PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH...

33
“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP., 1 PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH PERTANIAN MELALUI PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) Oleh : Khasril Atrisiandy, SP NIP : 19750323 200901 1 005 Penyuluh Pertama KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA UTARA 2015

Transcript of PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH...

Page 1: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

1

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH PERTANIAN MELALUI

PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

Oleh :

Khasril Atrisiandy, SP NIP : 19750323 200901 1 005

Penyuluh Pertama

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA UTARA

2015

Page 2: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

2

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 3 A. Latar Belakang…………………………………………………………… 3

a) Pengembangan SDM Penyuluh Pertanian……………………. 4 b) Pengertian-pengertian Teknologi Informasi…………………… 7

B. Tujuan……………………………………………………………………. 10 II. PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH PERTANIAN

MELALUI PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI…………………. 11 A. Kompetensi Penyuluh Pertanian……………………………………… 11 B. Pengembangan Kompetensi Penyuluh Pertanian………………….. 13 C. Fungsi – fungsi Penyuluhan Pertanian……………………………… 16 D. Teknologi Infomasi Dalam Penyuluhan Pertanian…………………. 17

a) Peranan TI Dalam Penyuluhan Pertanian……………………. 17 b) TI sebagai Sarana Media Penyuluhan Pertanian…………… 20 c) Manfaat TI Bagi Petani sebagai Pelaku Utama……………… 22 d) Manfaat TI bagi Petani sebagai Pelaku Utama dan

Pelaku Usaha…………………………………………………… 23 e) Peranan TI Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian

Yang Berkelanjutan……………………………………………. 25 f) Pentingnya Penguasaan Teknologi Informasi Bagi

Penyuluh Pertanian……………………………………………. 27

III. KESIMPULAN……………………………………………………………. 30 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 31

Page 3: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

3

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perubahan global, dimana sector pertanian mengalami dinamika

yang luar biasa. Tantangan kegiatan penyuluhan di lapangan semakin berat,

sehingga jika penyuluhan pertanian sebagai penyedia public goods tidak bisa

berperan dengan baik akan semakin ditinggalkan oleh penguna tradisionalnya.

Pada saat ini penyuluh lapangan swasta yang juga merupakan pelayan teknis

perusahaan sarana produksi nasional dan multinasional juga telah merambah ke

desa-desa. Dalam era baru pertanian, penyuluh lapangan dituntut memiliki

fungsi paling tidak dalam tiga hal yaitu transfer teknologi (technology transfer),

fasilitasi (facilitation) dan penasehat (advisory work). Untuk mendukung fungsi-

fungsi tersebut, penyuluh pertanian lapangan mestinya juga menguasai dan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Kondisi kemiskinan di masyarakat yang mayoritas adalah penduduk perdesaan

yang mata pencahariannya di sector pertanian masih dijadikan sebagai indicator

keberhasilan penyuluh dalam melaksanakan tugas. Belum lagi rendahnya

produktivitas padi di tingkat petani yang hanya rata-rata 5,5 ton/ha, sedangkan

hasil penelitian menunjukan 7-8 ton/ha. Banyak permasakahan dilapangan yang

semuannya seakan menjadi tanggung jawab penyuluh sebagai ujung tombak

pembangunan pertanian.

Permasalahan lain seperti perubahan iklim, diversifikasi pangan, kemandirian

petani juga tidak terlepas dari peran seorang penyuluh di lapangan. Peran ini

semakin jelas setelah komitmen pemerintah melalui Kementerian Pertanian

menetapkan kesepakatan kinerja dengan menetapkan empat Kunci Sukses,

yaitu: (1) swasembada dan swasembada berkelanjutan, (2) diversifikasi pangan,

(3) nilai tambah, daya saing dan ekspor dan (4) kesejahteraan petani. Empat

tujuan pembanguanan pertanian ini merupakan output yang harus dicapai oleh

berbagai kegiatan penyuluhan di lingkup Kementerian Pertanian.

Penyuluhan pertanian mempunyai peranan sangat strategis dalam

pembangunan pertanian, khususnya dalam mengembangkan kopentensi pelaku

Page 4: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

4

utama dan pelaku usaha di bidang pertanian. Melalui peran penyuluh

diharapkan masyarakat pertanian sebagai pelaku utama dan pelaku usaha agar

mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam

mengakses informasi, teknologi, dan sumber daya yang dimiliki sebagai upaya

untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan

kesejahteraan. Fungsi kegiatan penyuluhan pertanian salah satunya adalah

membantu pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian dalam

menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang dan

tantangan yang dihadapinya dalam mengelola sumber daya yang ada. Untuk itu

dalam mewujudkan tujuan pembangunan pertanian yang semakin berat

diperlukan penyuluh yang handal dan professional (Kartono, 2012)

a) Pengembangan SDM Penyuluh Pertanian

Model Penyuluhan Pertanian ke depan harus berorientasi kepada

Pengembangan SDM, sebagai faktor penentu dan terselenggaranya

kegiatan pembangunan. Penyuluhan Pertanian selama ini menunjukkan

hasil yang belum maksimal, karena sering mengabaikan aspek manusia,

sebagai pelaku utama dan penggerak bergulirnya roda pembangunan.

Menurut Gilley (1992) pengembangan manusia (Human Development)

adalah pemantapan keterampilan dan kompetensi, dan peningkatan

tingkah laku manusia dalam organisasi untuk kegunaan personal dan

professional (individual development), komitmen terhadap pemantapan

profesi dalam organisasi (career development), dan peningkatan

performansi agar kelembagaan bisa lebih menguntungkan, lebif efisien,

lebih efektif, dan memperbesar keuntungan (organizational development).

Menurut Rao (1996) Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan

salah satu kunci pembangunan melalui peningkatan produktivitas, dengan

pengembangan aktivitas (perencanaan, kebijakan, program, penataan

struktur dan mekanisme)

Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah bagaimana upaya

mengembangkan manusia di dalam organisasi. Lebih lanjut dia

Page 5: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

5

mendefinisikan bahwa Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah

pengorganisasian kegiatan belajar yang diatur dalam suatu organisasi

sebagai upaya peningkatan performansi dan pertumbuhan kepribadian

dengan tujuan meningkatkan kualitas pekerjaan, individu dan organisasi.

(Gilley, 1992). Senada denagan itu Lagan (1989) mendefinisikan

Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai integrasi penggunaan

pelatihan dan pengembangan, pengembangan organisasi, dan

pengembangan karir sebagai upaya peningkatan efektifitas individu,

kelompok, dan organisasi.

Pengembangan manusia (Human Development) adalah pemantapan

keterampilan dan kompetensi, dan peningkatan tingkah laku manusia

dalam organisasi untuk kegunaan personal dan professional (individual

development), komitmen terhadap pemantapan profesi dalam organisasi

(career development), dan peningkatan performansi agar organisasi bisa

lebih menguntungkan, lebif efisien, lebih efektif, dan memperbesar

keuntungan (organizational development). (Gilley,1992)

Konsepsi Sumberdaya Manusia meliputi: (a) Human Resource Utilization:

adalah bagaimana penempatan dan penggunaan SDM dalam organisasi,

(b) Human Resource Planning and Forecasting: adalah bagaimana

peramalan (fore casting) SDM masa yang akan datang dan perencanaan

dalam recruitment, seleksi, pelatihan, dan penyempurnaan karir, (c)

Human Resource Development: persiapan melalui kegiatan pembelajaran

pada pekerjaan sekarang (training) dan tugas pekerjaan yang akan datang

(development) sebagaimana juga peningkatan kemampuan individu

(education).

