Tinea Versicolor

8
BAB I PENDAHULUAN 1. SKENARIO 2. KATA KUNCI Laki-laki kulit sawo matang 17 tahun Bercak-bercak warna putih pada kulit Berbentuk bulat atau lonjong Diameter 1-3 cm Muncul 1 bulan yang lalu Terdapat di daerah punggung 3. PERTANYAAN Bagaimana anatomi, histologi, dan fisiologi pada kulit ? Jelaskan mekanisme pembentukan pigmen ? Bagaimana patomekanisme pembentukan bercak putih pada kulit ? Sebutkan diferential diagnosa yang berhubungan dengan skenario ? Jelaskan masing-masing diferential diagnosa ? Seorang laki-laki, kulit sawo matang, umur 17 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bercak-bercak berwarna putih pada kulit, berbentuk bulat dan lonjong, diameter 1-3 cm.

description

kulit dan kelamin

Transcript of Tinea Versicolor

Page 1: Tinea Versicolor

BAB I

PENDAHULUAN

1. SKENARIO

2. KATA KUNCI Laki-laki kulit sawo matang 17 tahun

Bercak-bercak warna putih pada kulit

Berbentuk bulat atau lonjong

Diameter 1-3 cm

Muncul 1 bulan yang lalu

Terdapat di daerah punggung

3. PERTANYAAN

Bagaimana anatomi, histologi, dan fisiologi pada kulit ?

Jelaskan mekanisme pembentukan pigmen ?

Bagaimana patomekanisme pembentukan bercak putih pada

kulit ?

Sebutkan diferential diagnosa yang berhubungan dengan

skenario ?

Jelaskan masing-masing diferential diagnosa ?

BAB II

Seorang laki-laki, kulit sawo matang, umur 17 tahun datang ke

puskesmas dengan keluhan bercak-bercak berwarna putih pada kulit,

berbentuk bulat dan lonjong, diameter 1-3 cm. Bercak putuih

tersebut muncul 1 bulan yang lalu di daerah punggung.

Page 2: Tinea Versicolor

PEMBAHASAN

1. TINEA VERSICOLORTinea versicolor disebabkan oleh pityrosporum orbiculare.

Bercaknya berbatas sangat jelas, berskuama, berwarna putih atau

kecoklatan, terlihat pada tubuh, leher dan ekstremitas. Infeksi ini

lebih nyata pada musim panas dibandingkan musim yang lain.

Pemeriksaan mikroskopis dengan kalium hidroksida pada

permukaan kulit memastikan diagnosis tersebut. Tampak hifa-hifa

pendek majemuk dan spora. 1

2. EPIDEMIOLOGIPitiriasis versicolor adalah penyakit universal tetapi lebih

banyak dijumpai diaerah tropis oleh karena tingginya temperatur

dan kelembaban. Menyerang hampir semua usia terutama remaja,

terbanyak pada usia 16-40 tahun. Tidak ada perbedaan antara pria

dan wanita, walaupun amerika serikat melaporkan bahwa penderita

berusia 20-30 tahun dengan perbandingan 1,09% pria dan 0,6 %

wanita. Insiden yang akurat di Indonesia yang akurat belum ada

namun diperkirakan 40-50 5 dari populasi di Negara tropis terkena

penyakit ini, sedang di Negara subtropis yaitu Eropa tengah dan

utara hanya 0,5-1 % dari semua penyakit jamur. 2

3. PATOGENESISTinea versicolor timbul bila M. Furfur berubah menjadi

bentuk miselia karena adanya faktor predisposisi, baik eksogen

maupun endogen. Faktor eksogen meliputi panas dan kelembaban.

