Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht...

17
TUGAS KASUS OTOMIKOSIS Pembimbing : dr. Adi Nolodewo, Sp.THT-KL Disusun oleh : Ryan Dwi Prabowo (01.208.5776) Dody Tisna Amijaya (01.208.5635) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2013

Transcript of Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht...

Page 1: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 1/17

TUGAS KASUS

OTOMIKOSIS

Pembimbing :

dr. Adi Nolodewo, Sp.THT-KL

Disusun oleh :

Ryan Dwi Prabowo (01.208.5776)

Dody Tisna Amijaya (01.208.5635)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2013

Page 2: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 2/17

TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN

Otomikosis atau Otitis eksterna yang disebabkan oleh jamur yang

menginfeksi epitel skuamosa pada meatus auditorius eksternus. Beberapa

 jamur dapat menyebabkan reaksi radang liang telinga. Dua jenis jamur yang

 paling sering ditemukan pada tempat ini adalah Pityrosporum dan Aspergillus.

Faktor predisposisi terjadinya otomikosis termasuk cuaca yang lembab, adanya

serumen, instrumentasi pada telinga dan peningkatan pemakaian preparat

steroid dan antibiotik topikal. Pengobatan yang direkomendasikan meliputi

debridement lokal, penghentian pemakaian antibiotik topikal dan anti jamur 

lokal atau sistemik 

Anatomi telinga

1.  Meatus auditorius eksternus

a.  Liang telinga berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan pada 1/3

 bagian luar, sedangkan 2/3 bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang

Page 3: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 3/17

 b.  Panjangnya kira-kira 2 ½- 3 cm

c.  Pada 1/3 bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar 

serumen ( kelenjar keringat ) dan rambut

d.  Pada 2/3 bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen

Fisiologi Pendengaran

Energi bunyi ditangkap oleh daun telinga dalam bentuk gelombang dialirkan

oleh udara ke liang telinga menggetarkan membran timpani diteruskan

tulang-tulang pendengaran energi getar yang telah di amplifikasi diteruskan ke

tulang stapes menggerakkan oval window perilimfe pada skala vestibuli

 bergerak  menggetarkan membran reissner  mendorong endolimfe gerak 

relatif antara membran basalis dan membran tektoria defleksi stereosilia sel-sel

rambut kanal ion terbuka depolarisasi sel rambut melepaskan

neurotransmitter ke dalam sinaps potensial aksi pada saraf auditorius  

korteks pendengaran (area 39-40) lobus temporalis

OTOMIKOSIS

1.  Definisi

Otomikosis adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur, atau infeksi

 jamur superficial pada kanalis auditorius eksternus.

Otomikosis ini sering dijumpai pada daerah yang tropis. Infeksi ini dapat

 bersifat akut dan subakut, dan khas dengan adanya inflammasi, rasa gatal,

dan ketidaknyamanan. Mikosis ini menyebabkan adanya pembengkakan,

 pengelupasan epitel superfisial, adanya penumpukan debris yang

 berbentuk hifa, disertai suppurasi, dan nyeri. 

Page 4: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 4/17

2.  Etiologi

Faktor predisposisi terjadinya otitis eksterna, dalam hal ini otomikosis,

meliputi ketiadaan serumen, kelembaban yang tinggi, peningkatan

temperature, dan trauma lokal, yang biasanya sering disebabkan oleh

kapas telinga (cotton buds) dan alat bantu dengar. Serumen sendiri

memiliki pH yang berkisar antara 4-5 yang berfungsi menekan

 pertumbuhan bakteri dan jamur. Olah raga air misalnya berenang dan

 berselancar sering dihubungkan dengan keadaan ini oleh karena paparan

ulang dengan air yang menyebabkan keluarnya serumen, dan keringnya

kanalis auditorius eksternus. Bisa juga disebabkan oleh adanya prosedur 

invasif pada telinga. Predisposisi yang lain meliputi riwayat menderita

eksema, rhinitis allergika, dan asthma.

