TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II...

96
TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008 TERHADAP PERATURAN SEKOLAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Fransiska Kornelin NIM : 021114029 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Transcript of TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II...

Page 1: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

1

TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI

SMA BOPKRI II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008

TERHADAP PERATURAN SEKOLAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Fransiska Kornelin

NIM : 021114029

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

2

TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI

SMA BOPKRI II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008

TERHADAP PERATURAN SEKOLAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Fransiska Kornelin

NIM : 021114029

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

i

Page 3: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,
Page 4: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,
Page 5: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

5

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Setiap manusia berhak untuk dihargai dan dimengerti…”

“ Hanya sedikit di antara kita yang bisa melakukan hal-hal besar, tetapi semua

orang di antara kita dapat melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar”

(Bunda Theresa)

“Berbicara yang baik tidak akan melukai lidah dan hati” (Peribahasa Prancis)

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya

hendaklah kita selalu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan terhadap

apa yang telah kita terima, seperti pada saat kita memohon kepada-Nya”

Dengan penuh Cinta dan Kasih Sayang kupersembahkan

skripsi ini kepada:

♥♥ �Keluarga besarku (Bapak dan Ibuku tersayang, saudara-

saudaraku Abang Iis, De’Osi, dan De’Pipin) yang telah

mendukung dan telah memberikan kepercayaannya kepadaku�

♥♥ “Bang Memen (Kekasihku) yang aku Cinta dan Sayang; makasih

banyak atas dukungan serta dorongannya, makasih juga atas

pengertian dan kesabarannya dalam mendampingi aku. I Love You�

iv

Page 6: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,
Page 7: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

7

ABSTRAK

TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008

TERHADAP PERATURAN SEKOLAH

Fransiska Kornelin 021114029

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode

survei. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tingkat disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Terhadap Peraturan Sekolah. Masalah pertama yang diteliti adalah bagaimanakah tingkat disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah? Masalah kedua adalah topik-topik bimbingan apa saja yang perlu diberikan kepada para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta pada tahun ajaran 2007/2008? Tingkat disiplin diri para siswa digolongkan dalam dua kategori yaitu kategori tinggi (T) dan rendah (R).

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta dengan sampel 80 orang. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu kuesioner disiplin diri para siswa di sekolah yang terdiri dari 78 item dan dibagi dalam lima bidang yaitu bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswa, bidang peraturan administratif, bidang peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan pendukung pendidikan sekolah, bidang peraturan akademik, serta bidang peraturan lingkungan sekolah secara umum. Kuesioner ini disusun oleh Ari Susanti yang dimodifikasi oleh peneliti dengan menambah beberapa item baru.

Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan: (1) Tingkat disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah, karena 43,75% siswa memiliki tingkat disiplin diri tinggi sedangkan 56,25% siswa lainnya memiliki tingkat disiplin diri rendah; (2) Setiap bidang peraturan masih nampak kelemahan-kelemahan (rendah) pada tiap bidang peraturan sekolah. Olah sebab itu, diusulkan topik-topik bimbingan. Pada bidang pemeliharaan dan perawatan diri siswa topik bimbingan yang diberikan yaitu: Bahaya Miras. Pada bidang peraturan administratif topik bimbingan yang diberikan, yaitu: Tanggung Jawabku sebagai siswa. Pada bidang peraturan kegiatan ekstrakurikuler topik bimbingan yang diberikan, yaitu: Ekstrakurikuler. Pada bidang peraturan akademik topik bimbingan yang diberikan, yaitu: Mengatur Kegiatan Harian, Gaya Belajar, dan Motivasi Belajar. Serta pada bidang peraturan lingkungan sekolah secara umum topik bimbingan yang diberikan, yaitu: Kebersihan Lingkungan.

vi

Page 8: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

8

ABSTRACT

THE SELF-DISCIPLINE LEVEL OF STUDENTS AT THE XITh GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL, BOPKRI II, YOGYAKARTA IN

THE EDUCATION YEARS OF 2007/2008 TOWARD SCHOOL RULE

Fransiska Kornelin

021114029

This research was a descriptive research by using survey method. It was aimed to obtain the information about self-discipline level of students at the XIth Grade of Senior High School, BOPKRI II, Yogyakarta in the Education Years of 2007/2008 toward School Rule. The first problem researched was how was the self-discipline level of them toward the school rule? The second was what kind of the guiding topics were needed to be given to them? The self-discipline level of them was categorized into two namely the high (T) and the low one (R).

The research subject was the students at the XIth Grade of Senior High School, BOPKRI II, Yogyakarta with 80 sample students. The instrument of data collecting used was the questionnaire of student self-discipline at school totaled 78 items and they were decided into five sectors there were rule of student self maintenance and caring, administrative rule, extra curricular activity and school educational support, academic rule, and school environment rule in general. It was arranged by Ari Susanti and it was ready to be modified by the researcher with adding some new items.

Entirely, the result of research indicated that: (1) the self-discipline level of Students at the XIth Grade of Senior High School, BOPKI II, Yogyakarta in the Education Years of 2007/2008 toward the school rule was able to be categorized in low, because 43.74 % students had the high self-discipline level while the other 56.25% had the low one; (2) It was looked that they had some weaknesses on every sector of school rule. Therefore, it was proposed to make the guiding topics. The guiding topics given on the student self maintenance and caring sector, administrative rule, extra curricular activity, academic rule and school environment rule in general were the Danger of Miras, My Responsibility as a Student, Extra Curricular, Arranging Daily Activity, Learning Style and Motivation of Learning and Environment Cleanliness in sequence.

vii

Page 9: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,
Page 10: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena bimbingan dan

penyertaan-Nya, penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. Skripsi ini

disusun sebagai tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan dan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan kerelaan mereka, banyak

hambatan yang akan ditemui oleh peneliti. Oleh karena itu, dengan tulus hati, peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma atas pengesahan skripsi ini.

2. Ibu Dr. MM. Sri Hastuti, M. Si., ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

yang telah memberikan dukungannya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Drs. Y.B. Adimassana, M.A., dosen pembimbing I dengan penuh kerelaan

dan kerendahan hati telah memberikan masukan, kritikan, dorongan, dan

memberikan pengarahan kepada peneliti.

4. Bapak Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A., dosen penguji II yang bersedia memberikan

sumbangan pemikiran guna membantu perbaikan skripsi ini sampai dengan

selesai.

5. Bapak Drs. Wens Tanlain, M. Pd., dosen penguji III dengan penuh kesabaran

mendorong, memberikan kritikan dan mengarahkan peneliti.

6. Para Dosen Bimbingan dan Konseling yang telah banyak membantu peneliti

dalam menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma.

7. Pak Gig (mantan urusan kesekretariatan) dan Maz Moko yang telah banyak

membantu peneliti dalam urusan kesekretariatan.

8. Bapak Drs. Priyanto (Kepala Sekolah SMA Bopkri II Yogyakarta) yang telah

mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian.

9. Bapak Drs. Edi Sutrisno (Koordinator BK SMA Bopkri II Yogyakarta) dan Ibu

Risma Indah, S.Pd (Staf BK SMA Bopkri II Yogyakarta), yang selalu mendukung

peneliti dalam penyelesaian skripsi.

ix

Page 11: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

11

10. Tenaga pengajar dan karyawan SMA Bopkri II Yogyakarta yang menerima

peneliti dengan tangan terbuka.

11. Siswa-siswi SMA Bopkri II Yogyakarta yang sudi bekerja sama dengan peneliti

pada waktu pelaksanaan penelitian.

12. Ayah, Ibu, Kakak, Adik-adik, Tante, serta Paman atas doa, semangat dan

perhatiannya.

13. Khusus untuk Bang Memen; makasih banyak atas dukungannya, pengertiannya,

kebersamaannya selama 3 tahun di Yogya, kesetiaannya dan kesabarannya dalam

mendampingi peneliti.

14. Teman-temanku, Ina/Inul, Esti, Nay, Sr. Kornel, Sr. Okta, Sr. Brigita, Asep,

Dewi, Oka, Ari, Epy, Nela, Amoi, Sim, Eka, Erni, Budek/Dian, Ine, Ice, Era,

Reta, Retno, Mba� Elli, Anton, Septa Jelek atas bantuan dan dorongan selama

proses penelitian hingga penyusunan.

15. Teman sejatiku, yaitu Comi & Cami yang selalu setia menghibur di saat peneliti

sedang stres (makasih ya Bang, karena udah carikan Anong teman yang setia).

16. Kost Brojodento No 6 yang udah banyak memberikan aku kenang-kenangan

manis dan udah melindungiku sampai aku selesai. Trima kasih banyak Bu Dati

dan semua keluarganya.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan Bimbingan dan

Konseling di sekolah.

Penulis

x

Page 12: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

12

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................. v

ABSTRAK .....................................................................................................vi

ABSTRACT ................................................................................................... vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................viii

KATA PENGANTAR...................................................................................iv

DAFTAR ISI..................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

E. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 5

1. Batasan Istilah .......................................................................... 5

2. Batasan Variabel ...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 7

A. Keadaan Siswa SMA Kelas XI ..................................................... 7

1. Pengertian Masa Remaja.......................................................... 7

2. Ciri-ciri Masa Remaja .............................................................. 8

3. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja ............................. 12

B. Peraturan Sekolah......................................................................... 13

1. Pengertian Sekolah.................................................................. 13

2. Tugas-tugas Sekolah ............................................................... 13

xi

Page 13: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

13

3. Peraturan Sekolah.................................................................... 14

C. Disiplin Diri.................................................................................. 17

1. Pengertian Disiplin Diri .......................................................... 17

2. Unsur-unsur Disiplin Diri ....................................................... 18

3. Manfaat Disiplin Diri .............................................................. 20

D. Ketaatan Terhadap Peraturan Sebagai Wujud Disiplin Diri ....... 21

1. Pedoman Moral ....................................................................... 22

2. Sikap-sikap dalam Mentaati Norma-norma ............................ 23

E. Pelanggaran Peraturan Sekolah .................................................... 24

1. Pengertian Perilaku Melanggar ............................................... 24

2. Bentuk Perilaku Melanggar..................................................... 25

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Peilaku Melanggar

Peraturan Sekolah................................................................... 26

F. Program Bimbingan...................................................................... 27

1. Pengertian Bimbingan............................................................. 28

2. Tujuan Bimbingan................................................................... 29

3. Topik Bimbingan .................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 31

A. Jenis Penelitian............................................................................. 31

B. Sampel Penelitian ......................................................................... 31

C. Instrumen Penelitian..................................................................... 33

D. Pengumpul Data ........................................................................... 42

E. Teknik Analisis Data .................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 44

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 44

1. Tingkat Disiplin Diri Para Siswa Kelas XI SMA

BOPKRI II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Terhadap

Peraturan Sekolah................................................................... 44

2. Topik-topik Bimbingan Yang Perlu Diberikan Kepada

Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta Pada

Tahun Ajaran 2007/2008 ....................................................... 49

xii

Page 14: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

14

B. Pembahasan dan Hasil Penelitian................................................ 50

BAB V PENUTUP........................................................................................ 55

A. Ringkasan..................................................................................... 55

B. Kesimpulan................................................................................... 56

C. Saran ............................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 59

LAMPIRAN.................................................................................................. 61

xiii

Page 15: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

15

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Rincian Jumlah Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II

Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008................................................. 32

Tabel 2 Kisi-kisi Alat Ukur Uji Coba .............................................................. 34

Tabel 3 Rekapitulasi Item Hasil Uji Validitas ................................................. 38

Tabel 4 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian ............................................................ 39

Tabel 5 Koefisien Korelasi dan Kualifikasi Reliabilitas.................................. 41

Tabel 6 Jadwal Pengisian Kuesioner Penelitian Disiplin Diri Para

Siswa ................................................................................................... 42

Tabel 7 Tingkat Disiplin Diri Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II

Yogyakarta Secara Keseluruhan Tahun Ajaran 2007/2008 Terhadap

Peraturan Sekolah................................................................................ 45

Tabel 8 Tingkat Disiplin Diri Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II

Yogyakarta Pada Tiap Bidang Tahun Ajaran 2007/2008 Terhadap

Peraturan Sekolah................................................................................ 46

Tabel 9 Kategorisasi Tingkat Disiplin Diri Para Siswa Kelas XI SMA

BOPKRI II Yogyakarta Pada Tiap Bidang Tahun Ajaran 2007/2008

Terhadap Peraturan Sekolah ............................................................... 48

xiv

Page 16: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Disiplin Diri Siswa di Sekolah.................................... 62

Lampiran 2 Pengelompokkan Skor Dengan Teknik Belah Dua Pada Uji Coba

Instrumen Angket Disiplin Diri Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II

....................................................................................................... 67

Lampiran 3 Kategori Tingkat Disiplin Diri Para Siswa Terhadap Peraturan Sekolah

Berdasarkan Mean Per-siswa ........................................................ 71

Lampiran 4 Garis-garis Besar Program Pelayanan Bimbingan Kelompok Kelas XI

SMA BOPKRI II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.............. 74

Lampiran 5 Satuan Pelayanan Bimbingan ....................................................... 76

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 80

Lampiran 7 Surat Bukti Penelitian Dari SMA BOPKRI II Yogyakarta .......... 81

xv

Page 17: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu fenomena yang sering terjadi pada dunia pendidikan di sekolah

adalah semakin meningkatnya kasus para siswa yang melanggar tata tertib

sekolah. Hal ini perlu disikapi secara serius oleh sekolah atau orang tua siswa

yang bersangkutan, agar sekolah tersebut tampak menjadi lebih tertib atau

disiplin.

