PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

34
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Pengertian Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:849) yaitu: “pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak,kepercayaan,atau perbuatan seseorang” Dari pengertian yang telah dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan, bahwa pengaruh merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Sehubungan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh penulis, pengaruh merupakan bentuk hubungan sebab akibat antar variabel. Dalam hal ini pengaruh efektivitas pengendalian anggaran biaya operasi terhadap laba operasi perusahaan. 2.2 Pengertian Efektivitas Menurut Mardiasmo (2002:134) pengertian efektivitas adalah sebagai berikut : “ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan,maka organisasi tersebut dikatakan efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektuvitas tidak menyatakan berapa besarnya biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya boleh jadi melebihi apa yang telah dianggarakan, boleh jadi dua kali lebih besar, atau bahkan tiga kali lebih besar daripada yang telah dianggarakan.Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang ditetapkan.” Pengertian efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara

Transcript of PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

Page 1: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengaruh

Pengertian Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:849)

yaitu:

“pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu

(orang,benda) yang ikut membentuk watak,kepercayaan,atau

perbuatan seseorang”

Dari pengertian yang telah dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan,

bahwa pengaruh merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah

sesuatu yang lain.

Sehubungan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh penulis,

pengaruh merupakan bentuk hubungan sebab akibat antar variabel. Dalam hal ini

pengaruh efektivitas pengendalian anggaran biaya operasi terhadap laba operasi

perusahaan.

2.2 Pengertian Efektivitas

Menurut Mardiasmo (2002:134) pengertian efektivitas adalah sebagai

berikut :

“ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan,maka organisasi tersebut dikatakan efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektuvitas tidak menyatakan berapa besarnya biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya boleh jadi melebihi apa yang telah dianggarakan, boleh jadi dua kali lebih besar, atau bahkan tiga kali lebih besar daripada yang telah dianggarakan.Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang ditetapkan.”

Pengertian efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian

tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara

Page 2: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional

dikatakan efektif jika proses kegiatan mencapai sasaran akhir kebijakan.

Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak dari

keluaran program untuk mencapai tujuan program. Semakin besar kontribusi

output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan,

maka semakin efektif proses kerja suatu suatu unit organisasi.

Tentu saja pengertian efektivitas tidak semata-mata menitikberatkan pada

segi output melainkan juga memperhatikan pada aspek-aspek lainnya, misalnya

yaitu :

1. Dengan mempertimbangkan cara-cara alternatif yang berupa rancangan-

rancangan program alternatif untuk mencapai tujuan.

2. Dengan mempertimbangkan tujuan-tujuan alternatif yang merupakan

kemungkinan-kemungkinan target atau sasaran yang lain.

Perluasan titik pandang terhadap pengertian efektivitas tersebut diatas berakibat

pada luas lingkup perhatian pemeriksaan hasil program yang mana sampai ke

masalah penilaian terhadap kebijaksanaan manajemen tingkat atas atau strategi

manajemen tingkat atas dalam mencapai tujuan program.

2.3 Pengendalian

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Dengan

demikian, setiap pusat pertanggung jawaban dalam perusahaan akan menjalankan

peranan yang telah ditentukan dalam mencapai tujuan tersebut. Untuk menjamin

pencapaian tujuan tersebut, harus dilakukan pengendalian. Pengendalian dapat

dilakukan oleh manajemen jika manajemen secara kontinyu melakukan evaluasi

terhadap hasil kegiatan perusahaannya.

Pada dasarnya, suatu sistem pengendalian mencakup semua aspek alat,

teknis dan model yang dipergunakan unuk memotivasi sumber daya manusia agar

berperilaku sedemikian rupa sehingga memungkinkan tercapainya tujuan

organisasi ataupun tujuan perusahaan yang diinginkan.

Manajemen yang baik memerlukan pengendalian yang efektif.

Pengendalian diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan sesuai

Page 3: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

dengan yang direncanakan. Pengendalian yang baik memerlukan perencanaan,

perencanaan yang baik memerlukan pengendalian. Seringkali penyimpangan dari

suatu rencana memerlukan penyelidikan khusus untuk melihat sebab-sebab

penyimpangan tersebut.

2.3.1 Pengertian Pengendalian

Pengendalian (control) merupakan salah satu fungsi yang vital dalam

proses manajemen. Namun terkadang fungsi ini sering terabaikan dan disalah

artikan. Dengan munculnya perusahaan besar dan modern yang memerlukan

pelaksanaan operasi yang efisien, fungsi pengendalian telah mendapatkan tempat

yang semestinya, sebagaimana fungsi manajemen yang lain.

Menurut Welsch dan kawan-kawan yang dialihbahasakan oleh

purwatiningsih (2003:3), pengendalian adalah :

“suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang efisien yang

memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan”

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengendalian manajemen merupakan proses

untuk menjamin bahwa sumber daya yang diperolaeh digunakan secara efektif

dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pengendalian mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Adanya standar prestasi

2. Adanya usaha perbandingan hasil yang diperoleh dengan rencana

3. Menentukan apakah terjadi penyimpangan atau tidak

4. Melakukan perbaikan

2.3.2 Tujuan Pengendalian

Dalam melaksanakan pengendalian, agar fungsi pengendalian dapat

berjalan dengan baik, lebih dahulu harus diketahui tujuan pengendalian itu sendiri.

Tujuan tersebut merupakan arah yang dituju atau sasaran yang ingin dicapai

dengan melaksanakan beberapa tindakan yang dijalankan menurut ketentuan yang

berlaku.

Page 4: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

Menurut Malayu (2003:242), pengendalian memiliki tujuan sebagai

berikut :

“1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan- ketentuan dari rencana

2. Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat penyimpangan-penyimpangan

3. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencana-rencananya”

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian memiliki

tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menyelidiki apakah pelaksanaan kegiatan yang

sedang maupun yang telah dijalankan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan.

2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan tersebut telah berjalan

secara efisien dan selanjutnya untuk mengetahui kemungkinan

peningkatan efisiensi di masa yang akan datang.

3. Dengan adanya pengendalian maka tujuan yang dihasilkan dapat sesuai

dengan rencananya.

2.3.3 Jenis-Jenis Pengendalian

Menurut Welsch dan kawan-kawan yang dialihbahasakan oleh

Purwatiningsih (2000:14) pengendalian terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :

“1. Pengendalian awal Dipergunakan sebelum kegiatan atau tindakan dilaksanakan untuk menjamin bahwa sumber daya manusia dan bahan baku telah disiapkan dan perusahaan telah siap untuk melaksanakan kegiatan.

2. Pengendalian berjalan (biasanya dalam bentuk laporan kinerja berkala) pemantauan (dengan menggunakan observasi personal dan laporan-laporan) terhadap aktivitas berjalan untuk menjamin bahwa tujuan dapat dicapai, dan kebijakan serta prosedur telah diterapkan dengan benar selama operasi perusahaan.

