Tesis+Dan+Asumsi+Dasar+Teori+Sistem+Dunia
Transcript of Tesis+Dan+Asumsi+Dasar+Teori+Sistem+Dunia
5/14/2018 Tesis+Dan+Asumsi+Dasar+Teori+Sistem+Dunia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesisdanasumsidasarteorisistemdunia 1/6
Ardi tri harsoni (0806463782)
Purnaditya D (0806347813)
Tesis dan Asumsi Dasar Teori Sistem Dunia
Wallerstein: Fase Penurunan Sistem Ekonomi Kapitalis
Tesis yang disampaikan oleh teori sistem dunia adalah adanya bentuk hubungan negara
dalam sistem dunia yang terbagi dalam tiga bentuk negara yaitu negara sentral, negara semi
pinggiran dan negara pinggiran. Ketiga bentuk negara tersebut terlibat dalam hubungan yang
harmonis secara ekonomis dan kesemuanya akan bertujuan untuk menuju pada bentuk negara
sentral yang mapan secara ekonomi.
Perubahan status negara pinggiran menuju negara semi pinggiran ditentukan oleh
keberhasilan negara pinggiran melaksanakan salah satu atau kombinasi dari strategi
pembangunan, yaitu strategi menangkap dan memanfaatkan peluang, strategi promosi dengan
undangan dan strategi berdiri diatas kaki sendiri. Sedangkan upaya negara semi pinggiran
menuju negara sentral bergantung pada kemampuan negara semi pinggiran melakukan perluasan
pasar serta introduksi teknologi modern. Kemampuan bersaing di pasar internasional melalui
perang harga dan kualitas.
Negara semi pinggiran yang disampaikan oleh Wallerstein merupakan sebuah pelengkap
dari konsep sentral dan pinggiran yang disampaikan oleh teori dependensi. Alasan sederhana
yang disampaikannya adalah, banyak negara yang tidak termasuk dalam dua kategori tersebut
sehingga Wallerstein mencoba menawarkan konsep pembagian dunia menjadi tiga kutub yaitu
sentral, semi pinggiran dan pinggiran.
Terdapat dua alasan yang menyebabkan sistem ekonomi kapitalis dunia saat ini
memerlukan kategori semi pinggiran, yaitu dibutuhkannya sebuah perangkat politik dalam
mengatasi disintegrasi sistem dunia dan sarana pengembangan modal untuk industri dari negara
sentral. Disintegrasi sistem dunia sangat mungkin terjadi sebagai akibat “kecemburuan” negara
pinggiran dengan kemajuan yang dialami oleh negara sentral. Kekhawatiran akan timbulnya
5/14/2018 Tesis+Dan+Asumsi+Dasar+Teori+Sistem+Dunia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesisdanasumsidasarteorisistemdunia 2/6
gejala disintegrasi ini dikarenakan jumlah negara miskin yang sangat banyak harus berhadapan
dengan sedikit negara maju. Solusi yang ditawarkan adalah membentuk kelompok penengah
antara keduanya atau dengan kata lain adanya usaha mengurangi disparitas antara negara maju
dan negara miskin. Secara ekonomi, negara maju akan mengalami kejenuhan investasi sehingga
diperlukan perluasan atau ekspansi pada negara lain. Upaya perluasan investasi ini membutuhkan
lokasi baru pada negara miskin. Negara ini kemudian dikenal dengan istilah negara semi
pinggiran.
Wallerstein mengajukan tesis tentang perlunya gerakan populis berskala nasional
digantikan oleh perjuangan kelas berskala dunia. Lebih jauh Wallerstein menyatakan bahwa
pembangunan nasional merupakan kebijakan yang merusak tata sistem ekonomi dunia. Alasan
yang disampaikan olehnya, antara lain :
1. Impian tentang keadilan ekonomi dan politik merupakan suatu keniscayaan bagi banyak
negara.
2. Keberhasilan pembangunan pada beberapa negara menyebabkan perubahan radikal dan
global terhadap sistem ekonomi dunia.
3. Strategi pertahanan surplus ekonomi yang dilakukan oleh produsen berbeda dengan
perjuangan kelas yang berskala nasional.
Pengaruh Teori Sistem Dunia
Teori sistem dunia telah mampu memberikan penjelasan keberhasilan pembangunan
ekonomi pada negara pinggiran dan semi pinggiran. Negara-negara sosialis, yang kemudian
terbukti juga menerima modal kapitalisme dunia, hanya dianggap satu unit saja dari tata ekonomi
kapitalis dunia. Negara sosialis yang kemudian menerima dan masuk ke dalam pasar kepitalis
dunia adalah China, khususnya ketika periode pengintegrasian kembali (Penelitian So dan Cho
dalam Suwarsono dan So, 1991). Teori ini yang melakukan analisa dunia secara global,
berkeyakinan bahwa tak ada negara yang dapat melepaskan diri dari ekonomi kapitalis yang
mendunia. kapitalisme yang pada awalnya hanyalah perubahan cara produksi dari produksi untuk
dipakai ke produksi untuk dijual, telah merambah jauh jauh menjadi dibolehkannya pemilikan
5/14/2018 Tesis+Dan+Asumsi+Dasar+Teori+Sistem+Dunia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesisdanasumsidasarteorisistemdunia 3/6
barang sebanyak-banyaknya, bersama-sama juga mengembangkan individualisme,
komersialisme, liberalisasi, dan pasar bebas. Kapitalisme tidak hanya merubah cara-cara
produksi atau sistem ekonomi saja, namun bahkan memasuki segala aspek kehidupan dan
pranata dalam kehidupan masyarakat, dari hubungan antar negara, bahkan sampai ke tingkat
antar individu. Sehingga itulah, kita mengenal tidak hanya perusahaan-perusahaan kapitalis, tapi
juga struktur masyarakat dan bentuk negara.
Bergesen &Schoenberg: Gelombang Panjang Kolonialisme
Bergesen dan Schoenberg melihat permasalahan kolonialisme tidak hanya dari satu sudut
pandang saja. Apakah itu negara sentral atau negara pinggiran, namun bergesen dan Schoenberg
melihat permasalahan ini dari 2 sudut pandang secara bersamaan. Dengan cara seperti ini maka
dapat terlihat bahwa kolonialisme yang merupakan hasil dari sitem dunia kapitalis menjadi
jembatan structural antara negara sentral dan negara pinggiran.dalam hal ini Bergesen dan
Schoenberg ingin memperlihatkan kolonialisme sebagai bentuk dinamika kolektif yang khas dari
system ekonomi kapitalis dunia, dan bukan sekedar dalam tingkat nasional yang tidak tinggi dan
abstrak.
Pengukuran kegiatan kolonialisme
Untuk dapat melihat kolonialisme di tingkat global seperti yang elah di jelaskan diatas
maka, perlu suatu alat ukur. Bergesen dan Schoenberg menerapkan suatu ukuran yang konstan
yang dapat melihat gejala-gejala kolonialisme, yaitu dengan “ukuran kehadiran pemerintah
colonial” dengan begini mereka dapat melihat jumlah koloni yang ada,jumlah koloni yang
merdeka dan jumlah bersih kumulativ koloni yang masih ada setiap tahunya pada rentang waktu
tahun 1415 sampai 1969.
Model teoritis
Tiga faktor yang dilihat oleh bergesen dan Schoenberg adalah (1) Distribusi kekuasaan diantara
negara-negara sentral. (2) stabilitas negara sentral. (3) jawaban sistemik yang terwujud dalam
bentuk kolonialisme dan merkantilisme.
5/14/2018 Tesis+Dan+Asumsi+Dasar+Teori+Sistem+Dunia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesisdanasumsidasarteorisistemdunia 4/6
Gelombang panjang kolonialisme
Disini bergesendan Schoenberg memperlihatkan perjalanan kolonialisme yang dibagi atas 5 fase
1. 1500-1815, tidak stabilnya negara sentral dan runtuhnya feodalisme. Muncul negara-
negara dengan system negara itu sendiri, dikarenakan tidak adanya satu negara itupun
yang memegang kendali kekuasan yang memberikan jaminan kestabilan politik jangka
panjang. Hal ini dapat menimbulkan konflik dan perang yang berkepanjangan.
2. 1815-1870, pada tahun ini keadaan negara sentral lebih stabil, perang dan konflik
berakhir. Hal ini disebabkan oleh Inggris muncul kembali sebagai pemeegang hegemoni
atas negara-negara sentral lainya dengan begitu kerjasama antara negara sentral mulai
membaik. Dengan membaiknya kestabilan negara-negara sentral maka dominasi politik
rill kepada negara pinggiran sedikit melemah.
3. 1870-1945, pada periode ini masa kejayaan inggris terhadap negara-negara sentral mulai
berkurang. Turunya hegemoni inggris atas negara sentral membuat munculnya negara
adikuasa baru yaitu Jerman dan Amerika. Dengan begitu munculah persaingan
internasional yang membawa akibat timbulnya friksi, krisis dan konflik terang-terangan.
Dengan ketidakstabilan pada negara-negara sentral maka menimbulkan akibat bagi
negara-negara pinggiran. Dari sini muncul gelombang kedua ekspansi kolonialisme yang
terpusat di Afrika, India dan Asia. Dan sejak saat ini bentuk hubungan ekonomi pinggiran
dan sentral lebih diatur secara politis dengan kebijakan merkantilisme.
4. 1945-1973, pada fase ini negara-negara sentral memiliki kembali atas kestabilanya, yang
kekuasaan ituakan di pegang oleh negara adikuasa amerika serikat. Dengan begitu maka
terjadi dekolonisasi pada ketiga negara yang telah disebutkan pada tahapan ketiga,dan hal
ini juga memunculkan kembali perdagangan bebas.
5. 1973-????, pada fase ini bergesen dan Schoenberg, melihat bahwa kemungkinan besar
akan terjadi kembali gelombang kolonialisme walaupun negara pinggiran dan semi
pinggiran tidak merasakan kolonialisme secara formal. Menurut mereka hal ini ditandai
oleh (1)berkuranganya kekuasaan Amerika sebagai negara adi kuasa, menurut bergesen
dan Schoenberg hal ini dapat menimbulkan suasana ketidakstabilan kembali di antara
5/14/2018 Tesis+Dan+Asumsi+Dasar+Teori+Sistem+Dunia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesisdanasumsidasarteorisistemdunia 5/6
negara-negara sentral. (2)terlihat jelas tanda-tanda munculnya kembali pengaturan politik
untuk urusanperdagangan internasional. Yang kita dapat liha dengan munculnya
kebijakan proteksi dan pembatasan import. (3)negara sentral secara terang-terangan
secara politik mengendalikan negara-negara pinggiran melalui perdagangan
senjata.diperjelas dengan posisi gerakan nonblok negara-negara pinggiran. Yang saat ini
sudah semakin terpecah-pecah.
5/14/2018 Tesis+Dan+Asumsi+Dasar+Teori+Sistem+Dunia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesisdanasumsidasarteorisistemdunia 6/6
Daftar pustaka
Bahan kuliah sosiologi perubahan ekonomi
Alvin Y. SO Suwarsono,1991, Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia, LP3ES
Jakarta.
http://learning-of.slametwidodo.com/2008/02/01/perspektif-sistem-dunia/
http://satunampat.blogspot.com/2006/08/immanuel-wallerstein-dan-teori-sistem.html