Timoty Mario SPSS Blok 26

28
Faktor – faktor Gaya Hidup yang Mempengaruhi Kadar Total Kolesterol pada Pasien di Rumah Sakit UKRIDA Oleh : Timoty Mario* 102012161 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA *Alamat korespondensi Timoty Mario 1 | TIMOTY MARIO.102012161

description

MetPen

Transcript of Timoty Mario SPSS Blok 26

Page 1: Timoty Mario SPSS Blok 26

Faktor – faktor Gaya Hidup yang Mempengaruhi Kadar Total Kolesterol pada Pasien di Rumah Sakit UKRIDA

Oleh :

Timoty Mario*

102012161

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA

*Alamat korespondensi

Timoty Mario

Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510

No. Telp 0812 - 84091168, e-mail : [email protected]

1 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 2: Timoty Mario SPSS Blok 26

Abstrak

TIMOTY MARIO. Faktor – faktor Gaya Hidup yang Mempengaruhi Kadar Total Kolesterol pada Pasien di Rumah Sakit UKRIDA. Fakultas Kedokteran UKRIDA, NIM: 102012161.

Pendahuluan: Kadar kolesterol merupakan faktor penentu yang cukup signifikan mempengaruhi derajat kesehatan pada setiap individu manusia.

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dengan populasi pasien di Rumah Sakit FK UKRIDA. Subjek pada penelitian ini adalah pria dan wanita dewasa berusia 60—80 tahun sebanyak 54 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling dengan derajat kemaknaan 95%, p=0,15, d=0,05. Data diolah menggunakan SPSS for windows dan disajikan dalam bentuk grafikal dan tabular.

Hasil: Setiap sampel didistribusikan berdasarkan setiap variabel independent dan disajikan dalam bentuk grafikal.

Analisis: Hasil ujian statistik untuk setiap faktor yang terdiri dari umur, jenis kelamin, Hb, aktifitas fisik, minum teh, minum kopi dianggap memiliki pengaruh terhadap kadar kolesterol total.

Diskusi:

2 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 3: Timoty Mario SPSS Blok 26

Latar Belakang

Memasuki era modern ini, setiap individu manusia selalu ditawarkan dengan beragam

gaya hidup yang bersifat instan dan mobile. Gaya hidup yang dimaksud ini sudah merambah ke

dalam perilaku konsumsi sehari-hari manusia. Sering kita dapati dalam pola perilaku sehari-hari

sebagian besar inidividu akan mengkonsumsi minuman seperti teh (manis) dan minum kopi.

Dua minuman yang disebutkan merupakan komoditas minuman yang sudah tidak asing bagi

setiap golongan masyarakat jika memesan di sebuah tempat makan. Kehidupan jaman

sekarang juga menawarkan manusia untuk lebih mobile dalam melakukan kegiatan. Contohnya

dengan akses mobile, kita tidak perlu melakukan aktifitas fisik yang berlebih untuk

mendapatkan sesuatu seperti berbelanja pakaian maupun makanan.

Tentunya hal diatas hanyalah segelintir faktor yang dapat mempengaruhi

kesehatan manusia. Namun dengan penelitian ini, kita akan menganalisis seberapa jauh

pengaruhnya faktor-faktor diatas terhadap kadar total kolesterol manusia. Kolesterol adalah sel

eukariotik sterol yang pada manusia merupakan prekursor penting bagi asam empedu dan

hormon steroid, serta merupakan unsur yang krusial dalam struktur membran sel. Kolesterol

total adalah jumlah kolesterol yang dibawah dalam semua partikel pembawa kolesterol dalam

darah, termasuk didalamnya Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL)

dan Very Low Density Lipoprotein (VLDL).1

Kolesterol yang dibutuhkan dalam tubuh secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh

dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Berbagai faktor mempengaruhi kadar total

kolesterol total ialah usia, jenis kelamin, hemoglobin (Hb), aktifitas fisik serta pola konsumsi

minuman tertentu seperti teh dan kopi, dimana kedua minuman sebetulnya mengandung kafein

namun berbeda kadarnya. Kolesterol total merupakan salah satu tolak ukur dalam

hiperlipidemia selain jumlah HDL dan LDL, serta trigliserida. Bila terdapat kolesterol yang

berlebih atau kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia)akan menimbulkan masalah terutama pada

pembuluh darah jantung dan otak.

Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia oleh penelitian MONICA I (1988)

sebesar 13.4 % untuk wanita dan 11,4 % untuk pria. Pada MONICA II (1994) didapatkan

peningkatan menjadi 16,2 % untuk wanita dan 14 % pria. Prevalensi hiperkolesterolemia pada

masyarakat pedesaan, mencapai 200-248 mg/dL atau mencapai 10,9 persen dari total populasi

pada tahun 2004.2

3 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 4: Timoty Mario SPSS Blok 26

Kolesterol yang berlebihan dapat memberikan pengaruh terhadap kenaikan tekanan

darah. Hipertensi dipengaruhi oleh gaya hidup dan asupan makan. Faktor-faktor risiko

hipertensi antara lain usia, jenis kelamin, genetik, riwayat penyakit keluarga, kebiasaan

merokok, asupan garam yang berlebihan, pola makan kurang optimal (kualitas dan kuantitas),

aktifitas fisik yang kurang, dan berat badan yang berlebihan.3

Permasalahan

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kadar total kolesterol ?

2. Bagaimanakah gaya hidup sehari-hari pasien pada umumnya?

Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar total kolesterol.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengaruh faktor usia sebagai faktor risiko terhadap kadar

total kolesterol.

b. Untuk mengetahui pengaruh faktor jenis kelamin sebagai faktor risiko

terhadap kadar total kolesterol.

c. Untuk mengetahui pengaruh kadar Hb (Hemoglobin) sebagai faktor risiko

terhadap kadar total kolesterol.

d. Untuk mengetahui pengaruh perilaku aktifitas fisik sebagai faktor risiko

terhadap kadar total kolesterol.

e. Untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh sebagai faktor risiko terhadap

kadar total kolesterol.

f. Untuk mengetahui pengaruh konsumsi kopi sebagai faktor risiko terhadap

kadar total kolesterol.

Manfaat

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini dijalankan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja pada pasien

RS UKRIDA yang mempengaruhi kadar total kolesterol. Sehingga dapat

berguna untuk memberikan edukasi dan penyuluhan terbaik tidak hanya

4 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 5: Timoty Mario SPSS Blok 26

kepada pasien juga kepada masyarakat luar tentang pentingnya kadar

kolesterol bagi kesehatan individu sehari-hari.

2. Manfaat akademis

Penulis juga melakukan penelitian ini untuk menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan bagi penulis. Kemudian juga penelitian ini dilakukan sebagai

perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tinjauan Pustaka

Kerangka Teori

Pengaruh Usia terhadap Kadar Total Kolesterol

WHO (World Health Organization) menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal individu

manusia memasuki tahap masa lanjut usia (lansia). Biro Pusat Statistik (BPS) menggambarkan

bahwa antara tahun 2005-2010 jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia sekitar 19 juta jiwa

atau 8,5% dari seluruh jumlah penduduk. Bertambahnya usia merupakan suatu fenomena alami

sebagai akibat proses degenerasi/penuaan yang dikatakan sebagai hal wajar bersifat universal.

Kolesterol total dalam darah meningkat sejalan dengan proses penuaan. Peningkatan kolesterol

tersebut mengalami plateu atau masa puncak pada usia kurang lebih 60 tahun pada pria dan 70

tahun pada wanita.3

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Kadar Total Kolesterol

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh International Journal of

Endrocrinology, didapatkan bahwa wanita yang lebih tua dan tergolong lebih obese, dengan

durasi Diabetes Mellitus (DM) yang lebih lama memiliki kadar nilai kolesterol total, High Density

Lipoprotein (HDL), dan Low Density Lipoprotein (LDL) yang lebih tinggi dibandingkan pria.

Demikian pula tingkat perbandingan LDL yang biasanya berbanding lurus dengan umur pada

pria, sedangkan HDL cenderung menurun sejalan dengan usia, namun hal ini tidak terjadi pada

wanita.

5 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 6: Timoty Mario SPSS Blok 26

Pengaruh Hemoglobin terhadap Kadar Total Kolesterol

Hemoglobin adalah pigmen merah pembawa oksigen yang dibentuk oleh pasangan

simetris dimer rantai polipeptida, α- (alfa) dan β (beta) -globin, menjadi unit struktural dan

fungsional tetramerik yang berfungsi mengangkut oksigen (O2) dari paru-paru ke jaringan/sel.

