LAPORAN - sumut.litbang.pertanian.go.idsumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/LAPORAN...
Transcript of LAPORAN - sumut.litbang.pertanian.go.idsumut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/DokumenPdf/LAPORAN...
LAPORAN TAHUNAN 2016
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI
PERTANIAN SUMATERA UTARA
ii|Laporan Tahunan 2016
i |Laporan Tahunan 2016
KATA PENGANTAR
Laporan Tahunan 2016 merupakan sintesis dari kegiatan yang dilakukan oleh segenap aparatur dan tenaga
peneliti dan penyuluh yang ada di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. Laporan ini memuat data kemajuan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPTP Sumut baik yang
bersifat rutin maupun pembangunan dalam Tahun Anggaran 2016.
Kegiatan penelitian dan pengkajian sebagian besar
bersifat terapan dan diimplementasikan langsung di lapangan. Dengan demikian, diharapkan kendala penerapan teknologi oleh pengguna selanjutnya dapat dieliminasi dan sekaligus
dapat mempercepat proses transfer teknologi ke pengguna.
Struktur laporan terdiri atas empat bagian utama mencakup dukungan sumber daya manusia, pengelolaan
anggaran, ringkasan kegiatan balai mencakup hasil pengkajian dan diseminasi, dan fasilitas yang dimiliki BPTP Sumatera Utara
seperti kebun percobaan, laboratorium, perpustakaan. Banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan terutama dalam aplikasi teknologi di lapangan maupun dalam sistem
pengelolaan anggaran yang semua itu memberi pengalaman tersendiri bagi BPTP Sumut. Namun kami percaya, kendala yang dihadapi akan menjadi informasi berharga dalam
meningkatkan kinerja BPTP Sumut di masa yang akan datang.
Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada manajemen, seluruh staf BPTP Sumut yang telah membantu
mempersiapkan bahan laporan ini. Semoga Laporan Tahunan 2016 ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai salah satu informasi dalam rangka
upaya pembangunan pertanian regional Sumatera Utara dalam mendukung pembangunan pertanian nasional.
Medan, Maret 2017
Kepala BPTP Sumatera Utara
Dr. Andriko Noto Susanto, SP, MP NIP. 19721505 199803 1 004
ii|Laporan Tahunan 2016
TIM PENYUSUN
Andriko Noto Susanto
Khadijah EL Ramija
John Khaidir
Dorkas Parhusip
PENYUNTING
Muhammad Fadly
Ahmad Azhar Nasution
iii|Laporan Tahunan 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR ................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................ iii
DAFTAR TABEL........................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .................................................... x
Pendahuluan .......................................................... 1
Dukungan Sumber Daya Manusia ........................... 4
Struktur Organisasi ........................................................ 4
Komposisi Sumberdaya Manusia ..................................... 5
Kenaikan Pangkat .......................................................... 9
Pendidikan Jangka Panjang dan Penelitian ...................... 11
Pegawai yang melakukan cuti ......................................... 12
Sarana dan Prasarana .................................................... 12
Kerjasama, Pelayanan dan Pengkajian ............................ 15
Perpustakaan Digital ...................................................... 16
Peningkatan Jasa Pelayanan perpustakaan ...................... 17
Layanan Sirkulasi ........................................................... 18
Laboratorium Tanam dan Tanaman ................................ 20
Sumberdaya Manusia Pendukung Laboratorium tanah dan tanaman ................................................................. 21
Penerimaan Contoh Uji .................................................. 21
Penerimaan PNBP .......................................................... 22
Permasalahan dan Saran ................................................ 23
Kondisi Peralatan Laboratorium Tanah BPTP Sumatera Utara hingga 2016 ......................................................... 24
Kerjasama, Pelayanan dan Pengkajian ............................ 26
Pengelolaan Kebun Percobaan ........................................ 27
Kebun Percobaan Pasar Miring ....................................... 27
iv|Laporan Tahunan 2016
Kebun Percobaan Gurgur ............................................... 29
Kebun Percobaan BPTP Sumut ....................................... 31
Pengelolaan Website ...................................................... 36
Produksi Bahan Informasi tercetak .................................. 40
Bahan Siaran TVRI Sumut .............................................. 49
Kerjasama ..................................................................... 50
Pengelolaan Laboratorium Tanah dan Tanaman .............. 53
Dokumentasi Kegiatan Laboratorium BPTP Sumut ........... 58
Tugas Perpustakaan ...................................................... 60
Ringkasan Hasil Penelitian dan Pengkajian Padi Gogo pada Dataran Rendah dan Dataran Tinggi Di Sumatera Utara ............................................................................ 68
Optimalisasi Lahan Rawa Pasang Surut Mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Prov. Sumut............................................................... 70
Pengkajian Paket Teknologi Padi Sawah Tadah Hujan Di Sumatera Utara ........................................................ 71
Pengkajian Paket Teknologi Spesifik Lokasi dalam
Upaya Peningkatan Produktifitas Pada Sawah Irigasi Melalui Pendekatan PTT ................................................. 73
Optimalisasi Lahan Sawah Gambut mendukung Peningkatan Produktivitas Padi dilaksanakan dengan pendekatan Presfektif .................................................... 74
Pengkajian Optimalisasi Produk Olahan Cabai Merah di Sumatera Utara ............................................................. 76
Pengelolaan Sumberdaya Genetik (SDG) di Sumatera
Utara ............................................................................ 77
Pengkajian Optimaslisasi Lahan Perkebunan Sawit Berbasis Padi, Jagung, Kedelai (Pajale) Mendukung
Swasembada Pajale ....................................................... 78
Publikasi, Pencetak Bahan Diseminasi dan Pameran ......... 80
v|Laporan Tahunan 2016
Peningkatan Komunikasi Koordinasi dan Diseminasi
Inovasi di Provinsi Sumatera Utara ................................. 81
Pendampingan UPSUS dan Komiditas Utama Kementerian
Pertanian ...................................................................... 83
Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional Tanaman Pangan ............................................. 85
Pendampingan Pengembangan Kawasan Nasional Hortikultura Komoditas Bawang Merah Di Sumatera Utara ............................................................................ 86
Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional Hortikultura Komiditas Jeruk Di Sumatera Utara ............................................................................ 88
Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Sapi Potong Di Sumatera Utara .............................................. 89
Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian
Nasional Peternakan Kambinga Di Sumatera Utara .......... 91
Pendampingan pengembangan Kawasan Peternakan Kerbau Di Sumatera Utara .............................................. 92
Pendampingan pengembangan Kawasan Peternakan Babi Di Sumatera Utara .................................................. 94
Pendampingan Kalender Tanam Mendukung Pengembangan Padi Di Sumatera Utara .......................... 96
Analisis Masalah dan Kebijakan Pembangunan Pertanian
Di Sumatera Utara ......................................................... 100
Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Berbasis Gambir dan Sapi Di Kabupaten Pakpak Bharat
Sumatera Utara ............................................................. 101
Pengembangan Model Inovasi Pertanian Bioindustri Berbasis Padi dan Ubi Jalar dengan ternak Babi di
Kabupaten Nias ............................................................ 104
Model Penyediaan Benih Untuk Pemenuhan Kebutuhan wilayah melalui Peningkatan Kemampuan Calon
Penangkar Padi ........................................................... 105
Produksi Benih Sumber Padi Di Sumatera Utara ............... 107
vi|Laporan Tahunan 2016
Anggaran dan Realisasi .................................................. 109
Estimasi dan Realisas Pendapatan .................................. 109
Penutup ........................................................................ 112
vii|Laporan Tahunan 2016
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi SDM BPTP Sumatera Utara ................ 5
Tabel 2. Komposisi Tenaga Peneliti menurut jabatan
Fungsional .................................................................... 6
Tabel 3. Komposis tenaga penyuluh menurut jabatan
Fungsional .................................................................... 7
Tabel 4. Komposisi peneliti/penyuluh dan PNK/calon penyuluh menurut tingkat Pendidikan ............................ 8
Tabel 5. Komposisi pustakawan menurut tingkat pendidikan .................................................................... 8
Tabel 6. Komposisi tenaga administrasi menurut tingkat
pendidikan .................................................................... 9
Tabel 7. Keragaan PNS berdasarkan kenaikan pangkat reguler .......................................................................... 10
Tabel 8. Keragaan PNS berdasarkan kenaikan pangkat fungsional ..................................................................... 10
Tabel 9. Rekapitulasi Kenaikan Gaji Berkala PNS BPTP
Sumatera Utara per 31 Desember 2016 .......................... 11
Tabel 10. Komposisi PNS yang saat ini sedang mengikuti pendidikan jangka panjang............................................. 11
Tabel 11. Komposisi PNS BPTP Sumatera Utara yang mengikuti pelatihan selama tahun 2015 .......................... 12
Tabel 12. Rekapitulasi Cuti PNS BPTP Sumatera Utara per
31 Desember 2016 ........................................................ 12
Tabel 13. Bangunan gedung kantor dan perumahan
pegawai lingkup BPTP Sumatera Utara ............................ 13
Tabel 14. Pengadaan barang-barang inventaris TA 2016 .. 14
Tabel 15. Kendaraan roda empat dan roda dua yang
dimiliki oleh BPTP Sumatera Utara .................................. 14
Tabel 16. Koleksi Perpustakaan BPTP Sumatera Utara tahun 2016 ................................................................... 17
viii|Laporan Tahunan 2016
Tabel 17. Entri Database koleksi perpustakaan hingga
tahun 2016 ................................................................... 18
Tabel 18. Layanan Sirkulasi Penggunaan perpustakaan
BPTP Sumatera Utara tahun 2016 ................................... 19
Tabel 19. Jenis contoh uji yang diterima pada tiga tahun terakhir ......................................................................... 22
Tabel 20. Penerimaan PNBP laboratorium tahun 2016 ...... 22
Tabel 21. Kondisi Peralatan Laboratorium Tanah BPTP Sumatera Utara Hingga tahun 2016 ................................ 24
Tabel 22. Tanaman buah koleksi KP. Pasar Miring ........... 28
Tabel 23. Keragaan beberapa koleksi varietas padi di KP. Pasar Miring ............................................................ 29
Tabel 24. Jenis tanaman buah yang ada di KP Gurgur pada Tahun 2016 ......................................................... 30
Tabel 25. Data pertumbuhan tanaman Kopi tahun 2016 ... 30
Tabel 26. Data Varietas .................................................. 34
Tabel 27. Artikel/berita yang telah diinput dalam website selama tahun 2015 ........................................................ 38
Tabel 28. Bahan informasi tercetak produksi tahun 2016 . 40
Tabel 29. Jenis Contoh Uji yang Dierima Tahun
2010-2016 ................................................................... 54
Tabel 30. Penerimaan Sampel di Laboratorium Pengujian PTP Sumatera Utara Tahun 2016 ................... 55
Tabel 31. Penerimaan PNBP Laboratorium Pengujian BPTP Sumatera Utara Tahun 2016 .................................. 56
Tabel 32. Kondisi Peralatan Laboratorium BPTP Sumatera
Tahun 2016 ................................................................... 56
Tabel 33. Pemanfaatan Alat Laboratorium Tahun 2016 .... 57
Taabel 34. Pengguna Perpustakaan BPTP Sumatera Utara
Januari-Desember Tahun 2016 ....................................... 62
Tabel 35. Layanan Sirkulasi ............................................ 63
Tabel 36. Koleksi Perpustakaan Januari-Desember 2016 .. 63
ix|Laporan Tahunan 2016
Tabel 37. Perpustakaan dan Alternatif Usahatani Kopi ...... 97
Tabel 38. Realisasi Anggaran DIPA APBN Tahun Anggaran 2016 BPTP Balitbangtan Sumatera Utara .......... 110
x|Laporan Tahunan 2016
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP Sumatera Utara ....... 4
Gambar 2. Komposisi Peneliti menurut kelas umur ........... 6
Gambar 3. Komposisi PNK Menurut kelas umur ............... 7
Gambar 4. Komposisi PNS menurut golongan .................. 9
Gambar 5. Persentase Sirkulasi Subyek Dominan di
Perpustakaan ................................................................ 18
Gambar 6. Struktur Organisasi Laboratorium Tanah dan
Laboratorium ................................................................. 21
Gambar 7. Kantor dan Lahan KP. Pasar Miring ................. 27
Gambar 8. Tanaman Buah KP. Pasar Miring ..................... 28
Gambar 9. Kegiatan Pengelolaan Kp. Gurgur ................... 31
Gambar 10. Denah Lokasi KP. BPTP Sumut ..................... 32
Gambar 11. Berbagai Kegiatan Persiapan Visitor Plot ....... 33
Gambar 12. Keragaan Berbagai Tanaman ....................... 36
Gambar 13. Halaman Muka Website BPTP Sumatera Utara ............................................................................ 37
Gambar 14. Media Diseminasi yang Dicetak .................... 41
Gambar 15. Pameran dalam Acara Panen Serentak di desa Securai Selatan Kec. Babalan Kel. Langkat 26
Februari 2016 ................................................................ 45
Gambar 16. Pameran dalam Pekan Inovasi Sumut ke 4 di Lapangan Merdeka Medan 19-22 Mei 2016 .................. 46
Gambar 17. Pameran dalam rangka Pekan Daerah /PEDA tingkat Sumut di Desa Pakan Sejuk Kec. Lima Puluh Kab. Batubara 9-12 Agustus 2016 .......................................... 47
Gambar 18. Pameran Dalam Rangka Acara Wisuda Mahasiswa Program Diploma IV di STPP Medan 25
Agustus 2016 ................................................................ 47
xi|Laporan Tahunan 2016
Gambar 19. Pameran dalam Rangka Pekan Pasar Petani
di Desa Tanjung Sari Kec. Batang Kuis Kab. Deli Serdang 17-20 Oktober 2016 ....................................................... 47
Gambar 20. Pameran dalam Rangka Hari Pangan Sedunia di Kantor BKP Prov. Sumut 28 Oktober 2016 ...... 47
Gambar 21. Pameran dalam Rangka Acara Panen dan
Temu Lapang VUB Padi di Desa Bakulap Kec. Selesei Kab. Langkat 1 November 2016 ...................................... 48
Gambar 22. Pameran Dalam Kegiatan Hiradita Nursery
(HN) Fak. Pertanian USU 2-3 Desember 2016 .................. 48
Gambar 23. Siaran TVRI 1 Maret 2016 Panen Raya ......... 49
Gambar 24. MoU BPTP Sumut ........................................ 51
Gambar 25. Manajer Teknis dan Staf Lab. BPTP Sumut .... 57
Gambar 26. Sertifikat Akreditasi dari KAN masa berlaku 5 November 2016 – 6 November 2018 ............................... 58
Gambar 27. Pertemuan dengan TIM Assesment Ke Lab. BPTP Sumut .................................................................. 58
Gambar 28. Foto Bersama Manajer Puncak dan Tim
Assesment KAN ............................................................ 58
Gambar 29. Contoh Sampel dari Kepolisian RIAU ............. 58
Gambar 30. Sertifikat Akreditas dari KAN Tahun 2016 ...... 58
Gambar 31. Pengukuran Hara Makro dan Mikro Memakai Alat AAS ........................................................................ 59
Gambar 32. Pemakaian Alat Spectrophotometer .............. 59
Gambar 33. Alat Kjeldnal untuk Mengukur Kadar B .......... 59
Gambar 34. Pengukuran PH ........................................... 59
Gambar 35.a. Pembinaan Pengunjung Mahasiswa Pertanian Universitas Santo Thomas Khatolik Mengisi Buku Tamu dan Pelayanan Sirkulasi ................................ 61
Gambar 36. Bimbingan dan Penyuluhan manfaat Perpustakaan Kepada Mahasiswa .................................. 64
xii|Laporan Tahunan 2016
Gambar 37. Membina tentang Cara Mengolah Koleksi
Perpustakaan ................................................................ 65
Gambar 38. Kegiatan Temu Tekis Pengembangan
perpustakaan Institut Kementerian Pertanian .................. 66
Gambar 39. Kegiatan Temu Teknis Penegembangan Perpustakaan Digital Kemeterian Pertanian ..................... 67
Gambar 40. Kegiatan Temu Teknis Pengembangan Perpustakaan Digital Kementerian Pertanian.................... 70
Gambar 41. Keragaman Padi Gogo Varietas Bat Tegi
di Kab. Pakpak Bharat .................................................... 69
Gambar 42. Keragaman Tanaman dan Proses Hasil ......... 71
Gambar 43. Permasalahan Kekeringan Lahan Tadah
Hujan dan Upaya Penanggulangan melalui Pompanisasi ... 72
Gambar 44. Pelaksanaan Temu Lapang dan Liputan TVRI ............................................................................. 74
Gambar 45. Keragaman Padi Lokal dan VUB Dataran Tinggi Lahan Gambut ..................................................... 75
Gambar 46. Proses Pembuatan Saus cabai ...................... 77
Gambar 47. Keragaan Pajale saat Kunjungan Lapang Bersama Kelompok Tani ................................................. 79
Gambar 48. Pelaksanaan Rakor Wilayah di Garuda Plaza Medan .................................................................. 83
Gambar 49. Acara Tanam Serentak di Kabupaten
Toba Samosir dalam Rangka Meningkatkan IP dengan Sistem Pompanisasi Air Danau Toba ............................... 84
Gambar 50. Pelaksanaan Temu Lapang Panen Kegiatan
Pendampingan Kawasan Pangan di Kab. Langkat............. 86
Gambar 51. Pelaksanaan Panen dan Pelatihan Kegiatan Pendampingan Kawasan BawangMerah........................... 87
Gambar 52. Identifikasi Penyakit, Pelaksanaan Pelatihan dan Pembuatan Bubur Pestisida Organik ........... 89
Gambar 53. Fenomena Jerami, Pembuatan Mineral
Blok dan Pemberian Pakan Indigofera ke Ternak Sapi ..... 90
xiii|Laporan Tahunan 2016
Gambar 54. Pembuatan Biourin dan Pemberian
Legume dan Mineral Blok pada Ternak Kambing .............. 92
Gambar 55. Pemberian Pakan Gamal dan Jerami,
Pembuatan Tanda Pengenal Kerbau dan Pemberian Hormon Progresteron dari BPTU Siborong-borong ........... 93
Gambar 56. Pengendalian Lumut dan Hama PBKo Pada
Tanaman Kopi di Desa Parraginan Selatan Kec. Parranginan Humbahas .................................................. 98
Gambar 57. Kegiatan Verifikasi Katam Terpadu dan
Sosialisasi Katam ........................................................... 100
Gambar 58. Produk Kegiatan Bioindustri berupa Teh Gambir dan Biourine................................................ 103
Gambar 59. Keragaan Bioindustri Ubi Jalar dan Ternak Babi di Kab. Nias ................................................ 105
1 |Laporan Tahunan 2016
PENDAHULUAN
Sebagai ujung tombak Kementerian Pertanian
di daerah, BPTP Sumatera Utara telah melakukan beberapa
pengkajian dan diseminasi untuk mendukung pencapaian
sasaran pembangunan pertanian wilayah propinsi. Kegiatan ini
sekaligus ditunjuk untuk mewujudkan visi dan misi Balai yang
mengacu pada Rencana Strategi Kementerian Pertanian 2015-
2019.
Visi BPTP Sumatera Utara adalah menjadi lembaga pengkajian pertanian terdepan di Sumatera Utara untuk
mewujudkan pertanian industrial berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal dan berdaya saing. Misi BPTP Sumatera Utara adalah: (1) Merancang, menghasilkan, dan mengembangkan
inovasi pertanian spesifik lokasi, serta rekomendasi opsi-opsi kebijakan pembangunan pertanian di Provinsi Sumatera Utara
sesuai dinamika kebutuhan masyarakat pertanian, (2) Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan percepatan diseminasi inovasi pertanian kepada para pengguna serta meningkatkan
penjaringan umpan balik inovasi pertanian, (3) Mengembangkan jaringan kerjasama lokal, nasional dan internasional dalam rangka penguasaan IPTEK, pengembangan
pusat data agribisnis pertanian di daerah dan peningkatan peran BPTP Sumatera Utara dalam pengembangan usaha dan sistem agribisnis, ketahanan pangan serta kesejahteraan
petani, dan (4) Mengembangkan kapasitas dan akuntabilitas BPTP Sumatera Utara untuk menghasilkan inovasi pertanian bermutu, memberikan pelayanan-pelayanan prima kepada
pengguna.
Pada tahun 2016 Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian bekerjasama dengan UPT Dinas Pertanian
Provinsi di 33 Kabupaten/Kota masih tetap melanjutkan program upaya khusus (UPSUS) dalam upaya pencapaian
swasembada padi, jagung dan kedelai. Kegiatan UPSUS merupakan salah satu kegiatan yang paling banyak menyita perhatian dan waktu dalam pencapaian Luas Tambah Tanam
(LTT). Kegiatan penelitian, pengkajian dan penyuluhan berbasis pada komoditas komoditas strategis (padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai dan sapi) juga dilaksanakan oleh BPTP
2 |Laporan Tahunan 2016
dalam menyiapkan materi diseminasi sekaligus
menyampaikannya kepada stakeholder.
Pada tahun 2016 BPTP Sumut melakukan kegiatan
kajian untuk menghasilkan teknologi spesifik lokasi diantaranya: Pengkajian Optimalisasi Lahan Mendukung Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis di Sumatera Utara kegiatan
ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi teknologi lahan sawah tadah hujan, lahan pasang surut, lahan gambut dan lahan kering dataran tinggi; Pengkajian optimalisasi produk
olahan cabai merah, kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan paket teknologi olahan cabai seperti pembuatan saus, cabai kering dan abon cabai dengan berbagai rasa salah satunya
adalah rasa andaliman yang ternyata disukai oleh kelompok wanita tani yang dibina; Pengkajian optimalisasi pemanfaatan lahan sela perkebunan untuk meningkatkan produktivitas padi,
jagung dan kedelai. Kegiatan Diseminasi masih di dominasi oleh kegiatan Publikasi, Koordinasi Penyuluhan, Kegiatan Pendampingan seperti UPSUS, Kawasan Pangan, Kawasan
Hortikultura, Kawasan Peternakan, Kawasan Perkebunan, PUAP dan Kalender Tanam Terpadu. Program Sekolah Lapang
Kedaulatan Pangan Mendukung Swasembada Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih melalui kegiatan Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan Kebutuhan Wilayahnya
Melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar berfokus pada tanaman padi. Pada tahun 2016 BPTP Sumatera Utara melakukan kegiatan Model Pengembangan Pertanian Bioindustri
Berbasis Sumber Daya Lokal yang berlokasi di Pakpak Bharat (integrasi tanaman gambir dan ternak sapi) dan di Kabupaten Nias (integrasi ubi jalar, padi dan terbak babi). Untuk
mendukung ketersediaan benih BPTP Sumut juga melakukan kegiatan rutin penyediaan benih sumber (UPBS) padi dengan target 16ton FS, 32 ton SS dan kedelai dengan target 5 ton FS
dan 9 ton SS.
Untuk mempercepat proses transfer teknologi juga ditingkatkan keterkaitan antara peneliti dan penyuluh dengan
petani serta pengguna lainnya. Kegiatan ini dilakukan melalui kerjasama pengembangan komoditas unggulan, media
konsultasi dan penyampaian setiap kegiatan dan hasil kegiatan melalui website BPTP Sumatera Utara, pengembangan visitor plot, pengujian dan validasi teknologi di lahan petani serta
seminar, lokakarya dan kunjungan lapangan, ikut serta dalam
3 |Laporan Tahunan 2016
pameran teknologi pertanian, pembuatan poster, buku, VCD,
serta folder penggunaan inovasi dan pengembangan teknologi pertanian.
