(Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK...

88
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA Kasus : Pengembangan LKPD Berbasis ATM pada Materi Statistika Kelas X TKI 1 di SMK Negeri 5 Bandar Lampung (Tesis) Oleh YENI PUSPITASARI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK...

Page 1: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUKMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

Kasus : Pengembangan LKPD Berbasis ATM pada Materi StatistikaKelas X TKI 1 di SMK Negeri 5 Bandar Lampung

(Tesis)

Oleh

YENI PUSPITASARI

MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUKMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

Kasus : Pengembangan LKPD Berbasis ATM pada Materi StatistikaKelas X TKI 1 di SMK Negeri 5 Bandar Lampung

Oleh

Yeni Puspitasari

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA

Pada

Program Studi Magister Pendidikan MatematikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 3: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

Kasus : Pengembangan LKPD Berbasis ATM pada Materi StatistikaKelas X TKI 1 di SMK Negeri 5 Bandar Lampung

Oleh

Yeni Puspitasari

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep pesertadidik dengan mengembangkan LKPD berbasis Alqurun Teaching Model (ATM)dan mengetahui efektivitasnya terhadap kemampuan pemahaman konsep pesertadidik. Desain penelitian ini menggunakan tahap-tahap penelitian menurut Akker,dengan 2 tahapan utama yaitu preliminary (persiapan meliputi studi pendahuluandan pendesainan LKPD), dan uji formatif (evaluasi diri, uji ahli, uji perorangan,uji kelompok kecil, dan uji terbatas). Subjek penelitian ini adalah peserta didikkelas X SMK Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017 danbeberapa ahli pada setiap tahapan pengembangan. Karakteristik LKPD berbasisATM ini dikembangkan berdasarkan sintaks ATM, yaitu Acknowledge,Literature, Quest, Unite, Refine, Use, dan Name. Data penelitian diperolehmelalui tes pemahaman konsep matematis. Teknik analisis data menggunakan uji-t dan N-Gain. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa LKPD berbasis ATM telahmemenuhi standar kelayakan isi, media, dan bahasa. Hasil uji peroranganmenunjukkan bahwa LKPD berbasis ATM termasuk dalam kategori sangat baik.Hasil uji terbatas menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematispeserta didik yang menggunakan LKPD berbasis ATM lebih tinggi daripadakemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik yang tidakmenggunakan LKPD berbasis ATM dan tergolong cukup efektif dalammeningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik.

Kata kunci : ATM, LKPD, Pemahaman Konsep

Page 4: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF LEARNERS WORKSHEETS BASEDALQURUN TEACHING MODEL (ATM) TO IMPROVE

UNDERSTANDING OF MATHEMATICAL CONCEPTS

Case: Development of Learners Worksheet Based ATM on Statisticsof Class X TKI 1 in SMK Negeri 5 Bandar Lampung

By

Yeni Puspitasari

The purpose of this research is to improve understanding of learners concept bydeveloping Learners Worksheets based on ALQURUN Teaching Model (ATM)and to know the effectiveness of the ability to understand the concept. The designof this study follows the stages of research according to Akker. The subjects arestudents of class X SMK Negeri 5 Bandar Lampung 2016/2017 and some expertsat every stage of development. The characteristics of learners worksheets basedon ATM is developed based on ATM syntax, acknowledge, literature, quest, unite,refine, use, and name. The research data was obtained through a mathematicalconcept comprehension test. Data analysis techniques use t-test and N-Gain. Theexperts review shows that the learners worksheets based on ATM have met thecontent, media, and language eligibility standards. The result of one to one testshows that the learners worksheet based on ATM is included in a very goodcategory. The field test results show that the ability to understand themathematical concepts using learners worksheet based on ATM is higher than theability to understand the mathematical concepts without learners worksheet basedon ATM and quite effective in improving the ability to understand themathematical concepts.

Keyword: ATM, Learners Worksheets, Concept Understanding

Page 5: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK
Page 6: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK
Page 7: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK
Page 8: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 05 Januari 1988. Penulis

merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Bapak Sundusi, SE dan

Ibu Nurhayani,SE.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Al-Azhar pada

tahun 1993. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 2 Rawa Laut

Bandar Lampung pada tahun 1999, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri

1 Bandar Lampung pada tahun 2002, dan pendidikan menengah atas di SMA

Gajah Mada Bandar Lampung pada tahun 2005. Penulis menyelesaikan sarjana

program studi Pendidikan Matematika di Universitas Lampung pada tahun 2009.

Pada Tahun 2011 penulis diangkat sebagai guru di SMK Negeri 5 Bandar

Lampung, sampai skarang. Penulis melanjutkan pendidikan pada program studi

Pasca Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Lampung tahun 2015.

Page 9: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

MOTTO

“Sesungguhnya kemarin adalah impian yang telah lewat,

sementara esok adalah cita-cita yang indah dan sekarang adalah

kenyataan yang sedang terjadi”

“Hasil yang baik belum tentu didapat dengan jalan yang benar,tetapi jalan yang benar pasti memberikan hasil yang baik”

“Jadikanlah masa lalu sebagai pelajaran tuk masayang akan datang”

Page 10: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

Persembahan

Dengan Kerendahan hati dan sujud syukurku kepada Allah SWT

Ku Persembahkan karya sederhana ini untuk :

Papa dan Mamaku tercinta, yang telah membesarkan, mendidik,mencurahkan kasih sayang dan selalu mendoakan kebahagiaandan keberhasilanku.

Kakak-kakakku dan seluruh keluarga besar yang terusmemberikan dukungan dan doanya padaku.

Seseorang yang kelak menjadi pemimpin dan imam dalamhidupku .

Para pendidik yang telah mengajar dengan penuh kesabaran.

Semua Sahabat yang begitu tulus menyayangiku dengansegala kekuranganku, dari kalian aku belajar memahami artiukhuwah.

Almamater Universitas Lampung tercinta

Page 11: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha

Pengasih dan Maha Penyayang, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “Pengembangan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Alqurun Teaching Model (ATM) Untuk

Menigkatkan Pemahaman Konsep Matematika Kelas X di SMK Negeri 5 Bandar

Lampung” sebagai syarat untuk mencapai gelar Magister pendidikan pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan tesis ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih yang tulus ikhlas kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku dekan FKIP Universitas

Lampung beserta staff dan jajarannya.

3. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik

sekaligus Dosen Pembimbing I dan Ketua Program Studi Magister Pendidikan

Matematika yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing,

memberikan perhatian, dan memotivasi selama penyusunan tesis sehingga

tesis ini menjadi lebih baik.

Page 12: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

iii

4. Bapak Drs. Suharsono S., M.S., M.Sc., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing II

yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk konsultasi dan memberikan

bimbingan, sumbangan pemikiran, kritik, dan saran selama penyusunan tesis,

sehingga tesis ini menjadi lebih baik.

5. Bapak Dr. Budi Koestoro, M.Pd., selaku Dosen Pembahas I yang telah banyak

memberikan masukan, kritik, dan saran kepada penulis.

6. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku Dosen Pembahas II sekaligus

validator LKPD dalam penelitian ini yang telah banyak memberikan masukan,

kritik, dan saran kepada penulis serta membantu penulis untuk memperbaiki

LKPD ini menjadi lebih baik.

7. Bapak Wayan Rumite,S.Pd, M.Si., selaku validator LKPD dalam penelitian

ini yang telah banyak memberikan saran dan masukan untuk memperbaiki

LKPD ini agar menjadi lebih baik.

8. Bapak dan Ibu dosen Magister Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada

penulis.

9. Papaku yang tidak pernah lelah mendoakan dan memberi kasih sayang

terhadap putrinya, terimakasih atas cucuran air mata disetiap do’a yang

dipanjatkan untukku dan selalu ada disaat aku membutuhkan bantuan,

Mamaku tersayang yang selalu mendoakanku, mendukung, memberi

semangat ketika aku merasa letih, dan menjadi motivator terbesar dalam

hidupku. Semoga lewat doa dan dukungan dari Papa dan Mama dapat

membantuku mendapatkan kesuksesan dalam rencana hidup demi

Page 13: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

iv

memberikan manfaat yang terbaik bagi negara, agama, dan keluarga. Aamiin

Ya Rabbal’alamin.

10. Kak Uin, Yuk Nini, Kak Iyan, Yu Maya, Yu Ima, Abang Faisal dan seluruh

keluarga besarku yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa’anya.

11. Seseorang yang selalu sabar mendengar keluh kesahku, atas kasih sayang dan

keikhlasannya membantuku.

12. Kakak-kakakku Tim Science SMK Negeri 5 Bandar Lampung (Kak Feri, Kak

Fidel, Mb Tini, Mb Dwi, Mb Mutia dan Mb Erga) yang telah banyak

memberikan nasehat, masukan, dukungan dan bantuannya kepadaku.

13. Sahabat-sahabatku Kepompong Gank (Sha/Fitria, Vio/Ayu, Cha/Vina),

Cecepi (Mb Fit, Mb Erni, Mb Margaret, Rista, Lika), IP Girls (Mb Elvi, Mb

Nana, Mb Dian, Mb Hayati) dan Novi yang telah memberikan dukungan,

semangat dan doa’anya serta persahabatan yang telah terjalin.

14. Sahabat-sahabatku “SI BOLANG” yang selalu mengajak liburan disaat

penat mengerjakan tesis ini.

15. Sahabat-sahabat Pascasarjana Pendidikan Matematika 2015 terkhusus buat

Hani, Ajeng, Echa, Umi, Mella, Diana, Qorri, Aflah, Richa, Nova, Desty,

Khusnul, Devi, Vita, Arini, Armalia, Astri, Babe Sayfuddin, Yudha, Kiki,

Ahmad, Rizki, Aan dan Pak Budiono yang dengan sabar menjadi teman

penulis selama menimba ilmu, membantu dan memberi motivasi. semoga

silahturahmi diantara kita masih bisa berjalan dikemudian hari.

16. Bapak Drs. Irman selaku Kepala SMK Negeri 5 Bandar Lampung beserta

Wakil, Guru, staff dan karyawan.

Page 14: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

v

17. Siswa/siswi kelas X dan XI SMK Negeri 5 Tahun Pelajaran 2016/2017, atas

semangat dan kerjasamanya dalam penelitian ini.

18. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.

19. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan tesis ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Semoga dengan kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan pada

penulis, mendapat balasan pahala yang setimpal dari Allah SWT dan semoga tesis

ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, September 2017

Penulis,

Yeni Puspitasari

Page 15: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1B. Identifikasi Masalah........................................................................... 8C. Batasan Masalah ................................................................................ 8D. Rumusan Masalah.............................................................................. 9E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9F. Manfaat Penelitian.............................................................................. 9

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Pembelajaran Matematika .................................................................. 10B. Teori Konstruktivisme ........................................................................ 13C. Taksonomi Bloom............................................................................... 15D. Kurikulum 2013.................................................................................. 19E. ALQURUN Teaching Model (ATM)................................................... 20F. Pemahaman Konsep Matematika ........................................................ 25G. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ................................................. 29H. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 35I. Kerangka Pikir .................................................................................... 37

III. METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian ................................................................................... 41B. Subjek Penelitian ................................................................................ 41C. Prosedur Penelitian ............................................................................. 43D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 46E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 47F. Teknik Analisis Data........................................................................... 54

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian .................................................................................. 62

1. Tahap Pendahuluan (Preliminary) ................................................. 622. Tahap Uji Formatif (Formative Evaluation).................................. 65

B. Pembahasan ....................................................................................... 88

Halaman

Page 16: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

vii

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ............................................................................................ 95B. Saran .................................................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Nilai Rata-Rata UN Matematika Tingkat SMK ..................................... 2

2.1 Tahapan Model Pembelajaran ALQURUN............................................. 24

3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................. 46

3.2 Validitas Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis .......... 50

3.3 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran .......................................................... 51

3.4 Tingkat Kesukaran Butir Soal ................................................................ 52

3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda ................................................................ 53

3.6 Daya Pembeda Butir Soal....................................................................... 53

3.7 Interval Nilai Tiap Katagori Penilaian......................................................... 55

3.8 Nilai Rata-Rata N-Gain dan Klasifikasinya ................................................. 56

3.9 Uji Normalitas Skor Kemampuan Awal Pemahaman KonsepMatematis................................................................................................ 57

3.10 Uji Normalitas Skor Kemampuan Akhir Pemahaman KonsepMatematis................................................................................................ 58

3.11 Uji Homogenitas Populasi Skor Kemampuan Awal PemahamanKonsep Matematis.................................................................................... 59

4.1 Tahapan-tahapan ATM ........................................................................ 64

4.2 Hasil Uji Ahli Materi ............................................................................ 66

4.3 Kategori Penilaian Komponen Hasil Revisi Validasi Ahli Media....... 73

4.4 Hasil Uji Keterbacaan LKPD Berbasis ATM....................................... 74

Page 18: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

ix

4.5 Hasil Pengukuran Efisiensi Waktu Membaca Uji Kelas Kecil............ 77

4.6 Data Skor Kemampuan Awal Pemahaman Konsep MatematisPeserta Didik ....................................................................................... 84

4.7 Data Skor Kemampuan Awal Pemahaman Konsep MatematisPeserta Didik ....................................................................................... 85

4.8 Hasil Uji Mann-Whitney U Skor Akhir Pemahaman KonsepMatematis ............................................................................................ 86

4.9 Data N-Gain Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis PesertaDidik .................................................................................................... 87

4.10 Hasil Uji-t Data N-Gain ...................................................................... 88

Page 19: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Contoh LKPD di Sekolah ..................................................................... 5