Nilai normal hemoglobin pada perempuan umumnya 12 mg/dL dan pada laki-laki 13 gr/dL.

Hemoglobin beredar melalui pembuluh darah di tubuh. Pada kondisi

Hiperkolesterolemia, nantinya dapat berkembang menjadi aterosklerosis pada pembuluh arteri,

berupa penyempitan pembuluh darah, terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Pada otak,

aterosklerosis akan menimbulkan stroke, sedangkan pada jantung akan didapati penyakit

jantung koroner. Sehingga bila terdapat timbunan kolesterol di pembuluh darah dapat

mempengaruhi sirkulasi hemoglobin di dalam tubuh. Akan tetapi hal ini tidak dapat

membuktikan adanya keterkaitan antara nilai hemoglobin dengan nilai kolesterol.

Pengaruh Perilaku Aktifitas Fisik terhadap Kadar Total Kolesterol

Salah satu aktivitas fisik yang sangat dianjurkan untuk membantu menjaga kesehatan

tubuh selain kegiatan sehari-hari adalah olahraga. Olahraga yang dimaksud adalah

serangkaian aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dengan berpedoman pada aturan-

aturan tertentu tetapi fleksibel dari segi waktu. Olahraga merupakan bagian dari kegiatan fisik

untuk meningkatkan kebugaran dan keseimbangan tubuh. Aktivitas fisik berpengaruh terhadap

kadar kolesterol darah. Aktivitas fisik yang rendah akan mendorong keseimbangan energi ke

arah negatif sehingga mengarahkan penyimpanan energi dan penambahan berat badan, yang

pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan kadar kolesterol darah. Nilai kolesterol

yang baik adalah <200 mg/dL, sedangkan bila lebih dari itu maka sudah termasuk

Hiperkolesterolemia.

Pengaruh Kebiasaan Minum Teh terhadap Kadar Total kolesterol

Teh merupakan salah satu minuman paling popular setelah air mineral dan sering

dikaitkan dengan penurunan resiko penyakit jantung. Teh merupakan sumber alami kafein dan

antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat, ataupun protein mendekati nol persen. Di dalam

teh juga banyak mengandung senyawa yang salah satunya adalah tanin. Tanin adalah suatu

senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan. Tanin bereaksi dengan dan menggumpalkan

protein, atau berbagai senyawa organik seperti asam amino dan alkaloid. Penelitian oleh

6 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 7: Timoty Mario SPSS Blok 26

Journal of Nutritional Science and Vitaminology yang menguji khasiat tanin dalam metabolisme

lemak menemukan bahwa kandungan tanin dalam teh mengurangi kandungan total kolesterol

plasma, ester kolesterol, total kolesterol, HDL kolesterol, dan indeks aterogenik.5,6

Pengaruh Kebiasaan Minum Kopi terhadap Kadar Total kolesterol

The New England Journal of Medicine meneliti hubungan antara konsumsi kopi dengan

tingkat kadar kolesterol total serum, High Density Lipoprotein (HDL), dan trigliserida,

mendapatkan kesimpulan bahwa konsumsi kopi adalah penyumbang utama hasil variasi dalam

kadar kolesterol total. Didapatkan senyawa yang mempengaruhi peningkatan kolesterol dalam

konsumsi kopi adalah cafestol dari senyawa diterpene yang terdapat di dalam kopi yang tidak

mengalami proses filterisasi. Dengan gaya hidup modern dan tingkat konsumsi kopi yang tinggi,

kopi dapat meningkatkan angka kadar kolesterol.7,8

Metodologi penelitian

Desain penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional, dimana pengumpulan

data dan pengukuran variabel penelitian dilakukan pada saat yang sama. 

Tempat, waktu, dan populasi pengumpulan data

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit UKRIDA. Populasi dalam penelitian ini adalah

pasien yang datang ke Rumah Sakit UKRIDA sebanyak 54 orang.

Sampel & Variabel

7 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 8: Timoty Mario SPSS Blok 26

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode random

sampling, dengan jumlah sampel 54 pasien di Rumah Sakit UKRIDA.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut:

• Umur pasien saat berkunjung: Hasil pengurangan dari tanggal bulan dan tahun pasien

ketika datang dengan tanggal bulan dan tahun kelahiran pada KTP. Variabel ini diukur

melalui pendataan KTP pasien. Hasil ukur tersebut berskala rasio dengan di kategorikan

sebagai berikut (1) <70 (2) >=70.