Dari pengalaman praktek di salah satu SMA Yogyakarta, peneliti banyak

menjumpai siswa-siswi yang datang terlambat, memakai seragam yang berbeda

dengan ketentuan, mewarnai rambut, dan untuk para siswa pria tatanan rambut

tidak mengikuti aturan sekolah seperti potongan terlalu pendek atau terlalu

panjang, merokok di lingkungan sekolah, keluar lingkungan sekolah dengan

alasan fotocopy buku setelah itu tidak kembali lagi ke lingkungan sekolah, tidak

mengikuti proses belajar mengajar untuk mata pelajaran guru tertentu, tidak

masuk kelas dan menunggu di ruang UKS dengan alasan sakit, ribut di dalam

kelas saat guru mengajar, sibuk mendengarkan Mp3 dan Mp4 ketika guru sedang

menjelaskan di dalam kelas, merekam gambar-gambar porno di dalam handpone

mereka.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan membawa dampak

yang positif terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah sebagai lembaga

pendidikan mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam

Page 18: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

2

masyarakat. Selain itu sekolah juga mengajarkan keterampilan dan kepandaian

kepada para siswa. Dengan kata lain fungsi sekolah adalah sebagai pembentuk

nilai dalam diri anak yang sedang banyak menghadapi tantangan di masa

perkembangannya.

Selain di lingkungan sekolah terdapat hal lain yang dapat mempengaruhi

perkembangan diri siswa yaitu lingkungan pergaulan antar teman di luar sekolah.

Apalagi bila sekolah dekat dengan pusat keramaian, di mana anak-anak yang akan

ke sekolah atau mau pulang sekolah merasa tertarik untuk melihat bermacam-

macam corak seperti pusat perbelanjaan yang menawarkan barang-barang mewah,

aksesoris, tempat-tempat hiburan, warung-warung yang menawarkan rokok dan

minuman beralkohol juga merupakan godaan bagi siswa. Sehingga siswa yang

tergolong masih remaja itu mudah untuk tidak akan bersemangat lagi menghadapi

pelajaran di sekolah. Kemalasan siswa untuk bersekolah dapat juga disebabkan

oleh tuntutan sekolah yang bermacam-macam sehingga siswa cenderung

melakukan pelanggaran tata tertib sekolah, seperti membolos pada jam pelajaran

tertentu, merokok di lingkungan sekolah, memakai aksesoris yang berlebihan, dan

merekam gambar-gambar porno di handpone.

Masyarakat pada saat ini berpandangan bahwa sekolah merupakan salah

satu kegiatan yang harus ditempuh oleh setiap orang, karena melalui sekolah

banyak kegiatan-kegiatan yang mampu mempengaruhi kehidupan manusia. Di

sekolah siswa dapat belajar untuk memperoleh pengetahuan yang berguna bagi

diri siswa. Menurut Agus (1994: 81) belajar adalah kegiatan untuk mendapatkan

pengetahuan, pemahaman suatu hal, atau penguasaan kecakapan dalam bidang

Page 19: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

3

tertentu lewat usaha, pengajaran atau pengalaman. Namun dalam kenyataannya

masih ada anak yang kurang mahir dalam berlatih, berpraktek, maupun dalam

memecahkan masalah yang menjadi tugas sekolahnya. Hal tersebut dapat dilihat

dari jumlah pelanggaran sekolah yang dilakukan oleh siswa.

Pelanggaran-pelanggaran tata tertib yang dilanggar oleh siswa di atas

menjadi tantangan besar bagi guru pembimbing untuk mendampingi dan

menangani siswa-siswi yang cenderung melanggar peraturan sekolah.

Kenyataannya sekarang adalah setiap guru pembimbing harus mengawasi ribuan

tingkah laku siswa yang bermacam-macam baik di dalam jam pelajaran ataupun

di luar jam pelajaran. Untuk itu perlu adanya jam-jam bimbingan di dalam kelas

dengan topik-topik yang sesuai dengan kebutuhan siswa sekolah saat ini, sehingga

diharapkan berkurangnya pelanggaran peraturan sekolah yang dilakukan oleh

siswa.

Dari fenomena-fenomena tersebut peneliti ingin mengetahui lebih lanjut

secara empiris, bagaimanakah tingkat disiplin diri para siswa sekolah menengah

atas. Oleh karena itu peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang: Tingkat

Disiplin Diri Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta Tahun Ajaran

2007/2008 Terhadap Peraturan Sekolah.

Page 20: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

4

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah tingkat disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II

Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah?

2. Topik-topik bimbingan apa saja yang perlu diberikan kepada para siswa kelas

XI SMA BOPKRI II Yogyakarta Pada Tahun Ajaran 2007/2008?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Mengetahui tingkat disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II

Yogyakarta Pada Tahun Ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah.

2. Mengetahui topik-topik bimbingan yang perlu diberikan kepada para siswa

kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta Pada Tahun Ajaran 2007/2008.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah dapat memperoleh informasi tentang perkembangan diri siswa

yang berkaitan dengan disiplin diri sehingga dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam menentukan kebijakan-kebijakan di dalam menegakkan

peraturan sekolah.

Page 21: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

5

2. Guru

Dapat menjadi acuan bagi para guru untuk lebih memahami masalah-masalah

yang dihadapi oleh para siswa terutama masalah kedisiplinan para siswa di

sekolah.

3. Guru Pembimbing

Dapat mengetahui perkembangan diri siswa, sehingga dapat membantu atau

memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan diri siswa.

4. Peneliti

Sebagai hasil penerapan ilmu kajian teori perkuliahan yang diterapkan di

lingkungan sekolah tersebut dapat menjadi bekal dan menambah pengalaman

peneliti di dunia kerja nantinya.

E. Definisi Operasional Variabel

Devinisi operasional variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Batasan Istilah

a. Peraturan sekolah adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan

sekolah sehari-hari dan akan dikenakan sanksi ringan seperti skors selama

beberapa hari atau minggu hingga sanksi berat seperti dikeluarkan dari

sekolah apabila ada yang melanggar.

b. Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan untuk mematuhi

semua ketentuan, peraturan, dan norma yang telah ditetapkan masyarakat

(orang tua, guru dan teman sepermainan) dan dilakukan dengan sadar atas

keputusan sendiri.

Page 22: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

6

c. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA BOPKRI II

Yogyakarta Pada Tahun Ajaran 2007/2008.

2. Batasan Variabel

Disiplin Diri Siswa

Disiplin diri siswa merupakan tingkat kontrol diri siswa di lingkungan

sekolah dalam kegiatan pengajaran, pembimbingan, dan pelatihan yang

berkaitan dengan aturan akademik, aturan umum dan penggunaan fasilitas

sekolah dan diukur dengan kuesioner disiplin diri siswa serta ditunjuk oleh

skor-skor yang diperoleh siswa. Disiplin diri siswa di sekolah mencakup

bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswa, peraturan

administratif, peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan pendukung pendidikan

sekolah, peraturan akademik, dan peraturan lingkungan sekolah secara umum.

Ada dua kategori keadaan disiplin diri siswa yaitu rendah dan tinggi.

a. Pelanggaran Peraturan Sekolah

Yang dimaksud dengan pelanggaran peraturan sekolah adalah

pelanggaran yang dilakukan oleh siswa terhadap peraturan di sekolah.

b. Disiplin Terhadap Peraturan Sekolah

Arti disiplin diri terhadap peraturan sekolah yaitu mematuhi,

menuruti norma sosial yang berlaku di lingkungan sekolah dan lingkungan

masyarakat.

Page 23: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keadaan Siswa SMA Kelas XI

Sebagai remaja, siswa SMA ini tergolong remaja tengah. Mengapa? Hal

ini karena usia remaja tengah adalah 15/16 tahun dan berakhir pada usia 17/18

tahun. Biasanya, siswa SMA rata-rata berusia berkisar antara 15 � 17 tahun,

dengan demikian dapat dipastikan bahwa siswa SMA masuk dalam kriteria

remaja tengah.

1. Pengertian masa remaja

Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere

(kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti �tumbuh� atau

�tumbuh menjadi dewasa� (Hurlock, 1997: 206). Secara psikologis, masa

remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa,

usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih

tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam

masalah hak.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa,

meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki

masa dewasa. Monks, Knoers & Haditono (dalam Mar�at Samsunuwiyati,

2005: 190) membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu: (1) masa

pra-remaja atau prapubertas (10-12 tahun), (2) masa remaja awal atau

pubertas (12-15 tahun), (3) masa remaja pertengahan (15-18 tahun), (4) masa

Page 24: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

8

remaja akhir (18-21 tahun). Dari pengertian tersebut dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa masa remaja dialami ketika seseorang berusia 10 hingga

21 tahun.

2. Ciri-ciri Masa Remaja

a. Masa remaja sebagai periode yang penting

Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan

cepatnya perkembangan mental yang cepat, terutama pada awal masa

remaja. Semua perkembangan ini menimbulkan perlunya penyesuaian

mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru. Maka dari itu

sebagai seorang konselor kita perlu membantu remaja untuk mematuhi

tugas perkembangannya dengan baik dan sekaligus menghindarkan para

remaja dari hal-hal yang tidak sesuai dengan keadaannya. Dengan begitu

para remaja tersebut tidak akan mengalami �maladaptive�.

b. Masa remaja sebagai periode peralihan

Dalam setiap periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan

terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini, remaja

bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Kalau remaja

berperilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk �bertindak sesuai

umurnya�. Kalau remaja berusaha berperilaku seperti orang dewasa, ia

sering dituduh �terlalu besar untuk celananya� dan dimarahi karena

mencoba bertindak seperti orang dewasa. Di lain pihak, status remaja yang

tidak jelas ini juga menguntungkan karena status memberi waktu

Page 25: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

9

kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola

perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.

c. Masa remaja sebagai periode perubahan

Ada lima perubahan yang sama yang hampir bersifat universal.

Pertama, meningginya emosi yang identitasnya bergantung pada tingkat

perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kedua, perubahan tubuh,

minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial, menimbulkan

masalah baru. Bagi remaja muda, masalah baru yang timbul tampaknya

lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalah yang

dihadapi sebelumnya. Remaja akan tetap merasa ditimbuni masalah,

sampai ia sendiri menyelesaikannya menurut kepuasannya. Ketiga, selama

awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan

perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun

maka perubahan sikap dan perilaku menurun juga. Keempat, dengan

berubahnya minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga berubah.

Kelima, sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap

perubahan.

d. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Pertama, sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak

sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga kebanyakan

remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, karena

para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi

masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru.

Page 26: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

10

e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Sepanjang usia geng pada akhir masa kanak-kanak, penyesuaian

diri dengan standar kelompok adalah jauh lebih penting bagi anak yang

lebih besar daripada individualitas. Pada tahun-tahun awal masa remaja,

penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki

dan perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri

dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam

segala hal seperti sebelumnya.

f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

Seperti ditunjukkan oleh Majeres (Hurlock, 1997: 208), �banyak

anggapan populer tentang remaja yang mempunyai arti yang bernilai, dan

sayangnya banyak diantaranya yang bersifat negatif�. Anggapan stereotip

budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat

dipercaya dan cenderung merusak dan berperilaku merusak, menyebabkan

orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja

muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap

perilaku remaja yang normal.

Stereotip populer juga mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja

terhadap dirinya. Dalam membahas masalah stereotip budaya remaja,

Anthony (Hurlock, 1997: 208) menjelaskan, �stereotip juga berfungsi

sebagai cermin yang ditegakkan masyarakat bagi remaja, yang

menggambarkan citra diri remaja sendiri yang lambat laun dianggap

Page 27: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

11

sebagai gambaran yang asli dan remaja membentuk perilakunya sesuai

dengan gambaran ini�.

g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna

merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang

ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita.

Dengan bertambahnya sosial, dan dengan meningkatnya kemampuan

untuk berpikir rasional, remaja yang lebih besar memandang dirinya

sendiri, keluarga, teman-teman dan kehidupan pada umumnya secara lebih

realistik.

h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa

Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para

remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan

untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.

Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup.

Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang

dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum-minuman

keras, menggunakan obat-obatan, dan terikat dalam perbuatan seks.

Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang

mereka inginkan.

Page 28: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

12

3. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja

Robert Havighurst (dalam Yusuf Syamsu, 2004: 65) melalui perspektif

psikososial berpendapat bahwa periode yang beragama dalam kehidupan

individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang

khusus. Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan,

persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama, dan hal lainnya sebagai

prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagian hidupnya.

Secara rinci, Havighurst (dalam Hurlock, 1997: 10) menyebutkan

tugas-tugas perkembangan itu sebagai berikut:

a. Mencapai hubungan yang baru dan yang lebih matang dengan teman

sebaya baik pria maupun wanita.

b. Mencapai peran sosial pria dan wanita.

c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.

Remaja merasa bangga atau bersikap toleran terhadap fisiknya,

menggunakan dan memelihara fisiknya secara efektif, dan merasa puas

dengan fisiknya tersebut.

d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.

e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa

lainnya.

f. Mempersiapkan karier ekonomi.

g. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.

h. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk

berperilaku � mengembangkan ideologi.

Page 29: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

13

B. Peraturan Sekolah

1. Pengertian Sekolah

Sekolah adalah organisasi kerja sebagai wadah kerjasama kelompok

orang untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai organisasi, wadah tersebut

merupakan alat dan bukan tujuan. Dengan kata lain sekolah adalah salah satu

bentuk ikatan kerjasama sekelompok orang, yang bermaksud mencapai suatu

tujuan yang disepakati bersama (Nawawi, 1982: 25).

2. Tugas-tugas Sekolah

Nawawi (1982: 34) memaparkan sekolah sebagai lembaga pendidikan

memiliki tugas-tugas sebagai berikut:

a. Membantu anak-anak memperoleh pengetahuan, keterampilan dan bahkan

keahlian yang diperlukan untuk mencari nafkah hidup masing-masing

kelak setelah dewasa.

b. Membantu anak-anak mempelajari cara menyelesaikan masalah-masalah

kehidupan, baik sebagai masalah individu maupun masalah masyarakat.

c. Membantu anak-anak mengembangkan sosialitas masing-masing agar

mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan bersama dalam bentuk

masyarakat yang dinamis dan sebagai warga negara suatu bangsa.

