Tht

43
7/21/2019 Tht http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 1/43 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Berkembangnya teknologi, masyarakat semakin cerdas dalam menanggapi segala  permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam bidang kesehatan. Banyak dari masyarakat modern saat ini, tidak lagi selalu bergantung pada dokter. Mereka sudah dapat memutuskan kapan harus kedokter dan kapan hanya perlu datang ke toko obat atau apotek untuk membeli obat atau konsultasi kepada apoteker. Hal semacam ini dinamakan samedikasi. !amedikasi atau pengobatan sendiri yakni pemilihan dan penggunaan obat "non resep atas inisiati# sendiri$, baik obat modern maupun tradisional untuk seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan ge%alanya. &isinilah peran seorang apoteker untuk bisa membantu masyarakat dalam memilih obat sesuai kebutuhannya, memberikan edukasi dan memberikan in#ormasi yang memadai tentang obat. Tidak semua penyakit bisa disamedikasikan, beberapa penyakit yang berat atau  parah seperti gangguan %antung, diabetes mellitus, in#eksi, gangguan %ia dan kanker  perlu penanganan dari dokter. Hanya penyakit atau ge%ala penyakit yang ringan sa%a yang  bisa disamedikasikan, diantaranya adalah beberapa penyakit ringan dari bagian hidung, mulut dan telinga. B. Tu%uan Tu%uan dari penyusunan makalah ini yaitu ' (. )ntuk memberikan in#ormasi mengenai pato#isiologi penyakit mulut, hidung dan telinga. *. )ntuk memberikan in#ormasi mengenai samedikasi penyakit mulut, hidung, dan telinga.

description

Neph Roster Il

Transcript of Tht

Page 1: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 1/43

BAB I

Pendahuluan

A. Latar BelakangBerkembangnya teknologi, masyarakat semakin cerdas dalam menanggapi segala

 permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam bidang kesehatan. Banyak 

dari masyarakat modern saat ini, tidak lagi selalu bergantung pada dokter. Mereka sudah

dapat memutuskan kapan harus kedokter dan kapan hanya perlu datang ke toko obat atau

apotek untuk membeli obat atau konsultasi kepada apoteker. Hal semacam ini dinamakan

samedikasi.!amedikasi atau pengobatan sendiri yakni pemilihan dan penggunaan obat "non

resep atas inisiati# sendiri$, baik obat modern maupun tradisional untuk seseorang untuk 

melindungi diri dari penyakit dan ge%alanya. &isinilah peran seorang apoteker untuk bisa

membantu masyarakat dalam memilih obat sesuai kebutuhannya, memberikan edukasi

dan memberikan in#ormasi yang memadai tentang obat.

Tidak semua penyakit bisa disamedikasikan, beberapa penyakit yang berat atau

 parah seperti gangguan %antung, diabetes mellitus, in#eksi, gangguan %ia dan kanker 

 perlu penanganan dari dokter. Hanya penyakit atau ge%ala penyakit yang ringan sa%a yang

 bisa disamedikasikan, diantaranya adalah beberapa penyakit ringan dari bagian hidung,

mulut dan telinga.B. Tu%uan

Tu%uan dari penyusunan makalah ini yaitu '

(. )ntuk memberikan in#ormasi mengenai pato#isiologi penyakit mulut, hidung dan

telinga.

*. )ntuk memberikan in#ormasi mengenai samedikasi penyakit mulut, hidung, dan

telinga.

Page 2: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 2/43

BAB IIPembahasan

(. Telinga

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi+mengenal suara %uga

 banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga merupakan organ yang

 berperan terhadap pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat ter%adi karena

telinga memiliki reseptor khusus yang ber#ungsi untuk mengenali getaran suara. amun

Telinga memiliki batasan #rekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang #rekuensinya

* H/ 0 *. H/ "1ikipedia.org$.

A. !truktur telinga

Telinga terbagi men%adi bagian luar, tengah dan dalam.

(. Telinga luar terdiri dari pinna atau aurikula yaitu daun kartilago yang menangkap

gelombang bunyi dan men%alarkannya ke kanal auditori eksternal "meatus$, suatu

Page 3: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 3/43

lintasan sempit yang pan%angnya sekitar *,2 cm yang merentang dari aurikula sampai

membrane timpani.*. Membran timpani "gendang telinga$ adalah perbatasan telinga tengah.

a. Membrane timpani berbentuk kerucut dan dilapisi kulit pada permukaan eksternal

dan membrane mukosa pada permukaan internal.

 b. Membran ini memisahkan telinga luar dari telinga tengah, dan memiliki tegangan,

ukuran,dan ketebalan yang sesuai untuk menggetarkan gelombang bunyi secara

mekanis.

3. Telinga tengah terletak dirongga berisi udara dalam bagian petrosus tulang temporala. Tuba eustachius "auditori$ menghubungkan telinga tengah dengan #aring

 b. Tuba yang biasanya tertutup dapat terbuka saat menguap, menelan, atau

mengunyah. !aluran ini ber#ungsi untuk menyeimbangkan tekana udara pada

kedua sisi membran timpani.4. 5sikel auditori

&inamakan sesuai dengan bentuknya, terdiri dari maleus "martil$, inkus "an6il$ dan

stapes "sanggurdi$. Tulang-tulang ini mengarahkan getaran dari membran timpani ke

#enestra 6estibule yang memisahkan telinga tengah dari telinga dalam.

a. 5tot stapedius melekat pada stapes yang ukurannya sesuai dengan #enestra

6estibuli o6al, dan menariknya ke arah luar. 5tot tensor timpani melekat pada

 bagian pegangan maleus yang berada pada membran timpani dan menarik 

#enestra 6estibule kea rah dalam b. Bunyi yang keras mengakibatkan suatu re#leks yang menyababkan kontraksi

kedua otot yang ber#ungsi sebagai pelindung untuk meredam bunyi.

2. Telinga dalam "interna$ berisi cairan dan terletak dalam tulang temporal, di sisi

medial telinga tengah. Telinga dalam terdiri dari dua bagian ' labirin tulang dan

labirin membranosa di dalam labirin tulang

a. Labirin tulang adalah ruang berliku berisi perilim#e, suatu cairan yang

menyerupai cairan serebrospinalis. Bagian ini melubangi bagian petrosus tulang

Page 4: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 4/43

temporal dan terbagi men%adi tiga bagian ' 6estibula, saluran semisirkular, dan

koklea berbentuk seperti siput.(. 7estibula adalah bagian sentral labirin tulang yang menghubungkan saluran

semisirkular dengan koklea.- &inding lateral 6estibula mengandung #enestra 6estibule dan #enestra

cochleae yang berhubungan dengan telinga tengah.

- Membrane melapisi #enestra untuk mencegah keluarnya cairan perilim#e

*. 8ongga tulang saluran semisirkular menon%ol dari bagian posterior 6estibula

- !aluran semisirkular anterior dan posterior mengarah pada bidang 6ertical,

disetiap sudut kanannya.

- !aluran semisirkular lateral terletak hori/ontal dan pada sudut kanan

kedua saluran diatas3. 9oklea mengandung reseptor pendengaran

 b. Labirin membranosa adalah serangakaian tuba berongga dan kantong yang

terletak dalam labirin tulang dan mengikuti kontur labirin tersebut. Bagian ini

mengandung cairan endolim#e, cairan yang menyerupai cairan intraseluler.

(. Labirin membranosa dalam regia 6estibula merupakan lokasi aal dua

kantong utrikulus dan sakulus yang dihubungkan dengan duktus endolim#e

sempit dan pendek.*. &uktus semisirkular yang berisi endolim#e terletak dalam saluran semisirkular 

 pada labirin tulang yang mengandung perilim#e

3. !etiap duktus semisirkular, utrikulus dan sakulus mengandung reseptor untuk 

ekuilibrium statis "bagaimana cara kepala berorientasi terhadap ruang

 bergantung pada gaya gra6itasi$ dan ekulibrium dinamis "apakah kepala

 bergerak atau diam dan kecepatan serta arah gerakan$.

4. )trikulus terhubung dengan duktus semisirkular: sedang sakulus terhubung

dengan duktus koklear dalam koklea. "!loane, *4$

B. Penyakit

(. 5titis Media Akut "5MA$a. Pato#isiologi

Page 5: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 5/43

5titis media adalah peradangan pada sebagian atau seluruh dari selaput

 permukaan telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.

5titis media berdasarkan ge%alanya dibagi atas otitis media supurati# dan otitis

media non supurati#, yang masing-masing memiliki bentuk yang cepat dan

lambat.5titis media sering diaali dengan in#eksi pada saluran napas seperti

radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah leat saluran

;ustachius. !aat bakteri melalui saluran ;ustachius, mereka dapat menyebabkan

in#eksi di saluran tersebut sehingga ter%adi pembengkakan disekitar saluran,

tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel darah putih untuk melaan bakteri.

!el-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka

sendiri. !ebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga tengah. !elain itu

 pembengkakan %aringan sekitar saluran ;ustachius menyebabkan lender yang

dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul dibelakang gendang telinga5titis media akut disebabkan oleh '

(. Penyebab otitis media akut "5MA$ dapat merupakan 6irus maupun bakteri.

*. Pada *2< pasien, tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnya.3. 7irus ditemukan pada *2< kasus dan kadang mengin#eksi telinga tengah

 bersama bakteri.4. Bakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumonia,

diikuti oleh  Haemophilus influenza dan  Moraxella Cattarhalis. =ang perlu

diingta pada 5MA, alaupun sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri,

hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotic. Hal ini dimungkinkan

karena tanpa antibiotik pun saluran ;ustachius akan terbuka kembali sehingga

 bakteri akan tersingkir bersama aliran lender.

