Tht

53
THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) ANATOMI & FISIOLOGI TELINGA, HIDUNG, TENGGOROKAN (THT) A. Struktur Anatomi & Fisiologi Telinga Telinga terbagi menjadi 3 bagian besar, terdiri dari : 1. Telinga bagian luar, meliputi : - Daun telinga (auriculla / pina) berfungsi untuk menampung gelombang bunyi, untuk estetika. Daun telinga terdiri dari helix (bagian lengkung atas), lobulus (biasa dijadikan tempat aksesoris wanita), konka (cekungan dekat liang telinga), tragus (tonjolan tulang rawan antara wajah dan liang telinga). - Liang telinga (Meatus Acusticus Externus) berfungsi menyalurkan dan memfokuskan gelombang bunyi. Liang telinga orang dewasa normal panjangnya rata-rata sekitar 2,5 cm. Dalam liang telinga terdapat rambut-rambut telinga berfungsi menyaring partikel-partikel yang besar, terdapat juga kelenjar serumen yang menghasilkan serumen berfungsi melekatkan kotoran atau kaki serangga kecil yang masuk sehingga tidak langsung merusak membran timpani. - Gendang telinga (membran timpani) berfungsi menangkap gelombang bunyi untuk dihantarkan ke tulang-tulang pendengaran. 2. Telinga bagian tengah, meliputi : - Tulang-tulang pendengaran (Os.Acusticus), terdiri dari Os Maleus, Incus dan Stapez. berfungsi melanjutkan hantaran gelombang bunyi. - Cairan perilymph dan endolymph berfungsi mengubah energi mekanik dari getaran tulang-tulang pendengaran menjadi energi listrik. 3. Telinga bagian dalam, terdiri dari membran semisirkularis dan cochlea (labirin berupa rumah siput) yang di dalamnya

description

adalah jdfgkdjfoisdfjhsoifjdsfkasfskfnskdfnsadkofnsfnsdofnsdafnsdofsnfdikfnsdfnsfndikfndifnsdfnsfjksnfdjnfodsajkdnjfnsdaojfnsajfnadofndfjnfjnfsodfjnsdjfnjsnfsdjfnsfkjdnsfkjs

Transcript of Tht

THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan)ANATOMI & FISIOLOGI TELINGA, HIDUNG, TENGGOROAN (THT)A!S"ruk"ur Ana"o#i & Fi$iologi TelingaTelinga terbagi menjadi 3 bagian besar, terdiri dari :1. Telinga %agian luar, meliputi :-Daun "elinga (auri&ulla ' (ina) berfungsi untuk menampung gelombang bunyi, untukestetika.Dauntelinga terdiri dari helix(bagian lengkung atas, lobulus (biasa dijadikan tempataksesoris !anita, konka ("ekungan dekat liang telinga, tragus (tonjolan tulang ra!an antara!ajah dan liang telinga.-Liang "elinga (Mea"u$ A&u$"i&u$ E)"ernu$)berfungsi menyalurkan dan memfokuskan gelombang bunyi.#iang telinga orang de!asa normal panjangnya rata-rata sekitar $,% "m. Dalam liang telingaterdapat rambut-rambut telinga berfungsi menyaring partikel-partikel yang besar, terdapatjugakelenjar serumenyangmenghasilkanserumen berfungsi melekatkankotoranataukaki serangga ke"il yang masuk sehingga tidak langsung merusak membran timpani.-Gendang"elinga(#e#%ran"i#(ani) berfungsi menangkapgelombangbunyi untukdihantarkan ke tulang-tulang pendengaran.$. Telinga %agian "enga*, meliputi :-Tulang+"ulang (endengaran (O$!A&u$"i&u$), terdiri dari &s 'aleus, (n"us dan)tape*. berfungsi melanjutkan hantaran gelombang bunyi.-,airan (eril-#(* dan endol-#(* berfungsi mengubah energi mekanik dari getarantulang-tulang pendengaran menjadi energi listrik.3. Telinga %agian dala#, terdiri dari membran semisirkularis dan "o"hlea (labirin beruparumahsiput yangdi dalamnyaterdapat saraf-saraf pendengaran(ner+esa"usti"us yangterdiri dari :-Ner.e$ &o&*leari$ untuk pendengaran.-Ner.e$ .e$"i%ulari$ untuk keseimbangan tubuh./ro$e$ "erdengarn-a %un-i 0,elombang bunyi ditampung oleh daun telinga disalurkan dan difokuskan di liangtelinga menggetarkan membran timpanios.maleus yang menempel pada membran timpani ikut bergetar dan dilanjutkan oleh os.in"us dan os.stape* yang saling berhubungansatu dengan yang lain "airan perilymph dan endolymph yang mengelilingi tulang-tulangpendengaranikut tergetardanmengubahenergymekanikmenjadi energylistrik sinyallistrik dari gelombang bunyi ditangkap oleh re"eptor-re"eptor saraf yang ada di telinga bagiandalamdilanjutkan oleh ner+es "o"hlearis untuk dipersepsikan di lobus temporalis terdengarlah bunyi.Keterangan :-unyi yang dapat didengar oleh manusia adalah yang mempunyai frekuensi $. /$..... 0*(soni". )edangkan bunyi yang tidak dapat didengar manusia adalah yang frekuensinya 1 $.0* (infra soni" dan yang frekuensinya 2 $..... 0* (super soni".1!S"ruk"ur Ana"o#i dan Fi$iologi Hidung0idung terdiri dari $ lubang hidung yang dipisahkan oleh $e("u# na$i. Dalam lubang hidungterdapat rambut-rambut hidung yang berfungsi menyaring partikel-partikel yang besar. Dalamlubang hidung terdapat mukosa hidung terdiri dari gelambir-gelambir, yang ba!ahdisebut&on&*a na$ali$ in2erior, tengah (&on&*a na$ali$ #ediali$ dan atas (&on&*a na$ali$$u(erior. Dalamlapiranmukosaterdapat sel-sel berambut getar ($el+$el %er$ilia yangberfungsi untuk barrier pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme yang masuk.3ungsi hidung adalah sebagai saluran nafas atas, dimana udara yang masuk ke dalam hidungdisaring, dilembabkandandihangatkan. )elainitu, hidungjugaberfungsi sebagai inderapen"iuman, dimana yang bekerja adalah saraf-saraf pen"iuman yang ada di hidung (ner.e$ol2a&"oriu$. 4er+es-ner+es olfa"torius ini bergabung dalam suatu%ul%u$ ol2a&"oriu$!Di daerah sekitar hidung terdapat sinus-sinus (berupa rongga, ada sinus maksilaris,ethmoidalis, sphlenoidalis, dll.,!S"ruk"ur Ana"o#i dan Fi$iologi Tenggorokan5arena lebih ditekankan pada proses !i"aranya, maka yang perlu diperhatikan adalah bah!adi tenggorokan terdapat pita suara (rima glottidis yang dilindungi oleh otot-otot ditenggorokan dan tulang-tulang ra!an./er%andingan (o$i$i (i"a $uara 0-)aat bernafas 6 inspirasi biasa posisi pita suara membuka sebagian.-)aat bernafas 6 inspirasi dalam posisi pita suara membuka lebar.-)aat berbi"ara 6 fonasi posisi pita suara menutup./er$ara2an 3i&ara 07usat !i"ara terdapat pada daerah sulkus sentralis, tepatnya pada korteks motorikdaerah 1ro&a. )edangkan persarafan motorik lidah oleh N!4II (Ner.e$ *-(oglo$u$)!Fi$iologi 3i&ara 0Di laring terjadi proses fonasi (keluarnya bunyi-bunyi +okal dimana terjadi pertemuan antarapita suara kanan dan kiri dan udara yang keluar dari paru-paru melalui laring dan pita suaratersebut. )etelah itu, terjadi proses artikulasi (dihasilkannya konsonan setelah udara keluarmelalui pita suara kemudian diproses di dalam mulut dibentuk oleh organ-organ yang ada dimulut seperti bibir, gigi, lidah dan palatum.Fak"or -ang #e#e(engaru*i (erke#%angan 3i&ara01. 7endengaran$. 4eurologik3. )truktur fisik alat !i"ara8. #ingkunganeadaan ($ikologi$ -ang #e#(engaru*i (erke#%angan 3i&ara 0-9nsietas, o+erprotektif gagap.-5etakutan, kurang perhatian, pemalu mutisme elektif.-:etardasi mental, autisme kegagalan berbahasa tipe reseptif.Gangguan 3i&ara -ang #e#(engaru*ikeadaan ($ikologi$ 0- ,agap pemalu, ansietas meningkat, !ithdra!l.- Disleksia tingkah laku antisosial.; elu*an U#u# Gangguan 5i&ara 0-,agap.--elum dapat bi"ara sesuai usia tumbuh kembangnya.-9rtikulasi immatur.-)erak.-5esulitan dalam bi"ara 6 fonasi.