Semua kegiatan tersebut dibiayai oleh DIPA APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Tahun Anggaran 2016. Disamping itu terdapat dua kegiatan yang didanai
Balitbangtan melalui Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Spesifik Lokasi (KKP3SL) terkait produksi biji botani bawang merah (TSS) dan Reklamasi lahan
Kebun Percobaan Pasar Miring untuk meningkatkan produksi . Laporan ini juga dilengkapi dengan data, administrasi perkantoran dan laporan lainnya. Laporan ini diharapkan dapat
dijadikan arah kebijakan rekomendasi teknologi spesifik lokasi untuk kegiatan spesifik lokasi di Sumatera Utara dan menjadi acuan bagi perbaikan kegiatan penelitian dan pengkajian di
tahun mendatang.
4 |Laporan Tahunan 2016
DUKUNGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Struktur Organisasi
Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh BPTP Sumatera Utara memegang peranan yang strategis dalam mendukung kinerja BPTP Sumatera Utara menuju institusi yang
akuntabel. Dalam menjalankan visi, misi dan tupoksinya, kepala BPTP Sumatera Utara dibantu oleh dua orang pejabat struktural yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi
Kerjasama, Pelayanan dan Pengkajian. Dalam melaksanakan pengkajian, Kepala BPTP Sumatera Utara didukung oleh kelompok fungsional peneliti dan penyuluh yang dibagi dalam
empat kelompok, yaitu Kelompok Pengkaji (Kelji) Budidaya, Sumberdaya, Pasca Panen dan Sosial Ekonomi. Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian No
191.1/Kpts/OT.050/I/05/2015, pada bulan Juli 2016, dilakukan pergantian koordinator program BPTP Sumatera Utara, yang dilanjutkan dengan pergantian ketua kelji sumberdaya maupun
pasca panen (Gambar 1).
5 |Laporan Tahunan 2016
Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP Sumatera Utara
BPTP Sumatera Utara memiliki dua kebun percobaan, yaitu Kebun Percobaan Pasar Miring di Kabupaten Deli Serdang
dan Kebun Percobaan Gurgur di Kabupaten Toba Samosir. Struktur organisasi BPTP SumateraUtara berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 4584/Kpts/KP.330/8/2013
tanggal 20 Agustus 2013.
Komposisi Sumber Daya Manusia
BPTP Sumatera Utara dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dengan berbagai bidang keahlian dan tingkat kompetensi. Hingga akhir bulan Desember tahun 2015 jumlah
SDM lingkup BPTP Sumatera Utara (mencakup KP. Pasar Miring dan KP. Gurgur) adalah 140 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 108 orang, calon Pegawai Negeri
Sipil (PNS) 7 orang, satmingkal dua orangdan tenaga honorer/outsourcing 23 orang. SDM tersebut masih terkonsentrasi 86% bekerja diKantor Pusat (BPTP), sedangkan
yang bekerja di Kebun Percobaan (Pasar Miring dan Gurgur, satminkal) sebesar 14% (Tabel 1). Pada tahun 2016 jumlah
PNS BPTP Sumatera Utara yang memasuki masa pensiun sebanyak tiga (3) orang yang merupakan tenaga administrasi.
Tabel 1. Komposisi SDM lingkup BPTP Sumatera Utara
Pengalokasian gaji PNS yang masuk dalam DIPA BPTP
Sumatera Utara pada Tahun Anggaran 2015 adalah 115orang, dengan perincian 113 orang ditempatkan langsung
6 |Laporan Tahunan 2016
dilingkungan BPTP Sumatera Utara, dan 2 (dua) orang
penyuluh tenaga satminkal yang ditempatkan di kabupaten/kota se-Sumatera Utara.
Komposisi tenaga peneliti BPTP Sumatera Utara menurut jenjang jabatan fungsionalnya dapat dilihat pada Tabel 2. Hingga akhir tahun 2015, jumlah peneliti fungsional aktif
BPTP Sumatera Utara sebanyak 26 orang dan kepala balai yang juga sebagai peneliti madya.
Tabel 2. Komposisi tenaga peneliti menurut jabatan fungsional
Berdasarkan kelas umur, sebagian besar (15 orang)
peneliti berada di usia lebih dari 49 tahun (Gambar 2). PNK yang berjumlah 11 orang, sebagian besar berusia >50 tahun yaitu 5 orang, 6 orang berusia antara 24 - 37 tahun (Gambar
3).
Gambar 2. Komposisi peneliti menurut kelas umur
7 |Laporan Tahunan 2016
Gambar 3. Komposisi PNK menurut kelas umur
Penyuluh fungsional aktif BPTP Sumatera Utara hingga akhir tahun 2015 berjumlah 5 (lima) orang. Kelima penyuluh BPTP Sumatera Utara tersebut berkantor di BPTP Sumatera
Utara (Tabel 3).
Tabel 3. Komposisi tenaga penyuluh menurut jabatan fungsional
Jabatan/
Fungsional
BPTP
(Medan)
KP. Pasar
Miring
KP.
Gurgur
Jumlah
(orang)
Penyuluh Utama 0 0 0 0
Penyuluh Madya 1 0 0 1
Penyuluh Muda 0 0 0 0
Penyuluh Pertanian Pertama
5 0 0 5
Calon Penyuluh 3 0 0 3
Jumlah 9 0 0 9
Penyuluh BPTP Sumatera Utara berusia antara 37-51 tahun. Penyuluh fungsional aktif BPTP Sumatera Utara yang
ada saat ini berjumlah 5 (lima) orang dengan kesenjangan usia yang cukup jauh, demikian juga peneliti non klas berjumlah
empat orang berusia di bawah 40 tahun. Berdasarkan tingkat pendidikannya, komposisi peneliti dan penyuluh BPTP Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 4. Sebagian besar (26 orang)
8 |Laporan Tahunan 2016
tingkat pendidikan peneliti/penyuluh dan calon peneliti adalah
Strata 1 (S1). Tabel 4. Komposisi peneliti/penyuluh dan PNK/calon penyuluh
menurut tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
BPTP (Medan)
KP. Pasar
Miring
KP. Gurgur
Jumlah (orang)
Strata 3 Strata 2
Strata 1 Sarjana Muda
4 15
27 0
0 1
3 0
0 0
1 0
4 16
31 0
Jumlah 46 4 1 51
Para peneliti dan penyuluh dalam melaksanakan kegiatan pengkajiannya didukung oleh tenaga fungsional lainnya seperti pustakawan, arsiparis dan teknisi serta tenaga
administrasi lainnya baik fungsional maupun non fungsional.
Tabel 5. Komposisi pustakawan menurut tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
BPTP (Medan)
KP. Pasar Miring
KP. Gurgur
Jumlah (orang)
Strata 2
Strata 1 Sarjana Muda SLTA
0
1 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0
1 0 0
Jumlah 1 0 0 1
Ketersediaan tenaga teknisi BPTP Sumatera Utara saat
ini masih dalam proses pengusulan fungsional sejumlah 2 (dua) orang, ditambah CPNS calon teknisi sebanyak 2 (dua) orang,sehingga jumlah tersebut belum mampu mendukung
sepenuhnya tugas peneliti dan penyuluh. Kekurangan tenaga teknisi tersebut selama ini dipenuhi dengan tetap memberdayakan tenaga administrasi yang jumlahnya jauh lebih
banyak yaitu sebanyak 31% dari total SDM BPTP Sumatera Utara (Tabel 6).
9 |Laporan Tahunan 2016
Tabel 6. Komposisi tenaga administrasi menurut tingkat
pendidikan
Komposisi PNS lingkup BPTP Sumatera Utara
berdasarkan jenjang kepangkatan dan golongannya dapat
dilihat pada Gambar 4. Jumlah PNS BPTP Sumatera Utara terbanyak ada pada golongan III (69,30%), disusul golongan IV (16,67%), golongan II (14.04%).
Gambar 4. Komposisi PNS menurut golongan
Kenaikan Pangkat
Keragaan PNS berdasarkan kenaikan pangkat dalam periode April dan Oktober selama tahun 2015, menunjukkan
bahwa kenaikan pangkat reguler telah direalisasikan sebanyak 11 orang. Komposisi kenaikan pangkat terdiri dari pegawai golongan II sebanyak 6 (enam) orang dan golongan III
sebanyak 5 (lima) orang (Tabel 7).
Tingkat Pendidikan
BPTP (Medan)
KP. Pasar
Miring
KP. Gurgur
Jumlah (orang)
Strata 2
Strata 1 Sarjana Muda SLTA
SLTP SD
1
9 1 19
1 1
0
0 0 7
1 1
0
1 1 5
1 0
1
10 2
31
3 2
Jumlah 32 9 8 49
10 |Laporan Tahunan 2016
Tabel 7. Keragaan PNS berdasarkan kenaikan pangkat reguler
Golongan Periode Jumlah
(orang) April 2015 Oktober 2015
I 0 0 0
II 0 1 1
III 1 3 4
IV 0 3 3
Jumlah 1 7 8
Di samping kenaikan pangkat reguler, selama tahun 2015 juga terjadi kenaikan pangkat jabatan fungsional sebagaimana tercantum pada Tabel 8. Pada periode April 2014,
jumlah pegawai fungsional yang mengalami kenaikan pangkat juga sebanyak 7 (tujuh) orang terdri dari tiga orang golongan
III dan empat orang golongan IV, sedangkan pada periode Oktober 2013, juga hanya satu orang yang mengalami kenaikan pangkat pada golongan III.
Tabel 8. Keragaan PNS berdasarkan kenaikan pangkat fungsional
Golongan Periode Jumlah
(orang) April 2016 Oktober 2016
I 0 0 0
II 0 2 2
III 0 8 8
IV 0 3 3
Jumlah 0 13 13
Keragaan PNS yang memperoleh Kenaikan Gaji Berkala selama tahun 2013 berjumlah 53 orang. Kenaikan gaji yang
terbanyak terdapat pada golongan III yaitu sebanyak 32 orang, golongan II sebanyak 8 (delapan) orang dan golongan IV sebanyak 13 orang. Rekapitulasi PNS BPTP Sumatera Utara
yang memperoleh Kenaikan Gaji Berkala per 31 Desember 2014 dapat dilihat pada Tabel 9.
11 |Laporan Tahunan 2016
Tabel 9. Rekapitulasi Kenaikan Gaji Berkala PNS BPTP Sumatera Utara per 31 Desember 2016
Bulan Golongan Jumlah
(orang) I II III IV
Januari - 1 1 - 2
Februari - - - - -
Maret - - 7 - 7
April - 4 8 3 15
Mei - 2 4 - 6
Juni - - 2 - 2
Juli - - 1 - 1
Agustus - 2 1 - 3
September - - - - -
Oktober - - 1 - 1
Nopember - - - 1 1
Desember - - 3 - 3
Jumlah - 9 28 4 41
Pendidikan Jangka Panjang dan Pelatihan
Dalam rangka peningkatan kompetensi SDM, BPTP Sumatera Utara memberikan kesempatan kepada para
pegawainya untuk mengikuti pendidikan jangka panjang maupun pelatihan dan magang baik di dalam maupun luar negeri. Pada Tabel 10 dapat dilihat komposisi PNS BPTP
Sumatera Utara yang sedang mengikuti pendidikan jangka panjang baik yang didanai oleh Badan Litbang Pertanian maupun yang mendapat izin belajar untuk mengikuti
pendidikan jangka panjang secara swadana.
Tabel 10. Komposisi PNS yang saat ini sedang mengikuti
pendidikan jangka panjang
Sumber Dana Program
Jumlah S1 S2 S3
Badan Litbang Pertanian - 2 7 9
Biaya sendiri 1 3 - 4
Jumlah 1 5 7 13
12 |Laporan Tahunan 2016
Di samping mengikuti pendidikan jangka panjang, BPTP
Sumatera Utara juga mengirimkan sumber daya manusianya untuk mengikuti berbagai pelatihan dan magang baik di dalam
maupun luar negeri selama tahun 2016 (Tabel 11).
Tabel 11. Komposisi PNS BPTP Sumatera Utara yang mengikuti
pelatihan selama Tahun 2016
Nama
Pelatihan Penyelenggara
Tempat
Pelatihan
Jumlah
(orang)
Diklat Penyuluh Pertama
Badan Litbang PPMKP-Ciawi 3
Diklat Fungsional
Peneliti
LIPI PPMKP-Ciawi 2
Jumlah 8
Pegawai yang Melakukan Cuti
Pada tahun 2016, jumlah PNS lingkup BPTP Sumatera
Utara yang memanfaatkan Cuti Tahunan sebanyak tiga orang dan satu orang Cuti Bersalin. Berdasarkan golongannya keseluruhan PNS yang memanfaatkan cuti adalah golongan III
dan golongan IV (Tabel 12).
Tabel 12. Rekapitulasi Cuti PNS BPTP Sumatera Utara per 31 Desember 2016
Jenis Cuti Golongan Jumlah
(orang) I II III IV
Cuti Tahunan - - 13 4 17
Cuti Bersalin - 1 4 - 5
Jumlah - 1 17 4 22
Sarana dan Prasarana
Dalam rangka mendukung kelancaran operasionalnya, BPTP Sumatera Utara membutuhkan dukungan sarana dan
prasarana yang memadai, baik barang bergerak maupun tidak bergerak. Barang tidak bergerak berupa bangunan kantor, laboratorium, perumahan dan lain-lain (Tabel 13).
13 |Laporan Tahunan 2016
Guna meningkatkan kinerja dan pelaksanaan
operasional kegiatannya, pada tahun 2016 BPTP Sumatera Utara mengalokasikan anggaran sejumlah Rp. 5.127.027.000,-
untuk pengadaaan barang dan Renovasi Gedung dengan rincian pengadaan barang Rp. 1.809.600.850,- dan pengadaan renovasi gedung Rp. 3.311.926.369,- seperti diuraikan pada
Tabel 14. Jenis barang yang direalisasikan pengadaannya sebagian besar berupa barang untuk perlengkapan ruang kerja dan laboratorium serta alat-alat pertanian lainnya. Di samping
itu juga dialokasikan untuk perbaikan gedung.
Tabel 13. Bangunan gedung kantor dan perumahan pegawai lingkup BPTP Sumatera Utara
No Uraian
Bangunan Unit Lokasi Ket.
1 Gedung kantor 8 Medan, Pasar Miring,
Gurgur
Baik
2 Laboratorium 2 Medan,Pasar Miring Baik
3 Perpustakaan 1 Medan Baik
4 Bengkel 1 Pasar Miring Baik
5 Lantai jemur 3 Pasar Miring Baik
6 Aula 3 Medan,Pasar Miring,Gurgur Baik
7 Mess 3 Medan,Pasar Miring,Gurgur Baik
8 Gudang, garasi,
dll
3 Medan,Pasar Miring,Gurgur Baik
9 Rumah dinas 54 Medan,Pasar Miring,Gurgur Baik
14 |Laporan Tahunan 2016
Tabel 14. Pengadaan barang-barang inventaris TA. 2016
No Jenis barang Unit Keterangan
1 Mobil Double Cabin Hilux 1 Kantor BPTP Sumut
2 Laptop 2 Kantor BPTP Sumut
3 PC 1 Kantor BPTP Sumut
4 AC Standing 3 PK 1 Kantor BPTP Sumut
5 Alat Lab AAS (Atomic Absorption Spektrophometer)
1 Kantor BPTP Sumut
6 Uv-Vis Spectrophometer 1 Kantor BPTP
Sumut
7 Microscop Monoculer 1 Kantor BPTP
Sumut
8 Colony Counter 1 Kantor BPTP Sumut
9 Renovasi Gedung dan Bangunan (Gedung Administrasi, KSPP, Laboratorium, Kelji Sumberdaya
dan Kelji Budidaya)
5 Kantor BPTP Sumut
10 Laptop Asus dan perlengkapannya
(Transfer Biro Keuangan dan Perlengkapan Kementerian Pertanian)
2 Kantor BPTP
Sumut
11 Laptop Asus dan perlengkapannya (Transfer Biro Umum dan
Pengadaan Kementerian Pertanian)
2 Kantor BPTP Sumut
Hingga tahun 2016, kendaraan roda empat, roda dua, roda tiga dan Traktor yang dimiliki oleh BPTP Sumatera Utara
dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Kendaraan roda empat, roda dua, roda tiga dan traktor yang dimiliki oleh BPTP Sumatera Utara
No Uraian Unit Lokasi Kondisi
1 Kendaraan roda 4
9 Medan, Pasar Miring 2 unit rusak berat
2 Kendaraan 7 Medan,Pasar Miring, BAIK
15 |Laporan Tahunan 2016
roda 2 Gurgur
3 Kenderaan Roda 3
4 Medan, Pasar Miring, Gurgur
BAIK
4 Traktor 2 Pasar miring, Gurgur BAIK
5 Combain Harverster
2 Pasar Miring BAIK
6 Indo Jarwo 2 Pasar Miring BAIK
KERJASAMA, PELAYANAN DAN PENGKAJIAN
Diseminasi merupakan salah satu kegiatan BPTP
Sumatera Utara yang sangat penting dan strategis. Hal ini tertuang dalam TUPOKSI BPTP SUMUT dalam Peraturan Menteri Pertanian No.16/2006, yaitu: (1) Inventarisasi dan
identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; (2) Penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; (3) Pengembangan
teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan; (4) Menyiapkan kerja sama, informasi, dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil
pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; (5) Pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian
tepat guna spesifik lokasi; (6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.
Untuk menjawab tugas tersebut, maka BPTP Sumatera Utara didukung Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP) yang mempunyai peran menyiapkan bahan kerjasama,
evaluasi, promosi, komunikasi hasil litkaji dan pelaporan, penyebarluasan hasil litkaji ke pengguna, optimalisasi pemanfaatan kebun percobaan, dan diseminasi hasil
pengkajian.
Berbagai kegiatan diseminasi dapat digunakan, dan bentuk penyampaian disesuaikan dengan latar belakang dan
profesi pengguna. Untuk mengefektifkan kegiatan diseminasi dalam operasionalnya diimplementasikan dalam beberapa kegiatan dan pelayanan antara lain: (1) Perpustakaan Digital;
(2) Laboratorium Tanah dan Tanaman; (3) Pameran dan Display Produk-produk Pertanian Teknologi Spesifik Lokasi; (4) Pengelolaan Kebun Percobaan; (5) Pengelolaan Website; (6)
Produksi Bahan Informasi Tercetak; (7) Kerjasama; (8) Pameran.
16 |Laporan Tahunan 2016
PERPUSTAKAAN DIGITAL
Perpustakaan digital merupakan lembaga penyedia
informasi yang bertugas untuk mengolah, menyediakan dan mendiseminasikan informasi baik dalam bentuk fisik maupun non fisik. Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007
pasal 1 dan 2 disebutkan bahwa : “Perpustakaan merupakan suatu institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi dan rekreasi para pemustaka dan berdasarkan azas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran dan kemitraan “.
Keberadaan Perpustakaan BPTP Sumatera Utara merupakan unit kerja yang menunjang kegiatan penelitian dan
pengkajian di bawah Kepala Seksi Kerjasama Penelitian dan Pengkajian (KSPP). Salah satu tugas pokok perpustakaan adalah mendokumentasikan koleksi bahan pustaka yang dimiliki
agar dapat didayagunakan oleh pemustaka/para pengguna dengan lebih cepat dan mudah baik yang datang langsung
maupun yang meminta informasi melalui surat , telephone, faximile, internet. Pemanfaatan teknologi informasi untuk perpustakaan telah digunakan secara katalog online yang dapat
diakses tidak hanya di dalam perpustakaan.
Sumberdaya Manusia dan Fasilitas Pendukung Perpustakaan
Tenaga Perpustakaan BPTP Sumut terdiri dari 2 orang yaitu: Dra. Esteria Malau (Pustakawan Madya) sebagai Penanggungjawab Perpustakaan, dan Hotmarita Purba sebagai
Teknisi.
Sarana dan Prasarana pendukung kegiatan perpustakaan digital terdiridari: (1) Laboratorium Komputer,
LAN yang terintegrasi ke dalam internet; (2) Ruang koleksi dengan jumlah koleksi buku sebanyak 4513 exp, Majalah/Buletin/ jurnal/IPTAN 6262 exp, CD 70 buah, koran 4
Judul; (3) Ruang Baca terdiri dari 6 Meja dan 12 Kursi lipat; (4) Komputer sebanyak 7 buah (5) Scanner sebanyak satu buah (6)
17 |Laporan Tahunan 2016
Rak majalah satu buah, (7) Gantungan koran satu buah. Data
base online terdiri atas buku sebanyak 2293 judul, majalah 1.447 judul, LIPTAN 2535 judul, PTTAN 32 judul. Pada tahun ini
dilakukan pengadaan majalah Sains Indonesia yang disebarkan ke dinas terkait di Kabupaten/Kota provinsi Sumatera Utara melalui staf BPTP yang menjadi Liason Officer (LO)
Kabupaten/Kota.
Dalam penyelenggaraan perpustakaan, unsur yang menentukan ruang perpustakaan adalah Rak Buku/Rak
Majalah, Meja, Kursi Baca, meja Sirkulasi, Rak Pameran, Komputer dan ruang Operation Room (Internet).
Tabel 16. Koleksi Perpustakaan BPTP Sumatera Utara Tahun
2016
Peningkatan jasa pelayanan perpustakaan
Jumlah pengguna/pemustaka tahun 2016 sebanyak 1438 orang, mengalami peningkatan sebesar 28% jika
dibandingkan jumlah pengunjung tahun 2015. Berdasarkan data tamu perpustakaan, pengunjung perpustakaan meliputi peneliti 697 orang, penyuluh 94 orang, staf 203 orang, dosen
17 orang, mahasiswa 151 orang, umum 5 orang, siswa/pelajar 240 orang, dinas terkait 30 orang, swasta 2 orang dan petani 4 orang. Koleksi Perpustakaan BPTP Sumut dapat diakses melalui
jaringan Intranet Katalog Online Perpustakaan BPTP Sumatera Utara berupa buku, majalah, iptan, pptan dan lain-lain.
No Jenis Judul Jumlah
1 Buku 63 216 2 Buletin/Jurnal/Warta/Majalah 12 236
3 Brosur 27 36 4. Poster 2 2 5. Laporan 13 13 6. Prosiding 19 34
7. Thesis 1 3 8. Liptan 14 25 9. CD 7 11
10. 11.
Koran Trubus
4 10
4 10
Jumlah 170 590
18 |Laporan Tahunan 2016
Tabel 17. Entri Database koleksi Perpustakaan hingga tahun 2016
Layanan Sirkulasi
Pengguna perpustakaan umumnya peneliti, penyuluh, staf/administrasi BPTP Sumut, mahasiswa, pelajar dan dinas terkait. Melalui layanan ini pengguna bisa mendapatkan
bimbingan dan menelusur informasi yang dibutuhkan melalui berbagai sarana penelusuran antara lain dengan katalog, daftar bibliografi, indeks, abstrak dan pangkalan data elektronis dan
internet. Jumlah pengguna perpustakaan terdapat pada Tabel 18, dengan subyek dominan disajikan pada Gambar 5.
Layanan penelusuran informasi via internet dapat
menelusur dan memperoleh informasi teknologi hasil-hasil penelitian dan pengkajian, daftar isi majalah terbaru luar
negeri, jurnal elektronik, warta litbang pertanian dan sebagainya serta koleksi CD-Rom/pangkalan data.
Gambar 5. Persentase Sirkulasi Subyek Dominan di Perpustakaan
No. Jenis Rekord
1. Katalog Majalah 1.466 2. Katalog Buku 2.484
3. IPTAN/hasil penelitian Pengkajian Pertanian 2.834 4. PPTAN 32 5. Koleksi CD/VCD / elektronika 9
19 |Laporan Tahunan 2016
Tabel 18. Layanan Sirkulasi Penggunaan perpustakaan BPTP
Sumut tahun 2015
No Kelompok Pengguna BPTP Jumlah
1 Peneliti 697 2 Penyuluh 94 3 4
5 6 7
8
Teknisi/Staf dan Administrasi Mahasiswa
Dosen Petani Swasta
Dinas Terkait
203 151
17 4 2
30
Jumlah 1438
20 |Laporan Tahunan 2016
LABORATORIUM TANAH DAN TANAMAN
Laboratorium Tanah dan Tanaman Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Sumatera Utara sudah eksis sejak tahun 2000 dan sampai saat ini sudah banyak prestasi yang sudah diperoleh antara lain telah dipercaya oleh Kementerian
Pertanian sebagai laboratorium untuk pengujian mutu pupuk organik dan pupuk anorganik melalui Peraturan Menteri Pertanian yang tertuang dalam PERMENTAN No.
