TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN...

145
i TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL WATHAN LEPAK SAKRA TIMUR Oleh: K A M A R U D I N NIM: 15.4.14.1.041 Pembimbing: Dr. H. Zaky, M,Pd. Dr. Muhammad Thohri, M, Pd. PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM 2017

Transcript of TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN...

Page 1: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

i

TESIS

INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL WATHAN

LEPAK SAKRA TIMUR

Oleh:

K A M A R U D I N NIM: 15.4.14.1.041

Pembimbing: Dr. H. Zaky, M,Pd.

Dr. Muhammad Thohri, M, Pd.

PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM

2017

Page 2: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

ii

TESIS

INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL WATHAN

LEPAK SAKRA TIMUR

Oleh :

K A M A R U D I N NIM: 15.4.14.1.041

Pembimbing: Dr. H. Zaky, M,Pd

Dr. Muhammad Thohri, M, Pd

Tesis Diajukan Kepada Pascasarjana IAIN Mataram Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Islam

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIMATARAM 2017

Page 3: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawahini :

Nama : K A M A R U D I N

NIM : 15.4.14.1.041

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul: Inovasi Metode

Pembelajaran Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

Tsanawiyah Nahdlatul Wathan Lepak Sakra Timur adalah benar asli karya saya

sendiri, kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya. Apabila terdapat kesalahan

dan kekeliruan di dalamnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.Dan jika karya

ini terbukti plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang

berlaku, termasuk pencabutan gelarak ademik.

Demikian surat pernyatan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Mataram, Desember 2017

Yang membuat pernyataan

K A M A R U D I N

Page 4: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

iv

SURAT PENGESAHAN

Tesis berjudul :Inovasi Metode Pembelajaran Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan Lepak Sakra Timur.

yang di tulis oleh saudara: K A M A R U D I N, NIM : 15.4.14.1.041, Program Studi

Pendidikan Agama Islam yang telah diujikan pada hari Selasa 17 Januari 2017, telah

dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam.

Mataram, Januari 2017

Direktur,

Dr. Nazar Na‟amy, M.Si

NIP. 197202012000031001

Page 5: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

v

Page 6: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

vi

Page 7: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

vii

Page 8: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

viii

ABSTRAK

Tesis: Inovasi Metode Pembelajaran Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan Lepak Sakra Timur

Proses pembelajaran memegang peran yang sangat vital bagi keberhasilan

pendidikan. Oleh karena itu dalam pembelajaran perlu dilakukan inovasi pembelajaran.

Inovasi dalam pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dimiliki atau

dilakukan oleh setiap guru. Hal tersebut mempunyai tujuan agar pembelajaran dapat

lebih hidup dan bermakna. Berbagai inovasi yang dilakukan, diharapkan dapat

membantu tercapainya tujuan pembelajaran atau mengatasi masalah yang terdapat

dalam pembelajaran.

Penelitian ini menguraikan penerapan inovasi pembelajaran Fiqih di Islamic

Yunior High School of Nahdlatul Wathan Lepak Sakra Timur dan dampaknya terhadap

prestasi belajar siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah fokus pada: 1)

Bentuk inovasi metode pembelajaran Fiqih di Islamic Yunior High School of Nahdlatul

Wathan Lepak Sakra Timur dan, 2) Dampak Penerapan inovasi metode pembelajaran

terhadap prestasi belajar siswa Islamic Yunior High School of Nahdlatul Wathan Lepak

Sakra Timur.

Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan

untuk mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat

penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya.. Sumber data berupa data primer dan

data sekunder.Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara obseervasi, wawancara

dan dokumentas.

Penelitian ini menyimpulkan dua hal yaitu: 1) Penerapan inovasi metode

pembelajaran Fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Islamic Yunior High

School of Nahdlatul Wathan Lepak Sakra Timur dilakukan dengan dua bentuk:

Menerapkan metode pembelajaran bervariatif dan merancang metode pembelajaran

yang menghasilkan metode kontrol sebaya. 2) Penerapan inovasi pembelajaran fiqih di

Islamic Yunior High School of Nahdlatul Wathan Lepak Sakra Timur berdampak

positif terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini diindikasikan dengan inovasi metode

Page 9: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

ix

pembelajaran dapat membaanngkitkan antusisme belajar, merangsang perhatian siswa,

serta membangun motivas siswa yang ke semua akan mengarah kepada peningkatan

hasil belajar siswa. Berdasarkan data, nilai akademik siswa meningkat signififikan

dengan inovasi metode pembelajaran.

Kata Kunci: Inovasi, Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Prestasi Belajar Siswa

Page 10: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

x

ABSTRACT

Thesis: Innovation Learning Method Fiqih In Improving Student Achievement in

Islamic Yunior High School of Nahdlatul Wathan Lepak East Sakra

Learning proces take a vital role to succes of education, So, its very impotant

role learning process that is vital for the succes of education. Therefore, in the learning

necessary learning innovation. Innovation in learning is something that is important and

must be owned or carried by each teacher. it has a purpose of learning can be more

lively and meaningful. Various Innovstion implemented, is expected to help the

achievement of learning goals or overcame the concern expressed in learning.

This study will try to parse the application of innovation in learning Fiqh Islamic

Yunior High School of Nahdlatul Wathan Lepak Sakra East and its impact on student

achievement. The problem of this research is focused on: 1) Form an innovative method

of learning Fiqh in Islamic Yunior High School of Nahdlatul Wathan Lepak East Sakra

and, 2) Impact of adoption of innovative teaching methods on student achievement

Islamic Yunior High School of Nahdlatul Wathan Lepak East Sakra.

This type of research is qualitative descriptive approach that aims to uncover

the facts, circumstances, phenomena, variables and circumstances that occurred while

running the research and presenting what .. Source of data in the form of primary data

and data sekunder.Tehnik data collection was done by obseervasi, interviews and

dokumentas.

This study concluded two things: 1) The application of innovative methods of

learning Fiqh in student achievement Islamic Yunior High School of Nahdlatul Wathan

Lepak East Sakra done in two forms: Applying the varied learning methods and devise

methods that produce peer control method. 2) Implementation of innovations

pemnelajaran jurisprudence in Islamic Yunior High School of Nahdlatul Wathan Lepak

East Sakra positive impact on student achievement. This is indicated by an innovative

method of learning can learn membaanngkitkan enthusiasm, stimulate students'

attention, as well as building motivas to all students who will be led to improved student

Page 11: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

xi

learning outcomes. Based on the data, the value of increased student academic

signififikan with innovative learning methods.

Keywords: Innovation, Learning, Learning Method, Student Achievement

Page 12: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

xii

صملخ

ر قه الطريقة تع ابتك ري النظ في الطا تحصيل تحسين في ال أطروحة : سكرة الشر اأطراف المتعدد التج

ا . ا ا ، .

ء أ أ . أ أ ش

ا أ أ أ .

، أ

أ ا ر . ر

: ر . ا ) ر 1أ

، ر . أر أ أ 2 (

ا .أر ر .

ئ ر ص إ

أ ر .. ش ء أ

ا

أر ) أ 1: أ

ا أ : أ ر ش

. أ أر ) إ 2أ أ . ر

. ر أ ا إ

، ا ، . ا ئ ا أ إ ء

.أ أ ، ر إ

، إ ، أ ، ا :

Page 13: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

xiii

Persembahan

Karya sederhana ini saya persembahkan untuk mereka yang telah menjadi sumber inspirasi dan

motivasi: Ayahanda H. Tarmizi Syafii, Ibunda Hj. Nahningsih, Istri Tercinta

Nurul Hidayah, Ananda Moh. Daud Azmi Hidayat dan Ahmad Zhohari

Syakbandi. Semoga Allah memberikan umur panjang dan keberkahan hidup.

Page 14: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

xiv

Motto :

ه ه أ ه ه ه ا أه ه ش ه ه أ أ ه

ه ه ر

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui

sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu

bersyukur.

Page 15: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

xv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penyusunan Tesis ini. Sholawat serta salam semoga senantias tercurah

kepada baginda Nabi Muhammad saw, para keluarga dan sahabat beliau.

Tesis yang peneliti susun ini membahas tentang“Inovasi Metode Pembelajaran

Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah

Nahdlatul Wathan Lepak Sakra Timur” semoga tesis ini menjadi tambahan

khazanah pengetahuan dan menambah wawasan keilmuan yang sedang dipelajari.

Untuk itulah dengan segala kerendahan hati diucapkan banyak terimakasih dan

penghargaan yang tinggi kepada semua pihak, lebih khusus peneliti sampaikan terima

kasih banyak kepada :

1. Bapak Dr. Mutawali, M. Ag., sebagai Rektor di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Mataram.

2. Bapak Dr. H. Nazar Na`amy, M.Si., sebagai Direktur Program Pascasarjana.

3. Bapak Dr. H. Zaky, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing I pada penelitian Tesis, yang

telah memberi bimbingan, inspirasi, arahan, dan banyak membantu peneliti dalam

penyelesaian Tesis ini.

4. Bapak Dr. Muhammad Tohri, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II pada penyusunan

Tesis, yang telah memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan banyak membantu

peneliti selama penyusunan Tesis ini.

5. Bapak Kaprodi PAI, para dosen, para pengelola dan seluruh staf akademik pada

Program Pascasarjana IAIN Mataram yang telah memfasilitasi dan membantu

peneliti dalam penyelesaian Tesis ini.

6. Bapak MTs. NW Lepak, Bapak Guru Fiqih di kedua Madrasah tersebut yang telah

membantu peneliti dalam memberikan informasi dan data tentang pelaksanaan

proses pembelajaran sehingga Tesis ini dapat terselesaikan.

7. Istri tercinta, Nurul Hidayah dan putra putraku Muhammad Daud Azmi Hidayat dan

Muhammad Zuhai Sya‟bandi atas dukungan, pengorbanan dan dukungan yang tak

ternilai harganya selama peneliti mengikuti pendidikan hingga selesai.

Page 16: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

xvi

8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu peneliti selama belajar di Program Pascasarjana IAIN Mataram.

Semoga jasa dan peran tercatat sebagai amal ibadah disisi Allah swt. Peneliti

juga menyadari, terdapat banyak kekurangan dalam Tesis ini karena keterbatasan yang

peneliti miliki. Untuk itu, kritik yang konstruktif selalu peneliti harapkan untuk

perbaikan Tesis ini.

