Tetanus Generalisata (Protofolio Intrinsip) Martha Chrismayana

7
KASUS : ASMA EPISODIK JARANG SERANGAN SEDANG Topik: Tetanus Generalisata Tanggal (kasus): 13 Agustus 2012 Presenter : dr. Nyoman Martha Chrismayana, S.Ked Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Made Mardani dan dr Made Sulasmi Tempat presentasi : RSUD Buleleng Obyektif Presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka Diagnosti k Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumi l Deskripsi : Pasien Laki-Laki, 58 tahun, mengeluhkan kaku diseluruh tubuh, dimulai dari kaku hingga tidak bisa membuka mulut dan kekakuan di bagian tengkuk, hingga keseluruh tubuh. Pasien memiliki riwayat tertusuk paku karatan di kaki kanannya sejak 7 hari SMRS Tujuan : Mengetahui diagnosis dan penatalaksanaan tetanus Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Transcript of Tetanus Generalisata (Protofolio Intrinsip) Martha Chrismayana

Page 1: Tetanus Generalisata (Protofolio Intrinsip) Martha Chrismayana

KASUS : ASMA EPISODIK JARANG SERANGAN SEDANG

Topik: Tetanus Generalisata

Tanggal (kasus): 13 Agustus 2012 Presenter :

dr. Nyoman Martha Chrismayana,

S.Ked

Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Made Mardani

dan dr Made Sulasmi

Tempat presentasi : RSUD Buleleng

Obyektif Presentasi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Pasien Laki-Laki, 58 tahun, mengeluhkan kaku diseluruh tubuh, dimulai dari

kaku hingga tidak bisa membuka mulut dan kekakuan di bagian tengkuk, hingga keseluruh

tubuh. Pasien memiliki riwayat tertusuk paku karatan di kaki kanannya sejak 7 hari SMRS

Tujuan : Mengetahui diagnosis dan penatalaksanaan tetanus

Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas Diskusi Presentasi &

diskusi

E-mail Pos

Data Pasien Nama : TK

Nama klinik: RSUD Buleleng Telp. Terdaftar sejak

Data Utama untuk bahan diskusi

1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:

Tetanus Generalisata, pasien mengeluhkan kekakuan diseluruh tubuh yang diawali

dengan rasa kaku di bagian mulut sehingga pasien tidak bisa membuka mulutnya, lalu

di ikuti dengan rasa kaku dibagian tengkuk dan akhirnya rasa kaku diseluruh tubuh.

2. Riwayat Pengobatan:

pasien belum sempat di bawa ke tempat pelayanan kesehatan sebelumnya.

3. Riwayat kesehatan / Penyakit:

Pasien dikatakan menginjak paku berkarat saat membersihkan rumah 7 hari SMRS

4. Riwayat keluarga:

Page 2: Tetanus Generalisata (Protofolio Intrinsip) Martha Chrismayana

5. Riwayat pekerjaan: -

tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama.

6. Lain~lain :

Kondisi sosial ekonomi cukup

Daftar Pustaka

1. Ritwan, Kiking. Pedoman Penatalaksanaan Tetanus Fakultas Kedokteran USU/RSU H.

Adam Malik. USU Digital Library. Hlm 1-10. 2004

Hasil Pembelajaran

Diagnosis Tetanus

Klasifikasi Tetanus

Manajemen Bedah dan Neurologi Tetanus

Edukasi Tetanus

Rangkuman Hasil Pembelajaran

Page 3: Tetanus Generalisata (Protofolio Intrinsip) Martha Chrismayana

1.

Subjektif

Pasien datang diantar oleh keluarga pasien dengan keluhan tidak dapat membuka mulut.

Keluhan ini dirasakan beberapa jam SMRS. Kekakuan menyebar kebagian tengkuk,

punggung dan kebagian perut.

Pasien juga dikeluhkan mengalami panas badan yang tinggi 1 hari sebelum keluhan kaku

dimulut muncul. Pasien meminum Parasetamol tablet namun keluhan panas hanya

menurun sebenetar. Pasien juga mengeluh sulit kencing dan tidak bisa membuang air besar

sejak keluhan kaku dimulut muincul.

