TGS Fisika Listrik Gin Gin I.G 1106047

11
TUGAS MAKALAH ENERGI TERBARUKAN “Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Fisika Listrik” Oleh : Gin Gin Ichwaniadi Ginanjar 1106047

description

tugas

Transcript of TGS Fisika Listrik Gin Gin I.G 1106047

Page 1: TGS Fisika Listrik Gin Gin I.G 1106047

TUGAS MAKALAH

ENERGI TERBARUKAN

“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Fisika Listrik”

Oleh :

Gin Gin Ichwaniadi Ginanjar1106047

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKASEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

2015

Page 2: TGS Fisika Listrik Gin Gin I.G 1106047

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu permasalahan yang terjadi di perkotaan dan biasa diperbincangkan di

Indonesia maupun negara luar yaitu masalah sampah kota. Biasanya sampah menumpuk

di berbagai tempat penampungan sampah yang ada di kota-kota. Apabila penumpukan

sampah itu tidak ditangani dengan baik dan benar akan menyebabkan bau busuk dan

pencemaran lingkungan.

Di dalam buku statistik persampahan Indonesia tahun 2008 disebutkan bahwa

estimasi total timbulan sampah di Indonesia mencapai 38,5 juta ton per tahun (KLNH,

2008). Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah sampah yang ada di Indonesia sangat

besar. Apabila sampah itu tidak dikelola dengan baik dan benar bisa menyebabkan

berbagai masalah diantaranya banjir, longsor, bau busuk, pencemaran lingkungan dan

sumber berbagai penyakit.

Menurut Indrawan bahwa di Indonesia biasanya mengolah sampah dengan cara

membawanya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan hanya sedikit yang didaur ulang.

Cara pengolahan seperti itu dinilai kurang efektif untuk wilayah yang memiliki lahan

terbatas sehingga TPA biasanya berada di wilayah yang lahannya cukup luas. Sebenarnya

sampah yang menumpuk di TPA juga bisa diolah lagi menjadi sesuatu yang bernilai bagi

masyarakat. Indrawan juga menjelaskan bahwa sampah berpotensi besar untuk

dimanfaatkan menjadi sumber daya dan memiliki harga jual dalam aspek ekonomi .

Sampah merupakan salah satu yang bisa dijadikan sebagai sumber energi terbarukan.

Semakin berkembangnya teknologi di masa sekarang, pengolahan sampah bisa dijadikan

sumber energi alternatif (Haq, 2012). TPA juga bisa menjadi sumber energi yang

bermanfaat bagi masyarakat apabila dikelola dengan baik. Biasanya sampah kota yang

ada di TPA diproses menjadi biogas dan dikonversikan menjadi energi listrik. Energi

listrik yang dihasilkan itu memiliki harga jual dan bisa disalurkan ke masyarakat luas.

Page 3: TGS Fisika Listrik Gin Gin I.G 1106047

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1) bagaimana sampah kota di TPA bisa dimanfaatkan menjadi energi listrik ?

2) seberapa besar potensi harga jual energi listrik tersebut ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan sampah kota di TPA menjadi

listrik. Kemudian, bertujuan untuk mengetahui pula seberapa besar potensi harga jual listrik

yang dihasilkan. Listrik yang dihasilkan dari TPA merupakan salah satu bentuk dari energi

terbarukan yang memanfaatkan sampah kota sebagai sumber energi.

1.4 Landasan Teori

Di dalam penelitian ini teori yang menjelaskan tentang sampah diambil dari beberapa

sumber yaitu Leuhery (2011) dan Nizar (2011). Penjelasan tentang landfill menggunakan

teori yang dikemukakan oleh Haq (2012), Wardani (2011), dan Juliansah (2010). Kemudian,

penjelasan tentang energi terbarukan diambil dari teori yang dijelaskan oleh Jumina dan

Wijaya (2012) serta website Indoenergi.com (2014).

