TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri...

151
i TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI MAN 1 PRAYA” Oleh: SYAMSUL BAHRI NIM: 154 141 046 Pembimbing: Dr. Suprapto, MA Dr. Abdul Quddus, MA Tesis Diajukan Kepada Pascasarjana IAIN Mataram Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Agama Islam PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM 2017

Transcript of TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri...

Page 1: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

i

TESIS

“PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DI MAN 1 PRAYA”

Oleh:

SYAMSUL BAHRI NIM: 154 141 046

Pembimbing:

Dr. Suprapto, MA

Dr. Abdul Quddus, MA

Tesis Diajukan Kepada Pascasarjana IAIN Mataram Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister

Pendidikan Agama Islam

PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM

2017

Page 2: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 3: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

iii

PENGESAHAN

Tesis berjudul: “Pembelajaran Fiqih Berbasis Teknologi Informasi di

MAN 1 Praya”” yang ditulis oleh Syamsul Bahri, NIM: 154 141 046 Program

Studi Pendidikan Agama Islam, tanggal Ujian Tesis pada hari Kamis 19 Januari

2017, telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister

Pendidikan Islam.

Page 4: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 5: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 6: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 7: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

vii

MOTTO

Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.Al-Mujaadilah:11)

Page 8: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

viii

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta dan yang saya banggakan

2. Teman-teman seperjuang yang ada di Pascasarjana IAIN

Mataram

3. IAIN Mataram

Page 9: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq,

dan Hidayah-nya, sehingga penulis dianugerahi kemauan, semangat, dan

kesempatan untuk menyelesaikan tesis ini sebagai persyaratan formal untuk

mendapatkan gelar magister. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada

junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita menuju kejalan

yang benar.

Penyusunan Tesis ini tidak akan terwujud jika tidak ada dorongan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr.Suprapto,MA selaku pembimbing I dan Bapak Dr.Abdul

Quddus,MA selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah

memberikan masukan dan saran pada saat pembimbingan tesis ini;

2. Bapak Dr.H.Nazar Na’amy,M.Si, selaku Direktur pascasarjana IAIN

Mataram yang telah memberikan masukan dan saran pada saat pembimbingan

tesis ini;

3. Bapak Dr.H.Mutawali, M.Ag selaku Rektor IAIN Mataram atas bimbingan,

arahan, dan waktu yang telah diluangkan dengan penuh kesabaran dan

ketulusan hati memberikan petunjuk kepada peneliti sejak awal masa kuliah

hingga penulis tesis ini selesai;

4. Seluruh dosen Pascasarjana IAIN Mataram yang tidak dapat peneliti sebutkan

satu persatu yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan

bimbingan dan saran selama penulis menjalani studi dalam rangka mendalami

Ilmu Agama Islam;

5. Mislah, Ibunda tercinta yang selama ini tanpa lelah memberikan dukungan

moril dan mencurahkan kasih sayang serta do’a suci paling mujarab sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi;

Page 10: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

x

6. Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana IAIN Mataram yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan moril terutama

dalam bentuk kesediaan berdiskusi selama studi maupun pada saat penulis

menyusun tesis ini;

7. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung

maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Keterbatasan pengalaman, pengetahuan, dan referensi menjadi kendala

terberat yang penulis rasakan selama penyusunan tesis ini, karenanya penulis

menyadari bahwa tesis ini masih sangat banyak kekurangan. Oleh sebab itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk

penyempurnaan tesis ini, serta sebagai masukan bagi penulis untuk penulisan

dan penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang.

Atas segala bantuan dari semua pihak, penulis tidak bisa membalasnya

selain dengan untaian do’a jazakumullahu khaira al-jaza’ semoga Allah SWT

mencatat sebagai amalan ibadah disisi-nya.

Akhirnya, penulis berharap tesis ini memberikan manfaat bagi kita semua

terutama untuk pengembangan Ilmu Agama Islam. Amin ya Rabbal Alamin.

Mataram, 16 Januari 2017

Penulis

SYAMSUL BAHRI 154 141 046

Page 11: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................i

Surat Pernyataan Keaslian ..............................................................................ii

Halaman Pengesahan .......................................................................................iii

Nota Dinas Pembimbing ..................................................................................iv

Halaman Persetujuan Tim Penguji ................................................................vi

Motto .................................................................................................................vii

Persembahan ....................................................................................................viii

Kata Pengantar .................................................................................................ix

Daftar Isi ............................................................................................................xi

Abstrak ..............................................................................................................xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................1

A. Latar Belakang .................................................................................1

B. Permasalahan ...................................................................................5

1. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

2. Batasan Masalah ........................................................................ 6

3. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .............................................................................7

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian .......................................................7

1. Secara Teoritis ........................................................................... 7

2. Secara Praktis ............................................................................ 7

E. Tinjauan Pustaka .............................................................................8

F. Sistimatika Penulisan ......................................................................10

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................12

A. Efesiensi dan Efektivitas Pengajaran ...............................................12

B. Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar....................................17

C. Pengembagan kapasitas guru ...........................................................21

D. Fungsi Manajer .................................................................................23

E. Profesi Guru .....................................................................................24

Page 12: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

xii

F. Pesan Moral Bersiap Menuju Guru Sejati ........................................28

G. Pentingnya Pemberdayaan Guru ......................................................29

H. Kedudukan Media Dalam Sistem Pembelajaran ..............................31

I. Konsep Belajar Dari Intenet ............................................................37

J. Pengembangan Teknologi Pengajaran ............................................38

K. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media ............................................40

L. Kriteria Pemilihan Media ................................................................43

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................47

A. Pendekatan Peneliti .........................................................................47

B. Kehadiran Peneliti ............................................................................47

C. Sumber Data .....................................................................................48

D. Subjek Penelitian ..............................................................................49

E. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................50

F. Tekhnik Analisis Data ......................................................................52

G. Keabsahan Data ................................................................................53

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN ..................................................55

A. Deskrepsi Letak Lokasi Penelitian ...................................................55

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...........................................55

2. Struktur Organisasi ......................................................................59

3. Keadaan Sarana dan Prasarana ....................................................60

4. Profil Civitas Akademika MAN 1 Praya .....................................61

5. Kultur Madrasah ..........................................................................69

B. Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Teknologi Informasi

di MAN 1 Praya ...............................................................................70

C. Relepansi Pembelajaran Fiqih Berbasis Teknologi Informasi

di MAN 1 Praya ...............................................................................78

BAB V PEMBAHASAN ...................................................................................85

A. Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Teknologi Informasi

di MAN 1 Praya ...............................................................................85

B. Relepansi Pembelajaran Fiqih Berbasis Teknologi Informasi

di MAN 1 Praya ...............................................................................100

Page 13: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

xiii

BAB VI PENUTUP ..........................................................................................117

A. Kesimpulan ......................................................................................117

B. Saran ................................................................................................117

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................118

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................

Page 14: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

xiv

Abstrak

Fokus kajian penelitian ini adalah a). Bagaimana implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi di MAN 1 Praya, dan b) Apakah penentuan teknologi informasi relepan dengan materi pelajaran fiqih di MAN 1 Praya, adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan relepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya dengan (1) Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, (2) visi dan misi madrasah, (3) tata tertib madrasah.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang di kumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara di lingkungan sekolah maupun di kelas. Subyek penelitian terdiri atas: Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah, Guru, Pegawai tata usaha, dan Siswa. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling di gunakan sesuai dengan kebutuhan atau pertimbangan tertentu dari peneliti, sedangkan snowball sampling di gunakan bila sumber-sumber data pertama belum dapat memberikan informasi yang diharapkan, dengan mencari informasi tambahan dari sumber berikutnya untuk melengkapi data yang diperlukan. Objek penelitian adalah implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi, yang tercantum dalam kegiatan pembelajaran dan visi misi madrasah. Instrument penelitian adalah pedoman wawancara, lembar observasi, dan catatan lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Proses pembelajaran siswa di MAN 1 Praya dilakukan dengan menggunakan Laptop, LCD, Modem, dan internet. (2) Dalam penggunaan teknologi informasi proses belajar mengajar semakin mudah dan mempunyai relepansi dengan pembelajaran fiqih (3) Siswa dan siswi lebih tertarik dalam proses belajar mengajar, namun demikian hasil temuan menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar menggunakan teknologi informasi guru seringkali menghabiskan waktunya hanya dengan media yang digunakan tidak merespon dengan baik dan saat menjelajahi internet ada sponsor-sponsor yang merusak karekter siswa itu sendiri seperti gambar-gambar pornograpi.

Kata kunci: Pembelajaran, Penggunaan Teknologi Informasi, Fiqih.

Page 15: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

xv

Abstrac

The focus of this research study is a). How learning implementation of jurisprudence based on information technology in MAN 1 Praya, and b) is the pricing information technology relepan to the subject matter of jurisprudence in MAN 1 Praya, as for the purpose of this research is to describe relepansi learning jurisprudence based on information technology in education connection with (1 ) the development of information technology is very rapid, (2) the vision and mission of the madrasas, (3) the order of the madrassa.

This research is qualitative. Data were collected through observation, documentation, and interviews in the school and in the classroom. The subjects of the study consisted of: The principal, vice principal, teacher, employee administration, and students. The sampling is done by using purposive sampling and snowball sampling. Purposive sampling is used in accordance with the needs or specific consideration of the researcher, and snowball sampling is used when the first data sources can not provide the expected information, to seek additional information from the following sources to complete the necessary data. The object of research is the implementation of information technology-based learning fiqh, which is listed in the learning activities and vision madrasah. Instrument research interview guides, observation sheets, and field notes.

The results showed that (1) the learning process of students in MAN 1 Praya done using Laptop, LCD, Modem, and Internet. (2) In the use of information technology learning process easier and have relepansi with learning fiqh (3) Pupils and students are more interested in the learning process, however, the findings show that the learning process using information technology, teachers often spend time only with media used do not respond well when browsing the internet and there are sponsors that damage karekter students themselves as the pictures pornography.

Keywords: Learning, Use of Information Technology, Fiqh.

Page 16: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

xvi

Abstrak

اس ا ئ .( ا أس ا فف اأ ا

MAN 1 ( ، ض ا ف ص ا ، MAN 1 ا ا ف اصف ا ا غ ا ا ف ا ا ص أ ا

، (2ا، ( ا ا ( 1 ( ا س ا ؤ س3) .) اا .ا ا ا س ا ف ا ا ، ا ا ا خا ا

اس ، .ا ا ا ، إ ، ا س ئ ا ، س : ا اس ض اا أخ ا ا أخ .ا ف ا س ف . ا ف أخ ا

، أخ ا ا ا اأ ا ا أ ا خ ف ا ا اس ، إض ف ا ا اأ . ا ا

ا س ف ا ، ئ ا ف ا ا ا ا اؤ ا ا .أ ا ا ا ا ، ا ا ا أ ا ا .أ أئ أ ( ا ف1أ ا ا أ ا MAN 1 ) ا ا س ا

اإ ، ، ئ ش ا ا ، ش ا ا ا أس (2) .ا ف اس، 3 ا ( ص ا ، ا أ ا ف ا ا ا ) ا

ئ أ ئ ا س ا غ ف ا ا س ا ، أ ا ا ا ا اإ ا karekter اإ ا

.أ اإ ا

ا ا ا ، اس : ا . ا

Page 17: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

xvii

Pedoman Transliterasi : Arabic Romanization Table dengan Font Times New Arabic

b =

t =

th =

j =

h{ =

kh =

d =

dh =

r =

z =

s =

sh =

s{ =

d{ =

t{ =

z{ =

= ش

gh =

f = ف

q =

k =

l =

m =

n =

h =

w =

y =

Short: a = ش ; i = ِ ; u = ِ

Long: a< = ا ; i> = ; u =

Diphtong: ay = ا ي ; aw = ا و

Page 18: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

xviii

Page 19: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Amanat Undang-undang Dasar 1945 yang diperkuat oleh undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, menyebutkan bahwa

setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan

yang bermutu (pasal 5 ayat 1) Bahkan setiap warga negara yang berusia tujuh

sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (pasal 6 ayat

1).1 Dalam pelaksanaannya, pendidikan akan berhasil dan berjalan efektif jika

pengelolaan sumber daya manusia khususnya guru mendapatkan perhatian

khusus dan signifikan. Dalam pengertian umum, mengajar yang efektif ialah

mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Belajar di sini

adalah suatu aktivitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Di

dalam bukunya Slameto menuliskan ada beberapa syarat-syarat yang diperlukan

dalam proses belajar mengajar yang efektif, di antaranya adalah:

1. Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar. 2. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual 3. Guru akan mengajar efektif bila selalu membuat perencanaan sebelum

mengajar. 4. Seorang guru harus memiliki keberanian menghadapi siswa-siswanya, juga

masalah-masalah yang timbul waktu proses mengajar belajar berlangsung. 5. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di sekolah dll.2

Untuk mencapai proses belajar mengajar yang efektif seperti yang

disebutkan di atas. Maka, diperlukan seorang guru yang berkompeten di

dalam pendidikan yang diajarkan dan perlu melakukan pengembangan

keilmuan yang dimilikinya. Sebagaimana yang telah dicantumkan dalam

undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang tercantum

1 UU SISDIKNAS 2003 UU RI No. 20 Tahun 2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), 6. 2 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 92.

Page 20: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

2

di pasal 10, tentang kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Kompetensi pedagogik artinya bahwa guru yang ideal adalah guru yang

memiliki kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran untuk kepentingan

peserta didik. Paling tidak harus meliputi pemahaman wawasan atau landasan

kepemimpinan dan pemahaman terhadap peserta didik. Selain itu, juga

meliputi kemampuan dalam pengembangan kurikulum dan silabus termasuk

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang mendidik serta dialogis.

Kompetensi kepribadian adalah guru harus memiliki sikap-sikap

mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana. Tentu saja berwibawa, berakhlak

mulia, serta menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara objektif

mampu mengevaluasi kinerja sendiri dan mengembangkan diri secara mandiri

dan berkelanjutan.

Kompetensi sosial artinya bahwa guru harus mampu berkomunikasi

secara lisan, tulisan, atau secara isyarat. Mampu pula memilih, memilah, dan

memanfaatkan alat telekomunikasi yang sesuai secara fungsional dan bergaul

secara efektif dengan berbagai kalangan serta lapisan masyarakat. Pergaulan

itu bisa dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, atau

dengan orang tua wali peserta didik.

Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam penguasaan

materi pelajaran secara luas dan mendalam. Sesuai dengan standar isi program

satuan pendidikan, mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran yang

diampu, menguasai konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi

atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan

program satuan pendidikan, mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran

yang diampu.3

3 M.Gorky Sembiring, Mengungkap Rahasia dan Tips Manjur Menjadi Guru Sejati,

(Yogyakarta: Best Publisher, 2009), 40.

Page 21: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

3

Mengingat efektivitas pembelajaran sangat berpengaruh terhadap

peningkatan mutu pendidikan sebab pendidikan merupakan proses pembinaan

individu yang sedang mengalami pertumbuhan ke dalam lingkup masyarakat.

Dalam kegiatan pendidikan terjadi pembinaan terhadap perkembangan potensi

peserta didik untuk memenuhi kelangsungan hidupnya secara pribadi dan

kesejahteraan kolektif di masyarakat. Sebagai usaha sadar, pendidikan

diarahkan untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran,

dan latihan dalam rangka mengisi peranan tertentu di masyarakat pada masa

yang akan datang. Pengaruh guru yang sangat besar terhadap perkembangan

peserta didik tersebut menjadikan guru dituntut untuk dapat melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal. Sehingga ada pengaruh atau

peningkatan efektivitas pembelajaran dengan peningkatan sumber daya

manusia.

Guru merupakan sumber daya manusia (SDM) yang utama dalam

penyelenggaraan pendidikan mengingat Sumber daya manusia menempatkan

aset yang paling berharga karena tanpa manusia maka sumber daya

pendidikan dan kependidikan tidak akan dapat mencapai tujuan pendidikan

sebagaimana mestinya. Sebagai sumber daya manusia yang mempunyai

potensi individu, guru harus mengembangkan diri dalam fungsinya sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam lembaga pendidikan yang

senantiasa bertambah dengan cepat, sejalan dengan terjadinya globalisasi.

Dalam atmosfir seperti ini, sekolah dituntut untuk melakukan pengembangan

sumber daya guru secara optimal.

Mengingat permasalahan daya saing dalam dunia pendidikan yang

semakin terbuka, maka tantangan yang dihadapi dunia pendidikan tidak

ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan daya saing yang tinggi

niscaya pendidikan Indonesia tidak akan mampu menciptakan lulusan yang

kompeten di bidangnya. Oleh karena itu, upaya meningkatkan daya saing dan

membangun keunggulan kompetetif pendidikan Indonesia tidak dapat di

Page 22: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

4

tunda-tunda lagi dan sudah selayaknya menjadi perhatian berbagai kalangan,

bukan saja bagi para pelaku pendidikan itu sendiri tetapi juga bagi aparat

birokrasi, berbagai organisasi dan anggota masyarakat yang merupakan

lingkungan yang berkepentingan dengan dunia pendidikan.

Realitas globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagi

pengembangan SDM di Indonesia. Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya

saing pendidikan. Daya saing tersebut akan terwujud bila dukungan oleh

sumber daya guru yang handal.

Pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks, dan meliputi berbagai

komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Untuk

memperoleh pendidikan yang berkualitas dan mampu berperan aktif dalam

menjalankan misinya untuk mendidik dan melatih sumber daya manusia,

maka setiap komponen yang ada harus mampu bersinergi dan membentuk

keselerasan dalam menjalankan peran dan fungsinya secara optimal.

Ketimpangan salah satu dari komponen penyangga akan berakibat kurang

harmonisnya operasional pendidikan yang dilakukan.

Untuk mendapat sumber daya manusia yang berkualitas tinggi tersebut,

hanya ada satu jalan pemecahan yang harus ditempuh, yakni melalui

pendidikan dan pelatihan yang akan meningkatkan kemampuan dan

kesempatan bagi seseorang untuk berperan dalam kehidupannya, baik secara

individu maupun masyarakat. Di samping sumber daya guru yang kompeten,

media pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran akan

turut menentukan keberhasilan pembelajaran yang efektif. Teknologi

informasi adalah salah satu media pembelajaran yang dirasa efektif dan

efesien dalam proses pembelajaran yang berkembang pada saat ini. Dengan

informasi dan teknologi yang berkembang saat ini, sehingga mampu

menjawab berbagai tantangan dan kegiatan pembelajaran pun akan berjalan

sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Sehingga peran guru bukan

sebagai central dalam kegiatan pembelajaran melainkan guru bisa sejajar

Page 23: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

5

dengan peserta didik dan menjadi mitra dalam kegiatan proses belajar

mengajar. Namun berdasarkan observasi peneliti, ternyata peneliti

menemukan, meskipun semua sekolah agama yang ada di Lombok Tengah

khususnya di MAN 1 Praya sudah melakukan penggunaan teknologi

informasi sebagai media pembelajaran untuk peningkatan kualitas

pembelajaran, masih saja kualitas pembelajaran yang di harapkan yaitu dalam

istilah ekonomi menggunakan waktu yang sedikit dan dapat menghasilkan

secara optimal. artinya pendidikan itu, anak-anak dapat belajar secara efektif,

yaitu belajar secara hikmat dan dapat menghasilkan anak-anak yang

berkualitas, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi kemajuan globalisasi yang

sedang berkembang sekarang ini, akan tetapi harapan-harapan itu jauh yang

kita inginkan.4 Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengkaji lebih dalam yang peneliti tuangkan dalam Tesis yang berjudul

“Implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi di MAN 1

Praya”

B. Permasalahan Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Sebagaimana dikemukakan dalam latar belakang masalah pada

pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi di sekolah. Keberhasilan

pelaksanaan pembelajaran pendidikan tidak terlepas dari guru dan organisasi

yang ada di sekolah. Tugas pokok guru adalah mengajar dan membantu siswa

menyelesaikan masalah-masalah belajar dan perkembangan pribadi dan

sosialnya. Sedangkan fungsi organisasi adalah untuk mengatur,

merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah, serta melakukan pengawasan-

pengawasan terhadap peserta didik. Jadi, guru dan organisasi sangat penting

sekali untuk keberhasilan pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi di

sekolah.

4 Observasi, Jam 10, tanggal 15 Desember 2015

Page 24: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

6

Terkait dengan pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi,

terdapat berbagai pemicu timbulnya permasalahan di lingkungan sekolah.

Masalah tersebut di antaranya adalah:

a. Guru yang masih belum menguasai teknologi dengan baik yang

mengakibatkan terjadinya sundau gurau dengan murid,

b. Sarana dan Prasarana yang kurang memadai,

c. Guru-guru yang melakukan pengembangan pada dirinya masih ada

kurang keseriusannya untuk melakukan pengembangan keilmuan.

d. Kepala sekolah sebagai pemimpin yang tertinggi kurang mengontrol

system pembelajaran yang diterapkan

e. Pelaksanaan pembelajaran fiqih di MAN 1 Praya

f. Sponsor-sponsor yang ada di internet merusak karekter siswa itu sendiri seperti gambar-gambar pornograpi.

2. Batasan Masalah

Untuk menghindari kesalah fahaman dalam memahami masalah yang

diteliti dan tidak melebar kemana-mana, maka dari ke enam masalah yang

diidentifikasi peneliti mengkaji pembelajaran fiqih berbasis teknologi

informasi untuk pembelajaran.

3. Rumusan Masalah

a. Bagaimana implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi

di MAN 1 Praya?

b. Apakah penentuan teknologi informasi relevan dengan materi pelajaran

fiqih di MAN 1 Praya?

C. Tujuan Penelitian

Setiap pekerjaan yang dilakukan secara sadar dan sistematis pasti mempunyai

tujuan yang jelas, begitu pula dalam penelitian ini, adapun tujuan penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi

informasi di MAN 1 Praya.

Page 25: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

7

2. Ingin mengetahui apakah penentuan teknologi informasi sangat relepan

dengan materi pelajaran fiqih di MAN 1 Praya?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini baik secara teoritis maupun secara praktis yang dapat

diambil hikmahnya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk

mengembangkan wawasan tentang ilmu administrasi pendidikan baik pada

tingkat makro dalam administrasi pendidikan di lembaga birokrasi

pendidikan, maupun pada tingkatan mikro dalam administrasi pendidikan

pada tingkatan satuan pendidikan. Khususnya pada tingkatan sekolah, hasil

penelitian ini dapat digunakan untuk menemukan model-model baru dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah dan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran. Selain itu hasil penelitian ini dapat menemukan

permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kerjasama antara guru dan

peserta didik dalam meningkatkan sistem pembelajaran.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Memberikan masukan kepada pihak sekolah, khususnya kepala sekolah

dan guru agar dapat dan mau melaksanakan segala upaya yang

berhubungan dengan system pembelajaran dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan.

b. Memberikan masukan kepada pemerintah daerah khususnya dinas

pendidikan kabupaten Lombok Tengah sebagai pemerintah daerah

otonom yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam menunjukan

lembaga pendidikan dalam semangat desentralisasi pendidikan yang

harus melibatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan. dan dapat menjadi umpan balik yang diharapkan dapat

memberikan gambaran sekaligus evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran

di kabupaten Lombok Tengah.

Page 26: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

8

E. Tinjauan Pustaka

Telaah pustaka merupakan uraian atau penelaahan yang dilakukan oleh

peneliti untuk menjelaskan posisi peneliti yang dilaksanakan. Adapun tujuan

dilakukannya penelaahan pustaka ini adalah untuk menegaskan kebaruan,

orisinalitas, dan urgensi peneliti bagi pengembangan keilmuan terkait. Jadi,

pustaka yang diteliti harus memiliki signifikan dan relevansi dengan fokus

penelitian, maka untuk menghindari duplikasi serta menjamin keaslian peneliti

yang dilakukan. Adapun usaha penelusuran yang peneliti lakukan dari hasil

penelitian terdahulu yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rifa’I (2014)5 tentang “Peningkatan kreativitas

guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam penggunaan media pembelajaran

di sekolah menengah atas negeri se-kota mataram.” Penelitian ini menekankan

pada peningkatan kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam

menggunakan media pembelajaran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Rifa’I khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Sedangkan

penelitian yang penulis lakukan adalah pembelajaran fiqih berbasis teknologi

informasi, dan tidak terkait dengan peningkatan kreativitas guru.

Perbedaan berikutnya penelitian yang penulis lakukan adalah

pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi. Jadi yang perlu kami

tekankan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Rifa’I adalah peningkatan

kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam penggunaan media

pembelajaran sedangkan yang penulis lakukan adalah apakah penggunaan

teknologi informasi relepan dengan pembelajaran fiqih.

5Rifa’i, Peningkatan Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam

Penggunaan Media Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri Se- Kota Mataram” (Tesis: Pascasarjana IAIN Mataram, 2014)

Page 27: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

9

2. Penelitian Muhibbin (2013)6 dengan judul “Peningkatan mutu pendidikan

pesantren secara terpadu melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler”.

Penelitian ini membahas bagaimana peningkatan mutu pendidikan di

pesantren melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Penelitian ini juga

menjelaskan tentang perolehan nilai hasil belajar pada pondok pesantren

terpadu.

3. Penelitian Suardi (2014),7 dengan judul “Efektivitas kinerja guru bersertifikasi

pendidik pada madrasah aliyah di kota mataram.” Penelitian ini menekankan

pada kinerja guru yang bersertifikasi pendidik dalam efektivitas mengajar.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suardi khususnya pada semua guru yang

bersertifikasi. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah

pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi.

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas menunjukkan bahwa penelitian

yang dilakukan penulis lebih menekankan pada penelitian pembelajaran fiqih

berbasis penggunaan teknologi informasi, untuk mengetahui persamaan dan

perbedaan di gambarkan dalam table berikut:

No Peneliti dan judul Persamaan Perbedaan Temuan Peneliti

1. Rifa’i, Peningkatan Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Penggunaan Media Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri Se- Kota Mataram” (Tesis: Pascasarjana IAIN Mataram, 2014)

Menggunakan media teknologi

Menekankan pada kreativitas guru sedangkan penelitian penelit menekankan pada pembelajaran fiqih berbasis teknologi

Krakteristik penelitian yang dilakukan terletak pada: a. Bagaimana

implementasi

penggunaan

teknologi

informasi di

6 Muhibbin, Peningkatan Mutu pendidikan Pesantren Secara Terpadu Melalui Kegiatan

Kurikuler dan Ektrakurikuler, (Tesis: Pascasarjana IAIN Mataram, 2013). 7 Suardi, Efektivitas Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik pada Madrasah Aliyah di Kota

Mataram, (Tesis: Pascasarjana IAIN Mataram, 2014).

Page 28: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

10

informasi MAN 1

Praya.

b. Bagaimana

kontribusi

penggunaan

teknologi

informasi bagi

efektivitas

pembelajaran

di MAN 1

Praya.

2. Muhibbin, Peningkatan Mutu pendidikan Pesantren Secara Terpadu Melalui Kegiatan Kurikuler dan Ektrakurikuler, (Tesis: Pascasarjana IAIN Mataram, 2013).

Mengetahui efektivitas dan mutu pada proses belajar mengajar

Penelitian Muhibbin menekankan pada mutu pendidikan sedangkan penelitian yang peneliti lakukan beroreintasikan pada bagaimana system pembelajaran dengan teknologi informasi

3. Suardi, Efektivitas Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik pada Madrasah Aliyah di Kota Mataram, (Tesis: Pascasarjana IAIN Mataram, 2014).