3.1 Prosedur Penelitian ............................................................................... 43

4.1 Perbaikan Kata Atau Kalimat Sebelum dan Setelah Revisi................. 67

4.2 Penulisan Simbol dan Rumus Sebelum dan Setelah Revisi................. 77

4.3 Tahap Acknowledge Sebelum dan Setelah Revisi ............................... 70

4.4 Penulisan Rumus Sebelum dan Setelah Revisi .................................... 70

4.5 Gambar Diagram Sebelum dan Setelah Revisi .................................... 71

4.6 Kotak Penugasan Sebelum dan Setelah Revisi .................................... 72

4.7 Uji Coba Perorangan (One To One)..................................................... 74

4.8 Kotak Penugasan Sebelum dan Setelah Revisi .................................... 75

4.9 Kegiatan Pada Kelas kecil (Small Group) ........................................... 76

4.10 Peserta Didik Sedang Mengerjakan Soal Apersepsi ............................ 78

4.11 Tahap Literature (Penelusuran Pustaka).............................................. 79

4.12 Tahap Quest (Menyelidiki) ................................................................. 80

4.13 Tahap Unite (Menyatukan).................................................................. 81

4.14 Tahap Refine (Menyaring)................................................................... 82

4.15 Tahap Use (Menerapkan) dan Name (Menamakan)............................ 83

Page 20: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran HalamanA. Perangkat Pembelajaran

A.1 Silabus ALQURUN....................................................................... 101A.2 Silabus Konvensional ................................................................... 106A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ALQURUN .............. 110A.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Konvensional........... 136A.5 LKPD ........................................................................................... 152

B. Instrumen PenelitianB.1 Kisi-Kisi Soal Tes Pemahaman Konsep Matematis .................... 220B.2 Soal Tes Pemahaman Konsep Matematis .................................... 223B.3 Kunci Jawaban Tes Pemahaman Konsep Matematis ................... 224B.4 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Matematis .......... 228

C. Analisis DataC.1 Analisis Validitas Tes Pemahaman Konsep Matematis ............. 231C.2 Analisis Reliabilitas Butir Soal Tes Pemahaman Konsep

matematis .................................................................................... 232C.3 Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal .............................. 233C.4 Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Kemampuan Pemahaman

Konsep Matematis Kelas Eksperimen......................................... 234C.5 Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Kemampuan Pemahaman

Konsep Matematis Kelas Kontrol................................................ 235C.6 Analisis Statistik Deskriptif Skor Awal Kemampuan Pemahaman

Konsep Matematis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………. 236C.7 Analisis Statistik Deskriptif Skor Akhir Kemampuan Pemahaman

Konsep Matematis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......... 237C.8 Uji Normalitas Skor Awal Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Kelas Ekseprimen Dan Kontrol................................. 238C.9 Uji Homogenitas Varians Skor Awal Kemampuan Pemahaman

Konsep Matematis Antara Kelas Eksperimen Dan KelasKontrol......................................................................................... 239

C.10 Uji Normalitas Skor Akhir Kemampuan Pemahaman KonsepMatematis Kelas Ekseprimen Dan Kontrol.................................. 240

C.11 Uji Non Parametrik Skor Akhir Kemampuan PemahamanKonsep Matematis Antara Kelas Eksperimen Dan KelasKontrol ......................................................................................... . 241

Page 21: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

xii

C.12 Analisis Statistik Deskriptif N-Gain Kemampuan PemahamanKonsep Matematis Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .......... 243

C.13 Uji-t Data N-Gain Kemampuan Pemahaman Konsep ................ 244C.14 Analisis Validasi LKPD Oleh Ahli Materi ................................. 245C.15 Analisis Validasi LKPD Oleh Ahli Media ................................. 248C.16 Analisis Uji Perorangan LKPD Oleh Peserta Didik .................... 250C.17 Analisis Uji Kelas Kecil LKPD Oleh Peserta Didik ................... 252

D. Angket, Skala, dan Lembar WawancaraD.1 Lembar Observasi Bahan Ajar Matematika ................................ 253D.2 Lembar Wawancara Bahan Ajar Matematika ............................. 255D.3 Lembar Penilaian Ahli Materi ..................................................... 257D.4 Lembar Penilaian Ahli Media Sebelum Revisi ........................... 263D.5 Lembar Penilaian Ahli Media Sesudah Revisi ............................ 266D.6 Lembar Angket Respon Peserta Didik Terhadap LKPD Berbasis

ATM Pada Uji Perorangan........................................................... 273D.7 Lembar Angket Waktu Yang Diperlukan Membaca Materi Pada

Uji Kelas Kecil ........................................................................... 282

Surat Izin Penelitian Pendahuluan ............................................................. 288

Daftar Hadir Seminar Proposal Tesis......................................................... 289

Surat Izin Penelitian ................................................................................... 290

Surat Persetujuan Dari SMKN.5 Bandar Lampung UntukMenjadi Tempat/Lokasi Melaksanakan Penelitian .................................... 291

Daftar Hadir Seminar Hasil Tesis .............................................................. 292

Page 22: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan yang baik, kita akan mudah

mengikuti perkembangan zaman dimasa yang akan datang, khususnya

perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pendidikan yang sangat penting,

karena dengan matematika dapat memberikan bekal kepada manusia untuk

menghadapi kemajuan teknologi. Menurut Shadiq, NRC (National Research

Council) dari Amerika Serikat telah menyatakan pentingnya matematika dengan

pernyataan berikut:“Mathematics is the key to opportunity.” Matematika adalah

kunci ke arah peluang-peluang. Keberhasilan mempelajari ilmu matematika

diperuntukkan peserta didik agar mampu menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Kenyataan di kelas menunjukkan bahwa tidak sedikit peserta didik

yang berhasil dengan mudah mempelajari matematika namun masih banyak juga

yang tidak berhasil mempelajari mata pelajaran tersebut.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006 menyebutkan

bahwa tujuan pembelajaran matematika di sekolah yaitu agar peserta didik

memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

Page 23: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

2

antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat

dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran

matematika, hal yang paling utama yang perlu diperhatikan oleh seorang guru

adalah bagaimana mengarahkan peserta didik agar dapat memahami konsep dasar

pelajaran matematika, bukan menghafal konsep tersebut karena dengan menghafal

tanpa memahami akan cepat dilupakan. Jika peserta didik memahami konsep

dasar dari pelajaran matematika, maka peserta didik akan mudah dalam

memecahkan masalah yang berkaitan dengan matematika.

Secara umum, pendidikan matematika dimulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD)

sampai dengan Perguruan Tinggi (minimal sebagai mata kuliah umum).

Pendidikan matematika juga diberikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Hal ini tertuang dalam Permendikbud No.60 Tahun 2016 tentang kurikulum 2013

SMK bahwa matematika merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk

mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

SMK merupakan salah satu bentuk pendidikan formal pada jenjang sekolah

menengah di Indonesia, sebagai lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP)

atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). Sesuai dengan namanya, SMK memiliki

spesifikasi jurusan yang berbeda-beda di tiap bidangnya, yang dijelaskan dalam

SK Dirjen 4678 Tahun 2016 tentang spektrum keahlian pendidikan menengah

kejuruan bahwa SMK memiliki 9 bidang keahlian, 48 program keahlian dan 144

kompetensi keahlian. Peserta didik di SMK dinyatakan lulus jika mereka berhasil

Page 24: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

3

menyelesaikan ujian sekolah, ujian nasional dan uji kompetensi. Uji kompetensi

peserta didik dilaksanakan sesuai dengan kompetensi keahliannya dan

dilaksanakan sebelum ujian nasional. Peserta didik dikatakan lulus uji kompetensi

jika sudah melaksanakan uji kompetensi keahlian meliputi uji kompetensi praktik

dan uji kompetensi teori. Uji kompetensi teori digunakan untuk mengukur

pengetahuan dan pemahaman peserta didik, sedangkan uji kompetensi praktik

berfungsi untuk mengukur kemampuan peserta didik.

Pendidikan di SMK mengutamakan pengembangan keterampilan peserta didik.

Keterampilan yang dimiliki merupakan hasil dari pembelajaran di sekolah

maupun di industri. Meskipun pendidikan di SMK mengutamakan penyiapan

peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dengan menuntut peserta didik

untuk ahli dibidangnya serta mengembangkan sikap profesional, akan tetapi sama

halnya dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) bahwa peserta didik harus mampu

dalam pelajaran matematika karena matematika diperlukan dari kelas X sampai

kelas XII dan matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang di UN-kan.

Matematika juga merupakan mata pelajaran wajib dan digunakan diseluruh bidang

keahlian. Didalam kurikulum 2013, materi pelajaran matematika yang diberikan

di SMK untuk semua bidang keahlian sama dengan materi matematika wajib yang

diberikan di SMA sehingga tidak lagi ada perbedaan tingkat kemampuan materi

yang harus dikuasai peserta didik.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan, hasil belajar matematika

di SMK masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil Nilai Rata-rata Ujian

Nasional Matematika SMK 2016 dan 2015, yang tertera dalam Tabel 1.1

Page 25: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

4

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Nasional Matematika Tingkat SMK

Tahun Kab/Kota Provinsi Nasional2015 33,08 33,67 48,242016 31,96 31,36 40,04

Sumber: Arsip Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung tahun 2015 dan 2016

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa hasil rata-rata nilai UN secara Nasional, Provinsi

dan Kab/Kota masih sangat rendah dan mengalami penurunan kemampuan

matematika. Rendahnya hasil belajar peserta didik ini dapat disebabkan oleh

banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya pemahaman konsep matematika.

Kurangnya pemahaman konsep memang banyak dialami oleh peserta didik,

seperti yang dikemukan Wiggins (2014) “More troubling is American students’

lack of conceptual understanding. Several studies have found that many students

don’t fully understand the base-10 number system”.

Berdasarkan hasil observasi di SMK Negeri 5 Bandar Lampung, pemahaman

konsep peserta didik terhadap pelajaran matematika masih rendah. Hal ini dapat

dilihat dari gejala - gejala sebagai berikut:

1. Sebagian peserta didik tidak bisa menyelesaikan soal-soal matematika yang

berbeda dari contoh yang diberikan.

2. Sebagian peserta didik tidak bisa menyelesaikan soal yang bersifat

pengembangan analisis.

3. Sebagian peserta didik hanya menghafal rumus tetapi tidak bisa

mengaplikasikan ke dalam soal.

4. Hasil belajar matematika peserta didik masih rendah, ini terlihat dari

ketuntasan rata-rata di bawah 60% dan nilai rata-rata UN pada tahun 2015

dan 2016 berturut-turut sebesar 29,31 dan 26,97.

Page 26: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

5

Dari informasi yang ada, dapat disimpulkan bahwa hal tersebut bukan hanya

semata-mata kesalahan peserta didik tetapi dapat juga dikarenakan penggunaan

model pembelajaran yang kurang tepat dan kurang diperhatikannya keterampilan

proses selama pembelajaran matematika. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran

guru hanya menggunakan buku matematika yang diterbitkan oleh Kemendikbud

dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) seadanya, hanya dalam bentuk

kumpulan soal bukan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peserta didik

dalam menemukan konsep, sehingga terkesan monoton dan membuat peserta

didik tidak berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Salah satu contoh LKPD yang digunakan guru adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Contoh LKPD yang digunakan di SMK Negeri 5 Bandar Lampung

Page 27: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

6

Untuk mengatasi permasalahan di atas, guru harus dapat berusaha meningkatkan

dan mengembangkan kualitas proses pembelajaran matematika sesuai dengan

kebutuhan kognitif dan keterampilan intelektual peserta didik. Sehingga konsep

pada matematika yang bersifat abstrak dapat dipahami oleh semua peserta didik

dengan mudah dan lebih bermakna. Dalam hal ini, sangat diperlukan strategi dan

model pembelajaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Djamarah (2002),

“Strategi pembelajaran berperan penting dalam proses pembelajaran yang

selanjutnya menentukan kualitas belajar peserta didik”. Dengan demikian seorang

guru dituntut mampu menerapkan strategi dan model pembelajaran yang tepat

agar proses belajar mengajar berlangsung efektif dan efisien, sehingga seluruh

peserta didik dapat terlibat langsung secara aktif baik mental, fisik, maupun

sosialnya dan mampu memahami serta menguasai pelajaran matematika itu

sendiri, sehingga tujuan pembelajaran matematika dapat dicapai sesuai dengan

yang diharapkan. Salah satu model pembelajaran matematika yang berorientasi

pada hal tersebut adalah ALQURUN Teaching Model (ATM).

Pembelajaran berbasis ALQURUN Teaching Model (ATM) adalah model

pembelajaran yang memiliki urutan dengan memadukan antara modifikasi urutan

taksonomi Bloom dan kompetensi inti kurikulum 2013. ATM memiliki urutan

yang sesuai dengan hurufnya yaitu : A, L, Q, U, R, U, N. Huruf A berarti

Acknowledge (pengakuan), L berarti Literature (penelusuran pustaka), Q berati

Quest (menyelidiki), U berarti Unite (menyatukan), R berarti Refine (menyaring),

U berarti Use (penggunaan), dan N berarti Name (menamakan) (Sutiarso, 2016).

ATM memiliki kelebihan dari model pembelajaran yang biasa digunakan di

kurikulum 2013, karena pada model pembelajaran ini pencapaian akhir tidak

Page 28: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

7

hanya terfokus pada ranah pengetahuan (kognitif) tetapi juga menitikberatkan

pada pencapaian ranah sikap (afektif) dan ranah keterampilan (psikomotor).

Selain memilih model pembelajaran, guru juga perlu mengembangkan bahan ajar.