Mataram, Desember 2016

Peneliti,

K A M A R U D I N

Page 17: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii i HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... iv NOTA DINAS .............................................................................................................v HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................vi HALAMAN MOTTO................................................................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................................viii KATA PENGANTAR .................................................................................................. xi DAFTAR ISI ................................................................................................................xii PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang .......................................................................................1 B. IdentifikasiMasalah ..............................................................................6 C. RumusanMasalah..................................................................................7 D. TujuanPenelitian ...................................................................................7 E. ManfaatPenelitian .................................................................................7 F. Telaah Pustaka ..................................................................................... 8 G. SistematikaPembahasan........................................................................ 10

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) ............................................................................................11 1. Latar Belakang PAIKEM ...............................................................11 2. Definisi PAIKEM ...........................................................................12 3. Indikator Penerapan PAIKEM .......................................................16 4. Alternatif Penerapan PAIKEM ......................................................19

B. Konsep Pembelajaran ...........................................................................21 1. Pengertian Pembelajaran ...............................................................21 2. Teori – Teori Pembelajaran ...........................................................23 3. Langkah – Langkah Pembelajaran ................................................25 4. Komponen – Komponen Pembelajaran .........................................27

C. Pembelajaran Fiqih .............................................................................33 1. Pengerian Pembelajaran Fiqih ........................................................33 2. Tujuan PembelajaranFiqih ..............................................................35 3. Ruang Lingkup Pembelajarann Fiqih .............................................36

D. Prestasi Belajar Siswa 1. Pengertian Prestasi Belajar ..................................................... 37 2. Faktor – Faktor Prestasi Belajar .............................................. 38

Page 18: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

xviii

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ..................................................................................44 B. Lokasi Penelitian .................................................................................45 C. Kehadiran Peneliti ...............................................................................46 D. Sumber Data ........................................................................................46 E. Prosedur Pengumpulan Data ...............................................................48 F. Tehnik Analisa Data ...........................................................................49

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................51 B. Bentuk Inovasi Metode Pembelajaran Fiqih di MTs. NW

Lepak Sakra Timur .................................................................................60 C. Dampak Penerapan Inovasi Metode Pembelajaran Terhadap

Prestasi Belajar Siswa MTs. NW Lepak Sakra Timur ...........................78

BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Bentuk Pelaksanaan Inovasi Pembelajaran Fiqih

di MTs. NW Lepak Sakra Timur ......................................................... 85 B. Analisis Dampak Pelaksanaan Inovasi Metode Pembelajaran

Fiqih Teradap Presasi Belajar Siswa MTs. NW Lepak Sakra Timur ............................................................. 102

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................................107 B. Saran....................................................................................................108

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

xix

HALAMAN TRANSLITERASI

Pedoman Transliterasi: Arabic Romanization Table dengan Font Times New Arabic

b = z = f =

t = s = q =

th = sh = k =

j = s = ص l =

h = d = m =

kh = t = ر n =

d = z = h =

dh = „ = w =

r = gh = y =

Short : a =„ i = . u=”

Long : ā = ī = ū=

Dipthong : ay = aw =

Page 20: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek vital dalam upaya membentuk

generasi yang profesional dan berdaya saing dalam menghadapi masa depan dengan

tantangan yang semakin komplek.1 Oleh karena itu pendidikan harus sentiasa

berbenah dari berbagai sisi untuk dapat mewujudkan sasaran yang pendidikan yang

tepat dan terarah sesuai dengan amanah undang undang.2

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Lebih lanjut Hasan Langgulung menyebutkan bahwa dalam pendidikan

mengandung dua aspek, aspek pertama mengajar dan aspek kedua aspek belajar.

Sedangkan belajar berlaku sebenarnya yang terjadi pada manusia.3 Proses

pembelajaran hendaknya secara terus menerus dari sejak lahir hingga akhir hayat

melalui pengembangan fungsi-fungsi pendengaran pengelihatan dan hati.4

1 Dalam masyarakat yang dinamis pendidikan memang sangat menentukan eksistensi dan

perkembangan masyarakat. Islam sebagai agama rahmatan lilaalamin merupakan konsekwensi bagi umatnya untuk menyiapkan generasi pelanjut yang berkualitas dan berwawasan luas, baik moralnya maupun intlektualnya serta berketerampilan dan tanggung jawab. Salah satu upaya untuk menyiapkan generasi penerus tersebut adalah melalui lembaga pendidikan sekolah atau madrasa Lihat Muhaimin, Konsep Pendidikan Islam , (Solo: Ramadan, 1991), 4.

2 Di dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 37 ayat (1) diterangkan bahwa: Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa dan matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olah raga, keterampilan /kejuruan, dan muatan lokal.

3 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al Husana, 1988), 250. 4 Hal ini sudah diisyaratkan oleh Allah dalam firman Nya:

ه أ ٱ ه ه أ ه ه ه ش ا ه ه ه ٱ ٱ أ ٱ ه أ ر ه هArtinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui

sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Q.S An-Nahl :78 )

Page 21: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

2

Mencermati tujuan pendidikan tersebut, aspek agama menjadi prioritas dalam

tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian pendidikan agama5 telah menjadi pilar

dalam pendidikan nasional. Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu

subsistem dari Sistem Pendidikan Nasional dalam rangka meningkatkan kualitas

manusia Indonesia, memberi warna bagi peningkatan iman dan takwa (imtak) dalam

upaya mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dewasa ini.

Keseimbangan antara kemajuan iptek dengan imtak diharapkan menghasilkan

cendekian muslim yang memiliki rasa tanggungjawab dunia dan akhirat. Kemajuan

iptek yang dilepaskan dari dimensi agama ataupun sebaliknya, berkecenderungan

pada apa yang disinyalir oleh Einstein dalam ucapannya yang termasyhur: “Science

Without Religion is Blind, Religion Without Science is Lame (ilmu tanpa agama itu

buta, sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi lumpuh”.6

Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran wajib untuk

semua jenjang pendidikan dalam sistem pendidikan Nasional. Materi PAI sarat

dengan konsep-konsep abstrak yang harus dipahami peserta didik, terutama untuk

mengembangkan perilaku “agamis” atau pengembangan sikap beragama dalam

kancah kehidupan bermasayarkat.

Oleh karena itu dalam pembelajaran PAI lebih menekankan keterampilan

fungsional. Artinya hasil belajar PAI harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari, baik dalam rangka penerapan ritual beragama, maupun dalam berperilaku hidup

sesuai tuntunan/ajaran agama.7

Di Madrasah dalam segala jenjangnya pembelajaran PAI diberikan dalam

beberapa bidang studi yang terpisah, tidak seperti sekolah umum yang hanya satu

bidang studi yaitu PAI, di Madrasah pembelajaran PAI lebih kaya, utuh dan

komplek. Ada beberapa bidang studi yang termasuk dalam pembelajaran PAI yaitu:

5 Pendidikan Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak

setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam dan menjadikan sebagai way of life. Lihat Darajad Zakiyah,. Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), 7

6 Ichlasul Amal, Pengembangan Pendidikan Agama Islam dan Kajian Agama di Perguruan

Tinggi, dalam Fuaduddin dan Cik Hasan Bisri (ed), Dinamika Pemikiran di Perguruan Tinggi, Wacana Tentang Pendidikan Islam (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 57

7 Ishartiwi, Pengembangan Media Pendidikan Agama Islam Bagi anak Berkebutuhan Khusus,

(Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan DEPAG RI, 2009), 5.

Page 22: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

3

Qur‟an Hadits, Fiqih, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab.

Hal ini sangat memungkinkan siswanya memeperoleh pengetahuan yang

komprehensif.

Akan tetapi, Pembelajaran PAI dengan bidang studi yang banyak dapat

menjadi beban bagi peserta didik jika guru tidak pandai mengelola proses

pembelajaran. Komponen yang penting dalam pendidikan adalah proses

pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam

proses pembelajaran terdapat kegiatan belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan

satu sama lain, bahkan saling berkaitan erat. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan

seseorang dengan sadar yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya,

baik dalam bentuk pengetahuan dan ketrampilan baru maupun dalam bentuk sikap

dan nilai yang positif. Sedangkan mengajar adalah proses mengatur, mengorganisasi

lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan

mendorong anak didik untuk melakukan proses belajar.8

Dalam proses pembelajaran ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1)

peningkatan kualitas pembelajaran dan 2) efektifitas metode pembelajaran. Dalam

pendidikan saat ini mulai berbagai kritik karena ketidakmampuan dalam

menanggulangi berbagai karakter siswa di madrasah. Selain itu dunia pendidikan

dijadikan kambing hitam pada saat masyarakat tidak mampu meningkatkan

perubahan dalam hidup mereka.

Dalam pembelajaran Fiqih model ceramah, tanya jawab,dan pemberian tugas

tidak digunakan secara mandiri. Model ceramah biasanya sudah divariasikan dengan

tanya jawab dan dilengkapi dengan pemberian tugas. Walaupun demikian

mengunakan model ceramah masih dikedepankan ketimbang model pembelajaran

lainnya. Komunikasi yang terjadi hanya satu arah dari guru kepada peserta didik atau

siswa. Interaksi sesama siswa sangat minim baik di tingkat dasar sampai menengah

atas hampir tidak ada. Guru sebagai pusat perhatian siswa dan seolah- olah menjadi

sumber informasi tunggal.

Kenyataan ini bertambah parah bila buku referensi tidak sebanding dengan

jumlah siswa. Sehingga proses pembelajaran didominasi dengan kegiatan mencatat

8 Syaiful Bahri Djammah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 39.

Page 23: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

4

saja. Pada akhirnya guru gagal menciptakan suasana dialogis proses belajar di

kelas.Dalam proses pembelajaran di kelas semacam itu siswa hanya berfungsi

sebagai penerima informasi materi pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga

siswa dididik tidak berperan aktip dalam pembelajaran. Informasi materi

pembelajaran yang diperoleh dari guru lebih banyak mengandalkan indra

pendengaran saja.

Dalam situasi itu indra lain yang dimiliki oleh manusia tidak dapat

dipungsikan secara optimal. Siswa akan memahami pelajaran Fiqih bukan hanya

sebagai materi hapalan saja. Padahal teori menghapal menurut Taxsonomi Bloom

adalah intlektual paling rendah. Peserta didik merasakan materi pelajaran Fiqih

sebagai beban belajar yang menjemukan bukan sebagai tantangan. Kebosanan siswa

terhadap suatu pelajaran akan berkurang untuk semangat belajar. Indikator turunnya

nilai belajar dapat diketahui dari analisis butir soal, daya serap, rata-rata nilai ulangan

harian, dan nilai tugas yang lain dari waktu kewaktu.

Pengajaran dianggap sebagai pengalihan pengetahuan dan keterampilan.

