Thevenin Norton Teknik Konversi Energi - Polban

8
Modul III Teorema Thevenin & Norton 1.Tujuan Percobaan Setelah melaksanakan praktikum mi diharapkan mahasiswa: Memahami teoremaThevenin & teorema Norton. Mengetahum cara memperoteh rangkaIan pengganti Thevenin & rangkaian pengganti Norton dan suatu rangkaian tinier. Mengetahul keterkaitan antara rangkaian pengganti Thevenin & rangkaian penggaflti Norton. 2. Teori Pendahuluan Teorema Thevenin menyatakari bahwa setiap rangkaian linier kutub dua dpat dinyatakani sebagal suatu rangkaian setara berupa sebuah sumber tegangan dengan impedansi serinya, yang disebut rangkaian set ara Thevenin. Teorema Norton menyatakan bahwa setiap rangkaian tinier kutub dua dapat dinyatakan sebagai suatu rangkaian setara berupa sebuah sumber arus dengan impedansi paraletnya, yang disebut rangkaian setara Norton. VTH adalah tegangan rangkaian terbuka (open circuit) pada kutub keluaran rangkaian. IN adatah arus hubung singkat (short circuit) yang mengatir diantara kutub keluaran rangkaian tersebut.

Transcript of Thevenin Norton Teknik Konversi Energi - Polban

Page 1: Thevenin Norton Teknik Konversi Energi - Polban

Modul IIITeorema Thevenin & Norton

1.Tujuan Percobaan Setelah melaksanakan praktikum mi diharapkan mahasiswa:

Memahami teoremaThevenin & teorema Norton. Mengetahum cara memperoteh rangkaIan pengganti Thevenin & rangkaian pengganti

Norton dan suatu rangkaian tinier. Mengetahul keterkaitan antara rangkaian pengganti Thevenin & rangkaian penggaflti

Norton.

2. Teori Pendahuluan Teorema Thevenin menyatakari bahwa setiap rangkaian linier kutub dua dpat dinyatakani sebagal suatu rangkaian setara berupa sebuah sumber tegangan dengan impedansi serinya, yang disebut rangkaian set ara Thevenin. Teorema Norton menyatakan bahwa setiap rangkaian tinier kutub dua dapat dinyatakan sebagai suatu rangkaian setara berupa sebuah sumber arus dengan impedansi paraletnya, yang disebut rangkaian setara Norton.

VTH adalah tegangan rangkaian terbuka (open circuit) pada kutub keluaran rangkaian. IN adatah arus hubung singkat (short circuit) yang mengatir diantara kutub keluaran

rangkaian tersebut. Z adalah impedansi masukan rangkaian (Z VTH I IN).

Apabila pada kutub keluaran gambar 2.1(b) dihubungkan dengan beban Z10 , maka berdasarkan pninsip pembagian tegangan akan diperoleh tegangan V VTH .Zd /( Zoa,j ÷Z) ApabHa pada kutub keluaran gambar 2.1(c) dihubungkan dengan beban Z{0 , maka berdasarkan pninsip pembagian arus akan diperoteh arus = l .Z I( Zj0d +Z)

3. Poralatan Praktikum dc power supply 1 resistor-resistor 10

Page 2: Thevenin Norton Teknik Konversi Energi - Polban

multimeter 1 kabel-kabel

4. Proseclur praktikum.dan Laporan 1. Buat rangkaian gambar 5.1 dengan menggunakan resistor-resistor yang telah disediakan.. 2. Ukur tegangan rangkaian terbuka pada kutub keluaran dengan mempergunakan voltmeter (tanyakan pada instruktur anda cara pemasangannya), catat hasilnya pada tabel 5.1. 3. Ukur arus hubung singkat pada kutub keluaran dengan mempergunakan amperemeter (tanyakan pada instruktur anda cara pemasangannya), catat hasilnya pada tabel 5.1. 4. Hubungkan kutub keluaran rangkaian gambar 5.1 tersebut dengan beban berupa resistor, ukur tegangan yang melintasi beban resistor tersebut (gunakan voltmeter). Ukur resistansi beban resistor tersebut (gunakan ohmmeter). 5. Ulangi prosedur (4) dengan beban resistor lainnya. 6. Ulangi prosedur (4) & (5), tetapi yang diukur adalah arus yang melintasi beban resistor tersebut (gunakan amperemeter). 7. Ulangi prosedur (1) sld (6) untuk gambar 5.2. 8. Tentukan rangkaian setara Thevenin berdasarkan hasil percobaan. Gambarkan rangkaiannya. 9. Bandingkan hasil pengukuran tegangan pada beban dan hasil analisis tegangan pada beban berdasarkan rangkaian setara Thevenin. 10. Tentukan rangkaian setara Norton berdasarkan hash percobaan. Gambarkan rangkaiannya. 11. Bandingkan hasil pengukuran arus pada beban dan hasil analisis arus pada beban berdasarkan rangkaian setara Norton. 12. Lengkapi tabel 5.1. 13. Berikan kesimpulan.