43/Permentan/SR.140/8/2011 tentang lembaga yang ditunjuk untuk melakukan pengujian efektivitas. Disamping itu dalam jaminan mutu hasil pengujian telah diberi kepercayaan oleh
Komite Akreditasi Nasional melalui pemberian Sertifikasi sejak tahun 2006. Saat ini laboratorium sudah memiliki Sertifikat dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan masa berlaku mulai
tanggal 26 November 2014 sampai dengan 25 November 2018. Dalam jaminan mutu hasil pengujian laboratorium tanah juga aktif dalam mengikuti uji profisiensi ditingkat
nasional, antara lain ikut dalam uji profisiensi uji tanah, daun, dan pupuk organik dengan provider Balai Penelitian Tanah
Bogor serta uji pupuk anorganik dengan Komite Akreditasi Nasional Jakarta.
Tugas laboratorium tanah dan tanaman adalah
memberikan pelayanan kepada pengguna baik yang ada dalam lingkungan sendiri maupun untuk kepentingan eksternal. Fungsi laboratorium melakukan analisis contoh tanah, tanaman,
pupuk, air dan analisis tertentu lainnya yang berhubungan dengan kepentingan penelitian.
Penerimaan Contoh Uji Laboratorium BPTP Sumut aktif melakukan pengujian
terhadap sampel yang masuk. Pemakai jasa laboratorium
berasal dari beberapa instansi pemerintah maupun swasta, pemakai jasa tersebut antara lain : 1. Instansi pemerintah baik yang berasal dari dalam/luar
provinsi Sumatera Utara (peneliti dan lain-lain) 2. Perguruan tinggi swasta/negeri baik yang berasal dari
dalam/luar provinsi Sumatera Utara 3. Perusahaan swasta 4. Petani/kelompok tani
5. Polisi
21 |Laporan Tahunan 2016
Selama ini BPTP Sumut sering mendapat sampel dari penegak
hukum seperti kepolisian.
Sumberdaya Manusia Pendukung Laboratorium Tanah Dan Tanaman
Organisasi laboratorium ditunjuk berdasarkan SK
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara No.05/SK/OT.160/I/2014 tertanggal 02 Januari 2014. Dalam tugas dan fungsinya laboratorium dipimpin oleh Menejer
Puncak dalam hal ini adalah selaku Kepala Balai. Menejer Puncak dibantu oleh Menejer Teknis yang bertugas dalam teknis pelaksanaan laboratorium, Menejer Mutu bertugas
sebagai pengawas (Audit Internal) dalam pelaksanaan kegiatan dan Menejer Administrasi bertugas melakukan penerimaan contoh, pembukuan, penerimaan dan pengeluaran keuangan
serta tugas administrasi lainnya berhubungan dengan laboratorium.
Gambar 6. Struktur Organisasi Laboratorium Tanah dan
Tanaman
Penerimaan Contoh Uji Contoh uji yang diterima pada tahun 2015 adalah
sebanyak 717 contoh (Tabel 19).
22 |Laporan Tahunan 2016
Tabel 19. Jenis contoh uji yang diterima pada tiga tahun
terakhir
Tahun Jenis sampel yang diuji
Tanah Pupuk Daun Air Pakan Buah Jumlah
2010 211 325 26 87 0 24 673
2011 311 204 11 11 3 0 540
2012 281 195 104 4 0 0 584
2013 234 120 4 14 0 0 372
2014 264 95 27 3 4 0 393
2015 444 169 99 3 2 0 717
Penerimaan PNBP Total penerimaan sebagai PNBP (Penerimaan Negara
Bukan Pajak) disesuaikan dengan PP tariff tahun 2012, adalah
sebanyak Rp.119.655.500,- (seratus sembilan belas juta enam ratus lima puluh lima ribu lima ratus rupiah) Rincian setiap bulannya adalah seperti uraian Tabel berikut ini.
Tabel 20. Penerimaan PNBP laboratorium tahun 2016
PNBP Tahun 2015 Jumlah penerimaan (Rp.)
Januari 3,865,000
Februari 18,040,000
Maret 0
April 7,541,000
Mei 14,819,500
Juni 7,857,000
Juli 17,022,000
Agustus 21,923,000
September 1,812,000
Oktober 25,217,000
November 1,559,000
Desember 0
Jumlah 119,655,500
Permasalahan dan Saran
23 |Laporan Tahunan 2016
Kondisi peralatan utama saat ini rata-rata sudah
berusia lebih dari 10 tahun untuk itu perlu dilakukan peremajaan peralatan. Karena kondisi alat yang ada sekaran
sudah relative lama maka tahun depan perlu dianggarkan oleh balai untuk biaya pemeliharaan alat/servis dan kalibrasi alat. Rencana kedepan adalah karena akreditasi lab sudah aktif
mulai dari tanggal 26 November 2014 sampai dengan 25 November 2018, maka kita harus menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan, untuk itu diharapkan pada tahun 2015 supaya
pengadaan alat di Laboratorium dapat segera direalisasi karena kondisi alat yang ada sekarang ini sudah berusia lebih 10 tahun seperti misalnya alat Atomic Absorben Spectro (AAS), Layarnya
sudah mulai kabur, analisis untuk unsur Ca, Zn, dan Na tidak dapat dilakukan. Lampu alat spectrofotometer sudah mulai lemah. Tabel berikut menunjukkan kondisi peralatan di
Laboratorium BPTP Sumut. Disamping itu perlu dilakukan pelatihan bagi analis untuk meningkatkan kemampuan masing-masing dalam hal pelaksanaan kegiatan analisis di
Laboratorium BPTP Sumut.
24|Laporan Tahunan 2016
KONDISI PERALATAN
LABORATORIUM TANAH BPTP SUMATERA UTARA HINGGA 2016
No Nama Peralatan Utama Merek Type/ Seri Pengadaan (Tahun)
Jumlah (Unit)
Kondisi Alat
Baik Rusak Keterangan
1 Shaker Ebberbach - 1984 1 √
2 Grinder Tanaman Thomas 800.345.2100 1984 1 √
3 Oven Incubator Fisher 255 D 1984 1 √
4 Spectrophotometer UV/Vis Milton Roy 21.D 1997 1 √ Rusak berat
5 Destillation Water GFL 2002 1997 1 √
6 Oven Isotemp Memmert UM.400 1997 1 √
7 Blender untuk Tekstur Waring 32BL79 1997 1 √
8 Analitical Balance Ohaus AP210S 1997 1 √
9 Balance top loading Ohaus TP.2000 1997 1 √
10 BOD Hach 26197 1997 1 √
11 Fume Hood Lokal - 1997 1 √
12 Hotplate Thermolyne HP46820.26 1997 1 √
13 Refrigerator / kulkas National NR-B.20GF 1997 1 √
14. Water bath 1997 1 √
15. AA Spectrophotometer 1999 1 √ Display kabur (tidak bisa menganalis Ca, Na dan ZN)
16. Conductivity meter 1999 1 √
17. Shaker 1999 1 √
18. Shaker 1999 1 V
19. Kjeltex 1999 1 √
20. Furnace 1999 1 √
21. Digester Bok 6 Holl 1999 1 √
22. Mixer Tube 1999 1 √
23. Centrifugal 1999 1 √
25|Laporan Tahunan 2016
No Nama Peralatan Utama Merek Type/ Seri Pengadaan (Tahun)
Jumlah (Unit)
Kondisi Alat
Baik Rusak Keterangan
24. Stirer 1999 1 √
25. Vacuum pump 1999 1 √
26. Macro Kjeldahl 1999 1 √
27. Micro Kjeldahl 1999 √
28. Soil Hydrometer 1999 1 √
29. CEC App 1999 1 √
30. pH meter 2002 1 √
31. Analitical Balance 2002 1 √
32. Spectrophotometer UV/VIS 2004 1 √ Lampu lemah
33. Destillation Water 2004 1 √
34. Gas Chromatography 2004 1 √
35. Komputer GC 2004 1 √
36. Komputer AAS 2010 1 √
37. Komputer Administrasi 2010 1 √
38. Oven Isotemp 2010 1 √
39. Kjeltex 2010 1 √
40. Shaker rotary mountion 2010 1 √
41. Stirrer 2010 1 √
42. Furnace 2013 1 √
43. pH meter 2013 1 √
44. Mixer tube 2013 1 √
45. Hotplate 2013 1 √
46. Regrigerator/ 2013 1 √
47. Stirrer untuk tekstur tanah 2013 1 √
48. Analitical Balance 2013 1 √
49. Analitical Balance 2013 1 √
26|Laporan Tahunan 2016
KERJASAMA, PELAYANAN DAN PENGKAJIAN
Diseminasi merupakan salah satu kegiatan BPTP
Sumatera Utara yang sangat penting dan strategis. Hal ini tertuang dalam TUPOKSI BPTP SUMUT dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 16/2006, yaitu:
1. Inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi,
2. Penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi, 3. Pengembangan teknologi dan diseminasi hasil
pengkajian serta perakitan materi penyuluhan,
4. Menyiapkan kerja sama, informasi, dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat
guna spesifik lokasi, 5. Pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik
lokasi, 6. ẀPelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Balai.
Untuk menjawab tugas tersebut, maka BPTP Sumatera Utara didukung Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian
(KSPP) yang mempunyai peran menyiapkan bahan kerjasama, evaluasi, promosi, komunikasi hasil litkaji dan pelaporan, penyebarluasan hasil litkaji ke pengguna, optimalisasi
pemanfaatan kebun percobaan, dan diseminasi hasil pengkajian.
Berbagai kegiatan diseminasi dapat digunakan, dan
bentuk penyampaian disesuaikan dengan latar belakang dan profesi pengguna. Untuk mengefektifkan kegiatan diseminasi dalam operasionalnya diimplementasikan dalam beberapa
kegiatan dan pelayanan antara lain : (1) Perpustakaan Digital, (2) Laboratorium Tanah dan Tanaman, (3) Pameran dan Display Produk-produk Pertanian Teknologi Spesifik Lokasi, (4)
Pengelolaan Kebun Percobaan, (5) Pengelolaan Website, (6) Produksi Bahan Informasi Tercetak, (7) Kerjasama, (8)
Pameran.
27|Laporan Tahunan 2016
PENGELOLAAN KEBUN PERCOBAAN
Kebun Percobaan merupakan bentuk aset di Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, berupa sebidang
tanah yang berada pada agroekosistem tertentu dilengkapi
sarana dan prasarana tertentu dengan fungsi utama untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian dan
pengembangan inovasi teknologi pada skala lapangan. BPTP
Sumatera Utara memiliki tiga Kebun Percobaan yaitu KP. Pasar
Miring, KP. Gurgur dan KP. BPTP Sumatera Utara. Adanya
keragaman sifat tanah, iklim, dan topografi pada suatu KP
menyebabkan penggunaan dan pemanfaatan yang beragam
pula.
KP. PASAR MIRING
Kebun Percobaan Pasar Miring terletak di Desa Pasar
Miring Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang yang
mempunyai lokasi yang berada pada daerah persawahan. KP
Pasar Miring terletak pada 3O29’58’’ Lintang Utara dan
98O54’30’’ Lintang Selatan dengan ketinggian 25 meter diatas
permukaan laut, luas lahan 20 ha.
Gambar 7. Kantor dan Lahan Kp. Pasar Miring
Kegiatan pengelolaan kebun yang dilakukan adalah
koleksi dan pemeliharaan tanaman buah di sekitar kebun
percobaan, koleksi beberapa varietas unggul baru padi sawah,
28|Laporan Tahunan 2016
perbaikan sifat kimia dan biologi lahan dengan pemberian
bahan organik pada lahan sawah Kebun Percobaan Pasar
Miring.
Gambar 8. Tanaman buah koleksi KP Pasar Miring
Tabel 22. Tanaman buah koleksi KP. Pasar Miring
No Jenis Umur (tahun)
Jlh No Jenis Umur (tahun)
Jlh
1 Mangga 3 43 5 Duku 3 17
2 Kelengkeng 3 17 6 Durian 3 10
3 Sawo 3 9 7 Rambutan 6 4
4 Rambutan 23 15 8 Belimbing 6 5
29|Laporan Tahunan 2016
Tabel 23. Keragaan beberapa koleksi varietas padi di KP. Pasar
Miring
Perlakuan Tinggi
Tanaman (cm)
Anakan Produktif
Jumlah Gabah Hampa
Jlh. Gabah Bernas
Berat 1000 butir
Hasil
Ubinan/ha
(ton)
Inpari 16 115,00 16,40 16,60 104,20 26,80 5,62
Inpari 15 122,60 14,70 14,70 121,00 29,10 5,21
Inpari 14 115,30 18,30 18,30 116,10 26,50 5,34
Inpari 30 118,20 17,5 15,4 120,20 29,5 5,89
KP. GURGUR
Kebun Percobaan Gurgur terletak di Desa Gurgur
Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba Samosir yang
mempunyai lokasi yang strategis berada dikawasan dataran
tinggi Danau Toba merupakan kawasan objek wisata.
Topografi bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian
1.217 meter di atas permukaan laut, luas lahan 40 ha, dulunya
55 ha dan telah kembali ke masyarakat seluas 15 ha. Dari
kebun percobaan kita dapat memandang indahnya panorama
Danau Toba. Kawasan KP Gurgur juga mulai ditata oleh Dinas
Pariwisata dengan tersedianya Rest House. Tersedianya
berbagai tanaman buah-buahan dan didukung dengan
peralatan klimatologi yang merupakan sarana pendukung untuk
menjadikan KP Gurgur sebagai Agrowisata Ilmiah.
Lahan dataran tinggi Tobasa khususnya KP Gurgur
merupakan lembaga riset yang mempunyai potensi besar untuk
pengembangan bibit unggul khususnya tanaman hortikultura
dan perkebunan, terutama kopi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Tobasa dan sekitarnya. Kabupaten Tobasa
mempunyai peluang pengembangan tanaman pertanian dan
sangat memungkinkan produktivitas komoditas unggulan dapat
ditingkatkan. Pemanfaatan lahan dapat dioptimalkan sehingga
30|Laporan Tahunan 2016
akan menunjang kestabilan ketahanan pangan dan peningkatan
kesejahteraan petani.
Kegiatan pengelolaan kebun percobaan tahun 2016 yang
dilakukan adalah pemeliharaan pohon induk kopi unggul (Kopi
Lintong dan Gayo), koleksi tanaman buah-buahan dan
perbanyakan bibit kentang varietas Granola.
Tabel 24. Jenis tanaman buah yang ada di KP Gurgur pada
tahun 2016
Jenis Tanaman Populasi (Batang)
Jenis Tanaman Populasi (Batang)
Jambu mente 5 Sawo 35
Jambu air 52 Matoa 39
Jeruk 100 Kesemek 12
Lengkeng 33 Sukun 12
Jambu biji 60 Biwah 20
Kuini Barus 12 Adpokat 120
Durian 25
Tabel 25. Data pertumbuhan tanaman kopi tahun 2016
Jenis
Tanaman
Populasi
Tanaman
Rata-rata Tinggi
Tanaman (cm)
Rata-rata Diameter
batang (mm)
Rata-rata jumlah
cabang
Rata-rata jumlah
cabang berbuah
Kopi sigarar utang
7000 310 55 60 40
Kopi Gayo
Ateng coklat 2350 150 36 45 30
Timtim 650 170 35 42 30
Ateng pucuk
hijau 3000 180 42 40 30
31|Laporan Tahunan 2016
Gambar 9. Kegiatan Pengelolaan KP Gurgur
KP. BPTP SUMUT
Pengelolaan kebun percobaan BPTP Sumut pada tahun
2016 kembali menata kebun menjadi yang lebih baik dan asri,
koleksi tanaman buah Badan Litbang dan lokal sumatera utara,
pemeliharaan kambing burka dan budidaya tanaman sayur-
sayuran organik yang dipersiapkan untuk objek kunjungan
lapangan kegiatan pekan agro inovasi Badan Litbang Pertanian.
Adanya Visitor plot ini dapat mempercepat diseminasi/ transfer
inovasi teknologi secara langsung ke pengguna dan diharapkan
ada umpan balik guna perbaikan sesuai dengan kebutuhan.
Kebun ini diharapkan menjadi show window teknologi dan
menjadi tempat penelitian bagi peneliti maupun mahasiswa.
Kegiatan visitor plot kebun percobaan BPTP Sumut
dengan membersihkan plot bekas sisa tanaman yang sudah
tidak berproduksi lagi
Selain mempersiapkan lahan yang ditanami juga dilakukan pembersihan akses jalan yang menghubungkan setiap plot agar memudahkan untuk melihat lebih dekat
masing-masing plot. Bagian pinggir setiap jalan yang tidak rata
32|Laporan Tahunan 2016
ditimbun dengan rumput-rumput yang diperoleh dari hasil
pembersihan setiap lahan. Lahan yang telah dibersihkan selanjutnya dilakukan
penataan dengan membagi lahan menjadi plot-plot yang bertujuan untuk mengelompokkan setiap komoditas pada satu area. Hal ini bertujuan untuk mempermudah teknis perawatan,
pengendalian OPT dan menciptakan keseragama disetiap plot.
Gbr. 14. Luasan setiap plot
Gambar 10. Denah Lokasi Kp. BPTP Sumut
Kebun visitor plot BPTP Sumut terdiri atas plot-plot yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal. Untuk itu pada kegiatan ini setiap plot akan difungsikan dengan
membaginya menjadi plot peternakan, plot sayuran, plot buah, plot tanaman sirsak, plot pohon induk, plot MKRPL, plot kebun
bibit induk dan plot Sumber Daya Genetik (SDG). Setiap plot didesain secara khusus sesuai dengan komoditas yang akan ditanam. Untuk plot sayuran dikarenakan
lahan tergolong rendah dan sering digenangi air ketika musim hujan, maka didesain model bertanam diatas yaitu dengan membuat bedeng yang dikelilingi batu bata untuk menyangga
tanah yang menjadi media pertanaman. Pada bagian bawah ditanam buah naga putih dan merah. Dari hasil desain diperoleh 24 bedeng.
Untuk plot tanaman buah didesain dengan bertanam model tabula pot dengan memanfaatkan reol/bis sumur sebagai pot. Tanaman buah ini diharapkan menjadi tanaman dalam
tabula pot yang berukuran kecil tapi produktif.
58,92 m
Peternakan42,33 m
Kolam14 m
27,6
7 m
Sawit
13 m
47 m13 m Display hort.
A
22,88 m
29 m
B
C
26,10 m
SDG
22,33 m14,56 m
15 m
14 m
66,98 m
D
KBI
E F
G
13,52 m
Block Concept
33|Laporan Tahunan 2016
Gambar 11. Berbagai Kegiatan Persiapan di lahan Kebun Visitor Plot.
Penanaman Varietas Badan Litbang dan Komoditas lainnya Setelah masing-masing plot dibagi maka ditentukan fungsi dan komoditasnya masing-masing. Berikut penjelasan tentang berbagai plot :
1. Plot/blok peternakan adalah sebagai display bagi komoditas peternakan hasil unggulan badan litbang yaitu ayam KUB dan Kambing Boerka.
2. Plot sayuran adalah plot yang diperuntukkan bagi display sayuran dataran rendah. Jenis-jenis sayuran yang ditanam : kangkung, bayam merah, bayam hijau, sawi manis, sawi
pahit, pakcoy, terong, cabai merah, cabai rawit, kemangi dan sawi liman. Selain itu ditanam juga gambas, kacang
panjang, paria,labu air, dan labu kendi yang ditanam pada gapura- gapura sepanjang jalan menuju masing-masing plot.
3. Plot tanaman buah adalah diperuntukkan sebagai display tanaman buah. Model pertanaman buah-buahan
34|Laporan Tahunan 2016
ditanam dalam tabula pot. Plot dan blok buah ini akan
dibagi dua yaitu plot buah-buahan varietas lokal sumut dan varietas badan litbang yang diperoleh dari Balitbu.
4. Plot tanaman sirsak adalah adalah plot yang dkhususkan untuk tanaman sirsak yaitu varietas lokal dan varietas ratu yang merupakan salah satu koleksi
unggul varietas Badan Litbang. 5. Plot M-KRPL adalah display bagi miniatur Model
Kawasan Rumah Pangan Lestari yang menampilkan
model pemanfaatan pekarangan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
6. Plot Kebun Bibit Inti (KBI) adalah plot yang berfungsi
sebagai kebun bibit untuk memperbanyak bibit-bibit hasil varietas unggul badan litbang.
7. Plot Sumber Daya Genetik (SDG) adalah plot yang
berfungsi sebagai display sumber daya genetik (SDG) Sumatera Utara dari berbagai kabupaten dan kota di provinsi sumut.
8. Plot Pohon induk durian dan manggis, untuk tanaman induk durian dan manggis.
9. Plot tanaman pangan yang berfungsi sebagai display beberapa tanam pangan yaitu padi, kedelai, ubi jalar dan ubi kayu. Display ini bertujuan untuk
memperlihatkan teknologi budidaya tanaman pangan. Adapun hal-hal yang ditampilkan adalah berbagai teknologi bertanam padi sawah yaitu teknologi PTT,
Haston, Salibu, SRI dan tanam padi sebatang. Dalam plot ini juga ditampilan berbagai varietas unggul baru padi balitbangtan yaitu Inpari 1 -30 serta varietas
unggul baru padi rawa. Pada sisi lain lahan ditanami tanaman pangan lain yaitu kedelai, ubi jalar dan ubi kayu.
Tanaman buah-buahan varietas Badan Litbang dan
varietas lokasi Sumut yang ditanam di Kebun Percobaan BPTP
Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 26. Data Varietas Buah-buahan di KP BPTP Sumut
No. Nama Varietas Koleksi
1. Garifta Merah Varietas unggul Balitbangtan
2. Garifta Orange Varietas unggul Balitbangtan
3. Garifta Kuning Varietas unggul Balitbangtan
35|Laporan Tahunan 2016
4. Garifta Gading Varietas unggul Balitbangtan
5. Agri Gardina 45 Varietas unggul Balitbangtan
6. Jeruk Pamelo Raja Varietas unggul Balitbangtan
7. Jeruk Pamelo Ratu Varietas unggul Balitbangtan
8. Lengkeng Diamond River Varietas unggul Balitbangtan
9. Lengkeng Pingpong Varietas unggul Balitbangtan
10. Jambu Kristal Putih Varietas unggul Balitbangtan
11. Jambu kristal Merah Varietas unggul Balitbangtan
12. Jambu air cincalo hijau Varietas unggul Balitbangtan
13. Jambu air citra Varietas unggul Balitbangtan
14. Alpukat Mega Gagauan Varietas unggul Balitbangtan
15. Alpukat Mega Murapi Varietas unggul Balitbangtan
16. Alpukat Mega Paninggahan Varietas unggul Balitbangtan
17. Alpukat Tongar Varietas unggul Balitbangtan
18. Alpukat Pesako Varietas unggul Balitbangtan
19. Alpukat Raja giri Varietas unggul Balitbangtan
20. Durian Otong Varietas unggul Balitbangtan
21. Durian Kani Varietas unggul Balitbangtan
22. Durian Matahari Varietas unggul Balitbangtan
23. Durian Sijantung Kampar Varietas unggul Balitbangtan
24. Durian Sukun Varietas unggul Balitbangtan
25. Durian Hepe Varietas unggul Balitbangtan
26. Durian Ginting Varietas unggul Balitbangtan
27. Durian Bintana Varietas unggul Balitbangtan
28. Durian Sikapal Varietas unggul Balitbangtan
29. Durian Petruk Varietas unggul Balitbangtan
30. Durian Selat Varietas unggul Balitbangtan
31. Durian Sitokong Varietas unggul Balitbangtan
32. Manggis Ratu Kamang Varietas unggul Balitbangtan
33. Tembilahan Varietas unggul Balitbangtan
34. Pisang roti Varietas unggul Balitbangtan
35. Pisang kirana Varietas unggul Balitbangtan
36. Pisang Ameh pasaman Varietas unggul Balitbangtan
37. Sirsak Ratu Varietas unggul Balitbangtan
38. Sirsak Lokal Varietas unggul Balitbangtan
39. Pepaya Merah Delima Varietas unggul Balitbangtan
40. Markisa Erbis Varietas unggul Balitbangtan
39. Jambu Deli Kusuma Merah Varietas lokal Sumatera Utara
40. Jambu Madu Deli Hijau Varietas lokal Sumatera Utara
41. Belimbing Dewa Varietas lokal Sumatera Utara
42. Belimbing Dewi Varietas lokal Sumatera Utara
43. Jambu klutuk putih Varietas lokal Sumatera Utara
44. Rambutan Berahrang Varietas lokal Sumatera Utara
45. Sawo Manila Varietas lokal Sumatera Utara
46. Mangga Malaba Varietas lokal Sumatera Utara
47. Mangga kelong Varietas lokal Sumatera Utara
48. Jambu Klutuk Merah Varietas lokal Sumatera Utara
49. Jambu hijau jumbo Varietas lokal Sumatera Utara
36|Laporan Tahunan 2016
Gambar 12. Keragaan Berbagai Tanaman
PENGELOLAAN WEBSITE
KSPP dalam melaksanakan tugasnya juga melakukan
diseminasi teknologi melalui media website. Sejak September 2011, website BPTP Sumut telah menggunakan template 2.1. yang merupakan penyempurnaan dari Template 2.0
sebelumnya. Tampilan Template 2.1 lebih dinamis dan informatif.