3. Pengendalian umpan balik Tindakan pasca operasi (ex-post-action) memfokuskan pada hasil periode sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas di masa yang akan datang.

Page 5: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

Sedangkan menurut Mardiasmo (2002:43) jenis pengendalian manajemen

dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

“1. Pengendalian Preventif (preventive control) Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategi dan perencanaan strategi yang dijabarkan dalam bentuk program-program.

2. Pengendalian Operasional (operational control) Dalam tahap ini pengendalian manajemen berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.

3. Pengendalian Kinerja Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan.” Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pengendalian dapat dilakukan

pada awal kegiatan/pengendalian preventif, pengendalian pada saat

pelaksanaan/pengendalian operasional, dan pengendalian umpan

balik/pengendalian kinerja.

2.3.4 Cara-Cara Pengendalian

Menurut Malayu (2003:245) cara-cara pengendalian dapat dilakukan

sebagai berikut :

“1. Pengawasan Langsung Adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakh telah dikerjakan dengan benar, dan hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya.

2. Pengawasan Tidak Langsung Adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah dicapai.

3. Pengawasan Berdasarkan Kekecualian Adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan. Pengendalian semacam ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.”

Page 6: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

Berdasarkan hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa cara-cara

pengendalian apapun yang digunakan akan sangat membantu dalam pencapaian

sasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Dengan demikian, maka fungsi

manajemen dapat berjalan dengan baik.

2.3.5 Proses Pengendalian

Organisasi yang menerapkan sistem pengendalian memerlukan suatu

mekanisme yang teratur dan interaksi manusia individual. Pengendalian

merupakan suatu konsep yang telah berevolusi dari waktu ke waktu. Mulai dari

suatu penekanan pada perilaku dan suatu penekanan yang multidimensional.

Pengendalian adalah fungsi yang kelima dan merupakan fungsi yang

terakhir dalam proses manajemen. Seperti juga perencanaan, pengendalian

dilaksanakan terus menerus. Menurut Welsch dan kawan-kawan yang

dialihbahasakan oleh Purwatiningsih (2000:13) pengertian proses pengendalian

adalah sebagai berikut :

“Proses mengukur dan mengevaluasi kinerja actual dari setiap bagian

organisasi suatu perusahaan, kemudian melaksanakan tindakan

perbaikan apabila diperlukan.”

Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa perusahaan dapat mencapai

sasaran, tujuan, kebijakan dan standar yang telah ditetapkan secara efisien.

Pengendalian ditetapkan dengan menggunakkan evaluasi personal, laporan

berkala, kinerja dan laporan khusus.

Selain itu menurut Welsch dan kawan-kawan yang dialihbahasakan oleh

Purwatiningsih (2000:14) proses pengendalian berjalan dirancang untuk

membantu memantau aktivitas yang sedang berjalan dari suatu unit usaha dan

setiap pusat tanggung jawab, biasanya terdiri dari beberapa tahap :

“1. Membandingkan kinerja aktual untuk periode yang bersangkutan dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Menyiapkan laporan kinerja yang berisi hasil aktual, hasil yang direncanakan dan selisih dari kedua angka tersebut.

3. Menganalisis penyimpangan antara hasil aktual dengan hasil yang direncanakan dan mencari sebab-sebab dari penyimpangan tersebut.

Page 7: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

4. Mencari dan mengembangkan tindakan alternatif untuk mengatasi masalah dan belajar dari pengalaman pihak lain yang telah sukses di suatu bidang tertentu.

5. Memilih (tindakan koreksi) dari kumpulan alternatif yang ada dan menerapkan tindakan tersebut.

6. Tindak lanjut atas pengendalian, untuk menilai efektifitas dari tindakan koreksi yang diterapkan. Lanjutkan dengan umpan maju untuk membuat perencanaan periode berikutnya.”

Berdasarkan hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara garis besar

proses pengendalian melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar

pengendalian.

2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.

3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standard an menentukan

penyimpangan jika ada.

4. Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar

pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.

2.4 Biaya

Dalam literatur akuntansi dikenal adanya dua istilah yaitu cost dan

expense. Biasanya kedua istilah tersebut diterjemahkan sebagai biaya walaupun

sebenarnya dalam ilmu akuntansi pengertian cost dan expense itu berbeda.

Menurut Eldon S.Hendrikson dan Michael F.Van Breda (2000:390) yang

dialihbahasakan oleh Herman Wibowo, mengemukakan sebagai berikut:

“beban (expense) adalah penggunaan barang atau jasa dalam proses perolehan pendapatan yang berhubungan baik secara langsung atau tidak langsung dengan produksi dan penjualan produ perusahaan.”

Sedangkan biaya didefinisikan sebagai :

“biaya (cost) adalah nilai sekarang dari sumber daya ekonomi yang

diserahkan atau akan diserahkan dalam perolehan barang dan jasa

yang digunakan dalam operasi.”

Page 8: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

Sedangkan Mulyadi (2002:8), mengemukakan pengertian biaya sebagai berikut:

“dalam arti luas, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang

diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan

terjadi untuk tujuan tertentu.”

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Cost atau biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur

dalam satuan uang dalam upaya mencapai tujuan tertentu.

Pengorbanan sumber ekonomis dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu:

a. Pengorbanan yang telah terjadi

Merupakan sumber ekonomis yang telah dikorbankan untuk

mencapai tujuan tertentu.

b. Pengorbanan yang mempunyai kemungkinan yang akan terjadi

Merupakan sumber ekonomis yang akan dikorbankan untuk

mencapai tujuan tertentu yang merupakan sumber yang akan

datang, misalnya biaya opportunity.

2. Expense atau Beban merupakan biaya dari barang atau jasa yang telah

terjadi karena berlalunya waktu, baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam proses untuk menghasilkan pendapatan.

2.4.1 Pengukuran Biaya

Pengukuran biaya dilakukan dengan tujuan untuk menetukanjumlah yang

harus dibebankan dalam periode sekarang dan jumlah yang ditunda sampai ke

periode yang akan datang.Biaya dapat diukur dengan satuan moneter, yaitu

dengan menjumlahkan rupiah yang dipergunakan untuk penilaian aktiva.

Menurut Hendriksen dan Van Breda yang dialih bahasakan oleh Herman

Wibowo (2000:394) terdapat tiga pengukuran biaya, yaitu:

1. Historical Cost (Harga perolehan historis)

2. Current Price (Harga kini/berlaku)

3. Opportunity Cost (Biaya kesempatan dari ekuivalen kas masa kini)

Page 9: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

Tiga pengukuran biaya tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Historical Cost (Harga perolehan historis).

Metode harga perolehan historis adalah pengeluaran kas yang sebenarnya

oleh perusahaan dan dapat menunjukkan nilai tukar barang dan jasa.