Sungkono (2003) mengatakan bahwa pengembangan bahan ajar penting dilakukan

agar pembelajaran lebih efektif, efisien, dan tidak melenceng dari kompetensi

yang ingin dicapai. Bahan ajar yang dikembangkan guru juga harus interaktif dan

melibatkan peserta didik dalam menemukan konsep suatu materi. Bahan ajar

memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun noncetak. Bahan ajar cetak yang

sering dijumpai antara lain berupa handout, buku, modul, brosur, dan lembar kerja

peserta didik (LKPD). Bahan ajar noncetak meliputi bahan ajar dengar (audio),

bahan ajar pandang dengar (audio visual), bahan ajar multimedia interaktif

(interactive teaching material) dan bahan ajar berbasis web (web based learning

materials) (Lestari, 2013: 6). Di SMK Negeri 5, guru menggunakan bahan ajar

berupa buku dan LKPD. Buku yang digunakan sekolah adalah buku yang

dikeluarkan oleh Kemendikbud dan sudah melalui validasi, sedangkan LKPD

yang digunakan hanya berupa kumpulan soal bukan langkah-langkah yang harus

dilakukan oleh peserta didik dalam menemukan konsep.

LKPD adalah lembaran yang berisi uraian singkat materi dan soal - soal yang

disusun langkah demi langkah secara teratur dan sistematis yang harus dikerjakan

oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. LKPD yang baik adalah LKPD

yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. .Dengan

adanya LKPD yang baik, diharapkan dapat membuat peserta didik tertarik dengan

materi pelajaran yang diberikan dan dapat mempermudah pemahan konsep peserta

Page 29: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

8

didik.. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan LKPD yang disesuaikan dengan

model pembelajaran yang telah dipilih.

Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran menggunakan LKPD berbasis

ALQURUN diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan

meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat didentifikasikan masalah

sebagai berikut:

a. Hasil belajar matematika peserta didik masih sangat rendah.

b. Tingkat pemahaman konsep matematika peserta didik masih rendah.

c. Model dan strategi yang biasa diterapkan guru belum dapat mempengaruhi

kemampuan pemahaman konsep matematika.

d. LKPD yang digunakan hanya berupa kumpulan soal.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti akan

dibatasi sebagai berikut :

a. Diperlukan pengembangan dan pembuatan LKPD berbasis ALQURUN

Teaching Model (ATM) untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.

b. Efektivitas pembelajaran menggunakan LKPD berbasis ALQURUN Teaching

Model (ATM).

Page 30: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

9

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimanakah mengembangkan LKPD (produk) berbasis ALQURUN

Teaching Model (ATM) yang dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta

didik pada materi statistika?

b. Bagaimanakah efektivitas pembelajaran menggunakan LKPD berbasis

ALQURUN Teaching Model (ATM) dalam meningkatkan pemahaman konsep

peserta didik pada materi statistika?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukan, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendapatkan produk pengembangan LKPD berbasis ALQURUN

Teaching Model (ATM)

b. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran menggunakan LKPD berbasis

ALQURUN Teaching Model (ATM) dalam meningkatkan pemahaman konsep

peserta didik pada materi statistika.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, dalam penelitian ini diharapkan akan

memberikan khasanah keilmuan dalam pembelajaran matematika, khususnya

mengenai tahap dan proses pengembangan LKPD matematika dengan

menggunakan ALQURUN Teaching Model (ATM) yang dapat dimanfaatkan oleh

guru dan siswa dalam pembelajaran di sekolah. Dengan demikian, pemahaman

konsep peserta didik dapat terfasilitasi dengan baik melalui LKPD tersebut.

Page 31: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran Matematika merupakan salah satu pembelajaran yang diberikan

pada setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Pembelajaran adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan oleh guru

guna membelajarkan peserta didik (Djamarah, 2002: 43). Suherman (2003: 8)

mengartikan pembelajaran sebagai upaya penataan lingkungan yang memberi

nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Matematika

diartikan oleh Johnson dan Rising (Suherman, 2003: 19) sebagai pola berpikir,

pola mengorganisasi, pembuktian yang logik, bahasa yang menggunakan istilah

yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat representasinya dengan

simbol dan padat. Matematika menurut Suherman (2003: 253) adalah disiplin

ilmu tentang tata cara berfikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif

maupun secara kualitatif. Menurut Russeffendi (1991: 261) bahwa matematika

adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi, matematika terbentuk sebagai

hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah

proses interaksi antara guru dan peserta didik yang melibatkan pengembangan

pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar yang sengaja

diciptakan oleh guru dengan berbagai metode agar program belajar matematika

Page 32: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

11

tumbuh dan berkembang secara optimal dan peserta didik dapat melakukan

kegiatan belajar secara efektif dan efisien. Selain interaksi yang baik antara guru

dan peserta didik tersebut, faktor lain yang menentukan keberhasilan

pembelajaran matematika adalah bahan ajar dan model pembelajaran yang

digunakan dalam proses pembelajaran tersebut.

Kegiatan guru mengajar tidak bisa dilepaskan dari peristiwa peserta didik belajar.

Tetapi keberhasilan sebuah pembelajaran tidak hanya di wujudkan dalam sebuah

hasil prestasi peserta didik di sekolah, namun pembelajaran yang berhasil adalah

pembelajaran yang mampu mengembangkan apa yang telah dipelajari di sekolah

dan mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian proses

belajar bersifat internal dan unik dalam diri individu peserta didik sedangkan

proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan.

Pembelajaran matematika di sekolah diarahkan pada pencapaian standar

kompetensi dasar oleh peserta didik. Kegiatan pembelajaran matematika tidak

berorientasi pada penguasaan materi matematika semata, tetapi materi matematika

diposisikan sebagai alat dan sarana peserta didik untuk mencapai kompetensi.

Oleh karena itu, ruang lingkup mata pelajaran matematika yang dipelajari di

sekolah disesuaikan dengan kompetensi yang harus dicapai peserta didik.

Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika

yang dibakukan dan harus ditunjukkan oleh peserta didik sebagai hasil belajarnya

dalam mata pelajaran matematika. Standar ini dirinci dalam kompetensi dasar,

indikator, dan materi pokok, untuk setiap aspeknya. Pengorganisasian dan

Page 33: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

12

pengelompokan materi pada aspek tersebut didasarkan menurut kemahiran atau

kecakapan yang hendak ingin di capai.

Merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai

peserta didik maka ruang lingkup materi matematika adalah aljabar, pengukuran

dan geomerti, peluang dan statistik, trigonometri, serta kalkulus diantaranya :

1. Kompetensi aljabar ditekankan pada kemampuan melakukan dan

menggunakan operasi hitung pada persamaan, pertidaksamaan dan fungsi.

2. Pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan menggunakan sifat

dan aturan dalam menentukan porsi, jarak, sudut, volum, dan tranfrormasi.

3. Peluang dan statistika ditekankan pada menyajikan dan meringkas data

dengan berbagai cara.

4. Trigonometri ditekankan pada menggunakan perbandingan, fungsi,

persamaan, dan identitas trigonometri.

5. Kalkulus ditekankan pada mengunakam konsep limit laju perubahan fungsi.

Pembelajaran matematika di sekolah memegang peranan yang sangat penting.

Anak didik memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kegiatan yang dapat

dilakukan peserta didik dari pembelajaran matematika, diantaranya adalah

berhitung, mengumpulkan, mengolah data, menyajikan data, menafsirkan data dan

menggunakan kalkulator dan komputer. Selain itu, peran pembelajaran

matematika yang lain adalah agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih

lanjut, membantu memahami bidang studi lain seperti fisika, kimia, arsitektur,

Page 34: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

13

farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya, dan agar para peserta didik dapat

berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif.

Tujuan pembelajaran matematika dipaparkan pada buku standar kompetensi mata

pelajaran matematika sebagai berikut:

1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya

melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan

kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi.

2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan

penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin

tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik,

peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

B. Teori Konstruktivisme (Constructivisme)

Menurut Wikipedia, teori konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran

yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang

dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa

yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan

pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang

mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Pendekatan konstruktivisme

mempunyai beberapa konsep umum seperti:

1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.

Page 35: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

14

2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya mampu membina

pengetahuan mereka secara mandiri.

3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui

proses saling mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan

pembelajaran terbaru.

4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya

secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan

pemahamannya yang sudah ada.

5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama.

Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak

konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.

6. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan

pengalaman pelajar untuk menarik minat pelajar.

Satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan dari teori

konstruktivisme adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan

kepada siswa tetapi siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam

benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-

ide mereka sendiri. Menurut Nur (dalam Trianto,2007:13) teori konstruktivisme

ini berkembang dari kerja Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, dan

teori psikologi kognitif lainnya.

Ide-ide konstruktivis modern banyak berlandaskan pada teori Vygotsky yang

telah digunakan untuk menunjang metode pengajaran yang menekankan

Page 36: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

15

pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis kegiatan, dan penemuan. Salah

satu prinsip kunci yang diturunkan dari teorinya adalah penekanan hakikat sosial

dari pembelajaran. Ia mengemukakan bahwa siswa belajar melalui interaksi

dengan orang dewasa atau orang yang lebih mampu (Slavin dalam Trianto,

2007:107). Berdasarkan teori ini, dikembangkanlah pembelajaran kooperatif,

yaitu siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit

jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya.

Penerapan pembelajaran konstruktivime dapat dilakukan melalui pembelajaran

dalam bentuk peserta didik bekerja, dan peserta didik mengkonstruksikan sendiri

dalam proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran yang berorientasi pada

konstruktivisme meliputi 4 tahap :

a. Mengungkapkan pengetahuan awal peserta didik mengenai matematika dan

membangkitkan motivasi belajar peserta didik.

b. peserta didik memahami konsep.

c. Diskusi dan penjelasan konsep.

d. Pengembangan dan aplikasi konsep.

C. Taksonomi Bloom

Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang berarti

mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Jadi Taksonomi berarti hierarki

klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan. Taksonomi bloom adalah hierarki yang

mengidentifikasikan kemampuan mulai dari tingkat yang rendah hingga yang

tinggi. Taksonomi Bloom merupakan taksonomi dalam bidang pendidikan yang

pertama kali dicetuskan oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956.

Page 37: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

16

Bloom membagi tujuan pendidikan menjadi 3 domain (ranah, kawasan) yaitu

ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berisi prilaku

yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan dan keterampilan

beripikir. Ranah afektif mencakup perilaku terkait dengan emosi, misalnya

perasaan, nilai, minat, motivasi, dan sikap. Sedangkan ranah psikomotorik berisi

prilaku yang menekankan fungsi manipulatif dan keterampilan

motorik/kemampuan fisik. Ranah kognitif menurut Bloom terdiri dari enam

tingkatan, yaitu (1) pengetahuan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension),

(3) aplikasi (application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis), dan (6)

evaluasi (evaluation).

Pada tahun 2001 Anderson dan Krathwohl melakukan revisi terhadap taksonomi

Bloom ranah kognitif, yakni perubahan dari kata benda (dalam taksonomi Bloom)

menjadi kata kerja (dalam taksonomi Bloom revisi). Perubahan hampir terjadi

pada semua level hierarkhis, namun urutan level masih sama yaitu dari

urutan terendah hingga tertinggi. Perubahan mendasar terletak pada level 5 dan 6.

Perubahan-perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering (mengingat).

b. Pada level 2, comprehension dipertegas menjadi understanding (memahami).

c. Pada level 3, application diubah menjadi applying (menerapkan).

d. Pada level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis).

e. Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi dengan

perubahan mendasar, yaitu creating (mencipta).

f. Pada level 6, Evaluation turun posisisinya menjadi level 5, dengan sebutan

evaluating (menilai).

Page 38: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

17

Perubahan ini dibuat agar sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. Jadi,

Taksonomi Bloom yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl (2001 : 66-88)

adalah: mengingat (remember), memahami/mengerti (understand), menerapkan

(apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan

(create). Revisi Anderson dan Krathwohl ini sering digunakan dalam

merumuskan tujuan belajar yang sering kita kenal dengan istilah C1 sampai

dengan C6.

1. Mengingat (Remember)

Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau

ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah

lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam

proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan pemecahan

masalah (problem solving). Mengingat meliputi mengenali (recognition) dan

memanggil kembali (recalling).

2. Memahami/Mengerti (Understand)

Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari

berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami/mengerti

berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan

membandingkan (comparing).

3. Menerapkan (Apply)

Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau mempergunakan

suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan.

Menerapkan berkaitan dengan dimensi pengetahuan prosedural (procedural

Page 39: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

18

knowledge). Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan prosedur (executing) dan

mengimplementasikan (implementing).

4. Menganalisis (Analyze)

Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan memisahkan

tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian

tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan

permasalahan. Berbagai mata pelajaran menuntut siswa memiliki kemampuan

menganalisis dengan baik. Tuntutan terhadap siswa untuk memiliki kemampuan

menganalisis sering kali cenderung lebih penting daripada dimensi proses kognitif

yang lain seperti mengevaluasi dan menciptakan.

5. Mengevaluasi (Evaluate)

Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan

kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah

kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula

ditentukan sendiri oleh siswa. Standar ini dapat berupa kuantitatif maupun

kualitatif serta dapat ditentukan sendiri oleh siswa. Perlu diketahui bahwa tidak

semua kegiatan penilaian merupakan dimensi mengevaluasi, namun hampir semua

dimensi proses kognitif memerlukan penilaian.

6. Menciptakan (Create)

Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara

bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan siswa

untuk menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur

menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Menciptakan sangat

Page 40: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

19

berkaitan erat dengan pengalaman belajar siswa pada pertemuan sebelumnya.