Efektivitas pembelajaran

Guru bersertifikasi untuk melihat efektivitas kinerja belajar sedangkan penelitian peneliti menggunakan teknologi

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang tata urutan penulisan hasil

penelitian ini, maka dibuat sistematika sebagai berikut:

Bagian awal terdiri dari beberapa halaman yaitu, halaman judul, halaman

pengesahan, halaman persetujuan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar,

daftar table, daftar lampiran dan abstrak.

Bagian isi terdiri dari :

Page 29: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

11

Bab 1 Pendahuluan, bab ini mencakup Konteks penelitian, fokus penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, Originalitas penelitian, Definisi istilah, dan

sistematika Penulisan.

Bab II Kajian Teoritik, bagian pertama terdiri dari Efisiensi dan Efektifitas

Pembelajaran, Perkembangan dan pengembangan kapasitias guru, profesi guru

dan dosen, konsep teknologi informasi.

Bab III Metode Penelitian, bab ini mencakup pendekatan dan jenis penelitian,

Prosedur penelitian seperti perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan

pelaporan, kemudian instrument peneliti, sumber data, metode pengumpulan data

dan metode analisis data.

Bab IV membahas tentang paparan data dan temuan, yang berisikan tentang

gambaran umum obyek penelitian, implementasi pembelajaran fiqih berbasis

teknologi informasi di MAN 1 Praya dan relepansi pembelajaran fiqih berbasis

teknologi informasi.

Bab V berisi tentang pembahasan tentang implementasi pembelajaran fiqih

berbasis teknologi informasi di MAN 1 Praya dan relepansi pembelajaran fiqih

berbasis teknologi informasi.

Bab VI merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

yang diberikan oleh peneliti.

yang terakhir adalah bagian akhir yang terdiri dari Daftar pustaka, foto, RPP,

surat ijin penelitian, dokum wawancara, oservasi, dan dokumentasi.

Page 30: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

12

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Efisiensi dan Efektivitas Pengajaran

Suatu pengajaran yang baik adalah apabila proses pengajaran itu

menggunakan waktu yang cukup sekaligus dapat membuahkan hasil (pencapaian

tujuan instruksional) secara lebih tepat dan cermat serta optimal. Waktu

pengajaran yang sudah ditentukan sesuai dengan bobot materi pelajaran maupun

capaian tujuan instruksionalnya diharapkan dapat memberikan sesuatu yang

berharga dan berhasil guna peserta didik. Di sini peranan metode sangat

menentukan.

Idealnya, menurut hukum ekonomi, dengan modal yang minimum dapat

mencapai hasil optimum. Dengan penggunaan waktu pengajaran yang efesien

dapat membuahkan hasil yang efektiv. Dengan sedikit penjelasan dari guru

diharapkan peserta didik cepat memahami suatu pelajaran. Karenanya, ketepatan

menerapkan metode dan penggunaan pengajaran berperaga perlu diperhatikan

oleh para guru.

Waktu pengajaran seharusnya tidak terbuang sia-sia. Guru jangan terlalu

banyak bergurau di dalam kelas pengajaran. Guru jangan banyak memberi

kesempatan pada peserta didik untuk menyia-nyiakan waktu dalam kelas

pengajaran. Disiplin kelas dan disiplin waktu perlu dihargai oleh setiap subjek

pengajaran. Semua komponen pengajaran hendaknya dimanfaatkan sebaik-

baiknya untuk mendukung efisiensi dan efektivitas. Jadi, pengajaran yang baik

mestinya dapat berhasil guna dan berdaya guna.8

Sedangkan menurut Ade Putra Panjaitan, Alan Darmawan, dkk, Pendidikan

yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk

dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai

dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidikan dituntut untuk dapat

8 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 33.

Page 31: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

13

meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat

berguna.9

Sedangkan menurut Etzioni di dalam bukunya Ns. Roymond H. Simamora,

efektivitas adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran.

efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas yang

mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. dengan

demikian, efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga

dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap individu.10

Menurut Eggen dan Kauchak di dalam bukunya Bambang Warsita Ada

beberapa ciri pembelajaran yang efektif, yaitu; a) peserta didik menjadi pengkaji

yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan,

menemukakan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk

konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukakan; b)

guru menyediakan materi sebagai focus berpikir dan berinteraksi dalam

pembelajaran, c) aktivitas-aktivitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pada

pengkajian, d) guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan

kepada peserta didik dalam menganalisis informasi, e) orientasi pembelajaran

penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta f) guru

menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan

gaya pembelajaran guru.11

Sedangkan menurut Wottuba and Wright di dalam bukunya Bambang

Warsita menyimpulkan ada tujuh indikator yang menunjukkan pembelajaran

efektif, yaitu; a) pengorganisasian pembelajaran dengan baik; b) komunikasi

secara efektif; c) penguasaan dan antusiasme dalam mata pelajaran; d) sikap

9 Ade Putra Panjaitan, Alan Darmawan, dkk, Korelasi kebudayaan dan Pendidikan, (DKI

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia), 106. 10

Ns. Roymond H. Simamora, Buku ajar Pendidikan dalam Keperawatan, (Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC), 31

11 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta:,

Rineka Cipta, 2008) 289.

Page 32: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

14

positif terhadap peserta didik; e) pemberian ujian dan nilai yang adil; f)

keluwesan dalam pendekatan pembelajaran; dan g) hasil belajar peserta didik

yang baik.12

Menurut Bramley dalam bukunya Ns. Roymond H. Simamora Belajar juga

dapat diartikan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas

sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hal sasaran khusus yang berkaitan

dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk mewujudkan secara

lengkap tugas atau pekerjaan tertentu. Dengan demikian, efektivitas belajar

merupakan tingkat pencapaian tujuan pelatihan. pencapaian tujuan tersebut

berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap

melalui proses pembelajaran.13

Dengan pemahaman tersebut di atas, aspek-aspek efektivitas belajar dapat

dinyatakan sebagai berikut (1) peningkatan pengetahuan, (2) peningkatan

keterampilan, (3) perubahan sikap, (4) perilaku, (5) kemampuan adaptasi (6)

peningkatan integritas, (7) peningkatan partisipasi, dan (8) peningkatan interaksi

kebudayaan.14

Dalam bukunya Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI pembelajaran

yang efektif adalah pembelajaran yang mampu mencapai sasaran kompetensi

dengan memanfaatkan kemampuan, minat dan kesiapan menerima pembelajaran

dari setiap peserta didik.15

Menurut Slameto dalam bukunya yang berjudul belajar dan faktor-faktor

yang mempengaruhi, untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu

memperhatikan beberapa hal berikut ini.

12

Ibid, . . . 290. 13

Ns. Roymond H. Simamora, Buku Ajar Pendidikan….., 32. 14Ibid, .., 32. 15 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (PT.

IMTIMA, 2007), 63.

Page 33: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

15

1. Kondisi Internal

Yang dimaksud dengan kondisi internal yaitu kondisi (situasi) yang ada di

dalam diri siswa itu sendiri misalnya kesehatannya, keamanannya,

ketentramannya, dan sebagainya. Siswa dapat belajar dengan baik apabila

kebutuhan-kebutuhan internalnya dapat dipenuhi. 16 Sedangkan Menurut

Maslow di dalam bukunya Slameto ada 7 jenjang kebutuhan primer manusia

yang harus dipenuhi, yakni:

a. Kebutuhan fsikologis, yaitu kebutuhan jasmani manusia, misalnya

kebutuhan akan makan, minum, tidur, istirahat, dan kesehatan. Untuk

dapat belajar yang efektif dan efesien, siswa harus sehat, jangan sampai

sakit yang dapat mengganggu kerja otak yang mengakibatkan

terganggunya kondisi dan konsentrasi belajar.

b. Kebutuhan akan keamanan. Manusia membutuhkan ketentraman dan

keamanan jiwa. Perasaan kecewa, dendam, takut akan kegagalan, ketidak

seimbangan mental dan kegoncangan-kegoncangan emosi yang lain dapat

mengganggu kelancaran belajar seseorang. Oleh karena itu agar cara

belajar siswa dapat ditingkatkan ke arah yang efektif, maka siswa harus

dapat menjaga keseimbangan emosi, sehingga perasaan aman dapat

tercapai dan konsentrasi pikiran dapat dipusatkan pada materi pelajaran

yang ingin dipelajari.

c. Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta. Manusia dalam hidup

membutuhkan kasih sayang dari orang tua, saudara dan teman-teman

yang lain. Di samping itu ia akan merasa berbahagia apabila dapat

membantu dan memberikan cinta kasih pada orang lain pula. Keinginan

untuk diakui sama dengan orang lain merupakan kebutuhan primer yang

harus dipenuhi. Oleh karena itu belajar bersama dengan kawan-kawan

lain dapat meningkatkan pengetahuan dan ketajaman berpikir siswa.

16

Slameto, Belajar. . .74

Page 34: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

16

untuk itu diperlukan cara berpikir yang terbuka, kerja sama, memilih

materi yang tepat, dan ditunjang dengan visualisasi (contoh-contoh yang

nyata tau gambar-gambar dan sebagainya).

d. Kebutuhan akan status (misalnya keinginan akan kebersihan). Tiap orang

akan berusaha agar keinginannya dapat berhasil. Untuk kelancaran

belajar, perlu optimis, percaya akan kemampuan diri, dan yakin bahwa ia

dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Lagi pula siswa harus yakin

bahwa apa yang dipelajari adalah merupakan hal-hal yang kelak akan

banyak gunanya bagi dirinya.

e. Kebutuhan self-actualisation. Belajar yang efektif dapat diciptakan untuk

memenuhi kebutuhan sendiri, image seseorang. Tiap orang tentu berusaha

untuk memenuhi keinginan yang dicita-citakan. Oleh karena itu siswa

harus yakin bahwa dengan belajar yang baik akan dapat membantu

tercapainya cita-cita yang diinginkan.

f. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti; yaitu kebutuhan untuk

memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi, dan

untuk mengerti sesuatu. Hanya melalui belajarlah upaya pemenuhan

kebutuhan ini dapat terujud.

g. Kebutuhan estetik yaitu kebutuhan yang dimanisfestasikan sebagai

kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu

tindakan. Hal ini hanya mungkin terpenuhi jika individu/siswa belajar

yang tak henti-hentinya tidak hanya selama di pendidikan formal saja

tetapi juga setelah selesai, setelah belajar, berkeluarga serta berperan

dalam masyarakat.17

2. Kondisi Eksternal

Yang dimaksud dengan kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di

luar pribadi manusia, umpamanya kebersihan rumah, penerangan, serta

17

Ibid, . . . 75

Page 35: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

17

keadaan lingkungan fisik yang lain. Untuk dapat belajar yang efektif

diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya:

a. Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang mengganggu

konsentrasi pikiran,

b. Ruang cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata,

c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajar, buku-

buku, dan sebagainya.18

B. Peranan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

Bila ditelusuri secara mendalam, proses belajar mengajar yang merupakan

inti dari proses pendidikan formal di sekolah di dalamnya terjadi interaksi antara

berbagai komponen pengajaran. Komponen-komponen itu dapat dikelompokkan

ke dalam tiga kategori utama, yaitu:

1. Guru,

2. Isi atau materi pelajaran,

3. Siswa,

Interaksi antara ketiga komponen utama melibatkan sarana dan

prasarana, seperti metode, media, dan penataan lingkungan tempat belajar,

sehingga tercipta situasi belajar-mengajar yang memungkinkan tercapainya

tujuan yang telah direncanakan sebelumnya, dengan demikian, guru yang

telah memegang peranan sentral dalam proses belajar-mengajar, setidak-

tidaknya menjalankan tiga macam tugas utama, yaitu:

a. Merencanakan

Perencanaan yang dibuat, merupakan antisipasi dan perkiraan tentang apa

yang akan dilakukan dalam pengajaran, sehingga tercipta suatu situasi yang

memungkinkan terjadinya proses belajar yang dapat mengantarkan siswa

mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan ini meliputi:

18 Ibid, . . .76

Page 36: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

18

1) Tujuan apa yang hendak dicapai, yaitu bentuk-bentuk tingkah laku apa

yang diinginkan dapat dicapai atau dapat dimiliki oleh siswa setelah

terjadinya proses belajar mengajar.

2) Bahan pelajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan.

3) Bagaimana proses belajar mengajar yang akan diciptakan oleh guru

agar siswa mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

4) Bagaimana menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau

mengukur apakah tujuan itu tercapai atau tidak.

b. Melaksanakan pengajaran

Pelaksanaan pengajaran selayaknya berpegang pada apa yang tertuang

dalam perencanaan. Namun, situasi yang dihadapi guru dalam

melaksanakan pengajaran mempunyai pengaruh besar terhadap proses

belajar mengajar itu sendiri. Oleh sebab itu, guru sepatutnya peka terhadap

berbagai situasi yang dihadapi, sehingga dapat menyesuaikan pola tingkah

lakunya dalam mengajar dengan situasi yang dihadapi.19 Situasi pengajaran

itu sendiri banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1) Factor Guru.

Menurut Dianne Lapp, dkk, di dalam bukunya Muhammad Ali

mengatakan Setiap guru memilik pola mengajar sendiri-sendiri. Pola

mengajar ini tercermin dalam tingkah laku pada waktu melaksanakan

pengajaran.20

2) Faktor siswa.

Menurut Hall dan Lindsey di dalam bukunya Muhammad Ali,

mengatakan Setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan

maupun kepribadian. Kecakapan yang dimiliki masing-masing siswa

itu meliputi kecakapan potensial yang memungkinkan untuk

19

Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung:, Sinar Baru Algensindo Offset, 2010), 4

20 Ibid, . . . 5

Page 37: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

19

dikembangkan, seperti bakat dan kecerdasan; maupun kecakapan yang

diperoleh dari hasil belajar. Adapun yang dimaksud dengan kepribadian

dalam tulisan ini adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh individu

yang bersifat menonjol, yang membedakan dirinya dari orang lain.21

3) Factor Kurikulum

Secara sederhana arti kurikulum dalam kajian ini menggambarkan

pada isi atau pelajaran dan pola interaksi belajar mengajar antara guru

dan siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Bahan pelajaran sebagai isi

kurikulum mengacu kepada tujuan yang hendak dicapai. Demikian pula

pola interaksi guru-siswa. Oleh sebab itu, tujuan yang hendak dicapai

itu secara khusus menggambarkan bentuk perubahan tingkah laku yang

diharapkan dapat di capai siswa melalui proses belajar yang beraneka

ragam. Dengan demikian, baik bahan maupun pola interaksi guru-siswa

pun beraneka ragam pula. Hal ini dapat menimbulkan situasi yang

bervariasi dalam proses belajar mengajar.22

4) Factor Lingkungan

Menurut Novak dan Gowin dalam bukunya Muhammad ali

mengatakan mengistilahkan lingkungan fisik tempat belajar dengan

istilah “Millieu”, yang berarti konteks terjadinya pengalaman belajar.

Lingkungan ini meliputi keadaan ruangan, tata ruang, dan berbagai

situasi fisik yang ada disekitar kelas atau sekitar tempat berlangsung

proses belajar mengajar. Lingkungan ini pun dapat menjadi salah satu

faktor yang mempengaruhi situasi belajar.23

Sehubungan dengan keempat faktor yang telah disebutkan di

atas, guru memegang peranan penting dalam menciptakan situasi,

sehingga proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang

21 Ibid, . .. 5 22 Ibid, . . . 6 23 Ibid, . . . 6

Page 38: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

20

diharapkan. Berbagai macam perubahan yang terjadi, yang disebabkan

oleh keempat faktor tersebut sepatutnya dapat terbaca oleh guru,

sehingga dia dapat menyesuaikan pola interaksinya dengan siswa sesuai

dengan situasi yang dihadapi itu.24

c. Memberikan Balikan

Menurut Stone dan Nielson dalam bukunya Muhammad Ali,

balikan mempunyai fungsi untuk membantu siswa memelihara minat

dan antusias siswa dalam melaksanakan tugas belajar. Salah satu alas

an yang dikemukakan adalah, bahwa belajar itu ditandai oleh adanya

keberhasilan dan kegagalan. Bila hal ini diketahui oleh siswa, akan

membawa dampak berupa hadiah dan hukuman. Keberhasilan

berdampak hadiah (reward) dan kegagalan berdampak hukuman

(punishment). Suatu hadiah sebagai dampak dari keberhasilan yang

dicapai dapat menjadi penguat (reinforcement) terhadap hasil belajar;

sedangkan suatu hukuman sebagai dampak dari kegagal dapat

menghilangkan (ectinction) tingkah laku yang tidak diinginkan.

Dengan memperoleh hadiah tersebut individu akan merasakan suatu

insentif yang dapat memberikan rangsangan dan motivasi baru dalam

belajar. Sedangkan dengan hukuman menyebabkan individu tidak

mengulangi kegagalan yang dibuatnya. Itu sebabnya, maka dalam

proses belajar mengajar, balikan sangat penting artinya bagi siswa

dalam belajar.

Upaya memberikan balikan harus dilakukan secara terus

menerus. Dengan demikian, minat dan antusias siswa dalam belajar

selalu terpelihara. Upaya itu dapat dilakukan dengan jalan melakukan

evaluasi. Hasil evaluasi itu sendiri harus diberitahukan kepada siswa

yang bersangkutan, sehingga mereka dapat mengetahui letak

24 Ibid, . . 6

Page 39: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

21

keberhasilan dan kegagalannya. Evaluasi yang demikian benar-benar

berfungsi sebagai balikan, baik bagi guru maupun bagi siswa.

Di dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru dituntut

untuk memiliki berbagai keterampilan yang bertalian dengan jawaban

terhadap suatu pertanyaan, yakni bagaimana menyelenggarakan

pengajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan yang

direncanakan. Pertanyaan tersebut menuntun kepada terpenuhinya

berbagai persyaratan yang perlu dimiliki oleh seorang guru, sehingga

dapat melaksanakan tugas dengan berhasil.25

C. Pengembangan Kapasitas Guru

Pengembangan kapasitas guru merupakan upaya berkelanjutan yang

dilakukan guru bersama sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan untuk

terus-menerus mengembangkan diri menuju kualitas idealnya sebagai guru

profesional yang dapat menginspirasi pencapaian prestasi optimal peserta didik.

kini pengembangan kapasitas guru semakin menarik perhatian para pemangku

kepentingan pendidikan. menghadapi dinamika perubahan yang sedemikian

cepat dan kebutuhan akan standar kualitas yang tinggi menyebabkan guru sangat

perlu, lebih dari waktu-waktu sebelumnya, untuk menyesuaikan diri dan terus

memperbaiki keterampilan yang dimiliki melalui program pengembangan

kapasitas pembelajaran. pada awalnya program semacam ini dikenal dengan

istilah In-service Education and Training (INSET), namun belakangan

berkembang semakin luas menjadi Continuing professional Development (CPD).

Pengembangan kapasitas, CPD, dan INSET merupakan istilah yang sering

dipergunakan dan acap kali saling dipertukarkan. istilah-istilah tersebut

dimaksudkan untuk menjelaskan sejumlah kegiatan yang sengaja dirancang

untuk membantu pengembangan kapasitas guru. kegiatan semacam ini bisa

dalam bentuk mengikuti aktivitas pengembangan di luar sekolah, berbagai

25 Ibid, . . . 7

Page 40: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

22

pendampingan yang dilakukan di dalam sekolah, atau juga upaya-upaya mandiri

yang dilakukan guru dalam mengembangkan potensi diri. pengembangan

kapasitas dimaksudkan untuk: (1) meningkatkan keterampilan kinerja seluruh

staf, (2) memperbaiki keterampilan kinerja setiap guru, (3) memperluas

pengalaman guru agar kariernya berkembang dan mendapatkan promosi, (4)

mengembangkan pengetahuan dan pemahaman professional setiap guru, (5)

memperluas bekal kependidikan guru, (6) membuat staf merasa lebih berharga,

(7) meningkatkan kepuasan kerja, (8) mengembangkan cara pandang yang lebih

baik terhadap pekerjaan, (9) membantu guru mengantisipasi dan mempersiapkan

diri menghadapi perubahan, (10) memperjelas kebijakan sekolah dan kementrian.

pada akhirnya muara dari keseluruhan kegiatan pengembangan kapasitas guru

sebenarnya adalah peningkatan hasil belajar siswa.26

Sebenarnya terdapat sejumlah metode untuk meningkatkan profesionalisme

guru, antara lain: penelitian tindakan, belajar mandiri, penggunaan materi-materi

pembelajaran jarak jauh, mengikuti program pendampingan, mentoring atau

pembinaan, kursus dalam jangka waktu tertentu, baik di dalam maupun di luar

sekolah, magang dan rotasi pekerjaan, jejaring sebaya, terlibat dalam kelompok

kerja bersama atau satuan tugas tertentu yang biasa disebut dengan istilah

"kelompok pembelajar professional”, kegiatan bersama antar sekolah yang berisi

kerja sama dalam pengembangan dan sharing pengalaman dan keterampilan,

pertukaran guru dan staf, refleksi personal, “experiential assignments’, belajar

bersama dan belajar lewat media IT (melalui diskusi kelompok dalam surat

elektronik, atau belajar mandiri menggunakan sumber-sumber multimedia

online). Malah, dalam beberapa tahun terakhir sejumlah strategi telah

dikembangkan untuk lebih meningkatkan dampak dari program pengembangan

kapasitas guru, dan mendorong berkembangnya berbagai pendekatan baru dalam

pengembangan professional.

26 Khoiruddin Bashori, dkk, Pengembangan Kapasitas Guru, (Jakarta: PT. Pustaka

Alvabet, 2015), 10.

Page 41: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

23

Perkembangan dimaksud antara lain pengembangan kapasitas kini lebih

mendasarkan diri pada analisis kebutuhan secara lebih teliti, terutama berkaitan

dengan kemampuan actual guru saat ini dan jenis pelatihan atau pendampingan

yang diperlukannya. Telah terjadi pula perluasan pandangan mengenai apa

sebenarnya yang dimaksud dengan in-service training dan pengembangan

kapasitas guru itu. bila semula program pengembangan kapasitas hanya dimaknai

sebagai kursus-kursus tambahan, kini menjadi sangat luas dan bervariasi.

berbagai aktivitas pengembangan kapasitas guru sudah semakin terfokus pada

upaya pemenuhan kebutuhan pribadi guru dan sekolah secara bersama-sama.27

D. Fungsi Manajer

Manajemen pada dasarnya memiliki tingkatan baik struktur maupun

kewenangan dan fungsi yang dimiliki, maka secara umum manajer memiliki

peran, sebagaimana yang diuraikan oleh Ellen A. Benowitz di dalam bukunya

Onisimus Amtu bahwa terdapat lima fungsi dasar manajer yaitu: perencanaan,

pengorganisasian, staffing, kepemimpinan, dan pengendalian.

a. Perencanaan

Langkah ini melinbatkan pemetaan dengan tepat tentang bagaimana

mencapai suatu tujuan tertentu. Katakanlah, misalnya, bahwa tujuan

organisasi adalah untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Pada awalnya,

manajer perlu menentukan langkah-langkah diperlukan untuk mencapai tujuan

itu. Langkah-langkah ini mungkin saja termasuk peningkatan iklan,

persediaan, dan staf penjualan. Langkah-langkah ini diperlukan untuk

dikembangkan menjadi sebuah rencana. Ketika rencana itu ditempatkan,

manejer dapat menindaklanjutinya untuk mencapai tujuan meningkatkan

penjualan perusahaan.

27 ibid, . . . 11.

Page 42: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

24

b. Pengorganisasian

Setelah rencana ditempatkan, seorang manajer harus mengatur tim dan

material sesuai dengan yang ditentukan. Penugasan kerja dan pemberian

kewenangan adalah dua elemen penting dari organisasi.

c. Staffing

Ketika seorang manajer merasakan kebutuhan bidangnya, hal itu

dimungkinkan untuk memutuskan meningkatkan staf/karyawannya dengan

jalan: merekrut, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan karyawan.

Seorang manajer dalam sebuah organisasi yang besar seringkali bekerja

dengan departemen sumber daya manusia dari perusahaan lain untuk

mencapai tujuan ini.

d. Kepemimpinan

Seorang manajer harus melakukan lebih dari sekedar rencana, mengatur

staf dan timnya, untuk mencapai tujuan. Manajer juga harus memimpin.

Kepemimpinan melibatkan memotivasi, berkomunikasi, membimbing, dan

mendorong. Manajer perlu melatih, membantu, dan memecahkan masalah

dengan karyawan atau bawahannya.

a. Pengendalian

Setelah semua komponen didudukkan, tidak berarti pekerjaan seorang

manajer telah selesai. Manajer perlu terus menerus menyelidiki hasil yang

diperoleh terhadap tujuan yang ditetapkan dan mengambil tindakan korektif

yang diperlukan untuk memastikan bahwa arealnya tetap pada jalur rencana28

E. Profesi Guru dan Dosen

Dalam proses pendidikan, guru dan dosen menjadi instrument yang sangat

berperan penting dalam proses pembelajaran. Sekalipun kini tersedia berbagai

media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat belajar sendiri,

namun tidak dapat disangkal guru dan dosen adalah sosok yang menentukan

28

Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah, (Bandung:, Alfabeta, 2013), 12.

Page 43: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

25

suatu penyelenggaraan pendidikan. Setiap perkataan yang keluar dari mulut

seorang guru, bagi seorang peserta didik adalah pengetahuan. Setiap tindakannya

adalah keteladanan, dan ketekunan, kesopanan dan penampilannya yang

bersahaja dalam menjalankan tugas adalah pelajaran berharga bagi anak didiknya

dan masyarakat sekitarnya mengenai panggilan kemanusiaan yang diembannya.

Tugasnya tidak sekedar mentransfer ilmu dan pengetahuan tetapi juga

mewakili orang tua di sekolah dan kampus untuk mendidik, membimbing dan

membentuk kepribadian peserta didik. Begitu mulianya profesi sebagai seorang

guru dan dosen, menjadikannya sebagai tempat di mana orang lain dapat belajar,

dapat diteladani, dapat dijunjung, dan dihormati. Guru dan dosen tidak sekedar

diidentikkan dengan sosok yang setiap hari berdiri dan mengajar di depan kelas,

tidak pula dimaknai sebagai sosok yang berwajah seram ketika memberikan

hukuman terhadap peserta didiknya yang melakukan kesalahan.

Sosok guru yang terkenal dengan “pahlawan tanpa tanda jasa” yang

digambarkan di atas sesungguhnya adalah suatu pengakuan terhadap profesi yang

diemban oleh guru dan dosen. Guru dan dosen pada hakikatnya menghabiskan

separuh hidupnya untuk pengabdian dan pelayanan bagi masyarakat, bangsa dan

negara. Profesi yang diemban guru dan dosen adalah kehormatan terbesar dan

pengakuan atas kemampuan yang dimiliki untuk mengemban tugas belajar

mengajar di sekolah dan kampus.

Karena jabatan dan profesi yang diemban oleh guru dan dosen dipandang

sangat mulia, maka sudah sepantasnya kesejahteraan, kenyamanan, keamanan

dan masa depannya mutlak diperhatikan dan ditingkatkan secara terus-menerus

baik oleh pemerintah, orang tua, peserta didik maupun masyarakat luas. Dalam

kaitan itu, akan ditinjau bagaimana pengakuan konstitusi Negara (UU No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen) terhadap profesi yang diemban guru dan dosen.29

29

Ibid, . .. 256.