>e%ala yang timbul ber6ariasi bergantung pada stadium dan usia pasien, pada

usia anak-anak umumnya keluhan berupa '

Page 6: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 6/43

(. 8asa nyeri ditelinga dan demam

*. Biasanya ada riayat in#eksi saluran pernapasan atas sebelumnya

3. Pada rema%a atau orang deasa biasanya selain nyeri terdapat gangguan

 pendengaran dan telinga terasa penuh

4. Pada bayi ge%ala khas 5tits Media Akut adalah panas yang tinggi, anak gelisah

dan sukar tidur, diare, ke%ang-ke%ang dan sering memegang telinga yang sakit

 b. Penatalaksanaan Terapi

Terapi bergantung pada stadium penyakitnya. Pengobatan pada stadium

aal dituukan untuk mengobati in#eksi saluran napas, dengan pemberian

antibiotik, dekongestan local atau sistemik dan antipiretik 

- !tadium 5klusi

Terapi ditu%ukan untuk mebuka kembali tuba ;ustachius sehingga tekanan

negati6e ditelinga tengah hilang. &iberikan obat tetes hidung H?L e#edrin

,2< untuk anak @ (* tahun atau H?L e#edrin (< dalam larutan #isiologis

untuk anak di atas (* tahun dan deasa. !umber in#eksi local harus diobati.

Antibiotik diberikan bila penyebabnya kuman.

- !tadium Presupurasi

&iberikan antibiotik, obat tetes hidung, dan analgesic. Bila membrane timpani

sudah terlihat hiperemis di#us, sebaiknya dilakukan miringotomi. &ian%urkan

 pemberian antibiotik golongan penicillin atau eritromisin. ika terdapat

resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam kla6ulanat atau

se#alosporin. )ntuk terapi aal diberikan penisilin intramuscular agar 

konsentrasinya adekuat di dalam darah, sehingga tidak ter%adi mastoiditis

terselubung, gangguan pendengaran sebagai ge%ala sisa, dan kekambuhan.

Antibiotic diberikan minimal selama hari.

Pada anak diberikan ampisilin 4 C 2-( mg+kg BB, amoksisilin 4 C 4

mg+kg BB+hari

- !tadium !upurasi

Page 7: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 7/43

!elain antibiotic, pasien harus diru%uk untuk dilakukan miringotomi bila

membrane timpani masih utuh sehingga ge%ala cepat hilang dan tidak ter%adi

rupture.

-

!tadium Per#orasiTerlihat secret banyak keluar kadang secara berdenyut. &iberikan obat cuci

telinga H*5*  3< selama 3-2 hari serta antibiotic yang adekuat sampai 3

minggu. Biasanya sekret akan hilang dan per#orasi akan menutup sendiri

dalam -( hari- !tadium 8esolusi

Membrane timpani berangsur normal kembali, sekret tidak ada lagi, dan

 per#orasi menutup. Bila tidak, antibiotic dapat dilan%utkan sampai 3 minggu.

Bila tetap, mungkin telah ter%adi mastoiditis. "kapita selekta$

c. !amedikasi 5bat sintesis

($ Analgetik

• Paracetamol

 ama sediaan ' !anmolD

Produsen ' !anbeBentuk sediaan ' Tablet

>olongan ' obat bebas

&osis ' 2 mg

Aturan pakai ' Dws (-* tab. Anak  1

2  - ( Tab 3-4 C+hari

;#ek samping ' reaksi hematologi, reaksi kulit reaksi alergilainnya

9ontraindikasi ' &is#ungsi hati dan gin%al. "MIM!, *(*$

• Ibupro#en

 ama sediaan ' Mo#enD

Produsen ' ;rlimpeC

>olongan ' obat bebas terbatas

Bentuk sediaan ' Tablet&osis ' * mg

Aturan pakai ' Dws * tab. Anak  ( Tab 3-4 C+hari

;#ek samping ' gangguan >I, bronkospasme, ruam kulit,trombositopenia, lim#openia

9ontraindikasi ' Tukak peptic akti# berat, hamil trimester ke 3.

  "MIM!, *(*$*$ Antibiotik 

Page 8: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 8/43

 ama sediaan ' PehamoCilD

9omposisi ' AmoCicilin

Produsen ' Phapros>olongan ' obat keras

Bentuk sediaan ' Tablet

&osis ' (*2 mgAturan pakai ' Dws & anak >20 kg 2 mg 0 (,2 g+hr . Anak

<20 kg  *-4 mg+kgBB+hr 

;#ek samping ' urtikaria, pruritus ringan, dermatitis eks#oliati#,glositis, stomatitis, nausea, 6omitus, diare, anemia,

leucopenia.

9ontraindikasi ' Hipersensiti# terhadap penicillin."MIM!, *(*$

5bat Herbal "Tanaman$($ Baang putih "Abdul, *(($

 ama ' )mbi baang putih "Allii !ati6i Bulbi$>ambar '

!pesies ' Allium sativum L.

9andungan ' mengandung senyaa organosul#ur yang memiliki

akti6itas Antimikroba.

Penggunaan ' &ikonsumsi langsung

&osis ' )ntuk baang putih segar *-2 g. penggunaan baang putih dian%urkan bersamaan denganmakanan lain, untuk mencegah rasa tidak enak pada

saluran pencernaan.*. !umbatan !erumen

a. Pato#isiologi

!umbatan serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat

 penumpukan serumen di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang

mengganggu.Eaktor predisposisi dari penyakit ini adalah dermatitis kronik liang telinga

luar, liang telinga sempit, produksi serumen banyak dan kental, adanya benda

asing di liang telinga, eksostosis di liang telinga, terdorongnya serumen oleh %ari

tangan atau u%ung handuk setelah mandi atau kebiasaan mengorek telinga.

Page 9: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 9/43

Mani#estasi atau ge%ala dari penyakit ini adalah telinga tersumbat sehingga

 pendengaran berkurang. 8asa nyeri apabila serumen keras membatu dan menekan

dinding liang telinga. Tinnitus dan 6ertigo bila serumen menekan membrane

timpani.

 b. Penatalaksanaan terapi

Pengeluaran serumen harus dilakukan dalam keadaan terlihat %elas. Bila

serumen cair, maka dibersihkan dengan mempergunakan kapas yang dililitkan

 pada pelilit kapas. !erumen yang keras dikeluarkan dengan pengait, sedangkan

 bila sukar dapat diberikan tetes telinga 9arbogilserin (< dulu selama 3 hari

untuk melunakkannya. Bila serumen terlalu dalam sehingga mendekati membrane

timpani, dilakukan irigasi telinga dengan air yang suhunya sesuai dengan suhu

tubuh agar tidak timbul 6ertigo. ika terdapat per#orasi atau riayat per#orasi,

tidak boleh diirigasi. "kapita selekta$

c. !amedikasi 5bat !intesis

 ama sediaan ' EorumenD

Produsen ' !anbe 6ision

>olongan ' obat bebasBentuk sediaan ' Tetes telinga&osis ' 2 mg+mL

Aturan pakai ' gunakan secukupnya pada telinga, tidak boleh lebih

dari * malam berturut-turut;#ek samping ' 8asa tersengat atau iritasi sementara

9ontraindikasi ' Per#orasi membrane timpani atau in#lamasi pada

telinga. "MIM!, *(*$*. Hidung

A. !truktur Hidung

Page 10: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 10/43

Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan

sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Hidung memiliki berbagai

#ungsi yang berhubungan dengan bentuk anatominya yang unik dan tonus

6ascular dari selaput lendirnya. Eungsi dasar hidung melibatkan resistensi

"hambatan$ aliran udara "sekitar 3< dari total resistensi terhadap inspirasi$,

mengatur temperature dan kelembaban serta menyaring udara pernapasan,

kontribusi terhadap resonansi 6ocal dan megaali akti6itas re#leC nasal.

!alah satu #ungsi hidung yang paling penting adalah #iltrasi dan

membuang partikel asing dengan ukuran lebih dari (2F. Hanya 2< partikel (F

yang dibuang oleh selaput lender. Lapisan lendir membantu proses pembuangan

ini, dan dua unsure utama dari lapisan lender ini adalah en/im lisosim dan

imunoglubulin sekretori "IgA, Ig;$.

B. Penyakit

I. 8hinitis AlergiA. Pato#isiologi

Menurut 1H5 A8IA "Allergic 8hinitis and its impact on Asthma$,

rhinitis adalah kelainan pada hidung dengan ge%ala bersin-bersin, rinore, rasa

Page 11: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 11/43

gatal, dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar allergen yang diperantarai

oleh Ig; "BousGuet, et al . *$.8hinitis merupakan suatu penyakit in#lamasi yang diaali dengan tahap

sensitasi dan diikuti dengan reaksi alergi "!umarman, *($. 8eaksi aal yang

ter%adi yaitu dengan masuknya udara yang mengandung allergen ke dalam

hidung selama proses inhalasi, dan udara tersebut kemuduian diproses oleh

lymphosit, yang menghasilkan antigen spesi#ik Ig;, yang kemudian

mengsensitasi secara genetic yang dipengaruhi oleh /at dari agen tersebut.

&alam hidung, Ig; berikatan dengan sel mast, dan kemudian berinteraksi dengan

udara yang mengandung allergen tersebut, sehingga menyebabkan pelepasan

mediator in#lamasi "&ipiro, *$.

8espon selan%utnya dalam aktu beberapa detik hingga menit,

menyebabkan pelepasan yang cepat dari mediator asam arakidonat. Mediator 

hipersensiti6itas termasuk histamine, leukotrien, prostaglandin, tryptase, dan

kinins. Mediator-mediator ini menyababkan respon 6asodilatasi, peningkatan

 permeabilitas membrane, dan menghasilkan sekresi nasal. Histamine

menyebabkan respon rinnorhea, menimbulkan rasa gatal, bersin, dan obstruksi

nasal "&ipiro, *$.

