Tiga Korban Hangus Berpelukan - ftp.unpad.ac.id fileguci berisi abu jenazah orang Belanda yang...

1
TRANSPORTASI PERAHU ERETAN: Warga menyeberang Sungai Cisadane dengan menggunakan perahu eretan di Kedaung Barat, Tangerang, Banten, Selasa (1/3). Perahu tersebut merupakan alat transportasi utama warga dalam melakukan aktivitas karena tidak adanya jembatan penghubung. MI/JHONI KRISTIAN 6 KAMIS, 3 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA M EGA POLITAN S AAT memasuki ereveld (makam kehormatan) Belanda di Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, menara Gereja Simultankerk seketika menarik perhatian. Menara setinggi 22 meter itu dihiasi simbol-simbol agama seperti bulan sabit (Islam), salib (Kristen/Katolik), bintang daud (Yahudi), dan yin dan yang. It’s the church the combination of many religion,” ujar Direktur Yayasan Makam Kehormatan Belanda Peter Steenmeijer ketika memandu Media Indonesia memasuki gereja tersebut pekan lalu. Gereja yang dicat putih itu sedang direnovasi. Direktur Teknis Yayasan Makam Kehormatan Rudy Da Costa menjelaskan renovasi dilakukan berkala demi menjaga dan melestarikan ereveld. Maintenance kami nomor satukan. Setiap minggu potong rumput. Mengecat monumen, gereja, khususnya tanda makam. Tanda makam tidak boleh kotor karena banyak peziarah mengunjungi,” ujar Rudy. Pintu masuk ke dalam gereja terdiri dari dua pintu yang dapat dibuka ke arah luar. Bagian tengah daun pintu dihias dengan besi tempa berbentuk simbol-simbol ciptaan Tuhan. Di pintu sebelah kanan dari atas sampai bawah dihiasi besi tempa berbentuk burung, binatang asal Indonesia, dan pohon. Di pintu sebelah kiri hiasannya berbentuk ikan, tumbuhan, dan buah-buahan. Di menara dipasang sebuah jam dinding dengan tulisan dalam bahasa Belanda kuno De dank van het volk ten vromen tolk, tamp ik boven de graven van die trouw aan het rood-witblauw, in stof en as hier staven’. “Artinya, suaraku akan terdengar sebagai rasa syukur dari orang-orang yang gugur dan terkubur di sini karena membela bendera Belanda,” papar Peter. Gereja Simultankerk tidak digunakan aktif sebagai tempat peribadatan, tetapi hanya untuk acara kenegaraan Belanda. Di dalam gereja terdapat salib dari kayu rel kereta. Salib tersebut disebut Salib Birma untuk mengenang orang-orang yang wafat pada saat pembuatan rel kereta Birma-Thailand. Di samping gereja terdapat tempat khusus guci abu (columbarium). Sebanyak 754 guci berisi abu jenazah orang Belanda yang dikremasi yang ditata rapi di rak. Rak tersebut menempel di tembok koridor yang atapnya ditopang pilar- pilar bulat berwarna putih. Di bangunan ini juga terdapat guci abu prajurit Belanda yang tidak dikenal. Di atas tempat guci abu dibuat ceruk dengan relief dinding bergambar seorang perempuan yang mengangkat kedua tangan. Tangan kanan memegang obor yang menyala. Di atas kepalanya tertulis teks ‘Jiwa yang telah menang’. Ini adalah moto dinas pemakaman tentara yang berada di bawah naungan Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL). Di sebelah kanan dan kiri ceruk terdapat dua jendela dari kaca timah dengan gambar yang menyimbolkan persaudaraan bangsa Indonesia dengan bangsa Belanda. (*/J-1) GEREJA: Suasana sepi di dalam gereja kuburan Belanda di Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. MI/ANGGA YUNIAR Atasi Kemacetan DKI Butuh Dukungan PEMERINTAH Provinsi (Pem- prov) DKI Jakarta tidak bisa menyelesaikan masalah trans- portasi guna mengurai kema- cetan di Ibu Kota tanpa bantuan warga dan seluruh stakeholder. Meski pemprov telah me- nyiapkan program pembenah- an transportasi di Jakarta, jika tidak ada dukungan masya- rakat, stakeholder, dan pemerin- tah pusat, masalah transportasi di DKI tidak akan selesai sam- pai tuntas. Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto di Balai Kota DKI, ke- marin, dalam Seminar Curah Pendapat untuk Mengurangi Kemacetan di DKI Jakarta. Seminar digelar terkait ren- cana pemprov dalam program mengurai kemacetan di Ibu Kota yang harus melibatkan peme- rintah pusat. Pemerintah, kata Prijanto, memiliki andil dalam penyelesaian masalah kemacet- an di Jakarta melalui program pembenahan transportasi Kota Jakarta sebagai ibu kota Negara. DPRD DKI harus ikut mendu- kung dan mengerjakan pro- gram pembenahan transportasi, sedangkan masyarakat harus menerapkan perilaku disiplin berlalu lintas dan menaati setiap rambu lalu lintas. SUMANTRI HANDOYO K EBAKARAN melan- da rumah kontrakan yang terletak di Pe- rumahan Vila Ban- dara No 6 Blok D, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, dini hari kemarin. Tiga korban yang masih sa tu keluarga tewas dalam kondisi mengenaskan. Mere- ka ditemukan berpelukan di kamar mandi. Diduga karena panik, mereka mencoba me- nyelamatkan diri dengan ma- suk ke kamar mandi. Ketiga korban itu adalah sepasang suami istri dan kepo- nakan. Mereka adalah Herman alias Acun, 45, Tuti Yunarti alias Mpok Encun, 40, dan Nike Ardianti, 12. Jenazah kor ban dilarikan ke RSUD Ta ngerang untuk keperluan visum. Berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi, kebakaran yang meluluhlantakkan rumah korban dan menghanguskan empat rumah petak lain di Kebakaran diduga disebabkan ledakan tabung gas 12 kg yang bocor di rumah korban. samping kiri dan kanan rumah korban, diawali suara ledakan yang cukup dahsyat. Akibatnya, warga sekitar kaget dan berhamburan keluar rumah. Warga bahu-membahu memadamkan api dengan cara menyiramkan air mengguna- kan peralatan seadanya. Setelah padam, warga ber- usaha masuk ke rumah yang diduga menjadi sumber ledak- an. Alangkah kagetnya mere- ka, karena saat masuk ke ruang kamar mandi, ketiga orang korban ditemukan berpelukan dengan kondisi hangus. “Kami dan warga lainnya kaget karena kondisi korban sangat memprihatinkan,” kata Edy Haryadi, pemilik kontrak- an yang tinggal bersebelahan dengan rumah petak korban. Lebih jauh Edy menjelaskan, ledakan yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB tersebut di- duga karena adanya tabung gas yang bocor di rumah kor- ban. Akibatnya, saat korban terbangun dan menyalakan listrik, api langsung menyam- bar. Solar Cemari Kepulauan Seribu TUMPAHAN solar dari kapal tongkang milik PT Pelayaran Hub Maritim Indonesia (PHMI) yang karam di sekitar perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, mulai mencemari laut. Kapal yang memuat 380 ton solar tersebut karam setelah diterjang ombak setinggi 3,5 meter Senin (28/2) lalu. Tum- pahan minyak kini mencemari laut hingga radius 3 mil laut dari lokasi kapal karam. Sejak kemarin jajaran Peme- rintah Kabupaten Kepulauan Seribu, bersama dengan Kesa- tuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjung Priok, telah turun ke lokasi guna menyedot tumpahan minyak tersebut. Tim KPLP juga melakukan pe nyelaman guna mengeta- hui sumber kebocoran kapal, untuk selanjutnya dilakukan penambalan. Kepala Suku Dinas Komu- nikasi, Informatika, dan Ke- humasan Kepulauan Seribu Agus Tri Murtoyo mengatakan kecelakaan itu meresahkan Pe- merintah Kabupaten Adminis- trasi Kepulauan Seribu. Selain mencemari air warga, insiden itu bisa berpengaruh negatif terhadap usaha menjadikan Kepulauan Seribu sebagai des- tinasi wisata bahari berstandar internasional. “Kalau dibiarkan juga bisa mencemari hingga perairan Tanjung Priok,” ujarnya. Bupati Kepulauan Seribu Ahmad Ludfi mengatakan tumpahan minyak jenis solar itu sudah mulai meluber dan mencemari perairan Kepulauan Seribu. Kalau tidak segera di- tangani, pencemaran hebat di- takutkan akan terjadi. “Ini mu- sibah bagi Kepulauan Seribu,” ungkap Lud. Ditegaskannya, pencemaran ini terjadi karena lambatnya penanganan yang dilakukan pemilik tongkang. Karena itu, bupati akan mengambil tindak- an tegas sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku. “Kalau benar-benar merusak perairan Pulau Seribu, tidak menutup