Pengalihan ilmu pengetahuan itu serta keterampilan memang penting. Akan tetapi

apabila terjadi pengalihan maka akan berhasil meneruskan proses pembelajaran

kepada siswa yang belum mengetahui dan apabila siswa tidak dapat menerapkan

dalam kehidupan sehari-hari maka pengajarannya tidak mencapai sasaran apa yang

diinginkan dan harapan, sementara banyak pembelajaran yang numpang lewat dari

memori siswa, misalnya hari ini diberikan materi oleh gurunya apa lagi seminggu

kemudian dan seterusnya. Materi pembelajaran hanya untuk memenuhi waktu yang

telah disediakan dan kurikulum sudah ada.

Dari 37 siswa dalam satu rombel mungkin 12% nya yang bisa menahan

ingatan dalam memori otak siswa. Ujung ujungnya siswa yang di salahkan, diprotes

lain sebagainya dianggap siswa tidak pernah belajar, bodoh dan lain sebagainya.

Sasaran yang diinginkan dan harapan maka penting untuk menggunakan

tehnik tertentu seperi metode pembelajaran pembiasaan. Hal seperti ini akan

membawa peran penting dalam pendidikan dengan sesama siswa maupun dari guru-

gurunya menuju kearah tujuan yang diinginkan yaitu berkepribadian muslim

berahlak mulia. Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran itu dipengaruhi oleh

Page 24: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

5

banyak faktor yang mendukung pelaksanaan pembelajaran, salah satunya adalah

metode dan kaifiat pembelajarannya.

Kesuksesan seorang pendidik dalam menyampaikan bahan ajar, banyak

dipengaruhi oleh beberapa faktor, satu diantaranya yaitu: pemilihan langkah

pembelajaran yang tepat. Dalam langkah pembelajaran pendidikan agama Islam, ada

tiga unsur stategi yakni; strategi penataan organisasi isi pembelajaran Fiqih, strategi

menyampaikan pembelajaran Fiqih dan strategi pengelolaan pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam. Strategi yang digunakan, baik berupa metode, pemanfaatan

sarana dan lain lain, akan membawa efektifitas dan efesiensi kerja.9

Dari uraian ini dapat diambil pengertian bahwa untuk mewujudkan program

pelaksanaan langkah pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang

direncanakan diperlukan seseorang dapat mempengaruhi, mendorong dan

menggerakkan komponen-komponen yang ada dalam lembaga pendidikan guna

mengefektipitas pencapaian tujuan pendidikan baik dilembaga pendidikan Islam

maupun pendidikan umum. Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk lebih kreatif

dalam mengembangkan konsep-konsep desain pembelajaran dan penilaiannya, serta

menguasai metode pembelajaran pendidikan sejarah Islam untuk mencapai hasil

yang sesuai dengan kemauan dan harapan.

B. Identifikasi Masalah

Selama ini kondisi riel kelemahan metode pembelajaran Fiqih disebabkan

oleh beberapa faktor:

1. Kualitas dan kuantitas (kompetensi) guru yang masih rendah.

2. Proses pembelajaran Fiqih selama ini cendrung lebih diarahkan pada pencapaian

target kurikulum.

3. Pembelajaran Fiqih bukan diarahkan pada pencapaian dan penguasaan

kompetensi, akan tetapi fokus pada asfek kognitif sehingga pembelajaran identik

dengan hapalan, ceramah dll.

9 Muhaimin, , Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), 148.

Page 25: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

6

C. Batasan Masalah

Banyaknya metode pembelajaran yang muncul dari kajian ini, maka perlu

dibatasi bahwa fokus permasalahan dalam kajian ini pada batasan kajian yang di

teliti, lokasi penelitian dan waktu penlitian. Selain itu fokus pada permasalahan

metode pembelajaran Fiqih di MTs NW Lepak Sakra Timur.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang penulis ungkapkan

meliputi:

1. Bagaimana bentuk inovasi metode pembelajaran Fiqih di MTs NW Lepak Sakra

Timur?

2. Bagaimana dampak penerapan inovasi metode pembelajaran Fiqih terhadap

prestasi belajar siswa di MTs. NW Lepak Sakra Timur?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengidentifikasi bentuk inovasi metode pembelajaran Fiqih di MTs NW

Lepak Sakra Timur.

3. Bagaimana dampak penerapan inovasi metode pembelajaran Fiqih terhadap

prestasi belajar siswa di MTs. NW Lepak Sakra Timur?

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Aspek Teoritis

a. Untuk memperluas dan mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan.

b. Sebagai sumber informasi tentang kreativitas guru menggunakan media

belajar dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata

pelajaran Fiqih.

c. Untuk peneliti sendiri, bermanfaat menambah ilmu pengetahuan dan untuk

penelitian selanjutnya dapat dilakukan dalam skala yang lebih luas.

Page 26: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

7

2. Secara Praktis

a. Dapat memberikan input (masukan) bagi guru Fiqih, khususnya di

Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Sakra Timur agar selalu

b. meningkatkan kreativitas mengajarnya dengan baik untuk membangun

motivasi belajar peserta didik sehingga peserta didik memperoleh

hasilbelajar yang tinggi.

c. Bagi peneliti sendiri berguna sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I).

G. Kajian Pustaka

Sepanjang pengetahuan peneliti, serta penelusuran pustaka yang ada, beberapa

dijumpai Skripsi, Tesis atau karya ilmiah lainnya yang membahas tentang Metode

Pembelajaran Fiqih. Oleh karena itu peneliti akan memaparkan beberapa karya

ilmiyah sebagai tinjauan pustaka untuk membedakan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya antara lain sebagai berikut:

1. Siti Nurhamidah Jurusan pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul: “Implemenasi Stratgi

Puzzle Dalam Pembelajaran Al-Quran Hadist kelas X di Madrasah Aliyah

Negeri Sabdodadi, Bantul”.

Tesisi ini menyimpulkan bahwa: 1) Strategi Puzzle dalam pembelajaran

Al Quran Hadist di MAN Sabdodadi Bantul yang diterapkan pada semua materi

pelajaran dengan menggunakan berbagai variasi yang dikombinasikan dengan

berkelompok. 2) pembelajaran Al Qur‟an Hadist dengan menggunakan Puzzle

mampu meningkatkan hasil pembelajaran Al Qur‟an Hadist yakni ditandai

dengan semakin besarnya antusias peserta didik untuk mengikuti mata

pelajaaran Al Qur‟an Hadist.

Adapun peneliti akan terapkan menggunakan pendekatan kualitatif. Dan

perbedaannya menciptakan interaksi untuk lebih saling asah, asuh dan asih

dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa khusus pembelajaran Fiqih

ditingkat MTs dan juga peneliti lakukan akan lebih sering memberikan

pemahaman, dilingkungan MTs dan akan lebih menggairahkan siswa dalam

proses belajar, bersemangat serta berkemampuan berpikir, tidak hanya

Page 27: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

8

mendapat dari guru, tetapi dari teman-temannya berbagai keterampilan sosial

yang akan diterapkan, agar terdorong untuk berperilaku lebih baik dengan

teman-temannya, kemudian juga perbedaannya adalah pembelajaran Fiqih

ditingkat MTs.

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa penelitian ini lebih ditekankan

pada daya serap otak untuk berpikir dan berwawasan luas dan sekaligus

mengadakan banyak diskusi dan berinteraksi bersama teman-temannya agar

termotivasi untuk lebih giat untuk belajar, termasuk diberikannya penghargaan

dan hadiah.

2. Sri Sa‟adah Muniroh, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yang berjudul: “Peningkatan

Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Arab melalui Strategi Study

Group Strategy di Kelas XI-IA SMA UII Banguntapan Yogyakarta Tahun

Ajaran 2012/2013”.

Tesis ini menyimpulkan: bahwa strategi Active Learning mampu

meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.

Dalam penelitian yang sudah disebutkan diatas, dapat diketahui penelitian

tersebut berbeda dengan penelitian ini.

Tesis tersebut di atas ditujukan untuk pembelajaran Bahasa Arab dan

juga menggunakan strategi Study Group. Sedangkan penelitian ini menggunakan

kualitatif dan berjudul metode pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

ditingkat Madrasah Tsanawiyah yang berlokasi di Lombok Timur Sakra Timur.

Dan ini diharapkan dapat menjadi pembanding dan penyempurna bagi tesis-tesis

yang serupa yang sudah diteliti sebelumnya. Sehingga dapat memperkaya

khazanah keilmuan dan juga menambah wawasan bagi para pembacanya. Dan

kemudian juga letak perbedaannya penjelasan di atas penerapan pada satu kelas

sedangkan peneliti berikutnya pada semua kelas di tingkat MTs.

Page 28: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

9

H. Sistematika Penulisan

Tujuan sistematika penulisan tesis ini adalah untuk lebih memudahkan

memahami dan mempelajari isi tesis. Adapun sistematika penulisan tesis ini terdiri

dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Adapun bagian

utama penulisan tesis ini terdiri atas:

Bab I Pendahuluan, menyajikan tentang: latar belakang masalah, permasalahan

penelitian (identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah),

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penelitian.

Bab II Landasan Teori. Pada bab ini membahas tentang: Teori Inovasi metode

pembelajaran, konsep pembelajaran dengan segala ruang lingkupnya

meliputi: Pengertian Pembelajaran, Teori Teori Pembelajaran, Langkah

langkah pembelajaran, komponen komponen pembelajaran. Teori tentang

Pembelajaran Fiqih meliputi: pengertian pembelajaran Fiqih, tujuan

pembelajaran fiqih dan ruang lingkup pembelajaran Fiqih. Teori Prestasi

Belajar Siswa meliputi: Pengertian prestasi belajar dan faktor faktor prestasi

belajar.

Bab III Metode Penelitian, yang berisi tentang: pendekatan dan jenis penelitian,

lokasi penelitian, kehadiran peneliti, data dan sumber data, prosedur

penelitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data, dan pengecekan

keabsahan data. Adapun metode yang digunakan terdiri atas teknik

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Bab IV Paparan Data dan Hasil Penelitian. Pembahasan pada bab ini meliputi

gambaran lokasi penelitian, hasil penelitian yang menjelaskan tentang:

bentuk-bentuk inovasi metode pembelajaran Fiqih di MTs. NW Lepak

Sakra Timur dan Dampak penerapan inovasi metode pembelajaran Fiqih

terhadap prestasi peserta siswa di MTs. NW Lepak Sakra Timur.

Bab V Pembahasan. Bab ini merupakan inti dari pembahasan tesis yang

menjelaskan tentang hasil penemuan di lapangan selama melakukan

penelitian. Bab ini juga merupakan analisis yang mendalam untuk

menjawab rumusan masalah sebagai fokus kajian dalam penelitian.

