STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN...

152
STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH WARUNG MIKRO PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG TANGERANG CIPUTAT Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Disusun Oleh: Winarni NIM: 1113053000069 KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1439 H

Transcript of STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN...

Page 1: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

WARUNG MIKRO PADA BANK SYARIAH MANDIRI

KANTOR CABANG TANGERANG CIPUTAT

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Disusun Oleh:

Winarni

NIM: 1113053000069

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M/1439 H

Page 2: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank
Page 3: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank
Page 4: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank
Page 5: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

i

ABSTRAK

Winarni, NIM: 1113053000069, “Strategi Penyelesaian Pembiayaan

Bermasalah Warung Mikro Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Tangerang Ciputat”. Dibimbing oleh Lili Bariadi, M.Si. 2017.

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat memiliki unit

Warung Mikro berbasis syariah. Warung Mikro ini memiliki beberapa produk

untuk pembiayaan modal usaha dan multiguna, target customer Warung Mikro

yaitu untuk golbertap dan non golbertap, sedangkan target marketnya untuk

wirausaha mikro yaitu wirausaha pada sektor unggulan seperti Usaha Mikro,

Kecil, Menengah (UMKM). Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh

suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Sebagian besar

penghasilan bank syariah didapatkan dari kegiatan usaha berupa pembiayaan.

Dalam kegiatan operasional Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Tangerang Ciputat tidak luput dari pembiayaan bermasalah, oleh karena itu

strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah harus ditingkatkan agar pembiayaan

bermasalah Warung Mikro yang ada pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Tangerang Ciputat dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang

menjadi penyebab adanya pembiayaan bermasalah Warung Mikro pada Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat dan untuk mengetahui juga

strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah Warung Mikro yang dilakukan

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat.

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskritif. Penulis

melakukan wawancara kepada pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang

Ciputat unit kerja Warung Mikro untuk mendapatkan data jumlah pembiayaan

yang disalurkan, jumlah pembiayaan bermasalah, faktor penyebab terjadinya

pembiayaan bermasalah, dan strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah yang

dilakukan Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini adalah bahwa faktor penyebab

terjadinya pembiayaan bermasalah Warung Mikro pada Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Tangerang Ciputat adalah Usaha nasabah menurun bahkan

Bangkrut, PHK, Nasabah menghilang/Skip, Masalah pribadi, Marah/Tidak

Kooperatif, Meninggal. Adapun strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah

Warung Mikro yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang

Ciputat adalah Reguler Collection, Restrukturisasi pada strategi ini pihak Bank

Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat lebih sering menggunakan Rescheduling

(Penjadwalan kembali).

Kata Kunci: Strategi, Pembiayaan Bermasalah, Warung Mikro, Faktor

Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah, Strategi Penyelesaian

Pembiayaan Bermasalah, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang

Ciputat.

Page 6: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil, Alamin, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT

sang pencipta, karena atas nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Warung

Mikro Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat”. Shalawat

dan salam semoga Allah limpah dan curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad

SAW yang telah membimbing umatnya ke jalan yang diridhoi-Nya.

Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada orang tua penulis yaitu,

Noer Ali dan Sapi’ah yang telah mengerahkan seluruh waktu, harta dan tenaga

hingga penulis dapat menempuh pendidikan sampai perguruan tinggi,

memberikan kasih sayang, perhatian, semangat dan doanya sehingga penulis

dapat berusaha dan bersemangat dalam meraih cita-cita.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini

segala hambatan dapat teratasi berkat bantuan, bimbingan, dukungan dan

pengarahan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I

Bidang Akademik, Ibu Dr. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum dan Bapak Dr. Suhaimi, MA selaku

Page 7: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

iii

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

3. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Program Studi

Manajemen.

4. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Program Studi

Manajemen Dakwah dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswa.

5. Bapak Lili Bariadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia membimbing penulis dari awal hingga akhir penelitian skripsi

ini selesai.

6. Tim penguji penulis, Ibu Dr. Hj. Roudhonah, MA selaku ketua sidang,

Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku sekretaris sidang, Bapak Dr.

Sihabudin Noor, MA selaku penguji I, Bapak Muhamad Zen, MA

selaku penguji II.

7. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Dakwah yang telah

memberikan pengajaran dan pembelajaran baik teori maupun

pengalaman hidup yang sangat luar biasa.

8. Seluruh pimpinan dan jajaran Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Tangerang Ciputat yang telah mengizinkan dan membantu penulis

dalam melakukan penelitian skripsi ini.

9. Bapak Uung Muhammad Syakur selaku Marketing dan Bapak Dede

Kurnia selaku Micro Financing Analys unit kerja Warung Mikro Bank

Page 8: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

iv

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat yang telah bersedia

penulis wawancarai untuk kepentingan penelitian ini.

10. Kedua adik penulis Sawiyah dan Minati Ummah, yang telah menjadi

penyemangat dan penghibur penulis selama penulisan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan Program Studi Manajemen Dakwah

angkatan 2013, ksususnya MD B dan MD MLKS.

12. Teman-teman Unit Kegiatan Mahasiswa Himpunan Qari dan Qariah

Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf apabila dalam

penulisan terdapat kata-kata yang kurang berkenan, penulis juga

mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang

membangun guna kesempurnaan laporan penelitian ini. Demikian laporan

penelitian ini penulis buat, semoga penulisan laporan penelitian ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Ciputat, 2 Oktober 2017

Winarni

Page 9: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ............................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 6

D. Metodelogi Penelitian ........................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 14

BAB II STRATEGI PEMBIAYAAN DAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

WARUNG MIKRO ......................................................................................... 17

A. Strategi Pembiayaan .............................................................................. 17

1. Pengertian Strategi .......................................................................... 17

2. Pembiayaan ..................................................................................... 18

a. Pengertian Pembiayaan ............................................................. 18

Page 10: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

vi

b. Tujuan Pembiayaan ................................................................... 23

c. Fungsi Pembiayaan .................................................................. 27

d. Prinsip Analisis Pembiayaan ..................................................... 31

e. Jenis-Jenis Pembiayaan ............................................................. 41

f. Produk Pembiayaan ................................................................... 45

3. Pengertian Strategi Pembiayaan ....................................................... 52

B. Pembiayaa Bermasalah ......................................................................... 52

1. Pengertian Pembiayaan Bermasalah ............................................... 52

2. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah ..................................... 56

3. Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bemasalah ............................... 58

C. Warung Mikro ....................................................................................... 63

1. Produk Pembiayaan Warung Mikro ................................................ 63

2. Landasan Hukum ............................................................................ 73

3. Prosedur dan Persyaratan Pengajuan Pembiayaan ......................... 74

BAB III TINJAUAN KHUSUS TENTANG BANK SYARIAH MANDIRI

KANTOR CABANG TANGERANG CIPUTAT ......................................... 76

A. Sejarah Singkat BSM KC Tangerang Ciputat ....................................... 76

B. Profil Perusahaan .................................................................................. 81

C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ........................................................ 81

D. Kegiatan Utama Perusahaan ................................................................. 86

E. Produk dan Layanan Bank Syariah Mandiri ......................................... 86

F. Struktur Organisasi ................................................................................ 94

Page 11: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

vii

BAB IV FAKTOR PENYEBAB DAN STRATEGI PENYELESAIAN

PEMBIAYAAN BERMASALAH WARUNG MIKRO PADA BANK

SYARIAH MANDIRI KC TANGERANG CIPUTAT ............................... 95

A. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Warung Mikro Pada Bank

Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat ................................................ 95

B. Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Warung Mikro Pada Bank

Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat .............................................. 100

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 114

A. Kesimpulan .......................................................................................... 114

B. Saran ..................................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 117

LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Pembiayaan Usaha Mikro Tunas ..................................................... 66

Tabel 2.2: Pembiayaan Usaha Mikro Madya .................................................... 67

Tabel 2.3: Pembiayaan Usaha Mikro Utama .................................................... 69

Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ......................................................... 70

Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang

Ciputat ................................................................................................................. 94

Tabel 4.1: Masalah Nasabah dan Cara Mengatasinya ..................................... 102

Tabel 4.2: Jumlah Pembiayaan Warung Mikro Tahun 2013-2015 .................. 103

Tabel 4.3: Jumlah Pembiayaan Bermasalah Warung Mikro Tahun

2013-2015 ........................................................................................................ 105

Tabel 4.4: Success Rate Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Warung

Mikro 2013-2015 ............................................................................................. 112

Page 13: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 : Surat Keterangan Hasil Penelitian

Lampiran 4 : Laporan Portofolio Warung Mikro

Lampiran 5 : Formulir Permohonan Pembiayaan Mikro

Lampiran 6 : Surat Persetujuan Dan Kuasa

Lampiran 7 : Brosur Warung Mikro

Lampiran 8 : Ilustrasi Angsuran Pembiayaan Warung Mikro

Lampiran 9 : Hasil Wawancara

Lampiran 10 : Foto-foto Wawancara

Page 14: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Pasal

3 tentang Perbankan Syariah (selanjutnya disebut UU Perbankan Syariah),

tujuan penyaluran dana oleh perbankan syariah adalah menunjang

pelaksanaan pembangunan, meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan

pemerataan kesejahteraan rakyat.1

Bank syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang

memiliki fungsi intermediary seperti hal pada bank konvensional, yaitu

menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk

pembiayaan kepada kelompok masyarakat yang memerlukan. Pembiayaan

di bank syariah sangat berbeda dengan apa yang disebut dengan istilah

kredit di bank konvensional. Pada bank syariah tidak dikenal dengan

istilah debitur atau kreditur karena pada dasarnya pembiayaan merupakan

1 Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2012), h. 1.

Page 15: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

2

sebuah kesepakatan bank dengan nasabah yang memerlukan dana untuk

membiayai kegiatan atau aktivitas tertentu.2

Keberadaan bank – bank syariah di Indonesia semakin mendapat

legitimasi dengan disahkannya berbagai undang-undang yang mendukung,

salah satunya adalah Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah yang disahkan pada tanggal 16 Juli 2008.3

Sesuai dengan penjelasan Undang – Undang nomor 7 tahun 1992

tentang perbankan, ditegaskan bahwa: “Kredit yang diberikan oleh bank

mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus dapat

memperhatikan asas – asas perkreditan yang sehat”.4 Pada Bank Syariah

perkreditan ini dikenal dengan nama pembiayaan, pengertian pembiayaan

dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya perbuatan dalam membiayai

atau membiayakan sesuatu.5 Pembiayaan adalah menyediakan dana guna

membiayai kebutuhan nasabah yang memerlukannya dan layak

memperolehnya.6

Pembiayaan merupakan salah satu produk perbankan syariah, dalam

perbankan konvensional dikenal dengan pinjaman atau kredit. Pembiayaan

atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada

pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

2 Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Mengelola Kredit Secara Sehat (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2015), h. 248. 3 A. Ridwan Amin, Menata Perbankan Syariah di Indonesia (Jakarta: UIN Press,

2009), h. 98. 4 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia (Jakarta: PT.

Kencana,2005), cet. Ke-5, h. 58. 5 W.J.S. Porwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

Pustaka, 1987), cet. X, h. 136. 6 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka

Alfabet, 2005), cet. III, h. 185.

Page 16: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

3

dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan adalah

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan.7

Dalam berbagai peraturan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia,

tidak dijumpai definisi atau pengertian dari “pembiayan bermasalah” yang

diterjemahkan sebagai Non Performing Financing (NPF) atau Amwal

Mustamirah Ghairu Najihah.8

Dalam UU no. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah pasal 1

poin ke 25 menjelasakan bahwa pembiayaan adalah penyediaan dana atau

tagihan yang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank

Syariah dan/atau Unit Usaha Syariah (UUS) dan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk

mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Dalam penjelasan tersebut diatas peran pembiayaan sangat penting

karena dengan pembiayaan, maka pihak defisit (pihak yang membutuhkan

dana) akan termudahkan ketika membutuhkan dana. Namun, ketika sebuah

bank syariah memberikan pembiayaan kepada nasabahnya, bank tidak

boleh serta merta langsung memberikan dana tersebut kepada nasabah,

tetapi perlu ketelitian dan kepercayaan yang tinggi bagi bank kepada

7Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan

Aplikasi (Jakarta : Bumi Aksara, 2010 ), h. 681 8 Dikutip oleh Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2012), h. 89. dari: Bank Indonesia Direkorat Perbankan Syariah, Kamus

Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah, h. 4.

Page 17: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

4

nasabahnya agar dalam pelaksaaan pemberian pembiayaan itu, resiko dari

pembiayaan atau pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing)

dapat diprediksi dan diantisipasi oleh pihak bank.

Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Tangerang Ciputat

merupakan kantor cabang dari PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) yang

memiliki unit Warung Mikro berbasis syariah. Warung Mikro ini memiliki

beberapa produk untuk pembiayaan modal usaha dan multiguna, target

customer Warung Mikro yaitu untuk golongan berpenghasilan tetap dan

bukan golongan berpenghasilan tetap, sedangkan target marketnya untuk

wirausaha mikro yaitu wirausaha pada sektor unggulan seperti kelontong,

warung makan, bengkel dan lain-lain.

Karena letaknya yang strategis, sehingga banyaknya peminat yang

mengajukan pembiayaan ini mengharuskan Bank Syariah Mandiri (BSM)

Kantor Cabang Tangerang Ciputat lebih teliti untuk memilih nasabah yang

mengajukan pembiayaan ini agar meminimalisir dan mencegah resiko

pembiayaan bermasalah.

Pembiayaan bermasalah sebuah resiko yang tidak bisa dihindari

oleh suatu bank atau lembaga keuangan lainnya. Mancetnya Pembiayaan

bermasalah tidak bisa dihilangkan, tetapi besarnya pembiayaan bermasalah

dapat di minimalkan. Upaya untuk meminimalkan dampak pembiayaan

bermasalah dapat dilakukan dengan cara mengelola pembiayaan

bermasalah secara berkesinambungan terutama dari segi pemberian

pembiayaan.

Page 18: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

5

Dalam hal pembiayaan bermasalah pihak bank perlu melakukan

penyelamatan, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan

yang dilakukan apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka

waktu atau angsuran terutama bagi pembiayaan terkena musibah atau

melakukan penyitaan bagi pembiayaan yang sengaja lalai untuk

membayar. Untuk pembiayaan yang mengalami kemacetan sebaiknya

dilakukan penyelamatan sehingga bank tidak mengalami kerugian. Namun

bila tidak dimungkinkan melakukan penyelamatan maka langkah yang

ditempuh selanjutnya adalah proses penyelesaian, dapat melalui Arbitrase,

Pengadilan maupun badan hukum terkait dengan penyelesaian pembiayaan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

mengkaji lebih lanjut mengenai penyelesaian pembiayaan bermasalah

yang ada di Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat. Oleh karena itu,

penelitian ini penulis buat dengan judul “Strategi Penyelesaian

Pembiayaan Bermasalah Warung Mikro pada Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Tangerang Ciputat”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas dan mencapai fokus yang

diharapkan, penulis membatasi masalahan penelitian ini pada Starategi

Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Warung Mikro Pada Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat.

Page 19: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

6

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang dirumuskan

dan bersifat pada isi, jelas maksudnya serta memberikan petunjuk

tentang kemungkinan mengumpulkan data guna menjawab apa yang

terkandung didalamnya.9

Berdasar pada pembatasan masalah maka untuk lebih fokus dan

mempermudah dalam pembahasan, penulis merumuskan masalahnya

sebagai berikut:

a. Apa faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah

Warung Mikro pada Bank Syariah Mandiri KC

Tangerang Ciputat?

b. Bagaimana strategi penyelesaian pembiayaan

bermasalah yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KC

Tangerang Ciputat dalam?

C. Tujuan dan Manfaaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan adanya perumusan masalah di atas, tentunya ada tujuan-

tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini, diantaranya

adalah sebagai berikut:

9 Sumardi Suryabrata, Metodelogi Penelitian (Jakarta: CV Rajawali, 1993), h.

71.

Page 20: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

7

a. Mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab adanya

pembiayaan bermasalah Warung Mikro pada Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat.

b. Mengetahui strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah

Warung Mikro yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KC

Tangerang Ciputat .

2. Manfaat Penelitian

a. Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan bagi para pembaca khususnya mahasiswa Manajemen

Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta dapat

berguna bagi banyak pihak terutama sebagai tambahan referensi

atau perbandingan bagi studi-studi yang akan datang.

b. Praktis

Menjadi masukan dan saran bagi para praktisi, akademisi dalam

peneilitian selanjutnya sehingga dapat menjadi perbandingan bagi

penelitian yang lain.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam pembahasan dan pengumpulan data penelitian skripsi

ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif. Penilitian kualitatif ditujukan untuk memahami

Page 21: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

8

fenomena-fenomena dari sudut pandang partisipan serta penilaian

kualitatif ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

maupun lisan dari sumber yang diwawancarai dan bisa juga dari orang-

orang atau perilaku yang dapat diamati.10

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.11

Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas

pada masalah yang dihadapi menerangkan realitas yang berkaitan

dengan penelusuran teori dari bawah (gorunded theory) dan

mengembangkan pemahaman akan suatu atau lebih dari fenomena

yang dihadapi.12

Deskriptif menurut pengertiannya adalah pencarian fakta

dengan interpretasi yang tepat dengan tujuan untuk mendapatkan

gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.13

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Tangerang Ciputat. Sedangkan objek penelitian adalah Strategi

10

Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Analisa Data (Jakarta: Rajawali Pers,

2011), h.1. 11

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara 2004), h.23. 12

Imam Gunawan , Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2013), h. 81. 13

Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Rosdakarya,

2006), h.72.

Page 22: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

9

Pembiayaan Permasalah Warung Mikro pada Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Tangerang Ciputat.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di Kantor Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Tangerang Ciputat yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 111

- 112, RT 006/001, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat

Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten. Dengan waktu penelitian

yaitu pada bulan Mei sampai dengan September 2017.

4. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan suatu hal atau informasi yang didapat

secara langsung dari narasumber yang diperoleh dari hasil

wawancara dan observasi dengan objek penelitian. Pada penelitian

ini penulis wawancara langsung dengan karyawan unit warung

mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh oleh suatu instansi

atau perorangan yang kemudian sudah dalam bentuk jadi dan

dipublikasikan secara umum, pada data ini penulis memperolehnya

dari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, data pembiayaan nasabah

bank, serta sumber lainnya yang dapat dipercaya keaslian

informasinya dan dapat dijadikan bahan penunjang penelitian ini.

Page 23: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

10

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan beberapa

teknik pengumpalan data dalam mengumpulkan data-data terkait yang

menunjang penelitian skrips ini, diantaranya:

a. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan

pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk

keperluan tersebut.14

Observasi adalah kegiatan turun kelapangan secara

langsung, dalam hal ini ialah tempat dilakukannya penelitian

skripsi guna mendapatkan data yang dibutuhkan melalui proses

pengamatan dan pencatatan secara cermat dan sistematis.

