat kelas VII yang menunjukkan ada beberapa nilai

    siswa yang berada dibawah KKM. Selain siswa yang nilainya kurang baik,

    adapula siswa yang nilainya baik. Siswa yang nilai akademiknya baik

    pasti memiliki motivasi belajar dalam dirinya. Motivasi tersebut muncul

    dapat dikarenakan siswa merasa senang dan bersemangat bisa melanjutkan

    sekolah ke jenjang SMP. Semangat siswa tersebut mampu memacu siswa

    untuk belajar lebih giat lagi.

    Motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh status sosialnya

    dalam kehidupan masyarakat. Sebagian siswa SMP Negeri 18 Surakarta

    berasal dari keluarga golongan warga miskin (GAKIN), sehingga siswa

    yang tergolong dalam GAKIN ini akan dibebaskan dari biaya sekolah. Hal

    itu juga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa karena sebagian dari

    mereka berpikiran bahwa sekolah mereka gratis sehingga mereka

    menyepelekan pelajaran di kelas. Selain itu sebagian siswa tinggal di

    rumah yang kurang layak. Minimnya penerangan rumah membuat siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    kesulitan untuk belajar. Lokasi tempat tinggal siswa yang dekat dengan

    Tempat Pembuangan Sampah (TPS), rel kereta, dan lokasi lain yang

    kurang memadai membuat siswa kurang nyaman dalam belajar.

    Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa tidak lepas dari peran

    orang tua dalam mendampingi siswa belajar. Mayoritas orangtua siswa

    tidak memiliki keterampilan untuk membantu anaknya belajar. Hal

    tersebut menyebabkan siswa bingung karena tidak ada yang membantunya

    belajar di rumah. Apabila orangtua mampu membantu anaknya dalam

    belajar maka anak akan lebih bersemangat dalam belajar ataupun

    mengerjakan tugas sekolah. Selain itu ada juga orang tua siswa yang

    terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurang memiliki waktu

    mendampingi anaknya belajar. Hal ini berpengaruh pada motivasi belajar

    siswa dan akan berpengaruh pula terhadap prestasi siswa di sekolah.

    Berdasarkan informasi yang diterima serta pengamatan yang

    dilakukan oleh peneliti, maka peneliti beranggapan bahwa perlu diadakan

    penelitian yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa, sehingga dapat

    diketahui seberapa tinggi tingkat motivasi belajar siswa.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan

    beberapa masalah sebagai berikut:

    1. Ada indikasi bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 18

    Surakarta tahun ajaran 2016/2017 rendah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    2. Minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran

    2016/2017 rendah.

    3. Motivasi belajar siswa yang rendah mempengaruhi prestasi belajar

    atau nilai akademiknya.

    4. Kondisi lingkungan siswa membuat siswa merasa kurang nyaman

    dalam belajar.

    5. Kurangnya dukungan orangtua membuat semangat belajar siswa

    rendah.

    C. Pembatasan Masalah

    Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab

    masalah yang termuat pada butir nomer 1 yaitu mengenai motivasi belajar

    siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka

    permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

    1. Seberapa tinggi tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri

    18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017?

    2. Item kuesioner motivasi belajar mana yang capaian skornya

    teridentifikasi sedang dan rendah, untuk diusulkan sebagai topik

    bimbingan belajar yang sesuai dalam meningkatkan motivasi belajar

    siswa?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    E. Tujuan Penelitian

    Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Mendeskripsikan tinggi atau rendahnya motivasi belajar pada siswa

    kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017.

    2. Mengidentifikasi item-item kuesioner motivasi belajar yang capaian

    skornya sedang dan rendah sebagai usulan topik bimbingan belajar

    yang sesuai dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

    F. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat teoritis

    Penelitian ini sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dan

    menambah wawasan dalam bidang bimbingan dan konseling.

    2. Manfaat praktis

    a. Bagi siswa

    Siswa dapat menggunakan penelitian ini untuk mengetahui

    seberapa tinggi motivasi belajar mereka.

    b. Bagi Kepala Sekolah

    Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah sebagai

    informasi mengenai motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri

    18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    c. Bagi guru

    Guru dapat lebih memahami siswa yang memiliki motivasi

    rendah dan mencari solusi untuk membantu mengembangkan siswa

    dalam meningkatkan motivasinya.

    d. Bagi peneliti

    Dapat menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam

    mengetahui informasi mengenai motivasi belajar siswa.

    G. Definisi Istilah

    Berikut ini dirumuskan definisi berbagai istilah seputar judul

    penelitian:

    1. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-

    siswa untuk belajar sehingga dapat memperoleh prestasi atau hasil

    belajar yang baik.

    2. Masa remaja adalah periode transisi perkembangan antara masa kanak-

    kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan

    biologis, kognitif, dan sosio-emosional.

    3. Bimbingan Belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara

    belajar yang tepat, dalam memilih progam studi yang sesuai dan dalam

    mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan

    belajar di suatu instansi pendidikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    Bab ini membahas mengenai teori motivasi belajar, hakikat remaja dan

    aktivitas belajarnya, bimbingan belajar, kajian penelitian yang relevan, dan

    kerangka berpikir.

    A. Hakikat Motivasi Belajar

    1. Pengertian Motivasi

    Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

    kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan

    individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati

    secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya,

    berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya

    suatu tingkah laku tertentu (Uno, 2007:3). Menurut Djiwandono

    (2006:329) motivasi berasal dari bahasa latin yaitu motivatum. Kata

    motivatum menunjuk pada alasan tertentu mengapa sesuatu itu

    bergerak.

    Motivasi juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak yang

    telah menjadi aktif (Winkel, 1983:27). Aunurrahman (2012:114)

    menggungkapkan bahwa motivasi merupakan tenaga pendorong bagi

    seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu

    dengan penuh semangat. Motivasi sebagai suatu kekuatan yang

    mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas

    nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Mc.Donal (Hamalik, 2009:173)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam

    pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi

    untuk mencapai tujuan.

    Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

    bahwa motivasi adalah daya penggerak atau dorongan yang berasal

    dari dalam diri (internal) seseorang maupun dari luar (eksternal) untuk

    melakukan kegiatan demi mencapai tujuan tertentu.

    2. Pengertian Belajar

    Uno (Uno, 2007:22) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu

    proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

    perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman

    individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam

    pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik

    menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti

    sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu

    pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya

    kepribadian yang utuh (Sardiman, 2008:20-21).

    Menurut Suyono dan Hariyanto (2012:9), belajar adalah suatu

    aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan

    keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan

    kepribadian. Winkel (2012) berpendapat bahwa belajar pada manusia

    merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

    subyek dengan lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan, nilai-sikap,

    yang bersikap konstan atau menetap. Perubahan-perubahan itu dapat

    berupa penyempurnaan terhadap hal yang sudah dipelajari.

    Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

    bahwa belajar adalah proses seseorang dalam memahami pengetahuan

    baru sehingga mengalami perubahan dari yang tidak tau menjadi tau.

    3. Pengertian Motivasi Belajar

    Uno (2007:23) motivasi dan belajar merupakan dua hal yang

    saling mempengaruhi. Sardiman (2007:75) mengatakan bahwa

    motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.

    Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa

    senang, dan semangat untuk belajar. Motivasi belajar adalah

    keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

    kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

    dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan

    yang dikehendaki siswa tercapai (Winkel, 1983:27). Menurut Clayton

    Alderfer (dalam Nashar, 2004:42), Motivasi belajar adalah

    kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang

    didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik

    mungkin.

    Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

    motivasi belajar adalah dorongan yang berasal dari dalam diri

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    (internal) maupun dari luar (eksternal) untuk memahami pengetahuan

    baru.

    4. Jenis-jenis Motivasi Belajar

    a. Motivasi intrinsik

    Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam individu

    untuk melakukan suatu aktivitas (Anurrahman, 2012:115).

    Menurut Hamalik (2007:162), motivasi intrinsik adalah motivasi

    yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar

    yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah tidak diperlukan

    karena hadiah tersebut tidak mempengaruhi siswa belajar. motivasi

    instriksi mengacu paada faktor-faktor dari dalam. Kebanyakan

    teori pendidikan modern mengambil motivasi intrinsik sebagai

    pendorong bagi aktivitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan

    soal (Davies, 1987:216).

    Sardiman (2008: 89) mengatakan bahwa yang dimaksud

    dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif

    atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam

    diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

    Sebagai contoh konkret, seorang siswa yang melakukan kegiatan

    belajar karena betul-betul ingin mendapatkan pengetahuan, nilai

    atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara

    konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    b. Motivasi ekstrinsik

    Menurut Hamalik (2007:163), motivasi ekstrinsik adalah

    motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi

    belajar, seperti angka, hadiah, persaingan, lingkungan keluarga,

    dan lain-lain. motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan disekolah,

    sebab tidak semua yang diajarkan di sekolah tidak semua menarik

    minat siswa atau sesuai kebutuhan siswa. Sardiman (2008:91)

    berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif

    yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

    Motivasi eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar

    diri individu. Misalnya Tono seorang murid sekolah dasar,

    berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan

    nilai matematika karena orang tuanya menjanjikan akan

    memberikan hadiah bilamana ia mendapatkan nilai yang tinggi

    pada mata pelajaran tersebut (Aunurrahman, 2012:116).

    5. Aspek-aspek Motivasi Belajar

    Menurut Uno (2007:23), motivasi belajar terbagi menjadi 2

    yaitu dorongan internal (motivasi intrinsik) dan dorongan eksternal

    (motivasi ekstrinsik). Jenis motivasi belajar tersebut akan digunakan

    sebagai aspek dalam pembuatan instrumen. Uno mengungkapkan

    ada beberapa indikator yang mendukung motivasi belajar, yaitu

    sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    a. Dorongan internal

    1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

    Siswa yang memiliki motivasi belajar ditandai dengan

    adanya hasrat dan keinginan yang kuat dalam diri siswa untuk

    memperoleh prestasi yang baik di sekolah. Prestasi belajar

    siswa dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menguasai

    materi pelajaran dan memperoleh nilai yang tinggi dalam hasil

    belajarnya. Selain itu siswa juga akan terlibat aktif di kelas saat

    kegiatan belajar berlangsung. Siswa yang memiliki motivasi

    belajar akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh

    keberhasilan belajarnya.

    Penjelasan tersebut didukung oleh pendapat Djamarah

    yang menggungkapkan bahwa hasrat untuk belajar berarti pada

    diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar,

    sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik daripada

    anak didik yang tak berhasrat untuk belajar (Djamarah,

    2011:166).

    2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

    Motivasi belajar yang dimiliki siswa ditandai dengan

    dorongan dalam diri atau minat siswa terhadap kegiatan belajar

    di sekolah. siswa yang berminat dalam pelajaran akan

    mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan rasa senang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    sehingga siswa menganggap bahwa belajar merupakan suatu

    kebutuhan bukan hanya suatu kewajiban.

    Menurut Djamarah (2011:154) motivasi berhubungan

    erat dengan kebutuhan dalam belajar. Kebutuhan yang tak bisa

    dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk menguasai

    sejumlah ilmu pengetahuan oleh karena itulah anak didik

    belajar. Sardiman (1998:93) juga mengungkapkan bahwa

    motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan

    minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi

    yang pokok.

    3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

    Siswa yang memiliki motivasi belajar ditandai dengan

    adanya harapan serta cita-cita siswa di masa depan. Siswa

    memiliki gambaran dan tujuan yang jelas mengenai masa

    depannya. Selain itu siswa juga memiliki harapan yang tinggi

    agar cita-cita nya dapat tercapai. Harapan yang dimiliki siswa

    tersebut dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

    Sardiman (1998:89) menggungkapkan bahwa siswa

    yang memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan

    menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli

    dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju

    ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak

    mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    b. Dorongan eksternal

    1) Adanya penghargaan dalam belajar

    Dalam hal menumbuhkan motivasi belajar dalam diri

    siswa, salah satu hal yang dapat dilakukan oleh guru atau orang

    tua yaitu memberikan penghargaan atas keberhasilan belajar

    siswa. Penghargaan tersebut dapat berupa hadian kecil maupun

    pujian bagi siswa. Dengan penghargaan tersebut siswa akan

    merasa bahwa apa yang dilakukannya benar sehingga akan

    dilakukan lagi.

    Djamarah (2011:160) berpendapat bahwa hadiah adalah

    memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan

    atau kenang-kenangan/cinderamata. Dalam dunia pendidikan,

    hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat

    diberikan kepada anak yang berprestasi tinggi, ranking satu,

    dan lain sebagainya. Selain itu Djamarah juga mengungkapkan

    bahwa pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat

    dijadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk

    reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi

    yang baik (Djamarah, 2011:164).

    2) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

    Menumbuhkan motivasi belajar siswa tidaklah mudah.

    Siswa perlu diberikan kegiatan yang baru dan menarik dalam

    belajar mengajar di sekolah. Dengan kegiatan yang menarik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    tersebut siswa merasa senang dan semakin bersemangat dalam

    belajar.

    Surya (2004:53), menjelaskan bahwa guru dituntut

    untuk mampu meningkatkan kualitas belajar peserta didik

    dalam bentuk kegiatan belajar yang sedemikian rupa dapat

    menghasilkan pribadi yang mandiri. Merode pengajaran yang

    bervariasi dapat membuat siswa lebih senang dan bersemangat

    dalam belajar, sehingga dapat memberikan hasil pembelajaran

    yang lebih baik.

    3) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga

    memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik.

    Dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa diperlukan

    dukungan dari luar yaitu lingkungan. Siswa membutuhkan

    kondentrasi dalam belajar sehingga lingkungan belajar yang

    nyaman dan kondusif harus diutamakan. Selain itu kelengkapan

    yang mendukung proses belajar baik di sekolah maupun

    dirumah juga dapat mempengaruhi siswa dalam belajar.

    Reid (2009:23) menegaskan Lingkungan berpotensi

    memberi dampak besar pada pembelajaran, namun preferensi

    terhadap lingkungan sangat individual dan sangat bergantung

    pada gaya belajar seseorang. Selain itu penting kita membantu

    individu menemukan lingkungan belajar terbaiknya. Surya

    (2004:79) berpendapat bahwa lingkungan yang kondusif ialah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    lingkungan yang dapat menunjang bagi proses pembelajaran-

    pengajaran secara efektif. Proses pembelajaran akan

    berlangsung efektif pula apabila ditunjang dengan sarana yang

    baik.