Dari uraian tugas-tugas sekolah di atas dapat disimpulkan bahwa

sekolah mempunyai tanggung jawab dalam mendidik anak-anak

memahami cara hidup bermasyarakat dengan mendayagunakan secara

Page 30: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

14

maksimal kehidupan bermasyarakat yang bersifat nyata yang ada di

sekitarnya.

3. Peraturan Sekolah

a. Pengertian Peraturan Sekolah

Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan aturan. Aturan

digunakan untuk mengatur kegiatan agar berjalan dengan tertib. Sekolah

juga memerlukan aturan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

dengan lancar. Subroto (1984: 65) mengatakan tata tertib/peraturan

sekolah adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah

sehari-hari dan mengandung sangsi terhadap pelanggarnya. Dengan begitu

mentaati peraturan sekolah adalah hal yang penting sebab merupakan

bagian dari sistem persekolahan.

b. Peraturan Sekolah Bagi Siswa

Menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 1

Mei 1974, No.14/U/1974 (Subroto, 1984: 65), tata tertib untuk murid

adalah sebagai berikut:

1) Tugas dan kewajiban dalam kegiatan Intra Sekolah

a) Murid harus datang di sekolah sebelum pelajaran dimulai.

b) Murid harus sudah siap menerima pelajaran sesuai dengan jadwal

sebelum pelajaran itu dimulai.

c) Murid tidak dibenarkan tinggal di dalam kelas pada saat jam

istirahat kecuali jika keadaan tidak mengijinkan misalnya hujan.

Page 31: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

15

d) Murid boleh pulang jika pelajaran telah selesai.

e) Murid boleh menjaga kebersihan dan keindahan sekolah.

f) Murid wajib berpakaian sesuai dengan yang ditetapkan oleh

sekolah.

g) Murid harus juga memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler seperti:

kepramukaan, kesenian, Palang Merah Remaja dan sebagainya.

2) Larangan-larangan yang harus diperhatikan:

a) Meninggalkan sekolah/jam pelajaran tanpa ijin kepala

sekolah/guru yang bersangkutan.

b) Merokok di sekolah.

c) Berpakaian tidak senonoh/bersolek yang berlebihan.

d) Kegiatan yang mengganggu jalannya pelajaran.

3) Sangsi bagi murid dapat berupa:

a) Peringatan lisan secara langsung.

b) Peringatan tertulis dengan tembusan pada orang tua.

c) Diberhentikan sementara.

d) Dikeluarkan dari sekolah.

c. Bidang-bidang Peraturan Sekolah

Bernadus (2002) mengelompokkan peraturan-peraturan yang ada

di sekolah menjadi lima kelompok, yaitu:

1) Peraturan memelihara dan perawatan diri siswa yang menyangkut

perihal pemeliharaan dan merawat tubuh, mengenai kerapian dalam

berpakaian ketika di sekolah seperti aturan tidak berambut panjang

Page 32: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

16

serta memakai anting untuk putra dan tidak diperbolehkan

menggunakan rias wajah dan perhiasan yang berlebihan bagi siswa

putri.

2) Peraturan administratif yang menyangkut peraturan perijinan masuk

dan tidak masuk sekolah, peraturan mengenai pembayaran uang

sekolah serta peraturan mengenai sangsi-sangsi bagi para siswa yang

melanggarnya.

3) Peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan pendukung pendidikan

menyangkut kegiatan kepramukaan, kesenian, upacara bendera serta

kegiatan peringatan hari besar nasional atau keagamaan.

4) Peraturan akademik menyangkut perihal aturan yang berhubungan

dengan kegiatan belajar siswa, waktu belajar siswa dan melaksanakan

ujian.

5) Peraturan lingkungan sekolah secara umum yang menyangkut

peraturan siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan sekolah baik

dengan guru, karyawan, maupun dengan sesama siswa.

Bidang peraturan tersebut di atas, tidak semua dapat di jalankan

oleh setiap siswa. Terdapat beberapa siswa yang tidak dapat menjalankan

atau mematuhi peraturan sekolah tersebut karena mereka gagal

menyesuaikan diri dengan peraturan sekolah. Siswa yang belum dapat

menyesuaikan diri dengan peraturan sekolah tingkah lakunya melanggar

peraturan sekolah.

Page 33: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

17

C. Disiplin Diri

1. Pengertian Disiplin Diri

Menurut Depdikbud (1984: 47) disiplin diri adalah sikap mental yang

mengandung kerelaan untuk mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma

yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Ada dua jenis

dorongan yang mempengaruhi disiplin, pertama, datang dari dalam diri subjek

yaitu pengetahuan, kesadaran, dan kemauan untuk berbuat disiplin. Kedua,

pendisiplinan yang datang dari luar yaitu perintah, larangan, pengawasan,

pujian, ancaman, hukuman dan ganjaran. Disiplin merupakan sesuatu yang

berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk

tingkah lakunya. Menurut Rachman (1998: 168) disiplin pada hakikatnya

adalah pernyataan sikap mental dari individu maupun masyarakat yang

mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk

menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.

Istilah disiplin biasanya dikaitkan dengan keadaan tertib, artinya suatu

keadaan di mana perilaku seseorang mengikuti pola-pola tertentu yang telah

ditetapkan sebelumnya (Soekanto, 1996). Sedangkan menurut Icksan (Widaya

Mandala, 1997) disiplin adalah sikap mental yang baik yang secara ajek

dilakukan berdasarkan norma yang baik, secara sadar serta atas keputusan

sendiri yang diambil dengan bebas. Dari beberapa pengertian diatas maka

dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin adalah sikap mental yang

mengandung kerelaan untuk mematuhi semua ketentuan, peraturan, norma

Page 34: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

18

yang telah ditetapkan masyarakat (antara lain: orang tua, guru dan teman

bermain) secara sadar dan atas keputusan sendiri.

2. Unsur-unsur Disiplin Diri

Disiplin diri adalah perilaku yang sesuai dengan standar yang

ditetapkan kelompok sosial di mana seseorang berada. Menurut Hurlock

(1999: 84) ada empat unsur peraturan standar yang mempengaruhi disiplin

diri:

a. Perlunya peraturan sebagai pedoman perilaku disiplin

Peraturan adalah pola kendali tingkah laku disiplin yang telah

ditetapkanoleh lingkungan. Peraturan dapat ditetapkan oleh orang tua,

guru, teman bermain dan pemegang otoritas lainnya. Tujuan adanya

peraturan adalah membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui

dalam situasi tertentu. Peraturan dapat terjadi di lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat.

1) Peraturan keluarga, peraturan yang mendidik anak tentang apa yang

boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam

hubungannya dengan anggota keluarga. Misalnya melaksanakan

aturan yang ditetapkan orang tua, mengerjakan pekerjaan rumah pada

jam-jam tertentu.

2) Peraturan sekolah, peraturan yang dikenakan kepada anak yang boleh

dan tidak boleh dilakukan sewaktu berada di lingkungan sekolah.

Page 35: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

19

Misalnya melaksanakan peraturan dan tata tertib sekolah, mengikuti

pelajaran di kelas, dan melaksanakan tugas lain di sekolah.

3) Peraturan dalam masyarakat khususnya dalam lingkungan kelompok

teman sebaya, peraturan yang mendidik anak tentang apa yang boleh

dan tidak boleh dilaksanakan dalam hubungannya dengan teman

kelompok. Misalnya berhubungan dengan tanggung jawab, kerjasama,

disiplin waktu, penyesuaian diri, dan saling menghargai antar agama.

Peraturan mempunyai dua fungsi yang sangat penting dalam

membantu anak menjadi makhluk yang bermoral. Pertama, peraturan

mempunyai nilai mendidik, sebab peraturan memperkenalkan pada anak

perilaku yang disetujui oleh anggota kelompok di mana anak tinggal.

Kedua, peraturan membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan.

Agar peraturan dapat memenuhi kedua fungsi di atas, peraturan yang

dibuat hendaknya harus dimengerti, diingat dan diterima oleh anak.

b. Perlunya konsistensi dalam penerapan peraturan

Peraturan yang konsisten adalah yang tidak berubah-ubah,

sehingga dapat mencapai kesamaan hasil. Konsistensi peraturan membuat

anak tidak bingung mengenai apa yang diharapkan dari mereka. Konsisten

dalam peraturan mempunyai peranan yang penting yaitu:

1) Mempunyai nilai mendidik yang besar

2) Mempunyai nilai motivasi yang kuat

3) Mempertinggi penghargaan terhadap peraturan dan orang yang

berkuasa

Page 36: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

20

c. Perlunya hukuman untuk pelanggaran peraturan

Anak yang dengan sengaja melanggar peraturan atau melakukan

kesalahan akan mendapatkan hukuman sebagai konsekuensinya. Hukuman

yang diberikan berfungsi sebagai:

1) Sanksi dan peringatan agar anak tidak mengulangi tindakan tidak

disiplin yang tidak diinginkan oleh masyarakat

2) Alat untuk memberikan motivasi agar di masa datang menghindari

perilaku tidan disiplin yang tidak diinginkan oleh masyarakat

d. Perlunya penghargaan untuk perilaku yang baik sejalan dengan peraturan

yang berlaku

Pemberian penghargaan menjadikan anak untuk berperilaku

disiplin sesuai dengan harapan masyarakat, karena penghargaan

mempunyai nilai mendidik dan sebagai motivasi untuk mengulangi

perilaku yang disetujui oleh masyarakat (keluarga). Bentuk-bentuk

penghargaan antara lain pujian, hadiah, dan perilaku istimewa.

Hilangnya salah satu unsur di atas akan menyebabkan sikap yang

negatif pada anak dan menimbulkan perilaku yang tidak sesuai dengan

standar dan harapan sosial.

3. Manfaat Disiplin Diri

Menurut Havighurst (Hurlock, 1999: 97) ada beberapa manfaat

disiplin diri bagi anak, yaitu:

Page 37: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

21

a. Untuk menyadarkan kepada anak bahwa perilaku tertentu selalu akan

diikuti hukuman, namun yang lain akan diikuti pujian.

b. Untuk menyadarkan kepada anak suatu tingkatan penyesuaian yang wajar,

tanpa menuntut konformitas yang berlebihan.

c. Untuk membantu anak dalam mengembangkan pengendalian diri dan

pengarahan diri, sehingga mereka dapat mengembangkan hati nurani

untuk membimbing tindakan mereka.

Gunarsa (2000: 136) menjelaskan manfaat utama disiplin adalah

agar anak mengendalikan diri dengan lebih baik, maupun menghormati,

dan mematuhi otoritas orang tua. Gunarsa menegaskan dalam mendidik

anak perlu disiplin yaitu tegas dalam hal yang harus dilakukan, apa yang

dilanggar, dan tidak boleh dilakukan. Dengan demikian dapat disimpulkan

fungsi disiplin perlu dalam mendidik anak, supaya anak dengan mudah:

1) Saling menghargai dan menghormati hak milik orang lain

2) Segera menjalankan kewajiban yang menjadi tanggung jawab

3) Dapat membedakan tingkah laku yang baik dan buruk

4) Belajar mengendalikan keinginan dan melaksanakan sesuatu tanpa ada

perasaan takut

5) Belajar untuk berkorban demi kepentingan orang lain

D. Ketaatan Terhadap Peraturan Sebagai Wujud Disiplin Diri

Dalam menjalankan peraturan, siswa bisa bertindak taat ataupun bertindak

tidak taat/melanggar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), ketaatan

Page 38: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

22

artinya menuruti, mematuhi, tidak melanggar. Jadi ketaatan adalah tingkah laku

disiplin diri siswa yang sesuai dengan norma sosial yang berlaku di lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat.

Untuk menjalankan ketaatan terhadap peraturan, terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan, (Adimassana, 2001: 36) yaitu:

1. Pedoman Moral

Dalam menjalani hidup, setiap orang dipandu oleh dua macam

pedoman moral yaitu:

a. Pedoman Obyektif

Adalah pedoman moral yang datang dari luar dirinya, berupa norma-

norma moral yang menggariskan mana yang baik dan mana yang buruk

menurut persepsi kelompok/masyarakat. Norma-norma moral ini ada yang

berasal dari lingkup agama, ada yang berasal dari negara/pemerintah, dan

ada yang berasal dari tradisi atau adat-kebiasaan masyarakat setempat.

b. Pedoman Subyektif

Adalah pedoman moral yang datang dari dalam diri kita sendiri, berupa

hati nurani yang menggariskan mana yang baik dan mana yang buruk

menurut persepsi masing-masing subyek.

Secara umum norma-norma kelakuan dapat dibedakan menjadi tiga

macam norma, yaitu:

1) Norma sopan-santun atau etiket

Norma sopan-santun mempunyai bobot moral yang paling dangkal

(ringan), karena hanya menyangkut level penampilan lahiriah.

Page 39: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

23

2) Norma hukum

Norma hukum mempunyai bobot moral yang paling relatif tinggi,

karena menyangkut kepentingan umum yang cukup luas.

3) Norma moral

Norma moral mempunyai bobot moral yang paling tinggi, karena

secara sempit/khusus mengatur tingkah laku yang hakiki bagi

penjunjungan martabat manusia (kemanusiaan).

Pada dasarnya, norma-norma moral dan hati nurani mempunyai arah yang

sama, yaitu memberi pedoman atau petunjuk kearah perilaku yang baik, yakni

sesuai dengan keluhuran martabat manusia.

2. Sikap-sikap dalam Mentaati Norma-norma

Ketaatan seseorang pada norma-norma moral akan mengandung nilai

moral yang tinggi, jika di lakukan secara otonom dan heteronom.

a. Otonom (bebas/mandiri)

Artinya ia taat karena menyadari dan menyetujui makna atau maksudnya.