/ENGA6IAN SISTEM THT:i!ayat 5esehatan9. 9nak :- :i!ayat prenatal, yaitu mengkaji keadaan anak sebelum dilahirkan (saat dalam kanduanganibunya. 9pakahibunyaketikahamil menderitapenyakit infeksi tertentu, apakahibunyaketika hamil pernah mengkonsumsi obat-obat tertentu, atau ibunya pernah mengalami traumaketika hamil, atau hal-hal lain yang dapat mempengaruhi keadaan janin termasuk gangguanT0T yang dideritanya pada masa anak.- :i!ayat natal, mengkaji keadaan janin ketika dilahirkan, apakah janin lahir prematur, denganpersalinan buatan (menggunakan alat bantu persalinan, bagaimana 97,9: s"orenya. )emuakeadaan ini dapat berhubungan dengan gangguan system T0T yang diderita klien sekarang.- :i!ayat post natal, yaitumengkaji kelengkapanimunisasi yangpernahdidapat, ri!ayatpenyakit yang pernah diderita sebelumnya yang dapat berpengaruh terhadap penyakit yangdiderita sekarang, trauma yang pernah dialami sebelumnya, ri!ayat alergi dan obat-obatanyang pernah dikonsumsi sebelumnya.-:i!ayat keluarga, apakahanggotakeluargamenderitagangguansystemT0Tyangsamadengan klien.-. De!asa :- :i!ayat masa anak (seperti tsb. di atas.- :i!ayat keluhan sesuai pola 7i"ara'engkaji apakah perkembangan !i"ara klien normal, dengan panduan perkembangan !i"arayang normal sebagai berikut :--ayi baru lahir dapat mengu"apkan +okal sederhana.-'inggu pertama post partum dapat mengu"apkan beberapa konsonan : g, k, l, r. -?sia $ bulan dapat mengeluarkan suara responsi+e.-@ bulan dapat mengu"apkan suku kata, misalkan saat nangis dia sebut AmaBC.-D bulan pengulangan suku kata, seperti Apapa, bobo,dll.C.-1$ bulan dapat mengu"apkan 1 / $ kata.-1E bulan dapat mengu"apkan @ / $. kata.-$ tahun mampu menguasai lebih dari %. kata, dapat membuat kalimat sederhana.-$ tahun @ bulan menguasai $.. kata atau lebih, banyak bertanya, bisa menyanyi.-3 tahun dapat menggunakan bentuk jamak dan kata ganti, mampu berimpro+isasi.-8 tahun mampu menghubungkan "erita.-% tahun bi"ara lan"ar, mampu men"eritakan kembali "erita yang didengarnya.D. 5eadaan 7sikologis yang 'empengaruhi 7erkembangan >i"ara5eadaanpsikologisseseorangdapat mempengaruhi perkembangan!i"aranya. ?ntukitu,perlu juga mengkaji ri!ayat psikologis pada klien dengan gangguan system T0T dan !i"ara.-erikut ini adalah"ontohkeadaanpsikologis yangdapat mempengaruhi perkembangan!i"ara :-5e"emasan, pola asuh yang o+er protektif dapat menjadikannya gagap.-5etakutan, kurangnya perhatian, sifat pemalu dapat menyebabkan seeorang mengalamigangguan !i"ara mutisme elektif (anak 6 orang tampak seperti bisu, tapi kalau dengan orangtertentu dia mampu berbi"ara se"ara normal.-:etardasi 'ental, autisme menyebabkan seseorang mengalami kegagalan berbahasa tipereseptif.7erbedaan kegagalan berbahasa tipe reseptif dengan tipe ekspresif adalah : 5egagalan berbahasa tipe reseptif adalah jika seseorang tidak mampu memahami 6menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator dan tidak mampu jugamengekspresikan 6 menyampaikan pesan pada orang lain (tidak mampu menjadi komunikatormaupun menjadi komunikan. 5egagalan berbahasa tipe ekspresif jika seseorang tidak mampu mengungkapkan 6mengekspresikan pesan yang akan disampaikannya, tetapi dia mampu memahami 6 menerimapesan dari orang lain (dapat menjadi komunikan, tetapi tidak mampu menjadi komunikator.7emeriksaan 3isik )istem T0T7emeriksaan se"ara inspeksi :--agaimana bentuk daun telinga F 4ormal 6 tidak, simetris 6 asimetris F-'empunyai liang telinga 6 tidak F-9pa ada peradangan pada daun telinga F-9pakah terdapat fistula di depan tragus F--agaimana kebersihannya F-9pa terdapat lesi FDengan bantuan alat otoskop dapat diinspeksi :-9pakah ada benda asing yang masuk F-9pakah ada sumbatan serumen F--agaimana keadaan membran timpani F-erikut ini adalah "ontoh beberapa keadaan membran timpani yang mengalami gangguan :-Tampak adanya "airan ber!arna kuning dengan atau tanpa gelembung udara di belakangmembran timpani adanya infeksi +irus dari saluran nafas atas atau perubahan mendadaktekanan atmosfir (misalkan akibat menyelam atau naik pesa!at terbang.-'embran timpani tampak menggelembungdan ber!arna merah adanya peradangan(&'9 stadium hiperemis 6 pre supurasi.-Terdapat ber"ak putih mengandung kapur pada membran timpani adanya jaringan parutakibat otitis media lama.-'embran timpani tampak berlubang adanya perforasi atau ruptur timpani.9dapun "ara melihat membran timpani agar lebih jelas, maka posisi meatus a"usti"usexternus harus diluruskan dengan "ara :-7ada klien anak telinga ditarik ke ba!ah.-5lien de!asa telinga ditarik ke atas terus ke belakang.?ntuk inspeksi hidung bagian dalam dapat dibantu dengan spe"ulum hidung, senter dan dapatjuga dengan menggunakan ka"a laring atau laringoskop posterior.?ntuk inspeksi tenggorokan dapat digunakan ka"a laring dengan bantuan tongue spatel.9bnormalitas yang dapat ditemukan saat inspeksi faring antara lain sebagai berikut :-9danya bengkak, kemerahan pada mukosa faring.-9danya pembesaran tonsil (amandel.-9danya paralisis ner+es yang menyebabkan kelumpuhan otot faring, sehingga dalampemeriksaan tampak u+ula yang lebih "ondong ke salah satu sisi .7ada pemeriksaan inspeksi laring bagian dalam, terdapat pita suara yang jika dalam keadaannormal posisinya adalah sebagai berikut :-7ita suara membuka penuh saat inspirasi dalam.-7ita suara membuka sedikit saat bernafas biasa.-7ita suara menutup saat berbi"ara.-)elain dengan "ara inspeksi, pemeriksaan fisik sistem T0T juga dilakukan se"ara palpasi.?ntuk lebih lengkapnya silakan pelajari buku 7emeriksaan 3isik oleh :obert 7riharjo atau-arbara -ates.?ntuk memeriksa ketajaman pendengaran dapat dilakukan uji berbisik, uji garpu tala, atautest audiometri. )e"ara singkat test garpu tala adalah sebagai berikut :?ji :inne :a. ,arpu tala di+ibrasikanb. 7angkal garpu tala diletakkan pada mastoid pasien". 7indahkan garpu tala ke depan ke depan telinga, jika pasien sudah tak merasa getaran pada mastoidd. =atat hasil test :1 7, jika setelah dipindahkan klien masih mendengar bunyi garpu tala.$ 8, jika setelah dipindahkan klien tidak mendengar bunyi.?ji >eber :a. ,arpu tala di+ibrasikanb. 7angkal garpu tala diletakkan pada garis simetris kepala (biasanya di dahi, gigi seri, atau ubun-ubun.". Tanyakan pasien merasakan getaran lebih keras yang sebelah manad. =atat hasil test :1 #ateralisasi ke kanan, jika kanan lebih merasakan getaran$ #ateralisasi ke kiri, jika kiri lebih merasakan getaran.?ji >eber juga digunakan untuk menentukan apakah seseorang menderita tuli konduktif atautuli sensorineural 6 perspektif1 Tuli konduktif, jika getaran lebih dirasakan dibagian telinga yang tidak mendengar.$ Tuli perspektif, jikapadabagiantelingayangtidakmendengar tidakdirasakanadanyagetaran.?ji )"h!aba"h :a. ,arpu tala di+ibrasikanb. 7angkal garpu tala diletakkan pada mastoid pasien sampai pasien tak mendengnar". 7indahkan pangkal garpu tala pada mastoid pemeriksad. =atat hasil test :1 'emendek, jika pemeriksa masih mendengar$ Gika pemeriksa juga tak mendengar, lakukan test balik (uji pemeriksa dulu, kemudian pasien.-Gika pemeriksa sudah tak dengar, tapi pasien masih dengar test )"h!aba"h memanjang.-Gika pemeriksa sudah tak dengar dan pasien juga tak dengarpasien dalam keadaannormal.&titis 'ediaa. 7engertian&titis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah., tuba Husta"hius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.&titis media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif (I otitis media serosa, otitis media sekretoria, otitis media musinosa, otitis media efusi6&'H. 