TESIS - sinta.unud.ac.id · Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada teman sejawat Ni Made...

28

Transcript of TESIS - sinta.unud.ac.id · Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada teman sejawat Ni Made...

TESIS

RENANG LAMBAT GAYA BEBAS LEBIH EFEKTIF

MENURUNKAN DENYUT NADI PEMULIHAN

DARIPADA SENAM TAI CHI PADA ANGGOTA TNI-AD

RINDAM IX/UDAYANA

NI KETUT DEWITA PUTRI

NIM 1590361036

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI FISIOLOGI OLAHRAGA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017

RENANG LAMBAT GAYA BEBAS LEBIH EFEKTIF

MENURUNKAN DENYUT NADI PEMULIHAN

DARIPADA SENAM TAI CHI PADA ANGGOTA TNI-AD

RINDAM IX/UDAYANA

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister, Progam Studi Fisiologi Olahraga,

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

NI KETUT DEWITA PUTRI

NIM 1590361036

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI FISIOLOGI OLAHRAGA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS

Tesis Ini Telah Diuji pada Program Studi Magister Fisiologi Olahraga

Fakultas Kedokteran pada Tanggal 12 Juni 2017

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana No. : 65.6/UN14.2.2/PD/2017 Tanggal 2 Juni 2017

Panitia Penguji Tesis adalah:

Ketua : Prof. Dr. dr. J Alex Pangkahila, M.Sc, Sp.And

Anggota :

1. Syahmirza Indra Lesmana, S.KM, S.Ft, Mor

2. Dr. I Nengah Sandi, S.Si, M.FOr, AIFO

3. dr. I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti, S.Ked, M.Biomed

4. M. Ali Imron, S.Sos, M.Fis

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ni Ketut Dewita Putri

Program Studi : Magister Fisiologi Olahraga Konsentrasi Fisioterapi

Judul Tesis : Renang Lambat Gaya Bebas Lebih Efektif Menurunkan Denyut Nadi

Pemulihan daripada Senam Tai Chi pada Anggota TNI-AD Rindam

IX/Udayana

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat.

Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010 dan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 15 Juni 2017

Pembuat pernyataan

Ni Ketut Dewita Putri

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat waktu dengan judul

“Renang Lambat Gaya Bebas Lebih Efektif Menurunkan Denyut Nadi Pemulihan

Daripada Senam Tai Chi Pada Anggota TNI-AD Rindam IX/Udayana”.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam penyelesaian tesis ini, yaitu

kepada Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S(K) selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT, (K), M.Kes selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dr. dr. Susy Purnawati, M.K.K, AIFO

selaku Ketua Program Studi Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana, Prof. Dr. dr. J Alex Pangkahila, M.Sc, Sp.And selaku Pembimbing I dan

Syahmirza Indra Lesmana, S.KM, S.Ft, MOr selaku Pembimbing II yang dengan

penuh perhatian telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada para penguji tesis, yaitu Dr. I

Nengah Sandi, S.Si, M.FOr, AIFO., dr. I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti, S.Ked,

M.Biomed., dan M. Ali Imron, S.Sos, M.Fis yang telah memberikan masukan saran

dan koreksi sehingga terselesaikannya tesis ini, serta seluruh Dosen pengajar dan staf

Program Studi Magister Fisiologi Olahraga yang telah banyak membantu.

Ungkapan terimakasih penulis sampaikan pula kepada Kolonel Inf. Agus

Saepul, S.Sos selaku Danrindam IX/Udayana, Serma I Made Putra Atmaja, SH

selaku kakak kandung saya yang telah membantu pelaksanaan penelitian baik secara

materi dan moril, Kepada Peltu Tangwin selaku anggota Rindam IX/Udayana, Kopka

I Nyoman Sumbang Hadi selaku Tim Kesehatan Rindam IX/Udayana dan Seluruh

sampel yang begitu baik dan kooperatif dalam membantu pelaksanaan penelitian.

Kepada kedua orang tua Purn. Peltu I Made Gabri dan Ni Ketut Sukresni, serta

saudara saya I Nyoman Suta Adnyana dan Serda I Putu Mahendra Putra yang selalu

mendoakan dan memberikan dukungan.

Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada teman sejawat Ni Made

Intansari Tribuana, S.Ft dan I Wayan Mira Resdiani, S.Ft yang telah memberikan

dorongan semangat dan bantuan. Kepada Ana Rachmawati, Amd, Kom yang telah

banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian. Kepada Pak Andra dan Pak Yudhi

Artawan selaku instruktur Tai Chi dan terakhir kepada Seluruh teman-teman

Canaliculi yang telah memberikan semangat dan telah membantu dalam

menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak penulis sangat harapkan.

Denpasar, Juni 2017

Penulis

ABSTRAK

RENANG LAMBAT GAYA BEBAS LEBIH EFEKTIF

MENURUNKAN DENYUT NADI PEMULIHAN DARIPADA SENAM TAI

CHI PADA ANGGOTA TNI-AD RINDAM IX/UDAYANA

Anggota TNI-AD harus memiliki kebugaran fisik yang baik, Anggota TNI-

AD ditempa dengan melakukan latihan fisik yang berat, karena tuntutan untuk

bergerak cepat dan sigap sehingga dalam latihan tak jarang mengabaikan fase

pemulihan. Fase pemulihan merupakan bagian yang sangat penting untuk menjaga

sistem kardiovaskuler tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan

efektivitas renang lambat gaya bebas dan senam Tai Chi dalam menurunkan denyut

nadi pemulihan pada anggota TNI-AD Rindam IX/Udayana.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian

pre dan post test group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple

random sampling. Penurunan denyut nadi diukur menggunakan metode Brouha.

Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok 1 (n=15) diberikan intervensi renang

lambat gaya bebas setelah renang sprint gaya bebas 50 m, sedangkan kelompok 2

(n=15) diberikan intervensi senam Tai Chi setelah renang sprint gaya bebas 50 m.

Penelitian ini dilakukan sebanyak 18 kali selama 6 minggu.

Analisis statistik dengan Uji Paired sample T-test pada masing-masing

kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan hasil p =

0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan pada kedua kelompok terdapat perbedaan

yang bermakna pada penurunan denyut nadi. Sedangkan uji beda kelompok 1 dan

kelompok 2 dengan Uji Independent Sampel Test menunjukkan hasil p = 0,000 yang

berarti bahwa penurunan denyut nadi pemulihan pada kedua kelompok secara

statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna.

Disimpulkan bahwa renang lambat gaya bebas lebih efektif menurunkan

denyut nadi pemulihan daripada senam Tai Chi pada anggota TNI-AD Rindam

IX/Udayana. Diharapkan untuk melakukan renang lambat gaya bebas untuk

mempercepat pemulihan denyut nadi.

Kata Kunci : Renang Lambat Gaya Bebas, Senam Tai Chi, Metode Brouha,

Penurunan Denyut Nadi Pemulihan

ABSTRACT

SLOW FRONT CRAWL SWIMMING IS MORE EFFECTIVE DECREASE

PULSE RATE RECOVERY THAN GYMNASTICS TAI CHI TO MEMBERS

OF TNI-AD RINDAM IX/UDAYANA

Members of TNI-AD must have good physical fitness, mambers of TNI-AD

are forged by doing heavy physical exercise, because the demands to move quickly

and swiftly so that in practice often ignore the recovery phase. The recovery phase is

a very important part to maintain the cardiovascular system. The purpose of this study

was to compare the effectiveness of slow freestyle swimming and gymnastics Tai Chi

for decrease in pulse rate recovery members of TNI-AD Rindam IX/Udayana.

This study was an experimental study with Pre and Post Test Group Design.

Sampling methods used in this study was simple random sampling. Decreased pulse

is measured using methods Brouha. The samples are divided into two groups, group 1

(n = 15) given intervention slow front crawl swimming after front crawl swimming

50 m sprint, group 2 (n = 15) given intervention gymnastics Tai Chi after front crawl

swimming 50 m sprint. Research was carried out as many as 18 times over the past 6

weeks.

Statistical analysis with Paired sample T-test in each group 1 and group 2

before and after intervention showed p = 0,000 (p <0,05). This shows that in each

group 1 and group 2 there is a significant difference in decreased pulse rate. While

the difference test of group 1 and group 2 with Independent Test Samples Test

showed the result p = 0,000 which means that the decrease of recovery pulse rate in

both groups statistically showed a significant difference.

Concluded that slow front crawl swimming more effective in reducing the

recovery pulse rate than Tai Chi gymnastics to members of TNI-AD Rindam

IX/Udayana. It is expected to do a slow front crawl swimming to speed up the

recovery of the pulse rate.