    6. Karakteristik Siswa yang Memiliki Motivasi

    Menurut Sardiman (2007, 83) motivasi yang ada pada setiap

    diri orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    a. Tekun dalam menghadapi tugas

    Individu yang tekun akan mampu bekerja terus-menerus dalam

    waktu yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai.

    b. Ulet menghadapi kesulitan

    Individu yang ulet memiliki sifat tidak lekas putus asa, tidak

    memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

    dan tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya.

    c. Mempunyai minat terhadap macam-macam masalah

    Seseorang yang memiliki minat berbagai macam masalah berarti

    mempunyai keinginan yang besar untuk menyelesaikan masalah

    tersebut.

    d. Perasaan senang saat bekerja

    Individu yang merasa senang saat bekerja akan memilki inisiatif

    dalam melakukam sesuatu, mampu mengambil keputusan dan

    mengatasi masalah sendiri tanpa bantuan orang lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    e. Bosan pada tugas yang sifatnya rutin

    Individu yang mudah bosan pada tugas yang sifatnya rutin tidak

    menyukai pekerjaan yang sifatnya berulang-ulang atau rutin, tetapi

    lebih menyukai pekerjaan yang sifatnya inovasi atau mengalami

    perubahan dengan mencari kreatifitas.

    f. Dapat mempertahankan pendapatnya

    Jika individu sudah merasa yakin terhadap suatu hal dengan

    menggunakan pikiran secara rasional dan dapat diterima serta

    masuk akal, maka individu tersebut pasti akan berusaha untuk

    mempertahankan pendapatnya dalam setiap situasi.

    g. Tidak mudah melepas hal yang diyakini

    Sesuatu yang menjadi keyakinan hidup dalam diri individu, apapun

    bentuk keyakinan itu tidak dengan mudah dilepaskan, karena

    segala sesuatunya telah menjadi pedoman hidup bagi individu

    tersebut.

    h. Senang mencari dan memecahkan masalah belajar

    Individu suka mencari tantangan atau segala sesuatunya yang

    membuat dirinya tertantang dan suka menyelesaikan masalah

    terhadap berbagai jenis permasalahan dengan pikiran yang kritis.

    7. Fungsi Motivasi

    Menurut (Djamarah, 2011:157; Sardiman, 2007:85), fungsi

    motivasi dalam belajar ada 3, yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan

    Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar,

    tetapi karena ada sesuatu yang dicari munculah minatnya untuk

    belajar. sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk

    memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan dipelajari.

    Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik

    untuk belajar dalam rangka mencari tahu.

    Anak didik pun mengambil sikap seiring dengan minat

    terhadap suatu objek. Disini anak didik mempunyai keyakinan

    dan pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk

    mencari tahu tentang sesuatu. Sikap itulah yang mendasari dan

    mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam belajar. jadi

    motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi

    sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.

    b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan

    Dorongan psikologis yang muncul dari diri anak didik

    merupakan suatu kekuatan yang kemudian dapat berubah dalam

    bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan

    aktivitas belajar dengan segenap jiwa. Peserta didik memiliki

    tujuan dalam belajar. Motivasi dapat memberikan arah dan

    kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan

    Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi

    mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang

    diabaikan. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan

    harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan

    tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kaertu atau

    membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

    8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

    Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:97), Faktor-faktor yang

    mempengaruhi motivasi belajar adalah:

    a. Cita-cita atau aspirasi siswa

    Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti

    keinginan belajar berjalan, makan makanan lezat, dapat membaca,

    dapat bernyanyi, dsb. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut

    menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari

    menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Cita-cita akan

    memperkuat motivasi belajar instrinsik maupun ekstrinsik, sebab

    tercapainya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.

    b. Kemampuan siswa

    Keinginan anak perlu dibarengi dengan kemauan atau kecakapan

    dalam mencapainya. Contohnya keinginan membaca anak perlu

    dibarengi dengan kemampuan dalam mengucapkan kata. Apabila

    anak sudah berhasil mengucapkan kata demi kata maka keinginan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    anak untuk bisa membaca akan terpenuhi. Sehingga keberhasilan

    itu dapat memuaskan dan mendorong anak untuk rajin membaca.

    Secara singkat dapat dikatakan bahwa kemampuan akan

    memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas

    perkembangan.

    c. Kondisi siswa

    Kondisi siswa ini meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi

    motivasi belajar. sebagai contoh seorang anak yang sedang sakit,

    lapar dan marah-marah akan menggangu perhatian belajarnya.

    Sebaliknya anak yan sehat dan merasa gembira akan lebih mudah

    dalam memusatkan perhatian pada pelajaran.

    d. Kondisi lingkungan siswa

    Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan temapt

    tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai

    anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan

    sekitar. Apabila lingkungan aman, tenteram, tertib, dan indah maka

    semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

    e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar

    Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan

    tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami perubahan.

    Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, radio, majalah

    dan film juga semakin mengjangkau siswa. Kesemua lingkungan

    tersebut mendinamiskan motivasi belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa

    Upaya pembelajaran guru terjadi di sekolah dan diluar sekolah.

    Upaya pembelajaran disekolah meliputi menyelenggarakan tata

    tertib, membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan seperti

    pemanfaatan waktu dan pemeliharaan fasilitas sekolah, membina

    belajar tertib pergaulan, dan membina tertib lingkungan sekolah.

    B. Hakekat Remaja dan Aktivitas Belajarnya

    1. Pengertian Remaja

    Istilah remaja berasal dari bahasa latin “adolescence” yang berarti

    tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa

    (Desmita, 2006:189). Menurut Santrock (2007:20), masa remaja

    sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak

    dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis,

    kognitif, dan sosio-emosional.

    Masa remaja terbagi menjadi 3:

    a. Remaja awal (12-15 tahun)

    Masa remaja awal kurang lebih berlangsung di masa

    sekolah menengah pertama atau sekolah menengah akhir dan

    perubahan pubertas terbesar terjadi pada masa ini (Santrock,

    2007:21). Yusuf dan Sugandhi (2011:106) berpendapat bahwa

    pada masa ini terjadi perubahan jasmani yang cepat, yaitu dengan

    mulai tumbuhnya ciri-ciri keremajaan yang yang terkait dengan

    matangnya organ-organ seks, yaitu ciri-ciri primer (menstruasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    pada anak wanita dan mimpi basah pada remaja pria) dan ciri

    sekunder (tumbuh kumis, jakun, dan bulu-bulu halus di sekitar

    kemaluan pada remaja pria dan membesarnya payudara,

    membesarnya pinggul dan muncul bulu-bulu disekitar kemaluan

    untuk anak wanita).

