Tinea Unguium (Onikomikosis)

11
Tinea Unguium (Onikomikosis) Niswati Handayani 13.159

description

tinea

Transcript of Tinea Unguium (Onikomikosis)

Tinea Ungulum

Tinea Unguium (Onikomikosis)Niswati Handayani13.159Definisi Infeksi jamur dermatofitosis yang terjadi pada kuku, awalnya menyerang bagian permukaan dan tepi luar kemudian menyerang bagian bawah kuku

Etiologi T. mentagrophytes (19,8%) , T. rubrum (70%), E. floccosum (2,2%), sisanya jamur dermatofita lainnya

Epidemiologi Lebih sering terjadi pada orang dewasaMenyerang pria dan wanitaInsiden lebih tinggi pada daerah tropisOrang yang bekerja dengan air kotor rentan terkena penyakit iniKeadaan basah dan lembab -> faktor predisposisi

Patogenesis Onikomikosis diebabkan oleh jamur dermatofita keratinolitik-> butuh keratin untuk hidup -> keratin dikuku diambil oleh jamur -> kuku menjadi rapuh dan rusakT. Mentagrophytes -> enzim proteolitik -> menghancurkan lempeng kuku

Gejala klinisKuku menjadi rusak, rapuh, dan warnanya menjadi gelap yang dimulai dari daerah distal (perimarginal) atau proksimalDibawah kuku tampak detritus yang mengandung elemen-elemen jamurPada infeksi ringan tampak bercak putih dan kasar dipermukaan kuku (leukonikia)Lokasi : semua kuku jari kaki dan tangan, namun lebih sering pada jari kakiDiagnosis Anamnesis Px fisik Px penunjangKerokan kuku + KOH 40% -> ditemukan hifa maupun sporaKerokan skuama diatas maupun dibawah kuku -> koloni jamurDiagnosis banding Onikodistrofi candida albicans -> biasanya lesi dimulai dari proksimalOnikodistrofi akibat trauma : didahului oleh trauma yang kemudia menimbulkan kerusakan kukuPsoriasis : terjadi pada bagian kulit yang lain, terdapat gambaran nail pitting dan onikolisis tetesan minyak warna coklat kemerahanPenatalaksanaan Umum : meningkatkan kebersihan diri dan lingkunganTopikal :Bifonazol-urea : kombinasi derivat azol, yakni S. Bifonazol 1% dengan urea 40% bentuk salep (melisiskan kuku yg rusak sehingga penetrasi anti jamur meningkat)Amorofilin : besifat fungisidal. Digunakan dalam bentuk car kuku konentrasi 5%Siklopiroksolamin : digunakan dalam bentuk cat kuku

SistemikFlukonazol : dosis kontinyu 100mg/hari atau dosis mingguan 150mg diberikan selama 6-12 bulanItrakonazol : dosis kontinyu 200mg/hari selama 3 bulan Terbinafin : dosis 250mg/hari secara kontinyu selama 3 bulanPrognosis 1 iantara 5 kasus onikomikosis tidak memberi respon yang baik. Penyebab kegagalan diduga akibat diagnosis tidak akurat atau salah identifikasi penyebab. Mengindari sumber penularan misalnya sepatu lama atau kaos kaki yang mengandung spora jamur perlu diperhatikan untuk menghindari kekambuhan