TIGASAKHIR ANAUSIS PENGENDALIAN. BIAYA, WAKTU, DAN …
Transcript of TIGASAKHIR ANAUSIS PENGENDALIAN. BIAYA, WAKTU, DAN …
TIGASAKHIR
ANAUSIS PENGENDALIAN. BIAYA, WAKTU, DAN KINERJAPROYEK DERMAGA PETI KEMAS ANTAR PULAU
DI PELABUKAN TANJUNG PERAK SURABAYADENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL
Disusun oleh :
DEWI ARNI
No. Mhs.: 93 310 177Nirm.: 930051013114120174
SITI ZULAECriAH
No. Mhs.: 93 310 227Nirm.: 930051013114120224
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
1998
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA, WAKTU, DAN KINERJAPROYEK DERMAGA PETI KEMAS ANTAR PULAU
DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYADENGAN KONSEP NILAI HASIL
Disusun oleh :
DEWI ARNINo. Mhs.: 93 310 177
Nirm.: 930051013114120174
SITI ZULAECHAHNo. Mhs.: 93 310 227
Nirm.: 930051013114120224
Telah diperiksa dan disetujui oleh
IR. SUKARNO, SU cu/.^*-.. f
IR. TADJUDDIN BMA, MS / ' /. A, .
Dosen Pembimbing II Tanggal: 2. r -r fI <T
Mewv
'Maha sua Engkau, tak adalah pengetahuan kami melainkan apa-apa
yang engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau MahaMengetahui lag/ Maha Bijaksana"
(QS. Al Baqarah : 32)
"... Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu danorang-orang yang diberi iImu pengetahuan beberapa derajat..."
(QS. AlMujaadilah : 11)
"...Katakanlah : 'Adakah soma orang-orang yang mengetahui?',
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran"(QS. AzZumar: 9)
"Maka bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan
jika kamu tidak mengetahui"(QS. AnNahl: 43)
-u.'Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
nenolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar"(QS. Al Baqarah : 153)
•Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya"
(QS. AI Baqarah : 286)
KA I A PENGAM AR
A.s.salaaniu 'alaikum Wi. VVb.
Puji syukur kami panjalka„ kehildlral A|lah sw,. ymg ^ ^^Lmpahan rahma, dan hidayah.Nya, ^..^ ^ ^ ^^^dapa, menve,esaikan o^sunan Tugas ^ ^ ^ ^ ^^Pensendalian Biaya, Wak«„ dan Ki„erja Proyek Dermaga Pe, ^A U'"U ^"'"""•""" T"*»* '•-" *-".•»,. *.»» Me.ode K„„Sc„Nilai Hasil" ini dengan baik.
,>c"yusuna" Tusns Akh" "' -™p^- »<•<. satu ^^ umuk^perCen ge,ar sarJana Slrata Sa,„ (S], .^^ ^ ^ ^S.P.1 dan Perencanaan, Universitas blom lndniK^ YogyaJ[lu111
**»> -„shaturka„ tcnma.kas|, vanB scda|am.da]amnva atas ^
penyusunan Tugas Akhir ini kepada :
' " W'd0d0' MSCE' Ph° • «*» **« Faku„asTek„,k Sipl| da„Perencanaan, Universitas Islam IaAme^ Yogyakarta,
2 Ir. Tadjuddin BMA., MS • sehk-,, v..• ^^ Kc'Ua Jurusa" Teknik Sipil, Fakulus
leknik Sipil dan Perenmn-.ar, n •Perencanaan, Un.vers.tas „,.„, ,ndonesia> ^^sekahgus seba8ai Dosen Pembimbing „Tugas AKhi,
3 ,rS"^™.^;Selaku Dosen Pemb,ml)melTuKasAkh|r
VIII
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL l
LEMBAR PENGESAHAN "
HALAMAN MOTTO m
HALAMAN PERSEMBAHAN 1V
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vu
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR X1
DAFTAR RUMUS xu
DAFTAR LAMPIRAN xm
INT1SARI xlV
BAB IPENDAHULUAN 11.1LATARBELAKANG l
1.2 TUJUAN 41.3 BATASAN MASALAH 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 62.1 PENDAHULUAN 62.2 FUNGSI DAN PROSES PENGENDALIAN 7
2.2.1 MENENTUKAN SASARAN 8
2.2.2 LINGKUP KEGIATAN 92.2.3 STANDAR DAN KRITERIA 9
2.2.4 MERANCANG SISTEMINFORMASI, MEMANTAU, DAN
MELAPORKAN 102.2.5 MENGKAJI DAN MENGANALISIS PEKERJAAN 10
2.2.6 MENGADAKAN TINDAKAN PEMBETULAN 11
2.3 AREA (OBYEK) PENGENDALIAN 122.4 UNSUR-UNSUR PENGENDALIAN 16
2.4.1 PENGENDALIAN PROYEK EFEKTIF 16
2.4.2 UNSUR-UNSUR PENGENDALIAN PROYEK 17
2.4.3 PENGENDALIAN PROYEK TIDAK EFEKTIF 18
2.5 TEKNIK DANMETODE PENGENDALIAN 19
2.5.1 ANALISIS VARIANS 20
2.5.2 KONSEP NILAI HASIL 21
2.5.3 REKAYASA NILAI 21
2.6KONSEP NILAI HASIL 22
2.6.1 PENGERTIAN 22
2.6.2 BIAYAPEKERJAAN BERDASARKAN ANGGARAN 24
2.6.3 PEKERJAAN YANG MASIH BERLANGSUNG 26
2.6.4 INDIKATOR-INDIKATOR ACWP, BCWP, DAN BCWS 28
2.6.5 VARIANS BIAYA DANJADUAL TERPADU 30
2.6.6 INDEKS PRODUKTIVITAS DANKINERJA 31
2.6.7 PROYEKSI BIAYA DANJADUAL AKKIR PROYEK 35
BAB III METODE PENELITIAN Al
3.1 PENENTUAN VARIABEL YANG AKAN DIUKUR DANDATA
YANG DIBUTUHKAN 41
3.2 PENENTUAN KRITERIA PROYEK DANPEMILIHAN LOKASI
PROYEK 41
3.3 PERSIAPAN SURVEY 42
3.4 PENGUMPULAN DATADI LAPANGAN 43
3.5REDUKSIDA'iA 43
3.6 PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA 44
BAB IV PENYAJIAN DATA PROYEK 45
4.1UMUM 45
4.2 ANGGARAN DANPENGELUARAN PROYEK 46
4.3 BOBOT PENYELESAIAN FISIK (KONSTRUKSI) PROYEK 49
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN STUDI KASUS 54
5.1UMUM 54
5.2 PERHITUNGAN BERDASARKAN KONSEP NILAI HASIL 55
V211
5.2.3 VARIANS BIAYA DAN JADUAL TERPADU 60
5.2.4 TINJ AUAN PERKEMBANGAN PROYEK DALAM KURUN
WAKTU JUNl-SEPTEMBER 1997 62
ANALISIS DAN PEMBAHASAN STUDI KASUS 62
5.3.1 ASPEK BIAYA 62
5.3.2 ASPEK WAKTU 70
5.3.3 ASPEK KINERJA ; 72
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 82
6.1 KESIMPULAN 82
6.2 SARAN 84
DAFTAR PUSTAKA 86
I.AMP1RAN 87
?.->
xu
DAFTAR TABEL
>j0> Keterangan Tabel Halaman •
2.1 Contoh Perhitungan Nilai Hasil Saat Pelaporan 28
2.2 Contoh Data Varians Biaya danJadual Terpadu 31
2.3 Analisis Varians Terpadu 32
4.1 Anggaran dan Pengeluaran Proyek Bulan Juni 1997 47
4.2 Anggaran dan Pengeluaran Proyek Bulan Juli 1997 47
4.3 Anggaran dan Pengeluaran Proyek Bulan Agustus 1997 48
4.4 Anggaran dan Pengeluaran Proyek Bulan September 1997 48
4.5 Bobot Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Bulan Juni 1997 50
4.6
4.7
Bobot Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Bulan Juli 1997 51
Robot Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Bulan Agustus i99 / 52
4.8
5,1
Bobot Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Buian Septemoer 1997 53
Varians Biaya Konstruksi Bulan Juni 1997 55
5.2 Varians Biaya Konstruksi Bulan September 1997 57
5.3 Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Bulan Juni 1997 59
5.4 Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Bulan September 1997 60
615.5 Varians Biaya dan Jadual Terpadu Bulan Juni iyy /
5.6 Varians Biaya dan Jadual Terpadu Bulan September 1997 62
5.7 Indeks Kinerja Biaya dan Jadual Terpadu Proyek Penode
Ju"'-September 1997 62
5.8 Kondisi Proyek Berdasarkan Nilai CV dan SV Penode
Juni-September 1997 63
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
3 !
DAFTAR GAMBAR
Keterangan Gambar
Siklus Perencanaan dan Pengendalian ProyekGaris Besar Aspek dan Obyek Perencanaan dan PengendalianMenilai Biaya Pekerjaan yang Telah Diselesaikan Dilihat dariBagian Jumlah Anggaran yang Terpakai ______Satu Paket Kerja yang Terdiri Dari 3Jenis Pekerjaan dengan
Kemajuan Berlainan
Analisis Varians Terpadu Disajikan dengan Grafik "S"
^o^nTntara BCWP, ACWP, dan BCWS terhadap Waktu danBiaya Penyelesaian Proyek>crm„ \Hr Jalannya Penelitian
-J\ j"perkembangan Proyek Berdasarkan Nilai CV PeriodeJuni-September 1997
5.2
5.3
Perkembangan Proyek Berdasarkan Nilai SV PeriodeJuni-September 1997
Prakiraan Jadual dan Biaya pada Akhir Proyek Saat Pelaporan I~5A~ Prakiraan Jadual dan Biaya pada Akhir Proyek Saat Pelaporan II
Halaman
12
15
25
27
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(10)
DAFTAR RUMUS
Keterangan Rum us
Nilai Hasil
Varians Biaya (CV)
Varians Jadual (SV)
Indeks Kinerja Biaya (CPI)
Indeks Kinerja Jadual (SPI)
Prakiraan Biaya untuk Pekerjaan Tersisa (ETC)
Prakiraan Biaya Total Proyek (EAC)
Prakiraan Waktu untuk Pekerjaan Tersisa (ETS)
Prakiraan Waktu Total Proyek (EAS)
26
31
31
34
34
36
36
37
"37~
DAFTAR LAMPIRAN
Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Proyek DermagaPeti Kemas Antar Pulau Tanjung Perak Surabaya
Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulan Juni 1997 ProyekDermaga Peti Kemas Antar Pulau Tanjung Perak
Surabaya
Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulan Juli 1997 ProyekDermaga Peti Kemas Antar Pulau Tanjung Perak
Surabaya
TLaporan Kemajuan Pekerjaan Bulan Agustus 1997
IProyek Dermaga Peti Kemas Antar Pulau Tanjung Perak
! Surabava
1Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulan September 1997i Proyek Dennaga Peti Kemas Antar Pulau Tanjung Perak
Surabaya
Jadual Rencana Kerja (Time Schedule) Proyek Dermaga
Peti Kemas Antar Pulau Tanjung Perak Surabaya
Revisi Master Schedule Proyek Dermaga Peti Kemas
Antar Pulau TanjungPerak Surabaya
11
17
32
48
49
INTISa/11
Pelaksanaan kegia tan proyek konsruksi suatu ketika dapatmenyimpang dari perencanaannya, tr.aka pengendalian proyek yang merupakansalah satu tahapan penting da/am manajemen proyek konstruksi dalam rangkameningkatkan efisiensi proyek itu diperlukan agar kejadian-kejadian yangmenghambat tercapainya tujuan proyek dapat segera ditanggulangi dengansebaik-baiknya. Oengan demikian, untuk menjamin keberhasilcn suatu proyekkonstruksi, maka perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi harusdisertai pu/a dengan pengendalian.
Pengendalian proyek konstruksi yang efektif mcmsrlukan teknik danmetode yang spesifik dan tepat, salah satunya adalah Konsep Nilai Hasil.Konsep Nilai Hasil menghitung besarnya biaya yang dikeluarkan berdasarkananggaran dan sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan.Konsep ini dapat digunakan untuk menganalisir kinerja dan membuat prakiraanpencapaian sasaran. Untuk itu digunakan 3 indikator, yaitu ACWP (ActualCost of Work Performed), BCWP (Budgeted Cost of Work Performed), danBCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled). Oengan menggunakan ketigamdikatnr terssbut, maka dapa* dihitung bsrbagni fcktor yang rrenunjukkankemajuan dan kinerja pelaksanaan proyek, seperti varians biaya dan jadualterpadu, indeks kinerja biaya dan jadual, serta prakiraan biaya dan waktupenyelesaian proyek.
Oari perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan Konsep NilaiHasil berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek (Rp. 47.955.736.559,300), rencana kerja proyek yang bcrupc kwva S. dan datekemajuan proyek bulan Juni-September 1997, dapat disimpulkan bahwa padabulan Juni 1997 prwyek tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.3.841.178,501 dan waktu pelaksanaan pekerjaan proyeknya mengalamiketerlambatan selama 12 bulan dari waktu rencana, sedangkan pada bulanSeptember 1997 proyek tersebut mengalami kerugian juga sebesar Rp.37.756,200, tetapi waktu pelaksanaan pekerjaan proyeknya lebih cepat 1bulan dari rencana. Hasil tersebut dapat dicapai dengan syarat kcnd.'siproyek relatif tetap seperti pada saat pelaporan terakhir. Berdasarkan hasilperhitungan tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa kinerjapelaksanaan proyek Oermaga Peti Kemas Antar Pulau Tanjung PerakSurabaya tidak lebih baik dari perencanaannya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Surabayasebagai kota industri memerlukan sarana dan prasarana pendukung
perekonomian daerah. Dalam hal ini pelabuhan memegang peranan yang sangat
penting. Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah
melakukan pelayaran. Kapal sebagai sarana pelayaran mempunyai peran yang
sangat penting dalam sistem angkutan laut. Untuk mendukung sistem angkutan
laut tersebut, di kota Surabaya telah dibangun suatu dermaga peti kemas yang
menjadi salah satu pendukung dari fungsi pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Dennaga yang digunakan untuk perpindahan muatan dan dan ke kapal yang
bersandar di pelabuhan merapakan salah' satu jenis proyek konstruksi rekayasa
berat.
Proyek konstruksi dengan segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dilibatkan di dalamnya merupakan salah satu upaya manusia dalam rangka
membangun kehidupannya. Sesuatu proyek merupakan upaya dengan
mengerahkan sumber daya yang tersedia, yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan, sasaran, dan harapan penting tertentu. Proyek haras diselesaikan dalam
jangka waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan. Sebuah proyek terdiri dari
urutan dan rangkaian kegiatan panjang dan dirr.ulai sejak dituangkannya gagasan,
direncanakan, kemudian dilaksanakan, sampai benar-benar memberikan hasil-
hasil yang sesuai dengan perencanaannya. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan proyek pada urnumnya merupakan ranekaian
mekanisme tugas dan kegiatan kompleks, membentuk saling ketergantungan, dan
mengandung berbagai permasalahan tersendiri. Semakin kompleks
mekanisnienya, maka permasalahan yang harus dihadapi akan semakin beraneka
pula. Apabila tidak ditangani dengan benar, berbagai permasalahan tersebut akan
mengakibatkan munculnya berbagai dampak negatif yang pada akhirnya
bermuara pada kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang dicita-citakan.
Dengan demikian, agar dapat menangani pelaksanaan proyek dengan baik atau
paling tidak dapat memperkecil peluang timbulnya permasalahan, diperlukan
suatu nianajemen proyek dalam hal ini proyek konstruksi yang mampu mengatur
urutan pelaksanaan kegiatan proyek, sehingga dapat memberikan hasil-hasil yang
sesuai dengan perencanaannya.
Suatu rencana pada dasarnya mengandung unsur prakiraan. Dengan
menyadari akan hal itu, tidak danat lain daripada menerimanya sebagai suatu
kewajiban untuk selalu memperhitungkan kemungkinan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan di kemudian hari. Pelaksanaan kegiatan proyek
suatu ketika dapat menyimpang dari rencananya, maka pengendalian proyek itu
diperlukan agar kejadian-kejadian yang menghambat tercapainya tujuan proyek
dapat segera ditanggulangi dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian untuk
menjamin suksesnya suatu proyek, maka perencanaan dan pelaksanaan proyek
harus disertai jugadengan pengendalian.
Pada aspek pengendalian, sangat penting menggunakan metode atau teknik
yang dapat memantau atau mengukur kinerja suatu pekerjaan. Dengan
mengetahui kinerja suatu pekerjaan pada setiap saat pelaporan, maka akan dapat
dibuat prakiraan atau proyeksi keperluan dana sampai akhir penyelesaian proyek.
Suatu pengendalian proyek yang efektif, memerlukan teknik dan metode yang
dapat dengan segera mengungkapkan tanda-tanda terjadinya penyimpangan.
Untuk maksud tersebut, disusun suatu metode dan teknik pengendalian berbagai
aspek kegiatan proyek, diantaranya adalah Konsep Nilai hasil (Earned Value
Concept) untuk biaya, waktu, dan kinerja proyek.
Pada Proyek Dermaga Peti Kemas Antar Pulau di Tanjung Perak Surabaya,
pelaksanaan kegiatan proyeknya menyimpang dari perencanaan yang ada,
sehingga dirasa perlu untuk menganalisis akibat dari penyimpangan tersebut
terhadap kelangsungan hidup proyek pada masa mendatang ditinjau dari aspek
biaya, waktu, dan kinerja proyek tersebut. Metode dan teknik pengendalian yang
digunakan sebagai alat untuk menganalisis permasalahan yang ada adalah
Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept), karena dengan metode dan teknik
pengendalian tersebut dapat dikembangkan prakiraan atau proyeksi keadaan masa
depan proyek ditinjau dari aspek biaya, waktu, dan kinerja proyek.
Penelitian tentang analisis pengendalian biaya, waktu, dan kinerja proyek
dengan menggunakan metode Konsep Nilai Hasil sebelumnya sudah pernah
diteliti, namun analisis pengendalian biaya, waktu, dan kinerja proyek pada suatu
waktu tertentu tersebut hanya dilakukan satu kali tanpa melihat perkembangan
proyek itu di masa mendatang. Dalam hal ini, dicoba untuk mengadakan suatu
analisis pengendalian aspek biaya, waktu, dan kinerja proyek pada suatu waktu
tertentu dengan melihat perkembangan proyek selanjutnya untuk kemudian
diadakan suatu analisis untuk yang kedua kalinya.
Kesimpulan dan saran pada akhir studi diharapkan dapat membantu
mengatasi berbagai kendala dalam bidang manajemen proyek konstruksi, guna
mencapai tujuan akhir proyekyang optimal.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. memperkirakan besarnya biaya dan waktu sampai akhir proyek berdasarkan
indikator saat pelaporan,
2. mengkaji kinerja kegiatan dengan menggunakan Konsep Nilai Hasil (Earned
Value Concept).
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka dalam penulisan Tugas Akhir ini
dibatasi oleh ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. analisis perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode Konsep Nilai
Hasil (Earned Value Concept) dengan batasan pada biaya, waktu, dan
kinerja,
2. analisis perhitungan tersebut didasarkan pada 3 indikator, yaitu ACWP
(Actual Cost of Work Performed), BCWP (Budgeted Cost of Work
Performed), dan BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled),
3. studi kasus dalam pengendalian ini pada Proyek Dermaga Peti Kemas Antar
Pulau di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
Proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam
suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu (D.I.
Cleland dan W.R. King, 1987).
Pelaksanaan kegiatan proyek dalam hal ini proyek konstruksi merupakan
rangkaian niekanisme kegiatan atau pekerjaan yang mmit, berlapis-lapis, dan
saling tergantung satu sama lain. Selain itu, sifat pekerjaannya sangat terurai,
terbagi-bagi, dan terpisah-pisah sesuai dengan karakteristik dan profesi
peksrjaannya. Semakin besar prcyck, yang berarti semakin kompleks
mekanismenya, tentu akan semakin banyak pula masalah yang harus dihadapi.
Pada kenyataannya, tidak pernah dijumpai suatu proyek yang semua
kegiatannya berjalan sesuai dengan perencanaan dasar (berupa anggaran, jadual,
penetapan standar mutu, organisasi pelaksana, pengisian persoml, serta urutan
langkah pelaksanaan pekerjaan), terutama bagi proyek yang besar dan kompleks.
Hal ini d'sebabkan antara lain pada waktu menyusun perencanaan dasar belum
cukup tersedia data dan informasi yang diperlukan, sehingga bahan perencanaan
sebagian besar didasarkan atas prakiraan dan asumsi keadaan yang akan datang.
Berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa pelaksanaan kegiatan proyek
suatu ketika dapat menyimpang dan rencananya, maka pengendalian provek itu
diperlukan agar kejadian-kejadian yang menghambat tercapainya tujuan provek
dapat segera ditanggulangi dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, untuk
menjamin keberhasilan suatu proyek ualam hal ini untuk mendapatkan hasil yang
optimal dengan mutu yang memenuhi syarat teknis dan ekonomi di dalam waktu
yang minimal, maka perencanaan dan pelaksanaan proyek harus disertai pula
dengan pengendalian.
2.2 Fungsi dan Proses Pengendalian
Fungsi perencanaan bermaksud untuk meletakkan dasar sasaran proyek,
yaitu jadual, anggaran, dan mutu. Langkah selanjutnya adalah mengorganisir dan
memimpin sumber daya perusahacn untuk mencapai sasaran tersebut. Untuk itu
diperlukan suatu usaha yang bertujuan agar kegiatan proyek uapat berjaian
mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan yang berarti. Usaha ini dikenal
sebagai pengendalian yang merupakan salah satu dari fungsi manajemen proyek.
Adapun proses pengendalian terdiri dari berbagai langkah kegiatan yang
dilakukan secara sistematis.
Menurut R.J. Mockler (1972), pengendalian adalah usaha yang sistematis
untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang
si3tem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis
kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian
mengambil Hndakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan
secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Efektif adalah usaha
atau tindakan yang dapat membawa hasil atau berhasii guna (Urn Penvu.un
Kamus, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1996). Efisien adalah tepat
atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang
waktu, tenaga, dan biaya) (Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 1996).
Bertitik-tolak dari definisi tersebut di atas, maka proses pengendalian proyek
dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut:
1. menentukan sasaran,
2. definisi lingkup kerja,
3. menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai
sasaran,
4. merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil
pelaksanaan pekerjaan,
5. mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan
sasaran yang telah ditentukan,
6. mengadakan tindakan pembetulan.
2.2.1 Menentukan Sasaran
Sasaran pokok proyek adalah menghasilkan produk atau instalasi dengan
batas anggaran, jadual, dan mutu yang telah ditentukan. Sasaran ini dihasilkan
dari satu perencanaan dasar dan menjadi salah satu faktor pertimbangan utama
dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi ataumembangun proyek,
sehingga sasaran-sasaran tersebut merupakan tujuan utama dan kegiatanpengendalian.
2.2.2 Lingkup Kegiatan
Untuk memperjelas sasaran maka lingkup proyek didefinisikan lebih lanjut,
ya.tu mengena. ukuran, batas, dan jenis pekerjaan apa saja (paket kerja, SRK)
y?ng harus dilakukan untuk menyelesaikan lingkup proyek keseluruhan.
Misalnya proyek konstruksi, pekerjaan-pekerjaan tersebut adaiah perencanaan
dan perancangan, pengadaan, dan konstruksi, yang masing-masing telahditentukan anggaran, jadual, dan mutunya.
2.2.3 Standar dan Kriteria
Dalam usaha mencapai sasaran secara efektifdan efisien, perlu disusun suatu
standar, kriteria atau spesifikasi yang dipakai sebagai acuan (pedoman) untuk
membar;diagk?n dan menganalisis hasil pekerjaan. Standar, criteria, dan paiokan
yang dipilih dan ditentukan harus bersifat kuantitatif, demikian pula metode
pengukuran dan perhitungannya harus dapat memberikan indikasi terhadap
pencapaian sasaran. Terdapat bermacam-macam standar dan kriteria, diantaranyaadalah:
1. berupa satuan uang, seperti anggaran persatuan unit pekerjaan (SRK),
anggaran pekerjaan per unit per jam, penyewaan alat per unit per jam, biayaangkutan per ton per km,
2. berupa jadual,-misalnya waktu yang ditentukan untuk mencapai milestone(tonggak kemajuan),
to
3. berupa unit pekerjaan yang berhasil diselesaikan,
4. berupa standar mutu, kriteria, dan spesifikasi, misalnya yang b^rhubungan
dengan kualitas material, dan hasil uji coba peralatan.
2.2.4 Merancang Sistem Informasi
Satu hal yang perlu ditekankan dalam proses pengendalian proyek adalah
perlunya suatu sistem informasi dan pengumpulan data yang mampu memberikan
keterangan yang tepat, cepat, dan akurat. Sistem ini diperlukan untuk kegiatan-
kegiatan pada butir d (gambar 2.1) dan mengolahnya menjadi suatu bentuk
informasi yang dapat dipakai untuk tindakan pengambilan keputusan (langkah
pada butir d dan e gambar 2.1). Suatu perangkat sistem informasi manajemen
proyek-SIMP (project management information system), yaitu sistem informasi
manajemen dengan komputer dimana sistem ini dapat mengumpulkan,
menganalisis, menyimpan data, dan memprosesnya menjadi informasi yang
diperlukan, akan amat membantu proses pengendalian.
2.2.5 Mengkaji dan Menganalisis Hasil Pekerjaan
Langkah ini berarti mengkaji segala sesuatu yang dihasilkan oleh kegiatan
pada butir d (gambar 2.1). Disini diadakan suatu analisis atas indikator yang
diperoleh dan mencoba membandingkan dengan kriteria dan siandar yang
ditentukan. Hasil analisis ini penting k?rena akan digunakan sebagai landasan dan
dasar tindakan pembetulan. Oleh karena itu metode yang digunakan harus tepat
danpekaterhadap adanya kemungkinan penyimpangan.
11
2.2.6 Mengadakan Tindakan Pembetulan
Apabila hasil analisis menunjukkan adanya indikasi penyimpangan yang
cukup berarti, maka perlu diadakan langkah-langkah pembetulan. Tindakan
pembetulan itu dapat berupa :
1. relokasi sumber daya, misalnya, memindahkan peralatan, tenaga kerja, dan
kegiatan pembangunan fasilitas pembantu untuk dipusatkan ke kegiatan
konstruksi instalasi dalam rangka mengejar jadual produksi,
2. menambah tenaga kerja dan pengawasan serta biaya dari kontingensi
(cadangan biaya),
3. mengubah metode, cara, dan prosedur kerja, atau mengganti peralatan yang
digunakan.
Hasil analisis dan pembetulan akan berguna sebagai umpan balik
perencanaan pekerjaan selanjutnya dalam rangka mengusahakan tetap
tercapainya sasaran semula.
SASARAN PROYEK
Mcmbuat
produk/instalasi dengan :• Anggaran
• Jadual
• mulii tertentu
riNDAKAN
PEMBETULAN
rclokasi sb. dayajadual alternalifproscdur & metoderework (pengerjaankembali)
LINGKUP KERJA
Mcnyusun SRK» per hirarki» paket kerja» kodc biava
PERENCANAAN
MENGKAJI DAN
MENY1MPULKAN
interprestasi masukanbiaya & jadual'"*er!Yc!^c2!3n
kualitas
laporan kesimpulan
.•> I .Ai\ M'\K CV i^J\i ] r.hl/i
milestone
anggaran per paketjadual/paletstandar mutu
kinerjaproduktivitas c
MEMANTAl PRESTASI
PEKERJAAN
mengukur hasil kerjamencatat pemakaiansumber dayamemenksa kualitas
mencatat kinerja danproduktivitas d
12
PENGENDALIAN
Gambar 2.1 Sikius perencanaan dan pengendalian proyek
Gambar 2.1 menunjukkan urutan langkah proses perencanaan dan
pengendalian. Dari gambar tersebut terlihat bahwa langkah pertama, yaitu
menentukan sasaran proyek, merupakah hasil dari perencanaan dasar (a+b),
dilanjutkan dengan penjabaran kriteria atau tolak ukur (c), kemudian diikuti
dengan langkah-langkah pengendalian (d+e) dan diakhiri dengan tindakan
pembetulan bila d'perlukan (f). Disini terlihat bahwa betapa eratnya keterkaitan
antara perencanaan dan pengendalian dalam suatu penyelenggaraan proyek.
2.3 Area (Objek) dan Aspek PengendaHan
Dengan mengetahui fungsi, proses, serta metode pengendalian proyek, maka
langkah berikutnya adalah mengidentifikasi jenis kegiatan (area/objek) dan aspek
kegiatan yang perlu dikendalikan. Pengendalian bertujuan untuk memantau dan
13
membimbing pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan perencanaan. Ini berarti
bahwa macam kegiatan dan aspek yang dikendalikan identik dengan yang
direncanakan. Garis besar area/obyek pengendalian proyek meliputi organisasi
dan personil, waktu/jadual, anggaran biaya dan jam orang, pengendalian
pengadaan, pengendalian lingkup kerja, pengendalian mutu, dan pengendalian
kinerja. Penjelasan selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Organisas i dan Personi1
Memantau apakah organisasi pelaksana proyek dibentuk sesuai rencana,
apakah pengisisan personil telah memenuhi kualifikasi, dan apakah
jumlahnya telah mencukupi.
2. Waktu/Jadual
Dalam aspek ini obyek pengendalian sangat ekstensif dan berlangsung siklus
proyek. Untuk proyek konstruksi obyek utamanya adalah kegiatan
perencanaan dan perancangan, pengadaan, dan konstruksi.
3. Anggaran Biaya dan Jam Orang
Seperti halnya dengan aspek waktu (jadual), maka pengendalian anggaran dan
pemakaian jam-orang berlangsung sepanjang siklus proyek, dengan potensi
paling mungkin keberhasilan yang besar berada di awal proyek sewaktu
merumuskan definisi lingkup kerja.
4. Pengendalian Pengadaan
Penekanan pengendalian pengadaan di samping aspek biaya, jadual, dan
mutu, juga termasuk masalah-masalah prosedur dan peraturan yang
14
diberlakukan. Misalnya Keppres No. 16 tahun 1994 untuk proyek-proyek
yang dibiayai APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
5. Pengendalian Lingkup Kerja
Pengendalian lingkup kerja erat hubungannya denganaspek biaya. Ini penting
dilakukan pada tahap engineering, karena disini banyak sekali alternatif yang
bisa dipilih.
6. Pengendalian Mutu
Mencakup masalah yang cukup luas dengan tujuan pokok produk proyek
harus dalam keadaan fitness for use (sesuai untuk digunakan) mulai dari
menyusun program Quality Assurance/Quality Control (QA/QC) sampai
kepada inspeksi dan uji coba operasi.
7. Pengendalian Kinerja
Memantau serta mengendalikan aspek biaya dan jadual secara terpisah tidak
memberikan penjelasan mengenai kinerja pada saat pelaporan. Misalnya
walaupun suatu pekerjaan berlangsung lebih cepat dari jadual, belum tentu
hal ini merupakan tanda yang menggembirakan, sebab ada kemungkinan
biaya yang dikeluarkan per unitnya melebihi anggaran. Ini berarti pemakaian
biaya tidak efisien dan dapat berakibat proyek secara keseluruhan tidak dapat
diselesaikan karena kekurangan dana. Untuk mengkaji kemungkinan
terjadinya hal-hal demikian, maka diperlukan pemantauan dan pengendalian
kinerja.
Gambar 2.2 memperlihatkan garis besar aspek dan area (obyek) perencanaan
dan pengendalian.