    Selain itu menurut Yusuf (2010:26), masa remaja awal

    biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat. Masa ini

    sering disebut masa negatif. Secara garis besar sifat-sifat negatif

    tersebut dapat diringkas yaitu negatif dalam prestasi, baik prestasi

    jasmani maupun prestasi mental, negatif dalam sikap sosial, baik

    dalam bentuk menarik diri dalam masyarakat maupun dalam

    bentuk agresif terhadap masyarakat.

    b. Remaja madya (15-18 tahun)

    Menurut Yusuf (2010:26), pada masa ini mulai tumbuh

    dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya

    teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat

    turut merasakan suka dan dukanya.

    c. Remaja akhir (19-22 tahun)

    Menurut Yusuf (2010:27), setelah remaja dapat menetukan

    pendirian hidupnya, pada dasarnya telah mencapailah masa remaja

    akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa

    remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan masuklah individu

    ke dalam masa dewasa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Berdasarkan teori tersebut, subjek dari penelitian ini tergolong

    dalam remaja awal. Hal tersebut dikarenakan subjek berada pada masa

    sekolah menengah pertama (SMP). Selain itu prestasi sebagian siswa

    yang rendah juga dapat dikategorikan dalam remaja awal.

    2. Tugas Perkembangan Remaja

    Menurut Yusuf dan Sugandhi (2011:16), Tugas perkembangan

    remaja diuraikan sebagai berikut:

    a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan

    Yang Maha Esa

    b. Mencapai kematangan berperilaku etis.

    c. Mencapai kematangan emosi.

    d. Mencapai kematangan intelektual.

    e. Memiliki kesadaran tanggung jawab sosial.

    f. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya.

    g. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis.

    h. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.

    i. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan

    hidup berkeluarga (khususnya remaja akhir).

    Menurut Supriatna (2011: 55), tugas perkembangan siswa SMP

    adalah sebagai berikut:

    a. Landasan kehidupan religious (keimanan dan ketakwaan kepada

    Tuhan Yang Maha Esa)

    1) Berdoa kepada Tuhan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    2) Belajar agama

    3) Sabar

    4) Syukur

    b. Landasan perilaku etis (etika)

    1) Menyayangi orang lain

    2) Rendah hati

    3) Kejujuran

    4) Disiplin

    c. Kematangan emosional (kemandirian dalam hal emosional)

    1) Suasana emosional menghadapi kekecewaan

    2) Suasana emosional dalam interaksi sosial

    3) Suasana emosional menghadapi ancaman

    d. Kematangan intelektual

    1) Berpikir kritis

    2) Membuat keputusan

    3) Musyawarah (demokratis)

    4) Memahami hak dan kewajiban siswa

    e. Memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya

    1) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah

    2) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat

    3) Menolong orang lain

    4) Menjalin persahabatan dengan teman.

    f. Memahami peran sosial sebagai pria atau wanita

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    1) Berpenampilan sesuai dengan jenis kelamin sendiri

    2) Mempelajari peranan pria atau wanita di masyarakat

    3) Menjalani kehidupan sebagai layaknya pria atau wanita

    g. Penerimaan diri dan pengembangannya

    1) Keadaan fisik

    2) Bakat (kemampuan khusus)

    3) Sifat

    4) Prestasi

    h. Kemandirian perilaku ekonomi

    1) Menabung

    2) Mengatur uang

    3) Bekerja keras (bersungguh-sungguh)

    4) Mengatur waktu

    i. Wawasan dan persiapan karir

    1) Informasi sekolah lanjutan

    2) Informasi kursus

    3) Informasi syarat-syarat pekerjaan

    4) Kegiatan ekstra kurikuler yang mendukung pekerjaan

    j. Kematangan hubungan dengan teman sebaya

    1) Bekerja sama

    2) Hubungan antarpribadi

    3) Berperan dalam kelompok

    4) Penempatan diri sesuai dengan jenis kelamin dalam kelompok

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Berdasarkan tugas perkembangan diatas, subjek penelitian

    belum memenuhi tugas perkembangan dalam hal mencapai kematangan

    intelektual. Hal tersebut dikarenakan sebagian siswa diindikasikan

    belum memiliki motivasi belajar sehingga prestasinya rendah.

    3. Upaya-upaya Peningkatan Motivasi Belajar

    Dimyati & Mudjiono (2009: 95) berpendapat bahwa dalam rangka

    mengupayakam agar motivasi belajar siswa tinggi, seorang guru

    hendaknya melakukan upaya-upaya berikut:

    a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

    hambatan yang dialaminya.

    b. Meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan

    kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasidiri dalam belajar.

    c. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.

    d. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira

    terpusat pada perilaku belajar.

    e. Merangsang siswa dengan penguat member rasa percaya diri

    bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.

    f. Guru mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman dan kemampuan

    siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    C. Bimbingan Belajar

    1. Pengertian Bimbingan Belajar

    Bimbingan dapat diterjemahkan dalam bahas inggris yaitu

    “Guidance” yang berasal dari kata “guide”. Guide memiliki berbagai

    macam arti yaitu menunjukkan jalan, memimpin, menuntun, memberi

    petunjuk, mengatur, mengarahkan, dan memberikan nasehat (winkel

    & Sri Hastuti, 2012:27). Menurut Crow&Crow (Prayitno & Amti,

    2004:94) berpendapat bahwa bantuan yang diberikan oleh seseorang,

    laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai

    dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk

    membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan

    pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusannya sendiri, dan

    menanggung bebannya sendiri. Menurut Winkel & Sri Hastuti

    (2012:113), ragam bimbingan terbagi menjadi 3 yaitu:

    1. Bimbingan karir

    2. Bimbingan akademik atau belajar

    3. Bimbingan pribadi sosial.

    Dalam materi ini akan lebih fokus mengenai bimbingan akademik

    atau bimbingan belajar.

    Bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk

    membantu para individu dalam menghadapi dan menyelesaikan

    masalah-masalah akademik (Nurihsan, 2014:15). Yang termasuk

    dalam bimbingan belajar antara lain pengenalan kurikulum, pemilihan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    jurusan, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas, motivasi belajar,

    konsentrasi belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain.

    Menurut Winkel & Sri Hastuti (2012:115), bimbingan belajar ialah

    bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam

    memilih progam studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran

    yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu

    instansi pendidikan.

    2. Tujuan Bimbingan Belajar

    Menurut Ahmadi & Supriyono (2013: 111) tujuan pelayanan

    bimbingan belajar adalah sebagai berikut:

    a. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang

    anak atau kelompok anak.

    b. Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuai dan mengunakan

    buku pelajaran.

    c. Memberikan informasi (saran dan petunjuk) bagi yang

    memanfaatkan perpustakaan.

    d. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan

    dan ujian.

    e. Memilih suatu bidang studi (mayor dan minor) sesuai dengan

    bakat, minat, kecerdasan, cita-cita, dan kondisi fisik atau

    kesehatannya.

    f. Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi

    tertentu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    g. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal

    belajarnya.

    h. Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan

    pelajaran di sekolah maupun untuk penembangan bakat dan

    kariernya di masa depan.

