Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

90
Lampiran Kuisioner Pedoman Pertanyaan TINDAKAN POLITIK PEMILU YANG DILAKUKAN PEREMPUAN MARGINAL (Studi Kasus Pemandu Karaoke Kaum Marginal di Sarirejo Kota Salatiga) Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan kesadaran politik perempuan marginal di Desa Sarirejo dalam Pemilu 2014 2. Mendeskripsikan tindakan politik kritis perempuan marginal di Desa Sarirejo dalam Pemilu 2014 3. Menjelaskan dialektika kesadaran politik dan tindakan politik perempuan marginal dalam Pemilu 2014 Item pertanyaan Ad. 1. Memperoleh gambaran sejarah dan identitas Desa Sembir Kota Salatiga dalam konteksgeneologisnya. 1.1 Apa arti nama Desa Sembir? 1.2 Bagaimana sejarah desa Sembir, sampai terbentuknya sekarang? 1.3 Apa bedanya Desa Sembir dahulu dengan yang sekarang? 1.4 Apakah identitas tersebut (sebenarnya) penting dipertahankan? Alasannya? 1.5 Apakah dengan adanya konsep wisata karaoke Sembir masih tetap banyak peminatnya? Kalau iya alasannya apa? 1.6 Apakah ada ukuran hidup yang berhasil dalam kehidupan masyarakat Desa Sembir? Apakah sudah tercapai? Jelaskan. Apakah belum tercapai? Jelaskan Ad. 2. Memperoleh profil informan (modal sosial) 2.1 Siapa nama anda? (L/ P) 2.2 Dimana alamat tempat tinggal anda? 2.3 Berapa usia anda? 2.4 Apa pendidikan terakhir anda? 2.5 Sejarah pekerjaan? 2.6 Apa pekerjaan utama anda? 2.7 Apa pekerjaan sampingan anda? 2.8 Apa status pernikahan anda? 2.9 Bila sudah menikah, berapa anak anda? 68

Transcript of Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Page 1: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran Kuisioner

Pedoman Pertanyaan TINDAKAN POLITIK PEMILU YANG DILAKUKAN

PEREMPUAN MARGINAL (Studi Kasus Pemandu Karaoke Kaum Marginal di Sarirejo Kota

Salatiga)

Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan kesadaran politik perempuan marginal di Desa Sarirejo

dalam Pemilu 2014 2. Mendeskripsikan tindakan politik kritis perempuan marginal di Desa Sarirejo

dalam Pemilu 2014 3. Menjelaskan dialektika kesadaran politik dan tindakan politik perempuan

marginal dalam Pemilu 2014

Item pertanyaan

Ad. 1. Memperoleh gambaran sejarah dan identitas Desa Sembir Kota Salatiga dalam konteksgeneologisnya.

1.1 Apa arti nama Desa Sembir? 1.2 Bagaimana sejarah desa Sembir, sampai terbentuknya sekarang? 1.3 Apa bedanya Desa Sembir dahulu dengan yang sekarang? 1.4 Apakah identitas tersebut (sebenarnya) penting dipertahankan?

Alasannya? 1.5 Apakah dengan adanya konsep wisata karaoke Sembir masih tetap banyak

peminatnya? Kalau iya alasannya apa? 1.6 Apakah ada ukuran hidup yang berhasil dalam kehidupan masyarakat Desa

Sembir? Apakah sudah tercapai? Jelaskan. Apakah belum tercapai? Jelaskan

Ad. 2. Memperoleh profil informan (modal sosial) 2.1 Siapa nama anda? (L/ P) 2.2 Dimana alamat tempat tinggal anda? 2.3 Berapa usia anda? 2.4 Apa pendidikan terakhir anda? 2.5 Sejarah pekerjaan? 2.6 Apa pekerjaan utama anda? 2.7 Apa pekerjaan sampingan anda? 2.8 Apa status pernikahan anda? 2.9 Bila sudah menikah, berapa anak anda?

68

Page 2: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

2.10 Berapa usia anak anda? 2.11 Apa pendidikan terakhir anak anda? 2.12 Berapakah pendapatan kotor anda perhari/ minggu/ bulan? 2.13 Berapakah pengeluaranl anda perhari/ minggu/ bulan?

Ad. 3. Memperoleh profil informan dalam berorganisasi/ komunitas 3.1 Apa anda tergabung dalam salah satu organisasi di tempat tinggal anda

sekarang? Jelaskan! 3.2 Berapa lama anda tergabung dalam komunitas anda saat ini? 3.3 Apa jabatan anda dalam komunitas wilayah anda saat ini? 3.4 Apa komunitas anda memberikan pendidikan politik menjelang pemilu?

Jelaskan! Ad. 4. Memperoleh pengalaman informan dalam pendidikan politik 4.1 Jika anda mendapatkan pendidikan politik, bagaimana anda

memperolehnya? Jelaskan! 4.2 Apa harapan anda dengan adanya pendidikan politik yang dilakukan

komunitas anda, bila ada tolong jelaskan! 4.3 Apa yang anda dapatkan dari pendidikan politik? Jelaskan! 4.4 Jika anda tidak mendapatkan pendidikan politik, apa yang anda lakukan?

Jelaskan! Ad. 5. Mendeskripsikan kesadaran politik perempuan marginal di Desa

Sarirejo dalam Pemilu 2014 5.1 Apa arti/ makna pemilu menurut pendapat anda? 5.2 Apa pemilu kemarin berguna atau tidak bagi anda dan komunitas anda?

Jelaskan! 5.3 Apa penting anda berperan aktif dalam pemilu? Jelaskan! 5.4 Apa penting suara anda dikhawal? Jelaskan! Ad.6. Memperoleh gambaran sosok pemilih yang cerdas dan bertanggung

jawab dalam pemilu 2014 6.1 Apa saja yang menjadi persoalan anda sebagai komunitas sarirejo?

Jelaskan! 6.2 Apa saja yang menjadi kebutuhan anda sebagai komunitas sarirejo?

Jelaskan! 6.3 Apa pendapat anda tentang calon legislatif yang anda kenal di daerah anda

atau sekitar wilayah anda? 6.4 Apa program calon legislatif kemarin sesuai dengan kebutuan masyarakat,

khususnya di wilayah anda?

69

Page 3: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ad. 7. Memperoleh gambaran perempuan marginal dalam mengawal dan

mengontrol suara mereka dalam pemilu 7.1 Apa pendapat anda tentang partai politik yang ada? 7.2 Apa ada program partai yang tepat untuk masyarakat, khususnya di

wilayah anda? 7.3 Partai politik apa yang menjadi favorit anda? Mengapa anda memilih

partai tersebut? Jelaskan! 7.4 Bagaimana partai politik itu mewakili atau menjawab kebutuhan anda? 7.5 Caleg mana (siapa) yang anda pilih? Mengapa anda memilih caleg

tersebut? 7.6 Apa masyarakat di wilayah anda sangat antusias saat pemilu 2014? 7.7 Apa pendidikan tentang pemilih dan pemilu sudah dilakukan di wilayah

anda? 7.8 Bagaimana anda membangun jejaring untuk kepentingan mengontrol suara

anda dan komunitas anda?

70

Page 4: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Ketua RW 09 desa Sarirejo kota Salatiga Hasil wawancara dengan Ketua RW 09 Sarirejo 9 Juli 2014

Febri : Namanya siapa bu?

Ketua RW : Bu Titik

Febri : Berapa umurnya bu?

Ketua RW : 62 tahun

Febri : Statusnya masih menikah bu?

Ketua RW : Iya mbak masih. Anak saya ada 2 tapi sudah berkeluarga semua.

Febri : Anak ibu pendidikan terakhirnya apa bu?

Ketua RW : Anak saya semua lulusan STM mbak.

Febri : Sudah jadi ketua RW berapa tahun?

Ketua RW : 3 tahun besok bulan juli selesai.

Febri : Pekerjaan tetap?

Ketua RW : Wirausaha

Febri : Kalau dulu ibu kerjanya apa ya?

Ketua RW : Dari dulu sih mbak saya itu wirausaha.

Febri : Sampingan?

Ketua RW : Tidak ada

Febri : Penghasilan perhari/ perbulan?

Ketua RW : 150 ribu per hari satu hari satu malam

Febri : Pengeluaran berapa?

Ketua RW : Pengeluaran sih banyak sering minus, soalnya kan punya cucu, sodara yang harus dibantu.

71

Page 5: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Biasanya pengeluaran berapa bu?

Ketua RW : Biasanya sehari bisa 50 ribu

Febri : Terus ini sudah nyoblos bu?

Ketua RW : Sudah

Febri : Jam berapa tadi bu?

Ketua RW : Tadi jam 8 saya, tadi saya disini 3 jam terus pulang masak dulu.

Febri : Nyoblos siapa bu?

Ketua RW : RHS lho, (sambil ketawa).

Febri : Kenapa bu nyoblos yang tadi ibu coblos?

Ketua RW : Ya saya tadi nyoblos pak jokowi itukan pak jokowi sederhana, orang desa seperti saya, dan dia itu biar pun menjadi pejabat tapi dengan warga kecil perhatikan, dan dia mendatangi warga sampai kampong dipelosok-pelosok.

Febri : Apa harapan ibu kedepan?

Ketua RW : Ya semoga apa-apa murah.

Febri : Antusias warga tinggi atau tidak bu?

Ketua RW : Ya, kelihatannya tinggi

Febri : Kalau pemandu karaokenya pada nyoblos disini atau tidak bu?

Ketua RW : Pemandu karaoke tidak ada yang nyoblos disini ya ada yang pulang ada yang tidak. Dan yang tidak pulang saya tegur tadi. Saya juga mengancam kalau mereka hanya diam saja didepan rumah saya panggilkan satpol pp. “tidak bu, saya akan masuk” kata mereka.

Febri : Kenapa mereka tidak mau ikut nyoblos?

Ketua RW : Tidak tahu kenapa, soalnya saya mau tanya yang punya rumah tidak ada. Kalau ada yang punya rumah saya tanya sungguh.

Febri : Kalau untuk warga RW 09 ada sosialisasi pemilu bagi warga yang bukan asli RW 09?

72

Page 6: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ketua RW :Tidak, tidak ada mbak. Ya kalau dari PKK itu ada, tapi paling mengajak buat ikut nyoblos dalam rangka pesta rakyat, dan harus mematuhi peraturan.

Febri : Kalau disini paling banyak warganya memilih nomor berapa bu?

Ketua RW : Nomor dua

Febri : Kenapa bu?

Ketua RW : Gak tau, tapi yang saya tahu yang saya ceritakan tadi. Pak jokowi merakyat, sederhana, gak pandang bulu.

Febri : Kalau dari tadi pagi suasana TPS sepi atau ramai?

Ketua RW : Jadi mulai jam 7 itu sudah ramai, kalau siang sudah agak sepi, karena mereka pasti pada kerja. Karena yang kerja tidak libur, seperti pegawai toko dan lain-lain.

Febri : Kalau disini PKnya mayoritas orang mana bu?

Ketua RW : Wah, bermacam-macam mbak, itukan pada kontrak semua sistemnya. Kayak dari purwodadi, ambarawa, jawa timur, dll.

Febri : Kalau kabar tentang dolly yang di jawa timur itu mau di tutup ibu tahu?

Ketua RW : Tahu.

Febri : Itu pada lari kemari?

Ketua RW : Tidak ada, karena waktu rapat kemarin sudah ada ketentuan gak menerima anak baru dari dolly.

Febri : Tapi pemilu ini suasananya beda atau tidak?

Ketua RW : Beda mbak, ini warga banyak yang datang. Tapi beda dengan pileg kemarin, karena yang pilpres ini terlalu kepagian.

Febri : Kalau pileg kemarin memang mulai jam brp?

Ketua RW : Jam 8 sampai jam 3 sore. Kalau pilpres ini kan terlalu pagi.

Febri : Selama ini ada kendala apa, mungkin saat kampanye, atau mungkin ada tim sukses?

73

Page 7: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ketua RW : Tidak ada mbak. Tidak ada kampanye disini. Dan ada pun ya di GPD, saya juga heran kenapa tidak ada kampanye.

74

Page 8: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Hasil wawancara dengan Ketua RW 09 Sarirejo

Bu Titik : Pak camat dan bujuminten itu orang yang pertama tinggal di daerah sarirejo ini.

Febri : Itu tahun berapa bu?

Bu Titik : Tahunnya kok lupa ya, pokoknya saya bikin rumah diatas itu tahun 73 saya bikin rumah, tapi saya bikin rumah sudah banyak rumah. Jadi 73 kebawah harusnya 56-an itu sudah mulai ada rumah2. Terus saya lama-lama beli tanah disini di kotamadya. Terus ada orang masuk sini bikin rumah. Kalau tanah dulu disini 1 kapling 15 ribu. Saya dulu beli 3 kapling 45 ribu. Tempatnya bu klerek itu pindahan dari salatiga juga terus bu juminten itu pindahan dari salatiga juga. Dulu di salatiga juga ada lokalisasi di karanganyar. Kemudian karanganyar operasi terus digusur, kemudian cari tanah sini. Dan lurahnya yang namanya pak metro karyo mengijinkan. Tapi beliau sudah meninggal.

Febri : Adanya tempat lokalisasi disini tahun berapa?

Bu Titik : Berapa ya, saya sudah disini sudah ada tempat lokalisasi.

Febri : Dulu PSK sudah banyak atau belum?

Bu Titik : Ya belum, soalnya dulu cumin ada 3 rumah saja, 1 rumah 3-4 PSK. Paling banyak ya rumahnya pak camat ada 8 PSK. Setelah itu narik-narik mana yang mau jadi mucikari disini. Lama-lama ya banyak. Sampai sekarang. Hanya saja saya lupa kapan penutupan tempat lokalisasi sini. Nanti saya tanyakan dulu kapan ditutupnya, dan sejarah tentang lokalisasi sini. Setiap ada tamu, kalau ikut makan yang punya rumah waktu dulu itu 1000 rupiah, dan PSKnya itu paling rendah 1500-2000 rupiah. Itu sudah orang kaya yang kemari. Terus waktu dulu kan ada PKI itu kemudian PKI digerakkan buat jalan diatas. Yang bikin jadi jalan sampai jadi itu PKI. Sudah 80% jadi jalannya kemudian yang meneruskan orang sini.

Febri : Penting gak sih bu identitas nama sembir atau konsep lokalisasi tetap dipertahankan?

Bu Titik : Gaklah mbak. Soalnya kan sekarang juga sudah berubah jadi wisata karaoke. Kalau soal nama sembir harus dibiasakan mulai

75

Page 9: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

dari warga sarirejo sendiri menyebut daerahnya bukan lagi sembir tapi sarirejo. Soalnya sembir itu bukan di daerah sini juga mbak.

Febri : Semenjak konsep tempat ini dirubah jadi tempat karaokean, daerah sini tetap ramai atau tidak bu?

Bu Titik : Iya masih sih mbak. Soalnya kan sekarang orang-orang pada suka karaokean. Hanya saja tidak seramai yang dulu.

Febri : Warga sini ada ukuran untuk hidup gak?

Bu Titik : Maksudnya gimana ya mbak?

Febri : Umm, maksudnya warga sini merasa berhasil kalau melakukan apa gitu?

Bu Titik : Gak ada sih mbak. Soalnya orang-orang sini yang penting bisa makan, bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Udah itu aja.

Febri : Oh gitu ya bu... terus ibu di daerah sini gabung sama komunitas atau organisasi tidak? Kalau iya apa?

Bu Titik : Ya paling dasawisma atau PKK mbak. Saya kan juga ketua RW 09 jadi mesti ikut kegiatan-kegiatan dikampung.

Febri : Sudah berapa lama tergabung di organisasi itu bu?

Bu Titik : 3 tahun besok bulan juli selesai.

Febri : Memangnya jabatan ibu apa?

Bu Titik : Sayajadiketua RW 09 mbak.

Febri : Oya, ibu dapat pendidikan politik dari organisasi ibu?

Bu Titik : Tidak, tidak ada mbak. Ya kalau dari PKK itu ada, tapi paling mengajak buat ikut nyoblos dalam rangka pesta rakyat, dan harus mematuhi peraturan.

Febri : Kalau ibu mendapat pendidikan politik bagaimana ibu mendapatkannya?

Bu Titik : Ya ikut sosialisasi dari PKK tadi mbak.

Febri : Maksudnya caranya bagaimana ibu bisa dapat?

76

Page 10: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Bu Titik : Ya kan dari PKK kota mendapatkan penyuluhan tentang pemilu itu, kemudian disampaikan ditingkat kampung.

Febri : Memang kapan diadakannya itu?

Bu Titik : Wah, kapanya nok. Ibu lupa tuh. Yang jelas ada kok. Terus dari UKSW juga sempat kasih penyuluhan. Itu malah langsung sama KPUnya. Tapi memang tidak semua bisa hadir soalnya tempatnya kan muat orang sedikit.

Febri : Terus harapannya ibu dengan pendidikan politik yang diperoleh warga sini untuk pemilu seperti apa?

Bu Titik : Ya semoga warga tetap ikut nyoblos dan memilih sesuai dengan hati dan nurani mereka. Soalnya juga ini buat masa depan negara kita.

Febri : Apa aja sih bu yang di dapat dari ikut pendidikan politik?

Bu Titik : Ya bagaimana cara mencoblos mbak. Kalau soal dijelaskan tentang visi misi calon saya tidak dapat.

Febri : Misal ibu gak dapat pendidikan politik, apa yang ibu lakukan?

Bu Titik : Ya paling cari tau dari teman-teman atau nonton berita di telivisi mbak.

Febri : Sebenarnya apa makna pemilu buat ibu pribadi?

