tidak langsung epitel yang kena virus mencemari ransum...

2
tidak langsung epitel yang kena virus mencemari ransum & air minum. BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) SUMATERA UTARA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)/(FEATI) 2011 F A R M E R E M P O W E R M E N T T H R O U G H AGRICULTURAL TECHNOLOGY & INFORMATION Nutrien Kandungan Bahan Kering, % 87-90 Protein Kasar, % 6 – 8 Serat Kasar, % 31,5 Lemak Kasar, % 1-2 Abu, % 10-16 BETN, % 25-35 Kalsium, % 0,67 Phosphor, % 0,10 Energi Kasar, Mkal/kg 3,5- 4,5 Sebelum kulit buah kakao akan dipergunakan, pastikan tanaman kakao terutama kulit buahnya tidak terkontaminasi dengan pestisida, untuk itu dapat dilakukan dengan pencucian atau direndam dalam air untuk membebaskan bahan racun yang masih tersisa di kulit buah kakao. Kulit buah kakao yang basah akan cepat mengalami pelapukan, sehingga tidak dapat digunakan dalam bentuk segar. Oleh karena itu, diperlukan pengeringan Pengeringan juga dapat mengurangi kadar theobromin pada kulit yang bersifat antinutrisi pada ternak. Kulit buah kakao yang telah dikeringkan dapat diolah menggunakan alat/mesin penggiling untuk menghasilkan tepung kulit buah kakao yang dapat disimpan dan digunakan setiap saat. . Kulit buah kakao, memiliki peran yang cukup penting dan berpotensi dalam penyediaan pakan ternak ruminansia khususnya kambing terutama pada musim kemarau. Pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan ternak dapat diberikan dalam bentuk segar maupun dalam bentuk tepung setelah diolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit buah kakao segar yang dikeringkan dengan sinar matahari kemudian digiling selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak. Kulit buah kakao adalah limbah agroindustri yang dihasilkan tanaman kakao (Theobroma cacao L.). Buah kakao terdiri dari 74 % kulit buah, 2 % plasenta dan 24 % biji. Hasil analisa proksimat kulit buah kakao mengandung 22 % protein dan 3-9 % lemak. Pakar lain menyatakan kulit buah kakao kandungan gizinya terdiri dari bahan kering (BK) 88 % protein kasar (PK) 8 %, serat kasar (SK) 40,1 % dan TDN 50,8% dan penggunaan nya oleh ternak ruminansia 30 - 40 %. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada ternak domba, bahwa penggunaan kulit buah kakao dapat digunakan sebagai substitusi suplemen sebanyak 15 % atau 5 % dari ransum. Sebelum digunakan limbah kulit buah kakao perlu difermentasikan untuk menurunkan kadar lignin yang sulit dicerna oleh hewan sekaligus meningkatkan kadar protein . Kulit buah kakao juga merupakan sumber mineral yang baik dengan kandungan abu yang relatif tinggi (10-16%). Pemberian kulit buah kakao yang telah diproses pada ternak sapi dapat meningkatkan berat badan sapi sebesar 0,9 kg/ hari. Tabel 1. Komposisi nutrisi kulit buah kako sebagai bahan pakan

Transcript of tidak langsung epitel yang kena virus mencemari ransum...

tidak langsung epitel yang kena virus

mencemari ransum & air minum.

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) SUMATERA UTARAPROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI

PERTANIAN (P3TIP)/(FEATI)

2011F A R M E R E M P O W E R M E N T T H R O U G HAGRICULTURAL TECHNOLOGY & INFORMATION

Nutrien Kandungan

Bahan Kering, % 87-90

Protein Kasar, % 6 – 8

Serat Kasar, % 31,5

Lemak Kasar, % 1-2

Abu, % 10-16

BETN, % 25-35

Kalsium, % 0,67

Phosphor, % 0,10

Energi Kasar, Mkal/kg 3,5- 4,5

Sebelum kulit buah kakao akan dipergunakan, pastikantanaman kakao terutama kulit buahnya tidakterkontaminasi dengan pestisida, untuk itu dapatdilakukan dengan pencucian atau direndam dalam airuntuk membebaskan bahan racun yang masih tersisa dikulit buah kakao.

Kulit buah kakao yang basah akan cepat mengalamipelapukan, sehingga tidak dapat digunakan dalambentuk segar. Oleh karena itu, diperlukan pengeringan

Pengeringan juga dapat mengurangi kadar theobromin

pada kulit yang bersifat antinutrisi pada ternak. Kulit

buah kakao yang telah dikeringkan dapat diolah

menggunakan alat/mesin penggiling untuk

menghasilkan tepung kulit buah kakao yang dapat

disimpan dan digunakan setiap saat. .

Kulit buah kakao, memiliki peran yang cukup penting danberpotensi dalam penyediaan pakan ternak ruminansiakhususnya kambing terutama pada musim kemarau.Pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan ternak dapatdiberikan dalam bentuk segar maupun dalam bentuk tepungsetelah diolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulitbuah kakao segar yang dikeringkan dengan sinar mataharikemudian digiling selanjutnya dapat digunakan sebagaibahan pakan ternak.

Kulit buah kakao adalah limbah agroindustri yangdihasilkan tanaman kakao (Theobroma cacao L.). Buahkakao terdiri dari 74 % kulit buah, 2 % plasenta dan 24% biji.