Harga perolehan historis merupakan cara untuk megukur biaya secara

konvensional, hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :

a. Biaya historis dapat diverifikasi karena menggambarkan pengeluaran

sesuai dengan harga pada saat perolehan.

b. Manajemen menganggap bahwa nilai perolehan tersebut merupakan

nilai wajar yang berlaku.

2. Current Price ( Harga Kini/berlaku)

Karena pendapatan biasanya diukur dengan harga kini yang diterima

produk, seringkali dikemukakan maka biaya yang dibandingkan terhadap

pendapatan juga harus diukur dalam satuan harga kini barang dan jasa

yang digunakan atau dikonsumsi. Pengukuran menggunakan current price

mempunyai kelebihan antara lain :

a. Membedakan laba yang berasal dari transaksi

b. Membedakan keuntungan atau kerugian yang timbul dari penyimpanan

aktiva sebelum digunakan.

3. Opportunity Cost ( Biaya kesempatan dari ekuivalen kas masa kini )

Harga likuidasi atau ekuivalen nilai pada saat berjalan dianggap relevan

dengan pengukuran biaya berdasarkan alasan berikut :

a. Harga likuidasi atau ekuivalen kas menunjukkan biaya opportunitas

perusahaan dalam menggunakan aktiva tertentu.

b. Harga perolehan tertentu pengganti yang sedang berlaku

menggambarkan harga perolehan pada waktu penggunaan, sehingga

memungkinkan peramalan yang lebih baik terhadap kegiatan

perusahaan pada masa yang akan datang.

Page 10: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2.4.2 Penggolongan Biaya

Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akan

digunakan untuk berbagai tujuan. Begitu pula penggolongan biaya harus

disesuaikan dengan tujuan dari informasi yang akan disajikan, oleh sebab itu

penggolongan biaya tergantung pada tujuannya. Untuk tujuan yang berbeda

diperlukan cara penggolongan yang berbeda pula, karena tidak ada satu pun

konsepsi biaya yang dapat memenuhi berbagai macam tujuan tersebut. Oleh

karena itu penggolongan biaya harus berdasarkan tujuan biaya yang dikeluarkan.

Menurut Mulyadi (2002 ;10), biaya dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Objek Pengeluaran

2. Fungsi pokok dalam perusahaan

3. Hubungan biaya dengan suatu yang dibiayai

4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume

kegiatan

5. Jangka waktu manfaatnya

Penjelasan dari penggolongan biaya diatas adalah sebagai berikut :

1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran

Dalam penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar

penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan

bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar

disebut “biaya bahan bakar”.

2. Penggolongan biaya menurut Fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur, ada 3 fungsi pokok, yaitu fungsi produksi,

fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu

dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi 3

kelompok, yaitu :

a. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah

bahan baku menjadi produk yang siap dijual. Contohnya : biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik.

Page 11: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

b. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya : biaya promosi,

biaya angkut.

c. Biaya administrasi dan Umum

Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk

mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya :

biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, dan

bagian hubungan hubungan masyarakat, dsb.

3. Pengolongan biaya menurut hubungan biaya dengan suatu yang

dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk produk atau departemen.

Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dapat

dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:

a. Biaya Langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya

adalah karena adanya suatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai

tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Biaya

produksi langsung terdiri dari biaya : biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung.

Biaya langsung departemen adalah semua biaya yang terjadi di dalam

depatemen tertentu. Contohnya adalah : biaya tenaga kerja yang

bekerja dalam departemen pemeliharaan.

b. Biaya tidak Langsung

Biaya tidak langsung yaitu biaya yang terjadinya tidak hanya

disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam

hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi

tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak mudah

diidentifikasikan dengan produk tertentu. Contohnya biaya gaji

mandor, yang mengawasi pembuatan A,B,dan C dalam hubungannya

dengan departemen.

Page 12: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi disuatu departemen

tetapi manfaatnya dinikmati lebih dari satu departemen. Contohnya :

biaya yang terjadi di departemen pembangkit tenaga listrik. Biaya ini

dinikmati oleh departemen-departemen lain didalam perusahaan.

4. Penggolongan biaya menurut perilakunya

a. Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah, sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Seperti : biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung.

b. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang berubah tidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur

biaya tetap dan biaya variabel.

c. Biaya Fixed atau Biaya Tetap, yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap

dalam volume kegiatan tertentu. Contohnya : biaya gaji direktur

produksi.

d. Biaya Semi Fixed, yaitu biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada

volume produksi tertentu.

5. Penggolongan biaya menurut jangka waktu manfaatnya

a. Pengeluaran modal/ Capital Expenditure

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari

satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini saat terjadinya

dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam satu

tahun. Yang menikmati manfaatnya dengan cara di depresiasi,

diamortisasi, atau dideplesi. Contohnya pengeluaran untuk pembelian

aktiva tetap.

b. Pengeluaran Pendapatan/ Revenue Expenditure

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang mempunyai manfaat dalam

periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Contohnya : biaya

iklan, biaya telepon dan biaya tenaga kerja.

Page 13: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2.4.3 Biaya Operasi

Biaya operasi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses kegiatan

operasi perusahaan berlangsung dalam arti bahwa biaya ini secara rutin harus

dikeluarkan selama satu periode akuntansi. Yang termasuk biaya operasi misalnya

biaya gaji pegawai bagian penjualan, biaya penyusutan peralatan kantor, biaya

promosi, dsb.

M.Nafarin (2000:76) menyebutkan bahwa :

“Biaya usaha (operating expense) adalah beban usaha pokok

perusahaan selain harga pokok penjualan.”

Menurut Weygant,Kieso dan Kell (2002:181) :

“Operating expenses are expenses incrrued in the process earning sales revenue. Examples of operating expenses are salaries, advertising expense and insurance expenses. The operating expenses of merchanding company include many of the expenses found in a service enterprise.” Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya operasi

diperlukan untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya rutin sesuai

dengan kegiatan perusahaan. Biaya operasi meliputi keseluruhan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan, baik perusahaan dagang, industri, maupun jasa.

2.5 Efektivitas Pengendalian Biaya Operasi

Efektivitas pengendalian anggaran biaya operasi dapat dilihat dari laporan

realisasi anggaran biaya operasi. Dengan adanya laporan realisasi anggaran biaya

operasi maka akan dapat dievaluasi apakah realisasinya sesuai dengan yang

dianggarkan atau tidak. Laporan realisasi anggaran biaya operasi merupakan suatu

bentuk laporan untuk menunjukkan efektifitas pengendalian yang menyangkut

biaya operasi.

Pengendalian yang memadai terhadap efektifitas anggaran biaya

operasional akan berpengaruh pada pencapaian sasaran atau tujuan yang ingin

dicapai, terutama yang berkaitan dengan operasi perusahaan. Pengendalian yang

memadai dapat dilihat jika tercapainya tujuan dari pengendalian dan proses dari

pengendalian tersebut berjalan dengan baik.