Peng
enda
lian
Org
anis
asi
Dan
Per
son
il
Peng
enda
lian
Jadu
alpe
rP
eker
jaan
Sist
emPe
ngen
dalia
nA
ngga
ran
Sist
emPe
ngen
dalia
nP
eng
adaa
n
Kan
tor
Pu
sat
Lo
kas
iM
ater
ial
Cu
rah
•E
val
uas
i
•F
oreca
st
•R
ev
isi
•P
emb
etu
lan
Pera
lata
n
Asp
ekda
nob
yek
pere
ncan
aan
Peng
enda
lian
Mu
tu
QA
/QC
Peng
enda
lian
Kin
erja
Jadu
al&
Bia
ya
Asp
ekda
nob
yek
peng
enda
lian
Gam
bar2
.2Ga
risbe
sara
spek
dan
obye
kDe
renca
naan
dan
peng
enda
lian
15
16
2.4 Unsur-Unsur Pengendalian
2.4.1 Pengendalian ProyekEfektif
Suatu pengendalian proyek yang efektif ditandai oleh hal-hal berikut:
1. Tepat waktu dan peka terhadap penyimpangan
Metode atau cara yang digunakan harus cukup peka sehingga dapat
mengetahui adanya penyimpangan selagi masih awal. Dengan demikian dapat
diadakan koreksi pada waktunya sebelum persoalan berkembang menjadi
besar sehingga sulit untuk diadakan perbaikan.
2. Bentuk tindakan yang diadakan tepat dan benar
Untuk raaksud ini diperlukan kemampuan dan kecakapan menganalisis
indikator secara akurat dan obyektif.
3. Terpusat pada masalah atau titik yang bersifat strategis
Terpusat pada masalah atau titik yang bersifat strategis, dilihat dari segi
penyelenggaraan proyek. Dalam hal ini diperlukan kecakapan memilih titik
atau masalah yang strategis agar penggunaan waktu dan tenaga dapat efisien.
4. Mampu mengetengahkan dan mengkomunikasikan masalah dan penemuan
Hal ini dimaksudkan sehingga dapat menarik perhatian pimpinan maupun
pelaksana proyek yang bersangkutan, agar tindakan koreksi yang diperlukan
segeradapat dilaksanakan.
5. Kegiatan pengendalian tidak lebih dari yang diperlukan
Biaya yang digunakan untuk kegiatan pengendalian tidak boleh melampaui
faedah atau hasil dari kegiatan tersebut. Diakui bahwa banyak hal yang sulit
untuk mengukur hasil pengendaliannya secara kuantitatif, tetapi yang ingin
17
ditekankan disini adalah bahwa dalam merencanakan suatu pengendalian
perlu dikaji dan dibandingkan dengan hasil yang akan diperoleh.
6. Dapat memberikan petunjuk prakiraan hasil pekerjaan yang akan datang
Dapat memberikan petunjuk berupa prakiraan hasil pekerjaan yang akan
datang, bilamana pada saat pengecekan tidak mengalami perubahan. Petunjuk
ini sangat diperlukan bagi pengelola proyek untuk menentukan langkah
penyelenggaraan proyek berikutnya.
Selanjutnya pengawasan dan pengendalian akan lengkap bila dapat
memberikan usulan tindakan-tindakan pembetulan yang diperlukan dengan
melibatkan biaya dan tenaga yang minimal.
2.4.2 Unsur-Unsur Pengendalian
Agar suatu sistem pengendalian dapat bekerja dengan efektif diperlukan
unsur-unsur sebagai berikut.
1. Tolak ukur yang realistis
Tolak ukur bagi pengendalian biaya adalah anggaran, sedangkan untuk
jadual, salah satu tolak ukur yang penting adalah milestone. Anggaran danjadual itu diintegrasikan menjadi anggaran per waktu atau time phasedbudget dan dipecah atau dirinci sampai tingkat paket kerja dan kodeakuntansi biaya. Karena berfungsi sebagai tolak ukur, maka suatu anggaran
atau milestone yang tidak realistis akan menyulitkan analisis hasil
pengukuran dan menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak tepat
(mislead).
18
2. Perangkat yang dapat memproses dengan cepat dan tepat
Dalam hal ini memproses masukan data dan informasi hasil pelaksanaan
pekerjaan menjadi indikator-indikator yang dapat dipakai sebagai dasar
pengambilan keputusan.
3. Prakiraan yang akurat
Prakiraan yang akurat meliputi berbagai prakiraan (forecast) biaya dan jadual
kegiatan, seperti biaya dan jadual untuk pekerjaan tersisa sampai akhir
penyelesaian proyek, evaluasi trend (kecenderungan) bilamana keadaan tidak
mengalami perubahan, dan Iain-lain.
4. Rencana tindakan (actionplan)
Tindakan ini diambil untuk mencegah pengeluaran biaya yang meiebihi
anggaran (cost overrun) dan keterlambatan (schedule delay), bila tanda-tanda
akan terjadinya hal demikian telah terlihat.
2.4.3 Pengendalian Proyek Tidak Efektif
Pada kenyataannya seringkali dijumpai suatu pengendalian proyek tidak
membuahkan hasil yang diharapkan. Secara umum penyebabnya adalah hal-hal
sebagai berikut:
1. Karakteristik proyek
Pada umumnya suatu proyek itu bersifat kompleks, melibatkan banyak
organisasi peserta dan lokasi kegiatan sering terpencar-pencar letaknya. Hal
ini mengakibatkan:
19
a) sulit untuk mengikuti kinerja masing-masing kegiatan dan menyimpulkan
menjadi laporan yang terkonsolidasi,
b) masalah komunikasi dan koordinasi makin bertambah dengan besarnya
jumlah peserta dan terpencarnya lokasi kegiatan.
2. Kualitas informasi
Laporan yang tidak tepat pada waktunya dan tidak pandai memilih materiakan banyak mengurangi faedah suatu informasi, ditambah lagi bila
didasarkan atas informasi atau sumber yang kurang kompeten.
3. Kebiasaan
Di organisasi pemilik, pengelola proyek sebagian besar berasal dari bidang-
bidang fungsional (teknik, operasi, pengadaan, dan Iain-lain) dengan
pekerjaan yang sifatnya rutin stabil. Mereku yang sudah "mapan" dengansikap dan kebiasaan yang selama ini dialami umumnya sulit menyesuaikan
diri dalam waktu yang relatif singkat dan cenderung resistant terhadap
perubahan yang semestinya diperlukan untuk mengelola proyek. Pimpinanproyek hendaknya sejak awal telah menyiapkan diri dan mencari pemecahanyang spesifik dalam menghadapi masalah-masalah di atas, sehingga proses
pengendalian dapat berjalan dengan lancar.
2.5 Teknik dan Metode Pengendalian
Suatu sistem pemantauan dan pengendalian di samping memerlukan
perencanaan yang realistis sebagai tolak ukur pencapaian sasaran, juga harusdilengkapi dengan teknik dan metode yang dapat dengan segera mengungkapkan
20
tanda-tanda terjadinya penyimpangan. Suatu pengendalian proyek yang efektif
memerlukan teknik dan metode yang spesifik. Untuk maksud tersebut disusun
metode dan teknik pengendalian berbagai aspek kegiatan proyek, diantaranya
adalah Analisis Varians untuk biaya dan jadual, Konsep Nilai Hasil (Earned
Value Concept) untuk biaya, waktu, dan kinerja, dan Rekayasa Nilai (Value
Engineering) untuk penghematan biaya yang didasarkan atas fungsinya.
2.5.1 Analisis Varians
Metode varians adalah suatu metode untuk mengendalikan biaya dan jadual
suatu kegiatan proyek konstruksi. Dalam metode ini ideatifikasi dilakukandengan membandmgkan jumlah biaya yang sesungguhnya dikeluarkan terhadapanggaran. Teknik analisis varians dilakukan dengan mengumpulkan informasimengenai status akhir kemajuan proyek pada saat pelaporan yaitu denganmenghitung jumlah unit pekerjaan yang telah diselesaikan kemudiandibandingkan dengan perencanaan, atau melihat catatan penggunaan sumber
daya, misal jam-orang dan membandingkan dengan anggaran.
Analisis vanans akan memperlihatkan perbedaan antara hal-hal berikut:
1. biaya pelaksanaan terhadap anggaran,
2. waktu pelaksanaan terhadap jadual,
3. tanggal mulai pelaksanaan terhadap rencana,
4. tanggal akhir pekerjaan terhadap rencana,
5. penggunaan jumlah tenaga kerja terhadap anggaran.
21
2.5.2 Konsep Nilai Hasil
Konsep nilai hasil adalah suatu metode pengendalian proyek yang
merupakan pengembangan dari metode varians. Kelebihan dari metode ini adalah
menganalisis varians biaya dan varians jadual secara terpadu dan juga
menunjukkan kinerja kegiatan yang sedang berlangsung.
2.5.3 Rekayasa Nilai
Rekayasa nilai adalah suatu usaha yang terorganisasi secara sistematis dan
mengaphkasikan suatu teknik yang telah diakui, yaitu teknik mengidentifikasi
fungsi produk atau jasa yang bertujuan untuk memenuhi fungsi yang diperlukan
dengan harga yang terendah
Berbeda dengan pengendalian biaya yang lain, rekayasa nilai memusatkan
analisis pada masalah nilai terhadap fungsinya. Di sini dicari biaya terendah yang
dapat memenuhi fungsinya.
Tahap-tahap dalam rencana kerja rekayasa nilai adalah sebagai berikut:
1. tahap informasi,
2. tahap spekulasi,
3. tahap analisis,
4. tahap pengembangan,
5. tahap penyajian dan program tindak-lanjut,
6. implementasi.
22
2.6 Konsep Nilai Hasil
2.6.1 Pengertian
Pada analisis varians, angka-angka yang dihasilkan menunjukkan perbedaan
hasil kerja pada waktu pelaporan dibandingkan dengan anggaran atau jadualnya.
Dengan kata lain, metode ini menjawab apakah proyek pada saat pelaporan masih
sesuai dengan anggaran atau jadual. Kelemahan metode ini, yang menganalisis
varians biaya dan jadual masing-masing secara terpisah, adalah tidak
mengungkapkan masalah kinerja kegiatan yang sedang dilakukan. Misalnya,
walaupun suatu kegiatan tertentu pada saat pelaporan dinyatakan memiliki
kemampuan yang melaryipaui jadwal yang direncanakan, tetapi belum tcntu
kegiatan tersebut sesuai dengan anggaran yang dialokasikan untuknya. Bila
kegiatan tersebut dikerjakan secara tidak efisien sehingga biaya per unitnya
melebihi anggaran, maka pada suatu saat kegiatan tersebut dapat terhenti karena
kekurangan biaya meskipun pada mulanya kemajuan lebih cepat dari jadual.
Untuk meningkatkan efektivitas dalam memantau dan mengendalikan
kegiatan proyek, perlu juga dipakai metode yang mampu menunjukkan kinerja
kegiatan. Salah satu metode yang memenuhi tujuan tersebut adalah konsep nilai
hasil (earned value concept). Dengan memakai dasar asumsi tertentu, metode
tersebut dapat dikembangkan untuk membuat prakiraan atau proyeksi keadaan
masa depan proyek, misalnya untuk menjawab pertanyaan berikut:
1. Dapatkah proyek tersebut diselesaikan dengan dana sisa yang ada ?
2. Berapa besar perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek ?
23
3. Berapa besar proyeksi keterlambatan pada akhir proyek, bila kondisi masih
seperti saat pelaporan ?
Asumsi yang digunakan konsep nilai hasil adalah bahwa kecenderungan
yang ada dan terungkap pada saat pelaporan akan terus berlangsung. Keteranganyang membentahukan proyeksi masa depan penyelenggaraan proyek merupakanmasukan yang sangat berguna bagi pengelola maupun pemilik, karena dengan
demikian mereka memiliki cukup waktu untuk memilurkan cara-cara
menghadapi segala persoalan di masa yang akan datang.
Pada metode Konsep Nilai Hasil dilakukan suatu evaluasi pada saat tertentu
di dalam kurun waktu pelaksanaan proyek untuk mengetahui prakiraan atau
proyeksi keadaan masa depan proyek ditinjau dari aspek biaya, waktu, dankinerja proyek. Hasil dari evaluasi itu kemudian dibuat dalam bentuk laporan.
Saat evaluasi itu diadakan dan kemudian hasilnya dilaporkan itulah yang disebut
sebagai saat pelaporan. Pada saat pelaporan diketahui penyelesaian fisik masing-masing komponen, sehingga dapat dihitung nilai hasil paket kerja konstruksinya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan sebagai acuan
untuk mengetahui prakiraan atau proyeksi keadaan masa depan proyek ditinjau
dari aspek biaya, waktu, dan kinerja proyek adalah Rencana Anggaran Biaya(RAB) proyek, rencana kerja proyek yang berupa kurva S, dan laporan prosentase
penyelesaian fisik proyek pada bulan saat pelaporan. Rencana Anggaran Biaya(RAB) merupakan prakiraan/perhitungan biaya-biaya yang diperlukan untuk tiappekerjaan dalam suatu proyek konstruksi, sehingga diperoleh biaya total yangdiperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Rencana kerja proyek yang
24
berupa kurva Smerupakan rencana kerja proyek yang berupa diagram balokdilengkapi dengan bobot tiap pekerjaan dalam prosen (%). Laporan prosentasepeinelesaian fisik proyek merupakan laporan mengenai besarnya unit pekerjaanproyek yang telah diselesaikan pada waktu tertentu yang dinyatakan dalam
prosen.
2.6.2 Biaya Pekerjaan Berdasarkan Anggaran
Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menururt
anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakanbudgeted cost of works performed) Bila ditinjau dari jumlah pekerjaan yangdiselesaikan. maka berarti konsep ini mengukur besarnya unit pekerjaan yang
telah diselesaikan, pada suatu waktu bila dinilai berdasarkan jumlah anggaran
yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. Dengan perhitungan ini diketahuihubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik terhadapjumlah anggaran yang telah dikeluarkan. Gambar 2.3 menjelaskan hubungan
tersebut secara grafts.
1. Jumlah pekerjaan
Anggaran
2. Pekerjaan yang terselesaikan (%)
Anggaran yang terpakai
Pengeluaran aktual
Gambar 2.3 Menilai biaya pekerjaan yang telah diselesaikan dilihat dari bagianjumlah anggaran yang terpakai
Gambar 2.3 memperlihatkan bahwa misalkan suatu pekerjaan mengecor
beton mempunyai volume pekerjaan 500 m3 dengan nilai pekerjaan 30 juta
rupiah, dan pada saat pelaporan telah diselesaikan sebesar 200 m3 dimana biaya
aktual yang telah dikeluarkan adalah 15 juta rupiah. Nilai hasil dari pekerjaan
tersebut adalah biaya yang dianggarkan dari pekerjaan yang telah terselesaikan.
Pekerjaan yang telah terselesaikan adalah 200 m3, jika diprosentasekan nilainya =
(200/500)x(100%)=40%. Berdasarkan prosentase tersebut, pengeluaran menurut
anggaran adalah sebesar (40%)x(Rp. 30 juta)=Rp. 12 juta. Jadi nilai hasil
pekerjaan pada saat pelaporan adalah sebesar Rp. 12 juta, sedangkan biaya aktual
yang telah dikeluarkan adalah Rp. 15 juta, jadi lebih besar Rp. 3juta.
Bila pekerjaan dilakukan seefisien mungkin dari yang diperkirakan dalam
anggaran sehingga pengeluaran hanya 10 juta rupiah, maka dikatakan nilai hasil
(12 juta rupiah) lebih besar dari pengeluaran. Dan bila yang terjadi adalah
500 m beton
Rp. 30 juta
200 m beton = 40 %
syXx;
Rp. 12 juta
Rp. 15 juta
»♦♦♦♦♦♦*******
25
3
zi
3
26
sebaliknya (seperti pada contoh), maka dapat dikatakan nilai hasil lebih kecil dari
pengeluaran.
Dari contoh di atas, rumus nilai hasil adalah seperti yang tercantum pada
rumus (1) sebagai berikut:
' (1)Nilai Hasil = (%Penyelesaian) x (Anggaran)
2.6.3 Pekerjaan yang MasihBerlangsung
Pada umumnya, keadaan yang sesungguhnya di lapangan lebih
kompleks/rumit. Contoh di atas adalah kasus yang sederhana. Misalnya dalam
satu paket terdiri dari pekerjaan a, b, c, dengan kemajuan sebagai berikut:
1. pekeriaan a telah selesai 100%,
2. pekerjaan bmasih dalam proses, sudah dimulai tetapi belum 100% selesai,
3. pekerjaan cbelum dimulai sama sekali.
Keadaan ini dapat dijelaskan pada gambar 2.4.
27
aTanggal pelaporan
Gambar 2.4 Satu paket kerja yang terdiri dari 3jenis pekerjaan dengankemajuanyang berlainan
Untuk menghitung nilai hasil paket kerja di atas, pendekatan yang digunakan
adalah dengan memperhatikan bobot komponen-komponen pekerjaan tersebut
terhadap total (a+b+c), sedangkan nilai hasil komponen-komponen adalahsebagai
berikut'.
1. komponen a telah 100% selesai = 100,
2. komponen b=besarnya prosentase penyelesaian fisik sesungguhnya,
3. komponen c belum mulai = 0.
Contoh perhitungan nilai hasil suatu paket yang terdiri dari beberapa
pekerjaan dengan tingkat penyelesaian yang berbeda di tunjukkan pada tabel 2.1.
Kegiatan konstruksi terdiri dari komponen-komponen pekerjaan menyiapkan
lahan, sipil, dan bangunan, memasang peralatan, memasang pipa, listrik dan
instrumen isolasi serta pengecatan, dengan anggarannya masing-masing. Pada
saat pelaporan diketahui penyelesaian fisik masing-masing komponen, sehingga
dapat dihitung nilai hasil kerja konstruksinya, yaitu bobot (%) penyelesaian fisik
dikalikan anggaran, kemudian dijumlahkan, maka diperoleh (46%)x(Rp. 2.000
juta) = Rp. 920juta.
Tabel 2.1 ronton Perhitungan Nilai Hasil pada Saat PelaporanAngaumn Bobot Penyeksa'mn Fisik.('/»). :
V</.Konstruksi (jutttRp.) (%> •: Hag/an Konstruksi
/. Menyiapkan lahan 400 20 100 20
2. Sipil dan bangunan 300 15 100 15
3. Memasang peralatan 400 20 40 8
4. Pekerjaan pipa 600 30 10 3
5. Listrik dan instrumen 200 10 --
6. Isolasi dan pengecatan 100 5 --
TOTAL 2.000 100 46
Penyelesaian Fisik Total Konstruksi =46%Nilai Hasil = Anggaran x % Penyelesaian
= (Rp. 2.000 juta)x(46%)
= Rp. 920 juta
2.6.4 Indikator-indikator ACWP, BCWP, dan BCWS
Konsep dasar nilai hasil dapat digunakan untuk menganalisis kinerja dan
membuat prakiraan pencapaian sasaran. Untuk itu digunakan 3indikator, yaitu
ACWP (Actual Cost of Work Performed), BCWP (Budgeted Cost of Work
Performed), dan BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled).
1. Actual Cost ofWorl Performed (Biaya Aktual Pekerjaan)/ACWP
Adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah dilaksanakan. Biaya
ini diperoleh dari data-data akuntansi atau keuangan proyek pada tanggalpelaporan (misalnya akhir bulan), yaitu catatan segala pengeluaran biaya aktualdari paket kerja atau kode akuntansi termasuk perhitungan overhead dun lain-
29
lain. Jadi, ACWP merupakan jumlah aktual dari pengeluaran atau dana yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan pada kurun waktu tertentu.
2. Budgeted Cost of Work Performed (Biaya Pengeluaran pada
SaatPelaporan menurut Perencanaan)/BCWP
Indikator ini menunjukkan nilai hasil dari sudut pandang nilai pekerjaan
yang telah diselesaikan terhadap anggaran yang disediakan untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut. Bila angka ACWP dibandingkan dengan BCWP, akan terlihat
perbandingan antara biaya yang telah dikeluarkan untuk pekerjaan yang telah
terlaksana terhadap biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk maksud tersebut.
3. Budgeted Cost of Work Scheduled (Biaya Pengeluaran menurut
Perencanaan)/BCWS
Ini sama dengan anggaran untuk suatu paket pekerjaan, tetapi disusun dan
dikaitkan dengan jadual pelaksanaan. Jadi disini terjadi perpaduan antara biaya,
jadual, dan lingkup kerja, dimana pada setiap elemen pekerjaan telah diberi
alokasi biaya dan jadual yang dapat menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Dengan menggunakan 3 indikator di atas, dapat dihitung berbagai faktor
yang menunjukkan kemajuan dan kinerja pelaksanaan proyek seperti:
1. varians biaya (CV) dan jadual (SV) terpadu,
2. memantau penibahan varians terhadap angka standar,
30
3. indeks produktivitas dankinerja,
4. prakiraan biaya penyelesaian proyek.
2.6.5 Varians Biaya dan Jadual Terpadu
Telah disebutkan sebelumnya bahwa menganalisis kemajuan proyek dengan
menggunakan metode varians sederhana dianggap kurang mencukupi, karena
analisis varians tidak mengintegrasikan aspek biaya dan jadual. Untuk
mengatasinya digunakan metode konsep nilai hasil dengan indikator ACWP,
BCWP, dan BCWS. Varians yang dihasikan disebut varians biaya terpadu (CV)
dan variansjadual terpadu (SV).
Varians biaya (Cost VarianiCV) adalah perbedaan biaya yang telah
dikeluarkan dengan biaya yang seharusnya dikeluarkan sesuai dengan prestasi
pekerjaan. Bila CV bemilai positif berarti proyek mengalami keuntungan dan bila
bemilai negatifberarti proyek mengalami kerugian.
Varians jadual (Scheduled Varian/SV) adalah besarnya perbedaan jadual
yang terjadi sebanding dengan perbedaan biaya yang terjadi. Bila SV bemilai
positif berarti proyek tersebut mengalami kemajuan dan bila bemilai negatif
berarti proyek tersebut mengalami keterlambatan.
Sebagai contoh terlihat pada gambar 2.5 yang didasarkan atas data dari tabel
2.2. Ketiga indikator digambarkan dalam bentuk grafik dengan biaya sebagai
sumbu vertikal dan waktu sebagai sumbu horisontal.
31
Berbagai kombinasi antara varians jadual dan varians biaya disajikan dalam
tabel 2.3. Rumus varians biaya dan varians jadual dapat dilihat pada rumus. (2)
dan (3) di bawah ini:
CV-BCWP- ^CWP (2)
SV = BCWP - BCWS (3)
dans Biaya dan Jadual TerpaduTabel 2.2 Contoh Data Va
Jan. Peb. Maret April Mei Juni Juli Agt.
Anggaran(BCWS) 80 160 300 500 680 890 1.040 1.100
PengelUaran(ACWI>) 110 230 430 660 860 - - -
Nilai Hasil (BCWP) 60 120 230 400 550 - - -
Varians Siaya (CV) -50 -110 -200 -260 -310 - - -
Varians Jadual (SV > -20 -40 -80 -100 -130 - - -
Angka negatifvarians biaya terpadu yang menunjukkan bahwa biaya lebih
tinggi dari anggaran, disebut cost overrun. Angka nol menunjukkan pekerjaan
terlaksana sesuai biaya. Sementara angka positif berarti pekerjaan terlaksana
dengan biaya kurang daripada anggaran, yang disebut cost underrun. Demikian
juga halnya dengan jadual; angka negatif berarti terlambat, angka nol berarti
tepat, dan positif berarti lebih cepat daripada rencana. Tabel 2.3 menunjukkan
rincian analisis varians terpadu tersebut.
Tabel 2.3 Analisis Varians Terpadu
Varians Jadual Varians Biaya
SV=BCWP-BCWS CV=BCWP-ACWP
Keterangan
Positif Pekerjaan terlaksana lebih cepat dari jadualdengan biaya lebih kecil daripada anggaran
Positif
Nol
Positif
Nol
Negatif
Nol
Negatif
Negatif
Positif
Positif Pekerjaan terlaksana tepat sesuai jadualdengan biaya lebih rendah daripadaanggaran
Nol
Nol
Negatif
Pekerjaan terlaksana sesuai anggaran &selesai lebih cepat daripada jadualPekerjaan terlaksana sesuai jadual &anggaran
Pekerjaan selesai terlambat & meneianbiaya lebih tinggi daripada anggaran
jadualNegatif Pekerjaan terlaksana sesuaimeneian biaya di atas anggaran
Nol Pekerjaan 3elesai terlardb-at &
biaya sesuai anggaran
&
meneian
Positif Pekerjaan selesai terlambat dengan biayayang lebih rendah dari anggaranPekerjaan selesai lebih cepatNegatif daripadarencana & meneian biaya di atas anggaran
BIAYARp.104
Jan
uari
SAATPELAPORAN
Psb
ruari
Mar
etA
pril
Mei
Jun
i
Gam
bar
2.5
Ana
lisis
vari
ans
terp
adu
disa
jikan
deng
angr
afik
"S"
Ju
li
JADUALPENYELESAIAN
PROYEK
Ag
ust
us
WA
KT
U
34
2.6.6 Indeks Produktivitas dan Kinerja
Pengelola proyek seringkali ingin mengetahui efisiensi penggunaan sumberdaya. Ini dinyatakan sebagai indeks produktivitas atau indeks kinerja.
Indeks kinerja biaya (Cost Productivity Index/C?l) adalah perbandingan
antara biaya yang direncanakan terhadap biaya yang telah dikeluarkan. Bila CPInilainya kurang dan satu, maka berarti pengeluaran lebih besar dan anggaran(prestasi pekerjaan tidak berjalan dengan baik). Dan bila CPI nilainya lebih besardan satu, maka berarti pengeluaran lebih kecil dan anggaran (prestasi pekerjaan
berjalan dengan baik).
Indeks kinerja jadual (Scheduled Productivity Index/SVl) adalah
perbandingan antara biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk pekerjaan yangtelah dilaksanakan terhadap biaya yang telah dikeluarkan menurut rencana
selama kurun waktu tertentu. Bila SPI bemilai kurang dari satu, maka berartiproyek tersebut mengalami keteriambatan. Dan bila SPI bemilai lebih dari satu,maka berarti proyek tersebut mengalami kemajuan.
Adapun rumus-rumus yang digunakan dapat dilihat pada rumus (4) dan (5)
sebagai berikut:
1CPI =BCWpTaCWP "I (4)(5)SPI = BCWP / BCWS
35
Bila angka indeks kinerja ditinjau lebih lanjut, akan terlihat hal-hal sebagai
berikut:
1. indeks kinerja biaya (CPI)<1, • biaya pengeluaran lebih besar dan
anggaran(rugi),
2. indeks kinerja biaya (CPI)>1, * biaya pengeluaran lebih kecil dan
anggaran (untung),
3. indeks kinerja jadwal (SPI)<1, • pelaksanaan pekerjaan lebih lambat
dari jadual (terlambat),
4. indeks kinerja jadwal (SPI)>1, • pelaksanaan pekerjaan lebih cepat
dari jadual.
Daiam memantau pelaksanaan proyek, terutama pada tahap konstruksi yang
menggunakan sejumlah besar tenaga kerja, angka produktivitas tenaga kerja perlu
diteliti secara periodik dan diikuti perkembangannya, karena angka ini
berpengaruh besar terhadap penyediaan jumlah tenaga kerja.
2.6.7 Proyeksi Biaya dan Jadual Akhir Proyek
Membuat prakiraan biaya atau jadual penyelesaian proyek yang didasarkan
atas hasil analisis indikator yang diperoleh pada saat pelaporan, akan memberikan
petunjuk tentang prakiraan total biaya sampai akhir proyek (EAC) dan petunjuktentang prakiraan total waktu sampai akhir proyek (EAS). Pada kenyataannya,
prakiraan tersebut tidak dapat memberikan jawaban dengan angka yang tepat
karena didasarkan atas berbagai asumsi, jadi tergantung dari akurasi asumsi yang
dipakai. Meskipun demikian, pembuatan prakiraan biaya atau jadual sangat
36
bermanfaat karena membenkan peringatan dini mengenai hal-hal yang akan
terjadi pada masa yang akan datang, bila kecendemngan yang ada pada saat
pelaporan tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, masih tersedia
kesempatan untuk mengadakan tindakan pembetulan.
1. Prakiraan Biaya Untuk Pekerjaan Tersisa (ETC)
Bila dianggap kinerja biaya pada pekerjaan tersisa adalah tetap, maka ETC
(Estimation Temporary Cost) adalah merupakan prakiraan biaya yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa, sehingga ETC adalah anggaran pekerjaan
tersisa dibagi indek kinerja biya. Prakiraan biaya pekerjaan tersisa dapat dihitung
berdasarkan rumus(6) sebagai berikut:
(6)I ETC =(Anggaran - BCWP) /CPI
2. Prakiraan Biaya Total Proyek (EAC)
EAC (Estimation All Cost) adalah jumlah pengeluaran sampai pada saat
pelaporan ditambah prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa. Prakiraan biaya totaldiperlukan untuk mengetahui apakah dana yang tersisa cukup untukmenyelesaikan pekerjaan tersisa. Rumus untuk menghitung prakiraan biaya total
proyek adalah seperti tercantum pada rumus (7) di bawah ini:(7)EAC = ACWP + ETC
37
3. Prakiraan Waktu Untuk Pekerjaan Tersisa (ETS)
Bila dianggap kinerja jadual pada pekerjaan tersisa adalah tetap seperti pada
saat pelaporan, maka ETS (Estimation Temporary Scheduledl_ada\ah waktu
pekerjaan tersisa dibagi indek kinerja jadual, atau seperti ditunjukkan pada mmus
(8) sebagai berikut:
" (8)ETS = (Rencana - Waktu Pelaporan) / SPI
4. Prakiraan Waktu Total Proyek (EAS)
EAS (Estimation All Scheduled) adalah jumlah waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai pada saat pelaporan ditambah prakiraan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa. Hai ini dimaksudkan agar pelaksana
dapat memprediksikan selesainya pekerjaan. Adapun perhitungannya dapat
dilihat pada rumus (9) di bawah ini:
""^ (9)EAS = Waktu Pelaporan + ETS
BIAYARp.