!ekitar 4- %am se%ak kontak dengan allergen, reaksi #ase terakhir yang

mungkin ter%adi, dimana diperkirakan pelepasan sitokin terutama oleh sel mast,

dan lim#osit yang diperoleh dari tymus. 8espon in#lamasi seperti diatas ter%adi

terus menerus, ge%ala kronik termasuk kongesti nasal "&ipiro, *$.

B. Penatalaksanaan

a. on-EarmakologiMenghindari allergen

(. Menghindari alergi yang datang menyerang adalah tindakan yang sulit

dilakukan. Allergen dapat dikurangi dengan men%aga kondisi kelembaban

Page 12: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 12/43

rumah dibaah 2<, dan menghilangkan allergen teseut dengan penggunaan

desin#ektan.*. Pasien yang sensiti6e terhadap binatang lebih disarankan untuk tidak 

memeliharan hean peliharaan dirumah.3. &ebu %uga dapat dikurangi dengan membungkus bantal dan kasur yang

digunakan sehari-hari dengan pembungkus yang kedap, dan rutin

mencucinya dengan menggunakan air panas

4. Menggunakan penyaring udara, sehingga dapat mengurangi partike-partikel

kecil yang berterbangan diudara, sehingga mengurangi allergen pada saluran

 pernapasan

2. Pasien rhinitis dapat menghindari allergen dengan membatasi kegiatan diluar 

ruangan, atau dengan menggunakan masker ketika berakti6itas diluar 

ruangan "&ipiro, et al . *$

 b. Earmakologi(. Antihistamin

• Antagonis resptor histamine H( mengikat pada reseptor H( tanpa

mengakti6asinya, sehingga mencegah ikatan dan aksi dari histamine.

• Antihistamin oral dapat dikategorikan men%adi dua kategrori yaitu '

nonselekti# "generasi pertama atau antihistamin sedati#$ dan selekti# 

 peri#er " generasi kedua atau antihistamin nonsedati# $.

• >e%ala ringan yang disebabkan karena e#ek antikolinergik, dimana

 bertanggung %aab sebagai e#ek pengeringJ, yang mengurangi sekresi

nasal, dan e#ek palpitasi. Antagonis antihistamin meningkatkan

 permeabilitas kapiler, pembentukan ceraat dan gatal-gatal

• &rosinessJ adalah e#ek samping yang paling sering ter%adi, dan dapat

mengganggu kemampuan mengemudi atau mempengaruhi peker%aan. ;#ek 

sedasi menguntungkan pada pasien yang sulit tidur yang disebabkan ge%ala

dari rhinitis ini.

Page 13: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 13/43

• Meskipun e#ek antikolinergik sebagai pengeringJ berkontribusi dalam

memberikan e#ikasi, e#ek yang tidak diinginkan seperti mulut kering,

susah buang air kecil, konstipasi, dan berpotensi mempengaruhi e#ek 

kardio6askular. Antihistamin diberikan dengan perhatian pada pasien

dengan retensi urin, peningkatan tekanan intraocular, hipertyroid, dan

 penyakit kardio6askular 

• ;#ek samping lainnya, seperti hilangnya na#su makan, mual, muntah, dan

gangguan gastrointestinal. 9onsumsi air putih yang cukup dapat

mengurangi e#ek samping pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh

antihistamin ini

• Antihistamin lebih e#ekti# ketika digunakan untuk antisipasi, sekitar (-*

 %am sebelum kontak dengan allergen

• A/elastine "astelin$ adalah antihistamin intranasal, yang dengan cepat

mengurangi ge%ala dari rhinitis.

• Le6ocabastine "Li6ostin$ dan olopatidine "patanol$ adalah antihistamin

optalmik yang digunakan untuk alergi kon%ungti6itis yang dipengaruhi

oleh alergi rhinitis. Meskipun demikian, antihistamin sistemik biasanya

digunakan e#ekti# untuk alergi kon%ungti6itis.*. &ekongestan

• &ekongenstan topical dan sistemik adalah agen simpatomimetik yang

 beker%a pada reseptor adrenergic pada mukosa nasal yang menyebabkan

e#ek 6asokontriksi, mengurangi lapisan mukosa, dan memperbaiki aliran

udara.

• &ekongestan topical digunakan secara langsung pada mukosa nasal yang

membengkak, secara tetes, atau semprot. &ekongestan topical sedikit

diabsorbsi secara sistemik,atau bahkan tidak sama sekali.

Page 14: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 14/43

• Penggunaan %angka pan%ang dari agen topical "lebih dari 3-2 hari$ dapat

menyebabkan rhinitis medicamentosa, dimana berulangnya 6asodilatasi

dan kongesti.

• ;#ek samping lainnya dari dekongestan topical adalah rasa panas pada

kulit, bersin, dan keringnya mukosa nasal.

• Penggunaan dekongestan nasal ini dibatasi dalam penggunaanya, hanya

 %ika benar-benar diperlukan "misalnya, digunakan ketika akan tidur$

dengan dosis yang sangat kecil dan durasi pemberian sekitar 3-2 hari

• Pseudoephedrine adalah dekongestan oral dengan onset ker%a yang lebih

singkat dibandingkan dengan dekongetsan topical, namun mungkin dapat

menyebabkan iritasi local. !elain itu, dosis hingga ( mg tidak 

mengubah tekanan darah atau kecepatan denyut %antung. Meskipun

demikian, dosis yang lebih besar "*(-*4 mg$ dapat meningkatkan

tekanan darah dan kecepatan denyu %antung. &ekongestan sistemik 

mungkin harus dihindari pada pasien hipersensiti6itas. Beberapa reaksi

hipertensi# ter%adi ketika pemberian bersama MA5 inhibitor. &ekongestan

nasal dapat menstimulasi !!P pada dosis terapetik. 9arena

 penyalahgunaan untuk pembutaan metam#etamin illegal, penggunaan

 pesudoephedrin sekarang dibatasi.

• Phenylephrn telah menggantikan pseudoephedrine pada kebanyakan

 penggunaan kombinasi antihistamin-dekongestan tanpa resep.

• Penggunaan kombinasi dekongestan-antihistamin oral adalah rasional

karena keduanya memiliki mekanisme ker%a yang berbeda "&ipiro, et al .

*$.3. 9ortikosteroid nasal

• 9ortikosteroid intranasal e#ekti# mengurangi bersin, rinorrhea, pruritis dan

kungesti nasal dengan e#ek samping yang diminimalisir. 9rtikosteroid

Page 15: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 15/43

intranasal mengurangi in#lamasi dengan menghambat peleasan mediator,

menekan kemotaksis neutro#il, menyebabkan 6asokontriksi dan

menghambat mediasi sel mast.

•Agen ini adalah pilihan yang baik untuk perennial rhinitis dan data

digunakan untuk rhinitis seasonal, khususnya %ika mulai meningkat ge%ala

yang timbul. Beberapa penulis merekomendasikan steroid nasal sebagai

terapi aal dibandingkan dengan antihistamin, karenadera%at e#ikasinya

yang lebih tinggi.

• ;#ek samping, seperi bersin, sakit kepala, epsitaCis, dan yang %arang

ter%adi, in#eksi dengan Candida albicans• Beberapa pasien membaik dalam beberaa hari, namun respon puncak 

mungkin memerlukan aktu *-3 minggu. &osis mungkin dikurangi %ika

respon positi# telah dicapai.

• Penghambatan saluran napas mungkin dibersihkan dengan dekongestan

atau larutan irigasi, sebelum pemberian untuk memastikan penetrasi yang

cukup dari spray yang diberikan "&ipiro, et al . *$.

4. atrium cromolyn•  atrium cromolyn "asalcrom$, penstabil sel mast, tersedia sebagai nasal

spray tanpa resep untuk mencegah ge%ala dari alergi rhinitis,dan

 pengobatan untuk rhinitis alergi

•  atrium cromolyn mencegah akti6asi dari sel mast dan mencegah

 pelepasan mediator, termasuk histamine

• ;#eksamping yang paling sering adalah iritasi "bersin-bersin$

• &osis untuk anak kurang dari dua tahun adalah satu semprotan, 3-4 kali

sehari, dengan inter6al teratur. !aluran pernapsan terlebih dahulu

diberikan sebelum pemberian, dan bernapas melalui hidung selama

 pemberian, untuk memastikan distribusi merata "&ipiro, et al. *$.

2. Ipratroprium bromide

Page 16: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 16/43

• Ipratropium bromide "Atro6ent$ adalah spray nasal "semprot hidung$

sebagai agen antikolinergik yang berguna untuk rhinitis alergi perennial

• Menun%ukan si#at antisekretori ketika digunakan secara local dan

mengurangi ge%ala rinorhea yang berkaitan dengan alergi dan bentuk lain

rhinitis kronik 

• ,3 < larutan diberikan dalam dua semprotan "4*mcg$*-3 kali sehari.

• ;#ek samping yang dapat ditimbulkan adalah sakit kepala, epitaksis, dan

hidung kering "&ipiro, et al . *$

K. Montelukast

• Merupakan antagonis reseptor leukotrien yang digunakan dalam

 pengobatan rhinitis alergi seasonal. Montelukast e#ekti# baik dalam

 penggunaan tunggal maupun dikombinasi dengan antihistamin

• &osis untuk deasa "lebih dari (2 tahun$ adalah tablet ( mg perhari,

untuk anak K-(4 tahun adalah tablet kunyah 2 mg perhari, dan anak *-2

tahun adalah tablet kunya 4 mg, atau dibuat dalam bentuk serbuk bagi.

&osis diberikan pada malam hari, %ika pasien mengalami asma dan rhinitis

alergi.