Misi Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah : (a) Menyediakan

pengembangan individu yang terfokus pada peningkatan performansi

sehubungan dengan tugas sekarang; (b) Menyediakan pengembangan

karir yang terfokus pada peningkatan performansi yang berhubungan

dengan tugas yang akan datang; dan (c) pengembangan organisasi yang

akan mengoptimalkan pengunaan potensi manusia dan peningkatan

Page 6: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

6

performansi manusia yang diukur melalui peningkatan kompetensi

organisasi dan keuntungan.

Menurut Lync dalam Jatnodiprodjo (1996) Pengembangan Sumber Daya

Manusia sebagai tenaga kerja (manpower development) dilakukan dengan

menyediakan peluang (opportunity) bagi tenaga kerja untuk memotivasi

mereka memiliki kemampuan sehingga berhasil menang dalam merebut

peluang. Rosenswig dalam Stolovitch (1992) menyatakan bahwa di negara

berkembang pemberdayaan dan pembangunan kapasitas lokal sebagai

tujuan akan meningkatkan performansi manusia. Keberhasilan

pemberdayaan tersebut dicerminkan oleh prinsip dasar (basic principles),

kemampuan konsultasi (consulting skills), perubahan organisasi

(organizational change) dan interfensi performansi (performance

intervention)

Gilley (1992) menjelakan bahwa ada 7 hal yang harus diramu dalam

pengelolaan Pengembangan Sumber Daya Manusia yaitu : (a) Mengetahui

program, materi, keterampilan, kebenaran dari apa yang mau diajarkan, (b)

Seorang partisipan harus hadir dengan perhatian tehadap program, materi,

subjek yang akan diikuti, (c) Bahasa yang digunakan sebagai media adalah

bahasa yang dimengerti oleh kedua belah pihak, (d) Informasi, kebenaran,

atau kemampuan menjadi ahli harus dijelaskan secara jelas sehingga

artinya dapat dimengerti, (e) Proses pengajaran (teaching process) harus

dikembangkan dengan menggunakan fikiran partisipan untuk menangkap

makna, (f) Proses pembelajaran (learning process) harus diturunkan dari

pengertian sendiri dari suatu ide baru atau kebenaran menjadi suatu

kebiasaan yang diperagakan menjadi kebiasaan baru, dan (g)

Pengembangan yang terjadi harus direfleksikan melalui pengulangan

kembali, berfikir kembali, reproduksi, dan mengaplikasikan materi,

informasi, kebenaran, atau keterampilan yang telah dikomunikasikan

Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah suatu proses

pengembangan kompetensi manusia dan menciptakan kondisi tertentu

untuk menolong orang mengaplikasikan kompetensinya bagi keuntungan

dirinya dan bagi orang lain (Rao, 1996). Pengermbangan yang dimaksud

Page 7: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

7

meliputi pengembangan fisik, intelektual, emosi, sosial, moral, politik,

spiritual dan lainnya. Pengembang ini berlangsung secara terus menerus

dan mengikuti perkembangan kebutuhan dan tantangan yang ada.

b) Pengertian-pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan

istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa

pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,

mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan

komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan

video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer

pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan

peranti genggam modern (misalnya ponsel).[1]

Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America

menjelaskan: pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi

bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi

komputasi dan telekomunikasi. Istilah dalam pengertian modern pertama

kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard

Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa

"teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan

menyebutnya teknologi informasi (TI). ". Beberapa bidang modern dan

muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web,

bioinformatika, ''Cloud Computing'', sistem informasi global, Skala besar

basis pengetahuan dan lain-lain.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi)

Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan

informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa

manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke

penerima sehingga: lebih cepat; lebih luas sebarannya; lebih lama

penyimpanannya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi)

Sering disingkat dengan TI (teknologi informasi), IT (information

technology), atau infotech. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan

Page 8: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

8

Teknologi Informasi atau dikenal juga dengan istilah Telematika.

(http://www.total.or.id/info.php?kk="teknologi_informasi")

Cukup banyak defenisi dari istilah ini, diantaranya adalah seperti yang

disampaikan oleh Williams dan Sawyer (2003). Teknologi Informasi adalah

teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur

komunikasi yang membawa data, suara ataupun video.

Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari sistem informasi

(information system). Terutama dalam tinjauan dari sudut pandang

teknologinya.

Salah satu ciri khusus dari bidang ilmu Teknologi Informasi adalah fokus

perhatian bidang ilmu tersebut yang lebih bersifat aplikatif. Bidang ilmu

teknologi informasi lebih mengarah pada pengelolaan data dan informasi

dalam sebuah enterprise (perusahaan atau organisasi kerja lainnya),

dengan pemanfaatan teknologi komputer dan komunikasi data serta lebih

menekankan pada teknik pemanfaatan perangkat-perangkat yang ada

untuk meningkatkan produktifitas kerja. Dalam perkembangannya sejalan

dengan paradigma ekonomi baru, maka teknologi informasi menjadi

senjata yang handal dalam meningkatkan komunikasi dan interaksi

enterprise dengan stake holdernya.

(http://www.trisakti.ac.id/myPageDet.asp?DataID=51)

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,

menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan

informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat

waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan

dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,

sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer

yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi

digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

(http://www.informatika.lipi.go.id/perkembangan-teknologi-informasi-di-

indonesia)

Page 9: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

9

yang dimaksud dengan teknologi informasi adalah electronic based

information technology• yang dalam ujudnya hari ini dikenal sebagai

komputer, internet, telepon rumah, telepon genggam, televisi, radio dan

lain-lain. (http://www.lppm.itb.ac.id/bp/august/2001/suplement.htm)

teknologi informasi adalah bagian dari budaya barat yang acapkali

berbenturan dengan kultur ketimuran. Masuknya akses informasi tanpa

batas dari luar akan merubah perilaku baik secara positif maupun negatif.

Dalam hal ini diperlukan filter sosial dan teknologi yang kuat untuk

menahan nilai negatif yang dibawa oleh budaya asing tersebut

(http://www.indonusa.ac.id/home/index.php?option=com_content&task=vie

w&id=850&Itemid=56)

Dalam sejarah perkembangan pendidikan, teknologi informasi adalah

bagian dari media yang digunakan untuk menyampaikan pesan ilmu pada

orang banyak, mulai dari teknologi percetakan beberapa abad yang lalu,

seperti buku yang dicetak, hingga media telekomunikasi seperti, suara

yang direkam pada kaset, video, televisi, dan CD. Perkembangan teknologi

informasi saat ini, Internet, mengarahkan sejarah teknologi pendidikan

pada alur yang baru. Layanan online dalam pendidikan baik bergelar

maupun tidak bergelar pada dasarnya adalah memberikan pelayanan

pendidikan bagi pengguna (mahasiswa) dengan menggunakan internet

sebagai media. Layanan online ini dapat terdiri dari berbagai tahapan dari

proses program pendidikan seperti: pendaftaran, test masuk, pembayaran,

perkuliahan, penugasan kasus, pembahasan kasus, ujian, penilaian,

diskusi, pengumuman, dll. Pendidikan jarak jauh dapat memanfaatkan

teknologi internet secara maksimal, dapat memberikan efektifitas dalam hal

waktu, tempat dan bahkan meningkatkan kualitas pendidikan

(http://workshopteub.brawijaya.ac.id/artikel/peran.html)

Teknologi informasi adalah bidang yang bersentuhan erat dengan

kehidupan manusia sehari-hari. Oleh karena itu penerapannya dalam

rangka penyelesaian masalah (problem solving) sering kali bersifat

komprehensif, melibatkan berbagai aspek teknologis. Bahkan dalam dunia

nyata, penerapan teknologi informasi sering kali bersentuhan dengan

Page 10: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

10

aspek-aspek non-teknologi, seperti sosial, psikologis, atau organisasional.