• Jenis kelamin: Jenis kelamin pasien yang diukur melalui pendataan KTP. Hasil ukur

dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu: (1) laki-laki (2) perempuan. Hasil ukur tersebut

berskala ordinal.

• Hemoglobin :Hasil pengukuran kadar hemoglobin pasien. Variabel ini akan diukur

melalui pemeriksaan laboratorium. Hasil ukur tersebut berskala rasio yang diubah

menjadi ordinal dengan dikategorikan sebagai berikut (1) <12 mg/dL (2) >=12 mg/dL.

• Aktivitas fisik: Kegiatan yang dilakukan pasien. Hasil ukur dikategorikan dalam 3

kategori, yaitu: (1) Berat (2) Sedang (3) Ringan. Variabel ini diukur dengan wawancara

dengan menggunakan kuesioner. Hasil ukur tersebut berskala ordinal.

• Minum teh: Kebiasaan pasien dalam mengkonsumsi teh. Variabel ini diukur dengan

wawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasilnya di kategorikan dalam 3 kategori,

yaitu: (1) tiap hari, (2) kadang-kadang, (3) tidak minum. Hal ukur tersebut berskala

ordinal.

• Minum kopi: Kebiasaan pasien dalam mengkonsumsi kopi. Variabel ini diukur dengan

wawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasilnya di kategorikan dalam 3 kategori,

yaitu: (1) tiap hari, (2) kadang-kadang, (3) tidak minum. Hal ukur tersebut berskala

ordinal.

• Kolesterol total: Nilai kolesterol pasien. Variabel ini diukur melalui pemeriksaan

laboratorium. Hasil ukur tersebut berskala rasio.

Hasil Penelitian

8 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 9: Timoty Mario SPSS Blok 26

1. Univariat

Table 1. Statistics

Jenis Kelamin Aktifitas

Fisik

Minum

Teh

Minum

Kopi

Usia Hb Kolesterol

N Valid 54 54 54 54 54 54 54

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Mean 1.9074 1.2778 1.5741 2.3519 1.1852 1.4259 1.8519

Median 2.0000 1.0000 1.0000 2.0000 1.0000 1.0000 2.0000

Std. Deviation .29258 .45211 .79151 .70463 .39210 .49913 .35858

Variance .086 .204 .626 .497 .154 .249 .129

Range 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 1.00 1.00

Minimum 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Maximum 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00

Table 2. Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-laki 5 9.3 9.3 9.3

Perempuan 49 90.7 90.7 100.0

Total 54 100.0 100.0

Dari data diatas didapatkan distribusi laki-laki sebanyak 5 orang (9.3%) dan perempuan

sebanyak 49 orang (90.7%).

Table 3. Aktifitas Fisik

9 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 10: Timoty Mario SPSS Blok 26

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Berat 39 72.2 72.2 72.2

Sedang 15 27.8 27.8 100.0

Total 54 100.0 100.0

Dari data diatas dapat diketahui distribusi aktifitas fisik; berat sebesar 39 orang (72.2%) dan

ringan sebesar 15 orang (27.8).

Table 4. Minum Teh

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Tiap Hari 33 61.1 61.1 61.1

Kadang-Kadang 11 20.4 20.4 81.5

Tidak Minum 10 18.5 18.5 100.0

Total 54 100.0 100.0

Dari data diatas dapat diketahui distribusi kebiasaan minum teh; tiap hari 33 orang

(61.1%), kadang-kadang 11 orang (20.4%), dan tidak minum 10 orang (18.5%).

Table 5. Minum Kopi

10 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 11: Timoty Mario SPSS Blok 26

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tiap Hari 7 13.0 13.0 13.0

Kadang-Kadang 21 38.9 38.9 51.9

Tidak Minum 26 48.1 48.1 100.0

Total 54 100.0 100.0

Dari data diatas dapat diketahui distribusi kebiasaan minum kopi; tiap hari 7 orang

(13.0%), kadang-kadang 21 orang (38.9%), dan tidak minum 26 orang (48.1%).

Table 6. Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Usia <70 44 81.5 81.5 81.5

Usia >=70 10 18.5 18.5 100.0

Total 54 100.0 100.0

Dari data diatas didapatkan bahwa modusnya adalah usia dibawah 70 tahun yaitu sebanyak 44 orang.

