TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH...

108
TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bimbingan dan Konseling Oleh : Asri Diah Pratiwi NIM: 161114001 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH...

Page 1: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA

DI SEKOLAH ASRAMA

(Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari Menengah

St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Asri Diah Pratiwi

NIM: 161114001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

i

HALAMAN JUDUL

TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA

DI SEKOLAH ASRAMA

(Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari Menengah

St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Asri Diah Pratiwi

NIM: 161114001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPllAN SOSIAL PADA REMAJADi SEKOLAH ASRAMA

(Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari MenengabSt. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tabun Ajaran 201912020)

.. :....

.~

161114001

(j)./---

Oleh:

Asrilliah Pratiwi

Y~K~~~'

Telab dis~iujui oleb:

J-o,

~......

I/}

f1:>.

Dosen Pembimbing

Dr. Yohanes Hen Widodo, M.Psi, Psi.~ ---

Yogyakarta, 06 Mei 2020

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJADi SEKOLAH ASRAMA

(Studi DeskriptifPada Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari MenengabSt. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tabun Ajaran 2019/2020)

Dipersiapkan dan disusun oleb:

Asri Diah Pratiwi

NIM: 16Ill4001

Telab dipertabankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 06 Mei 2020

dan dinyatakan telab memenubi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Anggota 1 : Dr. Y. Heri Widodo, M.Psi, Psi.

Sekretaris : Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd.

Ketua : Dr. Y. Heri Widodo, M.Psi, Psi.

Anggota 2 : Ag. Krisna Indah Marhern, S.Pd. M.A.

Anggota 3 : Dra. MJ. Retno Priyarn, M.Si.

Yogyakarta, 06 Mei 20lOFakuItas Keguruan 11m Pendidikan

. Yohanes Harso~o, S.Pd, M.Si

III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

iv

HALAMAN MOTO

{ Matius 7:7 )

“ ”

( Lukas 1:37 )

( Asri Diah Pratiwi )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan menyertai saya selalu

disetiap proses yang saya jalani dalam penyusunan skripsi ini serta

memberikan berkat-Nya setiap hari dalam kehidupan saya.

Kepada nenek saya tercinta Chatarina Rugiyem dan Kedua orang tua saya

yang terkasih, Bapak Antonius Sutriyono dan Ibu Sri Lestari yang selalu

mendoakan dan memberi semangat dalam penyusunan skripsi.

Kepada adik-adik saya terkasih Alma Larasati Putri dan Satria Julianto

Junior yang telah mendukung saya dan selalu mendoakan yang terbaik untuk

saya dalam penyusuan skripsi ini

Kepada keluarga besar saya yang telah memberikan doa dan memberikan

semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

PERNYATAAN KEASLlAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguh-sungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.

.-.:....

Yogyakarta,06 Mei 2020

Peneliti

~

Asri Diah Pratiwi

NIM: 161114001

VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH MAHASISWA UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama Asri Diah Pratiwi

Nomor Mahasiswa : 161114001

Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAHASRAMA (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas Persiapan Pertama SeminariMenengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran2019/2020)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasik31IDya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminjam dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenamya.

Yogyakarta, 06 Mei 2020

Yang menyatakan

~-Asri Diah Pratiwi

VI1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

viii

ABSTRAK

TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH

ASRAMA

(Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari Menengah

St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020)

Asri Diah Pratiwi

Universitas Sanata Dharma

2020

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan keterampilan sosial di sekolah

asrama pada siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah St. Petrus

Canisius Mertoyudan Magelang tahun ajaran 2019/2020; (2) mengindentifikasi

butir pengukuran dalam keterampilan sosial pada remaja di sekolah asrama yang

capaian skornya sedang; dan (3) mengetahui seberapa tinggi tingkat keterampilan

sosial pada remaja di sekolah asrama. Jenis penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas Persiapan Pertama

(KPP) Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang tahun

ajaran 2019/2020 yang berjumlah 68 siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan Skala Keterampilan sosial yang berjumlah 59 item yang valid.

Skala disusun berdasarkan aspek-aspek keterampilan sosial, yaitu; (1) perilaku

terhadap lingkungan; (2) perilaku interpersonal; (3) perilaku yang berhubungan

dengan diri sendiri; (4) perilaku yang berhubungan dengan tugas. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa; Terdapat 11 siswa dengan persentase 16,17% berada

pada kategori sangat tinggi. Terdapat 44 siswa dengan persentase 64,17% berada

pada kategori tinggi.Terdapat 13 siswa dengan persentase 19,11% berada pada

kategori sedang. Tidak ada siswa yang memiliki capaian hasil keterampilan sosial

yang berada pada kategori rendah dan sangat rendah. Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah St.

Petrus Canisius Mertoyudan Magelang memahami dan memiliki keterampilan

sosial yang baik dalam dirinya.

Kata kunci: Keterampilan Sosial, Remaja, Di Sekolah Asrama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

ix

ABSTRACT

THE SOCIAL SKILLS LEVEL OF STUDENT IN BOARDING SCHOOL

(Descriptive Study On Students Of Preparation Class in Minor Seminary

St. Peter Canisius of Mertoyudan Magelang Academic Year 2019 / 2020)

Asri Diah Pratiwi

Sanata Dharma University

2020

The puproses of this research: 1) to describe social skill of KPP (Kelas Persiapan

Pertama) students at boarding school Minor Seminary St. Petrus Canisius of

Mertoyudan Magelang, Academic Year 2019 / 2020. 2) To identify measurement

point of adolescent social skill at boarding school with have middle achievement

score, and 3) to know how high the degree of adolescent social skill at boarding

school. The research method use descriptive qualitative method with the subject of

research are KPP studens (68 students) at boarding school Minor Seminary St.

Petrus Canisius of Mertoyudan Magelang, Academic Year 2019 / 2020. The

collecting data in this research use scale of social skill with 59 valid item. This

scale arranged based on social skill aspect which consist of : (1) environment

behavior, (2) interpersonal behavior, (3) intrapersonal behavior, (4) task

behavior. The result of this research indicate that : (1) there are 11 students with

procentage 16,17 % at the very high category. There are 44 students with

procentage 64,17 % at the high category, and 13 students with procentage 19,11

% at the middle category. From this data, nobody who have low and very low

category of social skill achievement. This data refers that students have high

social skill in his self. This result also describe that the most of KPP students at

boarding school Minor Seminary St. Petrus Canisius of Mertoyudan Magelang,

Academic Year 2019 / 2020 have understanding capability and good social skill

in his self.

Keyword : Social Skill, Adolescent, At Boarding School.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunia yang

telah diberikan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. peneliti menyadari tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan kerjasama yang

baik dari pihak – pihak yang terlibat, maka peneliti tidak dapat menyelesaikan

skripsi dengan baik dan cepat, oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan menyertai saya selalu

disetiap proses yang saya jalani dalam penyusunan skripsi ini serta

memberikan berkat-Nya setiap hari dalam hidup saya

2. Dr.Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. Yohanes Heri Widodo, M.Psi selaku kepala Program Studi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan juga selaku dosen

pembimbing yang dengan sabar mendampingi peneliti dalam menulis

skripsi.

4. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd selaku wakil kepala Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

5. Dr. M.M. Sri Hastuti M,Pd yang telah pertama kali membimbing saya

dalam penulisan penulisan skripsi

6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah

membimbing dan membagikan ilmunya kepada peneliti selama menempuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

xi

pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma.

7. Bapak Stefanus Priyatmoko atas kesabaran dan semangatnya dalam

membantu melayani proses administrasi di Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

8. Siswa – siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah St.

Pertrus Canisius Mertoyudan Magelang yang berkenan membantu proses

penelitian ini dengan menjadi subyek penelitian

9. Kepada bapak Antonius Agus Sulistyono, S.IP, S.Pd yang telah membantu

saya dalam proses pengambilan data dan selaku guru di Seminari

Menengah St. Pertrus Canisius Mertoyudan Magelang

10. Kepada nenek saya Chatarina Rugiyem yang sudah memberikan dukungan

secara moril sehingga saya bisa bersemangat dalam menjalani studi saya

diperguruan tinggi. Terimakasih atas doa yang selalu senantiasa nenek

berikan untuk saya.

11. Kepada kedua orang tua saya Antonius Sutriyono dan Sri Lestari yang

sudah memberikan dukungan secara materil sehingga saya dapat

melanjutkan studi ke jenjang diperguruan tinggi.

12. Adik saya tercinta Alma Larasati Putri Dan Satria Julianto Junior yang

selalu memberikan semangat dan mendoakan.

13. Seluruh keluarga besar saya yang telah mendukung dan mendoakan di

setiap perjalanan pendidikan yang saya tempuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

14. Kepada sahabat-sahabat saya Resa Hardanti, Bening Cindra Piranti, Regita

Dct, Yoga Hendi Pradana, Sr. Alexa PBHK, Simon Nama Samon

Lamanepa, Fernando Sembiring, Andhika Satya Nugraha, Febriana

Davika Dewi, Shierly Fortuna Imbang, Jonathan Eric Hans Pratama,

Regina Vinnea Astrid, Ade Radesta, Nana, Resti, Desita, Cicilia Adriyani

Sianipar, Dodi Boy Situmorang, Susi Praja, Ayu Semben, Atik Suryatry

~::...

yang selalu mendukung saya dikala saya mulai· patah semangat.

Terimakasih semua sahabatku kalian berarti bagiku.

15. Ternan yang selalu membantu saat proses mengerjakan skripsi ini yaitu,

lrenza Inelza Pabuntang, Stephanie Pagabeyan, Ajeng Pangesti Her lka

Kusumaningrum, Albet Selamet Wakidi, dan Resa Hardanti

16. Ternan - ternan BK Sanata Dhanna angkatan 2016.

17. Almamaterku Universitas Sanata Dhanna.

Meskipun masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, peneliti berharap

semoga sekripsi 1m dapat bennanfaat bagi pembaca. Atas perhatiamlya

peneliti ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 06 Mei 2020

Peneliti

~Asri Diah Pratiwi

Xll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

xiii

DAFTAR ISI

Contents

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... iii

HALAMAN MOTO ................................................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................................................vi

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................................ viii

ABSTRACT ............................................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR............................................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6

C. Batasan Masalah........................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

G. Batasan Istilah .............................................................................................. 9

BAB II ................................................................................................................................. 11

KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................................... 11

A. Hakikat Keterampilan Sosial...................................................................... 11

1. Pengertian Keterampilan Sosial ........................................................................ 11

2. Aspek-aspek Keterampilan Sosial .................................................................... 12

3. Ciri-Ciri Keterampilan Sosial ........................................................................... 15

4. Faktor-Faktor dari Keterampilan Sosial ............................................................ 16

5. Manfaat Memiliki Keterampilan Sosial ............................................................ 18

6. Tujuan Keterampilan Sosial .............................................................................. 21

B. Hakikat Remaja .......................................................................................... 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

xiv

1. Pengertian Remaja ............................................................................................ 22

2. Ciri –Ciri Remaja .............................................................................................. 24

3. Tugas Perkembangan Remaja ........................................................................... 25

4. Relasi Remaja Dengan Teman Sebaya .............................................................. 27

C. Lingkungan Asrama dan Kehidupan Seminaris Di Seminari Menengah St.

Petrus Canisius Mertoyudan .............................................................................. 29

1. Pengertian Asrama ............................................................................................ 29

2. Pengertian Seminaris ........................................................................................ 29

3. Karakteristik Seminaris ..................................................................................... 30

4. Pembinaan di Seminari Menenangah Mertoyudan ........................................... 33

5. Lingkungan Asrama di Seminari Menenangah Mertoyudan ............................ 37

D. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................................. 41

E. Kerangka Pikir ........................................................................................... 43

BAB III ................................................................................................................................ 46

METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 46

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 46

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 46

C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 47

D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 48

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 48

1. Teknik pengumpulan data ................................................................................. 48

2. Instrumen penelitian .......................................................................................... 50

F. Validitas dan Reliabilitas Instrument Penelitian ........................................ 52

1. Validitas Instrumen ........................................................................................... 52

2. Reliabilitas Instrumen ....................................................................................... 54

G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 56

BAB IV ................................................................................................................................ 60

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 60

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 60

B. Pembahasan ................................................................................................ 64

BAB V ................................................................................................................................. 70

PENUTUP ........................................................................................................................... 70

A. Kesimpulan ................................................................................................ 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

xv

B. Saran ........................................................................................................... 71

1. Bagi Siswa ........................................................................................................ 71

2. Bagi Peneliti Selanjutnya .................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 72

LAMPIRAN ......................................................................................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

xvi

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Jumlah Subyek Penelitian ..................................................................... 48

Table 3.2 Keterampilan Sosial pada Remaja di Sekolah Asrama Pengukuran Skala

Likert ..................................................................................................................... 50

Table 3.3 Kisi-Kisi Instrument Kuesioner Keterampilan Sosial ........................... 51

Table 3.4 Item Valid dan Item Tidak Valid .......................................................... 54

Table 3.5 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 55

Table 3.6 Kategori Koefisien Reliabilitas ............................................................. 55

Table 3.7 Norma Kategorisasi............................................................................... 57

Table 3.8 Kategorisasi Keterampilan Sosial pada Remajadi Sekolah Asrama

Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah St. Petrus Canisius

Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020 ................................................. 57

Table 3.9 Skor Tes Hasil Kategorisasi Capaian Item Keterampilan Sosial pada

Remaja di Sekolah AsramaSiswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari

Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019 / 2020

............................................................................................................................... 58

Table 4.1 Kategorisasi Keterampilan Sosial pada Remaja di Sekolah Asrama

Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah St. Petrus Canisius

Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020 ................................................. 60

Table 4.2 Capaian Skor Item Keterampilan Sosial pada Remaja di Sekolah

Asrama Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah St. Petrus

Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020 .................................. 62

Table 4.3 Usulan Topik-Topik Program untuk Meningkatkan keterampilan sosial

............................................................................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

xvii

DAFTAR GAMBAR

Grafik 4.1 Capaian Hasil Keterampilan Sosial Pada Remaja di Sekolah

Asrama………………………………………………………………………….. 49

Grafik 4.1 Capaian Hasil skor item Keterampilan Sosial Pada Remaja di Sekolah

Asrama……………………………………………………………...................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

pmasalah, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, dan batasan

istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Manusia tidak dapat hidup sendiri. Oleh sebab itu dalam menjalani

kehidupannya dibutuhkan orang lain. Seperti yang diketahui bahwa manusia

merupakan makhluk sosial yang berhubungan secara timbal balik dengan manusia

lain (Subhan, 2018). Hubungan timbal balik dapat diwujudkan dengan sikap

saling membantu orang lain, selain itu hubungan timbal balik ini akan menjadi

baik bila manusia memiliki keterampilan sosial dalam dirinya.

Keterampilan sosial adalah suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri

dengan tuntutan sosial yang ada di lingkungan (Hurlock, 1997). Gresham (dalam

Tom Dow n & Jeff Tierney, 2005) mendefinisikan keterampilan sosial adalah

perilaku yang dapat diterima secara sosial memungkinkan individu untuk

berinteraksi secara efektif dengan orang lain dan menghindari atau melarikan diri

dari perilaku sosial yang tidak dapat diterima yang ditunjukkan oleh orang lain.