Meskipun menciptakan mengarah pada proses berpikir kreatif, namun tidak secara

total berpengaruh pada kemampuan siswa untuk menciptakan. Menciptakan di

sini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan dan menghasilkan karya yang

dapat dibuat oleh semua siswa.

D. Kurikulum 2013

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-

undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun

2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan secara terpadu. Dalam Kurikulum 2013, sikap tertuang dalam

Kompetensi Inti (KI) satu sampai empat, dan termuat juga dalam Kompetensi

Dasar (KD) satu dan dua. Pengetahuan tertuang pada KI tiga dan KD tiga

sedangkan keterampilan tertuang pada KI empat dan KD empat.

Menurut Kemendikbud, Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi.

Oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi

yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil

kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan

sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh

seluruh peserta didik. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua

Page 41: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

20

jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik yaitu mengamati,

mananya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/menalar, mengkomunikasikan.

E. ALQURUN Teaching Model (ATM)

Model Pembelajaran ALQURUN (ALQURUN Teaching Model, disingkat ATM)

pertama kali diperkenalkan oleh Sugeng Sutiarso tanggal 19 Mei 2016 dalam

Seminar Nasional Mathematics, Science, and Education National Conference

(MSENCo) di IAIN Raden Intan Lampung. Sutiarso (2016) mengemukakan

ALQURUN Teaching Model (ATM) adalah model pembelajaran yang memiliki

urutan dengan memadukan antara modifikasi urutan taksonomi Bloom dan 4

kompetensi inti kurikulum 2013, yaitu: kompetensi pengetahuan (kognitif), sikap

spiritual, sikap sosial, dan keterampilan. Urutan dari ATM ini sesuai dengan huruf

yang digunakan yaitu : A, L, Q, U, R, U, N. Huruf A berarti Acknowledge

(pengakuan), L berarti Literature (penelusuran pustaka), Q berati Quest

(menyelidiki), U berarti Unite (menyatukan), R berarti Refine (menyaring), U

berarti Use (penggunaan), dan N berarti Name (menamakan).

A (Acknowledge) atau pengakuan adalah urutan pertama atau kegiatan

pendahuluan (apersepsi) dalam pembelajaran ATM. Menurut Sutiarso (2016),

Pengakuan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu (1) pengakuan terhadap

kebesaran Allah yang telah memberikan ilmu, bertujuan untuk mencapai

kompetensi inti 1 (Spiritual) dan (2) pengakuan terhadap kemampuan awal peserta

didik. Tujuan pengakuan bagian (1) adalah untuk mencapai kompetensi inti 1

(sikap spiritual) dan bagian (2) adalah untuk apersepsi. Pada kegiatan

pendahuluan ini, guru akan memberikan informasi, ilustrasi, contoh, dan aktivitas

Page 42: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

21

yang dapat membangkitkan pengakuan dan kesadaran peserta didik akan

kebesaran Allah dan perlunya mendekatkan diri kepadaNya. Selanjutnya, guru

juga harus mengakui keterbatasan kemampuan awal peserta didik, sehingga guru

perlu melakukan berbagai apersepsi yang disesuaikan dengan kemampuan awal

peserta didik yang beragam. Dengan adanya Acknowledge, terutama dalam hal ini

memberikan pujian merupakan salah satu bentuk alat pendidikan yang mampu

membangkitkan motivasi belajar bagi peserta didik. Dengan memberikan seorang

peserta didik pengakuan atau penghargaan ketika dia berprestasi, maka semangat

belajarnya pun akan meningkat, karena motivasi belajar peserta didik akan

meningkat ketika prestasi dan kerja keras untuk mencapai kesuksesan belajar itu

diiringi pengakuan atau penghargaan dan apresiasi yang baik. Selain itu, teori

belajar terkini juga menyebutkan bahwa guru perlu memberikan pengakuan

(Acknowlegdement) dari apa yang peserta didik miliki. Cellileo juga menyatakan

bahwa ”...Strongly suggest that giving praise or recognition for someone,s

perceived good work is the primary motivation for continued good work. It is a

better motivator than money”. Memberikan pujian atau pengakuan untuk

seseorang yang dirasakan pekerjaan yang baik adalah motivasi utama untuk

melanjutkan pekerjaan yang baik. Ini adalah motivator yang lebih baik daripada

uang.

L (Literature) atau penelusuran pustaka. Menurut Nazir (2003: 63), penelusuran

pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan

terhadap buku-buku, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya

dengan masaalah yang dipecahkan. Literature atau Penelusuran pustaka ini

dilakukan oleh peserta didik dan guru menyediakan sumber atau materi yang akan

Page 43: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

22

dipelajari baik berupa, buku, print out, surat kabar, gambar, artikel, video, kliping,

atau sumber dari internet, sesuai dengan materi yang akan dipelajari peserta didik.

Literatur sangat dibutuhkan dalam proses belajar. Pemanfaatan literatur

merupakan salah satu sumber belajar dan merupakan sumber informasi serta

menambah wawasan peserta didik yang akan melakukan kegiatan belajar. Selain

itu, dengan memanfaatkan literatur peserta didik akan mendapatkan hasil yang

lebih memuaskan (Ilham: 2013). Ross (2010) menyebutkan beberapa manfaat

literatur yaitu: “(1) develops thingking skill, (2) develop visual literac, (3) helps

children deal with their problems, and (4) improves reading ability and

attitudes”.

Q (Quest) atau menyelidiki adalah kegiatan penyelidikan peserta didik terhadap

beberapa objek, fakta, atau data dari materi yang sedang dipelajari. Pada tahap

quest ini, guru berperan memberikan bimbingan, bantuan, atau pendampingan

pada saat peserta didik melakukan proses penyelidikan. Pada proses penyelidikan

yang dilakukan oleh peserta didik, diharapkan peserta didik dapat memilah suatu

objek, fakta, atau data menjadi beberapa bagian yang lebih kecil atau sederhana.

Penyelidikan oleh peserta didik harus didasarkan pada literatur yang ditelusuri

sebelumnya.

U (Unite) atau menyatukan, yaitu kegiatan menggabungkan berbagai unsur yang

memiliki kesamaan sifat atau karakteristik dari beberapa objek, fakta, atau data

dari materi yang akan dipelajari. Hal ini sejalan dengan teori belajar Dienes,

Dienes (Suherman, 2003: 49) berpendapat bahwa pada dasarnya matematika dapat

dianggap sebagai studi tentang struktur, memisahmisahkan hubungan-hubungan

Page 44: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

23

di antara struktur-struktur dan mengkategorikan hubungan-hubungan di antara

struktur-struktur. Pada tahap unite ini, guru berperan memberikan pengarahan dan

klarifikasi terhadap hasil yang dilakukan peserta didik.

R (Refine) atau menyaring adalah kegiatan peserta didik dalam menyaring atau

memilih gabungan unsur dari hasil kegiatan unite. Kegiatan refine ini bertujuan

untuk mengendapkan unsur-unsur yang penting dari hasil kegiatan unite. Pada

tahap refine ini, guru memberikan kesempatan peserta didik untuk

menginternalisasi (memasukkan) materi tersebut kedalam pikirannya. Sutiarso

(2016) mengemukakan bahwa jika peserta didik terbiasa melakukan refine dalam

belajarnya, maka unsur-unsur penting yang dipelajari peserta didik akan bertahan

lebih lama dalam ingatan.

U (Use) atau penggunaan adalah kegiatan mengimplementasikan pengetahuan

yang diterima peserta didik dari kegiatan inti sebelumnya. Ditingkat ini, seseorang

memiliki kemampuan untuk menggunakan gagasan, prosedur, metode, rumus,

teori, dan sebagainya di dalam kondisi kerja. Pada tahap use ini, guru berperan

memberikan keleluasaan peserta didik untuk menyelesaikan masalah/soal tersebut

dengan caranya sendiri.

N (Name) atau menamakan adalah kegiatan menentukan cara baru penyelesaian

masalah/soal yang paling efektif dan peserta didik memberikan nama cara

barunya tersebut. Didalam taksonomi Bloom (revisi), tahap name termasuk dalam

tahap creating (mencipta), yang merupakan tahapan paling sulit dalam taksonomi

tersebut. Hal ini dikarenakan, peserta didik diminta untuk menemukan solusi baru

dari suatu masalah. Peserta didik yang secara konsisten bisa berpikir sampai tahap

Page 45: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

24

ini berarti peserta didik telah mencapai level berpikir tinggi. Pada tahap name ini,

guru berperan mengarahkan dan menguji efektifitas cara baru yang dinamakan

peserta didik.

ATM merupakan model pembelajaran yang di dalamnya memuat langkah-langkah

pembelajaran untuk mencapai 4 kompetensi inti atau taksonomi Bloom pada

kurikulum 2013. Berikut tahapan-tahapan pembelajaran ATM menurut Sutiarso

(2016) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran ALQURUN

Tahapan Kegiatan Pembelajaran TB KI

Tahap 1Acknowledge(Pengakuan)

1. Guru memberikan informasi, ilustrasi, contoh,dan aktivitas yang dapat membangkitkanpengakuan dan kesadaran peserta didik akankebesaran Tuhan dan perlunya mendekatkandiri kepadaNya.

KI 1

Tahap 2Literature

(PenelusuranPustaka)

2. Guru memberikan motivasi kepada pesertadidik dengan memberikan penjelasan tentang,manfaat materi yang dipelajari dalamkehidupan sehari-hari dan guru jugamelakukana persepsi dengan tanyajawabkepada peserta didik.

KI 2

3. Guru menyediakan literatur dalam beberapabentuk terkait dengan materi yang dipelajariatau dapat pula guru menugaskan peserta didikuntuk mencari literatur pada sumber yangtelah ditentukan oleh guru.

C1 danC2

Tahap 3Quest

(Menyelidiki)

4. Guru meminta peserta didik untuk melakukankegiatan penyelidikan terhadap beberapaobjek, fakta, atau data dari materi yangdipelajari.

C4 KI 3

Tahap 4Unite

(Menyatukan)

5. Guru memberikan pengarahan dan klarifikasiterhadap hasil yang telah dikerjakan.

C4 KI 3

Tahap 5Refine

(Menyaring)

6. Guru memberikan kesempatan peserta didikuntuk menginternalisasi (memasukkan) materitersebut dalam pikirannya.

C5 KI 3

Tahap 6Use

(Penggunaan)

7. Guru memberikan keleluasaan peserta didikuntuk menyelesaikan masalah/soal tersebutdengan caranya sendiri.

C3 KI 4

Tahap 7Name

(Menamakan)

8. Guru mengarahkan dan menguji efektivitascara baru yang dinamakan peserta didik. C6 KI 4

Page 46: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

25

Keterangan :TB = Taksonomi Bloom KI = Kompetensi IntiC1 = mengingat (remember) KI 1 = Kompetensi Sikap SpiritualC2 = memahami (understand) KI 2 = Kompetensi Sikap SosialC3 = menerapkan (apply) KI 3 = Kompetensi PengetahuanC4 = menganalisis (analyse) KI 4 = Kompetensi KeterampilanC5 = mengevaluasi (evaluate)C6 = mencipta (create)

F. Pemahaman Konsep Matematika

Pemahaman konsep merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam

pembelajaran, karena dengan memahami konsep peserta didik dapat

mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran. Pemahaman

konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Pemahaman

merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan sebagai

penyerapan arti dari suatu materi yang dipelajari. Dalam kamus Besar Bahasa

Indonesia, paham berarti mengerti dengan tepat. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Sardiman (2010: 43) yang menyatakan bahwa pemahaman atau

comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Sedangkan

suatu konsep menurut Hamalik (2008: 162) adalah suatu kelas atau kategori

stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Jadi pemahaman konsep adalah menguasai

sesuatu dengan pikiran yang mengandung kelas atau kategori stimuli yang

memiliki ciri-ciri umum.

Pemahaman merupakan salah satu aspek hasil belajar dalam ranah kognitif.

Menurut Sudjana (2010 : 24), tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pengetahuan

adalah pemahaman. Pemahaman dapat dibedakan kedalam 3 kategori, yaitu :

a. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan

dalam arti yang sebenarnya

Page 47: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

26

b. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-

bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan

beberapa bagian grafik dengan kejadian, menbedakan yang pokok dengan yang

bukan pokok

c. Tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi.

Menurut Gulo (2008) kemampuan-kemampuan yang tergolong dalam pemahaman

suatu konsep mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah sebagai

berikut:

1. Translasi, yaitu kemampuan untuk mengubah simbol tertentu menjadi simbol

lain tanpa perubahan makna. Simbol berupa kata-kata (verbal) diubah menjadi

gambar atau bagan atau grafik.

2. Interpretasi, yaitu kemampuan untuk menjelaskan makna yang terdapat di

dalam simbol, baik simbol verbal maupun yang nonverbal. Dalam kemampuan

ini, seseorang dapat menginterpretasikan sesuatu konsep atau prinsip jika ia

dapat menjelaskan secara rinci makna atau konsep atau prinsip, atau dapat

membandingkan, membedakan, atau mempertentangkan dengan sesuatu yang

lain.

3. Ekstrapolasi, yaitu kemampuan untuk melihat kecenderungan atau arah atau

kelanjutan dari suatu temuan. Kalau kepada peserta didik misalnya dihadapi

rangkaian bilangan 2, 3, 5, 7, 11, maka dengan kemampuan ekstrapolasi

mampu menyatakan bilangan pada urutan ke-6, ke-7 dan seterusnya.