Kemandirian sikap seseorang tercermin dalam pengambilan keputusan-

keputusan moral dan pelaksanaannya. Orang yang otonom, dalam

menentukan sikap/tindakan didasari oleh kesadaran moral yang datang

dari dirinya sendiri. Dia tidak sekedar ikut-ikutan, tidak sekedar taat dan

tidak sekedar mengikuti perintah, melainkan taat karena meyakini dan

menyetujui nilainya. Di samping itu penentuan sikap/tindakan tersebut

dilakukan secara bebas, dari kehendak hatinya sendiri.

Page 40: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

24

b. Heteronom

Artinya ketaatan seseorang pada norma-norma moral yang dilakukan

bukan secara otonom atas kesadaran dan persetujuannya, melainkan atas

desakan orang lain yang menimbulkan rasa terpaksa, takut dan terancam.

Sikap heteronom adalah memandang segala kewajiban, norma dan

perintah sebagai beban yang datang dari luar dirinya. Tidak ada

pemahaman dan kesadaran akan nilai dan maknanya.

E. Pelanggaran Peraturan Sekolah

1. Pengertian Perilaku Melanggar

Perilaku melanggar adalah tingkah laku siswa yang tidak sesuai

dengan norma sosial/ketentuan yang berlaku di lingkungan sekolah maupun di

lingkungan masyarakat. Bentuk pelanggaran peraturan oleh seorang remaja

adalah seperti membolos, mencontek, merokok, terlambat datang ke sekolah

dan ribut di dalam kelas ketika guru sedang menerangkan. Perilaku melanggar

dapat juga dikatakan dengan perilaku menyimpang.

Perilaku menyimpang disebut juga maladjustment. Maladjustment

berarti individu salah dalam menyesuaikan diri, baik dengan dirinya sendiri

maupun dengan lingkungannya (Willis, 1981). Penyesuaian diri yang salah

inilah yang membuat siswa melakukan pelanggaran dalam lingkungannya.

Page 41: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

25

2. Bentuk Perilaku Melanggar

Gunarsa (1984: 19) menggolongkan kenakalan remaja/perilaku

melanggar yang sering dilakukan remaja menjadi dua kelompok besar sesuai

dengan kaitannya dengan norma hukum yaitu:

a. Kenakalan yang bersifat a-moral dan a-sosial yang tidak di atur dalam

undang-undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan pelanggaran

hukum. Biasanya mereka ditangani langsung oleh orang yang

berkepentingan atau pihak yang bersangkutan. Jenis kenakalan tersebut

antara lain: berbohong, membolos, membaca buku porno, kabur dari

rumah, bergaul dengan teman yang memberi pengaruh buruk sehingga

terjerat dalam perkara yang benar-benar kriminal, turut dalam pelacuran

atau melacurkan diri, berpakaian tidak pantas dan minum-minuman keras

atau mengisap ganja.

b. Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai

dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan

melanggar hukum bilamana dilakukan oleh orang dewasa. Menurut pasal

45 KUHP yang disebut orang dewasa adalah orang yang berusia di atas 16

tahun. Jenis kenakalan yang dimaksudkan antara lain: perjudian,

pencurian dengan kekerasan, penggelapan barang, penipuan dan

pemalsuan, pelanggaran tata susila, percobaan bunuh diri, pengguguran

kandungan dan penganiayaan.

Berdasarkan pendapat Gunarsa (1984) dapat diambil kesimpulan

bahwa perilaku melanggar dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu

Page 42: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

26

pelanggaran yang bersifat a-moral dan a-sosial yang tidak diatur dalam

undang-undang dan pelanggaran yang diatur dalam undang-undang.

3. Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Perilaku Melanggar Peraturan

Sekolah

Semua tingkah laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan

yaitu pemenuhan kebutuhan. Maslow (Ekosiswoyo dan Rachman, 2000: 100)

mengemukakan kebutuhan-kebutuhan manusia yaitu:

a. Kebutuhan fisik (physical needs).

b. Kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman (security and safety).

c. Kebutuhan rasa diterima dan cinta kasih (love and belonging).

d. Kebutuhan akan kehormatan harga diri (respect of self esteem).

e. Kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman (knowledge and

understanding).

f. Kebutuhan akan keindahan dan aktualisasi diri (beauty and self

actualization).

Manusia menghendaki terpenuhinya semua kebutuhan tersebut yang

diperoleh dengan cara yang wajar dan umum sesuai dengan tata aturan yang

berlaku. Bila kebutuhan ini tidak lagi dapat terpenuhi melalui cara-cara yang

sudah biasa dalam masyarakat, akan terjadi ketidakseimbangan pada diri

individu, dan ekspresinya yang sering diterima masyarakat.

Pelanggaran peraturan sekolah dapat bersumber pada lingkungan sekolah

yang tidak memberikan pemenuhan terhadap semua kebutuhan siswa.

Page 43: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

27

F. Program Bimbingan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai tiga bidang

pelayanan pendidikan yang saling mendukung. Tiga bidang pendidikan tersebut

adalah bidang pengajaran, bidang pelatihan, serta bidang pembimbingan dan

termuat dalam kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah dalam arti sesungguhnya

menunjuk pada semua pengalaman pendidikan yang dialami siswa dalam

bimbingan sekolah (Winkel, 1997). Pengalaman-pengalaman pendidikan tersebut

merupakan satu kesatuan dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum

dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 3 yaitu:

�Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, nerakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab�.

Kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan secara formal itu harus

dikelola secara terencana dan sistematis. Program bimbingan dan konseling yang

ada di Sekolah Menengah Atas sudah sepantasnya dilaksanakan mengingat

kegiatan pembimbingan sebagai bagian dari pendidikan yang termasuk dalam

kurikulum sekolah.

Kegiatan pembimbingan perlu dilakukan secara terencana, terorganisir

dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu yang dimasukkan dalam program

bimbingan. Pembimbingan sebagai bagian dari kegiatan pendidikan berfungsi

membantu siswa dalam menghadapi tugas-tugas hidupnya dan mengatasi

Page 44: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

28

masalah-masalah yang dihadapi siswa. Khususnya kegiatan bimbingan berfungsi

sebagai bantuan yang diberikan oleh seseorang ahli bidang bimbingan kepada

siswa dalam menetapkan pilihan dan penyesuaian diri, serta di dalam

memecahkan masalah-masalah.

1. Pengertian Bimbingan

Menurut A.J.Jones (Gunarsa, 1980: 22) bimbingan merupakan

pemberian bantuan oleh seseorang kepada seorang lain dalam menentukan

pilihan, penyeseuaian dan pemecahan permasalahan. Sedangkan menurut N.

Rachman (Winkel, 1997: 67) bimbingan adalah proses pemberian bantuan

kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu

tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan

dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta

masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagian hidupnya serta

dapat memberikan sumbangan yang berarti. Bimbingan bertujuan membantu

si penerima agar bertambah kemampuan bertanggung jawab atas dirinya.

Tekanan disini diberikan pada bantuan, sehingga orang yang dibimbing lebih

berperan dalam menentukan arah bantuan ini. Dari uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada

seseorang, agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki di dalam

dirinya sendiri dalam mengatasi persoalan-persoalan, sehingga dapat

menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa harus

bergantung kepada orang lain.

Page 45: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

29

Seorang pembimbing yang baik tidak menentukan jalan yang akan

ditempuh seseorang, melainkan hanya membantu dalam menentukan dan

menentukan sendiri jalan yang akan ditempuhnya.

2. Tujuan Bimbingan

Menurut Winkel (1991: 465) tujuan bimbingan yaitu untuk membantu

orang yang dibimbing agar mampu mengatur kehidupan sendiri, memiliki

pandangan sendiri dan tidak sekedar �membebek� pendapat orang lain,

mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri konsekuensi-

konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tujuan ini ingin dicapai melalui

pelayanan secara kelompok, baik itu kelompok kecil, setengah besar, atau

besar. Walaupun yang dihadapi adalah siswa (kelompok orang muda), namun

yang terutama dituju bukanlah perkembangan kelompok sebagai kelompok,

melainkan perkembangan optimal dari masing-masing individu yang

tergabung dalam suatu kelompok.

Melihat tujuan dari bimbingan tersebut, maka sangatlah tepat bila

kegiatan tersebut dapat dilaksanakan di sekolah. Apalagi kegiatan bimbingan

kelompok tersebut sangat bermanfaat (Winkel, 1991: 466) yaitu:

a. Bagi guru pembimbing: ia mendapat kesempatan bertatap

muka/berinteraski dengan siswa secara bersama-sama, sehingga ia dapat

lebih dikenal oleh para siswa; ia dapat menghemat waktu dan tenaga; lebih

banyak siswa yang dilayani.

Page 46: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

30

b. Bagi siswa: ia semakin menyadari tantangan yang dihadapi; ia lebih rela

menerima diri sebab dalam kelompok ia dapat mengetahui bahwa orang

lain mengalami tantangan yang sama; ia lebih berani mengemukakan

pendapat; ia mendapat kesempatan untuk berdiskusi dan memecahkan

masalah tertentu; ia terdorong mengatasi masalah yang dirasakan sulit

dengan membicarakannya kepada guru pembimbing.

3. Topik Bimbingan

Topik bimbingan merupakan pokok-pokok bahasan yang disampaikan

sebagai pedoman dalam layanan bimbingan. Sebelum mengadakan bimbingan

seorang pembimbing terlebih dahulu harus membuat topik-topik bimbingan

sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan meneliti dan mengenal kebutuhan

siswa serta mempertimbangkannya dalam penyusunan topik-topik bimbingan,

siswa akan lebih bergairah dalam menerima bimbingan yang diberikan oleh

pembimbing. Sehingga apa yang telah diberikan oleh guru pembimbing dapat

diterima dan dilaksanakan oleh siswa dengan baik.

Page 47: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan metode survei.

Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh gambaran mengenai

kedisiplinan diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran

2007/2008. penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang

status suatu gejala pada saat penelitian itu dilakukan (Masidjo,1995: 245). Untuk

mendapatkan data yang lengkap dan nyata, maka metode yang dipakai adalah

metode survei, sehingga peneliti pada akhirnya mampu memaparkan secara jelas

tentang disiplin diri para siswa di sekolah.

B. Sampel Penelitian

Subjek yang dijadikan dalam penelitian adalah siswa kelas XI SMA

BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008. Alasan peneliti memilih kelas XI

karena kelas XI berada di tengah-tengah, sedangkan untuk kelas yang lain yaitu

kelas X dan kelas XII tidak dipilih sebagai subjek penelitian. Menurut peneliti,

kelas X masih menjalani proses adaptasi dari SMP menjadi SMA. Sedangkan

untuk kelas XII, mereka sedang dipersiapkan untuk menghadapi ujian dan peneliti

tidak ingin mengganggu konsentrasi mereka. Berdasarkan data yang diperoleh

jumlah siswa kelas XI SMA BOPKRI II secara keseluruhan adalah 271 siswa.

Page 48: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

32

Perincian jumlah siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta disajikan pada

tabel 1.

Tabel 1. Rincian Jumlah Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008

Kelas XI Jumlah Populasi

IPA 1 34 IPA 2 35 IPA 3 31 IPS 1 39 IPS 2 39 IPS 3 37 IPS 4 34

BAHASA 22 Total 271

Sampel penelitian merupakan kelompok kecil yang diamati atau dengan

kata lain sampel merupakan sebagian dari populasi (Furchan, 1982).

Subjek uji coba kuesioner, peneliti mengambil dua kelas di tahun ajaran

2007/2008, yaitu kelas XI IPA1 yang berjumlah 34 siswa dan kelas XI IPS3

berjumlah 29 siswa.

Subjek penelitian, peneliti mengambil tiga kelas di tahun ajaran

2007/2008, yaitu kelas XI IPA3 25 siswa, kelas XI IPS1 27 siswa, dan XI IPS2 28

siswa. Sedangkan sisanya yaitu kelas XI IPA2, kelas XI IPS4 dan kelas XI

BAHASA tidak peneliti ambil sebagai subjek penelitian. Alasan peneliti

mengambil tiga kelas sebagai subjek penelitian karena jadwal waktu masuk kelas

yang diberikan pada peneliti terbatas. Peneliti hanya diijinkan untuk mengambil

data di kelas pada saat jam BK, karena apabila peneliti mengambil jam mata

pelajaran selain BK akan mengganggu aktivitas belajar mengajar.

Page 49: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

33

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner disiplin diri para

siswa terhadap peraturan sekolah. Kuesioner diambil dari alat pengumpul data

yang disusun oleh Ari Susanti 2006, yang sudah dimodifikasi oleh peneliti.

Kuesioner ini menggunakan satu variabel yaitu tingkat disiplin diri para siswa

terhadap peraturan sekolah yang mengukur sejauhmana siswa bersikap terhadap

peraturan sekolah. Sikap ini bisa tampak pada kedisiplinan maupun pelanggaran

terhadap peraturan sekolah yang mencakup bidang peraturan pemeliharaan dan

perawatan diri siswa, peraturan administratif, peraturan kegiatan ekstrakurikuler

dan pendukung pendidikan sekolah, peraturan akademik, dan peraturan

lingkungan sekolah secara umum.

1. Susunan Kuesioner

Instrumen disusun berdasarkan variabel dan uraian terinci dalam BAB II

untuk menjamin validitas kuesioner. Kuesioner yang sudah disusun di uji coba

unutuk memperoleh informasi tentang reliabilitas instrumen dan item-item

yang tepat. Susunan kuesioner dibagi menjadi dua, yaitu positif dan negatif.