Meskipun antagonis leutrien hadir sebagai alternati6e terapetik baru,

 penelitian menun%ukan antagonis leukotrien ini lebih e#ekti# dari pada

antihistamin selekti# peri#er dan kurang e#ekti# dibandingkan dengan

kortikosteroid intranasal. Meskipun demikian, kombinasi dengan antihistamin

lebih e#ekti# %ika dibangkan dengan penggunaan antihistamin tunggal "&piro, et 

al . *$

?. !amedikasi(. 5bat modern

Acti6ed plus ;CpectoranD

 Komposisi : Per 2 mL Pseudoephedrin H?l 3 mg, >uai#enisin ( mg,

Triprolidine H?l (,*2 mg Indikasi ' 8initis alergi, selesma, dan batuk yang

disertai dahak osis ' &easa anak (*tahun 2 mL, anak K-(* thn *,2 mL, *-K

Page 17: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 17/43

tahun (,*2 mL, diberikan 3C+hari Kontraindikasi ' sensiti6e terhadap obat

simpatomimetik yang lain "seperti e#edrin, phenilpropanolamin, #enile#rin,

hipertensi berat, sedang mendapatkan terapi MA5I dalam dua minggu terakhir,

 !erhatian ' gangguaan #ungsi hati dan gina%l, glaucoma, hipertro#iprostat,

hipertiroid, &M, penyakit %antung, hipertensi, kelebihan BB, dapat mengganggu

kemampuan mengemudi atau men%alankan mesin, hentikan penggunaan %ika

ter%adi insomnia, palpitasi, dan pusing, lan%ut usia, anak @* tahun, hamil, laktasi

 "fek sampin#  ' mengantuk, gangguan >I, sakit kepala, insomnia, eksitasi, tremor,

takikardia, aritmia, kesulitan berkemih, Interaksi obat  ' antihipertensi,

antidepresan siklik, psikostimulan yang menyerupai am#etamin, MA5I,

#ura/olidon, alcohol, sedati6e, Kemasan ' !irup K mL, !rodusen ' >laCo

elcome. $olon#an obat ' 5bat bebas terbatas

*. 5bat herbal

;phedrae herba "Munim Hanani, *(($

Berasal dari tanaman "phedra sinica !tap#.

- 9andungan kimia ' mengandung alkaloid yaitu e#edrin 3-N<,

 pseudoe#edrin, nore#edrin, norpseudoe#edrin.

Page 18: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 18/43

;#edrin dan pseudoe#edrin memiliki khasiat simpatomimetik yang

menstimulasi adrenoreseptor, menyebabkan ter%adinya 6asokontriksi pada

mukosa hidung, sehingga menimbulkan e#ek dekongestan

-

?ara pembuatan ' timbang (-K gram simplisia, masukan kedalam air yang

telah didihkan sebelumnya selama kurang lebih 3 menit.

&osis ' diminum satu kali dalam sehari

*. !inusitisA. Pato#isiologi

!inusitis adalah in#lamasi dan atau in#eksi dari mucosa pranasal. Istilah

rhinosinusitis digunakan oleh beberapa spesialis karena sinusitis secara tipikal %uga

termasuk kedalam mukosa hidung. !inusitis dapat disebabkan oleh 6irus maupun

 bakteri. Penting untuk diketahui penyebab sinusitis, sehingga dapat dioptimalkan

 pengobatannya "&ipiro, et al . *K$!inusitis bakteri dan sinusitis 6irus sulit untuk dibedakan karena menun%ukan

ge%ala yang mirip. !inusitis bacterial dapat dikategorikan men%adi sinusitis akut dan

sinusitis kronis. !inusitis akut, dialami kurang dari 3 hari dengan ge%ala lengkap

yang ditun%ukan, sedangkan sinusitis kronis dide#inisikan sebagai suatu episode

in#lamasi yang dialamai lebih dari 3 bulan dengan menun%ukan ge%ala pada

 perna#asannya "&ipiro, et al . *K$.

Tu%uan terapi sinusitis akut adalah mengurangi tanda dan ge%ala, mencapai

kesembuhan ataupun pemeliharaanya, membatasi penggunaan antimikroba pada

 pasien yang mulai membaik, pemberantasan bakteri penyebab in#eksi dengan terapi

antibiotic yang tepat, mengurangi durasi+lamanya sakit, mencegah komplikasi dan

mencegah perkembangan dari penyakit akut men%adi kronis "&ipiro, et al . *K$.Mirip dengan otitis media, sinusitis akut biasanya didahului oleh adanya in#eksi

6irus pada saluran perna#asan yang menyebabkan in#lamasi mukosa. Hal ini

kemudian dapat mencetuskan gangguan dari sinus ostia, saluran dari sinuses. !ekresi

Page 19: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 19/43

mukosa di%erat, pertahanan local yang lemah, sehingga bakteri yang saling berdekatan

akan berpoli#erasi. Belum dilakukan study mengenai pathogenesis dari sinusitis

kronik, apakah disebabkan karena adanya pathogen ataupun adanya kerusakan pada

#ungsi imun yang tidak kentara, pada beberapa pasien, berkembang ge%ala sinusitis

kronik setelah mengalami in#eksi sinusitis akut "&ipiro, et al . *K$.B. Penatalaksanaan

(. on-#armakologi

Meskipun terbatasnya data mengenai terapi dengan memberikan dukungan

 psikis pada pasien, namun beberapa terapi mungkin berman#aat. &ekongestan

nasal semprot seperti phenyle#rin dan oCymeta/olin yang mengurangi in#lamasi

dengan 6asokontriksi yang sering digunakan pada pasien sinusitis. 1aktu

 pengguanaan oCymeta/olin dan phenyle#rin tersebut direkomendasikan untuk 

dibatasi, untuk mencegah kambuhnya kongesti. &ekongestan oral %uga membantu

 pada patency sinus+nasal. )ntuk mengurangi #ungsi mukosiliary, aliri lubang

hidung dengan larutan saline dan inhalasi uap mungkin digunakan untuk 

meningkatkan kelembaban mukosa, dan mukolitik "contohnya ' gua#enisin $

mungkin digunakan untuk mengurangi 6iskositas dari sekresi nasal "&ipiro, et al .

*K$.Antihistamin tidak direkomendasikan untuk digunakan untuk sinusitis

 bacterial akut karena e#ek antikolineriknya yang dapat menyebabkan mukosa

kering dan gangguansekresi mukus. Antihistamin generasi kedua mungkin

memainkan peran dalam sinusitis kronik dimana alergi sebagai komponennya.

>lukokortikoid intranasal menurunkan in#lamasi dan edema, meskipun demikian

onset yang ditunda membatasi penggunaanya pada sinusitis akut "&ipiro, et al ,

*K$.

*. Earmakologi

Page 20: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 20/43

Terapi antimikroba

&ua data meta-analisis menun%ukan baha terapi antimikroba adalah placebo

utama dalam mengurangi atau menghilangkan ge%ala, meskipun man#aatnya

sangat kecil. &ua data randomi/edJ, controlledJ, double-blindJ dilaporkan

memberikan hasil yang berlaanan sebagai penilaian dalam terapi antimikroba.

Hasi penelitian tersebut menun%ukan tidak ada man#aat dengan terapi antibiotic

dengan dua kekurangan utama. 8adiogra#i digunakan untuk diagnose sinusitis,

dan lamanya sakit tidak ditetapkan. In#eksi 6iru ter%adi pada beberapa pasien,

menyukarkan e6aluasi dari penggunaan antimikroba. Penelitian lainnya

menun%ukan adanya e#ekti6itas dari penicillin dan amoksisilin pada pasien dengan

durasi hari sakit. 9arena #actor ketelitian, dan peralatan diagnostic yang lebih

 baik, maka disimpulkan pasien dengan sinusitis bakteri termasuk, dan sinusitis

yang disebabkan tidak ermasuk didalamnya "&ipiro, et al . *K$.

Amoksisilin adalah pilihan utama untuk sinusitis bacterial akut. 9arena

tidak ada perbedaan pada hasil klinik diantara antibiotic, keuntungan dari

amoksisilin termasuk e#ikasi dan keamanan, secara relati6e, antibakteri spectrum

sempit mengurangi bahaya dari resisten, kemampuan toleransi yang baik dan

harga yang murah. 9ebanyakan persetu%uan menun%ukan dan melaporkan baha

 pertimbangan amoksisilin sebagai pilihan pertama untuk sinusitis bacterial akut.

ika pasien alergi terhadap penisilin, a/ithromycin dan claritomycin mungkin

dapat digunakan. )ntuk pasien deasa, golongan Guinolon seperti le6o#loCacin

 %uga dapat digunakan sebagai alternati6e pada pasien yang alergi terhadap

 penisilin "&ipiro, et al . *K$

Pada kasus pasien yang gagal menerima terapi dengan amoksisilin

"misalnya tidak menun%ukan perubahan setelah * %am pemberian terapi$ atau

Page 21: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 21/43

 pasien yang menerima terapi antmikroba dalam masa 4-K minggu, memperbaiki

ulasan dari  H. influenza  dan M. catarrhalis dengan dosis lain amoksisilin yang

lebih besar ditambah dengan kla6ulanat atau O-laktamase stabil se#alosporin yang

melindungi S.pneumoniae% disarankan. Alternati# lainnya termasuk ce#dinir,

a/ithromycin, claritromycin, dan kotrimoksa/ol "&ipiro, et al . *K$.Lama terapi dari sinusitis tidak ditentukan, namu direkomendasikan (-(4

hari terapi antimikroba, minimal hari setelah muncul tanda dan ge%ala "&ipiro,

et al . *K$.