Situasi ini mensyaratkan para profesional teknologi informasi untuk

memiliki pengetahuan yang solid dan wawasan yang komprehensif.

Kemampuan ini hanya dapat diperoleh melalui pendidikan yang

memberikan pengetahuan tentang fondasi konseptual yang kuat dan

sekaligus kemampuan untuk berpikir secara integral

(http://www.gadjahmada.edu/new/?type=main&submenu=about&main_id=4

)

B. Tujuan

Adapun tujuan penyusunan karya tulis ini adalah : Sebagai sumbang pikiran /

gagasan, ide pendapat tentang pentingnya pengembangan profesionalisme bagi

Penyuluh Pertanian dalam hal Menguasai Teknologi Informasi yang kaitannya

TUPOKSI Penyuluh dalam menjawab tantangan di era informasi dan komunikasi

saat ini.

Page 11: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

11

II. PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH PERTANIAN MELALUI

PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI

A. Kompetensi Penyuluh Pertanian

Penyuluh pertanian, sebagai mitra kerja petani, bekerja dengan menganut

azas demokrasi, manfaat, kesetaraan, keterpaduan, keseimbangan,

keterbukaan, kerjasama, partisipatif, kemitraan, berkelanjutan, berkeadilan,

pemerataan, dan bertanggung gugat (SP3K, 2006). Menurut Mardikanto

(2009) peran/tugas penyuluh adalah edfikasi, yang merupakan akronim dari:

edukasi, diseminasi informasi/ inovasi, fasilitasi, konsultasi, supervisi,

pemantauan dan evaluasi

Singletary et all (2004) mengemukakan bahwa penyuluh pertanian

memerlukan kemampuan untuk mempraktekkan pendidikan masyarakat,

dengan mengunakan seperangkat kompetensi dasar. Shim (2006)

mengintroduksikan Model Kompetensi Penyuluh Texas, yang menjelaskan

ada 6 kompetensi utama yaitu : (a) Efektivitas Pribadi (Personal

Effctiveness), (b) Ahli Materi (Subject Matter Expertise), (c) Efektifitas

Kelembagaan (Organizational Effectiveness), (d) Mengembangkan dan

melibatkan orang lain, (f) Komunikator, dan (g) Orientasi Kegiatan.

Sebelumnya Cooper dan Graham (2001) mengidentifikasi 7 area kompetensi

penyuluh di Arkansas yaitu: (a) perencanaan, implementsi dan evaluasi

program, (b) hubungan masyarakat, (c) pengembangan personil dan

profesional, (d) hubungan staff, (e) kemampuan pribadi, (f) tanggung jawab

profesional, dan (f) budaya kerja.

Hoffmann (1999) dalam Mulder (2007) menekankan bahwa kompetensi : (a)

lebih menekankan dengan apa yang dilakukan dibanding hanya sebuah

konteks, (b) merupakan hasil dari apa yang dilakukan seseorang, bukan

gambaran proses belajar seseorang, (c) mengukur kemampuan nyata

seseorang dalam melakukan sesuatu, berdasarkan standar kinerja yang

dapat diukur dan terpercaya, dan (d) mengukur apa yang dpat dilakukan

seseorang pada titik dan waktu tertentu.

Page 12: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

12

Kompetensi merupakan kemampuan kunci atau generik yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan suatu tugas pekerjaan. Kompetensi kunci tersebut

terkandung pada setiap unit kompetensi. Tujuh kompetensi kunci adalah :

(a) Mengkomunikasikan ide dan informasi, (b) Mengumpulkan, menganalisis

dan mengorganisasai informasi, (c) Merencanakan dan mengatur kegiatan,

(d) Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok, (e) Menggunakan ide dan

teknik matematika, (f) Memecahkan persoalan/ masalah, dan (g)

Menggunakan teknologi.

Hasil kajian Nuryanto (2008) menjelaskan bahwa untuk peningkatan

kompetensi penyuluh layak dilakukan melalui (a) peningkatan efektifitas

pelatihan melalui perencanaan sesuai kebutuhan dan didukung oleh

widyaiswara yang profesional dan berkomitmen, (b) pengembangan diri

penyuluh melalui peningkatan kemandirian belajar, (c) menumbuhkan dan

mengembangkan motivasi dengan memberikan dorongan untk bekerja lebih

berprestasi, memperjelas karir, sistem penghargaan sesuai dengan prestasi.

Dalam merespon tantangan ke depan maka menurut Slamet (2001), seorang

penyuluh pertanian memerlukan kompetensi dalam beberapa hal yaitu: (a)

Menyiapkan, menyediakan dan menyajikan informasi, (b) Memenuhi

kebutuhan sasaran penyuluhan setempat, (c) Berorientasi agribisnis, (d)

Membina dan mengembangkan kelompok tani yang dinamis, (e)

Mendekatkan diri dan menghayati kebutuhan petani, (f) Komunikasi,

psikologi dan stratifikasi sosial (humanistik egaliter), (g) Profesionalisme;

tepat dan benar secara teknis, sosial, budaya dan politik, (h) Akuntabilitas;

mempertimbangkan biaya sesuai dengan hasil dan dampak, dan (i)

Memenuhi kebutuhan dan harapan petani.

Menurut Menpan (2006) Kompetensi adalah spesifikasi pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan tugas

dan pekerjaaannya sesuai dengan persyaratan dunia kerja. Kompetensi

tersebut mencakup keterampilan melaksanakan pekerjaan rutin/ task skills,

mengelola pekerjaaan/ task management skills, mengelola kemungkinan

kejadian dalam pekerjaan/ contingency management skills, mengelola

lingkungan bekerja yang berbeda /job role environment skills

Page 13: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

13

Lebih lanjut dijelaskan perlu kompetensi kunci yang merupakan kemampuan

kunci atau generik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kompetensi suatu

tugas pekerjaan. Kompetensi kunci tersebut terkandung pada setiap unit

kompetensi. Tujuh kompetensi kunci adalah : (a) Mengkomunikasikan ide

dan informasi, (b) Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasai

informasi, (c) Merencanakan dan mengatur kegiatan, (d) Bekerjasama

dengan orang lain dan kelompok, (e) Menggunakan ide dan teknik

matematika, (f) Memecahkan persoalan/ masalah, dan (g) Menggunakan

teknologi

B. Pengembangan Kompetensi Penyuluh Pertanian

Pengembangan kinerja yang terus menerus dalam satu kelembagaan selalu

menjadi isu menarik untuk diteliti, karena sangat strategis dalam

menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Bagaimana pengembangkan dan

mempertahankan keuntungan yang dimiliki dalam era persaingan yang ketat

dan kondisi yang selalu berubah, membawa konsekwensi langsung terhadap

perhatian kompetensi. Kompetensi yang dimiliki penyuluh pertanian akan

sangat berpengaruh dalam memberikan warna perubahan pada pelayanan

terhadap petani dan pembangunan pertanian di masa mendatang, karena

kompetensi akan menentukan bagaimana proses seseorang mendapatkan

pengetahuan dan teori dan perbaikan kinerja pada setap tingkatan.