Page 44: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

26

1. Peranan Guru

Dalam proses belajar-mengajar, guru mempunyai tugas untuk

mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk

mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala

sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan

siswa. Penyampain materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari

berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam

segala fase dan proses perkembangan siswa. Secara lebih terperinci tugas guru

berpusat pada:

a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian

tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang;

b. Memberi fasilitas pencapain tujuan melalui pengalaman belajar yang

memadai;

c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan

penyusaian diri. Demikianlah, dalam proses belajar-mengajar guru tidak

terbatas sebagai penyampaian ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu,

ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa.30

2. Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas

Peran guru sangat besar dalam pengelolaan kelas karena guru sebagai

penanggung jawab kegiatan belajar-mengajar di kelas. Guru merupakan

sentral serta sumber kegiatan belajar-mengajar. Guru harus penuh inisiatif

dan kreatif dalam mengelola kelas karena gurulah yang mengetahui secara

pasti situasi dan kondisi kelas terutama keadaan siswa dengan latar

belakangnya.

Dalam kaitannya dengan tugas pengelolaan kelas, ada beberapa peran

guru yang harus dilakukan sebagai berikut:

a. Peran sebagai Pengajar/Intruksional

30 Slameto, Belajar, . . . 97.

Page 45: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

27

Peran ini mewajibkan guru menyampaikan sejumlah materi pelajaran

sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran, yang berupa

informasi, fakta serta tugas dan keterampilan yang harus dikuasai oleh

siswa. Untuk itu, guru harus menguasai materi pelajaran, metode

mengajar, dan teknik-teknik evaluasi. Dalam peran ini, guru dianggap

sumber informasi dan sumber belajar utama. Oleh karena itu, guru harus

selalu menambah dan memperluas wawasannya dengan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang sedang berkembang saat ini.

Dalam melaksanakan perannya sebagai pengajar, hal-hal yang perlu

dilakukan guru adalah:

1) Menyusun program pengajaran selama kurun waktu tertentu secara

berkelanjutan.

2) Membuat persiapan mengajar dan rencana kegiatan belajar-mengajar

untuk tiap bahan kajian yang akan diajarkan berkaitan dengan

pengguna metode tertentu.

3) Menyiapkan alat peraga yang dapat membantu terlaksananya

kegiatan belajar-mengajar yang efektif.

4) Merencanakan dan menyiapkan alat evaluasi belajar.

5) Menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran yang

merupakan program sekolah. Misalnya, program pengajaran

perbaikan dan pengajaran pengayaan serta ekstra kurikuler.

6) Mengatur ruangan kelas

7) Mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan kemampuan dan kondisi

fisik serta daya tangkap siswa terhadap pelajaran.31

b. Peran sebagai pendidik/educational

31

Zainal Aqib, Profesionalisme Guru dalam pembelajaran, (Surabaya: Insan Cendikiawa, 2012), 83.

Page 46: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

28

Tugas guru bukan saja mengajar, tetapi lebih dari itu mengantar siswa

menjadi manusia dewasa yang cerdas dan berbudi luhur. Dalam hal ini,

peran guru dalam pembentukan sikap, mental, dan watak sangat

dominan. Dengan demikian, system “guru kelas” sangatlah sesuai

karena secara psikologis, siswa memerlukan “guru” di sekolah sebagai

pengganti orang tuanya. Oleh sebab itu, guru harus memerhatikan siswa

terutama sikap, tingkah laku, ketertiban, dan kedisiplinannya. Di

samping itu, guru juga harus memerhatikan kebiasaan-kebiasaan dan

kelainan-kelainan, kekhususan, serta kelebihan dan kekurangan masing-

masing siswa.

c. Peran sebagai Pemimpin/Manajerial

Peran ini bukan saja saat pelajaran berlangsung tetapi juga sebelum dan

sesudah pelajaran berlangsung. Guru adalah pemimpin dan penanggung

jawab utama di kelasnya. Oleh karena itu, yang terjadi di kelas dan yang

berkaitan dengan siswa secara langsung atau tidak langsung menjadi

tanggung jawab guru kelas. Sehubungan dengan itu, guru harus banyak

tahu tentang latar belakang siswa-siswanya, baik segi sosial, ekonomi,

maupun budaya.32

F. Pesan Moral Bersiap Menuju Guru Sejati

Syarat mutlak menjadi guru sejati adalah, anda harus adil. Adil untuk diri

sendiri, orang lain, dan adil terhadap keseluruhan lingkungan dan semesta ini

secara utuh tanpa embel-embel. Adil akan hadir jika kita memanfaatkan tiga

potensi diri (syahwat, akal, amarah). Adil akan menghindarkan anda dari

keinginan menyakiti orang lain secara fisik maupun batin.33

Profesi sebagai guru sejati, akan dapat dijalankan dengan amanah jika

dilandasi oleh kemampuan, komitmen, dan percaya diri. Pribadi dengan tiga

32 Ibid, . . .83. 33 M. Gorky Sembiring, Menjadi Guru Sejati, (Yogyakarta:, Best Publisher, 2009), 96.

Page 47: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

29

unsure fundamental ini jelas akan menjamin seseorang dapat menjalankan tugas

dan mengelola pembelajaran dalam dimensi utuh. Yakni dimensi penyampaian,

dimensi substansi, dan dimensi situasi. 1.) Dimensi Penyampaian, efektivitas

pembelajaran hanya akan tercapai ketika guru bisa melibatkan (involving)

sebanyak mungkin peserta didik dalam proses belajar mengajar dengan cakupan

sedalam dan seluas mungkin. Artinya, guru sejati tidak akan pernah mengelola

kelas dan memimpin pembelajaran hanya berorientasi pada Telling (memberi

tahu) dan showing (memperlihatkan) saja. 2). Dimensi Substansi, efektivitas

pembelajaran hanya akan tercapai ketika guru bisa memberi inspirasi bagaimana

sebanyak mungkin peserta didik mampu mengkontekstualisasikan

(contextualization) pelajaran yang mereka dapat dalam proses belajar mengajar

dari materi yang disajikan. Artinya, guru sejati tidak akan pernah mengelola

kelas dan memimpin pembelajaran hanya berorientasi pada penyampaian teks

atau text dan konteks atau context saja. 3) Dimensi situasi, kondisi kelas hanya

akan efektif dalam pengertian peserta didik dapat memetik manfaat dari setiap

materi yang dipelajari, bila suasana pembelajaran menyenangkan. Oleh sebab itu,

guru sejati tidak akan pernah mengelola kelas dan memimpin pembelajaran

hanya berorientasi pada informing (seperti memberi informasi) dan instructing

(layaknya memberi instruksi bersifat satu arah) saja. Untuk itu, guru yang sejati

akan selalu mengupayakan pembelajaran berjalan menyenangkan dengan

membangun suasana yang entertaining (menghibur) secara inovatif.

Pembelajaran akan mencapai suasana yang diinginkan jika dalam

pelaksanaannya bukan hanya melalui informing dan instructing saja.34

G. Pentingnya Pemberdayaan Guru

Tingkat keberhasilan suatu proses pendidikan dalam suatu sekolah sangat

dipengaruhi oleh keberhasilan pimpinannya dalam mengelola tenaga

kependidikan yang tersedia di sekolah tersebut. Dalam hal ini pemberdayaan

34 Ibid, . . . 98.

Page 48: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

30

tenaga kependidikan di sekolah, konsep Castetter dalam pengembangan Sumber

Daya Manusia (PSDM) dapat dijadikan bahan pembanding dalam

pengembangannya. penggunaan konsep Castetter dalam pengembangan tenaga

kependidikan di Indonesia dapat diidentifikasikan ke dalam strategi umum dan

strategi khusus.

1. Strategi umum.

Pertama, pengembangan tenaga kependidikan harus dilakukan

berdasarkan rencana kebutuhan yang jelas (educational planning based on

man power recruitment) dengan demikian tidak akan terjadi ketimpangan

antara kebutuhan akan tenaga kependidikan dengan tenaga kependidikan yang

tersedia.

Kedua, dalam dunia pendidikan perlu senantiasa dikembangkan sikap

dan kemampuan profesioanal. Seorang tenaga kependidikan harus mampu

untuk tidak tergantung pada pekerjaan yang diberikan oleh orang lain.

Ketiga, kerjasama dunia pendidikan dengan perusahaan perlu terus-menerus

dikembangkan, terutama dalam memanfaatkan perusahaan untuk laboratorium

praktik dan objek studi.35

2. Strategi khusus

Pertama, dalam kaitannya dengan kesejahteraan perlu diupayakan hal

sebagai berikut; 1) gaji tenaga kependidikan perlu disenantiasa disesuaikan

agar mencapai standar yang wajar bagi kehidupan tenaga kependidikan dan

keluarganya, 2). Peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan yang

dilakukan oleh pemerintah pusat harus diikuti oleh pemerintah daerah, 3)

untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan di daerah terpencil, perlu

diberlakukan system kontrak, dengan system imbalan yang lebih baik dan

menarik.

35

Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan, (Jakarta: PT.Prestasi Pustakaraya, 2012), 30.

Page 49: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

31

Kedua, pendidikan prajabatan perlu memperhatikan hal-hal sebagai

berikut: 1) memperbaiki system pendidikan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan pembangunan, 2) perlu dilakukan reorientasi program

pendidikan agar tidak terjadi ketimpangan tenaga kependidikan, 3) pendidikan

tenaga kependidikan perlu dipersiapkan secara matang melalui system

pendidikan yang bermutu.

Ketiga, rekrutmen dan penempatan tenaga kependidikan perlu

memperhatikan hal sebagai berikut: 1) rekrutmen tenaga kependidikan harus

berdasarkan seleksi yang mengutamakan mutu, 2) rekrutmen tenaga

kependidikan perlu didasarkan atas kebutuhan wilayah dengan cakupan

kabupaten dan kota, 3) perlu dilakukan system pengangkatan, penempatan,

dan pembinaan tenaga kependidikan yang memungkinkan para calon tenaga

kependidikan mengembangkan diri dan kariernya secara leluasa.

Keempat, peningkatan mutu tenaga kependidikan perlu

memperhatikan hal sebagai berikut: 1) perlu senantiasa dilakukan peningkatan

kemampuan, tenaga kependidikan agar dapat melaksanakan tugasnya secara

efektif dan efisien, 2) peningkatan mutu tenaga kependidikan dapat dilakukan

melalui pendidikan formal, informal, dan nonformal, dalam hal ini lembaga-

lembaga diklat di lingkungan dinas pendidikan nasional perlu senantiasa

dioptimalkan perannya sesuai dengan tugas dan fungsinya, 3) sesuai dengan

prinsip peningkatan mutu berbasis sekolah (school based quality

management) dan semangat desentralisasi, sekolah perlu diberi kewenangan

yang lebih besar untuk memacu mutu pendidikan36

H. Kedudukan Media Dalam Sistem Pembelajaran

System adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau

bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Pembelajaran dikatakan sebagai system karena di dalamnya mengandung

36 Ibd, . . . 31.

Page 50: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

32

komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang telah

ditetapkan. Komponen-komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode

media, dan evaluasi. Masing-masing komponen saling berkaitan erat merupakan

satu kesatuan. Untuk lebih memahami system pembelajaran lihatlah gambar di

bawah ini.37

1. Pengertian Media

Kata “Media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari

kata “Medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau

pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk

jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi

yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Diantaranya adalah

Schram, National Education Asociation (NEA), Briggs, Asociation of

Education Comunication Technology (AECT), Gagne, Miarso dalam

bukunya Rudi Susilana dan Cepi Riyana mengatakan Media adalah Segala bentuk

Teknologi yang dapat digunakan untuk pembawa pesan yang dapat

dimanfaatkan untuk memberikan perangsang keperluan pembelajaran berupa

sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual.38

2. Manfaat Media

Secara umum media mempunyai kegunaan

37 Rudi Susilana dan cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung:, CV.Wacana Prima, 2009), 5. 38 Ibid, . . . 6

TUJUAN MATERI

EVALUASI METODE

MEDIA

Page 51: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

33

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.

e. Member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.39

Selain itu juga, menurut Kemp and Dayton di dalam bukunya Rudi

Susilana dan Cepi Riyana mengatakan bahwa kontribusi media

pembelajaran adalah:

a. Penyampain pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

b. Pembelajaran dapat lebih menarik

c. Pembelajaran menjadi interaktif dengan menerapkan teori belajar

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan

g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan

h. Peran guru berubah kearah yang positif40

Selain fungsi-fungsi sebagaimana telah diuraikan di atas, media

pembelajaran juga memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut:

1) Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang

disarankan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung

kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan

media pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan tentang system

39 Ibid,. . . . 9 40 Ibid, . . . 10

Page 52: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

34

peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya angin, dsb. Bisa

menggunakan media gambar atau bagan sederhana.

2) Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke

dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan

menggunakan gambar atau program televise tentang binatang-binatang

buas seperti harimau dan beruang, atau hewan-hewan lainnya seperti

gajah, jerapah, dinosaurus, dsb.

3) Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan

menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara,

pasar, candi, dsb. Atau menampilkan objek-objek yang terlalu kecil

seperti bakteri, virus, semut, nyamuk, atau hewan/benda kecil lainnya.

4) Memperlihatkan gerakkan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan

menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film

bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesetnya anak panah, atau

memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan yang

terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga wijaya

kusumah dan lain-lain.41

Sedangkan menurut Bambang Warsita Teknologi informasi

(Information Technology, IT) adalah sama dengan teknologi lainnya,

hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi

tersebut. dalam hal ini, teknologi mengandung konotasi memiliki nilai

ekonomi. teknologi pengolah informasi ini memang memiliki nilai jual,

contohnya seperti teknologi data base, dan security. kesemuanya dapat

dijual. bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan (knowledge)

yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers), atau

sekarang dalam bentuk CD-ROM. Tumpukan kertas inilah yang

didapatkan, jika seseorang membeli sebuah teknologi dalam bentuk

41Ibid,. . . 11

Page 53: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

35

patent atau bentuk Hak atas Kekayaan Intelektual atau HAKI (Intellectual

Property Rights) lainnya.

Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hard ware,

software, userware) system dan metode untuk memperoleh,

mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan

dan menggunakan data secara bermakna. oleh karena itu, teknologi

informasi menyediakan begitu banyak kemudahan dalam mengolah

informasi dalam arti menyimpan, mengambil kembali, dan pemutahiran

informasi.

Selain itu teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan

untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi

yang berkualitas. artinya informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu,

yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan, serta

merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.42

I. Konsep Belajar dari Internet

1. Pengertian E-Learning

E-learning secara harfiah merupakan akronim dari E & Learning. E

bermakna electronic dan Learning berarti proses belajar. Jadi, E-learning

adalah system pembelajaran secara elektronik, menggunakan media

elektronik, internet, computer, dan file multimedia ( suara, gambar,

animasi, dan video).

a. Karakteristik E-Learning, adalah sebagai berikut.

1) Ada keterpisahan yang mendekati secara permanen antara tenaga

pengajar (guru atau dosen) dari peserta ajar (peserta didik atau

mahapeserta didik) selama program pendidikan.

42 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran. . . . 135.

Page 54: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

36

2) Ada keterpisahan yang mendekati permanen antara seorang peserta

ajar (peserta didik atau mahapeserta didik) dari peserta ajar lain

selama program pendidikan

3) Ada suatu institusi yang mengelola program pendidikannya.

4) Pemanfaatan sarana komunikasi baik mekanis maupun elektronis

untuk menyampaikan bahan ajar.

5) Penyediaan sarana komunikasi dua arah sehingga peserta ajar dapat

mengambil inisiatif dialog dan mengambil manfaatnya.43

E-learning merupakan proses pembelajaran secara elektronik.

bagaimana kita berbagi ilmu dan pengetahuan, men-download materi

pembelajaran, meng-upload tugas, melakukan diskusi dengan dosen,

dan sebagainya yang dilakukan secara elektronis.

b. Keuntungan dan Manfaat E-Learning adalah sebagai berikut.

1) Real-time and on-demands online information.

2) Mobility access, fleksibel, dan praktis (dapat dilaksanakan kapan saja

sesuai keinginan kita).

3) Menjangkau wilayah geografis yang luas.

4) User friendly, bebas dari kerepotan dan keruwetan.

5) Benefit in cost, mengurangi (menghemat) biaya pendidikan secara

keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku pelajaran,

pengadaan pendidikan, dan lain-lain).

6) Mengoptimalkan kualitas belajar.

7) Less administrative papers (bebas dari penggunaan kertas)

8) Dapat melengkapi aktivitas belajar konvensional

9) Cara belajar yang aman dan sehat.

10) Alternative media belajar dari anak-nak, remaja, dewasa sampai

orang tua, belajar fleksibel tanpa terikat jadwal dan menyenangkan.

43 Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, (Bandung: CV Yrama Widya), 31

Page 55: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

37

11) Melatih pembelajaran lebih mandiri dan berkembang dalam ilmu dan

pengetahuan.

12) Fleksibel memilih materi yang benar-benar kita inginkan dan hanya

yang kita butuhkan.

13) Sumber ilmu dan informasi yang tidak terbatas (bahkan melimpah),

sehingga kuncinya bukan mendapatkan kesemuanya, namun

filtering/penyaringan yang kita butuhkan saja.

14) Menghemat waktu proses belajar mengajar.44

Metode yang dapat dipergunakan untuk mengimplementasikan TI

pada masing-masing unit tersebut, antara lain:

a) Memanfaatkan internet untuk komunikasi dan e-Education, dan jika

mungkin menggunakan teknologi PC-TV

b) Memanfaatkan computer untuk melakukan distance learning

menggunakan teleconference.

c) Menghadapi PBM yang sekarang untuk mencakup e-tutoring, dengan

mengkobinasikan antara e-mail dan computer-conferencing.

d) Menggunakan teknologi CD-ROM untuk menyebarkan materi diklat

e) Memanfaatkan decision support system (DDS), guna menguji

kompetensi secara online.

Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan kemampuan

multimedia dan perangkat lunak yang telah ada sekarang, aktivitas-

aktivitas belajar mengajar di dalam kelas dapat digantikan oleh TI.45

2. Pengembangan E-Learning

Pengembangan TI juga dapat memberikan dampak positif pada system

pembelajaran bagi pamong belajar, sehingga transformasi pengetahuan dan

informasi tidak bergantung pada tempat dan waktu, dapat belajar sepanjang

44 Ibid, . . . 33. 45 Ibid, . . . 46.

Page 56: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

38

hidup, dan materi lebih berbasis pada kasus, skill, kebutuhan pasar, dan lain-

lain.

Model yang dapat dikembangkan nanti berbentuk offline, real time,

dan online. Model online ini dapat dilaksanakan dalam bentuk non-

interactive, semi-interactive, serta fully-interactive.

a. Model offline: materi disampaikan melalui jasa pos, media masa, dan

media bahan dapat berupa CD-Rom, buku, modul, dan sebagainya.

b. Model online non-interactive: materi disampaikan melalui web dan

dipasang pada salah satu server, CD-Rom dipasang pada Ftp-server.

Format materi bisa dalam bentuk text, doc, atau pdf. Adapun diskusi

dapat dilakukan melalui mailing list/web board

c. Model semi-interactive; menggunakan basis web atau video converence.

Materi disampaikan melalui web dan dipasang pada salah satu server,

CD-Rom dipasang pada ftp-server, atau dilaksanakan langsung melalui

broadcast. Web menyediakan chat untuk alternative diskusi interactive.

d. Model fully-interactive: menggunakan basis video-converence. Materi

disampaikan secara langsung dengan jaringan multimedia (video, audio,

text, chatboard). Pembelajaran dapat dilakukan secara parallel tanpa

batasan jarak (any where) dan dapat saling berinteraksi melalui jaringan

multimedia yang tersedia, yaitu any time, any where, dan any thing.46

J. Pengembangan Teknologi Pengajaran

1. Alat Bantu Visual

Alat bantu visual dalam konsep pengajaran visual adalah setiap gambar,

model, benda, atau alat-alat lain yang memberikan pengalaman visual yang

nyata kepada siswa. Alat bantu visual itu bertujuan untuk:

a. Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas

pengertian atau konsep yang abstrak kepada siswa.

46 Ibid, . . . 48

Page 57: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

39

b. Mengembangkan sikap-sikap yang dikehendaki.

c. Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut.

Konsep pengajaran visual didasarkan atas asumsi bahwa pengertian-

pengertian yang abstrak dapat disajikan lebih kongkret. Pengongkretan

pengajaran visual sampai sekarang masih tetap berguna. Di samping itu,

gerakan pengajaran visual memperkenalkan dua macam konsep

pemikiran lainnya yang masih dipakai, yaitu; pertama, penting

pengelompokan jenis-jenis alat bantu visual yang dipakai dalam kegiatan

instruksional; kedua, perlunya pengintegrasian bahan-bahan visual ke

dalam kurikulum sehingga penggunanya tidak terpisahkan.

Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran

visual itu, antara lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri

dengan tidak menghiraukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan

dengan desain, pengembangan, produksi, evaluasi, dan visual dipandang

sebagai “alat bantu” semata-mata bagi guru dalam bahan pelajaran dan

alat bantu tersebut diabaikan.

2. Alat Bantu Audiovisual

Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi audiovisual

aids pada tahun 1940, istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang dipakai

oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman

yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran. Penekanan utama

dalam pengajaran audio-visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh

melalui pengalaman kongkret, tidak hanya didasarkan atas kata-kata belaka.

Pengajaran audiovisual bukan metode mengajar. Materi audiovisual hanya

dapat berarti bila dipergunakan sebagai bagian dari proses pengajaran.

Peralatan audiovisual tidak harus digolongkan sebagai pengalaman belajar

yang diperoleh dari penginderaan pandang dan dengar, tetapi sebagai alat

teknologis yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman kongkret

kepada para siswa. Pengajaran audiovisual menambahkan komponen

Page 58: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

40

“audio” kepada materi pengajaran visual, yang secara konseptual sebenarnya

tidak banyak memberikan perbedaan berarti. Gerakan audiovisual tetap

mempertahankan continum kongkret-abstrak, dan pengelompokan materi

instruksional dalam klasifikasi gradual yang diperlihatkan dalam bentuk

“krucut pengalaman”.47

3. Media Microsoft Powerpoint

Sedangkan menurut Azhar Arsyad Microsoft Powerpoint merupakan salah

satu program aplikasi yang paling banyak digunakan oleh orang-orang dalam

mempresentasikan bahan ajar atau laporan, karya, atau status mereka. Dan

bisa menambahkan file video dan audio dalam presentasi, bukan bisa

membuat karya film dengan Ms. PowerPoint, tapi bagaimana

mempresentasikan file dengan sebuah video dan audio. Berikut beberapa

langkah yang dapat di gunakan:

a. Buka file presentasi anda

b. Masuk ke tab inser pada ribbon.

c. Klik tombol video untuk menginput video atau tombol audio untuk

menginput audio, lalu pilih video from file atau audio from file.

d. Pilih file video atau audio anda, lalu klik insert.

e. Atur posisi video atau audio anda

f. Tambahkan beberapa opsi pada video atau audio, klik tab format pada

menu video Tools atau Audio Tools.48

K. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media

1. Alasan Teoritis

Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas

konsep pembelajaran sebagai sebuah system yang didalamnya terdapat suatu

totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk

47 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Percetakan Sinar

baru Algensindo, 2013), 58. 48 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:, PT.RajaGrafindo, 2015), 164.

Page 59: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

41

mencapai tujuan. Jika kita lihat prosedur pengembangan desain instruksional

maka diawali dengan perumusan tujuan intruksional khusus sebagai

pengembangan dari tujuan instruksional umum, kemudian dilanjutkan dengan

penentuan materi pembelajaran yang menunjang ketercapaian tujuan

pembelajaran serta menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Upaya

untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai

dengan materi, strategi yang digunakan , dan krakteristik siswa. Untuk

mengetahui hasil belajar, maka selanjutnya guru menentukan evaluasi yang

tepat, sesuai tujuan dan materi. Apabila ternyata hasil belajar tidak sesuai

dengan harapan dalam kata lain hasil belajar siswa rendah, maka perlu

ditelusuri penyebabnya dengan menganalisis setiap komponen, sehingga kita

dapat mengetahui factor penyebabnya dengan lebih objektif.49

2. Alasan Praktis

Menurut Arif Sadiman di dalam bukunya Rudi Susilana dan Cepi Riyana

mengatakan sebagai berikut:

a. Demonstration, dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk

mendemontrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara

mengoperasikan dan lain-lain. Media berfungsi sebagai alat peraga

pembelajaran, misalnya seorang dosen sedang menerangkan teknikn

mengoprasikan Overhead Projector (OHP), pada saat menjelaskannya

menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara mendemontrasikan

dosen tersebut menjelaskan, menunjukkan dan memperlihatkan cara-cara

mengoperasikan OHP. Contoh lain, seorang guru kimia akan menjelaskan

proses perubahan-perubahan zat dengan menggunakan gelas ukur dengan

baik. Untuk lebih jelas, kita lihat contoh yang ketiga, seorang guru biologi

akan membelajarkan siswa tentang bentuk dan struktur sel dengan

menggunakan Mikroskop, maka sebelum praktikum dimulai, sebelum

49 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran,. . . 62.

Page 60: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

42

siswa meletakkan objek pada mikroskop sesuai dengan prosedur yang

kerusakan pada alat praktikum yang digunakan. Beberapa alasan tersebut

sering melandasi pengguna dalam menggunakan media yaitu bertujuan

untuk mendemontrasikan atau memperagakan sesuatu.

b. Familiarity. Penggunaan media pembelajaran memiliki alasan pribadi

mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa

menggunakan media tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut,

jika menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya

membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, sehingga secara terus menerus ia

menggunakan media yang sama.

c. Clarity. Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah

untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan

yang lebih konkrit. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru tidak

menggunakan media atau tanpa media, metode yang digunakan dengan

ceramah (ekspository), cara seperti ini memang tidak merepotkan guru

untuk menyiapkan media, cukup dengan menguasai materi, maka

pembelajaran dapat berlangsung, namun apakah pembelajaran seperti ini

akan berhasil? Cara pembelajaran seperti ini cendrung akan

mengakibatkan verbalitas, yaitu pesan yang disampaikan guru tidak sama

dengan persepsi siswa, mengapa hal ini bisa terjadi? Karena informasi

tidak bersifat konkrit, jika guru tidak mampu secara detil dan spesifik

menjelaskan pesan pembelajaran, maka verbalitas akan terjadi. Misalnya

seorang guru IPA di sekolah dasar sedang menjelaskan ciri-ciri mahluk

hidup, diantaranya bahwa mahluk hidup dapat bernafas dengan insang

dan paru-paru. Jika guru tidak cermat mengemas informasi dengan baik

hanya berceramah saja maka siswa yang tidak pernah melihat bentuk

paru-paru dan insang maka akan membahayakan bentuk-bentuk lain yang

tidak sesuai dengan kenyataannya. Disinilah banyak pengguna media,

Page 61: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

43

memiliki alasan bahwa menggunakan media adalah untuk membuat

informasi lebih jelas dan konkrit sesuai kenyataannya.

d. Active Learning. Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh

guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam

pembelajaran adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik,

mental, dan emosional. Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu

membuat siswa aktif hanya dengan cara ceramah, Tanya jawab dan lain-

lain namun diperlukan media untuk menarik minat atau gairah belajar

siswa.50 Sedangkan menurut Briggs di dalam bukunya Rudi Susilana dan

Cepi Riyana menyatakan media adalah “alat untuk member perangsang

bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.51

L. Kriteria Pemilihan Media

Ada beberapa criteria umum yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media.