Dalam hal ini penulis terjun langsung dan melakukan

observasi ke Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang

Ciputat, untuk mengetahui bagaimana strategi penyelesaian

pembiayaan bermasalah warung mikro pada Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat.

b. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data melalui

proses tanya jawab dan tatap muka secara langsung dengan

responden atau narasumber terkait guna memperoleh informasi

14

Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1988), h. 211, cet. 3.

Page 24: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

11

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini. Dalam

penelitian ini wawancara akan dilakukan kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat terutama pada

divisi yang berkaitan dengan penilitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh

sudah dalam bentuk jadi dan data-data dari pihak Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat sebagai pendukung

penelitian ini.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data juga merupakan proses penyederhanaan data ke

dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.15

Pada

penelitian ini penulis menggunakan taknik penelitian kualitatif dengan

pendekatan analisis deskriptif, yaitu suatu teknik penelitian dimana

penulis terlebih dahulu menggambarkan data dan informasi yang

berlandaskan fakta-fakta untuk dianalisis.

Analisis kualitatif adalah suatu pernyataan sistematis yang

berkaitan dengan seperangkat proposisi yang berasal dari data dan

diuji kembali secara empiris.16

Sedangkan analisis deskriptif artinya

memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat,

serta karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang

15

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta:

Pustaka LP3ES Indonesia, 2008), h. 263. 16

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatitf (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), h. 14.

Page 25: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

12

kemudian dari sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal bersifat

umum.17

Setelah data diperoleh, penulis melakukan klarifikasi dari

temuan yang didapat. Kemudian melakukan analisis dari hasil temuan

dan teori sehingga penulis dapat menyimpulkan penelitian ini

berdasarakan hasil analisis temuan yang telah dilakukan kemudian

dideskripsikan.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan peneilitian ini, langkah awal yang penulis

tempuh adalah membaca beberapa penilitian-penelitian terdahulu.

Sebelum, penulis mengadakan penelitian lebih lanjut dan menyusunnya

menjadi suatu karya ilmiah. Berikut ini adalah penilitian-penilitian yang

pernah dilakukan berkaitan dengan materi yang akan dibahas:

1. Lailani Qodar (1112053000032), mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi tahun 2016. “Pembiayaan Bermasalah (Non

Performing Financing) PT Bank Syariah Mandiri Kantor Pusat,

yang beralamat di Graha Mandiri Jl. Imam Bonjol No. 61,

Menteng, Jakarta Pusat. Penelitian dalam skripsi ini berfokus pada

pembahasan faktor penyebab dan penyelesaian pembiayaan

bermasalah oleh PT Bank Syariah Mandiri. Hasil dari penelitian ini

yaitu penanganan pembiayaan bermasalah yang dilakukan PT

17

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011), h. 57.

Page 26: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

13

Bank Syariah Mandiri melalui staf penagihan dengan cara

kombinasi antara reguler collection dan diskon margin memiliki

succes rate yang paling besar.

2. Mochamad Gustaf Maulana (1112053000058), mahasiswa

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2016. “Analisis

Problem solving dalam Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah pada

Unit Recovery dan Remedial Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Jakarta Barat. Penelitian dalam skripsi ini berfokus pada

pembahasan Analisis Problem solving dalam Penyelesaian

Pembiayaan Bermasalah pada Unit Recovery dan Remedial.

3. Melisa N. Sihotang pada tahun (030200143) 2008 berjudul

Penyelesaian Kredit Macet (Bermasalah) Atas Pinjaman Nasabah

Bank Pada PT Bank Mandiri Cabang Balige dengan menggunakan

metode penelitian yuridis normatif (kajian pustaka) memberikan

hasil penelitian yaitu pihak bank lebih berhati-hati memberikan

perlakuan atau pelayanan yang sama kepada semua debitur dalam

hal analisis pemberian kredit. Selain itu pihak bank juga perlu

melakukan pengawasan setidaknya tiga bulan sekali terhadap

usaha yang dilakukan debitur. Ini dilakukan guna pencegahan

kredit macet dan penyalahgunaan kredit.

4. Nur Inayah (05240026) 2009 berjudul Strategi Penanganan

Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan Murabahah di BMT

Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta dengan menggunakan metode

Page 27: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

14

penelitian deskriptif kualitatif menghasilkan penelitian berupa

penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan cara penyitaan

jaminan harus dilakukan apabila sudah tidak ada jalan keluar

dalam penyelesaiannya.

Yang membedakan penelitian penulis dengan penelitian-penelitian

sebelumnya yakni, pada penelitian ini penulis berfokus pada strategi

penyelesaian pembiayaan bermasalah warung mikro pada Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat. Sedangkan ada beberapa

persamaan pada hasil penelitia penulis dengan penelitian-penelitian

sebelumnya yaitu strategi yang digunakan oleh objek penelitian penulis

dengan objek penelitian-penelitian sebelumnya sama.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan dan penulisan skripsi ini, pokok

permasalahan akan dibagi menjadi lima bab. Untuk lebih jelasnya sebagai

berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Page 28: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

15

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori yang digunakan yaitu pengertia

strategi, pengertian pembiayaan, tujuan pembiayaan, fungsi

pembiayaan, prinsip analisis pembiayaan, jenis-jenis pembiayaan,

produk pembiayaan, pengertian pembiayaan bermasalah, faktor

penyebab pembiayaan bermasalah, penyelesaian pembiayaan

bermasalah, produk warung mikro, landasan hukum, prosedur dan

persyaratan pengajuan pembiayaan.

BAB III: GAMBARAN UMUM MENGENAI BANK SYARIAH

MANDIRI KANTOR CABANG TANGERANG CIPUTAT

Pada bab ini akan menguraikan tentang sejarah singkat BSM KC

Tangerang Ciputat, profil perusahaan, visi misi dan nilai

perusahaan, kegiatan usaha perusahaan, produk dan layanan BSM

dan struktur organisasi.

BAB IV: ANALISIS HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan menguraikan hasil penelitian penulis tentang

hasil penelitian yang berupa faktor penyebab terjadinya

pembiayaan bermasalah warung mikro, dan strategi penyelesaian

pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Tangerang Ciputat.

Page 29: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

16

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini mencakup kesimpulan dari keseluruahan pembahasan

yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan saran-saran

yang disampaikan dalam penulisan skripsi ini.

Page 30: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

17

BAB II

STRATEGI PEMBIAYAAN DAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

WARUNG MIKRO

A. Strategi Pembiayaan

1. Pengertian Strategi

Strategi menurut Purnomo Setiawan Hari sebenarnya berasal

dari bahasa Yunani “strategos” diambil dari kata stratos yang berarti

militer dan Ag yang berarti memimpin. Jadi strategi dalam konteks

awalnya ini diartikan sebagai general ship yang artinya sesuatu yang

dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk

menaklukkan musuh dan memenangkan perang.1

Sedangkan strategi menurut Anwar Arifin adalah keseluruhan

kepuasan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna

mencapai tujuan.2

Sedangkan secara terminologi banyak ahli telah mengemukakan

definisi strategi dengan sudut pandang yang berbeda-beda namun pada

dasarnya kesemuanya itu mempunyai arti atau makna yang sama yakni

pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, diantara para ahli yang

merumuskan tentang definisi strategi tersebut salah satu proses dimana

untuk mencapai suatu tujuan dan berorientasi pada masa depan untuk

1 Setiawan Hari Purnomo, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar

(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996), h. 8. 2 Anwar Arifin, Strategi Komunikasi (Bandung: Armilo, 1984), h. 59.

Page 31: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

18

berinteraksi pada suatu persaingan guna mencapai sasaran. Strategi

mengenai kondisi dan situasi dalam proses public merupakan suatu hal

yang perlu diperhatikan, tidak terkecuali dalam proses pelayanan yang

baik kepada masyarakat.

Dengan melihat beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa strategi adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui menuju

target yang diinginkan. Strategi yang baik akan memberikan gambaran

tindakan utama dan pola keputusan yang akan dipilih untuk

mewujudkan tujuan organisasi.

2. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Menurut Hendry pembiayaan adalah kerjasama antara

lembaga dan nasabah dimana lembaga sebagai pemilik modal

(shahibul maal) dan nasabah sebagai fungsi untuk mengolah

usahanya.3

Menurut M. Syafi‟i Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan

merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas

dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan

deficit unit.4

3 Arrison Hendry, Perbankan Syariah (Jakarta: Muamalah Institute,

1999), h 25. 4 Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek

(Jakarta: Gema Insani Press. 2001), h. 160.

Page 32: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

19

Istilah pembiayaan berasal dari bahasa latin credere yang

berarti kepercayaan. Dapat dikatakan dalam hubungan ini bahwa

kreditur atau pihak yang memberikan pembiayaan (bank) dalam

hubungan pembiayaan dengan debitur dalam waktu dan syarat-

syarat yang telah disetujui bersama dapat mengembalikan

pembiayaan yang bersangkutan.5

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1

No. 12 menyatakan bahwa pembiayaan berdasarkan Prinsip

Syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain

(nasabah) yang mewajibkan pihak yang dibiayai mengembalikan

uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan atau bagi hasil.6

Istilah pembiayaan pada dasarnya lahir dari pengertian I

belive, I trust, yaitu „saya percaya‟ atau „saya menaruh

kepercayaan‟. Perkataan pembiayaan yang artinya kepercayaan

(trust) yang berarti bank menaruh kepercayaan kepada seseorang

unruk melaksanakan amanah yang diberikan oleh bank selaku

shahibul maal. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil

dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang jelasserta

5 Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia

(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 236. 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang

Pebankan Pasal 1 Nomor 12 dalam Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2012), h. 331

Page 33: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

20

saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. 7 Sebagaimana

firman Allah SWT dalam:

Surah An-Nisa‟ (4) ayat 29:

ها يأ يي ي ٱلذ كه ة مكه ةي وو

أ كنوا

ل تأ وا ٱمبطل ءاو

ن تكون تجرة عي تراض وكه ول تقتنوا أ

أ فسكه إلذ إنذ ٢٩كن ةكه رحيىا ٱللذ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara

kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya

Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.

Yang dimaksud dengan pembiayaan, berdasarkan Pasal 1

ayat 25 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah adalah

penyedian dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu

berupa:8

1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan

musyarakah;

2) Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiyah bit tamlik;

3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam,

dan istishna‟;

4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

7 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep dan Aplikasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 698. 8 Pasal 1 ayat 25 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

dalam buku Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank

Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), h. 64-65.

Page 34: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

21

5) Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multijasa.

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah

dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan

dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan

ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil.

Pembiayaan adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut

setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.9

Dalam pelaksanaan pembiayaan, bank syari‟ah harus

memenuhi dua aspek yang sangat penting, yaitu:

1) Aspek syar‟i, di mana dalam setiap realisasi pembiayaan

kepada para nasabah, bank syari‟ah harus tetap berpedoman

pada syari‟ah Islam, antara lain tidak mengandung unsur

maysir, garar, riba, serta bidang usahanya harus halal.

9 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangannya Lainnya (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2011), h. 78.

Page 35: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

22

2) Aspek ekonomi, yakni dengan tetap mempertimbangkan

perolehan keuntungan, baik bagi bank syari‟ah maupun

bagi nasabah bank syari‟ah.10

Dalam kaitannya dengan pembiayaan pada perbankan Islam,

istilah teknisnya disebut sebagai aktiva produktif. Aktiva produktif

adalah penanaman dana bank Islam, baik dalam rupiah maupun

valuta asing, dalam bentuk pembiayaan, piutang, qard,11

surat

berharga Islam,12

penempatan,13

penyertaan modal,14

penyertaan

modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening

administrasi, serta sertifikat wadiah.15

10

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: UPP

AMP YKPN, 2005), h.16. 11

Al-qard adalah suatu akad pinjaman (penyaluran dana) kepada nasabah

dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya

kepada Lembaga Keuangan Syari‟ah (LKS) pada waktu yang telah disepakati

oleh LKS dan nasabah. Z. Dunil, Kamus Istilah Perbankan Indonesia (Jakarta:

Gramedia, 2004), h. 314. 12

Surat berharga syari‟ah adalah surat bukti berinvestasi berdasarkan

prinsip syari‟ah yang lazim diperdagangkan di pasar uang dan/atau pasar modal,

antara lain wesel, obligasi syari‟ah, sertifikat reksadana syari‟ah, dan surat

berharga lainnya berdasarkan prinsip syari‟ah. Z. Dunil, Kamus Istilah

Perbankan Indonesia, h. 330. 13

Penempatan (oleh bank syari‟ah) adalah penanaman dana bank syari‟ah

pada bank syari‟ah lainnya dan/atau bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsip

syari‟ah, antara lain dalam bentuk giro dan/atau tabungan wadiah, deposito

berjangka, dan/atau tabungan mudharabah, pembiayaan yang diberikan, sertifikat

investasi mudharabah antarbank (IMA), dan/atau bentuk-bentuk penempatan

lainnya berdasarkan prinsip syari‟ah. Z. Dunil, Kamus Istilah Perbankan

Indonesia, h. 326. 14

Penyertaan modal (oleh bank syari‟ah) adalah penanaman dana bank

syari‟ah dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak dalam bidang

keuangan syari‟ah, termasuk penanaman dalam bentuk utang konversi

(convertible bonds) dengan opsi saham (equity option) atau jenis transaksi

tertentu berdasarkan prinsip syari‟ah yang berakibat bank syari‟ah memiliki atau

akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan

syari‟ah. Z. Dunil, Kamus Istilah Perbankan Indonesia, h. 326. 15

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep, dan Aplikasi, h. 681.

Page 36: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

23

Dari beberapa pengertian pembiayaan di atas dapat

disimpulkan bahwa Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan

oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi

yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.

b. Tujuan Pembiayaan

Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua

kelompok besar yaitu tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan

tujuan untuk tingkat mikro. Secara makro pembiayaan bertujuan

untuk:16

1) Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak

dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan

mereka dapat melakukan akses ekonomi. Dengan demikian

dapat meningkatkan taraf ekonominya.

2) Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk

pengembangan dana membutuhkan dana tambahan. Dana

tambahan ini dapat diperoleh dengan melakukan aktivitas

pembiayaan. Pihak surplus dana menyalurkan kepada pihak

minus dana, sehingga dapat tergulirkan.

3) Menigkatkan produktivitas, artinya adanya pembiayaan

memberikan peluang bagi masyarakat usaha agar mampu

meningkatkan daya produksinya. Sebab upaya produksi tidak

akan dapat jalan tanpa adanya dana.

16

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam (Yogyakarta : PT Dana

Bhakti Wakaf, 2003), h. 380.

Page 37: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

24

4) Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya

sektor-sektor usaha melalui penambahan dana pembiyaan,

maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja. Hal

ini berarti menambah atau membuka lapangan kerja baru.

5) Terjadi distribusi pendapatan, artinya masyarakat usha

produktif mampu melakukan aktivitas kerja, berarti mereka

akan memperoleh pendapatan dari hasil usahanya.

Penghasilan merupakan bagian dari pendapatan masyarakat.

Jika ini terjadi maka akan terdistribusi pendapatan.

Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dalam rangka untuk:17

1) Upaya mengoptimalkan laba, artinya setiap usaha yang

dibuka memiliki tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba

usaha. Setiap pengusaha menginginkan mampu mencapai

laba maksimal. Untuk mencapai laba maksimal maka mereka

perlu dukungan dana yang cukup.

2) Upaya meminimalkan resiko artinya usaha yang dilakukan

agar mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha

harus mampu memnimalkan resiko yang mungkin timbul.

Resiko kekurangan modal usaha dapat diperoleh melalui

tindakan pembiayaan.

3) Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya

ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan

17

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, h. 381.

Page 38: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

25

percampuran antara sumber daya alam dan sumber daya

manusia serta sumber daya modal. Jika sumber daya alam

dan manusianya ada dan sumber daya modal tidak ada. Maka

dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan demikian

pembiayaan pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna

sumber-sumber daya ekonomi.

4) Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan

masyarakat ini ada pihak yang memiliki kelebihan sementara

ada yang kekurangan. Dalam kaitanya dengan masalah dana,

maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam

penyeimbangan dan penyaluran kelebihan dana dari pihak

yang kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan

(minus) dana.

Selain itu, ada tiga pihak atau pelaku utama yang terlibat

dalam setiap pemberian pembiayaan, sehingga dalam pemberian

pembiayaan akan mencakup pula pemenuhan tujuan ketiga pelaku

utama tersebut, yaitu sebagai berikut.18

1) Bank (Selaku Mudhorib atau Shohibul Maal)

a) Penghimpun dana masyarakat yang mengalami

kelebihan dana.

18

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep, dan Aplikasi, h. 711.

Page 39: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

26

b) Penyaluran atau pemberian pembiayaan merupakan

bisnis utama dan terbesar hampir pada sebagian besar

bank.

c) Penerimaan bagi hasil dari pemberian pembiayaan

bagi bank merupakan sumber pendapatan terbesar.

d) Sebagai salah satu instrumen atau produk bank dalam

memberikan pelayanan pada customer.

e) Sebagai salah satu media bagi bank dalam

berkontribusi dalam pembangunan.

f) Sebagai salah satu komponen dari asset alocation

approach.

2) Nasabah (Selaku Shahibul Maal atau Mudharib)

a) Sebagai pemilik dana yang menginginkan penitipan

atau investasi atas dana yang dimiliki.

b) Sebagai salah satu potensi untuk mengembangkan

usaha.

c) Dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

d) Sebagai salah satu alternatif pembiayaan

perusahaan.19

3) Negara (Selaku Regulator)

a) Sebagai salah satu sarana dalam memacu

pembangunan.

19

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep, dan Aplikasi, h. 712.

Page 40: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

27

b) Meningkatkan arus dana dan jumlah uang beredar.

c) Meningkatkan pertumbuhan perekonomian.

d) Meningkatkan pendapatan negara dari pajak.

e) Selain negara dan bank sentral, dalam operasional

perbankan syariah adanya peran dari Dewan Syariah

Nasional (DSN) yang mengawasi dan mengeluarkan

fatwa berkaitan dengan kepatuhan atas aspek

syariahnya.20

c. Fungsi Pembiayaan

Pembiayaan mempunyai peranan yang sangat penting

dalam perekonomian. Secara garis besar fungsi pembiayaan di

dalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat

dikemukakan sebagai berikut:

1) Pembiayaan dapat Meningkatkan Utility (Daya Guna)

dari Modal/Uang

Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk

giro, tabungan, dan deposito. Uang tersebut dalam

persentase tertentu ditingkatkan kegunaanya oleh bank

guna suatu usaha peningkatan produktivitas secara

menyeluruh. Orang-orang yang menabung di bank dapat

menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro, tabungan

20

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep, dan Aplikasi, h. 712.