    3. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Bimbingan Belajar

    Menurut Sukmadinata (2005: 241), prinsip bimbingan belajar

    adalah sebagai berikut:

    a. Bimbingan belajar diberikan kepada semua siswa. Semua siswa

    baik yang pandai, cukup, ataupun kurang membutuhkan

    bimbingan dari guru, sebab secara potensial semua siswa bisa

    mempunyai masalah. Masalah yang dihadapi oleh siswa pandai

    berbeda dengan siswa cukup dan juga siswa kurang.

    b. Sebelum memberikan bantuan, guru terlebih dahulu harus

    berusaha memahami kesulitan yang dihadapi siswa, meneliti

    faktor-faktor yang melatarbelakangi kesulitan tersebut.

    c. Bimbingan belajar yang diberikan guru hendaknya disesuaikan

    dengan masalah serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya.

    d. Bimbingan belajar hendaknya menggunakan teknik yang

    bervariasi. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan pada setiap

    siswa, perbedaan jenis dan kerumitan masalah yang dihadapi

    siswa, dan lain-lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    e. Dalam memberikan bimbingan belajar hendaknya guru bekerja

    sama denan staf sekolah yang lain. Bimbingan belajar merupakan

    tanggung jawab semua guru serta staf sekolah lainnya.

    f. Bimbingan belajar dapat diberikan dalam situasi belajar di kelas

    ataupun diluar sekolah. Bimbingan belajar diberikan pada saat

    pelajaran berlangsung yaitu saat mengerjakan tugas-tugas atau

    latihan, saat diskusi kelas, praktikum dll. Bimbingan juga dapat

    diberikan diluar pelajaran.

    4. Strategi Bimbingan Belajar

    Menurut Tohirin (2007: 131), layanan bimbingan belajar dapat

    dilakukan dengan beberapa hal berikut:

    a. Orientasi kepada para siswa (khususnya siswa baru) tentang tujuan

    institusional, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi

    sekolah, cara-cara belajar yang tepat, dan lain-lain.

    b. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat

    selama mengikuti pelajaran di sekolah maupun di rumah baik

    secara individual maupun kelompok.

    c. Bantuan dalam memilih jurusan atau progam studi yang sesuai,

    memilih kegiatan-kegiatan non-akademik yang menunjang usaha

    belajar dan memilih progam studi lanjutan untuk tingkat

    pendidikan yang lebih tinggi.

    d. Pengumpulan data siswa yang berkenaan dengan kemampuan

    ntelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup, dan lain-lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    e. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti

    kurang mampu menyusun dan menaati jadwal belajar dirumah,

    kurang siap menghadapi ulangan, kurang menguasai cara belajar

    yang tepat, dan lain-lain.

    f. Membentuk kelompok-kelompok belajar dan mengatur kegiatan-

    kegiatan belajar kelompok supaya belajar secara efektif dan

    efisien.

    D. Kajian yang Relevan

    Penelitian dengan topik motivasi belajar sebelumnya pernah diteliti

    oleh Putri (2014) dengan judul deskripsi motivasi belajar siswa kelas VIII

    SMP Negeri 2 Blado Batang tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya

    terhadap bimbingan belajar. penelitian ini dilakukan pada tahun 2014

    dengan menggunakan subyek siswa SMP kelas VIII yang berjumlah 95

    siswa yang terbagi menjadi 4 kelas. Instrumen yang digunakan oleh

    peneliti adalah kuisioner. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah

    13% atau sebanyak 12 siswa miliki motivasi tinggi, 56% atau sebanyak 53

    siswa memiliki motivasi cukup tinggi, dan 31% atau sebanyak 30 siswa

    memiliki motivas rendah.

    E. Kerangka Berpikir

    Masalah motivasi belajar yang dialami siswa memang sering

    terjadi di kalangan masyarakat. Motivasi belajar ini dapat dipengaruhi oleh

    dorongan internal dan dorongan eksternal. Dorongan internal terdiri dari

    adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    kebutuhan dalam belajar, dan adanya harapan dan cita-cita masa depan.

    Dorongan eksternal terdiri dari adanya penghargaan dalam belajar, adanya

    kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang

    kondusif sehingga memungkinkan peserta siswa dapat belajar dengan baik.

    Apabila motivasi belajar siswa tinggi maka nilai pelajaran atau

    prestasi yang didapat pasti juga akan baik. Namun jika motivasi siswa

    rendah maka nilai pelajaran atau prestasi yang didapat juga kurang baik.

    Dari permasalahan tersebut maka peneliti ingin melihat seberapa tinggi

    tingkat motivasi siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta dan topik

    bimbingan yang sesuai dengan permasalahan tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Bab ini berisi uraian mengenai metode penelitian, yaitu mengenai jenis

    penelitian, subyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, jenis dan teknik

    pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, serta teknik analisis

    data.

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan

    metode survey. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dirancang

    untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian

    dilakukan (Furchan, 2007: 447). Metode Survey adalah metode yang

    digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah,

    tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya

    dengan mengedarkan kuisioner, test, atau wawancara (Sugiyono, 2013:12).

    Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat

    motivasi siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta.

    B. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta

    tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 175 siswa. Rincian subjek

    penelitian disajikan dalam tabel 1.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Tabel 1

    Jumlah subjek penelitian

    Kelas Jumlah siswa

    VIII A 21

    VIII B 28

    VIII C 19

    VIII E 22

    VIII F 30

    VIII G 28

    VIII H 27

    Total 175

    C. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2016 di SMP

    N 18 Surakarta. Pengumpulan data dilakukan pada bulan agustus. Berikut

    disajikan tabel jadwal pengumpulan data:

    Tabel 2

    Jadwal Pengumpulan Data

    Siswa Kelas VIII SMP N 18 Surakarta

    Tahun Ajaran 2016/2017

    Kelas Hari/tanggal Jumlah siswa

    yang hadir

    Jumlah siswa

    yang tidak hadir

    8A Sabtu, 13 agustus 2016 21 7

    8B Kamis, 11 agustus 2016 28 2

    8C Sabtu, 13 agustus 2016 19 11

    8E Sabtu, 13 agustus 2016 22 8

    8F Rabu, 10 agustus 2016 30 0

    8G Kamis, 11 agustus 2016 28 2

    8H Rabu, 10 agustus 2016 27 1

    TOTAL 175 31

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2013:199)

    kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

    cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

    responden untuk dijawabnya. Jenis kuesioner yang digunakan adalah

    kuesioner tertutup, artinya responden tinggal memilih alterntif jawaban

    yang sesuai (Tanireja dan Mustafidah, 2011:44).

    Peneliti menggunakan kuesioner dengan model skala Likert

    dimana responden diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban

    dengan memberi tanda checklist (√). Alternatif jawaban yang disediakan

    yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai) dan STS (Sangat

    Tidak Sesuai). Dalam kuesioner motivasi belajar, item-item yang dibuat

    bersifat favourable (positif) yang menunjukkan adanya motivasi belajar

    siswa dan unfavorable (negatif) yang menunjukkan tidak adanya motivasi

    belajar siswa.

    Pemberian skor untuk item favorable (positif), yaitu untuk jawaban

    SS (Sangat Sesuai) diberi skor 4, S (Sesuai) diberi skor 3, TS (Tidak

    Sesuai) diberi skor 2 dan STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi skor 1.

    Sedangkan pemberian untuk item unfavorable (negatif), yaitu untuk

    jawaban SS (Sangat Sesuai) diberi skor 1, S (Sesuai) diberi skor 2, TS

    (Tidak Sesuai) diberi skor 3 dan STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi skor 4.