Key Words: Slow Front Crawl Swimming, Gymnastics Tai Chi, Brouha Method,

Recovery Pulse Rate

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... i

Prasyarat Gelar .................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ............................................................................................. iii

Lembar Penetapan Panitia Penguji Kelayakan ...................................................... iv

Surat Pernyataan Bebas Plagiat ............................................................................ v

Ucapan Terimaksih .............................................................................................. vi

Abstrak ................................................................................................................ viii

Abstract ............................................................................................................... ix

Daftar Isi .............................................................................................................. x

Daftar Gambar ..................................................................................................... xiii

Daftar Tabel ......................................................................................................... xiv

Daftar Singkatan .................................................................................................. xiv

Daftar Lampiran................................................................................................... xvi

Bab I Pendahuluan. .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 8

Bab II Kajian Pustaka .......................................................................................... 10

2.1 Denyut Nadi ...................................................................................... 10

2.1.1 Denyut Nadi Pemulihan ............................................................ 15

2.2 Adaptasi Sistem Kardiovaskuler saat Olahraga .................................. 17

2.3 Fisiologi Cooling Down .................................................................... 19

2.4 Fase Pemulihan dalam Olahraga ........................................................ 20

2.4 Renang Sprint Gaya Bebas 50 m ....................................................... 24

2.6 Renang Lambat Gaya Bebas.............................................................. 25

2.6.1 Pengertian ................................................................................ 25

2.6.2 Bioenergetika Renang Lambat Gaya Bebas .............................. 27

2.6.3 Manfaat Renang Lambat Gaya Bebas ....................................... 30

2.6.4 Mekanisme Pemulihan Renang Lambat Gaya Bebas ................. 31

2.7 Senam Tai Chi ................................................................................... 33

2.7.1 Pengertian ................................................................................ 33

2.7.2 Bioenergetika Senam Tai Chi ................................................... 37

2.7.3 Manfaat Senam Tai Chi ............................................................ 38

2.7.4 Mekanisme Pemulihan Senam Tai Chi ...................................... 39

2.8 Dosis Latihan .................................................................................... 39

Bab III Kerangka Berpikir, Konsep, dan Hipotesis ............................................... 41

3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 41

3.2 Konsep Penelitian ............................................................................. 43

3.3 Hipotesis ........................................................................................... 44

Bab IV Metode Penelitian .................................................................................... 45

4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................ 45

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 46

4.3 Populasi dan Sampel ......................................................................... 46

4.4 Variabel ............................................................................................ 48

4.5 Definisi Operasional ......................................................................... 48

4.6 Instrumen Penelitian.......................................................................... 52

4.7 Prosedur Penelitian ........................................................................... 52

4.8 Alur Penelitian .................................................................................. 55

4.9 Teknik Analisa Data .......................................................................... 56

Bab V Hasil Penelitian. ........................................................................................ 58

5.1 Deskripsi Karakteristik Subjek .......................................................... 58

5.2 Deskripsi Karakteristik Lingkungan................................................... 59

5.4 Rerata Penurunan Denyut Nadi Pemulihan Sebelum dan Sesudah

Perlakuan .......................................................................................... 60

5.4 Uji Normalitas dan Homogenitas ....................................................... 61

5.5 Uji Beda Paired Sample T-Test dan Independent Sample T-test ......... 62

Bab VI Pembahasan. ............................................................................................ 64

6.1 Karakteristik Subjek Penelitian ......................................................... 64

6.2 Karakteristik Lingkungan .................................................................. 65

6.3 Efek renang Lambat Gaya Bebas Terhadap Penurunan Denyut

Nadi Pemulihan.................................................................................. 67

6.4 Efek Senam Tai Chi Terhadap Penurunan Denyut Nadi Pemulihan.... 69

6.5 Beda Efek Renang Lambat Gaya Bebas dengan Senam Tai Chi Terhadap

Penurunan Denyut Nadi Pemulihan ................................................... 70

6.6 Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 74

Bab VII Simpulan dan Saran. ............................................................................... 75

7.1 Simpulan ........................................................................................... 75

7.2 Saran ................................................................................................. 75

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 76

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Metabolisme Energi Pada Olahraga Renang ....................................... 29

Tabel 2.2 Zona Latihan Aerobic ........................................................................ 40

Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ........................................................... 59

Tabel 5.2 Karakteristik Lingkungan ................................................................... 59

Tabel 5.3 Rerata Penurunan Denyut Nadi Pemulihan Sebelum dan Sesudah

Perlakuan ........................................................................................................... 60

Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ............................................... 61

Tabel 5.5 Hasil Uji Beda Paired Sampel T-test dan Independent Sampel T-test

Penurunan Denyut Nadi Pemulihan ...................................................................... 62

Tabel 5.6 Persentase Selisih Penurunan Denyut Nadi Pemulihan........................ 63

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Renang Gaya Bebas .......................................................................... 27

Gambar 2.2 Senam Tai Chi .................................................................................. 36

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 43

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................ 45

Gambar 4.2 Alur Penelitian .................................................................................. 55

DAFTAR SINGKATAN

ATP : Adenosine triphosphate

ATP-CP : Adenosine triphosphate dan thosphocreatine

CO2 : Karbon dioksida

oC :

Derajat Celcius

DN : Denyut Nadi

d/S : Distance stroke

ECG : Electro cardio graph

HR Max : Maximum heart rate

HRR : Heart rate reserve

IMT : Indeks Massa Tubuh

Kg/m2 : Kilogram permeter persegi

KTP : Kartu Tanda Penduduk

m/s : Meter per second

m : Meter

n : Jumlah sampel

O1 : Observasi denyut nadi perlakuan 1 setelah renang sprint 50 meter dan

renang lambat gaya bebas 100 meter sebelum diberikan perlakuan

sebanyak 18 kali menggunakan metode Brouha dengan pengukuran

denyut nadi P1, P2, P3, P4, P5

O2 : Observasi denyut nadi perlakuan 1 setelah renang sprint 50 meter dan

renang lambat gaya bebas 100 meter setelah diberikan perlakuan

sebanyak 18 kali menggunakan metode Brouha dengan pengukuran

denyut nadi P1, P2, P3, P4, P5

O2 : Oksigen

O3 : Observasi denyut nadi Perlakuan 2 stelah renang sprint 50 meter dan

senam Tai Chi sebelum diberikan perlakuan sebanyak 18 kali

menggunakan metode Brouha dengan pengukuran denyut nadi P1, P2,

P3, P4, P5

O4 : Observasi denyut nadi Perlakuan 2 setelah renang sprint 50 meter dan

senam Tai Chi sesudah diberikan perlakuan sebanyak 18 kali

menggunakan metode Brouha dengan pengukuran denyut nadi P1, P2,

P3, P4, P5

P : Populasi

p : Probabilitas

P1 : Denyut nadi per 30 detik terakhir dari menit ke-1 pada pemulihan

P1 : Perlakuan 1 (renang sprint gaya bebas 50 meter dan renang lambat gaya

bebas 100 meter)

P2 : Denyut nadi per 30 detik terakhir dari menit ke-2 pada pemulihan

P2 : Perlakuan 2 (renang sprint gaya bebas 50 meter dan senam Tai Chi)

P3 : Denyut nadi per 30 detik terakhir dari menit ke-3 pada pemulihan

P4 : Denyut nadi per 30 detik terakhir dari menit ke-4 pada pemulihan

P5 : Denyut nadi per 30 detik terakhir dari menit ke-5 pada pemulihan

R : Random

RA : Random alokasi

S : Sampel

SD : Standar Deviasi

SF : Stroke frequency

SPSS : Statistical Program For Social Science

th : Tahun

THR : Target heart rate

TNI-AD : Tentara nasional Indonesia angkatan darat

VO2 : Volume oksigen

μ1 : Rerata sebelum penerapan

μ2 : Rerata sesudah penerapan

σ : Standar deviasi

α : Alpha

β : Beta

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 81

Lampiran 2 Lembar Persetujuan........................................................................... 82

Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ......................................................................... 83

Lampiran 4 Output SPSS ...................................................................................... 87

Lampiran 5 Dokumentasi ..................................................................................... 93

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) bertugas

menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan

negara. Dalam menjalankan tugas, tuntutan memiliki kebugaran fisik yang baik bagi

anggota TNI-AD, mereka ditempa dengan melakukan latihan fisik yang berat, karena

Tuntutan bergerak cepat dan sigap sehingga dalam latihan tak jarang mengabaikan

fase pemulihan. Fase pemulihan merupakan bagian yang sangat penting untuk

menjaga sistem kardiovaskuler tubuh.