104
SA
AT
PE
LA
PO
RA
N
JA
DU
AL
PE
NY
EL
ESA
IAN
PR
AK
IRA
AN
JAD
UA
LP
RO
YE
KP
EN
YE
LE
SAIA
NP
RO
YE
K
1200
1000
800
600
400
200
MS
:p
rak
irM
nP
M<
M^
AR
M
Jan
uar
iP
ebru
ari
Mar
etA
pril
Mei
Jun
iJu
li
Gam
bar
2.6
Hub
unga
nan
tara
BC
WP,
BC
WS,
dan
AC
WP
terh
adap
wak
tuda
nbi
aya
peny
eles
aian
proy
ek
Ken
aik
an
Bia
ya
Ag
ust
us
WA
KT
U
39
Gambar 2.6 memperlihatkan hubungan antara indikator-indikator ACWP,
BCWP, dan BCWS terhadap waktu dan biaya penyelesaian proyek. Pada gambar
tersebut terlihat bahwa pada saat pelaporan nilai hasil dari pekerjaan yang telah
diselesaikan terhadap anggaran (BCWP)lebih kecil dari biaya pengeluaran aktual
(ACWP) dan lebih kecil dari anggaran yang dikaitkan dengan jadual pelaksanaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada saat pelaporan proyek tersebut
mengalami kerugian dari segi biaya dan mengalami keteriambatan dari segi
waktu pelaksanaan proyeknya. Berdasarkan kondisi proyek pada saat pelaporan
dapat diketahui bahwa prakiraan total biaya sampai akhir proyek (EAC) lebih
besar dari RAB dan prakiraan total waktu sampai akhir proyek (EAS) lebih besai
dari rencana waktu penyelesaian proyek. Hal ini menandakan bahwa proyek
tersebut diperkirakan akan selesai dengan mengalami keteriambatan waktu
penyelesaian proyek dan dengan biaya pengeluaran yang lebih besar dari RAB.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penyusunan Tugas Akhir ini dilaksanakan dengan mengikuti tahap-tahap
yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu penentuan variabel yang akan diukur
dan data yang dibutuhkan dalam penelitian, penentuan kriteria dan lokasi proyek
yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian, persiapan survey di lapangan,
pengumpulan data di lapangan, mereduksi data yang diperoleh di lapangan, serta
perhitungan dan analisis data yang diperoleh di lapangan. Tahap-tahap tersebut
dapat dilihat pada bagan alir sebagai berikut
Penentuan Variabel yang AkanDiukur &Data >angDibutuhkan
Penentuan Kriteria Proyek & Pemilihan Lokasi Proyek
Gambar 3.1 Bagan alir jalannya penelitian
40
41
3.1 Penentuan Variabel yang Akan Diukur dan Data yang Dibutuhkan
Tahap im dilakukan sebelum menentukan dan memilih proyek konstruksi
mana yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian. Pada tahap ini, kegiatan yang
dilakukan adalah menentukan variahel-variabel yang akan diukur dan
menentukan data yang dibutuhkan sesuai dengan tema/judul Tugas Akhir. Dalam
penelitian ini, vanabel yang dibutuhkan adalah laporan prosentase penyelesaianfisik proyek selama 6bulan (April-September 1997) sebagai sampel, dan data-data yang dibutuhkan sebagai penunjang penelitian adalah RAB proyek sesuai
dengan kontrak kerja, dan rencana kerja proyek berupa kurva S.
3.2 Penentuan Kriteria Proyek dan Pemiiihan Lokasi Proyek
Tahap im dilakukan setelah data yang dibutuhkan dalam penelitian yang
akan dilakukan ditentukan. Pada tahap ini kegiatan pertama yang dilakukan
adalah menentukan kritena-kritena yang hams dipenuhi oleh proyek yang akan
dijadikan sebagai tempat penelitian, kriteria-kriteria tersebut adalah :
a) proyek tersebut masih dalam tahap pembangunan,
b) proyek tersebut merupakan proyek yang berskala cukup besar danmempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional,
c) proyek tersebut memiliki administrasi dan manajemen proyek yang
cukup baik,
d) proyek tersebut mempunyai suatu kasus yang dapat dijadikan sebagai
bahan penelitian sesuai dengan judul/tema Tugas Akhir,
42
e) proyek tersebut memiliki data penelitian yang dibutuhkan secara lengkap
dan data tersebut mudah untuk diperoleh.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan setelah menentukan kntena-kriteria
proyek tersebut di atas adalah mencari informasi tentang provck-proyek
konstruksi yang masih dalam tahap pembangunan, termasuk di dalamnya
informasi tentang kemungkinan proyek tersebut dapat atau tidaknya dijadikan
sebagai tempat penelitian.
Langkah selanjutnya setelah informasi tentang proyek-proyek konstmksi
yang masih dalam tahap pembangunan dan kemungkinan dapat atau tidaknya
proyek tersebut dijadikan sebagai tempat penelitian didapat, maka dilakukan
analisis terhadap proyek-proyek konstmksi yang ada dihubungkan dengan
kriteria-kriteria tersebut di atas. Setelah diadakan suatu analisis, akhirnya Proyek
Dermaga Peti Kemas Antar Pulau di Pelabuhan Tanjung Perak Surabayalah yang
dipilih sebagai lokasi penelitian karena proyek tersebut masih dalam tahap
pembangunan, merupakan proyek yang berskala besar dan mempunyai peranan
penting dalam pembangunan nasional, administrasi dan manajemen proyek cukup
baik, memiliki suatu kasus yang dapat dijadikan sebagai bahan penelitian,
memiliki data penelitian yang dibutuhkan secara lengkap, dan data tersebut
mudah untuk didapat.
3.3 Persiapan Survey
Tahap ini dilakukan setelah proyek yang akan dijadikan sebagai lokasi
penelitian ditentukan dan dipilih. Pada tahap ini kegitan yang dilakukan adalah
43
menvusun berbagai pertanyaan yang akan diajukan ke proyek terpilih dalam
suatu daftar dan menvusun data-data yang akan diambil di proyek terpilih dalam
suatu daftar.
3.4 Pengumpulan Data di Lapangan
Tahap ini dilakukan setelah persiapan survey selesai dilaksanakan.
Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan cara mengutip data yang ada di
proyek pada bagian biaya dan administrasi proyek dan dengan cara mengadakan
wawancara (tanya-jawab) dengan manajer lapangan proyek, manajer teknik
proyek, bagian metode pelaksanaan proyek, serta bagian biaya dan administrasi
proyek.
Data yang diperoleh di lapangan adalah RAB proyek, rencana kerja proyek
berupa kurva S, laporan prosentase penyelesaian fisik proyek selama 6 bulan
<April-September 1997), surat perjanjian (kontrak kerja) proyek, daftar personil
pelaksana proyek (kontraktor), struktur organisasi pelaksana proyek (kontraktor),
gambar-gambar rencana proyek, dan metode pelaksanaan proyek.
3.5 Reduksi Data
Tahap ini dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data di lapangan selesai
dilaksanakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mereduksi data
\ang diperoleh di lapangan, mana yang tennasuk ke dalam data primer (data
pokok dalam penelitian) dan mana yang termasuk ke dalam data sekunder (data
penunjang data pokok dalam penelitian).
44
Data yang diperoleh di lapangan yang termasuk ke dalam kategori data
primer adalah RAB proyek, rencana kerja proyek bempa kurva S, dan laporan
prosentase penyelesaian fisik proyek. Dan data yang termasuk ke dalam kategori
data sekunder adalah surat perjanjian (kontrak kerja) proyek, daftar personil
pelaksana proyek (kontraktor), struktur organisasi pelaksana proyek (kontraktor),
gambar-gambar rencana proyek, dan metode pelaksanaan proyek.
3.6 Perhitungan dan Analisis Data
Tahap ini dilakukan setelah kegiatan mereduksi data selesai dilaksanakan.
Kegiatan yang dilakukan .pada tahap ini adalah mengadakan perhitungan dan
analisis data yang diperoleh di lapangan berdasarkan teori Konsep Nilai Hasil.
BAB IV
PENYAJIAN DATA PROYEK
4.1 Umum
Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian mekanisme kegiatan
atau pekerjaan yang rumit, berlapis-lapis, dan saling tergantung satu sama lain.
Selain itu sifat pekerjaann>a sangat terurai dan terpisah-pisah sesuai karakteristik
uan profesi pekerjaannya. Dengan demikian untuk mevvujudkan keterpaduan dan
integritas keselumhan kegiatan serta pekerjaan hingga menghasilkan suatu
bangunan, mutlak diperlukan upaya-upaya koordinasi dan pengendalian melalui
cara-cara yang sistematis. Selain memang banyak faktor yang hams dipadukan,
disadari pula tentang korapleksiias jaringan mekanisme kegiatan di dalam proses
konstmksi. Melihat karakteristik proyek seperti yang tersebut di atas, maka dalam
suatu pelaksanaan proyek dibutuhkan suatu perencanaan yang mat?ng dan
cermat. Perencanaan itu sendiri merupakan salah satu fungsi yang penting dari
konsep manajemen proyek yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan menyusun
urutan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan menyadari hal
tersebut, diperlukan suatu sistem pengendalian proyek yang efektif yang dapat
meramalkan serta mengevaluasi kegiatan-kegiatan kritis, sehingga dapat
dilakukan suatu tindakan terhadap penyimpangan tersebut.
45
46
Suatu sistem pengendalian di samping memerlukan perencanaan vangrealistis sebaga, tolak ukur pencapaian sasara,, juga harus dilengkap, denganteknik dan m.tode yang dapat dengan segera mengungkapkan tanda-tandaterjadmya peny.mpangan. Untuk meningkatkan efektifitas dalam mengendalikankegiatan proyek di samping dibutuhkan suatu metode yang dapat menunjukkanvarians biaya dan jadual, juga mampu menunjukkan kinerja kegiatan yang sedangberlangsung. Metode yang dapat memenuhi tujuan ini adalah metode KonsepNilai Hasil. Untuk optimalisasi usaha pengendalian suatu proyek, makadiperlukan data-data vang lengkap dan akurat yang dapat dengan segeramengungkapkan situas, dan konais, proyek pada saat pelaporan, sehu.gganantinya dapat memudahkan dalam langkah evaluasi dan koreksi.
Benkut ini akan disajikan data-data yang diperoleh dari Proyek DermagaPeti Kemas Antar Pulau D, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang meliputid*ta anggaran dan wugeluarar. proyek daiam kurun waktu bulan Juni-September1997 dan data bobot penyelesaian fisik (konstruksi) proyek dalam kurun waktubulanJuni-September 1997.
4.2 Anggaran dan Pengeluaran proyek
Berikut ini akan disajikan anggaran dan pengeluaran proyek dalam bentuktabel berturut-turut untuk periode bulan Juni -September 1997.
Ai
Tabel 4.1 Anggaran dan Pengeluaran ProyekBulan Juni 1997
No Uraian Pekerjaan Anggaran Pengeluaran
1. Pendahuluan Rp 310.803.292,562 Rp. 319.916.352,066
2. Unsur Umum Rp 51 797.540,571 Rp. 19.232.234,971
3. Dermaga Peti Kemas AntarPulau Rp. 9.439.625.249,320 Rp. .5.505.472.960,260
4. Area Perputaran Sisi Utara Rp. 2.087.582.984,140 Rp 1.531.038.060,390
5. Transisi Sisi Selatan Rp. 0 Rp. 4.459.867,377
6. Modifikasi Struktur Trestle
Eksisting & DermagaEksisting Rp. 0 Rp. 0
7. Pekerjaan Mekanikal &Elekuikal Rp. •• 1G9.346.642,84S Rp. 0
Tabel 4 2 Anggaran dan Pengeluaran Proyek Bulan Juli 1997
No Uraian Pekerjaan Anggaran Pengeluaran
1. Pendahuluan Rp. 356.416.553,5540 Rp. 363.829.376,7040
2. Unsur Umum Rp. 58.703.879,3143 Rp. 22.109.876,1143
3. Dermaga Peti Kemas AntarPulau Rp. 10.129.757.574,9000 Rp. 8.130.718.870,7600
4. Area Perputaran Sisi Utara Rp. 2.308.474.489,4200 Rp. 1.622.252.919,9300
5. Transisi Sisi Selatan Rp. 1.774.355,8380 Rp. 6.234.223,2145
6. Modifikasi Struktur TrestleEksisting & DermagaEksisting Rp. 0 Rp. 0
7. Pekerjaan Mekanikal &Elektrikal Rp. 109.346.642,8480 Rp. 0
48
Tabel 4.3 Anggaran dan Pengeluaran Proyek Bulan Agustus 1997
No
1.
Uraian PekerjaanPendahuluan Rp.
Anggaran
414. 068.645,7850 Rp.
Pengeluaran419.027.585,2950
2. Unsur Umum Rp 69.015.426,7429 Rp. 31.078.524,3429
3.Dermaga PetiKemas AntarPulau
Rp. 11.399.531.997,5000 Rp. 11.278.923.089,3000
4.Area Perputaran Sisi Utara Rp 2.640.195.406,0600 Rp. 1.970.183.417,2900
5. Transisi Sisi Selatan Rp. 1.774.355,8380 Rp. 207.455.766,3540
6Modifikasi Struktur TrestleEksisting & Dermaga
0 Rp. 0
Eksisting Rp.
7. Pekerjaan Mekanikal &Up- 109J4J^>4jy54j$0j_Rp.. o_
Jjilektrikal_____
Tabel 4.4 Anggaran danPengeluaran Proyek Bulan September 1997
Pengeluaran
__NcT
Uraian PekerjaanPendahuluan Rp. 459 971.470,63200 Rp. 463.135.752,16900
2. Unsur Umum Rp. 77.264.664,68570 Rp. 39.327.762,25870
3.Dermaga Peti Kemas AntarPulau
Rp. 12.725.414.739,30000 Rp.14.648.683.234,60000
4.Area Perputaran Sisi Utara Rp. 2.645.182.969,36000 Rp. 2.007.110.568,63000
5. Transisi Sisi Selatan Rp. 1.774.355,83798 Rp. 211867.678,16700
6.Modifikasi Struktur TrestleEksisting & DermagaEksisting Rp. 6.723.557,16£70 Rp. 21.707.484,56700
7.Pekerjaan Mekanikal &
Ro109 346.642,84800 _Rp_____ °-
FlpWtnkal JVJJ.
50
Tabel 4.5 Bobot Penyelesaian Fisik(Konstruksi) ProyekBulan Juni 1997
No Uraian Pekerjaan Bobot Rencana Bobot Realisasi
Bulan ini s/d Bulan ini Bulan ini s/d Bulan ini1. Pendahuluan 0,0960 0,6480 0,0920 0,6670
2. Unsur Umum 0 0,1080 0,0060 0,0401
3. Dermaga Peti KemasAntar Pulau
-Tahap I1. Tiang Pancang Pipa
Baja 5,9000 17,7000 3,0346 11,29492. Loading Test 0,0880 0,2420 0,0975 0,09753. Pekerjaan Struktur
Dermaga 1,5920 1,5920 0,8780 0,87804. Perlengkapan
Dermaga 0,1500 0,1500 0 0-Tahap II1. Tiang Pancang Pipa
Baja r\
0 0 0
i 2. Loading Test 0 0 0 03. Pekerjaan Struktur
Dermaga 0 0 0 04. Perlengkapan
Dermaga 0 0 0 0
4. Area Perputaran SisiUtara
1. Tiang Pancang PipaBaja 0 3,1800 0,7679 3,0284
2. Pekerjaan StrukturDermaga 0,1820 1,0920 0,1632 0,1632
3. PerlengkapanDermaga 0,0270 0,0810 0 0
5. Area Perputaran SisiSelatan
1. Tiang Pancang PipaBaja 0 0 0 0
2. Pekerjaan StrukturDermaga 0 0 0,0093 0,0093
3. PerlengkapanDermaga 0 0 0 0
6. Modifikasi Struktur
Trestle Eksisting &Dermaga Eksisting 0 0 0 0
7. Pekerjaan Mekanikal &Elektrikal 0,0760 0,0760 0 0
Tabel 4.6 Bobot Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Bulan Juli 1997
No Uraian Pekerjaan Bobot Rencana Bobot Realisasi
Bulan ini s/d Bulan ini Bulan ini s/d Bulan ini1. Pendahuluan 0,0951 0,7431 0,0920 0,7590
2. Unsur Umum 0,0144 1,2240 0,0060 0,0461
3. Dermaga Peti KemasAntar Pulau
-Tahap I1. Tiang Pancang Pipa
Baja 1,3006 19,0006 5,0666 16,36152. Loading Test 0,0895 0,3315 0 0,09753. Pekerjaan Struktur
Dermaga 0,0490 1,6410 0,4078 0,49564. Perlengkapan
Dermaga 0 0,1500 0 0-Tahap II1. Tiang Pancang Pipa
Baja 0 0 0 o2. Leading Test 0 0 r.
01. Pekerjaan Straktur ! V
Dermaga 0 0 0 o2. Perlengkapan
Dermaga 0 0 0 0
4. Area Perputaran SisiUtara
1. Tiang Pancang PipaBaja 0,1510 3,3310 0,0525 3,0818
2. Pekerjaan StrukturDermaga 0,3096 1,4016 0,1377 0.3009
3. PerlengkapanDermaga 0 0,0810 0 0
5. Area Perputaran SisiSelatan
1. Tiang Pancang PipaBaja 0 0 0 o
2. Pekerjaan StrukturDermaga 0,0037 0,0037 0,0037 0,0130
3. PerlengkapanDermaga 0 0 0 0
6. Modifikasi StrukturTrestle Eksisting &Dermaga Eksisting 0 0 0 0
7. Pekerjaan Mekanikal &Elektrikal 0 0,2280 0 0
52
Tabel 4.7 Bobot Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Bulan Agustus 1997No Uraian Pekerjaan Bobot Rencana
Bulan ini t/H Rnion ;«;
Bobot Realisasi
1. Pendahuluan 0,1202 0,8633Bulan ini
0.115Cs/a tiulan ini
> 0,87402. Unsur Umum 0,2150 0,1439 0,0187 0,0648
3. Dermaga Peti KemasAntar Pulau-Tahap I1 Tiang Pancang Pipa
Baja2. Loading Test
1,72890,0924
20,72950,4239
6,09670
22,189603. Pekerjaan Struktur
Dermaga4. Perlengkapan
0,8265 2,4675 0,8342 1,3298
Dermaga 0 0,15 o 0-Tahap II1. Tiang Pancang Pioa
1 Baja 0 0 o r\
I 2. Loading TestI 3. Pekerjaan Struktur
n0 0
V
J Dennaga 0 0 [ o A
4. Perlengkapan U
Dermaga 0 0 0 0
4. Area Perputaran SisiUtara
1. Tiang Pancang PipaBaja
2. Pekerjaan Struktur0 3,331 0,0700 3,1023
Dermaga3. Perlengkapan
0,6192 2,0208 0,7086 1,0059
Dermaga 0,0725 0,1535 0 0
5. Area Perputaran SisiSelatan
1. Tiang Pancang PipaBaja
2. Pekerjaan Struktur0 0 0 0,4158
Dermaga3. Perlengkapan
0 0,0037 0,0038 0,0168
Dermaga 0 0 0 0
6. Modifikasi StrukturTrestle Eksisting &Dermaga Eksisting 0 0 0 0
7. Pekerjaan Mekanikal &Elektrikal 0 0,2280 0 0
53
Tabel 4.8 Bobot Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Bulan September 1997
No Uraian Pekerjaan Bobot Rencana Bobot Realisasi
Bulan ini s/d Bulan ini Bulan ini s/d Bulan ini1. Pendahuluan 0,0961 0,9594 0,0920 0,9660
2. Unsur Umum 0,0172 0,1611 0,0172 0,0820
3. Dermaga Peti KemasAntar Pulau
-Tahap I1. Tiang Pancang Pipa
Baja 1,6132 22,3427 5,3835 27,57312. Loading Test 0,0924 0,5163 0 03. Pekerjaan Struktur
Dermaga 0,6612 3,1287 1,6433 2,97314. Perlengkapan
Dermaga 0,398 0,548 0 0-Tahap II1. Tiang Pancang Pipa
Baja 0 0 0 0| 2. Loading Test 0 0 0 0J 3. Pekerjaan Struktur
Dennaga 0 0 0 04. Perlengkapan
Dermaga 0 0 0 0
4. Area Perputaran SisiUtara
1. Tiang Pancang PipaBaja 0 3,331 0,0088 3,1067
2. Pekerjaan StrukturDermaga 0 2,0208 0,0644 1,0703
3. PerlengkapanDennaga 0,0104 0,1639 0,0036 0.0082
5. Area Perputaran SisiSelatan
1. Tiang Pancang PipaBaja 0 0 0 0,4158
2. Pekerjaan StrukturDermaga 0 0,0037 0,0093 0,0261
3. PerlengkapanDermaga 0 0 0 0
6. Modifikasi Struktur
Trestle Eksisting & 0,014 0,014 0,0452 0,0452Dermaga Eksisting
7. Pekerjaan Mekanikal &Elektrikal 0 0,2280 0 0
1. Saat Pelaporan I
Varians Biaya konstmksi pada bulan Juni 1997 (saat pelaporan pertama)
dapat dilihat padatabel 5.1 sebagai berikut.
Tabel 5.1 Varians Biaya Konstruksi Bulan Juni 1997
56
No Macam Pekerjaan Perhitungan (Rp.)
1. Pendahuluan AnggaranPengeluaranVarians
310.803.292,56231QQ1* W%fi
-Q 1 11 OSQ S04
2. Unsur Umum AnggaranPengeluaranVarians
51.797.540,57119.232.234.971
32.565.305 6003. Dermaga Peti Kemas
Antar PulauAnggaranPengeluaranVarians
9.439.625.249,3205.505.472.960.2603.934.152.289,060
4. Area Perputaran SisiUtara
AnggaranPengeluaranVarians
2.087.582.984,1401.531.038.060.390
556.544.923,7505. I ransisi Sisi Selatan Anggaran
PengeluaranVarians
0
4 45Q Rf>7 177
-4 45Q Rr\l Xll6. Modifikasi Struktur
Trestle Eksisting &Dermaga Eksisting
AnggaranPengeluaranVarians
0
0
07. Pekerjaan Mekanikal &
ElektrikalAnggaranPengeluaranVarians
109.346.642,8480
109.346.642,848
Jumlah Kumulatif:AnggaranPengeluaranVarians
11.999.155.709,4007.380.119.475,0604.619.036.234,340
1
Varians (kumulatif) = Rp 4.619.036.234,340
Atau 4.619.036.234,34/11.999.155.709,40 x (100%) =38,4947 %dari anggaran.
57
2. Saat Pelaporan II
Varians biaya konstruksi pada bulan September 1997 (saat pelaporan kedua)dapat dilihat pada tabel 5.2 sebagai berikut.
Tabel 5.2. Varians Biaya Konstmksi Bulan September 1997
No
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Macam Pekerjaan
Pendahuluan
Unsur Umum
Dermaga Peti KemasAntar Pulau
Area Perputaran SisiUtara
Transisi Sisi Selatan
Modifikasi StrukturTrestle Eksisiting&Dennaga EksistingPekerjaan Mekanikal &Elektrikal
AnggaranPengeluaranVarianc
AnggaranPengeluaranVarians
AnggaranPengeluaranVarians
AnggaranPengeluaranVarians
AnggaranPengeluaranVarians
AnggaranPengeluaranVarians
AnggaranPengeluaranVarians
Jumlah Kumulatif:AnggaranPengeluaranVarians
Perhitungan (Rp.)
459.971.470,63200463.135.752,16900
--t IM'>K7ST7nQ
77.264.664,6857039.327.762,2587037936Q07 400QO
12.725.414.739,3000014.648.683 234 *oooo
-1.923.268 495 10000
2.645.182.969,360002.007.110.568.63000
638.072.400,730001.774.355,83798
211.867.678.16700
210.093.322.329
6.723.557,1667021.707.484,5670
-14.983.927,4003109.346.642,80000
0
109.346.642.80000
16.025.678.399,8000017.391.880.436,00000-1.366.202.036,20000
Varians (kumulatif) =-1.366.202.036,200
Atau 1.366.202.036,200/16.025.678.399,800 x(100%) =8,525 %dari anggaran.
59
Tabel 5.3 Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Bulan Juni1997
No
Macam Pekerjaan
Pendahuluan
Unsur Umum
Dermaga Peti KemasAntar Pulau
Area Perputaran SisiUtara
Transisi Sisi Selatan
Modifikasi StrukturTrestle Eksisting &Dermaga Eksisting
Pekerjaan Mekanikal& Elektrikal
Total
Anggaran(dalam Rupiah)
1160.716.000,000
167.862.400,000
41.244.410.158,970
2088.542.130,930
2.488.893.729,490
57.630.490,000
747681.650,000
47.955.736.559,300
Penyelesaian fisik total konstruksi =15,3882 %
BCWP =Anggaran x%Penyelesaian
=Rp. 47.955.736.559,300 x 15,3882 %
= Rp.7.379.524.653,220
Bobot
(dlm%)
2,4200
0,3500
86,0050
4,3550
5,190
0,1200
1,5590
100%
Penyelesaian Fisik(%)
Bagian .
27,5600
11,4570
13,3484
73,3060
0,1792
Konstruksi
0,6670
0,0401
11,4802
3,1925
0,0093
15,3832
2. Saat Pelaporan II
Penyelesaian fisik (konstruksi) proyek pada bulan September 1997 (saatpelaporan kedua) dapat dilihat pada tabel 5.4 sebagai berikut.
60
Tabel 5.4 Penyelesaian Fisik (Konstruksi) Proyek Bulan September 1997No MacamPekerjaan Anggaran
(dalamRupiah)Bobot
(dim %)Penyelesaian Fisik(%)
Bagian1. Pendahuluan 1 160 716.000,000 2,420 39,901 0,9660
2. Unsur Umum •'^862.400,000 0,350 23,429 0,0820
3. Dermaga Peti KemasAntar Pulau 41.244.410.158,970 86,005 35,517 30,5462
4. Area Perputaran SisiUtara 2.088.542.130,930 4,355 96,099 4,1852
5. Transisi Sisi Selatan 2.488.893.729,490 5,190 8,513 0,4419
6. Modifikasi StrukturTrestle Eksisting&DermagaEksisting 57.630.490,000 0,120 37,75 0,0452
7, PekerjaanMekan:ka!&
E'ektnkai 747.681.650,000 1,559 0 0
i Total j 47.955.736.559.300 100% |1 36,2665 1
Penyelesaian fisik total konstmksi = 36,2665%
BCWP = Anggaran x %Penyelesaian
= 47.955.736.559,300 x 36,2665%
= Rp.17.391.867.199,300
5.2.3 Varians Biaya dan Jadual Terpadu
Dalam menganalisis kemajuan proyek, penggunaan metode Konsep Nilai
Hasil dirasakan tepat, karena metode ini selain untuk menganalisis biaya dan
waktu, juga untuk menganalisis kinerja kegiatan yang sedang berlangsung.
ACWP, BCWP, dan BCWS mempakan indikator-indikator yang digunakan pada
metode Konsep Nilai Hasil. Nilai ACWP di dapat dari laporan pengeluaran
61
keuangan pada saat pelaporan (lihat tabel 4.1 dan 4.4), nilai BCWP didapat darianggaran dikalikan dengan prosentase penyelesaian fisik proyek pada saatpelaporan, dan mlai BCWS didapat dan jumlah prosentase bobot pekerjaan yanghams dicapai pada saat pelaporan seperti pada jadual dikalikan anggaran. Untukmengetahui besarnya prosentase bobot pekerjaan yang seharusnya dicapai padasaat pelaporan dapat dilihat pada kurva-S (lampiran 6dan 7). Dan indikator-mdikator d, atas (ACWP, BCWP, BCWS) dapat dihitung varians biaya (rumus 2)dan varians jadual (rumus 3).
1. Saat Pelaporan I
Vanans biaya dan jadual terpadu pada bulan Juni 1997 (saat pelaporanpertama) dapat dilihat pada tabel 5.5 sebagai berikut.
Tabel 5.5 Varians Biaya dan Jadual Terpadu Bulan Juni 1997Uraian
Anggaran Q3CWS)Pengeluaran (ACWP)PenyelesaianNilai Hasil (BCWP)Varians Biaya (CV)Varians Jadual (SV)__
Rp.Rp.
Rp.Rp.
R2_
Hasil Perhitungan
11.999.155.709,4007.380.119.475,060
15,3882%
7.379.524.653,220-594.821,842
-4.619.631.056,180
2. Saat Pelaporan n
Varians biaya dan jadual terpadu pada bulan September 1997 (saat pelaporankedua) dapat dilihat pada tabel 5.6 sebagai berikut.
Tabel 5.6 Varians Biaya dan Jadual Terpadu Bulan September 1997
Uraian
Anggaran (BCWS)Pengeluaran (ACWP)PenyelesaianNilai Hisil (BCWP)Varians Biaya (CV)Varians Jadual (SV)
Rp.Rp.
Rp.Rp.
Perhitungan
16.025.678.399,800017.391.880.436,8000
36.2665%
17.391.867.199,3000-13.236,7215
1.366.188.799,5000
62
5.2.4 Tinjauan Perkembangan Proyek dalam Kurum Waktu Juni-
September 1997
Berikut ini akan disajikan dalam bentuk tabel hasil perhitungan BCWP,
ACWP, dan BCWS untuk periode bulan Juni, Juli, Agustus, dan September 1997,
sehingga diperoleh nilai-nilai CV, SV, CPI, dan SPI.
Tabel 5.7 Indeks Kinerja Biaya dan Jadual Proyek Bulan Juni-September 1997
No Uraian Juni Juli Agustus September1. BCWP Rp. 7.379.524.653,220 Rp. 10.145.227.892,100 Rp. 13.906.684.044,800 Rp.17.391.867.199,300
2. ACWP Rp. 7.380.119.475,060 Rp. 10.145.208.266,800 Rp. 13.906.668.382,600 Rp.17.391.880.436,000
3. BCWS Rp. 11.999.155.709,400 Rp. 12.964.473.495,900 Rp.14.633.932.474,800 Rp.16.025..678.399,80
4. CV Rp. -594.821,842 Rp 19.625,266 Rp. 15.662,200 Rp. -13.236,722
5. SV Rp.-4.619.631.056,180 Rp. -2.819.245.603,800 Rp. -727.248.430,000 Rp. 1.366.188.799,500
6. CPI 0,99992 1.000002 1,000001 0,9999992
7. SPI I 0,615 0,7825 0,9503 1,0853
5.3 Analisis dan Pembahasan Studi Kasus
5.3.1 Aspek Biaya
Berdasarkan hasil perhitungan CV dan SV pada bab sebelumnya, maka
dapat diketahui kondisi proyek sebagai berikut seperti yang ditunjukkan oleh
tabel 5.8
No
2.
63
Tabel 5.8 Kondisi Proyek Berdasarkan Nilai CV dan SV PeriodeJuni-September 1997
Bulan
Juni1997
Juli 1997
Agustus 1997
Varians Biaya(cyi
Negatif
Positif
Positif
September 1997 j Negatif
Varians Jadualisyj
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
KeteranganPekerjaan meneian biaya yanglebih tinggi dari anggaran(CV=Rp. -594.821,842) danselesai terlambat (SV=Rp. -4.619.631.056,180)Pekerjaan meneian biaya yanglebih rendah dari anggaran(CV=Rp. 19.625,2661) danselesai terlambat (SV=Rp. -2.819.245.603.800)Pekerjaan meneian biaya yanglebih rendah dari anggaran(CV=Rp. 15.662,200) danselesai terlambat (SV=Rp -727.248.430,000)
Pekerjaan meneian biaya yanglebih tinggi dari anggaran(CV=Rp. -13.236,7215)" danselesai lebih cepat daripadarencana
(SV=Rp. 1.366.188.799,500)
Berikut ini akan disajikan gambar yang menunjukkan perkembangan proyek
berdasarkan nilai CV dan SV (dari segi biaya dan waktu) dalam kurun waktu
Juni-September 1997. Gambar 5.1 menunjukkan bahwa pada dari segi biaya
bulan Juni 1997 proyek mengalami kemgian (CV bemilai negatif), pada bulan
Juli dan Agustus 1997 proyek mengalami keuntungan (CV bemilai positif), dan
pada bulan September proyek mengalami kemgian (CV bemilai negatif). Gambar
5.2 menunjukkan bahwa pada bulan Juni-Agustus 1997 proyek mengalami
keteriambatan (SV bemilai negatif) dan pada bulan September 1997 pelaksanaan
pekerjaan proyek lebih cepat dari rencana.