Miller (1990) menjelaskan ada tiga kompetensi penting yang saling berkaitan

yaitu : (a) Kompetensi teknis (pengetahuan dan keterampilan yang

diajarkan), (b) Kompetensi profesional (pengetahuan dalam perencanaan,

penyajian dan evaluasi), dan (c) Kompetensi personal (karakteristik personal

dan perilaku yang berpengaruh terhadap proses)

Ellstrom (1997) dalam Mulder (2007) mengidentifikasi lima arti dari

kompetensi sebagai atribut individu atau kapisitas potensi untuk

menyukseskan penanganan pada situasi nyata yaitu : (a) kompetensi

sebagai kualifikasi penerimaan pegawai untuk pekerjaan tertentu, (b)

kompetensi yang digunakan bagi individu dalam menampilkan pekerjaannya,

(c) kompetensi sebagai adaptasi atau (identifikasi kompetensi melalui kinerja

untuk tugas tertentu yang tidak dapat mereka ganti atau tingkatkan),

Page 14: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

14

(d)kompetensi sebagai pengembangan (kompetensi sebagai kapaitas untuk

merefleksikan dan berbuat), dan (e) perubahan orientasi kapasitas manusia

(kompetensi sebagai pengetahuan rasional atau berdasarkan intuitif

kontekstual).

Dalam merespon tantangan ke depan maka menurut Slamet (2001), seorang

penyuluh memerlukan kompetensi dalam beberapa hal yaitu: (a)

Menyiapkan, menyediakan dan menyajikan informasi, (b) Memenuhi

kebutuhan sasaran penyuluhan setempat, (c) Berorientasi agribisnis, (d)

Membina dan mengembangkan kelompok tani yang dinamis, (e)

Mendekatkan diri dan menghayati kebutuhan petani, (f) Komunikasi,

psikologi dan stratifikasi sosial (humanistik egaliter), (g) Profesinalisme; tepat

dan benar secara teknis, sosial, budaya dan politik, (h) Akuntabilitas;

mempertimbangkan biaya sesuai dengan hasil dan dampak, dan (i)

Memenuhi kebutuhan dan harapan petani.

Mulder (2001) menjelaskan unsur unsur utama dalam pengembangan

kompetensi adalah: pendidikan dan pelatihan (diklat), penilaian kinerja,

pendiikan yang terus menerus baik di dalam maupun di luar pekerjaan,

pengembangan pribadi, pengelolaan pengetahuan, dan kepuasan

konsumen. Lebih lanjut Mulder mengidentifikasi delapan fungsi yang

berkaitan dengan strategi kompetensi yaitu : (a) strategic, dengan proses lain

seperti personal atau diklat dan kebijakan pembelajaran, (b) komunikatif,

untuk mebuat tujuan dan harapan nyata, (c)penjajaran vertikal, meluruskan

strategi organisasi dengan proses lainnya, (d) penjajaran horizontal,

sinkronisasi dari instrumen personal, (e) dynamism, konsentrasi dalam

pengembangan personil melalui profil kompetensi untuk membawa

keberlanjutan pembelajaran, (f) pengembangan, penggunaan konsep

kompetensi untuk membawa pengembangan personal pada berbagai tingkat

organisasi, (g) employability, profil kompetensi dan arahan umum dalam

proyek pembelajaran dan cara kemampuan lapangan kerja, dan (h)

peningkatan kinerja, memfasilitasi pengembangan perilaku sejalan dengan

hasrat kinerja.

Page 15: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

15

Dalam upaya mencapai kompetensi tersebut maka seorang penyuluh

profesional tidak hanya dituntut mampu menyampaikan materi penyuluhan,

tapi harus mempunyai kecakapan dalam penyiapan materi dan

penyampaiannya, sehingga sangat diperlukan kemampuan dalam

memahami peserta. Pemahaman tersebut sangat ditentukan oleh berbagai

hal, sebagai upaya mencapai hasil yang sesuai dengan harapan sasaran.

Lebih lanjut Gilley (1990) menyebutkan ada 7 hukum yang perlu diperhatikan

berkaitan dengan Pengembangan Individu (The Seven Laws of Individual

Development) yaitu (a) Berkenaan dengan Penyampai Materi (The law of

Learning Specialist), (b) Berkenaan dengan Peserta (The law of Learner), (c)

Berkenaan dengan Bahasa (The Law of Language), (d) Berkenaan dengan

Materi (The Law of the Lesson), (e) Berkenaan dengan Proses Pengajaran

(The law of Teaching Process), (f) Berkenaan dengan Proses Pembelajaran

(The Law of Learning Process), dan (g) Berkenaan dengan Pengulangan dan

Aplikasi (The Law of Review and Application).

Badan SDM Deptan (2007) menyatakan bahwa penyuluh pertanian harus

memiliki empat kompetensi, yaitu : kompetensi kepribadian, kompetensi

metodologi, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial

1) Kompetensi Kepribadian; merupakan kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa, menjadi teladan bagi sasaran penyuluhan dan berakhlak mulia.

2) Kompetensi Metodologi; meliputi pemahaman terhadap sasaran

penyuluhan, perencanaan, dan pelaksananan pembelajaran, evaluasi hasil

belajar, dan pengembangan sasaran untuk mengaktualisasikan berbagai

kompetensi yang dimiliki.

3) Kompetensi Profesional; merupakan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum

penyuluhan dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta

penguasaan struktur dan metodologi keilmuannya.

4) Kompetensi Sosial; merupakan kemampuan penyuluh untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sasaran, sesama

penyuluh, peneliti, dan pemangku kebijakan.

Page 16: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

16

Pada tahun 1988 the International Board of Standards for Training

Performance and Instructon mempublikasikasikan ada 14 kompetensi yang

perlu dimiliki yaitu:

1) Menganalisa informasi tentang materi pembelajaran

2) Menyiapkan kebutuhan pembelajaran

3) MenyIapkan dan mengatur kepercayaan penyampaian materi

4) Mengelola lingkungan pembelajaran

5) Meragakan kemampuan komunikasi yang efektif

6) Meragakan kemampuan presentasi yang efektif

7) Meragakan kemampuan dan teknik bertanya yang efektif

8) Menanggapi dengan apresiasi terhadap kebutuhan peserta untuk

mengklarifikasi umpan balik

9) Menggerakkan dan memberikan memotivasi

10) Menggunakan metoda yang tepat

11) Menggunakan media dengan efektif

12) Mengevaluasi performansi peserta

13) Mengevaluasi proses pembelajaran

14) Melaporkan informasi evaluasi

C. Fungsi – fungsi Penyuluhan Pertanian

1) Penyuluhan berfungsi memberikan jalan kepada petani untuk

mendapatkan kebutuhan informasi tentang cara bertani atau teknologi

baru untuk meningkatkan produksi, pendapatan dan kesejahteraannya.

Dengan demikian fungsi penyuluh adalah menimbulkankesadaran

kepada petani agar dengan kemauan sendiri dapat memenuhi

kebutuhan tersebut.

2) Penyuluhan berfungsi menjembatani kesenjangan antara praktek yang

harus atau biasa dijalankan oleh petani dengan pengetahuan dan

teknologi yang selalu berkembang yang menjadi kebutuhan petani

tersebut. Penyuluh pertanian akan membimbing petani dengan

Page 17: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

17

pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang untuk diterapkan

kepada petani dalam usaha taninya. Sebaliknya jika petani mempunyai

masalah yang memerlukan pemecahan para ahli, seperti kegagalan

panen akibat serangan hama/keadaan tanahnya dapat disampaikan

kepada para ahli. Hubungan antara petani dan para ahli dapat

dijembatani oleh penyuluh yang secara langsung dapat menemukan

dan menginvertarisasi serta membawa masalah tersebut sehingga

pemecahannya dapat dilakukan oleh para ahli.

3) Penyuluhan berfungsi sebagai penyampai, pengusaha dan penyesuai

program nasional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh petani dan

sebaliknya pemerintah dapat memperhatikan keinginan petani seperti

peningkatan produksi. Sehingga pemerintah dapat membantu program

tersebut dengan pengadaan saprodi dll.

4) Penyuluhan berfungsi memberikan pendidikan dan bimbingan yang

kontinyu kepada petani, berarti penyuluhan tidak akan berhenti karena

yang diinginkan adalah pertanianyang baik, maju serta tangguh sesuai

dengan perkembangan zaman.