kemungkinan kami akan lakukan penuntutan, ka- rena dampaknya merugikan,” tegasnya Kepala Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Tan- jung Priok, Nafri, mengata- kan saat ini pihaknya sudah melakukan tindakan notice to marine atau notem di perairan yang menjadi lokasi tenggelam- nya kapal. (*/J-2) Rasa Syukur Orang-Orang yang Gugur Makam Kehormatan Menteng Pulo (2-Habis) Saya tidak men- duga Nike akan meninggal dengan cara seperti ini.” Yanti Ibu korban yang telah mengasuh korban sejak berusia tiga tahun. Adapun Dedy Setiawan, bapak kandung korban yang bercerai dengan Yanti sejak korban berusia tiga tahun, ter- lihat tenang. “Saya tidak menduga Nike akan meninggal dengan cara seperti ini,” ucapnya. Menurut rencana, Nike akan dibawa untuk dikremasi di Dadap. Saat dimintai konfirmasi mengenai peristiwa terse- but, Kapolsek Teluk Naga Ajun Komisaris M Amar me- ngatakan, untuk memasti- kan penyebab kebakaran itu, pihaknya akan menurunkan tim Puslabfor dari Mabes Polri. “Lebih baik kita tunggu saja hasil penyelidikan tim Puslab- for,” kata Amar. (J-2) sumantri @mediaindonesia.com Tunggu lulus Sementara itu, Yanti, 34, ibu Nike Ardianti, menga- ku mendapat kabar bahwa anak, kakak perempuan serta iparnya meninggal karena ke- bakaran pada pukul 08.00 WIB. Yanti dan suaminya, Suwarna, 38, dan anak keduanya Niko, 9, yang tinggal di Bogor lang- sung bergegas menuju RSUD Tangerang. Yanti menuturkan bahwa ia sengaja menitipkan anaknya pada kakak perempuannya ka- rena Nike masih harus menye- lesaikan sekolahnya terlebih dahulu. Sementara itu, mereka sekeluarga pindah ke Bogor. “Saat kami pindah dari ru- mah petak yang terbakar itu ke Bogor, Nike sengaja tidak diajak karena ia harus menye- lesaikan sekolahnya di kelas 6,” ujarnya. Menurut rencana, setelah lulus nanti, ia baru didaftarkan masuk SMP di Bogor. Oleh karena itu, ia meminta kakak perempuannya dan iparnya untuk tinggal di rumah kon- trakan tersebut untuk menjaga Nike. Begitu melihat kondisi ke- dua saudara dan anaknya me- ninggal dengan cara mempri- hatinkan, Yanti shock berat. Sama halnya dengan Suwarna Prijanto Wakil Gubernur DKI Jakarta MI/ROMMY Masalah lain yang menjadi faktor utama guna menghi- langkan kemacetan yaitu pem- batasan penggunaan kendara- an, manajemen lalu lintas, dan penambahan jaringan jalan. Dalam konsep pola trans- portasi makro, kata Prijanto, Pemprov DKI berupaya mem- bangun sarana transportasi angkutan massal seperti mo- norel, busway, subway, angkutan sungai, serta melebarkan jalan. Pengembangan keempat trans- portasi ini diharapkan selesai tahun 2020. Kemudian Pemprov DKI juga melakukan regulasi peng- aturan lalu lintas, penertiban parkir liar, penyediaan fasilitas parkir, serta penertiban pasar dan pedagang kaki lima. Be- berapa kebijakan yang belum dilaksanakan terkendala di pemerintah pusat seperti pem- batasan kendaraan bermotor dan kutipan kemacetan atau electronic road pricing (ERP). Kedua sistem itu tidak bisa dilakukan karena belum ter- integrasi. Mengenai kelanjutan mega- proyek monorel, kata Prijanto, sudah ada kesepakatan soal pen- danaan antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI. Yaitu total biaya melanjutkan pembangun- an monorel sebesar Rp4,42 triliun atau US$496,5 juta. Anggaran itu terbagi untuk biaya pengadaan komponen infrastruktur sebesar Rp2,52 triliun atau 57% dari total kebutuhan anggaran, serta biaya komponen rolling stock sebesar Rp1,9 triliun. Pendanaan akan ditanggung pemerintah pusat dan Pemprov DKI, masing-ma- sing 50%. Adapun mass rapid transit (MRT), menurut Prijanto, se- dang disiapkan konstruksi ta- hap I (Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia) yang akan beroperasi pada 2016. Total biaya yang dibutuhkan, ung- kap Prijanto, sebesar Rp15,7 triliun, di antaranya sebanyak Rp13,1 triliun berupa pinjaman, sedangkan sisanya ditanggung pusat dan daerah. (Ssr/J-4) Tiga Korban Hangus Berpelukan