Aktivitas fisik merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari anggota

TNI-AD yang berfungsi untuk menjaga ketahanan dan meningkatkan kemampuan

dalam menjalankan tugasnya. Aktivitas fisik menyebabkan perubahan sirkulasi aliran

darah pada tubuh, hal ini dikarenakan adanya peningkatan metabolisme pada otot

sehingga terjadi vasodilatasi intramuscular untuk pembuangan zat-zat sisa

metabolisme saat otot berkontraksi. Akibatnya sistem kardiovaskuler akan melakukan

kompensasi dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah untuk

memenuhi asupan oksigen (Guyton dan Hall, 2011).

Pemulihan denyut jantung setelah latihan merupakan prediktor mortalitas

kardiovaskuler dan efektifitas suatu program pelatihan terhadap fungsi kardiovaskuler

dapat dinilai dari perubahan denyut nadi yang diakibatkannya. Penurunan denyut nadi

dan tekanan darah setelah selesai latihan disebabkan karena kebutuhan oksigen dan

nutrisi lainnya sudah kembali seperti sebelum melakukan aktivitas fisik. Penurunan

denyut nadi setelah latihan terjadi karena aktivasi sistem saraf parasimpatis dan

penurunan fungsi sistem saraf simpatis sehingga denyut nadi berangsur-angsur

menurun setelah melakukan aktivitas fisik (Dimkpa, 2009).

Peningkatan denyut nadi akan memberikan dampak yang kurang baik untuk

kesehatan. Hal tersebut akan mengakibatkan meningkatnya beban kerja dari sistem

kardiovaskuler dan memicu terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi). Apabila

hipertensi tersebut tidak ditangani dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak

negatif bagi tubuh. Komplikasi yang mungkin ditimbulkan seperti stroke, gangguan

ginjal, jantung koroner, dan paling fatal adalah kematian. Prevalensi hipertensi pada

penduduk di Indonesia tahun 2013 adalah sebesar 25,8%. Jika saat ini penduduk

Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita

hipertensi (Kemenkes, 2014).

Proses pemulihan sangat penting karena perbaikan kesehatan terjadi selama

proses pemulihan bukan selama latihan fisik dilakukan. Keseimbangan antara latihan

fisik dan pemulihan merupakan kunci untuk menjaga kesehatan. Oleh karena itu perlu

diberikan intervensi untuk meningkatkan fungsi kardiovaskuler. Latihan fisik yang

berat dapat menyebabkan perubahan yang signifikan pada homeostasis tubuh dan jika

disertai dengan proses pemulihan yang cukup dapat menyebabkan perbaikan

kesehatan. Metode pemulihan merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi

kesehatan jantung manusia. Metode pemulihan secara aktif efektif untuk memulihkan

energi, pemulihan denyut nadi dan kadar asam laktat setelah latihan maksimal. Masa

pemulihan adalah suatu proses yang kompleks yang bertujuan untuk mengembalikan

energi tubuh, memperbaiki jaringan otot yang rusak setelah berolahraga, dan memulai

suatu proses adaptasi tubuh terhadap olahraga. Efektifitas suatu program pelatihan

terhadap fungsi kardiovaskuler dapat dinilai dari perubahan denyut nadi yang

diakibatkannya, demikian juga halnya dengan parameter denyut nadi pemulihan

(Lauer et al, 2009).

Pada masa pemulihan akan terjadi pemulihan cadangan fosfagen, pemulihan

glikogen otot dan pemulihan cadangan oksigen otot sehingga terjadi keseimbangan

antara latihan fisik yang berat dan pemulihan diperlukan dalam suatu program

latihan. Selama pelatihan simpanan ATP-CP terpakai sebagian dan dapat diisi

kembali selama masa pemulihan melalui sistem aerobic. Sistem glikogen asam laktat

dapat mengisi kembali sistem fosfagen dengan kecepatan 2,5 mol ATP/menit dan

sistem aerob dapat mengisi kembali dengan kecepatan 1 mol ATP/menit. Pemulihan

glikogen otot sangat bergantung pada tipe pelatihan yang menyebabkan pengosongan

glikogen otot. Dua kelompok besar tipe pelatihan yang menyebabkan pengosongan

glikogen dan kecepatan pemulihannya adalah aktivitas fisik dengan intensitas ringan

dan durasi lama dan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dengan durasi pendek.