Page 29: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

10

Bab VI Penutup. Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran dalam

penelitian.

Page 30: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

11

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM)

1. Latar Belakang PAIKEM

PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan

sebagai: pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama

metode tertentu dan pelbagai media pengajaran yang disertai penataan

lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian, para siswa merasa tertarik

dan mudah menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan. Selain itu,

PAIKEM juga memungkinkan siwa melakukan kegiatan yang beragam untuk

mengembangkan sikap, pemahaman, dan keterampilannya sendiri dalam arti

tidak semata-mata “disuapi” guru. Di antara metode-metode mengajar yang amat

mungkin digunakan untuk mengimple- mentasikan PAIKEM, ialah: 1) metode

ceramah plus, 2) metode diskusi; 3) metode demonstrasi; 4) metode role-play;

dan 5) metode simulasi.10

PAIKEM dikembangkan berdasarkan beberapa perubahan/peralihan:

a. Peralihan dari belajar perorangan (individual learning) ke belajar bersama

(cooperative learning);

b. Peralihan dari belajar dengan cara menghafal (rote learning) ke belajar untuk

memahami (learning for understanding);

c. Peralihan dari teori pemindahan pengetahuan (knowledge-transmitted) ke

bentuk interaktif, keterampilan proses dan pemecahan masalah;

d. Peralihan paradigma dari guru mengajar ke siswa belajar;

e. Beralihnya bentuk evaluasi tradisional ke bentuk authentic assessment

seperti portofolio, proyek, laporan siswa, atau penampilan siswa.

10 Muhibban Syah, Pembelajaran Aktif, Inovatif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Bandung:

UIN SGD, 2009). 3

Page 31: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

12

Dasar peralihan tersebut di atas sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 19, ayat (1) yang berbunyi:

“ Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi

peserta didik untuk berpar- tisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.

2. Definis PAIKEM

PAIKEM dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan mengajar

dengan menggunakan metode pembelajaran dan media pengajaran yang sesuai

dan disertai penataan lingkungan sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran

menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan Selain itu, PAIKEM

juga memungkinkan siswa melakukan kegiatanberagam untuk mengembangkan

karakter dalam bersikap, mengembangkanpemahaman, dan keterampilannya

sendiri secara benar dan tanggung jawab.

a. Pembelajaran aktif

Secara harfiah active, menurut Hornby, berarti: “in the habit of doing

things, energetic”. Artinya, terbiasa berbuat segala hal dengan menggunakan

segala daya.

Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan

keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan

moral dan spiritual.11 Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa agar

siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang

dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses

aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri. Siswa aktif adalah

siswa yang bekerja keras untuk mengambil tanggung jawab lebih besar

dalam proses belajarnya sendiri.12 Sedangkan lingkungan belajar aktif adalah

lingkungan belajar, dimana para siswa secara individu didukung untuk

terlibat aktif dalam proses membangun model mentalnya sendiri, dari

informasi yang telah mereka peroleh. Bonwell dan Eison memberikan

11 Jamal Ma‟mur Asmani, 7 Tips Aplikasi PAKEM, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), 66 12 Ibid, 68

Page 32: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

13

beberapa contoh pembelajaran aktif, misalnya, pembelajaran berpasang-

pasangan, berdiskusi, bermain peran, debat, studi kasus, terlibat aktif dalam

kerja kelompok, atau membuat laporan singkat, dan sebagainya.13

b. Pembelajaran Inovatif

Mc Leod mengartikan inovasi sebagai: “something newly

introduced such as method or device”, berdasarkan definisi ini, segala aspek

(metode, bahan, perangkat, dan sebagainya) dipandang baru atau bersifat

inovatif apabila metode dan sebagainya berbeda atau belum dilaksanakan

oleh seorang guru meskipun semua itu bukan barang baru bagi guru lain.

Membangun pembelajaran yang inovatif dapat dilakukan dengan cara-cara

yang diantaranya menampung setiap karakteristik siswa dan mengukur

kemampuan atau daya serap setiap siswa.14

Dalam hal ini, seorang guru bertindak inovatif dalam hal:

1) Menggunakan bahan atau materi baru yang bermanfaat dan

bermartabat;

2) Menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran dengan gaya baru;

3) Memodifikasi pendekatan pembelajaran konvensional menjadi

pendekatan inovatif yang sesuai dengan keadaan siswa, sekolah, dan

lingkungan; dan

4) Melibatkan perangkat teknologi pembelajaran.15

c. Pembelajaran Kreatif

Kreatif berarti menggunakan hasil ciptaan atau kreasi baru atau

bahkan berbeda dengan sebelumnya. Pembelajaran kreatif

adalahkemampuan untuk menciptakan, mengimajinasikan, melakukan

inovasi, dan hal-hal yang artistik lainnya.16 Kreatifitas adalah sebagai

kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan

banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah.

13 Ibid, 75-76 14 Umi Kulsum, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis PAIKEM, (Surabaya: Gena

Pratama Pustaka, 2011),. 57 15 Ibid., 159 16 Lif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, PAIKEM GEMBROT, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya,

2011), 3

Page 33: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

14

Dalam hal ini seorang guru harus mampu kreatif dalam arti:17

1) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang beragam;

2) Membuat alat bantu belajar yang berguna meskipun sederhana;

3) Memanfaatkan lingkungan;

4) Mengelola kelas dan sumber belajar; dan

5) Merencanakan proses dan hasil belajar.

d. Pembelajaran Efektif

Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mencapai sasaran atau

minimal mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Disamping itu,

yang terpenting adalah banyaknya pengalaman dan hal baru yang didapat

baik oleh siswa maupun guru. Dan untuk mengetahui keefektifan sebuah

proses pembelajaran, maka pada setiap akhir pembelajaran perlu dilakukan

evaluasi, tapi evaluasi disini bukan sekedar tes untuk siswa,melainkan

semacam refleksi, perenungan yang dilakukan oleh guru dan

siswa, dan didukung oleh data catatan guru.18

e. Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan perlu dipahami secara luas,

bukan berarti hanya ada lelucon, banyak bernyanyi, atau tepuk tangan yang

meriah. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran

yang dapat dinikmati siswa. Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik.

Adapun ciri-ciri pokok pembelajaran yang menyenangkan, adalah:19

1) Adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan, tidak membuat

tegang, aman, menarik, dan tidak membuat siswa ragu melakukan

sesuatu meskipun keliru untuk mencapai keberhasilan yang tinggi;

2) Terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang relevan;

3) Terlibatnya semua indera dan aktivitas otak kiri dan kanan;

4) Adanya situasi belajar yang menantang bagi siswa untuk berpikir jauh

ke depan dan mengeksplorasi materi yang sedang dipelajari; dan

17 Ibid, 160 18 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL

Media Group, 2008), 48 19 Ibid, 50

Page 34: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

15

5) Adanya situasi belajar emosional yang positif ketika para siswa belajar

bersama, dan ketika ada humor, dorongan semangat, waktu istirahat, dan

dukungan yang antusias.

3. Indikator Penerapan PAIKEM

Dalam melaksanakan PAIKEM, guru perlu memper- hatikan beberapa

hal sebagai berikut:20

a. Memahami sifat yang dimiliki siswa

Pada dasarnya anak memiliki imajinasi dan sifat ingin tahu. Semua

anak terlahir dengan membawa dua potensi ini. Keduanya merupakan modal

dasar bagi berkembangnya sikap/pikiran kritis dan kreatif. Oleh karenanya,

kegiatan pembelajaran perlu dijadikan lahan yang kita olah agar menjadi

tempat yang subur bagi perkembangan kedua potensi anugerah Tuhan itu.

Suasana pembelajaran yang diiringi dengan pujian guru terhadap hasil karya

siswa, yang disertai pertanyaan guru yang menantang dan dorongan agar

siswa melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang baik

untuk mengembangkan potensi siswa.

b. Memahami perkembangan kecerdasan siswa

Perkembangan kecerdasan akal/perkembangan kognitif manusia

berlangsung dalam empat tahap, yakni: Sensory-motor (Sensori-motor/0-2

tahun) Pre-operational (Pra-operasional / 2-7 tahun) Concrete-operational

(Konkret-operasional / 7-11tahun) Formal-operational (Formal- operasional

/ 11 tahun ke atas). Selama kurun waktu pendidikan dasar dan menengah,

siswa mengalami tahap Concrete-operational dan Formal-operational.

Dalam periode konkret-operasional yang berlangsung hingga usia

menjelang remaja, anak memeroleh tambahan kemampuan yang disebut

system of operations (satuan langkah berpikir). Kemampuan satuan langkah

20

Muhibban Syah, Pembelajaran Aktif, Inovatif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Bandung: UIN SGD, 2009). 50

Page 35: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

16

berpikir ini berfaedah bagi anak untuk mengkoordinasikan pemikiran dan

idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri.

Selanjutnya, dalam perkembangan kognitif tahap Formal-

operational seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan

baik secara serentak maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif,

yakni: 1) kapasitas menggunakan hipotesis; 2) kapasitas menggunakan

prinsip-prinsip abstrak. Dengan kapasitas menggunakan hipotesis (anggapan

dasar), seorang remaja akan mampu berpikir hipotetis, yakni berpikir

mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan

menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang ia

respons. Selanjutnya, dengan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip

abstrak, remaja tersebut akan mampu mempelajari materi-materi pelajaran

yang abstrak, misalnya ilmu tauhid, ilmu matematika dan ilmu-ilmu abstrak

lainnya dengan luas dan mendalam.

Sebagai bukti bahwa seorang remaja pelajar telah memiliki

kedewasaan berpikir, dapat dicontohkan ketika ia menggunakan pikiran

hipotesisnya sewaktu mendengar pernyataan seorang kawannya, seperti:

"Kemarin seorang penggali peninggalan purbakala menemukan kerangka

manusia berkepala domba dan berkaki empat yang telah berusia sejuta

tahun". Apa yang salah dalam pernyataan ini? Remaja pelajar tadi, setelah

berpikir sejenak dengan serta-merta berkomentar: "Omong kosong!"

Ungkapan "omong kosong" ini merupakan hasil berpikir hipotetis remaja

pelajar tersebut, karena mustahil ada manusia berkepala domba dan berkaki

empat betapapun tuanya umur kerangka yang ditemukan penggali benda

purbakala itu (Syah, 2008: 33).

c. Mengenal siswa secara perorangan

Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan

memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM perbedaan individual

perlu diperhatikan dan harus tecermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua

siswa dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan

berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Siswa yang memiliki

Page 36: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

17

kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang

lemah dengan cara ”tutor sebaya”. Dengan mengenal kemampuan siswa,

apabila ia mendapat kesulitan kita dapat membantunya sehingga belajar

siswa tersebut menjadi optimal.

d. Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar

Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain

berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat

dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau

membahas sesuatu, siswa dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok.