Namun demikian secara teoritik bahwa setiap media memiliki kelebihan dan

kelemahan yang akan memberikan pengaruh kepada afektifitas program

pembelajaran, beberapa criteria umum sebagai berikut:

50 Ibid, . . . 66 51 Ibid, . . . 66

Kesesuaian dengan Tujuan

Kesesuaian dengan Fasilitas

Kesesuaian dengan Gaya Belajar

Kesesuaian dengan Materi

Kesesuaian dengan Karakteristik Siswa

Kesesuaian dengan Teori

Page 62: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

44

1. Kriteria Pertama, Kesesuaian dengan Tujuan (instructional goals). Perlu

dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan

pembelajaran. Dari kajian Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau Tujuan

Instruksional Khusus (TIK) ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna

mencapai tujuan tersebut. Apakah tujuan itu bersifat kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

2. Kriteria Kedua, Kesesuaian Dengan Materi Pembelajaran (instructional

content), yaitu bahan atau kajian apa yang akan diajarkan pada program

pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan

tersebut sampai sejauhmana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian

kita bisa mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampain bahan

tersebut.

3. Kriteria Ketiga, Kesesuaian dengan Karakteristik Pembelajaran atau

Siswa. Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa/guru.

Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya

karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif

(kualitas, ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan

digunakan. Terdapat media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak

cocok untuk siswa yang lain. Misalnya, seorang guru tidak akan menggunakan

media video atau film walaupun media tersebut secara umum dipandang baik

apabila akan diajarkan pada siswa yang memiliki gangguan pada indra

penglihatannya. Demikian juga untuk media audio untuk siswa yang

mengalami gangguan pendengaran. Dengan demikian pemilihan media harus

melihat kondisi siswa secara fisik terutama keberfungsian alat indra yang

dimilikinya. Selain pertimbangan tersebut perlu juga diperhatikan aspek

kemampuan awal siswa, budaya maupun kebiasaan siswa. Hal ini perlu

diperhatikan untuk menghindari respon negative siswa, serta kesenjangan

pemahaman antara pemahaman yang dimiliki peserta didik sebagai hasil

belajarnya dengan isi materi yang terdapat pada media tersebut.

Page 63: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

45

4. Kriteria Keempat, Kesesuaian dengan Teori. Pemilihan media harus

didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena

fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paling

bagus, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset

sehingga telah teruji validitasnya. Pemilihan media bukan pula karena alasan

selingan atau hiburan semata. Melainkan media harus merupakan bagian

integral dari keseluruhan proses pembelajaran, yang fungsinya untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

5. Kriteria kelima, Kesesuaian dengan Gaya Belajar Siswa. Kriteria ini

didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi

pula oleh gaya belajar siswa. Siswa yang memiliki tipe visual akan mudah

memahami materi jika media yang digunakan adalah media visual seperti TV,

Video, Grafis dan lain-lain. Berbeda dengan siswa dengan tipe auditif, lebih

menyukai cara belajar dengan mendengarkan dibandingkan menulis dan

melihat tayangan. Untuk mengidentifikasi tipe auditorial ini dapat dilihat dari

kebiasaan belajarnya, misalnya: berbicara kepada diri sendiri saat bekerja,

mudah terganggu oleh keributan, senang membaca keras dan

mendengarkannya, merasa kesulitan dalam menulis namun memiliki

kecerdasan dalam berbicara, belajar dengan cara mendengarkan dan

mengingat apa yang didiskusikan.

6. Kriteria Keenam, Kesesuaian dengan kondisi Lingkungan, Fasilitas

Pendukung, dan Waktu yang Tersedia. Bagaimana bagusnya sebuah media,

apabila tidak didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang

efektif. Misalnya guru IPA merencanakan untuk mengadakan pembelajaran

dengan memanfaatkan TV Edu, tentu saja guru tersebut harus mengalokasikan

waktu yang tepat sesuai dengan jam tayang dalam TV edu tersebut. Media

juga terkait dengan user atau penggunaannya dalam hal ini guru, jika guru

tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan baik,

maka akan sia-sia, begitu halnya dengan fasilitas lainnya, misalnya sekolah

Page 64: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

46

disebuah desa terpencil membeli perangkat computer untuk mata pelajaran

TIK, namun hal itu menjadi tidak berfungsi dengan baik, karena ternyata di

sekolah tersebut belum terpasang aliran listrik.52

52 Ibid, hlm. . . 73.

Page 65: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

47

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Pada bagian ini, peneliti memaparkan prosedur atau langkah-langkah peneliti

yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian yang meliputi.

A. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan yang peneliti gunakan dalam melakukan kajian terhadap

fokus masalah penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Menurut Bagdan dan Taylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J.

Moleong yang dimaksud dengan metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.53

Digunakan pendekatan kualitatif oleh peneliti karena ada pertimbangan

yakni agar dapat menganalisis secara langsung realita yang ada di lapangan,

karena data-datanya diuraikan dalam bentuk gambaran fakta-fakta yang empiris

dalam bentuk catatan yang didapatkan di lapangan dan kata-kata yang dimiliki

oleh guru fiqih , kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Pegawai Tata Usaha, dan

siswa/siswi yang mengelola dan melaksanakan proses belajar mengajar di MAN 1

Praya.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan merupakan hal yang sangat urgen dalam

proses penelitian ini, di mana peneliti terlebih dahulu melalui proses melengkapi

administrasi yang berkaitan dengan surat izin untuk melakukan penelitian, baik

surat izin penelitian dari Pascasarjana IAIN Mataram maupun dari lembaga-

lembaga yang berkaitan dengan proses perizinan dalam rangka pelaksanaan

penelitian ini.

Selain sebagai proses untuk menyelesaikan administrasi perizinan sebelum

melakukan penelitian, kehadiran peneliti juga merupakan instrument kunci, di

53 Lexy J.Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2014), 4.

Page 66: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

48

mana peneliti sebagai instrument pengumpul data yang utama serta melakukan

observasi untuk mengamati langsung, menafsirkan dan mendeskripsikan

fenomena-fenomena yang ada di lapangan yang selanjutnya dijabarkan dalam

bentuk deskripsi dengan kata dan kalimat.

Dalam melakukan penelitian, keberadaan MAN 1 Praya, termasuk di

dalamnya kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan siswa/siswi merupakan

hal yang sangat penting, karena merupakan bagian-bagian/sumber dari data yang

diteliti oleh peneliti dengan wawancara sebagai landasan induktif peneliti. Jadi

kehadiran peneliti di lokasi penelitian merupakan kunci utama untuk memperoleh

rehabilitasi dan validasi dari penelitian.

Selain itu juga, kehadiran peneliti di lapangan berperan sebagai partisipan

(ikut merasakan menjadi peserta) dan pengamat. Pengamat dalam hal ini diartikan

sebagai langkah untuk berpartisipasi, yang pada dasarnya berarti mengadakan

pengamatan dan mendengarkan secermat mungkin.

C. Sumber Data

Sumber data dalam sebuah penelitian merupakan suatu hal yang sangat

penting, terutama yang termasuk dalam kategori sumber data primer (primery

sources), di samping data-data yang masuk kategori sekunder.

Sumber data primer adalah sumber data pokok yang langsung dikumpulkan

peneliti dari objek penelitian. sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data

tambahan yang menurut peneliti menunjang data pokok.54

Adapun untuk memperoleh data dari sumber data yang berupa orang dapat

diperoleh dengan melakukan observasi terhadap tingkah laku atau peristiwa yang

terjadi atau yang dilakukan. Selain melakukan observasi, untuk mendapatkan data

bisa juga dilakukan dengan cara wawancara. Selain dua metode tersebut, metode

yang lainnya untuk mendapatkan data juga bisa dilakukan dengan cara

54 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 152.

Page 67: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

49

dokumentasi, yaitu melakukan pengumpulan data yang berupa naskah, buku,

Koran, majalah, dan gambar-gambar yang terkait dengan penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga metode tersebut untuk

memperoleh data, yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi, di mana yang

menjadi target sasarannya adalah guru, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan

siswa/siswi yang ada di MAN 1 Praya.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini difokuskan kepada kepala sekolah, wakil kepala

sekolah, guru, dan siswa/siswi. Penentuan ini menggunakan Purposive

Sampling. purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. pertimbangan tertentu ini, misalnya orang

tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan.55 peneliti

bekerja dengan subjek yang kecil dan secara mendalam sesuai dengan fokus

penelitian. Dalam penelitian ini, subjek penelitian dianggap mengetahui atau

terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Baik sebagai pengajar,

pengasuh maupun sebagai partisipan di lokasi penelitian.

Informan kunci dalam penelitian ini, yakni kepala sekolah MAN 1 Praya,

dengan alasan sebagai pemegang kebijakan tertinggi yang sangat menentukan

berjalan atau tidaknya kegiatan pembinaan pendidikan di MAN 1 Praya.

Informan kunci yang lain yaitu guru yang menjadi pengajar langsung, dengan

alasan bahwa dianggap dapat memberi informasi penting tentang proses belajar

mengajar di kelas.

Selanjutnya untuk memperdalam fokus penelitian, peneliti menggunakan

teknik Snow Ball. Snow Ball adalah teknik pengambilan sampel suber data, yang

pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. hal ini dilakukan

karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu

memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat

55

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2015), 54.

Page 68: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

50

digunakan sebagai sumber data.56 dilakukan penggalian informasi sedikit demi

sedikit, yang lama kelamaan semakin mendalam. Dengan kata lain pengkajian

pembelajaran fiqih yang berbasis teknologi informasi di MAN 1 Praya secara

bertahap, yakni diupayakan penggalian data dari sumber atau subjek yang ada

beberapa kali sehingga diperoleh informasi yang lengkap dan meyakinkan

tentang pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi di MAN 1 Praya.

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, peneliti sebagai key instrument (instrument

kunci) yang langsung terjun ke lapangan melalui teknik observasi, wawancara,

serta dokumentasi. Secara lebih mendetail dalam penelitian ini digunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi merupakan “alat pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang

diselidiki.57 Berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan peneliti,

observasi dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Observasi partisipan

Merupakan observasi di mana peneliti ikut terlibat dalam kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diteliti atau diamati seolah-

olah bagian dari mereka.

b. Observasi non partisipan

Observasi non partisipan merupakan observasi di mana pengamat

berada di luar subjek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-

kegiatan yang mereka lakukan58

56

ibid, . . . 54. 57 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodelogi Penelitian, (Jakarta:, Bumi Aksara,

2004), 70. 58 Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian, (Jakarta:, Galia Indonesia,

2002), 87.

Page 69: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

51

Dalam melakukan penelitian terhadap fokus masalah penelitian yang

dilakukan ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan. Di mana

peneliti datang ke tempat lokasi yang diamati tetapi tidak terlibat dalam

kegiatan tersebut. Adapun yang dilakukan observasi oleh peneliti adalah

tentang bagaimana implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi

informasi di MAN 1 Praya, dan relepansi pembelajaran fiqih berbasis

teknologi informasi di MAN 1 Praya.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan

informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau

tanya jawab.59

Adapun macam-macam wawancara adalah:

b. Wawancara terstruktur, dan

c. Wawancara tak terstruktur

1) Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan.

2) Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang berbeda dengan

yang terstruktur. Pertanyaannya biasanya tidak disusun terlebih

dahulu, malah disesuaikan dengan keadaan dan ciri-ciri yang unik

dari responden, pelaksanaanya tanya jawab mengalir seperti dalam

percakapan sehari-hari.60

Berdasarkan macam-macam wawancara di atas, peneliti

menggunakan tekhnik wawancara tak terstruktur, yaitu peneliti

hanya menyusun pedoman wawancara berupa garis-garis besar

permasalahan yang ditanyakan. Adapun pedoman atau garis-garis

59 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung:, CV

Alfabeta, 2012), 130. 60 Lexy J.Moleong, Metodelogi . . . 190.

Page 70: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

52

besar yang ditanyakan seputar: a). Proses implementasi

pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi b). Relepansi

pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi sebagai media

pembelajaran.

Berangkat dari hasil wawancara tak terstruktur. Penulis

melakukan wawancara terhadap beberapa orang di antaranya:

(1). Kepala sekolah

(2) Wakil kepala sekolah

(2). Guru Mata Pelajaran Fiqih

(3). Pegawai Tata Usaha dan

(4). Siswa.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Dalam metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian,

dan sebagainya.61

Di antara data yang diambil melalui metode dokumentasi ini adalah profil

MAN 1 Praya, data-data guru, RPP, dan foto-foto.

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga

dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan cara mengorganisasikan data, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting, dan yang dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan

kepada orang lain.62

61 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:, PT. Rineka

Cipta, 2006), 129. 62 Sugiyono, Memahami Penelitian, . . . 86.

Page 71: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

53

Dalam penulisan tesis ini peneliti melakukan analisis data dengan cara reduksi

Data yaitu membuat rangkuman dari hasil penelitian, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal yang penting dan membuang hal yang tidak perlu. Setelah

data di reduksi maka langkah selanjutnya mendisplaykan atau menampilkan data

dari hasil penelitian di MAN 1 Praya. Langkah berikutnya adalah penarikan dan

verifikasi kesimpulan.63

Gambar analisis Data:

G. Keabsahan Data

Sebelum penafsiran data terlebih dahulu peneliti melakukan pemeriksaan

keabsahan data. Ada beberapa teknik cara melakukan pemeriksaan keabsahan

data, di antaranya memperpanjang keikutsertaan, ketekunan pengamatan,

triangulasi, pemeriksaan, sejawat melalui diskusi, analisis kasus negatif,

kecukupan refresinsial, pengecekan anggota, uraian rinci, dan auditing. Dalam

penelitian ini ditetapkan teknik utama, yaitu memperpanjang keikutsertaan,

triangulasi, dan kecukupan referensi

1. Memperpanjang waktu penelitian.

Peneliti pada awalnya melakukan penelitian selama Dua Bulan yaitu tanggal

20 Mei 2016 sampai dengan 20 Juli 2016 karena untuk memperbanyak data

63 Emzir, Metodelogi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: RajaGrafindo, 2012), 134

Pengumpulan data

Reduksi

Display Data/Model Data

Penarikan/verifikasi

kesimpulan

Page 72: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

54

yang harus terkumpul, maka waktu penelitian peneliti tambah 1 Bulan lagi

sehingga lama penelitian menjadi 3 bulan.

2. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambungan. peneliti melakukan ketekunan pengamatan dan

mengecek kembali data hasil pengamatan di MAN 1 Praya apakah data yang

telah ditemukan itu salah atau tidak. Peneliti meningkatkan ketekunan

pengamatan dalam wawancara, observasi, dan pengamatan terhadap dokumen.

3. Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu64

Adapun triangulasi yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi sumber

yaitu membandingkan antara sumber yang satu dengan sumber yang lain,

peneliti membandingkan antara hasil wawancara kepala sekolah, wakil kepala

sekolah, guru fiqih, dan pegawai Tata Usaha. berhubungan dengan proses

belajar mengajar mata pelajaran fiqih yang berbasis teknologi informasi.

4. Kecukupan referensi

Kecukupan referensi bukanlah diukur dari banyaknya jumlah buku yang

digunakan oleh peneliti, namun kecukupan referensi yang peneliti gunakan di

sini dilihat dari buku-buku yang dipakai oleh peneliti yang berhubungan

dengan substansi penelitian. Dengan cara, peneliti selalu mencari dan

menambah referensi yang berhubungan dengan penelitian ini.

64 Moleong, Metode Penelitian, . . . 330.

Page 73: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

55

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Deskrepsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah memperoleh serangkain data atau informasi mengenai

implementasi penggunaan teknologi informasi dalam peningkatan efektivitas

pembelajaran fiqih di MAN 1 Praya. Hasil penelitian ini dideskripsikan sebagai

berikut:

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Sejarah Berdirinya MAN 1 Praya

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya disingkat MANSARAYA

merupakan sebuah lembaga pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas

(SMA) yang bercirikan Islam yang didirikan di Nusa Tenggara Barat,

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya berdiri pada tahun 1969 pertama

kali berdiri untuk menampung siswa PGA empat tahun, MTS, atau SMP

dan lain-lainnya sebelum melanjutkan ke tingkat atau jenjang yang lebih

tinggi yaitu IAIN, sehingga madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya pada

waktu itu bernama SP IAIN (Sekolah Persiapan Institut Agama Islam

Negeri) Sunan Ampel Cabang Praya yang diresmikan oleh Rektor IAIN

Sunan Ampel Surabaya yaitu Bp.Prof.Dr.Tengku Ismail Ya’qub,

SH.MA.65

Seiring dengan perkembangan dan perubahan dalam segala aspek

kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di bidang pendidikan

nasional melalui disempurnakan dan disederhanakan dari tinggkat dasar

sampai dengan perguruan tinggi oleh pemerintah. pada tahun 1978

berdasarkan SK menteri Agama RI No. 29 tahun 1978 SP IAIN (Sekolah

Persiapan Institut Agama Islam Negeri) Sunan Ampel Cabang Praya

berubah nama menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya yang

65 Humas MAN 1 Praya, Ahmad Faizin, Observasi Jam.10 tanggal 7 Juni 2016.

Page 74: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

56

mana pada tahun 2006 telah diakreditasi dengan status Madrasah Tipe A

No. Piagam 07/Akr.MA/A/IV/2006, pada tanggal 6 Desember 2010 telah

diakreditasi ulang oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah

(BAN-S/M) dengan peringkat A dengan nilai 97,88 (Amat Baik)

No.Piagam Ma 006701

Sejak berdirinya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya sampai saat

ini telah terjadi beberapa kali pergantian pimpinan, yaitu:

1) Drs. H. L.Mahrup Misbah (1971-1978)

2) Drs. H. Nur Ilyas (1979-1990)

3) Drs. H.Fihiruddin (1991-1995)

4) Drs. H.L.Atiqdar ZN (1995-2000)

5) Drs. H.Sarbini (2001-2002)

6) Drs. H.Muhammad Rom (2003-2005)

7) Drs. H.Masriadi, MA (2005-2011)

8) Drs. Milasra (2012-2016)

9) Drs. H.Zaenudin,M.Pd (2016-Sekarang)

b. Lokasi MAN 1 Praya

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya terletak pada posisi yang

sangat strategis yakni di jalan Pejanggik Nomor. 05 Telp/fax

(0370)654154 Tampar Ampar Kelurahan Jontlak Kecamatan Praya

Kabupaten Lombok Tengah, yang merupakan jalur utama kendaraan

umum dari jurusan Praya ke keruak Lombok Timur, Lokasinya juga

sekitar 50 meter sebelah timur perempatan Biao yang mana ke utara

merupakan jalan utama Praya ke Jelojok kecamatan Kopang, serta yang

selatan adalah jalan alternative menuju ke Bandara Internasional Lombok,

sehingga sangat memudahkan para siswa siswi maupun masyrakat yang

datang dari segala penjuru dan membutuhkan pelayanan. adapun secara

geografis Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya di batasi oleh:

Page 75: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

57

Sebelah Utara : Perumahan Tampar Ampar Praya

Sebelah Selatan : Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Tengah

Sebelah Timur : SMKN 1 Praya Tengah

Sebelah Barat : MTsN Model Praya

Adapun lebih lengkapnya mengenai data MAN 1 Praya seperti pada table

berikut:

Tabel 4.1

Data MAN 1 Praya

1. Nama Madrasah Madrasah Aliyah Negeri 1 Praya

2. NPSN 50222471 (Baru) 50201752

3. NSS 31.2.12.02.06.003

4. Provinsi Nusa Tenggara Barat

5. Kabupaten Lombok Tengah

6. Kecamatan Praya Tengah

7. Kelurahan Jontlak

8. Jalan dan Nomor Pejanggik 05 Praya

9. Kode Pos 83582

10. Telepon (0370)654154

11. Website www.man 1 praya.com

12. e-mail Man 1 [email protected]

13. Faxcimail/Fax 0370654154

14. Daerah Perkotaan

15. Status Madrasah Negeri

16. Tahun berdiri 1969

17. Tahun dinegerikan 17 Januari 1978

18. Akreditasi 2016 Peringkat A/97,88 (Amat Baik)

19. No. Piagam Akreditas Ma 006701

20. Penerbit Piagam/Ditandatangani oleh BAN-S/M

Page 76: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

58

21. Luas Tanah Seluruhnya 9.405m2

22. Luas Bangunan 2.517m2

23. Sarana Lingkungan 415m2

24. Luas Tanah Belum dibangun 6.473m2

Sumber: Waka Humas MAN 1 Praya66

c. Visi dan Misi MAN 1 Praya

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya merupakan lembaga

pendidikan yang mempunyai peran dan fungsi untuk menyiapkan siswa

untuk melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi, mengembangkan diri

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan

menyiapkan siswa agar mampu menjadi anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sekitarnya. Untuk

mencapai tujuan diatas, maka sejak tanggal 20 Desember 2005 melalui

penggodokan oleh segenap komponen pendidikan di Madrasah Aliyah

Negeri (MAN) 1 Praya telah ditetapkan Visi Misi

1) Visi

Visi merupakan tujuan yang digunakan untuk menyelenggarakan

proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya.

Adapun visinya adalah Islami, berilmu, terampil dan berkualitas

2) Misi

Adapun misi yang dijalankan oleh Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) 1 Praya dalam menyelenggarakan pendidikan adalah sebagai

berikut:

a) Mengupayakan terciptanya Lingkungan Madrasah yang Islami.

b) Menanamkan kesadaran untuk mengamalkan nilai-nilai Islami

dalam bermasyarakat.

66 Dokumen Waka Humas tahun 2015/2016, dikutif tanggal 23 Mei 2016.

Page 77: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

59

c) Mengoptimalkan Proses Belajar Mengajar, melibatkan seluruh

komponen sehingga mampu memberikan kesempatan kepada

seluruh siswa untuk berkembang dengan potensi yang dimilikinya.

d) Mengupayakan pendalaman Materi Agama Islam di luar jam

belajar.

e) Meningkatkan dan Mengembangkan Program Keterampilan yang

sesuai dengan perkembangan dunia usaha.

f) Mengembangkan bakat dan potensi siswa dengan berbagai kegiatan

Ekstrakurikuler

g) mencetak pribadi-pribadi muslim yang mandiri, berfikir rasional,

analitik, inovatif dan kreatif sehingga mampu menjawab tantangan

zaman yang terus berubah.

d. Struktur Organisasi

Struktur organisasi di dalam suatu organisasi sangat penting disamping

untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi kajian, struktur organisasi

dalam suatu organisasi juga dapat memberikan arah yang jelas dalam

mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Adapun Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) 1 Praya merupakan suatu organisasi lembaga pendidikan yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan selalu

berupaya merubah perilaku anak didiknya untuk menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa pada Allah SWT, berbudi pekerti yang baik dan

berakhlak mulia. maka struktur organisasi sangatlah penting untuk

menggerakkan orang-orang yang ada di dalamnya sehingga tujuan tersebut

dapat tercapai. Struktur organisasi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya

terdiri dari:

1) Kepala madrasah (Drs.H.Zaenudin,M.Pd)

2) Wakil kepala madrasah, yang terdiri:

a) Wakil kepala Bagian Kurikulum (Drs.Munawar Khalil)

b) Wakil kepala Bagian kesiswaan (Halil Subagiono, MM)

Page 78: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

60

c) Wakil kepala Bagian Sarana Prasarana (Drs. L.Karne Jayadi)

d) Wakil kepala Bagian Humas (Ahmad Faizi. HS, S.Pd. M.Pd)

e) Wakil Kepala Bagian Keasramaan (Drs. Muh. Marjan)

e. Keadaan Sarana dan Prasarana

Setiap lembaga pendidikan dalam menunjang kelancaran proses

belajar mengajar hendaknya didukung oleh sarana dan prasarana yang

memadai. adapun data sarana dan prasarana MAN 1 Praya adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.2

Data Sarana dan Prasarana MAN 1 Praya

No. Jenis Jumlah Kondisi

1. Ruang Kepala 1 Ruang Baik

2. Ruang Guru 1 Ruang Baik

3. Ruang Belajar 19 Ruang Baik

4. Ruang Laboratorium IPA 1 Ruang Baik

5. Ruang Laboratorium Bahasa 1 Ruang Baik

6. Ruang Multimedia 1 Ruang Baik

7. Ruang Perpustakaan 1 Ruang Baik

8. Ruang Keterampilan (WorkShop) 3 Ruang Baik

9. Ruang BK/BP 1 Ruang Baik

10. Ruang UKS 1 Ruang Baik

11. Ruang Osis 1 Ruang Baik

12. Ruang Praktik Komputer 1 Ruang Baik

13. Ruang Koperasi Siswa 1 Ruang Baik

14. Ruang Radio FM 1 Ruang Baik

15. Mushalla Al-Badar 1 Ruang Baik

16. Masjid Al-Badar 1 Ruang Baik

17. Gudang 1 Ruang Baik

Page 79: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

61

18. WC Siswa 7 Ruang Baik

19. WC Guru/karyawan 3 Ruang Baik

20. Kantin 2 Buah Baik

21. Studio Musik 1 Ruang Baik

22. Ruang Lobi 1 Ruang Baik

23. Ruang Percetakan/Riso 1 Ruang Baik

24. Ruang Komite 1 Ruang Baik

25. Ruang Ganti Siswa 1 Ruang Baik

26. Lapangan Sarana Olahraga 2 Lokasi Baik

Sumber: Dokumen Waka Sarana Prasarana tahun Pelajaran 2015-201667

f. Profil Civitas Akademika MAN 1 Praya

MAN 1 Praya merupakan lembaga pendidikan Agama di tingkat

menengah atas yang diselenggarakan oleh kementerian Agama yang

mempunyai keunggulan di bidang pemahaman agama Islam. Secara fisik

citra yang ditampilkan adalah bernafaskan Islam, sehingga terkesan

berwibawa, sejuk, rapi, indah, dan disiplin. Cerminan pokok yang Nampak

pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya adalah Islami dan terkesan

modern, serta dihuni oleh orang-orang yang terkait dengan Allah SWT,

ramah terhadap sesama, santun selalu tersenyum, serta peduli terhadap

masyarakat di sekitarnya.

Ditinjau dari kelembagaan, MAN 1 Praya mempunyai tenaga akademik

yang handal dalam pemikiran, memiliki manajemen yang kokoh dan

terbuka sehingga mampu menggerakkan seluruh potensi untuk

mengembangkan kreatifitas akademika MAN 1 Praya serta memiliki

kemampuan antisipasi masa depan dan proaktif terhadap perkembangan

kurikulum yang setiap saat mengalami perubahan. Selain itu juga MAN 1

Praya, memiliki pimpinan yang sangat disiplin sehingga mampu

67

Dokumen Waka sarana prasarana tahun 2015/2016, dikutif tanggal 23 Mei 2016.

Page 80: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

62

mengakomodasikan seluruh potensi yang dimiliki MAN 1 Praya menjadi

kekuatan penggerak madrasah secara menyeluruh.