Untuk meningkatkan penyebarluasan informasi hasil-hasil pengkajian BPTP Sumatera Utara melalui website, Pengelolaan website senantiasa dilakukan secara terpadu
selaras dengan tupoksi UK/UPT. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyediaan konten situs web, pemutakhiran dan koreksi bahan informasi situs web, membuat tampilan situs
web, memantau secara teratur dan cermat mengenai data informasi dalam situs web yang harus dimutakhirkan dan mengelola email BPTP Sumatera Utara.
Kegiatan website pada tahun 2016 ini antara lain penambahan banner slide pada tampilan website, yakni banner M-KRPL yang merupakan program strategis Badan Litbang saat
ini. Materi yang diinput dalam website adalah berupa berita
37|Laporan Tahunan 2016
yang meliputi kegiatan yang dilakukan di BPTP Sumatera Utara,
inovasi budidaya dan teknologi pertanian.
Gambar 13. Halaman Muka Website BPTP Sumatera Utara
38|Laporan Tahunan 2016
Tabel 27. Artikel/berita yang telah diinput dalam website selama tahun 2016
39|Laporan Tahunan 2016
40|Laporan Tahunan 2016
PRODUKSI BAHAN INFORMASI TERCETAK
Bahan informasi tercetak yang diproduksi pada Tahun 2016
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 28. Bahan informasi tercetak produksi Tahun 2016
No Judul bahan Diseminasi Jumlah eksampler
1 Folder “Hidroponik” 1.000 ekspl
2 Folder “Penyakit Hawar Daun dan
Penyakit Bulai Pada Tanaman Jagung”
1.000 ekspl
3 Folder “Hama Utama tanaman Padi” 1.000 ekspl
4 Folder “teknologi Produksi Kedelai Lahan
Sawah”
1.000 ekspl
5 Folder “Teknologi Bertanam Bawang
Merah Dari Biji”
1.000 ekspl
6 Brosur “Petunjuk Teknis Budi Daya Jajar
Legowo Super”
200 ekspl
7 Brosurr “Petunjuk Teknis Budi Daya Padi
Gogo Di Lahan Kering”
200 ekspl
8 Poster “Teknologi Jajar Legowo Super” 50 ekspl
9 Buku” Prosiding Seminar Nasional Padi” 25 ekspl
10 Buku” Indeks Litkaji BPTP SUMUT 1996-2016”
25 ekspl
11 Laporan Tahunan 2015 25 ekspl
Gambar … : Publikasi, Pencetakan Bahan Diseminasi
41|Laporan Tahunan 2016
Gambar 14. Media Diseminasi yang Di Cetak
Pameran dan display produk-produk pertanian spesifik
lokasi
Kegiatan pameran dalam rangka display produk-produk
dan teknologi pertanian spesifik lokasi yang diikuti sepanjang
tahun 2016 adalah sebagai berikut :
a. Pameran Pertama adalah pameran dalam acara panen
serentak didesa Securai Selatan kec Babalan Kab Langkat
tanggal 26 Februari 2016 . Materi pameran dititik beratkan
pada hasil-hasil litkaji dalam bentuk media cetak maupun
42|Laporan Tahunan 2016
bahan sesungguhnya seperti : beberapa jenis padi varietas
unggul hasil litkaji Badan Litbang. Selain itu juga
dipamerkan teknologi bertanam dengan sistem hidroponik
baik dengan bahan yang mahal maupun dengan barang-
barang bekas. Teknologi ini diharapkan dapat memotivasi
masyarakat utamanya yang tinggal di perkotaan sehingga
kelestarian pekarangan dapat terus terjaga. Sampai akhir
penutupan, pengunjung tercatat berjumlah 200 orang.
b. Pameran kedua adalah pameran dalam rangka Pekan
Inovasi Propinsi Sumatera Utara sebagai salah satu acara
tahunan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara yang
dikoordinir oleh Badan Penanaman Modal dan Promosi
Sumut. Tahun 2016 merupakan pelaksanaan ke empat
kalinya dengan mengambil tempat di lapangan Merdeka
Kota Medan dari tanggal 19 – 22 Mei 2016. Dari 80
stand yang tersedia, Badan Litbang Pertanian
berpartisipasi dalam 2 stand dimana materi pameran diisi
oleh beberapa UPT lingkup Balitbangtan seperti : BB
Pascapanen, Balitbu Solok, BPTP Sumut, Lolit Kambing
Potong Sei Putih dan KP. Tongkoh Berastagi serta
Balitbangtan sendiri.
Materi yang ditampilkan antara lain : beberapa olahan
pascapanen seperti : sauce cabai, sauce tomat, sayuran
kering dan selai dari BB Pascapanen, KRPL perkotaan
dengan sistem hidroponik dari BPTP Sumut, buah Pepaya,
Markisa dan buah Naga produksi Balitbu, sayuran Kubis,
Kentang, Cabai, Tomat, Bawang merah dan Wortel dari
KP. Tongkoh Berastagi dan beberapa jenis hijauan pakan
ternak serta Model kandang pemeliharaan kambing domba
oleh Lolit Kambing Sei Putih. Selain itu dipamerkan dan
disebarluaskan berbagai media cetak. Semua materi yang
ada di stand badan litbang menjadi daya tarik pengunjung
sehingga stand BPTP di penuhi oleh 250 pengunjung (yang
tercatat) selama kegiatan berlangsung, terutama materi
teknologi Hidroponik.
43|Laporan Tahunan 2016
c. Kegiatan ke 3 adalah pameran dalam rangka PEDA (Pekan
Daerah ) tingkat SUMUT di Desa Pulau Sejuk kec. Lima
puluh Kab. Batu Bara tanggal 9-12 agustus 2016. Pekan
Daerah di laksanakan untuk persiapan PENAS (Pekan
Nasional ) yang di laksanakan Di Banda Aceh tanggal 6-11
Mei 2017
Materi yang dipamerkan adalah produk-produk spesifik
beberapa olahan pascapanen seperti : sauce cabai, sauce
tomat, sayuran kering dan selai dari BB Pascapanen, KRPL
perkotaan dengan sistem hidroponik dari BPTP Sumut
Selain itu dipamerkan dan disebarluaskan berbagai media
cetak. Semua materi yang ada di stand badan litbang
menjadi daya tarik pengunjung sehingga stand BPTP di
penuhi oleh 300 pengunjung (yang tercatat) selama
kegiatan berlangsung, terutama materi teknologi
Hidroponik.
d. Pameran ke empat adalah pameran dalam rangka
peringatan Dies Natalis Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian STPP) Medan pada tanggal 25 Agustus 2016.
Pada pameran yang banyak dikunjungi oleh penyuluh
pertanian baik yang sedang mengikuti pendidikan maupun
penyuluh dari Balai Pertanian Kecamatan yang diundang
panitia sangat tertarik pada materi pameran yang dikemas
oleh BPTP Sumut seperti alsintan, contoh benih padi,
kedelai dan jagung serta berbagai media cetak.
Momentum pameran ini menjadi sarana bagi penyuluh
pertanian untuk mendapatkan informasi dan teknologi
terkini yang sangat bermanfaat dalam mendukung tugas
pokok penyuluh. Oleh karena itu stand BPTP Sumut
menjadi stand terfavorit bagi pengunjung.
e. Kegiatan pameran ke lima adalah dalam rangka pekan
pasar petani di Desa Tanjung Sari Kec. Batang Kuis Kab.
Deli Serdang tanggal 17-20 Oktober 2017. Materi yang di
tampilkan semua hasil Kebun Visitor plot dan olahan
pasca panen BPTP SUMUT antara lain : Kangkung,
Bayam, Sawi, Cabe, Terong, Pokcoy, pepaya, Telur Bebek,
44|Laporan Tahunan 2016
Telur ayam, keripik dan VUB Padi selain itu di
sebarluaskan juga media cetak hasil teknologi Badan
Litbang.
e. Kegiatan pameran ke lima adalah dalam rangka
memperingati Hari Pangan Sedunia yang diselenggarakan
di Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera
Utara dari tanggal 26 Oktober 2016. Kegiatan pameran
tahun 2016 diwarnai juga dengan kegiatan bazar, sehingga
semua peserta pameran dapat menjual produk-produk
unggulannya, termasuk BPTP Sumut yang menjual beras
produksi KP Pasar Miring, sayur dan buah produksi visitor
plot KP. Medan. Semua produk yang dijual laku keras
bahkan sebelum acara dimulai hampir semua produk
sudah terjual. Pengalaman ini sebenarnya dapat menjadi
salah satu momentum bagi BPTP Sumut untuk membuka
Agri Mart di tahun mendatang, karena lingkungan
mendukung dengan banyaknya pegawai kantor di sekitar
BPTP. Melalui agri mart produsen dan konsumen menjadi
lebih dekat sekaligus dapat memotong rantai pemasaran
sehingga harga jual menjadi lebih murah.
f. Pameran ke enam dilaksanakan mendukung acara panen
dan temu lapang VUB Padi di Desa Bakulap kecamatan
Selesai Kab. Langkat tanggal 1 November 2016. Pada
pameran ini BPTP Sumut menfokuskan peragaan beberapa
teknologi hasil litkaji seperti : teknologi sistem tanam jajar
legowo 2:1, alat indojarwo transplanter, informasi Katam,
alat-alat uji tanah (PUT, PUTK, PUTR dan PUHT) serta alat
uji pupuk (PUPO dan PUPS), media cetak (brosur, leaflet,
poster) dan juga menampilkan benih padi sebagai bahan
contoh.
g. Pameran ke tujuh dalam acara HIMADITA NURSERY (HN)
Fak Pertanian USU tanggal 2 - 3 Desember 2016. Pameran
ini bertujuan untuk menyebarluaskan teknologi Badan
Litbang agar tekonologi juga dapat di adopsi oleh para
mahasiswa. Pada kesempatan ini mahsiswa sangat senang
karena sangat menambah wawasan mereka dan stand
45|Laporan Tahunan 2016
BPTP sangat ramai di kunjungi oleh para mahasiswa dan
para Dosen.
Gambar… : Visualisasi Kegiatan Pameran selama Tahun 2016
Gambar 15. Pameran dalam acara panen serentak di desa securai
selatan Kec. BabalanKab. Langkat 26 Februari 2016
Gambar 16. Pameran dalam rangka PEKAN INOVASI SUMUT ke 4 di Lapangan Merdeka Medan 19 – 22 Mei 2016
46|Laporan Tahunan 2016
Gambar 17. Pameran dalam rangka Pekan Daerah(PEDA) tingkat Sumut di Desa Pulau Sejuk Kec. Lima Puluh Kab. Batubara 9 – 12
Agustus 2016
Gambar 18. Pameran dalam rangka acara Wisuda Mahasiswa Program Diploma IV di STPP Medan 25 Agustus 2016
47|Laporan Tahunan 2016
Gambar 19. Pameran dalam rangka Pekan Pasar Petani di Desa Tanjung Sari Kec. Batang Kuis Kab. Deli Serdang 17 – 20 Okt. 2016
Gambar 20. Pameran dalam Hari Pangan Sedunia di Kantor BKP Prop, Sumut 26 Oktober 2016
48|Laporan Tahunan 2016
Gambar 21. Pameran dalam rangka acara panen dan temu lapang VUB Padi di Desa Bakulap Kec. Selesai Kab.Langkat 1 Nopember
2016
Gambar 22. Pameran dalam Kegiatan Himadita Nursery (HN) Fak. Pertanian USU 2 - 3 Desember 2016
49|Laporan Tahunan 2016
BAHAN SIARAN TVRI SUMUT
Gambar 23. Siaran TVRI 1 Maret 2016 : Panen raya
serentak Siaran TVRI 25 Agustus :Temu lapang dan
di 7 Provinsi se Indonesia di Desa Securai Selatan Panen di Desa Titi payung Kec. Air putih Kec. Babalan Kab. Langkat. Kab. Batubara
Siaran TVRI 23-24 September 2016 : Penen dan Siaran TVRI 2 Nov 2016: Temu lapang VUB Padi Tanam Biji Bawang Merah di Tobasa di Desa Bakulap Kec. Selesai Kab. Langkat
50|Laporan Tahunan 2016
Siaran TVRI 10 Desember 2016 : Panen dan Temu lapang Jarwo Super di Desa Pasar Miring Kec. Pagar Merbau
Kab. Deli Serdang
KERJASAMA
Kerjasama dengan stakeholder bertujuan untuk
meningkatkan pemanfaatan/ pendayagunaan tenaga, teknologi
dan sarana milik Badan Litbang Pertanian, agar dapat:
1. Meningkatkan promosi dan penyebarluasan penemuan atau
perakitan teknologi kepada masyarakat pengguna; dan
2. Mengoptimalkan penggunaan tenaga, teknologi dan sarana
BPTP Sumatera Utara dalam upaya melaksanakan tugas
pokok dan fungsi serta meningkatkan pelayanan kepada
pihak-pihak yang membutuhkan.
Kerjasama Dengan Instansi Lainnya
Kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Islam
Sumatera Utara
Kerjasama BPTP Sumatera Utara dengan Fakultas
Bioteknologi Institut Teknologi DEL Toba Samosir telah di tanda
tangani pada hari rabu tanggal 21 September 2016 dan
Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara pada hari
51|Laporan Tahunan 2016
senin tanggal 3 Oktober 2016 ,kedua belah pihak telah sepakat
untuk melaksanakan kerjasama dalam berbagai macam aspek
peningkatan sumberdaya manusia khususnya bidang pertanian
dalam hal mendukung Tridharma Perguruan Tinggi,
Pengembangan inovasi teknologi dan rekomendasi kebijakan
pembangunan di bidang pertanian, meningkatkan efisiensi dan
percepatan diseminasi kepada para pengguna melalui konteks
Spectrum Diseminasi Multi Chanel (SDMC).
Kerjasama ini bertujuan untuk :
1. Menjalin hubungan kelembangan antara Fakultas Pertanian
UISU dan BPTP Sumatera Utara di tingkat operasional
dalam mendukung Tridharma Perguruan Tinggi,
pengembangan inovasi teknologi dan rekomendasi
kebijakan pembangunan di bidang pertanian meningkatkan
efisiensi dan percepatan diseminasi kepada para pengguna
melalui konteks Spectrum Diseminasi Multi Chanel (SDMC)
2. Menghasilkan komponen, paket teknologi spesifik lokasi
yang tepat guna dan rekomendasi hasil
penelitian/pengkajian yang bermanfaat bagi pembangunan
provinsi Sumatera Utara.
Gambar 24. MoU BPTP Sumut
Nota kesepahaman Antara BPTP Sumatera utara dengan
Fakultas Bioteknologi Institut Teknologi DEL Toba Samosir
52|Laporan Tahunan 2016
Nota kesepahaman Antara BPTP Sumatera utara dengan Fakutas
Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara
53|Laporan Tahunan 2016
PENGELOLAAN LABORATORIUM TANAH DAN
TANAMAN
Laboratorium Pengujian Tanah dan Tanaman Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara sudah eksis
sejak tahun 2000 dan sampai saat ini sudah banyak prestasi
yang sudah diperoleh antara lain telah dipercaya oleh
Kementerian Pertanian sebagai laboratorium untuk pengujian
mutu pupuk organik dan pupuk anorganik melalui Peraturan
Menteri Pertanian yang tertuang dalam PERMENTAN No.
43/Permentan/SR.140/8/2011 tentang lembaga yang ditunjuk
untuk melakukan pengujian efektivitas. Disamping itu dalam
jaminan mutu hasil pengujian telah diberi kepercayaan oleh
Komite Akreditasi Nasional melalui pemberian Sertifikasi sejak
tahun 2006. Saat ini laboratorium sudah memiliki Sertifikat dari
Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan masa berlaku mulai
tanggal 26 November 2014 sampai dengan 25 November 2018.
Dalam jaminan mutu hasil pengujian laboratorium
tanah juga aktif dalam mengikuti uji profisiensi ditingkat
nasional, antara lain ikut dalam uji profisiensi uji tanah, daun,
dan pupuk organik dengan provider Balai Penelitian Tanah
Bogor serta uji pupuk anorganik dengan Komite Akreditasi
Nasional Jakarta.
Tugas laboratorium pengujian tanah dan tanaman
adalah memberikan pelayanan kepada pengguna baik yang ada
dalam lingkungan sendiri maupun untuk kepentingan eksternal.
Fungsi laboratorium melakukan analisis contoh tanah, tanaman,
pupuk, air dan analisis tertentu lainnya yang berhubungan
dengan kepentingan penelitian.
Sumberdaya Manusia Pendukung Kegiatan
Laboratorium Pengujian BPTP Sumatera Utara
Organisasi laboratorium ditunjuk berdasarkan SK
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara
No.05/SK/OT.160/I/2016 tertanggal 02 Januari 2016. Dalam
tugas dan fungsinya laboratorium dipimpin oleh Menejer
54|Laporan Tahunan 2016
Puncak dalam hal ini adalah selaku Kepala Balai. Menejer
Puncak dibantu oleh Menejer Teknis yang bertugas dalam
teknis pelaksanaan laboratorium, Menejer Mutu bertugas
sebagai pengawas (Audit Internal) dalam pelaksanaan kegiatan
dan Menejer Administrasi bertugas melakukan penerimaan
contoh, pembukuan, penerimaan dan pengeluaran keuangan
serta tugas administrasi lainnya berhubungan dengan
laboratorium.
Penerimaan Contoh Uji dan KOndisi peralatan
Laboratorium
Laboratorium Pengujian BPTP Sumatera Utara aktif
melakukan pengujian terhadap sampel yang masuk. Pemakai
jasa laboratorium berasal dari beberapa instansi pemerintah
maupun swasta, pemakai jasa tersebut anatar lain :
1. Instansi pemerintah baik yang berasal dari dalam/luar
provinsi Sumatera Utara
2. Perguruan tinggi Swasta/Negeri baik yang berasal dari
dalam/luar provinsi Sumatera Utara
3. Perusahaan Swasta
4. Petani/kelompok tani
5. Polisi
Selama ini BPTP Sumut sering mendapat sampel dari penegak
hukum seperti kepolisian.
Jenis sampel yang diuji di Lab BPTP Sumut selama tujuh tahun
(2010-2016) adalah sebagai berikut:
Tabel 29. Jenis contoh uji yang diterima tahun 2010-2016
Tahun Tanah Jenis sampel yang diuji
Pupuk Daun Air Pakan Buah Jumlah
2010 211 325 26 87 0 24 673
2011 311 204 11 11 3 0 540
2012 281 195 104 4 0 0 584
2013 234 120 4 14 0 0 372
2014 264 95 27 3 4 0 393
2015 444 169 99 3 2 0 717
55|Laporan Tahunan 2016
Tabel 30. Penerimaan sampel di laboratorium
pengujian BPTP Sumatera Utara pada Tahun 2016
terdiri dari :
No Asal sampel
Jumlah
sampel
1 BBSDLP 342
2 Penelitian 40
3 Instansi pemerintahan 41
4 Perguruan tinggi 19
5 IRRI 15
6 Pemetaan lahan KP Psr Miring
SMARTD 38
7 Lain-lain 172
Total sampel 667
Dari keseluruhan sampel yang masuk ke laboratorium pengujian BPTP
Sumatera Utara diketahui masing-masing jenis sampelnya adalah :
tanah sejumlah 548 sampel, pupuk 107 sampel, tanaman sebanyak 9
sampel dan Air sebanyak 3 sampel.
Penerimaan PNBP
Total penerimaan sebagai PNBP (Penerimaan Negara
Bukan Pajak) disesuaikan dengan PP tariff tahun 2012, adalah
sebanyak Rp.119.655.500,- (seratus sembilan belas juta enam
ratus lima puluh lima ribu lima ratus rupiah) Rincian setiap
bulannya adalah seperti uraian Tabel berikut ini.
56|Laporan Tahunan 2016
Tabel 31. Penerimaan PNBP laboratorium pengujian BPTP
Sumatera Utara Tahun 2016
PNBP Tahun 2016 Jumlah
penerimaan (Rp.)
Januari 3,865,000
Februari 18,040,000
Maret 0
April 7,541,000
Mei 14,819,500
Juni 7,857,000
Juli 17,022,000
Agustus 21,923,000
September 1,812,000
Oktober 25,217,000
November 1,559,000
Desember 0
Jumlah 119,655,500
Tabel 32. Kondisi Peralatan Laboratorium Pengujian BPTP
Sumatera Utara Tahun 2016
No
Nama
Alat Utama/
Uraian
Uraian
1 AAS Type AA 7000 Parameter : K, Na, Ca, Mg, Fe, Cu,
Mn, Zn, Pb, Cd, Co, Mo, Hg, As
2 Spektrofotometer
Type : UV 1800
Parameter : P, C-Organik
3 Colony counter Ecolli
Salmonella
4 Mikroskop Satu unit
57|Laporan Tahunan 2016
Tabel 33. Pemanfaatan Alat Laboratorium Tahun 2016
No Jenis penelitian Judul kegiatan
1 Penelitian
Inhouse ¹⁾
Kegiatan pendampingan kawasan
dan pemetaan lahan Sumatera
Utara
2 Penelitian
Kerjasama ²⁾
• Reklamasi lahan KP Pasar
miring
• Kerja sama dengan BI
• Kegiatan Pemda Tingkat I dan
Tingkat II
3 Lainnya ³⁾ Mahasiswa
Perguruan tinggi (dosen)
Kelompok tani
Permasalahan dan Saran
Laboratorium Pengujian BPTP Sumatera Utara merupakan
lembaga uji yang ditetapkan oleh Kementerian pertanian.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan analisis di
laboratorium tersebut ditemui beberapa masalah Antara lain :
• Ketersediaan alat belum mencukupi/tidak lengkap untuk
melakukan pengujian terhadap parameter yang termasuk
dalam ruang lingkup yang ditetapkan oleh KAN. Oleh
karena itu kita sering diprotes oleh pelanggan
• Sering dilakukan sub kontrak ke Laboratorium lain sehingga
menambah lama proses pengujian
• Biaya pemeliharan alat tidak tersedia misalnya alat rusak
atau perlu disservice
• Biaya kalibrasi alat tidak tersedia seperti contoh kalibrasi
untuk satu alat AAS biayanya Rp. 7.500.000
• Disamping itu perlu dilakukan pelatihan bagi analis untuk
meningkatkan kemampuan masing-masing dalam hal
pelaksanaan kegiatan analisis di Laboratorium BPTP Sumut.