Page 41: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

28

dan deposito. Uang tersebut dalam presentase tertentu akan

ditingkatkan kegiatannya oleh bank untuk suatu usaha

peningkatan produktif.21

2) Pembiayaan Meningkatkan Utility (Daya Guna) Suatu

Barang

Produsen dengan bantuan pembiayaan bank dapat

memproduksi bahan jadi sehingga utility dari bahan

tersebut meningkat, selain itu produsen dengan bantuan

pembiayaan dapat memindahkan barang dari suatu tempat

yang kegunaannya kurang ke tempat yang lebih

bermanfaat.

3) Pembiayaan Meningkatkan Peredaran dan Lalu Lintas

Uang

Pembiayaan yang disalurkan melalui rekening koran,

pengusaha menciptakan pertambahan peredaran uang giral

dan sejenisnya seperti cheque, giro bilyet, wesel, promes

dan sebagainya melalui pembiayaan. Melalui pembiayaan

peredaran uang kartal dan giral akan lebih berkembang

karena pembiayaan meningtakan suatu kegairahan berusaha

sehingga penggunaan uang akan bertambah baik secara

kualitatif apalagi secara kuantitatif.22

21

Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: Unit Penerbit

dan Percetakan(UUP) AMP YKPN, 2005), h. 17. 22

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep, dan Aplikasi, h. 713.

Page 42: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

29

4) Pembiayaan Menimbulkan Kegairahan Berusaha

Masyarakat

Kegiatan usaha sesuai dengan dinamikanya akan selalu

meningkat, akan tetapi peningkatan usaha tidaklah selalu

diimbangi dengan peningkatan kemampuuan. Karena itu,

maka pengusaha akan selalu berhubungan dengan bank

untuk memperoleh bantuan permodalan guna peningkatan

usahanya. Bantuan usaha yang diterima pengusaha dari

bank inilah kemudian yang untuk memperbesar volume

usaha dan produktivitasnya.

5) Pembiayaan sebagai Alat Stabilitas Ekonomi

Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat langkah-

langkah stabilisasi pada dasarnya diarahkan pada usaha-

usaha antara lain untuk:23

1) Pengendalian Inflasi;

2) Peningkatan Ekspor;

3) Rehabilitasi Sarana;

4) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat.

Untuk menekan arus inflasi dan terlebih-lebih lagi

untuk usaha, pembangunan ekonomi maka pembiayaan

23

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep, dan Aplikasi , h. 714.

Page 43: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

30

bank memegang peranan yang penting. Arah pembiayaan

harus berpedoman pada segi-segi pembatasan kualitatif,

yaitu pengarahan ke sektor-sektor yang produktif dan

sektor-sektor prioritas yang secara langsung berpengaruh

terhadap hajat hidup masyarakat. Pembiayaan bank

disalurkan secara selektif untuk menutup kemungkinan

usaha-usaha yang bersifat spekulatif.

6) Pembiayaan sebagai Jembatan untuk Peningkatan

Pendapatan Nasional

Pengusaha yang memperoleh pembiayaan tentu saja

berusaha untuk meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha

berarti peningkatan profit. Bila keuntungan ini secara

kumulatif dikembangkan lagi dalam arti kata dikembalikan

ke dalam struktur permodalan, maka peningkatan akan

berlangsung terus-menerus. Di lain pihak pembiayaan yang

disalurkan untuk merangsang pertambahan kegiatan ekspor

akan menghasilkan pertambahan devisa bagi negara.24

7) Pembiayaan sebagai Alat Hubungan Ekonomi

Internasional

Bank sebagai lembaga pembiayaan tidak saja bergerak di

dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Melalui bantuan

24

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep, dan Aplikasi , h. 714.

Page 44: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

31

pembiayaan antar negara yang istilahnya sering kali

didengar sebagai G to G (Government to Government),

maka hubungan antarnegara pemberi (Shahibul Maal) dan

penerima pembiayaan (Mudharib) akan bertambah erat

terutama yang menyangkut hubungan perekonomian dan

perdagangan.

d. Prinsip Analisis Pembiayaan

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus

merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan

kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit

sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank

dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan

keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian

yang benar dan sungguh-sungguh.25

Pemberian pembiayaan konvensional meminjamkan uang

kepada yang membutuhkan dan mengambil bagian keuntungan

berupa bunga dan provisi dengan cara membungakan uang yang

dipinjam tersebut. Prinsip meniadakan transaksi semacam ini dan

mengubahnya menjadi pembiayaan dengan tidak meminjamkan

sejumlah uang pada customer, tetapi membiayai proyek customer.

Dalam hal ini, bank berfungsi sebagai intermediasi uang tanpa

25

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h.

136.

Page 45: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

32

meminjamkan uang dan membungakan uang tersebut. Sebagai

gantinya, pembiayaan usaha customer tersebut dapat dilakukan

dengan cara membelikan barang yang dibutuhkan customer, lalu

bank menjual kembali kepada customer, atau dapat pula dengan

cara mengikutsertakan modal dalam usaha customer.26

Lazimnya dalam bisnis prinsip pembiayaan, ada tiga skim

dalam melakukan akad pada bank syariah, yaitu:

1) Prinsip bagi hasil

Fasilitas pembiayaan yang disediakan di sini berupa

uang tunai atau barang yang dinilai dengan uang. Jika dilihat

dari sisi jumlah, dapat menyediakan sampai 100% dari

modal yang diperlukan, ataupun dapat pula hanya sebagian

saja berupa patungan antar bank dengan pengusaha

(customer). Jika dilihat dari sisi bagi hasilnya, ada dua jenis

bagi hasil (tergantung kesepakatan), yaitu revenue sharing

atau profit sharing. Adapun dalam hal presentase bagi

hasilnya dikenal dengan nisbah, yang dapat disepakati

dengan customer yang mendapat faslitas pembiayaan pada

saat akad pembiayaan. Prinsip bagi hasil ini terdapat dalam

produk-produk:

a) Mudaharabah, yaitu akad kerja sama uaha antara dua

pihak di mana pihak pertama (shaib al-mal)

26

Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial

Management, h. 42.

Page 46: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

33

menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan

pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha

secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang

dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi

ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu

bukan akibat kelalaian pengelola. Seandainya

kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau

kelalaian pengelola, maka pengelola harus

bertanggung jawab atas kerugian tersebut.27

b) Musyarakah, yaitu akad kerja sama antara dua pihak

atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana

masing-masing pihak memberikan kontribusi dana

(atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama

sesuai dengan kesepakatan.

c) Muzara’ah, yaitu akad kerja sama atau percampuran

pengolahan pertanian antara pemilik lahan dengan

penggarap dengan sistem bagi hasil atas dasar hasil

panen.28

Adapun jenis-jenis muzara‟ah adalah: (a)

muzara‟ah, yaitu kerja sama pengolahan lahan di

mana benih berasal dari pemilik lahan; (b)

27

Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik

(Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. 95. 28

Suhartono Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah

(Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), h. 56.

Page 47: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

34

mukhabarah, yaitu kerja sama pengolahan lahan di

mana benih berasal dari penggarap.

2) Prinsip jual beli

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan

tata cara jual beli, di mana bank akan membeli terlebih

dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah

sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama

bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada

nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah

keuntungan (margin/mark-up).29

Prinsip ini dilaksanakan

karena adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda.

Tingkat keuntungan bank ditetapkan di muka dan menjadi

bagian antar harga barang yang diperjualbelikan. Prinsip ini

terdapat dalam produk:

a) Bai‘ al-Murabahah, yaitu akad jual beli barang

tertentu. Dalam transaksi jual beli tersebut, penjual

menyebutkan dengan jelas barang yang

diperjualbelikan, termasuk harga pembelian dan

keuntungan yang diambil.

b) Bai‘ al-Muqayyadah, yaitu jual beli di mana

pertukaran terjadi antara barang dengan barang

(barter). Aplikasi jual beli semacam ini dapat

29

Muhammad (ed.), Bank Syariah: Analis Kekuatan, Kelemahan,

Peluang, dan Ancaman (Yogyakarta: Ekonisi, 2006), h. 18.

Page 48: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

35

dilakukan sebagai jalan keluar bagi transaksi ekspor

yang tidak dapat menghasilkan valuta asing (devisa).

c) Bai‘ al-Mutlaqah, yaitu pertukaran antara barang

atau jasa dengan uang. Uang berperan sebagai alat

tukar. Jual beli semacam ini menjiwai semua produk

lembaga keuangan yang didasarkan atas prinsip jual

beli.

d) Bai‘ as-Salam, yaitu akad jual beli di mana pembeli

membayar uang (sebesar harga) atas barang yang

telah disebutkan spesifikasinya, sedangkan barang

yang diperjualbelikan itu akan diserahkan kemudian,

yaitu pada tanggal yang disepakati.

e) Bai‘ al-Istisna, yaitu kontrak jual beli di mana harga

atas barang tersebut dibayar lebih dulu, tetapi dapat

diangsur sesuai dengan jadwal dan syarat-syarat

yang disepakati bersama, sedangkan barang yang

dibeli diproduksi dan diserahkan kemudian.30

3) Prinsip Sewa-menyewa

Selain akad jual beli yang telah dijelaskan

sebelumnya, ada pula akad sewa-menyewa yang

dilaksanakan dalam perbankan syari‟ah. Prinsip ini terdiri

atas dua jenis akad, yaitu:

30

Muhammad (ed.), Bank Syariah: Analis Kekuatan, Kelemahan,

Peluang, dan Ancaman, h. 18.

Page 49: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

36

1) Akad ijarah, yaitu akad pemindahan hak guna atas

barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa

tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan

(ownership/milkiyah) atas barang itu sendiri.

2) Akad ijarah muntabiha bi at-tamlik, yaitu sejenis

perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau

lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan

kepemilikan barang di tangan si penyewa. Sifat

pemindahan kepemilikan ini pula yang menandakan

dengan ijarah biasa.31

Dalam setiap pemberian pembiayaan diperlukan adanya

pertimbangan serta prinsip kehati-hatian (prudent) agar

kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam pembiayaan yang

diberikan dapat mengenai sasaran dan terjaminnya pengembalian

pembiayaan tersebut tepat pada waktunya sesuai perjanjian.32

Perwujudan prinsip kehati-hatian diatur dalam rambu-rambu

kesehatan sebagaimana pada Pasal 23 Undang-Undang Perbankan

Syariah. Pada Pasal 23 (1) Undang-Undang Perbankan syariah

mengatur bahwa “Bank syariah dan/atau UUS harus mempunyai

keyakinan atas kemauan dan kemampuan calon nasabah Penerima

31

Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik

(Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. 118. 32

Rahmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank

Umum, (Jakarta: Alfabeta,2011), h.83.

Page 50: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

37

Fasilitas untuk melunasi seluruh kewajiban pada waktunya,

sebelum Bank Syariah dan/atau UUS menyalurkan dana kepada

nasabah Penerima Fasilitas”.

Untuk memperkecil resiko tidak kembalinya pokok

pembiayaan, dalam memberikan pembiayaan bank harus

mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan itikad baik

(willingness to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay)

nasabah untuk melunasi pinjaman.33

Biasanya kriteria penilaian

yang umum dan harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan

nasabah yang benar-benar layak untuk diberikan, dilakukan dengan

analisis 5 C, analisis tersebut sebagai berikut:

1) Character

Character merupakan sifat atau watak seseorang,

bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada bank bahwa

sifat atau karakter orang yang akan diberi pembiayaan

benar-benar dapat dipercaya.

Untuk membaca watak atau sifat dari calon debitur

dapat dilihat dari latar belakang si nasabah, baik yang

bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat

pribadi. Dari sifat dan watak ini dapat dijadikan suatu

ukuran tentang “kemauan” nasabah untuk membayar.34

33

Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011), h. 119. 34

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 136.

Page 51: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

38

2) Capacity

Chapacity adalah analisis untuk mengetahui

kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Melihat

kemampuan calon nasabah dalam mengembalikan pokok

yang dihubungkan dengan kemampuannya dalam

mengelola bisnis usaha serta kemampuannya mencari laba.

3) Capital

Modal diberikan oleh bank, biasanya bank tidak

100% memberikan seluruh modal kepada calon nasabah,

tetapi calon nasabah juga telah mempunyai modal sendiri

sebelumnya.

Analisis capital juga harus menganalisis dari

sumber mana saja modal yang ada sekarang ini, termasuk

persentase modal yang digunakan untuk membiayai proyek

yang akan dijalankan, berapa modal sendiri dan berapa

modal pinjaman.35

4) Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah

baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Jaminan

hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan

juga harus diteliti keabsahan dan kesempurnaannya,

35

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 137.

Page 52: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

39

sehingga jika terjadi sesuatu masalah, maka jaminan yang

dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.36

5) Condition

Dalam menilai suatu pembiayaan, hendaknya

melihat pula dari segi ekonomi pada saat ini dan dimasa

yang akan datang sesuai dengan sektor masing-masing.

Bank juga harus menganalisis keadaan pasar di

dalam dan diluar negri baik masa lalu maupun masa yang

akan datang, sehingga masa depan pemasaran dan hasil

proyek atau usaha calon nasabah debitur yang dibiayai

dapat diketahui.37

Selanjutnya, penilaian suatu kredit dapat pula dilakukan

dengan analisis 7 P kredit dengan unsur penilaian sebagai berikut.38

1) Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau

tingkahlakunya sehari-hari maupun kepribadiannya masa

lalu. Penilaian personality juga mencakup sikap, emosi,

tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu

masalah dan penyelesaiannya.

36

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 138. 37

Sumar‟in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Cet.1, h. 117. 38

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 138.

Page 53: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

40

2) Party

Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi

tertentu atau golongan-golongan tertentu, berdasarkan

modal, loyalitas, serta karakternya. Nasabah yang

digolongkan ke dalam golongan tertentu akan mendapatkan

fasilitas yang berbeda dari bank.

3) Purpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil

kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.

Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam sesuai

kebutuhan. Sebagai contoh apakah untuk modal kerja,

investasi, konsumtif, produktif dan lain-lain.

4) Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan

datang menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain

mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting

mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa

mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi, akan

tetapi juga nasabah.39

5) Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana

39

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 138.

Page 54: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

41

untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber

penghasilan debitur, maka akan semakin baik. Sehingga jika

salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh usaha

lainnya.

6) Profitability

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam

mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode,

apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat,

apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

7) Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang

diberikan mendapatkan jaminan perlindungan, sehingga

kredit yang diberikan mendapatkan jaminan perlindungan,

sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman.

Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat berupa

jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.40

e. Jenis-jenis Pembiayaan

Sesuai dengan pengembangan produknya, bank Islam memiliki

banyak jenis pembiayaan. Jenis-jenis pembiayaan dikelompokan

menurut beberapa aspek, yaitu:

40

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 139.

Page 55: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

42

1) Jenis Pembiayaan menurut Tujuan

Pembiayaan menurut tujuannya dibedakan menjadi:41

a) Pembiayaan Produktif, bertujuan untuk memungkinkan

penerima pembiayaan dapat mencapai tujuannya yang

apabila tanpa pembiayaan tersebut tidak mungkin dapat

diwujudkan. Pembiayaan produktif adalah bentuk

pembiayaan yang bertujuan untuk memperlancar jalannya

proses produksi, mulai dari saat pengumpulan bahan mentah,

pengolahan dan sampai kepada proses penjualan barang-

barang yang sudah jadi.

b) Pembiayaan Konsumtif, bertujuan untuk memperoleh

barang-barang atau kebutuhan-kebutuhan lainnya guna

memenuhi keputusan dalam konsumsi. Pembiayaan

konsumtif dibagi dalam 2 bagian:

1. Pembiayaan konsumtif untuk umum.

2. Pembiayaan konsumtif untuk pemerintah.

Pembiayan konsumsi adalah pembiayaan yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan

untuk memenuhi kebutuhan.42

41

Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial

Management, h. 715-716. 42

M. Syafi‟I Antonio, Bank Syariah dari Teori Ke Praktik, h. 160.

Page 56: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

43

2) Jenis Pembiayaan menurut jangka waktu

Pembiayaan menurut jangka waktu dibedakan menjadi:

a) Short Term (Pembiayaan jangka waktu pendek), pembiayaan

yang dilakukan dengan waktu 1 bulan sampai dengan 1

tahun. Pembiayaan jangka pendek biasanya digunakan untuk

keperluan modal kerja.43

b) Intermediate Term (Pembiayaan jangka waktu menengah),

pembiayaan yang dilakukan dengan waktu 1 tahun sampai

dengan 3 tahun. Pembiayaan jangka menengah biasanya

digunakan untuk investasi.

c) Long Term (Pembiayaan jangka waktu panjang), pembiayaan

yang dilakukan dengan waktu lebih dari 3 tahun.44

d) Demand Loan atau Call Loan ialah suatu bentuk pembiayaan

yang setiap waktu dapat diminta kembali.

3) Jenis Pembiayaan menurut Tujuan Penggunaannya:

a) Pembiayaan Modal Kerja (PMK), yaitu pembiayaan jangka

pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai

kebutuhan modal kerja usahanya. Maksimal pembiayaan modal

kerja adalah 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan

kebutuhannya.45

43

Kasmir, Dasar-Dasar Manajemen, h. 121. 44

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep dan Aplikasi, h. 717. 45

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta:

IIIT Indonesia, 2003), h.86.

Page 57: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

44

b) Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan (berjangka menengah

atau panjang) yang diberikan kepada usaha-usaha guna

merehabilitasi, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek

baru, misalnya untuk pembelian mesin-mesin, bangunan dan

tanah untuk pabrik.

c) Pembiayaan Konsumsi, yaitu pembiayaan yang diberikan bank

kepada pihak ketiga/perorangan (termasuk karyawan Bank

sendiri) untuk keperluan konsumsi berupa barang atau jasa

dengan cara membeli, menyewa atau dengan cara lain.46

4) Jenis Pembiayaan menurut Sektor Ekonomi

Pembiayaan menurut sektor ekonomi atas dasar kebutuhan

untuk menentukan kebijakan pengarahan pembiayaan bank secara

kualitatif yang dititik beratkan pada sektor ekonomi yang

diutamakan dalam pembiayaan dengan pembiayaan bank itu.

Sektor-sektor ekonomi yang dimaksud diperinci sebagai berikut:47

a) Sektor Pertanian, Perburuhan dan Sarana Pertanian

b) Sektor Pertambangan

c) Sektor Perindustrian

d) Sektor Listrik Gas dan Air

e) Sektor Kontruksi

f) Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel

46

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep dan Aplikasi, h.721. 47

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep dan Aplikasi, h. 721-725.

Page 58: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

45

g) Sektor Pengankutan, Pergudangan, dan Komunikasi

h) Sektor Jasa-jasa Dunia Usaha

i) Sektor Jasa-jasa Sosial/Masyarakat

j) Sektor Lain-lain

f. Produk Pembiayaan

Jenis-jenis pembiayaan yang sering digunakan dalam

kegiatan penyaluran dana bank syariah secara umum adalah

sebagai berikut:

1) Pembiayaan dengan prinsip jual-beli (ba’i)

Transaksi jual-beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk

pembayaranya dan waktu penyerahan barangnya, yakni sebagai

berikut:48

a) Pembiayaan Murabahah

Murabahah, yang berasal dari kata ribhu

(keuntungan), adalah transaksi jual-beli dimana bank

menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai

penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual

adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan

(margin).49

Perjanjian murabahah ini, bank membiayai

pembelian barang yang dibutuhkan nasabah dengan

48

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 86. 49

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 86.