Menurut Sarwono (2001), keterampilan sosial merupakan perilaku-perilaku yang

dipelajari, yang digunakan oleh individu dalam suatu proses belajar yang

dilakukan oleh seorang individu untuk bertingkah laku berdasarkan norma-norma

yang telah ada dan diakui di dalam masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

2

keterampilan sosial merupakan kemampuan yang dapat dipelajari dan harus

dimiliki seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat.

Keterampilan sosial di dalam lingkungan sangatlah penting, karena

bertujuan memudahkan kita dalam menjalin relasi dengan orang lain yang ada di

lingkungan sekitar kita. Piaget dan Sullivan (dalam Santrock 2007) menekankan

bahwa melalui interaksi dengan teman-teman, remaja dapat mempelajari relasi

timbal balik secara simetris. Keterampilan sosial di kalangan remaja saat ini dapat

berguna sebagai pondasi awal dalam membangun relasi dan karakter yang baik

bagi remaja. Namun bila seorang remaja tidak memiliki keterampilan sosial dalam

dirinya, akan menjadikan remaja tersebut menjadi pribadi yang tertutup, invidualis

dan kurang dalam kemampuan berelasi dengan orang-orang yang ada di

sekitarnya.

Keterampilan sosial pada remaja dipengaruhi juga oleh beberapa faktor

yang dikemukakan oleh Samanci (dalam Matson, 2009), yang menjelaskan faktor-

faktor perkembangan keterampilan sosial ada empat yaitu, pertama keluarga

membawa pengaruh positif bagi perkembangan keterampilan sosial. Kedua

sekolah yang menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan

sosial dalam hal aktivitas di sekolah. Ketiga lingkungan dan masyarakat yang

berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan sosial meliputi waktu yang

banyak untuk kegiatan bersama teman. Keempat karakteristik individu ini

berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan sosial yaitu keterampilan

berbahasa, berkomunikasi, kepercayaan diri, kemampuan untuk mengatasi

gangguan, dan kemampuan personal lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

3

Remaja seharusnya memiliki keterampilan sosial yang baik. Remaja

memiliki banyak cara yang dapat mendukung tingkat keterampilan sosialnya

seperti adanya handphone, internet dan media-media sosial. Tercatat dalam

Asosiasi Penyelegara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang resmi dirilis Okezone

Rabu, 22 Mei 2019 membuktikan bahwa pengguna internet terbanyak adalah pada

usia remaja 15-19 tahun. Media sosial yang ada sekarang ini, memberikan banyak

manfaat terutama dalam hal meningkatkan keterampilan sosial dalam diri karena

memudahkan dalam berkomunikasi.

Remaja dituntut untuk memiliki keterampilan sosial dalam dirinya agar

remaja dapat berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Sekolah

sebagai tempat pengembangan diri bagi remaja tentu memiliki tujuan yang

mengarahkan seluruh kegiatan yang berjalan di dalamnya. Ada sekolah yang

didirikan dengan tujuan tertentu, salah satunya adalah Seminari Menengah St.

Pertrus Canisius Mertoyudan Magelang, sekolah setingkat SMA ini didirikan

sebagai lembaga pembinaan bagi para remaja yang terpanggil menjadi seorang

imam. Pendampingan bagi para remaja yang menjadi siswa di Seminari

Menengah St. Pertrus Canisius Mertoyudan Magelang diatur sedemikian rupa

agar mereka merasa terbantu untuk mengembangkan pribadi dan panggilannya

secara bertahap dan seimbang. Aktifitas-aktifitas yang dilakukan di bagi menjadi

tiga yaitu sanctitas (kesucian), sanitas (kesehatan) dan scientia (pengetahuan)

untuk mengembangkan diri para siswa seperti, bacaan rohani, kelompok kitab

suci, olah raga, pembinaan kepribadian, kelompok ilmiah, sidang akademi (latihan

public speaking), OSIS dan masih banyak lagi yang tujuannya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

4

pengembangan siswa (mahaboro,2002). Di sinilah letak kekhasan Seminari

sebagai tempat pendidikan calon-calon imam. Pendampingan yang di berikan

bukan hanya dari segi intelektual melainkan juga dari sisi kemendalaman

kerohaniannya.

Sebagai remaja yang baru lulus pada Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dan memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA) di Seminari Menengah St. Pertrus

Canisius Mertoyudan Magelang sebagai siswa di Kelas Persiapan Pertama (KPP)

sangat dibutuhkan dalam diri mereka keterampilan sosial dalam diri, agar dapat

berinteraksi dengan orang yang ada disekitarnya dalam konteks sosial dengan

cara-cara yang dapat di terima oleh lingkungan (Dowd and O’kane, 1991). Selain

itu keterampilan juga sangat dibutukan karena siswa yang berada di Seminari ini

datang dari latar belakang yang berbeda-beda dengan sifat dan kebiasaan yang

berbeda pula. Semua itu tentu berbeda dengan pola hidup yang sebelumnya

mereka jalani di rumah dan di sekolah yang lama.

Keadaan terpisah dari keluarga yang ada di rumah terutama ibu juga

dapat menjadi sumber tekanan yang di rasakan oleh para siswa. Bila sebelum

masuk Seminari sebagian tugas rumah tangga seperti mencuci, menyetrika,

ruangan dilakukan oleh ibu atau anggota rumah yang lain, di asrama Seminari

semua harus dilakukan dan dikerjakan sendiri. Hal yang berbeda juga terjadi

seperi saat di rumah kita hanya berinteraksi dengan beberapa orang tetapi di

asrama Seminari mau tidak mau siswa harus berinetraksi dengan teman-teman

yang ada di sekitarnya dan harus saling memiliki toleransi dengan teman agar

dapat hidup berdampingan. Hal-hal ini yang mengakibatkan tekanan yang sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

5

muncul dalam bentuk gejala ganguan seperti sakit perut, salit kepala, gangguan

percernaan, merasa kurang mampu di antara yang lain, ketidakcocokan antar

teman, kurang mampu bergaul dan kurannya rasa percaya diri dalam diri

seminaris. Maka dari itu para siswa sangat dituntut untuk memiliki keterampilan

sosial dalam diri agar dapat dengan mudah menjalani kehidupan berasrama.

Sebuah penelitian penelitian (Rukmana, 2019) di Pondok Pesantren

Darusalam Kepahing Curup Utara Bengkulu kepada para santri yang menyatakan

bahwa kenyataannya keterampilan sosial pada remaja juga ada yang masih

tergolong rendah, walau sebenarnya keterampilan sosial pada remaja itu sangatlah

penting untuk bekal para santri dalam membangun relasi karena tanpa

keterampilan sosial, santri akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi di

tengah-tengah kehidupan pesantren. Kesulitan yang dialami para santri ini terlihat

bahwa masih ada santri yang kurang memiliki keterampilan sosial dalam dirinya.

Menyebabkan mereka menjadi terkucilkan, lebih menutup diri di dalam

lingkungan sosialnya, menjadi seseorang individualis yang berdampak pada

kurangnya minat dalam bergaul. Selain itu, mereka dianggap tidak mampu

berbaur dan bergabung dengan lingkungan di sekitarnya yang membuat remaja

sekarang tidak memiliki teman atau orang-orang terdekat yang menjadi teman

untuk berbagi cerita. Hal-hal ini menjadi permasalahan yang harus diselesaikan di

jaman sekarang ini terutama dikalangan remaja.

Berdasarkan pemaparan fenomena yang terjadi di atas, peneliti tertarik

untuk melakukan sebuah penelitian dengan mengangkat judul “TINGKAT

KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

6

Deskriptif Pada Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari Menengah St. Petrus

Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020)” yang bertujuan untuk

melihat tingkat keterampilan sosial pada remaja apakah memiliki tingkat

keterampilan sosial yang tinggi atau memiliki tingkat keterampilan sosial yang

rendah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan masalah-masalah

sebagai berikut :

1. Remaja kurang memiliki minat bergaul dengan orang lain

2. Remaja yang berada di Seminari yang tertekan karena jauh dari keluarga

3. Remaja yang berada di Seminari yang berasal dari berbagai latar belakang

keluarga dan kepribadian yang beragam yang membuat kesulitan dalam

bergaul

4. Remaja yang berada di Seminari yang tertekan karena dituntut untuk

mandiri menjalankan semua pekerjaannya sendiri

5. Remaja lebih senang menyendiri dan menutup diri (tertutup) di dalam

lingkungan sosialnya.

6. Remaja yang kurang mampu bersosialisasi dengan baik, hal ini

menyebabkan mereka menjadi terkucilkan

7. Remaja tidak memiliki teman atau orang-orang terdekat yang menjadi

teman untuk berbagi cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

7

8. Remaja zaman sekarang memandang bahwa bersosialisasi di luar tidaklah

praktis lebih memilih cara instan yaitu lewat internet.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tampak jelas bahwa permasalahan

yang berkaitan dengan penelitian sangatlah luas. Peneliti hanya membatasi

poin yang akan diteliti, difokuskan pada masalah seberapa tingkat

keterampilan sosial pada remaja sekarang ini yang berdampak pada sikap

remaja yang menjadi tertutup, terkucikan karna sulit berbaur dengan teman-

teman yang ada di sekitarnya.

D. Rumusan Masalah

1. Seberapa tinggi tingkat keterampilan sosial pada remaja di sekolah

asrama Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang

tahun ajaran 2019 / 2020 ?

2. Apa saja butir-butir pengukuran dalam kuesioner tingkat keterampilan

sosial pada remaja di sekolah asrama yang tergolong memiliki skor

yang rendah sebagai dasar penyusunan program bimbingan bagi siswa

di Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang

tahun ajaran 2019 / 2020 ?

3. Topik-topik bimbingan apa saja yang dapat meningkatkan

keterampilan sosial siswa di Seminari Menengah St. Petrus Canisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

8

Mertoyudan Magelang tahun ajaran 2019/2020 berdasarkan butir-butir

kuesioner tingkat keterampilan sosial pada remaja yang masih rendah?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi tingginya tingkat keterampilan sosial pada remaja di

sekolah asrama Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan

Magelang tahun ajaran 2019/2020

2. Mengetahui butir-butir pengukuran dalam kuesioner tingkat

keterampilan sosial pada remaja di sekolah asrama yang tergolong

memiliki skor yang rendah sebagai dasar penyusunan program

bimbingan bagi siswa di Seminari Menengah St. Petrus Canisius

Mertoyudan Magelang tahun ajaran 2019/2020

3. Mengetahui Topik-topik bimbingan apa saja yang dapat meningkatkan

keterampilan sosial siswa di Seminari Menengah St. Petrus Canisius

Mertoyudan Magelang tahun ajaran 2019/2020 berdasarkan butir-butir

kuesioner tingkat keterampilan sosial pada remaja yang masih rendah

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan

dan menambah pengetahuan mengenai tingkat keterampilan sosial

pada remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

9

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru bimbingan dan konseling (BK)

Hasil penelitian ini memberikan informasi pada guru BK

tentang pentingmya keterampilan sosial pada remaja.

b. Bagi siswa,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai tingkat keterampilan sosial pada remaja yang ada

di lingkungan sekolah, agar siswa lebih mudah dalam

membangun relasi.

c. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur yang dapat

digunakan sebagai bahan referensi dalam mengembangkan

penelitian mengenai tingkat keterampilan sosial pada

remaja.

d. Bagi peneliti

Memperluas pemahaman peneliti mengenai pentingnya

tingkat keterampilan sosial pada individu terutama remaja

sekarang ini.

G. Batasan Istilah

Untuk tidak menimbulkan adanya perbedaan pemikiran perlu ada

penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa batasan

istilah yang perlu dijelaskan adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

10

1. Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial adalah kemampuan individu dalam

berinteraksi dengan orang lain yang memungkinkan agar individu

dapat berkomunikasi, belajar, mengajukan pertanyaan, meminta

bantuan, mendapatkan kebutuhan mereka, bergaul dengan orang

lain, dan mencari teman.

2. Remaja

Remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan

dari masa anak-anak menuju dewasa dengan rentang usia 12-18

tahun, yang ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari

aspek fisik, psikis, dan sosialnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan hakikat keterampilan sosial, hakikat siswa

SMA sebagai remaja, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka pikir.

A. Hakikat Keterampilan Sosial

1. Pengertian Keterampilan Sosial

Gresham (dalam Tom Down & Jeff Tierney, 2005) mendefinisikan

keterampilan sosial adalah perilaku yang dapat diterima secara sosial

memungkinkan individu untuk berinteraksi secara efektif dengan orang

lain dan menghindari atau melarikan diri dari perilaku sosial yang tidak

dapat diterima yang ditunjukkan oleh orang lain.

Keterampilan sosial adalah sarana yang memungkinkan

berkomunikasi, belajar, mengajukan pertanyaan, meminta bantuan,

mendapatkan kebutuhan mereka bertemu dengan cara yang sesuai,

bergaul dengan orang lain, mencari teman dan menjalin hubungan yang

sehat, melindungi diri mereka sendiri, dan umumnya dapat berinteraksi

dengan siapapun dan setiap orang yang mereka temui dalam kehidupan

mereka (Dowd dan Tierney, 2005)

Menurut Combs dan Slaby (dalam Dowd dan O’Kane, 1991)

bahwa keterampilan sosial adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan

orang lain dalam konteks sosial dengan cara-cara khusus yang dapat

diterima oleh lingkungan dan pada saat yang sama dapat menguntungkan

individu, atau bersifat saling menguntungkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

12

Cartledge dan Milburn (1995) mengatakan bahwa keterampilan

sosial adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain pada

konteks sosial dengan tujuan yang khusus untuk penerimaan sosial.

Keterampilan sosial adalah kemampuan yang kompleks guna

mendapatkan positif atau negatif reinforcement dan tidak menampilkan

perilaku yang menyebabkan hukuman dari orang lain.

Berdasarkan beberapa pengertian keterampilan sosial yang telah

dikemukakan oleh para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

keterampilan sosial adalah kemampuan individu dalam berinteraksi

dengan orang lain yang memungkinkan agar individu dapat

berkomunikasi, belajar, mengajukan pertanyaan, meminta bantuan,

mendapatkan kebutuhan mereka, bergaul dengan orang lain, dan mencari

teman.

2. Aspek-aspek Keterampilan Sosial

Stephen (Cartledge & Milburn. 1995) mengatakan bahwa keterampilan

sosial ada empat aspek dalam pengembangan perilaku sosial pada

individu. Dalam hal ini keempat aspek menjadi tolak ukur keterampilan

sosial pada remaja, perilaku tersebut yaitu :

a. Perilaku terhadap lingkungan

Perilaku lingkungan merupakan suatu bentuk perilaku yang

mewujudkan tingkah laku sosial individu dalam mengenal dan

merawat lingkungan seperti peduli terhadap lingkungan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

13

membuang sampah pada tempatnya, mengingatkan orang lain

supaya menjaga kebersihan, dan sebagainya.

b. Perilaku interpersonal

Perilaku interpersonal adalah bentuk perilaku yang menunjukkan

tingkah laku sosial individu dalam mengenal dan membangun

hubungan dengan individu lain (dengan teman sebaya atau guru).