58|Laporan Tahunan 2016
DOKUMENTASI KEGIATAN LABORATORIUM BPTP SUMUT
Gambar 25. Menejer teknis dan staf
laboratorium
BPTP Sumut
masa 2016 - sekarang
Gambar 26. Sertifikat akreditasi dari
KAN masa berlaku 5 November
2014 – 6 November 2018
Gambar 27. Pertemuan dengan Tim
Assesment KAN ke Lab BPTP Sumut
Gambar 28. Foto bersama menejer
puncak dan tim Assesment KAN
Gambar 29. Contoh sampel dari
kepolisian Riau
Gambar 30. Sertifikat akreditasi
dari KAN tahun 2010-2016
59|Laporan Tahunan 2016
Pelaksanaan analisis di Laboratorium BPTP Sumut
Gambar 31. Pengukuran hara makro dan
mikro memakai alata AAS
Gambar 32. Pemakaian alat
Spectrophotameter
Gambar 33. Alat Kjeldhal untuk
mengukur kadar B Gambar 34. Pengukuran pH
60 |Laporan Tahunan 2016
Perpustakaan BPTP Sumut merupakan unit kerja yang menunjang
kegiatan penelitian dan pengkajian dengan mendokumentasikan
koleksi bahan pustaka yang dimiliki agar dapat didayagunakan
oleh pemustaka/pengguna dengan lebih cepat dan mudah,
khususnya penelit,pengkaji,penyuluh dan staf BPTP Sumut.
Teknologi informasi sebagai suatu komoditas utama tidak lagi
bersifat statis, tapi secara luas terus menerus dapat bertambah
yang nilai berkembang sebagai data orisinal/pesab atau idenya
semakin meluas sehingga sdapat membuka peluang untuk
mengembangkan produk dan penyampaian pelayanan,
penegelolaan, sirkulasi dan pengadaan.
Pemanfaatan teknologi informasi untuk perpustakaan telah
digunakan secara katalog (on-line) yang dapat diakses tidak saja
dalam perpustakaan.
TUGAS PERPUSTAKAAN
Perpustakaan BPTP Sumut dibawah Kepala Seksi Penelitian dan
Pengkajian (KSPP) yang bertugas mengumpulkan, mengolah dan
menyajikan bahan pustaka/informasi bidang pertanian dan ilmu
lain yang berkaitan bagi pemustaka/pengguna yang memerlukan,
baik yang datang langsung maupun yang meminta informasi
melalui surat telepon, faximile dan internet.
KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN Januari-
Desember 2016 :
1. PENGGUNA/PENGUNJUNG :
Pengunjung/pengguna perpustakaan dari bulan Januari-
Desember 2016 sebanyak 612 orang, umumnya adalah
peneliti, penyuluh, dan pegawai BPTP Sumut ditambah
dengan Mahasiswa, Pelajar, Dinas terkait dan umum.
61|Laporan Tahunan 2016
Gambar 35. Membina Pengunjung Mahasiswa Fakultas Pertanian
Universitas Santo Thomas Katolik Mengisi Buku Tamu dan Pelayanan
Sirkulasi
62|Laporan Tahunan 2016
Tabel 34. Pengguna perpustakaan BPTP Sumut Januari-
Desember Tahun 2016
No. Kelompok
Pengguna
Jumlah Materi
1. Peneliti 469 Sirkulasi,internet,
membaca, diskusi, scan,
pinjam buku
2. Penyuluh 145 Membaca, pinjam buku,
internet cari informasi
tanam
3 Staf/adm/umum 295 Membaca, internet,pinjam
koleksi
3. Dosen 9 Membaca, cari informasi
tanaman pangan, horti,
perkebunan dll
4. Mahasiswa 177 Membaca, fotocopi,
pinjam koleksi,
penelusuran
5. LSM -
6. Pelajar/Siswa 113 Membaca, diskusi,
distribusi leaflet
7 Petani 3 Distribusi lealet koleksi
BPTP Sumut, membaca
8. Swasta 5 Membaca, diskusi
9. Dinas Terkait 44 Pinjam koleksi pustaka,
membaca dll
Jumlah 1.260
2. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi merupakan ujung tombak kegiatan
pelayanan pengguna/pemustaka yang terdiri dari layanan
manual dan elektronik. Bentuk layanan manual masih
diminati pengguna/pemustaka.
63|Laporan Tahunan 2016
Dari keseluruhan layanan sirkulasi, pengguna koleksi
dominan adalah subjek Tanaman pangan, tanaman
Hortikultura, peternakan, perkebuanan, Statistik dan
lain-lain.
Tabel 35. Layanan Sirkulasi
No Jenis Jumlah
1 Tanaman pangan 368
2 Hortikultura 146
3 Peternakan 78
4 Perkebunan 52
5 Laporan 20
6 Statistik 34
7 Lain-lain 25
Jumlah 645
Tabel 36. Koleksi Perpustakaan Januari-Desember 2016
No Jenis Jumlah
1 Buku 170
2 Prosiding 4
3 Thesis 1
4 CD/VCD 7
5 Laporan 32
6 Majalah/Jurnal/Buletin 453
7 Leaflet 237
8 Koran 4 judul
9 Trubus 12
Jumlah 920
Kegiatan rutin yang dilaksanakan perpustakaan adalah :
1. Registrasi koleksi pustaka yang diterima,
2. Mengolah (klassifikasi dan katalogisasi) secara manual,
menyampul, melabel
64|Laporan Tahunan 2016
3. Masuk ke entry data ke perpustakaan digital dengan
SIMPERTAN (Sistem Informasi Perpustakaan) demikian
juga Siswa/I yang PKL di BPTP Sumut
4. Memberikan bimbingan dan penyuluhan manfaat
perpustakaan kepada Mahasiswa/i, Siswa/i PKL
Gambar 36. Bimbingan dan Penyuluhan manfaat Perpustakaan
kepada Mahasiswa
5. Membina tentang cara mengolah koleksi perpustakaan,
registrasi, menyampul, stempel, mengumpulkan bahan
klipping tentang Pertanian Sumut dari Koran yang
dilanggankepada siswa yang PKL
65|Laporan Tahunan 2016
Gambar 37. Membina tentang cara mengolah koleksi
perpustakaan
6. Pada Tanggal 18-19 Maret 2016 Staf perpustakaan
mengadakan perjalanan dinas ke Perpustakaan Arsip dan
Dokumentasi di Kodya Tebing Tinggi. Konsultasi dengan
Kepala Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kepala Seksi
Pelayanan tentang pengembangan
66|Laporan Tahunan 2016
7. Perpustakaan Digital, sekaligus melihat/studi banding
sistem pelayanan dan pengolahan perpustakaannya.
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kodya Tebing
Tinggi termasuk perpustakaan ini yang dapat Juara
Nasional II Se Indonesia Tahun 2015.
8. Mengikuti kegiatan Temu Teknis Pengembangan
Perpustakaan Digital Kementrian Pertanian di PPMKP
Ciawi Bogor17-18 Juli 2016
Gambar 38. kegiatan Temu Teknis Pengembangan
Perpustakaan Digital Kementrian Pertanian
67|Laporan Tahunan 2016
Gambar 39. kegiatan Temu Teknis Pengembangan Perpustakaan Digital
Kementrian Pertanian
9. Bimbingan Teknis Literasi dan Sosialisasi Smartphone
tanggal 16-17 November 2016 dari Pustaka Bogor Oleh
Drs. Bambang Sukamto di STPPN Medan
Gambar 40. kegiatan Temu Teknis Pengembangan
Perpustakaan Digital Kementrian Pertanian
68|Laporan Tahunan 2016
Gambar 40. kegiatan Temu Teknis Pengembangan Perpustakaan Digital
Kementrian Pertanian
RINGKASAN HASIL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN
PENGKAJIAN PENGEMBANGAN PADI GOGO PADA
DATARAN RENDAH DAN DATARAN TINGGI DI SUMATERA
UTARA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara pada Tahun
2016 telah melakukan kegiatan Pengkajian Pengembangan Padi
Gogo pada Dataran Rendah dan Dataran Tinggi di Sumatera
Utara. Pengkajian Paket Teknologi anjuran BPTP Sumut
dilaksanakan di lahan kering diantara tanaman jeruk umur 7
tahun pada Kelompok Tani Kelleng Ate di Desa Aornakan I,
Kecamatan Pergetteng Getteng Sengkut (PGGS) sedangkan
pengembangan teknologi budidaya spesifik lokasi Varietas Batu
69|Laporan Tahunan 2016
Tegi dilaksanakan pada Kelompok Tani Saut Karina di Desa
Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Taliurang Jehe (SSTU Jehe)
dan untuk Varietas Inpago 8 dilakukan pada Kelompok Tani
Marsiurupan di Desa Sigambir, Kecamatan Siempat Nempu Hulu,
Kabupaten Dairi. Uji varietas/galur harapan dilakukan pada
Kelompok Tani Berutu Tandak di Desa Aornakan II Kecamatan
PGGS pada MT I (April-September 2016) sedangkan pada MT II
(September-Desember 2016) dilakukan demplot varietas/galur
harapan di Desa Kecupak I, Kecamatan PGGS, Kab. Pakpak
Bharat dan di Desa Guru Benua, Kecamatan Munte, Kabupaten
Karo. Pengkajian paket teknologi anjuran BPTP Sumut diantara
tanaman jeruk umur 7 tahun ini ditanam tanggal 16 Maret 2016
dan dipanen pada tanggal 3 Agustus 2016. Hasil pengkajian
menunjukkan bahwa hasil gabah kering giling secara rata-rata
dengan penerapan teknologi budidaya spesifik lokasi untuk padi
Varietas Jati Luhur mampu memberikan hasil secara rata-rata
sebesar 3,6 t/ha GKG dan lebih tinggi sebesar 84% dibanding
produksi dari varietas lokal. Hasil uji varietas/galur harapan dan
unggul lokal menunjukkan bahwa gabah kering giling tertinggi
didapat oleh varietas Jati Luhur (4,04 t/ha), diikuti oleh Galur
Harapan AK B14168E-MR-12 (3,88 t/ha), Galur Harapan AY
B14168E-MR-11 (3,75 t/ha), Sigambiri Merah (3,64 t/ha),
Sigambiri Putih (3,55 t/ha) dan terendah sebesar 2,77 t/ha di
dapat pada varietas Lokal Siramos. Berdasarkan hasil kajian ini
didapat dampak langsung dari pengkajian ini terhadap minat
petani sekitar untuk menanam varietas Jati Luhur, bahkan tidak
terbatas hanya di Desa Aornakan II saja, akan tetapi sudah
menyebar keluar desa dan bahkan ke luar kecamatan seperti
Kecamatan Salak, Tinada, STTU Julu dan Siempatrube dan juga
keluar kabupaten seperti : Dairi, Deli Serdang, dan Labuhan Batu.
Teknologi varietas unggul nasional spesifik lokasi anjuran BPTP
Sumatera Utara masih sangat rendah diterapkan oleh petani di
daerah Pakpak Bharat baik secara kuantitas maupun secara
kualitasnya. Oleh karena itu dalam rangka pengembangan
varietas Jati Luhur dan galur harapan lebih luas lagi dan
dilakukan oleh petani dengan menerapkan teknologi budidaya
70|Laporan Tahunan 2016
spesifik lokasi disarankan Pemkab bekerjasama dengan BPTP
Sumut atau instansi lainnya terus melakukan pertanaman
demplot-demplot pengkajian. Dalam upaya kelompok tani sebagai
penangkar benih khusus padi gogo yang pada gilirannya
diharapkan Pakpak Bharat menjadi pemasok benih khusus padi
gogo.
Gambar 41. Keragaan Padi Gogo Varietas Batu Tegi di Kab. Pakpak
Bharat
OPTIMALISASI LAHAN RAWA PASANG SURUT
MENDUKUNG PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI
BERAS NASIONAL (P2BN) DI PROVINSI SUMATERA
UTARA
Lahan pasang surut termasuk lahan yang marginal untuk sistem budidaya pertanian. Lahan yang sering tergenang oleh air pasang menyebabkan kadar salinitas tanah meningkat dan pH
tanah menurun hingga menjadi sangat masam. Akibatnya timbul bermacam zat-zat yang bersifat toksis bagi tanaman seperti tingginya kadar besi, ion khlor, asam sulfida dan sebaliknya
rendahnya ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian dilaksanakan di Desa Pekan, Kecamatan
Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai dari bulan Juli hingga November 2016. Penelitian dibagi dalam dua tahap kegiatan yaitu uji adaptasi varietas (Inpara 2, Inpari 30, Inpari.34
dan Banyuasin) pada lahan seluas lebih kurang satu hektar dan paket pemberian pupuk pada petakan masing perlakuan seluas 4x5 m2 dengan tiga ulangan (pupuk anorganik 50, 100, 150%
dari dosis PUTR, pupuk organik kompos sawit 1 t/ha dan pupuk
71|Laporan Tahunan 2016
kandang sapi 2 t/ha). Tujuan penelitian adalah untuk melihat adaptasi beberapa varietas padi unggul baru dan paket pemberian pupuk dilahan rawa pasang surut.
Gambar 42. Keragaan Tanamam dan Prosesing Hasil
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa padi varietas Inpara 2 dan Inpari 34 lebih sesuai ditanam pada lahan rawa pasang
surut, rata-rata memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan varietas Inpari 30 dan Banyuasin.Pemberian kompos janjangan
sawit sebanyak 1 t/ha memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan pemberian pupuk kandang sebanyak 2 t/ha. Disarankan untuk mendapatkan hasil yang optimal dapat
menggunakan padi varietas Inpara 2 dengan dosis pupuk sesuai rekomendasi PUTR serta ditambah dengan pemberian 1 t/ha kompos janjangan sawit.
PENGKAJIAN PAKET TEKNOLOGI PADI SAWAH TADAH HUJAN DI SUMATERA UTARA Luas lahan sawah tadah hujan di Sumatera Utara adalah 160.315
ha (BPS Sumatera Utara, 2012).Tahun 2013 luas sawah tadah hujan di Sumatera Utara mengalami penurunan menjadi 157.238
ha (Medan Bisnis, 2015) Meskipun mengalami pengurangan, jumlah luasan tersebut masih merupakan jumlah yang besar dan akan menguntungkan apabila mampu dikelola dengan baik untuk
meningkatkan produktivitas padi yang selama ini masih sangat rendah. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mendapatkan
72|Laporan Tahunan 2016
paket teknologi dan varietas unggul yang adaptif pada lahan spesifik lokasi tadah hujan di Sumatera Utara. Sedangkan keluaran yang diharapkan adalah tersedianya paket teknologi dan
varietas unggul yang adaptif pada lahan spesifiklokasi tadah hujan di Sumatera Utara. Dari sepuluh paket teknologi
pemupukan yang diuji di lahan sawah tadah hujan paket yang memberikan hasil tertinggi adalah paket I = (Urea 300 kg + SP-36 150 kg + KCl 150 kg + pukan 3 ton/ha) gabah kering giling
yang dihasilkan adalah 5,18 ton/ha, dengan pendapatan petani sebesar Rp 13.347.000, paket F (Urea 200 kg + SP-36 100 kg + KCl 100 kg + pukan 3 ton/ha) gabah kering giling yang dihasilkan
adalah 5,00 ton/ha dengan pendapatan petani dalam satu hektar adalah Rp 11.910.000 dan paket H = (Urea 300 kg + SP-36 150 kg + KCl 150 kg + pukan 2 ton/ha) memberikan hasil gabah
kering giling 5,00 ton/ha, pendapatan petani dalam satu musim pada satu hektar lahan adalah Rp 8.925.000,. Ketiga pake tini sangat baik dikembangkan pada petani dilahan sawah tadah
hujan di Sumatera Utara. Sembilan varietas yang diuji dilahan sawah tadah hujan, varietas memiliki hasil lebih tinggi adalah Inpara 2 hasilnya yaitu 6,25 ton/ha, dikutioleh varietas
Situbagendit hasilnya 5,52 ton/ha, serta varietas mekongga hasilnya adalah 5,38 ton/ha. Varietas yang memiliki hasil cukup tinggi dilahan sawah tadah hujan yang ditanam pada musim
kemarau, baik sekali dikembangkan untuk ditanam pada musim berikutnya. Hal ini perlu disosialisasikan kepada petani.
Gambar 43. Permasalahan kekeringan lahan tadah hujan dan upaya
penanggulangan melalui pompanisasi
73|Laporan Tahunan 2016
PENGKAJIAN PERAKITAN PAKET TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
PADI SAWAH IRIGASI MELALUI PENDEKATAN PTT
Pengkajian Perakitan Paket Teknologi Spesifik Lokasi Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Padi Sawah Irigasi Melalui Pendekatan PTT telah dilaksanakan. Pengkajian dilaksanakan di
Desa Titi Payung, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, salah satu Kabupaten yang merupakan sentra produksi padi sawah irigasi di Sumatera Utara. Metodologi menggunakan
rancangan acak kelompok. Setiap paket /perlakuan diulang 3 (tiga) kali. Masing-masing paket seluas 1200 m2 (2,5 rante) dengan total luas pengkajian 2 Ha. Perakitan paket teknologi
yang dilaksanakan antara lain : Paket A. Varietas INPARI 30, system tanam Legowo 2:1, pupuk anorganik rekomendasi PUTS, pupuk organic 2 t/ha, komponen lain sesuai PTT. Paket B.
Varietas INPARI 30, system tanam Legowo 2:1, pupuk anorganik rekomendasi RDKK, komponen lainnya sesuai PTT. Paket C. Varietas INPARI 30, system tanam Legowo 4:1, pupuk anorganik
rekomendasi PUTS, pupuk organic 2 t/ha, komponen lain sesuai PTT. Paket D. Varietas INPARI 30, system tanam Legowo 4:1, pupuk anorganik rekomendasi RDKK, komponen lainnya sesuai
PTT. Paket E. Varietas INPARI 30, system tanam Tegel, pupuk anorganik rekomendasi PUTS, pupuk organic 2 t/ha, komponen
lain sesuai PTT. Paket F. Varietas INPARI 30, system tanam Tegel, pupuk anorganik rekomendasi RDKK, komponen lainnya sesuai PTT. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa ke enam paket
teknologi yang diaplikasikan memberikan produktvitas yang cukup tinggi yaitu produktivitas berkisar antara 7,50 – 10,40 GKP t/ha dengan kisaran BC/Ratio 1,63 samapi 2,16. Paket
teknologi A produktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan paket teknologi perlakuan lainnya, dengan produktivitas 10.400 GKP t/ha, disusul oleh paket teknologi C, (9.920 GKP t/ha) B, (9.200
GKP t/ha) D, (8.400 GKP t/ha) E (8.000 GKP t/ha) dan F (7.500 GKP t/ha) hal ini dilihat dari segi produktivitas t/ha yang ditampilkan. Rasio penerimaan terhadap biaya usahatani dari ke
enam paket teknologi yang diuji berarti setiap tambahan biaya usaha tani sebesar Rp 1000, akan memberikan tambahan pendapatan kotor pada masing-masing paket teknologi A (Rp
2160), paket teknolgi B (Rp 2110), paket teknologi C (Rp 2060),
74|Laporan Tahunan 2016
paket teknologi D (Rp 1830), paket teknologi E (Rp 1690) dan paket teknologi F (Rp 1630).
Gambar 44. Pelaksanaan Temu Lapang dan Liputan TVRI
Untuk memproduksi 1 kg gabah padi pada masing-
masing paket teknologi yang diaplikasikan dibutuhkan biaya dan keuntungan per kg pada masing-masing paket adalah sebagai berikut: paket teknologi A (biaya memproduksi 1 kg gabah
sebesar Rp. 1.362 dan keuntungan yang diperoleh dalam 1 kg gabah yang diproduksi Rp. 2.938 ), paket teknologi B (biaya memproduksi 1 kg gabah sebesar Rp. 1.393 dan keuntungan
yang diperoleh dalam 1 kg gabah yang diproduksi Rp. 2.907 ), paket teknologi C (biaya memproduksi 1 kg gabah sebesar Rp.
1.405 dan keuntungan yang diperoleh dalam 1 kg gabah yang diproduksi Rp. 2.895), paket teknologi D (biaya memproduksi 1 kg gabah sebesar Rp. 1.517 dan keuntungan yang diperoleh
dalam 1 kg gabah yang diproduksi Rp. 2.783), paket teknologi E (biaya memproduksi 1 kg gabah sebesar Rp. 1.598 dan keuntungan yang diperoleh dalam 1 kg gabah yang diproduksi
Rp. 2.702), dan paket teknologi F (biaya memproduksi 1 kg gabah sebesar Rp. 1.598 dan keuntungan yang diperoleh dalam 1 kg gabah yang diproduksi Rp. 2.702).
OPTIMALISASI LAHAN SAWAH GAMBUT MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DILAKSANAKAN
DENGAN PENDEKATAN PARTISIPATIF Optimalisasi Lahan Sawah Gambut Mendukung Peningkatan
Produktivitas Padi Dilaksanakan Dengan Pendekatan Partisipatif
75|Laporan Tahunan 2016
telah dilaksanakan di Desa Parik Sinomba, Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi paket teknologi budidaya padi
pada lahan gambut di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara dan meningkatkan produktivitas padi lahan
gambut minimal 2 ton/ha di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara. Dari hasil pengkajian diperoleh paket rekomendasi pemupukan yang terbaik untuk budidaya padi
intensif di lahan gambut dataran tinggi di Humbang Hasudutan adalah pemberian Biotara 50 kg/hektar serta pemberian pupuk NPK berdasarkan rekomendasi PuTK (150%). Varietas Lokal
Terbaik adalah Varietas Sideke, Siarupang serta Varietas unggul baru terbaik dengan hasil terbaik adalah varietas INPARA 2 seterusnya disusul INPARA 1. Kombinasi perlakuan pemupukan
dan varietas terbaik pada perlakuan pemberian Biotara 50 kg/hektar ditambah dengan pemberian pupuk NPK berdasarkan rekomendasi PuTK (150%) dan Varietas Sideke. Hasil Gabah tidak
maksimal disebabkan oleh faktor iklim terutama angin, curah hujan dan dan jadwal tanam yang tidak sesuai dengan kebiasan petani atau diluar musim. Produktivitas padi lahan gambut dapat
ditingkatkan menjadi 2 - 2,5 ton/ha di Kab. Humbang Hasundutan, Provinsi. Sumatera Utara.
Gambar 45. Keragaan Padi Lokal dan VUB Dataran Tinggi di Lahan
Gambut
76|Laporan Tahunan 2016
PENGKAJIAN OPTIMALISASI PRODUK OLAHAN CABAI
MERAH DI SUMATERA UTARA
Kegiatan Pengkajian Optimalisasi Produk Olahan Cabai Merah di
Sumatera Utara dilakukan di dua lokasi untuk pengambilan
sampel yaitu di Kabupaten Karo dan Kabupaten Batubara.
Karakteristik cabai merah dari kedua kabupaten wilayah
pengambilan sampel berbeda, yaitu cabai merah dari Kabupaten
Karo lebih ramping dari cabai merah dari Kabupaten Batubara.
Optimalisasi Cabai Merah dilakukan dengan membuat abon Cabai
dan Saus Cabai. Hasil formulasi pada tahap pendahuluan yang
memberikan hasil terbaik pada keseluruhan sensori yaitu cabai
merah (tanpa tambahan cabai rawit) 60%, bawang merah 8%,
bawang putih 1%, gula 7,5%, garam 1%, teri 11%, andaliman
1,5%, minyak goreng 10%. Untuk tingkat kepedasan,dapat
menambahkan cabai rawit merah. Hasil Organoleptik Abon cabai
menunjukkan bahwa Warna abon cabai yang disukai oleh panelis
adalah abon cabai rasa teri, dan mendapatkan penilaian yang
paling tinggi (3,9). Tingkat kesukaan abon cabe rasa kecepe
sama dengan abon cabe rasa terasi. Untuk Rasa, Abon cabai rasa
teri mempunyai penilaian yang paling tinggi (3,9). Analisis usaha
pembuatan abon cabai menggunakan andaliman dan ikan teri
memiliki BC ratio sebesar 1,52 dengan untung Rp. 447.588,-
dengan asumsi abon cabai yang dihasilkan sebanyak 5,2 kg
dibagi kedalam 260 bungkus dengan harga perbungkus Rp.