Page 59: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

46

membeli barang tersebut ke pemasok dan kemudian

menjualnya kepada nasabah dengan harga yang ditambah

atau markup.50

Landasan Islam mengenai pembiayaan

murabahah ini terdapat pada surat An-Nisa ayat 29:51

ها يأ يي ي كه ٱلذ مكه ةي وو

أ كنوا

ل تأ وا ءاو

ن تكون تجرة عي تراض وكه ول ٱمبطل ة أ إلذ

فسكه إنذ تقتنوا أ ٢٩كن ةكه رحيىا ٱللذ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan

jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah

adalah Maha Penyayang kepadamu.”(QS. An-Nisa:29).

Dalam teknis yang ada pada perbankan islam,

murabahah merupakan akad jual dan beli yang terjadi

antara bank islam yang selaku penyedia barang yang

menjual dengan nasabah yang memesan dalam rangka

pembelian barang itu. Keuntungan yang diperoleh bank

dalam transaksi ini merupakan keuntugan jual beli yang

telah disepakati bersama.52

50

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta:

Ekonisia, 2007), h. 27. 51

Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Teori

dan Praktik (Jakarta: Kencana Prenada Grup, 2010), h. 41-42. 52

Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Teori

dan Praktik, h. 43.

Page 60: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

47

b) Pembiayaan salam

Salam adalah transaksi jual beli di mana

barang yang diperjual belikan belum ada. Oleh karena itu

barang diserahkan secara tangguh, sedangkan pembayaran

dilakukan secara tunai. Bank bertindak sebagai pembeli,

sementara nasabah sebagai penjual.53

Dalam praktik

perbankan, ketika barang telah diserahkan kepada bank,

maka bank akan menjualnya kepada rekan nasabah atau

kepada nasabah itu sendiri secara tunai atau secara cicilan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah (2) : 282.

ها يأ يي ي سم ٱلذ جل و

إذا تداينته ةديي إل أ وا ءاو

ف ٱكتتوه كه كتب ة ٱمعدل ولكتب ةذي Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu´amalah tidak secara tunai untuk waktu yang

ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan

hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya

dengan benar...” (QS. Al Baqarah (2) : 282).

c) Pembiayaan Istishna‟

Produk Istishna’ menyerupai produk salam, namun

dalam istishna‟ pembayaran dapat dilakukan oleh bank

dalam beberapa kali (termin) pembayaran. Skim istishna‟

umumnya diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan

konstruksi.54

53

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 87. 54

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 88.

Page 61: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

48

2) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

a) Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua

pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-

masing pihak memberikan kontribusi dana (atau

amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan

risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan.55

Oleh karena itu, musyarakah adalah perjanjian atau

akad antara dua pihak atau lebih dalam usaha tertentu, yaitu

masing-masing pihak akan memberikan kontribusi dengan

kesepakatan bila terjadi keuntungan. Namun bila terjadi

kerugian maka masing-masing pihak mendapat margin

dalam bentuk menanggung resiko.56

b) Mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah bank menyediakan

pembiayaan modal investasi atau modal kerja secara penuh

(trusty financing), sedangkan nasabah menyediakan proyek

atau usaha lengkap dengan manajemennya.57

55

Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Cet.

11, h. 90. 56

Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika,

2008), h. 34. 57

A. Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat

(Jakarta: Raja Grafindo persada, 2002), h. 67.

Page 62: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

49

Pembiayaan ini merupakan bentuk pembiayaan bagi

hasil ketika bank sebagai pemilik dana/modal, biasa disebut

shahibul maal/rabbul maal, menyediakan modal (100%)

kepada pengusaha sebagai pengelola, biasa disebut

mudharib, untuk melakukan aktivitas produktif dengan

syarat bahwa keuntungan yang dihasilkan akan dibagi di

antara mereka menurut kesepakatan yang ditentukan

sebelumnya dalam akad (yang besarnya juga dipengaruhi

oleh kekuatan pasar). Apabila terjadi kerugian karena

proses normal dari usaha, dan bukan karena kelalaian atau

kecurangan pengelola, kerugian ditanggung sepenuhnya

oleh pemilik modal, sedangkan pengelola kehilangan tenaga

dan keahlian yang telah dicurahkannya.58

Apabila terjadi kerugian karena kelalaian dan kecurangan

pengelola, maka pengelola bertanggung jawab sepenuhnya.

Pengelola tidak ikut menyertakan modal, tetapi

menyertakan tenaga dan keahliannya, dan juga tidak

meminta gaji atau upah dalam menjalankan usahanya.

Pemilik dana hanya menyediakan modal dan tidak

dibenarkan untuk ikut campur dalam manajemen usaha

yang dibiayainya. Kesedian pemilik dana untuk

58

Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial

Management, h. 192.

Page 63: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

50

menanggung risiko apabila terjadi kerugian menjadi dasar

untuk mendapat bagian dari keuntungan.59

3) Pembiayaan dengan prinsip sewa. Untuk jenis ini

diklasifikasikan menjadi pembiayaan:

a) Pembiayaan ijarah

Ijarah adalah akad penyaluran dana untuk

memindahkan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam

waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah), antara

perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa (mu’ajjir)

dengan penyewa (musta’jir) tanpa diikuti pengambilan

kepemilikan barang itu sendiri.60

b) Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bitamlik/Wa Iqtina

Ijarah Muntahiya Bitamlik memiliki makna yang

sama dengan ijarah iqtina‟, yang berarti sewa-beli, yaitu

perjanjian sewa-menyewa yang disertai dengan opsi

pemindahan hak milik atas benda yang disewa kepada

penyewa setelah selesai masa sewa.61

4) Pembiayaan dalam bentuk pinjaman

1) Qardh

Qardh merupakan pinjaman kebajikan/lunak tanpa

imbalan, biasanya untuk pembelian barang fungible (yaitu

59

Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial

Management, h. 192. 60

Yadi Janwari, Lembaga Keuangan, h. 94. 61

Yadi Janwari, Lembaga Keuangan Syariah, h. 90.

Page 64: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

51

barang yang dapat diperkirakan dan diganti sesuai berat,

ukuran, dan jumlahnya). Kata qardh ini kemudian diadopsi

menjadi credo (Romawi), credit (Inggris) dan kredit

(Indonesia). Objek dari pinjaman qardh biasanya adalah

uang atau alat tukar lainnya, yang merupakan transaksi

pinjaman murni tanpa bunga ketika peminjam mendapatkan

uang tunai dari pemilik dana (dalam hal ini bank) dan hanya

wajib mengembalikan pokok hutang pada waktu tertentu di

masa yang akan datang.62

Qardh dalam perspektif perbankan syariah diartikan

dengan produk pembiayaan dalam bentuk transaksi pinjam

meminjam. Implementasi qardh di perbankan syariah ini

merupakan salah satu bentuk dari fungsi bank syariah

sebagai institusi sosial. Selain sebagai lembaga bisnis di

bidang keuangan, bank syariah juga berfungsi sebagai

lembaga sosial yang mengembangkan produk perbankan

yang bersifat tabarru’. Namun demikian, sekalipun qardh

sebagai produk sosial, bank tidak boleh merugi karena

produk ini, sehingga biaya administrative yang berkaitan

dengannya ditanggung sepenuhnya oleh nasabah.63

62

Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial

Management, h. 207. 63

Yadi Janwari, Lembaga Keuangan, h. 149-150.

Page 65: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

52

3. Pengertian Strategi Pembiayaan

Strategi pembiayaan adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui

untuk melakukan pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak (Bank)

kepada pihak lain (Nasabah) untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.

Strategi yang baik akan memberikan gambaran tindakan utama

dan pola keputusan yang akan dipilih untuk mewujudkan tujuan yang

diinginkan.

B. Pembiayaan Bermasalah

1. Pengertian Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang tergolong

pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan, dan pembiayaan

macet. Pembiayaan macet adalah bagian dari pembiayaan

bermasalah.64

Istilah pembiayaan bermasalah telah lazim digunakan oleh dunia

perbankan Indonesia sebagai terjemahan Problem Loan atau

Performing Loan (NPL) yang merupakan istilah yang juga lazim

digunakan dalam perbankan internasional.65

Sehubungan dengan fungsi bank syariah sebagai intermediary

dalam kaitannya dengan penyaluran dana masyarakat atau fasilitas

64

H. Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007), ed. 1, h. 299. 65

Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2011), h. 89.

Page 66: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

53

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah tersebut, bank syariah

menanggung risiko pembiayaan.

Pembiayaan bermasalah merupakan salah satu resiko yang pasti

diahadapi oleh setiap Bank karena resiko ini sering juga disebut

dengan resiko pembiayaan. Robert Tampubolon menjelaskan bahwa

resiko pembiayaan adalah eksposur yang timbul sebagai akibat

kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya.

Disatu sisi resiko ini dapat bersumber dari berbagai

aktivitas fungsional bank seperti penyaluran pinjaman, kegiatan tresuri

dan investasi, dan kegiatan jasa pembiayaan perdagangan, yang

tercatat dalam buku bank. Disisi lain resiko ini timbul karena kinerja

satu atau lebih debitur yang buruk. Kinerja debitur yang buruk ini

dapat berupa ketidakmampuan atau ketidakmauan debitur untuk

memenuhi sebagian atau seluruh perjanjian pembiayaan yang telah

disepakati bersama sebelumnya. Dalam hal ini yang menjadi perhatian

bank bukan hanya kondisi keuangan dan nilai pasar dari jaminan kredit

termasuk collateral tetapi juga karakter dari debitur.66

Pembiayaan bermasalah tersebut, dari segi produktivitasnya

(performance-nya) yaitu dalam kaitannya dengan kemampuannya

menghasilkan pendapatan bagi bank, sudah berkurang atau menurun

dan bahkan mungkin sudah tidak ada lagi. Bahkan dari segi bank,

sudah tentu mengurangi pendapatan, memperbesar biaya

66

Robert Tampubolon, Risk Management: Pendekatakan Kualitatif Untuk

Bank Komersial (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), h. 24.

Page 67: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

54

pencadangan, yaitu PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif), sedangkan dari segi nasional, mengurangi kontribusinya

terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.67

Dalam pembiayaan bermasalah ada juga penggolongan

kualitas pembiayaan menurut pasal 4 SK Direktur BI Nomor

39/267/Kep/Dir tanggal 27 Febuari 1998, yaitu sebagai berikut:

a. Pembiayaan lancar (Pass) yaitu apabila memenuhi kriteria:68

1) Pembayaran angsuran pokok tepat.

2) Memiliki mutasi rekening yang aktif.

3) Bagian dari pembiayaan yang di jamin dengan agunan tunai.

b. Pembiayaan dalam perhatian khusus (Special Mention)

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/ atau bunga yang

belum melampaui 90 hari.

2) Kadang-kadang terjadi cerukan.

3) Mutasi rekening relatif aktif.

4) Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang

diperjanjiakan.

5) Didukung oleh pinjaman baru.

c. Pembiayaan kurang lancar (Substandard)

1) Dokumentasi pinjaman yang lemah.

2) Terdapat tunggakan angsuran pokok bagi hasil.

67

Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank

Syariah, h. 66. 68

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep dan Aplikasi, h.742.

Page 68: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

55

3) Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.

4) Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih

dari 90 hari.

5) Frekuensi mutasi rekening relatif rendah.

d. Pembiayaan yang diragukan (Doubtful)

1) Dokumentasi hukum lemah baik untuk diperjanjikan

pembiayaan atau peningkatan jaminan.

2) Terdapat tunggakan angsuran pokok.

3) Terjadi cerukan yang bersifat permanen.

4) Terjadi wanpretasi lebih dari 180 hari.

e. Pembiayaan macet (bad-debt)

1) Keraguan operasional ditutup dengan pinjaman baru.

2) Dari segi hukum atau kondisi pasar, jaminan tidak dapat

dicairkan pada nilai wajar.

3) Terdapat tunggakan angsuran pokok.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembiayaan

bermasalah adalah pembiayaan yang kualitasnya berada dalam

golongan kurang lancar (golongan III), diragukan (golongan IV), dan

macet (golongan V).69

69

Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 90.

Page 69: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

56

2. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah

Dalam penjelasan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1992, UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan maupun dalam

Penjelasan Pasal 37 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah antara lain dinyatakan bahwa kredit atau pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah yang diberikan oleh bank mengandung

resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan

asas-asas perkreditan atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

yang sehat.70

Dalam penyaluran kredit, tidak selamanya kredit yang diberikan

bank kepada debitur akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan di

dalam perjanjian kredit.71

Gagalnya pengembalian sebagian kredit

yang diberikan dan menjadi kredit bermasalah sehingga

mempengaruhi pendapatan bank.72

Secara umum pembiayaan bermasalah disebabkan oleh faktor-

faktor intern dan faktor-faktor ekstern.73

a. Faktor Intern, adalah faktor yang ada di dalam perusahaan

sendiri, dan faktor utama yang paling dominan adalah faktor

manajerial. Timbulnya kesulitan-kesulitan keuangan

70

Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank

Syariah, h. 72. 71

Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka, 2015), h. 92. 72

Rachmat Firdaus dan Maya Ariayanti, Manajemen Perkreditan Bank

Umum (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 34-35. 73

Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank

Syariah, h. 73.

Page 70: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

57

perusahan yang disebabkan oleh faktor manajerial dapat

dilihat dari beberapa hal, seperti kelemahan dalam kebijakan

pembelian dan penjualan, lemahnya pengawasan biaya dan

pengeluaran, kebijakan piutang yang kurang tepat,

penempatan yang berlebihan pada aktiva tetap, dan

permodalan yang tidak cukup.

b. Faktor Ekstern, adalah faktor-faktor yang berada di luar

kekuasaan manajemen perusahaan, seperti bencana alam,

peperangan, perubahan dalam kondisi perekonomian dan

perdagangan, perubahan-perubahan teknologi dan lain-lain.

Adapun pendapat lain disebutkan NPL disebabkan oleh adanya

risiko kredit antara lain:74

a. Risiko Usaha

b. Risiko Geografis

c. Risiko Keramaian/Keamanan/Tawuran/Perkelahian

d. Risiko Politik/Kebijakan Pemerintah

e. Risiko Ketidakpastian (Uncertainty)

f. Risiko Inflasi

g. Risiko Persaingan

74

Rachmat Firdaus dan Maya Ariayanti, Manajemen Perkreditan Bank

Umum, h. 35-36.

Page 71: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

58

3. Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Secara garis besar, penanggulangan pembiayaan bermasalah

dapat dilakukan melalui upaya-upaya yang bersifat preventif dan

upaya-upaya yangb bersifat represif atau kuratif.75

a. Preventif, dilakukan oleh bank sejak permohonan

pembiayaan diajukan nasabah, pelaksanaan analisa yang

akurat terhadap data pembiayaan, pembuatan perjanjian

pembiayaan yang benar, pengikatan agunan yang menjamin

kepentingan bank, sampai dengan pemantauan atau

pengawasan terhadap pembiayaan yang diberikann.

b. Represif atau Kuratif, adalah upaya-upaya yang bersifat

penyelamatan atau penyelesaian terhadap pembiayaan

bermasalah (non performing financing/NPFs).

Penyelamatan pembiayaan adalah istilah teknis yang biasa

dipergunakan dikalangan perbankan terhadap upaya dan langkah-

langkah yang dilakukan bank dalam usaha mengatasi permasalahan

pembiayaan yang dihadapi oleh debitur yang masih memiliki prospek

usaha yang baik, namun mengalami kesulitan pembayaran pokok

dan/atau kewajiban-kewajiban lainnya, agar debitur dapat memenuhi

kembali kewajibannya.

75

Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank

Syariah, h. 82.

Page 72: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

59

Terdapat beberapa peraturan Bank Indonesia yang berlaku bagi

BUS dan UUS dalam melakukan rekstruturisasi pembiayaan, yaitu:76

a. Peraturan Bank Indonesia No. 101/18/PBI/2008 tanggal 25

September 2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan bagi

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, sebagaimana

telah diubah dengan PB No. 13/9/PBI/2011 tanggal 8

Februari 2011.

b. Surat Edaran Bank Indonesia No. 10/34/DPbs tanggal 22

Oktober 2008 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.

10/35/DPbs tanggal 22 Oktober 2008 perihal Restrukturisasi

Pembiayaan bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah, sebagaimana telah diubah dengan SEBI No.

13/18/DPbs tanggal 30 Mei 2011.77

Dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi bank

yang melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah, terdapat

beberapa ketentuan Bank Indonesia yang memberikan pengertian

tentang rekstrukturisasi pembiayaan, yaitu:

76

Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 447. 77

Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 448.

Page 73: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

60

Peraturan Bank Indonesia No. 8/12/PBI/2006 tanggal 10 Juli

2006 tentang Laporan Berkala Bank Umum, Penjelasan

Pasal 2 ayat (4) huruf g:78

“Restrukturisasi Pembiayaan adalah upaya perbaikan yang

dilakukan bank dalam kegiatan pembiayaan, piutang dan

atau ijarah terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk

memenuhi kewajibannya.”

a. PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang

Penilian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan

Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, Pasal 1 butir

31:79

“Restrukturisasi Pembiayaan adalah upaya perbaikan yang

dilakukan Bank dalam kegiatan Penyediaan Dana terhadap

nasabah yang mengalami kesulitan untuk memenuhi

kewajibannya dengan mengikuti ketentuan yang berlaku

yaitu fatwa Dewan Syariah Nasional dan Standar Akuntansi

Keuangan yang berlaku bagi bank syariah.”

Penyelamatan terhadap pembiayaan bermasalah dilakukan

dengan cara antara lain:

1) Rescheduling (Penjadwalan kembali), yaitu perubahan

jadwal pembayaran kewajiban nasabah atau jangka

waktunya;80

a) Memperpanjang jangka waktu pembiayaan.

78

Peraturan Bank Indonesia No. 8/12/PBI/2006 tanggal 10 Juli 2006 tentang

Laporan Berkala Bank Umum, dalam buku Faturrahman Djamil, Penyelesaian

Pembiayaan Bermasalah, h. 84. 79

PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilian Kualitas

Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip

Syariah, dalam buku Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah,

h. 84. 80

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h. 149.

