Tinea Cruris.pptx
-
Upload
fahima-albaar -
Category
Documents
-
view
58 -
download
4
Transcript of Tinea Cruris.pptx
Tinea Cruris
NURCHOLIS
2006730070
Pembimbing: dr. H. Dindin Budhi R, Sp.KK
Case Report
KETERANGAN UMUM PENDERITA Nama : Ny. L
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Marital : Menikah
Alamat : Ciranjang, Cianjur
ANAMNESIS (Auto-anamnesis pada tanggal 08 maret 2011 Pukul 10.30 WIB)
Keluhan utama
Bercak kemerahan yang terasa gatal di kedua lipat paha sejak 5 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Bercak kemerahan yang terasa gatal lipatan paha kiri. Bila berkeringat bertambah gatalBercak digaruk
5 bln 4 bln
bercak kemerahan meluas dari lipatan paha kiri menyebar ke lipatan paha kananBercak kemerahan disertai bruntus2 berisi cairan di tepinya
3 bln
bercak kemerahan disertai bruntus-bruntus menyebar ke daerah sekitar anus.Berobat ke beberapa tempat tidak ada perbaikan
Berobat ke poli klinik Kulit dan Kelamin RSUD Cianjur
0 bln
Riwayat Penyakit Dahulu:
Keluhan ini merupakan ketiga kalinya dialami pasien, pertama pada 3 tahun yang lalu, kedua pada 2,5 tahun yang lalu, dan ketiga yang saat ini. Riwayat DM disangkal. Riwayat penyakit kuning disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Anggota keluarga yang tinggal serumah tidak ada yang menderita keluhan seperti ini. Riwayat DM pada keluarga disangkal
Riwayat Pengobatan:
Selama 5 bulan ini pasien sudah berobat ke dokter dan diberi obat (salep dan obat minum tetapi tidak hafal jenis obatnya), namun tidak ada perubahan.
Riwayat Alergi:
Alergi makanan disangkal
Alergi obat disangkal.
Riwayat Psikososial
pasien merupakan Ibu rumah tangga yang tinggal di perumahan yang padat penduduk dan rumah yang berdekatan.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,2˚C
Antropometri :
BB : 85 kg
STATUS GENERALISATA
Kepala Rambut : alopecia (-), rontok (-)
Mata : conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : sekret (-)
Mulut : hiperemis (-), mukosa buccal basah, erosi (-)
Gigi : karies (+), mikrolesi (-)
THT : tonsil T1/T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis
Leher KGB: tidak teraba membesar, massa (-)
Thoraks Bentuk dan gerak simetris
VBS ka=ki, sonor, wheezing (-), rhonchi (-)
BJ murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Datar, supel, hepatomegali dan splenomegali (-), BU (+)
Ekstremitas Deformitas (-), udem (-), RCT < 2 dtk
Kulit lihat status dermatologi
Status Dermatologikus :
Distribusi Regioner
A/R daerah inguinal kanan dan kiri, sekitar anus
Karakteristik
Lesi
Lesi multipel, berbentuk lonjong, permukan sebagian
rata dan sebagian menimbul, berwarna merah, kering,
dengan pinggiran lesi aktif, berbatas tegas, di bagian
tengahnya mengalami penyembuhan dengan diameter
terkecil 0,1 cm dan diameter terbesar 0,4 cm.
Efluroesensi Makula eritematosa disertai skuama dengan tepi aktif
berbatas tegas, menyembuh di tengah. Pada bagian tepi
ditemukan papul eritem
Lesi pada lipat paha kanan & kiri
Hasil pemeriksaan mikroskopik kerokan kulit dengan KOH 20% didapatkan jamur/hifa (+) yang bersekat.
RESUME Seorang perempuan usia 37 tahun, datang ke Poli
klinik kulit dan kelamin RSUD Cianjur dengan keluhan bercak-bercak kemerahan yang terasa gatal di kedua lipat paha, dan sekitar anus sejak ± 5 bulan yang lalu. Lesi pertama kali muncul berupa makula eritem di lipatan paha kiri disertai vesikel berukuran kecil yang terasa gatal 5 bulan yang lalu. Lesi kemudian digaruk, keluhan bertambah dan terlihat semakin melebar disertai papul-papul yang eritem dan berskuama di bagian tepinya. Kemudian lesi menyebar ke lipat paha kanan dan daerah anus.
Pruritus bertambah terutama bila berkeringat. Keluhan ini merupakan ketiga kalinya dialami pasien sejak 3 tahun ini.
alergi terhadap makan dan obat disangkal. Selama 5 bulan ini pasien sudah berobat ke dokter dan diberi obat (salep dan obat minum tetapi tidak hafal jenis obatnya), namun tidak ada perubahan.
Status generalisata tidak ditemukan adanya kelainan. Status dermatologikus ditemukan distribusi regioner, A/R kedua lipat paha kanan dan kiri,dan sekitar anus. Lesi multipel, berbentuk lonjong, permukan sebagian rata dan sebagian menimbul, berwarna merah, kering, dengan pinggiran lesi aktif, berbatas tegas, di bagian tengahnya mengalami penyembuhan dengan diameter terkecil 0,1 cm dan diameter terbesar 0,4 cm.