'asing-masing mempunyai bentuk akut dan kronis. )elain itu terdapat juga otitis media spesifik, seperti otitis media tuberkulosa atau otitis media sifilitika. &titis media yang lain disebut otitis media adhesi+e.7ada beberapa penelitian, diperkirakan terjadinya otitis media yaitu $%J pada anak-anak. (nfeksi umumnya terjadi dua tahun pertama kehidupan dan pun"aknya pada tahun pertama masa sekolah (Djaafar K9, $..1. (. &titis 'edia 9kutTelinga tengah biasanya steril, meskipun terdapat mikroba di daerah nasofaring dan faring. )e"ara fisiologik nterdapat mekanisme pen"egahan masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba Husta"hius, en*im dan antibody.&titis media akut (&'9 biasanya terjadi karena fa"tor pertahanan tubuh ini terganggu. )umbatan tuba Husta"hius merupakan fa"tor penyebab utama dari otitis media. 5arena fungsituba Husta"hius terganggu, pen"egahan in+asi kuman ke telinga tengah juga terganggu, sehingga kuman masuk ke dalam telinga tengah dan terjadi peradangan.)elain itu, pen"etus lain adalah infeksi saluran napas atas. 7ada anak, makin sering anak terkena infeksi saluran napas, makin besar kemungkinan terjadinya &'9. 7ada bayi terjadinya &'9 dipermudah oleh karena tuba Husta"hiusnya pendek, lebar dan letaknya agakhori*ontal, dan juga adenoidpada anak relatif lebih besar dibanding orang de!asa. Patologi5uman utama penyebab &'9 adalah bakteri piogenik, seperti )treptokokus hemolitikus, )tafilokokus aureus, 7neumokokus. )elain itu kadang ditemukan juga 0emofilus influen*a,Escherichia colli, )treptokokus unhemolitikus, 7roteus +ulgaris dan 7seudomonas aurugenosa. 0emofilus influen*a sering ditemukan pada anak diba!ah % tahun.Stadium OMA7erubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi dapat dibagi atas % stadium :1.&klusi tuba Husta"hius.$.0iperemis (pre supurasi.3.)upurasi.8.7erforasi.%.:esolusi.1.)tadium &klusi Tuba Husta"hius)tadium oklusi tuba Husta"hius terdapat sumbatan tuba Husta"hius yang ditandai oleh retraksi membrana timpani akibat tekanan negatif dalam telinga tengah karena terjadinya absorpsi udara. )elain retraksi, membrana timpani kadang-kadang tetap normal atau hanya ber!arna keruh pu"at atau terjadi efusi.)tadium oklusi tuba Husta"hius dari otitis media supuratif akut (&'9 sulit kita bedakan dengan tanda dari otitis media serosa yang disebabkan +irus dan alergi.$.)tadium 0iperemis (7re )upurasi)tadium hiperemis (pre supurasi akibat pelebaran pembuluh darah di membran timpani yang ditandai oleh membran timpani mengalami hiperemis, edema mukosa dan adanya sekreteksudat serosa yang sulit terlihat.3.)tadium )upurasi)tadium supurasi ditandai oleh terbentuknya sekret eksudat purulen (nanah. )elain itu edema pada mukosa telinga tengah makin hebat dan sel epitel superfisial han"ur. 5etiganya menyebabkan terjadinya bulging (penonjolan membrana timpani ke arah liang telinga luar.7asien akan tampak sangat sakit, nadi L suhu meningkat dan rasa nyeri di telinga bertambah hebat. 9nak selalu gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak.)tadium supurasi yang berlanjut dan tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan ruptur membran timpani akibat timbulnya nekrosis mukosa dan submukosa membran timpani. Daerah nekrosis terasa lebih lembek dan ber!arna kekuningan. 4ekrosis ini disebabkan oleh terjadinya iskemia akibat tekanan kapiler membran timpani karena penumpukan nanah yang terus berlangsung di ka+um timpani dan akibat tromboflebitis +ena-+ena ke"il.5eadaan stadium supurasi dapat kita tangani dengan melakukan miringotomi. -edah ke"il ini kita lakukan dengan membuat luka insisi pada membran timpani sehingga nanah akan keluar dari telinga tengah menuju liang telinga luar. #uka insisi pada membran timpani akan mudah menutup kembali sedangkan ruptur lebih sulit menutup kembali. -ahkan membran timpani bisa tidak menutup kembali jika membran timpani tidak utuh lagi.8.)tadium 7erforasi)tadium perforasi ditandai oleh ruptur membran timpani sehingga sekret berupa nanah yang jumlahnya banyak akan mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar. 5adang-kadang pengeluaran sekret bersifat pulsasi (berdenyut. )tadium ini sering disebabkan oleh terlambatnya pemberian antibiotik dan tingginya +irulensi kuman.)etelah nanah keluar, anak berubah menjadi lebih tenang, suhu menurun dan bisa tidur nyenyak. Gika membran timpani tetap perforasi dan pengeluaran sekret (nanah tetap berlangsung selama lebih 3 minggu maka keadaan ini disebut otitis media supuratif subakut. Gika kedua keadaan tersebut tetap berlangsung selama lebih 1,%-$ bulan maka keadaan itu disebut otitis media supuratif kronik (&')5.%.)tadium :esolusi)tadium resolusi ditandai oleh membran timpani berangsur normal hingga perforasi membran timpani menutup kembali dan sekret purulen tidak ada lagi. )tadium ini berlangsung jika membran timpani masih utuh, daya tahan tubuh baik, dan +irulensi kuman rendah. )tadium ini didahului oleh sekret yang berkurang sampai mengering.9pabila stadium resolusi gagal terjadi maka akan berlanjut menjadi otitis media supuratif kronik (&')5. 5egagalan stadium ini berupa membran timpani tetap perforasi dan sekret tetap keluar se"ara terus-menerus atau hilang timbul. &titis media supuratif akut (&'9 dapat menimbulkan gejala sisa (seMuele berupa otitis media serosa. &titis media serosa terjadi jika sekret menetap di ka+um timpani tanpa mengalami perforasi membran timpani.Gejala Klinik OMA,ejala klinik otitis media supuratif akut (&'9 tergantung dari stadium penyakit dan umur penderita. ,ejala stadium supurasi berupa demam tinggi dan suhu tubuh menurun pada stadium perforasi.,ejala klinik otitis media supuratif akut (&'9 berdasarkan umur penderita, yaitu :--ayi dan anak ke"il. ,ejalanya : demam tinggi bisa sampai 3D.= (khas pada stadium supurasi, sulit tidur, tiba-tiba menjerit saat tidur, men"ret, kejang-kejang, dan kadang-kadangmemegang telinga yang sakit. Gika terjadi rupture membrane timpani, maka se"ret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh menurun dan anak tertidur tenang.-9nak yang sudah bisa bi"ara. ,ejalanya : biasanya rasa nyeri dalam telinga, suhu tubuh tinggi, dan ri!ayat batuk pilek.-9nak lebih besar dan orang de!asa. ,ejalanya : rasa nyeri dan gangguan pendengaran (rasa penuh dan pendengaran berkurang.Terapi7engobatan &'9 tergantung pada stadium penyakitnya.-&klusi tuba Husta"hius. Terapinya : obat tetes hidung L antibiotik.-0iperemis (pre supurasi. Terapinya : antibiotik, obat tetes hidung, analgetik L miringotomi.-)upurasi. Terapinya : antibiotik L miringotomi.-7erforasi. Terapinya : antibiotik L obat "u"i telinga.-:esolusi. Terapinya : antibiotik.N 9turan pemberian obat tetes hidung :-ahan. 0=l efedrin .,%J dalam larutan fisiologis untuk anak berusia diba!ah 1$ tahun. 0=l efedrin 1J dalam larutan fisiologis untuk anak berusia diatas 1$ tahun dan orang de!asa.Tujuan. ?ntuk membuka kembali tuba Husta"hius yang tersumbat sehingga tekanan negatif dalam telinga tengah akan hilang.N 9turan pemberian obat antibiotik :-)tadium oklusi. -erikan pada otitis media yang disebabkan kuman bukan otitis media yang disebabkan +irus dan alergi (otitis media serosa.-)tadium hiperemis (pre supurasi. -erikan golongan penisilin atau ampisilin selama minimalO hari. ,olongan eritromisin dapat kita gunakan jika terjadi alergi penisilin. 7enisilin intramuskuler ((' sebagai terapi a!al untuk men"apai konsentrasi adekuat dalam darah. 0alini untuk men"egah terjadinya mastoiditis, gangguan pendengaran sebagai gejala sisa dan kekambuhan. -erikan ampisilin %.-1.. mg6kgbb6hr yang terbagi dalam 8 dosis, amoksisilin atau eritromisin masing-masing %. mg6kgbb6hr yang terbagi dalam 3 dosis pada pasien anak.