NO
£661J3qui3td3S-iunfspousd
ADrejiuinqiBs^pjaqjjsAoadUBguBqu^jsjtciBqure0
-o
oz-
00
9-
oo
s-
f.•
oo
p-
!?•
oo
c-
**
•o
oz-
•0
01
--
^-!1
-0
01
c0I-dHA
3IVT
lM
NIL
AIS
VR
p.10
6
2000
%
10
00
-10
00
-20
00
-30
00
-40
00
-50
00
Nil
ai
SV
Gam
bar5
.2Pe
rkem
bang
anpr
oyek
berd
asar
lcsn
nilai
SVpe
riode
Juni
-Sep
tem
ber1
997
66
Prosentase varians biaya terhadap BCWP bertumt-tumt pada bulan Juni,
Juli, Agustus, dan September 1997 adalah 8,0604.10"3%, 1,934.10"*%, 1,1262.10'
4%, dan 7,611.10"5%. Dan prosentase varians jadual terhadap BCWP bertumt-
tumt pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September 1997 adalah 62,601%,
27,7889%, 5,2295%, dan 7,8553%. Berdasarkan perhitungan prosentase varians
biaya dan jadual terhadap BCWP didapatkan hasil bahwa prosentase varians
biaya terhadap BCWP pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September 1997
kurang dari 5%, sedangkan untuk prosentase varians jadual terhadap BCWP pada
bulan Juni, Juli, Agustus, dan September lebih dari 5%. Pada bulan Juni 1997,
prosentase varians jadualnya terhadap BCWP adalah 62,501%, hal ini terjadi
karena bobot pekerjaan yang telah dicapai pada bulan ini lebih kecil dari bobot
rencananya. Pada bulan Juli 1997, prosentase varians jadualnya terhadap BCWP
adalah 27,7889%, hal ini terjadi karena bobot pekerjaan yang telah dicapai pada
bulan ini juga lebih kecil dari bobot rencananya. Bertitik tolak dari hal tersebut di
atas, maka pada bulan Juli 1997 diadakan revisi terhadap master time schedule
(rescheduling). Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki rencana kerja yang
lama, sehingga diharapkan dapat mengejar keteriambatan yang terjadi. Kemajuan
yang diperoleh setelah diadakannya reschedulling dapat dilihat pada prosentase
varians jadual terhadap BCWP pada bulan Agustus dan September 1997 dimana
nilainya mendekati 5%. Hali ini disebabkan karena selisih antara bobot pekerjaan
yang telah dicapai dengan bobot rencana hanya sedikit sekali yang berarti bahwa
keteriambatan yang terjadi dapat dikejar dan bahkan dapat melampaui target
(September 1997).
67
Telah disebutkan sebelumnya bahwa menganalisis kemajuan proyek dengan
menggunakan metode varians sederhana dianggap kurang mencukupi, karena
analisis varians tidak mengintegrasikan aspek biaya dan jadual. Untuk
mengatasinya digunakan metode Konsep Nilai Hasil dengan indikator ACWP,
BCWP, dan BCWS. Berdasarkan atas hasil analisis indikator yang diperoleh pada
saat pelaporan, maka dapat dibuat prakiraan biaya atau jadual penyelesaian
proyek dimana nantinya akan memberikan petunjuk tentang prakiraan total biaya
sampai akhir proyek (EAC) dan petunjuk tentang prakiraan total waktu sampai
akhir proyek (EAS). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada perhitungan di
bawah ini :
1. Saat pelaporan pertama (Juni 1997)
Anggaran keselumhan = Anggaran
= Rp.47.955.736.559,300
Anggaran untuk pekerjaan tersisa,
= Anggaran -BCWP=Rp. 47.955.736.559,300-Rp. 7.379.524.653,220
= Rp. 40.576.211.906,080
Indeks kinerja biaya (CPI)sesuai dengan rumus (4),
= BCWP / ACWP
= Rp. 7.379.524.653,220/Rp. 7.380.119.475,060
= 0,99992
68
Prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) sesuai rumus (6),
= (Anggaran - BCWP) / CPI
= (Rp. 47.955.736.559.,300 - Rp. 7.379.524.653,220) /0,99992
= Rp.40.579.458.262,700
Prakiraan total biaya sampai akhir proyek (EAC) sesuai mmus (7),
= ETC +ACWP
= Rp.40.579.458.262,700 + Rp. 7.380.119.475,06
= Rp. 47.959.577.737,800
Kemgian = EAC - Anggaran
= Rp.47.959.577.737,800 - Rp. 47.955.736.559,300
= Rp. 3.841.178,501
2. Saat pelaporankedua (September 1997)
Anggaran keselumhan = Anggaran
= Rp.47.955.736.559,300
Anggaran untuk pekerjaantersisa,Anggaran-BCWP
= Rp.47.955.736.559,300 - Rp. 17.391.819.243,500
= Rp. 30.563.917.315,800
Indeks kinerja biaya (CPI) sesuai dengan mmus (4),
= BCWP / ACWP
= Rp.l7.391.819.243,500/Rp. 17.391.832.548,500
= 0,9999992
69
Prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) sesuai rumus (6),
= (Anggaran - BCWP) / CPI
= (Rp. 47.955.736.559,30-Rp.l7.391.819.243,50)/0,9999
= Rp.30.563.941.767,00
Prakiraan total biaya sampai akhir proyek (EAC) sesuai mmus (7),
= ETC + ACWP
= Rp.30.563.9941.767,00 + Rp. 17.391.832.548,50
= Rp. 47.955.774.315,50
Kemgian = EAC - Anggaran
= Rp.47.955.774.315,50 - Rp. 47.955.736.559,30
= Rp. 37.756,20
Berdasarkan perhitungandi atas, makadapat disimpulkan bahwa :
1. Pada saat pelaporan pertama (Juni 1997), prakiraan total biaya sampai akhir
proyek lebih besar dari anggaran rencana total proyek, sehingga diperkirakan
pada akhir pekerjaan proyek, proyek tersebut akan mengalami kemgian.
2. Pada saat pelaporan kedua (September 1997), prakiraan total biaya sampai
akhir proyek juga lebih besar dari anggaran rencana total proyek, sehingga
diperkirakan pada akhir pekerjaan proyek, proyek tersebut akan mengalami
kerugian.
5.3.2 Aspek Waktu
1. Saat pelaporan pertama (Juni 1997)
Waktu keselumhan = Rencana total waktu penyelesaian proyek= 104 minggu = 26 bulan
Waktu pekerjaan tersisa = Rencana - Waktu pelaporan= 104-29 minggu
= 75 minggu
Indeks kinerja jadual (SPI) sesuai rumus(5),
= BCWP/ BCWS
= 0,615
Prakiraan waktu pekerjaan tersisa(ETS) sesuai mmus (8),
= (Rencana - Waktu pelaporan) / SPI
= (104-29)/0,615 minggu
= 121,95 = 122 minggu
Prakiraan total waktu sampai pada akhir proyek (EAS) sesuai rumus (9),
= ETS + Waktu pelaporan
= 122 + 29 minggu
= 151 minggu
Keteriambatan = EAS - Waktu rencana= 151-104 minggu
= 47 minggu
= 11,75 = 12 bulan
70
2. Saat pelaporan kedua (September 1997)
Waktu keselumhan = Rencana total waktu penyelesaian proyek= 104 minggu - (26 bulan)
Waktu pekerjaan tersisa = Rencana - Waktu pelaporan= 104-42 minggu
= 62 minggu
Indeks kinerja jadual (SPI) sesuai mmus (5),
= BCWP/ BCWS
= 1,0853
Prakiraan waktu pekerjaan tersisa (ETS) sesuai ramus (8),
= (Rencana - Waktu pelaporan) / SPI
= (104 - 42)/1,0853 minggu
= 57,1271 =58 minggu
Prakiraan total waktu sampai pada akhhir proyek (EAS) sesuai mmus (9),
= ETS + Waktu pelaporan
= 58 + 42 minggu
= 100 minggu
Kemajuan = Waktu rencana - EAS= 104-100 minggu
= 4 minggu = 1 bulan
71
72
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada saat pelaporan pertama (Juni 1997), prakiraan total waktu sampai akhir
proyek lebih besar dari waktu rencana penyelesaian proyek, sehingga
diperkirakan proyek tersebut akan mengalami keteriambatan waktu
penyelesaian proyek.
2. Pada saat pelaporan kedua (September 1997), prakiraan total waktu sampai
akhir proyek lebih kecil dari waktu rencana penyelesaian proyek, sehingga
diperkirakan penyelesaian proyek tersebut akan mengalami kemajuan dari
rencana semula.
5.3.3 Aspek kinerja
Dari hasil perhitungan sebelumnya yang terbagi dalam dua saat pelaporan
yaitu saat pelaporan pertama (Juni 1997) dan saat pelaporan kedua (September
1997) didapat hasil sebagai berikut:
1. Pada saat pelaporan pertama (Juni1997), indeks kinerja biaya lebih kecil dari
1, hal ini dapat diartikan bahwa proyek tersebut biaya pengeluarannya lebih
besar dari anggaran yang telah direncanakan, sedangkan untuk indeks kinerja
jadualnya juga lebih kecil dari 1, dapat dikatakan bahwa proyek mengalami
keteriambatan dari jadual pelaksanaan proyek. Berdasarkan uraian di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa pada bulan ini proyek mengalami
keteriambatan dari segi waktu penyelesaian proyek dan kemgian dari segi
biaya.
73
2. Pada saat pelaporan kedua (September 1997), indeks kinerja biaya lebih kecil
dari 1. Hal ini dapat diartikan bahwa proyek tersebut biaya pengeluarannya
lebih besar dari anggaran yang telah direncanakan. Dan untuk indeks kinerja
jadual, nilainya lebih besar 1, sehingga dapat dikatakan bahwa proyek
mengalami kemajuan dari jadual pelaksanaan proyek. Berdasarkan uraian di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada bulan ini proyek mengalami
kemgian dari segi biaya, tetapi mengalami kemajuan dari segi waktu
penyelesaian proyeknya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja penyelenggaraan proyek
tidak berjalan dengan semestinya, hal ini aikarenakan terjadi suatu
penyimpangan. Pada saat pelaporan bulan pertama (Juni 1997) terjadi
keteriambatan pelaksanaan proyek dan pengeluaran lebih besar dari anggaran, hal
ini diakibatkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. keteriambatan penyerahan lahan, dimana penyerahan lahan sehamsnya
dilakukan pada awal bulan Maret 1997,tetapi ternyata penyerahan lahan bam
dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1997,
2. kerusakan hydraulic hammer yang terjadi pada tanggal 3 Mei 1997, dimana
hams didatangkan spare part dan kedatangan spare part memakan waktu
lebih kurang selama dua minggu,
3. menunggu persetujuan balokprecast yang akan digunakan,
74
4. pengajuan disain plat precast dengan tebal 20 cm ditolak oleh PT. Pelabuhan
Indonesia III, dimana plat precast tetap menggunakan disain awal dengan
tebal 30 cm yangmengacu pada surat konsultan tanggal 17April 1997.
Dengan adanya keteriambatan pelaksanaan pekerjaan dan pengeluaran lebih
besar dari anggaran, maka PT.Pembangunan Perumahan selaku kontraktor
mengadakan revisi master schedule (reschedulling). Hal ini dimaksudkan untuk
memperbaiki rencana kerja yang lama sehingga dapat mengejar keteriambatan
yang terdahulu, sehingga nantinya diharapkan proyek tersebut dapat terlaksana
lebih cepat atau sama dengan jadual dan dengan biaya yang lebih kecil dari atau
sama dengan anggaran. Reschedulling dilakukan pada bulan Juli 1997, hal ini
dilakukan sebagai tindakan untuk memperkecil terjadinya penyimpangan pada
bulan-bulan selanjutnya, sehingga nantinya proyek dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.. Dengan adanya reschedulling, maka pada saat pelaporan
kedua (September 1997) dapat dilihat bahwa terjadi kemajuan pelaksanaan
proyek walaupun pengeluaran lebih besar dari anggaran. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kemajuan diperoleh akibat dilakukannya reschedulling,
sedangkan pengeluaran menjadi lebih besar akibat bobot pekerjaan yang dicapai
di lapangan lebih besar dari bobot rencana yang hams dicapai pada bulan
September 1997 dan akibat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar.
Hasil pembahasan di atas, dapat dilihat pada gambar 5.3 dan gambar 5.4
yang menunjukkan prakiraan (forecast) jadual dan biaya pada akhir proyek yang
dilaksanakan pada saat pelaporan bulan pertama (Juni 1997) dan pada saat
pelaporan kedua (September 1997).
O*
<*
Jadu
alpe
nyel
esai
anp
roye
k
Gam
bar
5.3
Pra
kira
anja
dual
dan
biay
apa
daak
hir
proy
eksa
atpe
lapo
ran
I
Pra
kira
anja
dual
peny
eles
aian
proy
ek
<f
<1
99
6
Pra
kira
anja
dual
Jadu
alpe
nyel
esai
anpe
nyel
esai
anpr
oyek
proy
ek
•4
4
<&*s
^yya>
&^
<y^x
^v1
99
8
Gam
bar5
.4Pr
akir
aanj
adua
ldan
biay
apa
daak
hirp
roye
ksa
atpe
lapo
ran
II
_,_J
-fc.
-a*
-21-
*K
enai
kan
biay
a
i*J5
-A
1999
-•-B
CW
Ph
b-A
CW
P-a
-BC
WS
3.
77
Adapun analisis kinerja yang dilakukan dalam kurun waktu Juni 1997 (saat
pelaporan pertama) sampai September 1997 (saat pelaporan kedua) adalah
sebagai berikut:
1. Bulan Juni 1997
a. Bobot pekerjaan yang telah dicapai adalah sebesar 15,3882% dan bobot
rencananya adalah 25,021%, hal ini mengakibatkan jadual pelaksanaan
proyek mengalami keteriambatan. Bila dilihat secara lebih teliti, bobot
pekerjaan yang dicapai oleh item pekerjaan 1dan 5 pada bulan ini lebih
besar daripada bobot rencananya, namun hal itu tidak mempengaruhi
jumlah total bobot pekerjaan yang telah dicapai pada bulan ini karena
selisih antara bobot rencana dan bobot realisasi di lapangan pada item
pekerjaan 1dan 5 sangat sedikit.
b. Biaya pengeluaran per item pekerjaan lebih kecil dari anggaran karena
bobot rencana lebih besar dari bobot realisasi di lapangan, kecuali untuk
item pekerjaan 1dan 5, biaya pengeluarannya lebih besar dari anggaran.
Walaupun biaya pengeluaran per item pekerjaan (kecuali 1dan 5) lebih
kecil dari anggaran dan varians dari anggaran dan pengeluaran kumulatif
adalah positif, tetapi karena BCWP lebih kecil dari ACWP, maka dapat
dikatakan bahwa pada bulan ini proyek mengalami kemgian karena biaya
yang telah dikeluarkan sesuai dengan bobot pekerjaan yang telah dicapai
pada bulan ini (ACWP) lebih besar dari biaya yang sehamsnya
dikeluarkan menurut anggaran sesuai dengan bobot realisasi di lapangan
pada bulan ini (BCWP).
79
bobot pekerjaan yang telah dicapai pada bulan ini menjadi lebih besar dari
bobot rencananya.
b. Biaya pengeluaran per item pekerjaan lebih kecil dari anggaran, kecuali
untuk item pekrjaan 1 dan 5, biaya pengeluarannya lebih besar dari
anggaran. Walaupun biaya pengeluaran untuk item pekerjaan 1 dan 5
lebih besar dari anggaran, tetapi karena biaya yang telah dikeluarkan
sesuai dengan prestasi pekerjaanya pada bulan ini (ACWP) lebih kecil
dari biaya yang sehamsnya dikeluarkan menumt anggaran sesuai dengan
prestasi pekerjaannya pada bulan ini (BCWP), maka dapat dikatakan
bahwa proyek mengalami keuntungan dari segi biaya.
4. Bulan September 1997
a. Bobot pekerjaan yang telah dicapai adalah 36,2665% dan bobot
rencananya adalah 33,4176%, hal ini mengakibatkan jadual pelaksanaan
proyek mengalami kemajuan. Bila dilihat secara lebih teliti, bobot
pekerjaan yang telah dicapai oleh item pekerjaan 2, 4, dan 7 pada bulan
ini lebih kecil dari rencana, tetapi karena jumlah total bobot yang telah
dicapai pada bulan ini lebih besar dari bobot rencananya, maka dapat
dikatakan bahwa proyek ini mengalami kemajuan dari segi jadual
pelaksanaan proyek.
b. Biaya pengeluaran per item pekerjaan lebih besar dari anggarannya,
kecuali untuk item pekerjaan 2, 4 , dan 7, biaya pengeluarannya lebih
kecil dari anggaran. Walaupun biaya pengeluaran untuk item pekerjaan 2,
4, dan 7 lebih kecil dari anggaran, tetapi karena biaya yang seharusnya
80
dikeluarkan menumt anggaran sesuai dengan prestasi pekerjaannya pada
bulan ini (BCWP) lebih kecil dari biaya yang telah dikeluarkanan sesuai
dengan prestasi pekerjaannya pada bulan ini (ACWP), maka dapat
dikatakan bahwa pada bulan ini proyek mengalami kemgian dari segi
biaya.
Berdasarkan analisis kinerja yang dilakukan dalam kurun waktu Juni-
September 1997 seperti yang tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1 Bila jumlah total bobot realisasi pekerjaan di lapangan lebih kecil dari jumlah
total bobot rencananya, maka dapat disimpulkan bahwa proyek mengalami
keteriajnbatan dari segi jadual pelaksanaan proyek walaupun pada
kenvataannya ada item pekerjaan yang bobot realisasinya di lapangan lebih
besar dan bobot rencananya.
: Bila jumlah total bobot realisasi pekerjaan di lapangan lebih besar dari jumlah
total bobot rencananya, maka dapat disimpulkan bahwa proyek mengalami
kemajuan dari segi jadual pelaksanaan proyek walaupun pada kenyataannya
ada item pekerjaan yang bobot realisasinya di lapangan lebih kecil dari bobot
rencananya.
3. Bila biaya pengeluaran aktual (ACWP) lebih besar dari nilai hasil dari
pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap anggarannya (BCWP), maka dapat
disimpulkan bahwa proyek mengalami kerugian dari segi biaya walaupun
nada kenvatannya ada item pekerjaan yang biaya pengeluarannya lebih kecil
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagaibenkut:
1. Pelaksanaan kegiatan proyek suatu ketika dapat menyimpang dari
rencananya, maka pengendalian proyek itu diperlukan agar kejadian-kejadian
yang menghambat tercapainya tujuan proyek dapat segera ditanggulangi
dengan sebaik-baiknya.
2. Suatu pengendalian proyek yang efektif memerlukan teknik dan metode yang
dapat dengan segera mcngungkapkan tanda-tanda terjadinya penyimpangan,
diantaranya adalah Konsep Nilai Hasil yang digunakan untuk meningkatkan
efektivitas dalam memantau dan mengendalikan kegiatan proyek dalam hal
ini aspek biaya, waktu, dan kinerja proyek.
3. Konsep Nilai Hasil adalah konsep menghitung besarnya biava yang menumt
anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan
yang kemudian dikembangkan untuk membuat prakiraan atau proyeksi
keadaan masa depan proyek. Konsep Nilai Hasil dapat memberikan informasi
mengenai status proyek pada saat pelaporan dan proyeksi proyek untuk waktu
yang akan datang. Indikator-indikator yang digunakan untuk menganalisis
82
83
kinerja dan membuat prakiraan pencapaian sasaran adalah biaya pengeluaranaktual atau ACWP (Actual Cost Work of Perfumed), nilai hasil dan
pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap anggarannya atau BCWP
(Budgeted Cost Work of Perfomed) dan anggaran yang dikaitkan denganjadual pelaksanaannya atau BCWS (Budgeted Cost Work ofSchedule).
4. Analisis studi kasus pada saat pelaporan pertama (Juni 1997) menunjukkan
bahwa prakiraan biaya sampai akhir proyek pada Proyek D.rmaga Peti
Kemas Antar Pulau di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya adalah sebesar Rp.47.959.577.737,800 (lebih besar Rp. 3.841.178,501 dan anggaran; dan
prakiraan waktu sampai akhir proyek adalah 151 minggu (lebih lambat 12
bulan dari rencana).
5. Analisis studi kasus pada saat pelaporan kedua (September 1997)
menunjukkan bahwa prakiraan biaya sampai akhir proyek pada Proyek
Dermaga Pen Kemas Antar Pulau di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
adaiah sebesar Rp. 47.955.774.315,500 (lebih besar Rp. 37.756,200 dari
anggaran) dan prakiraan waktu sampai akhir proyek adalah 100 minggu(lebih cepat 1bulan dari rencana).
6. Berdasarkan analisis kinerja yang dilakukan dalam kurun waktu Juni-
September 1997 dengan menggunakan metode Konsep Nilai Hasil dapat
disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan Proyek Dermaga Peti Kemas Antar
Pulau di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tidak lebih baik dari
perencanaannya. Walaupun pelaksanaan pekerjaan proyek berlangsung lebih
cepat dari jadual, belum tentu hal ini mempakan tanda yang
84
menggembirakan, sebab ada kemungkinan biaya yang dikeluarkan perunitnya melebih, anggaran. In, berarti pemaka.an biaya tidak efisien dan
dapat berakibat proyek secara keselumhan tidak dapat diselesaikan karena
kekurangan dana. Untuk mengkaji kemungkinan terjadinya hal-hal dem.k.andiperlukan pemantauan dan pengendalian kinerja.
7. Berdasarkan studi kasus yang dilakukan pada Proyek Dermaga Pet, Kemas
Antar Pulau di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dapat disimpulkan bahwa
teori-teori yang ada di dalam Konsep Nilai Hasil dapat dipaka, untuk
mengetahui status proyek pada saat pelaporan yang kemudian dapatdikembangkan untuk mengetahui proyeks, masa depan penyelenggaraanproyek. Dengan demikian pengelola maupun pemilik proyek mempunyaicukup waktu untuk memikirkan cara-cara menghadap, segala persoalan dimasa yang akan datang.
£. Syara: keberhasiian pengendalian suatu piovek dengan rnetode Konsep NilaiHasil adalah hams didukung oleh sistem informasi yang baik (komputerisasidata), data pelaporan yang akurat, detail, tepat waktu, dan kontinyu sertasyaratperencanaan yang baik.
9. Setelah didapat hasil dari perhitungan maka perlu dipersiapkan prosespengendalian seperti idenuflkasi terhadap penyimpangan-penyimpaugan yangterjadi, mempertahankan atau meningkatkan kinerja yang ada secara bertxhap.
8.2 Saran
Dari studi Tugas Akhir ini, beberapa saran yang dapat dianjurkan antara lainadalah :
1. Suatu sistem pemantauan dan pengendalian di samping memerlukan
perencanaan yang realistis sebagai tolak ukur pencapaian sasaran, juga harus
dilengkapi dengan teknik dan metode yang dapat dengan segera
mengungkapkan tanda-tanda terjadinya penyimpangan. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka metode Konsep Nilai Hasil dapat dipilih untuk digunakan
sebagai alat untuk meningkatkan efektivitas dalam memantau dan
mengendalikan biaya, waktu. dan kinerja proyek. Dengan metode ini dapat
diperoleh keterangan tentang proyeksi masa depan penyelenggaraan proyek
aari segi biaya, waktu, dan kinerja proyek, bila ternyata ada kejadian-kejadian
yang menghambat tercapainya tujuan proyek dapat segera ditanggulangidengan sebaik-baiknya.
2. Perlu diteliti secara lebih jauh lagi tentang seberapa besar pengaruh
keakuratan asumsi yang digunakan dalam metode Konsep Nilai Hasil untuk
mendapatkan jawaban tentang prakiraan biaya dan waktu sampai denganakhir proyek dengan angka yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
D. Sudarmo, 1995, MANAJEMEN PROYEK DANPERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARABAGI BENDAHARAWAN RUTIN/PROYEK, CV Mini Jaya Abadi, Jakarta
Dennis Lock (alih bahasa E. Jasjfi), 1994, MANAJEMEN PROYEK, EdisiKetiga, Cetakan Kempat, Erlangga, Jakarta.
Donald S. Barrie dan Boyd C. Paulson, Jr. (alih bahasa Sudinarto), 1987,MANAJEMEN KONSTRUKSI PROFESIONAL, Edisi Kedua, Erlangga,Jakarta.
Faisol AM, 1995, CATATAN KULIAH TEKNIK PENGENDALIANPROYEK, Yogyakarta.
Ibrahim Lubis, 1985, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PROYEKDALAM MANAJEMEN, Galia Indonesia, Jakarta.
Iman Scenario, 1995, MANAJEMEN PROYEK DAM KONSEPTUALSAMPAI OPERASIONAL, Cetakap Pertama, Erlangga, Jakarta.
Istimawan Dipohusodo, 1996, MANAJEMEN PROYEK DANKONSTRUKSI, Jilid 1, Cetakan Pertama, Kanisius, Yogyakarta.
Istimawan Dipohusodo, 1996, MANAJEMEN PROYEK DANKONSTRUKSI, Jilid 2, Cetakan Pertama, Kanisius, Yogyakarta.
Sukanto Reksohadiprodjo, 1983, MANAJEMEN PROYEK, BPFE, Yogyakarta.
Tadjuddin BMA, 1995, DRAFT MODUL KULIAH MANAJEMENKONSTRUKSI STRATA I, Yogyakarta
Tarsis Tarmudji, 1993, MENGENAL MANAJExMEN PROYEK, EdisiPertama, Cetakan Pertama, Liberty, Yogyakarta.
Tim Penyusun Kamus; Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1996,KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA, Edisi Kedua, Cetakan Ketujuh,Balai Pustaka, Jakarta.
88
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK SIPILJl. Kaliurang Km. 14,4 Telp. 95330 Yogyakarta
KARTU PESERTA TUGAS AKHIR
'No. N a m a No. Mhs. N.l.R.M. Bidang Studi
r
''';'?'. .T'.^.AE^HAH 9? ::,1<'> 227 ^MENK'I'M
;
'
:-v:: "-'[[•"• r'•'•"" HEM KOI»
Dosen Pembimbing IDoser. Penibtmbing H
—— -"^P*"
•i la MS
Yogyakarta.D e k a n.
An .
I !- !
1' ! >' ' 1- -, , I I ;-• I .
IR.E- 'IP-.
HALAMAN
NR.
1/2
2/1
3/7
4/3
5/4
6/1
7/3
•jrbilang Rp
DAFTAR
NR
1
2
3
4
5
6
anda Tangan
ntuk dan Atas Nama
inggal
REKAPITULASI
URAIAN
PENDAHULUAN
UNSUR UMUM
DERMAGA PETI KEMAS ANTAR PULAU (450 X 40) M2
AREA PERPUTARAN SISI UTARA
TRANSISI SISI SELATAN
MODIFIKASI STRUKTUR TRESTLE EKSISTING DANDERMAGA EKSISTING
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
JUMLAH
PPN 10%
JUMLAH TOTAL
DIBULATKAN
Dipindahkan ke SURAT PENAWARAN
I,una /iiiliih tlmi milynr lu/uli rains lima pithth satu jutali^a nilus sr/mluh rihu rupiali.
,.-.r" '" ' .
^ CO!.'*'' Ralnnsoii llutupea
PT. PEMBAXGUXAX PERUMAHAX (Pcrscro)
Jakarta, 31 Juli 1996
RUPIAH
ijno./inooo oo
107,802,400 00
41,244,410,158.97
2,088,542,130 93
2,488,893,729.49
57,630,490.00
747,681,650.00
47,955,736,559.39
4,795,573,655.94
52,751,310.215.33
52,751,310,000.00
52,751,310,000.00
?C
CN
IHA
K:
PT.
PEM
BA
NG
UN
AN
PE
RU
MA
HA
N(P
ER
5EB
G)
ON
SU
LT
:P
T.
DW
IPA
NT
AR
AT
RA
NS
CO
NS
UL
T
AK
ET
:D
LA
PO
RA
NK
EiM
AJU
AN
PE
KE
RJA
AN
BU
LA
NA
N
NO
.K
ON
TR
AK
:$
3,S
PP
,FA
^0
.p
.lll
-36
BU
LA
N:J
UN
I
TA
NG
GA
L:
23
JUN
I1
39
7
S&
i;^U
RA
IAN
:-S
AT
.
xK
ON
TIL
Ai^
xx
Xv
Xv
Xx
/:S
/DB
LN
LA
LU
,:X
v:;
xB
UL
AN
INI
:,.•••
.:.S
/DB
LN
INI
-x^
x-x
X;,
,,
^;:y
.OLy
ME:
:ix
BO
BO
T;.
vV
OL
UM
E;>
;bpb
ot:
:;i:y
pLU
ME;
SlB
OB
or;
^vol
ume-
;lix
XxBO
BOT;
::::-
I.P
EN
DA
HU
LU
AN
1P
eny
edia
anu
ntu
km
ob
ilis
asi
dan
III
1de
mob
ilis
asi
alat
,p
erso
nil
dll
Is1
.00
2.42
0||
Is0
.57
50
1Is
0.0
92
0Is
0.6
67
01
11
ii.
UN
SU
RU
MU
MII
|a.
Ru
pa-
rup
a1
11
i1
Fo
toke
maj
uan
pro
yek
12se
t/b
ula
nb
in2
4.0
00.
020
||Is
0.0
19
1Is
o.oo
coi
Is0
.01
91
2F
ilm
vid
eo
do
ku
men
tasi
Is1
.00
0.12
5||
Is0
.01
40
Is0.
0056
iIs
|0
.01
96
3S
lid
ew
arn
aIs
1.0
00.
006
||Is
0.0
01
0Is
10.
C00
4|
Is1
0.0
01
4b
.P
enau
jian
Lab
ora
tori
um
!ii
1U
jisa
mpl
ebe
ton
Is1
.00
0.20
0||
IsIs
11
Is1
1su
bto
tal
0.0
34
1O
.OO
c'O1
0.0
40
1II
I.D
ER
MA
GA
PE
TI
KE
MA
SA
NT
AR
II1
!|
PUL
AU
(450
x40
")M
21
I!
1i
11
TL
AN
GP
AN
CA
NG
PIP
AB
AJA
j1
I1
1i
1.1
.T
iang
pipa
baja
dia
1117
.6m
mte
bal
14m
m1
11
1!
1da
n16
mm
(tot
al23
7tit
ikpa
dade
rmaa
a)1
II1
1|
1.1
.1.
Peng
adaa
n&
pabr
ikas
itia
napa
ncan
g1
II1
i1
a.
Teb
al16
mm
,ter
mas
uk
coat
ing
1 —i
i4
,26
6.0
09.
9S7
||2,
400.
00|
3.3
71
21
0.1
12
41
2.40
0.00
|3
48
36
b.
Teb
al15
mm
| ml
|5.0
17.C
Oj
8.35
0|
61
2.0
00
.61
11
432.
00|
0.61
44j
1.04
4.00
|1
.2°
55
c.
Teb
al14
mm
| "1
I7
,39
2.0
010
.664
j!1,
382.
001
.19
62
578.
00|
0.55
651
1.9
60
.00
1.8
92
71
.1.2
.P
embu
atan
sepa
fupa
ncan
g••
| bi
I2
37
.00
0.43
9||
10
.00
0.01
85|
10.0
0|
0.0
18
5
0.0
69
31
.1.3
.Pe
ngan
gkat
an&
peny
etel
antia
napa
ncan
a|c
l1
16
,67
5.0
01.
572
i||
173
5.00
|O
.C6?
3j
735.
00|
1.1
.4.
Pem
anca
ngan
tiang
panc
ana
Iml
|16
,675
.00
|1.
377
|||
735.
00|
0.06
0"i
73
5.0
00
.06
07
NO
.U
RA
L4
.N
I
1.1.
5.|
Poto
napa
ncan
g.pa
s.sh
ear
ring
&pc
-mba
tas
beio
n
Ibe
ton
1.1.
6.|
Pen
gada
an&
peng
ecao
ran
beto
n20
MPa
1.1
.'P
enga
daan
&pe
ngec
aora
nbe
ton
35M
Pa
l.l.S
.i
Stat
iclo
adte
st("
beba
n65
0to
n')1.
1.9.
iD
inam
icLo
adT
est
(PD
Ate
st+
CA
PWA
P)
Tia
ngpi
paba
iadi
a71
1.2
mm
teba
l12
mm
I(t
ota
l25
2ti
tik
pad
ad
erm
aga'
)
1.2.