?. !amedikasi

(. 5bat modern

PehamoCilD Komposisi : AmoCicilin Indikasi ' in#eksi saluran napas atas, otitis media, sinusitis,

I!9, demam tiroid osis ' &easa anak * kg 2mg-(,2 gram+har, anak @*

kg *-4 mg+kgBB  Aturan pakai  ' dapat diberikan bersama makanan agar 

diabsorbsi lebih baik dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada >I,

 Kontraindikasi  ' Hipersensiti# terhadap penisilin  !erhatian  ' 9ehamilan dan

laktasi. Pada penggunaan %angka pan%ang periksa #ungsi hati, gin%al dan

hematopoietik  "fek sampin#   ' urtikaria, pruritis ringan, dermatitis elks#oliati#,

>lositis, stomatitis, mual, muntah, diare, anemia, leukopenia  Interaksi obat   '

allopurinol, kloram#enikol, sul#onamide, probenesid  Kemasan  ' Tablet (*2 mg,

tablet 2 mg !rodusen ' Phapros. $olon#an obat ' 5bat bebas terbatas*. 5bat herbal

Akar Manis ">lycyrrhi/ae radiC$ "Munim Hanani, *(($

Berasal dari tanaman $l&c&rrhiza #labra L.

Page 22: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 22/43

- 9andungan kimia ' >lisirisin, gliseretin "bentuk aglikon dari glisirisin$,

likuiritin, isolikuiritin, kumarin.

&osis ' bentuk simplisia (-2 gram " setara dengan asam glisirisinat $

setiap hari, sebaiknya penggunaan tidak lebih dari K minggu.

3. Mulut

Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia sampai saat ini merupakan

masalah klasik, ini ditandai dengan angka re6alensi karies gigi dan penyakit

 periodontal yang masih tetap tinggi "8I!9;!&A!, *$. Berdasarkan hasil 8iset

9esehatan &asar tahun * di bidang kesehatan gigi dan mulut, pre6alensi

 penduduk yang mempunyai masalah gigi-mulut adalah 3,4<, pre6alensi nasional

karies akti# 43,4<, dan pre6alensi pengalaman karies K,*<. &ari penduduk yang

mempunyai masalah gigi dan mulut terdapat *N,K< yang menerima peraatan atau

 pengobatan dari tenaga kesehatan gigi. enis peraatan yang paling banyak 

diterima penduduk yang mengalami masalah gigi dan mulut yaitu pengobatan

",K<$, disusul penambalan, pencabutan, dan bedah gigi "3,2<$ "!oelarso dkk,

*2$.Tingkat kebersihan rongga mulut merupakan salah satu indikator kesehatan

gigi dan mulut. 9ebersihan rongga mulut dapat dilihat dari ada tidaknya deposit-

Page 23: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 23/43

deposit organik, seperti pelikel, materi alba, sisa makanan, kalkulus, dan plak gigi.

!aat ini pre6alensi tertinggi penyakit gigi dan mulut adalah karies dan penyakit

 periodontal yang disebabkan adanya plak gigi "Eontana dan ero, *K$. Angka

ke%adian masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tergolong tinggi.

Berdasarkan 8iset 9esehatan &asar "8iskesdas$ asional Tahun *, pre6alensi

nasional masalah gigi-mulutadalah *3,4<. Terdapat (,K< penduduk yang

telahkehilangan seluruh gigi aslinya. Penduduk yangmenerima peraatan atau

 pengobatan dari tenagakesehatan gigi hanya *N,K< dari total pendudukdengan

masalah gigi-mulut "8I!9;!&A!, *$Berdasarkan  teori Blum, status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau

masyarakat dipengaruhi oleh empat #aktor yaitu keturunan, lingkungan, perilaku,

dan pela yanan kesehatan. Perilaku memegang peranan yang penting dalam

mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut "otoatmod%o, *3$.

($ 8ongga Mulut

8ongga mulut merupakan bagian pertama dari saluran pencernaan dan

daerah aal masuknya makanan dalam sistem pencernaan "Manson dan ;ley,

*4' ($. 8ongga mulut merupakan sebuah bagian tubuh yang terdiri dari ' lidah

 bagian oral "dua pertiga bagian anterior dari lidah$, palatum durum "palatum

keras$, dasar dari mulut, trigonum retromolar, bibir, mukosa bukal, Qalveolar 

rid#e, dan gingi6a. Tulang mandibula dan maksila adalah bagian tulang yang

membatasi rongga mulut "=ousem et al ., (NN$.

8ongga mulut yang disebut %uga rongga bukal, dibentuk secara anatomis

oleh pipi, palatum keras, palatum lunak, dan lidah. Pipi membentuk dinding bagian

lateral masing-masing sisi dari rongga mulut. Pada bagian eksternal dari pipi, pipi

dilapisi oleh kulit. !edangkan pada bagian internalnya, pipi dilapisi oleh membran

Page 24: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 24/43

mukosa, yang terdiri dari epitel pipih berlapis yang tidak terkeratinasi. 5tot-otot

 businator "otot yang menyusun dinding pipi$ dan %aringan ikat tersusun di antara

kulit dan membran mukosa dari pipi. Bagian anterior dari pipi berakhir pada

 bagian bibir "Tortora et al ., *N$.

>ambar. Bagian Mulut

(. Bibir  

Bibir atau disebut %uga labia, adalah lekukan %aringan lunak yang mengelilingi

 bagian yang terbuka dari mulut. Bibir terdiri dari otot orbikularis oris dan dilapisi

oleh kulit pada bagian eksternal dan membran mukosa pada bagian internal "ahan-

Parar et al ., *(($.

*. LidahLidah beserta otototot yang berhubungan dengan lidah merupakan bagian yang

menyusun dasar dari rongga mulut. Lidah dibagi men%adi dua bagian yang lateral

simetris oleh septum median yang berada disepan%ang lidah. Lidah menempel pada

tulang h&oid   pada bagian in#erior, prosesus  st&loid   dari tulang temporal dan

mandibula "Tortorra et al ., *N$3. >igi

!truktur %aringan gigi terdiri dari %aringan keras gigi "enamel, dentin, sementum$ clan

 %aringan lunak gigi "pulpa$. 9omponen enamel terdiri dari NK< bahan anorganik,

sisanya adalah bahan organik dan air. Bahan anorganik pada enamel terdiri dari

kalsium 3K, <, #os#at (,4<. !edangkan dentin mengandung kalsium *2,(< dan

Page 25: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 25/43

#os#at (3,N< " !mith, (NNN $. ;namel sebagian besar terdiri darihidroksi apatit dan

sebagian kecil #luor apatit " Meurman, (NNK $.9ebersihan dan kesegaran rongga mulut harus di%aga untuk mencegah penularan

 penyakit melalui mulut, meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki #ungsi gigi

dan mulut dalam sistem pengunyahan, serta mencegah penyakit rongga mulut seperti

 penyakit pada gigi dan gusi "Hermaan, *($.

($ Lesi Traumatik

Lesi traumatik merupakan salah satu lesi yang sering di %umpai pada rongga

mulu. Lesi traumatic merupakansuatu luka terbuka yang melibatkan epitel. Lesi

traumatic sering dibiarkan tanpa pengobatan sehingga dapat mengganggu

akti6itas rongga mulut seperti mastikasi dan berbicara. Perlukaan pada mukosa

mulut sering di%umpai dalam praktek kedokteran gigi. Luka pada mukosa mulut

dapat disebabkan oleh berbagai agen #isik maupun kimiai, seperti trauma, suhu

 panas atau dingin, sayatan benda ta%am, dan paparan /at kimia ")nderood, (NNN$.

5bat yang saat ini banyak digunakan dimasyarakat umtuk pengobatan luka mukosa

rongga mulut adalah sediaan policresulen yang umum ada di pasaran. Policresulen

mempunyai e#ek selekti# hanya beker%a terhadap %aringan rusak atau patologis, yaitu

koagulasi dan kemudian dikeluarkan atau dilepaskan. !edangkan epitel skuamosa

yang sehat tidak dipengaruhi oleh obat ini. "Lacy Amstrong *N$.

*$ !ariaan

!ariaan merupakan bahasa aam untuk berbagai macam lesi+ben%olan yang

timbul di rongga mulut. amun biasanya %enis sariaan yang sering timbul sehari-

hari pada rongga mulut kita disebut "dalam istilah kedokteran gigi$ adalah !tomatitis

A#tosa 8ekuren. !ariaan atau stomatitis adalah radang yang ter%adi pada mukosa

mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak 

tunggal maupun berkelompok. !ariaan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian

Page 26: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 26/43

dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut.

Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariaan sangat mengganggu. Ada pula

yang mengatakan baha sariaan merupakan reaksi imunologik abnormal pada

rongga mulut.

!ampai saat ini penyebab utama dari !ariaan belum diketahui. amun para ahli

telah menduga banyak hal yang men%adi penyebab timbulnya sariaan ini,

diantaranya adalah '

• 9ebersihan mulut yang kurang

• Letak susunan gigi+ kaat gigi

• Makanan +minuman yang panas dan pedas

• 8okok 

• Pasta gigi yang tidak cocok 

• Lipstik 

• In#eksi %amur 

• 56erhang tambalan atau karies, protesa "gigi tiruan$

• Luka pada bibir akibat tergigit+benturan.

Bagian dari penyakit sistemik antara lain '

• 8eaksi alergi ' seriaan timbul setelah makan %enis makanan tertentu. enis

makanan ini berbeda untuk tiap-tiap penderita

• 9eseimbangan hormonal

• !tres mental• 9ekurangan 6itamin B(* dan mineral

•  >angguan pencernaan

• 8adiasi.

In#eksi 6irus dan bakteri %uga diduga sebagai pencetus timbulnya !ariaan ini.

Ada pula yang mengatakan baha sariaan merupakan reaksi imunologik abnormal

 pada rongga mulut. &an imunologik sangat erat hubungannya dengan psikologis

"stress$. Eaktor psikologis "stress$ telah diselidiki berhubungan dengan timbulnya

stomatitis "sariaan$ di sebagian besar masyarakat.