-)tadium resolusi. #anjutkan pemberiannya sampai 3 minggu bila tidak terjadi resolusi. Tidakterjadinya resolusi dapat disebabkan berlanjutnya edema mukosa telinga tengah. =urigai telahterjadi mastoiditis jika sekret masih banyak setelah kita berikan antibiotik selama 3 minggu.N 9turan tindakan miringotomi :-)tadium hiperemis (pre supurasi. -isa kita lakukan bila terlihat hiperemis difus.-)tadium supurasi. #akukan jika membran timpani masih utuh. 5euntungannya yaitu gejala klinik lebih "epat hilang dan ruptur membran timpani dapat kita hindari.N 9turan pemberian obat "u"i telinga :-ahan. -erikan 0$&$$ 3J selama 3-% hari.Hfek. -ersama pemberian antibiotik yang adekuat, sekret akan hilang dan perforasi membran timpani akan menutup kembali dalam O-1. hari.Komplikasi Otitis Media Supuratif Akut OMA!9da 3 komplikasi otitis media supuratif akut (&'9, yaitu :N 9bses subperiosteal.N 'eningitis.N 9bses otak.De!asa ini, ketiga komplikasi diatas lebih banyak disebabkan oleh otitis media supuratif kronik (&')5 karena maraknya pemberian antibiotik pada pasien otitis media supuratif akut (&'9.(.&T(T() 'HD(9 )?7?:9T(3 5:&4()&titis media supuratif kronik (&')5, dahulu disebut otitis media perforata (&'7 atau dalam keseharian disebut congek"&titis media supuratif kronik (&')5 adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membrane timpani dan se"ret yang keluar dari telinga terus menerus atau hilang timbul. )e"ret mungkin en"er atau kental, bening atau berupa nanah.Perjalanan pen#akit&titis media akut dengan perforasi membrane timpani menjadi otitis meia supuratif kronis apabila prosesnya sudah leih dari $ bulan. -ila kurang dari $ bulan, disebut otitis media supuratif subakut.-eberapa fa"tor yang menyebabkan &'9 menjadi &')5 ialah terapi yang terlambatdiberikan, terapi yang tidak adekuat, +irulensi kuman yang tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah (gi*i kurang atau hygiene buruk.#etak perforasi di membrane timpani penting untuk menentukan jenis6 tipe &')5. 7erforasi sentral adalah pada pars tensa dan sekitar dari sisa membran timpani atau sekurang-kurangnya pada annulus. Defek dapat ditemukan seperti pada anterior, posterior, inferior atau subtotal. 'enurut :amalingam bah!a &')5 adalah peradangan kronis lapisan mukoperiosteum dari middle ear "left sehingga menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan patologis yang ire+ersibe. 7erforasi marginal, terdapat pada pinggir membran timpani dengan adanya erosi dari anulus fibrosus. 7erforasi marginal yang sangat besar digambarkan sebagai perforasi total. 7erforasi pada pinggir postero-superior berhubungan dengan kolesteatom. 7erforasi atik terjadi pada pars flasida, berhubungan dengan primary a"Muired "holesteatoma.$enis OMSK&')5 dapat dibagi atas $ tipe yaitu :1.Tipe tubotimpani I tipe jinak I tipe aman I tipe rhinogen I tipe mukosa.7enyakit tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa dan gejala klinik yang ber+ariasi dari luas dan keparahan penyakit.)e"ara klinis penyakit tubotimpani terbagi atas:1.1.7enyakit aktif7ada jenis ini terdapat sekret pada telinga dan tuli. -iasanya didahului oleh perluasan infeksi saluran nafas atas melalui tuba euta"hius, atau setelah berenang dimana kuman masuk melalui liang telinga luar. )ekret ber+ariasi dari mukoid sampai mukopurulen.1.$.7enyakit tidak aktif7ada pemeriksaan telinga dijumpai perforasi total yang kering dengan mukosa telinga tengah yang pu"at. ,ejala yang dijumpai berupa tuli konduktif ringan. ,ejala lain yang dijumpai seperti +ertigo, tinitus,atau suatu rasa penuh dalam telinga.$.Tipe atikoantral I tipe ganas I tipe tidak aman I tipe tulang7ada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya. 7enyakit atikoantral lebih sering mengenai pars flasida dan khasnya dengan terbentuknya kantong retraksi yang mana bertumpuknya keratin sampai menghasilkan kolesteatom. 5olesteatom dapat dibagi atas $ tipe yaitu :a. 5ongenitalb. Didapat.7ada umumnya kolesteatom terdapat pada otitis media kronik dengan perforasi marginal. teori itu adalah:1. Hpitel dari liang telinga masuk melalui perforasi kedalam ka+um timpani dan disini ia membentuk kolesteatom ( migration teori menurut 0artmannP epitel yang masuk menjadi nekrotis, terangkat keatas.$. Hmbrional sudah ada pulau-pulau ke"il dan ini yang akan menjadi kolesteatom.3. 'ukosa dari ka+um timpani mengadakan metaplasia oleh karena infeksi (metaplasia teori menurut >endt.8. 9da pula kolesteatom yang letaknya pada pars plasida ( atti" retra"tion "holesteatom. Ta%el /er%edaan An"ara O"i"i$ Media Su(ura"i2 ronik (OMS) 1enigna & Maligna%iagnosisDiagnosis &')5 dibuat berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan T0T terutama pemeriksaan otoskopi. 7emeriksaan penala merupakan pemeriksaan sederhana untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran. ?ntuk mengetahui jenis dan derajat gangguan pendengaran dapat dilakukan pemeriksaan audiometri" nada murni, audiometri" tutur (speech audiometr# dan pemeriksaan -H:9 (&rainstem e'oked response audiometr# bagi pasien6anak yang tidak kooperatif dengan pemeriksaan audiometri" nada murni.7emeriksaan penunjang lain berupa foto rontgen mastoid serta kultur dan uji resistensikuman dari se"ret telinga.,ejala 5linis1. Telinga -erair (&torrhoe)ekret bersifat purulen atau mukoid tergantung stadium peradangan. 7ada &')5 tipe jinak, "airan yang keluar mukopus yang tidak berbau busuk yang sering kali sebagai reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran timpani dan infeksi. 5eluarnya sekret biasanya hilang timbul. 7ada &')5 stadium inaktif tidak dijumpai adannya sekret telinga. 7ada &')5 tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa se"ara luas. )ekret yang ber"ampur darah berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan polip telinga dan merupakan tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya. )uatu sekret yang en"er berair tanpa nyeri mengarah kemungkinan tuberkulosis.$.,angguan 7endengaran-iasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat "ampuran. -eratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga tengah. 7ada &')5 tipe maligna biasanya didapat tuli konduktif berat3.&talgia (4yeri Telinga7ada &')5 keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus. 4yeri dapat berarti adanya an"aman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau an"aman pembentukan abses otak. 4yeri merupakan tanda berkembang komplikasi &')5 seperti 7etrositis, subperiosteal abses atau trombosis sinus lateralis.8.Qertigo5eluhan +ertigo seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi dinding labirin oleh kolesteatom. Qertigo yang timbul biasanya akibat perubahan tekanan udara yang mendadak atau pada panderita yang sensitif keluhan +ertigo dapat terjadi hanya karena perforasi besar membran timpani yang akan menyebabkan labirin lebih mudah terangsang oleh perbedaan suhu. 7enyebaran infeksi ke dalam labirin juga akan meyebabkan keluhan +ertigo. Qertigo juga bisa terjadi akibat komplikasi serebelum.Tanda-tanda klinis &')5 tipe maligna'engingat &')5 tipe bahaya sering kali menimbulkan komplikasi yang berbahaya, maka perlu ditegakkan diagnosis dini. >alaupun diagnosis pasti baru dapat ditegakkan di kamar operasi, namun beberapa tanda klinik dapat menjadi pedoman akan adnaya &')5 tipe bahaya, yaitu perforasi pada marginal atau pada atik yang merupakan tanda dini pada &')5 tipe bahaya, sedangkan pada kasus yang lebih lanjut dapat terlihat :1. 9danya 9bses atau fistel retroaurikular$. Garingan granulasi atau polip diliang telinga yang berasal dari ka+um timpani.3. 7us yang selalu aktif atau berbau busuk ( aroma kolesteatom8. 