Cerminan yang diharapkan dari profil civitas akademika MAN 1 Praya

adalah sebagai berikut:

1) Profil Siswa MAN 1 Praya

Minat masyarakat menyekolahkan putera puterinya di MAN 1

Praya setiap tahun selalu mengalami peningkatan, ini terbukti dari

semakin banyaknya calon siswa baru yang mendaftar baik yang

berasal dari MTs maupun dari SMP. Bahkan pada tahun pelajaran

2015/2016 MAN 1 Praya menutup pendaftaran penerimaan siswa baru

sebelum waktu yang telah ditentukan. Untuk tahun pelajaran

2015/2016 keadaan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Praya

sebanyak 754 orang siswa yang terbagi dalam 19 rombongan belajar

yang terdiri 6 rombongan belajar kelas X, 7 rombongan belajar kelas

XI, dan 6 rombongan belajar kelas XII.

Tabel 4.3

DATA SISWA MAN 1 PRAYA

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

NO KELAS

PROGRAM

JUMLAH TOT

AL NAMA WALI KELAS

L P

1. X IBB 21 21 42 Putranom, S.Pd

2. X MIA-1 12 32 44 Murni Lestari, S.Pd

3. X MIA-2 15 29 44 Dra. Hj. Hilwani

4. X IIS-1 16 26 42 Abdul Ra’uf, S.Pd

5. X IIS-2 15 27 42 Buhman, S.Pd

6. X IK 24 15 39 Nasrullah, S.Ag

SUB JUMLAH 104 151 253

Page 81: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

63

7. XI BAHASA 16 23 39 Zahraul Walihah, S.Pd

8. XI IPA-1 13 28 41 Hj. Baiq. Sujannatun, S.Ag

9. XI IPA-2 12 29 41 Dra. Masturianingsih,

10 XI IPS-1 18 19 37 Muh.Nuh, ST

11 XI IPS-2 15 19 37 G. Mahruf, S.Pd

12 XI IPS-3 22 19 34 Ahmad Fauzan, S.Pd

13 XI AGAMA 22 18 40 Muh. Jaelani, S.Pdi

SUB JUMLAH 114 155 269

14 XII BAHASA 19 19 38 Matnan, S.Pd, SH

15 XII IPA-1 9 32 41 Dra. Eka Wahyuningsih, M.Si

16 XII IPA-2 9 32 41 Syamsuriyadi, S.Pd

17 XII IPS-1 13 26 39 Solihin, S.Pd

18 XII IPS-2 14 24 38 Drs.H.Solihin

19 XII AGAMA 15 11 26 Drs. Hamdan

SUB JUMLAH 79 144 223

TOTAL JUMLAH 297 450 745

Sumber: Dokumen Waka Kesiswaan tahun 2015/2016.68

Cermin prilaku yang harus dimiliki oleh siswa MAN 1 Praya adalah

sebagai berikut:

a) Berakhlakul karimah

b) Menjunjung disiplin

c) Memiliki penampilan sebagai seorang muslim yang ditandai dengan

kesederhanaan, kerapian, kepatuhan, ketaatan, dan penuh percaya diri.

d) Haus dan cinta ilmu pengetahuan

e) Memiliki keberanian, kebebasan, dan keterbukaan

f) Kreatif, inovatif, dan berpandangan jauh kedepan

g) Dewasa dalam menyelesaikan berbagai persoalan

68 Dokumen Waka Kesiswaan tahun 2015/2016, dikutif tanggal 23 Mei 2016.

Page 82: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

64

h). Unggul dalam hal keilmuan

2) Profil Guru MAN 1 Praya

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di MAN 1 Praya pada

tahun pelajaran 2015/2016 didukung oleh 51 orang tenaga pengajar

(guru) mata pelajaran yang terdiri dari guru tetap (PNS) dan guru tidak

tetap (GTT).

Tabel 4.4

DATA TENAGA PENDIDIK (GURU)

No. NAMA STAT

US

JABATAN MT. PELAJARAN

1. Drs. H.Zaenudin, M.Pd PNS Kepala Madrasah Fisika

2. Drs.H.Solihin PNS Guru Qur’an Hds/Aqidah

Akhlaq

3. Dra.Hj.Ummi Amalin PNS Guru

Akuntansi/Ekonomi

4. Drs.Safaruddin PNS Guru Bhs.Arab/Tafsir

5. Drs.Munawar Kholil PNS Guru/Waka

Kurikulum

PKn

6. Drs.Lalu Karnae Jayadi PNS Guru/Wakabid

Sarana

Biologi

7. Dra.Bq.Nirwana S PNS Guru/Koord. BK BP/BK

8. Dra.Hj.Masturianingsih PNS Guru/Kepala Lab.

IPA

Biologi/Ket

9. Aozar Zawad S.Pd, M.Ed PNS Guru/koord.Lab.

Komputer

Matematika

10. Drs.Saharudin PNS Guru Bhs & Sastra indo

11. Bq. Sujanatun NA, S.Ag PNS Guru Fiqih

12. Ahmad Faizin Hs, S.Pd PNS Guru Bahasa Inggris

Page 83: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

65

13. Drs. Muh. Marjan PNS Guru Qur’an Hadis/Fiqih

14. Mohamad Zaeni, S.Pd., M.M. PNS Guru/Wakabid

Humas

Matematika

15. Dra.Eka Wahyuningsih, M.Si PNS Guru/Kepala

Perpustakaan

Biologi/Kimia

16. Solihin, S.Pd. PNS Guru/Ka Lab Bhs Matematika

17. H.Esmy Maulidy H. ST.MM PNS Guru

TIK

18. Putranom, S.Pd PNS Guru Bhs.Inggris

19. Halil Subagiono, S.Pd., M.M PNS Guru

Bhs. Indonesia

20. Ahmad Da’I, S.Ag PNS Guru Bhs.Arab/akhlak/B.As

ing

21. Buhman, S.Pd PNS Guru Bhs.Inggris

22. Nasrullah, S.Ag PNS Guru PKn/SKI

23. Dra.Hilwani PNS Guru Aqidah/Akhlaq

24. Muslimah Zakiah M, S.IP PNS Guru Sosiologi

25. Murni Lestari, S.Pd PNS Guru Fisika

26. Drs. H.Mahrup PNS Guru Geo/Sejarah

27. Matnan, S.Pd., S.H PNS Guru Bhs.Indonesia

28. H.Istiqlal Ahadien R, S.Pd PNS Guru Bhs.Indonesia

29. Samsuriadi, S.Pd PNS Guru/Kepala Lab.

Bahasa

Kimia

30. Ahmad Jayadi, S.Pd., M.Pd PNS Guru Penjaskes

31. Zahraul Walihah, S.Pd PNS Guru Matematika

32. Drs. Hamdan PNS Guru Qur’an Hds/SKI

33. Wahyu Illahi, S.Pd PNS Guru Bhs.Jerman

34. Muhammad Nuh, S.T. GTT Guru Sejarah/Geo

Page 84: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

66

35. Abdul Rauf, S.Pd GTT Guru Sej/SKI/Antro

36. Bq.Farida, S.E GTT Guru Ekonomi

37. M.Djaelani, S.PdI GTT Guru B.Arab/Ilmu Kalam

38. Khusnul Khotimah, S.Pd. GTT Guru BP/BK

39. Salamudin, S.PdI. GTT Guru Hadis/B.Arab

40. Eko Agus Irawan GTT Guru Penjaskes

41. Sapi’I, S.Ag., S.Pd GTT Guru Bhs.Indonesia

42. L.Erwin Rahadi, S.Pd. GTT Guru TIK

43. B.Neni Harti Oktarina, S.Pd GTT Guru Seni Budaya

44. Perdian Agus, S.Pd GTT Guru Penjaskes

45. Ahmad Fauzan, S.Pd. GTT Guru Bhs.Inggris

46. Menah Erniwati, S.Si GTT Guru Kimia/Fisika

47. Herman Yulianto, S.Pd. GTT Guru BP/BK

48. Muhammad Yanto, S.Pd. GTT Guru Seni Budaya

49. Ruslan Hakim, S.Sn. GTT Guru Seni Budaya

50. Ika Maryssa Agustin, S.Pd.T PTT Instruktur Workshop Tata

Busana

51. Lalu Miskara PTT Instruktur

Sumber: Dokumen bagian administrasi (Tata Usaha) Tahun 2015/2016.69

Cermin prilaku yang harus dimiliki oleh guru MAN 1 Praya adalah sebagai berikut:

a) Selalu menampakkan diri sebagai seorang mukmin dan muslim dimana

saja ia berada.

b) memiliki wawasan keilmuan yang luas serta profesionalisme dan dedikasi

yang tinggi.

c) Kreatif, dinamis, dan inovatif dalam pengembangan keilmuan.

d) Bersikap dan berprilaku amanah, berakhlak mulia dan dapat menjadi

contoh bagi civitas akademika lainnya.

69 Dokumen MAN 1 Praya, dikutif dari bagian administrasi (Tata Usaha) tanggal 30 Mei 2016.

Page 85: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

67

e) Berdisiplin tinggi dan selalu mematuhi kode etik guru.

f) Memiliki kemampuan penalaran dan ketajaman berfikir ilmiyah yang

tinggi.

3) Profil Pegawai dan Tata Usaha MAN 1 Praya

Untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar dan kegiatan lainnya

didukung oleh 21 orang pegawai tata usaha yang terdiri dari 6 orang Pegawai

Negeri Sipil dan 15 orang Pegawai Tidak tetap.

Tabel 4.5

DATA TENAGA KEPENDIDIKAN (TATA USAHA)

No. NAMA STA

TUS JABATAN BAG.TUGAS

1. Amir Jaya, S.Ag PNS Ka. TU Koord.Administrasi

2. Baiq. Marhanah PNS Staf TU Kesiswaan

3. Drs. Mutawali PNS Staf TU Kepegawaian

4. Lalu Suryadi, S.Adm. PNS Staf TU Bendahara Rutin

5. Insun PNS Staf TU Agendaris

6. Rianah PNS Staf TU PPABP

7. Dariah PTT Staf TU Ekspidisi

8. L. Erwin Rahadi, A.Md PTT Staaf TU OPSA-BMN/SAKPS

9. Siti Sopiatni PTT Staf TU Perpustakaan

10. L. Elminan Kusumanata, S.Pd PTT Staf TU Operator DIPA

11. Jupriyadi PTT Staf TU Pustakawan

12. Muhammad Tajudin PTT Staf TU Satpam

13. Hariadi PTT Staf TU Satpam

14. Mawaldi Pasah PTT Staf TU Penjaga Malam

15. Sangkep Rahardi PTT Staf TU Kebersihan/cleaning

Servise

16. M.Zaenuri PTT Staf TU Kebersihan/Cleaning

Page 86: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

68

Servise

17. Mujitahid PTT Staf TU Operator Komputer

18. Muhammad Fauzi, S.Pd PTT Staf TU Laboran

19. Laili Fathianty, A.Md.Kep PTT Staf TU UKS

20. Fatman Nurjan PTT Staf TU Staf Waka

21. Baiq Anis, S.Kom PTT Staf TU Kopsis

Sumber: Dokumen bagian Kepegawaian (Tata Usaha) Tahun 2015/2016.70

Cermin prilaku yang harus dimiliki oleh pegawai Tata Usaha MAN 1

Praya adalah sebagai berikut:

a). Selalu menampakkan diri sebagai seorang mukmin dan muslim dimana saja ia

berada.

b.) Berprilaku jujur, amanah, disiplin dan berakhlak mulia.

c.) Memiliki profesionalisme yang tinggi dalam melaksanakan tugas

keadministrasian pada kualitas pelayanan.

d.) Selalu tersenyum dan ramah dalam memberikan pelayanan.

e.) Cepat, tepat, dan ekonomis dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan

tugas.

f.) Sabar dan akomodatif.

g.) Selalu mendahulukan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi serta

ikhlas.

h.) Berpakaian rapi serta sopan dalam ucapan dan perbuatan.

i.) Mengembangkan husnuzzan dan menjauhi suuzzan.

g. Profil Lulusan MAN 1 Praya

Tingkat kelulusan ujian MAN 1 Praya setiap tahun mengalami

peningkatan baik dari jumlah siswa yang lulus maupun perolehan nilai. Bahkan

untuk ujian tahun 2015/2016 tingkat kelulusan mencapai 100% .

Cermin prilaku yang harus dimiliki oleh lulusan MAN 1 Praya adalah:

70 Dokumen bagian Kepegawaian (Tata Usaha) Tahun 2015/2016, dikutif pada tanggal 30 Mei 2016.

Page 87: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

69

1. Kemantapan aqidah.

2. Keagungan ahlak atau moral

3. Keluasan ilmu Pengetahuan

4. Sikap berkopetensi dengan lulusan madrasah (SMA) lain.

5. Mampu menjunjung tinggi nama baik almamater.

h. Kultur Madrasah

Kultur madrasah adalah tradisi madrasah yang tumbuh dan berkembang

sesuai dengan spirit dan nilai-nilai yang dianut madrasah. Tradisi itu mewarnai

kualitas kehidupan sebuah madrasah, yang ditunjukkan dari yang paling

sederhana, misalnya mengembangkan visi dan misi madrasah, membiasakan

siswa untuk disiplin.

Cara memasang hiasan di dinding-dinding ruangan, serta kebersihan dalam

kelas, situasi proses pembelajaran di ruang-ruang kelas, cara kepala madrasah

memimpin rapat bersama staf, merupakan bagian integral dari sebuah kultur

madrasah.

Kultur madrasah juga wajib memperhatikan program visi dan misi

madrasah karena dijalankannya visi dan misi madrasah adalah bagian dari kultur

madarasah, sebab jika visi dan misi itu dikembangkan akan menjadi sebuah

kebiasaan madarasah, kebiasaan itulah yang menjadi kultur madrasah.

kultur madrasah tidak terlepas dari visi dan misi madrasah, dimana visi dan

misi itu bertujuan untuk mengembangkan kultur madrasah yang tampak pada

kehidupan sehari-hari seperti: ketika kita melihat guru-guru saling bersalaman

setiap hari, kita melihat sikap siswa siswi yang dijumpai di luar kelas penuh

dengan sopan santun dan berjiwa keislaman, disiplin dalam menjalankan shalat

berjamaah dan sebagainya, ini merupakan aplikasi visi dan misi yang telah

direalisasikan dalam beberapa kurikulum mata pelajaran agama terutama mata

pelajaran aqidah akhlak pada semua kelas madrasah.

Page 88: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

70

B. Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Teknologi Informasi di MAN 1

Praya.

Untuk mempersiapkan anak didik dalam menempuh arus Globalisasi

Modern saat sekarang ini, baik di madrasah maupun di luar madrasah, MAN 1

Praya Lombok Tengah, guru fiqih kelas X, XI, XII mempersiapkan administrasi

pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Guru fiqih yang ada di MAN 1 Praya telah memberikan pengetahuan dan

pemahaman yang memadai sesuai dengan kemajuan zaman itu sendiri. Peserta

didik MAN 1 Praya di berikan materi-materi pembelajaran yang relepan oleh

guru-gurunya dengan menggunakan media teknologi informasi seperti Guru

memakai Laptop saat mengajar, menggunakan LCD, Menonton video youtube

dan menggunakan Internet untuk mencari materi yang sesuai dengan mata

pelajaran yang sedang berlangsung, begitu juga dengan para siswa/siswi saat

mereka mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya, mereka

menggunakan media teknologi informasi seperti mereka menggunakan laptop

untuk mencari tugasnya di internet hal-hal seperti ini sekolah di MAN 1 Praya

terus dilakukan.71 Berkaitan dengan hal ini juga Waka Kurikulum Drs. Munawar

Khalil menjelaskan:

“Memang dizaman Globalisasi yang berkembang sangat pesat pada saat-saat sekarang ini, kita di sekolah tidak boleh ketinggalan dengan kemajuan zaman itu sendiri, karna sesuai dengan tujuan dari visi dan misi madrasah ini yaitu visinya Islami, berilmu, terampil, dan berkualitas sedangkan misinya yaitu mengupayakan terciptanya lingkungan madrasah yang Islami, menanamkan kesadaran untuk mengamalkan nilai-nilai Islami dalam masyarakat, mengoptimalkan proses belajar mengajar, melibatkan seluruh komponen yang ada, dan lain-lain. dan Alhamdulillah sekarang sudah ada guru-guru yang kreatif yang sudah memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pembelajaran. Meskipun ada juga sebagian guru yang tidak menggunakan teknologi informasi sebagai media pembelajaran.”72

71 Observasi, pada hari kamis, tanggal 26 Mei 2016 Jam. 10.15. 72 Wawancara, dengan Munawar Khalil, Waka Kurikulum di ruangan waka MAN 1 Praya tgl 20

Mei 2016 jam 10.15.

Page 89: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

71

MAN 1 Praya sebagai lembaga pendidikan yang agamis modern mampu

menanamkan nilai-nilai agama yang modern, artinya mata pelajaran fiqih yang

menggunakan media teknologi sudah relepan dengan kehidupan yang sekarang

ini, Melalui perkembangan teknologi informasi dengan mempertimbangkan

komponen-komponen, bahan, metode, peserta didik, lingkungan, dan sumber

belajar. Bahwa maksud dan tujuan pendidikan di MAN 1 Praya akan dapat

dijadikan sebagai jawaban atau solusi alternative bagi keinginan untuk merespon

persoalan-persoalan di masyarakat. sebab dalam pendidikannya, pemahaman

Islam yang hendak dikembangkan mampu menyadarkan masyarakat yang

modern pada umumnya. Berkaitan dengan hal ini, Drs. Marjan guru fiqih kelas X

MAN 1 Praya menjelaskan:

“Melalui media teknologi informasi yang baik, pelajaran fiqih akan mudah di pahami oleh anak-anak dan memudahkan anak-anak untuk belajar, sesuai dengan zaman itu sendiri selain itu juga dengan teknologi informasi ini dapat memudahkan para guru termasuk saya pribadi sebagai seorang guru dalam mencari teori-teori yang lebih luas.”73 Senada juga apa yang dikatakan oleh Bq.Sujanatun guru fiqih kelas XI dan

kelas XII mengatakan “Dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang sekarang ini bisa memudahkan dalam proses belajar mengajar saat menyampaikan materi, meskipun tidak selamanya kemajuan teknologi itu akan memberikan dampak positif terhadap proses belajar mengajar oleh karena itu kita sebagai guru mengawasi, mengontrol, mengarahkan anak-anak didik kita agar tidak bermain-main dan terarah dalam menggunaan teknologi itu sendiri. Contoh kecil yang kita alami adalah ketika kita mengasih tugas kemudian anak-anak mengambil materinya lewak internet tanpa mengeditnya. Inilah yang kita luruskan dan arahkan karna materi di internet itu tidak selamanya benar”.74

Terkait dengan hal itu juga sebagaimana hasil observasi tanggal 27 Mei

2016 jam. 08.15 WITA anak-anak sangat senang sekali dalam proses belajar

mengajar dan mereka sangat cepat sekali menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh gurunya. Salah satu contoh tugas yang diberikan adalah tugas kelompok.

73

Wawancara, Marjan, Guru Fiqih di ruangan kelas X Agama Jum’at tanggal 27 Mei 2016 jam. 10.15.

74 Wawancara, Sujanatun, di ruang guru, Kamis, 26 Mei 2016 Jam 10.15

Page 90: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

72

Anak-anak menggunakan laptop untuk mencari tugas yang diberikan oleh

gurunya dan anak-anak aktif untuk bertanya kepada temannya yang lagi

presentasi di depan, begitu juga dengan teman-temannya yang lain saat

melakukan presentasi, mereka berdiskusi terbuka dan bebas untuk mengeluarkan

pendapatnya asalkan pendapatnya itu ber logika.75

Pengetahuan secara seimbang dalam proses pembelajaran Fiqih di MAN 1

Praya dibekali dengan pemahaman-pemahaman teknologi informasi terutama

dalam rangka menghadapi kemajuan arus globalisasi yang berkembang sangat

pesat pada saat-saat sekarang ini, sehingga diharapkan dengan begitu, MAN 1

Praya sesuai dengan harapan masyarakat yang semakin meningkat. Pendidikan

dengan menggunakan teknologi informasi di MAN 1 Praya merupakan

pendidikan yang berorientasi pada kemajuan teknologi yang berkembang di

masyarakat pada saat-saat sekarang ini, ini di buktikan dengan guru dan siswa

sudah menggunakan media teknologi informasi sebagai pembelajaran.76 dengan

tantangan arus globalisasi yang berkembang pada saat ini. pembelajaran dengan

teknologi informasi ini digagas dengan semangat besar untuk memberikan

sebuah sarana dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman untuk

mewujudkan siswa yang berkompeten dan berkompetensi di dunia globalisasi

yang akan datang. Bahwa Pendidikan dengan menggunakan teknologi informasi

di MAN 1 Praya diharapkan mampu memberikan pemahaman-pemahaman

tentang ilmu-ilmu fiqih lebih mudah dan baik sesuai dengan kemajuan zaman itu

sendiri.

Bagi MAN 1 Praya pelaksanaan pendidikan dengan menggunakan

teknologi informasi dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan bimbingan

belajar kepada peserta didik supaya menjadi yang lebih baik, kreatif dan sesuai

dengan perkembangan zaman itu sendiri dan dalam rangka mengembangkan ilmu

75 Observasi, pada hari jum’at tanggal 27 Mei 2016 Jam. 08.15. 76 Observasi, pada hari saptu 28 Mei 2016 Jam. 09.15

Page 91: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

73

pengetahuan lebih modern dan hemat dari berbagai aspek. Terkait dengan hal itu

waka kepala sekolah MAN 1 Praya mengatakan:

“Setidaknya ada beberapa tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi yang diberlakukan pada MAN 1 Praya, yaitu: agar peserta didik memiliki wawasan lebih mendalam dan modern dan tidak ketinggalan dengan kemajuan zaman itu sendiri.”77 Hal yang sama juga apa yang peneliti lihat, peneliti melihat bahwa anak-

anak di MAN 1 Praya bisa dikatakan sangat aktif belajar dan pinter. Karena salah

satu contoh waktu peneliti menanya tentang masalah hukum lomba puyuh yang

lagi tren di Lombok tengah pada waktu itu, mereka langsung bisa menjawab

dengan logika yang ilmiah sesuai dengan apa yang di syari’atkan dalam Islam,

mereka menggunakan laptop dengan cara membuka google yang ada di

laptopnya dan HP, begitu juga hal-hal yang lain misalnya Rumus Matematika,

Fisika, masalah kimia, dan semua mata pelajaran yang ada di MAN 1 Praya itu

mereka bisa menjawabnya dengan cara yang mudah dan cepat tanpa melakukan

pemikiran yang lama78

MAN 1 Praya dititik beratkan pada beberapa aspek. menurut penjelasan

waka kurikulum MAN 1 Praya bahwa:

“Tujuan diterapkannya pendidikan dengan menggunakan teknologi informasi di MAN 1 Praya adalah untuk menghindari ketinggalan zaman pada siswa dan siswi yang berkembang pada saat ini dan memudahkan siswa untuk proses belajar mengajarnya di sekolah. selain itu juga, siswa di harapkan mampu menghadapi kemajuan globalisasi yang berkembang pada saat ini.”79 Pendidikan dengan teknologi informasi di MAN 1 Praya

diimplementasikan dengan tujuan agar siswa-siswi lebih kreatif dalam

memahami sesuatu, dengan demikian mereka akan menjadi manusia Indonesia

seutuhnya yaitu manusia yang hidup dengan zaman yang berkembang pada

77 Wawancara, Waka kepala MAN 1 Praya, pada hari kamis tanggal 26 Mei 2016 Jam. 10.15. 78 Observasi, paa hari Kamis tanggal 26 Mei 2016 Jam. 08.15. 79 Wawancara, Munawar Khalil, Waka Kurikulum, di ruang waka MAN 1 Praya pada hari senin

23 Mei 2016 Jam. 10.00.

Page 92: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

74

zamannya, memiliki pengetahuan dan keterampilan dan memiliki rasa tanggung

jawab.

Pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi di MAN 1 Praya

dikembangkan melalui adanya mata pelajaran TIKOM adapun subtansi

materinya terkait langsung dengan teknologi informasi itu sendiri. Proses

pembelajaran dilakukan dengan mengkaitkannya dengan kemajuan teknologi

yang berkembang sekarang dengan kemaslahatan (kebaikan) kehidupan anak dan

kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat (setelah meninggal). dengan

demikian pembelajaran dengan teknologi informasi di MAN 1 Praya, tidak saja

menjadikan anak terampil tetapi anak juga memiliki kebiasaan dan kemauan

yang kuat serta mendapat manfaat bagi dirinya dan orang yang berada

disekitarnya. Adapun pembelajaran fiqih yang menggunakan teknologi informasi

sebagai metode mengajarnya, proses pembelajarannya dilakukan melalui

pengaitan materi-materi yang dibahas dalam pembelajaran dengan teknologi

yang berkembang.

Guru fiqih MAN 1 Praya menjelaskan:

“Ada beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pembinaan pembelajaran dengan teknologi informasi yaitu, pembelajaran yang menggunakan LCD dengan cara menampilkan materi pembahasan yang di ajarkan dan menampilkan video-video yang terkait dengan pembahasan pembelajaran pada saat itu, dan memberi tugas kepada siswa untuk membuat makalah yang membebaskan kepada mereka untuk mencari materinya melalui internet atau sumber-sumber buku yang lain.80

Bahwa Proses pembelajaran siswa-siswi di MAN 1 Praya adalah cara yang

dilakukan dengan cara yang disiplin dan bertanggung jawab terhadap apa yang

dilakukan sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan guru fiqih kelas X, XI

Dan XII yang ada di MAN 1 Praya mengatakan:

“Sebagai guru Fiqih bertanggung jawab untuk membentuk siswa-siswi yang berpengetahuan agama oleh karena itu saya biasakan anak-anak untuk

80 Wawancara Marjan, guru Fiqih MAN 1 Praya, di ruang guru pada hari kamis tanggal 25 Mei

2016 Jam 10.30.

Page 93: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

75

melakukan shalat berjama’ah datang tepat waktu di masjid sekolah MAN 1 Praya, disiplin waktu datang ke sekolah, tolong menolong dengan sesama teman pada saat sakit, dan pembiasaan membacakan ayat al-qur’an yang benar setiap awal pelajaran. Ini kita lakukan agar siswa/siswi itu tidak terlena dengan kemajuan teknologi itu sendiri ”81

System pembelajaran di MAN 1 Praya mewujudkan siswa-siswi yang religius,

kreatif, jujur, peduli, dan berjiwa nasionalis maka guru mata pelajaran Fiqih di

dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan beberapa metode yang

berkualitas dan sesuai dengan keadaan anak didiknya dan kemajuan zaman itu

sendiri. Salah satu contoh metode yang di gunakan oleh guru fiqih kelas X adalah

menerapkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajarnya. Metode-

metode seperti ini dilakukan agar tujuan dalam pembelajaran tersebut dapat

tercapai. Langkah selanjutnya guru Fiqih membuat program pembelajaran.

penyusunan rencana pembelajaran dalam bentuk pembuatan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan penulusuran dokumen RPP,

dalam pembelajaran fiqih memasukkan nilai-nilai pendidikan karekter dengan

melihat standar kompetensi.

Standar Kompetensi mata pelajaran Fiqih yang diajarkan di MAN 1 Praya

yang memasukkan nilai-nilai pendidikan karekter Religius, jujur, toleransi,

disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat

kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta

damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab

adalah meningkatkan keimanan kepada Allah melalui sifat-sifatnya dalam al-

asma’ al-husna, membiasakan perilaku terpuji, menghindari perilaku tercela.