1.|
Pen
gada
an&
pabr
ikas
itia
ngpa
ncan
gco
atin
g
l.:
Pen
gada
an&
pabr
ikas
ili
ana
pan
can
gu.
c.
1.2.
3.j
Pem
buat
anse
paru
panc
ang
1.2.
4.1
Peng
angk
atan
6cpe
nyet
elan
tiang
panc
ang
1.2.
5.|
Pem
anca
ngan
tian
gpa
ncan
g
1.2.
6.j
Poto
napa
ncan
g.pa
s,sh
ear
ring
&pe
mba
tas
beto
n
Ibe
ton
1.2.
7.1
Peng
adaa
n(c
peng
ecao
ran
beto
n20
MPa
I.2.
S.i
Peng
adaa
n&
pene
ecao
ran
beto
n35
MPa
1.2.9.
|St
atic
load
test
("beb
an3~
0to
n)1.
2.10
.|
Din
amic
Loa
dT
est
(PD
Ate
st+
CA
PWA
P1
BE
TO
NP
RA
CE
TA
K
3.1
.P
ela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
30
0m
m
3.1.1.
jTy
peT
l-14
20m
mx
45CO
mm
a.j
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
porta
sib
.P
em
asa
naan
3.12
.I
Typ
eT
2-1
440
mm
x45
COm
ma.
jP
enga
daan
,Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
i
Pem
asa
naan
KO
NT
RA
KS
DB
LN
LA
LU
BU
'LA
N'^
L-A
SD
BL
NIN
|-SA
T!
VO
LU
ME
BOBO
Tjj
VOLU
ME
IBO
BOT
j."VO
LUM
Ei'
BOBO
TV
OL
UM
E
nan
a
O.)
!H
U
!nk
nk
u-.
l
'ml
'bh
!ml
ink
!bb
.00
\25
i.0
0'
1.0
9".
00
i
3.0
0i
9.0
0:
4.5
36
.00
12
.16
6.C
O
250
0
16
."0
2.0
0
16
."0
2.0
O
25
2.0
0
3.1
12
.00
2S
0.C
O
3.c
o;
9.0
0
4:0
01
i0.9
9!
!2.0
0
C'.S
Ili!
o.o
:-~
:1
0.0
0
11
06
!.:o
!0.
C2S
S;
61.2
0!
1.5
67
0.2
6S
0.13
"||
l."3
4.0
01
.29
34
1.-
54
.00
9.8
69
2.~S
3.00
j1.
55S2
1.S
S5
.00
1.1
2-5
4.6
69
.00
0.2
02
11
.00
0.0C
SSI
11
.00
,o:s
sJJ.i
-'U
1.5
"4j'
"64
.50
0.0
"2
11
.52
9.0
0
1.37
9|;
"64.
50I
0.06
31i
"6
-J0
;1
.52
9.r
O
0.5
11
11
.00
r.O
*"
'!
''0
1.4
63
l!1
55
.£4
0.0
53
S9
S."
9i
C.C
-
0.4
-6
0.2
01
1.0
01
1.0
0;
0.1
5
0.0
09
0.0
01
0.0
51
!4
0G
94
0.9
9i
G.0
07|!
0.0
54
2
o.o
:r.s
55
9
2.r
?2
S
0.1
-
0.1
:
0.1
10
5
0.0
5"!
0.0
50
4
0.0
40
S
KO
NT
RA
KS
DB
LN
LA
LU
I
NO
.U
RA
LA
NSA
Tj
VO
LU
ME
BO
BO
TV
OL
UM
EB
OB
OT
3.1.
11.1
Typ
eT
9-S
"0m
mx
4440
mm
a.I
Peng
adaa
n.Fa
brik
asi
&T
rans
porta
sib.
|P
emas
anaa
n
3.1.
12.1
Type
Til-
S-Q
mm
x46
50tu
rna.
|Pe
ngad
aan.
Fabr
ikas
i&Tr
ansp
orta
sib
.|Pe
masan
can
Su
bto
tal
NR
-3
IV.
AR
EA
PE
RP
UT
AR
AN
SIS
IU
TA
RA
TL
AN
GP
AN
CA
NG
PIP
AB
AJA
iiu
bh
!bh
1.1
.T
iang
pipa
baja
dia
711.
2m
mte
bal
12m
mI
(tot
al37
titik
pada
area
perp
utar
ansi
siut
ara)
1.1
.1.
Peng
adaa
n&
pabr
ikas
itia
ngpa
ncan
gco
atin
g>
al1
.1.2
.
1.1
.3.
Peng
adaa
n<fc
pabr
ikas
itia
ngpa
ncan
anon
coat
ing
iml
Pem
bu
atan
sepa
rupa
ncan
gIb
h
1.1
.4.
Pen
gan
gk
atan
&pe
nyet
elan
tian
gpa
ncan
gm
l
1.1
.5.
Pem
anca
ng
anti
ang
panc
ang
ml
1.1
.6.
Poto
napa
ncan
g.pa
s,sh
ear
ring
&pe
mba
tas
beto
nn
an
a
beto
n
1.1
.-P
enga
daan
&pe
ngec
aora
nb
eto
n20
MPa
mj
1.1
.8.
Pen
gad
aan
&pe
ngec
aora
nb
eto
n35
MPa
BA
LO
KB
ET
ON
CA
ST
INS
TT
U
2.1
.B
alo
kD
iaao
nal
As
-Z
Beto
nB
err
ula
ua
b.
Pen
gad
aan
&P
emas
anaa
nP
elat
Bai
aIb
h
0.0
03
2.00
I0.
001
II
85
.89
0.1
14
26
.00
0.0
24
62
.53
08
.26
04
66
6.0
00
."S
S66
6.00
|0.
5807
1.9
07
.00
1.54
7!|
1.90
7.00
i1.
2S26
37
.00
0.0
30
19
.00
0.0
15
2
2.5
-3.0
00
.24
3II
1.3
20
.50
0.1
24
5
2.5
73
.00
I0
.21
21
.32
0.5
00
.10
90
3-.
00
0.0
"5
19
.00
0.0
58
6
;59
.00
0.2
16
23
5.7
00
.11
0S
41
.20
0.0
70
13
4.4
00
.15
4
>.3
00
.01
2
BUL-
.iJ^l'
feS
DB
LN
INI
VO
LU
ME
BO
BO
TI
VO
LU
ME
BO
BO
T
3.2
19
91
1.4
S0
2
0.1
02
2;
66
6.0
00
.68
29
1.9
0"2
.00
1.6
21
8
18
.00
0.0
14
45"
.00
I0
.02
97
1.2
61
.50
0.1
18
92
.58
2.0
00
.24
54
1.2
61
.50
0.1
0-
58
2.0
00
.21
32
IS.0
00
.05
55
5-.
00
0.0
75
1
I
11
1.5
5i
0.1
65
2
:ffi
$i
:>:x;>
xx'x;
X;u
rala
n":
:;$
at:
:KO
NT
RA
KS
/DB
LN
L.A
LU
BU
LA
NL
NI
S/D
BL
NL
NI
xV
OL
UM
E.
BO
BO
TV
OL
UM
EB
OB
OT
VO
LU
ME
BO
BO
TV
OL
UM
EB
OB
OT
To
1
3.1
.3.
Tvp
eT
2A
-102
0m
mx
4500
mm
1
a.
Pen
aad
aan
.F
ab
rik
asi
&T
ran
spo
rtasi
m3
2.5
90
.00
31
b.
Pem
asa
naan
bh
2.0
00
.00
1
3.1
.4.
Tv
pe
T3
-14
20
mm
x4
85
0m
m1
a.
Pen
aad
aan
.F
ab
rik
asi
&T
ran
spo
rtasi
m3
300.
81|
0.38
7
b.
Pem
asa
ng
an
bh
152.
00|
0.04
9|
3.1
.5.
Tv
pe
T4
-1
44
0m
mx
48
50
mm
|
a.
Pen
aad
aan
,Fab
rik
asi
&T
ran
spo
rtas
im
31
,57
43
81
.95
62
4.1
00
.02
40
24.1
0|
C.0
240
b.
Pem
asan
gan
bb
784.
00|
0.25
21
3.1
.6.
Ty
pe
T4
A-1
020
mm
x48
50m
mI
a.
Pen
aad
aan
,Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
im
333
.53|
0.045
11
b.
Pem
asan
gan
bh
24
.00
0.0
08
11
I
3.1
.7.
Ty
pe
T5
-144
0m
mx
4440
mm
11
I
a.
Pen
aad
aan
,F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
m3
7.29
|0.0
09||
11
1b
.P
em
asa
naan
bh
4.00
|0.
001
||1
11
|1
13
.1.8
.T
yp
eT
6-1
440
mm
x44
40m
m1
II1
1a.
Pen
aad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
m3
29
.15
0.0
38
11
b.
Pem
asan
aan
bh
16
.00
0.0
05
3.1
.9.
Ty
pe
T7
-144
0m
mx
4650
mm
11
a.
Pen
aad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
m3
29.1
5|
0.03
7
b.
Pem
asan
gan
bh
16.0
0|
0.00
5j
II
III
11
3.1
.10
.T
yp
eT
8-1
44
0m
mx
4650
mm
11
a.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi&
Tran
spor
tasi
1&&
1,17
0.60
|1.
456
23.1
0|
0.02
3023
.10|
0.02
30b.
Pem
asan
gan
|bh
60
8.0
00.1
95||
|1
1
1II
11
no
:U
RA
LA
N
2.2
.B
alo
kM
elin
tan
g
2.2.
1.B
alok
Uju
ngSe
lata
nA
s-
80
Bet
on
Ber
rula
na
2.2
.2.
2.3
.1.
3.1
.
3.1
.1.
3.1
.2.
3.1
.3. b.
3.1
.4.
Peng
adaa
n«fc
Pem
asan
gan
Pela
tB
aja
Bal
okM
elin
tang
Lai
nA
s-
81s/
d87
Bet
on
Ber
rula
na
Bal
ok
Mem
anja
ng
Bal
okM
eman
jang
As
-C
,Dda
nI
Bet
onB
erru
lana
Tid
akT
erm
asu
kK
erb
BE
TO
NP
RA
CE
TA
K
Pel
atB
eto
nP
race
tak
Teb
al3
00
mm
Typ
eT
l-1
420
mm
x45
00m
mPe
ngad
aan,
Fabr
ikas
i&
Tra
nspo
rt3S
i
Pem
asan
aan
Typ
eT
2-1
440
mm
x45
00m
m.
Pen
aada
an,F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
Pem
asan
aan
Typ
eT
2B•9
70m
mx
4500
mm
Pen
aad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
Pem
asan
aan
Ty
pe
T3
-14
20m
mx
4850
mm
Pen
aad
aan
.Fab
rika
si&
Tra
nsp
ort
asi
Pem
asan
aan
NO
.U
RA
IAN
3.1.
5.T
vpe
T3
A-1
42
0m
mx
4850
mm
Pen
aada
an,F
abri
kasi
AT
rans
port
asi
b.
Pem
asan
aan
3.1.
6.T
ype
T4
•14
40m
mx
4850
mm
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
3.1
.7.
3.2
.
3.2
.1.
V.
3.1
.
3.1
.1.
a.
b.
3.1
.2.
Pem
asan
aan
Typ
eT
4B-9
70m
mx
4S50
mm
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
<fcT
rans
port
asi
Pem
asa
naan
Pela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
35
0m
m
Typ
eT
17A
•13
50m
mx
4500
mm
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
Pem
asa
naan
Su
bto
tal
NR
-4
TR
AN
SIS
IS
ISI
SE
LA
TA
N
BE
TO
NP
RA
CE
TA
K
Pela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
30
0m
m
Ty
pe
Tl
-14
20m
mx
4500
mm
Pen
aad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
Pem
asan
aan
Ty
pe
T2
-14
40m
mx
4500
mm
Pen
gada
an,F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
Pem
asan
aan
Su
bto
tal
NR
-5
SA
T
m3
bh
[U
J
bh
mj
bh
in
o
bh
ffi-
5
bh
mo
bh
KO
NT
RA
KS
/DB
LN
LA
LU
BU
LA
NL
NI
S/D
BL
NL
SI
VO
LU
ME
BO
BO
TV
OL
UM
EB
OB
OT
VO
LU
ME
BO
BO
Ti
VO
LU
ME
BO
BO
T
T
9.9
00
.01
35
.94
0.0
06
15
.94
0.0
06
1
5.0
00
.00
2
10
0.4
10
.12
51
00
.41
0.0
99
S1
00
.41
0.0
99
8
50
.00
0.0
16
2.6
50
.00
42
.65
0.0
02
92
.65
0.0
02
9
2.0
00.
001
||
2.0
60
.00
3
1.0
00
.00
0
2.2
61
40
.93
11
3.1
92
5
3.6
70
.00
5
2.C
O0
.0-0
1
22
.36
0.0
28
9.3
20
.00
9-5
9.3
20
.CO
93
12
.00
0.0
04
0.0
09
50
.00
93
KO
NT
HA
K:
PT
.P
EM
BA
NG
UN
AN
PER
UM
AH
AN
(PE
RSE
RO
)
KO
NSU
LT
:P
T.
DW
IPA
NT
AR
AT
RA
NS
CO
NS
UL
T
PA
KE
T
LA
POR
AN
KE
MA
JUA
NPE
KE
RJA
AN
BU
LAN
AN
NO
.K
ON
TR
AK
BU
LA
N
TA
NG
GA
L
63
/SP
P/F
A0
40
/P.1
11-9
6
JU
LI
•,'d
26
JUL
I1
99
7
Mm
::^
•sat
;K
ON
TR
AK
S/D
BL
NL
AL
UB
UL
AN
INI
S/D
BL
NIN
I
Wm
M-
VO
LU
ME
BO
BO
TV
OL
UM
EB
OB
OT
••:':•••
•%''',
••"
VO
LU
ME
BO
BO
T
%
VO
LU
ME
BO
BO
T
%
iP
EN
DA
HU
LU
AN
iPe
nyed
iaan
untu
km
obili
sasi
dan
Is0
.09
20
Is
,-
•
dem
obil
isas
ial
at,
pers
onil
dll
LO
O2
.42
0Is
0.6
67
0Is
0.7
59
0
nU
NS
UR
UM
UM
Ru
pa-n
ipa
iF
oto
kem
ajua
npr
oyek
12se
t/b
ula
nb
in2
4.0
00
.02
0Is
0.0
19
1Is
0.0
00
0Is
0.0
19
2
2F
ilm
vid
eod
ok
um
eu
tasi
Is1
.00
0.1
25
Is0
.01
96
Is0
.00
56
Is0
.02
52
3S
lid
ew
arn
aIs
1.0
00
.00
6Is
0.0
01
4Is
0.0
00
4Is
0.0
01
8
\£_
Pen
guji
anL
abor
ator
ium
1U
jisa
mpl
ebe
ton
Is1
.00
0.2
00
IsIs
Is
su
bto
tal
0.0
40
10
.00
60
0.0
46
1
HI
DE
RM
AG
AP
ET
IK
EM
AS
AN
TA
R
PU
LA
U(4
50x
40)
M2
1T
IAN
GP
AN
CA
NG
PIP
AB
AJA
1i
Tia
ng
pipa
baja
dia
1117
.6m
mte
bal
14m
m
dan
16m
m(t
otal
237
titik
pada
derm
aaa"
)1
11
.1.
Pen
gada
an&
pabr
ikas
iti
ang
panc
ang
a.
Teb
al16
mm
,te
rmas
uk
coat
ins?
ml
4,2
66
.00
9.9
87
2,4
00
.00
3.4
83
65
52
.00
0.7
75
42
,95
2.0
04
.25
90
b.
Teb
al
16
mm
ml
5,0
17
.00
83
50
1,0
44
.00
1.2
25
55
72
.50
0.5
71
71
,61
6.5
01
.79
72
c.
Teb
al
14
mm
ml
7,3
92
.00
10
.66
41
,96
0.0
01
.89
27
57
0.0
00
.49
34
2.5
30
.00
2.3
86
0
1.1
.2.
Pem
bu
atan
sep
atu
pan
can
g*
bh
23
7.0
00
.43
91
0.0
00
.01
85
10
.00
0.0
18
5
1.1
.3.
Peng
angk
atan
&pe
nyet
elan
tiang
panc
ang
ml
16
,67
5.0
01
.57
27
35
.00
0.0
69
37
35
.00
0.0
69
3
1.1
.4.
Pem
anca
ngan
tian
apa
ncan
gm
l1
6,6
75
.00
1.3
77
73
5.0
00
.06
07
73
5.0
00
.06
07
UR
AIA
N,
SA
TV
OL
UM
E
L-.v
y^
rU
N1
1N
1S
/DB
LN
INI
•.•:•:
•:•:"
•:•:•:
BO
BO
TV
OL
UM
EB
OB
OT
%
VO
LU
ME
BO
BO
T
%
VO
LU
ME
BO
BO
T
%
1.1
.5.
Poto
ngpa
ncan
g,pa
s,sh
ear
ring
&pe
mba
tasb
eton
tian
g2
37
.00
0.8
11
10
.00
0.0
34
21
0.0
00
.03
42
beto
n
1.1
.6.
Peng
adaa
n&
peng
ecao
ran
beto
n20
MPa
m3
7,2
5-1
.00
3.4
10
61
.20
0.0
28
86
1.2
00
.02
S8
1.1
.7.
Peng
adaa
n&
peng
ecao
ran
beto
n35
MPa
in3
1.0
97
.00
3.00
9.0
0
1.5
67
0.2
68
1.1
.8.
Sta
tic
load
test
(beb
an65
0to
n)
ltk_
ilk
1.1
.9.
Din
amic
Loa
dT
est
(PD
Ate
st+
CA
PWA
P)
0.1
37
1.2
.T
iang
pipa
baja
dia
711.
2m
mte
bal
12nu
n
(tot
al25
2tit
ikpa
dade
rmag
a)-
2.6
45
11
.2.1
.Pe
ngad
aan
&pa
brik
asi
tiang
panc
ang
coat
ing
ml
4,5
36
.00
5.3
67
1,73
-1.0
01
.35
59
1,-
14
0.0
01
.2S
92
3.1
74
.00
12
^Pe
ngad
aan
Apa
brik
asi
tiang
panc
ang
n.c.
ml
12
.16
6.0
0
25
2.0
0
9.8
69
4.6
69
.00
2.6
82
86
44
.00
1.1
76
05
.31
3.0
0
69
.00
3.S
5S
9
00
55
31
.2.3
.P
embu
atan
sepa
tupa
ncan
gb
h0
.20
22
2.0
00
.01
76
47
.00
0.0
37
7
1.2
.4.
Peng
angk
atan
&pe
nyet
elan
tiang
panc
ang
ml
16
,70
2.0
01
.57
41
.52
9.0
00
.14
-11
3,2
22
.50
0.3
03
74
.75
1.5
00
44
7S
1.2
.5.
Pem
anca
ngan
tiang
panc
ang
ml
16
,70
2.0
01
.37
91
.52
9.0
00
.12
63
3,2
22
.50
0.2
66
1|
4.7
51
.50
0.3
92
41
.2.6
.Po
tong
panc
ang,
pas,
shea
rri
ng&
pem
bata
sbe
ton
tian
g2
52
.00
0.5
11
22
.00
0.0
44
64
7.0
00
.09
54
69
.00
0.1
40
0b
eto
nI
1.2
.7.
Pen
gada
an&
peng
ecao
ran
beto
n20
MPa
m3
3,1
12
.00
1.4
63
23
4.6
30
.11
03
12
3.4
90.
05S0
!3
5S
.13
01
68
*1
.2.8
.P
enga
daan
&pe
ngec
aora
nbe
ton
35M
Pam
32
80
.00
0.4
76
11
.2.9
.St
atic
load
test
(beb
an37
0to
n)tt
k3
.00
0.20
1I
1.0
00
.06
71
11.
000
06
71
1.2
.10
.D
inam
icLo
adTe
st(P
DA
test
+C
APW
AP
)1I
tk9
.00
0.13
7j
2.0
00
.03
04
12
00
00
30
4
1|
T—
|2
BA
LO
KC
AS
TIN
SIT
U1 |
—-
2.2
.3B
alok
Mel
iuta
ugin
teri
orm
35
,53
0.6
06.6
37|
25
.S5
0.0
24
S2
5.S
50
02
4S
2.3
.1B
alok
Mem
anja
ngA
sG
&I
I m3
65
6.3
00.7
36|
4.0
40.
0036
I4
.04
00
0*
6
1j
|1
~1
I3
BET
ON
PRA
CET
AK
11
13
.1.
Pela
tBet
onPr
acet
akTe
bal
300
mm
||
1'
"3
.1.1
.T
ype
Tl
-14
20m
mx
4500
mm
!j
!
a.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi&
Tra
nspo
rtas
ii m
37
.34
0.0
09
3.6
70.
003S
i3
.67
00
03
8b.
Pem
asan
gan
1 bh
4.0
00
.00
1|
;1
1 |-
3.1
.2.
Typ
eT
2-
1440
mm
x45
00m
m!
Ia.
Peng
adaa
n.Fa
brik
asi
&T
rans
porta
si1in
34
0.9
90
.05
14
0.9
90
.04
08
I40
.99
00
40
8b
.Pe
mas
anga
n! b
h2
2.0
00
.00
7I
——
_—..
„i—
.1
"1
t
NO
.
,i*
'»—
—"
""""
UR
AIA
NS
AT
KO
NT
RA
KS
/DB
LN
LA
LU
BU
LA
NIN
IS
/DB
LN
INI
VO
LU
ME
BO
BO
T
(%)
VO
LU
ME
BO
BO
T
%
VO
LU
ME
BO
BO
TV
OL
UM
EB
OB
OT
%
3.1
.3.
Typ
eT
2A-1
020
mm
x45
00m
m
a.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
ni3
2.5
90
.00
3.
._
-
b.
Pem
asan
gan
bh
2.0
00
.00
1
3.1
.4.
Typ
eT
3-
1420
mm
x48
50m
m
a.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
m3
30
0.8
10
.38
7
b.
Pem
asa
ng
an
bb
15
2.0
00
.04
9
3.1
.5.
Ty
pe
T4
-14
40m
mx
4850
mm
a.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
m3
1,5
74
.38
1.9
56
24
.10
0.0
24
01
94
.79
0.1
93
62
18
.89
0.2
17
6
b.
Pem
asan
gan
bh
78
4.0
00
.25
2
3.1
.6.
Typ
eT
4A
-102
0m
mx
4850
mm
a.
Pen
aad
aan
,F
abri
kasi
&T
ran
spo
rtas
im
33
3.5
30
.04
5
b.
Pem
asan
gan
bh
24
.00
0.0
08
3.1
.7.
Typ
eT
5-1
440
mm
x44
40m
m
a.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
m3
7.2
90
.00
9
b.
Pem
asan
gan
bh
4.0
00
.00
1
3.1
.8.
Ty
pe
T6
-144
0m
mx
4440
mm
a.
Pen
aad
aan
,Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
im
32
9.1
50
.03
8
b.
Pem
asan
aan
bh
16
.00
0.0
05
3.1
.9.
Ty
pe
T7
-144
0m
mx
4650
mm
a.
Pen
gada
an,F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
m3
29
.15
0.0
37
b.
Pem
asan
gan
bh
16
.00
0.0
05
3.1
.10
.T
yp
eT
8-1
440
mm
x46
50m
m
a.
Pen
gada
an,F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
m3
1,1
70
.60
1.4
56
23
.10
0.0
23
01
82
.91
0.1
82
02
06
.01
0.2
05
0
b.
Pem
asan
gan
bh
60
8.0
00
.19
5
_
1N
U.
UR
AIA
N
3.1
.11
.T
ype
T9
-870
mm
x44
40m
m
a.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi&
Tran
spor
tasi
b.
Pem
asan
aan
3.1
.12
.T
ype
Til
-87
0m
mx
4650
mm
b.
IV.
1.1
.
1.1
.1.
1.1
.2.
1.1
.3.
1.1
.4.
1.1
.5.
1.1
.6.
Peng
adaa
n,Fa
brika
siA
jTra
n^ig
rt^Pe
mas
anga
n
Su
bto
tal
NR
-3
-^i^
ER
PU
JAR
AN
SIS
IU
TAR
A
IIA
NG
PAN
CA
NG
HPA
BA
JAJh
BS
J^E
lJ^
JhJl
l^aU
^12
mm(to
tal37
titik
pada
jare
a^rp
jitar
ansis
iutar
a)^g
gggg
gH&
Pgbn
kajrt
iang
janc
ang
coati
ngfg
M^g
g^JL
Egbr
i^a^
angp
anca
ngno
nco
ating
Pem
buat
anse
patu
panc
ang
^^g^
ngka
t^n^
pejiy
ejeh
njia
iaj^
anca
ugPe
man
cang
antia
ngpa
ncan
g
P2i°g
£B°£
a£gi
ggsis
hjar
ring_
&pe
mba
tasbe
tonb
eto
n
_Pe_
ngad
aan
&pe
ngec
aora
nbe
ton
20M
Pa-P
£5S2
^HA
HM
££22
£25_
beto
n35
MPa
BA
LOK
BET
ON
CA
STrv
SITU
Bal
ok
Dia
aon
alA
s-
7.
Bet
onB
ertu
lang
Peng
adaa
n&
Pem
asan
gari
P*1a
tbaja
SA
T
nu
bh
m3
bh
ml
ml
bh
ml
ml
tian
g
m3
|m3
!m
j
Ibh
KO
NT
RA
K
VO
LU
ME
2J6
2.0
0
85
.89
76
.00
66
6.0
0
1,9
07
.00
37
.00
2,5
73
.00
2,5
73
.00
37
.00
45
9.0
0
41
.20
13
4.4
0
43
.30
BO
BO
T
0.0
03
0.0
01
0.1
14
0.0
24
62
.53
0
0.7
88
1.5
47
0.0
30
0.2
43
0.2
12
0.0
75
0.2
16
0.0
70
0.1
54
0.0
12
S/D
BL
NL
AL
U
VO
LU
ME
BO
BO
T
11
.48
02
66
6.0
00
.68
29
1,9
07
.00
1.6
21
8
37
.00
0.0
29
7
2,5
82
.00
0.2
43
4
2,5
82
.00
0.2
13
2
37
.00
0.0
75
1
34
7.3
50
.16
33
*<"
,.»n'«
iJlM
'tlt
tB
ViJ
O^
Nt
VO
LU
ME
BO
BO
T
5.4
74
4
11
1.6
50
.05
25
S/D
BL
NIN
I
VO
LU
ME
66
6.0
0
J.90
7.00
_2:5
82:0
0_2
I582
.00
37
.00
45
9.0
0
BO
BO
T
16
.95
46
0.6
82
9
1.6
21
8
0.0
29
7
0.243
j"0
.21
32
0.0
75
1
0.2
15
7
SA
T
KO
NT
RA
KS
/DB
LN
LA
LU
BU
LA
NIN
I1
SD
BL
NIN
T
xxN
P-'"
UR
AIA
NV
OL
UM
EB
OB
OT
(%)
VO
LU
ME
BO
BO
TV
OLU
ME
|BO
BOT
1V
OLU
ME
i
1*<
_.„1
BO
BO
T
2.2
.B
alo
kM
eli
nta
na
1-
--
2.2
.1.
Bal
ok
Uju
ug
Sel
atan
As
-80
93
.50
33
.00
—
a.
Bet
on
Ber
tula
ug
m3
0.1
07
b.
Pen
gada
an&
Pem
asan
gan
Pel
atB
aja
bh
0.0
09
2.2
.2.
Bal
ok
Mel
inta
ug
Lai
nA
s-
81s/
d87
0.1
01
4a.
Beto
nB
ert
ula
ug
m3
24
0.9
00
.28
9S
4.4
78
4.4
70
.10
14
:
2.3
.B
alok
Mem
anja
ng
12
.3.1
.B
alok
Mem
anja
ngA
s-
C,
Dda
nI
|
a.
Bet
on
Ber
tula
ug
Tid
akT
erm
asu
kK
erb
m3
71
.40
0.0
65
6.2
10
.00
57
15.5
1|
0.01
422
1.7
20
.01
98
3B
ET
ON
PR
AC
ET
AK
1
3.1
.P
ela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
30
0m
mI
3.1
.1.
Ty
pe
Tl
-14
20m
mx
4500
mm
a.
Pen
gada
an,
Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
im
31
.84
0.0
02
1.8
40
.00
19
I1
.84
0.0
01
9
b.
Pem
asan
gan
bh
1.0
00
.00
0i 1
3.1
.2.
Ty
pe
T2
-14
40m
mx
4500
mm
1a.
Pen
gada
an,
Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
im
33
5.4
00
.04
43
5.4
00
.03
53
13
5.4
00
.03
53
b.
Pem
asan
gan
bh
19
.00
0.0
06
1 1
3.1
.3.
Ty
pe
T2
B-
97
0m
mx
4500
mm
I 1
a.
Pen
gad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
m3
1.2
30
.00
21
.23
0.0
01
3|
1.2
30
.00
13
b.
Pem
asa
naan
bh
1.0
00
.00
0i !
3.1
.4.
Ty
pe
T3
-1
42
0m
mx
48
50
mm
|
a.
Pen
gad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
m3
9.9
00
.01
39
.90
0.0
10
29
.90
0.0
10
2
b.
Pem
asa
ng
an
bh
5.0
00
.00
2! 1
:N0
.U
RA
IAN
SA
T
KO
NT
RA
K
VO
LU
ME
BO
BO
T
S/D
BL
NL
AL
U
VO
LU
ME
BO
BO
T
BU
LA
NIN
I
VO
LU
ME
BO
BO
T
S/D
BL
NIN
I
VO
LU
ME
BO
BO
T
3.1
.5.
Typ
eT
3A
-14
20m
mx
4850
mm
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi&
Tra
nspo
rtas
iP
emas
anga
nm
3
bh
9.9
0
5.0
0
0.0
13
0.0
02
5.9
40
.00
61
5.9
40
.00
61
3.1
.6.
Typ
eT
4-1
44
0m
mx
4850
mm
a.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
porta
siP
emas
ang
an
m3
bh
10
0.4
1
50
.00
0.1
25
0.0
16
10
0.4
10
.09
98
10
0.4
10
.09
98
3.1
.7.
Typ
eT
4B-
970
mm
x48
50m
m
Pen
gada
an,
Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
iP
emas
ang
anin
3
bh
2.6
5
2.0
0
0.0
04
0.0
01
2.6
50
.00
29
.65
0.0
02
9
3.2
.P
elat
Bet
onP
race
tak
Teb
al35
0m
m3
.2.1
.T
ype
T1
7A
-13
50m
mx
4500
mm
b.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
Pem
asan
gan
m3
bh
2.0
6
1.0
0
0.0
03
0.0
00
Pela
tB
eto
nC
ast
InS
itu
4.1
Bet
onB
ertu
lang
(Pla
tyan
gdi
cord
iata
spe
la at
beto
npr
acet
aktid
akte
rmas
ukke
rb)
m3
96
.60
0.1
2S
T4
.2B
eton
Ber
tula
ng(T
ada
area
lirr
egul
erda
rias
81m
33
4.9
00
.04
62
0.9
50
.02
22
20
.95
0.0
22
2
Su
bto
tal
NR
-43
.19
25
0.1
90
23
.36
05
;|:N
Oi|
.U
RA
IAN
'•;;>
:->'>
:xS
AT
KO
NT
RA
KS
/DB
LN
LA
LU
BU
LA
NIN
T-"
'*
"-'V
-S
/DB
LN
INI
VO
LU
ME
BO
BO
T
(%)
VO
LU
ME
BO
BO
T
%
VO
LU
ME
BO
BO
T
%
VO
LU
ME
BO
BO
T
%
V.
TR
AN
SIS
IS
ISI
SE
LA
TA
N
3B
ET
ON
PR
AC
ET
AK
.......