Pasien pernah menginjak paku berkarat 7 hari SMRS, dikatakan pasien hanya mencuci

luka dengan air dan memberikan obat merah. Pasien juga memiliki gigi berlubang. Namun

keluhan nyeri pada gigi tersebut disangkal.

2.

Objektif

Status Present

Keadaan Umum : tampak sakit berat

Kesadaran : E4V5M6

Nadi : 102kali/menit, reguler, isi tidak cukup

RR : 28 kali/menit, reguler

Temperatur aksila : 37,6C

Status General

Mata : konjungtiva pucat (-), sklera kuning (-), reflek pupil +/+ isokor

THT : Telinga : sekret (-)

Hidung : nafas cuping hidung (-), sekret (+), hiperemis +/+

Tenggorok : tonsil T1/T1 hiperemis -/-

mulut : gigi berlubang (+)

Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)

Toraks

Cor : Inspeksi : precordial bulging (-), iktus kordis tidak tampak

: iktus kordis teraba di ICS V, MCL sinistra,

Page 4: Tetanus Generalisata (Protofolio Intrinsip) Martha Chrismayana

: kuat angkat (-), thrill (-)

Auskultasi : S1 S2 normal reguler, murmur (-)

Pulmo : Inspeksi : bentuk simetris, gerakan dada simetris statis dan

dinamis,

Palpasi : gerak dada simetris

: VF N/N

Perkusi : sonor/sonor

Auskultasi : vesikular +/+, ronki -/-, wheezing -/-

Abdomen : Inspeksi : distensi (-)

Auskultasi : bising usus (+) normal

Perkusi : timpani

Palpasi : turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan (-),

Hepar/lien tidak teraba

Ekstremitas : hangat (+), edema (-), CRT < 2 detik

3.

Assessment

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosis Tetanus Generalisata.

Pasien datang dengan keluhan tidak dapat membuka mulut. Keluhan ini dirasakan beberapa jam SMRS. Kekakuan menyebar kebagian tengkuk, punggung dan kebagian perut. Pasien pernah menginjak paku berkarat 7 hari SMRS

Menurut Diagnosis dan Penatalaksanaan Tetanus pada pasien ini dapat ditegakkan mengalami Tetanus generalisata. Trismus merupakan gejala utama yang sering dijumpai ( 50 %), yang disebabkan oleh kekakuan otot-otot masseter, bersamaan dengan kekakuan otot leher yang menyebabkan terjadinya kaku kuduk dan kesulitan menelan. Gejala lain berupa Risus Sardonicus (Sardonic grin) yakni spasme otot-otot muka, opistotonus ( kekakuan otot punggung), kejang dinding perut. Spasme dari laring dan otot-otot pernafasan bisa menimbulkan sumbatan saluran nafas, sianose asfiksia. Bisa terjadi disuria dan retensi urine,kompressi frak tur dan pendarahan didalam otot. Kenaikan temperatur biasanya hanya sedikit, tetapi begitupun bisa mencapai 40 C. Bila dijumpai hipertermi ataupun hipotermi, tekanan darah tidak stabil dan dijumpai takhikardia, penderita biasanya meninggal. Diagnosa ditegakkan hanya berdasarkan gejala klinis.

4.

Planning

Page 5: Tetanus Generalisata (Protofolio Intrinsip) Martha Chrismayana

Diagnosis:

Diagnosis ditegakan hanya dengan mengunakan pemeriksaan fisik dan anamnesis. Namun sebaiknya dilakukan pemeriksaan kultur dari luka, untuk mendapatkan kuman Clostridium Tetani.

Penatalaksanaan:

UGD O2 2 Lpm RL 20 tpm Pro Debridement Luka Pedis Sinistra Ruang Isolasi Kamboja

RUANGAN O2 1lpm RL 20 tpm ATS 40.00 IU Cefotaxsim 3x1gr Metronidasol 3x500mg Ranitidin 3x1 Ketorolak 3x1 Betadin gragel 3x1 Diazepam 4A dlm D5 500cc 10tts mikro/mnt Diazepam 3x1 tab NGT diet 1500Kkal

Pendidikan:

Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai tetanus, penanganan dan pencegahannya.

Konsultasi:

Pemeriksaan kebagian Gigi dan dikatakan tidak ada focus infeksi pada gigi berlubang.