Efloresensi: Macula eritematosa disertai skuama dengan tepi aktif berbatas tegas, menyembuh di tengah. Pada bagian tepi ditemukan papul-papul eritem
Hasil pemeriksaan mikroskopik kerokan kulit dengan KOH 20% didapatkan jamur/hifa (+) yang bersekat
DIAGNOSA
DIAGNOSIS BANDING Tinea Cruris
Kandidiosis intertriginosa
Eritrasma
DIAGNOSIS KERJA
Tinea Cruris
PENATALAKSANAAN
Umum :
Menjaga kulit tetap kering
Mengurangi kegiatan yang banyak menimbulkan keringat
Menggunakan pakaian yang longgar
Gunakan pakaian dalam yang mudah menyerap keringat,
Mengganti pakaian jika pakaian lembab karena keringat
Menghindari garukan
Khusus :
Topikal Ketokonazol cream 2%
Sistemik Ketokonazol tablet 1 x 200 mg selama 2-4
minggu
CTM 3 x 4 mg/hari
PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam
ANAMNESIS HASIL LAB PEMERIKSAAN FISIK
Hifa panjang bersekat
Tinea Cruris
• Pruritus di daerah inguinalis, daerah anus.• Pruritus jika
berkeringat• Riw. yg sama
sebelumnya• Anggota
keluarga (-)
• Makula eritema• Skuama • tepi aktif
berbatas tegas, menyembuh di tengah. • Papul eritem• A/R inguinalis,
daerah anus
ANALISA KASUS
TINJAIAN PUSTAKA
DERMATOFITOSIS
Definisi Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan
yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita.
Etiologi
Golongan jamur dermatofita ini dpt mencernakan keratin,
terdiri dari 3 genus :
1. Trichophyton
2. Microsporum
3. Epidermaphyton
EPIDEMIOLOGI
Ditemui diseluruh dunia dan paling banyak di daerah tropis.
Laki-laki lebih banyak daripada perempuan
Klasifikasi
berdasarkan lokasi diantaranya : Tinea kapitis, dermatofitosis pada kulit dan
rambut kepala.
Tinea barbe, pada dagu dan jenggot.
Tinea kruris, pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah.
Tinea pedis et manum, pada kaki dan tangan.
Tinea unguium, pada kuku jari tangan dan kaki.
Tinea korporis, pada bagian lain yang tidak termasuk bentuk 5 tinea di atas.
Cara penularan
Penularan secara langsung
Penularan langsung dapat secara fomitis, epitel, rambut yang mengandung jamur baik dari manusia, binatang, atau tanah.
Penularan tidak langsung
melalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur, pakaian debu
TINEA KRURIS
Tinea cruris mempunyai nama lain eczema marginatum, jockey itch, ringworm of the groin, dhobie itch.
Mengenai regio inguinalis dan dapat meluas ke sekitar anus, intergluteal sampai ke gluteus.
Dapat pula meluas ke supra pubis dan abdomen bagian bawah.
Etiologi tersering Epidermophyton floccosum,
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
rasa gatal dan kemerahan di tempat predileksi
Gatal meningkat jika banyak berkeringat.
Memiliki riwayat yang sama sebelumnya
Pasien berada pada tempat yang beriklim agak lembab, memakai pakaian ketat, bertukar pakaian dengan orang lain, aktif berolahraga, menderita diabetes mellitus.
Pemeriksaan fisik lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri
atas papul eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang tetapi daerah pinggiran aktif.
polisiklik
Lesi-lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah
Jika kronis atau menahun maka efloresensi yang tampak hanya makula hiperpigmentasi dengan skuama diatasnya dan disertai likenifikasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dengan sediaan basah
didapatkan hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat, dan bercabang, maupun spora berderet (artrospora) pada kelainan kulit yang lama atau sudah diobati
Pembiakan
untuk mengetahui spesies jamur penyebab, dilakukan bila perlu.
DIAGNOSIS BANDING
Candidosis intertriginosa
pada lipat paha mempunyai konfigurasi hen and chicken, biasanya basah dan berkrusta.
Pada wanita ada tidaknya fluor albus dapat membantu pengarahan diagnosis.
Pada penderita-penderita diabetes melitus, penyakit ini sering dijumpai.
Eritrasma :
Sering lokalisasinya di sela paha.
Efloresensi yang sama, yaitu eritema dan skuama, pada seluruh lesi merupakan tanda-tanda khas.
Pemeriksaan dengan lampu Wood ditemukan adanya fluoresensi merah (coral red).
DIAGNOSIS BANDING
kandidosis intertriginosa
Penatalaksanaan
Umum edukasi
Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering
Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat menyebabkan infeksi.
Jaga kebersihan kulit dan kaki
Bila berkeringat keringkan dengan handuk dan mengganti pakaian yang lembab
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat seperti katun, tidak ketat dan ganti setiap hari.
Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan handuk yang digunakan penderita harus segera dicuci dan direndam air panas.
Khusus
Obat topikal
Clotrimazole kream 1%, solution, lotion. Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu
Mikonazole cream 2%, solution, lotio, bedak. Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu
Econazole cream 1%. Diberikan 2-4 kali sehari selama 2-4 minggu
Ketokonazole cream 2 %. Diberikan selama 2-4 minggu.
Oxiconazole cream 1%. Diberikan selama 2-4 minggu.
Khusus
Obat Sistemik
Griseofulvin, dosis 0.5 – 1 g untuk dewasa dan 0.25 – 0.5 g untuk anak-anak atau 10 -25 mg/kgBB
Ketokonazol, 200 mg per hari selama 10 hari – 2 minggu
Itrakonazole, 2x 100-200 mg/hr slama 3 hari utk org dewasa, 3-5mg/kg/hr utk anak2
KOMPLIKASI
Tinea cruris dapat terinfeksi sekunder oleh candida atau bakteri yang lain.
Pada infeksi jamur yang kronis dapat terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.
PROGNOSIS
Penyakit ini bersifat akut atau menahun, bahkan dapat berlangsung seumur hidup.
Akan tetapi dengan diagnosis dan terapi yang tepat dan kelembapan serta kebersihan kulit selalu dijaga Prognosis penyakit ini baik.
TERIMA KASIH