Item yang bersifat positif berjumlah 50 dan yang bersifat negatif juga

berjumlah 50. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada kisi-kisi kuesioner

berikut:

Page 50: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

34

Tabel 2. Kisi-kisi Alat Ukur Uji Coba

Nomor butir item Kuesioner Aspek

Positif Negatif

Total

Peraturan pemeliharaan dan perawatan

diri siswa

a. Pemeliharaan dan perawatan tubuh

b. Kerapian berpakaian

7, 61, 62, 63,

64, 83

8, 35

31, 32, 33, 84,

85, 100

11, 12, 34, 65

12

6

Peraturan administratif 10, 36, 37, 38 9, 66, 67, 86 8

Peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan

pendukung pendidikan sekolah

a. Kegiatan ekstrakurikuler

b. Upacara bendera

c. Kegiatan hari besar nasional dan

keagamaan

14, 40

13, 17

39, 43

15, 41

42, 68

16, 22

4

4

4

Peraturan akademik

a. Kegiatan belajar

b. Penggunaan waktu belajar

c. Pelaksanaan ujian

18, 21, 46, 47,

69, 70, 72, 87

1, 2, 25, 50,

51, 88

26, 52

19, 20, 23, 44,

45, 71

24, 48, 49, 57,

58, 59

56, 60

14

12

4

Disiplin diri

Siswa di

Sekolah

Peraturan lingkungan sekolah secara

umum

a. Kebersihan dan keindahan

lingkungan sekolah

b. Keamanan

c. Interaksi siswa dengan guru

d. Interaksi antar siswa

3, 27, 55, 89,

90, 91

29, 77, 78, 92

5, 76

6, 73, 93, 95

28, 53, 54, 97,

98, 99

4, 81, 82, 96

30, 75

74, 79, 80, 94

12

8

4

8

Jumlah 50 50 100

Page 51: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

35

2. Skala Pengukuran

Kuesioner disusun dalam bentuk skala bertingkat berdasarkan prinsip Likert�s

Summated Ratings. Kuesioner ini berbentuk tertutup dengan menyediakan

empat jawaban pada setiap itemnya, yaitu:

a. Selalu (SL)

b. Sering (SR)

c. Jarang (JR)

d. Tidak Pernah (TP)

3. Skoring

Untuk skoring, peneliti membagi sebagai berikut:

Alternatif Jawaban Skor

Positif Negatif

Selalu 4 1

Sering 3 2

Jarang 2 3

Tidak Pernah 1 4

4. Uji Coba Kuesioner Disiplin diri Siswa di Sekolah

Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya, kuesioner

ini sebelumnya harus melalui tahap uji coba dahulu sehingga kualitas dari

kuesioner tersebut dapat diketahui. Kualitas yang dimaksud adalah tingkat

validitas dan reliabilitas dari kuesioner. Langkah-langkah dalam

melaksanakan uji coba adalah sebagai berikut:

a. Kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi dengan bantuan dosen

pembimbing.

Page 52: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

36

b. Pengurusan ijin dari kepala sekolah SMA BOPKRI II Yogyakarta dan

BAPEDA DIY untuk melakukan uji coba penelitian dan sekaligus ijin

penelitian di sekolah yang bersangkutan.

c. Pada tanggal 20 Februari 2008 dan 26 Februari 2008 dilakukan uji coba di

kelas-kelas ( XI IPA I dan XI IPS III). Kegiatan uji coba tersebut

didampingi oleh guru/staf BK yang memegang kelas XI ( XI IPA I-III,

IPS I-IV, dan XI BAHASA).

d. Para siswa mengisi kuesioner.

e. Kuesioner yang telah diisi oleh para siswa dikumpulkan.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kuesioner, yakni kurang lebih

30 menit. Jumlah item dalam kuesioner disiplin diri siswa di sekolah yang

diuji cobakan sebanyak 100 butir.

5. Analisis Item Kuesioner Uji Coba

Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah metode korelasi

dengan teknik korelasi Product-Moment dari Pearson dengan rumus angka

kasar (Arikunto, 2002: 146). Rumus tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

{ }{ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

−=

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

Page 53: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

37

Keterangan:

xyr : Koefisien validitas item

X : Skor setiap item

Y : Skor total item

N : Jumlah siswa/subjek

Taraf signifikansi item adalah sebesar 5% untuk N = 63 dengan

koefisien korelasi 0,254 (Masidjo, 1995: 262). Dengan demikian, item yang

koefisien korelasinya kurang dari 0,254 dinyatakan gugur, sebaliknya item

yang memiliki koefisien korelasi lebih atau sama dengan 0,254, tetap di

gunakan.

Proses perhitungan analisis dilakukan dengan memberi skor pada tiap

item dan mentabulasikannya. Proses perhitungan dengan bantuan program

SPSS tipe 12 (Statistical Package for the Social Sciences type 12.0). Dari

100 item kuesioner yang diuji cobakan, diperoleh 78 item tetap digunakan dan

22 item yang dinyatakan gugur dan disajikan dalam tabel 3.

Page 54: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

38

Tabel 3. Rekapitulasi item hasil uji validitas

Indikator Jumlah item

sebelum uji

coba

Jumlah

item yang

gugur

Jumlah

item yang

valid

Jumlah

item setelah

uji coba

Peraturan pemeliharaan dan

perawatan diri siswa

a. Pemeliharaan dan perawatan

tubuh

b. Kerapian berpakaian

12 6

4

2

8

4

8

4

Peraturan administratif 8 1 7 7

Peraturan kegiatan ekstrakurikuler

dan pendukung pendidikan sekolah

a. Kegiatan ekstrakurikuler

b. Upacara bendera

c. Kegiatan hari besar nasional

dan keagamaan

4

4

4

-

1

-

4

3

4

4

3

4

Peraturan akademik

a. Kegiatan belajar

b. Penggunaan waktu belajar

c. Pelaksanaan ujian

14

12

4

2

3

1

12

9

3

12

9

3

Peraturan lingkungan sekolah

secara umum

a. Kebersihan dan keindahan

lingkungan sekolah

b. Keamanan

c. Interaksi siswa dengan guru

d. Interaksi antar siswa

12

8

4

8

3

2

-

3

9

6

-

5

9

6

4

5

Page 55: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

39

Secara rinci kuesioner penelitian di sajikan pada lampiran 1, dan kisi-

kisi seperti pada tabel berikut:

Tabel 4 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Nomor butir item Kuesioner Aspek

Positif Negatif

Total

Peraturan pemeliharaan dan perawatan

diri siswa

a. Pemeliharaan dan perawatan tubuh

b. Kerapian berpakaian

4, 46, 47, 48,

25

23, 24, 64, 78

6, 7, 49

8

4

Peraturan administratif 26, 27, 28 5, 50, 51, 65 7

Peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan

pendukung pendidikan sekolah

a. Kegiatan ekstrakurikuler

b. Upacara bendera

c. Kegiatan hari besar nasional dan

keagamaan

9, 30

8, 12

29, 32

10, 31

52

11, 16

4

3

4

Peraturan akademik

a. Kegiatan belajar

b. Penggunaan waktu belajar

c. Pelaksanaan ujian

15, 35, 36, 53,

54, 66

1, 19, 38, 67

39

13, 14, 17, 33,

34, 55

18, 37, 42, 43,

44

41, 45

12

9

3

Disiplin diri

Siswa di

Sekolah

Peraturan lingkungan sekolah secara

umum

a. Kebersihan dan keindahan

lingkungan sekolah

b. Keamanan

c. Interaksi siswa dengan guru

d. Interaksi antar siswa

20, 40, 68, 69,

70

59, 71

3, 58

56, 72

21, 75, 76, 77

2, 62, 63, 74

22, 57

60, 61, 73

9

6

4

5

Jumlah 36 42 78

Page 56: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

40

a) Validitas

Validitas merupakan taraf kemampuan suatu alat ukur untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Validitas

terbagi atas tiga macam, yaitu: validitas isi, validitas konstruk atau konsep,

dan validitas kriteria. Validitas kuesioner ini adalah validitas isi. Yang

dimaksud validitas isi adalah validitas yang menunjukkan sampai sejauh

mana suatu alat ukur sesuai dengan isi yang di ukur.

b) Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf kemampuan suatu tes mampu menunjukkan

konsistensi/keajegan hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf

ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995: 209). Metode yang

digunakan dalam penentuan taraf reliabilitas adalah metode belah dua

(Split-half Method). Metode ini dipergunakan satu tes dalam satu kali

pengukuran. Oleh karena itulah, metode ini lebih efisien.

Dalam menganalisis taraf reliabilitas, metode belah dua

menggunakan dua rumus. Rumus yang pertama digunakan adala rumus

dari Pearson, yaitu teknik korelasi Product-Moment, kemudian hasil dari

rumus tersebut akan dimasukan ke dalam rumus formula koreksi dari

Spearman-Brown. Untuk lebih jelasnya, kedua rumus tersebut dapat

dilihat di bawah ini:

Rumus korelasi Product-Moment (Pearson):

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

2222 YYNXXN

YXXYNrgg

Page 57: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

41

Keterangan:

ggr : Koefisien reliabilitas bagian gasal/genap

N : Jumlah Siswa

X : Belahan gasal

Y : Belahan genap

Rumus formula koreksi (Spearman-Bronw):

gg

ggtt r

xrr

+=

12

Keterangan:

:ttr Koefisien reliabilitas

:ggr Koefisien gasal-genap

Penafsiran tinggi dan rendah koefisien reliabilitas dapat menggunakan

tabel berikut:

Tabel 5. Koefisien korelasi dan kualifikasi reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 � 1,00 0,71 � 0,90 0,41 � 0, 70 0,21 � 0,40

Negatif � 0,20

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah

Sangat Rendah

(Masidjo, 1995: 209)

Koefisien reliabilitas yang diperoleh =ttr 0,96 dengan menggunakan

tabel di atas sebagai pedoman dapat disimpulkan bahwa reliabilitas sangat

tinggi. Untuk selengkapnya, perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada

lampiran 2 (bersama dengan validitasnya).

Page 58: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

42

D. Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

Sebelum akhir tahun ajaran 2007/2008, peneliti menemui Koordinator BK

SMA BOPKRI II Yogyakarta untuk membahas kapan uji coba kuesioner dan

penelitian kira-kira dapat dilakukan, serta hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian. Setelah mendapat pertimbangan, peneliti dan Koordinator BK

menyepakati waktu yang ditentukan untuk uji coba dan penelitian. Untuk hal

pengawasan Koordinator BK tidak ikut mengawasi langsung, tetapi yang ikut

membantu peneliti mengawasi selama penelitian adalah Staf BK yang

kebetulan pemegang BK kelas XI.

2. Tahap pelaksanaan

Peneliti datang ke sekolah pada waktu yang telah disepakati dan menyerahkan

kuesioner disiplin diri para siswa kepada Koordinator BK. Untuk uji coba

kuesioner dan penelitian, Staf BK ikut serta mengawasi. Jadwal penelitian

dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 6. Jadwal Pengisian Kuesioner Penelitian Disiplin Diri Para Siswa

Kelas Tanggal Penelitian

Waktu Pengisian

Jumlah siswa yang hadir

Jumlah siswa yang tidak hadir

XI IPS 1 8-03-2008 15� 27 12 XI IPS II 8-03-2008 30� 28 11

XI IPA III 8-03-2008 30� 25 6

Page 59: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

43

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan maksud agar diperoleh hasil yang lebih

memuaskan, lebih obyektif, dan dapat diketahui sejauhmana penelitian ini dapat

menjawab masalah penelitian. Langkah-langkah dalam menganalisis data

adalah sebagai berikut:

1. Menskor jawaban angket serta membuat tabulasi data

2. Menghitung Mean

Mean adalah angka rata-rata hitung, dengan rumus sebagai berikut

(Masidjo, 1995: 123).

Rumus:

N

XMean ∑=

Keterangan:

M : Mean

N : Jumlah siswa

∑ X : Jumlah semua skor

3. Mengelompokkan tingkat pelanggaran siswa kedalam tingkat pelanggaran

tinggi dan rendah

4. Menyusun usulan topik bimbingan kelompok. Usulan topik bimbingan

kelompok disusun berdasarkan masalah pelanggaran yang banyak dilakukan

oleh siswa SMA BOPKRI II Yogyakarta pada tahun ajaran 2007/2008

mengenai peraturan sekolah.

Page 60: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil

penelitian ini merupakan jawaban atas masalah penelitian, yaitu: (1)

Bagaimanakah tingkat disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah? (2) Topik-topik

bimbingan apa saja yang perlu diberikan kepada para siswa kelas XI SMA

BOPKRI II Yogyakarta pada tahun ajaran 2007/2008?

A. Hasil Penelitian

1. Tingkat Disiplin Diri Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta

Tahun Ajaran 2007/2008 Terhadap Peraturan Sekolah.

a. Secara Keseluruhan

Tingkat disiplin diri para siswa terhadap peraturan sekolah dapat

diketahui dengan menggunakan perhitungan Mean (M=N

X∑ ) atau angka

rata-rata. Mean dicari dengan jalan membagi jumlah semua skor (∑ X )

kuesioner disiplin diri para siswa di sekolah dengan jumlah siswa (N).

Hasil perhitungan dapat dikategorikan dalam dua kategori tingkat disiplin

diri yaitu kategori tinggi (jarang melakukan pelanggaran) dan kategori

rendah (sering melakukan pelanggaran).

Page 61: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

45

Siswa yang termasuk dalam kategori disiplin diri tinggi adalah

siswa yang memperoleh skor di atas rata-rata skor total kuesioner

disiplin diri, sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori disiplin diri

rendah adalah siswa yang memperoleh skor di bawah rata-rata skor total

kuesioner disiplin diri. Dari hasil pengolahan data diperoleh rata-rata

skor tingkat disiplin diri para siswa di sekolah adalah 230. Hasil

pengkategorian tingkat disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI

II Yogyakarta Pada Tahun Ajaran 2007/2008 dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Tingkat Disiplin Diri Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta Secara Keseluruhan Tahun Ajaran 2007/2008

Terhadap Peraturan Sekolah

Kategori Mean Jumlah Siswa Persentase Tinggi ≥230 35 43,75% Rendah <230 45 56,25%

Secara keseluruhan dari tabel 7 dapat dilihat bahwa jumlah siswa

yang berada pada tingkat disiplin diri dalam kategori tinggi ada 35 orang

(43,75%) dan jumlah siswa yang berada pada kategori rendah ada 45

orang (56,25%). Jadi, jumlah siswa yang berada dalam kategori tingkat

disiplin diri tinggi lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah siswa yang

berada dalam kategori rendah. Hasil Perhitungan mean tiap siswa dapat

dilihat pada lampiran 3.

b. Tingkat Disiplin Diri Dalam Tiap Bidang Peraturan

Disiplin diri para siswa di sekolah sendiri mencakup bidang

peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswa, peraturan

Page 62: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

46

administratif, peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan pendukung

pendidikan sekolah, peraturan akademik, dan peraturan lingkungan

sekolah secara umum. Tingkat disiplin diri digolongkan dalam dua

kategori yaitu tinggi (jarang melakukan pelanggaran) dan rendah (sering

melakukan pelanggaran).