Pemahaman konsep matematika merupakan dasar utama dalam pembelajaran

matematika. Dengan pemahaman, peserta didik dapat lebih mengerti akan konsep

materi pelajaran itu sendiri. Untuk dapat memahami konsep dengan baik,

Page 48: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

27

diperlukan contoh-contoh yang banyak, sehingga peserta didik mampu

mengetahui karakteristik konsep tersebut. Peserta didik perlu diberi contoh yang

memenuhi rumusan yang diberikan. Selain itu peserta didik perlu juga diberi

contoh-contoh yang tidak memenuhi rumusan dan sifat, sehingga diharapkan

peserta didik tidak mengalami salah pengertian terhadap konsep yang sedang

dipelajari. Karakteristik konsep yang diberikan tersebut dan keanekaragaman juga

membantu peserta didik dalam memahami konsep yang disajikan karena dapat

memberikan belajar bermakna bagi peserta didik. Pemahaman konsep matematika

juga merupkan salah satu tujuan dari materi yang disampaikan oleh guru, sebab

guru merupakan pembimbing peserta didik untuk mencapai konsep yang

diharapkan. Hal ini sesuai dengan Herman Hudojo yang menyatakan “ Tujuan

mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta

didik”.

Depdiknas (2007: 18) menjelaskan ”Penilaian perkembangan anak didik

dicantumkan dalam indikator dari kemampuan pemahaman konsep sebagai hasil

belajar matematika”. Indikator pemahaman konsep tersebut adalah:

1. Menyatakan ulang suatu konsep.

2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan

konsepnya

3. Memberi contoh dan non contoh dari konsep.

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika.

5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.

6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur dengan operasi tertentu.

7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Page 49: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

28

Berikut ini penjelasan dari indikator pemahaman konsep :

1. Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep adalah kemampuan peserta

didik untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dikomunikasikan

kepadanya.

Contoh: pada saat peserta didik belajar maka peserta didik mampu

menyatakan ulang maksud dari pelajaran itu.

2. Kemampuan mengklafikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan

konsep adalah kemampuan peserta didik mengelompokkan suatu objek

menurut jenisnya berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi.

Contoh: peserta didik belajar suatu materi dimana peserta didik dapat

mengelompokkan suatu objek dari materi tersebut sesuai sifat-sifat yang ada

pada konsep.

3. Kemampuan memberi contoh dan bukan contoh adalah kemampuan peserta

didik untuk dapat membedakan contoh dan bukan contoh dari suatu materi.

Contoh: peserta didik dapat mengerti contoh yang benar dari suatu materi dan

dapat mengerti yang mana contoh yang tidak benar.

4. Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematika adalah kemampuan peserta didik memaparkan konsep secara

berurutan yang bersifat matematis.

Contoh: pada saat peserta didik belajar di kelas, peserta didik mampu

mempresentasikan/memaparkan suatu materi secara berurutan.

Page 50: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

29

5. Kemampuan mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu

konsep adalah kemampuan peserta didik mengkaji mana syarat perlu dan

mana syarat cukup yang terkait dalam suatu konsep materi.

Contoh: peserta didik dapat memahami suatu materi dengan melihat syarat-

syarat yang harus diperlukan/mutlak dan yang tidak diperlukan harus

dihilangkan.

6. Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu

adalah kemampuan peserta didik menyelesaikan soal dengan tepat sesuai

dengan prosedur.

Contoh: dalam belajar peserta didik harus mampu menyelesaikan soal dengan

tepat sesuai dengan langkah-langkah yang benar.

7. Kemampuan mengklasifikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah

adalah kemampuan peserta didik menggunakan konsep serta prosedur dalam

menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Contoh: dalam belajar peserta didik mampu menggunakan suatu konsep

untuk memecahkan masalah.

G. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sering juga disebut Lembar Kegiatan Peserta

didik (LKPD). Trianto (2009 : 222) mendefinisikan bahwa lembar kerja peserta

didik (LKPD) adalah panduan peserta didik yang digunakan untuk melakukan

kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah. LKPD dapat berupa panduan

untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk

pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen

Page 51: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

30

atau demonstrasi. Trianto (2009: 223) menambahkan bahwa LKPD memuat

sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk

memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai

indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.

Menurut Poppy (2009 : 32) lembar kerja peserta didik adalah lembar-lembar berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa

petunjuk dan langka-langkah untuk menyelesaikan tugas. Untuk pembuatan

lembar kerja peserta didik ada dua hal yang harus dikerjakan yaitu mengikuti

langkah-langkah penyusunan dan memperhatikan aturan-turan penyusunan lembar

kerja peserta didik sebagai media hands-out pembelajaran. LKPD juga dapat

didefenisikan sebagai bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi

materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan

oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang dicapai (Prastowo,

2011: 204). Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teori

dan atau praktik. Prastowo (2011: 208) juga mengemukakan bahwa LKPD terdiri

atas enam unsur utama yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi

pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

LKPD memiliki banyak fungsi, tujuan, dan kegunaan dalam pembelajaran.

Berikut penjabaran dari masing-masing kajian yang di jelaskan menurut Prastowo

( 2011: 205-207) :

1. Fungsi LKPD

a) sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun

lebih mengaktifkan peserta didik;

Page 52: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

31

b) sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami

materi yang disampaikan;

c) sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; dan

d) memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

2. Tujuan LKPD

a) menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk memberi

interaksi dengan materi yang diberikan;

b) menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik

terhadap materi yang diberikan;

c) melatih kemandirian belajar peserta didik; dan memudahkan pendidik dalam

memberikan tugas kepada peserta didik; dan

d) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.

3. Manfaat LKPD

a) Memancing peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

b) Membantu peserta didik menemukan suatu konsep dalam belajar.

Menurut Prastowo (2011: 24) jika dilihat dari segi tujuan disusunnya LKPD,

maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk yaitu:

1. LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep

2. LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan

berbagai konsep yang telah ditemukan

3. LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar

4. LKPD yang berfungsi sebagai penguatan

5. LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum

Page 53: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

32

Menurut BSNP dalam Depdiknas (2007: 53) penyusunan LKPD harus memenuhi

berbagai persyaratan yaitu kelayakan isi, kelayakan bahasa, penyajian materi, dan

kegrafikaan. Masing-masing aspek akan dibahas secara rinci sebagai berikut:

1. Kelayakan Isi

Kelayakan Isi dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini:

a. Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar

(KD). Beberapa hal yang dapat ditinjau dari aspek tersebut adalah

kelengkapan materi, kedalaman materi, dan keluasan materi.

b. Keakuratan materi yang ditinjau dari keakuratan konsep dan definisi,

keakuratan fakta dan data, keakuratan contoh dan kasus, keakuratan gambar,

diagram, dan ilustrasi, keakuratan istilah, keakuratan notasi dan simbol,

serta keakuratan acuan pustaka.

c. Kemutakhiran materi yang ditinjau dari kemutakhiran konteks, kasus, dan

ilustrasi, serta kemutakhiran pustaka.

d. Materi yang disajikan dalam LKPD menambah pengetahuan peserta didik

sehingga mampu mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

2. Kelayakan Bahasa

Kelayakan bahasa dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini:

a. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia. Beberapa hal yang dapat

dilihat dalam aspek ini adalah ketepatan tata bahasa, ketepatan ejaan, dan

kebakuan istilah.

Page 54: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

33

b. Ketepatan penggunaan simbol dan istilah. Beberapa hal yang dapat dilihat

dalam aspek ini adalah konsistensi penggunaan istilah dan konsistensi

penggunaan simbol.

c. Keefektifan atau kelugasan, Beberapa hal yang dapat dilihat dalam aspek ini

adalah ketepatan struktur kalimat dan keefektifan kalimat.

d. Kekomunikatifan, artinya kalimat yang digunakan jelas sehingga tidak

menimbulkan multi tafsir.

e. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik, artinya bahasa yang

digunakan mampu dipahami oleh peserta didik.

3. Penyajian Materi

Penyajian materi dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini:

a. Teknik penyajian. Beberapa hal yang dapat dilihat dalam aspek ini adalah

konsistensi penyajian dan keruntutan konsep.

b. Pendukung penyajian. Beberapa hal yang dapat dilihat dalam aspek ini

adalah terdapat pembangkit motivasi belajar, contoh soal dalam tiap bab,

kata-kata kunci baru, soal latihan, pengantar, dan daftar pustaka.

c. Penyajian pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilihat dalam aspek ini

adalah keterlibatan peserta didik, keterkaitan antar bab/subbab, keutuhan

bab/subbab.

4. Kegrafikaan

Kegrafikaan dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini:

a. Desain sampul. Beberapa hal yang dapat dilihat dari aspek ini adalah

penampilan unsur tata letak pada sampul (bagian depan, belakang, dan

Page 55: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

34

punggung), komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi,

logo, dan lain-lain) proporsional, ukuran huruf judul buku lebih dominan dan

proporsional dibandingkan ukuran buku, nama pengarang dan penerbit, warna

halaman buku lebih menonjol daripada warna latar belakang, tidak

menggunkan terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf, serta desain

sampul merepresentasikan isi buku.

b. Desain isi. Beberapa hal yang dapat dilihat dari aspek ini adalah penempatan

unsur tata letak konsisten, ilustrasi dan keterangan gambar, tidak

menggunakan terlalu banyak jenis huruf, penggunaan variasi huruf (bold,

italic, underline), serta penggunaan spasi. Dengan demikian LKPD

merupakan suatu media yang berupa lembar kegiatan yang memuat petunjuk

dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk menemukan suatu konsep.

LKPD dapat mengubah pola pembelajaran dari teacher centered menjadi

student centered sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dankonsep

materi pun dapat tersampaikan dengan baik. Penggunaan LKPD akan

membuat peserta didik menjadi lebih aktif mengikuti pembelajaran karena

tidak hanya menjadi obyek pembelajaran tetapi juga menjadi subyek

pembelajaran sehingga konsep yang dipelajari ditemukan sendiri oleh peserta

didik.

Menurut Poppy (2009) langkah – langkah untuk mengembangkan lembar kerja

peserta didik antara lain :

1. Mengkaji materi yang akan dipelajari peserta didik yaitu dari kompetensi

dasar, indikator hasil belajar.

Page 56: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

35

2. Mengidentifikasi jenis keterampilan proses yang akan dikembangkan pada saat

pembelajaran tersebut.

3. Menentukan bentuk lembar kerja peserta didik sesuai dengan materi yang akan

dipelajari.

4. Merancang kegiatan yang akan ditampilkan pada lembar kerja peserta didik

sesuai dengan keterampilan proses yang akan dikembangkan.

5. Mengubah rancangan menjadi lembar kerja peserta didik dengan tata letak

yang menarik, mudah dibaca dan digunakan.

6. Menguji coba lembar kerja peserta didik apakah sudah dapat digunakan peserta

didik untuk melihat kekurangan – kekurangannya.

7. Merevisi kembali lembar kerja peserta didik.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa LKPD adalah lembaran yang

berisi uraian singkat materi dan soal - soal yang disusun langkah demi langkah

secara teratur dan sistematis yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran sehingga mempermudah pemahaman terhadap materi

pelajaran yang didapat.

H. Penelitian yang Relevan

Hingga saat ini, hasil penelitian yang berkaitan dengan ALQURUN Teaching

Model (ATM) masih sedikit dilakukan. Lestari (2017) melakukan penelitian

eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran

ALQURUN Teaching Model (ATM) ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa. Desain yang digunakan adalah One Group Pretest-Postest,

dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Metro semester

Page 57: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

36

genap tahun pelajaran 2016/2017 dengan siswa kelas VIII F sebagai sampel

penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive

sampling. Data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa diperoleh

melalui tes yang dilakukan di awal sebelum dilakukan pembelajaran ATM dan di

akhir setelah dilakukan pembelajaran ATM. Hasil penelitian ini disimpulkan

bahwa pembelajaran ATM tidak efektif ditinjau dari kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Metro Semester Genap Tahun

Pelajaran 2016/2017, namun pemahaman konsep siswa setelah mengikuti

pembelajaran ATM lebih baik dari pada sebelum mengikuti pembelajaran ATM.

Febriansari (2017) juga melakukan penelitian eksperimen semu yang bertujuan

untuk mengetahui efektivitas pembelajaran Alqurun Teaching Model ditinjau dari

pemahaman konsep matematis siswa. Penelitian ini menggunakan posttest only

control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

IT Ar-Raihan Bandar Lampung tahun pelajaran 2016/2017 dengan teknik

sampling jenuh 2 kelas diambil sebagai sampel. Hasil penelitian, disimpulkan

bahwa pembelajaran Alqurun Teaching Model efektif ditinjau dari pemahaman

konsep siswa. Hal ini dapat dilihat dari pemahaman konsep matematis siswa pada

kelas ATM lebih tinggi dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional.

Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang berjudul “Pengembangan

Bahan Ajar Berbasis ALQURUN Teaching Model (ATM) Pada Materi Teorema

Phythagoras”. Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2017) ini bertujuan untuk

mengembangkan bahan ajar berbasis Alqurun Teaching Model (ATM) pada

Page 58: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

37

materi teorema Pythagoras dan mengetahui efektivitas pembelajaran

menggunakan bahan ajar berbasis ATM pada materi teorema Pythagoras.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi model

penelitian pengembangan dari Borg dan Gall. Subjek dari penelitian ini adalah

siswa VIII.3 SMP Negeri 1 Talangpadang. Hasil uji efektivitas terhadap

penggunaan bahan ajar berbasis ATM ditinjau dari ketuntasan hasil posttest siswa

menunjukkan bahwa dari 34 siswa yang mengikuti tes terdapat 26 siswa (76%)

yang berhasil mencapai KKM.