Contoh soal ini seperti menerima otoritas, senang membantu orang

lain, mengatasi konflik, berpikir positif terhadap orang lain. Selain

itu menurut Elksnin& Elksnin (dalam adiyanti,1999) merupakan

perilaku yang menyangkut keterampilan, yang di gunakan selama

berinteraksi dengan orang lain. Perilaku ini disebut juga

keterampilan membangun persahabatan misalnya,

memperkenalkan diri, menawarkan bantuan dan memberikan

pujian. Dalam perilaku interpersonal remaja juga dituntut untuk

memiliki keterampilan komunikasi dalam dirinya agar dapat

membantu dan memudahkan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Keterampilan berkomunikasi merupakan salah satu keterampilan

yang digunakan untuk menjalin hubungan sosial yang baik. Dalam

berkomunikasi dapat dilihat dari beberapa bentuk seperti

pendengar yang baik, memperhatikan saat orang lain berbicara, dan

memberikan umpan balik pada lawan bicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

14

c. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri

Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri yaitu suatu bentuk

perilaku yang menunjukan tingkah laku sosial terhadap dirinya

sendiri. Contohnya perilaku yang dapat mengekspresikan perasaan

yang ada dalam diri dan menerima perbuatannya sendiri. Selain itu

perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri menurut Elksnin&

Elksnin (dalam adiyanti,1999) merupakan keterampilan dalam

mengatur diri sendiri sesuai situasi sosial, misalnya keterampilan

menghadapi stres, memahami perasaan orang lain, dan mengontrol

kemarahan.

d. Perilaku yang berhubungan dengan tugas

Perilaku yang berkaitan dengan tugas merupakan respons individu

terhadap sejumlah tugas akademis yang terwujud dalam kegiatan

yang dilakukan oleh individu seperti memperhatikan selama

pembelajaran berlangsung, aktif dalam diskusi di kelas, memiliki

kualitas belajar yang baik, memenuhi tugas-tugas pelajaran di

kelas dan bertanya atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru. Selain itu menurut Elksnin& Elksnin (dalam adiyanti,1999)

merupakan keterampilan sosial yang dapat mendukung prestasi

belajar di sekolah misalnya, mendengarkan guru saat di kelas,

mengerjakan tugas sekolah, dan mengikuti semua peraturan yang

ada di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

15

Berdasarkan uraian di atas maka yang merupakan aspek keterampilan

sosial adalah perilaku terhadap lingkungan, perilaku interpersonal,

perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri, perilaku yang

berhubungan dengan kesuksesan tugas akademik, dan keterampilan

komunikasi.

3. Ciri-Ciri Keterampilan Sosial

Menurut Schneider, dkk (dalam Rubin, 2006) agar seseorang

berhasil dalam interaksi sosial, maka dibutuhkan beberapa keterampilan

sosial yang terdiri dari pikiran, pengaturan emosi, dan perilaku yang

nampak, yaitu:

a. Memahami pikiran, emosi, dan tujuan orang lain

b. Menangkap dan mengolah informasi tentang patner sosial serta

lingkungan pergaulan yang potensial menimbulkan terjadinya

interaksi.

c. Menggunakan berbagai cara yang digunakan untuk memulai

pembicaraan atau interaksi dengan orang lain, memeliharanya, dan

mengakhirinya dengan cara yang positif.

d. Memahami konsekuensi dari sebuah tindakan sosial, baik bagi diri

sendiri maupun bagi orang lain.

e. Bersikap sungguh-sungguh dan menghargai orang lain.

f. Dapat mengontrol emosi dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

16

Menurut Hurlock dalam (Sarwono, 2001) ada empat kriteria

sebagai ciri-ciri keterampilan sosial yaitu:

a. Kemampuan beradaptasi dengan norma yang berlaku.

Setiap kelompok masyarakat mempunyai norma-norma, dimana

norma-norma tersebut telah dibuat oleh kelompok tertentu dan

harus dipatuhi oleh setiap orang yang masuk dalam kelompok

tersebut.

b. Memperlihatkan sikap menyenangkan pada orang lain.

Tingkah laku yang dimunculkan oleh seseorang harus dapat

memperlihatkan sikap-sikap yang baik terhadap semua anggota

kelompok.

c. Menyesuaikan diri dengan setiap kelompok yang dimasukinya.

Seseorang yang masuk ke dalam suatu kelompok masyarakat harus

mampu menyesuaikan diri dengan kelompoknya, sesuai dengan

aturan dimana kelompok yang ia masuki.

d. Dapat beradaptasi dan menjalankan perannya dengan baik.

Seorang anggota kelompok harus mampu beradaptasi dan

menjalankan perannya dengan baik di dalam kelompoknya maupun

dimana ia berada dalam suatu kelompok tertentu.

4. Faktor-Faktor dari Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial pada remaja dipengaruhi juga oleh beberapa

faktor yang dikemukakan oleh Samanci (Matson, 2009), yang menjelaskan

faktor-faktor perkembangan keterampilan sosial ada empat yaitu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

17

a. Keluarga

Keluarga membawa pengaruh positif bagi perkembangan

keterampilan sosial meliputi dukungan keluarga, waktu yang

berkualitas untuk individu, perilaku positif dari orang tua saat

komunikasi di rumah, lingkungan keluarga yang demokratis, dan

penerimaan penuh keluarga terhadap individu.

b. Sekolah

Sekolah yang menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap

perkembangan sosial dalam hal aktivitas di sekolah, perilaku sosial

positif guru, manajemen sekolah, kelas yang demokratis, metode

dan teknik pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta upaya

mengurangi stres terhadap ujian.

c. Lingkungan dan masyarakat

Hal ini yang berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan

sosial meliputi waktu yang banyak untuk kegiatan bersama teman,

partisipasi aktif individu dalam kegiatan sosial dan keluarga di

lingkungannya, dan sering bermain bersama teman.

d. Karakteristik individu

Hal ini yang berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan

sosial yaitu keterampilan berbahasa, berkomunikasi, kepercayaan

diri, kemampuan untuk mengatasi gangguan, dan kemampuan

personal lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

18

Secara lebih khusus, ada empat faktor yang mempengaruhi

keterampilan sosial (Hakim, 2002) yaitu:

a. Sifat dasar, meliputi karakter, watak, serta sifat emosional. Sifat

dasar merupakan warisan dari ayah ibu yang diturunkan melalui

gen dan ini juga dapat berpengaruh dalam cara kita bersosialisasi.

b. Lingkungan adalah kondisi sekitar individu baik lingkungan alam,

kebudayaan, dan masyarakat dapat mempengaruhi proses

sosialisasi.

c. Motivasi merupakan kekuatan dalam diri seseorang yang

menggerakannya untuk melakukan sesuatu dengan baik. Motivasi

yang ada dalam diri seseorang dapat mempengaruhi proses

sosialisasi

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

perkembangan keterampilan sosial individu dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Faktor yang pertama timbul dalam diri individu itu sendiri,

sedangkan faktor yang kedua adalah akibat dari interaksi dengan

lingkungan sosial sehingga kondisi lingkungan dapat mempengaruhi

tingkah laku seseorang

5. Manfaat Memiliki Keterampilan Sosial

Menurut Johnson & Johnson (1990) mengemukakan lima manfaat

keterampilan sosial, yaitu:

a. Perkembangan kepribadian dan identitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

19

Dapat mengembangkan kepribadian dan identitas karena

kebanyakan dari identitas masyarakat di bentuk dari hubungannya

dengan orang lain. Sebagai hasilnya dalam berinteraksi dengan

orang lain, individu menjadi memiliki persamaan yang lebih baik

tentang diri sendiri. Sebaliknya jika seseorang rendah dalam

keterampilan interpersonalnya dapat mempengaruhi hubungannya

dengan orang lain dan membentuk pandangan yang tidak tepat

tentang dirinya.

b. Mengembangkan produktivitas pada diri

Keterampilan sosial juga cenderung mengembangkan kemampuan

produktivitas yang merupakan keterampilan umum yang sangat di

butuhkan oleh individu. Keterampilan ini sangat penting karena

dapat membantu individu saat memasuki dunia kerja.

c. Meningkatkan kualitas hidup

Meningkatkan kualitas hidup adalah hasil positif lainnya dari

memiliki keterampilan sosial karena setiap individu membutuhkan

hubungan yang baik, dekat, dan intim dengan individu lainnya.

d. Meningkatkan kesehatan fisik

Hubungan yang baik dan saling mendukung akan mempengaruhi

kesehatan fisik. Penelitian menunjukan hubungan yang berkualitas

tinggi, memiliki hubungan dengan hidup yang panjang dan dapat

dengan cepat pulih dari sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

20

e. Meningkatkan kesehatan psikologis

Penelitian menunjukkan bahwa kesehatan psikologi yang kuat,

dipengaruhi oleh hubungan positif dan dukungan dari orang lain,

ketidakmampuan mempertahankan dan mengembangkan hubungan

positif dengan orang lain dapat mempengaruhi pada kecemasan,

depresi, frustasi, dan kesepian. Telah terbukti bahwa

mengembangkan hubungan positif dengan orang lain dapat

mengurangi stress psikologis, yang menciptakan kebebasan,

identitas diri, dan harga diri.

Beberapa manfaat manfaat memiliki keterampilan sosial

menurut (Hakim, 2002) yaitu :

a. Banyak teman

b. Memiliki relasi yang baik

c. Memilki wawasan yang luas

Manfaat memiliki keterampilan sosial menurut (Subagio, 2006) :

a. Meningkatkan status yang sering kali diikuti dengan

meningkatnya kepercayaan dan meningkatkan peranan sosial

di lingkungan.

b. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial maupun

dengan lingkungan fisiknya.

c. Memiliki banyak teman atau relasi usaha yang akan

mengakibatkan ketentraman dalam pergaulan dan keberhasilan

dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

21

6. Tujuan Keterampilan Sosial

Diharapkan setiap individu dapat memenuhi enam tujuan keterampilan

sosial (Zaitun,2016) yaitu :

a. Agar setiap orang dapat hidup dengan baik di tengah-tengah

masyarakat.

b. Agar setiap orang dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan

harapan masyarakat.

c. Agar setiap orang dapat menyadari keberadaannya dalam

masyarakat.

d. Agar masyarakat tetap utuh. Keutuhan masyarakat dapat terjadi

bila di antara warganya saling berinteraksi dengan baik.

e. Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan

seseorang untuk melangsungkan kehidupan di tengah-tengah

masyarakat.

7. Cara meningkatkan keterampilan sosial dalam diri

Menurut (Nur, 2016), cara meningkatkan keterampilan sosial pada

remaja adalah dengan beberapa cara yaitu :

a. Diajak belajar berdiskusi dengan orang-orang yang ada di

sekitarnya.

b. Diajak untuk memahami bahwa setiap orang memiliki keunikan

yang berbeda dalam diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

22

c. Diajak untuk mencoba mandiri dalam menghadapi masalah yang

sedang di hadapi.

d. Diajak untuk bermain peran atau sosio drama

e. Diajak berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan entah di lingkungan

masyarakat ataupun di sekolah.

B. Hakikat Remaja

1. Pengertian Remaja

Remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat

penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik sehingga

mampu bereproduksi. Menurut Konopka masa remaja itu berada pada

usia awal 12-15 tahun, remaja madya 15-18 tahun, remaja akhir 18-22

tahun (Jahja, 2011)

Menurut Borring. E. G (Klara.Sr, 2010) mengatakan bahwa remaja

adalah suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi

dari anak-anak ke masa dewasa, yang meliputi suatu perkembangan yang

dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.

Menurut pandangan Lustin Pikunas (Jahja, 2011), remaja

dipandang sebagai masa strom and stress, frustasi dan penderitaan,

konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan

perasaan tersisihkan dari kehidupan sosial-budaya orang dewasa.

Menurut Stanley Hall (Santrock,2011) remaja adalah masa

pergolakan yang dipenuhi oleh konflik, berbagai pikiran, perasaan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

23

tindakan yang berubah-ubah antara kesombongan dan kerendahan hati,

niat yang baik dan godaan, kebahagian dan kesedihan dalam diri seorang

remaja.

Menurut pandangan Piaget (Hurlock,1997) yang mengatakan

remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam

masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya

berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama,

atau paling tidak sejajar di anatara orang dewasa yang ada di sekitarnya.

Menurut Neidahart (Klara.Sr, 2010) menyatakan bahwa masa

remaja adalah masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak

ke masa dewasa, dan pada masa ini remaja di tuntut untuk lebih mandiri

dalam dirinya. Pendapat yang ditulis oleh Neidahart hampir sama dengan

yang dikemukakan oleh Otorank dalam Hurlock bahwa masa remaja

merupakan masa perubahan yang drastis dari keadaan tergantung

menjadi lebih mandiri.

Daradjat (Klara.Sr, 2010) mengatakan masa remaja adalah masa

dimana munculnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya

kekuatan serta kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya pikirnya pun

lebih matang dari pada sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah dikemukakan

oleh para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah

individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

24

menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat

dari aspek fisik, psikis, dan sosialnya.

2. Ciri –Ciri Remaja

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi

perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa

perubahan yang terjadi selama masa remaja (Jahja, 2011):

a. Peningkatan emosional terjadi secara cepat pada masa remaja awal

yang di kenal sebagai masa strom and stress. Peningkatan emosional

ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi

pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial peningkatan emosi ini

merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang

berbeda dari masa sebelumnya. Pada remaja misalnya, mereka

diharapkan untuk tidak bertingkah laku seperti anak-anak, mereka

harus lebih mandiri, dan bertanggung jawab. Kemandirian dan

tanggungjawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan

tampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.

b. Perubahan yang cepat secara fisik juga yang juga disertai kematangan

fisik secara seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa

tidak yakin akan diri sendiri dan kemampuan mereka sendiri.

Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal

seperti pada sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun

perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan bentuk

tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

25

c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan

orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi

bagi dirinya, yang dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan

hal menarik yang baru dan menantang. Hal ini juga dikarenakan

adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka

remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada

hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan

dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan

individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis

dan orang dewasa.

d. Perubahan nilai, menjadikan apa yang mereka anggap penting pada

masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena telah mendekati

dewasa.

e. Kebanyakan remaja kebingungan dalam menghadapi perubahan yang

terjad, karena ada dua hal yang bertentangan disatu sisi mereka

menginginkan kebebasan, tetapi disisi lain mereka takut akan

tanggung jawab yang menyertai kebebasan ini, serta meragukan

kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab ini.

3. Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya

meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk

mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

26

tugas-tugas perkembangan remaja menurut William Kay (Jahja,2011)

mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut :

a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya

b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua

c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar

bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secata individual

ataupun kelompok.

d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.

e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap

kemampuannya sendiri.

f. Memperkuat kemampuan mengendalikan diri, atas dasar nilai dan

prinsip-prinsip hidup.

g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku)

kanak-kanakkan.

Adapun tugas perkembangan remaja menurut (Hurlock, 2002) yaitu :

a. Mampu menerima keadaan fisiknya

b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa

c. Mampu membina hubungan baik dengan sesama jenis maupun

lawan jenis

d. Mencapai kemandirian emosional

e. Mencapai kemandirian ekonomi

f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat

diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

27

g. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan

untuk memasuki dunia dewasa

h. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan

keluarga.

Dapat disimpulkan bahwa tugas-tugas perkembangan remaja

adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di

sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun psikologisnya

menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan

tantangan hidup yang ada dihadapannya.

4. Relasi Remaja Dengan Teman Sebaya

Menurut Zaitun (2016) teman sebaya adalah (teman bermain)

pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampun berpergian keluar

rumah. Pada awalnya dimaksud sebagai kelompok yang bersifat rekreatif

(menyenangkan), namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses

sosialisasi setelah keluarga. Dari relasi remaja dengan teman sebaya

munculah beberapa Fungsi dari Teman Sebaya yaitu,

Hartum (1992) mengidentifikasi fungsi teman sebaya dalam

kehidupan sosial remaja, sebagai berikut :

a. Hubungan teman sebaya sebagai sumber emosi baik untuk memperoleh

rasa senang maupun untuk beradaptasi terhadap stress.

b. Hubungan teman sebaya sebagai sumber kognitif untuk pemecahan

masalah dan perolehan pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

28

c. Hubungan teman sebaya sebagai landasan untuk terjalinnya bentuk-

bentuk hubungan lainnya (misalnya hubungan dengan saudara

kandung) yang lebih harmonis.

d. Hubungan teman sebaya sebagai konteks dimana keterampilan sosial

dasar (misalnya keterampilan komunikasi social, keterampilan kerja

sama, dan keterampilan masuk kelompok) diperoleh atau ditingkatkan.

Santrock (2007) mengemukakan bahwa,“relasi yang baik diantara

teman-teman sebaya dibutuhkan bagi perkembangan sosial yang normal di

masa remaja. Isolasi sosial, atau ketidakmampuan untuk “terjun” dalam

sebuah jaringan sosial, berkaitan dengan berbagai bentuk masalah dan

gangguan.”

Piaget dan Sullivan (Santrock, 2007) menekankan bahwa melalui

interaksi dengan teman-teman sebaya, anak-anak dan remaja mempelajari

modus relasi yang timbal balik secara simetris. Anak-anak mengeksplorasi

prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan melalui pengalaman mereka ketika

menghadapi perbedaan pendapat dengan teman-teman sebaya. Sebaliknya,

terdapat sejumlah ahli teori yang menekankan pengaruh negatif dari

teman-teman sebaya bagi perkembangan anak dan remaja. Bagi beberapa

remaja, pengalaman ditolak atau diabaikan dapat membuat mereka merasa

kesepian dan bersikap bermusuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

29

C. Lingkungan Asrama dan Kehidupan Seminaris Di Seminari Menengah

St. Petrus Canisius Mertoyudan

1. Pengertian Asrama

Menurut KBBI V asrama adalah suatu tempat tinggal bagi

kelompok orang untuk sementara waktu yang terdiri atas sejumlah

kamar dan biasanya di dalamnya di pimpin oleh seorang kepala asrama.

Boarding school (sekolah asrama) adalah sistem sekolah dengan

asrama, dimana peserta didik dan para guru seta pengelola sekolah

tinggal di asrama yang berada dalam lingkungan sekolah, dalam kurun

waktu tertentu biasanya satu semester diselingi dengan libur satu bulan.

(Arsy Karima Zahara, 2008)

Perbedaan sekolah asrama dengan sekolah umum adalah pada

jumlah siswa tiap kelas, pada siswa yang sekolah asrama jumlah siswa

di kelas lebih sedikit dibandingkan dengan sekolah umum agar para

guru bisa melakukan pendekatan pada siswa. (Gaztambide Fernandez,

Ruben, 2009)

2. Pengertian Seminaris

Seminaris adalah remaja yang sedang menjalani pendidikan calon

imam di Seminari. Dalam buku Pedoman Pembinaan Calon Imam di

Indonesia, Seminari Menengah (2001) membuktikan bahwa seminaris

adalah remaja yang berasal dari lingkungan yang beranekaragam dan

bercita-cita menjadi imam sesuai dengan persepsinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

30

Dalam buku pedoman ini, lebih lanjut tentang seminaris adalah

seorang remaja yang bersekolah di Seminari Menengah Mertoyudan

dengan usia rata-rata 15 sampai 17 tahun. Sebagai remaja mereka sedang

dalam proses menuju kematangan fisik dan seksi dengan segala

pemikiran sosial dan psikologisnya. Ketika proses ini berjalan dengan

baik tanpa masalah yang berarti, mungkin remaja yang dipertanyakan

tidak akan meningkatkan banyak kesulitan dalam pengembangannya.

3. Karakteristik Seminaris

Seminaris mengalami perkembangan sebagaimana remaja lainnya

Menurut (Driyanto, 2001), secara sosial teman sebaya memiliki pengaruh

yang besar dalam menentukan pedoman atau pola dalam berperilaku dan

bersikap. Pengaruh teman sebaya dirasakan lebih besar dari pada

pengaruh orang tua. Apabila sebagai remaja individu tidak memiliki

orang dewasa yang dapat dipercaya dan dapat menerima apaadanya.

Secara psikologis mereka berada dalam proses pencarian jati diri

sehingga cenderung untuk mempertanyakan nilai-nilai, aturan-aturan dan

otoritas lingkungannya sebelum dapat menerimanya dengan mantap.

Sikap mempertanyakan berbagai hal ini hendaknya dilihat sebagai suatu

yang diharapkan dilihat sebagai sesuatu yang "sehat" selama tidak

berlebihan (Driyanto, 2001).

Lingkungan tempat seminaris dibesarkan perlu mendapat perhatian

dalam usaha memahami para seminaris karena lingkungan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

31

mempengaruhi perkembangan seminaris sebagai individu (Hadisiswoyo,

dkk., 2004). Lingkungan akan mengikuti perubahan. Perubahan yang

dapat turut mempengaruhi pertumbuhan kepribadian seminaris

diantaranya sebagai berikut :

a. Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah memungkinkan

terjadinya pemaparan lebih banyak informasi yang mempromosikan

sikap konsumtif dan hedonistik. Oleh karena itu adalah wajar bila

kecenderungan ini juga terlihat pada diri dan kehidupan para remaja.

b. Perkembangan ekonomi yang pesat telah memperbanyak pilihan yang

ditawarkan kepada masyarakat, termasuk remaja. Dalam situasi yang

demikian, ada kecenderungan untuk takut membuat komitmen jangka

panjang karena hal ini berarti dapat menghilangkan kesempatan

mencoba pilihan lain yang kelihatan menarik juga.

c. Semakin banyak keluarga yang di dalamnya suami dan istri sama-

sama bekerja. Hal ini mengakibatkan waktu yang diberikan orang tua

untuk mendidik anak-anak semakin sedikit. Namun demikian,

pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa kekurangan waktu ini

dapat diimbangi dengan kualitas relasi antara orang tua dengan anak.

Dalam buku Pedoman Pembinaan Calon Imam di Indonesia Bagian

Seminari Menengah (Driyanto, 2001), disebutkan bahwa remaja yang

dapat diterima menjalani pembinaan di Seminari Menengah harus

memiliki karakteristik sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

32

a. Memiliki kemampuan untuk mengikuti pelajaran tingkat Sekolah

Menengah Atas (SMA)

b. Perkembangan psikologis, transisi dan sosial relatif sehat yang

dapat dilihat dari indikator berikut :

1) Tidak memiliki rasa rendah diri atau percaya diri yang

berlebihan.

2) Mempunyai kegiatan lain di luar hal-hal yang terkait dengan

tugas sekolah.

3) Memiliki beberapa teman dekat yang kepadanya ia dapat

mengungkapkan isi hati secara terbuka.

4) Memiliki relasi yang baik dengan orang tua atau orang

dewasa lain yang dekat dengannya.

5) Dapat mengatur waktu dan prioritas dalam menjalankan tugas

sehari-hari. Dalam hal ini, pendapat guru yang diterima

calon dapat merupakan masukan yang berharga.

6) Sebagai calon imam yang melayani umat yang sangat

beragam, beberapa indikator yang dapat membantu adalah :

a) Dapat berteman dengan siapapun tanpa membedakan

agama, suku bangsa, ras, status ekonomi, status sosial,

status sosial, kepandaian atau hal lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

33

b) Memperhatikan kebutuhan orang lain, suka membantu,

dan rela mengalah untuk hal-hal yang lebih penting.

c) Bersedia mengerjakan tugas apa saja, baik yang bergengsi

maupun yang sederhana.

Seorang calon imam yang melibatkan Allah merupakan sumber

kekuatan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, beberapa indikator yang

dapat membantu yaitu: memiliki relasi yang personal dan komunal

dengan Allah, memiliki kebiasaan berdoa yang relatif teratur, meskipun

umumnya sebagai seorang remaja pernah mengabaikan perayaan ekaristi

mingguan, ia tidak pernah menentang hal tersebut dalam jangka waktu

yang lama, tidak menutup diri terhadap kegiatan atau hal-hal yang

bersifat spiritual

4. Pembinaan di Seminari Menengah Mertoyudan

a. Tujuan pembinaan di Seminari Menengah Mertoyudan

Dalam Pedoman Dasar Seminari Menengah St. Petrus

Canisius Mertoyudan (2015) ditegaskan bahwa posisi Seminari

Menengah sebagai tempat pendidikan calon imam dan tempat

membangun gereja setempat. Di atas posisi tersebut, tujuan

pembinaan di Seminari Menengah Mertoyudan ditetapkan sebagai

berikut (Hadisiswoyo, dkk., 2004):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

34

1) Mendampingi seminaris dalam mengolah hidup rohani,

panggilan, kegerejaan, dan kemasyarakatan, agar mampu

mengambil keputusan sesuai dengan panggilan hidupmya.

2) Mendampingi seminaris untuk mengembangkan diri menjadi

pribadi yang sehat secara fisik maupun psikis, dewasa secara

manusiawi, maupun kristiani, sehingga seminaris memiliki

kesiasiagaan menghadapi panggilan Tuhan.

3) Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang

efektif dan efisien agar kompetensi seminaris berkembang

secara optimalsehingga seminaris memiliki bekal yang

memadai untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan imamat

berikutnya.

b. Fokus Pembinaan Kelas Persiapan Pertama

Dalam proses pembinaan terhadap masing-masing kelas, ada

beberapa hal pokok yang menjadi fokus di dalamnya sehingga tujuan

pembinaan dapat dilakukan secara tepat. Demikian pula dalam

pembinaan bagi seminaris Kelas Persiapan Pertama atau Medan

Pratama. Fokus Pembinaan di Medan Pratama adalah (Hadisiswoyo,

dkk., 2004):

1) Seminaris krasan atau betah dengan tempat baru, teman baru, dan

suasana baru, serta kebahagiaan kebahagiaan sebagai orang yang

terpanggil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

35

2) Seminaris memiliki dasar hidup yang suci, sehat, dan tekun dalam

studi. Untuk itu mereka dibimbing untuk mengenal dan mulai

menghayati tradisi hidup rohani, liturgi, devosi, mengembangkan

hidup sehat dan diperkenalkan dengan cara belajar yang efektif

dalam rangka menumbuhkan budaya belajar.

3) Seminaris memiliki landasan pengolahan kepribadian dan

sosialitas, untuk itu mereka dibimbing untuk memulai mengolah

seksualitas, memahami tata nilai dan membina keterbukaan,

mengatur hubungan dengan keluarga, belajar hidup bersama, dan

memiliki mekanisme hidup berkelompok.

4) Seminaris masuk dalam proses remediasi, yaitu memperdalam

dan meningkatkan pengetahuan yang telah diterima di Sekolah

Menengah Pertama sebagai persiapan ke tingkat berikutnya yaitu

SMA Seminari.

Pembinaan di Seminari Menengah Mertoyudan didasarkan

pada tiga aspek pembinaan yaitu sanctitas, sanitas dan scientia.

Atas dasar ketiga aspek tersebut, kegiatan di Seminari disusun.

Dalam aspek sanctitas, seminaris didampingi agar

berkembang dalam hidup rohani (Hadisiswoyo, dkk., 2004).

Kegiatan dalam aspek sanctitas dijabarkan dalam 3 hal pokok yaitu:

Pembinaan hidup rohani, di dalam persetujuan lengkap tradisi doa,

kegiatan liturgis, kegiatan bimbingan spiritual dan pembinaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

36

kepamongan, retret, rekoleksi, perlindungan, koreksi persaudaraan

(correctio fraterna) dan beragam spekulasi, pembinaan hidup

panggilan dimana seminaris dibimbing untuk lebih mengenal

panggilan Tuhan. Untuk tujuan ini, pihak Seminari

mengikutsertakan orang tua, pembinaan hidup menggotong dan

memasyarakat, diajak untuk mengemban semangat pelayanan

dengan pelayanan Pendampingan Iman Anak (PIA), menjalin kerja

sama dengan pemeluk agama lain, serta menumbuhkan jiwa

kepemimpinan dan berorganisasi melalui tugas kebidelan dan tugas

lain di asrama atau sekolah (OSIS).

Dalam aspek sanitas. Kegiatan yang ditujukan untuk

kesehatan jasmani dan rohani seminaris. Kegiatan yang diumumkan

dalam 2 hal pokok, yaitu: (1) Pembinaan kesehatan badan melalui

makanan sehat, kegiatan olah raga, kerja tangan (opera) atau

pemeliharaan rumah dan lingkungan, rekreasi dan liburan. (2)

Pembinaan kedewasaan manusiawi yang diberikan, bimbingan untuk

menerima dan menerima diri sendiri, keluarga dan lingkungan yang

membesarkannya melalui sejarah hidup yang kemudian diolah

bersama pembimbing rohani dan staf kepamongan. Mengadakan

dasar karya, dasar wilayah dan dasar vertikal untuk mengembangkan

kemampuan berelasi, keterbukaan, kemampuan berdialog,

solidaritas, kerja sama, rasa kompetensi, dan keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

37

menyelesaikan konflik. Penghayatan seksualitas dilakukan dengan

memberikan ceramah tentang seksualitas.