3.1
.P
elat
Bet
on
Pra
ceta
kT
ebal
300
mm
—
3.1
.1.
Ty
pe
Tl
-14
20m
mx
4500
mm
a.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
m3
3.6
70
.00
5
b.
Pem
asan
gan
bh
2.0
00
.00
1_
3.1
.2.
Typ
eT
2-
1440
mm
x45
00m
ma.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
ni3
22
.36
0.0
28
9.3
20
.00
93
3.7
30
.00
37
13
.04
00
13
0b
.P
emas
ang
anb
h1
2.0
00
.00
4
Su
bto
tal
NR
-50
.00
93
0.0
03
70
.01
30
c:\Q
PR05
\MIN
GG
UA
N\E
XT
ER
N\fi
lN-2
8.w
q2
Dip
erik
saO
leh
KO
NS
UL
TA
N
PT
DW
IPA
NT
AR
AT
RA
NS
CO
NS
UL
T
(Ir.
Dar
man
Kat
niS.
)
PT
Dib
uat
Ole
h
KO
NT
RA
KT
OR
PEM
BAJC
glS&A
yNPE
RUM
AHAN
(Per
sero
)
^(It
.J-h
rr^N
ugro
ho^
9%M
anag
erP
roye
k
PR
OY
EK
PE
MB
AN
GU
NA
NP
EL
AB
UH
AN
TA
NJU
NG
PE
RA
KS
UR
A3A
YA
KC
NT
RA
KT
OB
KO
NS
UL
TA
N
PA
XE
T
PT.
FEM
3AN
f30N
AN
PEP'
JWA
HA
N(P
EaS
tSC
PT
.C
W.
PA
NT
AA
AT
3A
NS
CC
N:S
iJL
T
D
NO
.
ITE
M
NR
-1
JE
NIS
PE
KE
RJA
AN
PE
ND
AH
UL
UA
N
NR
-2|U
NSU
RU
MU
MI
NR
-3|D
ER
MA
GA
PET
IK
EM
AS
AN
TA
RPU
L
NR-4
[AREAPERPUTARAN
SIS!
UTARA
NR
-5(T
RA
NSI
SISi
SISE
LATA
N
NR
-6
NR
-7
MO
DIF
IKA
SI
ST
RU
KT
UR
TR
ES
TL
E
EK
SIS
TIN
G&
DE
RM
AG
AE
KS
IST
ING
PE
KE
RJA
AN
ME
KA
NIK
AL
&E
LE
KT
RIK
AL
Est
imas
iJu
mla
hK
arga
lanp
aPr
N10
%E
stim
asi
Jum
lah
Har
gadg
n??
N10
~±
Dip
erlk
i-a
Ole
hK
ON
SU
LT
AN
*P
T.
DW
IPA
NT
AR
AT
nA
NS
CC
NS
UL
T
(Ir
.Iw
anS
cry
ok
usu
rno
)T
eam
Lead
ar
vo
<:st^
<
T.A
V3
3V
.ii
^K
Aj.
Vi
LA
PO
RA
NK
EM
AJU
AN
PE
KE
RJA
AN
BU
LA
NA
N
KO
NT
RA
K
TO
TA
LH
AR
GA
14
60
.71
6O
Xi
00
l£7
.Bi2
.40
0C
O
4I.S44.41C.C24CO
2.0
33
54
2.1
CO
CO
!
2.4
£3
6S
3.7
00
.00
57
,53
0,4
90
.00
I
"4
7.6
31
.65
0.0
0
TO
TA
L
47.3
55.7
33,3
04.0
0!
127
51
.31
0.O
O-D
.40
oS
OB
UL
AN
LA
LU
tB
UL
AN
!NI
-r—
BO
BO
TB
OB
OT
BO
BO
T
c.7
e:o
i;;o
0.3
50
0.0
--5
1:0
:S7
86005
693:1
i
4.3
55
3.3
33
2!
0.7
75
;
5.1
W!|
04
22
90
0O
33
0.1
20
0.C
CC
O0
.00
00
!
I
1.5
5;
0.0
00
0|
O.O
OO
O
I!
10
00
0il
>1
.I5
54
7.S
43
5
l
liRE
NC
AN
AK
EM
AJU
AN
BU
LAN
INiS
AJA
I'RE
NC
AN
AK
EM
AJU
AN
S/D
BU
LAN
DEP
AN
j'P.E
NC
AN
AK
EMA
JUA
NS/
DBU
LAN
IN!
CE
VIA
SIK
EM
AJU
AN
S/D
BU
LA
NIN
I
PT.P
£M3^
?GC3
^»r|c
j1US^
&h
AT£~
__X
5(V
Pi*
*'D
tKV
V?
HA
N(P
tccro
ho
'
nM
anaj
^rPr
oysk
^SA
NG
Hal.
1;
?0
S.'D
BU
LA
NIN
I
QO
CC
T
%
410
33
o.•:c6
0.: r
^,-
.r\
I
34
73
0!;
_331
41W
J;30
5140
;|
(1.5
1:0|
i;
KO
NT
MK
T:
PT
.PE
UB
AN
GU
NA
NP
C«.
'UA
HA
M(P
EIU
IW)
KO
NJU
LT
A:
PT
.O
W1
PA
NT
AR
AT
RA
NJC
ON
JU
LT
PA
KE
T:
D
wo
.h
ow
tka
k:
e:*
p'
faxa
p.m
i-s*
BU
LA
N:
Aa
-JJ~
J*
TA
NG
-AL
:%
dX
AG
UST
'JS
1SS7
LA
PO
RA
NK
EM
AJU
AN
PE
KE
IUA
AN
BU
LA
NA
NH
al.
2/2
0
NO
.U
RA
IAN
SA
T
PE
ND
AH
UL
UA
N
Pen
ved
iaan
un
tuk
ino
bil
isas
id
an
dem
obil
isas
ial
at,
pers
onil
dll
ils
ILU
NS
UR
UM
UM
Ru
pa-
mp
a
1|
Foto
kem
ajua
npr
oyek
12se
t/bul
anlb
in
Fil
mv
ideo
do
ku
men
tasi
3S
lid
ew
arn
aM
s
b.|
Peng
ujia
nL
abor
ator
ium
Uji
sam
ple
bet
on
Su
bto
tal
NR
-2
IIL
DE
RM
AG
APE
TI
KE
MA
SA
NT
AR
PU
LA
U(4
50
x40
1M
2
TIA
NG
PA
NC
AN
GP
IPA
BA
JA
1.1
.
1.1
.1.
Tia
ngpi
paba
jadi
a11
17.6
mm
teba
j14
mm
dan
16m
m(t
otal
237
titik
pada
derm
agal
Peng
adaa
n&
pabr
ikas
itia
ngpa
ncan
gT
ebal
16m
m.
term
asuk
coat
ing
ml
b.
Teb
al
16
mm
ml
c.
Teb
al
14m
mm
l
1.1
.2.
1.1
3.
1.1
.4.
Pem
buat
anse
paru
panc
ang
Ibh
Peng
angk
atan
&pe
nyet
elan
tiang
panc
ang
jml
Pem
anca
ngan
tiang
panc
ang
ml
KO
NT
RA
KS
.'D
BL
NL
AL
U
VO
LU
ME
1.0
0
24
.00
1.0
0
1.0
0
1.0
0
4,2
66
.00
5,0
17
.00
BO
BO
T
•.:("
%y-
yV
OL
UM
E
i!2.
421
It
0.0
20
0.1
25
0.0
06
0.2
00
03
50
BO
BO
T
0.7
59
0
0.0
19
2
0.0
25
2
0.0
0IS
0.0
46
1
9.98
7I
2.S4
4.00
4.10
73
83
50
I1,
616.
501.
7972
|
Bl'
LA
NIM
VO
LU
ME
jB
OB
OT
!0
.11
50
j
CO
CO
0.0
00
4
0.0
11
2
0.0
1S
7
I:.
49
44
46
2.0
01
.26
43
SD
BL
NIN
jV
OLl
'MlT
i"BO
BOT
2.S
44
.00
2.0
~S
.50
i
0.S
"-»
0
0.0
19
2
0.0
32
2
O.O
C-2
2
0.0
11
2
0.0
6-S
4.6
0P
3.0
62
0
7.39
2.00
|10
.664
||2.
530.
00I
23"6
0!
636.
501
37
72
i3
.16
6.5
0'
o.c
s:5
i5
4.0
0\
0.29S
5j
3.9
/12
.00
:
0361
5|
3.90
2.00
1
33
65
3
0.1
00
02
37
.00
0.4
39
10
.00
0.0
1S
34
4.0
0
16
.67
5.0
01
.57
273
5.00
|0.
0693
i3
.16
7.0
0i
16
.67
5.0
01
.37
77
35
.00
0.0
60
"3
.16
7.0
0
Hal.
3/2
0
NO
.U
RA
IAN
SA
T
KO
NT
RA
Ka
SD
BL
NL
AL
UB
UL
AN
LN
IS
.DB
LN
LN
I
VOLU
ME
j BOB
OTjj V
OL
UM
EB
OB
OT
VO
LU
ME
jBO
BOT
<"c
VO
LU
ME
BO
BO
T
1I
!1!
1
1.1
3.
Poto
ngpa
ncan
g,pa
s,sh
ear
ring
&pe
mba
tas
beto
nti
an
g23
7.00
!0.
811
ii1
0.0
00
.03
42
44
.00
i0.
1505
54
.00
0.1
S4
S
beto
n|
II1
1
1.1
.6.
Pen
gada
an&
peng
ecao
ran
beto
u20
MPa
m3
7.2
54
.00
|3.
410
II1.
567
|j6
1.2
01
0.02
SS
1
1 1
61
.20
0.0
2S
S
1.1
.7.
Pen
gada
an&
peng
ecao
ran
beto
n35
MI'a
n3
1.097
.00|
1.1
.8.
Sta
tic
load
test
(beb
an65
0to
nltt
k3
.00
I0.
26S
jl1
1.1
.9.
Din
amic
Loa
dT
est
(PD
Ate
st4-
CA
PW
AP
1tt
k9.
00|
0.13
7II
11
.00
|0.
0152
1.0
00
.01
52
ili
ii
i!
1.2
.T
iang
pipa
baia
dia
711.
2m
mte
bal
12m
mj
11'
i1
'
—.
(tot
al25
2tit
ikpa
dade
rmag
al1
1
4.5
36
.00
i
1!I
1.2
.1.
Pen
gada
an<fc
pabr
ikas
iti
ans
panc
ang
coat
ing
ml
53
67
|i3
.02
4.0
02
.53
S6
0.1
02
23
.02
4.0
02
.64
OS
5.1
36
31
.2.2
.Pe
ngad
aan
<Spa
brik
asi
tianc
panc
ang
n.c.
ml
12.1
66.0
0|
9.S
69li
5.0
91
.00
3.7
50
S2
.16
2.0
01
.3S
55
7.2
53
.00
1.2
3.
Pem
buat
anse
patu
panc
ang
bb
25
2.0
0i
0.2
02
1;6
9.0
00
.05
53
18
.00
,0.
0144
87
.00
o/>
o-r
1.2
.4.
Pen
gang
kata
n&
penv
etel
anri
ana
panc
ana
ml
-16
.70
2.0
0!
1.5
74
II4
.75
1.5
00
.44
"Si
1.2
43
.00
0.1
17
25
.99
4.5
00
.56
50
1.2
.5.
Pem
anca
ngan
tiang
panc
ang
1ml
16
."0
2.0
0I
13
"9|!
4,7
51
.50
0.3
92
4!
1.2
43
.00
0.1
02
65
.99
4.5
00
.49
50
1.2
.6.
Poto
ngpa
ncan
g.pa
s.sh
ear
ring
&pe
mba
tas
beto
u>t
ian
g2
52
.00
!0
.51
1l!
69
.00
0.1
40
0I 1
1S
.00
0.0
36
58
7.0
00
.17
65
beto
n1
|i1
.2.7
.Pe
ngad
aan
&pe
ngec
aora
nbe
ton
20M
Pa|m
33,
112.
00i
1.46
3j|
35
8.1
30.
16S3
|8
39
.75
03
94
71
.19
7.8
70
.56
30
1.2
.8.
Peng
adaa
n&
peng
ecao
ran
beto
n35
MPa
1ni3
2S0.
OO
I0.
476
1!1
1.2
.9.
Stat
iclo
ad-t
est(
beba
n37
0to
nl1n
kj
3.00
i0.
201
|l1
.00
0.06
711
11
.00
0.0
67
1
1.2.10
.1D
inam
icL
oad
Tes
t(P
DA
test
4-C
APW
AP
11 t
tk9.
00|
0.13
7l|
2.0
00.
0304
|I
2.0
00
.03
04
1!
1!1
11
12
BA
LO
KC
AS
TIN
SIT
U1
1II
11
'11
....
2.1
.B
alok
Ker
an|
|I
li1
1i
.2
.1.1
.B
alok
kera
nas
B|
11!
1••
'»)
Bet
onbe
rtul
ang
| ni3
|13
08.6
0|
1.2S
1|
|1
b)Pi
nst
opte
rmas
uktu
tup
Jbh
|6.
00I
0.00
4|l
1i
i2
.1.2
.B
alok
kera
nas
D1
|1
i1
1I
v-.
:al
Bet
on
ber
tula
ng
1 m3
|13
0S.9
0!
1.2S
1|i
ii
-b)
Pin
stop
term
asuk
turu
p|b
h|
6.0
0I
0.00
4||
1_
—|
»i
1!l
!I
i2
.2.
Bal
okM
elin
tan
gI
|l
li1
11
_.!
_-
2.2
.1B
alo
kM
elin
tan
gA
s1
1 rn3
|10
3.20
|0.
119
ii|
11
...'"
b)P
lat
baj
ate
rtan
am1 m
lI
3S
.oo
:0.
011
!|1
I1
;li
11
NO
.
2.3
.1 JO
2.2
.3
2.2
.4.
al
bl
cl
2.3
.1
3.1
.
3.1
.1.
b.
3.1
.2.
b.
3.1
3.
-3
.1.4
.
••/•b
.
3.1
.5.
UR
AIA
N:
Balo
kM
eli
nta
na
As
79
Plat
baja
tert
anam
Balo
kM
eli
nta
ng
inte
rio
r
Tam
baha
nbe
kist
ing,
rang
kaba
ja,
penu
lang
-
anda
nui
tup
pit
(unt
ukm
asin
g-m
asin
gpi
t)Pi
tla
yana
nuel
ektr
ikal
,te
nins
ukru
tup
Pit
Cra
ne
Po
wer,
term
asu
ktu
tur
Pit
laya
nan
air,
term
asuk
tutu
p
Bal
ok
Mem
anja
ng
As
G<fc
1
BE
TO
NP
RA
CE
TA
K
Pela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
30
0m
m
Ty
pe
Tl
-1
42
0m
mx
4500
mm
Peng
adaa
n,F
abri
kasi
<fcT
rans
port
asi
Pem
asan
gan
Ty
pe
T2
-14
40m
mx
4500
mm
Pen
gada
an.F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
Pem
asa
ng
an
Ty
pe
T2
A-1
020
mm
s45
00m
m
Pen
gada
an,F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
Pem
asan
gan
Ty
pe
T3
-1
42
0m
mx
4850
mm
Pen
gada
an,F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
Pem
asa
ng
an
Ty
peT
4-
1440
mm
x4
85
0m
m
Pen
gada
an,
Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
iP
emas
ang
an
SA
T
ED
ml
nu
bh
bh
ibh
!m3
bh
!nu
Ibh
Im3
bh
bh
im
j
bh
Hal
.4
/20
KO
NT
RA
KS
.DB
LN
LA
LU
BU
LA
NL
NI
SD
BL
NIN
I
VO
LU
ME
BO
BO
T
r«
i
VO
LU
ME
!B
OB
OT
BOT
jV
OLU
MEj
BOBO
TV
OL
U.M
E|
BO
11
8.5
00
.13
66
.40
0.0-
/59
i6
.40
I0
.00
59
33
.00
0.0
09
5.5
50
.60
6.6
37
25.8
5;
0.02
4S4
61
.12
0.4
42
"!
4S
6.9
"0
.46
75
20
.00
0.0
19
6.0
00
.00
1I
6.00
]0.
003
ii
65
6.3
0j
0.73
6!|
4.0
4|
0.0
05
6S
3.4
?8
".5
3I
0.0
"S5
III
7.34
I0
.00
93
.6"
0.0
03
57
.34
0.0
07
6
4.00
I0.
001
I!
40
.99
0.05
1||
40.9
9|
0.04
0SI
40
.99
0.0
40
S
22
.00
0.0
07
I
.59
0.00
3II
.00
0.0
01
30
0.S
I0
38
70
.01
02
9.9
00
.01
02
15
2.0
00
.04
9
1.5
74
.38
1.9
56
21S.
S9|
0.21
761
56
.55
0.1
55
"I
35
5.4
40
.35
33
7S
4.0
00
.25
2
NO
.U
RA
IAN
*
3.1
.6.
Ty
pe
T4
A-1
020
mm
x48
50m
m
a.
Peng
adaa
n.Fa
brik
asi
&T
rans
porta
siP
em
asan
aan
3.1
.7.
Ty
pe
T5
-14
40
mm
x44
40m
m
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
Pem
asan
gan
3.1.
8.I
Type
T6-1
44Q
Ii;in
x44
40m
ma.
IPe
ngad
aan.
Fabr
ikas
i«fc
Tran
spor
tasi
b.I
Pem
asun
gy-j
3.1.
9.I
Tvt
xT
7-1
440
mm
x46
50a.
IPe
ngad
aan.
Fabr
ikas
i&Tr
ansp
orta
sib.
IP
emas
anga
n
3.1.
10.1
Type
T8-
1440
mm
x46
50m
ma.
IPe
ngad
aan,
Fabr
ikas
i&Tr
ansp
orta
sib.
IPe
mas
anga
n
3.1
.11
.
a.
b.
3.1
.12
.
5.2
.
3.2
.1.
Typ
eT
9-8
70
mm
x44
40m
m
Peng
adaa
n.Fa
brik
asi&
Tra
nspo
rtas
iP
em
asan
gan
Typ
eT
il-S
7Q
min
x46
50m
m
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
porta
siP
emas
anga
n
Pel
atB
eto
nP
race
tak
Teb
al33
0m
mT
ype
T17
-13
50m
mx
4850
mm
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi&
Tra
nspo
rtas
iP
em
asa
naan
SA
T
Ibh
m3
bh
1m
3
Ibh
bh
bh
bh
bh
bh
KO
NT
RA
KS
DB
LN
LA
LU
VO
LU
ME
33
33
24
.00
7.2
9
4.0
0
29
.15
16
.00
29
2.6
5
15
2.0
0
BO
BO
T
(%1
0.0
45
VO
LU
ME
0.0
0S
0.0
09
II
0.0
01
0.0
3S
0.0
05
03
:
0.0
49
BO
BO
T
Hal
.5
/20
BU
LA
NIN
IS
DB
LN
INT
VO
LU
ME
BOBO
Tj
VO
LUM
EI
BO
BO
T
6.99
I0.0
OJ5
j6.9
9j
0.0
0"5
1.S
2.V
.1
0:
1.S
20
.0C
19
11
.55
0.0
:1"
!I
Ii>
O.O
i:
1.1
70
.60
1.456
||20
6.01
I0.2
050
|14
0.55
'0.1
399
j34
6.36
!0
.34
49
60
8.0
0
2.1
6
2.0
0
85
.89
76
.00
26
.70
12
.00
0.1
95
0.0
03
0.0
01
0.1
14
0.0
24
0.0
33
0.0
04
•
•
Hal
.6
20
NO
.j
URAL
-VN
i
I !S
AT
I
•K
ON
I'R
AK
liS
.DB
LN
LA
LU
BULA
NIM
___i
DJJ
LN
JM|
VO
LUM
E;BO
BOT
jjVOL
UME
jBO
BO
TV
OLU
ME
BOBO
TVO
LU.M
E•
BOBO
T
1'
ji1
3.2
.2.
Typ
eT
17
A-
1350
nun
x45
00m
mi
I!I
1
a.
iPe
ngad
aan,
Fabr
ikas
i&
Tra
nspo
rtasi
m3
•2
/to
1
'•l.O
fiI
0.00
3i|
|[
,;
b.
Pem
asa
ng
an
bh
0.00
0I!
|
l!1
.—
.
1—
-•'
1!
!
3.3
.P
lat
den
gan
pas
anaa
nk
erb
1II
!_
__
_—
3.3
.1.
Typ
e10
A-
pau
jan
g44
00m
m1
!:!
_.
,•
a)
Pen
gada
an,
pabr
ikas
i&
tran
spor
tasi
m3
1.9
7;
J.fl
,',.
1.9
"
00'1
">li
'
0.0
00
2--—
^b
)P
em
asa
naan
bh
!;<
!i
33
.2.
Typ
e10
B-
panj
.:na
4400
mm
1'!
a)
Pen
aada
an.
pabr
ikas
i<fc
tran
spor
tasi
=3
0.00
2':••
1
b)
Pem
asa
ng
an
bb
i"i
.'ii
0.00
0ii
'
1'!
3.3
3.
Typ
e12
A-
pauj
ang
4650
mm
Ii;
>•
a)
Pena
adaa
n.pa
brik
asi
<fctr
ansp
orta
sirr
.5/•
$.'/'
4i
o.o
s4;:
;
bl
Pem
asan
gan
bh
35.0
01
0.01
1|!
|.
i
II!
|;
i
3.3
.4.
Ty
pe
12
AW
-p
anja
ng
4650
mm
jli
!1
al
Pen
gada
an,
pabr
ikas
i&
tran
spor
tasi
c3
10
.45
i0.
013
!;I
:
b)P
em
asa
ng
an
bh
5.0
0I
0.00
2II
1:
:
i:
i!j
|I
i1
3.3
.5.
Typ
e12
B-
panj
ang
4650
mm
ij
!!1
Ii
i
al
Peng
adaa
n,pa
brik
asi
<fctr
ansp
orta
si'r
r3
66
.85
iO
.OSl
i(I
!!
;
b)
Pem
asa
ng
an
ibh
52.0
0|
o.oi
oI!
I1
ii
ili
Ii
i1
!3
.3.6
.T
ype
12B
W-
panj
ang
4650
mm
i1
l!!
1r
ii
a)Pe
ngad
aan,
pabr
ikas
i&
tran
spor
tasi
'm3
j1
2.5
3|
0.01
6|i
1i
iI
ib
llP
em
asa
ng
an
'bh
I6.
00|
0.00
21!
ii
ii
_:
i1!
1i
\\
i3
3.7
.T
)pe
13-
panj
ang
4500
mm
»!
!1
!1
'
a)
Peng
adaa
n.pa
brik
asi
&tr
ansp
orta
sizi
3;
1.46
|0.
002
liI
ii
i
b)
Pem
asa
ng
an
;bh
!i.
oo
!0.
000
1!1
j
1li
i.
ii
|!
|'
11
NO
.U
RA
IAN
3.3.
S.|
Typ
e14
-pa
njan
g45
00m
mal
|Pe
ngad
aan.
pabr
ikas
i&tr
ansp
orta
sib
lP
em
asa
naan
33.9
.|Ty
pe15
-pan
jang
4830
mmal
|Pe
ngad
aan.
pabr
ikas
i&tra
nspo
rtasi
b)
IP
emas
ang
an
3.3.
10.
|T
ype
16-
panj
ang
4S50
mm
alP
enaa
daan
.pa
brik
asi
&tr
ansp
orta
sib
l|
Pem
asa
naan
Pel
atB
eto
nC
ast
InS
iru
4.1
IB
eton
Ber
tula
ng(T
erm
asuk
beto
nsa
dash
ear
key
diar
.ta_r
jMgi
t_pr
acei
ak)
4.2
Pen
gada
an&
Pem
asan
aan
Pela
tT
erta
nam
Pada
Bag
ian
Tra
nsis
iM
enuj
uT
rest
le
43
Ker
bB
eto
nB
ertu
lang
5.
5.1
.
RE
LK
ER
AN
DA
NP
ER
AN
GK
AT
NY
AP
eng
adaa
nre
l&
ases
orie
s
5.2
.P
emas
ang
anre
l&
ases
orie
s
5.3
.Pe
ngad
aan
&pe
mas
anga
nse
mua
beto
n,as
pal
dan
siku
pelin
dung
pojo
k
H.i
IK
ON
TR
AK
liS
DB
LN
LA
LU
BU
LA
NIN
IS
DB
LN
l\'I
SAT
iVO
LUM
E|
BOBO
T|jV
OLUM
E;BO
BOT
VOLU
ME-
EOBO
T•
VO
LUM
E'BO
BOT
II
roli
'cc
•<-c
I__
_ii
i1!m
ji
1.7
1|
0.0
02
ii
bh
1.0
0I
0.0
00
!E
J10
0.51
|0.
14S
!'ib
hI
64.0
0i
0.02
1ii
I
1IS
.50
i0
.15
SI.
;bh
64
.00
I0
.02
1
"0
.60
ml
0.0
0i
0.0
20
I!
30
30
I0.
040
iml
892.
00|
1.28
7!|
ml
S9
2.0
00
.1S
"
Im
l9
00
.84
0.24
-1
NO
.U
RA
IAN
-
6-il^
LE
NG
KA
PAN
D>ER
M^A
GA^
LAIN
NYA
6.1
Fen
der,
Ran
tai
A:P
an
el
a)P
eng
adaa
n
b)|
Pem
asan
gan
6.2
|Pe
naad
aan
&Pe
mas
anaa
nB
olla
rds
63
|P
enga
daan
Ape
mas
anga
nR
ailli
agba
ru6.
4I
Peng
adaa
n&
pem
asan
aan
Rai
lling
btka
s6.
5I
Peng
adaa
n&
pem
asan
gan
kerb
kavj
6.6
IPe
ngad
aan
&pe
mas
anaa
ncr
ane
stop
6.7
cng
adaa
u&
pem
asan
gan
plat
baja
porr
.tup
,!
tran
sisi
jala
njr
oadw
aytr
ansi
tion'
)52
0m
mx
30m
m6.
7.1.
iD
erm
aga
as39
sd
as45
(22
bh£
1490
i
6.7.
2.|
Der
mag
aas
72s
das
79<
2"bb
e-1-
^0I
6.8
Peng
adaa
n&
pem
asan
gan
plat
baja
peuu
tt.tr
ansi
sitr
otoa
r(w
alkw
aytr
ansi
tion
)te
bal
20m
6.9
IPe
ngad
aan
&pe
mas
anaa
npa
ving
blok
Su
bto
tal
NR
-5
KO
NT
RA
Kj
S/D
BL
NL
AL
UB
UL
AN
INT
SAT
jV
OLU
ME
!BO
BOT
IVO
LUM
E!
1<*
")!•
BO
BO
T'
VO
LU
ME
BO
BO
T
•b
h
:mj
i...
•
iin
1
;m
.
41
.00
1
40
.00
,0
.01
0!
i
20
.00
!o
.i9
s|:
t i
54
.50
0.3
20
;:|
10
.00
!0
.00
1;
1
0.1
21
4i'i
.')0
.05
9
1.0-
'
1.0
00
.05
4
0.0
03
19
2.5
00
.01
S
86
.00
5I
16
.5S
S4
6.931
0!
Hal
.8
20
SD
BL
NIN
I
VO
LU
ME
BO
BO
T .51
94
Hal.
9
1.
UR
AIA
NS
AT
|K
ON
TR
AK
IS
DB
LN
LA
LU
BU
LA
NL
NI
:S
DB
LN
INI
/N
O.
jVOL
UME
BO
BO
T
Ct)
jVOL
UME
i
BO
BO
TV
OL
UM
EB
OB
OT
jc
i'r
I
VO
LU
ME
1B
OB
OT
<"1
1-
II
11
i1
IV.
AR
EA
PE
RP
UT
AR
AN
SIS
IU
TA
RA
11
1II
1_
_i_
J
1I
1!
.1
1—
1T
IAN
GPA
NC
AN
GPI
PAB
AIA
11
11
i;
!.'
._
1.1
.T
iang
pipa
baja
dia
711.
2m
mte
bal
12m
m|
11
i_
_J
L—
(tot
al37
titik
pada
area
perp
utar
ansi
siut
: ral
Ii
1•
-
1.1
.1.
Peng
adaa
n<fc
pabr
ikas
itia
ngpa
ncan
gco
a'in
am
l!
666.
000
38
8I
444.
000
.52
53
i44
4.00
10
.52
53
1.7
29
?
0JX
>3.
0.2
43
4
0.2
13
2
0.0
"51
1.1
.2.
Peng
adaa
nifc
pabr
ikas
iti
ara
panc
ang
ncn
co
ati
ng
ml
j1,
907.
001
.54
71
2,1
29
.00
13
29
92.
129.
00|
3".
00
11
.13
.Pe
mbu
atan
sepa
tupa
ncan
gbh m
l
i3
7.0
00
.03
01
37
.00
0.0
29
"
1.1
.4..
Pen
gang
kata
ntV
rx-n
vete
lan
tian
apa
ncan
:1
2.5
"5.0
00
.24
3i
2.5S
2.00
0.2
43
42
.5S
2.0
0'
1.1
.5.
Pem
anca
naan
liana
panc
ang
ml
I2.
5"3
.00
0.2
12
i2
.58
2.0
00
.21
32
2.5
82
.00
'•
1.1
.6.
Po
ton
ap
anca
ua.
pas.
shea
rri
ng&
pem
bat i
sb
eto
nti
an
ai
57.0
00
.0"5
13
".00
0.0
75
13
".0
0i
beto
n1
•i
•
0.2
15
"
0.0
"00
1.1
.7.
Pen
aad
aan
&pe
ngec
aora
nbe
ton
20M
Pam
31
45
9.0
00
.21
64
59
.00
0.2
15
74
5^
.00
:
41
.20
:1
.1.8
.P
enaa
daa
n&
pen
gec
aora
nb
eto
u35
MPa
m3
.4
1.2
00
.0"0
41
20
C'.O
'O-.
'
2B
AL
OK
BE
TO
NC
AS
TIN
"S
ITU
1•
1
2.1
.B
alok
Dia
gona
lA
s-Z
|1
li1
1.1
-a.
Beto
nB
ejn
ilan
gru
51
54
.40
0.15
4!
10
"5
;1
0123
51
107.
52.,!
0.1
23
5
b.
Peng
adaa
n<fc
Pem
asan
gan
Pela
tB
aja
bh
43
30
0.0
12
ii
II1
1'
.11
II
11!
1.
_i
1
2.2
.B
alok
Mel
inta
ng|
j1:
1.
_i
1
2.2
.1.
Bal
okU
jung
Sel
atan
As-
80
iI
11
11
|
a.
Beto
nB
ert
ula
ng
im
393
.50
|0
.10
71
93
50
0.1
0-4
|93
.50
iQ
.10
'4
b.
Pena
adaa
n&
Pem
asan
aan
Pela
tB
aja
ib
h33
.00
|0.
009
|1
1i
11
II1
11
2.2
.2.
Bal
ok
Mel
inta
ng
Lai
nA
s-
81s/
d87
11
11
i1
a.
Bet
on
Bert
ula
ng
im
324
0.90
|0.
289
I8
4.4
70.
1014
I1
56
43
CIS
"1
240.
90|
0.2
89
1
!
11
.1
11
23
.B
alok
Mem
anja
ngi
11
ir
"i
l2
.3.1
.B
alok
Mem
anja
ngA
s-
C,
Dda
nI
11
1i
i1
••B
eto
nB
erru
lan
aT
idak
Ter
mas
uk
Ker
bm
371
.40
|0.
080
I17
.6S
|0.
0198
|5
3-t
0.0
00
2:
"1.4
0!
0.O
S0
1
'1:
1i
li1
ii
1_
'1
1I
11 i
"1
NO
.U
RA
IAN
3jBE
TON
PRA
CETA
K3.