Candida albicans merupakan mikro#lora normal rongga mulut yang seringkali

menyebabkan in#eksi opurtunistik pada pasien yang mengalami penurunan

 pertahanan tubuh akibat penuaan, penyakit diabetes dan AI&!, serta #actor iatrogenic

Page 27: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 27/43

"9umar, Padshetty, Bai, dan 8ao, *2$. !pesies tersebut seringkali berkolonisasi

dalam rongga mulut yaitu sebesar 3< - K< dan permukaan gigi tiruan yang tidak 

 pas sebesar K< - (<. In6asi C. albicans pada %aringan lunak rongga mulut, dapat

menyebabkan ter%adinya 9andidiasis oral dan sariaan "Hidayat, *$.

3$ Halitosis

Halitosis berasal dari bahasa Latin na#as 'halitus( dan keadaan 'osis( adalah

istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan bau na#as tak sedap yang keluar 

dari rongga mulut "1idagdo, *(($. Halitosis %uga dikenal dengan beberapa nama

lain, seperti mouth odor% bad breath% oral malodor% fetor ex ore% atau  fetor oris.

Halitosis disebabkan terutama oleh terbentuknya 7!? ')olatile Sulfur Compound(

yaitu sekumpulan gas mengandung sul#ur yang dilepaskan leat udara perna#asan.

7!?yang terdiri dari H*! 'H&dro#en Sulfide(% ?H3!H 'Metal Merkaptan(,dan

"?H3$*! 'imeth&l Sulfide( adalah suatu gas utama penyebab bau dalam rongga

mulut.

Halitosis umumnya mengacu pada bau mulut yang berasal dari keadaan

metabolik secara sistemik termasuk saluran pencernaan. Halitosis dapat berupa

halitosis #isiologis maupun halitosis patologis. Halitosis #isiologis adalah halitosis

yang bersi#at sementara dan ter%adi bila substansi yang menimbulkan bau tersebut

secara hematologi menu%u paru dan biasanya berasal dari makanan seperti' baang

dan lobak atau dapat berasal dari minuman seperti' teh, kopi, dan minuman

 beralkohol. Halitosis patologis adalah halitosis yang ter%adi dalam suatu mekanisme

yang sama dengan halitosis #isiologis dimana bahan berbau yang secara hematologis

menu%u paru. Penyebab utama keadaan ini karena adanya kelainan bersi#at lokal atau

sistemik seperti' diabetes mellitus% uremia% #astritis% tukak lambung, oesopha#us atau

hepatitis ">unardi, *N$.

Page 28: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 28/43

!ecara umum #aktor penyebab halitosis dibagi men%adi atas #actor penyebab oral

dan non oral. Eaktor penyebab oral meliputi kebersihan mulut yang buruk atau

adanya penyakit periodontal sedangkan #aktor non oral meliputi penyebab medis

seperti' penyakit gin%al, diabetes, in#eksi paru dan saluran perna#asan, radang sinus,

 bronkitis kronis, serta gangguan saluran pencernaan. !elain #aktor penyebab oral dan

non oral ada %uga #aktor resiko seperti' tembakau, alkohol, mulut kering, diet,

makanan dan minuman, obat, dan gigi tiruan. Halitosis dapat timbul oleh karena

 beberapa #aktor, antara lain' buruknya kebersihan mulut, penyakit periodontal dan

karies, #actor makanan dan minuman "!cully >reenman, *$.4. Penatalaksanaan terapi

a. Mulut($ Lesi Traumatik 

Perlukaan pada mukosa mulut sering di%umpai dalam praktek kedokteran gigi.

Luka pada mukosa mulut dapat disebabkan oleh berbagai agen #isik maupun kimiai,

seperti trauma, suhu panas atau dingin, sayatan benda ta%am, dan paparan /at kimia

")nderood, (NNN$. 5bat yang saat ini banyak digunakan dimasyarakat umtuk 

 pengobatan luka mukosa rongga mulut adalah sediaan policresulen yang umum ada di

 pasaran. Policresulen mempunyai e#ek selekti# hanya beker%a terhadap %aringan rusak 

atau patologis, yaitu koagulasi dan kemudian dikeluarkan atau dilepaskan. !edangkan

epitel skuamosa yang sehat tidak dipengaruhi oleh obat ini. "Lacy Amstrong *N$.

5bat-obatan yang ada di pasaran sebagian besar dapat menyebabkan e#ek samping

yang tidak diharapkan, oleh karena itu obat herbal dapat men%adi alternati# 

 pengobatan "Manson ;ley, (NN3: Leis Lamey, (NN$. &easa ini studi

mengenai tanaman obat dan potensinya banyak dikembangkan, tidak terkecuali untuk 

kesehatan gigi dan rongga mulut. Carica pubescens merupakan salah satu tanaman

Page 29: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 29/43

khas dataran tinggi di Indonesia dengan kandungan 6itamin ? tinggi yang berpotensi

sebagai bahan alami dalam penyembuhan mukosa mulut. !elain itu, buah Carica

 pubescens  %uga mengandung 7itamin A. 7itamin A yang yang berupa asam retinoat

memiliki peranandalam di##erensiasi sel, sehingga 6itamin Amengatur pada proses

reepitelisasi pada mitosissel-sel di sekitar luka "Mac9ay * Miller , *3$.Carica pubescens merupakan salah satu tanaman khas dataran tinggi di Indonesia

dengankandungan 7itamin ? tinggi yang berpotensisebagai bahan alami dalam

 penyembuhan mukosa mulut. Beberapa komponen dalam tanaman Carica pubescens

terbukti memiliki akti6itas yang signi#ikan dalam penyembuhan penyakit, diantaranya

adalah minyak atsiri, poli#enol, dan #la6anoid. Minyak atsiri ber#ungsi sebagai

antibakteri sehingga dapat mempercepat netralisasi bahan asing "Parata dan &ei,

*$. Poli#enol ber#ungsi sebagai antihistamin. !edangkan man#aat #la6onoid antara

lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan

6itamin ? "meningkatkan e#ekti6itas 6itamin ?$, mencegah keropos tulang, antibiotik,

dan sebagai antiin#lamasi. !elain memiliki kandungan 6itamin ? yang tinggi, Carica

 pubescens %uga mengandung 6itamin A "Ahkam, *$. Adanya senyaa-senyaa

tersebut dapat memungkinkan C.pubescens dapat digunakan sebagai obat herbal yang

dapat meningkatkan kecepatan regenerasi epitel pada penyembuhan luka. Telah

diketahui baha 7itamin ? merupakan salah satu kandungan utama dari buah Carica

 pubescens  yang memiliki kemampuan mempercepat proses epitelisasi. 7itamin ?

 berperan dalam sintesis kolagen, proteoglikan dan komponen organik lain dalam

intrasellular matrik %aringan seperti tulang, kulit, dinding kapiler, dan %aringan ikat

yang lain "Mac9ay Miller, *3$. 7itamin ? akan mengakti#kan katalisator ion

Ee*R dan ion ?uR yang akan mengakti#kan en/im-en/im pada proses hidroksilasi

Page 30: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 30/43

asam amino prolin dan lisin men%adi hidroksiprolin dan hidroksilisin. 8eaksi

hidroksilasi ini diperlukan untuk mengadakan perlekatan silang "cross linkin# $ dan

tripel heliC pada %aringan sehingga didapat struktur %aringan yang sehat dan kuat

"=endriati, *K$. ika proses proli#erasi yang meliputi sintesis kolagen dapat

tercapai, maka proses epitelisasi akan berlangsung lebih cepat.Penatalaksanaan peraatan mulut tanpa menimbulkan trauma, melembabkan bibir 

dan rongga mulut dan menghilangkan rasa sakit serta in#lamasi, dan menyikat gigi

dengan sikat gigi yang lembut. Pilihan untuk membersihkan dan membuang kotoran

dari rongga mulut '

- Membersihkan gigi dan mulut setiap 4 %am dan sebelum tidur - Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut

- >aram dan natrium bikarbonat masing-masing ( S sendok the dalam *4 mL

air hangat

- a?l ,N <- atrium bikarbonat dalam *4 mL air hangat

- Air yang bersih

- 9umur-kumur dengan hydrogen peroksida yang diencerkan dengan air ('(

atau dengan air garam "( sendok the garam dalam NK mL air$

*$ !ariaan

Terapi yang diberikan pada lesi rongga mulut berupa sariaan akibat in#eksi

tersebut adalah berupa pemberian obat 0 obatan anti%amur, tetapi saat ini banyak 

dilaporkan beberapa %amur yang resisten terhadap obat 0 obatan anti%amur tersebut,

sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai terapi anti%amur alternati#. !alah satu

obat topikal umum yang digunakan sebagai terapi anti%amur alternati6e dalam rongga

mulut adalah Chlorhexidine #luconate "Machado et al , *($.Menurut perkiraan badan kesehatan dunia 1H5 < penduduk dunia masih

menggantungkan kesehatan pada pengobatan tradisional termasuk penggunaan obat

yang berasal dari tanaman. !alah satu tanaman obat yang banyak dipergunakan oleh

masyarakat Indonesia dan telahlama dikenal adalah rimpang %ahe putih kecil

Page 31: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 31/43

" +in#iber officinale 6ar. amarum (. 8impang %ahe selain berkhasiat sebagai obat

 batuk, penaar racun, antitusi#, laksati#, antasida,dan sebagai antioksidan serta

dilaporkan rimpang%ahe memiliki akti6itas sebagai anti%amur pada Candida albicans%

sebagai agen penyebab sariaan. Pada penelitian terdahuludidapatkan e#ekti6itas

anti%amur dari ekstrak etanol%ahe putih kecil 3< terhadap ,. menta#roph&tesdan C.

neoforrmans lebih e#ekti# ibandingkandengan ekstrak etanol %ahe putih kecil *2<,

*<, (2<, dan (< " >holib, *$. &ari hasil penelitian dapat diketahui baha

konsentrasi 3< ekstrak etanol %ahe putih kecil memiliki e#ek anti%amur terhadap

Candida albicans. !elan%utya penelitian >holib, mengatakan baha ekstrak etanol

 %ahe putih kecil pada konsentrasi 3< mempunyai akti6itas anti%amur terhadap

C.neoformans.