Dalam aspek scientia, seminaris dididik memiliki

kedisiplinan berpikir, tradisi membaca dan mengembangkan potensi

diri. Kegiatan dalam aspek scientia dijabarkan dalam 3 hal pokok,

yaitu: (1) Pengembangan pengetahuan, sesuai kebutuhan kegiatan

belajar di sekolah dan asrama, menyelenggarakan ceramah, seminar,

diskusi dan sebagainya. (2) Pengembangan keterampilan, di bawah

pelatihan jurnalistik, sidang akademi (berbicara di depan umum)

untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum, runtut dan

tajam, pengembangan diri dalam bidang seni dan terampil dalam

menggunakan teknologi informasi. (3) Pengembangan kemampuan

berorganisasi, melalui OSIS, kepengurusan sidang akademi, Malam

Kreativitas (MK), kebidelan, dan sebagainya.

5. Kelebihan Dan Kekurangan Sekolah Asrama

Dalam sekolah asrama memiliki banyak kelebihan, tetapi juga terdapat

beberapa kekurangan. Beberapa kelebihan dalam sekolah asrama

menurut Dian (Sihombing, 2015) :

a. Tempat siswa untuk belajar lebih mandiri karena berada jauh dari

orang tua dan keluarga yang mau tidak mau memaksa siswa untuk

belajar hidup lebih mandiri. Mandiri di sini bukan hanya

melakukan segala sesuatu sendiri karena di dalam asrama tinggal di

lingkungan asrama haruslah memiliki kemampuan sosial dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

38

beradaptasi dengan lingkungan yang baru, dimana ada banyak

orang yang ada di sekitar kita seperti teman, guru, staf sekolah dan

banyak lagi yang akan menjadi keluarga kita di dalam asrama.

b. Dapat membantu kita menjadi memiliki toleransi, karena kita

hidup berdampingan dengan orang lain.

c. Hidup menjadi lebih teratur, karena pihak sekolah sudah memiliki

jadwal kegiatan sehari-hari untuk siswa mulai dari waktu bangun

tidur, makan, belajar, mengerjakan tugas-tugas sampai waktu tidur

malam.

d. Ada dua pendamping, pendamping pertama adalah kepala sekolah

dan pendamping kedua adalah kepala asrama.

e. Resiko terlambat masuk sekolah sangat minim, karena biasanya

sekolah dan asrama berada dalam satu kompleks dengan jarak yang

tidak jauh.

f. Makanan terjamin, dalam hal ini sama dengan di rumah makanan

yang disantap sehari-hari lebih terjamin untuk gizi dan

kebersihannya.

g. Fasilitas lebih lengkap, karena biasanya fasilitas tersebut akan

mengkomodir kegiatan sehari-hari siswa yang berada di dalam

lingkungan asrama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

39

Selain kelebihan yang ada di atas ada juga kekuranagan yang dimiliki

sekolah asrama yaitu :

a. Perasaan yang jenuh pada siswa, karena lingkungan sekolah dan

asrama berada dalam satu lokasi sehingga timbul perasaan bosan

tinggal di lingkungan yang sama setiap harinya dan perasaan ini

juga dapat muncul karena siswa menjalani rutinitas yang sama

setiap harinya.

b. Makanan asrama yang di sediakan belum tentu sesuai selera,

karena biasaya siswa hanyan makan, makanan yang sudah

disediakan asrama dan mau tidak mau siswa harus beradaptasi

dengan hal tersebut.

c. Tidak privasi, karena siswa yang tinggal bersama-sama dan

menggunakan fasilitas bersama-sama.

d. Kurang mengenal lingkungan di luar asrama.

6. Lingkungan Asrama di Seminari Menengah Mertoyudan

Lingkungan asrama Seminari menurut (pedoman pembinaan

Seminari Menengah St. Petrus Canisius, 2015) adalah Lingkungan

pembinaan sekolah, sekolah, keluarga, paroki, dan masyarakat.

Lingkungan Pembinaan saling terkait dengan masing-masing dan

masing-masing mempunyai peran yang mendukung pengembangan diri

seminaris penuh seperti :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

40

a. Pembinaan menuju kedewasaan pribadi dapat dihubungkan antara lain

melalui sistem asrama. Sebagai Lingkungan pembinaan, asrama

pendukung dan pelengkap di sekolah. Asrama bukan tempat tìnggal

untuk menampung seminaris melainkan suatu komunitas yang

menawarkan berbagai pengalaman hidup bersama yakni suasana yang

mendukung usaha meraih kematangan pribadi seminaris agar mampun

menanggapai panggilannya secara bertanggung jawab.

b. Sistem pendidikan asrama dipilih karena asrama memuat sisi-sisi

positif: membawa seminaris ke arah kematangan.emosi dan afeksi,

membentuk kebiasaan yang baik dan keutamaan-keutamaan,

mendorong seminaris untuk mempergunakan waktu secara efektif dan

efisien, membiasakan cara hidup berkomunitas, mengembangkan

bakat dan kemampuan seminaris untuk berdaya guna dan terarah.

c. Sistem pendidikan asrama Seminari memiliki tradisi panjang yang

teruji untuk membentuk habitus baru yaitu dengan berbagai aktivitas

kegiatan yang dipilih, tata ruang yang mendukung formasi, penetapan

tata tertib hidup bersama yang memperlancar hidup berkomunikasi,

serta pendampingan staf yang intensif.

d. Setiap medan dilayani oleh minimal 2 orang staf kepamongan yang

yang bertanggung jawab atas terpenuhinya fokus dan aspek-aspek

pembinaan serta berjalan segala aktivitas pembinaan. Staf

kepamongan hadir di tengah-tengah komunitas medan, memberikan

perhatian baik secara personal maupun komunal. Wawancara pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

41

dilakukan secara personal secara berkala untuk mengetahui

perkembangan seminaris. Rekomendasi secara komprehensif dan

seimbang di buat pada akhir tahun agar pendampingan berlangsung

secara terpadu dan berkesinambungan di tahun berikutnya.

D. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain :

1. Dari hasil pelitian (Dewanti,dkk, 2016) ini bertujuan agar mengetahui

hubungan keterampilan sosial dan penggunaan gadget smartphone

dengan prestasi belajar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah

deskriptif korelasional pada subyek penelitian yang berjumlah 84 siswa.

Instrumen yang digunakan adalah skala keterampilan sosial dan skala

penggunaan gadget smartphone dengan jumlah 77 butir. Uji coba

dilakukan kepada 40 orang yang menghasilkan validitas butir sebesar

0,312 serta reliabilitas sebesar 0,929 dan 0,912. Hasil uji penelitian

menunjukkan korelasi sebesar R= 0,769, p = 0,000 < 0,05 artinya ada

hubungan antara keterampilan sosial dan penggunaan gadget

smartphone dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 9 Malang.

2. Dari hasil penelitian (Maharani.dkk, 2018) keterampilan sosial peserta

didik rendah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “apakah

layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi efektif untuk

meningkatkan keterampilan sosial yang rendah pada peserta didik kelas

XII IPA 2, IPA 5 dan IPS 1, IPS 2 SMA Negeri 7 Bandar Lampung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

42

tahun ajaran 2016/2017?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi

efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial yang rendah pada

peserta didik kelas XII IPA 2, IPA 5 dan IPS 1, IPS 2 SMA Negeri 7

Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan desain

pretest-posttest control group design. Subjek dalam penelitian

berjumlah 20 peserta didik kelas XII IPA dan IPS SMA Negeri 7

Bandar Lampung yang memiliki keterampilan sosial rendah. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, yaitu

angket (skala tentang keterampilan sosial). Hasil yang diperoleh dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan sosial dapat

ditingkatkan menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik

diskusi, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data dengan

menggunakan t-test, dari skor yang diperoleh kelas eksperimen dan

kontrol yaitu thitung = 2,678 > ttabel = 2,101 maka, Ho ditolak dan Ha

diterima, yang artinya layanan bimbingan kelompok dengan teknik

diskusi efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial yang rendah.

Secara singkat kesimpulan dalam penelitian ini bahwa layanan

bimbingan kelompok dengan teknik diskusi efektif untuk meningkatkan

keterampilan sosial peserta didik kelas XII SMA Negeri 7 Bandar

Lampung tahun ajaran 2016/2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

43

E. Kerangka Pikir

Piaget dan Sullivan (Santrock 2007) menekankan bahwa melalui

interaksi dengan teman-teman, remaja dapat mempelajari relasi timbal balik

secara simetris. Hal ini yang menjadikan keterampilan sosial di lingkungan

remaja sekarang ini sangatlah penting, karena bertujuan memudahkan

remaja dalam menjalin relasi dengan orang lain yang ada di lingkungan

sekitar. Keterampilan sosial di kalangan remaja saat ini juga dapat berguna

sebagai pondasi awal dalam membangun relasi dan karakter yang baik bagi

remaja. Gresham (Tom Down & Jeff Tierney, 2005) mendefinisikan

keterampilan sosial adalah perilaku yang dapat diterima secara sosial

memungkinkan individu untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain

dan menghindari atau melarikan diri dari perilaku sosial yang tidak dapat

diterima yang ditunjukkan oleh orang lain.

Keterampilan sosial pada remaja yang telah kita ketahui, ternyata

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikemukakan oleh Samanci (Matson,

2009), yang menjelaskan faktor-faktor perkembangan keterampilan sosial

ada empat yaitu, yang pertama keluarga membawa pengaruh positif bagi

perkembangan keterampilan sosial meliputi dukungan keluarga, waktu yang

berkualitas untuk individu, perilaku positif dari orang tua saat komunikasi di

rumah, lingkungan keluarga yang demokratis, dan penerimaan penuh

keluarga terhadap individu. Kedua sekolah yang menjadi faktor yang sangat

berpengaruh terhadap perkembangan sosial dalam hal aktivitas di sekolah,

perilaku sosial positif guru, manajemen sekolah, kelas yang demokratis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

44

metode dan teknik pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta upaya

mengurangi stres terhadap ujian. Ketiga lingkungan dan masyarakat yang

berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan sosial meliputi waktu

yang banyak untuk kegiatan bersama teman, partisipasi aktif individu dalam

kegiatan sosial dan keluarga di lingkungannya, dan sering bermain bersama

teman. Keempat karakteristik individu ini berpengaruh terhadap

perkembangan keterampilan sosial yaitu keterampilan berbahasa,

berkomunikasi, kepercayaan diri, kemampuan untuk mengatasi gangguan,

dan kemampuan personal lainnya.

Dari keempat faktor tersebut ternyata berpengarung terhadap tingkat

keterampilan sosial pada remaja. Misalnya bila remaja berada dalam

keluarga yang demokratis, sekolah yang memusatkan kepada siswa agar

dapat berkembang baik dalam akademis dan relasi dengan teman sebayanya,

lingkungan dan masyarakat yang membantu remaja agar lebih aktif lagi

dalam berelasi, dan karakteristik individu yang mencerminkan kepercayaan

diri, hal ini dapat mendukung tingkat keterampilan sosial pada remaja

menjadi tinggi. Sedangkan sebaliknya bila remaja berada dalam keluarga

yang otoriter, sekolah yang memusatkan hanya pada akademis saja yang

lain tidak, lingkungan dan masyarakat yang tertutup dan kurang mau

membantu remaja agar lebih aktif lagi dalam berelasi, dan karakteristik

individu yang kurang mencerminkan kemampuan interpersonal yang baik,

hai ini akan membuat tingkat keterampilan sosial pada remaja menjadi

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

45

Pada bagian ini dipaparkan mengenai kerangka pikir peneliti.

Keterampilan sosial pada remaja menurut Elksnin & Elksnin memiliki

empat aspek. Agar mudah dipahami, kerangka pikir penelitian dapat dilihat

dalam gambar 2.1 berikut ini.

Keterampilan Sosial

Pada Remaja

Tingkat keterampilan

sosial pada remaja tinggi

Faktor keterampilan sosial pada remaja

1. Keluarga yang Demokratis

2. Sekolah yang mendukung tidak hanya

akademis, karakter setiap siswa tetapi juga

keterampilan sosial dalam berelasi

3. Lingkungan masyarakat yang bendukung

remaja berperan aktif

4. Karakteristik individu yang memiliki

kemampuan interpersonal

Faktor keterampilan sosial pada remaja

1. Keluarga yang otoriter

2. Sekolah yang mementingkan akademis

3. Lingkungan masyarakat tidak mendukung remaja

berperan aktif

4. Karakteristik individu yang kurang memiliki

kemampuan interpersonal dan menutup diri

Remaja

Tingkat keterampilan sosial

pada remaja rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

46

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan berbagai hal yang berkaitan dengan metode

penelitian antara lain jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek

penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, uji validitas dan reabilitas,

serta teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif deskriptif

dengan satu variabel yaitu tingkat keterampilan sosial pada remaja.di

sekolah asrama menurut Sugiyono (2014) metode penelitian kuantitatif

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, yang dapat digunakan untuk meneliti populasi atau sampel

tertentu, random, pengumpulan data yang menggunakan instrumen

penelitian, analisi data yang bersifat statistik. untuk memperoleh hasil

dapat menggunakan instrumen penelitian yang diuji melalui pengumpulan

data yang berada di lapangan dan hasil yang akan diperoleh dianlisis

mengunakan statistik deskriptif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian:

Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di Seminari Menengah St.

Petrus Canisius Mertoyudan Magelang. Yang beralamat Di Jalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

47

Mayjend. Bambang Soegeng 15 Mertoyudan Magelang 56101 Jawa

Tengah

2. Waktu Penelitian:

Di awali pada tanggal 3 Februari 2020 - 30 april 2020 dan untuk

pengambilan datanya berlangsung pada 19-20 Maret 2020 di Seminari

Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang.

C. Subjek Penelitian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sampel adalah

sesuatu yang digunakan untuk menunjukkkan sifat suatu kelompok yang

lebih besar atau bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan

yang lebih besar. Pengertian sampel yang lain menurut Sugiyono (2015)

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.

Subyek penelitian adalah Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP)

Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tahun

Ajaran 2019/2020. Dalam penelitian ini menggunakan menggunakan

teknik simple random sampling. Teknik simple random sampling

merupakan teknik pengambilan sampel yang mengunakan proses

sedemikian rupa sehingga semua orang dalam populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai (Sugiyono 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

48

Table 3.1 Jumlah Subyek Penelitian

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2015) variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah

keterampilan sosial pada remaja. Menurut Cartledge dan Milburn (1995)

mengatakan bahwa keterampilan sosial adalah kemampuan untuk

berinteraksi dengan orang lain pada konteks sosial dengan tujuan yang

khusus untuk penerimaan sosial. Keterampilan sosial adalah kemampuan

yang kompleks guna mendapatkan positif atau negatif reinforcement dan

tidak menampilkan perilaku yang menyebabkan hukuman dari orang lain.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

Sugiyono (2013) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling utama dalam sebuah penelitian, karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data-data. Standar ini

adalah memenuhi proses yang ada dalam sebuah penelitian dan didalam

proses ini menggunakan instrumen. Pada penelitian ini, peneliti

NO KELAS JUMLAH SISWA

1 KPP 1 22

2 KPP 2 24

3 KPP 3 22

Total 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

49

menggumpulkan data menggunakan teknik survei, dan alat yang

digunakan berupa skala dengan judul “Tingkat Keterampilan Sosial

pada Remajadi Sekolah Asrama”. Pada penelitian ini, kuesioner

disebar ke Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah

St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020.

Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data atau informasi

mengenai seberapa tingkat keterampilan sosial pada remaja di sekolah

ssrama.

Menurut Sugiyono (2013), kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Dalam penelitian ini kuesioner berisi tentang pernyataan-

pernyataan yang mengungkapkan nilai-nilai keterampilan sosial pada

siswa. Kuesioner yang telah disusun oleh peneliti ini termasuk

kuesioner terbuka yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang telah

disertai dengan pilihan-pilihan yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S),

Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).

Menurut Furehan (2004), kuesioner ini disusun dalam bentuk

skala bertingkat menutut skala Likert. Skala Likert adalah jenis skala

yang digunakan untuk mengukur variable penelitian. Varibel yang

diukur dengan skala Likert ini dijabarkan menjadi indikator variable

yang kemudian dijabarkan sebagai penyusun item-item instrumen.

Menurut pendapat Sugiyono (2015), skala Likert digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

50

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrument yang

menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif.

2. Instrumen penelitian

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari item-item kuesioner

terdiri dari dua macam lernyataan, yaitu favorable dan unfavorable.

Ada empat alternatif jawaban dalam kuesioner tingkat keterampilan

sosial yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat

Tidak Sesuai (STS). Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang tersedia dengan memberi tanda centang. Penjelassan

terperinci mengenai skoring kuesioner tersebut adalah berikut:

Table 3.2 Keterampilan Sosial pada Remaja di Sekolah Asrama Pengukuran

Skala Likert

NO Jawaban Skor

Favorabel Unfavorabel

1 Sangat Sesuai (SS) 4 1

2 Sesuai (S) 3 2

3 Tidak Sesuai (TS) 2 3

4 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Dalam penelitian ini, instrumen pengumpulan data menggunakan

pernyataan dalam kuesioner Tingkat Keterampilan Sosial pada Remaja di

Sekolah Asrama yang terdiri dari dua (2) jenis pernyataan yaitu pernyataan

unfavorabel (negatif) dan pernyataan favorabel (positif). Pernyataan negatif

adalah perilaku seseorang yang tidak mendukung dengan atribut yang telah

diatur, sedangkan pernyataan positif adalah perilaku seseorang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

51

mendukung dengan atribut yang telah diatur. Kuesioner pada penelitian ini

terdiri atas 65 item pertanyaan, yaitu 33 item favorable dan 32 item

unfavorable.

Table 1.3 Kisi-Kisi Instrument kuesioner Keterampilan Sosial

NO Aspek Keterampilan Sosial Nomer item Jumlah

Item

favorable

Item

unfavorable

1 Perilaku terhadap Lingkungan

Perilaku terhadap lingkungan merupakan

bentuk perilaku yang mewujudkan tingkah

laku sosial individu dalam mengenal dan

merawat lingkungan seperti, peduli terhadap

lingkungan, membuang sampah pada

tempatnya, dan sebagainya

(8)

1,3,5,7,9.11,

13, 15,

(7)

33,35,37,39,41

,43,45

15

2 Perilaku interpersonal

Merupakan bentuk perilaku yang

menunjukkan tingkah laku sosial individu

dalam mengenal dan mengadakan hubungan

dengan sesama individu lain (dengan teman

sebaya atau guru).

(8)

34,36,

38,40,42,44,

46,47

(7)

2,4,6,8,10,12,14

15

3 Perilaku yang berhubungan dengan Diri

Sendiri

Merupakan bentuk perilaku yang

menunjukan tingkah laku sosial terhadap

dirinya sendiri seperti, perilaku tersebut

dapat mengekspresikan perasaan, dapat

menyadari dan menerima perbuatannya

sendiri.

(7)

16,18,

20,22,24,26,

28

(8)

49,51,53,55, 57,

59, 61, 63

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

52

F. Validitas dan Reliabilitas Instrument Penelitian

1. Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata validity mempunyai arti ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kebenaran suatu instrument

(Azwar,2009). Validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas

isi dan statistik. Hasil penelitian yang dikatakan valid bila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya,

terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid, berarti instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2017).

Pada penelitian ini, penguji validasi skala instrumen dilakukan

dengan pengujian validasi isi (content validity). Validasi isi merupakan

validasi yang mengukur relevansi item kuesioner dengan indikator

keperilakuan dan dengan tujuan ukur (Azwar, 2012). Untuk mengetahui

4

Perilaku yang berhubungan dengan tugas

Merupakan bentuk atau respons individu

terhadap sejumlah tugas akademis yang

terwujud dalam bentuk, memperhatikan

selama pelajaran berlangsung, aktif dalam

diskusi kelas, memiliki kualitas belajar yang

baik, memenuhi tugas-tugas pelajaran di

kelas dan bertanya atau menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru.

(10)

48,50,52,54,

56, 58, 60,

62, 64, 65

(10)

17,19,21,23,25

,27,29,30,31,32

15

Total 33 32 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

53

apakah tes itu valid atau tidaknya peneliti harus mendiskusikan dengan

orang yang menurut peneliti sebagai expert judgment yaitu dosen

pembimbing. Selanjutnya (Arikunto, 2002) menjelaskan bahwa untuk

mengukur validitas dari kuesioner dengan taraf signifikan (α = 5%)

digunakan rumus person product moment sebagai berikut :

Rumus 3.1

Rumus Pearson Product Moment

𝑟𝑥𝑦 =𝑁(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 – (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑌2 – (∑ 𝑌)2 }

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien Validitas

𝑁 : Jumlah Subjek

𝑋 : Skor variabel X

𝑌 : Skor variabel Y

∑ 𝑋: Jumlah skor variabel X

∑ 𝑌: Jumlah skor variabel Y

∑ 𝑋2 :Jumlah kuadrat skor variabel X

∑ 𝑌2 :Jumlah kuadrat skor variabel Y

Pengujian validitas dilakukan menggunakan bantuan aplikasi SPSS

for window 21. Jika butir pernyataan kuesioner dinyatakan valid apabila r

hitung yang diperoleh lebih besar daripada r tabel. Sebaliknya apabila r

hitung yang diperoleh lebih kecil daripada r tabel, maka kuesioner tersebut

dinyatakan tidak valid. Pengujian validitas ini menggunakan sampel yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

54

N= 68 dan df (degree of freedom) = 66 (N-2), sehingga didapatkan nilai

rtabel sebesar 0,238 dengan taraf signifikan 5%. Berikut ini disajikan hasil

pengujian validitas item keterampilan sosial pada remaja:

Table 3.4 Item Valid dan Item Tidak Valid

2. Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2012) instrument yang reliable adalah

instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek

yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula. Reliabilitas dalam

bahasa Indonesia yang digunakan saat ini, yang sebenarnya diambil dari

bahasa Inggris yaitu reliability, dan berasal dari kata reliable yang

berarti dapat dipercaya, keajegan, konsisten dan stabil (Anwar, 2009).

Pengukuran yang memiliki reliabilitas disebut sebagai pengukuran

reliable, atau terpercaya atau daya keajengannya tinggi. Jadi, reliabilitas

menunjukan apakah Instrumen yang bersangkutan secara konsisten

menghasilkan data-data yang benar dapat dipercaya. Pengujian

reliabilitas pada instrument dilakukan dengan teknik konsisten internal,

No. Item yang Valid No. Item yang tidak Valid

1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11,

13,14, 15, 17, 18, 19, 20,

22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,

29,30, 31, 32, 33, 34, 35,

36, 37, 38, 39, 40, 41, 42,

43, 44, 45, 46 ,48, 49, 50,

51, 52, 54, 56, 57, 58, 59,

60, 61, 62, 63, 64, 65

4, 9, 16, 47, 53, 55

59 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

55

yaitu dengan perhitungan menggunakan Formula Alfa Cronbach

Adapun rumus koefisien Alfa Cronbach (a) adalah

Rumus 3.2

Cronbach Alpha

𝛼 = (𝑘

𝑘−1)(1 −

∑ 𝑆𝑛2

𝑆𝑋−𝑡𝑜𝑡)

Keterangan :

k : jumlah item/belahan

∑ 𝑆𝑛2 :jumlah varian belahan dalam tes

𝑆𝑋−𝑡𝑜𝑡 : varian skor total (Cronbach, 1951)

Table 3.5 Uji Reliabilitas

Cronbach's

Alpha

N of Items

.919 59

Adapun kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) adalah sebagai

berikut:

Table 3.6 Kategori Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi

0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang

0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah.

-1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

56

Berdasarkan uji reliabilitas kuesioner keterampilan sosial pada

remaja di sekolah asrama bahwa hasil dari analisis reliabilitas

menggunakan teknik Alpha Cronbach, dapat diketahui nilai Cronbach

Alpha adalah 0.919. Artinya nilai reliabilitas berada di atas 0,8 yang

artinya sangat tinggi. Secara keseluruhan item layak untuk digunakan.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2013) bahwa analisis data merupakan kegiatan

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan tiap

data variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah. Teknik analisis data yang perlu dilakukan adalah

mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah..

Perhitungan capaian skor item keterampilan sosial dilakukan

dengan mencari nilai maksimum teoritik, nilai minimum teoritik, luas

jarak, standar deviasi (σ), dan rata-rata teoritik (µ). Hasil perhitungan

tersebut kemudian dimasukkan ke dalam norma kategorisasi yang terdiri

dari lima golongan yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

57

Table 3.7 Norma Kategorisasi

Sangat tinggi µ + 1,5(σ) < X

Tinggi µ + 0,5(σ) < X < µ + 1,5(σ)

Sedang µ - 0,5(σ) < X < µ + 0,5(σ)

Rendah µ - 1,5(σ) < X < µ - 0,5(σ)

Sangat rendah X < µ – 1,5(σ)

Keterangan:

X : skor total

µ : nilai rata-rata

σ : standar deviasi

Perhitungan capaian hasil keterampilan sosial pada remaja di sekolah asrama:

Skor Maksimum : 59 x 4 = 236

Skor Minimum : 59 x 1 = 59

Luas Jarak : 236 – 59 = 177

Standar Deviasi (σ) : 177

6 = 29,5

Rata-rata teoritik (µ) : (236+59)

2 = 147,5

Hasil perhitungan data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi

keterampilan sosial pada remaja di sekolah asrama dalam tabel berikut:

Table 3.8 Kategorisasi Keterampilan Sosial pada Remajadi Sekolah Asrama

Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah St. Petrus

Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020

Norma Interval Kategori

µ + 1,5(σ) < X 191,75 < X Sangat tinggi

µ + 0,5(σ) < X < µ + 1,5(σ) 162,25 < X < 191,75 Tinggi

µ - 0,5(σ) < X < µ + 0,5(σ) 132,75 < X <162,25 Sedang

µ - 1,5(σ) < X < µ - 0,5(σ) 103,25 < X <132,75 Rendah

X < µ – 1,5(σ) X <103,25 Sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

58

Penggunaan kategori tinggi untuk menggambarkan hasil Keterampilan

Sosial. Kategorisasi tersebut menjadi patokan dalam menentukan tinggi tidaknya

hasil keterampilan sosial pada remaja.

Perhitungan capaian skor tes hasil keterampilan sosial pada remaja di

sekolah asrama yang diperoleh dari 68 siswa sebagai berikut:

Skor Maksimum : 68 x 4 = 276

Skor Minimum : 68 x 1 = 68

Luas Jarak : 276 – 68 = 208

Standar Deviasi (σ) : 208

6 = 34,7

Rata-rata teoritik (µ) : 276+68

2= 172

Hasil perhitungan data capaian skor item tes keterampilan sosial pada

remaja disajikan dalam norma kategorisasi capaian skor item tes keterampilan

sosial pada remaja dalam tabel berikut :

Table 3.9 Skor Tes Hasil Kategorisasi Capaian Item Keterampilan Sosial

pada Remajadi Sekolah AsramaSiswa Kelas Persiapan Pertama (KPP)

Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang

Tahun Ajaran 2019/2020

Norma Interval Kategori

µ + 1,5(σ) < X 224,05< X Sangat tinggi

µ + 0,5(σ) < X < µ + 1,5(σ) 189,35< X <224,05 Tinggi

µ - 0,5(σ) < X < µ + 0,5(σ) 154,65< X <189,35 Sedang

µ - 1,5(σ) < X < µ - 0,5(σ) 119,95< X <154,65 Rendah

X < µ – 1,5(σ) X < 119,95 Sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

59

Penggunaan kategori tinggi untuk menggambarkan capaian skor

item tes keterampilan sosial. Kategorisasi tersebut menjadi patokan dalam

menentukan tinggi rendahnya capaian skor item tes hasil keterampilan

sosial pada remaja di sekolah asrama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai hasil-hasil penelitian dan pembahasan

A. Hasil Penelitian

1. Capaian Hasil Keterampilan Sosial pada Remaja di Sekolah Asrama

Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) di Seminari Menengah St.

Petrus Canisius Mertoyudan Magelang

Hasil data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan tes capaian

hasil keterampilan sosial pada remaja di sekolah asrama siswa kelas

persiapan pertama (KPP) Seminari Menengah St. Petrus Canisius

Mertoyudan Magelang lalu dianalisis dengan menggunakan deskriptif

kategoris dan dalam tabel 4.1 dan grafik 4.1

Table 4.1 Kategorisasi Keterampilan Sosial pada Remaja di Sekolah Asrama

Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah St. Petrus

Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020

Kategori Interval Frekuensi Presentasi

Sangat tinggi 191,75 < X 11 16,17%

Tinggi 162,25 < X < 191,75 44 64,17%

Sedang 132,75 < X <162,25 13 19,11%

Rendah 103,25 < X <132,75 0 0 %

Sangat rendah X <103,25 0 0 %

Total 68 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

61

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah sangat Rendah

Capaian Hasil Keterampilan Sosial pada Remaja di Sekolah Asrama Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP)

Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan

Magelang Tahun Ajaran 2019/2020

Series 1

Jika dilihat dalam grafik, capaian hasil keterampilan sosial pada

sekolah asrama siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah

St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang sebagai berikut :

Grafik 4.1

Capaian Hasil Keterampilan Sosial Pada Remaja di Sekolah Asrama

Pengamatan pada grafik maupun tabel diatas menerangkan bahwa:

a. Terdapat 11 siswa dengan persentase 16,17% berada pada kategori sangat

tinggi.

b. Terdapat 44 siswa dengan persentase 64,17% berada pada kategori tinggi.

c. Terdapat 13 siswa dengan persentase 19,11% berada pada kategori sedang.

d. Tidak ada siswa yang memiliki capaian hasil keterampilan sosial yang

berada pada kategori rendah dan sangat rendah. Hal ini menunjukan bahwa

siswa memiliki keterampilan sosial yang tinggi di dalam dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

62

2. Capaian Skor Item Keterampilan Sosial pada Remaja di Sekolah

Asrama Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah St.

Petrus Canisius

Table 4.2 Capaian Skor Item Keterampilan Sosial pada Remaja di Sekolah

Asrama Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah St.