Page 14: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

Oleh karena itu untuk pencapaian maksud tersebut manajemen

menetapkan tujuan dan sasaran kemudian membuat rencana kegiatan

pengendalian, dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat

dari rencana kerja tersebut kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses

penyusunan anggaran.

2.7 Anggaran

Perusahaan sebagai lembaga ekonomi akan berupaya mendapat

keuntungan atau laba disamping beberapa tujuan lain, oleh karena itu untuk

pencapaian maksud tersebut manajemen menetapkan tujuan dan sasaran kemudian

membuat rencana kegiatan pengendalian, dampak keuangan yang diperkirakan

akan terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut kemudian disusun dan

dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran.

2.7.1 Pengertian Anggaran

Aktivitas kegiatan perusahaan di dalam mengelola usahanya memerlukan

perencanaan dan pengendalian yang baik untuk memberikan arah dalam

pencapaian tujuan.

Istilah anggaran telah lama dikenal dalam dunia usaha baik perusahaan

dagang, industri maupun jasa. Anggaran merupakan suatu alat manajemen yang

lazim digunakan dalam perencanaan dan pengendalian operasi keuangan dalam

suatu organisasi.

Gunawan Adi Saputro dan Marwan Asri (2003:6) mengemukakan bahwa :

“Business budget adalah suatu pendekatan formal dan sistematis

daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam

perencanaan, koordinasi dan pengawasan.”

Menurut M.Nafarin (2000:9) mengungkapkan bahwa :

“Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya

dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu.”

Page 15: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

Kemudian M.Munandar (2001:1), menyebutkan bahwa :

“Business budget atau budget(anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang”

Dari beberapa pengertian diatas, maka anggaran mempunyai beberapa

karakteristik yang dapat dirangkum sebagai berikut :

1. Dinyatakan dalam satuan uang (moneter), walaupun angka-angka moneter

tersebut didukung dengan satuan non moneter (misalnya unit).

2. Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun.

3. Mengandung komitmen manajemen, artinya manajemen setuju untuk

menerima tanggung jawab pancapaian anggaran yang dianggarkan.

4. Anggaran merupakan alat bantu manajemen yang efektif dalam

perencanaan dan pengendalian.

5. Anggaran harus mencerminkan secara formal kebijakan, rencana serta

tujuan yang telah digariskan pimpinan secara menyeluruh ataupun untuk

tiap bagian dalam perusahaan.

2.7.2 Klasifikasi Anggaran

Sebagai alat manajemen, anggaran akan mencakup seluruh aspek kegiatan

perusahaan. Oleh karena itu anggaran akan terdiri dari berbagai macam anggaran

yang mempunyai kegunaan tersendiri. Anggaran yang satu dengan yang lain akan

berbeda dari segi isi, bentuk maupun kegunaan. Menurut Tendi Haruman dan Sri

Rahayu (2005:6) klasifikasi anggaran adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan ruang lingkup.

a. Anggaran komprehensif yaitu anggaran perusahaan yang disusun

dengan ruang lingkup yang menyeluruh yang mencakup seluruh

aktivitas perusahaan.

b. Anggaran parsial yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan

ruang lingkup yang terbatas yang hanya mencakup sebagian dari

kegiatan perusahaan.

Page 16: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2. Berdasarkan Fleksibilitasnya

a. Anggaran Fixed (fixed budget) yaitu anggaran yang disusun untuk

satu periode tertentu, dimana volumenya sudah tertentu dan

berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost dan expense

serta tidak diadakan revisi secara periodic.

b. Anggaran Kontinyu (continue budget) yaitu anggaran yang disusun

untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan

berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost dan expense

tetapi diadakan revisi secara periodik dan ditambahkan anggaran

untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya.

3. Menurut Jangka waktunya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), yaitu anggaran yang

dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun.

b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), yaitu anggaran yang

dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.

Sedangkan menurut Nafarin (2000;17-20), anggaran dapat dikelompokkan

dari beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Menurut Dasar Penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan

interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya

merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-

tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. Anggaran variabel disebut

juga anggaran flexible.

b. Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu

tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran

statis.

2. Menurut cara penyusunan, Anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode

tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap

periode anggarannya.

Page 17: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

b. Anggaran Kontinyu, adalah anggaran yang dibuat untuk

mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat.

3. Menurut Jangka Waktunya, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Jangka Pendek(anggaran taktis), adalah anggaran yang

dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai 1 tahun.

b. Anggaran Jamgka Panjang (anggaran strategis), adalah anggaran

yang dibuat dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan

anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut

“anggaran indek (master budget)”. Anggarn Indek yang

mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka

pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan, anggaran tahunan dibagi

lagi menjadi anggaran bulanan.

a. Anggaran Operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran

Rugi Laba.

Anggaran Operasional terdiri dari :

1. Anggaran Penjualan.

2. Anggaran Biaya Pabrik.

- Anggaran Biaya Bahan Baku.

- Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung.

- Anggaran Biaya Overhead Pabrik.

b. Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran

neraca.

Anggaran Keuangan terdiri dari:

1. Anggaran Kas.

2. Anggaran Piutang.

3. Anggaran Persediaan.

4. Anggaran Utang.

5. Anggaran Neraca.

Page 18: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

5. Menurut Kemampuan Usaha, Anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Komorehensif merupakan ringkasan dari berbagai macam

anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif

merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran

keuangan yang disusun secara lengkap.

b. Anggaran Partial, adalah anggaran yang disusun tidak secara

lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu

saja.

2.7.3 Kegunaan Anggaran

Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, anggaran mempunyai peranan

yang sangat penting guna mengantisipasi keadaan dimasa yang akan datang.

Anggaran memiliki potensi untuk membantu organisasi dan para anggotanya

mencapai tujuan. Bagaimana manfaat anggaran tergantumg dalam praktek,

tergantung kepeda bagaimana efektifitasnya anggaran itu dipahami dan

dilaksanakan.

Menurut Gunawan Adi Saputro dan Marwan Asri (2003:50-52)

mengemukakan kegunaan anggaran sebagai berikut :

1. Dalam bidang Perencanaan.

a. Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan

studi dan penelitian-penelitian.

b. Menugaskan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam

menentukan arah yang saling menguntungkan.

c. Untuk membantu atau menunjang kebijakan-kebijakan

perusahaan.

d. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan

e. Untuk menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia.

f. Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif

2. Dalam Bidang Koordinasi.

a. Mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan.

Page 19: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

b. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia

usaha.

c. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang

menguntungkan melalui program-program yang seimbang dan

terpadu.

3. Dalam Bidang Pengawasan.

a. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran.

b. Untuk mencegah pemborosan-pemborosan.

2.6.4 Keterbatasan Anggaran

Meskipun begitu banyak manfaat yang diperoleh dengan menyusun

anggaran, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran.

Menurut Ellen,dkk(2002:19) mengemukakan keterbatasan anggaran, yaitu:

1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu sama

dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran

mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan.