Page 74: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

61

Dalam hal ini si debitur diberikan keringanan

dalam masalah jangka waktu pemiayaan

misalnya perpanjangan jangka waktu

pembiayaan dari 6 bulan menjadi satu tahun

sehingga si debitur mempunyai waktu yang lebih

lama untuk mengembalikannya.

b) Memperpanjang jangka waktu angsuran

Memperpanjang angsuran hampir sama dengan

jangka waktu pembiayaan. Dalam hal ini jangka

waktu angsuran pembiayaannya diperpanjang

pembayarannya pun misalnya dari 36 kali

menjadi 48 kali dan hal ini tentu saja jumlah

angsuran pun menjadi mengecil seiring dengan

penambahan jumlah angsuran.

2) Reconditioning (Persyaratan kembali), yaitu perubahan

sebagian atau seluruh persyaratan Pembiayaan, antara

lain:81

a) Perubahan jadwal pembayaran;

b) Jumlah angsuran;

c) Jangka waktu dan/atau pemberian potongan

sepanjang tidak menambah sisa kewajiban

nasabah yang harus dibayarkan kepada bank;

81

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h. 149-150.

Page 75: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

62

d) Penundaan pembayaran marjin sampai waktu

tertentu. Dalam hal penundaan pembayaran

marjin sampai waktu tertentu, maksudnya hanya

marjin yang dapat ditunda pembayarannya,

sedangkan pokok pinjamannya tetap harus

dibayar seperti biasa.

e) Penurunan marjin

Penurunan marjin dimaksudkan agar lebih

meringankan beban nasabah. Sebagai contoh jika

marjin per tahun sebelumnya dibebankan 20 %

diturunkan menjadi 18 %. Hal ini tergantung dari

pertimbangan yang bersangkutan.

3) Restructuring (Penataan kembali), yaitu perubahan

persyaratan pembiayaan tidak terbatas pada rescheduling

atau reconditioning, antara lain meliputi:

a) Penambahan dana fasilitas pembiayaan Bank;

b) Konversi akad pembiayaan;

c) Konversi pembiayaan menjadi surat berharga

syariah berjangka waktu menengah;

d) Konversi pembiayaan menjadi penyertaan modal

sementara pada perusahaan nasabah.

Page 76: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

63

4) Penyitaan Jaminan

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila

nasabah sudah benar-benar tidak punya itikad baik

ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua

kewajibannya.82

C. Warung Mikro

1. Produk Pembiayaan Warung Mikro

Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang menghindari

praktek Magrib (Maysir, Gharar dan Riba). Namun sejatinya, tujuan

yang paling utama dari ekonomi Islam adalah mewujudkan

kesejahteraan umat secara merata. Peranan bank Syariah dalam

mewujudkan tujuan utama tersebut sangatlah dimungkinkan. Salah

satu peranan bank Syariah yang dapat dilakukan dalam mewujudkan

tujuan tersebut adalah melakukan pembiayaan kepada masyarakat kecil

dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan

memberikan pembiayaan ke UMKM, bank Syariah telah berjuang

untuk mewujudkan pembangunan ekonomi umat.

Bank Syariah Mandiri (BSM) sendiri memiliki produk

pembiayaan nasabah mikronya yang bernama “Warung Mikro”.

Dengan produk ini nasabah dapat melakukan pinjaman dana untuk

investasi, modal kerja dan pengembangan usaha secara syariah.

82

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h. 151.

Page 77: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

64

Program ini memudahkan nasabah mendapatkan pembiayaan dana

pengembangan usaha secara syariah, produk mikro harus bisa menjadi

kunci awal untuk dapat menciptakan persyaratan yang sederhana,

proses yang mudah, dan dapat melayani nasabah dengan cepat.83

Segmentasi dan target market pembiayaan Warung Mikro

meliputi peruntukan pembiayaan, segmentasi dilihat berdasarkan

demografi dan segmentasi berdasarkan geografi. Warung Mikro pada

Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat terletak di tempat yang

strategis, karena di sekitar nya banyak seperti toko-toko, wiraswasta,

pegawai, yang memang masyarakat sekitar membutuhkan bantuan

modal usaha atau modal investasi untuk mengembangkan usahanya.

Oleh karena itu banyak masyarakat yang berminat untuk mengajukan

pembiayaan di Warung Mikro pada Bank Syariah KC Tangerang

Ciputat.84

Pembiayaan Warung Mikro diperuntukan bagi keperluan

produktif dan multiguna, dengan Plafond sampai dengan Rp 200 juta.

Segmentasi berdasarkan demografi diperuntukan wirausaha golbertap

dan non golbertap. Segmentasi berdasarkan geografis meliputi pasar

tradisional atau modern, mikro retail, cluster dan supply chain.

Golbertap adalah nasabah dengan sumber pembayaran (repayment)

83

Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

unit kerja Micro Financing Analys, Bapak Dede Kurnia, Kamis, 20 Juli 2017, pukul

15.00-16.00 WIB. 84 Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

unit kerja Micro Financing Analys, Bapak Dede Kurnia, Kamis, 20 Juli 2017, pukul

15.00-16.00 WIB.

Page 78: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

65

berasal dari gaji atau penghasilan tetap yang diterima setiap bulan,

termasuk di dalamnya Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai BUMN,

pegawai BUMD, TNI/Polri, dan pegawai perusahaan Swasta yang

didirikan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku. Non

Golbertap adalah nasabah dengan sumber pembayaran berasal dari

usaha yang dikelolanya sendiri (wiraswasta), baik dalam sektor

perdagangan, pertanian, industri rumah tangga, peternakan, perikanan

dan jasa-jasa.85

Unit Warung Mikro Bank Syariah Mandiri (BSM) KC

Tangerang Ciputat memiliki beberapa produk diantaranya:86

a. Pembiayaan Usaha Mikro Tunas

Yaitu pembiayaan usaha mikro dari Bank kepada perorangan

dengan plafon pembiayaan keseluruhan minimum Rp

2.000.000,00 dan maksimum Rp 10.000.000,00. Target

marketnya:

1) Wiraswasta dan profesional (non-golbertap)

2) Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai BUMN/D,

Pegawai Swasta.

85

Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

unit kerja Micro Financing Analys, Bapak Dede Kurnia, Kamis, 20 Juli 2017, pukul

15.00-16.00 WIB. 86

Mengutip dari Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM,

Bank Syariah Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri,

2015.

Page 79: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

66

Tabel 2.1

Pembiayaan Usaha Mikro Tunas

Features

Tujuan Produktif

Jenis Akad Murabahah dan Ijarah

Jangka Waktu dan

Perubahan Sampai dengan 36 bulan

Agunan

1. Objek yang dibayar dan

2. Agunan tambahan dapat berupa

jaminan alternatif berupa

Girik/Letter C/Petuk/Sejenisnya,

Kendaraan Bermotor, Emas, Agunan

Tunai dan agunan kebendaan lainnya

Self Financing

Minimal sebesar 15% dari plafon

pembiayaan

Pengikatan Kuasa Jual bawah tangan

Debt Service Ratio sampai dengan 40%

Price Setara 36% eff.p.a

Asuransi dan Biaya

Administrasi

Asuransi Jiwa dan Agunan (tidak

diwajibkan) jika ada Biaya Administrasi

Rp 60.000

RAC

Menggunakan scoring SIMRIS berbasis web

*Sumber: Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank Syariah

Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, 2015.

b. Pembiayaan Usaha Mikro Madya

Yaitu pembiayaan usaha mikro dari Bank kepada perorangan

dengan plafon pembiayaan keseluruhan diatas Rp

10.000.000,00 dan maksimum Rp 50.000.000,00. Target

marketnya:87

87

Mengutip Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank

Syariah Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, (Jakarta:

Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2015).

Page 80: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

67

1) Wiraswasta dan profesional (non-golbertap)

2) Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai BUMN/D,

Pegawai Swasta.

Tabel 2.2

Pembiayaan Usaha Mikro Madya

Features

Tujuan Produktif

Jenis Akad Murabahah dan Ijarah

Jangka Waktu dan

Perubahan Sampai dengan 36 bulan

Agunan

1. Fixed Asset:

Tanah dan Bangunan dapat

berupa SHM atau SHGB,

kendaraan Bermotor, Emas dan

agunan kebendaan lainnya.

Dapat berupa Girik/Letter

C/Petuk/Sejenisnya.

2. Cash Collateral

Pengikatan

SKMHT notaril dengan kuasa jual

atau untuk kebendaan bermotor

kuasa jual nota ril

Debt Service Ratio sampai dengan 40%

Price Setara 32% eff.p.a

Asuransi dan Biaya

Administrasi

Asuransi Jiwa dan Agunan

Biaya Administrasi 1% dan plafon

pembiayaan

RAC

Menggunakan scoring SIMRIS berbasis web

Manfaat

1. Persyaratan Mudah

2. Memberikan keberkahan

3. Margin bersaing

*Sumber: Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank Syariah

Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, 2015.

Page 81: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

68

c. Pembiayaan Usaha Mikro Utama

Yaitu pembiayaan usaha mikro dari Bank kepada perorangan

dengan plafon pembiayaan keseluruhan diatas Rp

50.000.000,00 dan maksimum Rp 200.000.000,00. Target

marketnya:88

1) Wiraswasta dan profesional (non-golbertap)

2) Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai BUMN/D,

Pegawai Swasta.

88

Mengutip Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank

Syariah Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, (Jakarta:

Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2015).

Page 82: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

69

Tabel 2.3

Pembiayaan Usaha Mikro Utama

Features

Tujuan Produktif

Jenis Akad Murabahah dan Ijarah

Jangka Waktu dan

Perubahan Sampai dengan 48 bulan

Agunan

1. Fixed Asset:

Tanah dan Bangunan dapat

berupa SHM atau SHGB,

kendaraan Bermotor, Emas dan

agunan kebendaan lainnya.

2. Cash Collateral

Pengikatan

APHT, fiducia terdaftar dan kuasa

jual nota ril

Debt Service Ratio sampai dengan 40%

Price Setara 28% eff.p.a

Asuransi dan Biaya

Administrasi

Asuransi Jiwa dan Agunan

Biaya Administrasi 1% dan plafon

pembiayaan

RAC

Menggunakan scoring SIMRIS berbasis web

Manfaat

1. Persyaratan Mudah

2. Memberikan keberkahan

3. Margin bersaing

*Sumber: Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank Syariah

Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, 2015.

d. Pembiayaan Multiguna Mikro

Yaitu pembiayaan usaha mikro dari Bank kepada perorangan

dan aliansi dengan plafon pembiayaan sampai dengan Rp

200.000.000,00. Target marketnya:89

89 Mengutip Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank

Syariah Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, (Jakarta:

Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2015).

Page 83: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

70

1) Wiraswasta dan profesional (non-golbertap)

2) Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai BUMN/D,

Pegawai Swasta.

Tabel 2.4

Pembiayaan Multiguna Mikro

Features

Tujuan Produktif

Jenis Akad Murabahah dan Ijarah

Jangka Waktu dan

Perubahan

1. Pengawas PNS, BUMN/D:

maksimal 8 tahun (96 bulan) dan

tidak melebihi usia pensiun

pegawai.

2. Pegawai swasta: maksimal 5 tahun

(60 bulan) dan tidak melebihi usia

pensiun pegawai

Agunan

1. Fixed Asset:

Tanah dan Bangunan dapat berupa

SHM atau SHGB, kendaraan

Bermotor, Emas dan agunan

kebendaan lainnya.

2. Cash Collateral

Pengikatan

APHT, SKMHT, kuasa jual nota ril,

fiducia

Debt Service Ratio

1. DSR 33% untuk penghasilan

sampai dengan 1,5 x UMP

2. DSR 40% untuk penghasilan diatas

1,5 x UMP s.d. Rp 10 juta

3. DSR 50% untuk penghasilan diatas

10 juta

Price

1. Dengan pola aliansi setara PUM

Utama (28% eff.p.a)

2. Individual dengan agunan

tambahan setara PUM Utama

(28% eff.p.a)

3. Individual dengan agunan

tambahan setara PUM Tunas (36%

eff.p.a)

Asuransi dan Biaya

Administrasi

Asuransi Jiwa dan PHK untuk

pegawai swasta

Page 84: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

71

Biaya Administrasi: >Rp 2-10 juta =

Rp 20.000, untuk >Rp 10-50 juta =

1% dan plafon pembiayaan

RAC

Menggunakan scoring SIMRIS berbasis web

Manfaat

1. Persyaratan Mudah

2. Memberikan keberkahan

3. Margin bersaing

*Sumber: Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank Syariah

Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, 2015.

Untuk tahun 2016 sampai dengan sekarang ada perubahan

produk di Unit Warung Mikro Bank Syariah Mandiri (BSM) KC

Tangerang Ciputat, produk yang baru yaitu:90

a. Produk Reguler

1) PUM : Pembiayaan Usaha Mikro (fasiltas pembiayaan

Bank kepada nasabah dengan peruntukan Modal Kerja

atau Investasi).

2) PSM : Pembiayaan Serbaguna Mikro (fasilitas

pembiayaan Bank untuk membiayai keperluan Nasabah

selain untuk tujuan Modal Kerja dan investasi).

b. Produk Pembiayaan Program Mikro

Pembiayaan program mikro adalah fasilitas pembiayaan

Bank kepada nasabah dengan fitur, tujuan, syarat dan

ketentuan khusus yang berpedoman pada nota kesepahaman

90

Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

unit kerja Micro Financing Analys, Bapak Dede Kurnia, Kamis, 20 Juli 2017, pukul

15.00-16.00 WIB.

Page 85: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

72

antara Bank dengan instansi dan/atau petunjuk teknis yang

ditetapkan oleh pemerintah melalui instansi terkait.

Akad yang dipakai oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) KC

Tangerang Ciputat yakni ada 3 (tiga) diantaranya:91

a. Murabahah adalah akad penyediaan barang berdasarkan

sistem jual beli, dimana Bank sebagai penjual yang

menyediakan kebutuhan nasabah dan menjual kepada

nasabah dengan harga perolehan ditambah keuntungan

(margin) yang disepakati. Pembayaran dapat dilakukan

sekaligus saat jatuh tempo atau cicilan dalam jangka waktu

yang disepakati.

b. Ijarah adalah akad antara Bank (Mu’ajjir) dengan nasabah

(Musta’jir) untuk menyewa suatu barang/obyek sewa

(Ma’jur) milik Bank dan Bank mendapatkan imbalan jasa

atas barang yang disewanya.

c. Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) adalah produk

pembiayaan berdasarkan prinsip musyarakah, yaitu syirkatul

‘inan, yang porsi (hishshah) modal salah satu syarik (Bank

Syariah) berkurang disebabkan pengalihan komersial secara

bertahap (naqlul hishshah bil ‘iwadh mutanaqisah) kepada

syarik yang lain (nasabah).

91

Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

unit kerja Micro Financing Analys, Bapak Dede Kurnia, Kamis, 20 Juli 2017, pukul

15.00-16.00 WIB.

Page 86: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

73

Jangka waktu angsuran pembiayaan bisa dilihat dari plafond,

yakni pembiayaan Rp 10 juta sampai dengan Rp 50 juta maksimal 3

tahun, pembiayaan diatas Rp 50 juta sampai dengan Rp 100 juta

maksimal 4 tahun, pembiayaan diatas Rp 100 juta sampai dengan Rp

200 juta maksimal 5 tahun. Sedangkan khusus untuk PNS, Pegawai

BUMD atau BUMN, TNI, POLRI maksimal 8 tahun.92

2. Landasan Hukum93

a. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2008 perihal

Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

b. Undang-Undang Republik Indonesia No.21 tahun 2008 perihal

Perbankan Syariah.

c. Peraturan Bank Indonesia No.13/23/PBI/2011 tanggal 2 November

2011 perihal Penerapan. Manajemen Resiko Bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah.

d. Peraturan Bank Indonesia No.14/22/PBI/2012 tentang Pemberian

Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis

Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

e. Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank Syariah Mandiri.

f. Kebijakan Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri

g. Standar Prosedur Pembiayaan Segmen Mikro.

92

Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang

Ciputat unit kerja Micro Financing Analys, Bapak Dede Kurnia, Kamis, 20 Juli

2017, pukul 15.00-16.00 WIB. 93

Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

unit kerja Micro Financing Analys, Bapak Dede Kurnia, Kamis, 20 Juli 2017, pukul

15.00-16.00 WIB.

Page 87: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

74

3. Prosedur dan Persyaratan Pengajuan Pembiayaan

a. Prosedur

Untuk pengajuan Pembiayaan Warung Mikro, ada beberapa

prosedur dan langkah-langkahnya diantaranya:94

1) Mengumpulkan dokumen.

Yakni persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan oleh

pihak Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat.

2) Memeriksa kebenaran dokumen.

3) Wawancara ke nasabah.

4) Melakukan kunjungan ke lokasi usaha dan jaminan.

Survei (terhadap usaha dan barang jaminan milik nasabah),

penilaian barang jaminan berdasarkan penilaian internal

(dibawah harga pasar). Pada tahap survei ini kelengkapan

berrkas harus sudah dapat dilengkapi (jika ada kekurangan

pada saat pengajuan syarat administratif).

5) Menginput permohonan pengajuan nasabah ke system.

6) Melakukan komite terkait pemutusan permohonan

pembiayaan.

Yakni untuk menentukan pembiayaan tersebut layak atau

tidak untuk diberikan.

7) Memberikan informasi kepada nasabah terkait persetujuan

permohonan nasabah.

94

Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

unit kerja Micro Financing Analys, Bapak Dede Kurnia, Kamis, 20 Juli 2017, pukul

15.00-16.00 WIB.

Page 88: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

75

8) Melakukan penjadwalan untuk akad pembiayaan.

9) Melakukan proses pencairan.95

b. Persyaratan

Persyaratan Dokumen:96

1) Fotokopi KTP dan NPWP (Nasabah dan Pasangan)

2) Fotokopi Kartu Keluarga dan Surat Nikah

3) Asli Slip Gaji 3 bulan terakhir (Untuk Karyawan)

4) Fotokopi SK Pegawai/Keterangan Bekerja (Untuk Karyawan)

5) Fotokopi Surat Keterangan Usaha (Untuk Wiraswasta) (usaha

telah berjalan minimal 2 tahun)

6) Fotokopi Rekening Listrik dan Telepon

7) Fotokopi Rekening Tabungan 3 bulan terakhir

8) Pas Photo 3x4 sebanyak 1 lembar (Nasabah dan Pasangan)

9) Fotokopi Jaminan (BPKB dan STNK, AJB/APHB Girik,

SHGB, SHM)

10) Fotokopi IMB dan SPPT PBB terakhir (untuk jaminan dengan

menggunakan AJB/APHB Girik, SHGB, SHM).

95

Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

unit kerja Micro Financing Analys, Bapak Dede Kurnia, Kamis, 20 Juli 2017, pukul

15.00-16.00 WIB. 96

Dokumen Brosur Pembiayaan Mikro Syariah, Tim Bank Syariah Mandiri

KC Tangerang Ciputat, 2017.