Infeksi ini disebabkan oleh beberapa spesies dari jamur yang bersifat saprofit,

terutama Aspergillus niger. Agen penyebab lainnya meliputi A. flavus, A.

fumigatus, Allescheria boydii, Scopulariopsis, Penicillium, Rhizopus,

Absidia, dan Candida Spp. Sebagai tambahan, otomikosis dapat

merupakan infeksi sekunder dari predisposisi tertentu misalnya otitis

eksterna yang disebabkan bakteri yang diterapi dengan kortikosteroid dan

 berenang.

Banyak faktor yang menjadi penyebab perubahan jamur saprofit ini mejadi

 jamur yang patogenik, tetapi bagaimana mekanismenya sampai sekarang

 belum dimengerti. Beberapa dari faktor dibawah ini dianggap berperan

dalam terjadinya infeksi, seperti perubahan epitel, peningkatan kadar pH,

gangguan kualitatif dan kuantitatif dari serumen, faktor sistemik ( seperti

gangguan imun tubuh, kortikosteroid, antibiotik, sitostatik, neoplasia ),

faktor lingkungan ( panas, kelembaban ), riwayat otomikosis sebelumnya,

Otitis media sekretorik kronik, post mastoidektomi, atau penggunaan

substansi seperti antibiotika spectrum luas pada telinga.

Aspergillus niger dilaporkan sebagai penyebab paling terbanyak dari

otomikosis ini. Pada dua penelitian di Babol dan barat laut Iran, A.niger 

dilaporkan sebagai penyebab utama. Ozcan dkk, dan Hurst melaporkan

Page 5: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 5/17

A.niger , juga sebagai penyebab terbanyak otomikosis di Turki dan

Australia. Tetapi, Kaur, dkk, menemukan bahwa A.fumigatus sebagai

 penyebab terbanyak diikuti dengan A.niger. Spesies Aspergillus lainnya

yang dihubungkan dengan otomikosis adalah A.flavus. Penicillum juga

dilaporkan oleh Pavalenko. Jamur lainnya yang berhubungan dengan

terjadinya otomikosis adalah C.albicans dan C. parapsilosis. Pada

 penelitian yang dilakukan Ali Zarei di Pakistan Tahun 2006, dijumpai

A.niger sebagai penyebab utama diikuti dengan A.flavus.

Aspergillus niger, juga telah dilaporkan sebagai penyebab otomikosis pada

 pasien immunokompromis, yang tidak berespon terhadap berbagai

regimen terapi yang telah diberikan. (Aspergillus Otomikosis).

3.  Diagnosa

Diagnosa didasarkan pada :

  Anamnesis

Adanya keluhan rasa gatal, nyeri dalam telinga, adanya secret yang

keluar dari telinga. Yang juga penting adalah kecenderungan beraktifitas

yang berhubungan dengan air, misalnya berenang, menyelam, dan

sebagainya. 

  Pemeriksaan Klinis.

Dapat ditemukan gejala dan tanda, antara lain:

o  Gatal-gatal pada otomokosis

Hal ini disebabkan terjadinya eksfoliasi kulit oleh jamur yang tumbuh

sehingga terjadi pengelupasan kulit yang kemudian bercampur dengan

 jamur itu sendiri membentuk masa debris yang basah. Massa basah ini

selanjutnya mengiritasi kulit liang telinga yang sudah terkelupas tadi

sehingga timbul rasa gatal. Dengan digaruk akan memperberat rasa

gatal tersebut. Seperti disebutkan rasa gatal ini merupakan keluhan

yang paling sering dialami oleh pasien.

o  Sakit pada telinga

Page 6: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 6/17

Keluhan sakit pada dasarnya merupakan keluhan lanjutan setelah gatal

dan liang telinga dikorek-korek, sehingga membuat trauma dan

menimbulkan reaksi radang yang diikuti infeksi bakteri. Keluhan ini

merupakan keluhan kedua terbanyak.

o  Perasaan tidak enak 

Perasaan tak enak pada liang telinga ini dirasakan difusi sehingga

 penderita sendiri sukar untuk menerangkannya.

o  Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran biasanya ringan saja akibat adanya massa

seperti busa yang besar pada liang telinga yang terutama disebabkan

oleh jamur Aspergillus niger.

o  Telinga berair 

Cairan telinga dapat bervariasi mulai dari serous seropurulent sampai

 pada cairan berwarna krem dan kehitam-hitaman. 

o  Tinitus

Keluhan ini sering menetap dan sangat mengganggu penderita

sehingga sering menyebabkan penderita datang berobat tanpa disertai

gejala atau lainya yang berarti. Tinitus ini mungkin hanya disebabkan

oleh sumbatan debris dalam liang telinga yang menekan gendang

telinga. Keluhan ini akan hilang setelah debris ini diangkat.