Siswa yang termasuk dalam kategori disiplin diri tinggi pada

suatu bidang adalah siswa yang memperoleh skor kuesioner ≥ M pada

bidang tersebut. Sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori disiplin

diri rendah pada suatu bidang adalah siswa yang memperoleh skor

kuesioner < M pada bidang tersebut. Tingkat disiplin diri para siswa

dalam tiap bidang peraturan sekolah disajikan dalam tabel 8.

Tabel 8. Tingkat Disiplin Diri Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta Pada Tiap Bidang Tahun Ajaran 2007/2008

Terhadap Peraturan Sekolah

Tingkat Disiplin Diri No Aspek Mean Tinggi Rendah

I Peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswa

37 43 (53,75%)

37 (46,25%)

II Peraturan administratif 23 41 (51,25%)

39 (48,75%)

III Peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan pendukung pendidikan sekolah

33 49 (61,25%)

31 (38,75%)

IV Peraturan akademik 67 39 (48,75%)

41 (51,25%)

V Peraturan lingkungan sekolah secara umum

70 38 (47,5%)

42 (52,5%)

Page 63: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

47

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa :

a. Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam kategori

tinggi untuk bidang/aspek peraturan pemeliharaan dan perawatan

diri siswa ada 43 orang (53,75%) dan jumlah siswa yang berada pada

kategori rendah ada 37 orang (46,25%). Jadi, jumlah siswa yang

berada pada kategori tinggi lebih banyak daripada yang berada pada

kategori rendah.

b. Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam kategori

tinggi untuk bidang/aspek peraturan administratif ada 41 orang

(51,25%) dan jumlah siswa yang berada pada kategori rendah ada 39

orang (48,75%). Jadi, jumlah siswa yang berada pada kategori tinggi

lebih banyak daripada yang berada pada kategori rendah.

c. Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam kategori

tinggi untuk bidang/aspek paraturan kegiatan ekstrakurikuler dan

pendukung pendidikan sekolah ada 49 orang (61,25%) dan jumlah

siswa yang berada pada kategori rendah ada 31 orang (38,75%).

Jadi, jumlah siswa yang berada pada kategori tinggi lebih banyak

daripada yang berada pada kategori rendah.

d. Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam kategori

tinggi untuk bidang/aspek peraturan akademik ada 39 orang

(48,75%) dan jumlah siswa yang berada pada kategori rendah ada 41

orang (51,25%). Jadi, jumlah siswa yang berada pada kategori tinggi

lebih sedikit daripada yang berada pada kategori rendah.

Page 64: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

48

e. Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam kategori

tinggi untuk bidang/aspek peraturan lingkungan sekolah secara

umum ada 38 orang (47,5%) dan jumlah siswa yang berada pada

kategori rendah ada 42 orang (52,5%). Jadi, jumlah siswa yang

berada pada kategori tinggi lebih sedikit daripada yang berada pada

kategori rendah.

Hasil kategori tingkat disiplin diri para siswa terhadap peraturan

sekolah dalam setiap bidang pada siswa SMA BOPKRI II Yogyakarta

disajikan pada tabel 9.

Tabel 9. Kategorisasi Tingkat Disiplin Diri Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta Pada Tiap Bidang Tahun Ajaran

2007/2008 Terhadap Peraturan Sekolah.

Aspek Skor Rata-rata Per-item

Kategori

Peraturan pemeliharaan dan perawatan

diri siswa

248,25 Tinggi

Peraturan administratif 259,857 Tinggi

Peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan

pendukung pendidikan sekolah

241,81 Tinggi

Peraturan akademik 223,5 Rendah

Peraturan lingkungan sekolah secara

umum

231,916 Rendah

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa bidang-bidang disiplin diri

siswa di sekolah yang berada pada kategori tinggi adalah : bidang peraturan

pemeliharaan dan perawatan diri siswa (M = 248,25), bidang peraturan

administratif (M = 259,857), serta bidang peraturan kegiatan ekstrakurikuler

Page 65: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

49

dan pendukung pendidikan sekolah (M = 241,81). Sedangkan bidang-bidang

disiplin diri siswa di sekolah yang berada pada kategori rendah adalah :

bidang peraturan akademik (M = 223,5), serta bidang peraturan lingkungan

sekolah secara umum (M = 231,916).

2. Topik-topik bimbingan yang perlu diberikan kepada para siswa kelas XI

SMA BOPKRI II Yogyakarta pada tahun ajaran 2007/2008.

Berdasarkan hasil pembahasan tabel 8 diatas, diperlukan beberapa

topik-topik bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas XI SMA

BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 dalam hal peraturan sekolah.

Topik-topik bimbingan disusun berdasarkan aspek-aspek peraturan sekolah

yang masih memiliki disiplin diri yang rendah (aspek yang siswa langgar).

Pada bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswa topik

bimbingan yang diberikan, yaitu: Bahaya Miras. Pada bidang peraturan

administratif topik bimbingan yang diberikan, yaitu: Tanggung Jawabku

sebagai siswa. Pada bidang peraturan kegiatan ekstrakurikuler topik

bimbingan yang diberikan, yaitu: Ekstrakurikuler. Pada bidang peraturan

akademik topik bimbingan yang diberikan, yaitu: Mengatur Kegiatan Harian,

Gaya Belajar, dan Motivasi Belajar. Serta pada bidang peraturan lingkungan

sekolah secara umum topik bimbingan yang diberikan, yaitu: Kebersihan

Lingkungan. Untuk merealisasikan topik-topik bimbingan tersebut dibuat

Garis-garis Besar Program Pelayanan Bimbingan Kelompok beserta contoh

SPB dan Hand out. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5.

Page 66: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

50

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Berdasarkan tabel 7 di atas, hasil penelitian tingkat disiplin diri para siswa

kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap

peraturan sekolah secara keseluruhan dapat dikategorikan rendah karena dari

80 siswa terdapat 35 siswa yang termasuk kategori tinggi (jarang melakukan

pelanggaran) sedangkan 45 siswa lainnya termasuk kategori rendah (sering

melakukan pelanggaran).

2. Berdasarkan tabel 8 di atas, hasil penelitian tingkat disiplin diri para siswa

kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 pada tiap

bidang/aspek tertentu masih nampak kelemahan-kelemahan (rendah) yaitu

pada bidang peraturan akademik (41 orang (51,25%)), dan bidang peraturan

lingkungan sekolah secara umum (42 orang (52,25%)). Kedua bidang tersebut

menempati kategori rendah atau yang sering dilanggar oleh para siswa kelas

XI SMA BOPKRI II Yogyakarta. Dibandingkan dengan bidang peraturan

pemeliharaan dan perawatan diri siswa, peraturan administratif, serta bidang

peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan pendukung pendidikan sekolah jarang

dilanggar oleh para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta.

3. Berdasarkan tabel 9 di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat

disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran

2007/2008 pada bidang tertentu masih nampak rendah yaitu pada bidang

akademik, dan bidang peraturan lingkungan sekolah secara umum. Kedua

bidang tersebut menempati kategori rendah atau yang sering dilanggar oleh

para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta. Dibandingkan dengan

Page 67: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

51

bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswa, peraturan

administratif, serta peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan pendukung

pendidikan sekolah yang jarang dilanggar oleh para siswa kelas XI SMA

BOPKRI II Yogyakarta.

Berikut penjelasan dari masing-masing disiplin diri para siswa

berdasarkan tabel 8 dan tabel 9 terhadap bidang peraturan sekolah :

a. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan administratif menempati

peringkat pertama dalam tingkat disiplin diri para siswa terhadap

peraturan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran siswa dalam hal

melaksanakan peraturan administrasi dapat dikatakan tinggi/baik karena

jarang siswa membolos pada jam-jam sekolah dan apabila siswa tidak

masuk sekolah ada surat keterangan dari orang tua atau wali siswa. Di

samping itu, dalam penggunaan fasilitas sekolah siswa menggunakannya

sesuai dengan aturan yang dibuat, serta dalam hal keuangan sekolah siswa

membayar sesuai dengan waktu yang ditentukan sehingga menyebabkan

urusan administrasi menjadi lancar. Hal ini mungkin disebabkan karena

pihak sekolah memberikan sanksi berat dengan memanggil orang tua

siswa apabila urusan administrasi tidak dilunasi, menjemur siswa di

lapangan upacara bendera apabila siswa sering membolos pada jam-jam

pelajaran, serta meminta ganti baru apabila ada buku yang dipinjam

karena hilang.

Page 68: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

52

b. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan

diri siswa menempati peringkat kedua dalam tingkat disiplin diri para

siswa terhadap peraturan sekolah. Hal ini disebabkan mungkin karena

siswa peduli dalam berpenampilan seperti menggunakan seragam sesuia

dengan ketentuan yang telah disepakati oleh sekolah dan melapor atau ijin

kepada guru piket bila seragam yang digunakan berbeda; siswa perempuan

yang berambut panjang menggunakan pita dan siswa laki-laki potongan

rambutnya tidak menutupi daun telinga; tidak membawa obat-obatan

terlarang; dan siswa tidak mewarnai rambut. Kelihatan sekali bahwa siswa

mempunyai perhatian besar dalam hal perawatan diri. Selain itu, peran

guru yang ketat dalam mengawasi siswa menyebabkan siswa

memperhatikan penampilan dalam memakai seragam.

c. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan

pendukung pendidikan sekolah menempati peringkat ketiga dalam tingkat

disiplin diri para siswa terhadap peraturan sekolah. Hal ini mungkin

disebabkan karena kegiatan yang ditawarkan oleh sekolah cukup menarik

perhatian para siswa dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan siswa

seperti bola basket, dancing, dan olahraga futsal. Kegiatan ekstrakurikuler

adalah kegiatan tambahan yang cukup baik dalam pengembangan bakat

untuk para siswa di luar jam pelajaran.

Page 69: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

53

d. Untuk bidang peraturan lingkungan sekolah secara umum menempati

peringkat keempat dalam tingkat disiplin diri para siswa terhadap

peraturan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan siswa

masih kurang memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga kebersihan

dan keamanan sekolah seperti membuang sampah sembarangan,

mencoret-coret meja dan kursi dengan tinta, setelah menggunakan WC

tidak membersihkan, membawa barang-barang berharga ke sekolah (HP

dan Mp3), dan melakukan kenakalan-kenakalan lainnya. Hal ini mungkin

disebabkan karena siswa belum memiliki kebiasaan yang baik dalam

menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekolah, sehingga tanggung

jawab siswa menjaga lingkungan yang bersih dan keamanan sekolah

masih kurang.

e. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan akademik menempati

peringkat kelima dalam tingkat disiplin diri para siswa terhadap peraturan

sekolah. Hal ini mungkin disebabkan karena masih kurangnya rasa

tanggung jawab yang besar dari setiap siswa untuk belajar, baik di

lingkungan sekolah maupun di rumah. Sebagian besar siswa sering

beranggapan kegiatan sekolah sebagai sesuatu yang membosankan,

sehingga bila guru berhalangan hadir atau pelajaran kosong siswa akan

mengobrol sendiri-sendiri sehingga kelas menjadi ramai, pergi ke kantin

untuk jajan pada jam pelajaran kosong, mendengarkan Mp3 di dalam kelas

ketika guru sedang menerangkan pelajaran dengan cara sembunyi-

Page 70: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

54

sembunyi, menggunakan waktu istirahat untuk mengerjakan tugas rumah

dari sekolah (PR), dan mengerjakan ulangan dengan cara mencontek.

Peran guru dan orang tua sangat dibutuhkan oleh para siswa.

Page 71: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

55

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini disajikan tentang rangkuman yang berupa latar belakang,

rumusan masalah, metodologi penelitian, dan hasil penelitian tentang tingkat

disiplin diri para siswa terhadap peraturan sekolah. Kesimpulan dari hasil

penelitian dan saran bagi pihak sekolah.

A. Ringkasan

Adanya keprihatinan peneliti melihat semakin maraknya siswa SMA

yang tidak mentaati peraturan yang telah dibuat oleh sekolah. Mulai dari

tawuran antar pelajar, membolos pada jam-jam mata pelajaran tertentu, ribut

di dalam kelas pada saat guru mengajar, membuang sampah sembarangan,

dan melakukan kenakalan-kenalakan lainnya. Untuk itu peneliti ingin

mengetahui lebih lanjut secara empiris, pertama bagaimanakah tingkat disiplin

diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008

terhadap peraturan sekolah? Kedua topik-topik bimbingan apa saja yang perlu

diberikan kepada para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta pada

tahun ajaran 2007/2008?

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan

menggunakan metode survey. Penelitian deskriptif, yaitu untuk memperoleh

gambaran tingkat disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah. Dari

Page 72: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

56

gambaran tersebut diusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai dengan

rumusan masalah pertama. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA

BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 80 siswa.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, yang terdiri

dari 78 item. Instrumen penelitian merupakan modifikasi angket dari Ari

Susanti (2006).

Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa tingkat

disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran

2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah dimana dari

80 siswa terdapat 35 siswa yang termasuk kategori tinggi (jarang melakukan

pelanggaran) sedangkan 45 siswa lainnya termasuk kategori rendah (sering

melakukan pelanggaran).