Bu Titik : Pemilu itu kan nantinya ganti seorang pemimpin.

Febri : Pemilu kemarin berguna gak sih buat ibu dan warga disini?

Bu Titik : Ya berguna sih mbak. Soalnya kan kita cari pemimpin yang lebih baik. Jadi mesti ikut nyoblos juga.

Febri : Sebenarnya apa sih yang jadi persoalan warga sini?

Bu Titik : Persoalannya ya banyak sebenarnya mbak. Mulai dari keuangan, pendidikan, sampai kesehatan. Karena di daerah sarirejo kebanyakan pemandu karaoke orang gak punya. Pendidikan juga paling lulus SMP. Kalau soal kesehatan ya sudah pasti penduduk rawan terkena penyakit karena dampak lokalisasi dulu. Kalau sekarang sih mungkin masih ada praktek seksual itu, tapi terselubung.

77

Page 11: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Terus apa sih yang jadi kebutuhan warga sini?

Bu Titik : Kebutuhannya ya itu tadi mbak. Pendapatan yang cukup, pekerjaan yang enak. Bisa mencukupi keluarga dan anak.

Febri : Menurut ibu penting gak ikut dan aktif dalam pemilu?

Bu Titik : Oh, iya penting. Itu kan untuk perubahan juga mbak. Jadi harus ikut nyoblos.

Febri : Terus penting atau tidak suara ibu dikhawal?

Bu Titik : Ya penting juga. Soalnya kan banyak sekali orang-orang yang nakal untuk ganti-ganti kertas coblosan punya orang. Tapi selama ini di sarirejo aman kok. Gak ada yang curang.

Febri : Ohh, terus apa tanggapan ibu soal calon-calon legislatif kemarin?

Bu Titik : Aduh, gak tau saya mbak.

Febri : Bu, kira-kira program-program partai yang ada tepat atau tidak dengan kebutuhan warga disini?

Bu Titik : Programnya apa saja saya tidak tau pastinya mbak.

Febri : Terus apa pendapat ibu tentang partai-partai yang ada?

Bu Titik : Semua partai sebenarnya bagus-bagus. Hanya saja saya juga tidak terlalu mengerti kerjanya partai itu apa-apa saja.

Febri : Terus bagaimana partai politik bisa menjawab kebutuhan warga sini bu?

Bu Titik : Ya paling tidak lapangan pekerjaan terbuka banyak. Anak-anak dapat pendidikan yang tinggi, apa-apa murah.

Febri : Kalau partai politik. Partai politik apa yang jadi favorit ibu? Dan mengapa partai itu?

Bu Titik : Gak ada mbak. Semua partai politik sama. Semua pingin Indonesia menjadi lebih baik lagi.

78

Page 12: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 2. Hasil Wawancara dengan Ketua LSM Tegar di desa Sarirejo kota salatiga Hasil wawancara dengan Ketua LSM Tegar pak Alfred 21 agustus 2014

Febri : Namanya siapa ya pak?

Responden : Alfred Lihurnia

Febri : Umurnya berapa?

Responden : 50 tahun

Febri : Pekerjaannya apa pak?

Responden : Di LSM-LSM mbak.

Febri : Kapan LSM Tegar ini mulai ada?

Responden : Tahun 2006 mbak.

Febri : Terus kenapa bapak tertarik bergerak di daerah Sarirejo?

Responden : Jadi saya merasa prihatin dengan masalah sosial yang ada terutama dibidang kesehatan, yang semakin meningkatnya jumlah penderita HIV/ AIDS. Kemudian saya mulai bergerak didaerah-daerah yang rawan terkena virus HIV itu.

Febri : Selain di Sarirejo daerah mana lagi yang bapak gerakkan?

Responden : Di daerah kabupaten Semarang mbak. Tepatnya di Kopeng dan Bandungan. Tapi sekarang Kopeng dan Bandungan sudah tidak terlalu rawan lagi pula LSM dari kabupaten Semarang juga sudah mulai bergerak. Jadi saya lebih fokus lagi ke Sarirejo saja.

Febri : Apa di Kopeng dan Bandungan juga sudah menggunakan nama LSM Tegar saat itu?

Responden : Iya mbak.

Febri : Itu serentak di tahun yang sama yaitu 2006 atau beda-beda saat terjun kewilayah Kopeng dan Bandungan?

Responden : Itu serentak mbak, di Sarirejo ya di Kopeng dan Bandungan.

79

Page 13: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Owh, iya pak. Terus kalau soal nama. Dulu Sarirejo kan lebih dikenal Sembir, sampai sekarang pun orang lebih familiar dengan nama Sembir. Itu bagaimana ceritanya pak?

Reponden : Jadi mbak, orang-orang itu salah kaprah. Sembir itu suatu kampong diatasnya Sarirejo. Yang daerah kebun karet naik itu lho mbak. Nah itu namanya kampong Sembir. Cuman orang-orang taunya Sembir itu ya Sarirejo itu, padahal bukan. Nah yang orang-orang Sembir asli juga marah kalau daerah mereka sering dibuat ejek-ejekan dalam makna negatif. Makannya orang-orang Sarirejo sekarang juga gak mau daerah mereka disebut Sembir, maunya ya desa Sarirejo.

Febri : Owalah. Terus tingkat kesadaran pemandu karaoke (PK) saat ini dalam bidang kesehatan menurut bapak meningkat atau sama saja?

Responden : Walah mbak, sekarang ini sudah meningkat ya kira-kira 80%. Dulu itu saya harus datangi satu-satu PK-PKnya supaya mereka mau diperiksa. Sekarang tinggal dikentongi saja dari balai pertemuan mereka sudah dating sendiri.

Febri : Umm, terus LSM Tegar itu berdiri sendiri atau bekerja sama dengan pemerintah pak?

Responden : Berdiri sendiri dan saat itu kita belum bekerja sama dengan pemerintah. Nah, waktu saya melakukan pendekatan kepemerintah baru dinas kesehatan merespon. Mereka mau berkerja sama.

Febri : Pak, saat belum bekerja sama dengan pemerintah apa yang dilakukan LSM Tegar di daerah yang rawan terkena virus HIV tadi?

Responden : Ya cumin melakukan penyuluhan atau sosialisasi saja mbak. Kita memberikan penyadaran bagi PK-PK saat itu. Memberikan penyadaran bagi orang lain itu kan gak mudah mbak. Sudah sampai saat ini saja kami merasa senang.

Febri : Lalu kegiatan apa saja yang diberikan LSM Tegar selain pemeriksaan rutin tiap minggunya?

Responden : Dulu sempat kita memberikan pelatihan wirausaha atau keterampilan, ya seperti menjahit. Tapi ya gak semuanya kemudian tertarik untuk berpindah profesi mbak. Paling cuman 1-2 orang saja yang akhirnya pulang kampong dan beralih pekerjaan.

80

Page 14: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Owh, kemudian pak, dulu Sarirejo ini kan dikenal sebagai tempat lokalisasi, tapi sekarang-sekarang ini berubah menjadi tempat wisata karaoke, itu sejak kapanya pak?

Responden : Sebenarnya itu masih digodog dari pemerintah daerah dan dinas pariwisata mbak. Apakah nantinya Sarirejo tetap menjadi lokalisasi, atau ditutup atau justru berubah menjadi tempat wisata karaoke. Nah, keputusannya bulan oktober ini. Tapi warga sendiri sudah membiasakan diri dengan merubah daerah mereka menjadi kawasan wisata karaoke, namun tidak menutup kemungkinan masih dilakukan sistem lokalisasi tadi, hanya saja ditutupi dengan tempat karaoke itu.

Febri : Umm, terus pak apa sampai sekarang PK-PK itu apa juga masih bekerja selayaknya PSK-PSK pak?

Responden : Iya itu pasti, dan paling dilakukan di kost-kostan mereka atau mes. Cuman ya sembunyi-sembunyi. Tapi PK-PK itu kalau disebut PSK tidak mau. Mereka maunya disebut PK, dan saya kalau memberikan surat keterangan untuk mahasiswa yang melakukan penelitian dengan nama PK Sarirejo. PK-PK itu saja juga setiap bertemu saya pasti curhat, apapun itu.

Febri : Owh, berarti mereka sudah merasa nyaman sama bapak dalam artian sebagai konsultanya pak?

Responden : Iya pasti itu mbak. (dilanjutkan dengan kami tertawa).

81

Page 15: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 3. Hasil Wawancara dengan Ketua KPPS 22 RW 09 desa Sarirejo kota Salatiga Wawancara dengan ketua KPPS TPS 22 Desa Sarirejo 9 Juli 2014

Febri : KPPS namanya bapak siapa?

Ketua KPPS : Pak Sutono

Febri : Umurnya berapa?

Ketua KPPS : 70 tahun.

Febri : Kenapa bisa jadi ketua KPPS diminta atau kesediaan sendiri?

Ketua KPPS : Itu karena dari tahun 77 tinggal disini itu setiap ada pemilihan umum, pilkada, pileg, ketuanya pasti saya. Karena disini dulu termasuk daerah tertinggal.Masalahnya dulu sini bekas lokalisasi, jadi banyak yang gak sekolah, saya dianggap kemampuannya lebih jadi dianggap paling lebih.

Febri : Lhoh, memang sejarahnya sembir itu seperti apa pak?

Ketua KPPS : Sebenarnya desa ini bukan sembir namanya tapi Sarirejo mbak. Hanya gara-gara sarirejo dekat dengan daerah yang namanya sembir maka orang-orang menyebutnya sembir. Terus kira-kira 15tahun yang lalu daerah sini merupakan tempat lokalisasi, kemudian berubah menjadi wisata karaoke. Kemudian orang-orang dibiasakan menyebut daerah ini dengan sarirejo. Tapi tetap saja susah mbak. Karena orang-orang taunya daerah sini ya sembir. Nah, terus banyak orang yang datang ke sarirejo ini untuk bekerja. Jadi dari dulu PSK-PSKnya itu kebanyakan orang pendatang mbak. Sampai sekarang PSK disebut jadi PK pemandu karaoke juga masih banyak orang luarnya. PK-PK ini juga banyak yang hanya lulus SD, SMP atau bahkan tidak sekolah. Makannya saya karena lebih tua dan berpengalaman makannya diminta setiap pemilu jadi ketua KPPS. Hanya ini yang terakhir saja. Karena saya sudah semakin tua, dan semakin berat. Biar yang muda-muda yang menggantikan saya mbak.

Febri : Terus pak ada bedanya gak sarirejo yang dulu dengan sarirejo yang sekarang?

82

Page 16: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ketua KPPS : Kalau beda pasti ada mbak. Dulu disini tempat lokalisasi sekarang jadi tempat wisata karaoke. Terus dulu ramai sekali sekarang ya lumayanlah mbak.

Febri : Kenapa pak sampai dulu ramai sekarang tidak?

Ketua KPPS: Ya karena disini jadi tempat wisata karaoke itu mbak. Di Salatiga kan tempat-tempat karaokean kan banyak. Jadi coro-corone kalah saing mbak. Tapi gaklah, disini juga masih tetap ada pelanggan setia kok.

Febri : Terus penting atau tidak pak mempertahankan identitas daerah sini yang dulu tempat lokalisasi sekarang berubah?

Ketua KPPS : Ya penting sih mbak. Soalnya kan itu ciri khas daerah sini. Tapi kalau memang harus berubah ya berubah mbak.Karena kalau gak berubah tempat ini nanti bisa-bisa ditutup. Soalnya dari pihak pemerintahan kota juga sudah kasih peringatan untuk merubah. Tapi ya memang harus dibiasakan dengan keadaan yang baru sekarang mbak. Mulai dari penyebutan nama desa sarirejo sampai aktivitasnya disini.

Febri : Terus untuk hidup apa ada ukuran keberhasilan dalam hidup gak pak?

Ketua KPPS : Maksudnya mbak?

Febri : Ya maksudnya orang-orang sini merasa berhasil kalau mereka seperti apa?

Ketua KPPS: Oh, orang-orang sini merasa berhasil kalau mereka hidup berkecukupan. Paling gak, bisa nyekolahin anak-anaknya sampai tinggi.Ya belum sepenuhnya sih mbak semua warga disini bisa nyekolahin anaknya sampai tinggi.

Febri : Bapak dulu sekolah terakhir apa?

Ketua KPPS : Tamat SMP

Febri : Pekerjaan tetap?

Ketua KPPS : Swasta, buka usaha karaokean mbak.

Febri : Sebelumnya bapak bekerja apa?

83

Page 17: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ketua KPPS : Dulu saya itu buruh mbak. Disuruh kerja apa saja mau. Nah, semenjak anak saya sudah banyak yang berkeluarga saya buka usaha karaokean. Itu kapannya saya lupa mbak.

Febri : Pekerjaan sampingan?

Ketua KPPS : Buruh

Febri : Buruh apa pak?

Ketua KPPS : Ya buruh apa aja mbak. Kalau ada orang butuh tenaga saya pasti saya kerjakan.

Febri : Penghasilan perhari/ perbulan berapa?

Ketua KPPS : Ya paling 1,5 juta

Febri : Kalau pengeluarannya berapa pak?

Ketua KPPS : Pengeluaran lebih karena punya usaha karaoke tapi kecil, roomnya cuman 1, PK gak ada kadang PK bawa sendiri tapi gak ada, jadi gak cukup kadang2 1,5 juta-2 juta.

Febri : Punya anak berapa pak?

Ketua KPPS : Anak saya 5 cuman sudah kerja semua, saya dirumah sama cucu saya, perempuan, masih sekolah SMK kelas 3, baru naik kelas.

Febri : Terus bapak tergabung dalam suatu organisasi atau komunitas tidak?

Ketua KPPS : Ya saya terdaftar dalam organisasi seperti PKK bapak-bapak, dan paguyuban karaoke. Iya saya hanya menjadi anggota mbak, kegiatannya paling cuman kumpul-kumpul saja dan bahas soal kampung mau ada kegiatan apa.

Febri : Bapak gabung dengan komunitas atau organisasi bapak sekarang semenjak kapan?

Ketua KPPS : Waduh, saya lupa mbak sudah berapa lama saya bergabung. Semenjak saya punya karaokean itu mbak. Saya lupa kapan tepatnya mbak. Kalau gak salah baru-baru ini juga mbak. Mungkin sudah 4 tahun ini.

Febri : Jabatan bapak di organisasi sebagai apa?

84

Page 18: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ketua KPPS : Ya anggota itu mbak.

Febri : Di organisasi atau komunitas bapak ada pendidikan politik atau tidak?

Ketua KPPS : Kalau soal politik atau pendidikan politik itu tidak disampaikan cara-cara memilihnya sama paguyuban. Hanya saja Cuma dihimbau kalau pas pemilu besok harus tertib, nyaman dan aman.Hanya saja kemarin sempat ada kegiatan sosialisasi dari UKSW untuk kasih penyuluhan tentang pemilu, nah saya hadir tapi tidak masuk kedalam. Yang saya tahu hanya bagaimana tata cara pemilihan. Terus memilih sesuai hati, jangan ada paksaan atau iming-iming.Begitu mbak.

Febri : Kalau bapak mendapatkan pendidikan politik bagaimana bapak mendapatkannya?

Ketua KPPS : Saya gak dapat pendidikan politik itu mbak, tapi saya belajar dari baca koran dan berita di telivisi. Ya paling tentang calonnya siapa-siapa, terus nonton acara debat calon presiden kemarin. Ya semua calon bagus. Hanya saja memang kita harus memilih yang tegas dan penuh tanggung jawab mbak. Biar negara ini kembali aman dan gak ricuh.

Febri : Lalu apa yang bapak dapatkan dari mengikuti pendidikan politik tadi?

Ketua KPPS : Ya bagaimana saya memilih dengan bijak dan sesuai dengan hati saya mbak.

Febri : Terus kalau bapak gak dapat pendidikan politik, apa yang bapak lakukan biar bapak mengerti?

Ketua KPPS : Ya, saya cari tau berita lewat koran dan telivisi tadi mbak.

Febri : Makna pemilu sendiri untuk bapak sebenarnya apa sih?

Ketua KPPS : Apa ya mbak ya. Paling pemilu itu pesta rakyat yang nanti rakyat memilih seorang pemimpin dengan pilihannya masing-masing, untuk membuat negara kita menjadi lebih baik lagi.

Febri : Pemilu kali ini berguna atau tidak pak untuk kita semua menurut bapak?

85

Page 19: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ketua KPPS : Ya bergunalah mbak. Kan soalnya kita juga butuh pemimpin yang baru untuk membuat keadaan menjadi lebih baik lagi.

Febri : Oh…sebenarnya yang menjadi persoalan di daerah sarirejo sendiri apa sih pak?

Ketua KPPS : Persoalannya itu ya paling soal ekonomi mbak. Soalnya kebanyakan warga sari rejo itu warga gak punya.

Febri : Terus yang jadi kebutuhan warga disini apa pak?

Ketua KPPS : Sebenarnya yang kami butuhkan itu hidup yang serba berkecukupan, cari kerja gak susah, sekolah murah, apa-apa juga murah.

Febri : Pak, kalau menurut tanggapan bapak berperan aktif dalam pelaksanaan pemilu itu penting gak pak?

Ketua KPPS : Wah, ya penting mbak. Soalnya saya kan termasuk orang yang di tuakan di daerah ini. Jadi saya juga harus memberi contoh yang baik buat anak-anak muda.

Febri : Terus menurut bapak, suara bapak perlu dikhawal atau tidak?

Ketua KPPS : Ya kalau itu penting juga mbak. Apalagi saya sekarang jadi ketua KPPS jadi memang harus mengawal dari awal sampai akhir. Ya kalau pun saya gak jadi ketua KPPS saya juga tetap mengawal suara, karena takutnya nanti kalau terjadi kecurangan.

