The New Austria Tunneling Method

6
THE NEW AUSTRIA TUNNELING METHOD The new austria tunneling method (NATM) adalah suatu metode dengan cara pendekatan atau filsafat yang mengintegrasikan prinsip-prinsip perilaku massa batu dan pemantauan perilaku penggalian bawah tanah selama konstruksi. Metode ini menggunakan kombinasi banyak cara untuk melakukan pemantauan terhadap gerakan dari batuan, terowongan, dan lain-lain pada saat penggalian maupun tidak. Pada dasarnya metode ini digunakan untuk mendapatkan kondisi stabil dan ekonomis. NATM ini dikembangkan pada tahun1957 sampai 1965 di Austria. Di tahun 1962 ada sebuah nama untuk NATM yaitu unsalzburg, yang digunakan agar dapat membedakan antara NATM dengan Austria Tunneling method yang masih tradisional atau lama oleh Szechy. Kontributor utama dalam pengembangan NATM adalah Ladislaus Von Rabcewicz, Leopold Muller dan Franz Pacher. Pada dasarnya NATM adalah pendekatan empiris ilmiah, yang berkembang dari pengalaman Rabcewicz (1964). Dalam teorinya Rabcewicz (1964) mengemukakan mengenai NATM berhubungan dengan stres dan deformasi di sekitar terowongan (lebih baik knov.'n sebagai konsep tanah-reaksi kurva). Sedangkan menurut Fenner dan Kastner NATM adalah suatu metode yang digunakan dalam membuat instrumentasi canggih, pemantauan, dan menafsirkan pengukuran ini secara ilmiah. Dalam menciptakan suatu ruang bawah tanah, merupakan salah satu ukuran paling utama untuk mengembangkan kapasitas

description

teknologi terowongan

Transcript of The New Austria Tunneling Method

Page 1: The New Austria Tunneling Method

THE NEW AUSTRIA TUNNELING METHOD

The new austria tunneling method (NATM) adalah suatu metode dengan

cara pendekatan atau filsafat yang mengintegrasikan prinsip-prinsip perilaku

massa batu dan pemantauan perilaku penggalian bawah tanah selama

konstruksi. Metode ini menggunakan kombinasi banyak cara untuk melakukan

pemantauan terhadap gerakan dari batuan, terowongan, dan lain-lain pada saat

penggalian maupun tidak. Pada dasarnya metode ini digunakan untuk

mendapatkan kondisi stabil dan ekonomis.

NATM ini dikembangkan pada tahun1957 sampai 1965 di Austria. Di

tahun 1962 ada sebuah nama untuk NATM yaitu unsalzburg, yang digunakan

agar dapat membedakan antara NATM dengan Austria Tunneling method yang

masih tradisional atau lama oleh Szechy. Kontributor utama dalam

pengembangan NATM adalah Ladislaus Von Rabcewicz, Leopold Muller dan

Franz Pacher. Pada dasarnya NATM adalah pendekatan empiris ilmiah, yang

berkembang dari pengalaman Rabcewicz (1964). Dalam teorinya Rabcewicz

(1964) mengemukakan mengenai NATM berhubungan dengan stres dan

deformasi di sekitar terowongan (lebih baik knov.'n sebagai konsep tanah-reaksi

kurva). Sedangkan menurut Fenner dan Kastner NATM adalah suatu metode

yang digunakan dalam membuat instrumentasi canggih, pemantauan, dan

menafsirkan pengukuran ini secara ilmiah.

Dalam menciptakan suatu ruang bawah tanah, merupakan salah satu

ukuran paling utama untuk mengembangkan kapasitas yang memuat

perlindungan maksimum menyangkut dinding untuk menyediakan stabilitas

menyangkut ruang yang digali itu. prinsip atau Filosofi ini adalah inti dari New

Metoda Pembangunan Terowong Dari Austria ( NATM). Dalam rangka membuat

filosofi ini ke dalam pemakaian praktek, semua tersedia yang memungkinkan

untuk digunakan ( Sauer, 1990), terutama di dalam landasan yang kuat, untuk

membuat penakanan di dalam batu yang baik serta seimbang dapat ditinjau

kembali di sekitar area yang digali seperti diuraikan oleh Müller dan Fecher

( 1978) ( Sauer dan Gold 1989). Praktek ini tersiratkan dengan kemampuan

aplikasi NATM yang bisa menyediakan fleksibilitas terhadap penggalian struktur

Page 2: The New Austria Tunneling Method

bawah tanah yang efektif (Sauer, 1990), terutama untuk struktur bawah tanah

dengan potongan melintang berbeda atau struktur yang digali oleh bor untuk

diledakkan. Di Cina, bor dan peledakan memiliki suatu peran dominan di

konstruksi terowongan. Kemampuan aplikasi NATM member prinsip pemboran

dan peledakan memberikan suatu kesempatan baik menjadi berharga dan

konstruksi memeriksa prosedur efektif. Sebagai negara sedang berkembang,

dengan tingkat tarif yang tinggi dan terus meningkat yang ekonomis, situasi ini

akan cukup untuk suatu periode lama dalam kaitan dengan tenaga kerja yang

sangat besar tetapi juga kondisi-kondisi berhubungan geologi berbeda di Negeri

China. Umumnya konstruksi terowongan yang diterima itu tergantung pada

kooperasi efektif antar pekerjaan dilibatkan. Pemakaian NATM merupakan

prinsip efektif yang mungkin menyediakan basis yang umum, pada pekerja yang

dilibatkan bekerja sama secara efektif di dalam konstruksi terowongan.

Konsep NATM telah secara luas diterima dalam bidang struktur bawah

tanah dan terowongan yang didesain dan konstruksi di Negeri China sejak 1980.

Dengan cara yang sama di dunia, ada beberapa penjelasan dan definisi di dalam

pasar konstruksi dan akademi. Dalam Praktek, ada pada umumnya suatu gap

besar antar pekerja dilibatkan dalam pemahaman arti dari NATM. Dalam

kontribusi ini, konsep NATM di Negeri China adalah pertama ditinjau. Pengaruh

menyangkut konsep NATM pada analisa kuantitaif pada desain terowongan dan

konstruksi dengan singkat diuraikan dalam kaitan dengan FEM. yang didasarkan

pada Situasi praktis di Negeri China, diskusi memusat pada kerugian NATM

aplikasi. Yang menjadi penyebab utama adalah dalam kaitan dengan maksud/arti

berbeda dalam prakteknya. Usul diusulkan kepada pendidik yang sedang

menghamburkan konsep NATM.

Dalam industri pertambangan konsep ini tentu sangat berguna khususnya

pada tambang bawah tanah (underground mining). Karena pada konsep ini

sudah dijelaskan metode-metode tentang bagaimana hubungan antara kekuatan

batuan pendukung terhadap terowongan yang akan dibuat sehingga terowongan

pada tambang bawah tanah nantinya akan lebih kuat untuk menopang tanah

diatas selama umur tambang tersebut. Selain itu konsep ini juga men jelaskan

hubungan antara pembuatan terowongan dengan tata cara peledakan bawah

tanah, sehingga ledakan yang ada efektif dan tidak merusak dan dapat

merugikan.

Page 3: The New Austria Tunneling Method

Dan menurut Profesor Milner itu sendiri NATM sebagai sebuah konsep

untuk mengamati prinsip-prinsip tertentu. Meskipun dia telah terdaftar lebih

kurang dari 22 prinsip (muller, 1978), ada tujuh fitur yang paling penting yang

didasarkan NATM yaitu sebagai berikut :

Mobilisasi kekuatan massa batuan.

Metode ini bergantung pada kekuatan inheren massa batuan sekitarnya

yang dilestarikan sebagai komponen utama dari terowongan dukungan.

Dukungan primer diarahkan untuk mengaktifkan batu dalam mendukung

dirinya sendiri. Dukungan tersebut harus memiliki karakteristik beban-

deformasi yang cocok dan ditempatkan pada waktu yang betul.

Penggunaan Shotcrete sebagai protection.

Untuk menahan atau menopang beban yang mempunyai kapasitas

massa yang besar dan mengurangi deformasi batuan, digunakan system

shotcrete. Selain dengan menggunakan system shotcrete, kadang-

kadang kombinasi dengan sistem rockbolting.

Penggunaan alat ukur.

NATM memerlukan instalasi yang canggih pada saat pemasangan

shotcrete untuk memantau deformasi penggalian dan membangun-up

beban. Dalam hal ini, diperlukan informasi tentang stabilitas terowongan

agar memungkinkan melakukan optimalisasi pembentukan beban.

Penggunaan penyanggaan yang fleksibel.

NATM ini ditandai dengan adanya fleksibilitas dan adaptasi yang

mengarah pada terowongan. Penyanggaan aktif bukan pasif dianjurkan

untuk penguatan terhadap terowongan seperti beton yang tebal dengan

kombinasi rockbolts, wire mesh dan baja iga.

Menutup terowongan..

Menutup terowongan ini penting dalam mengatasi perilaku tanah ketika

terowongan itu masih digunakan, dan untuk terowongan yang tidak

digunakan lagi..

Menyangkut kontrak yang didasarkan pada kondisi massa batuan.

Prinsip utama NATM, hanya akan berhasil jika kontrak perjanjian khusus

telah dibuat. Karena konsep NATM didasarkan pada pemantauan

pengukuran, perubahan dalam dukungan dan metode konstruksi.

Page 4: The New Austria Tunneling Method

Namun, ini hanya mungkin jika sistem kontrak adalah sedemikian rupa

sehingga perubahan selama konstruksi diperbolehkan.

rusak dan dapat merugikan.

Penentuan penyanggaan dari kalsifikasi massa batuan.

Klasifikasi massa batuan sangat berguna untuk menentukan apakah

terowongan yang direncanakan diperlukan sistem penyangga sementara

atau tidak. Lauffer (1958) mengusulkan bahwa stand-up time untuk

batuan tanpa penyangga sementara (shotcrete) tertanggung pada jenis

batuan yang digali. Arti penting dari konsep stand-up time adalah waktu

yang dibutuhkan batuan untuk menahan beban sampai saat batuan akan

mengalami keruntuhan.

Metode ini telah banyak digunakan oleh beberap Negara diantaranya di

Austria, Jerman, Perancis dan Swiss. Tetapi dibeberapa Negara metode ini telah

tersebar seperti Jepang, Australia, Brazil, dan Amerika Utara.