Transcript of Tiga Korban Hangus Berpelukan - ftp.unpad.ac.id fileguci berisi abu jenazah orang Belanda yang...

Page 1: Tiga Korban Hangus Berpelukan - ftp.unpad.ac.id fileguci berisi abu jenazah orang Belanda yang dikremasi yang ditata rapi di rak. Rak tersebut menempel di tembok koridor yang atapnya

TRANSPORTASI PERAHU ERETAN:

Warga menyeberang

Sungai Cisadane dengan

menggunakan perahu eretan di Kedaung Barat,

Tangerang, Banten, Selasa

(1/3). Perahu tersebut

merupakan alat transportasi

utama warga dalam melakukan

aktivitas karena tidak adanya

jembatan penghubung.

MI/JHONI KRISTIAN

6 KAMIS, 3 MARET 2011 | MEDIA INDONESIAMEGAPOLITAN

SAAT memasuki ereveld (makam kehormatan) Belanda di Menteng

Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, menara Gereja Simultankerk seketika menarik perhatian. Menara setinggi 22 meter itu dihiasi simbol-simbol agama seperti bulan sabit (Islam), salib (Kristen/Katolik), bintang daud (Yahudi), dan yin dan yang.

“It’s the church the combination of many religion,” ujar Direktur Yayasan Makam Kehormatan Belanda Peter Steenmeijer ketika memandu Media Indonesia memasuki gereja tersebut pekan lalu.

Gereja yang dicat putih itu sedang direnovasi. Direktur Teknis Yayasan Makam Kehormatan Rudy Da Costa menjelaskan renovasi dilakukan berkala demi menjaga dan melestarikan ereveld.

“Maintenance kami nomor satukan. Setiap minggu potong rumput. Mengecat monumen, gereja, khususnya tanda makam. Tanda makam tidak boleh kotor karena banyak peziarah mengunjungi,” ujar Rudy.

Pintu masuk ke dalam gereja terdiri dari dua pintu yang

dapat dibuka ke arah luar. Bagian tengah daun pintu dihias dengan besi tempa berbentuk simbol-simbol ciptaan Tuhan.

Di pintu sebelah kanan dari atas sampai bawah dihiasi besi tempa berbentuk burung, binatang asal Indonesia, dan pohon. Di pintu sebelah kiri hiasannya berbentuk ikan, tumbuhan, dan buah-buahan.