Berdasarkan pengalaman, siswa akan menyelesaikan tugas dengan baik

apabila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka

untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, siswa perlu juga

menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang.

e. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan

memecahkan masalah

Pada dasarnya belajar yang baik adalah memecahkan masalah karena

dalam belajar sesungguhnya kita menghadapkan siswa pada masalah. Hal ini

memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk

menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan

masalah. Berpikir kritis dan kreatif berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi

yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru

adalah mengembangkannya, antara lain dengan sering memberikan tugas

atau mengajukan pertanyaan terbuka dan memungkinkan siswa berpikir

mencari alasan dan membuat analisis yang kritis. Pertanyaan dengan kata-

kata ”Mengapa?”, ”Bagaimana kalau...” dan “Apa yang terjadi jika…” lebih

baik daripada pertanyaan dengan kata-kata yang hanya berbunyi “Apa?”, ”Di

mana?”.

f. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam

PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi

Page 37: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

18

ruang kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan

memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi

siswa lain. Materi yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan,

pasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram,

model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh

dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat

membantu guru dalam kegiatan pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan

ketika membahas sebuah masalah.

g. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

Lingkungan (fisik, sosial, dan budaya) merupakan sumber yang sarat

dengan bahan belajar siswa. Lingkungan dapat berperan sebagai media

belajar dan objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai

sumber belajar sering membuat siswa merasa senang dalam belajar. Belajar

dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus di luar kelas. Bahan dari

lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu.

Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan

seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan

pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat

gambar / diagram.

h. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

Mutu hasil belajar akan meningkat apabila terjadi interaksi dalam

belajar. Pemberian umpan balik (feedback) dari guru kepada siswa

merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik

hendaknya lebih banyak mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan

siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal

ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas

belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa

dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan

pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada

hanya sekedar angka.

Page 38: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

19

i. Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental

Banyak guru yang cepat merasa puas saat menyaksikan para siswa

sibuk bekerja dan bergerak, apalagi jika bangku diatur berkelompok dan para

siswa duduk berhadapan. Situasi yang mencerminkan aktifitas fisik seperti

ini bukan ciri berlangsungnya PAIKEM yang sebenarnya, karena aktif secara

mental (mentally active) lebih berarti daripada aktif secara fisik (phisically

active). Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan

mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif secara mental. Syarat

berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut,

seperti: takut ditertawakan, takut disepelekan, dan takut dimarahi jika salah.

Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut

tersebut, baik yang muncul dari temannya maupun dari guru itu sendiri.

Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan prinsip PAIKEM.

4. Alternatif Penerapan PAIKEM

Cara melaksanakan PAIKEM mencakup berbagai kegiatan yang terjadi

selama proses pembelajaran. Pada saat yang sama, kemampuan yang seyogianya

dikuasai guru untuk menciptakan keadaan sebaik-baiknya harus ditunjukkan.

Berikut ini disajikan tabel beberapa contoh kegiatan pembelajaran dan

kemampuan guru yang bersesuaian.21

Kemampuan

Guru

Kegiatan Pembelajaran

Guru merancang

dan mengelolala

kegiatan

pembelajaran

yang mendorong

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang

beragam, misalnya

Percobaan

Diskusi kelompok

21

Muhibban Syah, Pembelajaran Aktif, Inovatif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Bandung: UIN SGD, 2009). 41

Page 39: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

20

siswa untuk

berperan aktif

dalam

pembelajaran

Memecahkan masalah

Mencari informasi

Menulis laporan/cerita/puisi

Berkunjung ke luar kelas

Guru

menggunakan

alat bantu dan

sumber belajar

yang beragam

Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misalnya

:

Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri

Gambar

Studi kasus

Nara sumber

Lingkungan

Guru

memberikan

peluang kepada

siswa untuk

mengembangkan

keterampilannya

Siswa :

Melakukan percobaan, pengamatan, atau

wawancara

Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya

sendiri

Menarik simpulan

Memecahkan masalah, mencari rumusan sendiri

Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-

kata sendiri

Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

mengungkapkan

gagasannya

sendiri secara

lisan atau tulisan

Melalui :

Diskusi

Lebih banyak pertanyaan terbuka

Hasil karya yang merupakan pemikiran siswa

sendiri

Guru Siswa dikelompokkan sesuai dengan

Page 40: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

21

menyesuaikan

bahan dan

kegiatan belajar

dengan

kemampuan

siswa sendiri

kemampuan (untuk kegiatan tertentu)

Bahan pelajaran disesuaikan dengan

kemampuan kelompok tersebut

Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan

Guru mengaitkan

kegiatan

pembelajaran

dengan

pengalaman

siswa sehari-hari

Siswa menceritakan atau memanfaatkan

pengalamannya sendiri

Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam

kegiatan sehari-hari

Menilai kegiatan

pembelajaran dan

kemajuan belajar

siswa secara

terus menerus

Guru memantau kerja siswa

Guru memberikan umpan balik

B. Konsep Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Adapun konsep tentang pembelajaran berasal dari kata belajar.

Purwanto menyebutkan bahwa pengertian belajar itu banyak sekali,22

Beberapa ahli menyebutkan definisi belajar antara lain :

a. Menurut Hilgard dan Bower, dalam bukunya Theoris of Learning

mengemukakan “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana

perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar

22 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya, 1986), h 85

Page 41: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

22

kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan

sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya)”.

b. Menurut Gagne, dalam bukunya The Conditions of Learning

menyatakan bahwa Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama

dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga

perbuatanya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum dia

mengalami situasi itu ke waktu sesudah dia mengalami situasi tadi”.

c. Menurut Morgan dalam bukunya Introduction to Psychology

mengemukakan bahwa “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif

menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan

atau pengalaman”.

d. Menurut Witherington23, dalam bukunya Education Psychology

mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru dari pada reaksi

yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu

pengertian".

e. Menurut Hamalik,24 sebagaimana yang dikutip Wijayanti,

mengemukakan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau

perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara

bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan

Dari beberapa definisi belajar di atas maka pembelajaran ini

merupakan proses belajar. Dalam proses pembelajaran seorang individu

melakukan kegiatan belajar. Sedangkan dalam belajar seseorang individu

harus mampu mengadakan perubahan tingkah laku. Perubahan yang

diharapkan dari pembelajaran adalah perubahan yang lebih baik dari

sebelumnya.

Pembelajaran merupakan proses belajar yang berupa interaksi antara

siswa, guru dan sumber belajar. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi

23 Ibid., h. 86 24 Harini Wijayanti, Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Materi Pengukuran Pada Siswa Kelas IV Semester II SDN 3 Jombok, Pule, Trenggalek, (Skripsi tidak diterbitkan. Tulungagung: Program Strata I STKIP PGRI Tulungagung, 2007), h. 8

Page 42: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

23

yang tersusun atas berbagai sumber belajar, meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

mencapai tujuan pembeajaran.25

Secara sederhana istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai

upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui

berbagai upaya dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan ke arah

pencapaian tujuan yang telah direncanakan. ”Pembelajaran dapat pula

dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain

instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan

pada penyediaan sumber belajar”26

Pembelajaran adalah pemindahan pengetahuan dari seseorang yang

mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum mengetahui.

Pengetahuan yang dipindahkan tersebut berasal dari dua sumber, yakni:

sumber Ilahi dan sumber manusiawi. Pemindahannya dilakukan melalui

proses pembelajaran, dimana terjadi interaksi antara pengajar sebagai

katalisator dengan pelajar sebagai katalis. Pelajar secara kontinue

menyempurnakan diri sehingga mampu menjadi katalis yang semakin

meningkat kemampuannya.

Sejalan dengan pengertian pembelajaran sebagai suatu proses. Proses

pembelajaran adalah interaksi yang bernilai positif antara siswa dan pendidik

yang bertujuan adanya perubahan ke arah peningkatan kemampuan siswa.

Terlaksananya proses pembelajaran yang baik adalah tercapainya efektivitas

pembelajaran, dimana siswa merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran.

2. Teori-teori Pembelajaran

Berkaitan dengan pembelajaran ada beberapa teori belajar dan

pembelajaran yang berkembang, antara lain:

a. Teori behaviorisme

Dalam perspektif behaviorisme, pembelajaran diartikan sebagai

proses pembentukan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan balasan

25 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), h. 57 26 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2012), h. 10

Page 43: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

24

(respons). Pembelajaran merupakan proses pelaziman (pembiasaan).

Hasil pembelajaran yang diharapkan adalah perubahan perilaku berupa

kebiasaan. Behaviorisme menekankan arti penting bagaimana peserta

didik membuat hubungan antara pengalaman dan perilaku.27

b. Teori belajar kognitif

Dalam perspektif teori kognitif, belajar merupakan peristiwa

mental, bukan peristiwa behavioral (perilaku) meskipun hal-hal yang

bersifat behavioral (perilaku) tampak lebih nyata hampir dalam setiap

peristiwa belajar. Teori kognitif menekankan belajar sebagai proses

internal. Belajar adalah aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang

sangat kompleks.28

c. Teori konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme menyatakan bahwa siswa harus

menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks,

mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya

apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai.29

Teori ini menekankan bahwa pengetahuan tidak dapat

dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran peserta didik.

Dengan demikian, peserta didik harus aktif dalam proses pembelajaran

untuk dapat membangun pengetahuannya berdasarkan kematangan

kognitif dasar yang dimilikinya.

Teori kontruktivisme memberikan gambaran bahwa dalam

kegiatan pembelajaran guru sangat berperan penting dalam usaha

mengajak atau membawa peserta didik untuk aktif dalam proses

pembelajaran.

27 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009), h. 16- 30 28 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan, dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 28

29 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan, dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 28.

Page 44: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

25

2. Langkah–langkah Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning operan

sebagai berikut :

a. Mempelajari keadaan kelas. Guru mencari dan menemukan perilaku

siswa yang positif atau negatif. Perilaku positif akan diperkuat dan

perilaku negatif diperlemah atau dikurangi.

b. Membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku yang lebih

disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman, dan kegiatan luar

sekolah yang dapat dijadikan penguat.

c. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis

penguatnya.

d. Membuat program pembelajaran program pembelajaran ini berisi urutan

perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku, dan

evaluasi. Dalam melaksanakan program pembelajaran, guru mencatat

perilaku dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil.