3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara

potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja (human

relation) yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran.

4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuatan

kebijakan (decision maker) terutama pada saat data dan informasi tidak

lengkap dan tidak cukup.

Sedangkan menurut Gunawan Adi Saputro dan Marwan Asri (2003:53),

menyatakan keterbatasan anggaran adalah :

1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi

penjualan,kapasitas produksi) maka terlaksananya dengan baik.

2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut hanya berhasil

bila dilaksanakan sungguh-sungguh.

3. Anggaran hanya merupakan alat yang dipergunakan untuk membantu

manajer dalam melaksanakan tugasnya bukan menggantikannya.

Page 20: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

4. kondisi yang terjadi tidak seratus persen sama dengan yang diramalkan

sebelumnya, karena itu anggaran memiliki sifat yang luwes.

2.6.5 Syarat Penyusunan Anggaran

Menurut Supriyono (2001:48) anggaran akn berhasil jika memenuhi

syarat sebagai berikut :

“1. Adanya Organisasi yang Sehat

Organisasi yang sehat adalah organisasi yang membagi tugas

fungsional dengan jelas dan menentukan garis wewenang dan tanggung

jawab yang tegas.

2. Adanya Sistem Akuntansi yang Baik

Meliputi :

1) Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dan

realisasinya sehingga dapat dibandingkan dan dihitung

penyimpangannya.

2) Pencatatan akuntansi memberikan informasi tentang realisasi

anggaran.

3) Laporan didasarkan kepada akuntansi pertanggung jawaban.

3. Adanya Penelitian dan analisa

Penelitian dan analisa diperlukan untuk menetapkan alat pengukuran

prestasi sehingga dapat dipakai untuk menganalisis prestasi.

4. Adanya Dukungan Para Pelaksana

Anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika

ada dukungan aktif pelaksana dari tingkat atas dan bawah.”

Anggaran yang baik menurut Welsch dan kawan-kawan, yang dialih

bahasakan oeh Purwatiningsih (2000:28) bahwa anggaran harus memiliki syarat-

syarat :

“1. Harus ada komitmen dari manajemen puncak terhadap konsep yang luas dari perencanaan dan pengendalian serta perlunya pengertian yang baik dari pelaksanaan perencanaan dan pengendalian.

2. Karakteristik atau ciri khas perusahaan dan lingkungan perusahaan tempat beroperasi termasuk variabel yang dapat

Page 21: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan harus diidentifikasi dan dievaluasi sehingga keputusan yang relevan, dan berkaitan dengan karakteristik program perencanaan dan pengendalian yang efektif, praktis dan dapat dibuat.

3. Harus ada evaluasi terhadap stuktur organisasi dan pembagian tanggung jawab manajemen serta penerapan perubahan, perlu bagi manajemen untuk terlaksananya perencanaan dan pengandalian yang efektif.

4. Harus ada evaluasi terhadap struktur organisasi dan pembagian akuntansi untuk manajemen bahwa sistem tersebut harus sesuai dengan tanggung jawab di perusahaan sehingga sistem ini menjadi data yang berguna untuk perencanaan dan pengendalian.

5. Kebijakan tentang dimensi waktu atau periode yang digunakan dalam perencanaan dan pengendalian.

6. Program pelatihan anggaran harus dikembangkan untuk memberikan informasi kepada manajemen di semua tingkatan.”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan anggaran

perlu diperhatikan syarat sebagai berikut :

1. Dalam penyusunan anggaran harus mempunyani organisasi yang sehat,

yang meliputi pembagian tanggung jawab dan wewenang yang jelas.

2. Harus ada evaluasi dan reorganisasi sistem akuntansi, dimana sistem

tersebut sesuai dengan tanggung jawab di perusahaan.

3. Anggaran harus mendapatkan dukungan dari para pelaksana sehingga

dapat berguna dalam perencanaan dan pengendalian manajemen.

2.6.6 Penyusunan Anggaran

Prosedur penyusunan anggaran pada lazimnya dipengaruhi oleh

karakteristik perusahaannya. Secara umum terdapat dua macam pendekatan

penyusunan anggaran, yaitu:

1. Top down approach.

Anggaran disusun berdasarkan program yang ditetapkan oleh atasan,

sedangkan bawahan hanya diminta pendapat seperlunya saja. Jumlah

anggaran yang ditetapkan kemudian dirinci oleh bawahan untuk

dialokasikan kepada kas-kas yang membutuhkannya.

Page 22: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2. Bottom up approach.

Anggaran disusun berdasarkan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan

sebelumnya, bawahan memberikan usulan-usulannya. Dari keduanya

diambil suatu kesepakatan mengenai jumlah anggaran yang ditetapkan.

Sedangkan Munandar (2001:17) mengemukakan sebagai berikut :

“pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau penyusunan budget serta pelaksanaan budget lainnya, ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaan yang paling berwenang dan bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun budget serta kegiatan budgeting lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi parusahaan melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan.”

Adapun menurut RA Supriyono (2001:348) proses penyusunan anggaran

adalah sebagai berikut :

1) Menganalisis Informasi Masa Lalu dan Lingkungan Luar yang

Diantisipasikan dan SWOT

Manajemen puncak menganalisis informasi masa lalu dan perubahan

lingkungan luar yang akan terjadi di masa yang akan datang dapat diketahui

melalui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki

organisasi dari lingkungan luar.

Lingkungan luar yang diselidiki dan dianalisis meliputi : kondisi

perekonomian, persaingan, selera konsumen, perkembangan teknologi, sosial,

politik, kebijakan pemerintah.

2) Menentukan Perencanaan strategi

Manajemen puncak menyusun perencanaan strategi yaitu dengan penentuan

tujuan organisasi dan strategi pokok yang akan digunakan untuk mencapai

tujuan tersebut.

Page 23: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

3) Mengkomunikasikan Tujuan Organisasi, Strategi Pokok dan Program

Manajemen puncak mengkoordinasikan tujuan organisasi kepada manajer di

bawahnya serta komite anggaran agar mereka mengetahui tujuan yang akan

dicapai dan cara-cara pokok untuk mencapai tujuan tersebut.

4) Memilih Taktik, Mengkoordinasi Kegiatan dan Mengawasi Kegiatan

Manajer divisi menyusun pemilih taktik yaitu untuk memilih cara-cara yang

akan digunakan untuk mencapai tujuan, manajer departemen membuat

keputusan pengoperasian yang berhubungan dengan pengkoordinasian semua

kegiatan di bawah departemennya, dan manajer seksi bertanggung jawab

untuk merencanakan pengawasan terhadap kegiatan seksinya.

5) Menyusun Usulan Anggaran

Setiap usulan manajer divisi menyusun dan mengkoordinasikan penyusunan

anggaran untuk bagian organisasi di bawahnya yaitu departemen. Usulan

anggaran semua divisi selanjutnya diserahkan kepada komite anggaran.