Febri : Kalau pendapat bapak tentang calon-calon legislatif yang kemarin gimana pak?

Ketua KPPS : Kalau kemarin caleg-caleg gak ada yang dari daerah sini mbak. Cuman yang saya tahu ya biasa mbak, kalau caleg-caleg itu banyak janjinya. Dan setelah jadi ya diam saja gak perjuangin rakyat kecil kayak saya gini ini. Ya saya ikut nyoblos. Lagian saya kan masih ketua KPPS. Ya kalau pemilihan legislative kemarin saya coblos saja sesuka saya. Saya kemarin coblos partai PDIP mbak.Iya karena daerah sini juga kebanyakan PDIP.

Febri : Memangnya bapak tau program-programnya itu tentang apa saja?

Ketua KPPS : Nah, kalau itu saya kurang paham mbak.

86

Page 20: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Oh, iya pak. Kalau soal partai yang ada, apa pandangan tentang partai-partai ini?

Ketua KPPS : Ya terlalu banyak partai politik kan sekarang. Jadi saya juga bingung mereka kayak gimana. Yang saya tahu cuman PDIP, Golkar, PAN, Demokrat terus masih banyak lagi.Ya karena daerah sini kantong suranya PDIP ya sudah orang-orang sini pasti kebanyakan pilih PDIP.

Febri : Nah, tiap partai itu kana da programnya pak. Nah, apakah program partai-partai yang ada sudah tepat dengan kebutuhan warga disini?

Ketua KPPS : Kalau untuk soal program-program apa saja yang dibuat tiap partai saya gak tau mbak.

Febri : Kalau partai politik, partai politik apa yang jadi favorit bapak?

Ketua KPPS : Ya PDIP itu mbak, soalnya orang-orang sini banyak yang pilih PDIP. Apalagi memang kantong suaranya PDIP disini.

Febri : Kira-kira pak, bagaimana partai politik tadi bisa menjawab kebutuhan bapak?

Ketua KPPS : Ya dengan memenuhi kebutuhan saya. Yang sudah saya ceritakan tadi mbak.

Febri : Caleg mana yang kemarin bapak pilih?

Ketua KPPS : Asal pilih saja sih mbak. Soalnya banyak pilihannya.

Febri : Jadi pendidikan politik sudah diberikan di daerah sini ya pak?

Ketua KPPS : Ya sudah mbak. Ya dari UKSW tadi saya ceritakan itu to mbak.Tapi memang tidak semua mendapatkannya. Soalnya kemarin yang dapat undangannya hanya pemilik karaokean.Yang pemandu karaoke gak dapat.

Febri : Terus bagaimana bapak membangun jejaring untuk mengkhawal suara yang ada?

Ketua KPPS : Ya paling ngajak warga untuk mencoblos dan ikut memantau suara mereka.

Febri : Terus kalau antusias warga disini tinggi atau tidak?

87

Page 21: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ketua KPPS : Ya, biasa2 saja mbak, data itu ada 333 tapi yg hadir 271.

Febri : Jadi yang hadir sudah 80% ya pak?

Ketua KPPS : Iya mbak, kemarin pileg juga 271 daftarnya 304.

Febri : Tapi kalau pemilu ini ada kendala kah?

Ketua KPPS : Tidak ada mbak, disini kalau pemilu itu lancar, jadi sepertinya saya ini sudah berpengalaman, seperti anggota KPPS ini kan kayak cucu saya itu sudah nurut sama saya. Sebenarnya saya sudah ingin diganti, tapi sama mereka gak mau diganti, dan ini yang terakhir saya menjadi ketua KPPS biar diganti yang muda2.

Febri : Tadi ikut nyoblos pak?

Ketua KPPS : Iya mbak, tapi tidak dikasih tinta.

Febri : Kenapa?

Ketua KPPS : Lupa mbak tadi.

Febri : Nyoblos apa pak tadi?

Ketua KPPS : Saya ini kan rame, saya gasaki anak2 nyoblos prabowo

Febri : Kenapa nyoblos prabowo pak?

Ketua KPPS: Ya biar rame, soalnya biar dia ada suara juga. Kalau semua jokowi kasihan prabowo. Nda terhitung 1 atau 2 kan lumayan.

Febri : Tapi kalau warga disini suaranya kemana?

Ketua KPPS : Jokowi, soalnya PDInya kan banyak disini.

Febri : Harapannya bapak setelah presiden terpilih apa?

Ketua KPPS : Ya visi misi kan sama, pemerintah itu kan seperti visi misinya itu seperti hukum harus betul2 ditegakkan, terus jangan sampe ada kerusuhan, seperti jaman sekarang kan rusuh sekali, kalau ini bukan berarti saya mengingat2 zamannya pak Suharto tapi ternyata zamannya pak harto gak ada kerusuhan rakyatnya makmur semua. Ya gak tau salahnya dimana. Kalau tujuan saya pemilu itu yg penting keamanan, terus kesejahteraan rakyat juga penting, kemudian kan banyak pengangguran lulusan sarjana banyak yg

88

Page 22: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

nganggur, paling2 lulus sekolah SMP dan perlu dipikirkan itu. Kalau nanti yang jadi begitu2 saja kan percuma.

Febri : Kalau kebanyakan yang jadi pemilih tetap yang di TPS ini, warga asli sini atau pendatang?

Ketua KPPS : Warga sini gak ada yang asli sini, pendatang semua, saya warga salatiga tapi asli kendongan. Kalau dari KTP bukan asli sini gak ada, sebenarnya ada tapi terdaftar, tapi banyak yang gak masuk. Ada 29 anak2 PK terdaftar semenjak legislative, anak2 ini kan sering pindah tempat pindah tempat.

89

Page 23: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 4. Hasil Wawancara dengan Caleg kota Salatiga Hasil Wawancara dengan salah seorang caleg yang tidak terpilih

Febri : Namanya ibu siapa?

Caleg : Ibu sri suratni

Febri : Umurnya berapa?

Caleg :Umur 48 th

Febri : Pendidikan terakhir?

Caleg : SLTA

Febri : Sejarah pekerjaan?

Caleg : Dulu juga saya wiraswasta mbak, tapi jualan sembako.

Febri : Pekerjaan utama?

Caleg : Ya jualan soto ini mbak

Febri : Pekerjaan sampingan?

Caleg : Gak ada mbak.

Febri : Anaknya berapa bu?

Caleg : Ada 2 mbak, 1 kuliah udah semester akhir, yg satunya kelas 2 SMP

Febri : Pendapatan perbulan?

Caleg : Ya paling 500rbu sehari mbak. Sama ditambah gaji pensiunnya bapak.

Febri : Kalau pengeluarannya bu?

Caleg : Ya gak mesti mbak. Ini aja saya harus menyediakan 10 juta buat praktek anak saya ke semarang sama magelang.

Febri : Bapak kerja apa bu?

Caleg : Bapak pensiunan PNS bagian keamanan, tapi sampai sekarang masih sering diundang juga kalau disuruh melatih-melatih tim SAR kayak panjat tebing itu.

90

Page 24: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Gaji pensiunan berapa bu?

Caleg : Ya cuman 2 juta mbak.

Febri : Kalau di lingkungan rumah ibu ikut komunitas atau organisasi?

Caleg : Iya mbak, paling PKK dan dasawisma. Semenjak anak pertama saya belum lahir, saya sudah ikut kegiatan itu. Saya jadi bendahara PKK mbak dari 2008 sampai sekarang. Ya saya kan dipercaya buat jadi bendahara. Ya itu penilaian dari warga sendiri. Pernah juga jadi sekertaris, itu di dasawisma. Bapak kan dulu juga sempat jadi ketua RW. Jadi saya juga aktif banget. Kalau bapak dulu jadi ketua RW 3 tahun. Suami saya juga dekat dengan orang-orang dipemerintahan.

Febri : Terus kalau komunitas yang lainnya ada?

Caleg : Gak ada.

Febri : Terus sempat ikut pendidikan politik?

Caleg : Ya pernah mbak. Itu panjang sekali yang harus saya lakukan, ya saya sosialisasi kemana-mana, ya ikut organisasi di partai. Datang kesana rapat. Saya masuk partai demokrat. Khususnya di dalam partai sendiri saya ikut rapat.

Febri : Kenapa bisa masuk partai demokrat?

Caleg : Pertama saya gak nyangka bakal masuk partai demokrat. Karena sebelum democrat saya ditawarkan masuk di partai PDIP dulu. Kemudian dari pihak PKS juga minta saya jadi caleg. Kemudian ketua fraksi demokrat ngomong kebapak kalau saya diminta masuk kedemokrat mau gak. Tapi bapak bilang ya coba bilang ibu saya. Cuman saya masih belum yakin apa saya pantas buat jadi salah satu pemimpin nantinya, karena saya sadar saya gak punya kemampuan apa-apa. Hanya saja bapak bilang kalau saya harus coba saja. Apalagi saya kan aktif di lingkungan saya, apa itu penilaian partai sampai saya bisa dipilih untuk jadi calegnya. Ya itu untuk menambah pengalaman juga. Akhirnya saya menyetujui untuk jadi caleg di partai demokrat. Tapi saya juga pasrah sama Tuhan. Saya juga kalau soal dana juga gak biasa keluar banyak-banyak.

Febri : Berarti ibu sudah berapa tahun masuk kedalam partai democrat itu sendiri?

91

Page 25: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Caleg : Ya baru satu kali masuk yang kemaren, sebelum itu kan satu tahun dulu ikut dalam berbagai macam rapat, jadi dalam satu tahun itu harus mengikuti rapat terus baru bisa maju .

Febri : Kalau di PDIP ibu sempat bergabung?

Caleg : Ga pernah, karena kalau sudah masuk satu ga boleh masuk ke yang lain .

Febri : Ibu tau gasi program apa-apa saja kebutuhan orang –orang atau persoalan yang di hadapi masyarakat argomulyo sendiri?

Caleg : Ya banyak sekali, tapi kenapa saya di kalahkan karena uang ,kenapa disaat pertama-pertama menggebu-gebu untuk mendukung saya karena mungkin karakter saya baik ya , tapi karena semua karena uang mungkin dia lupa.

Febri : Kemarin ibu pas nyaleg keluar uang juga gak sih?

Caleg : Iya iya mbak. Ya meskipun cuman ngasih upah buat orang yang udah bantuin pasang poster saya dijalan-jalan dan nyebarin selebaran sama bikinin seragam buat ibu-ibu PKK di daerah saya, saya juga habis sekitar 15 jutaan mbak.

92

Page 26: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 5. Hasil Wawancara dengan Pemilik Karaoke Hasil wawancara dengan pemilik karaoke H-3 sebelum lebaran

Febri : Bukanya disini jam berapa?

Ibu Is : Jam 2 mbak

Febri : Namanya siapa bu?

Ibu Is : Is indarwati

Febri : Umurnya berapa?

Ibu Is : 34 tahun

Febri : Pendidikan terakhir?

Ibu Is : SMA

Febri : Asal daerah?

Ibu Is : Mungkiran, kecamatan kaliwungu, kab.semarang

Febri : Pekerjaan utama?

Ibu Is : Pengusaha karaoke

Febri : Dulu sebelum jadi pengusaha karaoke ibu kerja apa?

Ibu Is : Nyales rokok di desa-desa. Kemudian diajak teman kerja di sari rejo sini. Waduh, saya lupa kira-kira tahun berapa tapi saya sudah disini kira-kira 10 tahunan.

Febri : Pekerjaan sampingan?

Ibu Is : Tidak ada

Febri : Pendapatan?

Ibu Is : 1 juta perbulan

Febri : Pengeluaran?

Ibu Is : Perbulan 5,7 juta soalnya saya pinjam di bank.

Febri : Sudah menikah?

93

Page 27: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ibu Is : Sudah, punya anak 3 paling besar SMP kelas 2.

Febri : Pernah mendapatkan pendidikan politik?

Ibu Is : Tidak. Tidak dapat pendidikan politik itu mbak. Soalnya lagi bangun jadi repot. Kan paguyuban itu dipilihin wakil ketua, ketua, ya saya cuman jadi anggota. Jadi paling ikut kegiatannya yang 1 bulan sekali.

Febri : Ibu ikut komunitas atau organisasi? Kalau iya berapa lama?

Ibu Is : Ya baru 5 tahun ini mungkin saya ikut, tapi gak aktif. Paguyuban karaoke mbak.

Febri : Emangnya di komunitas paguyuban karaoke ibu menjabat sebagai apa?

Ibu Is : Dari dulu aku jadi anggota aja mbak.

Febri : Waktu ada sosialisasi tentang pemilu kemarin di balai desa ibu ikut? Ibu Is : Tidak mbak. Soalnya lagi bangun jadi repot.

Febri : Itu dari komunitas ibu, paguyuban karaoke yang sudah memberikan pendidikan politik atau tidak menjelang pemilu?

Ibu Is : Gak ik mbak. Sebenarnya saya dapat undangan mbak dari paguyuban, yang di undang itu pemilik karaoke. Penyuluhan tentang pemilu itu. Tapi saya sengaja gak datang. Soalnya malas mbak, paling juga cuman dikasih tau cara nyoblos aja.

Febri : Kalau memang ibu tidak dapat pendidikan pemilu, bagaimana ibu dapat pendidikan pemilu?

Ibu Is : Tidak. Tidak dapat pendidikan politik itu mbak. Soalnya lagi bangun jadi repot. Kan paguyuban itu dipilihin wakil ketua, ketua, ya saya cuman jadi anggota. Jadi paling ikut kegiatannya yang 1 bulan sekali.

Febri : Kalau misal ibu mendapatkan pendidikan politik, apa yang ibu harapkan dari pendidikan politik itu?

Ibu Is : Wah, gak mudeng saya mbak. Gak suka juga bahas soal politik-politik.

Febri : Terus sampai sekarang ibu ikut paguyuban karaoke?

94

Page 28: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ibu Is : Tidak ikut lagi mbak, soalnya kegiatannya paling sosialisasi pendapatan, pengeluaran aja.

Febri : Kalau memang ibu gak dapat dan gak ikut pendidikan politik kemarin, terus apa yang ibu lakukan saat pemilu kemarin?

Ibu Is : Ya ikut nyoblos. Pulang kerumah mbak di mungkiran. Tidak mbak, ya seneng aja nyoblosnya. Pak jokowi yang saya coblos. Karena orangnya sederhana.

Febri : Oh, gitu ya..terus disini memang ada berapa room bu?

Ibu Is : 3 kamar

Febri : Per room berapa?

Ibu Is : Room 45 ribu PK 50 ribu

Febri : Oh, kembali lagi ke komunitas ibu tadi kira-kira ada perbedaan atau tidak waktu ikut paguyuban atau tidak?

Ibu Is : Kan paguyuban itu dipilihin wakil ketua, ketua, ya saya cuman jadi anggota. Jadi paling ikut kegiatannya yang 1 bulan sekali.

Febri : Pendidikan politik sebenarnya penting tidak untuk ibu?

Ibu Is : Ya gak penting mbak, soalnya saya sudah sibuk dengan usaha saya.

Febri : Ibu nyoblos karena terpaksa atau tidak?

Ibu Is : Tidak mbak, ya seneng aja nyoblosnya. Pak jokowi yang saya coblos.

Febri : Kenapa pak jokowi bu?

Ibu Is : Karena orangnya sederhana

Febri : Memangnya makna pemilu buat ibu apa sih?

Ibu Is : Pemilu itu ya memilih calon pemimpin yang baru.

Febri : Terus pemilu kemarin itu berguna gak buat ibu dan warga disekitar rumah ibu?

95

Page 29: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ibu Is : Ah, biasa saja sih mbak. Orang saya juga gak dapat untung dari pemilu kemarin. Lagian malah saya rugi karena biaya lagi untuk ongkos balik.

Febri : Oh, terus sebenarnya yang menjadi persoalan buat warga di daerah sini apa ya?

Ibu Is : Apa ya mbak. Kalau kayak gituan saya gak ngerti. Coba mbak tanya yang lain aja nanti.

Febri : Terus yang menjadi kebutuhan ibu sendiri dan warga disini apa ya?

Ibu Is : Kalau kebutuhan ya pasti pingin hidup enak, semuanya kecukupan. Apa-apa murah mbak. Gak kayak gini. Cari uang susah, apa-apa mahal juga.

Febri : Kalau soal suara ibu, penting gak sih peran aktif ibu dalam pemilu?

Ibu Is : Biasa aja sih mbak, gak terlalu penting. Paling suara saya gak berpengaruh juga.

Febri : Terus penting gak sih suara ibu dikhawal?

Ibu Is : Wah, malas mbak mending saya habis nyoblos pulang rumah.

Febri : Oh, kalau soal calon legislatif kemarin apa pendapat ibu tentang calon-calonnya?

Ibu Is : Wah,calonnya siapa-siapa saja kemarin saya gak tau mbak. Aku kalau soal politik gak mudeng mbak. Tanya ke yang lain aja mbak.

Febri : Nah, kalau caleg-caleg ini nyalon kan pasti ada program, kira-kira programnya sesuai gak sama kebutuhan ibu atau warga disekitar sini?

Ibu Is : Kalau pun ada program dari caleg pasti cuman omongan saja mbak. Kalau udah terpilih juga pasti udah lupa sama janji-janjinya.

Febri : Umm, gitu ya bu. Terus apa pendapat ibu tentang partai-partai yang ada?

Ibu Is : Wah, mbak Tanya ke yang lain aja. Aku gak mudeng kalau soal politik soalnya.

96

Page 30: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Ada gak bu program partai yang tepat untuk warga disini?