I. Kerangka Pikir

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pendidikan yang sangat penting,

mengingat matematika sangat penting dipelajari maka peserta didik harus

memahami matematika. Secara umum, pendidikan matematika dimulai dari

jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (minimal sebagai

mata kuliah umum). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun

2006 menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran matematika di sekolah yaitu agar

peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan

keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat,

efisien, dan tepat dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu dalam proses

pembelajaran matematika, hal yang paling utama yang perlu diperhatikan oleh

seorang guru adalah bagaimana mengarahkan peserta didik agar dapat memahami

konsep dasar pelajaran matematika, bukan menghafal konsep tersebut. Pada

kenyataannya, kurangnya pemahaman konsep matematika banyak dialami oleh

peserta didik, hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar peserta didik yang

Page 59: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

38

termuat dalam nilai rata-rata UN matematika SMK secara nasional, propinsi dan

kota/kabupaten tahun 2015 dan 2016 di studi pendahuluan.

Berdasarkan hasil observasi dan melihat nilai rata-rata UN matematika di SMK

Negeri 5 Bandar Lampung, rendahnya pemahaman konsep terjadi juga

disekolahan tersebut. Salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan

mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta

didik. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan adalah LKPD. Agar

pengembangan LKPD menjadi lebih efektif, maka harus didukung dengan model

pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang pencapaian akhir

pembelajarannya tidak hanya terfokus pada ranah pengetahuan (kognitif) tetapi

juga menitikberatkan pada pencapaian ranah sikap (afektif) dan ranah

keterampilan (psikomotor) serta dapat memfasilitasi pemahaman konsep peserta

didik adalah Model Pembelajaran ALQURUN (ALQURUN Teaching Model,

disingkat ATM).

ATM memiliki urutan yang sesuai dengan hurufnya yaitu : A, L, Q, U, R, U, N.

A berarti Acknowledge (pengakuan) adalah urutan pertama atau kegiatan

pendahuluan dalam pembelajaran. L berati Literature (penelusuran pustaka), Q

berarti Quest (menyelidiki), U berarti Unite (menyatukan), R berarti Refine

(menyaring) adalah kegiatan inti dalam pembelajaran. U berarti Use (penggunaan)

dan N berarti Name (penamaan) adalah kegiatan penutup dalam pembelajaran.

Pada tahap Acknowledge ini, guru memberikan pengakuan dan membangkitkan

kesadaran peserta didik akan kebesaran Allah SWT. Selain itu, Acknowledge juga

dapat membangkitkan motivasi belajar bagi peserta didik. Motivasi belajar peserta

Page 60: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

39

didik akan meningkat ketika prestasi dan kerja keras untuk mencapai kesuksesan

belajar itu diiringi pengakuan/penghargaan dan apresiasi yang baik.

Pada tahap Literature, guru menyediakan atau memfasilitasi berbagai sumber

belajar dari materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Indikator kemampuan

menyatakan ulang dapat dicapai dalam tahap ini. Pada tahap Quest, guru berperan

memberikan bimbingan, bantuan atau pendampingan. Penyelidikan yang

dilakukan oleh peserta didik harus dapat memilah suatu objek, fakta, atau data

menjadi beberapa bagian yang lebih kecil/sederhana. Indikator kemampuan

mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai konsepnya dan

mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep dapat dicapai dalam

tahap ini.

Pada tahap Unite, guru berperan memberikan pengarahan dan klarifikasi terhadap

hasil yang dilakukan peserta didik. Beragam proses yang dilakukan oleh peserta

didik membuka peluang bagi peserta didik untuk mengkombinasikan berbagai

komponen menjadi satu, membentuk hal baru dan akan meningkatkan

pemahaman konsep peserta didik. Indikator kemampuan menyajikan konsep

dalam berbagai bentuk representasi matematika dapat dicapai dalam tahap ini.

Pada tahap Refine, guru memberikan kesempatan peserta didik untuk

menginternalisasi (memasukkan) materi tersebut kedalam pikirannya. Kegiatan

refine ini bertujuan untuk mengendapkan unsur-unsur yang penting dari hasil

kegiatan unite. Indikator kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk

representasi matematika juga dapat dicapai dalam tahap ini.

Page 61: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

40

Pada tahap Use, guru berperan memberikan keleluasaan peserta didik untuk

menyelesaikan masalah/soal tersebut dengan caranya sendiri. Tahap ini berguna

untuk melatih peserta didik mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh

dari tahap sebelumnya kemasalah/soal yang ada. Indikator kemampuan member

contoh dan bukan contoh serta kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan

memilih prosedur tertentu dapat dicapai dalam tahap ini. Pada tahap akhir yaitu

tahap Name, guru berperan mengarahkan dan menguji efektifitas cara baru yang

dinamakan peserta didik. Pesrta didik diberikan masalah dan diminta untuk

menemukan solusi baru dari suatu masalah tersebut. Tahap ini berguna untuk

merangsang peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi. Indikator kemampuan

mengklasifikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah dapat dicapai

dalam tahap ini.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian

pengembangan LKPD berbasis ALQURUN Teaching Model. Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk aktif dalam

menemukan pengetahuan sendiri, juga untuk meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep matematika peserta didik.

Page 62: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R&D). Penelitian ini mengacu pada prosedur Akker

(2006: 233) dengan 2 tahap, yaitu tahap pendahuluan atau preliminary dan tahap

pembuatan produk atau prototyping melalui uji formatif (formative evaluation).

Tahap preliminary adalah tahap menganalisis konteks dan masalah untuk

pengembangan landasan kerangka konseptual melalui review literatur, sedangkan

tahap prototyping melalui uji formatif (formative evaluation) mengacu pada

tahapan Tessemer (1993: 15) yang meliputi evaluasi diri (self-evaluation), uji ahli

(expert reviews), uji perorangan (one to one), uji kelas kecil (small group), dan uji

terbatas. Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa

pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis ALQURUN Teaching

Model (ATM).

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 5 Bandar Lampung, semester genap tahun

pelajaran 2016/2017. SMK ini terletak di Jalan P. Tirtaya Sukabumi Bandar

Lampung. Sekolah ini menerapkan kurikulum 2013. Subjek penelitian ini dibagi

dalam beberapa tahap sebagai berikut:

Page 63: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

42

1. Subjek Studi Pendahuluan

Pada studi pendahuluan dilakukan sebagai analisis kebutuhan LKPD, yaitu

observasi dan wawancara. Subjek pada observasi adalah peserta didik kelas X

TKI 1 dan peserta didik kelas X DPK 1. Subjek pada wawancara adalah peserta

didik kelas X dan guru yang mengajar Matematika di kelas X.

2. Subjek Validasi Ahli LKPD Berbasis ATM

Subjek validasi LKPD dalam penelitian ini adalah dua orang ahli yang terdiri atas

satu ahli materi dan satu ahli media. Ahli materi dalam penelitian ini yaitu Bapak

Wayan Rumite, S.Pd, M.Si., yang merupakan dosen pada jurusan pendidikan

matematika Universitas Lampung. Ahli media yaitu Bapak Dr. Haninda Bharata,

M.Pd., yang merupakan dosen pascasarjana Universitas Lampung.

3. Subjek Uji Perorangan

Subjek pada tahap ini, diambil tiga orang peserta didik kelas X yang akan

menempuh materi statistika. Tiga orang peserta didik tersebut memiliki

kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah.

4. Subjek Uji Kelas Kecil

Subjek pada tahap ini adalah enam orang peserta didik dari kelas X yang akan

menempuh materi statistika. Enam orang peserta didik tersebut memiliki

kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

5. Subjek Uji Terbatas

Subjek pada tahap ini adalah peserta didik kelas X TKI 1 sebagai kelas

eksperimen dan peserta didik kelas X DPK 1 sebagai kelas kontrol, dengan

kemampuan matematis yang heterogen.

Page 64: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

43

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dan pengembangan ini mengikuti tahapan Akker dan

Tessemer, prosedur penelitian dan pengembangan dapat dilihat pada Gambar 3.1

di bawah ini.

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

TahapPengumpulan Data

TahapPendesainan

Prototype 1

1. TahapPendahuluan

Evaluasi Diri(Self-Evaluation)

Uji ahli(Expert Review)

Uji perseorangan(One-to-one)

Revisi

Uji kelas kecil(Small Group)

Revisi

Uji Terbatas

2. Tahap UjiFormatif

Prosedur penelitian pengembangan

Prototype 2

Revisi Prototype 3

Page 65: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

44

Berikut ini penjelasan dari tahap-tahap prosedur penelitian di atas.

1. Tahap Pendahuluan ( preliminary)

Tahap ini dibagi menjadi dua tahap yakni tahap persiapan dan tahap pendesainan.

a. Pada tahap persiapan, peneliti akan melakukan observasi terhadap LKPD yang

digunakan guru di kelas X. Selanjutnya memberikan beberapa pertanyaan

kepada peserta didik, berkaitan dengan LKPD yang digunakan selama ini, dan

bagaiamana pembelajaran yang telah diterapkan selama ini.

b. Pada tahap pendesainan, dilakukan pendesainan LKPD yang akan

dikembangkan. Produk yang dihasilkan dinamakan prototype 1.

2. Tahap Uji Formatif ( formative evaluation)

Tahap formative evaluation mengikuti alur Tessemer (1993: 15), yang terdiri dari

beberapa uji yaitu evaluasi diri (self evaluation), protopyping (uji ahli atau expert

review, uji perorangan atau one-to-one, uji kelas kecil atau small group), serta uji

terbatas (field test).

Berikut ini uraian dari tahap-tahap tersebut.

a. Evaluasi Diri atau Self Evaluation

Pada tahap ini dilakukan evaluasi diri terhadap hasil desain prototype 1 LKPD

berbasis ATM. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan kelayakan materi dan

desain.

b. Uji Ahli atau Expert Review

Hasil desain pada prototype 1 yang dikembangkan atas dasar self evaluation

kemudian divalidasi oleh ahli materi dan desain yang berkompeten

dibidangnya. Tanggapan-tanggapan dan saran dari para pakar terhadap produk

Page 66: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

45

yang telah dibuat, ditulis pada lembar validasi yang telah disiapkan sebagai

bahan untuk revisi.

c. Uji Perorangan atau One To One

Prototype 1 yang telah divalidasi oleh ahli dan kemudian direvisi, diuji

cobakan pada tiga orang peserta didik kelas X. Tiga orang tersebut memiliki

kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Uji perorangan difokuskan untuk

menguji ada atau tidak kesalahan tulisan di LKPD tersebut. Pada akhir

kegiatan, mereka diberikan lembar skala untuk mengukur keterbacaan dan

tanggapan terhadap LKPD tersebut. Hasil validasi dan saran serta hasil uji coba

yang diperoleh pada tahap ini akan dijadikan bahan untuk merevisi hasil

prototype 1. Hasil revisi dinamakan prototype 2.

d. Uji Kelas Kecil atau Small Group

Pada tahap ini, prototype 2 diujicobakan pada kelas kecil yang terdiri dari

enam orang peserta didik kelas X. Enam orang peserta didik tersebut memiliki

kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Uji kelas kecil ini untuk menguji atau

mengetahui lamanya waktu yang diperlukan peserta didik untuk membaca

LKPD tersebut. Keenam peserta didik diobservasi dan diminta untuk

memberikan komentar terhadap LKPD tersebut. Berdasarkan hasil komentar

peserta didik inilah prototype 2 direvisi dan diperbaiki lagi, hasil revisinya

dinamakan prototype 3.

e. Uji Terbatas atau Field Test

Uji terbatas ini akan dilakukan di dua kelas. Kelas pertama menggunakan

LKPD berbasis ATM (kelas eksperimen yaitu kelas X TKI 1). Kelas kedua

tanpa menggunakan LKPD berbasis ATM (kelas kontrol/kelas konvensional

Page 67: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

46

yaitu kelas X DPK 1). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pretest-

Posttest Control Group Design. Fraenkel & Wallen (1993) mengatakan bahwa

Pretest-Posttest Control Group Design adalah suatu rancangan penelitian yang

menggunakan dua kelompok subjek. Dua kelompok subjek tersebut diberi

nama kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rancangan tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttesteksperimen O X O

kontrol O X OKeterangan:X : Perlakuan pembelajaran dengan LKPD berbasis ATMX : Perlakuan pembelajaran tanpa LKPD berbasis ATM (konvensional)O : Pemberian pretestO : Pemberian posttest

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan

nontes (observasi, wawancara, dan dokumentasi).

1. Tes

Pengumpulan data melalui tes meliputi pretest dan posttest untuk masing-masing

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Bentuk tes yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah tes uraian.

2. Nontes

Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Observasi dan Wawancara

Page 68: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

47

Observasi dan wawancara ini digunakan untuk mengetahui kondisi objektif

saat kegiatan belajar mengajar matematika, faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi proses belajar matematika dan ketersediaan sumber belajar di

kelas.

b. Dokumentasi

Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang nama-nama

pesrta didik yang digunakan subjek penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua jenis instrumen,

yaitu tes dan nontes. Instrumen-instrumen ini diberikan sesuai dengan subjek pada

penelitian pengembangan.

1. Instrumen Studi Pendahuluan

Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah lembar observasi dan lembar

wawancara. Lembar observasi digunakan saat melakukan pengamatan mengenai

kebutuhan LKPD dalam pembelajaran. Lembar wawancara, digunakan untuk

melakukan wawancara dengan peserta didik mengenai LKPD yang digunakan

saat pembelajaran matematika di kelas.