6) Menyarankan Revisi Usulan Anggaran

Komite anggaran menyarankan revisi terhadap usulan anggaran setiap divisi

agar terdapat paduan dengan anggaran divisi yang lain dan agar sesuai dengan

rencana jangka panjang dan tujuan organisasi yang telah ditentukan oleh

manajemen puncak.

7) Menyetujui Revisi Usulan Anggaran dan Merakit Menjadi Anggaran

Perusahaan

Setelah usulan anggaran direvisi untuk setiap divisi yang bersangkutan dengan

revisinya telah disetujui oleh komite anggaran, maka komite anggaran merakit

usulan tersebut menjadi anggaran perusahaan.

8) Revisi dan Pengesahan Anggaran Perusahaan

Anggaran perusahaan masih memerlukan revisi sebelum disahkan oleh

manajemen puncak menjadi anggaran perusahaan yang resmi setelah

dilakukan revisi, anggaran tersebut disahkan dan didistribusikan ke setiap

divisi dan bagian organisasi di bawahnya sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan dan sekaligus sebagai alat pengendalian.

Page 24: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2.6.7 Karakteristik Anggaran

Menurut Indra Bastian (2001:81) anggaran mempunyai karakteristik

sebagai berikut :

“1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan

2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun 3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen yang

berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran

4. Usulan anggaran telah ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran

5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu

6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.”

Menurut Mulyadi (2001:511) selain karakteristik sacara umum diatas,

terdapat juga karakteristik-karakteristik anggaran yang baik, yaitu :

“1. Anggaran disusun berdasarkan program 2. Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggung

jawaban yang dibentuk dalam organisasi perusahaan 3. Anggaran brefungsi sebagai alat pengendalian.” Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik

anggaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun satuan

keuangan tersebut dibantu dengan data non keuangan (misal: jumlah

unit yang dijual atau diproduksi).

2. Anggaran umumnya meliputi periode satu tahun.

3. Anggaran merupakan komitmen manajemen yang berarti bahwa

manajer mau memberikan tanggung jawab untuk mencapai target yang

dianggarkan.

4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi

dari penyusunan anggaran.

5. Anggaran yang telah disetujui diubah jika terjadi kondisi khusus.

6. Secara periodik kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan

anggaran kemudian selisihnya dianalsis dan dijelaskan.

Page 25: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2.6.8 Pelaksanaan Anggaran

Sofyan Syafri Harahap (2001:99) mengemukakan bahwa :

“Dalam pelaksanaan anggaran disusun laporan yang berkaitan dengan anggaran. Laporan anggaran tersebut berisi data kuantitatif perkembangan dan prestasi perusahaan atau disebut juga dengan performance report.Performance report menampilkan angka anggaran yang ditetapkan dan membandingkannya dengan hasil yang ditetapkan dan membandingkannya dengan hasil yang dicapai (realisasi/aktual). Laporan ini merupakan dasar dari setiap manajemen dalam menjalankan perusahaan termasuk dalam memberikan penghargaan (reward) atau hukuman (penalties) maupun promosi pegawai atau divisi/departemen.”

2.6.9 Evaluasi Anggaran

Berdasarkan laporan anggaran, manajer mengevaluasi tindakan yang

diambil. Tindakan-tindakan itu bisa berupa revisi atau koreksi terhadap anggaran

yang telah ditetapkan bila telah terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan

anggaran. Secara umum evaluasi anggaran bertujuan untuk :

1. Memberikan informasi yang relevan dan objektif mengenai kinerja kepada

para pengambil keputusan.

2. Menyajikan analisis atau kondisi dan permasalahan yang ada dan

kemungkinan yang ditimbulkan kepada para pengambil keputusan.

3. Menjadi dasar dalam menyusun anggaran di masa depan.

4. Membantu manajemen dalam mengambil tindakan-tindakan yang

diperlukan dalam rangka penyempurnaan struktur pengendalian intern dan

operasi perusahaan.

Page 26: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2.6.10 Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun

Anggaran

Nafarin (2000:9) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam menyusun anggaran adalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.

Adalah para penyusun atau perencanaan anggaran harus mengetahui

tentang tujuan-tujuan apa yang dilakukan oleh perusahaan dan

kebijaksanaan-kebijaksanaan apa yang ada dalam perusahaan.

2. Data waktu yang lalu.

Adalah dalam menyusun anggaran perusahaan harus mengetahui terlebih

dahulu data-data yang akan disusun pada masa yang lalu dan masa yang

akan datang.

3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.

Adalah dalam menyusun anggaran produksi harus disesuaikan pada

kondisi-kondisi yang terjadi sekarang atau waktu yang akan datang.

4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak-gerik pesaing.

Adalah dalam menyusun anggaran produksi harus mengetahui dengan

jelas apakah taktik, strategi dan gerak-gerik telah tersusun dengan baik

agar terlaksana suatu anggaran yang baik dan benar.

5. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.

Adalah setiap anggaran produksi harus didasarkan pada kebijakan

pemerintah.

6. Penelitian untuk mengembangkan usaha.

Adalah bagaimana perusahaan dalam usaha untuk mengembangkan

usahanya dengan melakukan penelitian dan analisis terlebih dahulu.

Selain itu, menurut Nafarin (2000:9), dalam menyusun anggaran pun perlu

diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan cara mempertimbangkan

hal-hal berikut :

1. Anggaran harus dibuat serealistis mungkin, secermat mungkin

sehingga tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Page 27: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top

manajemen (direksi).

3. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga

pelaksana tidak merasa tertekan tetapi termotivasi.

4. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang

akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang

merugikan dapat segera diantisipasi lebih dini.

2.6.11 Laporan Realisasi Anggaran

Menurut Munandar (2000:329) pengertian Laporan Budget adalah :

“Laporan yang sistematis dan terperinci tentang realisasi

pelaksanaan budget, beserta analisis dan evaluasinya, dari waktu ke

waktu selama periode yang akan datang.”

Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa laporan budget

menunjukkan seberapa jauh apa yan digariskan dalam budget telah dapat

direalisasikan dalam pelaksanaannya. Dengan perkataan lain, laporan budget

menunjukkan analisa pelaksanaannya yang tercantum dalam catatan akuntansi.

Analisa perbandingan ini juga menunjukkan apakah telah terjadi penyimpangan-

penyimpangan antara budget dengan pelaksanaannya (realisasinya), apakah

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi itu bersifat positif (menguntungkan)

atau bersifat negatif (merugikan), dan sekaligus menunjukkan pula faktor-faktor

apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan itu.

Dengan diketahuinya penyimpangan-penyimpangan beserta sebab-

sebabnya tersebut, dapat dinilai (revaluasi) apakah kegiatan pelaksanaan budget

dapat dikatakan “berhasil” ataukah “tidak berhasil”, apakah “efisien” ataukah

“tidak efisien”. Dari hasil analisa dan evaluasi tersebut, pimpinan perusahaan

membuat kebijaksanaan sebagai tindak lanjutnya diarahkan supaya yang negatif

itu tidak terulang kembali pada periode berikutnya.