3oto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatom.Terapi OMSKTerapi &')5 tidak jarang memerlukan !aktu lama dan harus berulang-ulang. Terapi terdiri dari terapi konser+atif, medikamentosa hingga tindakan operatif bergantung dari jenis penyakit dan luasnya infeksi. OMSK (enigna Tenang5eadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan untuk jangan mengorek telinga, air jangan masuk ke telinga se!aktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas atas. -ila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti untuk men"egah infeksi berulang serta gangguan pendengaran.-ila se"ret keluar terus menerus, maka diberikan obat pen"u"i telinga berupa 0$&$ 3J selama 3-% hari. )etelah se"ret berkurang maka terapi dilanjutkan dengan tetes telinga yang mengandung antibioti" dan kortikosteroid. ?ntuk menghindari efek ototoksik antibioti", penggunaannya dianjurkan tidak se"ara terus menerus lebih dari 1 minggu atau $ minggu atau pada &')5 yang sudah tenang. 9ntibiotik oral diberikan dari golongan ampisilin atau eritromisin. -ila di"urigai bakteri penyebab resisten terhadap ampisilin, maka dapat diberikan ampisilin asam kla+ulanat.OMSK (enigna Aktif7rinsip pengobatan &')5 adalah:1.'embersihkan liang telinga dan ka+um timpani.$.7emberian antibiotika : topikal antibiotik ( antimikroba ataupun sistemik.-ubuk telinga yang digunakan seperti:a. 9"idum bori"um dengan atau tanpa iodineb. Terramy"in.". 9sidum borikum $,% gram di"ampur dengan khloromi"etin $%. mg7engobatan antibiotik topikal dapat digunakan se"ara luas untuk &')5 aktif yang dikombinasi dengan pembersihan telinga.9ntibiotika topikal yang dapat dipakai pada otitis media kronik adalah3 :1.7olimiksin - atau polimiksin H&bat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif, 7seudomonas, H. 5oli 5lebeilla, Hnterobakter, tetapi resisten terhadap gram positif, 7roteus, -. fragilis Toksik terhadap ginjal dan susunan saraf.$.4eomisin&bat bakterisid pada kuma gram positif dan negatif, misalnya : )tafilokokus aureus, 7roteus sp. :esisten pada semua anaerob dan 7seudomonas. Toksik terhadap ginjal dan telinga.3.5loramfenikol&bat ini bersifat bakterisid7emberian antibiotik sistemik 7emberian antibiotika tidak lebih dari 1 minggu dan harus disertai pembersihan sekret profus. -ila terjadi kegagalan pengobatan, perlu diperhatikan faktor penyebab kegagalan yang ada pada penderita tersebut. 9ntimikroba dapat dibagi menjadi $ golongan. ,olongan pertama daya bunuhnya tergantung kadarnya. 'akin tinggi kadar obat, makin banyak kuman terbunuh, misalnya golongan aminoglikosida dengan kuinolon. ,olongan kedua adalah antimikroba yang pada konsentrasi tertentu daya bunuhnya paling baik. 7eninggian dosis tidak menambah daya bunuh antimikroba golongan ini, misalnya golongan beta laktam.Terapi antibiotik sistemik yang dianjurkan pada &titis mediakronik adalah .- 7seudomonas : 9minoglikosida R karbenisilin- 7. mirabilis : 9mpisilin atau sefalosforin- 7. morganii, 7. +ulgaris : 9minoglikosida R 5arbenisilin- 5lebsiella : )efalosforin atau aminoglikosida- H. "oli : 9mpisilin atau sefalosforin- ). 9ureus 9nti-stafilikokus : penisilin, sefalosforin, eritromisin, aminoglikosida- )treptokokus : 7enisilin, sefalosforin, eritromisin, aminoglikosida- -. fragilis : 5lindamisin9ntibiotika golongan kuinolon (siprofloksasin, dan ofloksasin yaitu dapat deri+at asam nalidiksat yang mempunyai aktifitas anti pseudomonas dan dapat diberikan peroral. Tetapi tidak dianjurkan untuk anak dengan umur diba!ah 1@ tahun. ,olongan sefalosforin generasi ((( ( sefotaksim, sefta*idinm dan seftriakson juga aktif terhadap pseudomonas, tetapi harus diberikan se"ara parenteral. Terapi ini sangat baik untuk &'9 sedangkan untuk &')5 belum pasti "ukup, meskipun dapat mengatasi &')5. 'etronida*ol mempunyai efekbakterisid untuk kuman anaerob. 'enurut -ro!sing dkk metronida*ol dapat diberikan dengan dan tanpa antibiotik ( sefaleksin dan kotrimoksasol pada &')5 aktif, dosis 8.. mg per E jam selama $ minggu atau $.. mg per E jam selama $-8 minggu1,$,@.OMSK Maligna7engobatan untuk &')5 maligna adalah operasi. 7engobatan konser+atif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. -ila terdapat abses subperiosteal, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi.9da beberapa jenis pembedahan atau tehnik operasi yang dapat dilakukan pada &')5 dengan mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna, antara lain:1.'astoidektomi sederhana ( simple mastoide"tomy$.'astoidektomi radikal3.'astoidektomi radikal dengan modifikasi8.'iringoplasti%[email protected] ganda timpanoplasti ( =ombined approa"h tympanoplastyTujuan operasi adalah menghentikan infeksi se"ara permanen, memperbaiki membrantimpani yang perforasi, men"egah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran. 7edoman umum pengobatan penderita &')5 adalah 9lgoritma berikut.KomplikasiTendensi otitis media mendapat komplikasi tergantung pada kelainan patologik yang menyebabkan otore. >alaupun demikian organisme yang resisten dan kurang efektifnya pengobatan, akan menimbulkan komplikasi. biasanya komplikasi didapatkan pada pasien &')5 tipe maligna, tetapi suatu otitis media akut atau suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang +irulen pada &')5 tipe benigna pun dapat menyebabkan komplikasi.5omplikasi intra kranial yang serius lebih sering terlihat pada eksaserbasi akut dari &')5 berhubungan dengan kolesteatom.9. 5omplikasi ditelinga tengah :1. 7erforasi persisten$. Hrosi tulang pendengaran3. 7aralisis ner+us fasial-. 5omplikasi telinga dalam1. 3istel labirin$. #abirinitis supuratif3. Tuli saraf ( sensorineural=. 5omplikasi ekstradural1. 9bses ekstradural$. Trombosis sinus lateralis3. 7etrositisD. 5omplikasi ke susunan saraf pusat1. 'eningitis$. 9bses otak3. 0indrosefalus otitis7erjalanan komplikasi infeksi telinga tengah ke intra kranial harus mele!ati 3 ma"am lintasan :1. Dari rongga telinga tengah ke selaput otak$. 'enembus selaput otak.3. 'asuk kejaringan otak.((.&T(T() 'HD(9 4&4 )?7?:9T(3Disebut juga otitis media serosa, otitis media efusi, otitis media sekretoria, otitis media mu"ois (glue ear.&titis media serosa adalah keadaan terdapatnya se"ret yang nonpurulen di telinga tengah, sedangkan membrane timpani utuh. 9danya "airan di telinga tengah dengan membrane timpani yang utuh disebut otitis media dengan efusi. 9pabila efusi tersebut en"er disebut otitis media serosa dan apabila efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media mukoid (glue ear. &titis media serosa terjadi terutama akibat transudat yang mengalir dari pembuluh darah ke telinga tangah yang sebagian besar terjadi akibat adanya perbedaan tekanan hidrostatik, sedangkan pada otitis media mukoid, "airan yang ada ditelinga tengah timbul akibat sekresi aktif dari kelenjar dan kista yang terdapat pada mukosa telinga tengah, tuba Husta"hius dan rongga mastoid. 3aktor utama yang berperan adalah terganggunya tuba Husta"hius. 3a"tor lain dapat berupa hipertrofi adenoid, adenoiditis, sumbing palatum (cleft)palate, tumor di nasofaring, barotraumas, sinusitis, rhinitis, defisiensi imunologik atau metaboli", dan juga alergik&titis media serosa dapat dibagi menjadi dua jenisP otitis media serosa akut dan otitis media serosa kronik.-Otitis Media Serosa Akut'erupakan keadaan terbentuknya se"ret di telinga se"ara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba. 7enyebabnya antara lain sumbatan tuba (barotrauma, +irus, alergi dan idiopatik.,ejala yang menonjol biasanya pendengaran yang berkurang, selain itu ada rasa tersumbat pada telinga atau suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda pada telinga yang sakit. 