2. Instrumen Validasi LKPD Berbasis ATM

Instrumen dalam validasi LKPD berbasis ATM diserahkan kepada ahli materi dan

ahli desain. Instrumen yang diberikan berupa pernyataan skla likert dengan empat

pilihan jawaban, yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B), Kurang (K), Sangat Kurang

(SK), serta dilengkapi komentar dan saran dari para ahli. Kriteria yang menjadi

penilaian dari ahli materi adalah (1) Aspek kelayakan isi, meliputi kesesuaian

Page 69: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

48

materi dalam LKPD dengan kurikulum 2013, KI dan KD, keakuratan materi,

keberadaan LKPD dalam mendorong keingintahuan peserta didik; (2) Aspek

kelayakan penyajian, meliputi teknik penyajian, kelengkapan penyajian, penyajian

pembelajaran, koherensi dan keruntutan proses berpikir; serta (3) Aspek penilaian

pembelajaran ALQURUN. Tujuan pemberian skala ini adalah menilai kesesuaian

isi LKPD dengan ATM.

Kriteria dari ahli media adalah: (1) Aspek kelayakan kegrafikan, meliputi ukuran

LKPD, desain sampul LKPD, desain isi LKPD; serta (2) Aspek kelayakan bahasa,

meliputi kelugasan, komunikatif, kesesuaian dengan kaidah bahasa, penggunaan

istila, simbol maupun lambang. Pemberian skala ini bertujuan untuk menilai

tampilan LKPD dan kesesuaian antara desain yang digunakan dan isi LKPD.

3. Instrumen Uji Perorangan

Instrumen uji perorangan berupa angket keterbacaan. Instrumen ini diberikan

kepada peserta didik yang menjadi subjek uji perorangan LKPD berbasis ATM,

untuk mengetahui ada atau tidak kesalahan tulisan di LKPD tersebut dan

bagaimana keterbacaan terhadap produk yang dikembangkan. Instrumen yang

diberikan berupa pernyataan skala likert dengan empat pilihan jawaban yaitu

Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.

4. Instrumen Uji Kelas Kecil

Instrumen uji kelas kecil berupa lembar alokasi waktu membaca. Instrumen ini

diberikan kepada peserta didik yang menjadi subjek uji kelas kecil LKPD berbasis

ATM, untuk mengetahui lamanya waktu yang diperlukan peserta didik untuk

Page 70: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

49

membaca LKPD tersebut dan memberikan komentar terhadap produk yang

dikembangkan.

5. Instrumen Uji Terbatas

Terdapat instrumen tes dan nontes yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam

kegiatan ini, peneliti harus mempersiapkan instrumen pengembangan LKPD.

Instrumen ini diberikan pada peserta didik di akhir materi. Sebelum diberikan di

akhir materi, instrumen ini diuji cobakan terlebih dahulu pada kelas lain untuk

mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya,

dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Validitas yang dilakukan terhadap instrumen tes pemahaman konsep matematis

didasarkan pada validitas isi dan validitas butir soal. Validitas isi dari tes

kemampuan pemahaman konsep matematis ini dapat diketahui dengan cara

membandingkan isi yang terkandung dalam tes kemampuan pemahaman konsep

matematika dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Tes yang

dikategorikan valid adalah yang telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar

dan indikator yang diukur. Dengan asumsi bahwa guru sejawat yang mengajar

matematika mengetahui dengan benar kurikulum SMK, maka validitas instrumen

tes ini didasarkan pada penilaian guru tersebut. Setelah dilakukan penilaian maka

instrumen tes dinyatakan valid.

Untuk mengetahui validitas butir soal, dilakukan perhitungan dengan

menggunakan rumus korelasi product moment (Widoyoko, 2013:137), yaitu:

= ∑ − (∑ )(∑ ){ (∑ ) − (∑ ) }{ (∑ ) − (∑ ) }

Page 71: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

50

Keterangan:= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah peserta didik∑ = Jumlah skor peserta didik pada setiap butir soal∑ = Jumlah total skor peserta didik∑ = Jumlah hasil perkalian skor peserta didik pada setiap butir soal dengantotal skor peserta didik

Penafsiran harga korelasi dilakukan dengan membandingkan dengan harga

tabel yaitu 0,3961. Artinya apabila ≥ 0,3961, nomor butir tersebut dikatakan

valid. Tabel 3.2 menyajikan hasil validitas instrumen tes pemahaman konsep

matematis. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran C.1.

Tabel 3.2 Validitas Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman konsepMatematis

Nomor Soal rxy Keterangan

1 0,92 Valid2 0,93 Valid3 0,87 Valid4 0,94 Valid5 0,94 Valid

b. Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Perhitungan untuk mencari nilai reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat

Arikunto (2008: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas

dapat digunakan rumus Alpha, yaitu:

Keterangan :r11 : nilai reliabilitas instrumen (tes)n : banyak butir soal (item)∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total

( − 1) 1 − ∑

Page 72: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

51

Sudijono (2008: 209), berpendapat bahwa suatu tes dikatakan baik apabila

memiliki nilai reliabilitas ≥ 0,70. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba

instrumen tes kemampuan pemahaman konsep, diperoleh nilai koefisien

reliabilitas sebesar 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen yang

diujicobakan memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga instrumen tes ini dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis peserta

didik. Hasil perhitungan reliabilitas uji coba instrumen dapat dilihat pada

Lampiran C.2.

c. Tingkat kesukaran

Sudijono (2008: 372) menyatakan bahwa suatu tes dikatakan baik jika memiliki

derajat kesukaran sedang, tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Perhitungan

tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:TK : tingkat kesukaran suatu butir soalJ : jumlah skor yang diperoleh peserta didik pada butir soal yang diperolehI : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh peserta didik pada butir soal

Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria

indeks kesukaran sebagai berikut:

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran

Nilai Interpretasi0,00≤ TK ≤ 0,15 Sangat sukar0,16≤ TK ≤ 0,30 Sukar0,31≤ TK ≤ 0,70 Sedang0,71≤ TK ≤ 0,85 Mudah0,86≤ TK ≤ 1,00 Sangat mudah

Sumber : Sudijono (2008: 372)

TK = JI

Page 73: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

52

Kriteria soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal dengan interpretasi

sukar, sedang dan mudah, yaitu memilki nilai tingkat kesukaran 0,16 ≤ TK ≤ 0,85.

Hasil perhitungan tingkat kesukaran uji coba soal disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran Butir Soal

No. Butir Soal Indeks TK Interpretasi

1 0,59 Sedang2 0,24 Sukar3 0,79 Mudah4 0,83 Mudah5 0,63 Sedang

Dengan melihat hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh,

maka instrumen tes kemampuan pemahaman konsep yang sudah diujicobakan

telah memenuhi kriteria tingkat kesukaran soal yang sesuai dengan kriteria yang

diharapkan. Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada

Lampiran C.3.

d. Daya Pembeda

Daya beda suatu butir tes adalah kemampuan suatu butir untuk membedakan

antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Daya

beda butir dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya tingkat diskriminasi atau

angka yang menunjukkan besar kecilnya daya beda. Untuk menghitung daya

pembeda, terlebih dahulu diurutkan dari peserta didik yang memperoleh nilai

tertinggi sampai peserta didik yang memeperoleh nial terendah. Kemudian

diambil 27% peserta didik yang memperoleh nilai tertinggi (disebut kelompok

atas) dan 27% peserta didik yang memperoleh nilai terendah (disebut kelompok

bawah). Sudijono (2008: 120) mengemukakan bahwa menghitung daya pembeda

ditentukan dengan rumus:

Page 74: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

53

Keterangan:DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentuJA : jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolahJB : jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolahIA : jumlah skor ideal kelompok (atas/bawah)

Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klarifikasi yang tertera

dalam Tabel 3.5

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Nilai InterpretasiNegatif≤ DP ≤ 0,10 Sangat buruk

0,10≤ DP ≤ 0,19 Buruk0,20≤ DP ≤ 0,29 Agak baik, perlu revisi0,30≤ DP ≤ 0,49 Baik

DP≥ 0,50 Sangat baikSumber : Sudijono (2008:121)

Kriteria soal tes yang digunakan dalam penelitian ini memiliki interpretasi baik,

yaitu memiliki nilai daya pembeda ≥ 0,30. Hasil perhitungan daya pembeda butir

soal yang telah diujicobakan disajikan pada Tabel 3.6

Tabel 3.6 Daya Pembeda Butir Soal

No. Butir Soal Nilai DP Interpretasi

1 0,73 Sangat Baik2 0,36 Baik3 0,47 Baik4 0,45 Baik5 0,62 Sangat Baik

Dengan melihat hasil perhitungan daya pembeda butir soal yang diperoleh, maka

instrumen tes yang sudah diujicobakan telah memenuhi kriteria daya pembeda

soal yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Hasil perhitungan daya

pembeda butir soal dapat dilihat pada Lampiran C.3.

DP = JA − JBIA

Page 75: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

54

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini dijelaskan berdasarkan jenis instrumen

yang digunakan dalam setiap tahapan penelitian pengembangan.

1. Data Studi Pendahuluan

Data studi pendahuluan berupa hasil observasi dan wawancara dianalisis secara

deskriptif sebagai latar belakang diperlukannya LKPD. Hasil review berbagai

buku teks serta KI dan KD matematika SMK juga dianalisis secara deskriptif

sebagai acauan untuk menyusun LKPD.

2. Data Kelayakan

Data yang diperoleh saat validasi LKPD berbasis ATM adalah hasil penilaian

validator terhadap LKPD melalui skala kelayakan. Analisis yang digunakan

berupa deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa komentar dan

saran dari validator dideskripsikan secara kualitatif sebagai acuan untuk

memperbaiki LKPD. Data kuantitatif berupa skor penilaian ahli materi, dan ahli

desain dideskripsikan secara kuantitatif menggunakan skala likert dengan 4 skala

kemudian dijelaskan secara kualitatif. Skala yang digunakan dalam penelitian

pengembangan ini adalah 4 skala, yaitu:

1) Sangat Kurang (SK) dengan skor 1.

2) Kurang (K) dengan skor 2.

3) Baik (B) dengan skor 3.

4) Sangat Baik dengan skor 4.

Kategori penilaian dan interval nilai untuk setiap kategori ditunjukkan pada tabel

3.7

Page 76: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

55

Tabel 3.7 Interval Nilai Tiap Kategori Penilaian

No Kategori Penilaian Interval Nilai1. Sangat Baik (S min + 3p) < S ≤ S maks2. Baik (S min + 2p) < S < (S min + 3p -1)3. Kurang (S min + p) < S < (S min + 2p -1)4. Sanagat Kurang (S min) < S < (S min + p -1)

Keterangan:S : Skor respondenP : Panjang interval kelasS min : Skor terendahS max : Skor tertinggi

Langkah-langkah menyusun kriteria penilaian di atas adalah

a) Menentukan jumlah interval, yaitu 4.

b) Menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum dan skor minimum.

c) Menghitung panjang kelas (p) yaitu rentang skor dibagi jumlah kelas.

d) Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar

3. Data Uji Perorangan dan Kelas Kecil

Teknik analisis data pada saat uji perorangan dan kelas kecil, dilakukan dengan

menganalisis lembar skala yang diberikan pada peserta didik setelah uji LKPD

berbasis ATM selesai dilakukan. Teknik analisis pada uji perorangan ini

digunakan untuk mengetahui ada atau tidak kesalahan tulisan di LKPD tersebut

dan mengukur tingkat keterbacaan peserta didik dalam memahami LKPD berbasis

ATM. Skala respon peserta didik dianalisis menggunakan skala likert dengan

empat kriteria. Interval nilai dan kriteria penilaian yang digunakan sama dengan

analisis saat tahap validasi LKPD oleh ahli, yaitu Tabel 3.7. Selain itu, analisis uji

kelas kecil dilakukan dengan menganalisis secara deskriptif terhadap lembar

alokasi waktu membaca yang diberikan kepada peserta didik.

Page 77: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

56

4. Data Uji Terbatas

Teknik analisis data pada saat uji terbatas, dilakukan dengan memberikan LKPD

pada prototype 3 digunakan untuk memperoleh data tentang dampak penerapan

LKPD berbasis ATM pada kemampuan konsep peserta didik. LKPD pada

prototype 3 diujicobakan pada subjek penelitian seluruh peserta didik kelas X TKI

1 dan X DPK1. Data tersebut dianalisis dengan dua tahap analisis yaitu:

a. Uji efektifitas N-Gain

Untuk melihat besarnya peningkatan dan kategori efektifitas dapat dihitung

dengan rumus N-Gain (g), yaitu:

Keterangan:g : N-GainSposttest : Skor posttestSpretest : Skor pretestSmaks : Skor maksimum

Hasil perhitungan N-Gain diintepretasikan dengan menggunakan klasifikasi Hake

(Meltzer, 2002; Archambault, 2008). Tingkat efektifitas berdasarkan rata-rata nilai

N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3.8

Tabel 3.8 Nilai Rata-rata N-Gain dan Klasifikasinya

Rata-rata N-Gain Klasifikasinya Tingkat efektifitas(g) ≥ 0,70 Tinggi Efektif

0,30≤ (g) < 0,70 Sedang Cukup Efektif(g) < 0,30 Rendah Kurang Efektif

Pengolahan dan analisis data kemampuan pemahaman konsep matematis

dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap peningkatan kemampuan

pemahaman konsep matematis peserta didik (N-Gain) dari kelas eksperimen dan

g = −−

Page 78: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

57

kelas kontrol dengan bantuan software SPPS versi 17.0. Adapun langkah-

langkahnya sebagai berikut.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk .menentukan apakah data yang didapat berasal

dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov Z. Adapun hipotesis uji adalah sebagai berikut:

Ho : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov Z

(K-S Z) dan Shapiro-Wilk (S-W) menggunakan software SPPS versi 17.0 dengan

kriteria pengujian yaitu jika nilai probabilitas (sig) lebih besar dari = 0,05,maka hipotesis nol diterima (Trihendradi, 2005: 113). Setelah dilakukan

pengujian normalitas pada skor kemampuan awal (pretest) pemahaman konsep

matematis didapat hasil yang disajikan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Uji Normalitas Skor Kemampuan Awal Pemahaman KonsepMatematis