Oleh karena analisis dan evaluasi itu begitu penting bagi penyusunan

kebijaksanaan tindak lanjut untuk menghadapi periode-periode berikutnya, maka

laporan budget perlu disusun secara teratur dan berkala dengan selang waktu yang

Page 28: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

tidak terlalu lama. Hal ini dimaksudkan agar bilamana telah terjadi

penyimpangan-penyimpangan, segera dapat diketahui, dianalisa dan dievaluasi,

sehingga tidak terlanjur berlarut-larut dalam waktu yang lama. Dengan demikian

laporan budget tidak disusun ssekaligus pada akhir tahun, menunggu sesudah

seluruh budget selesai direalisasikan, tetapi hendaknya laporan budget disusun

beberapa kali dalam setahun.

Laporan budget berisi tentang analisi dan evaluasi pelaksanaan budget itu,

berguna bagi manajemen untuk menyusun kebijaksanaan tindak lanjut agar pada

periode-periode berikutnya perusahaan dapat berjalan lebih baik. Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam penyusunan laporan budget adalah semua budget

yang telah disusun oleh perusahaan, khususnya budget tentang kegiatan

perusahaan selama periode tertentu, dan semua catatan akuntansi tentang realisasi

pelaksanaan budget yang bersangkutan.

2.8 Anggaran Biaya Operasi

Untuk menekan dan menghindari pemborosan biaya operasi serta

mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan terutama dalam hubungannya

dengan biaya operasi, maka diperlukan anggran biaya operasi.

Anggaran biaya operasi disusun untuk menetapkan jumlah biaya yang

berhubungan langsung dengan aktivitas utama perusahaan yang akan diharapkan

untuk periode yang akan datang dan untuk membandingkan antara penetapan

dengan realisasi anggaran tersebut. Maka, dengan mudah dapat diketahui bila ada

penyimpangan yang terjadi. Manajer harus menyelidiki penyimpangan tersebut

agar dapat diperoleh kesimpulan yang dijadikan dasar untuk melakukan koreksi.

Menurut M.Nafarin (2000:18) :

“Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun laba rugi”

Sedangkan menurut Mulyadi (2001:504) :

“Anggaran biaya operasional adalah anggaran operasi bersangkutan dengan aktivitas untuk menghasilkan laba perusahaan. Hasil akhir proses penyusunan anggaran biaya operasi adalah rugi laba yang diproyeksikan ( project income statement ).”

Page 29: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2.7.1 Unsur-Unsur Biaya Operasional

Unsur-Unsur biaya operasi adalah sebagai berikut :

1. Biaya Barang dan Jasa

Biaya barang dan jasa adalah biaya yang secara langsung dipergunakan untuk

produk atau jasa tertentu.

2. Biaya SDM

Biaya SDM merupakan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada

karyawan sehubungan telah terjadinya penyerahan jasa kepada perusahaan.

Imbalan antara lain berupa beban gaji, beban kesehatan, beban

kesejahteraan,dll.

3. Biaya Overhead, meliputi :

a) Biaya Utility

Biaya utility meliputi beban listrik, air, telepon, telex, faksimili, gas, dll.

b) Biaya Administrasi dan Umum

Baik perusahaan yang mencari laba maupun yang berorientasi tidak

mencari laba, umumnya juga memerlukan biaya administrasi dan umum.

Biaya administrasi dan umum merupakan biaya yang dipergunakan untuk

mengkoordinasi kegiatan perusahaan.

c) Biaya Pemeliharaan

Untuk menunjang kegiatan usahanya diperlukan adanya pemeliharaan

tehadap alat-alat dan aktiva tetap yang dipergunakannya ini dapat meliputi

terhadap gedung, pemeliharaan alat dan pemeliharaan sarana lainnya.

d) Biaya Penyusutan

Penyusutan sangat berhubungan dengan aktiva tetap yang ditanam oleh

perusahaan, diperhitungkannya biaya penyusutan atau depresiasi ini

menyangkut harapan terhadap hasil penjualan atau pendapatan yang akan

diterima di waktu yang akan datang, dengan dana yang diinvestasikan

dalam aktiva tetap diharapkan akan dapat diterima kembali secara

keseluruhan oleh perusahaan dalam beberapa tahun dan kembali secara

berangsur melalui depresiasi atau penyusutan.

Page 30: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2.8 Pengendalian Anggaran Biaya Operasi

Pengendalian dalam arti umum, berarti meliputi langkah-langkah yang

harus disiapkan dan ditempuh, supaya yang direncanakan dapat tercapai,

direalisasikan atau agar hasil yang diinginkan sesuai dengan hasil yang dapat

dicapai.

Pengendalian anggaran biaya operasi tidak dapat dipisahkan dengan

manajemen yang efektif. Pengendalian anggaran biaya mencakup satu pekerjaan

bimbingan dan pengarahan atas unsure anggaran biaya. Pengendalian anggaran

biaya pada satu tahap dalam prosesnya, akhirnya akan membandingkan antara

anggaran biaya operasional dengan realisasinya.

Pengendalian anggaran biaya operasi adalah serangkaian langkah-langkah

mulai dari penyusunan suatu rencana anggaran biaya operasi sampai kepada

tindakan yang perlu dilakukan jika terdapat perbedaan yang sudah ditetapkan

(rencana) dengan yang sesumgguhnya (realisasi).

2.10 Laba

2.9.1 Pengertian Laba

Earl.K.Stice, James.D.Stice, K.Fred Skousen (2004:226), mengemukakan

pengertian Laba sebagai berikut :

“Laba adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor ( sebagai

hasil investasi) dan kondisi perusahaan diakhir periode masih sama

baiknya atau kayaknya ( well-off ) dengan diawal periode.”

Sedangkan Sofyan Syafri (2002:229), menyatakan sebagai berikut :

“Laba adalah perbedaan antara revenue yang timbul dari transaksi

pada periode tertentu yang dihadapkan dengan biaya-biaya yang

dikeluarkan pada periode tersebut.”

Jelas bahwa menurut pendapat diatas, laba merupakan indikasi kesuksesan

suatu badan usaha dengan mengukur efektivitas dan efisiensi. Walaupun tidak

semua perusahaan menjadikan profit sebagai tujuan utamanya, tetapi dalam

mempertahankan usahanya memerlukan laba. Oleh karena itu, laba merupakan

Page 31: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

alat yang tepat untuk mengukur prestasi dari pimpinan dan manajemen

perusahaan, atau dengan kata lain efektivitas dan efisiensi dari suatu perusahaan

secara garis besar dapat dilihat dari laba (profit) yang diperoleh.