Begitu juga halnya dengan pengembangan sumber daya guru yang saling

terkait dengan penggunaan teknologi informasi Dalam mempersiapkan anak

didik untuk menempuh Globalisasi Modern baik di madrasah maupun di luar

madrasah, bahwa MAN 1 Praya di Lombok Tengah memberikan pengetahuan

81

Wawancara Marjan dan Baiq. Sujanatun guru Fiqih MAN 1 Praya, di ruang guru pada hari kamis tanggal 25 Mei 2016 Jam 10.20.

Page 94: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

76

dan pemahaman yang memadai dan Peserta didik di berikan materi pembelajaran

sesuai dengan perkembangan zaman itu sendiri dengan menggunakan berbagai

macam metode supaya anak cepat paham dan tidak jenuh dengan pembelajaran

itu sendiri. Berkaitan dengan hal ini Waka Kurikulum Drs. Munawar Khalil

menjelaskan:

“Memang dizaman Globalisasi yang berkembang sangat pesat pada saat sekarang ini, kita di sekolah tidak boleh ketinggalan dengan kemajuan zaman itu sendiri, karna sesuai dengan tujuan dari visi dan misi madrasah ini yaitu Mengoptimalkan Proses Belajar Mengajar, melibatkan seluruh komponen sehingga mampu memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk berkembang dengan potensi yang dimilikinya. dan Alhamdulillah sekarang sudah ada guru-guru yang kreatif inovatif semenjak ada guru-guru yang sudah melanjutkan jenjang studinya ke lebih yang lebih tinggi. Meskipun ada juga sebagian guru yang belum melakukan jenjang pendidikannya ke yang lebih tinggi namun meskipun mereka tidak melanjutkan sekolahnya ke lebih yang tinggi mereka di kasih bimbingan metode untuk mengajar dari pemerintah dan pelatihan-pelatihan seperti studi banding dengan madrasah-madrasah dari luar daerah yang lain.”82 MAN 1 Praya sebagai lembaga pendidikan yang agamis modern mampu

menanamkan nilai-nilai agama. Melalui pengembangan sumber daya guru

maksud dan tujuan pendidikan akan dapat dijadikan sebagai jawaban atau solusi

alternative bagi keinginan untuk merespon persoalan-persoalan di masyarakat

yang modern pada saat-saat sekarang ini. sebab dalam pendidikannya,

pemahaman Islam yang hendak dikembangkan mampu menyadarkan masyarakat

yang modern pada umumnya. Berkaitan dengan hal ini, waka kepala sekolah

MAN 1 Praya menjelaskan

“Melalui pengembangan sumber daya guru yang baik, di harapkan mampu memberikan materi pelajaran secara profesional, kreatif, dan semakin maju dan menggunakan metode keilmuan yang berkembang sekarang ini.”83 Dalam proses pembelajaran Fiqih di MAN 1 Praya dibekali dengan

pemahaman-pemahaman guru yang professional dalam bidang pembelajaran

82 Wawancara, dengan Drs. Munawar Khalil, di ruangan guru MAN 1 Praya tgl 21 Mei 2016 jam

11.00. 83 Wawancara, guru MAN 1 Praya tgl 21 Mei 2016 jam 10.15.

Page 95: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

77

yang di ajarkan terutama dalam rangka menghadapi kemajuan arus globalisasi

yang berkembang yang sangat pesat pada sekarang ini, MAN 1 Praya sudah

menerapkan system pembelajaran yang modern dan sesuai dengan harapan

masyarakat yang semakin meningkat.

Pendidikan di MAN 1 Praya merupakan pendidikan yang berorientasi pada

hal-hal yang agamis dan menjadi contoh di setiap sekolah agama yang lainnya

yang ada di kabupaten Lombok tengah. Dalam hal keagamaan, kemajuan

perkembang di masyarakat pada saat ini, dengan tantangan arus globalisasi yang

berkembang, pembelajaran agama di MAN 1 Praya ini digagas dengan semangat

yang besar untuk memberikan sebuah pemahaman agama yang mendalam untuk

mewujudkan siswa/siswi yang berkompeten dan berkompetensi di dunia

globalisasi yang akan datang dan diharapkan mampu memberikan pemahaman

tentang ilmu-ilmu fiqih lebih mudah dan baik.

Bagi MAN 1 Praya, pelaksanaan pendidikan dengan guru-guru yang

professional dan guru-guru yang sudah mempunyai gelar magister dimaksudkan

sebagai upaya memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam rangka

mengembangka ilmu pengetahuan yang lebih baik.

Berdasarkan hasil observasi, bahwa guru-guru pada saat mengajar sangat

kreatif dan sesuai dengan perkembangan di masyarakat itu sendiri salah satu

contoh yang diterangkan oleh guru adalah contoh-contoh terkini seperti kasus-

kasus LGBT yang berkembang saat-saat sekarang ini, kasus sodomi anak di

bawah umur dan kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga. Contoh-contoh

seperti ini dikaitkan dengan pelajaran agama.84

Selain itu juga, guru fiqih MAN 1 Praya juga mengatakan:

“Setidaknya ada beberapa tujuan dari pembelajaran dengan guru-guru yang professional yang diberlakukan pada MAN 1 Praya, yaitu agar peserta didik memiliki wawasan pengetahuan lebih mendalam.”85

84 Observasi, pada hari kamis, tanggal 18 Mei 2016 Jam. 08.15. 85

Wawancara, guru fiqih MAN 1 Praya pada hari kamis tanggal 26 Mei 2016 Jam. 10.15

Page 96: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

78

Pendidikan dengan guru-guru yang profesioanal di MAN 1 Praya dengan

tujuan agar siswa-siswi lebih kreatif dalam memahami sesuatu, dengan demikian

mereka akan menjadi manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang hidup

dengan zaman yang berkembang pada zamannya, memiliki pengetahuan dan

keterampilan. dan memiliki rasa tanggung jawab.

C. Relepansi Pembelajaran Fiqih Berbasis Teknologi Informasi di MAN 1

Praya ?

Secara umum Pendidikan dengan menggunakan teknologi informasi

dilaksanakan di MAN 1 Praya sudah berjalan cukup baik, hasil penggunaan

pendidikan dengan teknologi informasi sudah dapat dirasakan langsung ketika

peneliti berada di lingkungan madrasah contohnya siswa sudah terbiasa dengan

informasi perkembangan teknologi informasi, dan siswa-siswi sudah terbiasa

dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru melalui teknologi informasi. Begitu

juga dengan suasana belajar yang begitu nyaman dan materi-materi yang di

sampaikan guru siswa/siswi merasa puas dan juga dilakukan kegiatan membaca

al-Qur’an siswa-siswi sudah terbiasa.

Bahwa dampak teknologi informasi sebagai media pembelajaran tampak pada

siswa/siswi sudah mampu menjalankan tugas-tugas dengan cepat dengan cara

menggunakan internet untuk mengambil materi yang akan di presentasikan.

Sebagaimana yang diungkapkan salah seorang siswa MAN 1 Praya:

“Bahwa alhamdulillah semenjak kemajuan teknologi yang sekarang yang semakin berkembang dan guru-guru yang semakin kreatif dan modern memudahkan kita sebagai siswa dalam proses belajar mengajar. kita-kita yang sebagai siswa bisa dikatakan mudah dalam mencari materi-materi pelajaran melalui ustaz Google. tinggal kita beli paket internetnya dan tidak perlu keperpustakaan untuk mencari buku.”86 Senada juga apa yang peneliti lihat di lapangan, bahwa dimana anak-anak

sudah tidak bingung lagi dengan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya,

mereka mencari tugas-tugasnya itu melalui laptop yang mereka punya atau

86 Wawancara, Siswa MAN 1 Praya, Asbullah kelas X agama pada hari kamis tanggal 26 Mei

2016 jam 9.15.

Page 97: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

79

dengan HP saja, yaitu Hp yang sudah canggih (androit) kemudian mereka tulis

di bukunya tanpa mereka susah payah pergi ke perpustakaan untuk mencari tugas

yang diberikan,87

Pembelajaran dengan teknologi informasi juga tampak didalam kelas, para

siswa/siswi semakin antosias dalam proses belajar mengajarnya, guru-

gurunyapun semakin kreatif dan mempunyai banyak inovasi dalam metode

mengajar, salah satu bentuk inovasi yang dilakukan guru adalah mencari video-

vidio yang terkait dengan materi yang di sampaikan pada hari itu, jadi guru

bukan hanya ceramah saja contoh video yang peneliti lihat adalah vidio orang

yang berteransaksi riba dan dampak dari riba itu sendiri Meskipun ada juga

sebagian siswa yang masih maen-maen ketika pemutaran video tersebut tetapi

peneliti mengamati jumlahnya sangat sedikit.88

Pendidikan dengan menggunakan teknologi informasi yang dilaksanakan di

MAN 1 Praya, ternyata dapat membentuk siswa menjadi lebih kreatif, ini terlihat

ketika siswa mampu mendesain gambar-gambar dari materi yang di sampaikan,

mampu berpendapat dengan jelas dan lancar dan percaya diri di depan teman-

temannya, mampu berpikir di dalam kelas dengan teman-teman kelompoknya

dalam menyelesaikan masalah yang dilontarkan pertanyaan sama teman

kelasnya, mampu memberikan komentar terhadap foto atau tayangan di

television. Hal ini seperti yang disampaikan oleh guru waka kepala sekolah

MAN 1 Praya mengatakan:

“Pembiasaan dengan menggunakan teknologi informasi di MAN 1 Praya supaya siswa-siswi tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi itu sendiri dan supaya kedepannya siswa-siswi mampu mencari ilmu pengetahuan melalui teknologi itu sendiri dan akan memudahkan mereka besok ketika ia mau masuk kulyah atau perguruan tinggi, jadi mereka akan terbiasa dengan materi-materi yang akan di kasih oleh dosennya.”89

87 Observasi, pada hari senin tanggal Mei 2016 Jam, 10.30. 88

Observasi, pada hari selasa tanggal 10 Mei 2016 Jam, 08.30. 89 Wawancara guru MAN 1 Praya, pada hari selasa tanggal 10 Mei 2016 Jam. 10.30.

Page 98: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

80

Pendidikan dengan teknologi informasi yang dilaksanakan di MAN 1 praya

tidak selamanya memberikan dampak positif terhadap proses belajar mengajar,

sebagai contoh ketika siswa mencari tugas lewat internet, tidak selamanya siswa

fokus untuk mencari tugas sekolahnya, mereka membuka facebook, bermain

game, nonton youtube, mendengar lagu-lagu musik, foto-foto, dan selfi. Ini

dilakukan pada saat jam-jam sekolah

Pendidikan dengan teknologi informasi di MAN 1 Praya dikembangkan

melalui pembelajaran teknologi informasi secara lebih khusus oleh guru-guru di

MAN 1 Praya. Hal ini dimaksud agar peserta didik dapat memiliki pengetahuan

dan pemahaman yang baik tentang teknologi informasi, yang pada akhirnya

dapat membentuk sikap siswa peserta didik menjadi siswa yang berkompeten

dalam teknologi dan tidak kaku dengan teknologi itu sendiri. Waka kepala

sekolah MAN 1 Praya mengatakan:

“Secara khusus sekolah ini sudah mengembangkan teknologi informasi, itu sudah berjalan semenjak tahun 2007, sehingga saya selaku waka kepala sekolah hanya melanjutkan budaya positif yang sudah ada.”90

Hal ini sesuai juga dengan apa yang disampaikan oleh guru Fiqih kelas XI dan

XII bahwa:

“Pengembangan pendidikan dengan teknologi informasi sudah berjalan dengan baik, ia juga menambahkan bentuk pengembangan budaya pendidikan teknologi informasi, siswa sudah terbiasa dalam penggunaan teknologi informasi seiring dengan kemajuan zaman itu sendiri.”91

Guru Fiqih, Marjan menjelaskan bahwa MAN 1 Praya sudah berkembang

pendidikan dengan teknologi informasi yang baik, hal ini tentu tidak dapat di

lepas dari adanya pembelajaran teknologi secara khusus lagi di sekolah. berkaitan

dengan hal ini, ia mengatakan:

“Saya menganggap disini sudah berkembang teknologi informasi dengan baik, saya kira semua orang baik guru maupun peserta didik dan seluruh

90

Wawancara pada hari rabu tanggal 11 Mei 2016 Jam. 10.20. 91

Wawancara Bq. Sujanatun, guru Fiqih MAN 1 Praya, di ruang guru pada hari kamis tanggal 25 Mei 2016 Jam 10.30.

Page 99: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

81

warga sekolah sudah melaksanakan dengan baik. mereka sudah paham dengan teknologi itu sendiri.”92 Dari perspektif peserta didik bahwa pengembangan pendidikan dengan

teknologi informasi sudah berjalan dengan baik. Pendidikan dengan teknologi

informasi meskipun siswa/siswi belum merasakan manfaatnya tapi besok

kedepannya meraka akan merasakan manfaat dari teknologi informasi itu sendiri.

karna mau tidak mau Indonesia sudah akan menjadi Negara yang semua

penggunaan kebutuhannya sudah menggunakan teknologi. sebagaimana yang

dikatakan siswa MAN 1 Praya:

“Bapak kepala sekolah dan Bapak Ibu guru terutama guru fiqih yang mengajar dengan teknologi informasi selalu menasehati kami agar tidak ketinggalan dengan teknologi informasi karna kedepannya akan semakin maju, mungkin saja sekarang kita bisa berbijara hanya mendengar suaranya saja, tapi besok kedepannya kita kalau berbicara akan seperti tampak ujud kita berhadapan tapi dalam keadaan jauh di tempat.”93 Menurut Waka Kepala Madrasah, bentuk pengembangan pendidikan dengan

teknologi informasi yang dilakukan di MAN 1 Praya adalah:

“Bentuk kegiatan pengembangan pendidikan dengan teknologi informasi di MAN 1 Praya. Dalam memantapkan pengetahuan siswa-siswi guna mewujudkan ketahanan madrasah sebagai lingkungan pendidikan dan menyiapkan mereka agar mempunyai pengetahuan yang luas, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional maka pendidikan dengan teknologi informasi di upayakan antara lain: siswa-siswi di biasakan mengerjakan tugas-tugas dengan teknologi informasi, begitu juga guru-guru yang mengajar harus menggunakan teknologi informasi untuk mengajar, artinya guru itu tidak boleh ketinggalan dengan kemajuan teknologi itu sendiri.”94 Untuk menjaga pengetahuan teknologi anak yang sudah terbangun dengan

baik di MAN 1 Praya, maka perlu melakukan langkah-langkah strategis dalam

pengembangan kurikulum pendidikan, termasuk di dalamnya teknologi

informasi. menurut marjan sebagai guru fiqih yang mengajar di MAN 1 Praya

kelas X bahwa selama ini pelajaran fiqih mengajarkan dengan teknologi

92 Wawancara Marjan, guru Fiqih MAN 1 Praya, di ruang guru pada hari kamis tanggal 25 Mei

2016 Jam 10.25. 93

Wawancara dengan salah satu siswa MAN 1 Praya, di ruang kelas pada hari kamis tanggal 25 Mei 2016 Jam 10.30.

94 Wawancara pada hari Jum’at tanggal 26 Mei 2016 Jam. 10.00.

Page 100: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

82

informasi dianggap sudah mewakili pemahaman siswa terhadap teknologi

informasi. kemudian Marjan, Menjelaskan tentang materi pendidikan dengan

teknologi informasi yang di ajarkan yaitu:

“Materi yang mengkhusus seperti pada materi Riba, menampilkan gambar-gambar video orang yang melakukan transaksi riba dan video yang menampilkan dampak dari orang-orang yang menjalankan Riba. kemudian haji, zakat,sedekah. dan lain sebagainya.”95 Kemudian strategi yang dilakukan oleh guru fiqih dalam mengajarkan dengan

teknologi informasi yaitu:

“Pada materi-materi yang terkait dengan teknologi informasi saya membuatkan animasi dan mencarikan video-vidio yang terkait dengan materi yang saya ajarkan kemudian saya kaitkan dengan fenomena-fenomena yang terjadi sekarang ini.”96 Begitu juga dengan mata pelajaran yang lainnya yang mengajar dengan

teknologi informasi. bahwa dengan mengajar dengan teknologi informasi akan

semakin mudah dalam penyampaian materi kepada siswa/siswi, salah satu guru

MAN 1 Praya menyatakan:

“Saya mengajar teknologi informasi secara khusus, hanya saja saya merasa materi yang saya sampaikan ini akan merasa lebih mudah, dan dapat di pahami oleh siswa-siswi ketika menggunakan teknologi informasi sebagai media pembelajaran.”97 Kenyataan ini didukung juga oleh Kepala Sekolah bahwa MAN 1 Praya

menerapkan kebijakan atau strategi khusus untuk mengembangkan teknologi

informasi sebagai media pembelajaran meskipun ada juga sebagian mata

pelajaran yang lain yang belum menerapkan teknologi sebagai media

pembelajaran. Kepala sekolah menyampaikan:

“Strategi khusus dipergunakan dalam membangun anak-anak yang mampu menguasai teknologi dengan baik, baik itu dari guru maupun peserta didik harus bisa menguasai teknologi informasi dengan baik. saya tetap

95 Observasi, pada hari kamis tanggal 26 tahun 2016 Jam. 09.00. 96 Wawancara Marjan, guru Fiqih MAN 1 Praya, di ruang guru pada hari kamis tanggal 26 Mei

2016 Jam 10.00. 97 Wawancara, Fatman guru Tikom MAN 1 Praya, di ruang guru pada hari rabu tanggal 25 Mei

2016 Jam 10.25.

Page 101: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

83

mengharapkan agar semua guru bisa menguasai teknologi informasi dengan baik.”98

Kepala sekolah juga menambahkan bahwa sekolah belum memiliki program

khusus tetapi dari visi dan misi yang ada sudah mengharapkan agar budaya ini

terus dipelihara, beliu mengatakan:

“Program khusus untuk di program dari visi dan misi sekolah sudah tercermin harapan yang demikian. begitu pula saya selalu menekankan pentingnya teknologi informasi sebagai media pembelajaran untuk kedepannya anak-anak didik kita.”99

Pembelajaran dengan teknologi informasi sangat penting untuk dilakukan

mengingat proses pembelajaran pada zaman sekarang sudah semakin maju.

karena itu penggunaan pembelajaran dengan teknologi informasi dan

pengembangan sumber daya guru juga perlu mendapat dukungan dari kepala

sekolah. kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan di sekolah memiliki peran

yang sangat penting agar suatu program itu jalan. Dalam hal ini waka kepala

MAN 1 Praya menganggap perlu adanya pengembangan pendidikan teknologi

bahkan kalau bisa seluruh mata pelajaran sudah menerapkan teknologi informasi

sebagai media pembelajaran, atau memperdalam mata pelajaran teknologi oleh

para guru mata pelajaran. Kepala MAN 1 mengatakan:

“Saya sangat mengapresiasi langkah dan upaya untuk mengembangkan materi pelajaran dengan menggunakan teknologi informasi, saya juga selalu meminta kepada guru-guru yang ada di MAN 1 Praya ini agar terus berkreasi, berinovasi, dan mengembangkan mata pelajaran yang ia pegang. hal ini sangat perlu kita lakukan agar tujuan pendidikan bisa tercapai. dan selalu saya tekankan baik di dalam arahan pada waktu upacara bendera maupun rapat-rapat rutin yang kita lakukan setiap bulan.”100

Namun beliau juga mengingatkan agar strategi yang dikembangkan dalam

pendidikan dengan menggunakan teknologi informasi dan pengembangan

sumber daya guru tidak mengganggu proses belajar yang sudah ada, maka

98 Wawancara, pada hari Jum’at tanggal 27 Mei 2016 Jam 10.00 WITA. 99

Wawancara pada hari Jum’at tanggal 27 Mei 2016 Jam 10.30 WITA. 100

Wawancara pada hari Jum’at tanggal 27 Mei 2016 Jam 11.00 WITA.

Page 102: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

84

dibutuhkan kreasi dan inovasi yang dilakukan oleh guru memberikan nilai positif

untuk meningkatkan kualitas peserta didik MAN 1 Praya.

Dengan telah diimplementasikannya pembelajaran pendidikan dengan

teknologi informasi di MAN 1 Praya membawa berbagai perubahan pada peserta

didik, seperti perilaku peserta didik yang semakin pinter dan paham dengan

teknologi, bahkan mereka lebih pinter dan paham dengan teknologi informasi di

bandingkan dengan gurunya. Pendidikan dengan teknologi informasi di MAN 1

Praya menumbuhkan sikap dan perilaku baik di kalangan peserta didik dapat

terwujud. Berkaitan dengan hal ini waka Kepala Sekolah menjelaskan bahwa:

“Pendidikan dengan teknologi informasi di MAN 1 Praya kita terapkan sejak saya mulai masuk, hal ini dilakukan untuk mendorong berkembangnya pendidikan di MAN 1 Praya ini.”101 Berdasarkan observasi peneliti diketahui bahwa komunitas di MAN 1

Praya sesuai dengan visi dan misinya memberikan perhatian yang besar terhadap

pengembang pendidikan dengan teknologi informasi, hal ini dapat dilihat dari

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah membiasakan anak-anak untuk

mengerjakan tugas sekolahnya dengan teknologi informasi dan kegiatan-kegiatan

lainnya.102

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar prilaku siswa

di MAN 1 Praya mencerminkan perilaku siswa yang sudah modern dan tidak

ketinggalan dengan zaman itu sendiri, sebagai contoh kebiasaan siswa ini setiap

di kasih tugas anak-anak langsung mengerjakannya dengan menggunakankan

teknologi dan dalam 1 atau 2 hari tugas-tugas anak-anak itu sudah selesai.

101

Wawancara pada hari senin tanggal 30 Mei 2016 Jam 10.00 WITA. 102 Observasi, kegiatan anak-anak di sekolah pada hari senin tanggal 30 Mei 2016 Jam 10.30.

Page 103: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

85

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Teknologi Informasi

Perencanaan pembelajaran fiqih dengan penggunaan teknologi informasi di

MAN 1 Praya saat menyusun rencana pembelajaran, yakni RPP. Perencanaan

pembelajaran fiqih dengan menggunakan teknologi informasi ini sudah sesuai

dengan pedoman sekolah dan pengembangan peserta didik, di mana dalam

pedoman sekolah di katakana bahwa

1. Sekolah/Madrasah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dan program pendidikan tambahan yang dipilihnya.

2. Kegiatan pembelajaran didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses dan Standar Penilaian.

3. Mutu pembelajaran di sekolah/madrasah dikembangkan dengan: a. model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses; b. melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, remotivasi,

mendorong kreativitas, dan dialogis; c. tujuan agar peserta didik mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir

sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang berupa berpikir, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi;

d. pemahaman bahwa keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh guru.

4. Setiap guru bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang dia punya agar peserta didik mampu:

a. meningkatkan rasa ingin tahunya; b.mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan

pendidikan; c. memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari

sumber informasi; d. mengolah informasi menjadi pengetahuan; e. menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah; f. mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain; dan

Page 104: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

86

g. mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.103

Dari pedoman sekolah di atas penggunaan teknologi informasi ini

dapat mencapai tujuan dari pedoman sekolah tersebut yakni menjamin mutu

kegiatan pembelajaran, melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis,

mendidik, remotivasi, mendorong kreativitas, dan dialogis, peserta didik

mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir, berargumentasi, mempertanyakan,

mengkaji, menemukan, dan memprediksi, meningkatkan rasa ingin tahu. Terkait

dengan hal itu, sekolah di MAN 1 Praya sudah mencapai tujuan-tujuan dari

pedoman sekolah tesebut sebagaimana hasil observasi tanggal 27 Mei 2016 jam.

08.15 WITA anak-anak sangat senang sekali dalam proses belajar mengajar dan

mereka sangat cepat sekali menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya.

Salah satu contoh tugas yang diberikan adalah tugas kelompok. Anak-anak

menggunakan laptop untuk mencari tugas yang diberikan oleh gurunya dan anak-

anak aktif untuk bertanya kepada temannya yang lagi presentasi di depan, begitu

juga dengan teman-temannya yang lain saat melakukan presentasi, mereka

berdiskusi terbuka dan bebas untuk mengeluarkan pendapatnya asalkan

pendapatnya itu ber logika.104 Memang dengan kemajuan teknologi informasi ini

dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pendidikan kita, Sebagai mana

apa yang di katakan oleh Rudi Susilana dalam bukunya mengatakan Secara umum

media mempunyai kegunaan

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan

sumber belajar.

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori dan kinestetiknya.

103 http://sadiman2007.blogspot.co.id/2011/01/penyusunan-program-sekolah-standar.html 104 Observasi, pada hari Jum’at tanggal 27 Mei 2016 jam. 08.15.

Page 105: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

87

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.105

Sedangkan menurut Kemp and Dayton di dalam bukunya Rudi Susilana dan

Cepi Riyana kontribusi media pembelajaran adalah:

1. Penyampain pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi interaktif dengan menerapkan teori belajar

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan

7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran

dapat ditingkatkan

8. Peran guru berubah kearah yang positif106

Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan

beberapa hal berikut ini:

1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,

tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan

situasi pembelajaran yang lebih efektif.

2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses

pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran

sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling

berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan

situasi belajar yang diharapkan.

3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan

kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini

105

Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, . . 9. 106 Ibid, . . .9.

Page 106: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

88

mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus

selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.

4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan

demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk

permainan atau memancing perhatian siswa semata.

5. Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar.

Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa

dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.

6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

belajar-mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan

menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga

kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir,

oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.107

Selain fungsi-fungsi sebagaimana telah diuraikan di atas, media

pembelajaran juga memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut:

1. Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang

disarankan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung

kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan

media pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan tentang system

peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya angin, dsb. Bisa

menggunakan media gambar atau bagan sederhana.

2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke

dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan

menggunakan gambar atau program televisi tentang binatang-binatang

buas seperti harimau dan beruang, atau hewan-hewan lainnya seperti

gajah, jerapah, dinosaurus, dsb.

107 Ibid, . . . 10.

Page 107: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

89

3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan

menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara,

pasar, candi, dsb. Atau menampilkan objek-objek yang terlalu kecil seperti

bakteri, virus, semut, nyamuk, atau hewan/benda kecil lainnya.

4. Memperlihatkan gerakkan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan

menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film bisa

memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesetnya anak panah, atau

memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan yang

terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga wijaya

kusumah dan lain-lain.108

Guru fiqih yang ada di MAN 1 Praya telah memberikan

pengetahuan dan pemahaman yang memadai sesuai dengan kemajuan

zaman itu sendiri. Peserta didik MAN 1 Praya di berikan materi-materi

pembelajaran yang relepan oleh guru-gurunya dengan menggunakan alat-

alat media elektronik seperti Guru memakai Laptop saat mengajar,

menggunakan LCD, Menonton video youtube, dan menggunakan Internet

untuk mencari materi yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang

berlangsung begitu juga dengan para siswa/siswi saat mereka mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya, mereka menggunakan media

seperti menggunakan laptop dan HP sehingga dalam proses belajar

mengajar sangat semangat dan pembelajaran itu akan berhasil apabila

menggunakan media. Sebagaimana apa yang dijelaskan oleh Arif Sadiman

di dalam bukunya Rudi Susilana dan Cepi Riyana yang menyatakan:

a. Demonstration, dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk

mendemontrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara

mengoperasikan dan lain-lain. Media berfungsi sebagai alat peraga

pembelajaran, misalnya seorang dosen sedang menerangkan teknikn

108Ibid , . . 11.