B. Kesimpulan

Disiplin diri para siswa terhadap peraturan sekolah mencakup lima

bagian, yaitu (1) disiplin diri para siswa dalam bidang peraturan pemeliharaan

dan perawatan diri siswa, (2) disiplin diri para siswa dalam bidang peraturan

administratif, (3) bidang peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan pendukung

pendidikan sekolah, (4) bidang peraturan akademik, (5) bidang peraturan

lingkungan sekolah secara umum. Tingkat disiplin diri para siswa

digolongkan dalam dua kategori yaitu rendah (R) dan kategori tinggi (T).

1. a. Berdasarkan hasil penelitian tingkat disiplin diri para siswa kelas XI

SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap

Page 73: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

57

peraturan sekolah termasuk dalam kategori rendah karena banyak

siswa yang termasuk dalam kategori rendah dibandingkan dengan

siswa yang termasuk dalam kategori tinggi.

b. Berdasarkan hasil penelitian tingkat disiplin diri para siswa dalam

bidang-bidang peraturan sekolah termasuk tinggi karena terdapat tiga

bidang yang menempati kategori tinggi yaitu bidang Peraturan

Pemeliharaan dan Perawatan Diri Siswa, bidang Peraturan

Administratif, serta bidang Peraturan Kegiatan Ekstrakurikuler dan

Pendukung Pendidikan Sekolah. Sedangkan terdapat dua bidang yang

menempati kategori rendah yaitu bidang Peraturan Lingkungan

Sekolah Secara Umum, dan bidang Peraturan akademik.

2. Setiap bidang peraturan masih nampak kelemahan-kelemahannya. Oleh

karena itu, diusulkan topik-topik bimbingan untuk meningkatkan disiplin

diri para siswa terhadap peraturan sekolah. Pada bidang peraturan

pemeliharaan dan perawatan diri siswa topik bimbingan yang diberikan,

yaitu: Bahaya Miras. Pada bidang peraturan administratif topik bimbingan

yang diberikan, yaitu Tanggung Jawabku sebagai siswa. Pada bidang

peraturan kegiatan ekstrakurikuler dan pendukung pendidikan sekolah

topik bimbingan yang diberikan, yaitu: Ekstrakurikuler. Pada bidang

peraturan akademik topik bimbingan yang diberikan, yaitu Mengatur

Kegiatan Harian, Gaya Belajar, dan Motivasi Belajar. Pada bidang

peraturan lingkungan sekolah secara umum topik bimbingan yang

diberikan, yaitu: Kebersihan Lingkungan.

Page 74: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

58

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, dapat diberikan beberapa saran dalam

membantu meningkatkan kedisiplinan diri para siswa terhadapa peraturan

sekolah yaitu:

1. Kepala sekolah bekerjasama dengan para guru dan guru pembimbing

untuk meningkatkan disiplin diri para siswa, dengan memberikan fasilitas

yang bisa mendukung pelaksanaan program BK.

2. Guru mata pelajaran dapat lebih memahami masalah-masalah yang

dihadapi siswa di berbagai bidang sehingga perilaku melanggar siswa di

sekolah bisa berkurang.

3. Guru pembimbing hendaknya melakukan diskusi dan pembinaan-

pembinaan yang mengarah pada peningkatan kemampuan para siswa

dalam mentaati peraturan sekolah. Selain itu guru pembimbing melakukan

kerjasama dengan berbagai pihak seperti kepala sekolah, guru mata

pelajaran, serta orang tua /wali siswa dalam mengatasi perilaku-perilaku

yang sering dilanggar oleh siswa di lingkungan sekolah.

4. Peneliti lain dapat mengadakan penelitian yang lebih mendalam tentang

tingkat disiplin diri para siswa terhadap peraturan sekolah serta

mengembangkan topik-topik bimbingan.

5. Siswa yang masih rendah disiplin diri bekerjasama dengan guru

pembimbing dalam meningkatkan disiplin dengan cara menggunakan

program konseling individual, sehingga siswa dapat menyelesaikan

kesulitan-kesulitannya.

Page 75: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

59

DAFTAR PUSTAKA

Adimassana. Y.B. M.A. Drs. 2001. Teologi Moral. (Diktat). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Agus, M, H. (1994). Kiat Sukses Studi Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. Bernadus, Dwi Antara. 2000. Perilaku menyimpang Para siswa di Lingkungan

SMU Sanjaya XIV Nanggulan Progo Tahun Ajaran 2001/2002. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1984. Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan

Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka. Ekosiswoyo. Rachman. 2000. Manajemen Kelas. Semarang: IKIP Semarang Press. Fajar A. Malik. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS).

Jakarta: Sinar Grafika. Furchan, Arief. Drs. 1982. Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional. Gunarsa, D Singgih. 2000. Psikologi Untuk Bimbingan. Jakarta: Gunung Mulia. Gunarso, D Singgih. Dr. 1984. Psikologi Remaja. Jakarta: P.T. BPK Gunung

Mulia. , D Singgih. Dr. 1980. Psikologi Untuk Bimbingan. Jakarta: P.T. BPK

Gunung Mulia. Hurlock, Elizabeth. B. 1999. Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta: Erlangga. Hurlock, Elizabeth. 1997. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Mar�at Samsunuwiyati. Hj, DR. Prof. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius. Nawawi, H.H. 1982. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Gunung

Agung.

Page 76: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

60

Rachman, Maman. 1998. Manajemen Kelas. Jakarta Depdikbud Dirjebdikti Proyek

Pendidikan Guru SD. Subroto, Suryo. 1984. Dimensi-dimensi Administratif Pendidikan di sekolah.

Yogyakarta: Bina Aksara. Susanti, ari. 2006. Deskripsi Tingkat Pelanggaran Peraturan Sekolah Siswa kelas II

SMAN 3 Cilacap pada Tahun Ajaran 2005/2006. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Soekanto. Soerjono. 1996. Remaja dan Masalahnya. Jakarta: Gunung Mulia. Willis, Sofyan. S. 1981. Membina Kebahagian Murid. Bandung: Indonesia

Publisihing House. Winkel. W. S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:

Gramedia. Winkel. W. S. 1997. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:

Gramedia. Yusuf, Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan remaja. Bandung: Rosda. Majalah Widaya Mandala, 5 Februari 1997.

Page 77: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

61

KUESIONER DISIPLIN DIRI PARA SISWA DI SEKOLAH

Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari Anda berkaitan

dengan kehidupan Anda di sekolah. Kami mohon kesediaan Anda menjadi responden

penelitian ini. Kami berharap Anda berkenan untuk menjawab keseluruhan

pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

Kami akan menjamin kerahasiaan jawaban dan jawaban yang Anda berikan

tidak akan mempengaruhi nilai raport Anda. Jawaban Anda akan diolah dan hasilnya

akan digunakan untuk keperluan pengembangan Program Bimbingan dan Konseling

Sekolah.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Kelas :

Tempat, tanggal lahir :

Usia :

Alamat :

Tanggal :

Page 78: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

62

KUESIONER DISIPLIN DIRI PARA SISWA DI SEKOLAH

Petunjuk :

Pernyataan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari Anda berkaitan dengan

kehidupan Anda di sekolah. Untuk itu, berilah tanda centang ( ) pada kolom yang

telah disediakan di bawah ini sesuai dengan apa yang kamu alami sebagai berikut:

SL : Jika Anda merasa selalu

SR : Jika Sering

JR : Jika Jarang-jarang

TP : Jika Tidak Pernah

No.

Pernyataan

SL

SR

JR

TP1. Saya masuk sekolah tepat waktu 2. Saya membawa barang-barang berharga ke sekolah 3. Saya langsung melapor pada pamong jika mengetahui

tindakan teman yang bersifat tidak terpuji

4. Saya tidak membawa minum-minuman keras di lingkungan sekolah

5. Saya terlambat membayar uang sekolah, karena uangnya digunakan untuk jajan

6. Saya menggunakan seragam dengan baju di keluarkan (tidak rapi)

7. Saya menggunakan aksesoris yang berlebihan di lingkungan sekolah

8. Saya mengikuti upacara di sekolah 9. Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan senang

hati

10. Saya tidak mengikuti kegiatan yang diadakan sekolah (bakti sosial, kerja bakti, kunjungan sosial, dll)

11. Saya tidak mengikuti peringatan hari besar nasional yang diadakan di sekolah

12. Saya secara teratur mengikuti upacara bendera walaupun dalam keadaan sakit

13. Saya meninggalkan sekolah/jam pelajaran tanpa ijin kepala sekolah/guru yang bersangkutan

14. Saya bersikap berlebihan dan mencari perhatian ketika pelajaran berlangsung

Page 79: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

63

No.

Pernyataan

SL

SR

JR

TP

15. Saya bersikap tenang ketika pelajaran berlangsung 16. Saya suka jalan-jalan daripada mengikuti kegiatan

peringatan hari besar keagamaan yang diadakan sekolah

17. Saya bercerita dengan teman-teman dan tidak belajar ketika guru berhalangan hadir

18. Saya membaca majalah yang tidak berhubungan dengan mata pelajaran

19. Saya pulang sekolah setelah waktu sekolah selesai 20. Saya menjaga kebersihan halaman sekolah 21. Saya membuang sampah disembarangan tempat 22. Saya bersikap cuek dengan pamong, guru serta

karyawan baik di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah

23. Saya minum-minuman keras di lingkungan sekolah 24. Saya membawa obat-obatan terlarang ke sekolah 25. Saya memiliki tatanan rambut yang tertata rapi (laki-

laki tidak menutupi daun telinga)

26. Saya membayar uang sekolah tepat pada waktunya 27. Saya memberitahu (ijin) bila berhalangan hadir di

sekolah

28. Saya meminjam fasilitas sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku

29. Saya mengikuti kegiatan peringatan hari besar nasional yang diadakan sekolah

30. Saya mengikuti kegiatan yang diadakan sekolah (bakti sosial, kerja bakti, kunjungan sosial, kunjungan wisata, dll)

31. Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah dengan terpaksa

32. Saya mengikuti kegiatan peringatan hari besar keagamaan yang diadakaan sekolah

33. Saya tidak membawa buku catatan sesuai dengan jadwal pelajaran

34. Saya ribut ketika pelajaran diberikan guru di kelas 35. Saya tetap tenang dan belajara sendiri ketika guru

berhalangan hadir

36. Saya meminta ijin kepada guru jika ingin ke belakang 37. Saya langsung bermain setelah waktu sekolah selesai 38. Saya membaca majalah yang ada hubungannya dengan

mata pelajaran

39. Saya mempersiapkan ulangan dengan sungguh-sungguh 40. Saya memelihara/merawat gambar-gambar/teks-teks

yang dipasang di dinding kelas saya

Page 80: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

64

41. Saya mempersiapkan ulangan ketika akan dimulai 42. Saya menggunakan waktu istirahat sekolah untuk

mengerjakan tugas rumah (PR)

No.

Pernyataan

SL

SR

JR

TP

43. Saya terlambat masuk sekolah 44. Saya masih berkeliaran/jalan-jalan keluar kelas ketika

bel tanda masuk berbunyi

45. Saya mengerjakan ulangan dengan cara mencontek 46. Saya tidak membawa obat-obatan terlarang ke sekolah 47. Saya tidak merokok di lingkungan sekolah 48. Saya tidak senang memanjangkan kuku 49. Saya tidak menata rambut saya dengan rapi selama di

lingkungan sekolah (laki-laki menutupi daun telinga)

50. Saya meminjam fasilitas sekolah untuk menjadi milik pribadi

51. Saya tidak memberitahu (ijin) bila berhalangan hadir di sekolah

52. Saya tidak teratur mengikuti upacara dengan alasan sakit

53. Saya mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru 54. Saya membawa buku catatan sesuai dengan jadwal

pelajaran

55. Saya keluar kelas waktu pelajaran berlangsung untuk pergi jajan ke kantin/koperasi

56. Saya tidak bertengkar (berkelahi) dengan teman di sekolah

57. Saya diam saja jika mengetahui tindakan teman yang bersifat tidak terpuji

58. Saya menghormati dan menghargai pamong, guru serta karyawan baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah

59. Saya menjaga dan memelihara nama baik sekolah 60. Saya berusaha berpura-pura agar tidak menengok teman

yang sakit dan menghibur teman yang sedang susah

61. Saya membiarkan teman bila melakukan tindakan yang tidak terpuji

62. Saya membawa senjata tajam seperti belati ke sekolah untuk menjaga diri

63. Saya keluar halaman/pagar sekolah pada waktu istirahat 64. Saya merokok dilingkungan sekolah 65. Saya melaksanakan sanksi yang diberikan pihak sekolah

kepada saya dengan terpaksa

66. Saya memperhatikan pelajaran yang diberikan guru di kelas

Page 81: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

65

67. Saya langsung masuk ke dalam kelas ketika bel tanda masuk berbunyi

68. Saya melaksanakan piket harian kelas 69. Saya membuang sampah pada tempatnya

No.

Pernyataan

SL

SR

JR

TP

70. Saya menjaga dan merawat kebersihan meja, kursi (tidak mencoret-coretnya)

71. Saya tidak membawa barang-barang berharga ke sekolah

72. Saya menegur teman bila melakukan tindakan yang tidak terpuji

73. Saya bertengkar (berkelahi) dengan teman di sekolah 74. Saya berbuat onar di lingkungan sekolah 75. Saya tidak memelihara/mrawat gambar-gambar/teks-

teks yang dipasang di dinding kelas

76. Saya mencoret-coret meja/kursi di sekolah 77. Saya sengaja datang terlambat agar tidak piket harian di

kelas

78. Saya menggunakan obat-obatan terlarang ke sekolah

Selesai mengerjakan mohon diteliti kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan

dalam kuesioner ini telah semuanya terjawab.