Ibu Is : Gak tau aku mbak.

Febri : Oh, iya bu. Kalau partai politik, partai apa yang jadi favorit ibu?

Ibu Is : Paling yang saya tau cuman PDIP, Golkar, Demokrat. Itu saja saya biasa semua, gak ada yang favorit sih mbak.

Febri : Memangnya bagaimana partai politik itu bisa memenuhi kebutuhannya ibu?

Ibu Is : Ya, kalau apa-apa murah, cari kerja gampang, cari uang mudah itu baru mau saya pilih. Tapi selama gak ada perubahan malas aku buat milih mbak.

Febri : Terus caleg mana yang ibu pilih kemarin, dan kenapa pilih caleg itu?

Ibu Is : Kemarin itu aku cuman asal-asal nyoblos mbak. Soalnya aku juga gak kenal sama mereka. Dan mereka juga gak mengerti keadaanku dan apa yang menjadi kebutuhanku.

Febri : Pas pemilu kemarin warga di sini antusias gak dalam menyambut pemilu?

Ibu Is : Aduh, aku gak perhatikan mbak. Aku ngurusi awakku dewe wae durung genah wis ngurusi wong liyo mbak.

Febri : Kalau soal pendidikan pemilu tadi, daerah sini warganya sudah dapat pendidikan politik belum? Dan ibu juga sudah dapat atau belum?

Ibu Is : Gak ada mbak. Lagian kalau misal ada juga aku gak bisa datang. Soalnya aku lagi bangun tempat karaokeanku, jadi mesti nungguin tukang-tukangnya mbak.

Febri : Terus gimana caranya ibu membangun jejaring untuk mengontrol suara ibu?

Ibu Is : Halah mbak, setelah nyoblos kemarin aja aku langsung pulang kok. Percuma juga mbak ditungguin, buang-buang waktu aja. Gaweanku ning omah jek akeh kok.

Febri : Apa harapan ibu untuk pemimpin terpilih besok?

97

Page 31: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Ibu Is : Wah, gak mudeng mbak kalau aku yang kayak gitu-gitu.

98

Page 32: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 6. Hasil Wawancara dengan Pemandu Karaoke Senior Hasil wawancara dengan pemandu karaoke 14 agustus 2014

Febri : Namanya siapa mbak?

Responden : Tyas

Febri : Umurnya berapa?

Responden : 26 tahun

Febri : Mbak tau gak sejarahnya sembir ini gimana?

Responden : Aduh mbak, jangan tanya aku. Soalnya aku pendatang dan gak tau apa-apa tentang daerah sini.

Febri : Aslinya mana mbak?

Responden : Purwodadi

Febri : Kok bisa sampai sini gimana ceritanya mbak?

Responden : Ya gimana ya mbak, namanya juga butuh uang. Namanya juga kepepet.

Febri : Sudah punya anak mbak?

Responden : Sudah mbak, umurnya 11,5 th

Febri : Oh, pendidikan terakhirnya mbak apa?

Responden : Saya dulu SMEA mbak

Febri : Sebelum kerja disini mbak kerja dimana?

Responden : Saya baru kerja disini aja mbak. Kira-kira sudah 4 tahunan saya disini.

Febri : Terus pekerjaan utamanya mbak apa?

Responden : Ya cuman jadi pemandu karaoke aja mbak.

Febri : Ada pekerjaan sampingan gak mbak?

Responden : Gak ada sih mbak.

Febri : Memangnya mbak sudah menikah?

99

Page 33: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden : Saya sudah cerai sama suami saya mbak.

Febri : Oh, maaf ya mbak. Terus kalau boleh tau mbak anaknya berapa?

Responden : Anak saya baru 1 mbak. Ya sekarang ikut neneknya. Soalnya yang rawat ibu saya. Saya yang cari uang.

Febri : Usianya berapa memang mbak?

Responden : Sudah mbak, umurnya 11,5th

Febri : Kemarin ikut nyoblos mbak?

Responden : Iya

Febri : Pulang purwodadi berarti?

Responden : Iya mbak.

Febri : Nyoblos yang mana mbak?

Responden : Aku coblos semua. Saking bingungnya.

Febri : Kenapa di coblos semua mbak?

Responden : Gak tau ya mbak, karena saya piker gak terlalu penting, orang siapa aja yang jadi juga sama saja mbak. Orang kan mikirnya kayak gitu kayak gini ya sama aja. Yang penting presiden taulah kebutuhan rakyat. Gak cumin omong tok. Kan kalau belum jadi gitu banyak janjinya. Apalagi rakyat kecilkan butuh diperhatikan.

Febri : Sebenarnya persoalannya mbak apa sih?

Responden : Ya biasa mbak soal keuangan dan suamiku. Kalau jadi PK itukan ya sebenarnya bukan kemauan, tapi ya mau gimana lagi. Soalnya saya ditinggal pergi suamiku. Ya bisa kayak gini ya karena kepepet.

Febri : Mbak disini ikut komunitas atau paguyuban?

Responden : Iya saya ikut, jadi anggotanya.

Febri : Itu kegiatannya apa aja mbak?

Responden : Paling ya kumpul-kumpul, terus ini pemeriksaan itu juga kegiatan paguyuban.

100

Page 34: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Biasanya ada perkumpulan berapa kali?

Responden : 1 bulan sekali mbak.

Febri : Kalau disini tinggal dimana?

Responden : Di messnya di café amazone.

Febri : Banyak PKnya mbak?

Responden :Ya lumayanlah mbak.

Febri : Pendapatan perhari berapa mbak?

Responden : Kalau kita rajin berangkat ya dapat banyak. 500 ribu perhari bisa.

Febri : Kalau pengeluaran mbak?

Responden : Ya kalau disini cari uang memang gampang mbak, keluarnya juga cepat. Tapi saya pingin nabung mbak, buat buka usaha kecil-kecilan. Warung atau apa gitu. Target 2 tahun atau berapa tahun terus keluar dari sini, biar gak kerja disini terus. Soalnya gak mungkin juga kerja disini terus. Ya paling tidak perbulan itu saya harus beli kosmetik yang baru. Belum lagi kalau saya bayar latihan fitness. Paling gak ya sebulan bisa 3 juta.

Febri : Terus rencana mbak pingin nikah lagi?

Responden : Ya pingin mbak. Tapi nanti dululah mbak, belum ada yang serius dan cocok. Soalnya cowok disini ya sama aja, cumin mau menuhin nafsu aja mbak.

Febri : Oya, mbak pernah atau sekarang gabung di komunitas atau organisasi gak?

Responden : Iya saya ikut, jadi anggotanya. Ya gak terlalu aktif sih mbak.

Febri : Lhoh, kenapa memang mbak?

Responden : Soalnya aku juga malah sering pulang ke Purwodadi ok mbak.

Febri : Emang semenjak kapan mbak gabung di paguyuban itu?

Responden : Semenjak saya kerja disini saya gabung sama paguyuban mbak. Soalnya anak baru yang kerja disini harus ikut paguyuban.

101

Page 35: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Kalau memang mbak ikut atau gabung dengan paguyuban itu, mbak menjabat jadi apa?

Responden : Iya saya ikut, jadi anggotanya

Febri : Oh, terus di komunitas mbak kemarin sempat di kasih pendidikan politik menjelang pemilu kemarin gak?

Responden : Tidak ada sih mbak. Cuman itu saja paling bahas kesehatan kalau di LSM atau paguyuban. Lagian saya sering pulang mbak, seminggu 2 kali.

Febri : Kalau mbak dapat pendidikan politik, bagaimana mbak mendapatkannya?

Responden : Saya gak dapat yang soal politik-politik itu mbak. Soalnya setau saya yang diundang paling kalau acara kayak gitu itu yang punya karaokeannya.

Febri : Harapan mbak kedepan apa?

Responden : Ya mudah-mudahan pak jokowi biasa buat semuanya jadi baik, adil, bisa mensejahterakan PK-PK. Soalnya kalau kerja PK itukan pasti dipandang jelek. Saya kan juga pernah keluar negeri buat kerja, jadi saya juga tau perbedaan luar negeri sama Indonesia.

Febri : Memangnya apa yang mbak ingin dapatkan dari pendidikan politik kalau mbak ikut?

Responden : Wah, aku gak dapat jadi aku gak bisa ngomong apa-apa mbak. Lagian aku juga gak tertarik sama hal-hal yang berbau politik. Ya gak suka aja mbak. Soalnya kayaknya dunia politik itu banyak korupsi.

Febri : Kalau memang mbak gak dapat pendidikan politik, apa yang mbak lakukan untuk menyambut pesta rakyat kemarin?

Responden : Aku coblos semua. Saking bingungnya. Gak tau ya mbak, karena saya piker gak terlalu penting, orang siapa aja yang jadi juga sama saja mbak. Orang kan mikirnya kayak gitu kayak gini ya sam aaja. Yang penting presiden taulah kebutuhan rakyat. Gak cumin omong tok. Kan kalau belum jadi gitu banyak janjinya. Apalagi rakyat kecilkan butuh diperhatikan.

102

Page 36: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Oh, gitu ya mbak. Terus sebenarnya makna pemilu bagi mbak itu apa sih?

Responden : Pemilu itu ya pesta rakyat mbak, kita memilih presiden yang baru. Tapi kalau mbak tanya soal politik aku gak mudeng mbak.

Febri : Mbak, menurut mbak pemilu kemarin berguna atau gak buat mbak dan warga di daerah sini?

Responden : Gak tau aku mbak. Ya mungkin berguna. Tapi mungkin juga biasa saja. Soalnya kalau bagi aku biasa aja sih mbak. Aku tetap begini-begini saja hidupnya.

Febri : Memangnya yang menjadi persoalan mbak dan warga di sekitar sini seperti apa sih?

Responden : Soal keuangan mbak. Lagian disini mau cari uang itu gampang, tapi keluarnya juga cepat.

Febri : Terus yang jadi kebutuhan mbak dan warga daerah sini apa ya?

Responden : Kalau aku sih mbak pinginnya apa-apa murah, kebutuhan sehari-hari tercukupi, gak usah neko-neko.

Febri : Oya mbak, penting gak sih mbak aktif dalam berperan di pemilu kemarin?

Responden : Ah, gak juga mbak. Soalnya aku juga malas mau nyoblos sebenarnya. Karena aku juga gak tau siapa-siapa yang nyalon. Yang aku tau cuman pak Jokowi. Itu pun tau dari teman-teman kalau pak Jokowi orangnya baik. Orangnya baik kalau memang Indonesia tetap begini-begini saja ya sama saja.

Febri : Terus penting gak sih suaranya mbak dikhawal?

Responden : Ah, gak penting mbak. Iya soalnya juga niat aku gak mau milih dua-duanya.

Febri : Oh, gitu ya mbak. Tapi soal pileg kemarin ada caleg yang mbak kenal gak?

Responden : Waduh, aku gak ngerti mbak siapa-siapa calonnya. Soalnya banyak banget sih. Lagian yang harus dicoblos kemarin banyak banget makannya aku malas. Wong yo nak wis dadi do korupsi ek mbak. Meh milih yo males.

103

Page 37: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Oh, kalau soal programnya caleg ada yang tahu gak?

Responden : Aku tuh gak tau mbak.

Febri : Ya udah, kalau missal soal partai. Apa pendapat mbak tentang partai politik yang ada?

Responden : Ya yang aku tau cumin partai PDIP, Golkar, Demokrat, PKB, terus apalagi ya. Lupa aku mbak. Wah, gak tau aku mbak. Partai politik itu yang missal ada orang mau jadi DPR harus masuk partai dulu gitu ya mbak. Aku gak mudeng soalnya.

Febri : Terus ada gak mbak program partai yang tepat untuk warga sini?

Responden : Walah kuwi meneh. Aku ora reti mbak.

Febri : Oh, iya mbak. Terus ada partai politik yang jadi favoritnya mbak gak?

Responden : Gak ada mbak.

Febri : Kalau memang gak tau program-programnya partai, bagaimana caranya partai politik bisa memenuhi kebutuhannya mbak?

Responden : Mana bisa mbak partai politik menjawab kebutuhan saya. Mau tau saja tidak. Lagian aku juga gak mau tau sihmbak.

Febri : Teruskemarin pas pilegmbakmilihcalegmanaatausiapa?

Responden : Gak ada yang aku pilih mbak. Soalnya aku gak ngerti semuanya. Program-programnya apa saja aku gak ngerti.

Febri : Nah, waktu pemilu 2014 ini, warga disini sangat antusias gak mbak kira-kira, termasuk PK-PKnya?

Responden : Wah, kurang tau mbak. Gak perhatiin soalnya aku.

Febri : Jadi pendidikan politik sudah dilakukan di daerah mbak atau belum kemarin?

Responden : Paling ya penyuluhan dari RT RW tentang tata cara mencoblos. Cuman aku gak datang mbak. Malas, paling cumin disuruh nyoblos aja.

Febri : Ohh, terus gimana mbak membangun jaringan untuk mengontrol suara mbak dan warga disini?

104

Page 38: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden : Walah, gak perduli aku mbak kontrol-kontrol suara. Ya kalau mau curang ya curang saja. Wong di Indonesia juga sudah banyak yang korupsi kok.

105

Page 39: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 7. Hasil Wawancara Pemandu Karaoke 1 Hasil Wawancara dengan Pemandu Karaoke tgl 7 Agustus 2014

Febri : Namanya siapa mbak?

Responden 1 : Rena

Febri : Umurnya berapa?

Responden 1 : 20 th

Febri : Aslinya mana?

Responden 1 : Salatiga, daerah canden.

Febri : Kenapa bisa sampai sini mbak?

Responden 1 : Karena stress gak lulus sekolah SMA, cuman tamat SMP.

Febri : Sebelum kerja disini kerja dimana?

Responden 1 : Saya belum pernah kerja dimana-mana selain disini mbak. Baru pertama kerja ya disini mbak. Katanya sih kerja disini enak, gak terlalu susah dan dapat uangnya juga lumayan. Ya lumayan juga buat keperluan saya sendiri sih mbak.

Febri : Sudah menikah?

Responden 1 : Belum nikah mbak.

Febri : Pekerjaan sampingan?

Responden 1 : Tidak ada. Cuman nyanyi di café monalisa.

Febri : Pekerjaan pokok?

Responden 1 : Jadi PK

Febri : Kalau mbak Rena kenapa bisa kerja disini?

Responden 1 : Ya soalnya kata teman kerja disini enak, gajinya banyak dan kerjanya gak susah. Cuman dampingin orang nyanyi saja.

Febri : Kalau mbak rena pendapatannya berapa?

Responden 1 : 1,5 juta perbulan mbak. Itu saya masih cari sampingan di monalisa bisa sampai 100 ribu.

106

Page 40: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Kalau pengeluaran berapa mbak?

Responden 1 : Ya paling gak sehari bisa 300 ribu. Soalnya tergantung dengan sampingan saya. Kalau sampingan saya dapat banyak ya pengeluaran masih bisa banyak. Biasanya untuk makan, atau beli minum.

Febri : Kalau ini kamu ikut komunitas atau organisasi daerah sini?

Responden 1 : Kalau saya gak ikut komunitas apa-apa mbak. Saya gak tertarik soalnya sama perkumpulan-perkumpulan yang terlalu formal.

Febri : Terus gimana caranya mbak dapat pendidikan politik pas pemilu kemarin? Dan apa harapannya setelah dapat pendidikan politik?

Responden 1 : Kemarin itu saya gak dapat pendidikan politik itu mbak. Dan saya juga gak ada usaha apa-apa. Karena saya juga gak tertarik soal politik. Lagian malas mbak kalau terlalu mikirin kayak gituan. Wah, mbakgak tau saya mbak tentang harapan saya setelah dapat pendidikan politik. Dapat aja gak.

Febri : Loh, mbaknya belum pernah dapat pendidikan politik?

Responden 1 : Walah, gak pernah mbak. Ada pun saya juga gak ikut. Gak tertarik soal politik soalnya.

Febri : Terus kemarin ikut pemilu?

Responden 1 : Kemarin saya itu gak ikut pemilu mbak, saya gak pernah pulang.

Febri : Kalau mbak rena kenapa gak ikut nyoblos?

Responden 1 : Karena saya malamnya kan mabuk berat, jadi paginya gak bisa bangun, terus gak ikut nyoblos.

Febri : Sebenarnya makna pemilu buat mbak rena ini seperti apa sih?

Responden 1 : Apa sih mbak. Saya gak tau mbak.

Febri : Umm, terus pemilu kemarin berguna gak buat mbak rena dan warga didaerah sini?

Responden 1 : Ya kalau buat saya biasa-biasa saja. Tapi gak tau kalau buat yang lain. Mungkin saja berguna. Coba tanya aja sama yang lain mbak.

107

Page 41: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Oh, memangnya selama ini yang jadi persoalannya mbak rena dan warga di daerah sini apa sih?

Responden 1 : Paling soal saingan mbak. Soalnya disini kerja saingannya banyak. Terus kadang beberapa hari gak dapat pelanggan, jadi gaji saya dipotong. Uang untuk kebutuhan saya jadi terpotong.

Febri : Terus yang jadi kebutuhannya mbak sama warga di sini apa?

Responden 1 : Ya gaji yang lebih besar lagi. Biar kebutuhan saya tercukupi. Terus saya juga bisa dapat pelanggan yang banyak.

Febri : Penting gak sih menurut mbak, kalau mbak berperan aktif di pemilu?

Responden 1 : Gak penting-penting banget mbak. Lagian sama aja ada suara saya atau gak. Paling ntar juga masih banyak juga yang korupsi. Jadi percuma juga saya kasih suara saya mbak.