Sedangkan oksigen yang digunakan oleh otot selama pelatihan maka harus segera

diganti setelah selesai pelatihan. Kekurangan oksigen menggambarkan banyaknya

energi yang dikeluarkan untuk memulihkan keadaan dari kelelahan selama

melakukan pelatihan berat sehingga mengakibatkan hutang oksigen harus dibayar

kembali untuk membentuk ATP-CP dan resintesis glikogen dari laktat secara

sempurna (Guyton dan Hall, 2011).

Pemulihan denyut nadi (heart rate recovery) yang lebih dari 12 denyut dalam

30 detik pertama setelah selesai latihan menggambarkan fungsi kardiovaskuler dalam

keadaan baik. Pemulihan denyut nadi (recovery heart rate) yang kurang dari 12 kali

dalam 30 detik pertama setelah selesai latihan, menggambarkan bahwa fungsi

kardiovaskuler yang kurang baik dan berhubungan dengan tingkat mortalitas karena

berkaitan dengan disfungsi otonom jantung (Lauer et al, 2009).

Olahraga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan

status kesehatan dan kebugaranpada anggota TNI-AD. Walaupun anggota TNI-AD

harus dituntut untuk bergerak cepat dan sigap, olahraga harus dilaksanakan sesuai

dengan kaidah yang tepat agar tujuan peningkatan status kebugaran dan kesehatan

dapat tercapai. Prinsip tersebut meliputi penentuan intensitas, durasi, frekuensi, jenis

serta progresi latihan yang tepat. Selain mengoptimalkan manfaat olahraga,

pelaksanaan olahraga dengan prinsip yang tepat juga dapat menghindari overtraining

yang menimbulkan dampak tidak baik bagi tubuh. Anggota TNI-AD melakukan

latihan fisik lebih lebih berat dari orang biasa, sehingga diperlukan metode pemulihan

yang efektif untuk mengembalikan tubuh ke kondisi semula guna meningkatkan

status kesehatan dan kebugaran sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik.

Maka dari ini peneliti ingin meneliti efektivitas pemulihan renang lambat gaya bebas

dan senam Tai Chi terhadap penurunan denyut nadi pemulihan pada anggota TNI-

AD.

Metode pemulihan aktif dengan berenang lambat dapat mengembalikan

kondisi fisik atlet setelah suatu pertandingan atau latihan maksimal. Metode

pemulihan ini direkomendasikan oleh pelatih-pelatih renang saat ini. Total waktu

pemulihan, lamanya dilakukan pemulihan aktif, durasi dan intensitas renang

merupakan parameter penting dalam menentukan efektifitas suatu pemulihan aktif.

Metode pemulihan dengan berenang lambat gaya bebas selama 5 menit dikombinasi

dengan metode pemulihan pasif selama 10 menit lebih efektif dalam mempercepat

pemulihan atlet renang dibandingkan dengan metode pemulihan secara pasif selama

15 menit (Toubekis et al, 2008). Berenang lambat selama 14 menit dapat

mempercepat pemulihan kadar asam laktat dan denyut nadi (Felix et al, 2008).

Berenang lambat dengan gaya bebas adalah salah satu bentuk metode

pemulihan secara aktif pada olahraga renang. Posisi badan pada renang gaya bebas

adalah posisi yang dapat memberikan gaya dorong maksimal dan mengurangi gaya

hambat sampai minimal yaitu dengan posisi badan telungkup, kepala sedikit di bawah

permukaan air, tubuh sedikit lebih rendah dari bahu, dan tungkai lemas dan lurus ke

belakang. Energi yang dihabiskan selama berenang dengan gaya bebas lebih kecil

dibandingkan dengan berenang dengan gaya dada sehingga renang gaya bebas lebih

efektif dalam memulihkan denyut nadi dibandingkan dengan renang gaya dada

(Pendergast et al, 2011).

Hambatan dalam olahraga renang terdiri dari hambatan karena

gesekan/friction sebesar 22 %, hambatan karena tekanan sebesar 55 % dan hambatan

karena gelombang sebesar 23 %. Energi yang dihabiskan saaat berenang dipengaruhi

oleh hambatan energi yang dilepaskan dalam air. Gerakan lengan dan kaki yang

terjadi pada saat berenang mengakibatkan tahanan tekanan air, tahanan gesekan dan

gelonbang dalam air menjadi lebih besar, tahanan tekanan air yang timbul menjadi

lebih besar karena berat jenis air jauh lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis

udara sehingga dibutuhkan energi yang lebih besar untuk kontraksi otot untuk

melawan tahanan tersebut (Wahyuni, 2014).