Gambar 1 : Otomikosis. Tampak hifa dan spora dalam liang telinga 

Page 7: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 7/17

Pada pemeriksaan klinis umumnya tidak menunjukan kelainan yang

 berarti pada daun telinga, kecuali sedikit rasa nyeri saat daun telinga ditarik serta

ulserasi ringan dengan pembentukan krusta. . Pada liang telinga akan tampak 

 berwarna merah, ditutupi oleh skuama, dan kelainan ini ke bagian luar akan dapat

meluas sampai muara liang telinga dan daun telinga sebelah dalam. Pada liang

telinga dapat terjadi penyempitan dalam berbagai derajat. Penyempitan

disebabkan reaksi peradangan pada lapisan kulit liang telinga luar karena infeksi

 jamur. Didapati adanya akumulasi debris fibrin yang tebal, pertumbuhan hifa

 berfilamen yang berwana putih dan panjang dari permukaan kulit. Sedangkan

 pada membrana tympani dapat dijumpai kongesti dan peradangan pada gendang

telinga meskipun pada kebanyakan kasus tidak ditemukan kelainan Tempat yang

terinfeksi menjadi merah dan ditutupi skuama halus. Bila meluas sampai kedalam,

sampai ke membran timpani, maka akan dapat mengeluarkan cairan

serosanguinos.

Pada pemeriksaan telinga yang dicurigai otomikosis, didapati adanya

akumulasi debris fibrin yang tebal, pertumbuhan hifa berfilamen yang berwana

 putih dan panjang dari permukaan kulit, hilangnya pembengkakan signifikan pada

dinding kanalis, dan area melingkar dari jaringan granulasi diantara kanalis

eksterna atau pada membran timpani.

  Pemeriksaan Laboratorium 

o  Preparat langsung: 

o  Skuama dari kerokan kulit liang telinga diperiksa dengan KOH 10 %

akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan kadang-kadang dapat

ditemyukan spora-spora kecil dengan diameter 2-3u. 

o  Pembiakan:

o  Skuama dibiakkan pada media Agar Saboraud, dan dieramkan pada

suhu kamar. Koloni akan tumbuh dalam satu minggu berupa koloni

filament berwarna putih. Dengan mikroskop tampak hifa-hifa lebar 

dan pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan sterigma dan spora

 berjejer melekat pada permukaannya. 

Page 8: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 8/17

4. Differensial diagnosis

Otomikosis dapat didiagnosa banding dengan otitis eksterna yang

disebabkan oleh bakteri, kemudian dengan dermatitis pada liang telinga

yang sering memberikan gejala gejala yang sama.

5.  Penatalaksanaan 

Pengobatan ditujukan untuk menjaga agar liang telinga tetap kering,

 jangan lembab, dan disarankan untuk tidak mengorek-ngorek telinga

dengan barang-barang yang kotor seperti korek api, garukan telinga, atau

kapas. Kotoran-kotoran telinga harus sering dibersihkan.

Pengobatan yang dapat diberikan seperti :

  Larutan asam asetat 2-5 % dalam alkohol yang diteteskan kedalam

liang telinga biasanya dapat menyembuhkan.

  Tetes telinga siap beli seperti VoSol ( asam asetat nonakueus 2 %

), Cresylate ( m-kresil asetat ) dan Otic Domeboro ( asam asetat 2

% ) bermanfaat bagi banyak kasus.

  Larutan timol 2 % dalam spiritus dilutes ( alkohol 70 % ) atau

meneteskan larutan burrowi 5 % satu atau dua tetes dan selanjutnya

dibersihkan dengan desinfektan biasanya memberi hasil

 pengobatan yang memuaskan.

  Dapat juga diberikan Neosporin dan larutan gentian violet 1-2 %.