Febri : Jadi suara mbak juga penting gak untuk pemilu?

Responden 1 : Gak penting mbak. Iya soalnya sama saja yang tadi saya omongin mbak.

Febri : Kalau pilihan legislative kemarin ikut nyoblos gak?

Responden 1 : Saya gak ikut mbak.

Febri : Terus kalau mbak rena kenapa gak ikut pilihan legislative?

Responden1 :Waduh, saya gak mudeng mbak. Ikut nyoblos aja gak kemarin. Lagian terlalu banyak pilihan dan saya gak kenal semua jadi malas.

Febri : Oh, kalau program-program dari caleg kemarin sesuai gak dengan kebutuhan mbak sekarang?

Responden 1 : Apalagi program-programnya mbak. Calonnya siapa-siapa aja banyak jadi bingung apalagi programnya. Aduh, coba Tanya ke yang lain aja mbak.

Febri : Memang pendapatnya mbak tentang partai-partai yang ada seperti apa?

Responden 1 : Aduh mbak, gak tau saya.

Febri : Ada gak partai politik yang jadi favoritnya mbak?

108

Page 42: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden 1 : Gak ada mbak. Terlalu banyak juga sih.

Febri : Terus gimana caranya partai politik agar bisa memenuhi kebutuhannya mbak?

Responden 1 : Kayaknya gak deh. Wong sampai sekarang juga kayak gini-gini aja. Gak ada penyuluhan atau apa.

Febri : Memang caleg mana atau siapa yang mbak pilih kemarin?

Responden 1 : Gak ada. Kan kemarin saya gak ikut nyoblos.

Febri : Oh, oya mbak, kalau warga sini antusias gak waktu pemilu kemarin terutama teman-teman PK yang lain?

Responden 1 : Waduh, sayagak perhatikan mbak. Tapi setau saya teman-teman PK banyak yang gak pulang, tapi pada main. Ada yang cuman santai di kos aja. Wah, kenapanya saya gak tau. Ya mungkin malas juga dan gak ada ongkos mungkin.

Febri : Memangnya pendidikan pemilu sudah dilakukan di daerah sini belum sih mbak?

Responden 1 : Sudah mungkin mbak. Soalnya saya juga gak ikut kumpulan apa-apa sih.

Febri : Mbak sempat bangun komunitas atau jaringan buat khawal suara pas pemilu kemarin?

Responden 1 : Gak mudeng saya mbak. Gak ada yang saya lakukan juga pas pemilu kemarin.

109

Page 43: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 8. Hasil Wawancara Pemandu karaoke 2

Hasil Wawancara dengan Pemandu Karaoke tgl 7 Agustus 2014

Febri : Mbaknya namanya siapa?

Responden 2 : Aya

Febri : Umurnya berapa?

Responden 2 : 21 th

Febri : Pendidikan terakhir?

Responden 2 : SMA mbak, mbak cepat ya. Soalnya saya harus kuliah.

Febri : Kuliah dimana mbak?

Responden 2 : Di UNNES

Dani : Ambil jurusan apa mbak?

Responden 2 : Filsafat.

Febri : Mbak aya kenapa bisa sampai disini?

Responden 2 : Kebetulan mbak. Saya pikir café yang hanya buat minum saja.Gak taunya café plus-plus. Itu pun saya dan teman saya dijebak dengan orang yang sama.

Febri : Emang plus-plusnya yang kayak gimana mbak?

Responden 2 : Ya kadang ada laki-laki yang mau pegang-pegang tubuh kita gitu mbak. Makannya saya juga ngerasa kecewa.

Febri : Terus kenapa masih betah disini mbak?

Responden 2 : Habis butuh uangnya buat biaya kuliah sih mbak.

Febri : Sebelum kerja disini kerja dimana mbak?

Responden 2 : Pernah kerja di café sih mbak jadi pelayan. Nah saya pikir disini sama kayak di café-café di Semarang.

Febri : Oh, memang pekerjaan pokoknya mbak apa? Terus sampingannya apa?

110

Page 44: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden 2 : Ya cuman jadi PK aja mbak. Soalnya saya kan juga harus kuliah. Jadi waktunya gak banyak.Kalau sampingan sih gak ada.

Febri : Pendapat perhari/ perbulan berapa?

Responden 2 : 3-4 jt perbulan mbak.

Febri : Terus kalau pengeluarannya mbak aya berapa perbulan?

Responden 2 : Ya gak tentu mbak. Kadang perhari itu 200ribu bisa habis. Biasa to mbak yang namanya orang kuliah pasti banyak pengeluaran. Yang buat jajanlah, yang buat foto copylah.

Febri : Kalau mbak aya sudah berapa lama disini?

Responden 2 : Kalau saya udah hampir 1 tahun mbak. Saya disini ngekos mbak. Di amazon karaoke itu mbak kerja saya, nah tempat tinggal saya di dekat situ.

Febri : Mbak aya asli mana?

Responden 2 : Semarang mbak.

Febri : Kalau ini mbak aya ikut komunitas atau organisasi daerah sini?

Responden 2: Gak mbak, saya ikut komunitas dikampus mbak, teater gitu. Kalau saya gak ikut apa-apa mbak disini.

Febri : Memangnya sudah berapa lama mbak masuk komunitas teater itu?

Responden 2 : Kira-kira setengah tahun ini mbak.

Febri : Mbak jadi pengurus juga dikomunitas tetaer?

Responden 2 : Gak mbak. Saya cuman jadi anggota.

Febri : Wah berarti mbak pintar acting dong ya… hehehehe

Responden 2 : Halah biasa aja mbak. Itu saja saya belum terlalu bagus kok mainnya.hehehe

Febri : Pernah dapat pendidikan politik gak mbak disini atau dikomunitas mbak?

Responden 2: Gak pernah mbak, soalnya disini saya juga gak aktif ikut komunitas paguyubannya. Soalnya kan saya juga harus kuliah juga. Paling ya

111

Page 45: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

cuman cek kesehatan kayak gini. Kalau dikomunitas teater saya juga gak dapat mbak.

Febri : Terus gimana mbak dapat pendidikan politik?

Responden 2 : Saya sih masih sering disinggung-singgung sama dosen saya soal pemilu dan diskusi soal pemilu. Ya kurang lebih saya tau gimana cara memilih dan lain sebagainya.

Febri : Memang apa saja yang didiskusikan mbak?

Responden 2 : Ya mulai dari calon-calon presiden sampai alasan saya memilihnya.

Febri : Terus apa saja yang mbak dapatkan dari ngobrol sama dosen mbak tentang pemilu?

Responden 2 : Pertama jadi tahu calonnya seperti gimana-gimana. Tau visi misinya, terus saya juga jadi tau track recodenya seperti apa.

Febri : Terus kemarin pd ikut pemilu?

Responden 2 : Kalau saya pulang mbak, saya ikut nyoblos. Nyoblos pak jokowi.

Febri : Kalau milih pak jokowi karena apa mbak?

Responden 2 : Ya orangnya sederhana, berwibawa, baik.

Febri : Terus tahu program-programnya pak jokowi kemarin?

Responden 2: Gak tau mbak. Tapi saya sempat tau visi misinya. Sempat ikutin beritanya juga, tapi gak sepenuhnya saya mengerti.

Febri : Memangnya makna pemilu buat mbak sendiri apa sih?

Responden 2 : Ya yang jelas untuk mendapatkan sosok pemimpin yang baru mbak. Untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik lagi. Terus bisa mensejahterakan rakyatnya, cari pemimpin-pemimpin yang gak korupsi lagi.

Febri : Berarti pemilu kemarin berarti gak buat mbak dan warga disini?

Responden 2 : Ya pastilah mbak berguna. Kan kita juga merayakan pesta demokrasi juga sebagai warga. Jadi pas pemilu kita berhak memilih siapa saja yang jadi pemimpin kita. Asal bagus saja orangnya.

112

Page 46: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Kalau pilihan legislative kemarin ikut nyoblos gak?

Responden 2 : Ikut mbak.

Febri : Kenapa mbak ikut?

Responden 2 : Ya buat rame-ramean aja mbak. Kalau kemarin saya nyoblos PDIP yang pasti.

Febri : Mbak tahu program-programnya tiap partai gak?

Responden 2 : Aduh gak tau mbak, asal nyblos aja. Dan lagian buat rame-ramean aja.

Febri : Terus kenapa memilih PDIP tadi?

Responden 2 : Ya karena banyak orang yang nyoblos itu jadi saya ikut-ikutan saja.

Febri : Jadi PDIP itu partai favoritnya mbak?

Responden 2 : Gak juga kok mbak. Orang-orang pada nyoblosnya itu ya saya ikut bikin seru aja. Lagian juga saya pahamnya PDIP karena daerah sini juga banyak warga yang milih partai PDIP.

Febri : Kenapa sih mbak pada milih PDIP?

Responden 2 : Gak ngerti mbak. Mungkin karena jokowi asalnya dari partai PDIP, jadi ya pada suka.

Febri : Lha emang pak jokowi kenapa kok pada suka sama pak jokowi?

Responden 2 : Iya soalnya baik dan sederhana tadi mbak yang saya bilang.

Febri : Di daerah sini ada yang nyaleg gak mbak?

Responden 2 : Waduh ak gak tau mbak.

Febri : Kalau di daerah tempat tinggal mbak ada caleg yang mbak tau atau kenal?

Responden 2 : Wah, sama aja mbak. Saya gak tau siapa-siapa calegnya. Gak kenal semua mbak. Makannya kemarin itu asal saya coblos. Soalnya saya juga gak tau siapa itu caleg-calegnya.

Febri : Mbak, tau program-programnya caleg kemarin gak?

113

Page 47: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden 2 : Walah mbak. Ngerti atau kenal orangnya aja saya gak tau, apalagi program-programnya. Lagian juga paling gak ada program yang sesuai dengan kebutuhan orang-orang sini.

Febri : Owalah. Terus apa tanggapan mbak tentang partai politik yang ada?

Responden 2 : Partai politik yang ada sekarang gak menjalankan tugasnya yang memberikan pelatihan atau keterampilan setiap individu yang membutuhkannya. Lagian paling juga partai ada pas mau pemilu atau pas pemilu.

Febri : Memangnya bagi mbak aya penting gak sih mbak ikut berperan aktif di pemilu?

Responden 2 : Ya penting sih mbak, cuman kalau saya gak bisa ikut berperan aktif. Soalnya saya masih banyak kegiatan juga.

Febri : Oh, gitu ya mbak. Oya, terus kemarin mbak kan ikut nyoblos yang pileg, terus ikut pilpres juga. Nah menurut mbak penting gak suaranya mbak dikhawal?

Responden 2 : Ya pentinglah mbak. Soalnya kan sekarang ini banyak orang yang curang. Jangan sampailah suara kita dicurangi. Cuman ya itu tadi mbak. Kalau saya disuruh ikut aktif atau mengawal ya saya gak bisa. Soalnya kegiatan saya itu banyak.

Febri : Memangnya persoalan mbak dan warga didaerah sini itu apa saja sih kalau boleh dijelaskan?

Responden 2 : Persoalannya sih ekonomi mbak. Soalnya kebanyakan orang sini kan orang yang begitu mampu. Dan lagi kalau missal mampu kita gak bakal kerja seperti ini.

Febri : Oh, gitu..terus kalau persoalannya itu jadi kebutuhan mbak sama warga daerah sini apa dong?

Responden 2 : Iya kita sih yang penting bisa makan, sekolah, hidup aman dan nyaman. Semua kebutuhan terpenuhi. Ya baik kebutuhan lahiriah maupun batin. Kalau disini kan batin saya itu rasanya gak tenang mbak. Takut dosa juga, tapi ya mau gimana lagi mbak.Saya butuh uang sih.

114

Page 48: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Umm, terus partai politik itu agar bisa menjawab kebutuhannya mbak gimana caranya?

Responden 2 : Iya yang sudah saya sampaikan tadi mbak. Kalau kebutuhan saya bisa makan, sekolah, hidup aman dan nyaman. Kalau partai atau caleg atau presiden bisa memenuhi kebutuhan saya dan warga sini ya saya dukung mereka.

Febri : Warga daerah sini sangat antusias gak sih mbak pas pemilu 2014 ini?

Responden 2 : Kalau warga di sarirejo ini saya kurang tau. Tapi kalau di daerah Semarang memang sangat antusias warganya. Kemarin pas pemilu saya pulang ke Semarang soalnya.

Febri : Setahu mbak aya, warga di sarirejo sini sudah pernah dapat pendidikan politik atau belum sih?

Responden 2 : Waduh, kur ang tau mbak. Tapi yang jelas saya juga gak dapat pendidikan politik. Saya hanya tau dari berita dan ngobrol dengan dosen saya.

Febri : Terus gimana caranya mbak membangun jaringan untuk mengontrol suara mbak pas pemilu 2014 ini?

Responden 2 : Gak ada sih mbak yang saya lakukan. Masih banyak kegiatan juga jadi gak sempat untuk ngontrol-ngontrol suara gitu.

Febri : Untuk pemilu 5 tahun yang akan datang lagi, apa yang mbak harapkan berkaitan dengan pendidikan politik?

Responden 2 : Ya semoga, gak pas saya lagi sibuk, dan semua orang mendapatkan pendidikan politik itu. Karena pendidikan politik ini sangat penting untuk membantu masyarakat untuk menentukan pilihannya. Seharusnya yang mengadakan pendidikan politik ini sebenarnya siapa sih mbak?

Febri : Ya salah satunya dari mahasiswa, dosen, partai, LSM, KPU, dan pihak yang memang mempunyai kompetensi dan paham tentang politik mbak. Ya kayak sosialisasi juga, tapi wujudnya dalam berbagai macam. Tapi masyarakatnya bisa meminta dari yang saya sebutkan tadi.

Responden 2 : Owalah, ya kalau warganya gak dapat bisa minta gitu ya mbak.

115

Page 49: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Iyalah mbak, itu kan hak kalian sebagai warga Negara Indonesia. Ya sudah mbak.Mungkin itu dulu yang bisa saya tanyakan.Kalau misal ada yang kelupaan saya mencari mbak lagi, gak apa-apa ya mbak.

Responden 2 : Iya mbak, gak apa-apa. Sama-sama mbak.

116

Page 50: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 9. Hasil Wawancara Pemandu Karaoke 3

Hasil Wawancara dengan Pemandu Karaoke tgl 7 Agustus 2014

Febri : Kalau boleh tau mbaknya ini namanya siapa?

Responden 3 : Vidya

Febri : Umurnya berapa mbak?

Responden 3 : 20 th

Febri : Pendidikan terakhir?

Responden 3 : SMA

Febri : Kalau mbak vidya, kenapa bisa sampai disini?

Responden 3 : Saya sama aya itu di tipu sama orang yang sama mbak. Dia teman kita.Saya baru saja kerja disini kok.

Febri : Memangnya mbak vidya sebelum kerja disini kerja dimana?

Responden 3 : Belum pernah sih mbak. Baru kali ini saya kerja. Soalnya habis lulus kemarin saya cuman bantu-bantu orang tua dirumah.

Febri : Loh, orang tuanya mbak punya usaha?

Responden 3 : Cuman buka warung aja sih mbak ibu. Bapak kerja jadi buruh.

Febri : Mbak vidya disini tinggal dimana?

Responden 3 : Ngekos di belakang karaokean amazon mbak. Sama si aya juga.

Febri : Alamatnya itu dimana?

Responden 3 : RW 09, Desa Sarirejo, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo.

Febri : Jadi pekerjaan pokoknya mbak apa? Dan punya pekerjaan sampingan gak?

Responden 3 : Ya cuman jadi PK ini mbak. Gak ada sampingan apa-apa sih mbak.Baru pertama kali kerja juga, lagian juga takut dapat pekerjaan yang lebih berat dari ini.

117

Page 51: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Memangnya kerja disini disuruh apa aja sih mbak?

Responden 3 : Iya cuman nemenin pelanggan buat nyanyi aja sih mbak.

Febri : Pendapat perhari/ perbulan berapa?

Responden 3 : Kalau saya karena baru aja disini ya paling perhari bisa 500ribu mbak.

Febri : lho memang mbak vidya disini baru berapa minggu?

Responden 3 : Baru 2 minggu mbak.

Febri : Oh, terus kalau pengeluaran mbak berapa per harinya?

Responden 3 : Kadang bisa 300 ribu kadang bisa 500 ribu mbak.

Febri : Untuk apa saja memang mbak?

Responden 3 : Ya jajan, makan, nyalon, buat main sama temen-temen to mbak.

Febri : Kalau mbak vidya asli mana?

Responden 3 : Asli jepara mbak.

Dani : Kalau ini km ikut komunitas atau organisasi daerah sini?

Responden 3 : Saya gak ikut komunitas apa-apa mbak.

Febri : Kenapa memang mbak gak ikut komunitas apa-apa?

Responden 3 : Walah mbak, malas mbak. Lagian saya juga gak mudeng apa-apa.Dari dulu sih mbak saya sekolah, saya paling malas ikut organisasi-organisasi.

Febri : Pernah dapat pendidikan politik gak mbak?

Responden 3 : Apalagi itu mbak. Saya paling malas ikut kegiatan-kegiatan yang terlalu formal.Kalau soal sosialisasi pemilu pun saya juga gak dapat undangan.Di daerah saya juga gak ada sosialisasi.

Febri : Kalau memang mbak vidya gak dapat pendidikan politik untuk menghadapi pemilu 2014, apa yang mbak lakukan di pemilu 2014 ini?

Responden 3 : Iya gak ada. Saya cuman ikut-ikutan temen-temen saya.Paling saya tau dari teman-teman saya.