5000,-. Pada Uji Organoleptik Saus Cabai secara keseluruhan
didapatkan nilai tertinggi pada saus cabai dengan penambahan
nenas dan tapioka dengan skor angka sebesar 3,72 dan terendah
pada saus cabai dengan penambahan pepaya dan tapioka
(2,54). Untuk pengamatan lama penyimpanan saus cabai,
pengamatan yang dilakukan hanya selama tiga bulan, yaitu
dihitung dari masa pembuatan saus ternyata hasil yang dihasilkan
pada aroma dominan tengik tercium aroma asam serta basi.
77|Laporan Tahunan 2016
Gambar 46. Proses Pembuatan Saus Cabai
PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK (SDG) DI SUMATERA UTARA
Propinsi Sumatera Utara mempunyai keragaman genetik
yang sangat bervariasi terdiri dari tanaman pangan, tanaman
perkebunan maupun tanaman hortikultura. Pembangunan pertanian yang cukup pesat diantaranya dengan penemuan varietas unggul baru, menjadi salah satu pendorong petani
enggan menanam sumberdaya genetik lokal spesifik lokasi. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pelestarian sumberdaya genetic
untuk mencegah kepunahan dan inventarisasi sumberdaya genetik dapat menjadi sumber gen dalam upaya perbaikan produk pertanian dalam program pemuliaan tanaman. Fokus
pengelolaan sumberdaya genetik spesifik lokasi. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pelestarian sumberdaya genetik untuk mencegah kepunahan dan inventarisasi sumberdaya genetik
dapat menjadi sumber gen dalam upaya perbaikan produk pertanian dalam program pemuliaan tanaman. Fokus pengelolaan sumberdaya genetik spesifik Provinsi Sumatera Utara adalah
tanaman hortikultura yang ada di lahan pekarangan dan tanaman pangan (padi lokal). Tujuan pengelolaan sumberdaya genetik spesifik lokasi yang dilakukan tahun 2016 adalah karakterisasi
tanaman lokal melanjutkan kegiatan tahun sebelumnya yaitu evaluasi jagung lokal si Arang, observasi panen durian lokal Dairi, persiapan pendaftaran sayuran lokal wortel, kubis bunga dan
ercis, pelepasan padi gogo sigambiri merah dan putih. Perawatan kebun koleksi sumberdaya gentik tanaman pangan (padi lokal)
spesifik lokasi, pengelolaan kebun koleksi plasma nutfah tanaman spesifik lokasi di lingkungan kantor BPTP Sumatera Utara dan
78|Laporan Tahunan 2016
penggalian potensi sebagian sumberdaya genetik spesifik lokasi hasil eksplorasi tahun sebelumnya. Perbanyakan tanaman di laboraturium kultur jaringan. Karakterisasi agromorfologi
dilakukan pada 3 aksesi jagung si arang lokal dalam Kabupaten Tapanuli Utara. Kebun koleksi sumberdaya genetik BPTP
Sumatera Utara telah berisi 40 jenis tanaman yang didalamnya masih terdiri dari 1-10 aksesi. Pemeliharaan rutin dilakukan termasuk pemupukan dan pengendalian OPT. Hasil yang telah
dicapai pada tahun 2016 ialah telah dilakukan evaluasi pada jagung lokal si arang dan diketahuan kadar antosininnya. Provitasnya 3,5 ton/ha. Provitas hanya separuh dari provitas
hibrida bisi 2. Tetapi kelebihannya dengan kadar kandungan antosianin lebih tinggi 24 kali lipat dibanding jagung kuning peroleh karateristik tanaman. Persiapan pendaftaran varietas
lokal wortel, kubis bunga dan ercis. Karakteristik sudah dilakukan pada tahun 2016 ini. Padi gogo si gambiri merah dan si gambiri putih sudah di daftar dan di lepas oleh kementerian pertanian
pada tahun 2016. Pemeliharaan kebun koleksi dan perbanyakan tanaman spesifik lokasi di laboraturium kultur jaringan BPTP Sumatera Utara. Aktivitas kelembagaan Komda SDG Sumatera
Utara masih stagnan.
PENGKAJIAN OPTIMALISASI LAHAN PERKEBUNAN SAWIT BERBASIS PADI, JAGUNG, KEDELAI (PAJALE)
MENDUKUNG SWASEMBADA PAJALE Pengkajian Optimalisasi Lahan Perkebunan Sawit Berbasis Padi,
Jagung, Kedelai (Pajale) Mendukung Swasembada Pajale di Sumatera Utara dilaksanakan di Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Penanaman di lakukan dimusim
kemarau, perlakuan yang digunakan padi varietas Inpago 8, Jagung Manis, dan Kedelai Varietas Anjasmoro. Sedangkan penanaman di musim hujan menggunakan padi varietas Batu
Tegi, jagung Varietas Srikandi, kedelai Anjasmaro.
79|Laporan Tahunan 2016
Gambar 47. Keragaan Pajale saat Kunjungan Lapang bersama Kelompok
Tani
Untuk pemeliharaan tanaman di berikan dolomit, 500 kg/ha, pupuk kandang 1 t/ha, pupuk buatan untuk tanaman padi dan jagung disesuaikan dengan hasil analisa tanah, sedangkan
untuk kedelai menggunakan dosis 50 kg Urea/ha, 100 kg SP 36/ha, 75 kg KCl/ha. Jarak tanam padi dan jagung disuaikan
dengan program SL-PPT. Jarak tanam padi 20 x 40 cm, jagung 20 x 75 cm, kedelai 40 x 20 cm. Pengendalian OPT disesuaikan dengan program PHT yaitu sistim Pemantauan. Hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut: 1) Serangan hama penanaman Pajale di musim kemarau sangat tinggi; 2) Penanaman Pajale di sela tanaman sawit TBM, Produksi padi mencapai ( 4,12 ton/ ha),
Jagung (4,72 ton/ha), kedelai (1,91 ton/ha); 3) R/C masing-masing Komonditas padi (1,75),jagung (1,87),Kedelai( 1,07); dan 4) Hasil pengkajian optimalisasi lahan ini sesuai dengan hasil R/C
maka layak untuk di kembangkan. Dengan demikian model ini dapat didiseminasikan ke petani untuk selanjutnya diterapkan.
80|Laporan Tahunan 2016
PUBLIKASI, PENCETAKAN BAHAN DISEMINASI DAN
PAMERAN
Kegiatan Publikasi, Pencetakan Bahan Diseminasi dan Pameran
merupakan kegiatan pokok di Seksi KSPP yang meliputi kegiatan
memproduksi media informasi untuk kegiatan diseminasi baik
dalam bentuk tercetak maupun terproyeksi serta berita di media
massa dan pameran. Bahan-bahan diseminasi yang diproduksi
merupakan salah satu bahan yang didisplaykan pada saat
kegiatan pameran. Hal ini didasari dengan pemikiran bahwa
media cetak dan terproyeksi dapat berperan untuk menggugah
lebih dalam minat pembacanya untuk mempelajari teknologi dan
informasi pertanian yang baru diketahui. Media cetak dan
terproyeksi juga dapat meningkatkan daya ingat seseorang
terhadap suatu hal yang baru dipelajarinya karena dapat
dipergunakan berulang-ulang. Oleh karena itu media cetak dan
terproyeksi diharapkan dapat menjadi rujukan sumber teknologi
dan informasi pertanian untuk disuluhkan kepada petani
(pengguna), menambah dan membuka wawasan penyuluh dan
petani sehingga terjadi perubahan pola pikir, sikap dari yang
eksisting kepada yang lebih maju. Selama kurun waktu 2016
media cetak yang diproduksi terdiri dari 4 judul leaflet/folder, 2
judul brosur, 1 judul poster, 4 edisi kliping berita pertanian di
koran lokal maupun nasional serta berita kegiatan BPTP di media
massa lokal, 1 buku prosiding hasil seminar teknologi padi tahun
2015, 1 buku Indeks kegiatan litkaji BPTP Sumut 10 tahun
terakhir dan 1 buku Laporan Tahunan 2015. Disamping itu
dilakukan 8 kali pameran dengan menitikberatkan hasil-hasil
litkaji Badan Litbang Pertanian baik dalam bentuk bahan
informasi, produk maupun alat peraga. Dari 8 kali pameran
tersebut rata-rata pengunjung yang masuk ke stand BPTP tidak
kurang dari 50 orang dengan penilaian isi stand baik sampai
terbaik serta bermanfaat dalam meningkatkan ilmu dan
pengetahuan. Hal ini tentu sesuai tujuan dari RODHP ini yakni :
(1) membuat dan menyebarluaskan teknologi hasil litkaji BPTP,
81|Laporan Tahunan 2016
Balit-balit komoditas dalam berbagai bentuk media informasi
baik tercetak maupun terproyeksi; (2) membuat dan
menyebarluaskan teknologi hasil litkaji BPTP, Balit-balit komoditas
dalam bentuk pameran.
PENINGKATAN KOMUNIKASI KOORDINASI DAN
DISEMINASI INOVASI PERTANIAN DI PROPINSI
SUMATERA UTARA
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah
cukup berhasil dalam menghasilkan inovasi pertanian tepat guna
dan sejumlah diantaranya telah digunakan secara luas dan
menjadi pendorong utama pertumbuhan dan perkembangan
usaha serta sistem agribisnis berbagai komoditas pertanian.
Suatu inovasi yang diintroduksikan kepada seseorang berkaitan
dengan keputusan yang dibuat oleh orang tersebut untuk
menerima atau menolak inovasi tersebut. Bentuk respons
seseorang dapat terwujud dalam suatu kesimpulan baik atau
buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau tidak
menyenangkan, suka atau tidak suka yang kemudian mengkristal
sebagai potensi reaksi atau kecenderungan untuk bersikap. Jadi
seseorang menerima atau menolak terhadap suatu inovasi, akan
diawali dengan proses persepsi dan respon terhadap inovasi
tersebut, yang dilanjutkan dengan keputusan menerima
(mengadopsi) atau menolak inovasi tersebut. Tujuan dari
kegiatan ini adalah (1) menyebarluaskan/mendiseminasikan
inovasi pertanian terutama untuk 7 komoditas strategis
Kementerian Pertanian (padi, jagung, kedelai, tebu, daging sapi,
cabai dan bawang merah) melalui kegiatan temu
koordinasi/sosialisasi, temu lapang, menyelenggarakan evaluasi
tentang persepsi respon, saran/masukan serta umpan balik
inovasi pertanian yang diintroduksikan; (2) melaksanakan
bimbingan lanjutan teknis penerapan teknologi di tingkat petani
melalui pengkajian/ diseminasi spesifik lokasi (3) memperkuat
dan membina BPP/BPK/BP3K terpilih sebagai pusat pengelolaan
penyuluhan di pedesaan (4) mengikuti berbagai kegiatan
peningkatan kapasitas penyuluh seperti workshop, seminar,
82|Laporan Tahunan 2016
pelatihan, magang dan lain-lain. Hasil kegiatan menunjukkan (1)
telah terdiseminasikannya teknologi dari beberapa komoditas
strategis Kementerian Pertanian seperti : padi, jagung, kedelai,
bawang merah, cabai merah dan komoditas penting lainnya
melalui berbagai bentuk kegiatan diantaranya temu lapang,
pelatihan, pertemuan koordinasi dan pameran; (2) hasil evaluasi
adopsi teknologi sapi potong menunjukkan teknologi yang
didiseminasikan secara umum diterima karena sesuai kebutuhan
tetapi belum lengkap, karena menyangkut anggaran yang
terbatas. Sedangkan evaluasi adopsi teknologi bawang merah
menunjukkan bahwa kegiatan Litkaji BPTP Sumut tahun 2015
disambut dengan sangat antusias. Oleh karena itu teknologi
yang dianjurkan seperti : penggunaan bibit unggul, pengolahan
tanah, penggunaan mulsa plastik, pengaturan jarak tanam,
pemupukan dan pengendalian hama penyakit sebagian besar
telah diadopsi oleh petani baik petani ex kooperator maupun
petani lainnya. Tidak diadopsinya teknologi anjuran (misalnya :
penggunaan mulsa plastik) semata-mata karena masalah non
perilaku yakni keterbatasan modal; (3) pembinaan BPP/BP3K
sebagai pusat pengelolaan penyuluhan dilakukan di BPP Stabat
Kabupaten Langkat dalam bentuk pembenahan perpustakaan BPP
dan pemanfataan lahan BPP dengan menerapkan teknologi hasil
litkaji seperti : bawang merah, ayam KUB dan kedelai. Selain itu
terlaksana juga 1 unit demplot di Kab. Asahan dalam rangka
memecahkan permasalahan keracunan Fe di lahan petani padi;
(4) ikut sertanya beberapa penyuluh dalam pelatihan teknis yang
diselenggarakankan oleh Bakorluh serta temu teknis tingkat
nasional di Bogor dan Jawa Tengah.
83|Laporan Tahunan 2016
Gambar 48. Pelaksanaan Rakor Wilayah di Garuda Plaza Medan
PENDAMPINGAN UPSUS DAN KOMODITAS UTAMA
KEMENTERIAN PERTANIAN
Koordinasi dengan institusi terkait upaya mewujudkan
pencapaian swasembada pangan di Provinsi Sumatera Utara
melalui kerjasama yang bersinergi dengan pemerintah daerah
TNI yang dilaksanakan dalam bentuk: 1) rapat koordinasi (rapat
koordinasi ketahanan pangan; koordinasi penyaluran bantuan
benih padi, jagung dan kedelai; koordinasi target LTT padi April
2016 wilayah Tapanuli Bagian Selatan; koordinasi target LTT
periode April-September di Kabupaten Mandailing Natal; rapat
koordinasi evaluasi periode Oktober 2015-Maret 2016 dan
percepatan periode April-September 2016; rapat koordinasi
optimalisasi lahan perkebunan; rapat rencana penanaman padi
gogo pemanfaatan lahan perkebunan; rapat koordinasi
pembinaan statistik dan pembahasan Aram II 2016 dan evaluasi
capaian LTT Oktober-Maret 2015/2016 dan April-September
2016; dan rapat koordinasi dinas pertanian se Sumatera Utara
tahun 2016)), 2) kegiatan tanam dan panen bersama (panen
serentak Provinsi Sumatera Utara stok terjamin; panen raya
perdana padi Varietas Kartika I-82; tanam serentak meningkatkan
IP sistem pompanisasi air Danau Toba; tanam perdana jajar
84|Laporan Tahunan 2016
Legowo dan serah terima Alsintan; dan panen bersama varietas
Inpari 30 Ciherang Sub 1), 3) serah terima Alsintan (serah terima
Alsintan di Kabupaten Humbang Hasundutan dan penyerahan
bantuan benih Pajale dan Alsintan di wilayah Tapanuli Bagian
Selatan), dan 4) kolaborasi BPTP Sumatera Utara dalam rangka
optimalisasi Alsintan mendukung UPSUS di Provinsi Sumatera
Utara. Kunjungan kerja Menteri Pertanian RI di Provinsi Sumatera
Utara dilaksanakan di Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Toba
Samosir dan Kabupaten Deli Serdang serta menyaksikan
penandatanganan pernyataan kesanggupan capaian luas tanam
padi di Kantor Gubernur Sumatera Utara.
Gambar 49. Acara tanam serentak di Kabupaten Toba Samosir dalam
rangka meningkatkan IP dgn sistem pompanisasi air Danau Toba
Pengawalan kegiatan Upsus TA. 2016 oleh LO BPTP Sumatera
Utara di 32 wilayah kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara pada
bulan Januari 2016 telah menghasilkan luas tanam seluas 87.524
ha dengan target Dinas Pertanian Provinsi sebesar 38.487 ha
(persentase capaian 227,41%) dan target Kementerian Pertanian
sebesar 83.481 ha (persentase capaian 104,84%.). Pemantauan
data luas tambah tanam dilakukan secara online oleh LO atau
penanggung jawab UPSUS kabupaten/kota yang telah didaftarkan
85|Laporan Tahunan 2016
nomor telepon selulernya melaluipengiriman SMS data LTT pada
setiap harinya.Demplot padi sawah dalam rangka uji varietas
mendukung kegiatan UPSUS Pajale di Kabupaten Humbang
Hasundutan didapatkan hasil ubinan Inpari 26 sebanyak 9.792
kg/ha dan Inpari 27 sebanyak 14.400 kg/ha.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
NASIONAL TANAMAN PANGAN KOMODITAS PADI DI
SUMATERA UTARA
Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional
Tanaman Pangan Komoditas padi di Sumatera Utara tahun 2016,
sudah dilakukan pada agroekosistem lahan sawah irigasi dataran
rendah di dua antara lain; (1) Kabupaten Batubara; (2)
Kabupaten Langkat. Model pendampingan yang dilakukan berupa
konsultasi/ koordinasi, kajian kebutuhan dan peluang (KKP),
bimbingan teknologi, Display Varietas atau uji adaptasi varietas,
terdiri dari : Inpari 3, Inpari 10, Inpari 28, Inpari 30, Inpari 32,
dan Ciherang, penyediaan bahan diseminasi dan pelatihan
petani/petugas. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa (1) dengan
melakukan pendampingan inovasi teknologi melalui tahapan-
tahapan kegiatan yang sudah dilakukan maka inovasi teknologi
sudah dirasakan manfaatnya oleh pengguna dan kemampuan
petani menerapkan inovasi teknologi meningkat dikawasan yang
di dampingi, (2) Didapat beberapa VUB yang adaptif dan
berproduksi tinggi di lokasi Display di Kabupaten Batubara dan
Langkat yaitu Inpari 32 dan Inpari 30. (3) Analisis usaha tani
petani kooperator lebih tinggi dibanding non kooperator baik di
Batu Bara maupun di Langkat (1,9 - 2,0) VS (1,19 – 1,29) (4)
pada acara temu lapang, petani sangat respon dan dapat melihat
serta menilai hasil dari penerapan komponen teknologi yang
digunakan pada semua kabupaten.
86|Laporan Tahunan 2016
Gambar 50. Pelaksanaan Temu Lapang Panen Kegiatan Pendampingan
Kawasan Pangan di Kab. Langkat
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
NASIONAL HORTIKULTURA KOMODITAS BAWANG
MERAH DI SUMATERA UTARA
Pendampingan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura
Komoditi Bawang Merah di Sumatera Utara bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan petani dalam melaksanakan budidaya
bawang merah dan salah satu upaya untuk penumbuhan
penangkar benih bawang merah. Lokasi pendampingan
dilaksanakan di Desa Sarang Padang, Kecamatan Dolok Silau,
Kabupaten Simalungun untuk kegiatan Demplot, sedangkan
untuk kegiatan inisiasi penangkaran benih dilaksanakan di Desa
Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horrison dan Desa Aek Popo,
Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Metoda yang digunakan
adalah dengan pendekatan partisipatif. Kegiatan pendampingan
SL-GAP/GPH meliputi : 1) penyusunan inovasi teknologi GAP/SOP,
2) demo-plot GAP/SOP; 3) pelatihan penyuluh pendamping; dan
4) pendampingan penerapan teknologi GAP bawang merah. Hasil
87|Laporan Tahunan 2016
yang diperoleh antara lain: Kegiatan demplot: varietas yang
digunakan adalah Varietas Maja, hasil yang diperoleh 15 ton/ha
sedangkan Non Demplot hanya 8 t/ha. Walaupun modal yang
dibutuhkan pada Demplot lebih besar yaitu Rp. 88,549,750,- lebih
besar Rp. 30.000.000,- bila dibandingkan dengan Non Demplot
yaitu sebesar Rp. 57,960,000,-. Pertambahan modal paling besar
disumbangkan oleh benih harganya lebih mahal dan volumenya
juga lebih banyak, penggunaan mulsa plastik dan jumlah pupuk
kandang juga lebih besar dibandingkan non demplot. Akan tetapi
biaya tenaga kerja, pestisida kimia, pupuk anorganik, biayanya
lebih besar di non demplot dibanding demplot.
Gambar 51. Pelaksanaan Panen dan pelatihan kegiatan Pendampingan
Kawasan Bawang Merah
Hasil panen bawang merah demplot menghasilkan 15
ton/ha sedangkan non demplot hasilnya hanya 8 ton/ha. Dari
hasil yang didapatkan biaya produksi bawang merah per kg pada
demplot lebih murah yaitu Rp 5,534.36 . sedangkan di non
demplot Rp 7,245.,-. Ada penghematan biaya produksi sebesar
Rp 1,710.64,- per kg. Demikian juga harga jual umbi bawang
merah demplot lebih tinggi Rp 1.000 sd 2.000,- per kg. Karena
tampilannya lebih baik, persentase ukuran umbi besar dibanding
88|Laporan Tahunan 2016
umbi kecil berbanding 9:1 sedangkan non demplot
perbandingannnya 6 : 4. Keuntungan yang diperoleh pada saat
harga jual Rp 18.000/kg sebesar Rp.199,450,250,- per ha. Ada
peningkatan pendapatan per ha sebesar Rp.137,410,250,-
(321%) dibanding non demplot. Analisa Usahataninya B/C
demplot 2.25 sedangkan non demplot B/C=1.07, ada
peningkatan B/C sebesar 1.18 dibanding non demplot.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
NASIONAL HORTIKULTURA KOMODITAS JERUK DI
SUMATERA UTARA
Salah satu kegiatan Renstra Badan Litbang Pertanian tahun 2010
– 2014 adalah Pendampingan Program Strategis Kementerian
Pertanian. Kegiatan ini dimulai pada tahun 2009 dalam bentuk
pendampingan teknologi untuk mendukung Program Strategis
Pertanian (BBP2TP, 2009), seperti Pendampingan Program
Pengembangan Kawasan Hortikultura. Jeruk siam madu
merupakan salah satu komoditas unggulan yang di Sumatera
Utara. Tanaman jeruk mempunyai peluang dalam meningkatkan
taraf hidup petani karena bernilai ekonomi tinggi. Tujuan
kegiatan adalah untuk melaksanakan pendampingan
pengembangan kawasan agribisnis hortikultura jeruk di Sumatera
Utara. Sasaran kegiatan pendampingan kawasan hortikultura ini
dilakukan pada 2 lokasi dengan inovasi teknologi sesuai dengan
permintaan stakeholder (Pemerintah Kabupaten Simalungun dan
Karo). Kegiatan ini diarahkan untuk mendapatkan kelompok
petani yang aktif serta mau menerapkan teknologi budidaya
spesifik lokasi sesuai Standar Operasional dan dihasilkannya
benih varietas unggul jeruk yang dapat diproduksi secara massal
di Sumatera Utara. Penerapan perbaikan teknologi budidaya jeruk
di Kabupaten Karo dan Simalungun memberikan nilai tambah dan
daya saing komoditas horti kultura jeruk di Sumatera Utara.
89|Laporan Tahunan 2016
Gambar 52. Identifikasi penyakit, pelaksanaan pelatihan dan pembuatan
bubur pestisida organik
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
NASIONAL PETERNAKAN SAPI POTONG DI SUMATERA
UTARA
Ibrahim, T.M. dkk., 2016. Pendampingan Pengembangan
Kawasan Pertanian Nasional Peternakan Sapi Potong di Sumatera
Utara. Mulai tahun 2016, pengembangan pertanian Nasional
dilakukan dengan orientasi kawasan termasuk pengembangan
ternak sapi potong. Untuk mendukung upaya penguatan
penerapan teknologi baru di kawasan tersebut, maka Badan
Litbang Pertanian melalui BPTP di setiap provinsi melakukan
pendampingan pengembangan kawasan. Pada tahun 2016,
pendampingan kawasan ternak sapi potong dilakukan di
Kabupaten Langkat (Poknak Anyelir, Desa Karang Anyar, Kec.