Komentar : Setelah melakukan percobaan Thevenin dan Norton didapat data:

Page 3: Thevenin Norton Teknik Konversi Energi - Polban

a. Percobaan Thevenin

Nilai VLoad ukur tidak sama dengan VLoad hasil perhitungan. Meskipun diberi beban resistor tambahan yang berbeda-beda ditiap percobaan nilainya sama, baik gambar 5.1 maupun gambar 5.2 .Namun pada data pengukuran ILoad yang nilai ILoad yang seharusnya memiliki nilai yang sama ,ketika dilakukan perhitungan nilainya berbeda- beda hal tersebut terjadi karena arus sumber yang digunakan mempengaruhi perhitungan.

b. Percobaan Norton

Nilai ILoad ukur bebeda dengan ILoad perhitungan memiliki perbedaan yang cukup jauh niliai ILoad berbeda-beda untuk setiap beban tambahan.Hal tersebut dipengaruhi oleh sumber arus.Nilai VLoad ukur tidak sama dengan VLoad hasil perhitungan. Meskipun diberi beban resistor tambahan yang berbeda-beda ditiap percobaan nilainya sama, baik gambar 5.1 maupun gambar 5.2 .

Analisis data

Tevenin 5.1

V Load = 6.64 . 100,9 0,0216+100,9 = 669,976 100,92

Page 4: Thevenin Norton Teknik Konversi Energi - Polban

= 6,638x10-3V I Load = 307,8 . 0,0216 0,0216+100,9 = 6,64 100,92 = 0,066x10-3A

V Load = 6.64 . 5 0,0216+5 = 33,2 5,0216 = 6,6x10-3VI Load = 307,8 . 0,0216 0,0216+5 = 6,64 5,0216 = 1,322x10-3 AV Load = 6.64 . 20,4 0,0216+20,4 = 135,456 20,42 = 6,6x10-3VI Load = 307,8 . 20,4 0,0216+20,4 = 6,64 20,42 = 0,325x10-3A

Tevenin 5.2

V Load = 5,12 . 1000 0,0244+1000 = 5,120 1,000024 = 5,12x10-3V

I Load = 209,8 . 0,0244 0,0244+1000 = 5,11912 1,000024 = 5,11x10-6A

V Load = 5,12 . 100,9 0,0244+100,9

= 5,120 100,9244 = 5,12x10-3V

I Load = 209,8 . 0,0244 0,0244+100,9 = 5,11912 100,9244 = 5,07x10-5A

V Load = 5,12 . 10070 0,0244+10070 = 5,120 10070,0244 = 5,12x10-3V

I Load = 209,8 . 0,0244 0,0244+10070 = 5,11912 10070,0244 = 5,08x10-8A

Norton 5.1

V Load = 6,36 . 20 0,0127+20 = 5,120 20, 0127 = 6,3 x10-3V

I Load = 500 . 0,0127 0,0127+20 = 6,35 20,0217 = 0,317x10-3A

V Load = 6,36 . 99,2 0,0127+99,2 = 5,120 99,212 = 6,359 x10-3V

I Load = 500 . 0,0127

Page 5: Thevenin Norton Teknik Konversi Energi - Polban

0,0127+99,2 = 6,35 99,212 = 0,064x10-3A

V Load = 6,36 . 1000 0,0127+1000 = 6360 1000,0127 = 6,359 x10-3V

I Load = 500 . 0,0127 0,0127+1000 = 6,35 1000,0127 = 6,34x10-6A

Norton 5.2

V Load = 2,08 . 1000 0,057+1000 = 2080 1000,057 = 2,079 x10-3V

I Load = 36,35 . 0,057 0,057+1000 = 2,07195 1000,057 = 2,071x10-6A

V Load = 2,08 . 270 0,057+270 = 561,6

270,057 = 2,079 x10-3V

I Load = 36,35 . 0,057 0,057+270 = 2,07195 270,057 = 7,67x10-6A

V Load = 2,08 . 330 0,057+330 = 686,4 ` 330,057 = 2,079 x10-3V

I Load = 36,35 . 0,057 0,057+330 = 2,07195 330,057 = 6,277 x10-6A

LAPORAN PRAKTIKUM

Page 6: Thevenin Norton Teknik Konversi Energi - Polban

RANGKAIAN LISTRIK

Teorema Thevenin dan Norton

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Rangkaian Listrik

DI SUSUN OLEH:

Aldino Muhamadwijaya

( 091711003)

Kelas 1-A

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK ENERGI

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2009