118

Page 52: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Kenapa sih mbak vidya gak semangat untuk mendapatkan pendidikan politik?

Responden 3 : Gimana gak semangat mbak. Wong saya gak mudeng soal politik.Terus gak ada waktu juga buat ikut kegiatan itu.

Febri : Terus kemarin ikut pemilu?

Responden 3: Kalau saya kemarin ikut nyoblos, soalnya saya belum ada disini. Saya disini baru 2 minggu.Kalau aya sih sudah 1 tahunan.Kalau saya kemarin juga nyoblos pak jokowi.

Febri : Kalau pilihan legislative kemarin ikut nyoblos gak?

Responden 3 : Saya juga ikut mbak.

Febri : Mbak tahu program-programnya tiap partai gak?

Responden 3: Kalau saya juga gak paham kalau soal program-program itu. Yang penting semuanya sejahtera, semua-semua tercukupi.

Febri : Oh, memang arti pemilu buat mbak vidya itu apa sih?

Responden 3 : Pemilu itu pergantian presiden mbak. Terus bisa juga pesta rakyat.Semua orang harus ikut mencoblos.Tapi kalau ada yang gak ikut nyoblos juga gak papa. Siapa tau orang itu lagi sibuk atau ada kegiatan apa gitu.

Febri : Kalau gitu ceritanya menurut mbak pemilu 2014 berguna gak buat mbak dan warga disini?

Responden 3 : Ya mungkin berguna mbak. Soalnya saya belum bisa merasakan berguna atau tidaknya sekarang.Tapi ya semoga dengan pemilu kita dapat pemimpin yang lebih baik lagi.

Febri : Warga sini antusias gak sih mbak dalam mengikuti pemilu 2014 ini?

Responden 3 : Wah, yang itu saya kurang tau mbak. Karena saya kan pulang kerumah juga kemarin.

Febri : Dimana mbak?

Responden 3 : Iya di jepara to mbak.

Febri : Penting gak sih mbak berperan aktif di pemilu?

119

Page 53: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden 3 : Maksudnya gimana mbak?

Febri : Iya penting gak ikut kegiatan di pemilu, kayak misal jadi panitia, ikut pemilu sampai selesai di TPS, atau mengontrol suara mbak.

Responden 3 : Owalah, ya kalau buat saya penting lah mbak. Kalau gak ditungguin sampai selesai, nanti kalau ada yang curang gimana. Cuman kalau ditanya saya mau atau gak jagain suara, saya gak mau mbak. Capek mbak, malas juga. Mending dirumah tiduran, makan, nonton tv.

Febri : Kalau gak salah tadi mbak vidya cerita kalau ikut nyoblos pas pileg ya?

Responden 3 : Iya mbak saya ikut. Gimana?

Febri : Ada gak caleg kemarin yang mbak kenal atau tau?

Responden 3 : Walah, gak ada mbak yang saya kenal.

Febri : Masak gak ada mbak. Tetangga mbak mungkin?

Responden 3 : Gak tau mbak. Lagian saya juga gak perhatiin.

Febri : Lha tanggapannya mbak tentang caleg-caleg kemarin apa? Terus mbak vidya nyoblos siapa kemarin?

Responden 3 : Ya gak kenal siapa-siapa saya juga bingung mau komentar apa mbak. Kemarin itu juga saya asal coblos saja.Yang penting ikut nyoblos gitu.

Febri : Lha kalau program-program caleg kemarin mbak ada yang tau mbak?

Responden 3 : Apalagi itu mbak. Kenal aja gak apalagi tau program-programnya. Tadi kan saya juga sudah cerita kalau saya gak dapat sosialisasi atau pendidikan apa tadi.

Febri : Lha mbak gak cari tau emang? Apa-apa programnya, siapa-siapa calonnya?

Responden 3 : Gak mbak. Malas tadi, dan gak sempat juga.

Febri : Kalau partai, partai apa saja yang mbak vidya tau?

120

Page 54: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden 3 : Paling PDIP, Demokrat, terus apa lagi ya mbak. Saya gak hafal sih mbak.

Febri : Kalau dari program partai ada gak mbak yang sesuai dengan kebutuhan mbak?

Responden 3 : Aduh mbak, saya itu benar-benar gak mudeng kalau soal politik mbak. hehehehe

Febri : Ya sudah sekarang, saya Tanya kebutuhannya mbak sebenarnya apa sih?

Responden 3 : Ya saya butuh uang yang cukup buat keperluan saya setiap harinya. Saya juga mau dapat kerja yang enak dan gak susah. Apa-apa murah, harga belanjaan di pasar murah, sekolah gratis, kalau mau periksa juga gratis.

Febri : Tapi kalau mau ngomongin kebutuhan dilihat dulu apa sih yang jadi persoalannya mbak atau warga sini?

Responden 3 : Persoalan ekonomi to mbak. Kebanyakan yang kerja disini kan orang-orang gak punya. Pendidikannya rendah juga. Jaman sekarang kalau gak sampai SMA atau sarjana kita mau cari kerja susah mbak.

Febri : Nah, sekarang mbak sudah tau persoalan sama kebutuhannya mbak. Terus mbak ada gak program yang dibuat partai atau caleg yang sesuai dengan persoalan dan kebutuhan mbak tadi?

Responden 3 : Gak tau mbak. Kan saya gak dapat sosialisasinya. Lagian saya juga malas mau cari tau. Gak penting juga buat saya, yang penting saya ikut nyoblos saja sudah.

Febri : Oh, iya sudah. Tapi kalau soal partai politik, partai apa yang jadi favoritnya mbak?

Responden 3 : Gak ada sih mbak. Saya gak paham juga partainya apa aja yang ada.

Febri : Jadi gimana caranya partai politik memenuhi kebutuhannya mbak?

Responden 3 : Ya dengan buat kegiatan atau pelatihan untuk berwirausaha atau membuka lapangan pekerjaan. Ya pokoknya apa yang jadi kebutuhan saya dan warga di daerah sini bisa terpenuhi semua.

121

Page 55: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Jadi pendidikan politik memang tidak diadakan di daerah mbak tinggal sekarang maupun di Jepara ya?

Responden 3 : Iya mbak. Gak ada pendidikan politik yang dilakukan di sini maupun di tempat tinggal saya di Jepara sana. Kalau pun ada saya malas ikut mbak.

Febri : Kenapa memang mbak kok sampai gak ada?

Responden 3 : Wah, kalau itu saya gak tau mbak. Mungkin juga karena warganya gak ada yang minta ke pihak-pihak partai atau pemerintah.

Febri : Pemilu 2014 ini kan mbak vidya ikut nyoblos. Nah gimana caranya mbak membangun jejaring untuk mengontrol suaranya mbak dan warga yang lain?

Responden 3 : Saya sih gak ada melakukan usaha apa pun untuk soal mengontrol suara atau terlibat lebih jauh di pemilu 2014 ini. Banyak kegiatan juga mbak, jadi gak sempat dan gak mudeng juga.

122

Page 56: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 10. Hasil Wawancara Pemandu Karaokea 4

Hasil Wawancara dengan Pemandu Karaoke tgl 7 Agustus 2014

Febri : Namanya siapa?

Responden 4 : Nia.

Febri : Kalau mbaknya ini asli mana?

Responden 4 : Getasan

Febri : Kalau disini mbak tinggal dimana?

Responden 4: Saya tinggal di kos belakang saya kerja di tempat karaoke ratna mbak.

Febri : Umurnya berapa?

Responden 4 : 25th

Febri : Sudah lama mbak kerja disini?

Responden 4: Ya lumayan mbak, sudah 4 tahun terkahir ini. Cuman saya pernah sempat berhenti 1 tahun. Soalnya saya harus mengurus orang tua saya yang sudah tua.

Febri : Lho, memangnya orang tua mbak sakit apa?

Responden 4 : Ya biasa to mbak, sudah tua jadi sakit-sakitan. Bapak saya sudah gak ada. Saya tinggal sama ibu saya dari saya SMP kelas 2. Jadi mau gak mau ya saya juga mesti ngerawat ibu saya.

Febri : Memangnya mbak anak keberapa dari berapa bersaudara?

Responden 4 : Saya anak ke dua dari dua bersaudara. Mas saya sudah berkeluarga, dan sekarang kerja di luar jawa. Jadi saya saja yang tinggal dengan ibu.

Febri : Terus kalau mbak kerja disini ibu mbak dirumah dengan siapa?

Responden 4 : Ya saya kan disini ngekos di tempat saya kerja. Ibu saya tinggal sama saudara saya. Soalnya kalau gak kayak gitu gak ada yang biayain ibu saya.

123

Page 57: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Lhoh, mbak sudah menikah?

Responden 4 : Belum sih mbak. Dulu saya pernah mau menikah tapi gak jadi, karena saya ditinggal pergi sama pacar saya.

Febri : Terus kenapa mbak bisa sampai disini?

Responden 4 : Karena dibawa pacar yang akan menikah dengan saya dulu mbak, sekarang pacar saya pergi. Saya di tipu, katanya mau dikasih kerja yang enak, gajinya gedhe. Gak taunya cuman jadi pemandu karaoke gajinya kecil juga.

Febri : Sebelum kerja disini kerja dimana memangnya mbak?

Responden 4 : Dulu saya kerja di damatex mbak. Cuman karena gajinya juga sedikit dan jam kerjanya lama banget jadi saya keluar. Tur meneh ora betah ok mbak. Kae aku kerjo ming pirang 3 sasi tok.

Febri : Memang dulu gajinya berapa di damatex?

Responden 4 : Piro yo mbak, 300 ribu kayake perbulan. Tapi dapat uang makan sehari 12000 rupiah kalau gak salah.

Febri : Kamu pendidikan terakhir apa mbak?

Responden 4 : SMP mbak.

Febri : Emangnya boleh ya mbak dulu kerja di pabrik lulusan SMP?

Responden 4 : Dulu juga saya ada yang bawa kok mbak. Tetangga saya yang bawa saya kerja disana.

Febri : Kalau sekarang pendapatan perbulan atau perminggu berapa?

Responden 4 : Bisa sampe 1,5 juta mbak perbulan.

Febri : Kalau pengeluarannya mbak?

Responden 4 : Paling 1 jutaan mbak. Kadang lebih. Soalnya banyak kebutuhan yang gak terduga kayak misal orang tua sakit atau apa gitu. Nah, tapi kadang juga banyak tips dari pelanggan itu biasanya 1 bulan bisa 1,5 juta sendiri.

Febri : Oh, gitu ya mbak. Jadi masih bisa nabung ya mbak.

Responden 4 : Iya lumayanlah mbak.

124

Page 58: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Jadi pekerjaan utamanya mbak?

Responden 4 : Ya cuman jadi PK ini mbak.

Febri : Ada pekerjaan sampingan mbak?

Responden 4 : Nah, kalau itu gak ada mbak. Kerja ini saja saya sudah capek sekali.

Febri : Oh, gitu ya mbak. Oya mbak, terus mbak sekarang gabung sama organisasi atau komunitas gak di daerah sini?

Responden 4 : Umm, gak sih mbak. Soalnya saya orangnya gak suka berorganisasi.Lagian saya juga gak aktif kalau disekolah dulu.

Febri : Terus kalau soal berita-berita yang terbaru, kayak pemilu kemarin mbak tau kabarnya dari mana?

Responden 4 : Iya paling dari teman, tv, atau radio.

Febri : Lha, mbak kemarin sebelum pemilu pernah dapat pendidikan politik gak?

Responden 4 : Waduh, apalagi itu mbak?

Febri : Iya pendidikan tentang cara memilih pemimpin secara cerdas, dan bertanggung jawab untuk kemajuan Negara kita. Jadi mbak dapat gak pendidikan itu?

Responden 4 : Walah, gak dapat mbak. Boro-boro dapat. Penyuluhan tentang tata cara pencoblosan aja gak dapat.

Febri : Memangnya di daerah sini gak diadakan sosialisasi pemilu atau pendidikan politik tadi?

Responden 4 : Gak ada mbak. Lagian kalau pun ada paling yang di undang yang punya karaoke. Itu aja kita anak buahnya gak dikasih tau cara memilihnya kayak gimana.

Febri : Owalah, memang menurut mbak sendiri pemilu itu apa sih? Dan penting gak buat mbak dan warga daerah sini?

Responden 4 : Ya pemilu itu, apa ya mbak. Pemilu itu ya kita nyoblos presiden.Wah, saya gak tau mbak. Coba tanya yang lain aja. Kalau soal penting ya buat saya gak penting penting amat.Soalnya saya juga gak suka politik.Terus orang-orangnya nanti paling kalau

125

Page 59: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

udah jadi juga pasti korupsi.Yang penting saya bisa cari uang, hidup nyaman saja sudah gak usah mikir susah-susah.

Febri : Tapi berguna gak buat mbak dan warga disini soal pemilu kemarin?

Responden 4 : Iya gak juga sih mbak. Lha saya saja juga masih begini-begini saja hidupnya.

Febri : Lhah, pilpres sama pileg kemarin mbak nyoblos gak?

Responden 4 : Gak nyoblos saya mbak.

Febri : Lha kenapa mbak?

Responden 4 : Nyoblos sama gak nyoblos juga sama aja. Tetap aja banyak yang korupsi.

Febri : Lha pas pileg sama pilpres kemarin mbak kemana?

Responden 4 : Kemarin itu kalau gak salah pas pileg saya dirumah aja, nonton tv, tiduran, bantuin ibu saya bersih-bersih. Tapi pas pilpres itu saya pergi kerumah teman saya. Lha ada teman saya orang Magelang ngajak main kerumahnya, ya dari pada libur gak kemana-mana ya saya ikut saja main ke Magelang.

Febri : Lha kalau pemilu yang 5 tahun lalu juga gak ikut nyoblos?

Responden 4 : Iya mbak gak nyoblos. Lha yang tadi saya jelaskan tadi mbak.Percuma ikut nyoblos itu. Wong tetep wae akeh sing korupsi kok.

Febri : Emangnya yang jadi persoalannya mbak dan warga daerah sini itu apa to mbak?

Responden 4 : Masalahnya itu uang untuk biaya hidup yang kurang mbak. hahahha

Febri : Masalah yang lain mbak?

Responden 4 : Paling soal kesehatan sama pendidikan mbak. Di Indonesia kan kalau mau periksa atau mau sekolah kan biayanya mahal banget. Belum lagi seperti saya yang kerja di sini. Mungkin untuk menyekolahkan anak saya nanti gak tau cukup apa gak.

126

Page 60: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Oh, soal kesehatan ya mbak. lha ini mbak kerja disini kenapa masih rutin atau wajib periksa lewat LSM Tegar ini?

Responden 4 : Iya meskipun kita ini kerja jadi pemandu karaoke tapi kita kan kadang juga melayani tamu buat memuaskan nafsu pelanggan yang kesini. Jadi setiap minggu memang kita harus rutin periksa kesehatan, takutnya ada yang kena penyakit kelamin atau HIV. Makannya kadang ada yang dikasih saleb kayak mbaknya tadi. (sambil menunjuk ke salah satu PK)

Febri : Owalah, gitu ya mbak. Mbak tau gak sudah berapa lama tempat ini berubah konsep jadi tempat wisata karaoke?

Responden 4 : Umm, kalau soal itu saya gak tau persis mbak. Pas saya masuk kerja disini sudah kayak gini sih.

Febri : Owh, terus apa pendapatnya mbak tentang calon legislative kemarin yang ada di daerah sini?

Responden 4 : Aduh, saya gak tau mbak. Banyak sih mbak di jalan-jalan spanduk-spanduk dipasang. Diangkot juga ada. Tapi saya gak kenal dan gak tau siapa mereka jadi saya gak bisa kasih pendapat.

Febri : Kalau soal program caleg kemarin, ada yang mbak tau gak?

Responden 4 : Orangnya aja gak tau mbak, apalagi programnya. Semakin gak tau mbak. Apalagi pileg sekarang gak rame kayak yang dulu. Dulu kan masih ada serangan fajar. Kalau ada yang ngasih saya uang sih saya mau terima, tapi gak mau saya coblos orangnya. Hahhahaha

Febri : Loh, memang yang pemilu kemarin mbak ikut nyoblos pileg?

Reponden 4 : Gak juga sih mbak. Soalnya semua calon ngasih saya uang, jadi saya ragu buat nyoblos. Jangan-jangan kalau udah jadi korupsinya lebih banyak lagi dari pada pas bagi-baginya. Hahahaha

Febri : Owalah, hahahahah Kalau soal partai mbak. Apa pendapatnya mbak tentang partai yang ada saat ini?

Responden 4 : Umm, terlalu banyak partai jadi saya gak tau partainya apa aja mbak. hehehe

Febri : Lha kenapa gak tau mbak?

127

Page 61: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden 4 : Lha, saya juga gak perhatikan, taunya cuman PDIP aja. Soalnya warnanya merah dan orang sini banyak yang pasang bendera PDIP.

Febri : Kenapa sih mbak orang sini suka PDIP?

Responden 4 : Wah, kurang tau saya mbak. Saya juga cuman asal tau saja.

Febri : Ngomongin soal program partai, gimana caranya sih mbak biar partai tertentu bisa memenuhi kebutuhannya mbak sama warga daerah sini?

Responden 4 : Iya kalau bisa ngadain sekolah gratis, berobat gratis, apa-apa murah, saya juga bisa dapat kerja yang layak pasti bisa memenuhi kebutuhan saya dan warga sini.

Febri : Oya, memang kebutuhan mbak dan warga sini itu ya?

Responden 4 : Iya mbak. Sekolah gratis, berobat gratis, apa-apa murah, cari kerja gampang.

Febri : Orang-orang sini antusias gak sih mbak saat pemilu kemarin?