D. Teknologi Informasi Dalam Penyuluhan Pertanian

a) Peranan TI Dalam Penyuluhan Pertanian

Pertanian merupakan sebuah sektor yang memilki peranan cukup penting

dalam kehidupan manusia. Karena inilah yang menjadi dasar dalam

penyediaan sandang, pangan, dan papan dalam

menjalankan kehidupan. Selain itu di Indonesia sendiri sektor

pertanianlah yang menjadi sektor andalan dan menjadi tumpuan

kehidupan masyarakat pada umumnya, karena Indonesia merupakan

negara agraris, akibatnya banyak masyarakat Indonesia yang berprofesi

sebagai petani.

Akan tetapi pengelolaan usaha tani di Indonesia itu masih bersifat

tradisional, dan belum menggunakan teknologi yang tinggi. Akibatnya hal

itu berdampak pada rendahnya produktivitas usaha tani yang dihasilkan.

apalagi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, otomatis

Page 18: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

18

kebutuhan terhadap sektor pertanian dan tuntutan terhadap kebutuhan

sandang, pangan, papan pun semakin meningkat, terlebih lagi kebutuhan

akan pangan, karena jika tidak ada pangan, masyarakat tidak akan dapat

hidup dan bagus tidaknya ketahanan pangan suatu negara itu dapat

menjadi indikator keberhasilan suatu negara.

Memasuki era perdagangan bebas dan tren desentralisasi, pembangunan

pertanian menghadapi berbagai tantangan, yaitu pemenuhan kecukupan

pangan, peningkatan kesejahteraan petani, serta penyediaan lapangan

kerja melalui pengembangan usaha dan sistem agribisnis berdaya

saing. Untuk memenuhi tuntutan yang semakin besar terhadap sektor

pertanian khusunya pangan, maka diperlukan adanya upaya

pengembangan di berbagai sisi, termasuk pengembangan teknologi,

sistem manajemen usaha tani, dan lain-lain.

Pengembangan teknologi sangat berpengaruh sekali untuk menghasilkan

efek-efek yang sinergis dalam menumbuhkan pertanian. Misalnya untuk

membantu para petani indonesia yang mengolah lahannya dengan cara-

cara tradisional dan belum menggunakan teknologi yang tinggi, para

peneliti ini harus mencari cara apa dan teknologi informasi komunikasi

apa yang cocok diterapkan dalam pertanian di masyarakat indonesia ini,

sehingga nantinya akan meningkatkan produktivitas dan daya saing

mereka.intinya para peneliti maupun yang bergelut dalam bidang

pertanian dapat menciptakan suatu teknlogi informasi dan komunikasi

untuk bidang pertanian (informatika pertanian), yang dapat digunakan

secara bersama meningkatkan kompetensi dan kemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi bagi pengembangan bidang pertanian dalam

arti luas di Indonesia.

( http://pertanianbutuhkomunikasi.blogspot.com/2011/06/peran-teknologi-

informasi-dan.html )

Dengan demikian, untuk mengelola usaha taninya dengan baik, petani

memerlukan berbagai sumber informasi, antara lain : kebijakan

pemerintah; hasil penelitian dari berbagai disiplin ilmu; pengalaman

petani lain; dan informasi terkini mengenai prospek pasar yang berkaitan

Page 19: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

19

dengan sarana produksi dan produk pertanian. Sistem pengetahuan dan

informasi pertanian tersebut dapat berperan dalam membantu petani

dengan melibatkannya secara langsung terhadap sejumlah besar

kesempatan, sehingga mampu memilih kesempatan yang sesuai dengan

situasi dan kondisi faktual di lapangan. Perkembangan jejaring pertukaran

informasi di antara pelaku yang terkait merupakan aspek penting untuk

mewujudkan sistem pengetahuan dan informasi pertanian.

Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi serta peran aktif

berbagai institusi pemerintahan maupun nonpemerintahan (swasta dan

LSM) dan masyarakat jaringan informasi bidang pertanian di tingkat

petani diharapkan dapat diwujudkan. Akan tetapi para petani di indonesia

sering sekali untuk mengakses teknologi yang ada yang telah

dikembangkan oleh berbagai peneliti. Oleh karena itu disini diperlukan

adanya peran penyuluh pertanian yang dapat mensoailisasikan tentang

penggunaan teknologi yang dapat membatu dalam pengelolaan usaha

tani mereka sehingga nantinya akan menciptakan suatu usaha tani yang

lebih produktif dan efisien.

Oleh karena itu diperlukan tenaga penyuluh yang benar-benat kompeten

untuk membantu menerpakan dan mengaplikasikan penggunaan

teknologi ke para petani. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan

multimedia yang begitu cepat maka akan berdampak pada peningkatan

terhadap kualitas sumber daya tenaga penyuluh. Penyuluh pertanian

dituntut untuk memahami teknologi informasi dan komunikasi selain dari

ilmu-ilmu mengenai pertanian. Oleh sebab itu para penyuluh juga harus

mampu mengaplikasikan teknologi informasi sebelum mereka melakukan

penyuluhan-penyuluhan.

(http://pertanianbutuhkomunikasi.blogspot.com/2011/06/peran-teknologi-

informasi-dan.html)

Sehingga pada akhirnya Penyuluhan berfungsi untuk menjembatani

kesenjangan antara praktek yang harus atau biasa dijalankan oleh petani

dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang yang

menjadi kebutuhan petani tersebut. Penyuluh pertanian akan

Page 20: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

20

membimbing petani dengan pengetahuan dan teknologi yang sedang

berkembang untuk diterapkan kepada petani dalam usaha taninya.

Sebaliknya jika petani mempunyai masalah yang memerlukan

pemecahan para ahli, seperti kegagalan panen akibat serangan hama/

keadaan tanahnya dapat disampaikan kepada para ahli melalui penyuluh.

Jadi, hubungan antara petani dan para ahli dapat dijembatani oleh

penyuluh yang secara langsung dapat menemukan dan menginvertarisasi

serta membawa masalah tersebut sehingga pemecahannya dapat

dilakukan oleh para ahli. Jadi, peran penyuluh pertanian disini sangat

penting bagi petani dalam mengembangkan usaha taninya.selain

membawa teknologi informasi kepada para petani yang dapat digunakan

untuk meningkatkan kulaitas usaha taninya, juga dapat dijadikan sebagai

media komunikasi antara pemerintah dan petani

(http://pertanianbutuhkomunikasi.blogspot.com/2011/06/peran-teknologi-

informasi-dan.html)

Teknologi informasi sangat penting peranannya dalam penyuluhan, yaitu :

1) Penggunaan teknologi informasi (TI) dalam dunia penyuluhan

pertanian adalah untuk menyampaikan informasi secara langsung dan

pengetahuan yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam membuat keputusan

sehingga dengan menggunakan teknogi informasi yang ada seperti

saaat ini para petani mudah untuk menerima informasi-informasi yang

diberikan oleh para penyuluh.

2) Dengan menggunakan teknologi informasi dalam penyuluhan dapat

membantu menyelaraskan antara hasil pertanian dan kebutuhan

pasar, serta menuju tercapainya perbaikan kualitas, produktifitas, dan

meningkatkan pendeteksian harga.

(http://devy-kurniawaty.blogspot.com/2009/01/peran-teknologi-informsi-

dalam.html)

b) TI Sebagai Sarana Media Penyuluhan Pertanian

Page 21: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

21

Teknologi informasi akan semakin penting peranannya dalam

mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Meskipun

biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastuktur Nasional TIK

besar, tetapi kerugian bila tidak melakukannya akan jauh lebih besar

lagi.