    Semakin tinggi jumlah skor siswa maka semakin tinggi motivasi belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    siswa, sebaliknya semakin rendah jumlah skor siswa maka semakin rendah

    motivasi belajar siswa.

    Berikut kisi-kisi instrumen penelitian yang di uji coba:

    Tabel 3

    Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Motivasi Belajar Siswa

    Kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta Tahun 2016/2017

    Aspek-aspek Indikator Item

    Favorable

    Item

    unfavorable

    jumlah

    Dorongan

    internal

    Siswa memiliki hasrat dan

    keinginan untuk berhasil.

    2,3,5,6,7,9 1,4,8,10,11 11

    Siswa memiliki dorongan dan

    kebutuhan dalam belajar.

    12,13,14,16,17,

    19,20

    15,18,21,22,23,

    24,25,26

    25

    Siswa memiliki harapan dan

    cita-cita masa depan.

    27,28,29,32 30,31,33 7

    Dorongan

    eksternal

    Adanya penghargaan dalam

    belajar siswa.

    34,35,36 37,38 5

    Adanya kegiatan yang menarik

    dalam belajar siswa.

    39,40,41,42,43,

    44

    45,46,47 9

    Adanya lingkungan belajar

    yang kondusif sehingga

    memungkinkan seseorang siswa

    dapat belajar dengan baik.

    53,54,55,56 48,49,50,51,52

    ,57,58,59,60

    13

    Jumlah 30 30 60

    E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

    1. Validitas

    Menurut Arikunto (Taniredja & Mustafidah, 2011:42) validitas

    adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

    kesahihan suatu instrumen. Validitas suatu instrumen selalu

    bergantung kepada situasi dan tujuan khusus penggunaan instrumen

    tersebut (Furchan, 2007:294). Kuesioner pada penelitian ini dibuat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    sesuai dengan apa yang diukur yaitu tingkat motivasi belajar siswa.

    Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

    (content validity). Menurut Azwar (2011:45), validitas isi merupakan

    validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan

    analisis rasional atau lewat professional judgment. Validitas isi

    menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi

    yang dikehendaki (Furchan, 2007:295).

    Instrumen penelitian disusun sedemikian rupa oleh peneliti dan

    kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru

    Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 18 Surakarta yaitu Ibu

    Elisabet, S.Psi. Setelah itu, instrumen penelitian di uji cobakan pada

    siswa kelas VIII D SMP Negeri 18 Surakarta. Uji coba dilaksanakan

    pada hari selasa, 19 juli 2016 pada pukul 08.35-09.15 WIB.

    Setelah melakukan uji coba kuesioner, peneliti menganalisis

    hasil validitas dengan menggunakan progam SPSS (Statistic Package

    for Sosial Science) versi 18.0. Kriteria validitas menggunakan patokan

    0,30. Jika koefisien korelasinya ≥ 0,30, maka item yang bersangkutan

    dinyatakan valid. Sedangkan, jika koefisien korelasinya ≥ 0,30, maka

    item yang bersangkutan dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil

    perhitungan statistik dari 60 item yang di uji cobakan, diperoleh 35

    item yang valid dan 25 item yang tidak valid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Hasil analisis Validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4

    Hasil Analisis Validitas Instrumen

    Berdasarkan tabel 3, item yang valid berjumlah 35 dan item

    yang tidak valid berjumlah 25. Semua item yang valid akan digunakan

    dalam kuesioner penelitian final. Sedangkan item yang tidak valid

    tidak digunakan. Jumlah semua item dalam kuesioner penelitian final

    adalah 40 item yang terdiri dari 35 item yang valid dan 5 item yang

    ditambahkan serta diperbaiki kembali. Hasil perhitungan uji validitas

    dapat dilihat pada lampiran 1.

    Aspek-

    aspek

    Indikator Jumlah item Nomor item

    Valid Tidak

    valid

    Valid Tidak

    valid

    Dorongan

    internal

    Siswa memiliki hasrat dan

    keinginan untuk berhasil.

    6 5 1,4,5,9,10,

    11

    2,3,6,7,

    8

    Siswa memiliki dorongan dan

    kebutuhan dalam belajar.

    11 4 12,13,14,

    15,19,20,

    21,22,23,

    24,25

    16,17,

    18,26

    Siswa memiliki harapan dan

    cita-cita masa depan.

    3 4 27,29,33 28,30,

    31,32

    Dorongan

    eksternal

    Adanya penghargaan dalam

    belajar siswa.

    3 2 34,37,38 35,36

    Adanya kegiatan yang menarik

    dalam belajar siswa.

    6 3 40,42,44,

    45,46,47

    39,41,

    43

    Adanya lingkungan belajar yang

    kondusif sehingga

    memungkinkan seseorang siswa

    dapat belajar dengan baik.

    6 7 49,50,54,

    56,59,60

    48,51,

    52,53,

    55,57,

    58

    TOTAL 35 25 35 25

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Berikut Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar final :

    Tabel 5

    Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa SMP N 18 Surakarta

    Tahun Ajaran 2016/2017 (FINAL)

    Aspek-aspek Indikator Item

    Favorable

    Item

    unfavorable

    jumlah

    Dorongan

    internal

    Siswa memiliki hasrat dan

    keinginan untuk berhasil.

    3, 4 1, 2, 5, 6 6

    Siswa memiliki dorongan dan

    kebutuhan dalam belajar.

    7, 8, 9, 11, 12 10, 13, 14, 15,

    16, 17

    11

    Siswa memiliki harapan dan

    cita-cita masa depan.

    18, 19, 21 20, 22 5

    Dorongan

    eksternal

    Adanya penghargaan dalam

    belajar siswa.

    23, 25 24, 26, 27 5

    Adanya kegiatan yang menarik

    dalam belajar siswa.

    28, 29, 30 31, 32, 33 6

    Adanya lingkungan belajar

    yang kondusif sehingga

    memungkinkan seseorang siswa

    dapat belajar dengan baik.

    36, 37, 38 34, 35, 39, 40 7

    Jumlah 18 22 40

    Item yang diganti dan ditambahkan ada 5 yaitu pada nomer 21

    (saya memiliki cita-cita yang jelas dan sesuai dengan keinginan saya) ,

    22 (saya masih ragu akan cita-cita saya), 25 (saya menjadi

    bersemangat dalam belajar untuk mendapatkan nilai tambahan dari

    guru), 27 (saya berusaha mendapatkan nilai baik agar mendapatkan

    hadiah dari orangtua saya.), dan 38 (lingkungan rumah saya yang

    bersih dan tenang membuat saya merasa nyaman belajar di rumah).

    Instrument atau kuisioner motivasi belajar siswa dapat dilihat pada

    lampiran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    2. Reliabilitas

    Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

    instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

    pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Taniredja &

    Mustafidah, 2011:43). Sudjana (Taniredja & Mustafidah, 2011:43)

    memberikan definisi bahwa reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan

    atau keajekan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya

    kapan pun alat penilaian tersebut akan digunakan akan memberikan

    hasil yang relatif sama. Menurut Furchan (2007: 310), reliabilitas

    suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur

    apa saja yang diukurnya. Sifat ini penting dalam segala jenis

    pengukurannya.