Responden 4 : Waduh, kurang tau mbak. Soalnya pemilu kemarin saya juga gak disini.

Febri : Kalau pemilu yang 5 tahun lalu ramai mbak?

Responden 4 : Gak juga sih mbak. Lebih ramai sekarang malah kayaknya.

Febri : Jadi pendidikan pemilu dan pemilih sudah dilakukan di daerah mbak sekarang atau belum?

Responden 4 : Ya belum to mbak. Wong saya juga gak tau.

Febri : Umm, ya sudah terima kasih ya mbak. Mungkin ini dulu yang bisa saya tanyakan. Kalau ada yang kurang boleh kan mbak saya tanya lagi sama mbak?

Responden 4 : Oh, iya sama-sama mbak. Iya gak papa mbak.

128

Page 62: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 11. Hasil Wawancara Pemandu Karaoke 5

Hasil Wawancara dengan Pemandu Karaoke tgl 18 Agustus 2014

Febri : Namanya mbak siapa?

Responden 1 : Lilis

Febri : Umurnya berapa mbak?

Responden 1 : 20 th

Febri : Pendidikan terakhir apa mbak?

Responden 1 : SMA mbak.

Febri : Mbak disini sudah berapa tahun?

Responden 1 : 2 th tapi sempat pulang, terus balik lagi dan sekarang baru 4 bulan lagi disini.

Febri : Kenapa kok sempat keluar mbak?

Responden 1 : kesel mbak.

Febri : Aslinya mana?

Responden 1 : Magelang.

Febri : Terus mbak disini tinggal dimana?

Responden 1 : Saya disini tinggal di mess mbak. Tempatnya dibelakang saya kerja. Di belakang karaoke aora situ mbak.

Febri : Kenapa bisa sampai disini?

Responden 1 : Kalau saya masalah ekonomi mbak. Ya namanya orang gak mampu mbak. Dan ada pekerjaan mudah, dapat uangnya banyak, tapi keluarnya juga banyak. Hehe

Febri : Mbak disini ikut organisasi atau komunitas gak?

Responden 1 : Walah, gak ikut mbak. Kalau udah selesai kerja itu capek jadi gak pernah ikut ngumpul-ngumpul ngobrolin yang serius-serius gitu. Paling kalau saya libur atau punya waktu saya pergi main atau liburan sama teman-teman atau keluarga saya.

129

Page 63: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Kemarin ada sosialisasi tentang pemilu?

Responden 1 : Iya ada mbak. Tapi kami gak ikut kok mbak. Kemarin itu ada panjat pinang.

Febri : Kenapa kok gak ikut mbak?

Responden 1 : Gak diundang dan malas saja mbak. Udah sibuk juga kalau siang. Mesti siap-siap kalau mau kerja.

Febri : Memang itu siapa yang mengadakan mbak?

Responden 1 : Itu dari bu RW kalau gak salah mbak. Yo mbak-mbak sama mas-mas mahasiswa juga ok.

Febri : Arti pemilu sendiri buat mbak apa sih?

Responden 1 : Wah, apa ya mbak. Gak ngerti saya mbak. Tur meneh ak rung tau melu pemilu ok.

Febri : Terus kalau memang mbak mendapatkan pendidikan politik sebelum pemilu kemarin yang dilakukan mbak supaya dapat informasi apa?

Respoden 1 : Gak ada sih mbak. Cuman setiap lihat TV pasti yang keluar pak Jokowi. Gak ngerti juga saya. Saya juga gak tau pak Jokowi itu siapa.

Febri : lhoh, kok gak tau mbak?

Responden 1 : Iya katanya sih dia mau nyalonin jadi presiden. Iya siapa pun presidennya kalau memang gak bisa merubah keadaan Indonesia ya ngapain juga saya mesti tau.

Febri : Terus kemarin pas pemilu mbak ikut nyoblos gak?

Responden 1 : Gak nyoblos mbak aku.

Febri : Kenapa mbak lilis gak nyoblos?

Responden 1: Lah ribet ngurusnya mbak. Harus pakai kartu apa itu namanya. Belum lagi saya males. Mending saya dirumah aja nemenin anak.

Febri : Sebenernya penting gak sih mbak diadakan pemilu itu?

Responden 1 : Kalau aku gak penting mbak.

130

Page 64: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Kenapa mbak kok gak penting?

Responden 1 : Lha wong saya juga gak mudeng gimana calon-calonnya. Dan lagian kalau pemimpinnya baru juga sama saja. Hidup saya juga begini-begini aja mbak.

Febri : Kalau pemilihan legislative kemarin pada ikut milih juga gak? Caleg mana yang mbak pilih?

Responden 1 :Wah, apa lagi itu mbak. (Dilanjutkan tertawa) Gak mudeng aku. Lagian saya juga gak tau calon-calonnya.

Febri : Kenapa gak ikut nyoblos pas pileg?

Responden 1 : Kalau aku sih memang udah gak niat nyoblos mbak. Luweh mbak sing meh dadi sopo.

Febri : Memangnya selama ini yang menjadi persoalannya mbak lilis sama warga disini apa sih? Selama mbak kerja disini?

Responden 1 : Paling soal gaji mbak. Misal setiap hari kita gak dapat pelanggan, gaji kita setiap bulan dipotong. Makannya kita yang satu tempat karaokean sering patungan kalau misal ada anak yang udah lama gak dapat pelanggan, trus gaji dipotong terus.

Febri : Kalau kebutuhan mbak. Apa yang jadi kebutuhannya mbak lilis dan warga disini?

Responden 1 : Kalau kebutuhanku ya banyak mbak. Ngasih makan keluargaku, belum lagi kalau mau kesalon, jalan-jalan, makan, terus kalau sakit mesti berobat. Ini anakku belum sekolah, kalau udah sekolah saya biayain anak sekolah. Makannya kalau bisa sebelum anak saya sekolah saya mau cari suami baru. Soalnya biar bisa bantuin keuangan.

Febri : Loh, mbak lilis udah punya anak?

Responden 1 : Sudah mbak. Umur 2 tahun. Sempat saya titipkan orang disini. Tapi sekarang sudah dirawat mbahnya.

Febri : Terus suaminya mbak gak bekerja juga?

Responden 1 : Walah saya sudah punya anak tapi gak punya suami.

Febri : Loh kok bisa mbak?

131

Page 65: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden 1 : Iya mbak, soalnya saya hamil sama pacar saya. Udah tau saya hamil saya ditinggal. Dulu saya udah pernah jaga toko hp, roti sampai babysitter saya udah pernah.

Febri : Dimana mbak?

Responden 1 : Dikalimantan Banjarmasin mbak. Tapi ya itu, karena jauh dan susah ketemu keluarga akhirnya saya balik lagi kesini biar dekat juga kalau mau pulang.

Febri : Jadi pekerjaan utamanya mbak sekarang apa?

Responden 1 : Ya cuman jadi PK ini mbak. Ya lumayanlah mbak hasilnya.

Febri : Kalau pekerjaan sampingannya mbak?

Responden 1 : Gak ada sih mbak.

Febri : Owh, kalau mbak lilis pendapatan perbulan berapa?

Responden 1 : Rata-rata sama kayak ami tadi mbak. Soalnya kita satu café. Ya paling 2 juta perbulan.

Febri : Kalau pengeluaran berapa mbak?

Responden 1 : Kalau saya sebulan bisa lebih mbak, soalnya saya juga mesti beli make up. Itu make up saya setiap bulan beli lho mbak, apa lagi saya pakainya merek ines. Jadi memang mahal. Belum lagi kirimin uang ke orang tua dan anak. Ya paling gak sebulan 2 juta.

Febri : Oya, mbak lilis. Ada caleg di daerah sini yang mbak kenal gak?

Responden 1 : Waduh, gak kenal saya mbak. Saya tau paling poster yang ditempel-tempel di pinggir jalan atau angkot-angkot. Itu aja cuman sekedar lewat saya.

Febri : Memangnya caleg-caleg daerah sini gak ada yang sosialisasi program ke warga gitu?

Responden 1 : Boro-boro sosialisasi program mbak. Yang biasanya kalau pemilu gitu ada serangan fajar aja, kemarin gak ada. Sepi banget. Lagian juga saya gak tau sama sekali program-program apa yang dibuat para calon. Yang penting saya gak susah aja cari uang buat makan, terus semua kebutuhan sehari-hari saya terpenuhi.

132

Page 66: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Sedangkan soal partai politik, apa pendapat mbak lilis soal partai politik?

Responden 1 : Walah, partai politik itu apa mbak. Kerjaannya gak jelas. Kalau pas mau pemilu aja mereka baru pada kelihatan kegiatannya. Kayak kampanye, bagi-bagi sembako atau apa gitu. Cuman ya itu tadi mbak, pemilu sekarang sepi.

Febri : Terus ada partai yang jadi favoritnya mbak lilis?

Responden 1 : Walah, gak ada mbak.

Febri : Jadi mbak lili gak tau program-program partai apa-apa saja?

Responden 1 : Ya gak mbak. Kan gak pernah jelas kerjaannya apa aja.

Febri : Lha terus gimana caranya partai politik itu bisa menjawab kebutuhannya mbak lilis dan warga daerah sini?

Responden 1 : Iya kalau mereka jelas dulu kerjaannya, ada sosialisasi ke warga gitu lho mbak. Terus mau tau masalah-masalah warga disini, baru mereka bisa tau apa yang kita mau.

Febri : Memang yang dimau apa mbak?

Responden 1 : Iya kayak soal ekonomi, gaji tadi mbak. Terus barang-barang kebutuhan sehari-hari ya murah, gak mahal-mahal.

Febri : Kira-kira warga disini antusias gak sih mbak soal pemilu kemarin?

Responden 1 : Wah mbak, saya kan pas pemilu kemarin gak ada disini. Kan tadi saya cerita pemilu kemarin saya pergi.

Febri : Owalah, iya ding. Hehehe ya sudah mungkin itu dulu mbak yang bisa saya tanyakan ke mbak. Terima kasih ya mbak.

Responden 1 : Iya mbak sama-sama.

133

Page 67: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 12. Hasil Wawancara Pemandu Karaoke 6

Hasil Wawancara dengan Pemandu Karaoke tgl 18 Agustus 2014

Febri : Kalau ini mbaknya namanya siapa?

Responden 2 : Nia

Febri : Umurnya berapa mbak?

Responden 2 : 20 th

Febri : Kalau mbak nia pendidikan terakhir apa?

Responden 2 : SMP mbak

Febri : Aslinya mana?

Responden 2 : Purwokerto mbak.

Febri : Kenapa bisa sampai disini?

Responden 2 : Karena saya dari keluarga kurang mampu, jadi saya mau cari kerja untuk memenuhi kebutuhan saya.

Febri : Terus disini tinggal dimana?

Responden 2 : Iya ngekos to mbak. Kan tempat karaokean ada kos-kosannya kalau gak mess.

Febri : Sebelum kerja disini, mbak kerja dimana?

Responden 2 : Dulu sih saya kerja di toko pakaian di purwokerto. Tapi karena saya dikasih tau kerja disini enak dan gak susah ya sudah saya kerja disini.

Febri : Owalah, gitu ya mbak. Terus udah berapa lama mbak kerja disini?

Responden 2 : Baru 2 tahun sih mbak.

Febri : Berarti pekerjaan utamanya mbak apa? Terus pekerjaan sampingannya apa?

Responden 2 : Iya jadi PK ini to mbak. Kalau sampingan belum ada sih mbak.

134

Page 68: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Tapi mbak disini juga ikut organisasi atau komunitas gitu?

Responden 2 : Gak ikut kegiatan apa-apa mbak saya. Paling nongkrong sama teman saja, kalau gak ya ke salon atau main sama teman-teman.

Febri : Kemarin ada sosialisasi tentang pemilu?

Responden 2 : Ada kayaknya mbak. Kurang tau tapi. Coba Tanya yang lain mbak.

Febri : Gak dikasih tau mbak memangnya?

Responden 2 : Gak dikasih tau sih mbak.

Febri : Kalau mbak nia pernah dapat pendidikan politik gak pas menjelang pemilu kemarin?

Responden 2 : Apa itu mbak. Saya kalau soal politik-politik kayak gitu malas mbak. Gak ngerti juga.

Febri : Lhoh, memangnya daerah sini gak ngadain pendidikan politik? Kayak dari bu RT, RW atau keluarahan gitu?

Responden 2 : Gak ada ik mbak. Pernah kayaknya tapi dari mahasiswa-mahasiswa yang pas rame-rame itu. Tapi itu katanya pemilik karaoke saja yang diundang.

Febri : Nah, terus pemilik cafenya mbak gak jelasin apa yang didapat dari pendidikan politik itu mbak?

Responden 2 : Walah mbak, mana sempat kita dikasih tau hal kayak gituan. Yang penting kita kerja, dapat pelanggan yang banyak deh gitu.

Febri : Terus kalau mbak gak dapat pendidikan politik, apa yang mbak lakukan menyambut pemilu kemarin?

Responden 2 : Gak ada mbak. Ya saya lakukan aktivitas seperti biasanya. Ya kerja, kesalon, main sama teman-teman.

Febri : Terus kemarin pas pemilu mbak ikut nyoblos gak?

Responden 2 : Kalau saya gak mbak. Gak pulang soalnya.

Febri : Kenapa gak nyoblos mbak?

Responden 2 : Ya karena gak pulang mbak. Mending disini cari uang saja.

135

Page 69: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Gak nyoba daftar disini biar bisa nyoblos disini mbak?

Responden 2 : Malas mbak saya. Saya juga gak tau caranya. Ya sudah saya milih gak ikut nyoblos. Mau nyoblos apa saya juga gak tau. Buang-buang waktu saya saja mbak, yang waktu bisa saya gunakan buat cari uang. Malah sibuk ngurus coblosan.

Febri : Memang gak libur mbak?

Responden 2 : Ya seharusnya disuruh libur. Tapi saya tetap terima pelanggan aja diluar sini.

Febri : Dimana mbak?

Responden 2 : Ya janjiannya disini, tapi saya nanti pergi sama pelanggan.

Febri : Owalah. Memang mbak nia pendapatan perbulan berapa?

Responden 2 : Pendapatan saya perbulan 2 juta sih mbak.

Febri : Kalau pengeluaran berapa mbak?

Responden 2 : Saya paling boros kalau beli make up atau kesalon. Bisa sampai 1 juta perbulan cuman buat belanja keperluan saya.

Febri : Terus kalau mbak nia udah punya anak juga?

Responden 2 : Iya mbak umur 1,5tahun.

Febri : Dibawa kesini?

Responden 2 : Iya mbak, dirawatin sama yang punya café. Suami saya juga sudah pergi. Makannya saya juga cari kerja disini saja.

Febri : Kalau arti pemilu, menurut mbak nia seperti apa?

Responden 2 : Pemilu itu kan memilih calon presiden.

Febri : Terus pemilu kemarin berguna gak buat mbak dan warga disini?

Responden 2 : Kalau buat saya sendiri gak ada gunanya. Malah buat kami PK rugi, karena waktu buat kita cari uang jadi di liburkan. Kalau buat warga yang lain kurang tau saya mbak. Lagian saya gak pernah tanya-tanyake yang lain soal pemilu ini.

136

Page 70: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Ngomongin warga sini, memang persoalan dan kebutuhannya mbak dan warga sini itu apa sih mbak?

Responden 2 : Masalahnya disini itu orang susah cari kerja mbak. Saingan disini juga banyak. Jadi mesti pintar-pintar cari kerja. Terus kalau kerja disini itu mesti sabar mbak. Soalnya ada saja pelanggan yang mintanya macem-macem. Kadang ada yang minta berhubungan tapi kita dipukul dulu, atau kita cuman nemenin nyanyi aja, tapi minta berhubungan juga. Terus kalau soal kebutuhanya kebutuhan kita banyak. Yang pertama kita butuh hidup aman dan nyaman. Terus kita butuh kerjaan yang enak, aman terus gajinya banyak, biar semua kebutuhan kita tercukupi.

Febri : Lhoh memang disini masih harus melayani tamu sampai kayak gitu ya mbak?

Responden 2 : Oh, ya iya mbak. Cuman seringnya gak dilakukan disini, tapi dihotel atau penginapan yang lain gitu. Ya kadang dilakukan dikos kita, tapi jarang.

Febri : Mbak, balik lagi kesoal pemilu kemarin. Kalo tanggapan mbak tentang calon-calon legislative kemarin kayak gimana?

Responden 2 : Gak gimana-gimana mbak. Saya gak tau siapa-siapa calonnya. Kalau dulu kan biasanya ada serangan fajar buat pilih salah satu calon, katanya. Cuman sekarang adem ayem, gak ada apa-apa.

Febri : Kalau soal partai, partai apa aja yang mbak tau?

Responden 2 : Waduh, saya juga gak tau mbak. Saya gak perhatikan juga partai itu apa-apa aja.

Febri : Terus warga sini kemarin pas pemilu antusias gak mbak?

Responden 2 : Lha, kalau itu saya juga gak ngerti mbak. Kan saya gak disini pas pemilu kemarin.

Febri : Oh, ya sudah mbak. Mungkin ini cukup dulu nanti kalau ada yang kurang saya bisa tanya ke mbak lagikan?

Responden 2 : Oh, iya mbak gak papa.

Febri : Terima kasih ya mbak.

137

Page 71: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 13. Hasil Wawancara Pemandu Karaoke 7

Hasil Wawancara dengan Pemandu Karaoke tgl 18 Agustus 2014

Febri : Kalau ini namanya mbak siapa?

Responden 3 : Ami mbak.

Febri : Umurnya berapa?

Responden 3 : 25 th

Febri : Kalau mbak ami aslinya mana mbak?

