THT

13
1. GHEAVITA 2. KEVIN 3. RANJEETHA FISIOLOGI DAN ANATOMI SINONASAL DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT TELINGGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RSUP H. ADAM MALIK 2015

description

THT

Transcript of THT

Page 1: THT

1. GHEAVITA2. KEVIN

3. RANJEETHA

FISIOLOGI DAN ANATOMI SINONASAL

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT TELINGGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHERFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARARSUP H. ADAM MALIK

2015

Page 2: THT

Hidung luar Bentuk piramid Tdd dari

Pangkal hidung Dorsum nasi Puncak hidung Ala nasi Kolumela Lubang hidung (nares anterior)

Page 3: THT

Hidung luar dibentuk oleh

Kerangka tulang

Os nasalis

Prosesus frontalis os maksila

Prosesus nasalis os frontal

Tulang rawanRongga hidung (Kavum Nasi)

Berbentuk terowongan dari depan ke belakang dipisahkan oleh septum nasiNares Anterior Nares Posterior (Koana)

Page 4: THT

Kavum nasi mempunyai 4 buah dinding, yaitu dinding medial, lateral, inferior dan superior

Dinding medial- Septum nasi Dinding lateral- Tdd 4 buah konka

Page 5: THT
Page 6: THT

Ada empat pasang sinus paranasalSinus maksila Sinus frontal Sinus etmoid Sinus sfenoid

Page 7: THT

Penyebab penyumbatan di hidung dari segi anatomi

1. Deviasi Septum2. Runtuhnya katup di hidung3. Hipertrofi konka4. Konka Bullosa5. Atresia Koanal6. Polip Hidung

Page 8: THT

Fisiologi

Hidung memiliki 3 fungsi utama yaitu :1.Pernapasan2.Penciuman3.Perlindungan

Page 9: THT

Highlights

• Embriologi sinonasal dapat dibagi menjadi 2 proses yang sedang berlangsung; pertama, pembentukan embrio kepala kedalam struktur dengan 2 kaviti hidung yang terpisah; kedua, dinding lateral hidung kemudian mengalami invaginasi untuk membentuk lipatan yang kompleks, yang dikenal sebagai konka dan adanya rongga yang dikenal sebagai sinus.

• Sinus Etmoidal, maksila, sphenoid, dan frontal membentuk sinus paranasal

Page 10: THT

Highlights

• Kompleks dan anatomi variabilitas dari dinding lateral hidung mempengaruhi pendekatan endoskopik dalam operasi sinus.

• 3 fungsi utama dari hidung adalah penciuman, pernafasan dan perlindungan; ketiga fungsi ini dibantu oleh anatami dari rongga hidung yang menciptakan area yang luas.

• Aliran udara dari hidung adalah hal yang paling utama dalam fisiologi hidung. Gerakan tersebut meningkatkan kontak antara udara yang terinspirasi dan mukosa hidung sehingga merangsang tidak hanya fungsi pernafasan namun juga penciuman dan perlindungan.

Page 11: THT

Highlights

• Katup hidung adalah bagian tersempit dari hidung dan merupakan bagian dengan resistensi tertinggi; dengan demikian, sinusoid vena dari bagian anterior di konka inferior dan septum hidung di bagian dari katup hidung berkontribusi paling banyak dari total resisten aliran udara di hidung.

• Rhinomanometeri menghitung resisten hidung; rhinometeri akustik menghitung area dari luas penampang hidung.

Page 12: THT

Highlights

• Rambut hidung kasar, vibrissae, berlokasi di bagian orifisi dari hidung yang menyaring partikel besar yang memasuki hidung, partikel kecil bersentuhan pada mukosa kemudian menempel pada nasal mucous. Mucociliary clearance bertugas sebagai transport partikel yang terjebak termasuk patogen keluar dari sinus dan hidung.

• Infeksi sinus rekurent berdampak dari meningkatnya waktu transit mukosiliari adalah hal yang paling sering berhubungan dengan disfungsi siliar pertama dan kedua.

Page 13: THT

Highlights

• Mukosa hidung berinteraksi dengan lingkungan luar, berinteraksi dengan jumlah bakteri yang banyak, virus dan jamur. Pada orang normal, sistem imun di mukosa hidung respon terhadap stimulasi dengan berfungsi sebagai lini pertama dari pertahanan melawan patogen tanpa merusak jaringan sekitar.