Ketidakberhasilan tersebut menjadi catatan penting bagi modifikasi

perilaku selanjutnya.30

Dalam rangka pembelajaran, maka guru dapat menyusun acara

pembelajaran yang cocok dengan tahap dan fase-fase belajar. Pola hubungan

antara fase belajar dengan acara-acara pembelajaran tersebut dapat digunakan

untuk pedoman pelaksanaan kegiatan belajar di kelas. Sudah barang tentu

guru masih harus menyesuaikan dengan bidang studi dan kondisi kelas yang

sebenarnya. Guru dapat memodifikasi seperlunya.

Menurut Piaget, langkah pembelajaran terdiri dari empat langkah

yang saling terkait secara kronoligis, langkah langkah pembelajaran tersebut

adalah:31

d. Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri. Penentuan

topik tersebut dibimbing dengan beberapa pertanyaan, seperti berikut :

1) Pokok bahasana manakah yang cocok untuk eksperimentasi?

30 Suryabrata (1984) Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 194, h. 22. 31 E Bell, Gredler, Margaret, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali. 1991) h. 357

Page 45: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

26

2) Topik manakah yang cocok untuk pemecahan masalah dalam situasi

kelompok?

3) Topik manakah yan dapat disajikan pada tingkat manipulasi secara

fisik sebelum secara verbal?

e. Memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut. Hal

ii dibimbing dengan pertanyaan seperti :

1) Apakah aktivitas itu memberi kesempatan untuk melaksanakan

nictode eksperimen?

2) Dapatkah kegiatan itu menimbulkan pertanyaan siswa?

3) Dapatkah siswa membandingkan berbagai cara bernalar dalam

mengikuti kegiatan di kelas?

4) Apakah masalah tersebut merupakan masalah yang tidak dapat

dipecahkan atas dasar pengisyaratan perseptual?

5) Apakah aktivitas itu dapat menghasilkan aktivitas fisik dan kognitif?

6) Dapatkah aktivitas itu dapat memperkaya konstruk yang sudah

dipelajari?

f. Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan

pertanyaan, yang menunjang proses pemecahan masalah. Bimbingan

pertanyaan berupa:

1) Pertanyaan lanjut yang memancing berpikir seperti “bagaimana

jika”?

2) Memperbandingkan materi apakah yang cocok untuk menimbulkan

pertanyaan spontan?

g. Menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan

melakukan revisi. Bimbingan pertanyaan berupa:

1) Segi kegiatan apakah yang menghasilkan minat dan keterlibatan

siswa yang besar?

2) Segi kegiatan manakah yang tidak menarik, dan apakah

alternatifnya?

3) Apakah aktivitas itu memberi peluang untuk mengembangkan siasat

baru untuk penelitian atau meningkatkan siasat yang sudah

dipelajari?

Page 46: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

27

4) Apakah kegiatan itu dapat dijadikan modal untuk pembelajaran lebih

lanjut?

Secara singkat, Piaget menyarankan agar dalam pembelajaran

guru memilih masalah yang berciri kegiatan prediksi, ekperimental, dan

eksplanasi.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran

merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan

pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung terhadap kualitas

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pemahaman seorang guru

terhadap pengertian pembelajaran akan mempengaruhi cara atau metode

guru itu mengajar.

3. Komponen-Komponen Pembelajaran

Dalam peningkatan kualitas pembelajaran, maka kita harus

memperhatikan beberapa komponen yang mempengaruhi pembelajaran.28

Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:32

a. Tujuan

Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan

strategi, materi, media, dan evaluasi pembelajaran. Dalam strategi

pembelajaran, penentuan tujuan merupakan komponen yang pertama kali

harus dipilih oleh seorang guru, karena tujuan pembelajaran merupakan

target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.33

Dilihat dari tingkatannya tujuan pendidikan dirumuskan mempunyai

4 tingkat, yaitu :

1) Tujuan umum pendidikan

Tujuan umum pendidikan / tujuan pendidikan nasional adalah

tujuan umum yang hendak dicapai oleh seluruh bangsa Indonesia, dan

32 Martinis Yamin dan Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual

Siswa,(Jakarta : Gaung Persada Press, 2009), h. 22 33 Hamruni, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Insan Madani, tt), h. 12

Page 47: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

28

merupakan rumusan daripada kualifikasi terbentuknya setiap warga

negara yang dicita-citakan bersama.34

2) Tujuan Institusional

Tujuan institusional adalah tujuan yang diharapkan dicapai oleh

lembaga atau jenis tingkatan sekolah sebagai tujuan antara untuk sampai

pada tujuan umum.35

3) Tujuan Kurikuler

Tujuan kurikuler adalah penjabaran tujuan institusional yang

berisi program-program pendidikan dalam kurikulum lembaga

pendidikan. Tujuan ini menggambarkan siswa yang sudah memperoleh

pendidikan dalam bidang-bidang studi yang diajarkan dalam lembaga

pendidikan tertentu.36 Tujuan kurikuler merupakan tujuan yang dimiliki

tiap bidang studi, dan masing-masing bidang studi mempunyai tujuan

yang berbedabeda

4) Tujuan Instruksional

Tujuan instruksional / tujuan pembelajaran adalah tujuan yang

hendak dicapai setelah program pembelajaran. Tujuan tersebut adalah

penjabaran dari tujuan kurikuler, yang merupakan perubahan sikap atau

tingkah laku secara jelas

b. Materi

Materi atau bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis dan

dinamis sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan ilmu

pengetahuan dan tuntutan masyarakat.37

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan kriteria

materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam system pembelajaran

yaitu:38

1) Materi harus sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan

34 Zuhairini, et.all, Metodologi Pendidikan Islam, (Solo : Ramadhani, 1993), h. 32 35 Nana Sudjana, Dasar-dasar Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algesindo, 1995), h. 58 36 Zuhairini, et.all, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara Bekerjasama dengan

Departemen Agama, 1991), h. 34 37Ibid 38 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h. 222-224

Page 48: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

29

2) Materi pembelajaran supaya terjabar

3) Relevan dengan kebutuhan siswa

4) Kesesuaian dengan kondisi masyarakat

5) Materi pelajaran mengandung segi-segi etik

6) Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang

7) sistematik dan logis

8) Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru

yang ahli dan masyarakat.

c. Metode

Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan digunakan

oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau

tidaknya pembelajaran yang berlangsung.

Metode juga digunakan guru untuk mengkreasi lingkungan belajar

dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan siswa terlibat dalam proses

pembelajaran berlangsung.39

d. Media

Media atau alat yang dipergunakan dalam pembelajaran merupakan

segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran media atau alat memiliki sebagai

pelengkap.40

Media pembelajaran sangat beragam, mulai dari media cetak

(visual), media audio sampai media audio visual. Keseluruhan media

pembelajaran tersebut dimaksudkan agar peserta didik memperoleh

pengetahuan yang maksimal dari materi pelajaran yang disampaikan oleh

pendidik dan proses pembelajaran menjadi menarik. Oleh karena itu, Inovasi

teknik media pembelajaran merupakan suatu perubahan menuju ke arah

perbaikan, tentang cara-cara pelaksanaan atau penggunaan media

pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dengan sengaja dan terencana

39 Ibid 40 Hamruni, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Insan Madani, tt), h. 12

Page 49: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

30

agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang menarik sehingga

memotivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dan akhirnya

dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. Media pembelajaran yang

digunakan sebagai alat bantu dalam peroses pembelajaran berfungsi untuk:

“membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan

ransangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis

terhadap peserta didik”.

Dengan demikian penggunaan media pembelajaran dapat membawa

manfaat besar bagi pendidik, peserta didik dan terhadap keberhasilan

pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas.

e. Guru

Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru

merupakan faktor yang terpenting. Di tangan gurulah sebenarnya letak

keberhasilan pembelajaran. Komponen guru tidak dapat dimanipulasi atau

direkayasa oleh komponen lain, tapi guru mampu memanipulasi atau

merekayasa komponen lain menjadi bervariasi. Komponen lain tidak dapat

mengubah guru menjadi bervariasi.

Tujuan rekayasa pembelajaran oleh guru adalah untuk membentuk

lingkungan peserta didik supaya sesuai dengan lingkungan yang diharapkan

dari proses belajar peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik

memperoleh suatu hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Dalam

merekayasa pembelajaran, guru harus berdasar pada kurikulum yang

berlaku.41

Pendidik dalam proses pembelajaran merupakan subjek utama.

Karena di tangan pendidiklah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya

pencapaian tujuan pembelajaran, dan merekalah yang mengiringi dan

mengantarkan pembelajaran kepada peserta didik di samping harus

mengajarkan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) juga dituntut untuk

menyampaikan dan memberikan penjelasan tentang nilai-nilai positif islami

kepada peserta didik (transfer of value).

41 Ibid

Page 50: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

31

Selanjutnya dalam melakukan kewenangan profesionalnya, pendidik

dituntut memiliki seperangkat kemampuan (competency) yang beraneka

ragam.

Adapun jenis-jenis kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh

pendidik antara lain:42

1) Kompetensi Personal

Pendidik yang mempunyai kompetensi personal dengan baik

adalah pendidik yang mempunyai pribadi dalam hal pengembangan

kepribadian, maksudnya adalah pengembangan kepribadian yang

didasarkan pada nilai-nilai ajaran agama, yang meliputi pengkajian,

penghayatan serta pengalaman.

Oleh karena itu pendidik dituntut membiasakan diri untuk

bersikap sabar, demokratis, menghargai pendapat orang lain, sopan,

santun, selalu tepat waktu, serta tanggap terhadap pembaharuan.

2) Kompetensi professional

Seorang pendidikan dikatakan mempunyai kompetensi

profesional apabila dia menguasai landasan pendidikan. Disamping itu

pendidik diharapkan mengenal fungsi-fungsi sekolah dalam masyarakat

meliputi mengkaji peranan sekolah sebagai pusat pendidikan, mengkaji

peristiwa-peristiwa yang memungkinkan sekolah sebagai pusat

pendidikan, mengelola kegiatan sekolah yang memungkinkan sekolah

sebagai pusat pendidikan.

Pendidik dalam hal ini juga diharapkan mengenal prinsip-prinsip

psikologi pendidikan, yaitu : mengkaji jenis perbuatan untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta menerapkan prinsip-prinsip

belajar dalam kegiatan pembelajaran.