5adang terasa seperti ada "airan yang bergerak di dalam telinga dengan perubahan posisi. :asa nyeri relati+e. Qertigo kadang dalam bentuk ringan. Dengan otoskop terlihat retraksi membrane timpani. 5adang tampak gelembung udara atau permukaan "airan dalam ka+um timpani. Tuli konduktif dapat dibuktikan dengan garpu tala.7engobatan dapat dengan medikamentosa dan pembedahan. Dapat diberikan tetes hidung (+asokontriktor lokal, anti histamine, serta perasat +alsa+a. -ila gejala masih menetap setelah 1/$ minggu, dilakukan miringotomi, dan apabila belum mebaik dengan miringotomi dapat ditambahkan pemasangan pipa +entilasi (,rommet. -Otitis Media Serosa Kronik glue ear!7ada keadaan kronis se"ret terbentuk se"ara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada telinga yang berlangsung lama.&titis media kronik lebih sering terjadi pada anak-anak, sedangkan otitis media serosa akut lebih sering pada orang de!asa. &titis media serosa kronik dapat juga terjadi sebagai gejala sisa dari &'9 yang tidak sembuh sempurna. 7enyebab lain diduga adanya hubungan dengan infeksi +irus, keadaan alergi atau gangguan mekanis pada tuba.,ejala klinis yang menonjol adalah perasaan tuli, oleh karena adanya se"ret yang kental. 7ada otoskopi terlihat membrane timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan atau keabu-abuan.7engobatanyang harus dilakukan adalah mengeluarkan se"ret dengan miringotomi dan memasang pipa +entilasi. 7engobatan dengan medikamentosa dianjurkan selama 3 bulan, apabila tidak berhasil baru dilakukan tindakan operasi.(((. &T(T() 'HD(9 9D0H)(Q9&titis media adhesi+e adalah keadaan terjadinya jaringa fibrosis di telinga tengah sebagai akibat proses peradangan yang berlangsung lama sebelumnya. 5eadaan ini dapat merupakan komplikasi dari otitis media supuratif maupun non supuratif yang menyebabkan rusaknya telinga tengah. )aat penyembuhan terbentuk jaringan fibroti" yang menyebabkan perlengketan. 7ada kasus yang berat dapat juga terjadi angkilosis pada tulang-tulang pendengaran.,ejala klinik pendengaran berkurang dengan adanya ri!ayat infeksi telinga sebelumnya, terutama di!aktu masih ke"il.7ada otoskopi, gambaran membrane timpani dapat ber+ariasi mulai dari sikatrik minimal,suram sampai retraksi berat, disertai bagian-bagian yang atrofi atau Stimpanosklerosis plaMueT(bagian membrane timpani yang menebal ber!arna putih seperti lempeng kapur.U konjungti+itisQH:T(,& V&'9 (&titis 'edia 9kut4o+ember $, $..D oleh 8nersAna"o#i dan Fi$iologiTelinga luarTelinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna dan kanalis auditorius eksternus, dipisahkan dari telinga tengah oleh struktur seperti "akram yang dinamakan membrana timpani (gendang telinga. Telinga terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi mata.9urikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, ke"uali lemak dan jaringan ba!ah kulit pada lobus telinga. 9urikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. 5aput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatus auditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut. 5analis auditorius eksternus panjangnya sekitar $,% sentimeter. )epertiga lateral mempunyai kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga medial tersusun atas tulang yang dilapisi kulit tipis. 5analis auditorius eksternus berakhir pada membrana timpani. 5analis auditorius eksternus berfungsi untuk menyalurkan suara ke membran timpani. 5ulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa, yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. 'ekanisme pembersihan diri telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. )erumen nampaknya mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit.Telinga "enga*Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga di sebelah lateral dan kapsulotik di sebelah medial "elah telinga tengah terletak di antara kedua 'embrana timpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga, 'embran ini sekitar 1 "m dan selaput tipis normalnya ber!arna kelabu mutiara dan translulen. 'embran timpani berfungsi untuk menyalurkan suara se"ara mekanik kemudian diteruskan ke tulang osikuli. Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah dihubungkan dengan tuba eusta"hii ke nasofaring berhubungandengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.Telinga tengah mengandung tulang terke"il (osikuli yaitu malleus, inkus stapes. &sikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantu hantaran suara. 9da dua jendela ke"il (jendela o+al dan dinding medial telinga tengah, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Gendela o+al berfungsi untuk merubah intensitas bunyi, karena kerapatan medium antara udara dan "airan berbeda.-agian dataran kaki menjejak pada jendela o+al, di mana suara dihantar telinga tengah. Gendela bulat memberikan jalan ke getaran suara. Gendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kaki stapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk "in"in. anulus jendela bulat maupun jendela o+al mudah mengalami robekan. -ila ini terjadi, "airan dari dalam dapat mengalami kebo"oran ke telinga tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe.Tuba eusta"hii yang lebarnya sekitar 1mm panjangnya sekitar 3% mm, menghubngkan telingah ke nasofaring. 4ormalnya, tuba eusta"hii tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksi otot palatum ketika melakukan manu+er Qalsal+a atau menguap atau menelan. Tubaberfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer. Telinga dala#Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. &rgan untuk pendengaran (koklea dan keseimbangan (kanalis semisirkularis, begitu juga kranial Q(( (ner+us fasialis dan Q((( (ner+us koklea +estibularis semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi. 5oklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. 5etiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral terletak membentuk sudut D. derajat satu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. &rgan akhir reseptor ini distimulasi oleh perubahan ke"epatan dan arah gerakan seseorang. 5oklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,% "m dengan dua setengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakan organ =orti. Di dalam lulang labirin, namun tidak sempurna mengisinya, #abirin membranosa terendam dalam "airan yangdinamakan perilimfe, yang berhubungan langsung dengan "airan "erebrospinal dalam otak melalui aMuaduktus koklearis. #abirin membranosa tersusun atas utrikulus, akulus, dan kanalis semisirkularis, duktus koklearis, dan organ =orti. #abirin membranosa memegang "airan yang dinaWmakan endolimfe. Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalamP banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. 7er"epatan angular menyebabkan gerakan dalam "airan telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin membranosa. 9kibatnya terjaWdi akti+itas elektris yang berjalan sepanjang "abang +esti-bular ner+us kranialis Q((( ke otak. 7erubahan posisi kepala dan per"epatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. (ni juga mengakibatkan akti+itas elektris yang akan dihantarkan ke otak oleh ner+us kranialis Q(((. Di dalam kanalis auditorius internus, ner+us koklearis (akus-dk, yang mun"ul dari koklea, bergabung dengan ner+us +estibularis, yang mun"ul dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadi ner+us koklearis (ner+us kranialis Q(((. Xang bergabung dengan ner+us ini di dalam kanalis auditorius internus adalah ner+us fasialis (ner+us kranialisQ((. 