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan atau studi literatur berupa buku bacaan,

jurnal dan website yang di dalamnya terdapat penjelasan tentang sampah, landfill dan listrik

sebagai energi terbarukan. Menurut Nazir, studi literatur tidak hanya mencari data sekunder

yang terkait dengan penelitian, melainkan diperlukan juga untuk mengukur sejauh mana

perkembangan ilmu yang berhubungan dengan penelitian itu. Studi literatur pun bisa

digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesimpulan yang didapat dan degenaralisasi yang

sudah dahulu diteliti sehingga situasi yang diperlukan bisa didapat (Nazir, 2011).

Page 4: TGS Fisika Listrik Gin Gin I.G 1106047

BAB II

PEMANFAATAN SAMPAH KOTA DI TPA MENJADI LISTRIK

SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN

2.1 Pengertian Sampah

Sampah merupakan suatu istilah yang tidak asing di kalangan masyarakat. Sampah juga

tidak bisa jauh dari aktivitas masyarakat yang akan menghasilkan sampah. Menurut Nizar,

sampah yaitu suatu limbah yang dihasilkan dari sisa aktivitas manusia baik berupa zat

organik maupun anorganik (Nizar, 2011). Sedangkan, Leuhery menjelaskan bahwa sampah

merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan manusia baik di rumah, tempat kerja, pasar,

atau tempat umum (Leuhery, 2011). Di dalam UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah definisi sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang

berbentuk padat. Sedangkan, sumber sampah adalah sumber timbulan sampah. Semakin

banyak jumlah penduduk dan konsumsi masyarakat maka akan semakin banyak jumlah

sampah yang dihasilkan. Dwiyatmo menyatakan bahwa manusia memiliki pengaruh besar

dalam hal bersih atau kotornya suatu lingkungan di sekitarnya (Dwiyatmo, 2007). Dari

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampah merupakan suatu limbah yang dihasilkan

dari sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam baik berupa zat organik ataupun

anorganik.

2.2 Pemanfaatan Teknologi Sanitary Landfill di TPA

Landfill merupakan metode yang diterapkan pada pengelolaan sampah yang

menggunakan tempat pemrosesan akhir untuk menempatkan semua jenis sampah. Ada 3

jenis metode yang dijelaskan yaitu open dumping, controlled landfill dan sanitary landfill

(Haq, 2012). Landfill juga didefinisikan sebagai tempat untuk membuang sampah pada

permukaan tanah. Apabila sampah yang menumpuk menjadi beberapa lapis dengan

memperhatikan sanitasi lingkungan maka disebut juga metode sanitary landfill. Menurut

Juliansah di TPA menerapkan metode sanitary landfill. Metode sanitary landfill adalah

menempatkan sampah ke suatu tempat yang cekung, kemudian sampah dipadatkan dan pada

akhirnya ditutup dengan tanah (Juliansah, 2010). Juliansah juga menjelaskan bahwa sanitary

landfill secara umum memiliki beberapa komponen yaitu:

Page 5: TGS Fisika Listrik Gin Gin I.G 1106047

Lining System berfungsi untuk mencegah masuknya leachate ke dalam tanah yang akan

mengakibatkan pencemaran tanah. Pada umumnya Lining System berupa compacted

clay, geomembrane, atau campuran tanah dengan bentonite.

Leachate Collection System berada dan dibuat di atas Lining System yang berfungsi

untuk mengumpulkan dan memompa leachate ke luar permukaan tanah.

Cover atau Cap System berfungsi untuk mengurangi cairan yang diakibatkan oleh hujan

yang masuk ke dalam landfill. Berkurangnya cairan yang masuk akan mengurangi

leachate.

Gas Ventilation System berfungsi untuk mengatur dan mengontrol aliran dan konsentrasi

gas di dalam landfill sehingga bisa mencegah terjadinya ledakan yang diakibatkan oleh

tidak terkendalinya aliran gas.

Monitoring System berfungsi untuk mengawasi atau sebagai peringatan dini apabila

terjadi kebocoran atau bahaya kontaminasi di lingkungan sekitar (Juliansah, 2010).

Dengan adanya teknologi sanitary landfill di TPA bisa menghasilkan gas metan.

Gas metan itu yang dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan teknologi

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). PLTSa merupakan pembangkit yang dapat

membangkitkan energi listrik dengan memanfaatkan sampah yang ada di TPA.