Table 7. Hb

11 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 12: Timoty Mario SPSS Blok 26

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Hb <12 31 57.4 57.4 57.4

Hb >=12 23 42.6 42.6 100.0

Total 54 100.0 100.0

Dari data diatas dapat diketahui nilai modus hemoglobin adalah kadar Hb <12mg/dL sebanyak 31 orang (57.4%).

Table 8. Kolesterol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid <200 8 14.8 14.8 14.8

Diantara 200 - 250 22 40.7 40.7 55.6

Diatas 251 24 44.4 44.4 100.0

Total 54 100.0 100.0

Dari data diatas dapat diketahui nilai modus kolesterol adalah diatas 251mg/dL sebanyak 24 orang (44.4%)

2. Bivariat

12 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 13: Timoty Mario SPSS Blok 26

Hubungan antara Usia dengan Kolesterol

Tabel 10. Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kole

ster

ol

Equal

variances

assumed

.491 .487 1.3

81

52 .173 26.131

82

18.928

77

-

11.851

55

64.115

18

Equal

variances

not assumed

1.3

93

13.

544

.186 26.131

82

18.759

28

-

14.230

28

66.493

92

Di dapatkan hasil 0,173 , (Sig. (2-tail)) sehingga Ho diterima yang artinya antara variabel usia

pasien dan kolesterol tidak memiliki hubungan.

Hubungan antara Jenis Kelamin dan kolesterol

Tabel 11. Group Statistics

Jenis

Kelamin

N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Kolesterol laki-laki 5 2.4520E

2

25.79147 11.53430

perempuan 49 2.5169E 56.73851 8.10550

13 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Tabel 9. Group Statistics

Usia N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Kolesterol 1 44 2.5593E

2

54.16186 8.16521

2 10 2.2980E

2

53.40786 16.88905

Page 14: Timoty Mario SPSS Blok 26

2

Tabel 12. Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kole

ster

ol

Equal

variances

assumed

2.877 .096 -.25

2

52 .802 -

6.493

88

25.81

178

-

58.28

901

45.30

125

Equal

variances

not

assumed

-.46

1

8.7

48

.656 -

6.493

88

14.09

749

-

38.52

501

25.53

725

Di dapatkan hasil 0,802 , (Sig. (2-tailed)) sehingga Ho diterima yang artinya antara variabel

jenis kelamin dan kolesterol tidak memiliki hubungan.

Hubungan antara Hb dan kolesterol

Tabel 13. Group Statistics

Hb N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Kolesterol 1 31 2.2681E

2

45.42612 7.57102

2 23 2.9967E 35.51967 8.37207

14 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 15: Timoty Mario SPSS Blok 26

2

Tabel 14. Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differ

ence

Std.

Error

Differ

ence

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

kole

ster

ol

Equal

variances

assumed

.077 .782 -

5.9

47

52 .000 -

72.86

111

12.25

213

-

97.44

682

-

48.27

540

Equal

variances

not

assumed

-

6.4

55

42.

401

.000 -

72.86

111

11.28

769

-

95.63

420

-

50.08

802

Di dapatkan hasil 0,000 , (Sig. (2-tail)) sehingga Ho ditolak yang artinya antara variabel

hemoglobin dan kolesterol memiliki hubungan.

Hubungan antara Aktivitas fisik dan kolesterol

Tabel 15. Group Statistics

Aktivitas

fisik

N Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

Kolesterol berat 39 2.4967E 51.30268 8.21500

15 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 16: Timoty Mario SPSS Blok 26

2

sedang 15 2.5480E

2

63.85050 16.48613

Tabel 16. Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

kole

stero

l

Equal

variances

assumed

1.662 .203 -.30

7

52 .760 -

5.1333

3

16.699

10

-

38.642

53

28.375

86

Equal

variances not

assumed

-.27

9

21.3

31

.783 -

5.1333

3

18.419

52

-

43.402

65

33.135

99

Di dapatkan hasil 0,760 , (Sig. (2-tail)) sehingga Ho diterima yang artinya antara variabel

aktivitas fisik dan kolesterol tidak memiliki hubungan.

Hubungan antara minum teh dan kolesterol

Tabel 17. Group Statistics

Minum Teh N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Kolesterol tiap hari 33 2.3024E 46.35396 8.06919

16 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 17: Timoty Mario SPSS Blok 26

2

kadang-kadang 11 2.8527E

2

61.76098 18.62163

Tabel 18. Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differ

ence

Std.