Selain itu juga masalah penguasaan bahan pengajaran, bahan

pengayaan, menyusun program pengajaran, pemilihan media, pengaturan

ruang belajar, pelaksanaan program pengajaran, pengelolaan interaksi

belajar mengajar serta penilaian merupakan bagian dari tugas serat

42 Imron, Profesionalisme Guru sebuan Tuntutan, dalam Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1, No. 2,

Januari, 2005, (Magelang : FAI UMM, 2005), h. 86-87

Page 51: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

32

peranan dan kompetensi pendidik yang merupakan landasan dalam

kompetensi profesional.

3) Kompetensi Sosial

Hal yang perlu dikembangkan dalam kompetensi social adalah

kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi. Dalam hal ini bagaimana

seorang pendidik berinteraksi dengan teman sejawat, masyarakat untuk

menyampaikan misi pendidikan, melaksanakan bimbingan penyuluhan,

melaksanakan administrasi sekolah.

Disamping itu yang perlu dikembangkan adalah aspek-aspek

dalam hubunga antara manusia dengan manusia serta manusia dengan

lingkungannya.

Syarat-syarat untuk menjadi pendidik sebagaimana yang

ditetapkan oleh direktorat pendidikan agama adalah:43

1) Memiliki pribadi mukmin, muslim, dan muhsin

2) Taat untuk menjalankan agama (menjauhkan syariat agama Islam,

3) dapat memberi contoh tauladan yang baik kepada peserta didik)

4) Memiliki jiwa pendidik dan rasa kasih sayang kepada anak didik dan

ikhlas jiwanya

5) Mengetahui tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang keguruan,

terutama didaktit dan metodik

6) Menguasai ilmu pengetahuan agama

7) Tidak memiliki cacat rohanian dan jasmaniah dalam dirinya.

f. Peserta didik

Peserta didik berstatus sebagai subyek didik. Peserta didik

merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk

mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata guna mencapai tujuan

belajar. Komponen peserta ini dapat dimodifikasi oleh guru.44

Anak didik merupakan pokok persoalan dalam semua kegiatan

pendidikan dan pengajaran. Ia memiliki kedudukan dalam sebuah intereksi

karena guru tidak sebagai satu-satunya subjek pembinaan. Faktor intern

peserta didik mencakup intelegensi, perhatian, minat, bakat, motifasi,

43 Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Islam, (Solo : Ramadhani, 1993), h. 25-29 44 Hamruni, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Insan Madani, tt), h. 12

Page 52: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

33

kematangan, kesiapan. Masing-masing peserta didik memiliki

problematikanya sehingga guru dituntut mengenal sifat dan karakteristik

anak didik serta memiliki kecakapan dalam membimbing.

g. Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan keadaan fisik

(misalnya iklim, madrasah, letak madrasah, dan lain sebagainya), hubungan

antar insani, misalnya dengan teman, dan peserta didik dengan orang lain.45

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan

membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat

bergaul, juga tempat bermain sehari-hari dengan keadaan alam dan

iklimnya, flora serta faunanya Besar kecilnya pengaruh lingkungan

terhadap pertumbuhan dan perkembangan bergantung kepada keadaan

lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.

C. Pembelajaran Fiqih

1. Pengertian Pembelajaran Fiqih

Mata Pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang

kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life). Pendidikan ini

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan

pembiasaan

Adapun pengertian fiqih menurut istilah ada beberapa pendapat

beberapa ulama Abdul Wahhab Khallaf berpendapat Fiqh adalah "hukum-

hukum syara' yang bersifat praktis (amaliah)yang diperoleh dari dalil-dalil yang

rinci"46.

45 Ibid 46 Ahmad Rofiq, Hukum-hukum Islam di Indonesia, (Jakarta : Raja Garfindo Persada, 2000), h. 5

Page 53: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

34

Menurut A. Syafi'i Karim Fiqih ialah "suatu ilmu yang mempelajari

syarat Islam yang bersifat amaliah (perbuatan) yang diperoleh dari dalil-dalil

hukum yang terinci dari ilmu tersebut".47

Muhammad Khalid Mas'ud mengemukakan “In discussions of the

nature of the law and practice what is implied by islamic law is fiqih.”49

"Pembahasan yang berujud hukum dan bersifat praktek yang dinyatakan secara

tidak langsung oleh hukum Islam adalah Fiqih".48

Menurut ulama syar'i "Fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum

syari'ah Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalil secara

rinci/detail".49

Jadi bidang studi fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran

yang menerangkan tentang hukum-hukum syari'ah Islam dari dalil-dalil secara

terinci.

Sedangkan pembelajaran bidang studi fiqh adalah interaksi pendidik

dalam memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk mengetahui

ketentuan-ketentuan syari'at Islam. Materi yang sifatnya memberikan bimbingan

terhadap warga belajar agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan

pelaksanaan syariat Islam tersebut, yang kemudian menjadi dasar pandangan

dalam kehidupannya, keluarga dan masyarakat lingkungannya.

Mata Pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang

kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life). Pendidikan ini

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan

pembiasaan

2. Tujuan dan Fungs Pembelajaran Fiqih

Fungsi dan tujuan mata pelajaran Fiqih di MTs. sebagai berikut, yaitu:50

a. Mata pelajaran Fiqih di MTs. bertujuan untuk membekali peserta didik agar

dapat:

47 A. Syafi'i Karim, Fiqih - Ushul Fiqh, (Bandung : Pustaka Setia, 1997), h. 11 48 Imam Muhammad Khalid Mas'ud, Shatibi's Philosophy of Islamic Law, (Malaysia: Islamic

Book Trust, 2000), h. 18 49 Imam Muhammad Abu Zahroh, Ushul Fiqih, (Kairo : Dar al-Fikr al-Arobi, t.th), h. 5 50 Departemen Agama, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (Standar Kompetensi) 2005: h. 46-47

Page 54: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

35

b. mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan

menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli, sebagai pedoman hidup bagi

kehidupan pribadi dan sosial; dan

c. melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar,

sehingga dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin

dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun

sosialnya.

d. Mata pelajaran Fiqih di MTs. berfungsi untuk:

e. penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah

SWT., sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat;

f. penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta didik

dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di

Madrasah dan masyarakat;

g. pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah dan

masyarakat;

h. pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT., serta akhlak

mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan yang telah ditanamkan

lebih dahulu dalam lingkungan keluarga;

i. pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial

melalui ibadah dan muamalah;

j. perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam

keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari; dan

k. pembelakalan peserta didik untuk mendalami Fiqih/hukum Islam pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Ruang lingkup Pembelajaran Fiqih

Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah itu

meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara:51

1) Hubungan manusia dengan Allah SWT

2) Hubungan manusia dengan sesama manusia, dan

3) Hubungan manusia dengan alam (selain manusia) dan lingkungannya

51 Departemen Agama, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (Standar Kompetensi) 2005: h. 46-47

Page 55: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

36

Adapun fokus mata pelajaran Fiqih adalah dalam bidang-bidang

berikut, yaitu:

1) Fiqih ibadah

2) Fiqih Mu‟amalah

3) Fiqih Jinayah

4) Fiqih Siyasah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka ruang lingkup mata pelajaran

Fiqih di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Secara garis besar diklasifikasikan ke

dalam 2 bagian, yaitu:

Hubuangan vertikal, yakni hubungan manusia dengan Sang Pencipta

alam semesta (hablu minallaah atau „ibadah). Ruang lingkupnya meliputi

ketentuan-ketentuan tentang thaharah, shalat, puasa, zakat, haji-umroh, jinayah,

dan sebagainya.

Hubungan horizontal, yakni hubungan manusia dengan makhluk. Ruang

lingkupnya meliputi ketentuan-ketentuan tentang mu‟amalah dan siyasah

(politik atau ketatanegaraan).

D. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan

sebagainya.52 Sedangkan menurut Djamarah prestasi adalah hasil dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun

kelompok.53 Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak

melakukan kegiatan. Dalam kegiatan untuk mendapatkan prestasi tidak semudah

yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang

harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan keoptimisme

dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Oleh karena itu wajarlah

kalau pencapaian prestasi itu harus dcngan jalan keuletan kerja.

Berbagai kegiatan dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan

prestasi, semuanya tergantung dari profesi dan kesenangan dari masing-masing

52 Hoetomo, Kamus…,h. 390 53 Djamarah, Prestasi…, h. 19

Page 56: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

37

individu, pada setiap kegiatan harus digeluti secara optimal. Dari kegiatan

tertentu yang digeluti untuk mendapatkan prestasi maka, beberapa ahli sepakat

bahwa "prestasi" adalah "hasil" dari suatu kegiatan.

Sedangkan belajar memiliki beberapa pengertian, diantaranya adalah

menurut Hilgard dan Bower, yang dikutip oleh Saleh dan Wahab belajar

adalah perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu

yang disebabkan oleh pengalamannya secara berulang-ulang dalam

situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan

atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau

keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya: kelelahan, pengaruh

obat, dan sebagainya).54

Menurut James O. Whittakker, sebagaimana dikutip oleh Wasty

Soemanto, belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah

melalui latihan atau pengalaman.55

Dengan demikian belajar pada dasarnya merupakan proses perubahan

tingkahlaku berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku menurut

Witherington sebagaimana dikutip oleh Nana Sudjana, meliputi perubahan

ketrampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.

Sedangkan yang dimaksud dengan pengalaman dalam proses belajar ialah

interaksi antara individu dengan lingkungannya.56

Memang banyak orang tua yang menganggap bahwa belajar itu hanya di

sekolah saja, tetapi sebenarnya anggapan itu tidak benar, sebab belajar itu tidak

hanya di sekolah saja, tetapi diluar sekolah pun dapat berlangsung proses

belajar.

Jika antara prestasi dan belajar dikaitkan, maka dapat diambil pengertian

bahwa prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu proses yang

54 Abdul Rahman Saleh dan Mubbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif

Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 209 55 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h. 99 56 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996), h.6

Page 57: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

38

mengakibatkan suatu perubahan dalam diri individu, yakni perubahan tingkah

laku. Dengan demikian, dapat diambil pengertian yang cukup sederhana

mengenai hal ini. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-

kesan yang mengakibatkan peruhahan dalam diri individu sebagai hasil dari

aktivitas belajar.

Prestasi belajar siswa lazim ditunjukkan dengan nila tes (angka) yang

diberikan guru, sedangkan nilai tersebut diperoleh dengan mengadakan evaluasi

sebelumnya dan pada akhirnya didokumentasikan pada sebuah buku yang

disebut raport.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Belajar merupakan aktivitas yang berlangsung melalui proses, hal ini

tidak lepas dari pengaruh, baik pengaruh dari dalam maupun dari luar siswa.