Selain memberikan informasi, teknologi informasi juga dapat

membantu jalannya penyuluhan pertanian. Karena pada zaman

sekarang tidak ada kegiatan yang tidak menggunakan teknologi

walaupun teknologi hanya sekedar mencari informasi untuk diri sendiri

ataupun mencari informasi yang akan disampaikan kepada

masyarakat.

Sejak menggunakan teknologi sebagai media informasi bagi petani,

aktivitas penyuluhan pertanian menjadi berubah. Selain dari informasi

yang disampaikan menarik yang dapat menumbuhkan motivasi juga

kegiatan banyak dilakukan langsung oleh petani itu sendiri sehingga

menimbulkan kedisiplinan terhadap diri petani itu sendiri.

Kita perlu menentukan prioritas penerapan tekologi informasi di bidang

pertanian agar memberikan hasil yang maksimal. Kita juga perlu

membangun kemampuan untuk mengadaptasi, memelihara,

melakukan penyesuaian dan mengkonfigurasi ulang solusi TIK yang

ada agar menjawab kebutuhan di bidang pertanian.

Seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya petani dan pelaku

pertanian serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta

pertimbangan efektivitas dan efisiensi penyeberluasan informasi, salah

satu solusi ditawarkan dalam rangka mengatasi persoalan transfer

teknologi dan pengetahuan pertanian adalah pemanfaatan information

and communication technologies (ICTs) yang untuk penyuluhan

pertanian dikenal dengan sebutan “cyber extension” yang merupakan

penggunaan jaringan on-line, computer dan digital interactive

multimedia untuk memfasilitasi diseminasi teknologi pertanian. Model

ini dipandang sangat strategis karena mampu meningkatkan akses

Page 22: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

22

informasi bagi petani, petugas penyuluh, peneliti baik di lembaga

penelitian maupun maupun di universitas serta para manajer

penyuluhan. Selain menggunakan “cyber extension” penyuluhan

pertanian saat ini juga menggunakan multiple information system bagi

masyarakat pedesaan untuk mendukung usaha dan bisnis pertanian

serta perbaikan ekonomi rumahtangga pedesaan.

Dengan adanya teknologi yang digunakan dalam penyuluhan pertanian

diharapkan dapat meningkatkan layanan penyuluhan pada aktivitas

petani dalam menyediakan inovasi pertanian yang semakin advance

dan membantu petugas penyuluhan pertanian dengan memainkan

peran yang mengkoordinasi unsur pertanian di daerah agar dapat

menjalin kerjasama dengan pihak-pihak atau otoritas terkait.

c) Manfaat TI bagi Petani sebagai Pelaku Utama

Betapa berpengaruhnya teknologi informasi dan komunikasi yang

dikembangkan didalam bidang pertanian khususnya supaya

mepermudah proses berjalannya pertanian dan meningkatkan hasil

yang bekualitas. Petani kini tidak lagi terpuruk kedalam

keterbelakangan dalam pembangunan pertanian dunia, tetapi petani

bisa menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mewujudkan pembangunan pertanian yang berkualitas dan modern.

Begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi dari berbagai aspek. Dalam dunia

pertanian, teknologi informasi memberikan banyak manfaat yang

sangat membantu dalam terbantuknya proses pembangunan

pertanian. Harapan masyarakat luas dalam memenuhi kebutuhan

pangan dapat terbantu dengan adanya teknologi informasi dan

komunikasi dalam pertanian.

Dengan ini salah satu tujuan Negara Indonesia yaitu “Memajukan

kesejahteraan umum” akan terealisasikan dengan masyarakat yang

adil dan makmur. Kebutuhan pangan dapat terpenuhi dan

Page 23: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

23

berkembangnya sektor pertanian di Indonesia. Indonesia sebagai

Negara agrari bisa menjadi panutan bagi Negara – Negara lain.

Harapannya teknologi informasi dan komunikasi ini dapat digunakan

oleh sebanyak mungkin petani Indonesia atau bahkan para petani di

dunia agar produktivitas tani mereka meningkat, dan dijadikan sebagai

alat pengembangan pertanian, demikian pula untuk kesejahteraan

hidupnya.

d) Manfaat TI Bagi Petani Sebagai Pelaku Utama dan Pelaku Usaha

Dalam dunia pertanian komunikasi sangatlah penting dalam

membentuk jaringan antar petani maupun antar instansi yang

mendukung pembangunan pertanian.Masalah produksi komoditas

pertanian yang sama antar daerah yang menjadikan mutu harga dari

komoditas hasil pertanian tersebut kini tidak lagi menjadi masalah

karena adanya komunikasi yang terjalin antar petani di daerah lain.

Sehingga petani dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam

pengelolaan lahan pertaniannya. Begitu pun juga dengan masalah-

masalah lain yang dapat di atasi dengan berkomunikasi antar satu

dengan yang lainnya.Maka dari itu, untuk mengelola usaha taninya,

para petani memerlukan berbagai informasi di bidang pertanian,

seperti: kebijakan pemerintah, hasil penelitian dari berbagai disiplin

ilmu, pengalaman petani lain, serta informasi terkini mengenai prospek

pasar yang berkaitan dengan sarana produksi dan produk pertanian.

Sumber-sumber informasi tersebut bisa mereka dapatkan salah

satunya dengan mengakses internet.

Dengan mengakses internet,para petani bisa mendapatkan berbagai

informasi mengenai pertanian. Tidak hanya itu, mereka juga dapat

mengetahui informasi terkini mengenai prospek pasar internasional

yang berhubungan dengan sarana produksi dan produk pertanian.

Namun, pemerintah wajib pula unutk memberikan penyuluhan kepada

para petani dalam mewujudkan produksi serta produk-produk

pertanian yang berkualitas.

Page 24: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

24

Di dalam internet terdapat banyak sekali informasi-informasi yang

tersedia. Baik dari berita, artikel, dan masih banyak lagi. Informasi

yang tersedia berasal dari banyak sumber yang berbeda-beda. Begitu

juga informasi tentang pertanian. Banyak informasi-informasi yang

sudah tersedia di dunia maya ini. Internet memberikan infomasi

kepada petani tentang cara penanaman, pemupukan, pemeliharaan

tanaman dan hewan, ramalan iklim, irigasi dan harga pasaran. Internet

juga membantu petani dalam kooperasi.

Internet memberi informasi kepada para petani dalam pemeliharaan

tanaman dan hewan, pemberian pupuk, irigasi, ramalan cuaca dan

harga pasaran. Manfaat internet menguntungkan para petani dalam hal

kegiatan advokasi dan kooperasi.

Internet juga bermanfaat untuk mengkoordinasikan penanaman agar

selalu ada persediaan di pasar, lebih teratur dan harga jual normal.

Jika para petani memerlukan informasi khusus yang tidak dapat segera

dilayani para petugas penyuluhan pertanian, maka mereka bisa

mendapatkan informasi tersebut dari internet.

Teknologi Informasi juga berperan terhadap pemasaran hasil

pertanian, berbagai macam bisnis saai ini sudah semakin adaptif

terhadap kemajuan teknologi informasi. Pola bisnis konvensional

sudah tidak terlalu sering dilakukan dan cenderung bergerak ke arah

bisnis dengan memasarkan produknya ke dunia maya seperti

pemasaran melalui media web, transaksi online, bahkan pemasaran

melalui jejaring sosial. Pemasaran produk pertanian melalui internet

tentunya lebih ekonomis daripada secara konvensional. Para petani

dapat dengan mudah mengetahui kebutuhan pasar. Petani dapat

mengkoordinasikan penanaman sehingga ketersediaan di pasar selalu

ada dan stabil serta harga jual normal. Dengan berkomunikasi secara

cepat, petani dapat menjual hasil pertaniannya secara cepat pula.