1.j
Pela
tBet
onPr
acet
akTe
bal3
00m
m3.
1.1.
ITy
peT
l-
1420
mm
x45
00m
ma.
|Pe
ngad
aan.
Fab
rika
si<fc
Tra
nspo
rtas
ib.
|P
emas
anaa
n
3.1.
2.|
Type
T2-1
440
nun
x45
00m
ma.
|Pe
ngad
aan.
Fabr
ikas
i&T
raus
port
asi
b.I
Pem
asan
aan
3.13
.I
Typ
eT
2B-9
70m
mx
4500
mm
a.|
Pen
aada
an.
Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
ib.
IP
emas
anaa
n
'.1.4
.;
Ty
pe
T3
-14
20m
mx
48
50
mm
a.i
Pen
gad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
b.I
Pem
asan
aan
3.1.
5.|
Typ
eT
3A
-14
20m
mx
4850
mm
a.I
Peng
adaa
n.F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
b.|
Pem
asan
aan
3.1.
6.|
Typ
eT
4-
1440
mm
x48
50m
ma.
Pen
gada
an,
Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
ib
.P
em
asan
gan
3.1.
7.1
Typ
eT
4B-
970
mm
x48
50m
ma.
|P
enga
daan
,Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
ib
.P
em
asan
gan
Pela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
35
0m
m
3.2.
1.|
Typ
eT
17A
-13
50m
mx
4500
mm
a.|
Peng
adaa
n.Fa
brik
asi
<*cT
rans
port
asi
b.|
Pem
asan
gan
Hal
.10
20
SD
BL
NIN
I!
KO
NT
RA
K
SAT
|VO
LUM
EjB
OBOT
i!
re)
S/D
BL
NL
AL
UB
UL
AN
INI
Vol
umef
bobo
tivo
lum
e!bo
botT
-vol
ume
bobo
t
i
.1
m.i
1.S
40
.00
2
ibh
1.0
00
.00
0
55
.40
0.0
44
i|
Ibh
10.0
0I
0.00
6|:
1.23
I0.
002
|i
'bh
1.0
00
.00
0li
9.9
00
.01
3i!
ibh
5.00
[0.
002
II
•m
j9
.90
0.0
13
Ibh
5.0
00
.00
2!
10
0.4
10
.12
5
bh
50
.00
0.0
16
li
2.6
50
.00
4
Ibh
.00
0.0
01
2.0
60
.00
3
on
1.0
00
.00
0I!
1.84
!0.
0019
55
.40
i0
.03
5/
1.2
50
.00
13
9.9
0;
0.0
10
2
5.9
40
.00
61
10
0.4
10
.09
98
2.6
5I
0.0
02
9I
i0.
0005
'•_
j-y
"T.00
lJ^0
0xi5
Llxl
1^
.00
_o.o
oss
o.o
/.6
:
55
.40
i'•>
i'h
'i
0.0
050
.00
I0.
0li±
i___
_>2^
0.O
02
4
O.'
A'O
j
0.0
44
1
03
06
1
NO
.
4.1
4.2
4.3
4.4
5.1
5.2
5.2
.1
5.2
.2
5.2
.1
5.3
UR
AIA
N
Pela
tB
eto
nC
ast
InS
itu
Bet
onB
ertu
lang
(Pla
tyan
gdi
cord
iata
spe
lat
beto
upr
acet
aktid
akte
rmas
ukke
rb)
Bet
onB
ertu
lang
(Pad
aar
eal
irre
gule
rda
rias
81
s/d
asS2
dan
5lu
asau
trafe
zoid
alse
rta1
luas
anse
gitic
a.tid
akte
rmas
ukke
rb)
Pen
aad
aan
AP
emas
anga
nP
elat
Ter
tan
am
Pada
Bag
ian
Tra
nsis
iMen
uju
Tre
stle
&D
erm
Ker
bB
eto
nB
erru
lan
a
Per
len
gk
apan
Der
mag
aL
ainn
va
Pem
asan
gan
Rai
ling
Baj
aBek
asda
riT
rest
leEk
sist
ing
dan
Der
mag
ate
rmas
ukpe
naad
aan
dan
pem
asan
gan
pera
ngka
tpen
gang
kera
n
Peng
adaa
nda
nPe
mas
anga
nPe
latB
aja
Penu
tup
Tra
nsi
siJa
lan
Ara
bP
erp
uta
ran
Uta
raK
eT
rest
le
Ara
nP
erpu
tara
nU
tara
Ke
Der
mag
aE
ksis
ting
Ara
bPe
rput
aran
Uta
raK
eD
erm
aga
Bar
u
Peng
adaa
nda
nPe
mas
anga
nPe
latB
aja
Penu
tup
Tra
nsis
iT
roto
arte
bal
20m
m
Su
bto
tal
NR
-4
Hal
.11
'20
KO
NT
RA
KS.
DB
LN
LA
LU
BU
LA
N'
LN
IS
DB
LN
INI
SAT
jV
OLU
ME
jB
OB
OT
|jV
OLU
ME
IBO
BOT
VO
LUM
EI
BOBO
Ti
VO
LUM
E•
ii
i'x
)
m.i
96
.60
0.1
28
96
.60
0.1
2"
<-.
60
34
.90
i0
.04
620
.95
i0
.02
::1
3.0
5'
.on
"4
0
'ml
12
.90
0.0
04
->J
0.0
30
Iml
55
.70
0.00
5|-
1.0
0o
.oo
s
1.00
I0
.04
0II
Us
1.00
I0.
030
I
1.0
00
.00
1
43
55
BO
BO
T
u.J
0.0
46
2
4.1
08
3
Hal
.1
2/2
0
UR
AIA
NS
AT
KO
NT
RA
KS
/DB
LN
LA
LU
-B
UL
AN
LN
IS
/DB
LN
LN
I
NO
.V
OL
UM
EB
OB
OT
(%)•'••
•V
OL
UM
EB
OB
OT
ox-/:
%°''
:;;:
VO
LU
ME
BO
BO
T
•:^:
••'•,
VOLU
ME
j/ B
OB
OT
—
TR
AN
SISI
SISI
SEL
AT
AN
—1
iT
IAN
GPA
NC
AN
GPI
PAB
AJA
—,
ii
Tin
noiM
»aba
iadi
a11
17.6
mm
teba
l14
mm
jda
n16
mm(to
tal9t
itik
pada
trans
isise
latan
).__
Ii
ii
Peng
adaa
n&
pabr
ikas
itia
ngpa
ncan
g,
1i.i.i.
Teb
al16
mm
.ter
mas
ukco
atin
g-
ml
16
2.0
00
37
93
10
8.0
00
.15
17
11
08
.00
0.1
51
7
bT
eb
al
16m
m—
•ml
19
1.0
00
.31
79
11
1
Teb
al
14m
m—
ml
25
2.0
00.3
635
11
1l
l•>
Pem
bu
ata
nse
patu
pan
can
gb
h1
9.0
00
.01
67
II
I
ii
iPe
ngan
gkat
an&
penv
etel
antia
napa
ncan
gm
l6
05
.00
0.057
0|j
II
1
11
4P
eman
can
gan
tian
apa
ncan
g.m
l6
05
.00
0.0
50
01
11
11
5p„
r„n<.
pam
-rana
.pas
.she
arnn
g&
pem
batas
beto
n.._
tian
g9
.00
0.03
08j|
|1
iI
-T-^
•'
11
IIII
11
i'•
be
ton
—.
..—
—a
:!
i>
i
11
6.
jpe
ngad
aan
&pe
ngec
aora
nbe
ton
20M
Paim
3.
2"6
.00
0.12
97JIli|;i
11
7i
P^n
oada
an&
peng
ecao
ran
bet
on
33M
Pa_
au
i41
.70
10.
0596
||||
j•
j,
1~—
-...
'1
1II
11
!i
1•>
iTi
ang
pipa
baja
dia
"11.2
mm
teba
l12
mm
«1
1jl
11
1|
T•
(tota
l51
titik
pada
sisid
erm
aga)
_!I
'1
1II
11
i1
i
1">
I.!
Pena
adaa
n&
pabr
ikas
itia
ngpa
ncan
gco
anna
jml
|5
58
.00
!0
.66
02
137
2.00
|0.
2641
||
j3-
m00
,0
.26
41
1^
\Pe
naad
aan
&pa
brik
asi
tiana
panc
ang
non
coan
na1m
lI
1.2
84
.00
11.
0415
|||
|j
ij
1""
3.
Pem
buat
anse
patu
panc
ang
__
_L
31.0
0|
0.02
48||
|)
II
|
1*
4Pe
ngan
gkata
n&pe
nyete
lantia
ngpa
ncan
g—
_|m
l|
1.84
2.00
|0.
1736
|II
1I
!
1->
5.
Pem
anca
naan
tiana
panc
ang
Jm
l1.
842.
001
0.15
21)
||
||
j
1*
\6.
Poton
gpa
ncan
g.pa
s.sh
earr
ing&
pemb
atasb
eton
1tiang
j3
1.0
00.
0629
|||
||
||
,
bet
ou
——
.'—
—1
1I
1'.
7.
\Pe
ngad
aan
&pe
ngec
aoran
beto
n20
MPa
1m3
|33
2.00
|0.
1795
|1
1I
1~
17
.S.
pPT!
<.nr!a
an&
pena
ecao
raab
eton
35M
Pai_E
£'
34.5
0|
0.0
58
61
II
!j
-J
.L
-•
j|
j"I
1I
ii
i1B
ALOK
BETO
NCAST
-rN-SI
TU..
j1
j1
1l.i
2.1
.I
Bal
okK
eran
Ji
ii1
*1
i"
1.1
.
_!—
-—
1B
alo
kk
era
nas
D._
-!
11
ii
•i
'""
al-!
——
iB
eto
nb
err
ula
na
—m
j54
.90
10.0
54l|
|j
j'"
I-•-
j|
|II
11
ii
..EE
izr
~1—
>L
1-II
i-
NO
.U
RA
IAN
22
.B
alo
kM
eli
utn
g
2.2
.1.
Bal
ok
mel
inta
ng
asT
l
al
Beto
ub
ert
ula
ng
Jl
Pas
ang
plat
baja
2.2
.2.
Bal
ok
mel
inta
ng
asT
2s/
dT
9
a)B
eto
nb
err
ula
na
23
.B
alo
km
em
an
iaii
g(s
elai
nb
alo
kk
era
n!
2.3
.1.
Bal
ok
mem
anja
ng
asG
sd
asI
al
Beto
nb
ert
ula
ng
BE
TO
NP
RA
CE
TA
K
3.1
.P
ela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
30
0m
m
3.1
.1.
Typ
eT
l-
1420
mm
x45
00m
m
Pen
gad
aan
.F
abri
kasi
&T
ran
spo
rtas
i
Pem
asan
gan
3.1
.2.
Ty
pe
T2
-14
40m
mx
4500
mm
Pen
gada
an,F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
Pe
masan
aan
3.1
.3.
Ty
pe
T2
A-1
020
mm
x45
00m
m
Pen
gad
aan
,F
abri
kasi
<fcT
ran
spo
rtas
iP
em
asa
ng
an
3.1
.4.
Ty
pe
T3
-14
20
mm
x48
50m
m
a.
Pen
gada
an,
Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
iP
em
asa
naan
3.1
.5.
Ty
pe
T4
-14
40
mm
x48
50m
m
a)
Pen
gada
an,p
abri
kasi
&tr
ansp
orta
sib
)P
em
asan
aan
_-.
SA
T
Hal
.1
3/2
0
SD
BL
NL
NI
KO
NT
RA
Kli
SD
BL
NL
AL
UB
UL
AN
LN
I
BOBO
T|\
o5lT
n4J7
1oBO
T,V
OLUM
Ej
BOBO
TV
OL
UM
E1
BO
BO
TI!
VO
LU
ME
•!
rot
|.
li92
.60
I0.
106
f
pj,
NO
.U
RA
LA
N
$&"
3.1
.6.
Typ
eT
4A-1
020
mm
x48
50m
m
Jl
Peng
adaa
n.pa
brik
asi<
fctr
ansp
orta
si
±1
Pem
asan
aan
3.1
.7.
Ty
pe
75
-14
40m
mx
4400
mm
al
Pen
gada
an.
pabr
ikas
i&
tran
spor
tasi
ill
Pem
asan
aan
3.1
.8.
Typ
eT
6-
1440
tim
ix44
00m
m
a)
Pen
gada
an,
pab:
ikas
i«*c
tran
spor
tasi
b)I
Pem
asan
aan
3.1
.9.
Ty
pe
T7
-14
40m
mx
4650
mm
a)
Pen
gada
an.
pabr
ikas
i<fc
tran
spor
tasi
b)
jP
em
asa
naan
3.1.
10.I
Typ
eT
8-
1440
mm
x46
50m
ma)
IPe
ngad
aan.
pabr
ikas
i&tr
ansp
orta
sib)
Pem
asan
gan
3.2
.P
lat
Beto
nP
raceta
kte
bal
35
0m
m
3.3
.1.
Ty
pe
T1
7-
1350
mm
x48
50m
m
a)
Pen
gada
an.
pabr
ikas
i&
tran
spor
tasi
b)
Pem
asan
aan
PELATBETONCAST-IN-SITU
4.1
.B
eto
nb
ert
ula
ng
4.2
.P
lat
tert
an
am
&h
ard
ware
4.3
.K
erb
beto
nb
ert
ula
ng
su.
KO
NT
RA
KSD
BLN
LALU
•_B
JLT^
\NJN
I___
____
._V
OLl
'ME
iBO
BOl
jVO
LlM
Lj
r,
i
SAT
VO
LUM
E!BQ
BOT
jVOL
UME
jBO
BOT
NO
.U
RA
IAN
PE
RL
EN
GK
AP
AN
DE
RM
AG
AL
AIN
NV
A
5.1
5.2
5.3
53
.1
5.3
.2
5.4
Pen
gada
an&
pem
asan
gan
Rai
lling
baru
Pen
gada
an&
pern
asan
gan
kerb
kayu
Pen
gada
an&
pem
asan
gan
plat
baja
penu
tup
tran
sisi
jala
n(r
oadw
aytr
ansi
tion
)52
0m
mx
30m
m
Der
mag
aas
39s/
das
45(
22bh
@14
90)
Der
mag
aas
72s
das
79(
27bh
ig14
90)
Pen
gad
aan
&p
emas
ang
anpl
atba
jape
uutu
p_
tran
sisi
trot
oar
(wal
kway
tran
siti
on)
teba
l20
mm
Su
bto
tal
NR
-5
BU
LA
NIN
IK
ON
TR
AK
SD
BL
NL
AL
U
BOBO
TliV
OLUM
EjBO
BOT
VOLU
MEj
BOBO
T(T
t)li
I
SA
TV
OL
UM
E
Hal
.15
/20
SD
BL
NJN
1.
__
"VOL
UME
\'BO
BOT
'^ry
wif
ttii
)**:
•,-,,,
,T,,
,,«
,..„
W
KO
NT
RA
KT
OR
KO
NS
UL
TA
N
PA
KE
T
PT.
PEM
BANQ
UNAN
PERU
MAH
AN(P
LK'JO
iO)
PT.
DW
IPA
NTA
RA
TP.A
NSC
CN
SULT
D
j^TB
ggj;^
rJjg
hJH
arga
dgn
PPN
10%
Dip
erik
saO
leh
KO
NS
UL
TA
N
PT.
DW
IPA
NTA
RA
TRA
NSC
ON
SULT
L.lr.
Iwan
Sory
okii^
nm^j
Tea
mL
ead
er
NO
KO
NT
HA
K
BU
LA
N
TA
NG
GA
L
LAPO
RAN
KEM
AJUA
NPE
KERJ
AAN
BULA
NAN
ey/9
Pp
/FA
i«.v
Psi
roe
Sv
p<
wfn
r^if
___1
^955
,736
^364
.CO
52,7
51,3
10,C
CO
M~
^£^A
KE
^7uf
lJT
iJ^
BULA
NIN
!'9E^
^§L!
<Ehl
^^jJ
iDjU
LAH
WiI
^ON
TR
A^v
pRPT
PEM#
IC3|n
Wnip
%AHA
1N(PE
RSER
O)a
.
O-
MN
tCm
BA
Hir
.>
pM
anaj
«(Pr
oyek
Hal
.1
/20
<t*V
fO$,
:'li&
6i''J
stir
i«;i*
.^:,-
.!»:<
,••:;•V
v.*.-;>
PR
OY
EK
PE
MB
AN
GU
NA
NP
EL
AB
UH
AN
TA
NJU
NG
PE
RA
KS
UR
AB
AY
AK
ON
TIU
KT
:l»
T.P
IUC
AN
OU
MA
Hl»
£HU
UA
HA
N(P
SB
31
BO
)
KO
NS
UL
TA
:P
T.
DW
IPA
NT
AR
AT
RA
NJC
ON
SU
LT
PA
KE
T:D
LA
PO
RA
NK
EM
AJU
AN
PE
KE
RJA
AN
BU
LA
NA
N
HO
.K
ON
TR
AK
BU
LA
N
TA
NG
GA
L
•3
»P
I"/f
AO
-«
)ir
lll-
M
IIu
I.2
/20
xx
NO
/-•
UR
ALA
N•'••:
•'S
AT
KO
NT
RA
KS
/DB
LN
LA
LU
|B
UL
AN
'IN
TS
DB
LN
INT
VO
LU
ME
1B
OB
OT
!(c
i)V
OL
UM
EB
OB
OT
|V
OL
UM
E%
1B
OB
OT
%
VO
LU
ME
BO
BO
T
%'.
I.P
EN
DA
HU
LU
AN
i
1P
eny
edia
anu
ntu
kui
obil
isas
id
an1
dem
obil
isas
ial
at,
pers
onil
dll
Is1
.00
2.4
21
Is0
.87
40
Is0.
0920
|Is
0.9
66
0
1I
I"
"II
.U
NS
UR
UM
UM
1!
a.
Ru
pa-
rup
a1
1
1Fo
toke
maj
uan
proy
ek12
set/b
ulau
|bin
24.0
0|
0.02
0Is
0.0
19
2Is
0.00
004
IIs
0.0
19
22
Fil
mv
ideo
do
ku
men
tasi
lis
1.00
10.
125
Is0
.03
22
Is0
.00
56
1Is
0.0
37
83
Slid
ew
arna
|Is
1.0
00
.00
6Is
0.0
02
2Is
0.00
04|
Is|
0.00
26b
.Pe
nguj
ian
Labo
rato
riuin
j|
1U
jisa
mpl
ebe
ton
1Is|
1.00
0.20
0Is
0.0
11
2Is
0.01
12I
Is0
.02
24
Subt
otal
NR
-^2
.0
.35
00
.06
4S
0.0
17
20
.08
20
j1
|II
I.D
ER
MA
GA
PE
TI
KE
MA
SA
NT
AR
!I
i|
PU
LA
U(4
50x
40)
M2
!|
|!
i1
TIA
NG
PAN
CA
NG
PIPA
BA
JA1
j!
11
.1.
Tia
ngpi
paba
jadi
a11
17.6
mm
teba
l14
mm
!I
ji
|
dan
16m
m(to
tal2
37tit
ikpa
dade
rmaa
a)'
|1 1
i
1.1
.1.
Pena
adaa
n&
pabr
ikas
itia
ns?
panc
ang
i1
i 11
|•
a.
Teb
al16
mm
,te
rmas
ukco
atin
g1m
l4
,26
6.0
09
.98
71
2,8
44
.00
4.6
01
"70.2
135
!2,8
44.00
|4.8
15*2
b.
Teb
al
16m
mm
l5
,01
7.0
08
.35
02
,07
8.5
03
.06
20
1.4
52
.00
l."9"
7I
3,53
0.50
4.85
98c.
Teb
al
14m
mm
l7
,39
2.0
010.
664j
3,1
66
.50
3.7
63
35
61
.50
0.83
571
3,72
8.00
4.5
98
91
.1.2
.P
embu
atan
sepa
tupa
ncan
a1b
h2
37
.00
0.43
9|
54
.00
0.1
00
01
9.0
00.
0352
|73
.00
|0.
135?
.1
.1.3
.Pe
ngan
gkat
an&
peny
etel
anlia
napa
ucan
am
il16
,6"5
.00
|1.5
723
,90
2.0
00
.36
78
1.3
56
.50
0.12
~9I
5.25
S.50
0.4
95
61
.14
•P
em
am
'an
oan
tian
o.l
iiu
c-i
nn
ril
1it
V6"
s.on
11
^7
7'
•*a
mr\n
A1
1T
)—
i—
rrrr
.—'.
—
Vh•••
•/..,
U.
|,
^A
'flw
WK
a«*
*'m
jux
.-,
~v
—*
.*#
'?*
vr-v
'.
.•.
.,/.
....
•.•'.;
':'.
f,';
r.t
'-,
/'•'..
.....
.-A
:,/:,;•
.-.-
.i...\
:/,-
'.-''•,
.-ft
,',•,'•.
'.'-X.
••••*w
#i.
j/ar
NO
.U
RA
IA
NS
AT
KO
N1
RA
K
VO
LUM
E]
BO
BO
T1
('(•)
tS.
'DU
LN
LA
LU
UU
LA
NIN
IS
/DB
LN
INI
<]V
OI.
UM
H,1 !l
bo
bo
tV
OL
UM
EB
OB
OT
—-M
VO
LU
ME
Bo
no
r
tian
g
ui3
ui3
23
7.0
0
7.2
54
.00
1,0
97
.00
17
3.0
0
48
9.7
2
55
.54
1.0
0
1.0
0
___3
.024
.0O
7.9
18
.00
0.2
49
8
0.23
02
0.0
79
4
0.0
89
4
1o
.01
52
i I._
I1..
.'"
! j2-
3A^
16.1
274
1.1
.5.
Poto
ngpa
ncan
g,pa
s,sh
ear
ring
&pe
mba
tas
beto
n0
.81
1
3.4
10
1.5
67
j54
.00
61
.20
0.1
84
8
0.02
88"
19
.00
42
8..
S2
0.0
(0
0
0.2C
'!-i
_0
.0"9
4
beto
u
1.1
.6.
Pen
gad
aan
&p
enae
cao
rau
bet
on
20M
Pa1
.1.7
.P
eng
adaa
n&
pen
gec
aora
nb
eto
n35
MPa
55
.54
1.1
.8.
Stat
iclo
adte
st(b
eban
650
tou)
ttk
ttk
ml
3.O
f-
9.0
0
---_
—-•
4.5
36
.00
..__0
..268
_0
.13
7
1 1l.
on
0.0
8'-
-
0.2
10
:
0.9
9i:
1.1
.9.
Din
amic
Lo
adT
est
(PD
Ate
st4-
CA
PW
AP
)|
1.00
0.0
15
2
-Ll'
H.L
.
5.3
67
11
.2.
Tia
ngpi
paba
jadi
a71
1.2
mm
teba
l12
mm
(tot
al25
2ti
tik
pada
der
mag
a)
13,
024.
001
.2.1
.P
eng
adaa
n&
pab
rik
asi
tian
gpa
ncan
gco
atin
g2
.64
08
1.2
.2.
Pen
aada
an&
pabr
ikas
itia
ngpa
ncan
gu.
c.m
l1
2,1
66
.00
9.8
69
[5.
091.
005
.13
63
2.S
27
.00
1.2
.3.
Pem
bu
atan
sep
atu
panc
ang
bh
25
2.0
00
.20
2|
69.0
00
.06
97
55
.00
0.0
29
"1
24
.00
8.5
07
.50
8.5
0-.
50
12
4.0
0
i0.
0994
J0.
8019
|_0.
-Q25
10
.25
16
1.2
.4.
Pen
gang
kata
n&
penv
etel
antia
ngpa
ncan
gm
l
ml
li'O
)2.0
01
.5"4
!4.
-51.
500
.56
50
3.7
56
.00
0.2
56
9
0.2
0"5
1.2
.5.
Pem
anca
ngan
tian
gpa
ncan
g1
6.^
2.0
01
.3-9
i4.
751.
500
.49
50
3.7
56
.00
1.2
.6.
Poto
napa
ncan
g.pa
s,sh
ear
ring
&pe
mba
tas
bete
ntu
na
25
2.0
00
.51
1!
69.0
00
.17
65
55
.00
0.0
_5
:
beto
ni
11 i
0.5
80
41
.2.7
.P
eng
adaa
n&
pen
gec
aora
nb
eto
n20
MPa
m5
3,1
12
.00
1.4
63
|35
8.13
0.5
63
08
"6
.-9
!0
.0i'
41
.23
4.9
21
.2.8
.P
eng
adaa
n&
pen
gec
aora
nb
eto
u35
MPa
ai.'
28
0.0
00
.4-6
13
4.4
4!
0.0
58
53
4.4
4:
O.0
5S
51
.2.9
.S
tati
clo
adte
st(b
eban
3-0
ton
)tt
k3
.00
0.2
01
0.1
37
|1.
00I
2.00
0.0
67
1
0.0
30
4
:1
.00
2.0
0
:0
.0c
71
1.2
.10
.D
inam
icL
oad
Tes
t(P
DA
test
4-C
AP
WA
P1
ttk
9.0
0'
0.0
30
4i
•v
2B
AL
OK
CA
ST
INS
ITU
i I!
1!
I2
.1.
Balo
kK
era
n1
I1
!i
'2
.1.1
.B
alo
kk
era
nas
B!
11
a)B
eto
ub
ert
ula
ng
bh!
1,3
x8
.61
/1
6.0
0
1.2
31
0'.0
04"
1b)
Pin
stop
term
asuk
tutu
pI
1i
1
2.1
.2.
Balo
kk
era
nas
D1
i;
I*)
Beto
nb
ert
ula
ng
tu3
|1.
308.
90I
1.28
1I
~1
11
b)Pi
nst
opte
rmas
uktu
tup
bh
6.00
|0
.00
4i
|i
ii
12
;7B
alok
Mel
inta
ng|
1j
2.2
.1B
alo
kM
elin
tan
gA
s1
ai3
103.
20|
0.11
91
1b)
Pla
tba
jate
rtan
amm
l3
8.0
00
.01
11
1
-.
.
1
v./
•!•;
iff^
MB
B^K
^i^H
Kw
t^iS
Sto
t^'.••
'̂•-»••
•••-
•,;.
^a
sB^si
®^S
Si.
»<
l*lt
.rt<
...*
'-'v
NO
.U
RA
IAN
2.3
.1B
alok
Mel
inta
ngA
s79
JL>
Pla
tba
jate
rtan
am
2.2
.3B
alo
kM
elin
tan
gin
teri
or
2.2
.4.
Tam
baha
nbe
kist
ing,
rang
kaba
ja,
penu
lang
anda
ntu
tup
pit
(unt
ukm
asin
g-m
asin
gpi
t)
a)
Pit
laya
nanu
elek
trik
al,
term
asuk
tutu
p
b)P
itC
ran
eP
ow
er,
term
asu
ktu
tup
c)
Pit
lay
anan
air,
term
asu
ktu
tup
2.3
.1B
alo
kM
eman
jan
gA
sG
&I
BE
TO
NP
RA
CE
TA
K
3.1
.P
ela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
30
0m
m
3.1
.1.
Typ
eT
l-
1420
mm
x45
00m
m
Peu
gad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
Pem
asan
gan
3.1
.2.
Ty
pe
T2
-14
40m
mx
4500
mm
Pen
gada
an,
Fab
rika
si<fc
Tra
nspo
rtas
i
b.
Pem
asan
gan
3.1
.3.
Ty
pe
T2
A-1
020
mm
x45
00m
m
Pen
gad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
Pem
asan
gan
3.1
.4.
Ty
pe
T3
-14
20m
mx
4S30
mm
a.
Pen
gad
aan
,F
abri
kas
i«fc
Tra
nsp
ort
asi
Pem
asan
gan
3.1
.5.
Typ
eT
4-
1440
mm
x48
50m
m
Pen
gad
aan
.F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
b.
Pem
asan
gan
,...
>,,.
*v(i
»>
?v
>->
*fc
*...•
.:••••
••!:••
:.v.-fi
:Jj
X.y
.',.
i.-.
•••
•',-'•
.IL
L5
/20
NO
.U
RA
IA
NS
AT
KO
N1
RA
Ki
SD
BL
NL
AL
UB
UIA
NIN
IS
/DB
IN
INI
VO
LU
ME
BO
BO
T
......
u"L
u_...
:V
OL
UM
EB
OB
OT
VO
LU
ME
BO
BO
T
cr
VO
LU
ME
BO
BO
T
i i
3.1
.6.
Ty
pe
T4
A-1
02
0m
mx
48
50
mm
m3
33
.53
24
.00
A
0.0
45
0.0
08
LJ
0.0
24
-2
6.5
4
10
.00
a.
Pen
gad
aan
.F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
6.9
00
.00
-51
9.5
60
.03
22
0.0
03
2b
.P
emas
ang
anbh
__10
.00
0.0
03
2
3.1
.7.
Ty
pe
T5
-144
0m
mx
4440
mm
a.
Pen
gada
an,F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
m3
bh
7.2
9
4.0
0
0.0
09
--
-t
0.0
01
7""
9
1.0
0
25.5
12
.00
o.o
oso
7.2
9O
.OO
SO
b.
Pem
asan
gan
0.00
03|
1.00
|0.
0003
0.0
27
2
0.0
00
6
3.1
.8.
Typ
eT
6-1
440
mm
x44
40m
mu
i32
9.1
5
16
.00
0.0
.38
0.0
05
1.82
_0
.00
19
a.
Pen
gad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
27
.33
0.0
29
1
b.
Pem
asan
gan
bh
2.0
00
.00
06
11
3.1
.9.
Ty
pe
T7
-14
40
mm
x46
50m
m1
1i
a.
Pen
gad
aan
,F
abri
kas
i<fc
Tra
nsp
ort
asi
ru3
bh
292.
651
0.3
-21
1.5
50
.01
17
36
.58
0.03
9-!
4S.1
31
0.05
14b
.P
em
asan
aan
15
2.0
00
.04
95
.00
0.00
16I
5.00
!0.
0016
1!
3.1
.10
.T
yp
eT
8-1
440
mm
x46
50m
m1
|
a.
Pena
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
porta
sii°
^1
.17
0.6
01
.45
63
46
.56
0.3
44
95
1.9
80.
0565
|39
8.54
10.
4014
b.
Pem
asan
gan
1bh
60
8.0
00
.19
5I
10.0
00.
0032
I10
.00
I0.
0032
11
!3
.1.1
1.
Typ
eT
9-8
70m
mx
4440
mm
11
Ia.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi&
Tra
nspo
rtasi
1ni5
2.1
60
.00
3i
ji
ib
.P
emas
anga
n1b
h2
.00
0.0
01
11
1i
!3
.1.1
2.
Typ
eT
il-8
70m
mx
4650
mm
1I
a.
Pen
gada
an,F
abri
kasi
ScT
rans
port
asi
iuz3
85
.89
0.1
14
1i
ib
.Pe
mas
anga
n!b
h7
6.0
00
.02
41
!i
3.2
.P
elat
Bet
onP
race
tak
Teb
al35
0m
m!
1!
3.2
.1.
Ty
pe
T1
7-
1350
mm
x48
50m
mi
ii
a.
Peng
adaa
n,Fa
brik
asi
&T
rans
port
asi
1tu3
26
.70
0.0
33
26
.70
0.02
95I
26.7
0|
0.02
93b
.P
em
asa
ng
an
!bh
12
.00
0.0
04
5.00
10.0
016
j5.
00|
0.00
16'
]|
j1
j|
j
iam
m?
*'5
ii;.i,
i'.;..
i-.is
;v•.;'.-
i;iiix
fi$?
!#**
;#H
al.