    Masidjo (1995) memaparkan pengelompokan kualifikasi

    koefisien korelasi sebagai berikut:

    Tabel 6

    Kriteria Guilford

    Koefesien Korelasi Kualifikasi

    0,91-1,00 Sangat tinggi

    0,71-0,90 Tinggi

    0,41-0,70 Cukup

    0,21-0,20 Rendah

    Negatif-0,20 Sangat rendah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Perhitungan koefisiensi reliabilitas pada penelitian ini

    menggunakan SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 18.0.

    Hasilnya adalah sebagai berikut:

    Tabel 7

    Hasil Koefisien Reliabilitas

    Kuesioner Final

    Cronbach's

    Alpha Keputusan

    0, 883 Tinggi

    Berdasarkan hasil di atas, nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,883.

    Menurut kriteria Guilford hasil tersebut dapat digolongkan dalam

    kategori “tinggi”. Dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas

    kuesioner sangat tinggi, yang artinya kuesioner ini dapat dipercaya

    untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

    F. Teknik Analisis Data

    Langkah-langkah dalam menganalisis data:

    1. Melakukan skoring pada setiap item kuisioner yang telah diisi oleh

    siswa. Skor untuk item favourable yaitu Sangat Sesuai diberi skor 4,

    Sesuai diberi skor 3, Tidak Sesuai diberi skor 2 dan Sangat Tidak

    Sesuai diberi skor 1. Sedangkan skor untuk item unfavourable yaitu

    Sangat Sesuai diberi skor 1, Sesuai diberi skor 2, Tidak Sesuai diberi

    skor 3 dan Sangat Tidak Sesuai diberi skor 4.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    2. Membuat tabulasi skor keseluruhan item-item data penelitian

    penelitian meggunakan Microsoft excel 2007. Tabulasi data dapat

    dilihat pada lampiran.

    3. Menghitung jumlah skor keseluruhan item pada setiap subyek.

    4. Mengkategorisasikan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 18

    Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Kategorisasi dilakukan menurut

    kriteria Azwar yaitu disusun berdasarkan distribusi normal dengan

    model kategori jenjang (ordinal). Tujuan kategorisasi ini adalah

    menepatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah

    secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang

    diukur (Azwar, 2009:107). Berikut norma kategorisasi menurut

    Azwar:

    Tabel 8

    Norma Kategorisasi

    Perhitungan Skor Kategorisasi

    X item ≤ ̅ + 1,5 σ Sangat tinggi ̅ + 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 1,5 σ Tinggi ̅ - 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 0,5 σ Sedang ̅ - 1,5 σ < X item ≤ ̅ - 0,5 σ Rendah

    ̅ - 1,5 σ ≤ X item Sangat rendah

    Keterangan:

    Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subyek penelitian

    berdasarkan perhitungan skala.

    Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subyek penelitian

    berdasarkan perhitungan skala.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    ̅ (mean teoritik) : Rata-rata teoritik dari skor maksimum dan

    minimum.

    σ (simpangan baku) : Luas jarang rentang yang dibagi dalam 6 satuan

    deviasi.

    Kategori diatas akan dijadikan sebagai patokan atau norma dalam

    pengelompokan skor subyek penelitian berdasarkan tinggi rendahnya

    motivasi belajar dan pengelompokan skor item penelitian. Kategorisasi

    tingkat motivasi belajar siswa dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai

    berikut:

    Nilai maksimum : 40 x 4 = 160

    Nilai minimum : 40 x 1 = 40

    Simpangan baku : –

    :

    =

    = 20

    Mean teoritik :

    :

    =

    = 100

    Penetuan kategorisasi motivasi belajar siswa secara umum dapat

    dilihat pada tabel berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Tabel 9

    Kategorisasi tingkat motivasi belajar siswa

    Kriteria skor Rentang skor Kategorisasi

    X item ≤ ̅ + 1,5 σ >130 Sangat tinggi

    ̅ + 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 1,5 σ 111-130 Tinggi

    ̅ - 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 0,5 σ 91-110 Sedang

    ̅ - 1,5 σ < X item ≤ ̅ - 0,5 σ 70-90 Rendah

    ̅ - 1,5 σ ≤ X item

  • 46

    Penentuan kategorisasi item capaian skor secara umum dapat

    dilihat pada tabel sebagai berikut:

    Tabel 10

    Kategorisasi Tingkat Capaian Skor Motivasi Belajar

    Kriteria skor Rentang

    skor

    Kategorisasi

    X item ≤ ̅ + 1,5 σ >568 Sangat tinggi

    ̅ + 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 1,5 σ 482-568 Tinggi

    ̅ - 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 0,5 σ 395-481 Sedang

    ̅ - 1,5 σ < X item ≤ ̅ - 0,5 σ 307-394 Rendah

    ̅ - 1,5 σ ≤ X item

  • 47

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat

    motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017

    serta usulan topik-topik bimbingan belajar.

    A. Hasil Penelitian

    1. Tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 18 Surakarta

    tahun ajaran 2016/2017.

    Berdasarkan data yang telah diolah, hasil tingkat motivasi

    belajar siswa kelas VIII SMPN 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017

    dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 11

    Tingkat Motivasi Belajar Siswa

    Kriteria skor Rentang

    skor

    Jumlah

    subyek

    Persentase Kategorisasi

    X item ≤ ̅ + 1,5 σ >130 40 22,9% Sangat tinggi

    ̅ + 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 1,5 σ 111-130 105 60% Tinggi

    ̅ - 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 0,5 σ 91-110 30 17,1% Sedang

    ̅ - 1,5 σ < X item ≤ ̅ - 0,5 σ 70-90 0 0% Rendah

    ̅ - 1,5 σ ≤ X item

  • 48

    Adapun untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas

    mengenai hasil diatas, dapat dilihat dalam grafik berikut:

    Grafik 1: Tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 18

    Surakarta tahun ajaran 2016/2017

    Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

    motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta tahun ajaran

    2016/2017 tergolong tinggi.

    2. Penggolongan skor item motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN

    18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017.

    Berdasarkan perhitungan skor total pada item kuesioner

    motivasi belajar, diperoleh hasil sebagai berikut:

    22,9%

    60%

    17,1%

    0% 0% 0,0%

    10,0%

    20,0%

    30,0%

    40,0%

    50,0%

    60,0%

    70,0%

    80,0%

    90,0%

    100,0%

    sangat tinggi tinggi sedang rendah sangatrendah

    per

    sen

    tase

    kategorisasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Tabel 12

    Penggolongan Skor Item

    Kriteria skor Rentan

    skor

    Jumlah

    item

    persentase Kategorisasi

    X item ≤ ̅ + 1,5 σ >568 12 30% Sangat tinggi ̅ + 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 1,5 σ 482-568 22 55% Tinggi ̅ - 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 0,5 σ 395-481 5 12,5% Sedang ̅ - 1,5 σ < X item ≤ ̅ - 0,5 σ 307-394 1 2,5% Rendah

    ̅ - 1,5 σ ≤ X item

  • 50

    Grafik 2: Jumlah perhitungan skor item kuesioner motivasi belajar

    siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta tahun ajaran

    2016/2017

    Item kuesioner motivasi belajar yang masuk dalam kategori

    sedang dan rendah dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 13

    Item Kuesioner Motivasi Belajar Kategori Sedang Rendah

    No Aspek Indikator Pernyataan skor No

    item

    1 Dorongan

    internal

    Siswa memiliki hasrat dan

    keinginan untuk berhasil

    Saya aktif mengikuti bimbingan belajar

    diluar sekolah supaya lebih menguasai

    materi pelajaran.