Page 25: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

25

Permintaan terhadap produk-produk pertanian tidak akan pernah

berhenti selagi manusia masih membutuhkan pangan, dan akan

semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang

semakin meningkat pula.Di negara-negara maju seperti Amerika

Serikat, Jepang, dan Korea sudah banyak petani-petani yang

memasdarkan hasil pertaniannya melalui internet. Mereka dapat

memantau pemasaran melalui website yang khusus dibuat untuk

proses jual beli. Mereka dengan mudah memasarkan hasil

pertaniannya ke seluruh dunia dan biasa melakukan transaksi dengan

cara transfer, maka sangat canggih, praktis, dan tentunya lebih

ekonomis, serta efisien. Tak hanya untuk produksi. Ponsel, tanpa

dukungan koneksi internet sekalipun, juga bisa digunakan untuk

memudahkan petani memasarkan hasil pertanian.

e) Peranan TI dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Indonesia

yang Berkelanjutan

Indonesia merupakan Negara agraris dengan sumber daya alam yang

tinggi, sehingga potensi pertanian di Indonesia sangat mendukung.

Indonesia juga terbentang pada garis khatulistiwa yang memiliki iklim

tropis, kelimpahan sinar matahari yang cukup, tingkat kelembaban

udara yang ideal, serta budaya masyarakat yang mencintai

keanekaragaman hayati. Indonesia pun menjadi lirikan bagi negara-

negara asing terutama pada sektor pertanian.

Pertanian merupakan sebuah sektor yang memiliki peranan penting

dalam kehidupan manusia. Karena inilah yang menjadi dasar penyedia

sandang, pangan, dan papan dalam menjalankan kehidupan. Selain itu

di Indonesia, sektor pertanian menjadi tumpuan kehidupan masyarakat

pada umumnya, karena Indonesia merupakan negara agraris.

Akibatnya banyak warga negara Indonesia yang berprofesi sebagai

petani.

Page 26: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

26

Dalam sektor pertanian ini, peran teknologi sangat diperlukan untuk

keberhasilan produktivitas usaha tani yang dihasilkan. Apalagi seiring

bertambahnya jumlah penduduk, ototmatis kebutuhan akan sandang,

pangan, dan papan akan semakin meningkat. Terlebih kebutuhan akan

pangan. Sebab tanpa pangan, masyarakat tidak akan dapat hidup.

Serta bagus tidaknya ketahanan pangan suatu negara itu dapat

menjadi indikator keberhasilan suatu negara. Hal ini membuat dunia

pertanian harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan

pangan dunia tersebut. Tahap demi tahap dilakukan supaya produksi

yang dihasilkan dapat memuaskan.

Pada saat ini penguasaan terhadap teknologi informasi semakin

menguat. Kini teknologi informasi merupakan hal mutlak yang tidak

bisa ditawar lagi. teknologi informasi diyakini sebagai alat pengubah

untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari

dan selanjutnya memperoleh manfaat yang sangat banyak dari

teknologi informasi. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki

peranan penting dalam mewujudkan pertanian yang modern secara

tepat waktu.

Teknologi informasi mempunyai peranan yang vital dalam segala

bidang, salah satunya pada bidang pertanian. Maka dengan

memanfaatkan teknologi informasi dengan baik maka pertanian di

Indonesia akan lebih maju.

Dunia pertanian pada zaman sekarang bergantung pada teknologi

informasi baik dalam bentuk apapun. Petani Indonesia membutuhkan

informasi yang berkaitan dengan dunia pertanian. Informasi-informasi

tersebut dapat di peroleh dengan mudahnya pada era informasi ini

melalui media-media yang sudah tersebar di masyarakat luas.

Informasi-informasi hasil penelitian dan inovasi dalam bidang pertanian

membantu upaya peningkatan produksi komoditas pertanian, sehingga

tercapailah pembangunan pertanian yang diharapkan. Informasi dan

Page 27: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

27

pengetahuan tentang pertanian akan menjadi pemicu dalam

menciptakan peluang untuk pembangunan pertanian dan ekonomi

sehingga terjadi pengurangan angka kemiskinan. Teknologi informasi

dan komunikasi membantu memberikan informasi yang relevan dan

tepat waktu sehingga memudahkan petani untuk mengambil keputusan

dalam sebuah peluang dan menghasilkan produk yang maksimal.

Sekarang kita berada pada era informasi dimana semua informasi

apapun dapat kita peroleh dengan mudah melalui media-media

pendukung informasi seperti internet, televisi, media cetak, dan lain-

lain. Dalam hal ini dunia pertanian pun menggunakan teknologi

informasi untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian

berkelanjutan.

f) Pentingnya Penguasaan TI bagi Penyuluh Pertanian

Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian

seyogyanya mampu menjembatani antara layanan informasi melalui

media on-line yang dikembangkan oleh kementrian pertanian dengan

petani sebagai pengguna teknologi, dengan demikian kehadiran

Cybex.go.id (Cyber extension), http://katam.litbang.pertanian.go.id/ (

Informasi tentang kalender tanam terpadu ) ,

http://webapps.irri.org/id/lkp/ (informasi tentang PHSL / Pemupukan

Hara Spesifik Lokasi Padi Sawah) , semestinya disikapi sebagai

tantangan baru bagi penyuluh pertanian untuk menguasai keterampilan

computer dan memanfaatkan internet. Sangat ironis apabila sampai

terjadi pelaku utama dan pelaku usaha sebagai sasaran penyuluhan

sudah memanfaatkan dan bahkan mengelola layanan on-line,

sedangkan penyuluh pertaniannya masih asing dengan dunia internet.

Mengacu pada PERMENPAN NOMOR: PER/02/MENPAN/2/2008,

Pasal 8, penyuluhan pertanian melalui website, merupakan salah satu

tugas penyuluh pertanian terutama bagi penyuluh pertanian yang telah

menyandang jabatan fungsional sebagai Penyuluh Pertanian Ahli. Jadi

Page 28: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

28

dalam hal pemanfaatan media on-line tugas penyuluh adalah

mengelola informasi melalui media on line bukan hanya sekedar

memanfaatkan informasi dari media on line.

Selain keterampilan dasar computer, pengelolaan informasi melalui

media on-line membutuhkan keterampilan yang memadai diantaranya

pengetahuan tentang peralatan koneksi internet, cara membuat

website/blog, cara posting, editing, cara mempercantik tampilan

website/bog dan keterampilan-keterampilan lain yang berdasar pada

preferensi pembuat dan terutama preferensi pemanfaat layanan.

Sepintas keterampilan yang diperlukan seperti sulit dipelajari,

kenyataanya semua dapat dipelajari sendiri. Namun proses pelatihan

untuk mumpuni dalam menguasai teknologi ini juga perlu diikuti

(http://tatangkostaman.blogspot.com/2011/03/cyber-extension-

tantangan-baru-penyuluh.html)

Teknologi Informasi adalah suatu hal yang berhubungan dengan

pengetahuan yang didapat manusia untuk memahami dan memberikan

informasi dengan menggunakan teknologi yang ada sehingga

prosesnya menjadi lebih cepat, luas, dll. Selain itu teknologi Informasi

merupakan suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan

data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut

dalam batas – batas ruang dan waktu.

Pentingnya penguasaan Teknologi Informasi bagi Penyuluh Pertanian,

karena selain memberikan informasi, teknologi informasi juga sangat

membantu jalannya penyuluhan pertanian. Karena pada zaman

sekarang tidak ada kegiatan yang tidak menggunakan teknologi

walaupun hanya sekedar mencari informasi untuk diri sendiri ataupun

mencari informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.