Error

Differ

ence

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kol

este

rol

Equal

variances

assumed

2.597 .115 -

3.1

33

42 .003 -

55.03

030

17.56

474

-

90.47

739

-

19.58

322

Equal

variances

not

assumed

-

2.7

12

13.

954

.017 -

55.03

030

20.29

476

-

98.57

163

-

11.48

898

Di dapatkan hasil 0,003 , (Sig. (2-tail)) sehingga Ho ditolak yang artinya antara variabel minum

teh dan kolesterol memiliki hubungan.

Hubungan antara minum kopi dan kolesterol

Tabel 19. Group Statistics

Minum Kopi N Mean Std. Std. Error

17 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 18: Timoty Mario SPSS Blok 26

Deviation Mean

Kolesterol tiap hari 7 1.8829E

2

42.87079 16.20364

kadang-kadang 21 2.5567E

2

48.34287 10.54928

Tabel 20. Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kole

stero

l

Equal

variances

assumed

.001 .977 -

3.27

5

26 .003 -

67.380

95

20.572

06

-

109.66

742

-

25.094

49

Equal

variances not

assumed

-

3.48

5

11.5

42

.005 -

67.380

95

19.335

07

-

109.69

455

-

25.067

35

Di dapatkan hasil 0,003 , (Sig. (2-tail)) sehingga Ho ditolak yang artinya antara variabel minum

kopi dan kolesterol memiliki hubungan.

Pembahasan

Berikut akan dilakukan pembahasan sejauh mana pengaruh faktor gaya hidup yang

menjadi variabel independen dalam penelitian ini yaitu:

18 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 19: Timoty Mario SPSS Blok 26

1. Usia

Dari data yang diperoleh dimana faktor usia mempengaruhi kadar kolesterol dalam

darah. Semakin bertambahnya usia sebanding dengan peningkatan kadar kolesterol dalam

darah, dimana proses tersebut mengalami masa puncaknya pada usia 60 tahun pada pria dan

70 tahun pada wanita.3 Dengan pembagian jarak umur kategori menjadi 2 kelompok, yaitu

dibawah 70 tahun (<70) dan diatas sama dengan 70 tahun (>=70). Dari penelitian yang

dilakukan didapatkan angka kolesterol pada seorang pasien berusia 80 tahun sebesar 221

mg/dL sedangkan pada seorang pasien berusia 60 tahun didapati nilai sebesar 324 mg/dL.

Maka dari itu didapati bahwa tidak ada hubungan antara nilai kolesterol terhadap umur pasien,

sehingga hipotesis kita diterima.4

2. Jenis kelamin

Penelitian pengaruh jenis kelamin terhadap angka kolesterol pasien didapati hasil

bahwa kadar total kolesterol pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Didapati angka

kolesterol tertinggi dari populasi sample adalah 374 mg/dL dari seorang wanita, dan angka

kolesterol terendah dari populasi sample adalah 122 mg/dL. Dari hasil itu disimpulkan bahwa

tidak ada hubungan antara nilai kolesterol terhadap jenis kelamin pasien, sehingga hipotesis

diterima. Penelitian oleh International Journal of Endrocrinology mendapatkan hasil bahwa

wanita memiliki kadar total kolesterol total, Low Density Lipoprotein (LDL), dan High Density

Lipoprotein (HDL) yang lebih tinggi dibandingkan pria.11

3. Hemoglobin

Dari data hemoglobin pasien yang datang ke Rumah Sakit UKRIDA, dengan nilai acuan

kadar hemoglobin yaitu normal >12 mg/dL dan rendah yaitu sebesar <12mg/dL, maka didapati

hasil berupa semakin tingginya kadar hemoglobin maka akan semakin tinggi pula kadar

kolesterolnya. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya kadar hemoglobin pada pasien yang

memiliki nilai kolesterol <200 mg/dL. Dari hasil penilitian ini didapati bahwa ada hubungan

antara kadar total kolesterol dengan nilai hemoglobin pasien , sehingga hipotesis ditolak.

4. Aktivitas fisik

Hasil penilitian dari data pasien yang menjadi sampel di Rumah Sakit UKRIDA

menunjukkan bahwa angka kolesterol pasien dengan aktivitas berat sebesar 374 mg/dL, dan

pada pasien dengan aktivitas sedang didapati angka 364 mg/dL. Dengan hasil tersebut

19 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 20: Timoty Mario SPSS Blok 26

menunjukan tidak adanya hubungan antar tingkat perilaku aktivitas fisik dengan kadar total

kolesterol, sehingga hipotesis diterima.