Page 89: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

76

BAB III

TINJAUAN KHUSUS TENTANG BANK SYARIAH MANDIRI

KANTOR CABANG TANGERANG CIPUTAT

A. Sejarah Singkat BSM KC Tangerang Ciputat

Nilai-nilai perusahaan yang mendukung tinggi kemanusiaan dan

integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri sejak

awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-

1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997,

yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik

nasional, telah menimbulkan beragam dampak negative yang sangat hebat

terhadap seluruh sendi kehidupan masyrakat, tidak terkecuali dunia usaha.

Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh

bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya

mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitulasasi sebagai

bank-bank di Indonesia.1

Salah satu bank konversional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang

Negara dan PT Mahkota prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha

keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa

1 Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 90: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

77

bank lain serta mengundang investor asing pada saat bersamaan, pemerintah

melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank

Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT

Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan

tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Sebagai pemilik mayoritas baru BSB.2

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan

syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas

diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum

untuk melayani transasksi syariah (dual banking system).3

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

Bank Syariah. Oleh karenannya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah

segera mempersiapkan system dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha

BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi

berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri

2 Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017). 3 Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 91: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

78

sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8

September 1999.4

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/

KEP.BI/1991, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi

Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui

perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan

dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai

beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November

1999.5

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang

melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-

nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri

dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama

membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, memang

terbilang cukup lama di daerah Ciputat sendiri. Namun, pada awalnya Bank

Syariah ini belum langsung menjadi sebagai Kantor Cabang. Pada tahun 2004

Bank Syariah Mandiri berupa kantor Payment poin, kemudian pada tahun

yang sama menjadi Kantor Kas Bank Syariah Mandiri Ciputat, yang mana

4 Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017). 5 Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 92: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

79

cangkupannya masih minim di banding kantor cabang. Pada tahun 2006 Bank

Syariah Mandiri menjadi Kantor Cabang Pembantu, dan pada tanggal 27

November tahun 2012 naik tingkat menjadi Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Ciputat. Pada saat ini letak kantor Bank Syariah Mandiri Cabang

Tangerang Ciputat di Jl. Ir. H. Juanda No. 111-112, Kel. Cempaka Putih, Kec.

Ciputat Timur, Tangerang Selatan 15412.6

Bank Syariah Mandiri ialah salah satu lembaga perbankan besar di

Indonesia. Bank Mandiri Syariah dibentuk oleh Bank Mandiri, untuk berperan

di dalam mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan

Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakunya UU No.10 tahun 1998, yang

member peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking

system). Perbankan syariah memandang pemberlakuan UU tersebut

merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi dari bank

konvensional menjadi bank syariah. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan

tumbuh sebagai bank yang mampu memandukan idealisme usaha dengan

nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara

idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu

keungulannya dan hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju yang

lebih baik bersama Bank Syariah Mandiri.7

6 Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017). 7 Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 93: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

80

Syariah Mandiri didirikan dengan aturan perjanjian berdasarkan

hukum Islam antara bank dan pihak lain. Terutama berkaitan dengan

penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya

yang sesuai dengan syariah. Kedekatan nasabah akan diimbangi dengan

keterbukaan dalam layanan produk sesuai syariah, modern, dan universal.

Syariah Mandiri juga tidak kalah dengan bank konversional pada umumnya,

karena mereka juga dididik oleh tenaga profesional jadi tidak salah sekarang

sudah tumbuh menjadi salah satu bank yang besar. Bagi anda yang berminat

untuk meniti karir disana biasanya perekrutan dilakukan melalui seleksi yang

ketat. Untuk perbankan diharuskan sudah lulus minimal diploma. Ini adalah

syarat mutlak untuk bias diterima sebagai karyawan Bank Syariah Mandiri.8

Bank Syariah Mandiri memang merupakan salah satu bank termuka di

Indonesia jadi tidak heran ada banyak orang yang ingin berkarir disana.

Memang untuk bisa diterima tidaklah mudah karena banyaknya pelamar kerja

saat ini, jadi untuk anda cari informasi sebanyak-banyanya bila ada lowongan

kerja atau biasanya lewat media online ada informasi tersebut. Syariah

Mandiri memerlukan orang yang proaktif dan menyukai bekerja dengan orang

atau mendukung orang lain untuk sukses. Mereka yang bangga akan pekerjaan

dan hasil pekerjaan mereka, dan memiliki intergritas, ketepatan dan aktualisasi

diri. Banyak syarat untuk permulaan sebelum dilakukan interview, karena

akan masih banyak tahap-tahp yang harus dilalui sebelum diterima di Bank

Syariah Mandiri. Sama halnya pada bank umumnya berharap visi sebagai

8 Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 94: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

81

bank syariah terpecaya pilihan mitr usaha bias tercapai dengan melakukan

kedekatan kepada seluruh masyarakat. Kedekatan ini akan diimbangi dengan

keterbukaan dalam setiap layanan produk sesuai syariah, jadi dengan begini

bias dipastikan membangun image yang baik untuk Bank Syariah Mandiri.9

B. Profil Perusahaan

Nama : Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

Alamat : Jl. Ir. H. Juanda No. 111-112, Kel. Cempaka

Putih, Kec. Ciputat Timur, Tangerang Selatan

15412

Telepon : (021) 7425267 (hunting)

Fax : (021) 7423018

Situs Web : www.syariahmandiri.co.id

Alamat email : [email protected]

Tanggal Berdiri Cabang : 27 November 2012

C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Dalam rangka mendukung penciptaan tujuan perusahaan, maka PT.

Bank Syariah Mandiri memandang perlu untuk menetapkan visi dan

menguatkan misi perusahaan.10

9 Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017). 10

Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 95: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

82

1. Visi Bank Syariah Mandiri11

“Bank Syariah Terdepan dan Modern”

Bank Syariah Terdepan : menjadi Bank Syariah yang selalu unggul di

antara pelaku industry perbankan syariah di Indonesia pada segmen

consumer, micro, SME, commercial, dan corporate.

Bank Syariah Modern : menjadi Bank Syariah dengan system layanan

dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.

2. Misi Bank Syariah Mandiri

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-rata industri

yang berkesinambungan.

b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang

melampaui harapan nasabah.

c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran

pembiayaan pada segmen ritel.

d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.

e. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.

f. Meningkatkan kepeduliaan terhadap masyarakat dan lingkungan.

3. Tujuan Bank Syariah Mandiri

Bank Syariah Mandiri memiliki tujuan dalam mengembangkan

usahanya dalam bidang perbankan sebagai salah satu cara untuk

memajukan perbankan syariah, serta sebagai langkah – langkah untuk

11

Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 96: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

83

mencapai visi dan misi dari Bank Syariah Mandiri itu sendiri. Dimana

tujuan Bank Syariah Mandiri diambil pada tahun 2010 dan 2011 yang

meliputi:12

a. Pada Tahun 2010

1) Penghimpunan dana konsumen

2) Pengendalian kualitas asset (aktiva produktif yang

diklasifikasikan APYD dan NPF)

3) Pengembangan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah.

4) Peningkatan efisiensi.

Penguatan infrastruktur (Cometency Based Human Resources

Management, Values, Core Banking, Risk Management, Corporate

Governance and Organization) penghimpunan dana Konsumer.

b. Tahun 2011

1) Peningkatan Market Share Asset, dana pihak ketiga dan

pembiayaan.

2) Penghimpunan dana consumer dan penyaluran pembiayaan

dengan High Yield pada segmen Usaha Mikro (termasuk

gadai), kecil dan consumer.

3) Pengendalian kualitas Asset ( APYD dan NPF ).

4) Peningkatan Fee Based Income.

12

Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 97: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

84

5) Penguatan infrastruktur (Jaringan, Core Banking System, Share

Values (ETHIC), Manajemen Resiko, Kepatuhan dan

pengawalan).

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai

sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang

disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah

Mandiri yang disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri. Shared

Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”.13

1) Excellence: Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect

result-oriented).

Care Behavior:

a. Prudence: Menjaga amanah dan melakukan perbaikan proses

terus menerus.

b. Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang

diberikan dan tuntutan profesi bankir.

2) Teamwork: Mengembangkan lingkungan kerja yang saling

bersinergi.

Care Behavior:

a. Trusted & Trust: Mengembangkan perilaku dapat dipercaya

dan percaya.

b. Contribution: Memberikan kontribusi positif dan optimal.

13

Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 98: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

85

3) Humanity: Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan

dan lingkungan.

Care Behavior:

a. Social & Environment Care: Memiliki kepedulian yang tulus

terhadap lingkungan dan sosial.

b. Inclusivity: Mengembangkan perilaku mengayomi.

4) Integrity: Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika

profesi.

Care Behavior:

a. Honesty: Jujur.

b. Good Governance: Melaksanakan tata kelola yang baik.

5) Customer Focus: Mengembangkan kesadaran tentang

pentingnya nasabah dan berupaya melampaui harapan nasabah

(internal dan eksternal).14

Care Behavior:

a. Innovation: Mengembangkan proses, layanan, dan produk

untuk melampaui harapan nasabah.

b. Service excellence: Memberikan layanan terbaik yang

melampaui harapan nasabah.

14

Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 99: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

86

D. Kegiatan Utama Perusahaan

Pada dasarnya bank memiliki keiatan pokok yang dijalankan, baik bank

konvensional maupun bank syariah, ketiga kegiatan tersebut mencakup:15

1. Penghimpunan dana (Giro, Deposito dan Tabungan) dengan sasaran

meminimalisir biaya perolehan dana.

2. Alokasi dana (kredit atau pembiayaan dan investasi) dengan sasaran

memaksimumkan pendapatan bank.

3. Pelayanan jasa keuangan (Transfer, Letter of Credit, Cek Perjalanan,

money changer, bank garansi dan lain – lain) dan jasa non keuangan

(pelatihan pegawai, pengundangan, kotak pengamanan, jasa-jasa

komputer) dengan sasaran memaksimumkan kepuasan nasabah.

E. Produk dan Layanan Perusahaan

Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu Bank Syariah yang banyak

diminati oleh masyarakat luas saat ini. Oleh karena itu upaya untuk senantiasa

melayani dan memenuhi kebutuhan nasabah dalam pengelolaan keuangan

secara syariah akan terus selalu dikembangkan. Dalam perbankan syariah yang

mengutamakan keseimbangan layanan untuk kesejahteraan financial dan

spiritual maka produk dan layanan yang kini terdapat di Bank Syariah saat ini

meliputi:16

15

Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017). 16

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan, (Jakarta: Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017).

Page 100: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

87

1. Produk Bank Syariah Mandiri

a. Produk Pendanaan Bank Syariah Mandiri17

1) Tabungan BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan

penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam

buka kas di konter BSM atau melalui ATM

2) BSM Tabungan Mabrur

Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu

pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

3) BSM Tabungan Investa Cendekia

Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan

dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan

dilengkapi dengan perlindungan asuransi.

4) BSM Tabungan Berencana

Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi

hasil berjenjangg serta kepastian pencapaian target dana

yang telah ditetapkan.18

5) BSM tabungan Simpatik

Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan

syarat-syarat yang disepakati.

17

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan, (Jakarta: Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017). 18

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan, (Jakarta: Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017).

Page 101: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

88

6) Tabunganku

Tabunganku merupakan tabungan untuk perorangan

dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan

secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna

menumbuhkan budaya menabung dann meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

7) BSM Deposito

Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang

rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah

muthlaqah.

8) BSM Giro

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah

untuk kemudahan transaksi dengan penngelolaan

berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.19

9) BSM Card

Kartu yang dapat dipergunakan untuk transaksi

perbankan melalui ATM dan mesin debit

(EDC/Electronik Data Capture).

10) BSM Mobile Banking GPRS

Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui

mobile phone (handphone) berbasis GPRS.20

19

Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 102: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

89

11) BSM Net Banking

Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui

internet.

b. Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri:21

1) BSM OTO, Memberikan kemudahan kepada nasabah

untuk memiliki pemilikan kendaraan roda empat baik baru

maupun bekas dengan sistem murabahah.

2) BSM MMOB (Mudharabah Muqayyadah On Balance

Sheet), Fasilitas pembiayaan dengan alokasi sumber dana

yang terikat (Spesifik) dari pemilik dana (Shahibul Maal).

3) BSM Cicil Emas, pembiayaan .yang memberikan

kemudahan nasabah untuk memiliki emas, mulai dari berat

bersih 10 gram -350 gram sesuai dengan prinsip syariah.

4) BSM Pembiayaan Dana Putar (PDB), Pembiayaan untuk

memenuhi kebutuhan modal kerja sementara dan bukan

untuk permanent working capital. Bersifat selft liquidating

seiring dengan menurunnya aktivitas bisnis pada periode.

5) BSM Warung Mikro, Pembiayaan yang khusus

diperuntukan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) yang jumlahnya khusus untuk 1 juta kebawah.

20

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan, (Jakarta: Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017). 21

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan, (Jakarta: Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017).

Page 103: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

90

6) BSM Griya, Memberikan kemudahan kepada nasabah

untuk memiliki rumah idaman sesuai dengan prinsip

syariah.

c. Layanan Bank Syariah Mandiri:22

1) BSM Electronic Payroll, Pembayaran gaji karyawan

institusi melalui tekhnologi terkini BSM secara mudah,

aman dan fleksibel.

2) BSM SKBD, Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis

nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank

pembuka untuk membayar kepada penerima atau menerima

dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik

penerima atau memberi kuasa kepada bank lain untuk

melakukan pembayaran kepada penerima atau untuk

menegosiasikan wesel – wesel yang ditarik oleh penerima

atas penyerahan dokumen. (untuk saat ini khusus BSM

dengan BSM).

3) BSM Letter of Credit, Janji tertulis berdasarkan permintaan

tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai

bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau

ordernya atau menerima dan membayar wesel pada saat

jatuh tempo yang ditarik penerima atau pemberi kuasa

kepada pihak lain untuk melakukan pembayaran kepada

22

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan, (Jakarta: Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017).

Page 104: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

91

penerima atau untuk menegosiasikan wesel – wesel yang

ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.

4) BSM Transfer Western Union, Jasa pengiriman Uang/

Penerimaan kiriman uang secara cepat (real time on line).

5) BSM Card, Merupakan sarana untuk melakukan transaksi

penarikan, pembayaran,dan pemindahbukuan dana pada

ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama maupun ATM

Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit

yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di Mercant –

merchant yang berlogokan “Gunakan BSM Card Anda

disini”.23

6) BSM Sentra Bayar, Merupakan layanan bank dalam

menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga

(PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar

dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet

rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses

autodebet secara bulanan.

7) BSM Mobile Banking, Merupakan Produk layanan

perbankan berbasis tekhnologi SMS telepon seluler

(Handphone/Ponsel) yang memberikan kemudahan untuk

23

Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Page 105: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

92

melakukan berbagai transaksi perbankan dimana saja,

kapan saja.24

8) BSM Net Banking, Merupakan fasilitas layanan bank bagi

nasabah untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan

bank) melalui jaringan internet dengan sarana komputer.

9) PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindah Bukuan di

ATM), Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga

pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan

non bank) melalui menu pemindah bukuan di ATM.

10) BSM Pooling Fund, merupakan fasilitas yang disediakan

oleh Bank yang memudahkan nasabah untuk yang

dilakukan lintas Negara atau dalam satu Negara (domestik).

11) BSM Kliring, Penagihan warkat bank lain dimana lokasi

bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.

12) BSM Inkaso, Penagihan warkat bank lain dimana bank

tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar

negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening

nasabah.25

13) BSM Intercity Clearing, Jasa penagihan warkat

(cek/bilyet giro valuta rupiah) bank diluar wilayah kliring

24

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan, (Jakarta: Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017). 25

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan, (Jakarta: Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017).

Page 106: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

93

dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil

tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.

14) BSM RTGS (Real Time Gross Settlement), Jasa transfer

uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun

dalam kota yang berbeda secara real time.

15) Transfer Dalam Kota (LLG), Jasa pemindahan dana antar

bank dalam satu wilayah kliring lokal.

16) Transfer D.U.I.T (Dana Untuk Indonesia Tercinta), Jasa

pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini

BSM bekerjasama dengan Merchan Trade Asia (MTA)

Malaysia.26

17) BSM Pajak Online, Memberikan kemudahan kepada

wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan

dalam rangka pembayaran pajak impor) secara otomatis

dengan mendebet rekening atau secara tunai.

18) BSM Pajak Impor, Memberikan kemudahan kepada

importer untuk membayar pajak barang dalam rangka

impor secara Online sebagai syarat untuk mengeluarkan

barangnya dari gudang kantor bea dan cukai.27

26

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan, (Jakarta: Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017). 27

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan, (Jakarta: Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017).

Page 107: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

94

F. Struktur Organisasi

Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Tangerang Ciputat28

28

Struktur Organisasi, dokumen dalam bentuk soft file Microsoft Word yang

diberikan oleh Branch Operation & Service Manage Bank Syariah Mandiri KC Tangerang

Ciputat tanggal 20 Juli 2017.

Page 108: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

95

BAB IV

FAKTOR PENYEBAB DAN STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN

BERMASALAH WARUNG MIKRO PADA BANK SYARIAH MANDIRI

KC TANGERANG CIPUTAT

A. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Warung Mikro Pada Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat.

Pembiayaan bermasalah adalah suatu penyaluran dana yang

dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah yang dalam

pelaksanaan pembayaran pembiayaan oleh nasabah itu terjadi hal-hal

seperti pembiayaan yang tidak lancar, pembiayaan yang debiturnya tidak

memenuhi persyaratan yang dijanjikan, serta pembiayaan tersebut tidak

menepati jadwal angsuran. Sehingga hal-hal tersebut memberikan dampak

negatif bagi kedua belah pihak. Dalam pembiayaan, bank menghadapi

risiko, yaitu kemungkinan tidak kembalinya uang yang dipinjam tersebut.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah

adalah sebagai berikut:1

a. Faktor Internal Nasabah

1) Karakter

2) PHK

1 Mengutip Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank Syariah

Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, (Jakarta: Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2015).

Page 109: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

96

3) Persaingan Usaha

4) Keluarga

b. Faktor Eksternal

1) Kondisi Ekonomi

2) Bencana Alam

3) Sosial Politik

c. Kelemahan Inisiasi Bank

1) Kualitas Data Permohonan Nasabah

2) Kelemahan Verifikasi

d. Kelemahan Maintenance Bank

1) Strategi Maintenance

2) Kualitas Service

Pada kasus pembiayaan bermasalah yang dialami oleh Bank

Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat yaitu “Nasabah Menunggak”.

Pihak Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat, mengidentifikasi

tanda-tanda nasabah yang menunggak yaitu:2

a. Bayar angsuran tidak pernah tepat waktu

b. Bayar angsuran tidak tepat jumlah

c. Tidak dapat dihubungi (bahkan kabur)

2 Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat unit

kerja Warung Mikro Marketing, Bapak Uung Muhammad Syakur, (Kantor Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat) Selasa, 15 Agustus 2017, pukul 15.00-16.00 WIB.