Sejak menggunakan teknologi sebagai media informasi bagi petani,

aktivitas penyuluhan pertanian menajdi berubah. Selain dari informasi

yang disampaikan menarik yang dapat menumbuhkan motivasi juga

kegiatan banyak dilakukan langsung oleh petani itu sendiri sehingga

menimbulkan kedisiplinan terhadap diri petani itu sendiri.

Page 29: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

29

Seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya petani dan pelaku

pertanian serta kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi serta

pertimbangan efektivitas dan efisiensi penyebarluasan informasi, salah

satu solusi yang ditawarkan dalam rangka mengatasi persoalan

transfer teknologi dan pengetahuan pertanian adalah pemanfaatan

information and communication technologies (ICTs) yang untuk

penyuluhan pertanian dikenal dengan sebutan “cyber extension” yang

merupakan penggunaan jaringan on-line, computer dan digital

interactive multimedia untuk memfasilitasi diseminasi teknologi

pertanian.

Model ini dipandang sangat strategis karena mampu meningkatkan

akses informasi bagi petani, petugas penyuluh, peneliti baik di lembaga

penelitian maupun di universitas serta para manajer penyuluhan.

Selain menggunakan “cyber extension” penyuluhan pertanian saat ini

juga menggunakan multiple information system bagi masyarakat

pedesaan untuk mendukung usaha dan bisnis pertanian serta

perbaikan ekonomi rumah tangga masyarakat pedesaan. yan

digunakan seperti Multiple communication systemtelephone, wireless

information system, off-talk communication, FAX, CATV, personal

computer communication, video tex, satellite communication system,

internet (EI-net), television telephone system.

Pentingnya penguasaan Teknologi Informas bagi seorang penyuluh,

karena TI merupakan salah satu sarana yang pemanfaatannya dalam

penyuluhan pertanian diharapkan dapat meningkatkan layanan

penyuluhan pada aktivitas petani dalam menyediakan inovasi

pertanian yang semakin advance dan membantu petugas penyuluhan

pertanian dalam memainkan peran yang mengkoordinasi unsur

pertanian di daerah agar dapat menjalin kerjasama denganpihak-pihak

atau otoritas terkait.

Satu hal vital terkait dengan penyuluhan yang juga perlu mendapatkan

fokus perhatian dari pemerintah baik pusat maupun daerah dalam

memberikan layanan penyuluhan adalah menumbuhkan dan

Page 30: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

30

membangun kolaborasi antara lembaga pemerintah (penyuluhan dan

penelitian), pihak swasta dan universitas agar penyuluhan pertanian di

Indonesia dapat berkembang dengan baik dan petani dapat

merasakan manfaat dari kegiatan penyuluhan pertanian.

(http://rahmi-rossanti.blogspot.com/2009/01/peran-teknologi-informasi-

dalam.html)

Page 31: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

31

III. KESIMPULAN

Seorang penyuluh profesional tidak hanya dituntut mampu menyampaikan materi

penyuluhan, tapi harus mempunyai kecakapan dalam penyiapan materi dan

penyampaiannya.

Untuk mengelola usaha taninya dengan baik, petani memerlukan berbagai

sumber informasi, antara lain : kebijakan pemerintah; hasil penelitian dari

berbagai disiplin ilmu; pengalaman petani lain; dan informasi terkini mengenai

prospek pasar yang berkaitan dengan sarana produksi dan produk pertanian

yang kesemuanya itu akan terakomodir apabila ada penguasaan IPTEK dan

Teknologi Informasi.

Penyuluh Pertanian sebagai agen perubahan harus bisa berfungsi juga sebagai

fasilitator dalam perubahan Sikap petani sebagai pelaku utama dan sekaligus

pelaku usaha dalam hal menyampaikan informasi apapun yang berkaitan dengan

pertanian melalui Teknologi informasi, untuk itu terlebih dahulu seorang Penyuluh

sebelumnya harus bisa dan mampu menguasai Teknologi informasi.

Begitu cepatnya arus perubahan dan tingginya teknologi saat ini, sumber

informasi yang didapatkan tidak hanya dari media cetak ataupun audio visual,

peranan teknologi informasi melalui internet adalah saalah satu media sarana

informasi dan pembelajaran bagi petani dan penyuluh untuk lebih meningkatkan

kapasitas dan kapabilitasnya agar pembangunan pertanian dapat seperti apa

yang diharapkan.

Perlunya Penyuluh secara kontinyu dan berkelanjutan mengikuti pelatihan

ataupun diklat yang berkaitan dengan Teknologi Informasi, yang bukan hanya

sekedar menambah wawasan tetapi diharapkan juga seorang penyuluh harus

mampu menguasai informasi teknologi yang aplikatif, mudah diterapkan dan

tentunya dapat dengan mudah diakses oleh end user dalam hal ini petani

sebagai seorang pelaku utama dan pelaku usaha.

Teknologi Informasi harus dikuasai oleh seorang penyuluh, sebagai salah satu

bentuk pengembangan diri penyuluh dalam menghadapi tantangan di era

globalisasi dan era informasi komunikasi saat ini untuk menjadi Penyuluh yang

Kompeten dan professional dalam menjawab tantangan pembangunan pertanian

yang berkelanjutan.

Page 32: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

32

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan SDM Pertanian, Deptan. 2007. Model Pengembangan

Program Diklat CBT (Curriculum Base Training). Badan Pengembangan

SDM Deptan. Jakarta.

Gilley Jerry W. and Steven A. Eggland. 1992. Principles of Human Resource

Development. Addison-Esley Publishing Company Inc. Massachuset

http://rahmi-rossanti.blogspot.com/2009/01/peran-teknologi-informasi-dalam.html

http://devy-kurniawaty.blogspot.com/2009/01/peran-teknologi-informsi-

dalam.html

http://pertanianbutuhkomunikasi.blogspot.com/2011/06/peran-teknologi-

informasi dan.html

http://pertanianbutuhkomunikasi.blogspot.com/2011/06/peran-teknologi-informasi-

dan.html

http://pertanianbutuhkomunikasi.blogspot.com/2011/06/peran-teknologi-informasi-

dan.html

http://tatangkostaman.blogspot.com/2011/03/cyber-extension-tantangan-baru-

penyuluh.html

http://www.gadjahmada.edu/new/?type=main&submenu=about&main_id=4

http://workshopteub.brawijaya.ac.id/artikel/peran.html

http://www.indonusa.ac.id/home/index.php?option=com_content&task=view&id=850

&Itemid=56

http://www.lppm.itb.ac.id/bp/august/2001/suplement.htm

http://www.informatika.lipi.go.id/perkembangan-teknologi-informasi-di-indonesia

http://www.trisakti.ac.id/myPageDet.asp?DataID=51

http://www.total.or.id/info.php?kk="teknologi_informasi"

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi

Kartono, . 2012, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional “Membangun Penyuluhan Masa Depan yang Berkeadilan dan Menyejahterakan”, IPB Bogor, 22 Februari 2012

Page 33: PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENYULUH …sumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/Pengembangan... · “Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan

“Pengembangan Profesionalime Penyuluh Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi Informasi (TI)” Oleh : Khasril Atrisiandy, SP.,

33

Mardikanto, Totok 2010. Metoda Penelitian dan Evaluasi Pemberdayaan

Masyarakat. Untuk Akademisi, Praktisi, dan peminat Pemberdayaan

Masyarakat. Program Studi Penyuluhan Pembangunan/ Pemberdayaan

Masyarakat. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Mulder, Martin. 2007. Competence Development in Organisation: Its Use in

Practice. Paper Presented in the Annual Meeting of the AERA, Chicago.