5. Minum teh

Kebiasaan minum teh pasien menunjukan bahwa semakin sering pasien mengkonsumsi

teh, maka semakin tinggi pula angka kolesterol pasien. Hasil penelitian menyatakan adanya

hubungan positif antara konsumsi teh dengan kadar total kolesterol, maka dari itu hipotesis

ditolak.

6. Minum kopi

Dari data penelitian yang didapat menunjukan bahwa semakin sering seseorang minum

kopi maka semakin rendah angka kolesterolnya, Hal ini dibuktikan dengan angka terendah

kolesterol dari populasi sampel yaitu 122 mg/dL yang tiap hari meminum kopi. Adanya

hubungan antara minum kopi dan kadar total kolesterol menjadikan hipotesis ditolak.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kadar

hemoglobin, kebiasaan minum teh, dan kebiasaan minum kopi merupakan faktor yang

berhubungan dengan kadar total kolesterol pada pasien di RS UKRIDA, sedangkan usia, jenis

kelamin, dan aktivitas fisik tidak mempengaruhi kadar total koleserol pasien.

Saran

Masih didapatkan pasien dengan kadar total kolesterol melebihi angka normal (> 200

mg/dL) dan berdasarkan penelitian ini dapat kita lihat dari peningkatan kolesterol dipengaruhi

salah satunya faktor gaya hidup, maka dari itu disarankan untuk dilakukan penyuluhan kepada

masyarakat secara berkesinambungan untuk merubah gaya hidup, baik melalui penyuluhan

langsung melalui sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau di RS UKRIDA, maupun

melalui peran serta kader kesehatan.

Daftar Pustaka

1. Waloya, Tunggul, and Nuri Andarwulan. "Hubungan antara konsumsi pangan dan

aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah pria dan wanita dewasa di Bogor." Jurnal

Gizi dan Pangan 8.1 (2013).

20 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1

Page 21: Timoty Mario SPSS Blok 26

2. Situmorang, Adelina, Etti Sudaryati, and Mhd Arifin Siregar. "Hubungan Karakteristik,

Gaya Hidup, dan Asupan Gizi Dengan Status Gizi Pada Lansia di Wilayah Kerja

Puskesmas Aek Habil Kota Sibolga." Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi 1.3

(2015).

3. Sugeha, Stephany. "PENGARUH SENAM BUGAR LANSIA TERHADAP KADAR HDL

DAN LDL DI BPLU MANADO." Jurnal e-Biomedik 1.2 (2013).

4. 村松敬一郎, 福與眞弓, and 原征彦. "Effect of green tea catechins on plasma cholesterol

level in cholesterol-fed rats." Journal of nutritional science and vitaminology 32.6 (1986):.

5. Thelle, Dag S., Egil Arnesen, and Olav H. Førde. "The Tromsö heart study: does coffee

raise serum cholesterol?." New England Journal of Medicine308.24 (1983):

6. Maron, David J., et al. "Cholesterol-lowering effect of a theaflavin-enriched green tea

extract: a randomized controlled trial." Archives of Internal Medicine163.12 (2003).

7. Jumalang, Fitri, Linda WA Rotty, and Agnes L. Panda. "GAMBARAN KADAR

HEMATOKRIT DAN HEMOGLOBIN PADA KEJADIAN INFARK MIOKARD AKUT (IMA)

DI RSUP PROF. DR. RD KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-AGUSTUS 2014." e-

CliniC 3.1 (2015).

8. Ricketts, Marie-Louise, et al. "The cholesterol-raising factor from coffee beans, cafestol,

as an agonist ligand for the farnesoid and pregnane X receptors."Molecular

endocrinology 21.7 (2007):.

9. Russo, Giuseppina, et al. "Age-and Gender-Related Differences in LDL-Cholesterol Management

in Outpatients with Type 2 Diabetes Mellitus."International journal of endocrinology 2015 (2015).

10.Hardiningsih, Riani; Nurhidayat, Novik. Pengaruh pemberian pakan hiperkolesterolemia terhadap

bobot badan tikus putih wistar yang diberi bakteri asam laktat. Biodiversitas, 2006, 7.2.

21 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1