2.9.2 Pengertian Laba Operasi

Earl.K.Stice, James D.Stice, dan K.Fred Skousen (2004:243)

mengemukakan pengertian laba operasi sebagai berikut :

“Laba operasi mengukur kinerja bisnis fundamental yang dilakukan oleh subuah perusahaan. Laba operasi menunjukkan seberapa baik perusahaan melakukan aktivitas khusus dari bisnis tersebut, terlepas dari kebijakan pendanaan dan manajemen pajak penghasilan yang ditangani oleh level pusat.”

Laba operasi ini menunjukkan hubungan antara pendapatan yang diperoleh

denagan biaya yang timbul dalam menghasilkan pendapatan tersebut. Penyajian

laba operasi ini berguna bagi pihak internal, karena dapat membantu manajemen

dalam mengukur efisiensi dari perusahaan.

2.9.3 Pengukuran Laba

Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan,

penentuan kebijakan, pembayaran deviden, pedoman investasi, pengambilan

keputisan dan unsur prediksi keuangan. Laba dapat diartikan sebagai kelebihan

pendapatan atau keuntungan yang diterima perusahaan, karena perusahaan telah

melakukan pengorbanan untuk kepentingan pihak lain. Pengukuran pendapatan

dapat dilakukan dengan cara menghitung pertumbuhan net asset pada dua periode

akuntansi yang berbeda kemudian dinilai perubahannya, cara lainnya adalah

dengan membandingkan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang

dipakai untuk menghasilkan pendapatan tersebut dalam periode akuntansi.

Menurut Hendriksen dan Van Breda yang dialihbahasakan oleh Herman Wibowo

(2000:329) konsep laba terbagi kedalam 3 tingkatan, yaitu :

“1. Tingkatan Struktural atau Sintaksis

2. Tingkat Semantik atau Interpretatif

3. Tingkat Pragmatik”

Page 32: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

Konsep laba diatas dijelaskan sebagai berikut :

1. Tingkatan Stuktural atau Sintaksis

Pengertian laba akuntansi yaitu selisih antara pendapatan yang diakui dengan

biaya yang telah dikeluarkan. Ada 2 pendekatan dalam pengukurannya, yaitu :

a. Pendekatan transaksi

Dalam pendekatan ini, laba dianggap timbul karena adanya suatu transaksi

atau hasil dari suatu transaksi yang menyebabkan perubahan nilai aktiva

atau hutang perusahaan, dalam arti transaksi ekstern sesuai dengan konsep

realisasi saat penjualan dan konsep biaya.

b. Pendekatan aktivitas

Menurut pendekatan ini, laba timbul karena adanya aktivitas atau

peristiwa-peristiwa tertentu yang telah terjadi dan bukan atas suatu

transaksi dengan berorientasi konsep pada dunia nyata.

2. Tingkat Semantik atau Interpretatif

Konsep laba akuntansi pada tingkat ini menunjukkan dua hal, yaitu :

a. Menyangkut perubahan dalam meningkatkan kemakmuran yang harus

ditunjukkan langsung pada keberhasilan perusahaan dalam menggunakan

dananya dari suatu aktivitas perusahaan untuk mencapai kas minimum

yang melebihi kas yang telah dikeluarkan.

b. Memaksimalkan laba berdasarkan kondisi khusus dari struktur pasar,

permintaan produk dan biaya masukkan di dalam pengukuran efisiensi

laba komprehensif.

3. Tingkat Pragmatik

Tingkat pengukuran ini bertitik tolak dari adanya kaitan antara informasi yang

disajikan kepada para pemakai informasi dengan perilakunya, yaitu dengan

menilai akibat-akibat dari segi ekonomi maupun psikologis terhadap berbagai

alternative. Prosedur-prosedur akuntansi dan media laporan dalam

pengambilan keputusan dihubungkan dengan laba sebagai alat prediksi.

Page 33: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

2.10 Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Biaya Operasi Terhadap

Laba Operasi

Anggaran biaya operasi merupakan pedoman kerja bagi manajemen untuk

mengelola kegiatan perusahaan demi mencapai tujuan perusahaan yaitu mencapai

laba yang optimal untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Pada dasarnya perolehan laba perusahaan akan dipengaruhi oleh faktor

pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Namun seringkali perusahaan mengalami

kesulitan dalam mengantisipasi dan mengendalikan biaya yang dikeluarkan,

karena pada kenyataannya kadang-kadang terjadi biaya yang tidak terduga yang

dapat menyebabkan realisasi biaya yang lebih besar dari biaya yang dianggarkan.

Untuk mencegah agar perusahaan tidak merugi, maka untuk mengantisipasinya

sangat dibutuhkan penganggaran biaya operasi yang dilaksanakan secara efektif

yang dapat mempengaruhi perolehan laba operasi perusahaan.

Suatu pengendalian biaya melalui anggaran merupakan salah satu faktor

selain perencanaan pendapatan perusahaan yang dapat mempengaruhi pencapaian

laba perusahaan yang diperlukan agar perusahaan dapat tetap bertahan dan

berkembang. Untuk itu anggaran biaya operasi harus disusun dengan seksama dan

akurat dengan memperhatikan berbagai faktor yang ada dan dilaksanakan oleh

semua tingkat yang ada secara lebih terpadu dan bertanggung jawab.

Anggaran biaya operasi berguna sebagai alat bantu manajemen dalam

perencanaan dan pengendalian. Anggaran biaya operasi merupakan salah satu

perencanaan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang ingun dicapai oleh

perusahaan. Anggaran sebagai pengendalian berguna untuk menghindari

pemborosan biaya atau dengan kata lain efisiensi biaya.

Pengendalian biaya operasi dapat dikatakan efektif, salah satu alat untuk

mengukur efektif tidaknya pengendalian biaya operasi dengan menggunakan

anggaran biaya operasi. Selain itu perlu didukung oleh peran serta manajer setiap

pusat pertanggungjawaban biaya.

Anggaran biaya operasi berguna sebagai pedoman agar biaya yang

sesunguhnya terjadi atau dengan kata lain realisasinya tidak melebihi jumlah yang

telah dianggarkan. Selain itu dengan adanya anggaran biaya operasi ini, maka

Page 34: PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA ...

diharapkan salah satunya dapat membantu dalam memperjelas rencana strategi

perusahaan, dan dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam penilaian kinerja

manajer.

Anggaran biaya operasi merupakan salah satu alat dalam pengendalian

manajemen. Dengan adanya pengendalian terhadap anggaran biaya operasi, maka

dapat diukur seberapa efektif biaya operasional yang terjadi antara realisasi

dengan anggarannya dan juga dapat dilihat apakah sasaran perusahaan telah

tercapai atau tidak.

Dengan adanya pengendalian biaya operasi maka akan sangat membantu

dalam mempermudah pencapaian tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh

perusahaan, karena pengendalian yang dilakukan terhadap biaya operasi, yang

diutangkan dalam anggaran biaya operasi akan membantu dalam efisiensi biaya

yang berkaitan dengan operasi perusahaan yang nantinya akan berkaitan dengan

laba.