Page 110: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

97

Dari tanda-tanda tersebut ada beberapa alasan utama yang

menyebabkan nasabah menunggak yaitu:3

a. Bisnis merugi

b. Korban penipuan

c. Salah investasi

d. Persaingan usaha

e. Anak/Istri/Suami/Orang Tua sakit

f. Pulang kampung

g. Pembayaran dari rekanan belum diterima

h. Lupa tanggal jatuh tempo

i. Mau setor ke Bank Jauh

j. Keberatan atas denda/biaya yang muncul

Sedangkan pembiayaan bermasalah yang sering terjadi pada Bank

Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat sehingga nasabah menunggak

yaitu:

1) Usaha nasabah menurun bahkan Bangkrut

Penyaluran pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri

KC Tangerang Ciputat tidak hanya kepada nasabah individu atau

perorangan saja, tetapi juga ke beberapa pelaku usaha mikro kecil

menengah (UMKM). Pembiayaan yang disalurkan oleh pihak bank

3 Mengutip Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank Syariah

Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, (Jakarta: Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2015).

Page 111: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

98

kepada nasabah yang mengajukan pembiayaan seharusnya dapat

dengan mudah diterima kembali oleh bank melalui keuntungan yang

diperoleh nasabah dari usaha yang dijalankannya. Namun karena

banyaknya pesaing, meningkatnya harga bahan baku, manajemen

yang sangat lemah, terjadi pemogokan tenaga kerja, dan hal lain

yang dapat mempengaruhi usaha nasabah menurun bahkan bisa

sampai terjadi bangkrut. Oleh sebab itu berdampak pada perolehan

pendapatan dan keuntungan yang didapat nasabah menjadi

berkurang, apabila perolehan pendapat dan keuntungan yang

diterima nasabah yang mengajukan pembiayaan tersebut berkurang,

hal yang pasti terjadi adalah nasabah akan mengalami kesulitan dan

menunggak untuk membayar angsuran ke pihak bank.4

2) PHK

PHK adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu

yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara

karyawan dan perusahaan, PHK juga merupakan suatu hal yang

ditakutkan oleh karyawan pada semua perusahan. Secara status,

seseorang yang di PHK tidak lagi menyandang sebagai karyawan

dan ancaman pengangguran sudah di depan mata. Secara ekonomi,

4Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat unit

kerja Warung Mikro Marketing, Bapak Uung Muhammad Syakur, (Kantor Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat) Selasa, 15 Agustus 2017, pukul 15.00-16.00 WIB.

Page 112: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

99

mereka yang di PHK bisa kehilangan sumber mata pencahariannya.5

Alasan-alasan karyawan di PHK berbagai macam yakni:

a) Karyawan melakukan kesalahan berat, seperti mencuri,

penggelapan uang perusahaan, melakukan perbuatan asusila atau

perjudian di lingkungan pekerjaan.

b) Mengundurkan diri tanpa paksaan dan tekanan.

c) Habis masa kontraknya.

d) Tidak lulus masa percobaan (Probation)

e) Memasuki usia pensiun.

f) Meninggal dunia.

3) Nasabah menghilang/Skip

Pada masalah ini nasabah yang mengajukan pembiayaan

menghilang, seperti pindah rumah tanpa meninggalkan informasi

sehingga pihak bank kesulitan untuk melakukan penagihan. Oleh

karena itu setiap nasabah yang melakukan pengajuan pembiayaan

harus mencantumkan nomor telepon salah satu dari keluarga nasabah

tersebut, agar pihak bank dapat menghubungi jika terjadi nasabah

menghilang.6

4) Masalah pribadi

5) Marah/Tidak Kooperatif

6) Meninggal

5 www.hukumonline.com, diakses pada hari Sabtu, 19 Agustus 2017, pukul

10:35 WIB. 6 Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat unit

kerja Warung Mikro Marketing, Bapak Uung Muhammad Syakur, (Kantor Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat) Selasa, 15 Agustus 2017, pukul 15.00-16.00 WIB.

Page 113: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

100

B. Strategi penyelesaian yang dilakukan Warung Mikro Pada Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat

Dalam literaturnya sebelum melakukan penyelesaian pembiayaan

bermasalah dilakukan terlebih dahulu pembinaan kredit bermasalah,

penyelamatan pembiayaan bermasalah dan yang terakhir barulah

penyelesaian pembiayaan bermasalah.7 Pembinaan kredit bermasalah

merupakan upaya awal yang dilakukan terhadap debitur kredit bermasalah

sehingga dapat menjaga dan mengamankan kepentingan bank atas fasilitas

kredit yang telah disalurkan, serta dapat memperoleh hasil yang optimal

sebagaimana yang diharapkan sesuai dengan tujuan awal pemberian

kredit. Langkah yang dapat dilakukan dalam tahapan pembinaan kredit

bermasalah ini antara lain melalui:

1. Melakukan pendampingan kepada debitur bermasalah.

Pendampingan ini bertujuan untuk mengetahui apakah permasalahan

kredit yang terjadi murni karena aktivitas usaha (risiko bisnis) atau

karena kecurangan yang dilakukan debitur terhadap fasilitas kredit

yang telah diterimanya (tidak sesuai dengan tujuan diberikannya

kredit). Sebagai contoh, jika berdasarkan hasil analisis bank

permasalahan yang dihadapi debitur adalah karena ketidakefisienan

dalam proses produksi, bank dapat memberikan masukan untuk

melakukan efisiensi dalam proses produksi, seperti efisiensi dalam pos

persediaan dengan melakukan strategi just in time, dan sebagainya.

7 Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2015), h. 94.

Page 114: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

101

2. Aktivitas pembinaan juga termasuk dalam hal melakukan aktivitas

penagihan secara intensif terhadap debitur bermasalah.8

3. Berikutnya adalah tahapan penyelamatan pembiayaan bermasalah.

Penyelamatan pembiayaan (restrukturisasi pembiayaan) adalah istilah

teknis yang dipergunakan di kalangan perbankan terhadap upaya dan

langkah-langkah yang dilakukan bank dalam mengatasi pembiayaan

bermasalah.9

Strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri KC Tangerang

Ciputat dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah di Warung Mikro

menggunakan strategi penyelesaian yang berbeda-beda dilihat dari

masalah yang dihadapi oleh nasabah tersebut. Strategi yang dilakukan oleh

pihak bank dapat dilihat pada tabel dibawah ini.10

8 Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2015), h. 94-95. 9 Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 447.

10 Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

unit kerja Warung Mikro Marketing, Bapak Uung Muhammad Syakur, (Kantor Bank

Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat) Selasa, 15 Agustus 2017, pukul 15.00-16.00

WIB.

Page 115: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

102

Tabel 4.1

Masalah Nasabah dan Cara Mengatasinya

No.

Masalah Nasabah

Cara Mengatasinya

1

PHK

1. Minta surat keterangan PHK.

2. Menanyakan apakah pasangan

dari nasabah bekerja dan bisa

menutupi tunggakannya.

3. Menanyakan sudah berapa

lama tidak bekerja dan apakah

masih punya peluang

mendapatkan pekerjaan baru.

4. memberikan alternatif

pembayaran dan minta

komitmen konsumen untuk

membayar sesuai dengan

jumlah dan waktu yang

disetujui bersama.

5. menawarkan restruktur

2

Bangkrut

1. Ekspresikan empati.

2. Jangan menakut-nakuti dan

memojokan nasabah

3. mencarikan solusi alternatif

misalnya restruktur/churning.

4. Solusi terakhir jual agunan.

3

Marah/Tidak

Kooperatif

1. mendengarkan nasabah saat

mengutarakan isi hatinya dan

alasan penundaan bayaran.

2. memberikan respon bahwa

anda mengerti akan

kemarahannya dan bersikap

profesional dengan tidak

terpancing emosi.

3. Membantu menenangkan

nasabah, jika tidak berhasil

kunjungi lain waktu.

4

Masalah Pribadi

1. Ekspresikan rasa simpatik

terhadap persoalan nasabah.

2. memberikan pengertian bahwa

pembayaran angsuran adalah

tanggung jawab nasbah dan

berikan alternatif solusi.

3. menginformasikan bahwa

Page 116: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

103

tindakan represif sampai jual

agunan akan dilakukan jika

nasabah tidak memberikan

indikasi positif.

5

Hilang/Skip

1. mencari informasi dari orang

terdekat mengenai keberadaan

nasabah.

2. mengecek data untuk mencari

no. Telepon lain dari nasabah.

3. Dilarang menjelekkan nasabah

pada pihak ketiga.

4. Bersikap sopan dalam mencari

informasi nasabah.

6

Meninggal

1. Ekspresikan rasa duka cita.

2. Mem inta data kematian

nasabah lisan maupun legal

(surat kematian).

3. Klaim auransi. *Sumber: Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat unit

kerja Warung Mikro Marketing, Bapak Uung Muhammad Syakur, (Kantor Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat) Selasa, 15 Agustus 2017, pukul 15.00-16.00 WIB.

Untuk lebih jelas lagi mengenai pembiayaan bermasalah Warung

Mikro Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat, berikut akan

disajikan data jumlah pembiayaan yang disalurkan dan jumlah pembiayaan

bermasalah Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat.

Tabel 4.2

Jumlah Pembiayaan Warung Mikro Tahun 2013-2015

SEGMEN 2013 2014 2015

NOA

OS

POKOK NOA

OS

POKOK NOA

OS

POKOK

WARUNG

MIKRO 189 4,231,355,170 200 5,321,325,798 219 9,668,753,430

*Catatan: Data di atas mengacu pada lampiran 4

Page 117: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

104

0

50

100

150

200

250

2012 2013 2014 2015

NOA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2012 2013 2014 2015

JUM

LA

H O

S M

ilyar

TAHUN

OS

Keterangan:

1. NOA (Number Of Account) : Jumlah nasabah yang diberikan

pembiayaan.

2. OS (Outsanding) Pokok : Jumlah Pembiayaan yang diberikan.

JUM

LA

H N

OA

JU

ML

AH

OS

Page 118: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

105

Pada tabel dan diagram diatas Warung Mikro mengalami

kenaikan setiap tahunnya baik untuk NOA maupun OS. Jumlah

pembiayaan Warung Mikro diatas merupakan jumlah keseluruhan

pembiayaan produk Usaha Mikro yang ada di Warung Mikro

Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat, seperti PUM Tunas,

PUM Madya, PUM Utama, Pembiayaan Multiguna Mikro, dan

Pembiayaan Top Up. Dengan naiknya jumlah NOA dan OS setiap

tahunnya Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat harus lebih

hati-hati dan teliti dalam memberikan pembiayaan terutama dalam

dalam memilih nasabah. Jika salah dalam memilih nasabah, maka

akan berdampak buruk bagi Bank karena akan banyak terjadi

pembiayaan bermasalah karena disebabkan nasabah yang tidak

mampu membayar angsuran pokok pembiayaan yang telah

diberikan oleh pihak Bank.

Tabel 4.3

Jumlah Pembiayaan Bermasalah Warung Mikro Tahun 2013-2015

SEGMEN WARUNG MIKRO

TAHUN 2013 2014 2015

NOA 5 17 15

OS POKOK 33.660.493 253.674.560 138.938.067

% NPF 0,8 4,77 1,44

*Catatan: Data di atas mengacu pada lampiran 4

Page 119: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

106

Keterangan:

1. NOA (Number Of Account) :Jumlah nasabah yang

diberikan pembiayaan.

2. OS (Outsanding) Pokok : Jumlah Pembiayaan yang diberikan.

0

5

10

15

20

2012 2013 2014 2015

NOA

JUM

LA

H N

OA

0

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

300.000.000

2012 2013 2014 2015

OS NPF

JUM

LA

H O

S N

PF

Page 120: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

107

0

1

2

3

4

5

2012 2013 2014 2015

JUM

LA

H %

NP

F

TAHUN

% NPF

Jika dilihat dari tabel 4.3 dan diagram di atas dapat dilihat

dengan pesentase pembiayaan bermasalah tahun 2013 sebesar

0,8% kemudian pada tahun 2014 persentase pembiayaan

bermasalah meningkat menjadi 4,77% dan pada tahun 2015

persentasenya turun kembali menjadi 1,44%. Jika dilihat dari

persentase pembiayaan bermasalah warung mikro strategi yang

digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang

Ciputat cukup berhasil. Oleh karena itu strategi yang digunakan

untuk penyelesaian pembiayaan bermasalah harus lebih

ditingkatkan lagi agar pembiayaan bermasalah yang ada pada Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat dapat

terselesaikan dengan cepat.

Page 121: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

108

Pada warung mikro Bank Syariah Mandiri KC Tangeran.

Jumlah pembiayaan bermasalah Warung Mikro diatas merupakan

jumlah keseluruhan pembiayaan bermasalah produk Usaha Mikro

yang ada di Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KC Tangerang

Ciputat, seperti PUM Tunas, PUM Madya, PUM Utama,

Pembiayaan Multiguna Mikro, dan Pembiayaan Top Up.

Jika dilihat dari tiga tahapan penyelesaian pembiayaan

bermasalah di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi penyelesaian

yang digunakan Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah warung mikro yakni

menggunakan beberapa strategi penyelesaian, yaitu:

1. Reguler Collection

Yaitu suatu usaha atau proses yang berkelanjutan untuk

mendapatkan pembayaran kembali atas pembiayaan (piutang

bank) yang disalurkan kepada nasabah. Pada strategi ini bank

memberikan kuasa pada pihak lain (debt collector) untuk

melakukan penagihan.11

Penagihan dengan cara menelpon

nasabah (telecollection) dan mendatangi nasabah langsung

(field collection) prinsipnya penagihan secara efektif, efisien,

low risk dan minimal lost.12

11

Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 469. 12

Mengutip Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank

Syariah Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, (Jakarta:

Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2015).

Page 122: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

109

2. Restrukturisasi

Penyelamatan terhadap pembiayaan bermasalah

dilakukan dengan cara antara lain:

1) Rescheduling (Penjadwalan kembali), yaitu perubahan

jadwal pembayaran kewajiban nasabah atau jangka

waktunya;13

a) Memperpanjang jangka waktu pembiayaan.

Dalam hal ini si debitur diberikan keringanan

dalam masalah jangka waktu pemiayaan

misalnya perpanjangan jangka waktu

pembiayaan dari 6 bulan menjadi satu tahun

sehingga si debitur mempunyai waktu yang lebih

lama untuk mengembalikannya.

b) Memperpanjang jangka waktu angsuran

Memperpanjang angsuran hampir sama dengan

jangka waktu pembiayaan. Dalam hal ini jangka

waktu angsuran pembiayaannya diperpanjang

pembayarannya pun misalnya dari 36 kali

menjadi 48 kali dan hal ini tentu saja jumlah

angsuran pun menjadi mengecil seiring dengan

penambahan jumlah angsuran.

13

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h. 149.

Page 123: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

110

2) Reconditioning (Persyaratan kembali), yaitu perubahan

sebagian atau seluruh persyaratan Pembiayaan, antara

lain:14

a) Perubahan jadwal pembayaran;

b) Jumlah angsuran;

c) Jangka waktu dan/atau pemberian potongan

sepanjang tidak menambah sisa kewajiban

nasabah yang harus dibayarkan kepada bank;

d) Penundaan pembayaran marjin sampai waktu

tertentu. Dalam hal penundaan pembayaran

marjin sampai waktu tertentu, maksudnya hanya

marjin yang dapat ditunda pembayarannya,

sedangkan pokok pinjamannya tetap harus

dibayar seperti biasa.

e) Penurunan marjin

Penurunan marjin dimaksudkan agar lebih

meringankan beban nasabah. Sebagai contoh jika

marjin per tahun sebelumnya dibebankan 20 %

diturunkan menjadi 18 %. Hal ini tergantung dari

pertimbangan yang bersangkutan.

14

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h. 149-150.

Page 124: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

111

3) Restructuring (Penataan kembali), yaitu perubahan

persyaratan pembiayaan tidak terbatas pada rescheduling

atau reconditioning, antara lain meliputi:

a) Penambahan dana fasilitas pembiayaan Bank;

b) Konversi akad pembiayaan;

c) Konversi pembiayaan menjadi surat berharga

syariah berjangka waktu menengah;

d) Konversi pembiayaan menjadi penyertaan modal

sementara pada perusahaan nasabah.

4) Penyitaan Jaminan

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila

nasabah sudah benar-benar tidak punya itikad baik

ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua

kewajibannya.15

Pada restruktusisai pembiayaan bermasalah pihak Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat lebih sering menggunakan

Rescheduling (Penjadwalan kembali), karena melihat pembiayaan

bermasalah yang terjadi pada Unit Warung Mikro lebih tepat

menggunakan strategi ini.16

15

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h. 151. 16

Wawancara dengan Pegawai Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

unit kerja Warung Mikro Marketing, Bapak Uung Muhammad Syakur, (Kantor Bank

Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat) Selasa, 15 Agustus 2017, pukul 15.00-16.00

WIB.

Page 125: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

112

Adapun success rate dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah

yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang

Ciputat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Success Rate Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Warung Mikro

2013-2015

Strategi

2013 2014 2015

Success

Rate

(%) Pembayaran

Success

Rate

(%) Pembayaran

Success

Rate

(%) Pembayaran

Reguler

Collection 91,03 117.586.839 77,35 391.180.324 95,22 174.572.475

Restrukturisasi 0,03 35.276 1 3.911.803 0,65 1.134.721

Dalam pembiayaan bank menghadapi risiko, yaitu kemungkinan

tidak kembalinya uang yang dipinjam tersebut. Dilihat dari tujuan analisis

pembiayaan adalah untuk memperoleh keyakinan:17

1) Apakah usaha nasabah pembiayaan layak untuk dibiayai.

2) Apakah nasabah pembiayaan mempuanyai kemauan dan

kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara baik,

sesuai kesepakatan dengan pihak bank.

Untuk mengetahui, menilai dan meyakini kemauan dan

kemampuan dari nasabah dalam memenuhi kewajibannya, pihak Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat mengacu pada prinsip

analisis 5C, yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition.

17

Mengutip Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank Syariah

Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, (Jakarta: Bank Syariah

Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2015).

Page 126: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

113

Akan tetapi pada praktiknya Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Tangerang Ciputat lebih mengutamakan 3 aspek, yaitu Character,

Capacity, dan Collateral, sedangkan Capital, dan Condition hanya sebagai

pendukung tetapi tidak menutup kemungkinan untuk lebih memperkuat

dan membantu menilai kemampuan nasabah dalam memenuhi

kewajibannya maka aspek Capital, dan Condition tetap digunakan oleh

pihak Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat.

Page 127: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

114

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah warung mikro pada

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat lebih banyak

dari faktor eksternal salah satunya yaitu kondisi ekonomi. Ada beberapa

faktor penyebab pembiayaan bermasalah di antaranya yaitu: Usaha

nasabah menurun bahkan bangkrut , PHK (Pengakhiran Hubungan

Kerja), nasabah menghilang/skip, masalah pribadi, marah/tidak

kooperatif, meninggal.

2. Strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah warung mikro yang

dilakukan Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat yakni

menggunakan beberapa strategi penyelesaian, yaitu: pertama Reguler

Collection, pada strategi ini bank melalui staf penagihan untuk

melakukan penagihan dengan cara menelpon nasabah dan mendatangi

nasabah langsung. Kedua Restrukturisasi, pada strategi ini pihak Bank

Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat lebih sering menggunakan

Rescheduling (Penjadwalan kembali), karena melihat pembiayaan

bermasalah yang terjadi pada Unit Warung Mikro lebih tepat

menggunakan strategi ini. Dibawah ini adalah succes rate dari dua

strategi yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Page 128: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

115

Tangerang Ciputat dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah

warung mikro.

Strategi

2013 2014 2015

Success

Rate

(%) Pembayaran

Success

Rate

(%) Pembayaran

Success

Rate

(%) Pembayaran

Reguler

Collection 91,03 117.586.839 77,35 391.180.324 95,22 174.572.475

Restrukturisasi 0,03 35.276 1 3.911.803 0,65 1.134.721

B. Saran

1. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat harus lebih

berhati-hati dalam memilih nasabah yang akan diberikan pembiayaan.

Untuk memperkecil resiko tidak kembalinya pokok pembiayaan,

dalam memberikan pembiayaan bank harus mempertimbangkan

beberapa hal yang terkait dengan itikad baik (willingness to pay) dan

kemampuan membayar (ability to pay) nasabah untuk melunasi

pinjaman.

2. Alangkah lebih baiknya jika pihak bank menarapkan prinsip 5C yaitu

Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition secara maksimal

dan keseluruhan untuk menilai dan meyakini kemauan dan

kemampuan dari nasabah dalam memenuhi kewajibannya, sehingga

bisa meminimalisir terjadinya pembiayaan bermasalah.

3. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat juga harus

mengurangi penyaluran pembiayaan terutama pembiayaan yang

bersifat konsumtif. Selain itu pihak bank juga perlu melakukan

Page 129: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

116

pendampingan dan pembinaan kepada nasabah yang memiliki

pembiayaan bermasalah sehingga dapat menjaga dan mengamankan

kepentingan bank atas fasilitas pembiayaan yang telah disalurkan,

serta dapat memperoleh hasil yang optimal sebagaimana yang

diharapkan sesuai dengan tujuan awal pemberian pembiayaan.

Page 130: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

117

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2008).

Amin, A. Ridwan, Menata Perbankan Syariah di Indonesia (Jakarta: UIN

Press, 2009).

Arifin, Anwar, Strategi Komunikasi (Bandung: Armilo, 1984).

Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka

Alfabet, 2005), cet. III.

Buku Training Peningkatan Kompetensi PMM/APM, Bank Syariah

Mandiri Kantor Area Mikro Banten, Tim Bank Syariah Mandiri, 2015.

Dikutip oleh Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2012). dari: Bank Indonesia Direkorat Perbankan

Syariah, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah.

Djazuli, A. dan Janwari, Yadi, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat

(Jakarta: Raja Grafindo persada, 2002).

Dokumen Brosur Pembiayaan Mikro Syariah, Tim Bank Syariah Mandiri

KC Tangerang Ciputat, 2017.

Dunil, Z. Kamus Istilah Perbankan Indonesia (Jakarta: Gramedia, 2004).

Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Analisa Data (Jakarta: Rajawali Pers,

2011).

Firdaus, Rahmat, dan Ariyanti, Maya, Manajemen Perkreditan Bank

Umum, (Jakarta: Alfabeta,2011).

Hari Purnomo, Setiawan, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar

(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996).

Hendry, Arrison, Perbankan Syariah (Jakarta: Muamalah Institute, 1999).

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia (Jakarta: PT.

Kencana,2005), cet. Ke-5.

Huda, Nurul, dan Heykal, Mohamad, Lembaga Keuangan Islam: Teori

dan Praktik (Jakarta: Kencana Prenada Grup, 2010).

Page 131: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

118

Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Mengelola Kredit Secara Sehat (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2015).

Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka, 2015).

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2013).

Irawan, Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian (Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara 2004).

Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011).

Karim, Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta:

IIIT Indonesia, 2003).

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangannya Lainnya (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2011).

, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: Rajawali Pers, 2016).

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatitf (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013).

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: UPP

AMP YKPN, 2005), h.16.

Nazir, Mohammad, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988),

cet. 3.

Pasal 1 ayat 25 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dalam

buku Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank

Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2012).

PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilian Kualitas

Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip

Syariah, dalam buku Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

(Jakarta: Sinar Grafika, 2012).

Peraturan Bank Indonesia No. 8/12/PBI/2006 tanggal 10 Juli 2006 tentang

Laporan Berkala Bank Umum, dalam buku Faturrahman Djamil, Penyelesaian

Pembiayaan Bermasalah (Jakarta: Sinar Grafika, 2012).

Page 132: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

119

Porwadarminto, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

Pustaka, 1987), cet. X.

Rachmat Firdaus dan Maya Ariayanti, Manajemen Perkreditan Bank

Umum (Bandung: Alfabeta, 2011).

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam (Yogyakarta : PT Dana Bhakti

Wakaf, 2003).

Rivai, Veithzal dan Arifin, Arviyan Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep dan Aplikasi (Jakarta : Bumi Aksara, 2010 ).

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian, Metode Penelitian Survei

(Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2008.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta:

Ekonisia, 2007).

Suhendi, H. Hendi, Fiqih Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007), ed. 1.

Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Rosdakarya,

2006).

Suryabrata, Sumardi, Metodelogi Penelitian (Jakarta: CV Rajawali, 1993).

Syafi’I Antonio, Muhammad, Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Jakarta:

Gema Insani Press. 2001).

Tampubolon, Robert, Risk Management: Pendekatakan Kualitatif Untuk

Bank Komersial (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004).

Tim Bank Syariah Mandiri, Data Internal Bank (Jakarta: PT. Bank

Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat, 2017).

Tim Bank Syariah Mandiri, Dokumen Brosur Produk dan Layanan,

(Jakarta: Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, 2017).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang

Pebankan Pasal 1 Nomor 12 dalam buku Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012).

Usman, Achmadi, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia (Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003).

Page 133: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

120

Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2012).

Zulkifli, Suhartono, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah

(Jakarta: Zikrul Hakim, 2003).

WEBSITE

www.bsm.ac.id

www.kbbi.web.id

www.hukumonline.com

Page 134: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

Lampiran 1 : Surat Bimbingan Skripsi

Page 135: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian

Page 136: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

Lampiran 3 : Surat Keterangan Hasil Penelitian

Page 137: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

Lampran 4 : Laporan Portofolio Warung Mikro

Page 138: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

Lampiran 5 : Formulir Permohonan Pembiayaan Mikro

Page 139: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

Lampiran 6 : Surat Persetujuan Dan Kuasa

Page 140: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

Lampiran 7 : Brosur Warung Mikro

Page 141: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

Lampiran 8 : Ilustrasi Angsuran Pembiayaan Warung Mikro

Page 142: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

Lampiran 9: Hasil Wawancara

TRANSKIP WAWANCARA WARUNG MIKRO

Pewawancara : Winarni

Narasumber : Dede Kurnia

Hari/Tanggal : Kamis, 20 Juli 2017

Waktu : 15.00-16.00 WIB

Tempat Wawancara : Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat

Pekerjaan : Micro Financing Analys

P : Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

N : Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

P : Pak Dede, saya Winarni mahasiswa dari Manajemen Lembaga

Keuangan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ingin mewawancarai

bapak terkait dengan penyelesaian pembiayaan bermasalah warung mikro Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, pada saat wawancara saya

akan merekam seluruh jawaban untuk kepentingan dokumentasi penelitian ini.

P : Apakah definisi dari produk pembiayaan warung mikro Bank Syariah

Mandiri?

Page 143: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

N : Pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri adalah pembiayaan

bank kepada nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak di bidang

UMKM untuk membiayai kebutuhan usahanya melalui pembiayaan modal kerja

atau pembiayaan investasi dengan maksimal limit plafon pembiayaan Rp 2 juta

sampai dengan Rp 200 juta. Warung mikro sendiri menawarkan tiga jenis produk

yakni, Pembiayaan Usaha Mikro Tunas dengan nilai pembiayaan Rp 2 juta sampai

Rp 10 juta, Pembiayaan Usaha Mikro Madya dengan nilai pembiayaan di atas Rp

10 juta hingga Rp 50 juta, Pembiayaan Usaha Mikro Utama dengan nilai di atas

Rp 50 juta sampai Rp 200 juta, dan pembiayaan Multiguna Mikro yaitu

pembiayaan usaha mikro dari Bank kepada perorangan dan aliansi dengan plafon

pembiayaan sampai dengan Rp 200 juta.

P : Segmen apa yang hendak dicapai dengan membuka layanan pembiayaan

warung mikro oleh Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat?

N : Segmentasi yang hendak dicapai oleh Bank Syariah Mandiri KC

Tangerang Ciputat dengan membuka layanan produk pembiayaan warung mikro

adalah segmen adalah masyarakat menengah kebawah. Target customer Warung

Mikro yaitu untuk golongan berpenghasilan tetap dan bukan golongan

berpenghasilan tetap, sedangkan target marketnya untuk wirausaha mikro yaitu

wirausaha pada sektor unggulan seperti kelontong, warung makan, bengkel dan

lain-lain.

P : Akad apa yang digunakan pada produk pembiayaan warung mikro?

Page 144: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

N : Akad yang dipakai oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Tangerang

Ciputat yakni ada 3 (tiga) diantaranya:

1) Murabahah adalah akad penyediaan barang berdasarkan sistem jual beli,

dimana Bank sebagai penjual yang menyediakan kebutuhan nasabah dan

menjual kepada nasabah dengan harga perolehan ditambah keuntungan

(margin) yang disepakati. Pembayaran dapat dilakukan sekaligus saat

jatuh tempo atau cicilan dalam jangka waktu yang disepakati. 2) Ijarah

adalah akad antara Bank (Mu’ajjir) dengan nasabah (Musta’jir) untuk

menyewa suatu barang/obyek sewa (Ma’jur) milik Bank dan Bank

mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewanya. 3) Musyarakah

Mutanaqisah (MMQ) adalah produk pembiayaan berdasarkan prinsip

musyarakah, yaitu syirkatul‘inan, yang porsi (hishshah) modal salah satu

syarik (Bank Syariah) berkurang disebabkan pengalihan komersial secara

bertahap (naqlul hishshah bil ‘iwadh mutanaqisah) kepada syarik yang

lain (nasabah).

P : Apa landasan hukumya?

N : Landasan hukumnya yaitu:

1) Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2008 perihal Usaha

Mikro Kecil dan Menengah. 2) Undang-Undang Republik Indonesia

No.21 tahun 2008 perihal Perbankan Syariah. 3) Peraturan Bank Indonesia

No.13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011 perihal Penerapan.

Manajemen Resiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Page 145: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

4) Peraturan Bank Indonesia No.14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit

atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis Dalam Rangka

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 5) Kebijakan

Manajemen Risiko PT Bank Syariah Mandiri. 6) Kebijakan Pembiayaan

PT Bank Syariah Mandiri. 7) Standar Prosedur Pembiayaan Segmen

Mikro.

P : Bagaiman prosedur pembiayaan warung mikro?

N : Untuk pengajuan Pembiayaan Warung Mikro, ada beberapa prosedur dan

langkah-langkahnya diantaranya:

1) Mengumpulkan dokumen. Yakni persyaratan-persyaratan yang sudah

ditentukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat. 2)

Memeriksa kebenaran dokumen. 3) Wawancara ke nasabah. 4) Melakukan

kunjungan ke lokasi usaha dan jaminan. Survei (terhadap usaha dan

barang jaminan milik nasabah), penilaian barang jaminan berdasarkan

penilaian internal (dibawah harga pasar). Pada tahap survei ini

kelengkapan berrkas harus sudah dapat dilengkapi (jika ada kekurangan

pada saat pengajuan syarat administratif). 5) Menginput permohonan

pengajuan nasabah ke system. 6) Melakukan komite terkait pemutusan

permohonan pembiayaan. Yakni untuk menentukan pembiayaan tersebut

layak atau tidak untuk diberikan. 7) Memberikan informasi kepada

nasabah terkait persetujuan permohonan nasabah. 8) Melakukan

penjadwalan untuk akad pembiayaan. 9) Melakukan proses pencairan.

Page 146: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

P : Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi nasabah untuk mengajukan

pembiayaan warung mikro?

N : Untuk persyaratan yang harus dipenuhi yaitu: 1) Fotokopi KTP dan

NPWP (Nasabah dan Pasangan). 2) Fotokopi Kartu Keluarga dan Surat Nikah. 3)

Asli Slip Gaji 3 bulan terakhir (Untuk Karyawan). 4) Fotokopi SK

Pegawai/Keterangan Bekerja (Untuk Karyawan). 5) Fotokopi Surat Keterangan

Usaha (Untuk Wiraswasta) (usaha telah berjalan minimal 2 tahun). 6) Fotokopi

Rekening Listrik dan Telepon. 7) Fotokopi Rekening Tabungan 3 bulan terakhir.

8) Pas Photo 3x4 sebanyak 1 lembar (Nasabah dan Pasangan). 9) Fotokopi

Jaminan (BPKB dan STNK, AJB/APHB Girik, SHGB, SHM). 10) Fotokopi IMB

dan SPPT PBB terakhir (untuk jaminan dengan menggunakan AJB/APHB Girik,

SHGB, SHM).

Page 147: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

TRANSKIP WAWANCARA WARUNG MIKRO

Pewawancara : Winarni

Narasumber : Uung Muhammad Syakur

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Agustus 2017

Waktu : 15.00-16.00 WIB

Tempat Wawancara : Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat

Pekerjaan : Marketing

P : Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

N : Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

P : Pak Uung, saya Winarni mahasiswa dari Manajemen Lembaga

Keuangan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ingin mewawancarai

bapak terkait dengan penyelesaian pembiayaan bermasalah warung mikro Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, pada saat wawancara saya

akan merekam seluruh jawaban untuk kepentingan dokumentasi penelitian ini.

P :Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pembiayaan

bermasalah warung mikro pada Bank Syariah Mandiri KC Tangerang

Ciputat?

Page 148: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

N : Ada beberapa faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah adalah

sebagai berikut: 1) Faktor Internal Nasabah seperti karakter, PHK, persaingan

usaha, keluarga. 2) Faktor Eksternal seperti kondisi ekonomi, bencana alam, sosial

politik. 3) Kelemahan Inisiasi Bank seperti kualitas data permohonan nasabah,

kelemahan verifikasi 4) Kelemahan Maintenance Bank seperti strategi

maintenance, kualitas service.

P : Permasalahan apa sajakah yang sering terjadi pada warung mikro?

N : Pembiayaan bermasalah yang sering terjadi pada Bank Syariah Mandiri

KC Tangerang Ciputat sehingga nasabah menunggak yaitu: 1) Usaha nasabah

menurun bahkan bangkrut, karena banyaknya pesaing, meningkatnya harga bahan

baku, manajemen yang sangat lemah, terjadi pemogokan tenaga kerja, dan hal lain

yang dapat mempengaruhi usaha nasabah menurun bahkan bisa sampai terjadi

bangkrut. Oleh sebab itu berdampak pada perolehan pendapatan dan keuntungan

yang didapat nasabah menjadi berkurang, apabila perolehan pendapat dan

keuntungan yang diterima nasabah yang mengajukan pembiayaan tersebut

berkurang, hal yang pasti terjadi adalah nasabah akan mengalami kesulitan dan

menunggak untuk membayar angsuran ke pihak bank. 2) PHK karena suatu hal

tertentu yang mengakibatkan nasabah tersebut tidak memiliki pendapatan lain

kecuali hanya mengandalkan pendapatan hasil usaha seperti toko. 3) Nasabah

menghilang/Skip, pada masalah ini nasabah yang mengajukan pembiayaan

menghilang, seperti pindah rumah tanpa meninggalkan informasi sehingga pihak

bank kesulitan untuk melakukan penagihan. Oleh karena itu setiap nasabah yang

melakukan pengajuan pembiayaan harus mencantumkan nomor telepon salah satu

Page 149: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

dari keluarga nasabah tersebut, agar pihak bank dapat menghubungi jika terjadi

nasabah menghilang.

P : Bagaimana tahap-tahap mengidentifikasi dalam menetapkan faktor

penyebab pembiayaan bermasalah?

N : Pihak Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat, mengidentifikasi

tanda-tanda nasabah yang menunggak yaitu: Bayar angsuran tidak pernah tepat

waktu, bayar angsuran tidak tepat jumlah, dan tidak dapat dihubungi (bahkan

kabur). Dari tanda-tanda tersebut ada beberapa alasan utama yang menyebabkan

nasabah menunggak yaitu: Bisnis merugi, korban penipuan, salah investasi,

persaingan usaha, anak/istri/suami/orang tua sakit, pulang kampung, pembayaran

dari rekanan belum diterima, lupa tanggal jatuh tempo, mau setor ke Bank jauh,

keberatan atas denda/biaya yang muncul.

P : Bagaimana strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah warung mikro

pada Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat?

N : Pada penyelesaian pembiayaan pihak bank menggunakan 1) Reguler

Collection, yaitu suatu usaha atau proses yang berkelanjutan untuk mendapatkan

pembayaran kembali atas pembiayaan (piutang bank) yang disalurkan kepada

nasabah. Pada strategi ini bank memberikan kuasa pada pihak lain (debt collector)

untuk melakukan penagihan. Penagihan dengan cara menelpon nasabah

(telecollection) dan mendatangi nasabah langsung (field collection) prinsipnya

penagihan secara efektif, efisien, low risk dan minimal lost. 2) Restrukturisasi

Pembiayaan yaitu upaya yang dilakukan Bank dalam rangka membantu nasabah

Page 150: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

agar dapat menyelesaikan kewajibannya, diantaranya ada: Rescheduling

(Penjadwalan kembali), yaitu perubahan jadwal pembayaran kewajiban nasabah

atau jangka waktunya; Reconditioning (Persyaratan kembali), yaitu perubahan

sebagian atau seluruh persyaratan Pembiayaan, dan Restructuring (Penataan

kembali), yaitu perubahan persyaratan pembiayaan tidak terbatas pada

rescheduling atau reconditioning.

P : Dari beberapa faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah,

apakah strategi penyelesaian yang dilakukan sama?

N : Strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri KC Tangerang Ciputat

dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah di Warung Mikro menggunakan

strategi penyelesaian yang berbeda-beda dilihat dari masalah yang dihadapi oleh

nasabah tersebut. Pada restruktusisai pembiayaan bermasalah pihak Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat lebih sering menggunakan

Rescheduling (Penjadwalan kembali), karena melihat pembiayaan bermasalah

yang terjadi pada Unit Warung Mikro lebih tepat menggunakan strategi ini.

Page 151: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank

Lampiran 10 : Foto-foto Wawancara

Page 152: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37120/...Tabel 2.4: Pembiayaan Multiguna Mikro ..... 70 Gambar 3.1: Struktur Organisasi Bank