Secanggang; Poknak Ingin Giat, Desa Kepala Sungai, Kec.
Secanggang) dan Kabupaten Batubara (Poknak Terpadu, Desa
Dewi Sri, Kec. Sungai Suka; Poknak Tunas Muda, Desa Lubuk
Cuik, Kec. Lima Puluh; Poknak Sentosa, Desa Benteng Jaya, Kec.
90|Laporan Tahunan 2016
Sei Balai). Prosedur pendampingan meliputi koordinasi dengan
SKPD terkait, pelaksanaan FGD tentang kendala dan peluang
pengembangan ternak kambing/domba, penetapan teknologi
peternakan yang diperlukan, Perancangan Demplot, dan
Pengamatan parameter. Hasil pendampingan menunjukkan bawa
kegiatan ini berhasil mendiseminasikan beberapa teknologi
kepada kelompok peternak di Kabupaten Simalungun, dan
Kabupaten Langkat. Di Kabupaten Langkat teknologi yang
diterapkan meliputi a) Teknologi pakan berimbang dengan
memberikan hijauan lapang 40 kg BS/ekor/hari diberikan 2 kali
sehari; b) Teknologi suplementasi pakan sumber protein murah
dengan pemberian Lamtoro atau Indigofera sebanyak 5 kg
BS/ekor/hari; c) Teknologi penyediaan mineral melalui blok
mineral yang digantung 1 buah di setiap kandang; d) Teknologi
pembuatan kompos berbahan baku kotoran hewan dengan
menggunakan decomposer MOD.
Gambar 53. Fermentasi jerami, pembuatan mineral blok dan pemberian
pakan Indigofera ke ternak sapi
Di Kabupaten Batubara teknologi yang diterapkan meliputi a)
Teknologi pakan berimbang dengan memberikan hijauan lapang
40 kg BS/ekor/hari diberikan 2 kali sehari; b) Teknologi
suplementasi pakan sumber protein murah dengan pemberian
Lamtoro atau Indigofera sebanyak 5 kg BS/ekor/hari, dan c)
91|Laporan Tahunan 2016
Pemanfaatan pelepah sawit. Pola pemeliharaan yang dianjurkan
adalah semi intensif, ternak digembalakan pada pagi-siang hari
dan dikandangkan pada sore-malam hari. Pakan tambahan
berupa leguminosa pohon sumber protein diberikan saat ternak
kembali dari penggembalaan. Untuk mendukung pengembangan
ternak kambing dan domba, dianjurkan agar pihak pemerintah
(SKPD yang membidangi peternakan) bertindak sebagai mediator
antara Kelompok Peternak dengan Perusahaan untuk dapat
menggunakan lahan yang tidak digunakan sebagai tempat
pengembangan tanaman pakan ternak unggul.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
NASIONAL PETERNAKAN KAMBING DI SUMATERA UTARA
Ibrahim, T.M. dkk., 2016. Pendampingan Pengembangan
Kawasan Pertanian Nasional Peternakan Kambing/Domba di
Sumatera Utara. Mulai tahun 2016, pengembangan pertanian
Nasional dilakukan dengan orientasi kawasan termasuk
pengembangan ternak kambing/domba. Untuk mendukung upaya
penguatan penerapan teknologi baru di kawasan tersebut, maka
Badan Litbang Pertanian melalui BPTP di setiap provinsi
melakukan pendampingan pengembangan kawasan. Pada tahun
2016, pendampingan kawasan ternak kambing/domba dilakukan
di Kabupaten Simalungun (Poknak Unggul Lestari, Desa Bah
Tobu, Kec. Dolok Batu Nanggar) dan Kabupaten Langkat (Poknak
Sepakat, Desa Perdamaian, Kec.Binjai). Prosedur pendampingan
meliputi koordinasi dengan SKPD terkait, pelaksanaan FGD
tentang kendala dan peluang pengembangan ternak
kambing/domba, penetapan teknologi peternakan yang
diperlukan, Perancangan Demplot, dan Pengamatan parameter.
Hasil pendampingan menunjukkan bawa kegiatan ini berhasil
mendiseminasikan beberapa teknologi kepada kelompok peternak
di Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Langkat. Teknologi
tersebut meliputi a) Teknologi pakan berimbang dengan
memberikan hijauan lapang 3 kg BS/ekor/hari diberikan 2 kali
sehari; b) Teknologi suplementasi pakan sumber protein murah
92|Laporan Tahunan 2016
dengan pemberian Lamtoro atau Indigofera sebanyak 1 kg
BS/ekor/hari; c) Teknologi penyediaan mineral melalui blok
mineral yang digantung 1 buah di setiap kandang; d) Teknologi
pembuatan kompos berbahan baku kotoran hewan dengan
menggunakan decomposer MOD; e) Teknologi pembuatan biourin
dengan decomposer EM-4 dan deamoniasi menggunakan aerator.
Pola pemeliharaan yang dianjurkan adalah semi intensif, ternak
digembalakan pada pagi-siang hari dan dikandangkan pada sore-
malam hari. Pakan tambahan berupa leguminosa pohon sumber
protein diberikan saat ternak kembali dari penggembalaan. Untuk
mendukung pengembangan ternak kambing dan domba,
dianjurkan agar pihak Pemerintah (SKPD yang membidangi
peternakan) bertindak sebagai mediator antara Kelompok
Peternak dengan Perusahaan untuk dapat menggunakan lahan
yang tidak digunakan sebagai tempat pengembangan tanaman
pakan ternak unggul.
Gambar 54. Pembuatan Biourin dan Pemberian legume dan mineral blok
pada ternak kambing
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN
PETERNAKAN KERBAU DI SUMATERA UTARA
Tujuan pengkajian ini adalah mempercepat penerapan teknologi
baru oleh peternak pada kawasan kerbau di Sumatera Utara.
93|Laporan Tahunan 2016
Pendekatan yang digunakan adalah Pendampingan partisipatif
dalam konsep pengkajian mother dan baby yang diarahkan untuk
mendukung Pengembangan Kawasan Peternakan. Ruang lingkup
kegiatan meliputi : (a) koordinasi dengan pemerintah kabupaten,
Dinas terkait (b) identifikasi teknologi (c) perumusan perbaikan
teknologi dalam demplot melaksanakan bimbingan penerapan
teknologi, (d) Demplot penerapan teknologi.
Gambar 55. Pemberian Pakan Gamal dan Jerami, Pembuatan Tanda
Pengenal Kerbau dan Pemberian Hormon progesterone dari BPTU
Siborong-borong.
Hasil kajian menunjukkan bahwa demplot teknologi
sebagai mother dalam pendampingan kawasan kerbau
dilaksanakan di Desa Ganal Kecamatan Huristak Kabupaten
Padang Lawas. Jenis ternak kerbau (Swamp buffalo). Usaha yang
dilaksanakan adalah pembibitan dengan kawin alam. Beternak
kerbau dilaksanakan secara turun temurun dengan jumlah
kepemilikan 5 sampai 10 ekor per KK, dalam satu kandang
(barak) dimiliki 3 sampai 4 KK dengan jumlah ternak 20 sampai
40 ekor, dengan sistem gaduh dalam satu barak dijaga antara 2
94|Laporan Tahunan 2016
sampai 3 orang dengan pembagian hari jaga yang sama. Sistem
pemeliharaan semi intensif. Digembalakan pada siang hari,
dikandangkan pada malam hari. Permasalahan yang terjadi
kerbau keluar kandang pada malam hari makan tanaman
dikebun, diladang. Dengan demikian kerbau masih kekurangan
pakan. Teknologi yang diterapkan adalah pembuatan pupuk
kompos padat dan cair dan membuat mineral blok. Memperbaiki
kandang ternak dengan membuat tempat tempat pakan, telah
menanam rumput raja (King grass), rumput gajah mini
(pennisetum purpureum cv Mott), rumput paspalum, Rumput
Beha (Brachiaria humidicola), Rumput Bede (Brachiaria
decumbens) gamal, lamtoro dan indigofera. Penyediaan pakan
dikandang dengan memperhatikan potensi lahan yang ada di
Desa Ganal yang belum dimanfaatkan adalah jerami padi,
pelepah daun sawit dan gamal.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN
PETERNAKAN NASIONAL BABI DI SUMATERA UTARA
Sejalan dengan Permentan 50/2012 maka Badan Litbang
Pertanian melalui BPTP dan dimulai pada tahun 2015 melakukan
pendampingan penerapan teknologi di kawasan peternakan yang
ada di setiap provinsi. Di Sumatera Utara, salah satu upaya
tersebut dikemas dalam kegiatan pendampingan pengembangan
kawasan ternak babi. Tujuan adalah mempercepat penerapan
teknologi oleh petani di kawasan ternak babi di Tapanuli Utara.
Metode yang digunakan melalui pendekatan partisipatif dalam
konsep ‘mother and baby trial’ bersama SKPD terkait, penyuluh,
dan petani/peternak. Kelompok yang memiliki demplot penerapan
teknologi disebut sebagai ‘mother’ dan kelompok lainnya di
kawasan disebut dengan ‘baby’. Kegiatan dilaksanakan di
Kelompok Tani Ternak “Lamtoro” di Desa Siaro, Kecamatan
Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara. Hasil kegiatan
adalah (1) Telah dilakukan koordinasi dan sosialisasi dengan
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tapanuli Utara dan
Badan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Siborongborong maka
disepakati lokasi kegiatan di Desa Siaro, Kecamatan
95|Laporan Tahunan 2016
Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara. Selanjutnya
ditetapkan lokasi demplot (Mother Trial) di Kelompok Tani Ternak
“Lamtoro” di Desa Siaro, Kecamatan Siborongborong dan baby
trial adalah petani peternak dari Kecamatan Muara, Pagaran,
Sipahutar. (2) Hasil FGD adalah jenis ternak babi yang dipelihara,
yaitu babi lokal, Landrece, Hamshire dan Durok. Ternak unggul
ini berasal dari UPT Dirjen Peternakan/BPTU dan HMT Kecamatan
Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara. Ternak babi: umur
kawin di atas 9 bulan. Jumlah anak sekelahiran berkisar 8-10
ekor dengan berat lahir 1 – 1,2 kg per ekor. Persentase
mortalitas (kematian ) anak 10 – 15%. Secara umum umur sapih
2 bulan dengan berat badan 10 – 12 kg. Vaksinasi dilakukan
terhadap Hog cholera yang banyak menyerang ternak babi
mengakibatkan kematian sehingga merugikan bagi peternak.
Sedangkan pemberian obat cacing pada umur 2 bulan dan 3
bulan. Gangguan kesehatan adalah kudis, demam, batuk dan
menceret yang bisa mengakibatkan kematian ternak jika tidak
cepat ditangani; (3) Paket teknologi anjuran pada demplot
(mother trial) adalah jenis ternak pejantan unggul dan induk
unggul; sistim perkawinan alam; pakan ternak kering/konsentrat;
kandang individu + atap monitor; manajemen pemeliharaan
dikandangkan; kesehatan ternak: vaksinasi, obat cacing 1 x 3
bln; pemberian mineral dan penanganan limbah: pembuatan
drainase dan pengolahan pupuk organik dan (3) Pelaksanaan
pelatihan dilakukan di BPTU dan HPT Sinur Siborongborong pada
tanggal 26 Oktober 2016 yang dihadiri oleh anggota/pengurus
kelompok tani ternak “Lamtoro” (30 orang), PPL/Petani ternak
dari Kecamatan Pagaran 5 orang, PPL/Petani ternak dari
Kecamatan Muara 5 orang, KP “Gurgur” 2 orang. Pelatihan
dibuka mewakili Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Tapanuli
Utara Bapak drh. Ronny Hutasoit. Materi pelatihan adalah:
pemaparan konsep pendampingan kawasan (BPTP Sumut),
peranan penyuluhan dalam penyebaran teknologi (Penyuluhan),
kebijakan pengembangan ternak babi di Tapanuli Utara
(Diskanter Taput), penyediaan bibit babi unggul, kebutuhan dan
pemberian pakan ternak babi, perkandangan ternak babi dan
96|Laporan Tahunan 2016
penyakit ternak babi dan penangannya (BPTU Sinur
Siborongborong).
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
NASIONAL KOMODITAS KOPI DI HUMBAHAS
Dalam upaya mendukung program pengembangan kawasan
perkebunan, maka Badan Litbang Pertanian telah melakukan
pendampingan penerapan teknologi baru untuk mendukung
pengembangan komoditas perkebunan di setiap provinsi BPTP
Sumatera Utara merupakan perpanjangan tangan Badan Litbang
Pertanian di daerah telah melakukan kegiatan pendampingan
pertanian kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan. Kopi
merupakan salah satu komoditas unggulan pada sub sector
perkebunan di Indonesia karena memiliki peluang pasar yang
baik di dalam maupun luar negeri. Sebagian besar produksi kopi
yang dihasilkan di jual kepasar dunia dan kopi merupakan salah
satu komoditas penghasil devisa negara, penciptaan lapangan
kerja, pendorong agribisnis dan agroindustri serta pengembangan
wilayah. Adapun tujuan pendampingan adalah mempercepat
penyebaran informasi teknologi dan penyampaian inovasi
teknologi produksi kopi untuk mendukung pengembangan
kawasan pertanian di Humbang Hasundutan yang merupakan
salah satu sentra produksi kopi arabika di Sumatera Utara. Lokasi
kegiatan pendampingan berada di Desa Paranginan Selatan,
Kecamatan Paranginan. Dalam pelaksanaan kegiatan
menggunakan pendekatan partisipatif dalam konsep “mother and
baby trial” bersama Instansi terkait, penyuluh, dan petani.
Kelompok yang memiliki demplot penerapan teknologi disebut
sebagai ‘mother’ dan kelompok lainnya yang mendapat
bimbingan di kawasan disebut dengan ‘baby’. Pendampingan
intensif diberikan kepada kelompok ‘mother’ dan kelompok ‘baby’
setiap saat mendapatkan kesempatan untuk melihat percontohan
yang ada di kelompok ‘mother’. Selanjutnya melalui kegiatan
yang bersifat partisipatif tersebut maka adopsi teknologi
diharapkan dapat dipercepat dan diperluas. Hasil yang diperoleh
bahwa varietas kopi arabika sigarar utang yang dominan
97|Laporan Tahunan 2016
dibudidayakan petani di Humbang Hasundutan. Kecamatan
Paranginan telah ditetapkan menjadi wilayah pengembangan kopi
arabika, dimana luas tanaman eksis sekitar 32,50 % dari total
luas kecamatan atau 1. 553 ha. Rata-rata produktivitas tanaman
kopi tergolong masih rendah yaitu 955,60 kg per ha/tahun
sedangkan rata-rata produktivitas kabupaten adalah 542,87
kg/ha/tahun (BPS Humbang Hasundutan, 2015). Berdasarkan
identifikasi permasalahan dan alternatif solusi yang dibutuhkan
disajikan berikut ini :
Tabel 37. Permasalahan dan alternatif usahatani Kopi
No. Permasalahan usahatani kopi
menurut petani
Alternatif solusi teknologi tersedia dan
dibutuhkan
1. Varietas dan perbenihan
a. Varietas kopi sigarar utang yang dominan digunakan petani
b. Sistem perbenihan masih
belum menggunakan teknologi seleksi yang baik dan perbenihan masih secara
sederhana serta bibit yang digunakan umumnya berupa ban-tuan pemerintah
1. Perlu diperkenalkan varietas unggul baru, seperti var. Anjung sari dll
2. Perlu dibangun kembali kebun/pohon induk sumber benih
petani karena pohon induk yang ada sudah mati
3. Perlu dibina petani penangkar
benih
2. Jarak tanam dan pemeliharaan a. Jarak tanam terlalui rapat (2 m
x 1,5 m; 2 m x 2 m) b. Petani belum menggunakan
na-ungan/ pelindung c. Pohon tumbuh secara alami
dan belum dipangkas d. Pemupukan oleh petani
masihter-batas
1. Jarak tanam sebaiknya diperlebar
2,5 m x 3 m 2. Menggunakan naungan/pelindung
agar umur pohon lebih lama 3. Diperlukan pemangkasan cabang
/tunas 4. Pemupukan dengan 5 tepat (jenis,
dosis, kebutuhan, cara dan waktu)
3. Organisme pengganggu tanaman a. Adanya serangan penyakit
karat daun dan embun tepung b. Daun menguning secara kese-
luruhan dalam waktu bersamaan.
c. Adanya gangguan lumut yang me-nempel pada batang dan cabang
d. Buah kopi diserang oleh hama penggerek buah (PBKo)
1. Pengendalian dapat menggunakan
fungisida anjuran 2. Diduga disebabkan oleh serangan
ne-matoda pada akar serabut tanaman
3. Pengendalian lumut secara mekanis dan kimia
4. PBKo dikendalikan dengan meng-
gunakan perangkap yang berisi atraktan
98|Laporan Tahunan 2016
4. Panen dan Pengolahan
a. Memetik buah yang telah matang maupun yang belum matang dari pohonnya secara serentak.
b. Pengolahan buah kopi belum dilakukan dengan baik dan dijual adalah biji kering
1. Untuk mendapatkan hasil yang ber-mutu tinggi, buah kopi harus dipetik dalam keadaan masak penuh
2. Pengolahan buah kopi sebaiknya se-suai dengan proses agak mutu biji berkualitas.
Gambar 56. Pengendalian lumut dan hama PBKo pada tanaman kopi di
Desa Parranginan Selatan, Kec. Parranginan, Humbahas
Berdasarkan permasalahan tersebut dan masukan peserta saat
FGD maka dilakukan pelatihan tentang budidaya tanaman kopi
sesuai dengan GAP yang diharapkan pengetahuan dan
ketrampilan petani dalam budidaya lebih baik. Pelaksanaan
pelatihan dilakukan pada tanggal 27 Juli 2016 bertempat di Aula
Desa Paranginan Selatan dihadiri 50 orang peserta terdiri dari :
Keltan Wanita Sejahtera dan Keltan Tani Bersinar (42 orng),
Sekdes (1 orang), PPL (2 orang) dan Dinas Pertanian Kabupaten
(5 orang). Penyampaian materi menggunakan in focus dan
diskusi. Sebagai narasumber telah didatangkan Peneliti Puslit Kopi
dan Kakao. Pada saat pertemuan telah diberikan kepada masing-
masing peserta adalah buku: Pedoman Budidaya dan
99|Laporan Tahunan 2016
Pemeliharaan Kopi di Kebun Campuran dan brosur: Pengendalian
hama penggerek buah kopi, 1 paket perangkap penggerek buah
dan 1 buah gunting pangkas kopi serta contoh bahan pengendali
lumut hanya untuk beberapa petani yang membutuhkan. Hasil
pengamatan dan pencatatan penerapan inovasi teknologi pada
kebun Demplot diperoleh peningkatan produksi kopi ± 5,5% oleh
karena diterapkannya pengendalian hama PBKo, teknologi
pemupukan dan pemangkasan tanaman.
PENDAMPINGAN KALENDER TANAM MENDUKUNG
PENGEMBANGAN PADI DI SUMATERA UTARA
Pendamping Kalender Tanam (KATAM) Mendukung
Pengembangan Padi di Sumatera Utara telah dilaksanakan di
Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Padang Lawas Utara
pada Bulan Oktober 2015 sampai September 2016. Kegiatan ini
bertujuan untuk mensosialisasikan Kalender Tanam Terpadu di
seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara tahun 2016,
menginventarisasi data varietas, kebutuhan benih unggul padi,
luas dan potensi lahan, rekomendasi kebutuhan pupuk, data
wilayah rawan banjir dan kekeringan, data iklim serta organisme
pengganggu tanaman (OPT) di seluruh kabupaten/kota di
Sumatera Utara. Dampak yang diperoleh adalah memperoleh
satu set database Kalender Tanam Terpadu per Kecamatan di
Sumatera Utara Tahun 2016. Hasil pengkajian yang dilakukan
pada 2 musim tanam Katam MT I (MH 2016) dan MT II ( MK
2016-2017). Produktivitas tertinggi diperoleh pada MK 2016
(Model KATAM IV) : Kabupaten Deli Serdang 9,2 ton/hektar, dan
di Kabupaten Padang Lawas Utara 8,6 ton/hektar. Hasil validasi
data iklim (curah hujan) di 2 MT (Katam MT I 2016 dan Katam
MT II 2016/2017) menunjukan adanya perbedaan antara
rekomendasi jadwal tanam pada kalender tanam dengan kondisi
eksisting terutama pada MT 2 (Katam 2016. Verifikasi prakiraan
bulanan yang dikeluarkan oleh BMKG berdasarkan pada
pewilayahan ZOM dan wilayah yang lebih kecil khususnya Desa
Serdang, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang < 50%.
100|Laporan Tahunan 2016
Gambar 57. Kegiatan Verifikasi Katam Terpadu dan Sosialisasi Katam
ANALISIS MASALAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PERTANIAN DI SUMATERA UTARA
Strategi pengembangan komoditas pangan, buah, sayur dan
perkebunan harus dilaksanakan berdasarkan atas azas adil,
merata, dan berkelanjutan. Database pangan, buah, sayur dan
perkebunan merupakan salah satu instrumen penting dalam
menyusun perencanaan untuk tujuan dimaksud melalui kegiatan
yang berjudul Analisis Masalah Dan Kebijakan Pembangunan
Pertanian Di Sumatera Utara. Tujuan tahunan dari kegiatan ini
adalah mengorganisasi data pangan, buah, sayur dan
perkebunan dari seluruh wilayah kecamatan, kabupaten/kota dan
Provinsi Sumatera Utara dalam bentuk buku; menyeragamkan
jenis data pada semua wilayah agar dapat dilakukan interpretasi
secara baik dan lengkap; melakukan analisis kinerja pangan,
buah, sayur dan perkebunan yang diukur berdasarkan indikator
luas panen, produksi, dan produktivitas. Keluaran yang
diharapkan dari kegiatan ini adalah buku Database Pangan
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2015, buku Database
Tanaman Buah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2015, buku
101|Laporan Tahunan 2016
Database Horti Sayur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2015
dan buku Database Perkebunan Provinsi Sumatera Utara Tahun
2005-2015. Database pangan, buah, sayur, dan perkebunan yang
dirinci sampai tingkat kabupaten dan disertai analisis sederhana
capaian kinerja berdasarkan indikator dasar diharapkan dapat
dijadikan acuan dalam menentukan program pembangunan
pertanian suatu wilayah secara akurat. Database pangan, buah,
sayur, dan perkebunan ini diharapkan selalu dimutakhirkan
dengan memasukkan data-data baru pada tahun berjalan secara
konsisten dan sistematis sebagai dasar penilaian kinerja pangan
jangka panjang. Database pangan, buah, sayur, dan perkebunan
diharapkan berfungsi sebagai rumusan bagi pihak-pihak terkait
untuk menentukan kebijakan pertanian yang akan diambil
sehingga lebih terarah dan terukur.
MODEL PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN
BIOINDUSTRI BERBASIS GAMBIR DAN SAPI DI
KABUPATEN PAKPAK BHARAT- SUMATERA UTARA
Pertanian bioindustri adalah sistem pertanian yang pada
prinsipnya mengelola dan/atau memanfaatkan secara optimal
seluruh sumberdaya hayati termasuk biomasa dan/atau limbah
organik pertanian, bagi kesejahteraan masyarakat dalam suatu
ekosistem secara harmonis. Pakpak Bharat salah satu kabupaten
di Sumatera Utara memiliki potensi sumberdaya lahan dalam
pengembangan komoditas perkebunan rakyat. Tanaman gambir
merupakan tanaman unggulan daerah tersebut sudah
dibudidayakan masyarakat secara turun temurun. Luas tanaman
gambir di daerah ini tercatat 1.224 ha dengan produksi 1.453 t.