Candida albicans dan C. neoformans termasuk ragi dengan struktur membran sel

yang sama yaitu memiliki dinding sel khamir " -lastospora$ dengan komponen utama

kapsula  polisakarida  berupa  #lukan% khitin% mannan. ;#ek anti%amur dari perlakuan

ekstrak etanol %ahe putih kecil disebabkan adanya kandungan minyak atsiri yang

terdiri dari senyaa akti# yaitu #in#erol% sho#aol% zin#eron, dan zin#iberen. $in#erol%

 sho#aol , dan  zin#eron  termasuk dalam senyaa #enol, yang diketahui dapat

mendenaturasi ikatan protein membran sel Candida albicans, sehingga membran sel

men%adi lisis dan #enol dapat menembus ke dalam inti sel, menyebabkan %amur 

Candida albicans  tidak dapat berkembang. Letak dan %umlah kelompok hidroksil

 pada kelompok #enol diduga berhubungan dengan si#at toksiknya terhadap

mikroorganisme, yang dapat meningkatkan hasil hidroksilasi dan peningkatan

toksisitas. Hal tersebut menyebabkan ter%adinya inhibisi en/im oleh senyaa

teroksidasi atau interaksi nonspesi#ik dengan protein mikroorganisme. Mekanisme

Page 32: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 32/43

ker%a lain yang dipercaya baha ekstrak %ahe menghambat pertumbuhan Candida

albicans dengan berlakunya e#ek apoptosis pada kandungan sel Candida albicans.

!el mengalami penghambatan proli#erasi, ter%adi pengerutan sel dan kondensasi pada

kromosom. ;#ek ini merupakan penelitian dari ekstrak %ahe terhadap Cellline Hep/.

5leh karena, sel %amur termasuk sel eukar&ote dan tidak berbeda dengan sel tersebut

sehingga dianalogikan untuk mekanisme ker%a terhadap sel Candida albicans Ali et 

al , *(*$.!enyaa anti%amur lain yang terkandung dalam ekstrak %ahe diduga berasal dari

komponen minyak atsiri rimpang %ahe yang mengandung senyaa metabolit sekunder 

yang termasuk ke dalam golongan seskuiterpen. !enyaa turunan yang termasuk ke

dalam turunan seskuiterpen yaitu ' azin#iberen% bzin#iberen% bbisabolen% belemen%

bparnesen% dsalinen% dan bseskuiphelandren  dan senyaa turunan minyak atsiri

lainnya diduga mempunyai si#at anti%amur ">ri##in, (NN4$. !enyaa seskuiterpene ini

diduga dapat mengganggu metabolisme energi dalam mitokondria yaitu dalam tahap

trans#er elektron dan #os#orilasi. Terhambatnya trans#er elektron akan mengurangi

oksigen dan mengganggu #ungsi dalam siklus sel pada mitokondria. Akibat tidak 

ter%adinya tahap #os#orilasi menyebabkan terhambatnya pembentukan ATP dan A&P.

Terhambatnya pertumbuhan Candida albicans dalam penelitian ini, karena adanya

 penurunan pengambilan oksigen oleh mitokondria yang mengalami kerusakan

membran dan kerusakan krista akibat adanya akti6itas senyaa anti%amur, sehingga

menyebabkan energi ATP yang dihasilkan untuk proses pertumbuhan dan

 perkembangan sel men%adiberkurang, sehingga pertumbuhannya terhambat secara

normal ">ri##in, (NN4$.

Penatalaksanaan Pencegahan sariaan'

• Minimal * kali sehari membersihkan mulut dengan sikat gigi, dan benang gigi.

Page 33: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 33/43

• ika menggunakan gigi palsu, harus diraat dengan baik, dan pastikan memiliki

kesesuaian yang baik ketika digunakan

• 9umur dengan air garam "( sendok teh garam, dalam segelas air hangat$

• Antibakteri mouth ash dapat direkomendasikan dalam keadaan tertentu

• Hindari obat kumur yang mengandung alcohol, karena dapat menyebabkan mulut

kering

• Menanggulangi mulut kering dengan minum yang banyak, potongan nanas,

 permen karet bebas gula untuk menstimulasi keluarnya sali6a.

Penatalaksanaan pengobatan sariaan Terapi pada sariaan merupakan terapi

simptomatik, tidak ada pengobatan yang e#ekti# terhadap sariaan. Penatalaksanaan

8ecurrent Aphthous !tomatitis ditu%ukan untuk mengurangi rasa sakit, atau mencegah

timbulnya lesi baru.

a.  0ini pertama 'stomatitis rin#an(: Antibakteri mouthash, contoh' klorheksidin

,*< Gds b.  0ini kedua 'stomatitis rin#ansedan#( :Antibakteri mouthash atau anestesi local

mouthash, contoh' ben/ydamine ,(2<, lignocain (< gel dioleskan pada area

yang sakit, Berkumur dengan suspense sukral#at (g+2ml, %angan ditelan

c.  0ini Keti#a 'stomatitis sedan#berat( : !ama dengan terapi pada lini kedua

Analgetik oral, penggunaan secara subcutan, dan intra6ena dapat diberikan %ika

diperlukan, %ika terdiagnosis adanya in#eksi, berikan antibiotic pada in#eksi

 bakteri, anti6irus pada in#eksi 6irus, dan anti#ungi pada in#eksi %amur,

 pertimbangkan periksa ke dokter, atau ahli kesehatan gigi dan mulut untuk 

mendapatkan nasihat

Page 34: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 34/43

3$ Halitosis

Penatalaksanaan halitosis melalui peraatan sumber penyebab di dalam rongga

mulut dapat secara e#ekti# memecahkan masalah na#as tak sedap. Menurut studi yang

telah dilakukan kurang lebih N< dari na#as tak sedap berasal dari dalam rongga

mulut dan hanya (< dari sumber selain mulut.Banyak kondisi sistemik yang dapat

menyebabkan halitosis kronis dan kondisi ini dapat dicurigai apabila telah dilakukan

deteksi na#as tak sedap dari paru dan hidung dengan menggunakan halimeter. Hasil

 pengukuran tersebut akan membantu dalam melihat atau menemkan kondisi sistemik 

yang berhubungan. Pada halitosis yang disebabkan oleh kelainan dalam mulut

umumnya ter%adi akibat sisa makanan yang membusuk oleh bakteri karena kebersihan

mulut buruk. 9eadaan ini dapat diperburuk oleh #aktor susunan gigi yang tidak teratur 

seperti misalnya gigi ber%e%al. Pada keadaan ini, bau tak sedap bisa dikurangi atau

dihilangkan sama sekali dengan men%aga kebersihan mulut dengan cara menggosok 

gigi secara teratur, menggunakan benang gigi, dan dian%urkan memakai obat kumur 

"=aegaki ?oil, *$. ika kecurigaan penyebab di dalam mulut sudah diatasi

tetapi halitosis masih ada maka perlu diaspadai kemungkinan adanya penyakit yang

tidak berkaitan dengan masalah gigi dan mulut seperti' leukemia% diabetes, tumor 

ganas pada hidung, abses paru, dan TB? "Puspita, *(($.

Penatalaksanaan halitosis tentunya melibatkan suatu usaha untuk menghilangkan

 penyebab dari keadaan yang mendasarinya. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan

untuk pencegahan dan penanganan halitosis, antara lain' pendidikan pasien, bantuan

medis untuk menangani pasien dengan latar belakang kelainan sistemik, menghindari

merokok, makan sehat dengan teratur dan membersihkan rongga mulut dengan cara

menyikat gigi, menggunakan dental floss% dan pembersih lidah. Antiseptik rongga

Page 35: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 35/43

mulut secara umum direkomendasikan baha obat kumur harus digunakan dua atau

tiga kali sehari untuk selama paling sedikit 3 detik. Pada kasus yang sulit

dikendalikan, spesialis secara empiris bisa memberikan metrodinazole * mg tiga

kali sehari selama satu minggu sebagai usaha mengurangi in#eksi anaerobik yang

tidak teridenti#ikasi. &isamping cara yang telah di%elaskan, terdapat pula cara

tradisional yang diyakini menghilangkan halitosis misalnya mengunyah daun

kemangi "aibaho, dkk, *($2. !amedikasi

a. Mulut

($ 5bat-obat sintesis

a$ Tantum 7erde 5ral 8inse

- Produsen 'PT !5H5 I&)!T8I PHA8MA!I

A9A8TA - I&5;!IA

- Indikasi'

untuk meringankan rasa sakit pada mulut dan tenggorokan seperti tonsilitis,

sakit tenggorokan, post-ekstraksi gigi dan kelainan periodontal.

- 9ontra indikasi'

 penderita yang hipersensiti# terhadap obat ini.

- Peringatan dan perhatian'

Tidak dian%urkan untuk anak di baah umur (* tahun, obat %angan ditelan.

 hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan #ungsi hati dan gin%al

yang berat.

Page 36: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 36/43

- ;#ek samping'

Mungkin dapat menimbulkan rasa mengigit.- Takaran pemakaian'

Tanpa diencerkan, kira-kira ( sendok makan "(2 ml$ dikumur-kumur selama (

menit lalu dibuang, sehari *-3 kali.

- 9emasan'

Botol (* ml, o. 8eg. &TL *4*K4A(

Botol K ml, o. 8eg. &TL *4*K4A( b$ Aloclair Plus 5ral 8inse K ML

- Produsen '

PT 9albe- Indikasi'

Aloclair Plus 5ral rinse membentuk suatu #ilm pelindung yang akan

menempel pada rongga mulut dan men%adikannya suatu barier mekanik pada

daerah yang sakit sehingga akan menghilangkan nyeri yang diakibatkan

 paparan terhadap u%ung persara#an. Aloclair Plus 5ral rinse mempercepat

 proses penyembuhan dan membantu mengatasi nyeri yang diakibatkan lesi

minor pada mulut seperti pada kondisi stomatitis a#tosa, ulkus a#tosa, lesi

trauma karena penggunaan kaat gigi atau gigi palsu. 9egunaan %uga

ditu%ukan untuk ulkus a#tosa yang bersi#at di#us.