Petrus Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2019/2020

Jika dilihat dalam grafik, capaian skor item keterampilan sosial

pada remaja di sekolah asrama siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP)

Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang sebagai

berikut

0

10

20

30

40

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Capaian Skor Item Keterampilan Sosial pada

Remaja di Sekolah Asrama Siswa Kelas Persiapan

Pertama (KPP) Seminari Menengah St. Petrus

Canisius Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran

2019/2020

Series 1

Kategori Interval Frekuensi Presentase

Sangat tinggi 224,05< X 13 22,03%

Tinggi 189,35< X <224,05 31 52,54%

Sedang 154,65< X <189,35 15 25,42%

Rendah 119,95< X <154,65 0 0 %

Sangat rendah X < 119,95 0 0 %

Total 59 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

63

Grafik 4.1

Capaian Hasil Skor Item Keterampilan Sosial Pada Remaja di

Sekolah Asrama

Pengamatan pada grafik maupun tabel di atas menerangkan bahwa :

a. Item dengan skor yang berada dalam kategori sangat tinggi sebanyak 13

(22,03%) item.

b. Item dengan skor yang berada dalam kategori tinggi sebanyak 31

(52,54%) item.

c. Item dengan skor yang berada dalam kategori sedang sebanyak 15

(25,42%) item.

d. Item dengan skor yang berada dalam kategori rendah dan sangat rendah

tidak ada

Berdasarkan uraian hasil diatas, dapat di simpulkan bahwa item-item

Pernyataan dalam skala Tingkat Keterampilan Sosial Pada Remaja di

Sekolah Asrama Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari Menengah

St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang berada pada kategori sangat

tinggi, tinggi, dan sedang. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa

Kelas Persiapan Pertama (KPP) Seminari MenengahSt. Petrus Canisius

Mertoyudan Magelang memahami dan memiliki keterampilan sosial yang

baik dalam dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

64

B. Pembahasan

1. Gambaran Capaian Hasil Keterampilan Sosial Pada Remaja di

Sekolah Asrama Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari

Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang

Capaian hasil keterampilan sosial pada remaja di sekolah asrama

siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari Menengah St. Petrus Canisius

Mertoyudan Magelang terdapat 11 siswa dari 68 siswa yang masuk

dalam kategori sangat tinggi, sementara itu terdapat 44 siswa dari 68

siswa yang masuk dalam kategori tinggi, dan terdapat 15 siswa dari 68

siswa yang masuk dalam kategori sedang. Dari capaian hasil

keterampilan sosial tidak ada siswa yang masuk dalam kategori rendah

dan sangat rendah. Dari capaian hasil keterampilan sosial tersebut dapat

disimpulkan bahwa secara umum keterampilan sosial pada remaja siswa

Kelas Persiapan Pertama Seminari Menengah St. Petrus Canisius

Mertoyudan Magelang tinggi.

Hal ini sejalan dengan salah satu ciri-ciri yang harus dimiliki

remaja yaitu perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan

hubungan dengan orang lain (Jahja, 2011). Selama masa remaja banyak

hal-hal yang menarik bagi bagi dirinya, yang dibawa dari masa kanak-

kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan menantang. Hal ini

juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa

remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan

mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

65

hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya

dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan

jenis dan orang dewasa.

Adapun hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di

lakukan oleh Purnandi (2015) yang menyatakan bahwa tingkat

keterampilan sosial pada remaja di sekolah asrama tinggi. Ini

berdasarkan pada penerapan nilai-nilai karakter yang diterapkan sekolah,

salah satunya adalah menumbukan karekter yang humanis melalui

kegiatan-kegiatan di sekolah yang berguna untuk menumbuhkan sisi

kemanusiaan dari para siswa melalui kegiatan seni, olahraga,

ketrampilan, dan mencintai lingkungan yang ada di sekitar. Hal-hal ini

yang membantu para siswa yang berada di dalam asrama, memiliki

keterampilan sosial yang tinggi karena selalu di tanamkan nilai-nilai

karter yang baik di sekolah. Maka bisa dikatakan keterampilan sosial

pada remaja di sekolah asrama tinggi seperti hasil dalam penelitian ini.

Pada saat pengambilan data di lapangan peneliti juga menemukan

adanya faktor yang mempengaruhi tingginya keterampilan sosial pada

remaja di sekolah asrama seperti di dalam asrama selalu ditekankan nilai-

nilai karakter yang baik, ketika berada bersama teman-teman mereka

juga saling menghargai serta dapat berbaur satu sama lain dan

lingkungan sekolahpun terlihat bersih karena siswa selalu dibangun

karakter untuk mencintai lingkungan dengan cara sederhana, misalnya di

mulai dari membuang sampah pada temparnya. Hal- hal ini yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

66

membuat siswa menjadi memiliki tingkat keterampilan sosial yang tinggi

walaupun mereka berada di dalam asrama (sekolah asrama).

Selain itu tingginya keterampilan sosial juga dipengaruhi oleh

budaya sekolah yang menerapkan emapati pada setiap siswa yang ada di

sekolah yang menjadikan siswanya memiliki kemampuan interpersonal

yang baik, memahami kemampuan kerurangan yang ada dalam dirinya,

dan menjadikan siswanya dapat menghargai orang-orang yang ada di

sekitarnya dengan menyadari bahwa dirinya adalah makhluk sosial yang

membutukan bantuan dari orang lain, sehingga memuncukan

keterampilan sosial yang tinggi pada siswa kelas persiapan pertama

(KPP) di Keterampilan Sosial Pada Remaja Siswa Kelas Persiapan

Pertama Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang.

2. Gambaran Capaian Skor Item Keterampilan Sosial Pada Remaja di

Sekolah Asrama Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari

Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada item skor

keterampilan sosial yang berada dalam kategori rendah dan sangat

rendah. Item dengan skor yang berada dalam kategori sangat tinggi

sebanyak 13 (22,03%) item, item dengan skor yang berada dalam

kategori tinggi sebanyak 31 (52,54%) item, item dengan skor yang

berada dalam kategori sedang sebanyak 15 (25,42%) item, dan item

Item-item yang teridentifikasi sedang yaitu nomor 3, 6, 11, 13, 14, 15,

23, 26, 30, 38, 40, 52, 54, 58, dan 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

67

3. Usulan Program Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Pada

Remajadi Sekolah Asrama

Berdasarkan hasil analisis diperoleh dari empat (4) aspek yang

dinilai masih sedang,tetapi ada beberapa item sedang yang tergolong

memiliki skor total yang terbilang rendah yaitupada perilaku terhadap

lingkungan, perilaku interpersonal, perilaku yang berhubungan dengan

diri sendiri, dan perilaku yang berhubungan dengan tugas. Berikut ini

adalah tabel usulan topik untuk meningkatkan keterampilan sosial pada

remaja di sekolah asrama,

No Item Topik Tujuan Program

Aspek Perilaku Terhadap Lingkungan

3 Saya selalu membuang sampah

organik dan nonorganic pada

tempatnya

Menjaga lingkungan

hidup bertujuan agar siswa

mencintai sekolahnya

dengan selalu menjaga

kebersihan agar saat

beristirahat di asrama

dan saat pembelajaran

berlangsung, menjadi

lebih yaman serta

bersemangat.

Bimbingan

klasikal

11 Saya suka menggunakan

barang-barang dari sampah daur

ulang

Mencintai

Lingngkungan Dengan

Memanfaatkan Sampah

Daur Ulang

Bimbingan

klasikal

13 Saya menghapus coret-coretan

di papan tulis ketika guru akan

masuk kelas

Bersih Sekolah Ku Bimbingan

klasikal

Aspek Perilaku Interpersonal

6

Saya hanya diam ketika

bertemu teman di lingkungan

yang baru

Menyesuaikan Dengan

Lingkungan Baru

bertujuan agar siswa

terampil dalam

menempatkan diri di

tempat yang baru dan

menjadikan siswa

mudah bergaul dengan

Bimbingan

klasikal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

68

Table 4.3 Usulan Topik-Topik Program untuk Meningkatkan

Keterampilan Sosial

Pada aspek perilaku terhadap lingkungan peneliti memilih 3 topik

yaitu bersih sekolahku, mencintai lingkungan dengan memanfaatkan

sampah daur ulang, dan menjaga lingkungan hidup. Pada topik pertama

tentang “Bersih Sekolahku” ini, bertujuan agar siswa mencintai

sekolahnya dengan selalu menjaga kebersihan terutama kebersihan

lingkungan sekolah. Selain bertujuan agar saat pembelajaran berlangsung

menjadi lebih nyaman dan bersih. Pada topik kedua tentang “Mencintai

Lingkungan Dengan Memanfaatkan Sampah Daur Ulang” ini, bertujuan

agar siswa dapat mencintai lingkungan dengan cara yang sederhana

dengan menggunakan bahan daur ulang yang ramah lingkungan karena

dari hal tersebut dapat membantu mengurangi sampah yang ada di

orang-orang yang ada

disekitarnya yang

menjadikan siswa

memiliki teman yang

banyak

Aspek Perilaku Yang Berhubungan Dengan Tugas

23 Ketika mendapat hukuman

untuk membersikan lingkungan

sekolah saya merasa malas

Melawan Rasa Malas

bertujuan agar siswa

menyadari bahwa

masing-masih pribadi

mereka memiliki

tanggung jawab yang

harus mereka lakukan

terutaman dalam hal

pendidikan yaitu

tanggung jawab dalam

belajar sebagai seorang

pelajar

Bimbingan

klasikal

58 Saya selalu mengerjakan tugas

yang diberikan guru secara

mandiri tanpa bantuan teman Menjadi Siswa

Bertanggung Jawab

Bimbingan

klasikal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

69

lingkungan. Pada topik ketiga tentang “Menjaga Lingkungan Hidup” ini,

bertujuan agar siswa menyadari bahwa dengan mereka menjaga

kebersihan berarti mereka sudah mengupayakan untuk menjaga dan

mencintai lingkungan hidup yang ada di sekitar mereka.

Pada aspek Perilaku Interpersonal peneliti memilih 1 topik yaitu

menyesuaikan dengan lingkungan yang baru, Pada topik tentang

“Menyesuaikan Dengan Lingkungan Yang Baru” ini, bertujuan agar siswa

terampil dalam menempatkan diri di tempat yang baru dan menjadikan

siswa mudah bergaul dengan orang-orang yang ada disekitarnya yang

menjadikan siswa memiliki teman yang banyak.

Pada aspek perilaku yang berhubungan dengan tugas, peneliti

memilih 2 topik yaitu melawan rasa malas dan menjadi siswa yang

bertanggungjawab. Pada topik pertama tentang “Melawan Rasa Malas”

ini, bertujuan agar siswa memiliki semangat dalam mengikuti

pembelajaran dan dapat berprestasi di sekolah. Pada topik kedua tentang

“Menjadi Siswa Yang Bertanggung Jawab” ini, bertujuan agar siswa

menyadari bahwa masing-masih pribadi mereka memiliki tanggung jawab

yang harus mereka lakukan terutama dalam hal pendidikan yaitu tanggung

jawab dalam belajar sebagai seorang pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

70

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk berbagai pihak. Bagian

kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan bagian saran memuat ulasan

yang diberikan sesuai dengan hasil penelitian yang ditujukan kepada pihak-pihak

terkait.

A. Kesimpulan

Capaian Hasil Keterampilan Sosial Pada Remaja Di Sekolah Asrama

Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari Menengah St. Petrus Canisius

Mertoyudan Magelang terdapat 11 siswa dari 68 siswa yang masuk dalam

kategori sangat tinggi, sementara itu terdapat 44 siswa dari 68 siswa yang

masuk dalam kategori tinggi, dan terdapat 15 siswa dari 68 siswa yang masuk

dalam kategori sedang. Dari capaian hasil keterampilan sosial tidak ada siswa

yang masuk dalam kategori rendah dan sangat rendah. Dari capaian hasil

keterampilan sosial tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum

Keterampilan Sosial Pada Remaja Siswa Kelas Persiapan Pertama Seminari

Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang tinggi.

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada item skor

keterampilan sosial yang berada dalam kategori rendah dan sangat rendah. Item

dengan skor yang berada dalam kategori sangat tinggi sebanyak 13 (22,03%)

item, item dengan skor yang berada dalam kategori tinggi sebanyak 31

(52,54%) item, item dengan skor yang berada dalam kategori sedang sebanyak

15 (25,42%) item.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

71

Menunjukan bahwa tingkat keterampilan pada remaja yang ada di

Kelas Persipan Pertama (KPP) Seminari Menengah St. Petrus Canisius

Mertoyudan Magelang memiliki tingkat keterampilan sosial yang tinggi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian tingkat keterampilan sosial pada remaja di sekolah

asrama dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Hendaknya siswa dapat menningkatkan dan mempertahankan

keterampilan sosial yang sudah mereka miliki agar dalam kehidupan

sehari-hari mereka dapat memiliki relasi yang baik dengan orang-

orang yang ada di sekitarnya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan

menganalisis faktor-faktor lainnya yang diduga dapat mempengaruhi

keterampilan sosial pada remaja, membuat kuesioner yang lebih

mendalam untuk menggali keterampilan sosial pada remaja agar hasil

dari jawaban-jawabannya lebih mendalam berasal dari hati yang dapat

mewakili keadaan sebenarnya dan bukan berdasarkan hanya pada

aturan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

72

DAFTAR PUSTAKA

A.Y.Ngadiyono, (1980), Beberapa Catatan Tentang Teori Relasi, Jakarta

Adiyanti, M.G. 1999. Skala Keterampilan Sosial. Laporan Penelitian.

Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada

Ali,Mohammad & Asrori, Mohammad,(2009), Psikologi Remaja Perkembangan

Peserta Aman dan Percaya diri, Jakarta: PT Gramedia.

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Broower M,AW, (1984), Pergaulan, Jakarta: PT Gramedia. Departemen

Pendikbud

Cartledge, G. & Milburn, J.F. (1995). Teaching Social Skills to Children & Youth

Innovative Approaches (3ed). Massachussets : Allyn and Bacon.

Driyanto Pr., Y.(2001) Pedoman Pembinaan Calon Imam Di Indonesia Bagian

Seminari Menengah. Jakata: Komisi Seminari Konferensi Wali Gereja

Indonesia.

Desmita,Dra.(2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT

Remaja Didik.Jakarta.

Clara,T. Dewanti,dkk. (20116).Hubungan Keterampilan Sosial Dan Penggunaan

Gadget Smartphone Denganprestasi Belajar Siswa Sma Negeri 9

Malang, Malang: Jurnal BK-FKIP -Universitas Negeri Malang-

Domo, Tom, M.A. & Jeff Tierney, M.ED.(2005).Teaching Social Skills to Youth

AStep-by-step guide to 182 basic to complex skills plus helpful

teaching techniques (2ed),Nebraska,Boys Town Press.

Dowd, Tom dan O’kane, Susane. 1991. Effective Skills For Child-Care Workers.

A Training Manual From Boys Town. New York Press.