KelompokPenelitian

BanyaknyaPeserta didik K-S (Z) S-W Probabilitas

(Sig)Eksperimen 35 0,124 - 0,190

Kontrol 28 - 0,944 0,140

Pada Tabel 3.9 terlihat bahwa probabilitas (Sig) untuk kelas eksperimen dan kelas

kontrol lebih dari 0,05 sehingga hipotesis nol diterima. Hal ini berarti bahwa data

skor kemampuan awal (pretest) pemahaman konsep matematis peserta didik kelas

ekperimen maupun kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Perhitungan uji normalitas data skor awal dapat dilihat pada Lampiran C.8. Uji

Page 79: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

58

normalitas juga dilakukan terhadap data posttest kemampuan pemahaman konsep

matematis, setelah dilakukan perhitungan didapatkan hasil yang disajikan pada

Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Uji Normalitas Skor Kemampuan Akhir Pemahaman konsepMatematis

KelompokPenelitian

BanyaknyaPeserta didik K-S (Z) S-W Probabilitas

(Sig)Eksperimen 35 0,209 - 0,000

Kontrol 28 - 0,950 0,199

Pada Tabel 3.10 terlihat bahwa probabilitas (Sig) untuk kelas eksperimen kurang

dari 0,05, sehingga hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti bahwa data skor akhir

kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

Sedangkan probabilitas (Sig.) untuk kelas kontrol lebih dari 0,05. Hal ini berarti

bahwa data skor akhir kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Perhitungan uji normalitas data posttest dapat dilihat pada Lampiran

C.11.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

data memiliki variansi yang homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas

variansi maka dilakukan uji Levene. Adapun hipotesis untuk uji ini adalah:

Ho : = (kedua kelompok populasi memiliki varians yang homogen)

H1 : ≠ (kedua kelompok populasi memiliki varians yang tidak homogen)

Dalam penelitian ini, uji homogenitas menggunakan uji Levene dengan software

SPSS versi 17.0 dengan kriteria pengujian adalah jika nilai probabilitas (Sig.)

lebih besar dari = 0,05, maka hipotesis nol diterima (Trihendradi, 2005: 145).

Page 80: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

59

Berdasarkan hasil uji normalitas pada data skor awal kemampuan pemahaman

konsep matematis diketahui bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Sehingga selanjutnya dilakukan uji homogenitas terhadap

skor awal kemampuan pemahaman konsep matematis. Setelah dilakukan

perhitungan diperoleh hasil uji homogenitas yang disajikan pada Tabel 3.18

Tabel 3.11 Uji Homogenitas Populasi Skor Kemampuan Awal PemahamanKonsep Matematis

Kelompok PenelitianStatistik Levene Probabilitas (Sig.)

Eksperimen 0,000 0,996Kontrol

Pada Tabel 3.11 terlihat bahwa nilai probabilitas (sig) lebih besar dari 0,05

sehingga hipotesis nol diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa data skor

kemampuan awal (pretest) pemahaman konsep matematis peserta didik dari

kedua kelompok populasi memiliki varians yang homogen atau sama. Perhitungan

uji homogenitas dapat dilihat pada Lampiran C.9. Sedangkan untuk data skor

kemampuan akhir pemahaman konsep matematis tidak dilakukan uji homogenitas

karena salah satu data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak

normal.

3) Uji Hipotesis

Uji Hipotesis yang dilakukan adalah uji hipotesis untuk skor kemampuan akhir

pemahaman konsep peserta didik. Setelah melakukan uji normalitas, diperoleh

bahwa data skor akhir dari salah satu sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi tidak normal. Menurut Russefendi (1998: 401) apabila data berasal

dari populasi yang tidak normal maka uji hipotesis menggunakan uji non

Page 81: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

60

parametrik. Uji non parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Mann-Whitney U dengan hipotesis sebagai berikut.

Ho: Tidak ada perbedaan kemampuan akhir pemahaman konsep matematis

peserta didik yang menggunakan LKPD berbasis ATM dengan kemampuan

akhir pemahaman konsep matematis peserta didik yang tidak menggunakan

LKPD berbasis ATM.

H1: Ada perbedaan kemampuan akhir pemahaman konsep matematis peserta didik

yang menggunakan LKPD berbasis ATM dengan kemampuan awal

pemahaman konsep matematis peserta didik yang tidak menggunakan LKPD

berbasis ATM.

Dalam penelitian ini, menggunakan SPSS versi 17.0. untuk melakukan uji Mann-

Whitney U dengan kriteria uji adalah jika nilai probabilitas (Sig.) lebih besar dari= 0,05, maka hipotesis nol diterima (Trihendradi, 2005: 146). Jika hipotesis nol

ditolak maka perlu dianalisis lanjutan untuk mengetahui apakah kemampuan

pemahaman konsep matematis peserta didik yang menggunakan LKPD berbasis

inkuiri lebih tinggi daripada kemampuan pemahaman konsep matematis peserta

didik yang tidak menggunakan LKPD berbasis inkuiri. Adapun analisis lanjutan

tersebut melihat data sampel mana yang rata-ratanya lebih tinggi.

b. Uji perbedaan antara N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol

Hasil N-Gain kelas eksperimen (kelas X TKI 1) dibandingkan dengan hasil N-

Gain kelas kontrol (kelas X DPK 1), dengan uji-t dua sampel bebas (independent).

Menurut Sutiarso (2011: 43), rumus uji-t dua sampel bebas (independent), yaitu:

Page 82: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

61

Dengan:

= ( − 1) + ( − 1)+ − 2Keterangan:=̅ = −̅ = −====Hipotesis:

Ho : μA = μB (Tidak ada perbedaan rata-rata nilai matematika antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol)

H1 : μA ≠ μB (Ada perbedaan rata-rata nilai matematika antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol)

Kriteria Uji:

Tolak Ho : jika thitung > ttabel atau thitung < - ttabel

Terima Ho : jika – ttabel thitung ttabel

Kriteria Uji dengan menggunakan SPSS :

Terima Ho jika nilai Sig. > 0,05

Tolak Ho jika nilai Sig. < 0,05

= ̅ − ̅+

Page 83: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

95

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pengembangan LKPD berbasis ATM untuk meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep matematis pserta didik, diawali dari studi pendahuluan

yang menunjukkan kebutuhan dikembangkannya LKPD ATM. Hasil validasi

menunjukkan bahwa LKPD berbasis ATM pada materi statistika telah layak

digunakan dan termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil analisis data

diketahui bahwa skor rata-rata peserta didik yang menggunakan LKPD

berbasis ATM sebesar 75,89 dan skor rata-rata peserta didik yang

menggunakan LKPD berbasis ATM sebesar 64,46, oleh karena itu LKPD

berbasis ATM terbukti dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

matematis peserta didik.

2. LKPD yang dikembangkan merupakan integrasi LKPD dengan tahapan

pembelajaran ATM. Sintaks ATM yang terdiri dari acknowledge, literature,

quest, unite, refine, use, dan name, dirancang sistematis agar dapat

memfasilitasi dan memudahkan pesrta didik dalam mempelajari materi

statistika.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemahaman konsep

peserta didik yang menggunakan LKPD berbasis ATM dan peserta didik yang

Page 84: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

96

tidak menggunakan LKPD berbasis ATM. Hal ini dapat dilihat dari analisis

uji-t data N-Gain dengan nilai probabilitas (Sig.) kurang dari 0,05 (0,000 <

0,05). Berdasarkan hasil analisis juga didapat bahwa pembelajaran yang

menggunakan LKPD berbasis ATM (75,89 dan rata-rata N-Gain 0,63)

memiliki peningkatan kemampuan pemahaman konsep yang lebih tinggi

dibandingkan yang tidak menggunakan LKPD berbasis ATM (64,46 dan rata-

rata N-Gain 0,46) dan tergolong kedalam katagori cukup efektif dalam

meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan penelitian, dikemukakan saran-saran sebagai

berikut:

1. Guru dapat menggunakan LKPD berbasis ATM sebagai alternatif untuk

meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik pada

materi statistika.

2. Pembaca dan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan

mengenai LKPD berbasis ATM hendaknya:

a. Melakukan penelitian dengan materi lain dan substansi yang lebih luas..

b. Memperhatikan karakteristik masing-masing peserta didik dalam

pembentukan kelompok diskusi. Selain memperhatikan tingkat

kemampuan matematis pesrta didik, kemampuan interaksi sosial peserta

didik juga harus diperhatikan agar diskusi dapat berjalan secara aktif dan

dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Page 85: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

38

DAFTAR PUSTAKA

Akker, J., Nieveen N., McKenney S. 2006. Education Design Research. Londonand New York: Routledge.

Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives.New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Archambault, J. 2008. The Effects of Developing Kinematics ConceptsGraphically Prior to Introducing Algebraic Problem Solving Techniques.Action Research required for the Master of Natural Science degree withconcentration in physics. Arizona State University

Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rienika Cipta.

Cellilo, Jerry. 2016. Acknowledgement in the Classroom. [Online]. Tersedia:http://oncourseworkshop.com/self-motivation/acknowledgement-classroom/. [12 Januari 2017]

Dharma, Surya. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Depdiknas RI.

Depdiknas. 2007. Pedoman Memilih Menyusun Bahan Ajar dan Teks MataPelajaran. Jakarta: BP. Mitra Usaha Indonesia.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002.Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Febriansari, Awit. 2017. Efektivitas ALQURUN Teaching Model Ditinjau DariPemahaman Konsep Pertidaksamaan. Skripsi. UNILA

Firmansyah. 2010. Pengaruh Iringan Musik dalam Penyelesaian SoalMatematika terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMPNegeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. BandarLampung: Universitas Lampung.

Fraenkel & Wallen. 1993. How To Design and Evaluate Reaserch In Education:McGRAW-HILL. Singapore.

Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Page 86: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

98

Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhada. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung: Refika Aditama.

Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan PembelajaranMatematika. Malang : IKIP.

Ilham, Fadhli Aulia dan Eva Rahma.2013. Pemanfaatan Literatur DalamMenunjang PrestasiBelajar Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 6 Padang.Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 2, No. 1, Seri A.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Materi Pelatihan ImplementasiKurikulum 2013. Jakarta: PSDMPK-PMP.

Lestari, Annisa V. 2017. Efektivitas Pembelajaran ALQURUN Teaching ModelDitinjau Dari Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Skripsi.UNILA

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang:Akademia Permata.

Meltzer, D.E. 2002. The Relationship Betwwen Mathemathics Preparation andConceptual Learning Gains in Physics: A Possible “Hidden Variable” inDiagnostic Pretest Scores. Journal of am. J Phys. 70 (12).1260

Nazir, M., 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Galia Indonesia.

Nursalam. 2000. Metodologi Riset Keperawatan. [Online]. Tersedia: http://-dokumen.tips/documents/tujuandanmanfaat literaturdoc.html.[2 Oktober 2017].

Poppy Kamalia, Reni Sofiraeni, Khairuddin. 2009. Pengembangan PerangkatPembelajaran. Jakarta : Pusat Pengembangan dan PemberdayaanPendidikan dan Tenaga Kependidikan IPA.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Yogjakarta: DIVA Press.

Putri, Yenda Bella. 2017. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis AlqurunTeaching Model (Atm) Pada MateriTeorema Pythagoras. Tesis. UNILA

Roestiyah N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Page 87: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

99

Ross, B.D. Roe E.P. 2010. Integrating Language Art through Literature andThematics Unit. [Online]. Tersedia: http://www.education.com/reference/article/enefits-literature/. [12 Januari 2017]

Russeffendi, E.T. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru MengembangkanKompetensinya Dalam Pengajaran Matematika dalam meningkatkanCBSA.Bandung: Tarshito.

______________. 1998. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung:IKIP Bandung Press.

Sardiman. 2010. Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta : Rajawali.

Shadiq, Fadjar. 2016. Benarkah Guru Matematika Sebaiknya Mengajar SecaraInduktif dan Bukan Secara Deduktif? [Online]. Tersedia:http://p4tkmatematika.org/file/ARTIKEL/Artikel%20Pendidikan/benarkah%20guru%20matematika%20sebaiknya%20mengajar%20secara%20induktif_fadjar%20shadiq.pdf [28Oktober 2016].

Sudijono, A. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosdakarya

Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta : FIP UNY.

Sutiarso, Sugeng. 2011. Statistika Pendidikan & Pengolahannya dengan SPSS.Bandar Lampung: Aura Printing & Publishing

_____________. 2016. Model Pembelajaran ALQURAN (ALQURAN TeachingModel). Prosiding Seminar Nasional Mathematics, Science & EducationNational Conference (MSENCo).

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Tessemer, M. 1993. Planning and Conducting Formative Evaluations. Londonand New York: Routledge Taylor and Francis Croup

Trianto. 2007. Model- Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.Jakarta : Prestasi pustaka.

Trihendradi, Cornelius. 2005. Step by Step SPSS 13.0 Analisis Data Statistik.Yogyakarta: Andi Offset.

Page 88: (Tesis)digilib.unila.ac.id/29269/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-12-14 · ABSTRAK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) BERBASIS ALQURUN TEACHING MODEL (ATM) UNTUK

100

___________. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Surabaya : Cerdas Pustaka.

Widoyoko, Eko Putro. 2013. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Wiggins, Grant. 2014. Conceptual Understanding in Mathematics.[Online].Tersedia : https://grantwiggins.wordpress.com/2014/04/23/conceptual-understanding-in-mathematics/ [1 Januari 2017].