Produk yang dihasilkan berupa getah kering (ekstrak daun)
dipasarkan untuk ekspor. Manfaat dan kegunaan gambir cukup
banyak antara lain bahan baku industri farmasi, penyamak kulit,
zat pewarna tekstil, ramuan cat, tinta pemilu, pestisida nabati
dan lain-lain.
102|Laporan Tahunan 2016
Berdasarkan potensi wilayah sumberdaya alam Kabupaten
Pakpak Bharat dan ketersediaan teknologi dalam pengembangan
sistem pertanian yang memanfaatkan secara optimal seluruh
sumberdaya hayati termasuk biomasa dan/atau limbah organik
pertanian, bagi kesejahteraan masyarakat dalam suatu ekosistem
secara harmonis maka disusun konsep model pertanian
bioindustri. Tujuan kajian ini adalah memperoleh satu model
pengembangan inovasi pertanian bioindustri berbasis gambir dan
sapi di Kabupaten Pakpak Bharat. Pengkajian ini dilakukan di
Desa Binanga Boang, Kecamatan Salak di mulai tahun 2015-
2016. Tanaman gambir dan ternak sapi yang dikaji milik
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Pendekatan yang
digunakan sebelumnya yaitu 1) spesifik lokasi, 2) sinergitas
program, 3) kawasan, 4) partisipatif dan 5) melibatkan pakar
disiplin berbeda. Lingkup kegiatan meliputi: persiapan,
penyusunan konsep model bioindustri, implementasi model
inovasi pertanian bioindustri dan 6) pelaporan. Pengamatan
dilakukan pada setiap proses dan produk yang dihasilkan. Hasil
kajian/kegiatan yang diperoleh adalah : (1) inovasi teknologi
untuk meningkatkan produktivitas gambir melalui sistem
budidaya tanaman penutup lahan (mucuna) yang berperan
sebagai sumber pupuk hijau, menekan gulma dan mencegah
erosi. Untuk mempercepat pertumbuhan tanaman mucuna
dilakukan dengan pemberian kapur dan pupuk kandang sehingga
kanopi tanaman lebih cepat menutup permukaan lahan diantara
tanaman gambir. Tanaman mucuna sudah dapat menutup
permukaan lahan saat umur> 2 bulan setelah tanam, (2) dalam
pengolahan getah gambir dihasilkan limbah berupa ampas daun
yang selama ini belum dimanfaatkan oleh petani.
103|Laporan Tahunan 2016
Gambar 58. Produk Kegiatan Bioindustri berupa Teh Gambir dan Biourine
Ampas daun setelah diproses dapat diberikan sebagai pakan
tambahan (konsentrat). Campuran ampas daun dalam pakan
konsentrat mencapai 15% dari komposisi pakan dengan
pertambahan bobot badan harian 0,7-1,1 kg/ekor dan tanpa
ampas daun hanya 0,4 kg/ekor, (3) upaya diversifikasi produk
tanaman gambir, selain getah adalah mengolah daun segar
menjadi bubuk teh atau teh celup gambir. Telah dibina petani
dalam wadah UKM Maju Bersama yang berada di Dusun Sondel,
Desa Kutatinggi. Mereka telah dapat memproduksi teh celup
dengan teknologi skala rumah tangga diproses menjadi bubuk
teh, selanjutnya dikemas berisi 25 sachet dalam 1 kotak. Produk
tersebut telah didaftarkan pada Dinas Kesehatan dan
memperoleh sertifikat halal dari MUI Sumatera Utara, sehingga
produk sudah dapat dipasarkan secara komersial. Pemasaran
produk tersebut telah dilakukan bekerjasama dengan Perusahaan
Daerah (PD PAL) hingga kini telah dapat dipasarkan 3.000 kotak
per bulan. Untuk meningkatkan pemasaran masih diperlukan
promosi dan advokasi sehingga produk gambir celup yang
dihasilkan dapat ditingkatkan. Dengan demikian, produk tanaman
gambir akan memberikan penghasilan bagi petani disamping
getah sebagai produk utama, (4) limbah ternak sapi berupa
bahan padatan dan cairan dapat diproses menjadi produk yang
bermanfaat berupa kompos, biogas dan pupuk organik cair.
Mengingat keterbatasan energi (pupuk, pestisida dan energi
lainnya) yang dibutuhkan untuk proses produksi tanaman akan
semakin mahal dan terbatas.
104|Laporan Tahunan 2016
PENGEMBANGAN MODEL INOVASI PERTANIAN
BIOINDUSTRI BERBASIS PADI, DAN UBI JALAR DENGAN TERNAK BABI DI KABUPATEN NIAS
Pembangunan pertanian bioindustri sesuai diterapkan di Sumatera Utara karena mengandalkan sumberdaya alam dan budaya petani yang selalu mensinergikan tanaman dengan
ternak, ikan dan lainnya. Pertanian berkelanjutan adalah pertanian masa depan yang mengintegrasikan aspek lingkungan dengan sosial ekonomi masyarakat pertanian dimana
mempertahankan ekosistem alami lahan pertanian yang sehat, melestarikan kualitas lingkungan, dan melestarikan sumber daya alam. Tujuan kajian ini adalah mengimplementasikan model
inovasi pertanian bioindustri berbasis padi, dan ubi jalar dengan ternak babi di Kabupaten Nias. Kegiatan dilaksanakan di Desa Hilizoi, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias pada Kelompok Tani
“Mandiri” pada bulan Januari - Desember 2016. Hasil kegiatan adalah: (1) Potensi Desa Hilizoi mencakup: tanaman padi, ubi jalar, kelapa, ternak babi. Aset yang ada, yaitu gilingan padi mini
Rice Milling Unit (RMU) mini, kandang ternak, UPPO (Unit Pengolah Pupuk Organik) dan kelengkapannya serta bangunan
kandang 8 unit; (3) Telah dirumuskan Rancangan Model dan Road Map Pengembangan Bioindustri Berbasis Tanaman Padi, Ubi Jalar dengan Ternak Babi di Nias; (4) Teknologi spesifik lokasi
yang akan diterapkan: Tanaman Padi (Pertanaman Padi milik Kelompok Tani “Mandiri” Desa Hilizoi seluas 20 ha sawah tadah hujan (15 ha milik kelompok dan 5 ha petani sekitarnya;
menerapkan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi. Demfarm menggunakan varietas Mekongga, Inpari 3, 4 dan 30 berasal dari BB Padi dengan produktivitas (GKP ton/ ha)
berturut-turut adalah 6 ton, 5,9, 6,1 dan 5,6 ton;
105|Laporan Tahunan 2016
Gambar 59. Keragaan Bioindustri Ubi Jalar dan Ternak Babi di Kabupaten
Nias
Pada Musim Tanam Mei - September 2016 terjadi kekeringan, pertumbuhan padi kurang baik sehingga produktivitas berkisar 4-
5,6 GKP ton/ ha; Penyebaran benih padi dari hasil tanaman anggota poktan “Mandiri” sekitar 220 kg yang disebar di Kecamatan Gido dan Kota Gunung Sitoli; Tanaman Ubi Jalar
(Introduksi ubi jalar varietas Papua Solossa, Bestak, AC Kuning, Manohara dan Kidal) seluas 1 ha produktivitas daun segar sekitar 9-13,5 ton/ ha; (5) pembangunan kandang 8 unit dan 30 ekor
babi betina dan 3 ekor pejantan serta rehab kandang 4 unit; pembuatan pupuk organik sekitar 8,1 ton digunakan sendiri dan dijual ke SKPD Nias untuk tanaman hortikultura; pembuatan
Saung Tani 8 x 10 meter; bangunan biogas 1 unit serta; dan (6) pelatihan teknologi pembuatan pupuk organik, PTT padi, ubi jalar; (7) kerjasama dengan Dinas Pertanian dan BKP dan
Penyuluhan Nias berupa demplot tanaman ubi jalar, bawang merah, cabe dan pemeliharaan ikan lele di terpal serta
pembangunan lumbung pangan dari BKP Provinsi dan (8) Analisis kelayakan finansial (parsial) padi MT Oktober 2015 – Januari 2016 memberikan pendapatan Rp 17.695.500, BEP Harga Rp
1.501; BEP Produksi 1,968 kg dan kelayakan finansial (parsial) ternak babi dengan pendapatan Rp 17.198.750, BEP Harga Rp 23.410; BEP produksi 992 kg.
MODEL PENYEDIAAN BENIH UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN WILAYAH MELALUI PENINGKATAN
KEMAMPUAN CALON PENANGKAR PADI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara pada tahun
2016 melakukan kegiatan Model Penyediaan Benih Untuk
106|Laporan Tahunan 2016
Pemenuhan Kebutuhan Wilayah Melalui Peningkatan Kemampuan
Calon Penangkar Padi. Pengkajian ini dilaksanakan di lahan
sawah irigasi dataran rendah di Desa Kramat Gajah, Kecamatan
Galang, Kabupaten Deli Serdang dan Desa Durian, Kecamatan Sei
Balai, Batu Bara dan di lahan kering dataran tinggi di Desa
Majanggut I, Kecamatan Kerajaan, serta untuk dataran rendah di
Desa Tanjung Meriah, Kecamatan SSTU Jehe, Kabupaten Pakpak
Bharat. Pengkajian menggunakan metode partisipatif bersama
kelompok tani calon penangkar dengan pola pembinaan metoda
sekolah lapang dimana pada luasan 1-4 ha dibuat sebagai
Laboratorium Lapang (LL) benih dan pada luasan 5-10 ha sebagai
Sekolah Lapang Produksi Benih (SL-PB). Hasil pengkajian
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan kemampuan petani
sebagai calon penangkar secara umum masih rendah namun dari
beberapa aspek sikap terhadap penggunaan benih bermutu
cukup tinggi serta minat untuk menjadi penangkar relative
mampu untuk melakukannya. Pada MT I, telah didapatkan
sejumlah benih bermutu dan bersertifikat namun kuantitasnya
masih rendah dibanding luasan penangkarannya. Pada calon
penangkar kelompok tani Setia di Kabupaten Deli Serdang
didapatkan benih bermutu dan bersertifikat Varietas Inpari 32
dengan Kelas Benih SS sebanyak 10 ton dan 3,5 ton Varietas
Ciherang. Pada calon penangkar KWT Keke Karina menghasilkan
benih padi gogo varietas Batu Tegi (label putih) sebanyak 0,5 ton
dan Kelompok Tani Saut Karina sebanyak 0,9 ton. Pada MT II,
Kelompok Tani Setia mampu memproduksi sebanyak 2 ton
Varietas Mekongga (SS) dan Inpari 32 (SS) sebanyak 10 ton.
Sedangkan di kelompok tani Lamtubona Batubara, tidak bisa
dijadikan benih karena pertanaman rebah sebelum pengisian
malai sempurna. Produksi benih padi gogo varietas Batu Tegi di
Pakpak Bharat belum dapat dilaporkan karena baru akan panen
di Bulan Pebruari Tahun 2017. Penyebaran benih bermutu dari
varietas unggul cukup baik dan cepat diadopsi oleh petani sekitar
lokasi kajian maupun keluar wilayah. Calon penangkar yang
dibina layak dan sudah menjadi penangkar formal sebanyak 3
kelompok tani dan masih perlu pembinaan untuk menjadi
107|Laporan Tahunan 2016
penangkar formal sebanyak 1 kelompok tani dari 4 lokasi
pengkajian pada Tahun 2016.
Permasalahan pembinaan kepada calon penangkar sering muncul
pada saat dan setelah panen. Salah satunya adalah gabah
kualitas benih dijadikan konsumsi karena tidak adanya kerjasama
antara calon penangkar dengan pihak lain. Oleh karena itu pola
kemitraan dalam bentuk kerjasama antara calon penangkar yang
saling menguntungkan pada model penyediaan benih merupakan
opsi dan anjuran agar tujuan dari pembinaan kepada calon
penangkar menjadi penangkar formal untuk memenuhi
kebutuhan benih di wilayahnya atau keluar wilayah dapat
terwujud.
PRODUKSI BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA
Keberhasilan diseminasi teknologi varietas unggul ditentukan
antara lain oleh kemampuan industri benih untuk memasok benih
hingga ke petani dengan kondisi 6 Tepat (tepat waktu, tepat
jumlah, tepat tempat, tepat mutu, tepat jenis dan tepat harga).
Oleh karena itu, sistem perbenihan yang tangguh (produktif,
efisien, berdaya saing dan berkelanjutan) sangat diperlukan
untuk mendukung upaya peningkatan produksi benih dan mutu
produk pertanian. BPTP Sumatera Utara sebagai unit kerja Badan
Litbang Pertanian dapat berperan dalam mempercepat
penyebaran varietas unggul baru melalui Unit Pengelola Benih
Sumber (UPBS). Tujuan dari kegiatan ini adalah memperbanyak
dan mendiseminasikan benih sumber varietas unggul baru padi.
Perbanyakan benih sumber padi dilaksanakan di Kebun
Percobaan Pasar Miring BPTP Sumatera Utara di Kabupaten Deli
Serdang. Lingkup kegiatan yang dilakukan secara umum
mencakup aspek sistem perbenihan, yaitu: perbanyakan benih
unggul padi. Perbanyakan benih padi dilakukan hanya dalam dua
kali musim tanam. Pada Musim I benih yang ditanam yaitu kelas
benih FS yang terdiri dari varietas Mekongga, Ciherang, Cibogo,
Inpari 3, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 22, Inpari 27, Inpari 28,
Inpari 30, Inpari 32, Inpago 10, Batutegi dan Situbagendit.
108|Laporan Tahunan 2016
Produksi benih Varietas Unggul Baru (VUB) padi sawah pada
musim tanam I tahun 2016 menghasilkan benih sebanyak 25.339
kg dari 14 varietas unggul dengan kelas benih FS. Sebagian benih
padi sudah terdistribusi kepada pengguna di berbagai kabupaten
sentra produksi padi Sumatera Utara dan diluar Sumatera Utara.
Untuk musim tanam II tahun 2016 varietas yang diperbanyak
berjumlah 21 varietas unggul yang terdiri atas ciherang,
mekongga, batutegi, situbagendit, cibogo, inpari 3, Inpari 4,
inpari 10, Inpari 14, Inpari 16, inpari 18, inpari 27, inpari 28,
Inpari 30, inpari 32, inpari 34, inpara 8, inpago 10, sigambiri
merah dan sigambiri putih. Saat ini benih masih dala proses
prosesing dan belum dapat didistribusi.
109|Laporan Tahunan 2016
ANGGARAN DAN REALISASI
Pada Tahun anggaran 2015 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara mendapat alokasi dana Pagu sebesar Rp.21.553.531.000,-. Dana ini merupakan dana APBN Murni,
dengan rincian alokasi anggaran sebagai berikut:
1. Belanja Pegawai : Rp. 8.118.562.000,-
2. Belanja Non Operasional : Rp. 10.311.119.000,-
3. Belanja Operasional : Rp. 1.461.350.000,-
3. Belanja Modal : Rp. 1.662.500.000,-
TOTAL : Rp. 21.553.531.000,-
Adapun realisasi keuangan yang dicapai pada kegiatan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut:
1. Target dalam DIPA 2015 : Rp. 21.553.531.000,-
2. Realisasi Anggaran:
a. Belanja Pegawai : Rp. 8.100.349.514,-
b. Belanja Operasional : Rp. 1.440.073.254,-
b. Belanja Non Opersional : Rp. 10.305.105.243,-
c. Belanja Modal : Rp. 1.662.220.830,-
TOTAL REALISASI : Rp. 21.507.748.841,-
3. Sisa anggaran : Rp. 45.782.159,-
Dengan rincian alokasi, realisasi, dan sisa anggaran di atas terlihat bahwa sampai dengan akhir Desember 2015realisasi penyerapan anggaran mencapai sebesar sekitar 99,79% dari total
anggaran yang tersedia. Secara rinci realisasi anggaran per output kegiatan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
110|Laporan Tahunan 2016
Tabel 38. Realisasi Anggaran DIPA APBN Tahun Anggaran 2016
BPTP Balitbangtan Sumatera Utara
No. Uraian Kegiatan Pagu Realisasi Persentase (%)
I. TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI KOMODITAS STRATEGIS
1,308,650,000 1,300,884,223 99.41
1. Pengkajian Optimalisasi Lahan
Mendukung Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis Melalui Teknologi Spesifik Lokasi di Sumatera Utara
600,679,000 561.092.723 93.41
2. Kajian Optimalisasi Produk Olahan Cabai Merah
73,529,000 69,975,900 95,17
3. Pengelolaan Sumberdaya Genetik di Sumatera Utara
89,475,000 88,725,880 99.16
4. Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Perkebunan Mendukung Peningkatan Produksi Padi Gogo, Jagung dan Kedelai di Sumatera Utara
115,650,000 114,531,100 99,03
II. TEKNOLOGI YANG TERDISEMINASI KE PENGGUNA
5. Peningkatan Komunikasi, Koordinasi, Akselerasi Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi melalui Penyuluhan
929,535,000 881,631,282 94,85
6. Pengelolaan Taman Agro Inovasi di Sumatera Utara
100,000,000 99,987,000 99,99
7. Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional Tanaman
Pangan Komoditas Padi di Sumatera Utara
188.100.000 179,323,862 95,33
8. Pendampingan UPSUS dan Komoditas Utama Kementerian Pertanian
1,095,521,000 1,093,363,804 99,80
9. Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional Hortikultura di Sumatera Utara
299,900,000 293,474,931 97,86
10. Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional
Peternakan di Sumatera Utara
404,346,000 395,778,907 97,88
11. Pendampingan Pengembangan
Kawasan Pertanian Nasional Perkebunan di Sumatera Utara
106,000,000 105,953,500 99,96
12. Pendampingan Kalender Tanam
(KATAM ) di Sumatera Utara
140,500,000 140,263,751 99,83
Koordinasi dan Pendampingan PUAP di Sumatera Utara
97,500,000 92,776,594 95,16
III REKOMENDASI KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PERTANIAN KOMODITAS STRATEGIS
13. Analisis Masalah dan Kebijakan Pembangunan Pertanian di Sumatera Utara
135,500,000 125,051,169 92,29
IV. MODEL PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN SPESIFIK LOKASI
14. Model Pengembangan Pertanian Bioindustri Berbasis Sumber Daya
Lokal di Sumatera Utara
887,000,000 886,891,196 99.99
V. SEKOLAH LAPANG KEDAULATAN PANGAN MENDUKUNG
SWASEMBADA PANGAN TERINTEGRASI DESA MANDIRI BENIH
111|Laporan Tahunan 2016
15. Model Penyediaan Benih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Wilayahnya Melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar
205,100,000 199,027,880 97,04
VI BENIH SUMBER PADI, JAGUNG DAN KEDELAI
16. Unit Pengelolaan Benih Sumber Padi Kelas FS dan SS di Sumatera Utara (16 Ton dan 32 ton)
610,650,000 789,647,627 97,41
17. Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS) Kedelai Kelas FS (14 Ton) di Sumatera Utara
235,175,000 232,951,065 99,05
VII. DUKUNGAN MANAJEMEN PENGKAJIAN DAN PERCEPATAN DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI
17. Pengelolaan Manajemen Satker 1,300,609,000 1,295,857,332 99.63
A. Pengelolaan Manajemen Keuangan Satker
404,277,000 388,086,011 95,99
B. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Penganggaran
246,322,000 246,097,657 99.91
C. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 118,250,000 118,208,706 99.97
D. UAPPA/B W KEMENTERIAN 478,720,000 478,504,967 99,96
E. Kerjasama 38,825,000 37,075,000 95,49
F. Laporan Koordinasi dan Sinkronisasi 187,100,000 185,572,127 99,18
G. Pengelolaan Kebun Percobaan dan KBI di BPTP Sumatera Utara
657,737,000 652,874,815 99,26
VIII.
LAYANAN PERKANTORAN
18. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 8,240,551,000 8,223,652,818 99.79
19. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
1,567,212,000 1,536,621,056 98.05
IX KENDARAAN
20. Peralatan dan Mesin 374,800,000 374,800,000 100,00
X PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI
21. Belanja Modal Mendukung IT 60,000,000 59,070,000 98,45
XI PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN
22. Peralatan dan Fasilitan Perkantoran 1,379,700,000 1,375,370,850 99.69
XII GEDUNG/BANGUNAN
23. Gedung dan Bangunan 3,130,000,000 3,129,926,369 99.99
Total 23,069,654,000 22,825,082,287 98.94
Bila dilihat dari pencapaian anggaran dimana realisasi
sampai dengan akhir Desember 2016 sebesar 98,94%, ini
termasuk pencapaian dengan kategori sangat baik dengan rata-
rata pencapaian setiap kegiatan 98%.
112|Laporan Tahunan 2016
3.3.2. Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang dihasilkan
oleh BPTP Sumatera Utara pada tahun 2016 diperoleh dari
penerimaan umum dan penerimaan fungsional. Estimasi PNBP
yang dialokasikan pada Satker BPTP Sumatera Utara sesuai DIPA
tahun anggaran 2016 adalah sebesar Rp.287,606,000,- yang
terdiri dari estimasi penerimaan dalam negeri (umum dan
fungsional). Realisasi penerimaan pada akhir tahun anggaran
2016 sebesar Rp.498.816.602,- sehingga dapat dikatakan
estimasi PNBP dari Satker BPTP Sumut mengalami surplus
sebesar Rp.212,210,502,- atau sebesar 173,43%. Peningkatan ini
diperoleh dari penerimaan fungsional yaitu kegiatan perbanyakan
benih sumber padi di Kebun Percobaan Pasar Miring, dan
Laboratorium Tanah dan Tanaman.
Peningkatan ini diperoleh dari penerimaan fungsional yaitu kegiatan perbanyakan benih sumber padi di Kebun Percobaan Pasar Miring dan pengelolaan Kebun Percobaan
Gurgur Balige dimana komoditas yang di tanam adalah kopi yang saat ini sudah menghasilkan dan masa produktif.
PENUTUP
Implementasi kegiatan BPTP Sumatera Utara dalam
tahun 2016, diukur kinerjanya dan dilaporkan dalam bentuk Laporan Tahunan BPTP Sumatera Utara Tahun 2016 ini, merupakan tahun kedua dari pelaksanaan Renstra Badan Litbang
Pertanian 2015-2019. Dengan kata lain kegiatan yang telah direncanakan telah dapat dilaksanakan dengan baik.
Laporan Tahunan ini merupakan pertanggung-jawaban
atas kebijakan yang telah dilaksanakan sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas di masa mendatang. Alternatif solusi dapat ditempuh
antara lain dengan melakukan perencanaan dan perancangan program/kegiatan dengan matang, peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan yang mampu mengiringi perkembangan
zaman dan mengatasi permasalahan yang muncul, peningkatan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
113|Laporan Tahunan 2016
serta pemantapan kelembagaan/organisasi dengan pola pengelolaan yang transparan dan efisien.
Dalam upaya memperbaiki Kinerja BPTP Sumatera Utara
perlu disampaikam saran untuk ke dalam (internal) dan ke luar (eksternal) BPTP Sumatera Utara. Adapun saran-saran tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Perlu ada pembinaan secara sistematis terhadap SDM peneliti dan penyuluh untuk lebih meningkatkan kompetensi baik
melalaui jalur formal maupun informal 2. Perlu melakukan revitalisasi peran laboratorium, kebun
percobaan, dan perpustakaan dalam mendukung kegiatan
litkaji dan diseminasi 3. Membangun dan melengkapi secara berkelanjutan data base
teknologi tepat guna untuk merespon dan mengantisipasi
kebutuhan informasi teknologi yang sangat beragam oleh petani, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan
4. Mempererat jaringan litkaji dan diseminasi dengan Puslit dan
Balit Komoditas 5. Mempererat jaringan kerjasama dengan Pemerintah Daerah,
dan pelaku usaha.
6. Mengkoordinasikan kebutuhan SDM baru terutama dari bidang keahlian hama dan penyakit, pengolahan hasil pertanian, dan mekanisasi pertanian.