Hal ini merupakan peenyebab sehingga tine versicolor banyak di

jumpai di daerah tropis. Faktro eksogen lain adalah penutupan kulit

oleh pakaian atau kosmetik dimana mengakibatkan peningkatan

konsentrasi CO2, mikroflora dan pH. 2

Faktor endogen berupa malnutrisi, dermatitis seboroik, sindrom

cushing, terapi immunosupresan, hiperhidrosis dan riwayat

Page 3: Tinea Versicolor

keluarga yang positif. Disamping itu diabetes melitus, pemakaian

steroid jangka panjang, kehamilan dan penyakit-penyakit berat

memudahkan timbulnya tinea versicolor. 2

Patogenesis dari makula hipopigmentasi oleh terhambtnya sinar

matahari yang masuk ke dalam lapisan kulit yang akan

mengganggu proses pembentukan melanin, adanya toksin yang

langsung menghambat pembentukan melanin, dan adanya asam

azeleat yang dihasilkan oleh pityrosporum dari asam lemak dalam

sebum yang merupakan inhibitor kompetitif dari tirosinase. 2

4. GAMBARAN KLINIS Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-kadang

gatal bila berkeringat. Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali,

tetapi penderita mengeluh karena malu oleh adanya bercak

tersebut. Pada orang kulit berwarna, lesi yang terjadi tampak

sebagai bercak hipopigmentasi, tetapi pada orang yang berkulit

pucat maka lesi bisa berwarna kecoklatan ataupun kemerahan. Di

atas lesi terdapat sisik halus.3

Folikulitis Merupakan bentuk klinis yang lebih berat,

Malasezia furfur dapat tumbuh dalam jumlah banyak pada folikel

rambut dan kelenjar sebasea. Pada pemeriksaan histologis

organisme tersebut terlihat dilobang folikel bagian infudibulum

saluran sebasea dan sering disekitar dermis. Folikel berdilatasi

akibat sumbatan dan terdiri dari debris keratin Secara klinis lesi

terlihat eritem, papula folikular atau pustula dengan ukuran 2-4 mm,

distribusinya dipunggung, dada kadang-kadang dibahu, dengan

leher dan rusuk. Bentuknya yang lebih berat disebut Acneifonn

folliculitis. 3

Dacriosis obstructif Malasezia furfur dapat membentuk koloni

pada kelenjar lakrimalis, menyebabkan pembengkakan dan

Page 4: Tinea Versicolor

obstruksi. Pada beberapa kasus terbentuk dakriolit, terjadi inflamasi

dan mengganggu produksi air mata. 3

5. DIAGNOSISSelain mengenal kelainan-kelainan yang khas yang

disebabkan oleh Melasezi fulfur diagnosa pitiriasis versikolor harus

dibantu dengan pemeriksaan-pemeriksaan sebagai berikut :

Pemeriksaan langsung dengan KOH 10%.

Bahan-bahan kerokan kulit di ambil dengan cara mengerok

bagian kulit yang mengalami lesi. Sebelumnya kulit dibersihkan

dengan kapas alkohol 70%, lalu dikerok dengan skalpel steril dan

jatuhannya ditampung dalam lempeng-lempeng steril pula.

Sebagian dari bahan tersebut diperiksa langsung dengan KOH%

yang diberi tinta Parker Biru Hitam, Dipanaskan sebentar, ditutup

dengan gelas penutup dan diperiksa di bawah mikroskop. Bila

penyebabnya memang jamur, maka kelihatan garis yang memiliki

indeks bias lain dari sekitarnya dan jarakjarak tertentu dipisahkan

oleh sekat-sekat atau seperti butir-butiir yang bersambung seperti

kalung. Pada pitiriasis versikolor hifa tampak pendekpendek, lurus

atau bengkok dengan disana sini banyak butiran-butiran kecil

bergerombol.3

Pembiakan.

Organisme penyebab Tinea versikolor belum dapat

dibiakkan pada media buatan. 3

Pemeriksaan dengan sinar wood

dapat memberikan perubahan warna pada seluruh daerah

lesi sehingga batas lesi lebih mudah dilihat. Daerah yang terkena

infeksi akan memperlihatkan fluoresensi warna emas sampai

orange. 3

Page 5: Tinea Versicolor

6. PENGOBATAN Tinea versicolor di obati dengan selenium sulfida (shampoo

selsun) atau ketokonazol (shampoo nizoral), dipakai dua kali

seminggu pada daerah yang terserang paling tidak selama 60

menit. Perubahan pigmen yang merupakan akibat sekunder tinea

versicolor dapat menetap selama beberapa bulan. Bercak-bercak

tinea versicolor yang terbatas dapat diobati dengan krim topikal

Loprox, mycelex atau Nizoral. 1

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Tinea Versicolor

1. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit / Sylvia

Anderson Price, Lorraine McCarty Wilson ; alih bahasa, Brahm U.

Pendit [et. al.] ; editor edisi bahasa Indonesia, Huriawati Hartono

[et. al.].—Ed. 6 – Jakarta : EGC , 2005. Hal. 1450-1451.

2. Partogi D, dr. SpKK, Pityriasis Versicolor dan Diagnosa Bandingya.

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU. Medan :

2008.

3. Boel T, drg. M.KES, Mikosis Superfisial. FK USU. Medan : 2003