Hasil analisa proksimat kulit buah kakao mengandung 22% protein dan 3-9 % lemak. Pakar lain menyatakan kulitbuah kakao kandungan gizinya terdiri dari bahan kering(BK) 88 % protein kasar (PK) 8 %, serat kasar (SK) 40,1% dan TDN 50,8% dan penggunaan nya oleh ternakruminansia 30 - 40 %.

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada ternak domba,bahwa penggunaan kulit buah kakao dapat digunakansebagai substitusi suplemen sebanyak 15 % atau 5 %dari ransum.

Sebelum digunakan limbah kulit buah kakao perludifermentasikan untuk menurunkan kadar lignin yangsulit dicerna oleh hewan sekaligus meningkatkan kadarprotein .

Kulit buah kakao juga merupakan sumber mineral yangbaik dengan kandungan abu yang relatif tinggi (10-16%).

Pemberian kulit buah kakao yang telah diproses padaternak sapi dapat meningkatkan berat badan sapi sebesar0,9 kg/ hari.

Tabel 1. Komposisi nutrisi kulit buah kako sebagai bahan pakan

Tepung kulit buah kakao dapat digunakan sebagaisalah satu komponen dalam pembuatan pakan penguatatau pakan suplemen dengan dosis optimal antara 30-40% dari total berat pakan penguat yang akan dibuat.

Penggunaan melebihi 40% dapat menurunkan tingkatkecernaan pakan. Hasil penelitian menunjukkanpenggunaan tepung kulit buah kakao pada level 30 -40% dapat menghasilkan pertambahan bobot badanharian kambing antara 60-90 g/h, tergantung kepadakandungan nutrisi ransum yang diberikan.

Tepung kulit buah kakao dapat digunakan untukmengganti bahan konvensional seperti dedak danjagung, sehingga dapat menurunkan biaya pakan.Pada tabel 2 disajikan alternatif formula pakan penguatmenggunakan kulit buah kakao sebagai komponenutama.

Tabel 2. Alternatif formula pakan konsentrat (suplemen)berbasis kulit buah kakao untuk ternak kambing

• Kulit buah kakao difermentasi dengan menggunakan starbio + Urea sesuai takaran, lalu aduk sampai merata.

• Masukkan dalam karung plastik besar /terpal plastikkemudian diikat.

• Setelah 2 minggu hasil fermentasi dibongkar , keringkandengan cara diangin-anginkan,

• Setelah kering baru digiling dengan mesin penggiling tepung• Berikan pada ternak dengan cara dicampur air ditambah

konsentrat.

Untuk memanfaatkan limbah kulit kakao menjadi bahan pakanternak dengan nilai nutrisi tinggi diperlukan suatu prosespembuatan pakan ternak melalui fermentasi denganmenggunakan jamur Aspergillus niger dengan teknologipembuatan pakan ternak sebagai berikut :a. Kulit dicacah untuk memperkecil ukuranb. Difermentasi dengan larutan aspergillus niger

selama 4 – 5 hari.c. Dijemur hingga kering selama 2 – 3 hari.d. Digiling sampai menjadi tepung halus.e. Dicampur ransum

Sebelum digunakan Aspergillus niger di larutkan dengan airsteril tanpa kaporit. Seperti mata air atau air sumur yangbersih, bisa menggunakan air hujan atau sungai tetapi harusdimasak lebih dahulu, kemudian didinginkan.

Kedalam air steril yang dingin dimasukkan gula pasir, ureadan NPK kemudian dilarutkan.

Dengan fermentasi Aspergillus niger mampu meningkatkannilai nutrisi limbah dengan kandungan protein meningkatdari 9,88% menjadi 17,12%.

Kandungan serat kasar turun yakni dari 7,10% menjadi4,15%, hal ini menunjukkan bahwa aspergillus niger mampumeningkatkan niali gizi limbah kakao sebagai bahan pakanternak.

Pemberian kulit kakao sebagai pakan kambing mengurangiporsi pemeberian rumput yang harus disediakan peternakkhususnya pada pola usaha intensif (dikandangkan penuh).

Hasil penelitian usaha pola integrasi (tanaman dan ternak)menunjukan bahwa jumlah kulit kakao yang diberikanpeternak sebagai bahan pakan kambing mencapai 2 – 3kg/ekor/hari pada ternak dewasa.

BahanBaku

Formula Pakan

1 2 3

Kulit buahkakao giling

40 % 30 % 20 %

Dedak halus 56 % 66 % 76%

Urea 2,0 % 2% 2%

Garam dapur2,0 % 2% 2%

Protein kasar14,1 % 14,5% 15%

Oleh karena kandungan protein pada kulit buah kakaorelatif rendah, maka untuk meningkatkan konsentrasiprotein perlu ditambahkan urea didalam pakan sebanyak1,5-2% dari berat pakan. Dengan menggunakan berbagaibahan baku yang mudah diperoleh, dan harga yang relatifmurah sesuai kondisi setempat, maka dapat diramuberbagai formula pakan sederhana yang mengandungdosis kulit buah kakao berbeda.

Bahan dan alat :• 1 ton kulit buah kakao basah dengan kadar air 70 %,• Probiotik starbio 3 kg,• Pupuk urea 6 kg,• Terpal plastik.

• Cacah kulit buah kakao segar dengan ukuran 2 cm.• Keringkan kulit buah kakao di atas terpal plastik dengan

penyinaran matahari selama 6 jam atau sampai kadarair 70 %.

Gambar : Diagram alur integrasi kakao-kambing

Editor : SS/2011