Tai chi merupakan latihan tradisional Cina dengan gerakan lambat, pernafasan

perut yang dalam dan pemusatan pikiran dengan unsur meditasi. Senam Tai Chi

memiliki banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya kebanyakan orang yang biasa

melakukan latihan tai chi memiliki denyut jantung yang lambat dan tekanan darah

yang lebih rendah, dan peredaran darah mereka jelas meningkat selama berlatih

(Pulcheria, 2016).

Teknik pernafasan yang dalam dan gerakan yang lambat yang digunakan pada

senam Tai Chi akan membuat konsentrasi oksigen dalam darah meningkat sehingga

kebutuhan oksigen di jaringan akan terpenuhi, aliran darah menjadi lebih lancar dan

denyut jantung menjadi lambat sehingga dapat menurunkan frekuensi denyut nadi.

Tai Chi mampu untuk meningkatkan kualitas hidup, fungsi fisik termasuk toleransi

aktivitas dan fungsi kardiovaskuler, manajemen nyeri, keseimbangan dan risiko

pengurangan jatuh, meningkatkan respon kekebalan tubuh, dan meningkatkan

fleksibilitas, kekuatan, dan rasa kinestetik (Klein dan Adams, 2004).

Metode pemulihan yang dilakukan di dalam air lebih efektif daripada metode

pemulihan secara aktif di daratan karena air dapat menyebabkan perubahan fisiologis

dalam tubuh yang dapat mempengaruhi proses pemulihan (Taheri et al, 2012).

Pemulihan di dalam air merupakan faktor yang efektif dalam mempengaruhi aktivitas

sistem saraf parasimpatis dalam periode pemulihan. Denyut nadi saat berenang di

dalam air lebih rendah daripada saat melakukan aktivitas di daratan karena pada saat

berenang tubuh berada dalam posisi horizontal sehingga jantung bekerja lebih ringan

untuk memompa darah ke seluruh tubuh melawan efek gravitasi bumi dan refleks

menyelam yang merupakan suatu respon neurologis terhadap penyelaman di dalam

air (Irlam, 2013). Dari uraian tersebut menggambarkan bahwa renang lambat gaya

bebas lebih efektif dalam menurunkan denyut nadi pemulihan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah renang lambat gaya bebas dapat menurunkan denyut nadi pemulihan

setelah renang sprint 50 m pada anggota TNI-AD Rindam IX Udayana?

2. Apakah senam Tai Chi dapat menurunkan denyut nadi pemulihan setelah

renang sprint 50 m pada anggota TNI-AD Rindam IX Udayana?

3. Apakah renang lambat gaya bebas lebih efektif menurunkan denyut nadi

pemulihan daripada senam Tai Chi setelah renang sprint 50 m pada anggota

TNI-AD Rindam IX/Udayana.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui renang lambat gaya bebas lebih

efektif menurunkan denyut nadi pemulihan daripada senam Tai Chi setelah

renang sprint 50 m pada anggota TNI-AD Rindam IX/Udayana.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui efektifitas renang lambat gaya bebas terhadap

penurunan denyut nadi pemulihan setelah renang sprint 50 m pada

anggota TNI-AD Rindam IX Udayana?

2. Untuk mengetahui efektifitas senam Tai Chi terhadap penurunan denyut

nadi pemulihan setelah renang sprint 50 m pada anggota TNI-AD Rindam

IX Udayana?

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

1. Manfaat Bagi Peneliti

Meningkatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang metode

pemulihan yang lebih efektif dalam menurunkan denyut nadi setelah

latihan.

2. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Fisiologi Olahraga

Penelitian ini dapat memperkaya keilmuan dalam bidang fisiologi

olahraga terutama mengenai metode pemulihan yang tepat untuk

mempercepat pemulihan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Manfaat Bagi Pelatih dan Anggota TNI-AD

Penelitian ini dapat digunankan sebagai pilihan latihan pendinginan untuk

menurunkan denyut nadi pemulihan dalam pelatihan olahraga renang.