TERIMA KASIH

Page 82: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

66

Pengelompokan Skor Dengan Teknik Belah Dua Pada Ujicoba Instrumen

Angket Disiplin Diri Siswa Kelas XI SMA BOPKRI II Responden Ganjil (X) Genap (Y) X² Y² XY

1 128 114 16384 12996 14592 2 114 106 12996 12084 12084 3 92 74 8464 6808 6808 4 116 113 13456 13108 13108 5 102 91 10404 9282 9282 6 120 115 14400 13800 13800 7 160 140 25600 22400 22400 8 101 96 10201 9696 9696 9 102 93 10404 9486 9486

10 121 105 14641 12705 12705 11 142 123 20164 17466 17466 12 100 90 10000 9000 9000 13 127 90 16129 11430 11430 14 128 116 16384 14848 14848 15 124 117 15376 14508 14508 16 126 126 15876 15876 15876 17 102 92 10404 9384 9384 18 135 113 18225 15255 15255 19 66 76 4356 5016 5016 20 115 97 13225 11155 11155 21 129 120 16641 15480 15480 22 116 120 13456 13920 13920 23 116 109 13456 12644 12644 24 111 112 12321 12432 12432 25 116 99 13456 11484 11484 26 119 105 14161 12495 12495 27 127 114 16129 14478 14478 28 133 122 17689 16226 16226 29 116 109 13456 12644 12644 30 130 120 16900 15600 15600 31 134 123 17956 16482 16482 32 129 123 16641 15867 15867 33 92 86 8464 7912 7912 34 123 116 15129 14268 14268 35 126 120 15876 15120 15120 36 71 66 5041 4686 4686 37 135 130 18225 17550 17550 38 124 111 15376 13764 13764 39 139 125 19321 17375 17375 40 155 131 24025 20305 20305

Page 83: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

67

41 117 97 13689 11349 11349 42 124 111 15376 13764 13764 43 123 107 15129 13161 13161 44 131 117 17161 15327 15327 45 133 121 17689 16093 16093 46 122 113 14884 13786 13786 47 123 115 15129 14145 14145 48 143 134 20449 19162 19162 49 133 119 17689 15827 15827 50 147 116 21609 17052 17052 51 166 142 27556 23572 23572 52 127 118 16129 14986 14986 53 133 116 17689 15428 15428 54 144 127 20736 18288 18288 55 142 134 20164 19028 19028 56 114 100 12996 11400 11400 57 156 138 24336 21528 21528 58 115 115 13225 13225 13225 59 116 113 13456 13108 13108 60 147 124 21609 18228 18228 61 127 104 16129 13208 13208 62 138 119 19044 16422 16422 63 106 106 11236 11236 11236

JUMLAH 7986 7625 1033441 938567 983275

Page 84: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

68

Hasil analisis perhitungan uji realibilitas

Keterangan:

∑X = 7986

∑Y = 7625

∑X² = 1033441

∑Y² = 938567

∑XY = 983275

N = 63

Subtitusi pada persamaan korelasi product moment, sebagai berikut :

{ }{ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

−=

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

{ }{ }

92.09179.0

55.11472041053075

35213160782791053075

98909613305871053075

)5814062559129721)(6377619665106783(6089325061946325

)7625(93856763)7986(103344163)7625)(7986(98327563

22

==

=

=

×=

−−−

=

−×−×

−×=

rxyrxy

rxy

rxy

rxy

rxy

rxy

harga r di atas disubtitusikan ke dalam persamaan Spearman-Brown untuk belah

dua, sebagai berikut :

rtt = rgg

rgg+1

)(2

rtt = 92,0192,02

Page 85: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

69

rtt = 92,184,1

rtt = 0,9583

rtt = 0,96

Atas dasar taraf signifikansi 5% untuk N=63 dituntut rxy= 0,254. Koefisien

korelasi yang diperoleh rxy=0,92.

Jadi koefisien korelasi yang diperoleh ternyata signifikan pada taraf signifikansi

5% (rxy=0,96>0,254) dan termasuk sangat tinggi (0,91 � 1,00).

Page 86: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

70

Kategori Tingkat Disiplin Diri Para Siswa Terhadap Peraturan Sekolah

Berdasarkan Mean Per-siswa

No. siswa Jumlah skor Kategori 1. 201 Rendah 2. 200 Rendah 3. 257 Tinggi 4. 212 Rendah 5. 215 Rendah 6. 212 Rendah 7. 224 Rendah 8. 209 Rendah 9. 221 Rendah 10. 242 Tinggi 11. 249 Tinggi 12. 212 Rendah 13. 215 Rendah 14. 230 Tinggi 15. 255 Tinggi 16. 223 Rendah 17. 209 Rendah 18. 225 Rendah 19. 236 Tinggi 20. 232 Tinggi 21. 225 Rendah 22. 260 Tinggi 23. 247 Tinggi 24. 248 Tinggi 25. 209 Rendah 26. 256 Tinggi 27. 234 Tinggi 28. 248 Tinggi 29. 222 Rendah 30. 224 Rendah 31. 206 Rendah 32. 215 Rendah 33. 202 Rendah 34. 222 Rendah 35. 273 Tinggi 36. 212 Rendah 37. 221 Rendah 38. 224 Rendah 39. 240 Tinggi

Page 87: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

71

No. siswa Jumlah skor Kategori 40. 227 Rendah 41. 239 Tinggi 42. 216 Rendah 43. 233 Tinggi 44. 219 Rendah 45. 267 Tinggi 46. 228 Rendah 47. 224 Rendah 48. 234 Tinggi 49. 197 Rendah 50. 210 Rendah 51. 191 Rendah 52. 252 Tinggi 53. 204 Rendah 54. 271 Tinggi 55. 207 Rendah 56. 273 Tinggi 57. 206 Rendah 58. 251 Tinggi 59. 212 Rendah 60. 222 Rendah 61. 216 Rendah 62. 223 Rendah 63. 257 Tinggi 64. 243 Tinggi 65. 265 Tinggi 66. 269 Tinggi 67. 242 Tinggi 68. 207 Rendah 69. 239 Tinggi 70. 211 Rendah 71. 196 Rendah 72. 251 Tinggi 73. 225 Rendah 74. 207 Rendah 75. 245 Tinggi 76. 250 Tinggi 77. 208 Rendah 78. 258 Tinggi 79. 242 Tinggi 80. 284 Tinggi

Jumlah 18388

Page 88: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

72

Mean = N

X∑

= 80

18388

= 229,85

= 230

Keterangan :

N : Jumlah Siswa

∑ X : Jumlah Semua Skor

Prosentase Kategorisasi Tingkat Disiplin Diri Para Siswa

Terhadap Peraturan Sekolah

Kategori Mean Siswa Prosentase

Tinggi ≥230 35 43,75%

Rendah <230 45 56,25%

Page 89: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

73

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK KELAS XI SMA BOPKRI II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008

Materi Layanan No Tujuan Pelayanan Topik Sub Topik

Bidang Bimbingan

Metode Waktu Evalua si

1 Siswa semakin terampil dalam mengatur kegiatan hariannya.

Mengatur Kegiatan Harian (Item 35, 17, 38, 41)

1. Mengenal kegiatan sehari-hari.

2. Membuat jadwal kegiatan harian.

3. Membuat persentase kegiatan yang dilakukan setiap hari.

Pribadi Ceramah, Tanya jawab, Pemberian tugas.

2 X 45

2 Siswa semakin mampu menerapkan kegiatan belajar dengan tepat.

Gaya Belajar 1. Mengenal macam-macam cara belajar.

2. Mengenal waktu yang tepat untuk belajar.

3. Cara belajar meringkas buku.

Belajar Ceramah, Tanya jawab, Pemberian tugas.

3 X 45

3 Siswa semakin mampu meningkatkan motivasi belajarnya.

Motivasi Belajar 1. Macam-macam tujuan belajar.

2. Cara untuk mencapai tujuan belajar.

Belajar Ceramah, Sharing, Tanya jawab.

1 X 45

4 Siswa semakin mencintai kebersihan lingkungan sekolah.

Kebersihan Lingkungan (Item 40, 68)

Upaya-upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Sosial Ceramah, Diskusi, Tanya jawab.

1 X 45

5 Siswa semakin menyadari akan tanggung jawabnya sebagai siswa di sekolah.

Tanggung Jawabku Sebagai Siswa (Item 26)

Usaha-usaha meningkatkan rasa tanggung jawab sebagai siswa.

Pribadi � Sosial, Belajar

Ceramah, Diskusi, Tanya jawab.

1 X 45

6 Siswa semakin menyadari pentingnya kegiatan ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler (Item 9, 30)

1. Mengenal macam-macam kegiatan ekstrakurikuler.

2. Macam-macam kegiatan ekstrakurikuler.

Pribadi Ceramah, Sharing, Tanya jawab.

1 X 45

73

Page 90: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

74

7 Siswa semakin menyadari pentingnya kondisi jasmani yang sehat dalam hubungan sosial.

Bahaya Miras (Item 4)

1. Mengenal macam-macam miras.

2. Dampak miras bagi kesehatan dan lingkungan sekitar.

3. Usaha-usaha untuk menghindari miras.

Pribadi - Sosial

Diskusi, Sharing, Tanya jawab.

1 X 45

74

Page 91: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

75

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN

A. Pokok Bahasan : Mengatur Kegiatan Harian

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan Klasikal

D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

E. Tujuan Umum : Agar siswa semakin terampil dalam mengatur kegiatan

harian.

F. Tujuan Khusus : Sesudah mengikuti kegiatan ini siswa diharapkan dapat:

1. Spesifik :

a. Mengidentifikasikan kegiatan sehari-hari.

b. Menyusun jadwal kegiatan harian dengan baik.

c. Membuat persentase kegiatan harian yang dilakukan.

2. Global : Menuliskan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan yang

direncanakan ini dalam buku catatan pribadi.

G. Sasaran Pelayanan : Kelas XI SMA

H. Materi Pelayanan :

a. Kegiatan sehari-hari.

b. Membuat jadwal kegiatan harian.

I. Metode, Kegiatan dan Langkah-langkah :

1. Metode : Ceramah, pemberian tugas (Experience learning), tanya jawab.

2. Kegiatan dan Langkah-langkah :

☻Intrakurikuler :

a. Pembimbing memberikan pengantar singkat, pembimbing menjelaskan

maksud dan tujuan kegiatan.

b. Pembimbing membagikan lembar kerja kepada siswa untuk dikerjakan

secara pribadi dan dijelaskan cara mengerjakannya..

c. Siswa diminta untuk saling membagikan hasil kerjanya kepada teman

lain.

d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan diberi balikan.

e. Pembimbing memberikan penjelasan mengenai kegiatan harian.

75

Page 92: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

76

f. Pembimbing memberikan kesimpulan dan memberi tugas untuk

dipraktikkan.

g. Pembimbing menutup kegiatan.

☻ Kokurikuler :

Siswa menyusun jadwal kegiatan harian selama seminggu.

J. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

K. Waktu Pelayanan : 2 x 45 menit

L. Penyelenggara Pelayanan : -

M. Pihak yang disertakan : -

N. Alat : Lembar Kerja Siswa

O. Evaluasi :

1. Spesifik :

a. Identifikasikanlah kegiatan Anda sehari-hari!

b. Buatlah jadwal kegiatan harian!

c. Buatlah persentase kegiatan Anda!

2. Global : Apakah kegiatan yang sudah diikuti bagi Anda:

a. Sangat Bermanfaat

b. Bermafaat

c. Kurang Bermanfaat

P. Rencana Tindak Lanjut : Peserta diminta untuk berlatih mengatur kegiatan

harian secara rutin dan minggu depan dilihat kembali.

Q. Catatan Khusus : -

R. Sumber (Daftar Pustaka) :

Depdikbud. (1984). Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan:

Bimbingan Karier. Jakarta: Depdikbud.

Page 93: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

77

HAND OUT

Mengatur Kegiatan Harian

Setiap hari kita melakukan berbagai kegiatan. Kita membutuhkan waktu

untuk menyelesaikan kegiatan tersebut. Olaeh karen itu, kita membutuhkan

keterampilan untuk mengatur kegiatan yang akan kita lakukan dalam keseharian kita,

sehingga kegiatan yang sudah kita rencanakan dapat berjalan dengan baik.

Kegiatan yang kita lakukan setiap hari dapat di bagi menjadi 7 bagian dalam

bentuk persentase, yaitu:

1. Kegiatan bermain/bermain bebas 15 %

2. Istirahat/tidur siang 10%

3. Kegiatan di sekolah 25%

4. Kegiatan meningkatkan keterampilan (les piano, les Bahasa Inggris) 10%

5. Diskusi dengan keluarga 5%

6. Belajar di rumah 5%

7. Tidur malam 30%

Page 94: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,

78

LEMBAR KERJA SISWA

Petunjuk : Isilah tabel dibawah ini sesuai dengan kegiatan harian yang Anda

lakukan!

Contoh:

No Kegiatan Lama waktunya Jumlah menit

Persentase

1 Bermain 14.00 � 16.00 120� 8,33%

No Kegiatan Lama waktunya Jumlah menit

Persentase

1 Bermain 2 Tidur siang/istirahat 3 Di sekolah 4 Diskusi dengan

keluarga

5 Belajar di rumah 6 Tidur malam 7 Kebutuhan pribadi

(mandi, dandan)

8 Makan 9 Berdoa/ Shalat 10 Kegiatan lain-lain:

a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.

Catatan : Porsentase = 6024×

∑menitx 100% =

Soal:

1. Apakah Anda cukup puas denga hasil yang telah Anda lakukan/capai? 2. Apa rencana Anda kedepan? 3. Apa hambatan Anda dalam mencapai rencana/tujuan tersebut? 4. Susunlah rencana Anda dalam satu minggu kedepan! Di kumpulkan saat

pertemuan minggu depan!

Page 95: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,
Page 96: TINGKAT DISIPLIN DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA BOPKRI … · para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah dapat dikategorikan rendah,