Di menara dipasang sebuah jam dinding dengan tulisan dalam bahasa Belanda kuno ‘De dank van het volk ten vromen tolk, tamp ik boven de graven van die trouw aan het rood-witblauw, in stof en as hier staven’.

“Artinya, suaraku akan terdengar sebagai rasa syukur dari orang-orang yang gugur dan terkubur di sini karena membela bendera Belanda,” papar Peter.

Gereja Simultankerk tidak digunakan aktif sebagai tempat peribadatan, tetapi hanya untuk acara kenegaraan Belanda. Di dalam gereja terdapat salib dari kayu rel kereta. Salib tersebut disebut Salib Birma untuk mengenang orang-orang yang wafat pada saat pembuatan rel kereta Birma-Thailand.

Di samping gereja terdapat

tempat khusus guci abu (columbarium). Sebanyak 754 guci berisi abu jenazah orang Belanda yang dikremasi yang ditata rapi di rak. Rak tersebut menempel di tembok koridor yang atapnya ditopang pilar-pilar bulat berwarna putih.

Di bangunan ini juga terdapat guci abu prajurit Belanda yang tidak dikenal. Di atas tempat guci abu dibuat ceruk dengan relief dinding bergambar seorang perempuan yang mengangkat kedua tangan. Tangan

kanan memegang obor yang menyala.

Di atas kepalanya tertulis teks ‘Jiwa yang telah menang’. Ini adalah moto dinas pemakaman tentara yang berada di bawah naungan Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL).

Di sebelah kanan dan kiri ceruk terdapat dua jendela dari kaca timah dengan gambar yang menyimbolkan persaudaraan bangsa Indonesia dengan bangsa Belanda. (*/J-1)

GEREJA: Suasana sepi di dalam gereja kuburan Belanda di Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

MI/ANGGA YUNIAR

Atasi KemacetanDKI Butuh Dukungan

PEMERINTAH Provinsi (Pem-prov) DKI Jakarta tidak bisa menyelesaikan masalah trans-portasi guna mengurai kema-cetan di Ibu Kota tanpa bantuan warga dan seluruh stakeholder.

Meski pemprov telah me-nyiapkan program pembenah-an transportasi di Jakarta, ji ka tidak ada dukungan masya-rakat, stakeholder, dan pemerin-tah pusat, masalah transportasi di DKI tidak akan selesai sam-pai tuntas. Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto di Balai Kota DKI, ke-marin, dalam Seminar Curah Pendapat untuk Mengurangi Kemacetan di DKI Jakarta.

Seminar digelar terkait ren-cana pemprov dalam program mengurai kemacetan di Ibu Kota yang harus melibatkan peme-rintah pusat. Pemerintah, kata Prijanto, memiliki andil dalam penyelesaian masalah kemacet-an di Jakarta melalui program pembenahan transportasi Kota Jakarta sebagai ibu kota Negara. DPRD DKI harus ikut mendu-kung dan mengerjakan pro-gram pembenahan transportasi, sedangkan masyarakat harus menerapkan perilaku disiplin berlalu lintas dan menaati setiap rambu lalu lintas.

SUMANTRI HANDOYO

KEBAKARAN melan-da rumah kontrakan yang terletak di Pe-rumahan Vila Ban-

dara No 6 Blok D, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, dini hari kemarin.

Tiga korban yang masih sa tu keluarga tewas dalam kon disi mengenaskan. Mere-ka ditemukan berpelukan di ka mar mandi. Diduga karena panik, mereka mencoba me-nyelamatkan diri dengan ma-suk ke kamar mandi.

Ketiga korban itu adalah se pasang suami istri dan kepo-nakan. Mereka adalah Herman alias Acun, 45, Tuti Yunarti alias Mpok Encun, 40, dan Nike Ardianti, 12. Jenazah kor ban dilarikan ke RSUD Ta ngerang untuk keperluan visum.

Berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi, kebakaran yang meluluhlantakkan rumah korban dan menghanguskan empat rumah petak lain di

Kebakaran diduga disebabkan ledakan tabung gas 12 kg yang bocor di rumah korban.

samping kiri dan kanan rumah korban, diawali suara ledakan yang cukup dahsyat.

Akibatnya, warga sekitar kaget dan berhamburan keluar rumah. Warga bahu-membahu memadamkan api dengan cara menyiramkan air mengguna-kan peralatan seadanya.

Setelah padam, warga ber-usaha masuk ke rumah yang diduga menjadi sumber ledak-an. Alangkah kagetnya mere-ka, karena saat masuk ke ruang kamar mandi, ketiga orang korban ditemukan berpelukan dengan kondisi hangus.

“Kami dan warga lainnya kaget karena kondisi korban sangat memprihatinkan,” kata Edy Haryadi, pemilik kontrak-an yang tinggal bersebelahan dengan rumah petak korban.

Lebih jauh Edy menjelaskan, ledakan yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB tersebut di-duga karena adanya tabung gas yang bocor di rumah kor-ban. Akibatnya, saat korban terbangun dan menyalakan listrik, api langsung menyam-bar.

Solar Cemari Kepulauan SeribuTUMPAHAN solar dari kapal tongkang milik PT Pelayaran Hub Maritim Indonesia (PHMI) yang karam di sekitar perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, mulai mencemari laut.

Kapal yang memuat 380 ton solar tersebut karam setelah diterjang ombak setinggi 3,5 meter Senin (28/2) lalu. Tum-pah an minyak kini mencemari laut hingga radius 3 mil laut da ri lokasi kapal karam.

Sejak kemarin jajaran Peme-rintah Kabupaten Kepulauan Seribu, bersama dengan Kesa-tuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjung Priok, telah

turun ke lokasi guna menyedot tumpahan minyak tersebut. Tim KPLP juga melakukan pe nyelaman guna mengeta-hui sumber kebocoran kapal, untuk selanjutnya dilakukan penambalan.

Kepala Suku Dinas Komu-nikasi, Informatika, dan Ke-humasan Kepulauan Seribu Agus Tri Murtoyo mengatakan kecelakaan itu meresahkan Pe-merintah Kabupaten Adminis-trasi Kepulauan Seribu. Selain mencemari air warga, insiden itu bisa berpengaruh negatif terhadap usaha menjadikan Kepulauan Seribu sebagai des-

tinasi wisata bahari berstandar internasional.

“Kalau dibiarkan juga bisa mencemari hingga perairan Tanjung Priok,” ujarnya.

Bupati Kepulauan Seribu Ahmad Ludfi mengatakan tum pahan minyak jenis solar itu sudah mulai meluber dan mencemari perairan Kepulauan Seribu. Kalau tidak segera di-tangani, pencemaran hebat di-takutkan akan terjadi. “Ini mu-sibah bagi Kepulauan Seribu,” ungkap Ludfi .

Ditegaskannya, pencemaran ini terjadi karena lambatnya penanganan yang dilakukan

pemilik tongkang. Karena itu, bupati akan mengambil tin dak-an tegas sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku.

“Kalau benar-benar merusak perairan Pulau Seribu, tidak me nutup kemungkinan kami akan lakukan penuntutan, ka-rena dampaknya merugikan,” tegasnya

Kepala Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Tan-jung Priok, Nafri, mengata-kan saat ini pihaknya sudah melakukan tindakan notice to marine atau notem di perairan yang menjadi lokasi tenggelam-nya kapal. (*/J-2)

Rasa Syukur Orang-Orang yang GugurMakam Kehormatan Menteng Pulo (2-Habis)

Saya tidak men-duga Nike akan

meninggal dengan cara seperti ini.”YantiIbu korban

yang telah mengasuh korban sejak berusia tiga tahun.

Adapun Dedy Setiawan, ba pak kandung korban yang bercerai dengan Yanti sejak kor ban berusia tiga tahun, ter-lihat tenang.