Page 108: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

90

mengoprasikan Overhead Projector (OHP), pada saat menjelaskannya

menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara mendemontrasikan

dosen tersebut menjelaskan, menunjukkan dan memperlihatkan cara-cara

mengoperasikan OHP. Contoh lain, seorang guru kimia akan menjelaskan

proses perubahan-perubahan zat dengan menggunakan gelas ukur dengan

baik. Untuk lebih jelas, kita lihat contoh yang ketiga, seorang guru biologi

akan membelajarkan siswa tentang bentuk dan struktur sel dengan

menggunakan Mikroskop, maka sebelum praktikum dimulai, sebelum

siswa meletakkan objek pada mikroskop sesuai dengan prosedur yang

kerusakan pada alat praktikum yang digunakan. Beberapa alasan tersebut

sering melandasi pengguna dalam menggunakan media yaitu bertujuan

untuk mendemontrasikan atau memperagakan sesuatu.

b. Familiarity. Penggunaan media pembelajaran memiliki alasan pribadi

mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa

menggunakan media tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut, jika

menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya

membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, sehingga secara terus menerus ia

menggunakan media yang sama.

d. Clarity. Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk

lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang

lebih konkrit. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru tidak

menggunakan media atau tanpa media, metode yang digunakan dengan

ceramah (ekspository), cara seperti ini memang tidak merepotkan guru

untuk menyiapkan media, cukup dengan menguasai materi, maka

pembelajaran dapat berlangsung, namun apakah pembelajaran seperti ini

akan berhasil? Cara pembelajaran seperti ini cendrung akan mengakibatkan

verbalitas, yaitu pesan yang disampaikan guru tidak sama dengan persepsi

siswa, mengapa hal ini bisa terjadi? Karena informasi tidak bersifat konkrit,

jika guru tidak mampu secara detil dan spesifik menjelaskan pesan

Page 109: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

91

pembelajaran, maka verbalitas akan terjadi. Misalnya seorang guru IPA di

sekolah dasar sedang menjelaskan ciri-ciri mahluk hidup, diantaranya

bahwa mahluk hidup dapat bernafas dengan insang dan paru-paru. Jika

guru tidak cermat mengemas informasi dengan baik hanya berceramah saja

maka siswa yang tidak pernah melihat bentuk paru-paru dan insang maka

akan membahayakan bentuk-bentuk lain yang tidak sesuai dengan

kenyataannya. Disinilah banyak pengguna media, memiliki alasan bahwa

menggunakan media adalah untuk membuat informasi lebih jelas dan

konkrit sesuai kenyataannya.

e. Active Learning. Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh

guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam

pembelajaran adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik,

mental, dan emosional. Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu

membuat siswa aktif hanya dengan cara ceramah, Tanya jawab dan lain-

lain namun diperlukan media untuk menarik minat atau gairah belajar

siswa.109

Begitu juga saat proses belajar mengajar menggunakan internet atau E-

Learning dapat memberikan keringan dan kemudahan kepada proses

belajar mengajar di MAN 1 Praya. Sebagaimana apa yang dikatakan oleh

Daryanto di dalam bukunya mengatakan: keuntungan dan manfaat E-

Learning adalah sebagai berikut:

1) Real-time and on-demands online information.

2) Mobility access, fleksibel, dan praktis (dapat dilaksanakan kapan saja

sesuai keinginan kita).

3) Menjangkau wilayah geografis yang luas.

4) User friendly, bebas dari kerepotan dan keruwetan.

109 Ibid, . . 66

Page 110: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

92

5) Benefit in cost, mengurangi (menghemat) biaya pendidikan secara

keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku pelajaran, pengadaan

pendidikan, dan lain-lain).

6) Mengoptimalkan kualitas belajar.

7) Less administrative papers (bebas dari penggunaan kertas)

8) Dapat melengkapi aktivitas belajar konvensional

9) Cara belajar yang aman dan sehat.

10) Alternative media belajar dari anak-nak, remaja, dewasa sampai orang

tua, belajar fleksibel tanpa terikat jadwal dan menyenangkan.

11) Melatih pembelajaran lebih mandiri dan berkembang dalam ilmu dan

pengetahuan.

12) Fleksibel memilih materi yang benar-benar kita inginkan dan hanya

yang kita butuhkan.

13) Sumber ilmu dan informasi yang tidak terbatas (bahkan melimpah),

sehingga kuncinya bukan mendapatkan kesemuanya, namun

filtering/penyaringan yang kita butuhkan saja.

14) Menghemat waktu proses belajar mengajar.110

Bagi MAN 1 Praya pelaksanaan pendidikan dengan menggunakan teknologi

informasi juga dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan bimbingan belajar

kepada peserta didik supaya menjadi yang lebih baik, kreatif, efektif, dan

menyenangkan. Hal-hal seperti ini dilakukan oleh MAN 1 Praya sesuai dengan

perkembangan zaman, agar tujuan yang di harapkan oleh peserta didik dapat

tercapai. Sebagaimana apa yang dikatakan ole Ade Putra Panjaitan, Alan

Darmawan, Dkk. Mengatakan Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan

yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah,

menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.111

110 Daryanto, Inovasi Pembelajaran. . . . 32 111 Ade Putra Panjaitan, Alan Darmawan, Dkk, korelasi kebudayaan, . . ..106

Page 111: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

93

MAN 1 Praya sebagai lembaga pendidikan yang agamis modern mampu

menanamkan nilai-nilai agama. Selain menerapkan teknologi informasi sebagai

media pembelajaran untuk efektifitas pembelajaran di MAN 1 Praya, Melakukan

pengembangan sumber daya guru dimaksudkan agar tujuan pendidikan menjadi

lebih baik atau solusi alternative bagi keinginan untuk merespon persoalan-

persoalan pendidikan yang berkembang pada saat-saat sekarang ini. Berkaitan

dengan hal ini, kepala sekolah MAN 1 Praya menjelaskan

“Melalui pengembangan sumber daya guru yang baik, di harapkan mampu memberikan materi pelajaran secara profesional, kreatif, bertanggung jawab, memberikan fasiliitas pengajaran yang memadai.”112

Apa yang dikatakan oleh kepala sekolah merupakan peran yang harus

dilakukan oleh seorang guru, sebagaimana apa yang dikatakan oleh Zainal Aqib

di dalam bukunya mengatakan: Dalam kaitannya dengan tugas pengelolaan

kelas, ada beberapa peran guru yang harus dilakukan sebagai berikut:

a. Peran sebagai Pengajar/Intruksional

Peran ini mewajibkan guru menyampaikan sejumlah materi pelajaran

sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran, yang berupa

informasi, fakta serta tugas dan keterampilan yang harus dikuasai oleh

siswa. Untuk itu, guru harus menguasai materi pelajaran, metode

mengajar, dan teknik-teknik evaluasi. Dalam peran ini, guru dianggap

sumber informasi dan sumber belajar utama. Oleh karena itu, guru harus

selalu menambah dan memperluas wawasannya dengan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang sedang berkembang saat ini.

Dalam melaksanakan perannya sebagai pengajar, hal-hal yang perlu

dilakukan guru adalah:

1). Menyusun program pengajaran selama kurun waktu tertentu secara

berkelanjutan.

112 Wawancara, Kepala sekolah MAN 1 Praya tgl 21 Mei 2016 jam 10.15.

Page 112: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

94

2). Membuat persiapan mengajar dan rencana kegiatan belajar-mengajar

untuk tiap bahan kajian yang akan diajarkan berkaitan dengan

pengguna metode tertentu.

3). Menyiapkan alat peraga yang dapat membantu terlaksananya kegiatan

belajar-mengajar yang efektif.

4) Merencanakan dan menyiapkan alat evaluasi belajar.

5) Menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran yang

merupakan program sekolah. Misalnya, program pengajaran

perbaikan dan pengajaran pengayaan serta ekstra kurikuler.

6) Mengatur ruangan kelas

7) Mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan kemampuan dan kondisi

fisik serta daya tangkap siswa terhadap pelajaran.

d. Peran sebagai pendidik/educational

Tugas guru bukan saja mengajar, tetapi lebih dari itu mengantar siswa

menjadi manusia dewasa yang cerdas dan berbudi luhur. Dalam hal ini,

peran guru dalam pembentukan sikap, mental, dan watak sangat

dominan. Dengan demikian, system “guru kelas” sangatlah sesuai

karena secara psikologis, siswa memerlukan “guru” di sekolah sebagai

pengganti orang tuanya. Oleh sebab itu, guru harus memerhatikan siswa

terutama sikap, tingkah laku, ketertiban, dan kedisiplinannya. Di

samping itu, guru juga harus memerhatikan kebiasaan-kebiasaan dan

kelainan-kelainan, kekhususan, serta kelebihan dan kekurangan masing-

masing siswa.

e. Peran sebagai Pemimpin/Manajerial

Peran ini bukan saja saat pelajaran berlangsung tetapi juga sebelum dan

sesudah pelajaran berlangsung.

Guru adalah pemimpin dan penanggung jawab utama di kelasnya. Oleh

karena itu, yang terjadi di kelas dan yang berkaitan dengan siswa secara

langsung atau tidak langsung menjadi tanggung jawab guru kelas.

Page 113: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

95

Sehubungan dengan itu, guru harus banyak tahu tentang latar belakang

siswa-siswanya, baik segi sosial, ekonomi, maupun budaya113

Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa pelaksanaan pendidikan

dengan menggunakan teknologi informasi adalah kegiatan pembelajaran yang

dilakukan karna mau tidak mau teknologi informasi semestinya sudah bisa

diterapkan semaksimal mungkin karna dunia pendidikan atau dunia akademik

tidak boleh ketinggalan dengan kemajuan zaman itu sendiri.

Pelaksanaan pendidikan di MAN 1 Praya dengan cara menggunakan

teknologi informasi sebagai media pembelajaran dengan cara melibatkan siswa,

memperhatikan siswa, memberikan kenyamanan saat proses belajar mengajar,

mengapriasi siswa yang berkompeten, mencintai siswa seolah-olah menganggap

siswa sebagai anaknya, memberikan semangat kepada siswa bahwa selalu

optimis kesuksesan itu pasti bisa di raih dengan cara bersungguh-sungguh,

memberikan rangsangan kepada siswa untuk rasa ingin tahu terhadap ilmu yang

dipelajari, serta memberikan peran mereka besok kedepan ketika menghadapi

masyarakat banyak. Hal-hal ini dilakukan oleh guru yang ada di MAN 1 Praya

untuk menciptakan efektifitas suatu pembelajaran. Memang benar untuk

menciptakan efektifitas suatu pembelajaran semestinya kita sebagai guru

memberikan arahan, memperingati, dan memperhatikan kondisi keadaan siswa.

Sebagaimana apa yang dikatakan oleh Maslow di dalam bukunya Slameto ada 7

kebutuhan primer siswa yang harus dipenuhi untuk menciptakan efektifitas

pembelajaran.

a. Kebutuhan fsikologis, yaitu kebutuhan jasmani manusia, misalnya kebutuhan

akan makan, minum, tidur, istirahat, dan kesehatan. Untuk dapat belajar yang

efektif dan efesien, siswa harus sehat, jangan sampai sakit yang dapat

mengganggu kerja otak yang mengakibatkan terganggunya kondisi dan

konsentrasi belajar.

113 Zainal Aqib, Profesionalisme Guru. . . 83

Page 114: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

96

b. Kebutuhan akan keamanan. Manusia membutuhkan ketentraman dan

keamanan jiwa. Perasaan kecewa, dendam, takut akan kegagalan, ketidak

seimbangan mental dan kegoncangan-kegoncangan emosi yang lain dapat

mengganggu kelancaran belajar seseorang. Oleh karena itu agar cara belajar

siswa dapat ditingkatkan ke arah yang efektif, maka siswa harus dapat

menjaga keseimbangan emosi, sehingga perasaan aman dapat tercapai dan

konsentrasi pikiran dapat dipusatkan pada materi pelajaran yang ingin

dipelajari.

c. Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta. Manusia dalam hidup membutuhkan

kasih sayang dari orang tua, saudara dan teman-teman yang lain. Di samping

itu ia akan merasa berbahagia apabila dapat membantu dan memberikan cinta

kasih pada orang lain pula. Keinginan untuk diakui sama dengan orang lain

merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Oleh karena itu belajar

bersama dengan kawan-kawan lain dapat meningkatkan pengetahuan dan

ketajaman berpikir siswa. untuk itu diperlukan cara berpikir yang terbuka,

kerja sama, memilih materi yang tepat, dan ditunjang dengan visualisasi

(contoh-contoh yang nyata tau gambar-gambar dan sebagainya).

d. Kebutuhan akan status (misalnya keinginan akan kebersihan). Tiap orang akan

berusaha agar keinginannya dapat berhasil. Untuk kelancaran belajar, perlu

optimis, percaya akan kemampuan diri, dan yakin bahwa ia dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik. Lagi pula siswa harus yakin bahwa apa

yang dipelajari adalah merupakan hal-hal yang kelak akan banyak gunanya

bagi dirinya.

e. Kebutuhan self-actualisation. Belajar yang efektif dapat diciptakan untuk

memenuhi kebutuhan sendiri, image seseorang. Tiap orang tentu berusaha

untuk memenuhi keinginan yang dicita-citakan. Oleh karena itu siswa harus

yakin bahwa dengan belajar yang baik akan dapat membantu tercapainya cita-

cita yang diinginkan.

Page 115: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

97

f. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti; yaitu kebutuhan untuk

memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk

mengerti sesuatu. Hanya melalui belajarlah upaya pemenuhan kebutuhan ini

dapat terujud.

g. Kebutuhan estetik yaitu kebutuhan yang dimanisfestasikan sebagai kebutuhan

akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan. Hal ini

hanya mungkin terpenuhi jika individu/siswa belajar yang tak henti-hentinya

tidak hanya selama di pendidikan formal saja tetapi juga setelah selesai,

setelah belajar, berkeluarga serta berperan dalam masyarakat114

Berdasarkan pelaksanaan tugas pendidikan dengan teknologi informasi

dalam pembelajaran fiqih di MAN 1 Praya melalui kegiatan di atas, dilihat dari

segi bentuk kegiatannya bahwa pelaksanaan pendidikan dengan teknologi

informasi dalam pembelajaran fiqih di MAN 1 Praya sudah ada sejak tahun 2010.

Misalnya anak-anak semua sudah mulai mempelajari komputer dan sering sekali

anak-anak pergi ke warnet untuk maen game dengan online atau komputer.

Hanya saja dengan adanya pendidikan teknologi informasi dan dalam

pembelajaran fiqih yang menggunakan teknologi informasi pelaksanaanya lebih

terarah, yakni adanya perencanaan dan pelaksanaan, dan bukan hanya itu saja,

pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi juga bisa membuat suatu

pelajaran itu lebih efektif, efesien, dan pembelajaran itu akan semakin

berkembang. Sebagaimana apa yang dikatakan oleh Bambang Warsita dalam

bukunya yang berjudul teknologi pembelajaran Landasan dan aplikasinya.

Mengatakan bahwa: Manusia agar dapat memenuhi kebutuhannya dengan baik

perlu belajar. Sedangkan untuk dapat belajar secara efektif dan efesien perlu

memanfaatkan beraneka sumber belajar. Teknologi pembelajaran berupaya untuk

merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga

dapat memudahkan atau memfasilitasi seseorang untuk belajar. Pada gilirannya

114 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor, . . . 75

Page 116: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

98

terbuka kesempatan seseorang untuk belajar sepanjang hayat, di mana saja,

kapan saja dan boleh siapa saja, dengan cara dan sumber belajar apa saja yang

sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya. Oleh karena itu, teknologi pendidikan

diperlukan untuk dapat menjangkau peserta didik di mana pun mereka berada.

Selain itu, untuk melayani sejumlah besar dari mereka yang belum memperoleh

kesempatan untuk belajar, memenuhi kebutuhan belajar untuk dapat mengikuti

perkembangan, dan meningkatkan efesiensi, efektifitas dalam belajar.115

Pembelajaran fiqih dengan menggunakan teknologi informasi guru bisa

menampilkan gambar-gambar lingkungan hidup dan dampak-dampaknya apabila

manusia melakukan kerusakan di dunia ini.

Allah SWT berfirman dalam Surah (al-A’raf:56)

Artiya ;dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)

memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan

diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah

Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Adapun alat teknologi informasi yang di gunakan guru untuk

menampilkan gambar-gambar atau vidio adalah dengan menggunakan LCD,

LCD berpungsi untuk menampilkan gambar-gambar yang ada di laptop atau

komputer dan bisa menampilkan film dengan layar yang lebih lebar.

Sebagaimana pengertian LCD yang ada dalam website http://elektronika-

dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display/ mengatakan: Display elektronik adalah

salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data,

baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah

satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang

bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang

115 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran . . . 57.

Page 117: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

99

ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-

lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam

bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

Pembelajaran-pembelajaran dengan menggunakan teknologi-teknologi

seperti di atas merupakan suatu terobosan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran agar menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Begitu juga halnya dengan pengembangan sumber daya guru yang saling

terkait dengan penggunaan teknologi informasi dalam mempersiapkan anak didik

untuk menjadi yang lebih baik dari yang sebelumnya untuk menempuh zaman

globalisasi yang modern pada saat-saat sekarang ini dan untuk menciptakan

pembelajaran yang efektif dan efisien. Sebagaimana apa yang dikatakan oleh

Sudarman Danim dalam bukunya yang berjudul “Inovasi Pendidikan”

mengatakan: Pengembangan profesional guru dimaksudkan untuk memenuhi tiga

kebutuhan yang sungguhpun memiliki keragaman yang jelas, terdapat banyak

kesamaan. Pertama, kebutuhan social untuk meningkatkan kemampuan system

pendidikan yang efisien dan manusiawi, serta melakukan adaptasi untuk

penyusunan kebutuhan-kebutuhan social. Kedua, kebutuhan untuk menemukan

cara-cara untuk membantu staf pendidikan dalam rangka mengembangkan

pribadinya secara luas. Dengan demikian, guru dapat mengembangkan potensi

sosial dan potensi akademik generasi muda dalam interaksinya dengan alam

lingkungannya. Ketiga, kebutuhan untuk mengembangkan dan mendorong

keinginan guru untuk menikmati dan mendorong kehidupan pribadinya, seperti

halnya dia membantu siswanya dalam mengembangkan keinginan dan keyakinan

untuk memenuhi tuntutan pribadi yang sesuai dengan potensi dasarnya.116

116 Sudarman Danim, Inovasi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010) 51.

Page 118: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

100

B. Relevansi Pembelajaran Fiqih Berbasis Teknologi Informasi di MAN 1

Praya.

Sistem Pendidikan dengan menggunakan teknologi informasi yang

dilaksanakan di MAN 1 Praya, di mana pada saat guru mengajar menggunakan

Laptop, LCD, untuk menyampaikan materi-materi tentang riba, zakat, shalat,

haji, zina, perkawinan, dan strusnya. Semua materi-materi tersebut di sampaikan

kepada siswa/siswi MAN 1 praya dengan dengan cara, guru membuatkan pail

power point untuk menampilkan gambar-gambar, ayat-ayat al-quran, dan hadis.

Bukan hanya itu saja. Guru mencarikan siswa-siswinya video-video yang terkait

dengan materi yang di ajarkan. Salah satu contoh video yang di tampilkan adalah

video tentang orang yang memakan harta riba. Dengan video ini bisa langsung

disaksikan oleh siswa dan dapat merenungi dan memahami maksud tujuan materi

tersebut. Dan pada waktu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh

gurunya, siswa/siswi menggunakan laptopnya masing-masing untuk

mengerjakan tugasnya dan mencari jawabannya melalui internet Hal ini yang

membuat sistem pembelajaran di MAN 1 Praya menjadi menarik dan sesuai

dengan kemajuan zaman yang berkembang pesat pada sat-saat sekarang ini,

pengorganisaian sistem pendidikan, komunikasi antar siswa dengan guru, dan

penguasaan materi. Penggunaan teknologi informasi bisa berjalan di dalam

pelaksanaan pembelajaran fiqih di MAN 1 Praya, begitu juga suasana

pembelajaran yang begitu aktif dan menyenangkan yang disampaikan guru fiqih

dengan menggunakan teknologi informasi, komunikasi antara siswa dengan guru

yang baik, penguasaan atau pembahasaan materi yang cukup luas. Hasil

penggunaan pendidikan dengan teknologi informasi sudah dapat dirasakan

langsung ketika peneliti juga berada di lingkungan sekolah dan siswa/siswi sudah

terbiasa dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru melalui teknologi

informasi. Begitu juga dengan suasana belajar yang begitu nyaman dan materi-

materi yang di sampaikan guru kepada siswa/siswi merasa puas.

Page 119: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

101

Bahwa penerapan teknologi informasi sebagai media pembelajaran

memberikan kontribusi yang efektiv untuk suatu pembelajaran sebagaimana kita

lihat dari indikator efektivitas pembelajaran yang dikatan oleh Wottuba and

Wright di dalam bukunya Bambang Warsita, ada tujuh indikator yang

menunjukkan pembelajaran efektif, yaitu: a) pengorganisasian pembelajaran

dengan baik; b) komunikasi secara efektif; c) penguasaan dan antusiasme dalam

mata pelajaran; d) sikap positif terhadap peserta didik; e) pemberian ujian dan

nilai yang adil; f) keluwesan dalam pendekatan pembelajaran; dan g) hasil

belajar peserta didik yang baik.

Dari ketujuh indikator di atas peneliti melihat bahwa pembelajaran dengan

menggunakan teknologi informasi sangat relevan dengan materi yang di ajarkan

oleh gurunya dimana siswa/siswi saat dijelaskan oleh gurunya tentang materi riba

misalnya guru menampilkan pail power point dan menampilkan film-film yang

terkait dengan materi tersebut. Dalam proses belajar mengajarnya mereka juga

bisa melakukan komunikasi yang baik dengan teman-teman sekelasnya bahkan

dengan gurunya sendiri, Kemudian antusiasme mereka juga dalam belajar begitu

merespon materi yang diberikan oleh gurunya sendiri.

Bahwa dampak teknologi informasi sebagai media pembelajaran juga

tampak pada siswa/siswi sudah mampu menjalankan tugas-tugas dengan cepat

dengan cara menggunakan internet untuk mengambil materi yang akan di

presentasikan. Sebagaimana yang diungkapkan salah seorang siswa MAN 1

Praya:

“alhamdulillah semenjak kemajuan teknologi yang sekarang yang semakin berkembang dan guru-guru yang semakin kreatif dan modern memudahkan kita sebagai siswa dalam proses belajar mengajar. kita-kita yang sebagai siswa bisa dikatakan mudah dalam mencari materi-materi pelajaran melalui ustaz Google. tinggal kita beli paket internetnya dan tidak perlu keperpustakaan untuk mencari buku.

Senada juga apa yang peneliti lihat di lapangan, bahwa dimana anak-anak

sudah tidak bingung lagi dengan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya,

mereka mencari tugas-tugasnya itu melalui laptop yang mereka punya atau

Page 120: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

102

dengan HP saja, yaitu HP yang sudah canggih (androit) kemudian mereka tulis

di bukunya tanpa mereka susah payah pergi ke perpustakaan untuk mencari tugas

yang diberikan.

Relevansinya pembelajaran dengan teknologi informasi juga tampak

didalam kelas, para siswa/siswi semakin antosias dalam proses belajar

mengajarnya, guru-gurunyapun semakin kreatif dan mempunyai banyak inovasi

dalam metode mengajar, salah satu bentuk inovasi yang dilakukan guru adalah

mencari video-video yang terkait dengan materi yang di sampaikan pada hari itu,

jadi guru bukan hanya ceramah saja contoh video yang peneliti lihat adalah vidio

orang yang berteransaksi riba dan dampak dari riba itu sendiri. Memang benar

bahwa teknologi informasi mempunyai relevansi yang baik bagi efektivitas suatu

pembelajaran dalam dunia pendidikan sebagaimana apa yang dikatakan oleh

Kemp and Dayton di dalam bukunya Rudi Susilana dan Cepi Riyana mengatakan

bahwa kontribusi media adalah:

1. Penyampain pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi interaktif dengan menerapkan teori belajar

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan

7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran

dapat ditingkatkan

8. Peran guru berubah kearah yang positif117

Dari pendapat yang dikemukakan oleh Kemp and Dayton ini dapat

memberikan pemahaman kepada kita bahwa teknologi itu dapat menarik suatu

pembelajaran yang akan kita sampaikan kepada siswa/siswi kita di sekolah,

bukan hanya itu saja kemp and Dayton juga mengatakan bahwa pembelajaran

117 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, . . . 10

Page 121: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

103

dengan menggunakan teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas suatu

pembelajaran. Namun disini yang perlu diperhatikan adalah dampa negative dari

media teknologi informasi itu sendiri, karena seringkali ketika anak-anak

siswa/siswi yang lagi mengerjakan tugasnya. Mereka mencari tuganya melalui

internet dan terkadang-kadang yang namanya internet itu ada saja sponsor-

sponsor yang tidak diinginkan muncul dari internet itu. Misalnya foto

pornograpi, Film-film pornograpi. Hal-hal seperti ini yang merusak karekter

siswa, Untuk itu sebagai seorang guru semestinya mengingatkan anak-anak

didiknya terhadap dampak-dampak pornograpi tersebut. Bukan hanya itu saja,

anak-anak siswa/siswi ketika mengambil suatu materi pelajaran, mereka tanpa

mengeditnya kembali, artinya kebenaran asal usul suatu sumber materi pelajaran

tersebut masih diragukan dan inilah menjadi tugas besar sebagai seorang guru

untuk membimbing siswa/siswinya terhadap dampak negatif dari teknologi

informasi itu, bukan melihat dari segi positifnya saja.

Pendidikan dengan menggunakan teknologi informasi yang dilaksanakan

di MAN 1 Praya, ternyata dapat memberikan siswa menjadi lebih nyaman saat

belajar, dan kreatif, ini terlihat ketika siswa mampu mendesain gambar-gambar

dari materi yang di sampaikan, mampu berpendapat dengan jelas dan lancar dan

percaya diri di depan teman-temannya, mampu berpikir di dalam kelas dengan

teman-teman kelompoknya dalam menyelesaikan masalah yang dilontarkan

pertanyaan sama teman kelasnya, mampu memberikan komentar terhadap foto

atau tayangan di television. Hal ini seperti yang disampaikan oleh waka kepala

sekolah MAN 1 Praya mengatakan:

“Pembiasaan dengan menggunakan teknologi informasi di MAN 1 Praya supaya siswa-siswi tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi itu sendiri dan supaya kedepannya siswa-siswi mampu mencari ilmu pengetahuan melalui teknologi itu sendiri dan akan memudahkan mereka besok ketika ia mau masuk kulyah atau perguruan tinggi, jadi mereka akan terbiasa dengan materi-materi yang akan di kasih oleh dosennya”

Pendidikan dengan teknologi informasi yang dilaksanakan di MAN 1

praya tidak selamanya memberikan dampak positif terhadap proses belajar

Page 122: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

104

mengajar, sebagai contoh ketika siswa mencari tugas lewat internet, tidak

selamanya siswa fokus untuk mencari tugas sekolahnya, mereka membuka

facebook, bermain game, nonton youtube, mendengar lagu-lagu musik, foto-foto,

dan selfi. Ini dilakukan pada saat jam-jam sekolah. Oleh karena itu disinilah

tugas guru untuk memberikan arahan, memfasilitasi siswa, melihat

perkembangan pribadi siswa agar tujuan pembelajaran itu bisa tercapai sesuai

dengan apa yang kita inginkan. Sebagaimana apa yang dikatakan oleh Slameto di

dalam bukunya menyatakan: tugas guru berpusat pada:

a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan

baik jangka pendek maupun jangka panjang;

b. Memberi fasilitas pencapain tujuan melalui pengalaman belajar yang

memadai;

c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan

penyusaian diri. Demikianlah, dalam proses belajar-mengajar guru tidak

terbatas sebagai penyampaian ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, ia

bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa.118

Apa yang dikatakan oleh slameto tersebut memberikan pesan kepada

semua guru bahwa guru itu bukan hanya memberikan ilmu kepada anak didiknya

akan tetapi membutuhkan perhatian yang besar dari guru-gurunya. Dimana guru-

guru sekarang tidak pernah mau memperhatikan siswa/siswinya terlebih-lebih di

zaman yang sekarang ini, kalau guru tidak memperhatikan anak didiknya maka

kemungkinan besar siswa/siswi yang ada di sekolah itu sendiri akan terbebas.