Gunur Alex, (1975), Etika Sebagai Dasar dan Pedoman Pergaulan, Flores: Nusa

Hakim, T. (2002). Mengatasi rasa tidak percaya diri. Jakarta : Puspa Swara.

Handaya Ben,(1990), Etika dan Pergaulan, Yogyakarta: Kanisius

Hafiz. El Subhan, Dkk.(2018).Psikologi Sosial (Pengantar Teori Dan Penelitian).

Malang, Salemba Humanika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

73

Hestin, Pernita U. (2019). Pengguna Unternet Indonesia Paling Banyak Di Usia

16Tahun.https://techno.okezone.com/read/2019/05/21//207/2058544/2018-

pengguna-internet-indonesia-paling-banyak-di-usia-15-19-tahunOkezone.

17-02-2020, 15.11. okezone.Com 2019

Husaini, Ahmad dkk. (2016). Studi Kasus Tentang Siswa Yang Kesulitan

Bersosialisasi Dengan Teman Sebaya. Pontianak: Jurnal BK FKIP

Untan.

Hurlock, Elisabeth.B.(1997),Perkembangan Anak,Jilid I Edisi ke-6, Jakarta:

Erlangga

Hurlock, Elisabeth. B. (2002). Psikologi perkembangan suatu pendekatan

sepanjangrentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Ina, Rosalina R (2010), “Persepsi Terhadap Penerimaan Sosial Pada Siswa Kelas

XI IPS SMA Bruderan Purworejo Tahun Pelajaran 2009/2010 Dan

Implikasinya Pada Topik-Topik Bimbingan”, Skripsi, tidak diterbitkan,

USD, Yogyakarta

Jahja,Yudrik (2011), Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Jupp,J.J.,and Griffiths,M.D.1990. Self-Concept Changes in Shy,Isolated

Adolescent Following Sosial Skills Training Emphasising Role Plays.

Australian Psychologis. 25/2: 165 – 177

Lina dan Clara. Sr (2010),Panduan Menjadi Remaja Percaya Diri. Jakarta. PT

Perca.

Lubis,Helmi (2010), “Hubungan Kepercayaan Diri Dengan

KemamapuanBersosialisasi Pada Siswa-Siswi Kelas II di SMA Negri 3

Medan, Skripsi,UMA,Medan.

Maharani,Laila dkk. (2018). Peningkatan Keterampilan Sosial Peserta Didik SMA

Menggunakan Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik

Diskusi.Lampung: Jurnal BK FKIP Universitas Islam Negeri Raden

Intan Lampung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

74

Mahamboro, D. B. (2002) Laporan Tahun Orientasi Pastoral Tahap I Di Seminari

Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan Magelang (Tidak

Diterbitkan) Yogyakarta: Fakultas Teologi Wedabhakti Universitas

Sanata Dharma.

Marwati, S. (2001), Kepercayaan Diri Dan Komunikasi Interpersonal

PadaMattheusNdrew,(1985), Saat Bahagia Buku Pedoman

untukMeningkatkan Rasa percaya diri, Os Bome Cecil G, (1980), Seni

Personality Test. Jakarta: Bumi Aksara.

Rubin, K. H., Bukowski, W., & Parker, J.G. 2006. Peer Interactins, Relationship

&Groups, Dalam Handbook Of Child Psychology vol. 3 : Social,

Emotional And Personality Development (5th ed, hal 617-700). New

York: John Wiley and Sons

Santrock, Jhon W. (2002). Remaja Edisi 11 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Santrock,Jhon.W.(2011).Masaperkembangan anak(children).Jakarta.Salemba

Humanka.

Sugiyono Prof Dr, (2014), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabets.

Susanto,Ahmad,M.Pd,(2018),Bimbingan dan Konseling di Sekolah Konsep,Teori

dan Pratik. Yogyakarta: fakultas psikologi UniversitasGajah

Mada.jurnal.

Sarwono, S, W.(2001). Psikologi Sosial. Jakarta: PT Grasindo.

Sarwono, S, W.(2008). Psikologi Remajal. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sihombing, Petra Juli.A(2015).Hubungan Self Rfficacy Dengan Penyesuaian Diri

Siswa Asrama SMA Swasta Katolik Sibolga.Medan:Jurnal

Psikologi,Universitas Medan Area.

Seminari,Menengah.(2015).pedoman pembinaan seminari menengah St. Petrus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

75

Canisius Mertoyudan Magelang. Magelang: Seminari Menengah St.

Petrus Canisius

Suryadi,Florentinus.P,.(2015).”Pendidikan Karakter Dalam Sekolah Berasrama

(Boarding School) Di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan

Kabupaten Magelang”,Skripsi,UNY,Yogyakarta

Syabaniah,Nur.(2016).”Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan

Kemampuan Bersosialisasi Pada Siswa SMK Negri 3

Medan”,Skripsi,UMA,Medan.

Zaitun, M. (2016).Sosiologi Pendidikan Teori Dan

Aplikasinya.Pekanbaru.kreasidukasi.

Zeni.P.Rizeki, (2012),Hubungan Antara Keterampilan Sosial Dengan

Perilaku Agresif Remaja Siswa Kelas Xi Smk Bunda Kandung Jakarta

Selatan,DKIJakarta:Jurnal,psikologipendidikan-FKIP-Universitas

Negri Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

76

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

78

TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA

DI SEKOLAH ASRAMA

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas Persiapan Pertama (KPP) di

Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang

Tahun Ajaran 2019/2020)

Oleh:

Asri Diah Pratiwi

161114001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

79

A. Identitas

Nama :

Absen :

Kelas :

B. Kata Pengantar

Pada kesempatan ini saya meminta kesempatan kepada teman-teman untuk

mengisi skala ini. Skala ini tidak mempengaruhi nilai akademik teman-

teman dalam sekolah. Skala ini bersifat rahasia. Saya sangat

mengharapkan teman-teman mengisi skala ini dengan teliti, jujur, dan

sesuai dengan diri dan pengalaman Anda. Atas kesediaan teman-teman,

saya ucapkan terimakasih.

C. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti, kemudian pilih

jawaban dengan memberi tanda centang (√) pada kolom alternatif

jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda yang

sesungguhnya, seperti yang digambarkan dalam pernyataan-

pernyataan kuesioner ini.

2. Jumlah pernyataan ada 65 dan jawablah secara beruntun jangan

sampai ada yang terlewat.

3. Alternatif pilihan jawaban dalam kuesioner ini adalah sebagai

berikut:

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

TS = Tidak Sesuai

STS = Sangat Tidak Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

80

No. Item SS S TS STS

1. Saya selalu membuang sampah pada tempatnya

2. Saya tidak mau meminjamkan pulpen, ketika teman sebangku saya

lupa membawa

3. Saya selalu membuang sampah organik dan nonorganik pada

tempatnya

4. saya hanya mau mendengarkan curhatan dari teman dekat saya saja

5. Saya tidak mencoret-coret meja atau dinding ketika guru sedang

menjelaskan materi di kelas

6. Saya hanya diam ketika bertemu teman di lingkungan yang baru

7. Saya berperan aktif menjaga fasilitas belajar yang disediakan sekolah

8. Saya mengejek ketika teman saya tidak bisa menjawab

pertannyan dari guru di kelas

9. Saya selalu menyiram kamar mandi setelah memakainya

10. Saya tidak mau meminjamkan buku, ketika teman sebangku

lupa membawa

11. Saya suka menggunakan barang-barang dari sampah daur ulang

12. Saya sering mengabaikan teman ketika bercerita

13. Saya menghapus coretan-coretan di papan tulis ketika guru

akan masuk kelas

14. Ketika teman jatuh, saya hanya menertawakannya

15. saya menyapu kelas ketika kelas terlihat kotor

16. Ketika saya sedang marah atau jengkel, biasanya saya memilih untuk

menyendiri dan menenangkan diri

17. Saya menolak ketika diminta untuk berpendapat

18. Saya bersyukur atas apa yang ada pada diri saya

19. Saya hanya diam bila di minta untuk mengungkapkan ide-ide yang

saya miliki

20. Saya bisa melalui setiap masalah yang saya alami

21. Saya selalu menghindar ketika mendapat tugas piket

22. Saya mencoba untuk berubah jika menyadari apa yang saya lakukan

salah

23. Ketika mendapat hukuman untuk membersikan lingkungan sekolah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

81

saya merasa malas

24. Saya yakin dapat mewujudkan cita-cita yang saya inginkan

25. Saya mengandalkan teman saat ulangan di kelas

26. Saya dapat menerima kesalahan yang saya lakukan tanpa merasa sakit

hati ataupun marah

27. Saya sering menyalin PR milik teman

28. Saya bangga terhadap kemampuan-kemampuan yang saya miliki saat

ini

29. Saya selalu terlambat ketika masuk sekolah

30. Saya selalu menolak ketika diminta menjadi ketua kelas

31. Saya selalu menyalahkan orang lain saat nilai saya jelek

32. Saya memakai pakaian yang kurang rapi ketika di sekolah

33. Saya membiarkan sampah yang berserakan di dekat saya

34. Saat berbicara dengan teman saya selalu menatap matanya

35. Saya mencoret-coret tembok kamar mandi di sekolah

36. Saya memiliki banyak teman di sekolah

37. Saya selalu lupa mematikan keran kamar mandi setelah dipakai

38. Ketika saya berada di lingkungan baru saya mudah beradaptasi dengan

orang-orang di sekitar saya

39. Ketika memakan permen, bungkusnya selalu saya buang di sembarang

tempat

40. Saya memberikan sebagian bekal makanan untuk teman yang tidak

membawa bekal

41. Saya mencoret-coret meja dengan pulpen ketika di kelas

42. Ketika menghilangkan buku teman, saya meminta maaf lalu

mengantinya

43. Saya tidak mencuci tangan sebelum makan

44. Saya tidak memotong pembicaraan ketika teman saya sedang

bercerita

45. Saya tidak mematikan lampu setelah selesai digunakan

46. Ketika saya memiliki masalah dengan teman, saya berusaha

meyelesaikannya

47. Ketika saya memiliki masalah dengan teman, saya lebih baik diam dan

pergi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

82

48. Saya siap melaksanakan kegiatan piket dengan penuh tanggung

jawab sesuai jadwal

49. Saya mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan

50. Saya mengungkapkan ide-ide yang saya miliki saat berada

dalam kelompok diskusi

51. Saya tidak yakin dengan kemamapuan yang saya miliki

52. Saya aktif dalam kelompok diskusi di kelas

53. Saya merasa ragu setiap akan menghadapi ujian atau ulangan di

sekolah

54. Ketika ada permasalahan didalam kelas saya biasanya

menyumbangkan ide saya agar masalah cepat selesai

55. Saya merasa malas mencoba hal-hal baru dan menantang

56. Saya selalu belajar sebelum mengikuti ulangan, agar saya

mendapatkan nilai yang memuaskan

57. Saya tidak patuh terhadap norma ataupun aturan yang berlaku

58. Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru secara mandiri

tanpa bantuan teman

59. Saya tidak percaya diri dengan penampilan fisik yang saya miliki saat

ini

60. Ketika saya di beri PR, saya akan mengerjakan semaksimal mungkin

agar hasilnya baik

61 Kadang-kadang saya menggunakan cara yang tidak jujur agar dapat

maju

62 Saya selalu mendengarkan teman saya yang sedang presentasi di depan

kelas

63 Saya tidak mampu mengendalikan emosi saat marah

64 Saya selalu belajar dengan giat agar mendapat nilai yang baik di kelas

65 Saya mengejakan soal semaksimal mungkin saat ulangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

83

UJI VALIDITAS ITEM KETERAMPILAN SOSIAL

NO Nilai rtabel Nilai rhitung Keterangan

1. 0,238 .329**

,006

68

Valid

2. 0,238 .325**

,007

68

Valid

3. 0,238 .580**

,000

68

Valid

4. 0,238 ,170

,166

68

Tidak Valid

5. 0,238 .246*

,043

68

Valid

6. 0,238 .288*

,017

68

Valid

7. 0,238 .437**

,000

68

Valid

8. 0,238 .461**

,000

68

Valid

9. 0,238 ,218

,074

68

Tidak Valid

10. 0,238 .283*

,019

68

Valid

11. 0,238 .463**

,000

68

Valid

12. 0,238 .372**

,002

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

84

68

13. 0,238 .455**

,000

68

Valid

14. 0,238 .461**

,000

68

Valid

15. 0,238 .562**

,000

68

Valid

16. 0,238 ,190

,120

68

Tidak Valid

17. 0,238 .480**

,000

68

Valid

18. 0,238 .480**

,000

68

Valid

19. 0,238 .406**

,001

68

Valid

20. 0,238 .433**

,000

68

Valid

21. 0,238 .412**

,000

68

Valid

22. 0,238 .468**

,000

68

Valid

23. 0,238 .526**

,000

68

Valid

24. 0,238 .301*

,013

68

Valid

25. 0,238 .369**

,002

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

85

68

26. 0,238 .267*

,028

68

Valid

27. 0,238 .562**

,000

68

Valid

28. 0,238 .359**

,003

68

Valid

29. 0,238 .416**

,000

68

Valid

30. 0,238 .446**

,000

68

Valid

31. 0,238 .322**

,007

68

Valid

32. 0,238 .413**

,000

68

Valid

33. 0,238 .483**

,000

68

Valid

34. 0,238 .473**

,000

68

Valid

35. 0,238 .298*

,014

68

Valid

36. 0,238 .293*

,015

68

Valid

37. 0,238 .335**

,005

68

Valid

38. 0,238 .408**

,001

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

86

68

39. 0,238 .566**

,000

68

Valid

40. 0,238 .266*

,028

68

Valid

41. 0,238 .425**

,000

68

Valid

42. 0,238 .451**

,000

68

Valid

43. 0,238 .282*

,020

68

Valid

44. 0,238 .343**

,004

68

Valid

45. 0,238 .498**

,000

68

Valid

46. 0,238 .296*

,014

68

Valid

47. 0,238 -,189

,122

68

Tidak Valid

48. 0,238 .553**

,000

68

Valid

49. 0,238 .444**

,000

68

Valid

50. 0,238 .380**

,001

68

Valid

51. 0,238 .551**

,000

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

87

68

52. 0,238 .422**

,000

68

Valid

53. 0,238 ,206

,092

68

Tidak Valid

54. 0,238 .312**

,010

68

Valid

55. 0,238 ,205

,094

68

Tidak Valid

56. 0,238 .459**

,000

68

Valid

57. 0,238 .584**

,000

68

Valid

58. 0,238 .425**

,000

68

Valid

59.. 0,238 .401**

,001

68

Valid

60. 0,238 .650**

,000

68

Valid

61 0,238 .435**

,000

68

Valid

62 0,238 .547**

,000

68

Valid

63 0,238 .354**

,003

68

Valid

64 0,238 .473**

,000

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

88

68

65 0,238 .416**

,000

68

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

89

Foto saat pengambilan data di Seminari Menengah

St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH …repository.usd.ac.id/37120/2/161114001_full.pdf · TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA DI SEKOLAH ASRAMA (Studi Deskriptif

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI