TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

26
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 adalah mengembangkan potensi peserta didik supaya menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Ini merupakan tanggung jawab bersama khususnya guru demi turut mencerdaskan bangsa, di antaranya melalui pendidikan formal mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang amat komplek bukan saja menyangkut aspek kejiwaan tetapi juga aspek fisik, maka guru harus berupaya semaksimal mungkin dalam menata lingkungan belajar dan perencanaan materi pembelajaran yang matang agar terjadi proses pembelajaran yang efektif baik itu di dalam maupun di luar kelas guru

description

TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN MAHASISWA S2 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN YANG BERJUDUL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN OLAH RAGA MATERI SEPAK BOLA BAB I

Transcript of TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

Page 1: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang – Undang

No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 adalah mengembangkan potensi peserta didik supaya

menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokrasi serta bertanggung jawab. Ini merupakan tanggung jawab bersama

khususnya guru demi turut mencerdaskan bangsa, di antaranya melalui pendidikan

formal mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang amat komplek bukan saja menyangkut aspek kejiwaan

tetapi juga aspek fisik, maka guru harus berupaya semaksimal mungkin dalam

menata lingkungan belajar dan perencanaan materi pembelajaran yang matang

agar terjadi proses pembelajaran yang efektif baik itu di dalam maupun di luar

kelas guru harus mengenal substansi yang dipelajari menyangkut aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informsi (TIK) yang sangat

cepat juga telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat dan

menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Dunia pendidikan

pun tak luput dari pengaruhnya. Pengaruh yang paling utama dalam hal

penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam pembelajaran terkait

dengan mata pelajaran di sekolah adalah bergesernya paradigma pembelajaran

dari teacher oriented menuju student oriented.

Page 2: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

2

Perkembangan TIK juga mengubah paradigma masyarakat dalam

mencari dan mendapatkan informasi yang tidak lagi hanya terbatas pada media

cetak, radio dan televisi, tetapi juga menjadikan teknologi jaringan global, internet

sebagai salah satu sumber informasi utama. Guru dapat memperoleh berbagai

informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan pembelajaran,

seperti teks, foto, video, animasi, dan simulasi. Teknologi internet juga

memberikan kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan tambahan informasi

dalam rangka memenuhi tuntutan kompetensi dan juga pengayaan. Penggunaan

TIK dalam pembelajaran diharapkan dapat mendorong timbulnya komunikasi,

kreativitas, dan mampu memecahkan masalah – masalah yang dihadapi peserta

didik.

Melihat perkembangan saat ini maka bukan waktunya lagi guru untuk

memberikan pengajaran secara konvensional (teacher centered) dengan hanya

menggunakan metode ceramah dan hapalan, hal ini diperkuat oleh Stine (dalam

Rusman, 2011:2),

“Cara belajar sistem pendidikan kita yang diterapkan kepada kita sejak kanak – kanak, yaitu cara belajar kuno dan tidak produktif. Pendekatan model lama ini sebenarnya lebih menimbulkan keburukan daripada kebaikan dan membuat proses belajar menjadi sulit bagi anak. Sejak dulu sistem sekolah mengajarkan kepada anak – anak untuk menghafal tanpa berpikir”.

Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran, yakni pembelajaran

yang tadinya berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik (child centered). Saat ini guru bukanlah satu – satunya sumber

belajar yang ada, bahkan guru pun harus terus belajar apabila tidak ingin

ketinggalan informasi dari siswanya.

Page 3: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

3

Pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik menghasilkan

peserta didik yang berkepribadian pintar, cerdas, aktif, mandiri tidak bergantung

pada kepada pengajar melainkan kepada dirinya sendiri. Peserta didik merupakan

subjek bukan semata – mata objek yang hanya menerima informasi dari pengajar,

peserta didik mempunyai peran dan aktivitas yang lebih besar. Kemajuan di

bidang teknologi komunikasi berupa internet memungkinkan bagi siapapun untuk

dapat mengakses berbagai informasi dengan lebih cepat tanpa batas waktu.

Kondisi yang seperti di atas tidak jauh berbeda dengan kondisi

pembelajaran penjas yang selama ini berlangsung di SD yang ada di Kec. Bangun

Purba. Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan didapatkan bahwa

kegiatan pembelajaran penjas yang selama ini berlangsung sebagian besar masih

menggunakan metode ceramah, guru masih sangat jarang memanfaatkan media

selain buku dalam kegiatan pembelajaran terlebih lagi media yang berbasis

komputer/multimedia malah belum pernah digunakan sehingga kurang

menciptakan situasi pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan

semangat belajar siswa. Guru belum melakukan inovasi dalam cara mengajar

dengan menggunakan berbagai sumber dan media yang lebih bervariasi yang

nantinya akan membuat siswa merasa tertarik dalam mengikuti proses

pembelajaran di kelas. Begitu juga dengan keterbatasan kemampuan guru penjas

dan ketersediaan media multimedia pendukung pembelajaran. Belum lagi tuntutan

kriteria ketuntasan hasil belajar minimal nilai 70. Bila belum tercapai maka

diadakan remedial.

Mengingat kegagalan para pemain sepak bola tim SD Kec. Bangun Purba

dilihat prestasi pada POPKAB Deli Serdang di bawah ini, maka guru penjas

Page 4: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

4

dalam mengajarkan materi teknik – teknik dasar permainan sepak bola dengan

menggunakan media video pembelajaran yang merupakan alternatif solusi untuk

meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Berikut adalah prestasi pemain sepak

bola tim SD Kec. Bangun Purba dalam Tabel 1.

Tabel 1 : Data Prestasi Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (POPKAB) dari Kontingen Kecamatan Bangun Purba Cabang Olahraga Sepak Bola

No. Tahun Babak Akhir Prestasi yang diraih1. 2010 Perempat Final Posisi ke 52. 2011 Perempat Final Posisi ke 53. 2012 Perempat Final Posisi ke 74 2013 Penyisihan Tidak dapat Posisi (nol)

Sumber : Data BAPOPSI Kec. Bangun Purba pada tahun 2010 – 2013

Kenyataan yang ada di lapangan khususnya pada siswa – siswa SD di Se-

Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang masih belum mendapatkan

perhatian dalam teknik dasar sepak bola sehingga diperlukan metode ataupun cara

agar memiliki teknik dasar yang baik secara terprogram. Namun, seberapa dalam

dan seberapa luas materi pembelajaran ini untuk siswa, dari mana saja sumber

materi pembelajaran ini dapat diperoleh, dan bagaimana mengemas materi

pembelajaran ini, tentu saja memerlukan pemahaman yang lebih dalam tentang

pengembangan materi pembelajaran.

Selama ini guru penjas dalam membelajarkan sepak bola secara talk and

chalk (berbicara dan kapur tulis) dan menggunakan buku teks (media cetak),

sementara materi – materi dalam penjas dilakukan tidak hanya di dalam ruangan

saja/kelas yang dalam arti teori melainkan praktik di lapangan. Dalam praktik di

lapangan sering sekali didapati pembelajaran penjas yang kurang efektif dan

efisien. Dalam pengajaran materi, kebanyakan guru tidak menggunakan media

atau alat bantu elektronik berupa media kaset video pembelajaran (media non

Page 5: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

5

cetak). Padahal jika dikaji lebih mendalam, dengan menggunakan alat bantu

elektronik informasi/pesan yang akan disampaikan akan lebih mudah ditangkap

dan dicerna oleh siswa sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Hal

ini disinyalir karena tidak tersedianya alat bantu elektronik tersebut dan

kurangnya kreativitas para guru. Tidak tersedianya media pembelajaran/alat bantu

elektronik di sekolah menjadi salah satu faktor penyebab guru malas dan kurang

kreatif dalam mengelola pembelajaran sehingga hanya bermodalkan talk and

chalk, dan menggunakan buku teks.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran

dengan menggunakan ICT lebih baik dibanding dengan pembelajaran tradisional

atau konvensional. Hasil penelitian Wilfrid Laurier University pada tahun 1998,

menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan web dalam pembelajaran

terbukti dua kali lebih cepat waktu belajarnya dibanding mahasiswa klasikal, 80%

mahasiswa tersebut berprestasi baik dan amat baik, serta 66% dari mereka tidak

memerlukan bahan cetak. Sementara hasil penelitian disertasi Rusman (2006)

menunjukkan hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis komputer

model tutorial dan drill and practice jauh lebih baik ketimbang pembelajaran

konvensional.

Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat dilakukan

berkenaan dengan peningkatan kualitas di sekolah adalah mengembangkan sistem

pembelajaran yang berorientasi pada siswa (children center) dan memfasilitasi

kebutuhan siswa akan kebutuhan belajar yang menantang, aktif, kreatif, inovatif,

efektif dan menyenangkan dengan mengembangkan dan menerapkan

pembelajaran berbasis TIK.

Page 6: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

6

Tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta informasi

dalam berbagai bentuk yang bervariasi tersaji dalam waktu yang cepat. Penyajian

pesan pada era informasi ini senantiasa menggunakan media. Media pembelajaran

sangat bermanfaat memudahkan peserta didik dalam belajar dan menjadi proses

belajar lebih interaktif, efektif, efisien dan berdaya tarik. Untuk itu perlu

diupayakan suatu pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang

mengarah kepada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang dapat

menumbuhkan inovasi peserta didik. Dengan memanfaatkan media pembelajaran

yang tepat, peserta didik lebih leluasa untuk mengembangkan daya pikir. Untuk

itu peningkatan mutu pengetahuan peserta didik tidak cukup dengan pembaharuan

kurikulum, penyediaan buku – buku dan perbaikan saran belajar lainnya, tetapi

juga perlu disertai peningkatan penggunaan media pembelajaran yang tepat baik

elektronik maupun non elektronik.

Salah satu bentuk media komunikasi elektronik adalah media audio-visual.

Untuk memanfaatkannya diperlukan hardware misalnya video player, VCD-

player, DVD player, CD-ROM computer, TV, monitor, multimedia proyektor, dan

sebagainya.

Dengan deskripsi seperti di atas, untuk mencapai tujuan pembelajaran,

telah disusun sejumlah pokok bahasan yang tentunya memerlukan bahan

pembelajaran yang sesuai. Beberapa bahan pembelajaran yang dijadikan referensi

yang tertuang masih terbatas pada media cetak berupa buku teks dan contoh –

contoh gambar yang ada di perpustakaan.

Bahan pembelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum

yang harus disampaikan kepada siswa. Komponen ini memiliki bentuk pesan yang

Page 7: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

7

beragam, ada yang berbentuk fakta, konsep, prinsip/kaidah, prosedur, problema

dan sebagainya. Komponen ini berperan sebagai isi atau materi yang harus

dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran telah tersusun

secara sistematis dalam struktur organisasi kurikulum pendidikan dan pelatihan.

Selanjutnya dari hasil survei, berikut keadaan pembelajaran penjas, orkes:

(a) guru dalam menyampaikan materi dengan metode ceramah dan demonstrasi,

(b) bahan ajar masih terbatas pada buku teks saja, (c) media pembelajaran yang

mendukung pembelajaran secara mandiri masih kurang, (d) belum dimanfaatkan

video pembelajaran sebagai media pembelajaran.

Pada saat pembelajaran akan dilaksanakan, hendaknya seorang tenaga

pendidik yang profesional harus memahami karakteristik isi pesan pembelajaran

yang akan disampaikan, agar tidak salah dalam memilih strategi pembelajarannya,

interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas, pemilihan bahan pembelajaran dan

media pembelajaran, serta alat evaluasi yang akan digunakan.

Pengalaman belajar dapat diperoleh melalui kegiatan di dalam dan di luar

kelas. Di dalam kelas pengalaman belajar diperoleh melalui interaksi antar peserta

didik dengan obyek penelitian, percobaan di laboratorium, kerja praktik. Di luar

kelas pengalaman belajar diperoleh melalui interaksi obyek dan/atau sumber

belajar seperti mengamati sesuatu atau kejadian yang berada di sekitarnya. Bentuk

pengalaman belajar dapat berupa kegiatan tatap muka, yaitu interaksi dan

komunikasi secara langsung antara pengajar dengan peserta didik, seperti

mendengarkan, mencatat pelajaran yang disampaikan pengajar, berdiskusi, dan

lain – lain. Dapat pula dengan tidak bertatap muka, yaitu interaksi dan komunikasi

secara tidak langsung antara pengajar dengan peserta didik, seperti

Page 8: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

8

mendemonstrasikan, mempraktikkan, mensimulasikan, mengadakan eksperimen,

menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah, dan

lain – lain.

Untuk itu pengalaman belajar menurut Edgar Dale (1969) dan Peter Shea

(Depdiknas, 2004: 14) dalam Munir (2008:67-69) menyimpulkan bahwa sebanyak

90% dari yang peserta didik menjalani pembelajaran dengan mengatakan dan

melakukan; 70% dari yang peserta didik mengatakan; 50% dari yang peserta didik

melihat dan mendengar; 30% dari yang peserta didik melihat; 20% dari yang

peserta didik mendengar; dan hanya 10% dari yang peserta didik membaca.

Kerucut pengalaman mengungkap bahwa pembelajaran secara verbalisme

atau pun ucapan dengan kata – kata (ceramah) merupakan pengalaman belajar

rendah. Untuk meningkatkan pengalaman belajar peserta didik, pengajar perlu

memberikan suatu variasi dalam pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran tertentu, sehingga pengalaman belajar tersebut tidak terlalu abstrak.

Berdasarkan pada keadaan tersebut di atas, maka siswa relatif mengalami

kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, serta berdasarkan pada

karakteristik materi pelajaran, bahan pembelajaran yang digunakan selama ini

dipandang kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga perlu

ditopang oleh bahan pembelajaran yang dirancang khusus untuk materi teknik

dasar sepak bola. Dengan asumsi ini, ditawarkan pengembangan media video

pembelajaran yang memiliki spesifikasi dan diperkirakan dapat mengatasi

masalah belajar siswa baik dari segi teori maupun praktik.

Dipilihnya media video pembelajaran teknik dasar sepak bola atas dasar

pertimbangan: (a) dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa materi teknik dasar

Page 9: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

9

sepak bola, (b) dapat digunakan guru sebagai sarana strategi dalam proses

pembelajaran, dan (c) dapat digunakan siswa belajar secara mandiri.

Kegiatan olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki dampak

positif dalam perkembangan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan

masyarakat. Karena kegiatan olahraga selain memberi manfaat kesehatan fisik

juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan sosialisasi siswa di berbagai

bidang, salah satunya adalah dengan cabang olahraga Sepak Bola.

Sepak bola merupakan permainan beregu, masing – masing terdiri dari

sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir

seluruhnya menggunakan tungkai/kaki, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan

menggunakan tangan/lengannya di daerah tendangan hukumannya. Dalam

perkembangannya permainan ini dapat dimainkan di luar lapangan  (out door) dan

di dalam ruangan tertutup (in door).

Menurut beberapa ahli sejarah, sepak bola modern yang kita kenal

sekarang ini berasal dari Inggris. Waktu itu, 1848, peraturan sepak bola sudah

mulai dibuat di Universitas Cambridge, Inggris. Bahkan, pada 1863, asosiasi

sepak bola Inggris didirikan. Padahal, jika mau menelusuri sejarah, didapatkan

data bahwa bangsa Cinalah yang mula – mula memainkan olahraga mirip

sepakbola yang dinamakan Tsu Chu. Tsu Chu dimainkan untuk melatih fisik para

tentara Cina agar tetap bugar. Diperkirakan, olahraga Tsu Chu sudah ada sejak

5000 SM. Biasanya, Tsu Chu diadakan ketika Kaisar Cina berulang tahun.

Pada saat ini pengembangan permainan sepak bola melalui sekolah belum

berjalan dengan baik, hingga pencapaian prestasi pun belum mencapai prestasi

Page 10: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

10

yang diharapkan untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan berbagai hal seperti

minat, bakat, kondisi fisik, infrastruktur, dana dan suatu sistem latihan.

Sepak bola berkembang dengan pesat dikalangan masyarakat karena

permainan ini dapat dimainkan oleh laki – laki dan perempuan, anak – anak,

dewasa dan orang tua. Bukti nyata permainan dapat dilakukan wanita yaitu

diselenggarakan sepak bola wanita pada kejuaraan Dunia 1999. Dalam final hasil

tim Amerika Serikat melawan China, sesungguhnya tidak kalah menarik dengan

partai final World Cup 1998 antara Perancis melawan Brazil.

Untuk menguasai permainan sepak bola dibutuhkan latihan yang kontinyu

dan sistematis sesuai dengan prinsip latihan, maka dari itu guru dituntut berbagai

usaha yang gigih dan motivasi yang tinggi kepada siswa untuk belajar. Permainan

sepak bola merupakan permainan yang komplek artinya permainan yang bukan

melibatkan keterampilan dasar saja akan tetapi sudah melibatkan keterampilan

yang tinggi, koordinasi dan antisipasi.

Untuk bisa bermain sepak bola dengan baik dan benar para pemain harus

menguasai teknik – teknik dasar dan peraturan permainan sepak bola. Untuk

bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain

yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

sepak bola dengan baik pula. Tetapi kalau bermain sepak bola tidak mengetahui

peraturan permainan maka permainan sepak bola tidak begitu seru dan tidak

menciptakan sikap sportif. Maka para pemain harus juga mengetahui peraturan

permainan sepak bola untuk mencapai tujuan seperti di atas.

Setiap cabang olahraga mempunyai tujuan dari permainannya. Tujuan

permainan sepak bola adalah pemain memasukkan bola sebanyak – banyaknya ke

Page 11: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

11

gawang lawannya dan berusaha menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan

bola. Suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut dapat memasukkan bola

terbanyak ke gawang lawannya dan apabila sama maka permainan dinyatakan

draw/seri.

Tujuan dari permainan tersebut diatas hanya merupakan tujuan sementara

saja atau tujuan antara dari permainan sepak bola. Tujuan yang paling utama dan

yang paling diharapkan untuk dunia pendidikan terutama pendidikan jasmani

adalah sepak bola merupakan salah satu mediator untuk mendidik anak agar kelak

menjadi anak yang cerdas, terampil, jujur, sopan, dan sportif. Selain itu melalui

permainan sepak bola kita mengharapkan dalam diri anak akan tumbuh dan

berkembang semangat persaingan (competition), kerjasama (cooperation),

interaksi sosial (social intercation) dan pendidikan moral (moral education).

Kalau kita perhatikan gerak – gerak pada permainan sepak bola, disitu

terdapat gerak lari, lompat, loncat, menendang, menghentakkan, dan menangkap

bola bagi penjaga gawang. Semua gerakan tersebut terangkai dalam suatu pola

gerak yang diperlukan pemain dalam menjalankan tugasnya bermain sepak bola.

Gerakan yang paling dominan dari permainan ini adalah menendang.

Dengan gerakan menendang saja anak – anak sudah dapat bermain sepak bola.

Jika dilihat dari rumpun gerak dan keterampilan dasar, terdapat tiga dasar

keterampilan diantaranya adalah lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif.

Gerak lokomotor adalah gerakan berpindah tempat, seperti lari kesegala arah,

meloncat/melompat, dan meluncur. Gerakan – gerakan yang tidak berpindah

tempat seperti menjangkau, melenting, membungkuk, meliuk. Gerakan tersebut

tergolong ke dalam gerak non lokomotor. Gerak manipulatif dalam permainan

Page 12: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

12

sepak bola meliputi, menendang bola, menggiring bola, menyundul bola, merebut

bola, dan menangkap bola bagi penjaga gawang atau lemparan ke dalam untuk

memulai permainan setelah bola keluar lapangan.

Dari analisis gerakan – gerakan bermain sepak bola terdapat pola gerak

bersifat dominan. Pola gerak dominan (PGD) inilah yang menjadi ciri khas dari

permainan sepak bola. Seperti gerakan lari ke berbagai arah untuk mengikuti

irama permainan, meloncat/lompat pada waktu menyundul bola, merebut bola dan

menangkap bola. Gerakan menendang, menahan, menggiring, menyundul,

merebut, dan menangkap bola merupakan pola – pola gerak dominan dalam

bermain sepak bola. Pola gerak dominan inilah yang membedakan karakteristik

cabang olahraga satu dengan yang lainnya. Akan tetapi ada kalanya cabang –

cabang olahraga memiliki pola gerak dominan yang hampir sama.

Produk yang dikembangkan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa dan

guru, sebab produk yang dikembangkan belum pernah ada di lokasi penelitian

yaitu di Kecamatan Bangun Purba ini. Produk ini sangat diperlukan untuk

pengembangan inovatif dalam pembelajaran yang sangat berpengaruh dalam

keberhasilan pembelajaran.

Untuk itu dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk mengembangkan

sebuah media video pembelajaran dalam permainan sepak bola yang nantinya

media tersebut dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sekaligus dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dimana pembelajaran tersebut akan membuat

siswa menjadi aktif, kreatif dan mandiri serta membuat pembelajaran lebih

menyenangkan dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium komputer yang ada di

sekolah.

Page 13: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

13

B. Identifikasi Masalah

1. Pembelajaran Penjas selama ini dilakukan dengan cara monoton hanya

memanfaatkan media cetak dalam bentuk buku teks sehingga siswa kurang

dapat merespon dengan baik.

2. Sulitnya memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran

Penjas, orkes di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif

dan menarik.

3. Siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran Penjas, orkes

khusus dalam bentuk praktik langsung atau demonstrasi.

4. Media video pembelajaran untuk materi teknik dasar sepak bola belum

dikembangkan di sekolah, sehingga guru dalam proses pembelajaran

masih menggunakan latihan atau demonstrasi.

C. Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah yang telah diuraikan menunjukkan perlunya

pengembangan media video pembelajaran untuk mengatasi masalah – masalah

yang terindifikasi. Maka pengembangan ini dibatasi pada ruang lingkup yang

dapat dijangkau oleh peneliti. Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian

pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Materi pembelajaran yang dikembangkan meliputi berdasarkan Standar

Kompetensi, yaitu “Mempraktikan berbagai variasi gerak dasar ke dalam

permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai-

nilai yang terkandung didalamnya.” Kompetensi Dasar, yaitu

“Mempraktikkan variasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga

Page 14: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

14

bola besar, serta nilai – nilai kerjasama, sportifitas dan kejujuran.” Dengan

materi pokok yaitu teknik dasar permainan sepak bola, dengan indikator

yang terdiri dari: (1) teknik mengumpan (passing), (2) teknik mengontrol

(controlling), (3) teknik menggiring (dribbling), (4) teknik menyundul

(heading) dan (5) teknik melakukan tembakan (shooting) untuk kelas V

Sekolah Dasar semester genap.

2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media video

pembelajaran yang aplikasinya didesain dengan Software Program

Windows Media Player dan dibantu oleh software pendukung lainnya.

3. Analisis kebutuhan hanya dilakukan pada Siswa SD di Kecamatan Bangun

Purba Kabupaten Deli Serdang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pengembangan media video pembelajaran yang diterapkan

merupakan media pembelajaran yang sesuai memenuhi syarat sebagai

media pembelajaran yang baik dan layak digunakan untuk pembelajaran.

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan media video

pembelajaran pada materi teknik dasar permainan sepak bola.

3. Bagaimanakah keefektifan media video pembelajaran yang dikembangkan

pada materi teknik dasar permainan sepak bola tersebut?

Page 15: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

15

E. Tujuan Pengembangan

Pengembangan ini bertujuan untuk :

1. Menghasilkan suatu desain media yang sesuai dengan karakteristik

pembelajaran penjas di SD yang berkualitas, mudah dipelajari siswa dan

dapat digunakan untuk pembelajaran individual/mandiri.

2. Untuk mengetahui hasil implementasi media video pembelajaran pada

materi teknik dasar permainan sepak bola.

3. Untuk mengetahui kefektifan media video pembelajaran yang

dikembangkan pada materi teknik dasar permainan sepak bola.

F. Manfaat Pengembangan

Manfaat pengembangan ini secara praktis adalah sebagai berikut:

1. Dapat membantu siswa dalam memperkaya materi pelajaran penjas dengan

pembelajaran yang menarik, dan menyenangkan bagi setiap siswa khususnya

materi teknik dasar permainan sepak bola yang pada akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar.

2. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media video pembelajaran

yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

sehingga pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa

harus menuntut adanya kehadiran guru secara fisik.

3. Sebagai gambaran bagi guru bahwa untuk meningkatkan efektifitas

pembelajaran yang dikaitkan dengan pemberian media video pembelajaran

yang sesuai dengan kondisi siswanya.

Page 16: TESIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

16

Sedangkan secara teoritis manfaat pengembangan ini adalah sebagai

berikut:

1. Membangkitkan minat siswa untuk melanjutkan penelitian tentang

pengembangan dan termotivasi untuk mengembangkan media video

pembelajaran yang mudah, singkat, menyenangkan dan murah.

2. Diharapkan konsep pembelajaran dengan menggunakan media video

pembelajaran dapat direkomendasikan sebagai inovasi dalam dunia pendidikan

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan akhirnya pembelajaran

akan menjadi lebih berkualitas.

3. Dapat disosialisasikan untuk proses pembelajaran pada mata pelajaran lainnya.

4. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang akan membahas dan meneliti

permasalahan yang sama.