5analis auditorius internus memba!a ner+us tersebut dan asupan darah ke batang otak. Fi$iologi (endengaran nor#al,etaran suara ditangkap oleh daun telinga yang diteruskan ke liang telinga dan mengenai membran timpani sehingga membran timpani bergetar. ,etaran ini diteruskan ke tulang-tulang pendengaran yang berhubungan satu sama lain. )elanjutnya stapes menggerakkan foramen o+ale yang juga menggerakkan perilimfe dalam skala +estibuli. ,etaran diteruskan melalui membran :eissner yang mendorong endolimfe dan membran basalis ke arah ba!ah dan perilimfe dalam skala timpani akan bergerak sehingga foramen rotundum terdorong ke arah luar. 7ada !aktu istirahat, ujung sel rambut =orti berkelok, dan dengan terdorongnya membran basal, ujung sel rambut itu menjadi lurus. :angsangan fisik ini berubah menjadi rangsangan listrik akibat adanya perbedaan ion 4atrium dan 5alium yang diteruskan ke "abang-"abang 4. Q(((, kemudian meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik pendengaran di otak melalui saraf pusat yang ada di lobus temporalis.Diagno$a 1anding1. &titis media externa : infeksi pada telinga luar. Htiologi : terpapar bakteri6jamur. 'anifestasi : sama seperti &'9 dan &'5 (gatal, nyeri, keluar "airan busuk dan ditemukan spora hitam seperti rambut.1. &titis media serousa : terdapat "airan di dalam telinga tengah tanpa tanda dan gejala infeksi.$. &titis media kronik : lanjutan dari &'9 yang tidak tertangani'anifestasi : perforasi gendang telinga, tanpa rasa nyeri dan demamOTITIS ESTERNA&titis eksterna adalah suatu infeksi pada saluran telinga. (nfeksi ini bisa menyerang seluruh saluran (otitis eksterna generalisata atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul (furunkel. &titis eksterna seringkali disebut sebagai telinga perenang (s!immerTs ear.)ejumlah bakteri atau jamur (lebih jarang bisa menyebabkan otitis eksterna generalisataP bakteri stafilokokus biasanya menyebabkan bisul. &rang-orang tertentu (penderita alergi, psoriasis, eksim atau dermatitis pada kulit kepala sangat peka terhadap otitis eksterna. =edera pada saluran telinga ketika sedang membersihkannya atau masuknya air6bahan iritan (misalnya hari spray atau "at rambut bisa menyebabkan otits eksterna.)aluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan "ara membuang sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. 'embersihkan saluran telinga dengan "otton bud (kapas pembersih bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana. 7enimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang. 5ulit yang basah dan lembut pada saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur.,ejala-gejala dari otitis eksterna generalisata adalah gatal-gatal, nyeri dan keluarnya "airan berbau busuk.Gika saluran telinga membengkak atau terisi oleh nanah dan sel-sel kulit yang mati, maka bisaterjadi gangguan pendengaran.-iasanya jika daun telinga ditarik atau kulit didepan saluran telinga ditekan, akan timbul nyeri.Dengan menggunakan otoskop, kulit pada saluran telinga tampak merah, membengkak dan penuh dengan nanah dan sel-sel kulit yang mati.-isul menyebabkan nyeri yang hebat. Gika bisul ini pe"ah, akan keluar darah dan nanah dari telinga.?ntuk mengobati otitis eksterna generalisata, pertama-tama dilakukan pembuangan sel-sel kulit mati yang terinfeksi dari saluran telinga dengan alat penghisap atau kapas kering. )etelah saluran telinga diersihkan, fungsi pendengaran biasanya kembali normal. -iasanya diberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik selama bebarapa hari. -eberapa tetesteling ada yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan. 5adang diberikan obat tetes telinga yang mengandung asam asetat untuk mengembalikan keasaman pada saluran telinga.?ntuk mengurangi nyeri pada $8-8E jam pertama bisa diberikan a"etaminophen atau "odein. (nfeksi yang sudah menyebar keluar saluran telinga (selulitis diobati dengan antibiotik per-oral (melalui mulut.-isul dibiarkan pe"ah dengan sendirinya karena jika sengaja disayat bisa menyebabkan penyebaran infeksi. &bat tetes telinga yang mengandung antibiotik tidak efektif. ?ntuk meringankan nyeri dan memper"epat penyembuhan bisa dilakukan pengompresan hangat (sebentar saja dan pemberian obat pereda nyeri.&titis 'edia 5ronisDH3(4()(&titis 'edia 5ronis adalah infeksi menahun pada telinga tengah.7H4XH-9-&titis media kronis terjadi akibat adanya lubang pada gendang telinga (perforasi.7erforasi gendang telinga bisa disebabkan oleh: Otitis media akut7enyumbatan tu&a eustakius=edera akibat masuknya suatu benda ke dalam telinga atau akibat perubahan tekanan udara yang terjadi se"ara tiba-tiba #uka bakar karena panas atau *at kimia.,HG9#9,ejalanya ber+ariasi, tergantung kepada lokasi perforasi gendang telinga: /er2ora$i $en"ral (lubang terdapat di tengah-tengah gendang telinga.&titis media kronis bisa kambuh setelah infeksi tenggorokan dan hidung (misalnya pilek atau karena telinga kemasukan air ketika mandi atau berenang.7enyebabnya biasanya adalah bakteri. Dari telinga keluar nanah berbau busuk tanpa disertai rasa nyeri.-ila terus menerus kambuh, akan terbentuk pertumbuhan menonjol yang disebutpolip, yang berasal dari telinga tengah dan melalui lubang pada gendang telinga akan menonjol ke dalam saluran telinga luar.(nfeksi yang menetap juga bisa menyebabkan kerusakan pada tulang-tulang pendengaran (tulang-tulang ke"il di telinga tengah yang mengantarkan suara dari telinga luar ke telinga dalam sehingga terjadi tuli konduktif. /er2ora$i #arginal (lubang terdapat di pinggiran gendang telinga.-isa terjadi tuli konduktif dan keluarnya nanah dari telinga.5omplikasi yang serius adalah:- peradangan telinga dalam (la&irintitis- kelumpuhan !ajah- infeksi otak.pembentukan kolesteatoma (penimbunan bahan putih yang menyerupai kulit di telinga tengah.5olesteatoma menyebabkan kerusakan tulang dan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi yang serius.D(9,4&)9Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan telinga denganotoskop. ?ntuk mengetahui organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap "airan yang keluar dari telinga. :ontgen mastoid atau =T s"an kepala dilakukan untuk mengetahui adanyapenyebaran infeksi ke struktur di sekeliling telinga.7H4,&-9T947ada serangan otitis media kronis, dokter akan membersihkan saluran telinga dan telinga tengah dengan menggunakan penghisap dan kapas kering. 5emudian ke dalam telinga tengahdimasukkan "airan asam asetat dan hydro"ortisone.)erangan yang lebih hebat diatasi dengan antibiotik per)oral (melalui mulut. -iasanya dilakukan timpanoplasti untuk memperbaiki gendang telinga dan jika rantai tulang pendengaran mengalami kerusakan, bisa diperbaiki se"ara bersamaan.5olesteatoma diangkat melalui pembedahan.Gika kolesteatoma tidak dibuang, maka perbaikan telinga tengah tidak dapat dilakukan. 7H4=H,90947engobatan infeksi telinga akut se"ara tuntas bisa mengurangi resiko terjadinya infeksi telinga kronis.&titis 'edia 9kutDH3(4()(&titis 'edia 9kut adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau +irus.&titis media akut bisaterjadi pada semua usia, tetapi paling sering ditemukan pada anak-anak terutama usia 3 bulan- 3 tahun. 7H4XH-9-7enyebabnya adalah bakteri atau +irus. -iasanya penyakit ini merupakan komplikasi dari infeksi saluran pernafasan atas (common cold.Qirus atau bakteri dari tenggorokan bisa sampai ke telinga tengah melalui tu&a eustakius atau kadang melalui aliran darah. &titis media akut juga bisa terjadi karena adanya penyumbatan pada sinus atau tuba eustakius akibat alergi atau pembengkakan amandel. ,HG9#9-iasanya gejala a!al berupa sakit telinga yang berat dan menetap. -isa terjadi gangguan pendengaran yang bersifat sementara. 