Pembangkitan Listrik tersebut dilakukan dengan memanfaatkan gas yang dihasilkan

sebagai bahan bakar untuk menggerakkan pembangkit listrik itu sendiri.

2.3 Listrik dari Sampah Kota sebagai Energi Terbarukan

Listrik merupakan suatu energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjalani

kehidupan sehari-hari. Saat ini, sampah kota yang ada di TPA bisa menjadi sumber energi

apabila bisa dikelola dan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Pembangkitan

listrik itu dilakukan dengan cara memanfaatkan gas metan yang dihasilkan dari TPA kemudian

dikonversi menjadi energi listrik.

Energi listrik yang dihasilkan dari sampah kota merupakan energi terbarukan karena

dinilai bisa menghasilkan energi secara terus menerus dan berulang-ulang. Suatu artikel yang

dimuat di indoenergi.com pernah menjelaskan bahwa energi terbarukan merupakan energi yang

bisa dihasilkan dan didapat secara berulangulang (terbarukan). Sedangkan sumber energi

Page 6: TGS Fisika Listrik Gin Gin I.G 1106047

terbarukan merupakan sumber energi yang tidak menyebabkan berbagai masalah lingkungan

seperti pencemaran lingkungan dan pemanasan global (Indoenergi.com, 2014).

2.4 Potensi Harga Jual Listrik

Di dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 04 Tahun 2012

Pasal 1 menyatakan bahwa PT PLN (Persero) wajib membeli tenaga listrik pembangkit tenaga

listrik yang menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah dengan kapasitas sampai

dengan 10 MW atau kelebihan tenaga listrik (excess power) dari badan usaha milik negara,badan

usaha milik daerah, badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat guna memperkuat

sistem penyediaan tenaga listrik setempat. Kemudian, dijelaskan pula pada Pasal 3 Ayat 5 bahwa

harga pembelian tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 apabila berbasis sampah

kota dengan teknologi sanitary landfill, ditetapkan sebagai berikut: a. Rp 850/kWh, jika

terinterkoneksi pada Tegangan Menengah; b. Rp 1.198/kWh, jika terinterkoneksi pada Tegangan

Rendah. Dengan adanya peraturan pemerintah yang dijelaskan diatas, listrik yang dihasilkan dari

TPA memiliki harga jual dan bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. berkapasitas 26 MW.

Apabila setiap rumah memerlukan kebutuhan listrik sebesar 1.000 watt, maka dengan

adanya PLTSa ini akan memenuhi kebutuhan 26.000 rumah (Bahar, 2014). Mengutip dari

website resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dijelaskan bahwa proses konversi

energi listrik dari pemanfaatan sampah kota di TPA dapat menghasilkan tenaga listrik sebesar 26

MW. Jadi, potensi harga jual listrik ke PT PLN menjadi besar. Dengan estimasi perhitungan

harga jual listrik yang dihasilkan dari TPA sebagai berikut: Total harga jual listrik = jumlah

listrik yang dihasilkan x harga jual per kWh = 26.000 kWh x Rp 1.198,- = Rp 31.148.000,-

Dengan hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa potensi harga jual listrik ke PT

PLN sebesar Rp 31.148.000,-.

Page 7: TGS Fisika Listrik Gin Gin I.G 1106047

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

TPA menggunakan teknologi sanitary landfill untuk menghasilkan gas metan. Gas

tersebut akan dijadikan bahan bakar untuk menggerakan pembangkit listrik sehingga menjadi

energi listrik yang bisa dijual ke PT PLN. Listrik yang dihasilkan di TPA sebesar 26 MW dan

harga jual per kWh bernilai Rp 1.198/kWh sehingga total harga jual listrik sebesar Rp

31.148.000,-.

3.2 Saran

Pemanfaatan sampah kota hendaknya dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan sebagai

solusi permasalahan sampah yang ada. Kemudian, diharapkan bisa memanfaatkan sampah kota

menjadi energi terbarukan yang lebih efisien dan produktif sehingga diharuskan ada pengawasan

dan pemeliharaan khusus dalam proses pembangkitan listrik.

Page 8: TGS Fisika Listrik Gin Gin I.G 1106047