Terbebas dari kelakuannya, terbebas dari perktaannya, artinya karekter sopan

santunnya akan hilang yang semestinya ia bersikap sebagaimana menjadi siswa

yang baik.

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan dengan teknologi informasi di MAN

1 Praya ini mendapat dukungan yang sangat positif, baik dari guru maupun

118 Slameto, Belajar, . . . 97

Page 123: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

105

peserta didik. Peserta didik merasa dengan materi yang diberikan kepada mereka

dapat memberikan pemahaman yang mudah dan baik dalam meningkatkan

pengetahuan, begitu juga dengan guru-guru yang ada di MAN 1 praya

memberikan banyak kemudahan dan subangsihnya terhadap proses belajar

mengajarnya di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat

Bambang Warsita, yang menyatakan Penggunaan teknologi informasi dapat

digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui pelatihan guru dan

dosen secara nasional. demikian pula pendidikan jarak jauh yang memanfaatkan

teknologi informasi untuk melatih bagi berbagai kelompok masyarakat.”119

Bukan hanya itu saja, penggunaan media teknologi sebagai media pembelajaran

kedudukannya sangat strategis, tercapainya keberhasilan pembelajaran, dan

untuk menjelaskan materi pembelajaran secara lebih kongkrit, sebagaimana apa

yang dikatakan oleh Arif Sadiman di dalam bukunya Rudi Susilana dan Cepi

Riyana mengatakan

a. Demonstration, dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk

mendemontrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara

mengoperasikan dan lain-lain. Media berfungsi sebagai alat peraga

pembelajaran, misalnya seorang dosen sedang menerangkan teknikn

mengoprasikan Overhead Projector (OHP), pada saat menjelaskannya

menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara mendemontrasikan dosen

tersebut menjelaskan, menunjukkan dan memperlihatkan cara-cara

mengoperasikan OHP. Contoh lain, seorang guru kimia akan menjelaskan

proses perubahan-perubahan zat dengan menggunakan gelas ukur dengan

baik. Untuk lebih jelas, kita lihat contoh yang ketiga, seorang guru biologi

akan membelajarkan siswa tentang bentuk dan struktur sel dengan

menggunakan Mikroskop, maka sebelum praktikum dimulai, sebelum siswa

meletakkan objek pada mikroskop sesuai dengan prosedur yang kerusakan

119Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, . . . 149.

Page 124: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

106

pada alat praktikum yang digunakan. Beberapa alasan tersebut sering

melandasi pengguna dalam menggunakan media yaitu bertujuan untuk

mendemontrasikan atau memperagakan sesuatu.

b. Familiarity. Penggunaan media pembelajaran memiliki alasan pribadi

mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan

media tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut, jika menggunakan

media lain belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya membutuhkan waktu,

tenaga dan biaya, sehingga secara terus menerus ia menggunakan media yang

sama.

c. Clarity. Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk

lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih

konkrit. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru tidak menggunakan

media atau tanpa media, metode yang digunakan dengan ceramah

(ekspository), cara seperti ini memang tidak merepotkan guru untuk

menyiapkan media, cukup dengan menguasai materi, maka pembelajaran

dapat berlangsung, namun apakah pembelajaran seperti ini akan berhasil?

Cara pembelajaran seperti ini cendrung akan mengakibatkan verbalitas, yaitu

pesan yang disampaikan guru tidak sama dengan persepsi siswa, mengapa hal

ini bisa terjadi? Karena informasi tidak bersifat konkrit, jika guru tidak

mampu secara detil dan spesifik menjelaskan pesan pembelajaran, maka

verbalitas akan terjadi. Misalnya seorang guru IPA di sekolah dasar sedang

menjelaskan ciri-ciri mahluk hidup, diantaranya bahwa mahluk hidup dapat

bernafas dengan insang dan paru-paru. Jika guru tidak cermat mengemas

informasi dengan baik hanya berceramah saja maka siswa yang tidak pernah

melihat bentuk paru-paru dan insang maka akan membahayakan bentuk-

bentuk lain yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Disinilah banyak

pengguna media, memiliki alasan bahwa menggunakan media adalah untuk

membuat informasi lebih jelas dan konkrit sesuai kenyataannya.

Page 125: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

107

d. Active Learning. Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh

guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran

adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan

emosional. Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu membuat siswa

aktif hanya dengan cara ceramah, Tanya jawab dan lain-lain namun

diperlukan media untuk menarik minat atau gairah belajar siswa.120

Sedangkan menurut Briggs di dalam bukunya Rudi Susilana dan Cepi Riyana

menyatakan media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik

supaya terjadi proses belajar.121

Penggunaan teknologi informasi sebagai media pembelajaran di MAN 1

praya merupakan bukti kemajuan agama Islam dalam berbagai macam aspek

keilmuan. Agama Islam tidak melarang penggunaan teknologi informasi sebagai

media pembelajaran di dalam sebuah pendidikan sebagaimana Allah SWT

berfirman dalam (QS ar- Rahman:33) yang berbunyi:

Artinya: Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)

penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat

menembusnya kecuali dengan kekuatan.

Dari ayat di atas sudah jelas baik mahluk Allah yang berupa jin ataupun

manusia jika mereka dapat menembus langit dan bumi dengan teknologi, tatapi

bagi Allah itu semua hanya sebatas kecuali hanya seizin Allah karena tidak ada

kekuatan yang mampu menyaingi kekuatan Allah.

Kepala madrasah menjadi salah satu syarat penting sukses tidaknya

implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi, karena kepala

madrasah harus mampu membimbing, mendorong, dan mengorganisasikan para

120 Ibid, . . . 66 121 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, . . . . 66

Page 126: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

108

guru dengan baik. Dukungan para guru dan pihak terkait sangat penting dalam

mengelola perubahan, cara memperoleh dan mempertahankan dukungan yang

demokratis, transparan, dan parsipatif dapat mendorong dan meningkatkan

kinerja para guru dan pegawainya untuk mencapai tujuan madrasah yang telah di

programkan, ini berarti kepala madrasah memainkan peranan penting dalam

menentukan arah, proses, dan hasil implementasi pembelajaran fiqih yang

berbasis teknologi informasi di madrasah.

kepala sekolah yang baik harus dapat memimpin secara professional para staf

pengajar, bekerja secara ilmiyah, penuh perhatian dan demokratis, dengan

menekankan pada perbaikan proses belajar mengajar. Dimana sebagian besar

kreatifitas akan dicurahkan untuk perbaikan pendidikan. simpulnya, kepala

sekolah bertanggung jawab dan menjadi Manejer bagi terlaksananya seluruh

program pendidikan sekolah. Sebagaimana fungsi manajer yang di uraikan oleh

Ellen A. Benowitz di dalam bukunya Onisimus Amtu menyatakan bahwa

terdapat lima fungsi dasar manajer yaitu: perencanaan, pengorganisasian,

staffing, kepemimpinan, dan pengendalian.

a. Perencanaan

Langkah ini melibatkan pemetaan dengan tepat tentang bagaimana

mencapai suatu tujuan tertentu. Katakanlah, misalnya, bahwa tujuan

organisasi adalah untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Pada awalnya,

manajer perlu menentukan langkah-langkah diperlukan untuk mencapai tujuan

itu. Langkah-langkah ini mungkin saja termasuk peningkatan iklan,

persediaan, dan staf penjualan. Langkah-langkah ini diperlukan untuk

dikembangkan menjadi sebuah rencana. Ketika rencana itu ditempatkan,

manejer dapat menindaklanjutinya untuk mencapai tujuan meningkatkan

penjualan perusahaan.

b. Pengorganisasian

Page 127: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

109

Setelah rencana ditempatkan, seorang manajer harus mengatur tim dan

material sesuai dengan yang ditentukan. Penugasan kerja dan pemberian

kewenangan adalah dua elemen penting dari organisasi.

c. Staffing

Ketika seorang manajer merasakan kebutuhan bidangnya, hal itu

dimungkinkan untuk memutuskan meningkatkan staf/karyawannya dengan

jalan: merekrut, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan karyawan.

Seorang manajer dalam sebuah organisasi yang besar seringkali bekerja

dengan departemen sumber daya manusia dari perusahaan lain untuk

mencapai tujuan ini.

d. Kepemimpinan

Seorang manajer harus melakukan lebih dari sekedar rencana, mengatur

staf dan timnya, untuk mencapai tujuan. Manajer juga harus memimpin.

Kepemimpinan melibatkan memotivasi, berkomunikasi, membimbing, dan

mendorong. Manajer perlu melatih, membantu, dan memecahkan masalah

dengan karyawan atau bawahannya.

f. Pengendalian

Setelah semua komponen didudukkan, tidak berarti pekerjaan seorang

manajer telah selesai. Manajer perlu terus menerus menyelidiki hasil yang

diperoleh terhadap tujuan yang ditetapkan dan mengambil tindakan korektif

yang diperlukan untuk memastikan bahwa arealnya tetap pada jalur

rencana.122

Maka guru harus menjadi kunci utama dan ujung tombak yang menentukan

tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi

informasi di dalam kelas maupun di luar kelas. Oleh karena itu, guru harus

memiliki dan menguasai metode mengajar karena metode mengajar merupakan

122 Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan, . . . 12

Page 128: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

110

salah satu faktor untuk mencapai tujuan pembelajaran dan bertanggung jawab

dalam merencanakan program pembelajaran.

Guru fiqih sebagai pendidik professional yang memiliki tugas begitu

banyak terkait dengan kegiatan dinas, maupun pengabdian untuk mendidik siswa,

dengan penuh kesabaran membimbing prilaku siswa yang tidak baik menjadi

baik, mereka merubah perilaku yang dulunya tidak sopan, tidak beramanah

menjadi baik. hasil pengamatan peneliti di MAN 1 Praya. Berkat kedisiplinan

dan kesabaran para guru khususnya guru fiqih dalam menanamkan pendidikan

dengan teknologi informasi, siswa sudah menunjukkan prilaku sopan santun

terhadap guru dan orang lain termasuk sopan santun terhadap peneliti sudah

cukup baik.

Ini menunjukkan bahwa guru fiqih mampu menanamkan sistem

pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi pada siswa, adapun untuk

penanaman pendidikan dengan teknologi informasi yang baik pada siswa

diperlukan sosok guru yang sudah paham, profesional, dan mahir dengan

teknologi informasi, berakhlakul karimah, mampu melaksanakan tanggung jawab

sebagaimana yang dikatakan oleh Supriyadi di dalam bukunya Imam Wayudi

bahwa guru yang mempunyai kinerja baik adalah guru yang professional dan

memiliki pengetahuan dan kemampuan profesi.123

Bentuk tanggung jawab di atas menunjukkan guru fiqih harus mengenal

karekter internal maupun eksternal siswa. Internal siswa yaitu keadaan karekter

dalam diri siswa itu sendiri, sedangkan kondisi eksternal yaitu keadaan

lingkungan diluar belajar siswa, dengan keadaan seperti ini guru selalu

mengontrol siswa dalam aktifitas kesehariannya, kedua hal tersebut sangat besar

sekali pengaruhnya terhadap keberhasilan guru dalam menerapkan karekter siswa

melalui proses belajar mengajar, karena keberhasilan karekter siswa dalam

123 Imam Wahyudi, Pengembangan pendidikan, 104

Page 129: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

111

pembelajaran fiqih sebagai bagian utama peran guru yang tidak lepas dari metode

pembelajaran yang digunakan.

Diantara metode pembelajaran guru fiqih adalah: metode ceramah, diskusi,

menonton video yang sesuai dengan materi, dan Tanya jawab. metode Tanya

jawab dengan cara guru memberikan materi dengan mempersilahkan siswa

bertanya kepada guru. Dengan cara ini juga menarik perhatian siswa agar

konsentrasi materi yang disampaikan guru lebih menarik, sedangkan metode

diskusi adalah dengan mengelompokan siswa menjadi beberapa kelompok.

metode ceramah, Tanya jawab, menonton video, dan memberikan tugas makalah

untuk dipresentasikan.

Guru memiliki peran penting dan bertanggung jawab dalam menjalankan

tugas mengajar yang tidak mengenal lelah serta ikhlas dalam menjalankannya,

peran dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Zainal Aqib mengatakan Peran guru sangat

besar dalam pengelolaan kelas karena guru sebagai penanggung jawab kegiatan

belajar-mengajar di kelas. Guru merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar-

mengajar. Guru harus penuh inisiatif dan kreatif dalam mengelola kelas karena

gurulah yang mengetahui secara pasti situasi dan kondisi kelas terutama keadaan

siswa dengan latar belakangnya.

Dalam kaitannya dengan tugas pengelolaan kelas, ada beberapa peran guru

yang harus dilakukan sebagai berikut:

a. Peran sebagai Pengajar/Intruksional

Peran ini mewajibkan guru menyampaikan sejumlah materi pelajaran sesuai

dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran, yang berupa informasi, fakta

serta tugas dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Untuk itu, guru

harus menguasai materi pelajaran, metode mengajar, dan teknik-teknik

evaluasi. Dalam peran ini, guru dianggap sumber informasi dan sumber

belajar utama. Oleh karena itu, guru harus selalu menambah dan memperluas

Page 130: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

112

wawasannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang

berkembang saat ini.

Dalam melaksanakan perannya sebagai pengajar, hal-hal yang perlu dilakukan

guru adalah:

1. Menyusun program pengajaran selama kurun waktu tertentu secara

berkelanjutan.

2. Membuat persiapan mengajar dan rencana kegiatan belajar-mengajar

untuk tiap bahan kajian yang akan diajarkan berkaitan dengan pengguna

metode tertentu.

3. Menyiapkan alat peraga yang dapat membantu terlaksananya kegiatan

belajar-mengajar yang efektif.

4. Merencanakan dan menyiapkan alat evaluasi belajar.

5. Menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran yang merupakan

program sekolah. Misalnya, program pengajaran perbaikan dan

pengajaran pengayaan serta ekstra kurikuler.

6. Mengatur ruangan kelas

7. Mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan kemampuan dan kondisi

fisik serta daya tangkap siswa terhadap pelajaran.

b. Peran sebagai pendidik/educational

Tugas guru bukan saja mengajar, tetapi lebih dari itu mengantar siswa

menjadi manusia dewasa yang cerdas dan berbudi luhur. Dalam hal ini,

peran guru dalam pembentukan sikap, mental, dan watak sangat dominan.

Dengan demikian, system “guru kelas” sangatlah sesuai karena secara

psikologis, siswa memerlukan “guru” di sekolah sebagai pengganti orang

tuanya. Oleh sebab itu, guru harus memerhatikan siswa terutama sikap,

tingkah laku, ketertiban, dan kedisiplinannya. Di samping itu, guru juga

harus memerhatikan kebiasaan-kebiasaan dan kelainan-kelainan,

kekhususan, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing siswa.

c. Peran sebagai Pemimpin/Manajerial

Page 131: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

113

Peran ini bukan saja saat pelajaran berlangsung tetapi juga sebelum dan

sesudah pelajaran berlangsung.

Guru adalah pemimpin dan penanggung jawab utama di kelasnya. Oleh

karena itu, yang terjadi di kelas dan yang berkaitan dengan siswa secara

langsung atau tidak langsung menjadi tanggung jawab guru kelas.

Sehubungan dengan itu, guru harus banyak tahu tentang latar belakang

siswa-siswanya, baik segi sosial, ekonomi, maupun budaya124

Berkompetisi di dunia IPTEK, bertanggung jawab, dan penuh perhatian

pada semua perkembangan teknologi. Untuk itu, guru perlu menciptakan dan

menanamkan moral yang baik, dan menyediakan kesempatan interaksi antar guru

dan siswa secara terus menerus dalam berbagai pengalaman dan pengetahuan.

Guru fiqih dalam mengembangkan implementasi pembelajaran fiqih

berbasis teknologi informasi siswa berperan sebagai instruktur, fasilitator dan

kolaborator. sebagai instruktur guru fiqih memberikan tugas atau perintah kepada

siswa untuk mengimplementasikan pendidikan dengan teknologi informasi.

Sebagai fasilitator guru fiqih membantu dan membimbing siswa dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan dengan teknologi informasi dengan

cara mengajak atau menyeru mereka dan hal yang sangat relefan. Terkait dengan

hal ini ayat al-Qur’an surat an-Nahl (16): 125 yang berbunyi:

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk.

124 Zainal Aqib, Profesionalisme Guru, 83

Page 132: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

114

Guru juga sebagai kolabolator maksudnya guru bergabung atau ikut serta

bersama siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung

implementasi pendidikan dengan teknologi informasi.

Implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi yang

ditanamkan oleh guru fiqih sangat penting dan relepan dalam membentuk

belajar mengajar yang efektif, Peneliti mengamati dalam pembelajaran fiqih

pada khususnya guru wali kelas menanamkan pendidikan dengan teknologi

informasi kepada siswa seperti sudah disebutkan sebelumnya.

Guru mempunyai tugas pokok melakukan proses pembelajaran di

madrasah, sebagaimana yang dikatakan oleh imam wahyudi di dalam

bukunya kinerja guru adalah hasil kerja nyata secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang meliputi penyusunan

program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, dan

analisis evaluasi. Ukuran kinerja guru terlihat dari rasa tanggung jawabnya

melaksanakan tugas, amanah, profesi yang diembannya, serta rasa tanggung

jawab moral dipundaknya. Semua itu akan terlihat dalam kepatuhan dan

loyalitasnya di dalam menjalankan tugas profesinya di dalam maupun diluar

kelas. Sikap ini seiring dengan rasa tanggung jawabnya dalam

mempersiapkan segala perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakan

proses pembelajaran. Selain itu dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran guru harus mempersiapkan dan mempertimbangkan metode,

teknik atau strategi yang akan dilakukan dalam menyampaikan salah satu

materi. Dalam pelaksanaan evaluasi guru juga harus mempersiapkan teknik

penilaian yang akan dilakukannya.125

Siswa merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar,

tanpa siswa proses belajar mengajar tidak akan terlaksana. Sedangkan kebiasaan

125 Imam Wahyudi, Pengembangan pendidikan, 129

Page 133: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

115

siswa di kelas biasanya dapat dilihat adalah karekter siswa yang ditunjukkan

selama proses pembelajaran, seperti siswa tidak memperhatikan ketika guru

menjelaskan materinya, sebagaian siswa main-main, tertawa dan sebagaian

memperhatikannya, Selain itu siswa juga memperhatikan teman disampingnya

yang sedang menyampaikan pertanyaan, dan disampingnya siswa cerita, tertawa

dan mereka tidak memperhatikan pada temannya yang bertanya.

Karekter anak dalam kelas banyak mendapatkan pengaruh yang beraneka

ragam seperti teman-teman sebangku. Anak-anak mendapatkan pengaruh dari

beraneka ragam aspek yang ada di kelas. Mereka belajar banyak hal dari para

guru, termasuk hal-hal yang tidak dirumuskan dalam kurikulum dan hal-hal yang

tidak disadari oleh guru dan siswa itu sendiri. Mereka juga belajar dari buku-

buku, dari sesama teman.

Dilihat dari nilai karekter siswa di dalam kelas yaitu sopan terhadap guru

contohnya guru menunjuk siswa menjawab pertanyaan, secara tidak langsung

menjawab dan menyuruh kedepan untuk menghapus papan tulis, siswa tersebut

langsung berdiri dan menghapus papan tulis, kemudian di waktu guru mulai

masuk kelas siswa semua mengucapkan salam kepada guru serta siswa memakai

pakaian yang rapi.

Selama peneliti melakukan pengamatan dalam pembelajaran di kelas

hanya beberapa guru saja yang memberikan contoh-contoh kebaikan berupa

nasehat yang diberikan guru kepada siswa saat berada dalam kelas.

Guru fiqih dalam proses belajar mengajar di kelas sudah mulai tampak

proses pembelajaran karekter terhadap siswa yang dilihat dari ketika guru

menampilkan fail power point saat mengajar. Di dalam power point tersebut di

tampilkan ucapan salam dan ayat ayat al-qur’an yang di bacakan secara bersama-

sama oleh siswa/siswi terkait dengan materi pelajaran yang berlangsung pada

saat itu.

Secara umum pelaksanaan pendidikan pendidikan fiqih dengan teknologi

informasi di MAN 1 Praya sudah berjalan dengan cukup baik, hal ini dapat

Page 134: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

116

dirasakan langsung oleh guru-guru terbukti selama meneliti berada di lingkungan

madrasah, tampaknya siswa sudah terbiasa pada waktu masuk ke madrasah,

mereka masuk dengan bersalaman kepada sesama teman dan guru serta siapapun

yang berada dilingkungan madrasah. Siswa yang melaksanakan shalat berjamaah

sudah cukup baik dan datang tepat pada waktunya.

Implikasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam kegiatan

didalam kelas juga tampak pada kebiasaan siswa membaca surat Al-Fatihah,

Surat Al-Asr dan Surat lainnya, menghargai guru dalam kelas, siswa sopan dalam

cara berpakaian, serta tingkat kepatuhan siswa terhadap tata tertib madrasah yang

sudah disepakati, meskipun ada sebagian siswa yang melanggar aturan atau tata

tertib tetapi peneliti mengamati jumlahnya sangat sedikit.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perilaku siswa

di MAN 1 Praya sudah mencerminkan perilaku atau karekter yang sudah baik.

kesimpulan ini didasarkan beberapa indikator diatas misalnya kebiasaan siswa

untuk bersalaman setiap bertemu dengan guru, kepala madrasah, dan kariyawan

maupun tamu dan bahkan peneliti.

Permasalahan diatas ditinjau dari pendidikan fiqih dengan teknologi

informasi yaitu tindakan yang merupakan hasil keputusan secara sadar, dalam

melakukan tindakan tersebut selaras dengan keyakinan pada siswa atau seseorang

yang harus melakukan, kewajiban seseorang itu benar dan baik adalah yang tidak

melanggar hukum dalam arti secara universal diatur oleh alam kehidupan

manusia dalam masyarakat.

Page 135: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

117

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang

implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi di MAN 1 Praya

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi telah

terlaksana dengan baik, indikatornya adalah alat yang digunakan sesuai

dengan materi yang diajarkan. Guru fiqih di kelas XI menjelaskan tentang

perkawinan dalam Islam menggunakan IT menampilkan ayat-ayat al-qur’an,

hadis dan gambar. Guru fiqih kelas X mengajarkan zakat, haji, qurban, dan

jenazah menggunakan alat laptop dan LCD untuk menampilkan gambar dan

video sebagai media pembelajaran.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran fiqih didepan kelas, guru fiqih

menggunakan alat teknologi informasi yang sesuai dengan materi

pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini dibuktikan dengan adanya Guru

fiqih saat mengajar menggunakan LCD dan Vidio untuk menjelaskan materi

Riba, zakat, haji, dan jenazah.

B. SARAN-SARAN

Setelah melakukan analisis dan kesimpulan, penulis memberikan saran-saran

kepada pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Berdasarkan hasil penelitian di kelas XI, peneliti menemukan kekurangan

berupa guru fiqih dalam pelaksanaan pembelajaran belum menyampaikan

kepada siswa tentang cakupan materi yang akan dipelajari selama

pembelajaran berlangsung. Sehubungan dengan hal itu, peneliti

menyarankan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengingatkan

kepada guru fiqih yang bersangkutan untuk menyampaikan cakupan materi

yang di ajarkan.

Page 136: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

118

2. Bagi guru fiqih dalam melaksanakan pembelajaran, disarankan untuk

memberikan tugas terstruktur kepada siswa untuk memperkuat pemahaman

materi.

Page 137: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

119

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2010

Amtu Onisimus, Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah, Bandung,

Alfabeta, 2013 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, PT.

Rineka Cipta, 2006 Aqib Zainal, Profesionalisme Guru dalam pembelajaran, Surabaya, Insan

Cendikiawa, 2012 Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta, PT.RajaGrafindo, 2015 Bashori Khoiruddin, dkk, Pengembangan Kapasitas Guru, Jakarta, PT. Pustaka

Alvabet, 2015 Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Bandung: CV Yrama Widya, 2013 Emzir, Metodelogi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta, RajaGrafindo, 2012 Hasan Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian, Jakarta Galia Indonesia, ,

2002, J.Moleong Lexy, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya,

2014 M. Gorky Sembiring, Menjadi Guru Sejati, Yogyakarta, Best Publisher, 2009 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung 2011 Nana Sudjana, Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Bandung, Sinar Baru Algensindo Bandung. 2013 Narbuko Cholid dan Achmadi Abu, Jakarta, Metodelogi Penelitian, Bumi Aksara,

2004 Ns. Roymond H.Simamora, Pendidikan Dalam Keperawatan, Jakarta, Buku

Kedokteran EGC, 2009

Page 138: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya

120

Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan di era otonomi daerah, Bandung, Alfabeta, 2013 Panjaitan Ade Putra dkk, Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan, DKI Jakarta,

Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014 Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi, Jakarta, PT. RajaGrapindo Persada, 2012 Rudi Susilana, dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, Bandung, Wacana Prima,

2009 Rohani Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta Rineka Cipta, 2010

Satori Djam’an dan Komariah Aan, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung CV Alfabeta, 2012

Sembiring M.Gorky, Mengungkap Rahasia dan Tips Manjur Menjadi Guru Sejati,

Yogyakarta, Best Publisher, 2009 Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhi, Jakarta, Rineka Cipta, 2013 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung, Alfabeta, 2015 Warsita Bambang, Teknologi Pembelajaran, landasan dan aplikasinya, Jakarta, PT.

Rineka Cipta, 2008 Wahyudi Imam, Pengembangan Pendidikan, Jakarta: PT.Prestasi Pustakaraya, 2012 Yusuf Syamsul dan Nani M.Sugandhi, perkembangan peserta didik, Jakarta, PT.

RajaGrafindo, 2011

Page 139: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 140: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 141: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 142: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 143: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 144: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 145: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 146: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 147: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 148: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 149: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 150: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya
Page 151: TESIS PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS …etheses.uinmataram.ac.id/500/1/Syamsul Bahri 154141046.pdfrelepansi pembelajaran fiqih berbasis teknologi informasi dalam dunia pendidikan kaitannya