9nak-anak yang lebih muda bisa mengalami mual, muntah, diare dan demam sampai 8.,%o =elsius. ,endang telinga melami peradangan dan menonjol. Gika gendang telinga robek, akan keluar "airan yang pada a!alnya mengandung darah lalu berubah menjadi "airan jernih dan akhirnya berupa nanah.OM/LIASI5omplikasi yang serius adalah:(nfeksi pada tulang di sekitar telinga tengah (mastoiditis atau petrositis *a&irintitis (infeksi pada kanalis semisirkuler5elumpuhan pada !ajahTuli7eradangan pada selaput otak (meningitis9bses otak.Tanda-tanda terjadinya komplikasi:- sakit kepala- tuli yang terjadi se"ara mendadak- 'ertigo (perasaan berputar- demam dan menggigil.D(9,4&)9Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan telinga denganotoskop. ?ntuk menentukan organisme penyebabnya dilakukan pembiakan terhadap nanah atau "airan lainnya dari telinga.7H4,&-9T94(nfeksi diobati dengan antibiotika per)oral (melalui mulut. 7ilihan pertama adalah amoxi"illin, tetapi untuk penderita de!asa bisa diberikan penisilin dosis tinggi. &bat flu yangmengandung phenilephrine bisa membantu membuka tuba eustakius dan jika terdapat alergi bisa diberikan antihistamin.Miringotomi dilakukan jika nyerinya menetap atau hebat, demam, muntah atau diare atau jikagendang telinga menonjol. 7ada prosedur ini dibuat sebuah lubang pada gendang telinga untuk mengeluarkan "airan dari telinga tengah. 7embuatan lubang ini tidak akan mengganggufungsi pendengaran penderita dan nantinya akan menutup kembali dengan sendirinya.O"i"i$ #edia adalah peradangan telinga bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis dan sering pada anak-anak. 7ada semua jenis otitis media juga dikeluhkan gangguan dengar (tuli konduktif.Dari perjalanan klinisnya, otitis media dibedakan atas akut (baru dan kronis (proses lebih lama.O"i"i$ Media Aku" (OMA)&titis media adalah infeksi atau inflamasi 6 peradangan di telinga tengah.Telinga sendiri terbagi menjadi tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga tengah adalah daerah yang dibatasi dengan dunia luar oleh gendang telinga. Daerah ini menghubungkan suara dengan alat pendengaran di telinga dalam. )elain itu di daerah ini terdapat saluran Husta"hius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung belakang dan tenggorokan bagian atas. ,una saluran ini adalah: 'enjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar. 'engalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telinga tengah ke bagian belakang hidung. )ebagai sa!ar kuman yang mungkin akan masuk ke dalam telinga tengah1agai#ana O"i"i$ Media Ter9adi&titis media sering dia!ali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah le!at saluran Husta"hius. )aat bakteri melalui saluran Husta"hius, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel darah putih untuk mela!an bakteri. )el-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri. )ebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga tengah. )elain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Husta"hius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga.Gika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang ke"il penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. 5ehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar $8 desibel (bisikan halus. 4amun "airan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga 8% desibel (kisaran pembi"araan normal. )elain itu telinga juga akan terasa nyeri. Dan yang paling berat, "airan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya./en-e%a%7enyebab otitis media akut (&'9 dapat merupakan +irus maupun bakteri. 7ada $%J pasien,tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnya. Qirus ditemukan pada $%J kasus dan kadangmenginfeksi telinga tengah bersama bakteri. -akteri penyebab otitis media tersering adalah )trepto"o""us pneumoniae, diikuti oleh 0aemophilus influen*ae dan 'oraxella "attarhalis. Xang perlu diingat pada &'9, !alaupun sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri, hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik. 0al ini dimungkinkan karena tanpa antibiotik pun saluran Husta"hius akan terbuka kembali sehingga bakteri akan tersingkir bersama aliran lendir.O"i"i$ Media ronik&titis media kronik ditandai dengan adanya supuratif (bernanah yang merupakan lanjutan dari &'9 yang mengalami pe"ah gendang telinga dan tidak menutup setelah @ minggu atau non supuratif (serosa6gendang telinga utuh.O"i"i$ #edia aku"S"adiu# OMA1)tadium oklusi tuba Husta"hius : Terdapat gambaran retraksi membran timpani akibat tekanan negatif di dalamtelinga tengah. 5adang ber!arna normal atau keruh pu"at. Hfusi tidak dapat dideteksi. )ukar dibedakan dengan otitis media serosa akibat +irus atau alergi.$)tadium hiperemis (presupurasi: Tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edema. )ekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat serosa sehingga sukar terlihat.3)tadium supurasi 'embrana timpani menonjol ke arah telinga luar akibat edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan han"urnya sel epitel superfisial serta terbentuknya eksudat purulen di ka+um timpani.7asien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, sertanyeri di telingabertambah hebat. 9pabila tekanan tidak berkurang, akan terjadi iskemia, tromboflebitis dan nekrosis mukosa serta submukosa. 4ekrosis ini terlihat sebagai daerah yang lebih lembek dan kekuningan pada membran timpani. Di tempat ini akan terjadi ruptur.8)tadium perforasi :5arena pemberian antibiotik yang terlambat atau +irulensi kuman yang tinggi, dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke telinga luar. 7asien yang semula gelisah menjadi tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur nyenyak.%)tadium resolusi: -ila membran timpani tetap utuh maka perlahan-lahan akan normal kembali. -ila terjadi perforasi maka sekret akan berkurang dan mengering. -ila daya tahan tubuh baik dan +irulensi kuman rendah maka resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan. &titis media akut (&'9 berubah menjadi otitis media supuratif subakut bila perforasi menetap dengan sekret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul lebih dari 3 minggu. Disebut otitis media supuratif kronik (&')5 bila berlangsung lebih 1,% atau $ bulan. Dapat meninggalkan gejala sisa berupa otitis media serosa bila sekret menetap di ka+um timpani tanpa perforasi. /ENGA6IAN9namnesa.1. -iodata 4ama: Tn.&m ?sia: 8. tahun Genis kelamin: #aki-laki1. 5eluhan ?tama5lien mengeluh nyeri telinga dan ketajaman pendengarannya menurun.1. Data )ubjektifo &talgiao Tinnituso 7usingo ,atal pada telingao Qertigo &bjektifo TD:1$.6E. mm0g)uhu:3DY=o &toreao Tuba Husta"hius tampak merah bengkak dan suram, pada saat diperiksa dengan otoskop. 1. :i!ayat 5esehatan sekarang5lien datang ke :umah )akit dengan keluhan nyeri telinga dan ketajaman pendengarannya menurun.a! Ra$a (u$ing -ang %er(u"ar (.er"igo)!Dapat sebagai keluhan gangguan keseimbangan dan rasa ingin jatuh. 9pakah keluhan ini timbul pada posisi kepala tertentu dan berkurang bila pasien berbaring dan timbul lagi bila bangun dnegan gerakan "epat. 9pakah keluhan +ertigo ini disertai mual, muntah, rasa penuh di telinga dan telinga berdenging yang mungkin kelainannya terdapat di labirin atau disertai keluhan neurologis seperti disentri, gangguan penglihatan yang mungkin letak kelainannya di sentral. 5adang-kadang keluhan +ertigo akan timbul bila ada kekakuan pergerakan otot-oto leher. 7enyakit D', hipertensi, arteriosklerosis, penyakit jantung, anemia, kanker, sifilis, dapat menimbulkan keluhan +ertigo dan tinitus.%! O"algia7 (7aliatif 67ro+o"ati+e:tanyakan penyebab nyeri dan apa yang membuatnya reda ataupun yang memperparah nyeri.< (