“Saya tidak men duga Nike akan meninggal dengan cara seperti ini,” ucapnya.

Menurut rencana, Nike akan dibawa untuk dikremasi di Dadap.

Saat dimintai konfirmasi mengenai peristiwa terse-but, Kapolsek Teluk Naga Ajun Komisaris M Amar me-ngatakan, untuk memasti-kan penyebab kebakaran itu, pihaknya akan menurunkan tim Puslabfor dari Mabes Polri.

“Lebih baik kita tunggu saja hasil penyelidikan tim Puslab-for,” kata Amar. (J-2)

[email protected]

Tunggu lulusSementara itu, Yanti, 34,

ibu Nike Ardianti, menga-ku mendapat kabar bahwa a nak, kakak perempuan serta iparnya meninggal karena ke-bakaran pada pukul 08.00 WIB. Yanti dan suaminya, Suwarna, 38, dan anak keduanya Niko, 9, yang tinggal di Bogor lang-sung bergegas menuju RSUD Tangerang.

Yanti menuturkan bahwa ia sengaja menitipkan anaknya pada kakak perempuannya ka-rena Nike masih harus menye-lesaikan sekolahnya terlebih da hulu. Sementara itu, mereka sekeluarga pindah ke Bogor.

“Saat kami pindah dari ru-mah petak yang terbakar itu ke Bogor, Nike sengaja tidak di ajak karena ia harus menye-lesaikan sekolahnya di kelas 6,” ujarnya.

Menurut rencana, setelah lulus nanti, ia baru didaftarkan masuk SMP di Bogor. Oleh ka rena itu, ia meminta kakak perempuannya dan iparnya untuk tinggal di rumah kon-trakan tersebut untuk menjaga Nike.

Begitu melihat kondisi ke-dua saudara dan anaknya me-ninggal dengan cara mempri-hatinkan, Yanti shock berat. Sa ma halnya dengan Suwarna

PrijantoWakil Gubernur DKI Jakarta

MI/ROMMY

Masalah lain yang menjadi faktor utama guna menghi-langkan kemacetan yaitu pem-batasan penggunaan kendara-an, manajemen lalu lintas, dan penambahan jaringan jalan.

Dalam konsep pola trans-portasi makro, kata Prijanto, Pemprov DKI berupaya mem-bangun sarana transportasi angkutan massal seperti mo-norel, busway, subway, angkutan sungai, serta melebarkan jalan. Pengembangan keempat trans-portasi ini diharapkan selesai tahun 2020.

Kemudian Pemprov DKI juga melakukan regulasi peng-aturan lalu lintas, penertiban parkir liar, penyediaan fasilitas parkir, serta penertiban pasar dan pedagang kaki lima. Be-berapa kebijakan yang belum dilaksanakan terkendala di

pemerintah pusat seperti pem-batasan kendaraan bermotor dan kutipan kemacetan atau electronic road pricing (ERP). Kedua sistem itu tidak bisa dilakukan karena belum ter-integrasi.

Mengenai kelanjutan mega-proyek monorel, kata Prijanto, sudah ada kesepakatan soal pen-danaan antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI. Yaitu total biaya melanjutkan pembangun-an monorel sebesar Rp4,42 triliun atau US$496,5 juta. Ang garan itu terbagi untuk bia ya pengadaan komponen infrastruktur sebesar Rp2,52 triliun atau 57% dari total kebutuhan anggaran, serta biaya komponen rolling stock sebesar Rp1,9 triliun. Pendanaan akan ditanggung pemerintah pusat dan Pemprov DKI, masing-ma-sing 50%.

Adapun mass rapid transit (MRT), menurut Prijanto, se-dang disiapkan konstruksi ta-hap I (Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia) yang akan beroperasi pada 2016. Total biaya yang dibutuhkan, ung-kap Prijanto, sebesar Rp15,7 triliun, di antaranya sebanyak Rp13,1 triliun berupa pinjaman, sedangkan sisanya ditanggung pusat dan daerah. (Ssr/J-4)

Tiga Korban Hangus Berpelukan