6rz
0
*
NO
.'yU
RA
IA
NS
AT
KO
NT
RA
KS
/DB
LN
LA
LU
.B*
-jJL
A_N
_I.N
I'"
VO
LU
ME
TB
OB
OT
S/D
DIN
INI
VO
LU
ME
BO
BO
TV
OL
UM
EB
OB
OT
VO
LU
ME
--
—
BO
BO
I
1~^
3.2
.2.
Ty
pe
T1
7A
-13
50m
mx
4500
mm
ui3
2.0
6
1.0
0
0.0
03
0.0
00
a.
Pen
gada
an,
Fab
rik
asi
^Tra
nsp
ort
asi
tr~
_2
.06
1.00
0.0
03
1
0.0
OH
5
2.0
6
1.0
0
0.0
03
1
0.0
00
3b
.P
emas
ang
anb
h
3.3
.P
lat
den
gan
pas
ang
auk
erb
3.3
.1.
Typ
e10
A-
panj
ang
4400
mm
a)P
enaa
daa
n,
pab
rik
asi
&tr
ansp
orta
sim
31
.9-
0.0
02
i
b)P
em
asan
aan
bh
l.O
O0
.00
0
CZ
~~
1 |
3.3
.2.
Ty
pe
10B
-p
anja
ng
4400
mm
1.9
7
1a)
Pen
aad
aan
,p
abri
kas
i&
tran
spor
tasi
m3
bh
0.0
02
'b
)P
em
asan
gan
1.0
00.0
00| I 1
11
3.3
.3.
Typ
e12
A-
panj
ang
4650
mm
1II
1'
1
a)P
eng
adaa
n,
pab
rik
asi
<fctr
ansp
orta
sim
36
8.9
40.
084
||i
:!
b)
Pem
asan
gan
bh
33
.00
0.011
|jI
i1
i1
3.3
.4.
Typ
e12
AW
-p
anja
ng
4650
mm
1!
1a)
Pen
aad
aan
,p
abri
kas
i&
tran
spor
tasi
m3
10
.45
0.0
13
|j
b)P
emas
ang
anb
h5
.00
0.0
02
11
I
1'
i3
.3.5
.T
yp
e12
B-
pan
jan
g46
50m
m1
i1
a)
Pen
gad
aan
,p
abri
kas
i&
tran
spor
tasi
m3
66
.85
0.0
81
1'
b)P
em
asan
aan
bh
32
.00
0.0
10
;1 i i
3.3
.6.
Ty
pe
12B
W-
pan
jan
g46
50m
m0
.01
6a)
Pen
aad
aan
,p
abri
kas
i&
tran
spo
rtas
im
31
2.5
3
6.0
0
i
b)
Pem
asan
aan
bh
0.0
02
i
1I
i
3.3
.7.
Ty
pe
13-
pan
jan
g45
00m
m1
Ia)
Pen
gad
aan
,p
abri
kas
i&
tran
spor
tasi
ui3
1.4
60.
002
IIi
b)
Pem
asan
gan
,bh
1.0
00
.00
0|
1i
i
Wtt
i'Z
Vi-
^m
m^
iMtM
mi'
w^
iw;'
-?'
...^
^w
.^.-
.«,.
<,:
:mm
Mm
mim
wv
mw
*»
*M
**
ifll
MW
XM
lM
NO
.U
RA
IA
NS
AT
KO
NT
HA
K!
S/D
UL
NI-
AL
U_
BU
IA
NIN
IV
OL
UM
E\
BO
BO
T'
S/D
B1
.Nl>
l
BO
BO
TV
OL
UM
EU
OU
OT
VO
LU
ME
BO
BO
T•V
Ol.
CM
l:
1
r r'
3.3
.S.
Ty
pe
14-
pan
jan
g45
00m
m!
a)Pe
ngad
aan,
pabr
ikas
i&
tran
spor
tasi
m3
"bh_
_1
.71
1.0
0
0.0
02
0.0
00
-.I
b)P
emas
ang
an
i~
"i
"""
"i"
"3
39
.T
yp
e15
-p
anja
ng
4850
mm
a)P
enga
daan
,pa
brik
asi
&tr
ansp
orta
siin
31
00
.51
0.1
48
i:
L
b)P
em
asan
aan
bh
64
.00
0.0
21
L..
..—
---
1 ii
3.3
.10
.Ty
pe16
-pan
jang
4850
mm
J.i
—
a)P
enga
daan
,pa
brik
asi
&tr
ansp
orta
si1m
?1
18
.50
0.1
58
i
Ibh
64
.00
0.0
21
1i
b)
Pem
asan
gan
/
i_
1
--:
4P
ela
tB
eto
nC
ast
InS
itu
•!
4.1
Bet
on
Ber
tula
ng
(Term
asu
kb
eto
up
ada
'
shea
rke
vd
ian
tara
unit
pra
ceta
k)
ui3
2.2
70
.60
3.0
03
112
5.-7
|0.
1co5
''12
5.'"
0.1
66
3
!|[
!
4.2
Pen
gada
an&
Pem
asan
aan
Pel
atT
erta
nam
itn
l7
0.0
00.
020
I1
i1
Pada
Baa
ian
Tra
nsis
iM
euuj
uT
rest
le;
111
;1
1
11
>1
4.3
Kerb
Beto
nB
ert
ula
ng
|ni3
30
.30
0.04
0||
•|
1j
1i|
!;
'
5.
RE
LK
ER
AN
DA
NP
ER
AN
GK
AT
NY
A'
1;
5.1
.P
en
gad
aan
rel
&ase
sori
es
!ml
|89
2.00
1.2
87
1 1j
i
5.2
.P
em
asa
ng
an
rel
&ase
sori
es
ml
89
2.0
00
.18
71
11
11
1!
11
5.3
.1
Pen
gada
an&
pem
asan
gan
sem
ua
beto
n.m
l|
900.
840.
244
li1
||
=•
—J-
;—
'1
asp
ald
ansi
ku
pel
ind
un
gp
oio
k!
II1
11
1r
r•
•j
il1
11
|i
11
;i
*
|1
II1
'1
1|
1II
1
jii
11
|II
i1
NO
.
6.1 Jl
_b)
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
6.7
.1.
6.7
.2.
6.8
6.9
;«K
S8s
aia»
«-ai
T<
.-a¥
*®^
mj^
imm
m^
^^
UR
AIA
N
PE
RL
EN
GK
AP
AN
pER
MA
GA
LA
INN
YA
Fen
der,
Rau
tai
&P
an
el
Pen
aad
aan
Pem
asan
aan
Pen
aada
an&
Pem
asan
gan
Bol
lard
s
Peng
adaa
n&
pem
asan
gan
Rai
lling
baru
Pen
aada
an&
pem
asan
aan
Rai
llin
gbe
kas
Pen
gada
an&
pern
asan
aau
kerb
kayu
Pen
gad
aan
&p
emas
ang
ancr
ane
sto
p
Pen
gada
an&
pem
asan
gan
plat
baja
penu
tup
tran
sisi
jala
n(r
oadw
aytr
ansi
tion
)52
0m
mx
30m
mD
erm
aga
as39
s/d
as45
(22
bhig>
1490
)
Der
mag
aas
72s/
das
79(
27bh
<g>
1490
)
Pen
gada
an&
pem
asan
gan
plat
baja
penu
tup
tran
sisi
trot
oar
(wal
kway
tran
siti
on)
teba
l20
mm
Pen
gada
an&
pem
asan
gan
pavi
ngbl
ok
Su
bto
tal
NR
-3
SA
T
bh
bh
bh
ml
ml
ml
bh
m2
KO
NT
RA
K
VO
LU
ME
BO
BO
T
S/D
BL
NL
AL
U
VO
LU
ME
BO
BO
T
BU
LA
NIN
T
VO
LU
ME
BO
BO
T
41
.00
4.7
78
40
.00
0.0
10
20
.00
0.1
98
38
4.5
00
.32
0
10
.00
0.0
01
44
6.6
00
.12
1
4.0
00
.05
9
1.0
00
.02
S
1.0
00
.03
4
1.0
00
.00
3
19
2.3
00
.01
8
86
.00
52
3.5
19
47
.02
6S
Hal.
8/2
0
SO
BL
NIN
I
VO
LU
ME
BO
BO
T
30
.54
62
NO
.
IV.
1.1
.
1.1
.1.
1.1
.2.
1.1
.3.
1.1.
4.I
Peng
angk
atan
&pe
ine
toIa
ntia
ngpa
ncan
g1.
1.5.
Pem
anca
ng
anti
ang
pan
can
g
1.1
.6.
1.1
.7.
1.1
.8.
2.1
.
2.2
.
2.2
.1. b.
2.3
.
2.3
.1.
UR
AIA
N
AR
EA
PE
RP
UT
AR
AN
SIS
IU
TA
RA
TIA
NG
PA
NC
AN
GP
IPA
BA
IA
Tia
ngpi
paba
jadj
.i7
11.2
mm
teba
l12
nun
(tot
al37
titi
kpa
daar
eape
rput
aran
sisi
utar
a)P
enga
daan
&pa
brik
asi
tiang
panc
ang
coat
ing
SA
T
Iml
Peng
adaa
n&
pabr
ikas
itia
napa
ncan
gno
nco
atin
g|m
lP
emb
uat
anse
pat
upa
nean
a
Pot
ong
panc
ang.
pas,
shea
rri
ng&
pem
bata
sbt
-tou
beto
u
Pen
gad
aan
&p
eng
ecao
ran
bet
on
20M
Pa
Pen
gad
aan
&p
eng
ecao
ran
bet
ou
35M
Pa
BA
LO
KB
ET
ON
CA
ST
INS
ITU
Balo
kD
iag
on
al
As
-Z
Beto
nB
ert
ula
ng
Peng
adaa
n&
Pem
asan
gan
Pela
tB
aja
Balo
kM
eli
nta
ng
Bal
ok
Uju
ngS
elat
anA
s-
80
Beto
nB
ert
ula
ng
Pen
gada
an&
Pem
asan
gan
Pela
tB
aja
Balo
kM
eli
nta
ng
Lai
nA
s-
81s/
d8"
Beto
nB
ert
ula
ug
Bal
ok
Mem
anja
ng
Bal
ok
Mem
anja
ng
As
-C
,D
dan
I
Beto
uB
ertu
lan
gT
idak
Ter
mas
uk
Ker
b
|bh
|ml
Iml
iti
an
ai ;m
3
nu
ibh
!bh
'm3
KO
NT
KA
K
VO
LU
ME
66
6.0
0
1,90
7.00
_[37
.00
I2
,57
3.0
0
2.5
""3
.00
3-.
00
_45
_9_.0
0_4
1.2
0
13
4.4
0
43
.30
93
.50
33
.00
I
24
0.9
0
71
.40
BO
BO
T
0.7
88
1.5
4"
0.0
30
0.2
43
0.2
12
0.0
75
0.2
16
0.0
70
I
y>U
0.0
12
0.1
07
0.0
09
0.2
89
0.0
80
S.'D
BL
NL
AL
U__
VO
LU
ME
BO
BO
T
44
4.0
0
2,1
29
.00
37
.00
2,>
->3
M
2,5
-3.0
0
37
.00
45
9.0
0
41
.20
10
7.5
2
93
.50
24
0.9
0
71
.40
0.5
25
3
1.7
27
0
_0.0
2sT_
!0
.24
25
I
0.21
25I
0.0
-51
0.2
15
"
O.O
'OO
0.1
23
5
0.1
07
4
0.2
89
1|
0.0
80
1
BU
IA
NIM
VO
LU
ME
9.0O
j ! 1
9.0
0!
9.00
i
26
.S8
BO
BO
I
0.0
0-3
OX
'Oi
;8
uO
HO
"
0.0
50
91
•In
i.9
I2
0
S'D
JUN
INI
VO
LU
ME
iB
OB
oT"
I
_44
4.00
2.J
38
/T)
37
.00
2.5
82
.00
2.5
82
.00
3"
00
45'^
'''11.
41
.20
13
4.4
0
93
.50
24
/1.9
0
71
.40
0.5
25
3
1.7
.34
3
0X
12
97
(12
43
4
0_:j3
2
0.0
75
1
0.2
15
"
0.0
70
0
0.1
54
4
0.1
07
4
0.2
89
1
0.0
80
1
^^
^u
vm
'r^
rrm
r<f-
^x
r.m
^v.w
rv^
r'^
,,,,
,„,r
,.«
i&*
raw
«"W
S»
**
w'w
^^p-
•^•^
^i7
tw,3
f^>
??
v^'%
r/f,
;i.,
r
llu
l.1
0/
20
-
UR
AIA
NS
AT
1K
ON
'IK
AK
iS
UB
LN
LA
LU
BU
LA
NIM
|S
T)
IJL
NIN
I
NO
.V
OL
UM
EB
OB
OT
r>
)
VO
LU
ME
BO
BO
T
,%
.
VOLU
ME
IBO
BOT
jVO
LUM
Ej
BOBO
T
!i
i
3B
ET
ON
PR
AC
ET
AK
3.1
.P
ela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
30
0m
m|
1.84]
0.002
1.001
0.000
-—
|__
__1
_|
f1.S
41
0.002
4i
1LO
OP
0.00
03
3.1
.1.
Ty
pe
Tl
-14
20m
m.\
4500
mm
a.
Pen
gada
an,
Fab
rika
si&
Tra
ns|x
>rt
asi
m3
1.8
40
.00
24
b.
Pem
asan
gan
bh
1.0
00
.00
03
1'
'3
.1.2
.T
yp
eT
2-
1440
mm
x45
00m
mL
..
_1
I!
a.
Pen
aad
aan
,F
abri
kasi
&T
rans
port
asi
m3
bh
35
.40
19
.00
0.0
44
35
.40
0.0
44
1I
!35
.40
j0.
U44
1b
.P
emas
ang
an0
.00
61
9.0
00
.00
61
i|
19.00
|0.0
0c1
i;
i3
.1.3
.T
yp
eT
2B
-9
70
mm
x4
50
0m
m1
11
a.
Pen
aad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
m3
1.23
]0.0
021
.23
0.0
01
7;
!1.
23:
'0.
0017
b.
Pem
asa
ng
an
bh
1.0
00
.00
01
.00
0.0
00
3i
'1.
001
0.00
03i i
ii :i!
!
3.1
.4.
Typ
eT
3-
1420
mm
x48
50m
m'
:!i
''
a.
Pen
aad
aan
,F
abri
kas
i<Jc
Tra
nsp
ort
asi
m3
9.90
|0.
013
9.9
00
.01
27
i9
.90
'0
.01
27
b.
Pem
asa
ng
an
bh
5.0
00
.00
25
.00
0.0
01
61
i5.
000.
0016
!_
1i
3.1
.5.
Ty
pe
T3
A-
1420
mm
x4S
50m
mi
||1
''•
a.
Pen
gad
aan
,F
abri
kas
i&
Tra
nsp
ort
asi
m3
9.90
I0.
013
9.9
00
.01
27
19.
90j
0.9T
2"b
.P
em
asa
ng
an
bh
5.00
j0.
002
5.0
00
.00
16
1:
5.00
j0.
0016
i1
:1
3.1
.6.
Ty
pe
T4
-14
40m
mx
4850
mm
•|
11
:i
a.
Pen
gada
an,
Fab
rika
si&
Tra
nspo
rtas
im
310
0.41
|0.1
25j
10
0.4
10
.12
48
i:
100.
41|
0.12
48b
.P
emas
ang
anb
h50
.00
|0.
016
50
.00
0.0
16
01
'50
.00
|0.
0160
i1
3.1
.7.
Ty
pe
T4
B-
97
0m
mx
48
50
mm
I2.
65|
0.00
56a.
Pen
aada
an,F
abri
kasi
ecT
rans
port
asi
m3
2.65
|0.
004
2.6
50
.00
36
b.
Pem
asan
gan
bh
2.0
00
.00
12
.00
0.0
00
6!
,2
.00
,0
.00
06
ii i:!
.i
3.2
.P
ela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
35
0m
m!
11
I3
.2.1
.T
yp
eT
17
A-
1350
mm
x45
00n
im1
11
'1
a.
Pen
gad
aan
,F
abri
kasi
itT
rans
port
asi
ai3
2.06
10.
003
i2
.06
0.0
03
11
2.06
i0.
0031
b.
Pem
asan
gan
bh
1.0
00
.00
0!
1.0
00
.00
03
1l.O
ol0.
0003
P.ttS
W**
.*W
¥:.W
Wj*
v1*?
''**
""—
1
4.1 4.2
BW
W*"
W*w
".'S
.S--
'-,v
^"^sa
^"*
*^*
JBet
onB
erru
bj^I
^be
ton
prac
etak
tidak
term
asuk
kerb
)
Bet
onB
ertu
laj^
l^d
^r^n
rrc^
s/das
82da
n5
luas
aiijr
ajez
oida
lser
taIju
asan
segi
tiga,
tidak
teni
iasu
k^ke
rb)
4.31
Peng
adaa
n&
Pem
asan
gan
Pelat
Terta
nani
PaHa
JBae
ianTr
ansis
iMen
ujuTr
estle
&_De
rmag
a
4.4
Ker
bB
eton
Ber
tula
ug
"GTF
erle
ngka
pain
Der
mag
aLa
inuy
a5.1
Pem
asan
gan
Rai
ling
Baja
Beka
sda
riTr
ejstle
5.2
Eksi
stin
gda
nD
erm
aga
term
asuk
peng
adaa
nda
npe
mas
anga
npe
rang
katp
enga
ngke
ran_
_
Peng
adaa
nda
nPe
mas
anga
nPe
latB
aja
Penu
tup_
Tra
nsi
siJa
lan
5.2.
1A
rab
Perp
utar
anU
tara
Ke
Tre
stle
5.2.2
IA
rab
Perp
utar
anU
tara
KeD
erm
aga
Eksis
ting
5.2
.1A
rah
Perp
utar
anU
tara
Ke
Der
mag
aB
aru
5.3
Pena
adaa
nda
nPe
mas
anga
nPe
latB
aja
Peju
utuj
:T
ran
sisi
Tro
toar
teb
al20
mm
Su
bto
tal
NR
-4
KO
NT
RA
KS
/DB
LN
LA
LU
SAT
jVOL
UME]
BOBO
TJ~v
1)LUx
Me|B
OBOT
!I
("To)
SO
BL
NL
NI
BU
LA
NIN
TB
OB
OT
|V
OL
UM
E
c
VO
LU
ME
BO
BO
T
TtU
BF
jlf*
**
'*'*
7*
Wtn
P5
WT
Hal.
12
/2
0
•sT
)H
IN
IN
I
NO
.U
RA
IA
NS
AT
KO
NIR
AK
VO
LU
ME
BO
BO
T
(ch
)
VO
LU
ME
BO
BO
TV
OL
UM
EB
OB
OT
VO
LU
ME
tB
OB
OT
!^
i|
i|
11.
V.
TR
AN
SIS
IS
ISI
SE
LA
TA
N1
1T
IAN
GPA
NC
AN
GPI
PAB
AJA
I_
__
__
_
f1
1.1
.T
ian
api
paba
jadi
a11
17.6
mm
teba
l14
mm
f1 1
dan
16m
m(t
otal
9ti
tik
pada
tran
sisi
sela
tan)
I1
.1.1
.P
en
aad
aan
&p
ab
rik
asi
tian
gp
an
can
g<
i!
1
a.
Teb
al
16m
m,
term
asu
kco
ati
na
ml
16
2.0
00
.37
93
10
8.0
00
.15
17
|10
8.00
|0.
1517
b.
Teb
al
16
mm
'ml
19
1.0
00
.31
79t-
-1 i r
c.
Teb
al
14m
mIm
l
ibh
1ml
25
2.0
0
9.0
0
60
5.0
0
0.3
63
5
0.0
16
7P
-J
1.1
.2.
Pem
bu
atan
sep
atu
pai
ican
a1
1.1
.3.
Pen
aan
akat
an&
pen
yet
elan
tian
gp
anca
na
0.0
57
0r
i1
.1.4
.P
eman
can
aan
tian
gp
anca
ng
>in
l6
05
.00
0.0
50
0i
i1
i
1.1
.5.
Pot
ong
panc
ang,
pas,
shea
rri
ng&
pem
bata
sbe
tou
:n
an
a9
.00
0.030
8||
1i
beto
ni
i'
1.1
.6.
Pen
gad
aan
&p
eng
ecao
rau
bet
ou
20M
Pa
ui?
27
6.0
00.
1297
1j
i'
:
1.1
.7.
Pen
aad
aan
&p
eng
ecao
ran
bet
on
35M
Pa
m3
41
.70
0.0
59
6i
1!
i!
1i
11
1.2
.T
iang
pipa
baja
dia
711.
2m
mte
bal
12m
m'
11
!(t
otal
31tit
ikpa
dasis
ider
maa
a)'
11
11
!
1.2
.1.
Pen
aada
an&
pabr
ikas
itia
napa
ncan
gco
atin
gm
il5
58
.00
0.6
60
21
372.0
00
.26
41
13
-2.0
0i
0.2
64
1
i1
11
Pen
aada
an&
pabr
ikas
ith
ing
panc
ang
non
coat
ing
mil
1,2
84
.00
1.0
41
51
1.2
.3.
Pem
bu
atan
sep
atu
pan
can
g:b
h!
31.0
00
.02
48
II
!
1.2
.4.
Pen
gan
gk
atan
&p
euv
etel
anti
ang
pan
can
am
l'
1,84
2.00
0.1
73
61
!1
1.2
.5.
Pem
anca
ng
anti
ang
pan
can
g•m
l1
.84
2.0
00
.15
21
!>
I1
.2.6
.P
oto
na
pan
can
g,
pas,
shea
rri
ng«fc
pem
bata
sbe
tou
:tia
ng
I31
.00
0.0
62
9I
1:
1,
"•--
•""•'•-
"-'
-~
ib
eto
ni
i|
|I
1
1.2
.7.
Pen
aad
aan
&p
eng
ecao
ran
bet
on
20M
Pa
31
?1
382.
000
.17
95
!1
i1
1.2
.8.
Pen
aad
aan
&p
eng
ecao
ran
bet
on
35M
Pa
ai3
I34
.50
0.0
58
6i
1i
! 1'i
i•
i
2B
AL
OK
BE
TO
NC
AS
T-I
N-S
ITU
1•
i
2.1
.•
i
Balo
kK
era
n1
i!
1
2.1
.1.
Bal
ok
ker
anas
DI
11
a)B
eto
nb
err
ula
na
21
?|
54.9
00
.05
4i
1
1II
]
!II
i
NO
.U
RA
IA
N
Bal
ok
Mel
intn
g
2.2
.1.
Balo
km
cli
uta
na
asIT
a)
Beto
nb
ert
ula
ii'j
_bl
Pas
aue
plat
baja
2.2
.2.
Balo
km
eli
nta
ng
asT
2s/
dT
9
a)B
eto
nb
ert
ula
ng
:,3
.B
alok
mem
anja
ng(s_
e1ai
n_ba
lok
kera
n)1
.3.1
.B
alo
km
eman
jan
gas
Gs/
das
1
±L
Beto
nb
ert
ula
ug
BE
TO
NP
RA
CE
TA
K
3.1
.P
ela
tB
eto
nP
raceta
kT
eb
al
30
0m
m
3.1
.1.
Ty
pe
T1
-14
20m
mx
4500
mm
a.
Pen
gad
aan
,F
abri
kasi
_•_T
ran
spo
nas
i
Pem
asan
gan
3.1
.2.
Ty
pe
T2
-14
40m
mx
4500
mm
a.
Pen
gada
an,
Fab
rika
si&
Tra
nsp
ort
asi
Pem
asan
gan
3.1
.3.
Ty
pe
T2
A-1
020
mm
x4
50
0m
m
Pen
gada
an,
Fab
rika
si&
Tra
nsp
on
asi
Pem
asa
ng
an
3.1
.4.
Ty
pe
T3
-14
20m
mx
4850
mm
Pen
gad
aan
.F
abri
kasi
_<'T
rans
port
asi
Pem
asan
gan
3.1
.5.
Ty
pe
T4
-14
40m
mx
4S50
mm
a)
Pen
gada
an,
pabr
ikas
iiV
tran
spo
rtas
i
b)|
Pem
asan
aan
[K
ON
1R
AK
S/D
BL
NL
AL
U
SA
Tj
VO
LU
ME
jB
OB
OT
VO
LU
ME
!B
OB
OT
__._
! i i
re.
Im3
1ml
In
_3
|bh
Ibh
'•bh .bh
i
92
.60
0.106
I_2
8.84
0.008
'j
339.
7(i
j(,
4,-ig
j|
.."^r
..]".
.^rz
L
114.6
u!
0.128
f
3.6
7j
0.0
05
2.0
00
.00
1i
0.0
28
12
.00
0.0
04
2.5
90
.00
3
2.0
0o
.oo
i
15
.83
0.0
20
I
8.0
00
.00
3
I11
0.45
I(U
37
Tb
h5
5.0
00
.01
8
__
1_
0.0
03
8
13
.04
0.0
13
0
Hii
l.1
3'
20
BU
LA
NIN
TI
S/D
BL
NIN
I
VOLUMEj
BOBOTjVOLUMEj
BOBOT
L...
._I
3.t
.70
.i)0
38
9.3
2i
0.0
09
3!
0.0
22
3
NO
.
3.1
.6.
__!
UR
AIA
N
Type
-T4A
-102
0ni
m^5
0_m
mPe
ngad
aan,
pabr
ikas
i_&
trans
pona
siD
..m
""
3-1-7.
ITyy
agJI^
jjMQj
ngix
4400
mmq
\d<
_„„.,
,.„..
_._
_i_
-.r~
—_
ilPe
ngad
aan.
Pabr
ik^T
^tra
n.pT
T^Tj
i>„
b)P
emas
ang
an
Type
T6-1
440
nmi_\
J4J)0
_inin
J^ac
Laa
i^ab
jjk
a^P
emas
ang
an
-__"
_D
«_
-_,.
_A
i•_
...
-__!
Peng
adaa
n,pa
brik
asijc
jran
.por
ta.;
J_L
Pem
asan
gan
li_
^_Ji
iZei
__
^^a)
ZiM
adaa
n^rja
brik
asi&
tr^o
rtls
TD
.._
b)
3.2
.
3.3
.1.
a)
Pem
asan
gan
Plat
Bet
onPr
acet
aktJ
baL
350u
^Ty
peT1
7-
1350
min
x48
50m
mi-^
g__i
_daH
_J_a
_^^
b)Pe
mas
anga
n
-:M-^
Et^l
£IB
2^^j
O'-J
MIIL
I_.
.4.1
.Be
ton
bertu
jai.g
4-2-
Plat
terta
uam
_&ja
7d^^
I4.
3.j
Ker
bbet
oube
nub-
.no
SA
Tvo
lum
e']"
bo
bo
t(c
'o)
i _S
.DM
GG
LA
LU
VO
LU
ME
BO
BO
T0
'
«..!
•.•!
iii
m"i
ii."
ii'•
"»'"
MW
HM
nm
iiia
sam
Mv
iiH
mW
lip
ww
ilw
WK
I"
MT
NG
GU
INI
S/D
MG
GL
NIH
al.
14
/20
1_
Z.J
:X
]j.
._-j
mu
_
VOLU
ME
jBO
BOT
jVOL
UME
BO
BO
T
LK
AIA
N
5.
PE
RL
EN
GK
AP
AN
DE
RM
AG
AL
AIN
NY
A
5.1
Peng
adaa
n&
pem
asan
gan
Rai
lling
baru
5.2
Peng
adaa
n&
pem
asan
gan
kerb
kayu
5.3
Peng
adaa
n&
pem
asan
gan
plat
baja
penu
tup
tran
sisi
jala
n(r
oadw
aytr
ansi
tion
)52
0m
mx
30m
m5.
3.1
Der
mag
aas
39s/
das
45(
22bh
@14
90)
5.3.
2D
erm
aga
as72
s/d
as79
(27
bh@
1490
)5
.4Pe
ngad
aan
&pe
mas
anga
npl
aLba
jape
nutu
ptr
ansi
sitr
oto
ar(w
alk
way
trau
siti
on
)te
bal
20m
m
Su
bto
tal
NR
-5
SA
Tj
VO
LU
ME
Iml
.1
2.0
0
ml
65
.20
I
1.0
0
1.0
0
1.0
0
S/D
MG
GL
AL
U
BOBO
T"||
VO
LUM
E<
^>ii
0.0
93
0.0
17
0.0
27
0.0
24
0.0
05
5.1
90
\\
BO
BO
T
0.4
32
6
MIN
GG
UIN
IS
'OM
GG
IN
I
VO
LU
ME
BO
BO
TV
OL
UM
E
0X
».9
."
IIn
I.1
5/
JO
BO
BO
T
0.4
41
* V
NO
X
VI.
a)
J_L c) iL b.
JL
UR
AIA
N
MO
DIF
IKA
SI
ST
RU
KT
UR
TR
ES
TL
E
EK
SIS
TIN
G&
DE
RM
AG
AI-
XIS
TIN
G
Pcm
bong
kara
nra
iling
baja
.das
arr;i
iliiij
j;
tro
toar
dan
kerb
brl
ou
sisi
lim
ur.
flrn
.jO
iii
nmr
dari
balo
kT
bani
anlim
ur
Pad
aT
ran
sisi
Sis
iS
ela
tan
Pad
aT
rans
isi
Bag
ian
Ten
gali
Pad
aT
ran
sisi
Sis
iU
tara
Pasa
ngPe
lat
dasa
rba
ruun
tuk
lani
pupn
daha
nda
npa
saug
lam
pupi
ndal
ian
pada
Ires
ileP
ad
aT
ran
sisi
Sis
iS
ela
tan
Pada
Tra
nsis
iB
agia
nT
enga
li
Pasa
ngpe
latd
asar
bam
dan
pcm
inda
lian
tiana
raili
ngda
nfin
ishi
ngse
mua
ujun
aba
ruda
rira
iling
yang
dim
odif
ikas
ipa
datr
ansi
sise
lata
n
teng
alid
auut
ara
dan
pem
asan
gan
kerb
beto
u
baru
pada
ujun
guj
ung
poto
naan
flens
balo
kT
Bon
gkar
Ker
bB
eton
,B
olla
rdda
nFe
nder
kayu
pada
ujun
gtim
urda
ride
nnag
aek
sist
iua
Peng
adaa
nda
npe
mas
anaa
npe
lat
terta
nam
dau
pera
ngka
tte
tap
sepa
njan
gte
pitre
stle
eksi
stin
gda
nde
rmag
aeT
gigh
niyj
adi^
ijian
trans
isike
.st
ruk
tur
baru
Tre
stle
pada
Tra
nsis
iSi
siS
elat
.
Tre
stle
pada
Tra
nsis
iB
agia
nT
enga
liT
rest
lep
ada
Tra
nsis
iSi
siU
tara
Der
mag
apa
daT
rans
isi
Sisi
Uta
ra
Su
bto
tal
NR
-6
SA
T
Iml
''111
'ml
u-.L
i«I
KO
NT
RA
K.
VO
LU
ML
:|
36
.20
36
20
51
30
!.0
0
LO
O
1.0
0
LO
O
33
.20
33
.20
•19
.SO
43
.-1
0
no
no
i
(•"•:-)
)!S,
1jJv
tOC
iLA
LUil
VO
LUM
E'
BO
BO
T
01
10
9
on
e;
0.0
13
_ll_
0d0
0.0
00
0.02
3||
0.0
10
I
o.o
i:
o.o
l:
o.o
i:
o.oi
?II
0.1
20
_M
ING
.;ii
INI
VO
LUM
Lf
BO
BO
T
5130
I0.
0128
49
.SO
43
..0
0.0
1"3
0.0
15
1
,0.0
4.^
nv
.y
II.I
1n
/<
n
S.J
.N
K.i
dIN
I
VO
LU
ME
51
.30
iyso
43
.40
BO
BO
T
0.0
12
!-
0.0
17
3
00
15
1
0.0
-15
3 %
wm
—*
•«—
<m
m*
mp