  Akhir-akhir ini yang sering dipakai adalah fungisida topikal

spesifik, seperti preparat yang mengandung nystatin ,

ketokonazole, klotrimazole, dan anti jamur yang diberikan secara

sistemik.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penggunaan anti jamur tidak 

secara komplit mengobati proses dari otomikosis ini, oleh karena agen-agen diatas

tidak menunjukkan keefektifan untuk mencegah otomikosis ini relaps kembali.

Hal ini menjadi penting untuk diingat bahwa, selain memberikan anti jamur 

topikal, juga harus dipahami fisiologi dari kanalis auditorius eksternus itu sendiri,

Page 9: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 9/17

yakni dengan tidak melakukan manuver-manuver pada daerah tersebut,

mengurangi paparan dengan air agar tidak menambah kelembaban, mendapatkan

terapi yang adekuat ketika menderita otitis media, juga menghindari situasi

apapun yang dapat merubah homeostasis lokal. Kesemuanya apabila dijalankan

dengan baik, maka akan membawa kepada resolusi komplit dari penyakit ini.

6.  Komplikasi

Komplikasi dari otomikosis yang pernah dilaporkan adalah perforasi dari

membran timpani dan otitis media serosa, tetapi hal tersebut sangat jarang

terjadi, dan cenderung sembuh dengan pengobatan. Patofisiologi dari

 perforasi membran timpani mungkin berhubungan dengan nekrosis

avaskular dari membran timpani sebagai akibat dari trombosis pada

 pembuluh darah. Angka insiden terjadinya perforasi membran yang

dilaporkan dari berbagai penelitian berkisar antara 12-16 % dari seluruh

kasus otomikosis. Tidak terdapat gejala dini untuk memprediksi terjadinya

 perforasi tersebut, keterlibatan membran timpani sepertinya merupakan

konsekuensi inokulasi jamur pada aspek medial dari telinga luar ataupun

merupakan ekstensi langsung infeksi tersebut dari kulit sekitarnya. 

7.  Prognosis

Umumnya baik bila diobati dengan pengobatan yang adekuat. Pada saat

terapi dengan anti jamur dimulai, maka akan dimulai suatu proses resolusi

( penyembuhan ) yang baik secara imunologi. Bagaimanapun juga, resiko

kekambuhan sangat tinggi, jika faktor yang menyebabkan infeksi

sebenarnya tidak dikoreksi, dan fisiologi lingkungan normal dari kanalis

auditorius eksternus masih terganggu. 

Page 10: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 10/17

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG 2013

A.  IDENTITAS

1.   Nama : Ny. S

2.  Umur : 28 tahun

3.  Jenis Kelamin : Perempuan

4.  Agama : Islam

5.  Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

6.  Pendidikan : SMA

7.  Alamat : Jl. Sleman

B.  ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis

1.  Keluhan Utama :

Sakit di telinga kanan

2.  Riwayat Penyakit Sekarang :

  Pasien datang ke Poli THT RS.MRM dengan keluhan telinga kanannya

sakit sejak 2 minggu yang lalu, sakit ini dirasakan didalam telinga,

timbulnya secara hilang timbul, tiba-tiba tanpa ada faktor pencetus dan

hal ini membuat aktivitas pasien terganggu sehari-hari,

  Keluhan ini disertai cairan yang keluar dari telinga kanan, cairan yang

keluar dirasakan sedikit berwarna bening, tidak berbau busuk, tidak 

 bercampur darah dan keluar secara hilang timbul. Telinga kanan pasien

 pun terasa penuh dan tidak enak. Pasien sudah berobat ke dokter umum

dan diberikan obat nyeri dan obat antibiotik namun tidak membaik. 

  Satu minggu kemudian, pasien mulai merasa gatal-gatal pada telinga

kanan, gatal ini hilang timbul, gatal ini semakin hari semakin bertambah

dan tidak dipengaruhi oleh cuaca, waktu maupun keadaan lingkungan

Page 11: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 11/17

sehingga pasien membersihkan telinganya dengan cotton buds. Pasien

 pun mengeluhkan adanya penurunan pendengaran pada telinga kanan

yang dirasakan secara terus menerus dan tidak membaik atau memburuk 

dengan aktivitas apapun sehingga hal ini seringkali membuat pasien

lemas. Namun pasien menyangkal adanya suara berdenging pada telinga

kanan.