    423 4

    2 Siswa memiliki dorongan

    dan kebutuhan dalam

    belajar

    Saya bosan membaca buku pelajaran

    dalam waktu yang lama.

    456 10

    Saya takut mengungkapkan pendapat di

    depan umum

    468 17

    3 Dorongan

    eksternal

    Adanya penghargaan

    dalam belajar

    Saya berusaha mendapatkan nilai baik

    agar mendapat hadiah dari orangtua

    saya.

    428 27

    4 Adanya lingkungan

    belajar yang kondusif

    sehingga memungkinkan

    seorang siswa dapat

    belajar dengan baik

    Saya menjadi bosan belajar apabila

    orangtua selalu menuntut saya

    mendapatkan nilai yang baik

    476 39

    Konsentrasi saya berkurang jika belajar

    ditempat yang ramai.

    345 40

    12

    22

    5

    1 0

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

    cap

    aian

    sko

    r

    kategorisasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    B. Pembahasan

    1. Deskripsi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 18

    Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017

    Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa siswa yang

    memiliki motivasi tinggi berjumlah 105, sangat tinggi berjumlah 40

    sedangkan 30 siswa lainnya memiliki motivasi sedang. Hal ini

    menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta tahun

    ajaran 2016/2017 cenderung memiliki motivasi belajar yang tinggi,

    namun tidak dikembangkan secara optimal.

    Motivasi belajar siswa yang tinggi dapat dilihat berdasarkan

    indikator yang dipaparkan oleh Uno (2007:23) yaitu: yang pertama

    siswa memiliki hasrat dan keinginan untuk berhasil. Siswa yang

    motivasi belajarnya tinggi memiliki keinginan untuk memperoleh nilai

    yang baik sehingga untuk mencapai tujuan tersebut siswa berusaha

    belajar dengan rajin. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam

    mengikuti pelajaran. Pada saat mengikuti proses belajar mengajar,

    siswa mendengarkan dan mencatat materi yang dijelaskan oleh guru.

    Selain itu ada juga beberapa siswa yang aktif bertanya pada guru

    mengenai materi tidak kurang dipahami nya.

    Kedua, siswa memiliki dorongan dan kebutuhan dalam

    belajarnya. Motivasi belajar siswa tinggi karena adanya dorongan

    dalam diri atau minat siswa dalam belajarnya. Minat belajar yang

    dimiliki siswa dapat dilihat pada saat jam istirahat, siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    menggunakan waktu istirahatnya untuk mengerjakan tugas atau untuk

    mempelajari materi yang dijadikan sebagai bahan ulangan. Selain itu

    ketika istirahat juga ada beberapa siswa yang meluangkan waktunya

    untuk membaca di perpustakaan.

    Ketiga, siswa memiliki harapan dan cita-cita masa depan.

    Siswa yang motivasi belajar tinggi tidak lepas dari cita-cita atau tujuan

    masa depan yang dimilikinya. Hal tersebut dapat dilihat ketika peneliti

    masuk ke dalam kelas, ada beberapa siswa bercerita mengenai cita-

    citanya. Ada siswa yang ingin menjadi perawat, pengacara, guru, dll.

    Selain itu siswa juga bercerita bahwa nantinya ingin berkuliah di

    bidang ekonomi. Pada dasarnya siswa sudah memiliki tujuan yang

    ingin dicapainya, sehingga itu mendorong siswa untuk belajar.

    Keempat, adanya penghargaan dalam belajar siswa. Motivasi

    belajar siswa tinggi dapat dikarenakan adanya pujian atau hadiah yang

    dijadikan sebagai alat untuk penyemangat belajar siswa. Hal ini dapat

    dilihat ketika jam istirahat ada siswa datang ke kantor guru dan

    bertanya pada guru cara mengerjakan soal matematika. Kemudian guru

    meminta siswa untuk duduk disebelahnya dan mengajari siswa.

    Setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan satu soal dan ternyata

    siswa tersebut dapat mengerjakannya dengan baik. Lalu guru itu

    memberi pujian pada siswa karena telah berhasil mengerjakan soal.

    Siswa pun merasa senang dan berkata akan melanjutkan

    mengerjakannya didalam kelas bersama teman-temannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    Kelima, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar siswa.

    Kegiatan siswa yang menarik dalam belajar dapat dilakukan dengan

    mengikuti kegiatan belajar di luar sekolah. Selain itu cara mengajar

    guru dikelas juga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Hal itu

    dapat dilihat dari sikap siswa ketika mengikuti pelajaran. Siswa merasa

    bosan dengan cara guru yang mengajar hanya dengan ceramah.

    Keenam, adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga

    memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Siswa yang

    motivasi belajarnya tinggi dapat dikarenakan lingkungan belajarnya

    yang nyaman. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa kelas yang

    digunakan untuk siswa belajar memiliki ukuran lumayan besar dengan

    berbagai fasilitas yang ada. Ruang kelas juga sangat tertutup sehingga

    siswa dapat konsentrasi belajar. Selain itu ada taman kecil di depan

    kelas yang membuat sejuk. Pada saat istirahat biasanya siswa senang

    belajar didepan kelas sambil duduk dilantai dengan menikmati udara

    yang sejuk.

    Awalnya peneliti memiliki dugaan bahwa motivasi belajar

    siswa akan cenderung rendah karena hasil wawancara dan observasi

    lapangan menunjukkan bahwa hasilnya cenderung rendah. Meskipun

    begitu hasil dari penelitian ini menunjukkan motivasi belajar pada

    siswa tinggi. Peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP N

    18 Surakarta sebenarmya sudah memiliki motivasi belajar yang baik,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    namun masih perlu dikembangkan supaya dapat berguna bagi dirinya

    sendiri.

    Siswa yang memiliki motivasi tinggi perlu mempertahankan

    dan mengembangkan motivasinya supaya motivasi belajarnya tidak

    menurun dan tetap stabil. Dalam mempertahankan motivasi belajar

    siswa yang tinggi diperlukan peran orangtua dan guru dalam

    melakukan pendampingan belajar. Upaya yang perlu dilakukan oleh

    guru, orangtua, dan siswa untuk mempertahankan motivasi siswa yang

    tinggi yaitu:

    a. Guru sesekali memberikan reward kepada siswa apabila siswa

    memperoleh nilai yang baik.

    b. Orangtua selalu memberikan perhatian pada anaknya dalam hal

    belajar.

    c. Guru dan orangtua selalu memberikan semangat pada anak ketika

    belajar.

    d. Siswa mau belajar dengan teman yang memiliki prestasi yang lebih

    baik supaya ikut termotivasi.

    e. Siswa selalu belajar setiap hari sesuai jadwal yang dibuat supaya

    nilai tidak turun. Apabila nilai tetap stabil maka itu akan membuat

    motivasi belajar siswa tetap tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    2. Capaian S