Page 37: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 37/43

.9ontra indikasi'

Penggunaan Aloclair Plus 5ral rinse dikontraindikasikan pada pasien dengan

riayat hipersensiti6itas terhadap komponen produk ini..

- Peringatan dan perhatian'angan digunakan apabila botol telah rusak atau bocor. !impan pada suhu

ruangan, %angan terpapar sinar matahari langsung. auhkan dari %angkauan

anak.

- ;#ek samping'

Mungkin dapat menimbulkan rasa mengigit.

- Takaran pemakaian'

Tanpa diencerkan, kira-kira ( sendok makan "(2 ml$ dikumur-kumur selama (

menit lalu dibuang, sehari *-3 kali.- 9emasan'

Botol K ml, o. 8eg. &TL *4*K4A(*$ 5bat- obat dari tanaman

($. 9emangi

a. 9lasi#ikasi &aun 9emangi

9ingdom ' Plantae&i6isi ' !permatophyte

!ubdi6isi ' Angiospermae

9elas ' &icotyledonae

5rdo ' Tubi#lorae

Eamili ' Lamiaceae

>enus ' 5cimum

!pesies ' 1ciumum sanctum L.

Page 38: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 38/43

 b. 9andungan

Tanaman kemangi mengandung minyak atsiri yang banyak dilaporkan

memiliki akti6itas antibakteri. &isamping itu %uga mengandung flafon api#enin%

luteolin% flavon 1#lukotisidaapi#enin 21 #lukoronida% luteolin 21

 #lukoronida% flavon C#lukosida orientin% molludistin dan asam ursolat.

!edangkan pada daun kemangi sendiri, penelitian #itokimia telah mebuktikan

adanya #la#onoid, glikosid, asam gallic dan esternya, asam ka##eic, dan minyak 

atsiri yang mengandung eugenol sebagai komponen utama "=osephine dkk,

*(3$. Menurut da#tar komposisi bahan makananJ direktorat gi/i depertemen

keseharan 8I, kemangi termasuk sayuran kaya pro6itamin A. !etiap ( g daun

kemangi terkandung 2. !I 6itamin A. 9elebihan lainnya, kemangi termasuk 

tamanan yang banyak mengandung mineral, kalsium dan #os#or yaitu sebanyak 42

dan 2 mg per (g daun kemangi. Pada &aun kemangi memiliki banyak 

kandungan kimia antara lain saponin, #la6onoid, tanin dan minyak atsiri. Menurut

?ushnie and Lamb "*2$ baha #la6onoid memiliki akti6itas antibakteri dengan

cara menghambat sintesis asam nukleat, menghambat #ungsi membran sitoplasma,

Page 39: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 39/43

dan menghambat metabolisme energi sel. !edangkan Thaeboon "*N$ telah

mengu%i akti6itas antimikroba minyak atsiri 1cimum americanum 0. terhadap

 bakteri patogen yang terdapat dalam mulut. Hasilnya menun%ukkan baha minyak 

atsiri ini memiliki akti6itas antimikroba terhadap Streptococcus mutans%

 0actobacillus casei, dan Candida albicans.c. ?ara Pembuatan !ediaan

?ara penggunaannya yaitu sebaiknya sering mengkonsumsi daun kemangi.

?aranya yaitu dengan dikonsumsi langsung atau dimakan sebagai lalapan.d. Aturan Pemakaian

)ntuk mencegah bau mulut datang maka Anda harus mengkonsumsi daun

kemangi minimal ( kali dalam sehari. &aun kemangi yang Anda konsumsi lebih

 baik yang masih muda

*$. !irih

a. 9lasi#ikasi &aun !irih

 9ingdom ' Plantae

5rder ' Piperales

  Eamily ' Piperaceae

>enus' Piper 

!pecies' P. betle

 ama Binomial' Piper betle

Page 40: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 40/43

e. 9andungan

Minyak atsiri sekitar 4,*<, yang mengandung pula #enol, yang disrbut betel#enol

atau aseptosol, 9ha6ikol dan suatu seskuiterpen, &iastase ,< sampai (,<, at

 penyamak, gula dan nabati.#. ?ara Pembuatan !ediaan

?ara membuatnya yaitu daun sirih terlebih dahulu dicuci hingga bersih. Lalu daun

sirih tersebut diseduh dengan air panas. 9emudian biarkan sampai airnya dingin.

!etelah dingin, air seduhan itu digunakan untuk kumur-kumur. )langi hingga

 beberapa kali dalam sehari

g. Aturan Pemakaian

)ntuk mencegah bau mulut dan sariaan minimal ( kali sehari sampai 3 kali

sehari

Page 41: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 41/43

&AETA8 P)!TA9A

Badan Penelitian dan Pengembangan 9esehatan. 8iset 9esehatan &asar "8I!9;!&A!$ *.

akarta' &epartemen 9esehatan 8epublik Indonesia &esember 

Eontana M and ero &T, *K, Assessing patients caries risk. Am &ent Assoc: (3"N$'(*3(-

(*3N.

Ahkam, M!. *. 5bat  Alternatif: Saran# Semut !enakluk !en&akit Maut..sarangsemut.2ebs.com

Parata, Adi IM5, &ei, !astra PE. *. Isolasi dan 34i Aktivitas Antibakteri Min&ak Atsiri ari 5impan# 0en#kuas.e%ournal.unud.ac.id

)nderood, ?;. (NNN. !atolo#i 3mum dan Sistematik . akarta' ;>?

Page 42: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 42/43

Lacy, ?.E., Amstrong, L.L, *. ru# Information Handbook% "d. 62th.)!A ' LeCi-?omp Inc.

Manson, .& dan B. M. ;ley. (NN3. -uku A4ar !eriodonti "disi /. Ter%emahan oleh Anastasia !dari 5utline o# Periodontics. akarta' Hipokrates

Leis, M. A. 5 dan P. Lamey. (NN. ,in4auan Klinis !en&akit Mulut . Ter%emahan ;lly1iriaan. akarta' 1idya Medika

Mac9ay, &ouglas and alan L. Miller, 7utrional Support for 8ound Healin#. Alternati6e8e6ies. 7ol   o.4 "*3$.

=endriati, Kebutuhan )itamin C dan !en#aruhn&a terhadap Kesehatan ,ubuh dan 5on##a

 Mulut. &entika &ental ournal, 7ol ((, o. ( ' "*K$ -3.

9ristanti, 8isma A, *(2, !en#aruh "kstrak -uah Carica pubescens 0enne * K. Koch &an# 

,umbuh dibeberapa ,empat di Indonesia terhadap !en&embuhan 0uka Mukosa 5on##a Mulut ,

;l-Hayah 7ol 2 o.3

9umar B7, Padshetty !, Bai 9=, 8ao M!, *2, Pre6alance o# ?andida in the 5ral ?a6ity o# &iabetic !ub%ects. API : NN' 3N-4.

Machado E?, Portela MB, ?unha A?, !ou/a IP8, !oares 8M, ?astro >E, *(, Anti#ungalActi6ity o# Chlorhexidine on ?andida spp. bio#ilm. 8e6 5dontol : 3N "2$' *(-*2.

>holib &. )%i &aya Hambat ;kstrak ;tanol ahe Merah " +in#iber officinale 7ar. 8ubrum$ &an

ahe putih " +in#iber officinale  7ar.Amarum$ terhadap Trichophyton mentagrophytes &an?ryptococcus neo#ormans. !eminar asional Teknologi Peternakan dan 7eteriner. Bogor: *.

Ali 1M. et al, *(*, ;6aluation o# Antibacterial ;##ect o# >inger ;Ctract 1hen )sed as 5ne?omponent o# the 8oot ?anal !ealer 

>ri##in H.&, (NN4, Eungal Physiology. e =ork' ohn 1iley and !on, Inc.

 otoatmod%o !, *3, Pendidikan dan Perilaku 9esehatan. ;disi (. akarta' 8ineka ?ipta

1idagdo =anuaris, !untya 9ristina, *((, )olatile sulfur compounds sebagai penyebabhalitosis. Eakultas 9edokteran >igi )ni6ersitas Mahasarasati &enpasar 

>unardi Indrayadi, imardhani yuniardini s, *N, 5ral probiotik' pendekatan baru terapihalitosis"tin%auan pustaka$. Indonesian ournal o# &entistry ' (K "($'K4(

!cully ?rispian >reenman ohn, *, Halitosis "breath odor$. ournal compilation

 periodontology *, 6ol. 4, KK02.

Page 43: Tht

7/21/2019 Tht

http://slidepdf.com/reader/full/tht5695d04e1a28ab9b0291e735 43/43

!antik =unita &iah Puspita, *((, ;#ek baking soda pasta gigi terhadap kadar #oetor eC

ore. urnal kemas K "*$ -N*.

=aegaki 9en, ?oil e##rey M., *, ;Camination, ?lassi#ication, and Treatment o#Halitosis:

?linical Perspecti6es. ?an &ent Assoc: KK'*2-K(.

 aibaho 5li6ia h., Paulina 6. =. =amlean, 1iyono 1eny. Pengaruh basis salep terhadap

#ormulasi sediaan !alep ekstrak daun kemangi " ocimum sanctum l.$ Pada kulit punggung kelinciyang dibuat in#eksi staph&lococcus aureus. urnal ilmiah #armasi 0 unsrat 6ol. * no. *.

!mith, B.>..,(NNN, U&ental ;rosion in patients ith chronic alcoholismVU .&ent.(, (-

*Meurman, .M., (NNK, UPathogenesis and modi#ying #actors o# dental erosionU, ;ur. . 5ral

!ci, (NN-*K,