Responden 3 : Boyolali

Febri : Terus disini tinggal dimana mbak?

Responden 3 : Kalau saya disini ngekos mbak. Di belakang karaokean tempat saya kerja.

Febri : Memang mbak kerja di karaokean mana?

Responden 3 : Di Aura situ mbak.

Febri : Kenapa bisa sampai sini mbak ami?

Responden 3 : Ya masalah ekonomi mbak. Saya punya anak juga soalnya, jadi mesti ngehidupin anak dan keluarga mbak. Keluargaku itu banyak banget. Orang tua gak kerja. Memang sudah tidak saya bolehkan bekerja. Kasihan sudah tua mbak.

Febri : Lha anaknya umur berapa mbak?

Responden 3 : 2th mbak

Febri : Terus suaminya mbak memang gak bekerja?

Responden 3 : Aduh, saya sudah cerai sama suami saya mbak. Udah 2 tahun yang lalu.

Dani : Mbak Ami lulusan apa ya?

Responden 3 : Halah, saya itu cuman sampe SMP aja mbak, soalnya orang tua saya gak mampu biayain saya sekolah.

138

Page 72: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Owalah, memang disini sudah berapa tahun mbak?

Responden 3 : Sudah 3 tahunan sih mbak.

Febri : Terus sebelum kerja disini, mbak kerja dimana?

Responden 3 : Sebelum kerja disini saya pernah kerja di pabrik mbak. Saya juga pernah kerja di toko mbak pakaian mbak.

Febri : Terus pekerjaan utama mbak apa? Ada sampingan juga gak mbak?

Responden 3 : Ya jadi PK ini mbak. Kalau sampingan saya gak ada mbak.

Febri : Memang pendapatannya mbak ami berapa?

Responden 3 : Ya paling kalau rame bisa 1 juta kalau sepi ya 300ribu juga pernah.

Febri : Terus kalau pengeluaran perbulan atau perhari berapa?

Responden 3 : Kalau pengeluaran itu bisa 1 bulan 1,5 juta mbak. Belum kalau saya mesti kirim uang ke kampung. Kadang sebulan saya bisa kirim 1-1,5 juta.

Febri : Mbak Ami disini ikut komunitas atau organisasi gak mbak?

Responden 3 : Gak ik mbak. Ada sih komunitas paguyuban karaoke, tapi saya gak ikut. Lagian yang ikut paguyuban itu kebanyakan pemilik karaoke. Jadi kita anak buah paling dapat kabar dari pemilik karaoke aja.

Febri : Oh, gitu to mbak. Nah, soal pendidikan pemilu kemarin kan paguyuban karaoke kerja sama dengan UKSW buat bikin teater soal pemilu, gimana jadi pemilih cerdas. Nah mbak dikasih tau sama pemilik karaoke gak tentang pendidikan pemilu itu? Atau di ajak gitu?

Responden 3 : Walah, boro-boro dikasih tau mbak. Bahas soal pemilu aja gak. Kemarin itu malah bahas soal kita yang harus libur pas pemilu, jadi kita rugi. Karena gak dapat penghasilan sehari. Ya paling saya tau kabar soal pemilu itu dari TV atau baca berita di internet mbak.

Febri : Tapi kemarin pas pemilu mbak-mbak pada ikut nyoblos gak?

139

Page 73: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden 3 : Kalau saya nyoblos mbak.

Febri : Kalau mbak ami nyoblos siapa?

Responden 3 : Nyoblos pak jokowi to mbak.

Febri : Kenapa mbak nyoblos pak jokowi?

Responden 3 : Ya gak tau mbak. yang penting orangnya baik, sederhana.

Febri : Emang mbak tau program-programnyanya pak jokowi?

Responden 3 : Waduh gak tau mbak. yang penting sejahtera saja, Negara aman tentrem sudah cukup.

Febri : Buat mbak Ami penting gak berperan aktif dalam pemilu?

Responden 3 : Ya dengan saya nyoblos itu kan udah berperan aktif mbak. Dan itu memang penting. Kan kita mau milih pemimpin baru, jadi harus ikut milih juga.

Febri : Lha kalau mengawal suara mbak tadi penting juga gak?

Responden 3 : Iya pentinglah mbak. Tapi kalau saya harus ikut pemilihan sampai penghitungan suara saya gak bisa, soalnya saya masih banyak kerjaan lain, jadi saya kemarin milih buat pulang kerumah saja.

Febri : Sebenernya penting gak sih mbak diadakan pemilu itu?

Responden 3 : Ya penting gak penting mbak.

Febri : Kenapa kok penting gak penting mbak?

Responden 3 : Ya gimana ya mbak. saya gak paham soal politik. Yang penting Negara aman sejahtera aja cukup. Kalau bisa ya gampang cari kerja. Disisi lain penting karena kita harus ganti presiden yang lebih baik. Tapi disisi lain juga gak penting, soalnya gara-gara pemilu saya dan teman-teman jadi libur gak boleh kerja. Kalau saya tiap hari digaji meski gak kerja sih saya gak masalah, lha ini pendapatan saya jadi berkurang to mbak.

Febri : Kalau pemilihan legislatif kemarin pada ikut milih juga gak?

Responden 3 : Kalau saya gak nyoblos mbak.

140

Page 74: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Kenapa gak ikut nyoblos?

Responden 3 : Lah, kalau pilihan legislatif males mbak. terlalu banyak yang dicoblos.

Febri : Umm, iya sih mbak. Terus kalau soal partai, partai apa aja yang mbak tau?

Responden 3 : PDIP, Demokrat, Gerindra, Golkar, terus apa lagi ya mbak. Saya gak hafal. Hehehehe

Febri : Hehehe iya mbak gak papa. Terus program-program partai itu tau gak mbak?

Responden 3 : Walah mbak, gak tau saya. Tugasnya partai aja apa saya gak tau. Yang jelas saya taunya partai itu tim sukses calon presiden atau pas pilihan legislatif itu.

Febri : Iya sih mbak, kerjaan partai memang gak jelas. Hehehe terus mbak partai apa yang jadi favoritnya mbak?

Responden 3 : Kalau saya sih milih PDIP mbak.

Febri : Kenapa mbak?

Responden 3 : Iya soalnya pada suka PDIP, saya juga ikut-ikutan suka mbak.

Febri : Sebenarnya tiap partai itu harus punya program yang sesuai dengan masyarakat mbak. Nah, kira-kira persoalan dan kebutuhannya mbak dan warga sini itu apa sih mbak?

Responden 3 : Persoalan saya dan warga disini sih paling soal ekonomi mbak. Cari uang susah jaman sekarang ini mbak. Lagian mau kerja yang lebih baik, dan gajinya gedhe pun kita mentok lulus SMA aja. Dulu, mau sekolah sampai tinggi pun kita gak punya uang. Terus soal kesehatan mbak. Jadi kita ini kalau sakit mau periksa kedokter saja bayarnya mahal banget, belum lagi obatnya. Pokoknya apa-apa sekarang itu tambah mahal mbak. Kalau kebutuhan, kita disini semua butuh kerjaan yang bagus, gaji tetap mbak gak dipotong-potong meskipun kita sakit atau ijin, terus kita butuh pelayanan kesehatan yang murah dan lebih baik lagi. Kita aja disini kalau soal kesehatan paling dari LSM Tegar yang periksa kesehatan kita. Itu gratis sih, tapi ya dengan peralatan seadanya, dan obat yang terbatas juga.

141

Page 75: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Terus pas pemilu kemarin warga sini antusias gak sih mbak?

Responden 3 : Waduh, saya kurang tau mbak. Kan kemarin saya pulang, saya nyoblos dirumah saya di boyolali.

Febri : Owalah, ya sudah mbak. Mungkin ini dulu yang saya tanyakan. Terima kasih ya mbak udah mau ngobrol sama saya. Hehehehe

Responden 3 : Iya mbak sama-sama. Halah santai aja mbak. Hehehehhe

142

Page 76: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Lampiran 14. Hasil Wawancara Pemandu Karaoke 8

Hasil Wawancara dengan Pemandu Karaoke tgl 18 Agustus 2014

Febri : Terus ini mbaknya namanya siapa?

Responden 4 : Yuni mbak.

Febri : Umurnya berapa?

Responden 4 : 19 th

Febri : Pendidikan terakhir?

Responden 4 : SMP mbak.

Febri : Disini mbak tinggal dimana?

Responden 4 : Saya satu kos sama mbak Ami. Dia kakak saya. (alamatnya ami)

Febri : Kenapa bisa sampai sini?

Responden 4 : Ya karena saya ikut kakak saya.

Febri : Sebelum kerja disini kamu sudah kerja dimana aja?

Responden 4 : Belum pernah kerja ditempat lain sih mbak. Saya kerja baru kali ini, itu pun kakak saya yang ajak kerja disini.

Febri : Jadi pekerjaan utama mbak jadi PK ini? Terus sampingannya apa mbak?

Responden 4 : Iya mbak, saya cumin kerja jadi PK ini, kalau sampingan gak ada.

Febri : Kalau yuli disini sudah berapa lama?

Responden 4 : Baru aja sih mbak. 3 bulan ini.

Febri : Yuli sudah menikah?

Responden4 : Walah belum mbak, masih pingin single aja. Kalau udah nikahkan repot, belum lagi ngurusin anak.

Febri : Terus kalau kerja disini yuli pendapatannya berapa? Perbulan/ perminggu/ perhari?

143

Page 77: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Responden4 : Ya kan saya baru 3 bulan disini jadi tiap bulan saya bisa dapat 1 juta. Kalau missal ijin atau gak dapat pelanggan gaji saya ya dikurangi. Tapi kurang lebih segitu mbak.

Febri : Oh, memang gaji yang udah didapat biasanya untuk apa yul?

Responden4 : Ya paling tak buat jajan atau nyalon mbak. Kalau ada teman ngajakin main ya itu uang buat ongkos juga.

Febri : Setahu saya disini ada paguyuban karaoke. Yuli ikut paguyuban itu gak? Atau komunitas apa gitu, khususnya didaerah sini?

Responden4 : Walah, gak ikut mbak saya. Wong itu biasane sing ikut cumin pemilik karaoke aja. Yang PKnya gak wajib. Lagian saya juga malas ikut komunitas atau paguyuban gitu. Tapi kalau missal paguyuban ngadain acara atau apa, kita PK kadang diundang. Kayak pemeriksaan kesehatan gini kan paguyuban kerjasama dengan LSM Tegar. Cuman itu aja sih mbak.

Febri : Terus pas paguyuban kemarin sama UKSW ngadain pendidikan politik buat warga disini kamu diundang gak?

Responden 4 : Gak di undang ik mbak. Karena tempatnya juga terbatas makannya cumin pemilik karaoke aja yang diundang. Makannya kita kemarin mau nyoblos juga agak bingung. Toh saya juga mencoblosnya gak disini, tapi pulang keboyolali sana, jadi kan gak usah repot ngurus atau lapor kekelurahan sini kalau mau ikut nyoblos sini.

Febri : Terus kemarin pas pemilu ikut nyoblos gak?

Responden 4 : Aku juga nyoblos mbak. Kalau aku kemarin nyoblos pak jokowi mbak.

Febri : Kenapa yuli nyoblos pak jokowi?

Responden 4 : Ya semua pada nyoblos pak jokowi jadinya saya ikut saja coblos pak jokowi.

Febri : Kalau pemilihan legislative kemarin ikut milih juga gak?

Responden4 :Gak ikut mbak. Bingung mau pilih yang mana. Lagian saya juga gak tau calegnya siapa-siapa. Dulu katanya ada serangan fajar, tapi pas giliran saya udah boleh coblos malah gak ada serangan fajar. Jadi saya juga gak tau mau pilih siapa.

144

Page 78: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Jadi kemarin itu pas mau pemilu mbak gak dapat pendidikan politik?

Responden 4 : Tidak mbak.

Febri : Terus kalau mbak gak dapat pendidikan politik, apa yang mbak lakukan pas pemilu kemarin?

Responden 4 : Ya saya ikut nyoblos kemarin itu mbak. Nah, kalau pas pileg saya gak ikut nyoblos mbak.

Febri : Menurut mbak makna pemilu sendiri buat mbak apa?

Responden 4 : Ya kan baru satu kali ini ikut pemilu. Jadi setahu saya kalau pemilu itu semua warga Indonesia berhak memberikan suaranya untuk memilih pemimpin yang lebih baik. Ya harapan saya sih kalau pak jokowi ini bisa menjadikan Indonesia lebih baik lagi. Rakyat kecil kaya saya sama teman-teman disini ya diperhatikan juga.

Febri : Memang persoalannya mbak di daerah sini apa mbak?

Responden 4 : Wah, kalau persoalanya banyak mbak. Kayak rebutan buat bisa dapat pelanggan, terus kalau missal kita gak kerja atau gak dapat pelanggan, maka gaji kita dipotong. Belum lagi kita kerja sampai subuh jam 3 subuh mbak. Pokoknya kerja disini itu mesti sabar mbak.

Febri : Lhoh sabar gimana memang mbak?

Responden 4 : Ya sabar mbak. Untungnya kalau misal gaji kita kepotong terus jatah makan berkurang, teman-teman satu tempat karaokean pada patungan buat bantuan teman-teman yang gak punya uang untuk makan. Disini setiap karaokean PK-Pknya kompak ok mbak.

Febri : Terus kalau soal kebutuhan, apa yang mbak butuhin sebagai warga Sarirejo ini mbak? Ya meski pun gak akan menetapkan mbak? hehehe

Responden 4 : Hehehe wah, kalau soal menetap saya belum tau mbak mau menetap apa gak. Tapi paling kalau saya punya suami besok, saya ikut suami saya. Kalau soal kebutuhan saya dan teman-teman disini butuh kontrak kerja yang pasti mbak. Biar gaji kita juga jelas. Terus kita juga butuh pelayanan yang baik dari

145

Page 79: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

pemerintah, misal kita mau berobat atau apa. Ya kalau buat kita dikasih harga miring gitu mbak.

Febri : Jadi penting gak mbak, mbak beperan aktif dalam pemilu? Termasuk untuk mengawal suaranya mbak?

Responden 4 : Ya penting mbak, kan saya juga pingin berubah gak gini-gini aja. Lagian juga kayaknya ini pak Jokowi orangnya bagus. Kalau saya nonton berita di TV gitu sih mbak. Kalau soal mengawal saya malas ikut mengawal. Soalnya saya capek, paling setelah nyoblos saya pulang istirahat dirumah atau pergi dengan teman-teman saya.

Febri : Terus pendapatnya mbak tentang caleg yang ada di daerah tempat tinggal mbak apa?

Responden 4 : Yah, tadi kan aku udah cerita mbak. Kalau aku gak ikut pileg, soalnya gak tau calon-calonnya siapa-siapa. Di TV saja juga gak ada berita tentang caleg yang ada di daerah sini atau rumah saya. Lagian gak ada sosialisasi tentang para caleg. Jadi saya juga bingung mau pilih siapa. Ya akhirnya aku gak milih to mbak.

Febri : Nah, kalau program partaimbak tau apagak?

Responden 4 : Walahmbak, aku gak tahu. Lagian partai apa-apa saja aku gak tau.

Febri : Terus kenapa pas pilpres mbak milih Jokowi? Mbak tau Jokowi itu dari partai mana?

Responden 4 : Waduh, gak tau aku mbak. Saya lihatnya di berita TV kalau pak Jokowi itu pemimpin yang bagus, sederhana, mau melihat rakyat kecil seperti kita. Terus soal partai-partai saya gak mudeng.

Febri : Berarti mbak gak punya partai favorit?

Responden 4 : Gak ada to ya mbak.

Febri : Memang kenapa sih mbak sampai gak tau partai di Indonesia apa-apa aja?

Responden 4 : Ya gimana lagi mbak. Wong partai juga gak ada sosialisasi, pas pileg aja aku gak tahu apa partai ikut kerja. Kerjaannya partai apa aja saya gak tau.

146

Page 80: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Febri : Terus gimana caranya biar partai bisa memenuhi kebutuhan mbak?

Responden 4 : Ya kalau partai mau tau persoalan kita dan mau tahu kebutuhan kita pasti mereka bisa memenuhi kebutuhan kita sebagai PK di Sarirejo sini.

Febri : Terus warga diwilayah sini antusias gak mbak pas pemilu?

Responden 4 : Wah, kurang tau mbak. Soalnya pas pemilukan saya di Boyolali.

Febri : Owh, iya mbak gak papa. Ya sudah makasih ya mbak buat ngobrolnya hari ini.

Responden 4 : Iya mbak sama-sama. (sambil tersenyum)

147

Page 81: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

LAMPIRAN FOTO

Foto Daerah Sarirejo Nampak dari depan Balai Pertemuan

148

Page 82: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Foto Daerah Sarirejo Nampak dari Arah Rumah Makan Ki Penjawi

oto Sarirejo Nampak dari Arah Gapura RW 09 Sarirejo

F

149

Page 83: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Foto salah satu pemilik karaoke yang dahulu masih menjadi tempat lokalisasi

oto Suasana Pemilu di Sarirejo TPS 22

F

150

Page 84: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Foto TPS RW 09 desa Sarirejo

151

Page 85: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Foto Daftar warga RW 09 yang tercatat sebagai warga yang dapat mengikuti pemilu di TPS 22 RW 09 desa Sarirejo

152

Page 86: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Foto Suasanaa pemilu di TPS 22

153

Page 87: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Foto Suasana di KPU jelang pemilu

154

Page 88: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Foto saat logistik untuk pemilu tiba

155

Page 89: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

156

Page 90: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal ...

Foto kotak suara untuk TPS 22

157