  Pasien menyangkal adanya riwayat batuk pilek, demam tidak ada, pasien

memiliki riwayat mengorek-ngorek telinga, riwayat keluar cairan dari

telinga kanan sebelumnya tidak ada, Pasien menyangkal adanya keluhan

 pada telinga kiri, sakit kepala, rasa pusing yang berputar, gangguan

 penglihatan olahraga berenang dan riwayat trauma pada kedua

telinganya. Pasien juga menyangkal adanya keluhan pada wajah, mulut,

hidung dan tenggorokannya.

  Pasien mengaku sebelumnya tidak kemasukan air maupun benda asing

lainnya ke dalam telinganya. Tidak ada riwayat berenang sebelumnya.

Pasien mengatakan sering mengorek-ngorek telinga dengan cotton buds,

tidak menggunakan penutup telinga saat mandi.

3.  Riwayat Penyakit Dahulu

  Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.

  Pasien menyangkal menderita penyakit darah tinggi, kencing manis,

 jantung, asma, sesak nafas.

  Pasien menyangkal mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka lama.

  Riwayat trauma kepala/ tertampar disangkal,

  Riwayat bersin-bersin pagi hari disangkal, bersin saat terkena debu

disangkal, gatal di mata dan hidung disangkal, riwayat alergi

dikeluarga disangkal

4.  Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat atau keluhan yang

sama dengan pasien

Page 12: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 12/17

5.  Riwayat Sosial dan Ekonomi

Pasien menyangkal adanya pemakaian rokok, alkohol serta obat-obatan

terlarang maupun memakai obat-obatan dalam jangka panjang

C.  PEMERIKSAAN FISIK 

a.  Status Present

Keadaan Umum : baik 

Kesadaran : composmentis

Vital Sign

Tensi : 120/80 mmHg

 Nadi : 89 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 36,8 0C

 b.  Status Internus

  Kepala : Normocephal

  Mata

o  Konjungtiva : Anemis -/-

o  Sklera : Ikterik -/-

o  Pupil : Bulat, Isokor, Reflek cahaya +/+

  Leher : pembesaran kelenjar limfe (-)

  Thorax : tidak dilakukan pemeriksaan

  Abdomen : tidak dilakukan pemeriksaan

  Ekstremitas

o  Edema : ekstrimitas atas kanan dan kiri (-/-)

o  Sianosis : ekstrimitas bawah kanan

dan kiri (-/-)

   Neurologis

o  Refleks fisiologis : tidak dilakukan pemeriksaan

o  Refleks patologis : tidak dilakukan pemeriksaan

  Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

Page 13: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 13/17

c.  Status lokalis

(TELINGA)

BAGIAN KELAINAN KANAN KIRI

Preaurikuler Radang

Tumor 

 Nyeri tekan tragus

-

-

-

-

-

-

Aurikuler Radang

Tumor 

-

-

-

-

Retroaurikuler Edema

 Nyeri tekan

Hiperemis

Sikatriks

Fistula

Fluktuasi

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

CAE Kulit

Sekret

Serumen

Edema

Jaringan granulasi

Massa

Hiperemis

+ (berwarna bening)

-

-

-

+ (berwarna putih dan hitam

seperti kertas basah berbintik-

 bintik menyebar di hampir 

seluruh liang telinga)

Tidak ada kelainan

-

-

-

-

Membran Timpani Warna

Intak 

Refleks Cahaya

Gambar 

Sulit dinilai (tertutup massa

 putih dan hitam yang

menyebar di liang telinga)

Putih Perak 

+

+

Cavum Timpani Sulit dinilai Tidak dapat dinilai

Page 14: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 14/17

 

HIDUNG)

(CAVUM ORIS DAN ORO FARING)

Bagian Keterangan

Mukosa Tenang

Lidah Tidak ada deviasi

Gigi Geligi Lengkap

Uvula Tidak ada deviasi.

Pilar Tenang +/+, simetris

TES PENDENGARAN Kanan Kiri

Tes Rinne - +Tes Webber Lateralisasi ke telinga kanan

Tes Swabach memanjang Sama dengan pemeriksa

Pemeriksaan Kanan Kiri

Keadaan Luar Bentuk dan Ukuran Normal NormalRhinoskopi

Anterior 

Mukosa

Sekret

Krusta

Konka Inferior 

Septum deviasi

Polip/tumor 

Pasase udara

Tenang tenang

-

-

Eutrofi

-

-

eutrofi

Tidak ada septum deviasi

-

+ baik 

-

+ baik 

Rhinoskopi Posterior Tidak dilakukan

Page 15: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 15/17

Halitosis (-)

Tonsil

-  Mukosa

-  Besar 

-  Kripta

-  Detritus

-  Perlengketan

Tenang

T1-T1

+/+ tidak melebar.

-/-

-/-

Faring

-  Mukosa

-  Granula

-  Post nasal drip

Tenang

(-)

(-)

Laring

1.  Epiglotis

2.  Kartilago arytenoid

3.  Kartilago aryepiglotika

4.  Plika vestibularis

5.  Plika vokalis

6.  Rima glotis

7.  Trakea

Dbn

Dbn

Dbn

Dbn

Dbn

Dbn

Dbn

D.  PEMERIKSAAN PENUNJANG

Belum dilakukan

E.  RESUME

  Pasien perempuan usia 30 tahun dengan keluhan telinga kanannya sakit

sejak 2 minggu yang lalu, sakit ini dirasakan didalam telinga, timbulnya

secara hilang timbul, tiba-tiba tanpa ada faktor pencetus dan hal ini

membuat aktivitas pasien terganggu sehari-hari. Terdapat cairan yang keluar 

dari telinga kanan, cairan yang keluar dirasakan sedikit berwarna bening,

Page 16: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 16/17

tidak berbau busuk, tidak bercampur darah dan keluar secara hilang timbul.

Telinga kanan pasien pun terasa penuh dan tidak enak.

  Pasien sudah berobat ke dokter umum dan diberikan obat nyeri dan obat

antibiotik namun tidak membaik. Satu minggu kemudian, pasien mulai

merasa gatal-gatal pada telinga kanan, gatal ini hilang timbul, gatal ini

semakin hari semakin bertambah dan tidak dipengaruhi oleh cuaca, waktu

maupun keadaan lingkungan sehingga pasien membersihkan telinganya

dengan cotton buds. Pasien pun mengeluhkan adanya penurunan

 pendengaran pada telinga kanan yang dirasakan secara terus menerus dan

tidak membaik atau memburuk dengan aktivitas apapun sehingga hal ini

seringkali membuat pasien lemas.

  Dari pemeriksaan status lokalis CAE telinga kanan didapatkan sekret

+(bening), hiperemis dan terdapat massa berwarna putih dan hitam seperti

kertas basah berbintik-bintik yang menyebar. Pada pemeriksaan tes

 pendengaran dengan garputala didapatkan test rinne telinga kanan (-),

Webber lateralisasi ke telinga kanan, Swabach telinga kanan memanjang,

kesan gangguan pendengaran tuli konduktif.

F.  DIAGNOSA BANDING

Otitis eksterna e.c bakteri

Dermatitis kontak 

G.  DIAGNOSA

Otomikosis AD

H.  TERAPI

 Dilakukan pembersihan sekret dengan menggunakan Ear Toilet

 Larutan Asam asetat 2 % dalam alkohol

 Antibiotik topikal : Nistatin krim 1 % 2 x 1 tetes perhari

  Gentamicin krim 0,1% 4 x 1 tetes perhari

Page 17: Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosis

7/22/2019 Tht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomikosisTht otomiko…

http://slidepdf.com/reader/full/tht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht-otomikosistht 17/17

I.  EDUKASI

o  menggunakan obat secara teratur dan sesuai anjuran

o   jangan mengorek-ngorek telinga, jangan kemasukan air, menggunakan

tutup lubang telinga saat mandi.

o  Jika ada keluhan batuk dan pilek segera berobat ke dokter 

o  Kontrol kembali ke poli THT jika keluhan bertambah berat atau obat

habis.

J.  PROGNOSA

Qua ad vitam : Dubia ad bonam

Qua ad fungsionam : Dubia ad bonam