Faktor yang datang dari siswa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar yang

dicapai.

Mengacu pada hal tersebut di atas maka faktor-faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut :

a. Faktor dalam (internal)

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak atau siswa,

meliputi:

1) Fisiologi

Yaitu sesuatu yang berhubungan dengan keadaan jasmani

seseorang, misalnya tentang fungsi organ-organ, susunan-susunan dan

bagian-bagian yang berbeda dalam organisme kehidupan.57 Dalam hal

ini, faktor-faktor fisiologis meliputi :

a) Kondisi Fisik

Keadaan atau kondisi jasmani, pada umumnya dapat

dikatakan melatarbelakangi kegiatan belajar, keadaan jasmani yang

optimal akan lain sekali pengaruhnya, apabila dibandingkan dengan

57 Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Bina Ilmu, 1990), h. 53

Page 58: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

39

keadaan jasmani yang lemah dan lelah. Sehubungan dengan keadaan

dan kondisi jasmani tersebut, maka ada 2 hal yang perlu

dikemukakan, yaitu :

(1) Cukupnya nutrisi atau nilai makanan gizi

Karena kekurangan kadar makanan atau tidak memenuhi

gizi makanan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh fisik

akan mengakibatkan menurun dan merosotnya kondisi jasmani,

sehingga menyebabkan seseorang dalam kegiatan belajarnya

sering merasa cepat lesu, lelah dan secara keseluruhan tidak

adanya kegairahan untuk belajar.

(2) Beberapa penyakit cronis, seperti : flu, sakit gigi, batuk dan yang

sejenisnya, semuanya akan sangat mempengaruhi kegiatan

belajar seseorang.58

Pada umumnya jenis-jenis penyakit semacam itu, sering

diabaikan, dan kurang mendapatkan perhatian yang serius,

padahal dalam kenyataan hidup sehari-hari, penyakit semacam ini

sangat mengganggu kegiatan belajar.

b) Kondisi Panca Indera

Panca indera dapat diumpamakan sebagai pintu gerbang

masuknya pengaruh luar ke dalam diri seseorang yang belajar. Maka

baik tidaknya fungsi panca indera, adalah merupakan syarat mutlak

untuk bisa tidaknya seseorang dengan baik dalam kegiatan belajar.

Dalam sistem pengajaran dewasa ini, diantara panca indera yang

paling memegang peranan penting dalam belajar adalah mata dan

telinga. Maka dari itu, adalah menjadi kewajiban bagi setiap pendidik

(guru, orang tua) untuk tetap menjaga agar panca indera anak-

anaknya dapat berfungsi dengan baik dan sempurna. Apabila hal

tersebut tidak dilakukan akan mengakibatkan terhambatnya proses

informasi yang dilakukan oleh sistem memori siswa tersebut.

58 Ibid.,h. 54

Page 59: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

40

Dalam mengatasi kemungkinan timbulnya masalah mata dan

telinga, dapat dilakukan dengan 2 hal:

(1) Bekerjasama dengan pihak sekolah untuk memperoleh bantuan

pemeriksaan rutin (periodik) dari dinas-dinas kesehatan setempat.

(2) Menempatkan mereka di deretan bangku terdepan secara

bijaksana.59

2) Psikologi

Yaitu sesuatu yang berhubungan dengan jiwa atau mental

seseorang. Dalam hal ini faktor-faktor psikologi meliputi:

a) Bakat

Yaitu suatu potensi atau kemampuan khusus yang bersifat

menonjol yang dimiliki seseorang.60 Dengan melalui pendidikan atau

latihan-latihan tertentu bakat tersebut akan dapat berkembang dan

diaktulisasikan menjadi satu kemampuan atau kecakapan yang nyata.

Bakat akan memungkinkan seseorang untuk berprestasi lebih baik

dalam bidang yang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.

b) Minat

Yaitu perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan.

Sedangkan menurut Saleh dan Wahab, minat adalah suatu

kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap

orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut

dengan disertai perasaan senang.61

c) Kecerdasan

Kecerdasan atau inteligensi merupakan suatu kemampuan

tertinggi dari jiwa makhluk hidup yang hanya dimiliki oleh

manusia.62 Intelegensi ini diperoleh manusia, dan sejak itulah potensi

intelegensi mulai berfungsi mempengaruhi kualitas perkembangan

59 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2003), h. 133 60 Saleh Wahab, Psikologi…, h. 254 61 Ibid.,h. 263 62 Ibid., h. 179

Page 60: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

41

individu, dan manakala sudah berkembang, maka fungsinya akan

semaki berarti lagi bagi manusia yaitu akan mempengaruhi kualitas

penyesuaian dirinya dengan lingkungannya.

d) Motivasi

Yaitu sesuatu yang ada dalam diri seseorang karena didorong

oleh adanya kebutuhan yang disadari dan terarah pada tercapainya

tujuan yang relevan dengan kebutuhan itu.63 Belajar dengan motivasi

yang kuat merupakan syarat agar dapat dicapai sukses yang optimal.

Akan tetapi tidak selalu dapat terjadi secara langsung. Apalagi pada

anak yang masih muda. Oleh karena itu timbulnya motivasi harus

secara sengaja diupayakan oleh guru.

e) Kemampuan Kognitif

Yaitu kemampuan yang menggunakan akal budi untuk

mempertimbangkan, memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang

dalam ingatan.64 Dengan dimilikinya kemampuan kognitif proses

belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku yang bermacam-

macam termasuk tingkah laku seperti mengetahui, mengenal,

memahami, dan sebagainya. Dengan demikian kemampuan

melakukan tindakan berpikir sangat berpengaruh terhadap hasil

belajar.

b. Faktor Luar (Eksternal)

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:

1) Instrumental

Yaitu faktor yang diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana

untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah dirancang pula.65

Dalam hal ini faktor-faktor instrumental, meliputi:

a) Kurikulum

63 Ahmad Thonthowi, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), h.106 64 Hoetomo, Kamus…, h. 368 65 Yoto dan Saiful Rahman, Manajemen Pembelajaran, (Malang: Yanizar Group, 2001), h. 14

Page 61: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

42

Dalam proses belajar mengajar yang dipentingkan adalah

kebutuhan anak. Dalam hal ini kurikulum merupakan perangkat mata

pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Maka, guru perlu

mendalami dengan baik dan harus mempunyai perencanaan yang

mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual.

b) Sarana dan Prasarana

Dalam kegiatan proses belajar mengajar sarana dan prasarana

yang menunjang keberhasilan para siswa sangat dibutuhkan.

Misalnya gedung, perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, dan

sebagainya.

c) Guru

Dalam proses belajar mengajar, faktor guru merupakan faktor

yang penting. Bagaimana sikap dan keprihadian guru, tinggi

rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru dan bagaimana guru itu

mengajarkan pengetahuan kepada anak-anak didiknya, turut

menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak.

d) Administrasi

Administrasi sangat diperlukan dalam setiap proses interaksi

belajar mengajar. Tidak mungkin proses pengajaran berjalan secara

efektif dan efisien tanpa dilakukan perencanaan sebelum mengajar di

muka kelas. Oleh karena itu, masalah administrasi harus betul-betul

difahami sebagai proses penyelenggaraan kerjasama untuk mencapai

tujuan bersama.

2) Liingkungan

Dalam hal ini faktor-faktor lingkungan, meliputi :

a) Lingkungan alam

Lingkungan alam seperti keadaan suhu, kelembaban udara

berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan

udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam

keadaan udara yang panas.

Page 62: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

43

b) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap proses dan

hasil belajar siswa. Misalnya seseorang yang sedang belajar

memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-

mandir di dekatnya atau keluar masuk kamarnya, atau bercakap-

cakap di dekat tempatnya belajar itu. Juga seperti suara mesin pabrik,

hiruk pikuk lalu lintas, juga berpengaruh terhadap belajar siswa.

Untuk itu gedung sekolah sebaiknya didirikan dari tempat yang jauh

dari pabrik atau tempat kerja dan jauh dari keramaian lalu lintas.

Page 63: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Bila ditinjau dari pendekatan yang digunakan, maka peneliti mengambil

penelitian kuantitatif. Menurut Sugiono, bahwa metode penelitian kuantitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data, dan tujuan yang sudah ditetapkan.66 Penelitin

kuantitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan

deduktif induktif yang berangkat dari kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun

pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya yang kemudian dikembangkan

menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang

diajukan untuk memperoleh pembenaran dalam bentuk dukungan dan empiris

dilapangan. Penelitian ini menitik beratkan pada penyajian data yang berupa angka

atau kualitatif yang diangkakan (skoring) dengan menggunakan statistik.67

Pendekatan ini akan berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para pakar

atau ahli, maupun pemahaman dari penulis itu sendiri berdasarkan pengalamannya

dilapangan kemudian akan dikembangkan menjadi suatu permasalahan

permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenahan

atau verifikasi dalam bentuk dukungan data empiris dilapangan. Penelitian

kuantitatif, banyak dituntut menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut serta hasil yang diperoleh. Selain itu dalam

penelitian kuantitatif ini data yang diambil juga berupa informasi kualitatif.

Untuk memperoleh data yang kongkrit penelitian di lapangan, desain

pendekatan dalam proposal ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.

Pengertian metode kualitatif sebagaimana yang dikemukakan oleh Kirk dan Miller

yang dikutip oleh Lexsy J. Moleong yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan

sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam

66 Sugiono, Metode Penelitian kuantitatif dan Kualitatif R & D, ( Bandung: Alfa Beta, 2009 ) 8 67 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, ( Yogyakarta: Teras, 2009 ) h.. 81-82

Page 64: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

45

kawasan sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut, pembahasannya

dan peristilahannya.68

Sedangkan dalam bukunya Introduction to Qualitatif yang diterjemahkan

oleh Arif Furqon, penelitian kualitatip adalah yang menghasilkan data diskriptif

baik ucapan maupun tulisan dan prilaku yang dapat diambil dari orang-orang itu

sendiri.69

Dari difinisi di atas dapat mengambil kesimpulan bahwa penelitian

kualitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan pada orang-orang atau obyek

untuk mendapatkan data-data deskriptif.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi sebagai obyek, perlu mendapat perhatian dalam menentukannya,

karena pada prinsifnya sangat berkaitan dengan permasalahan yang diambil,

sehingga lokasi ini penentu untuk memberikan informasi yang valid.

Dalam penelitian ini yang di tetapkan adalah MTs NW Lepak Desa Lepak

Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur yang merupakan satu satunya

Madrasah yang tertua berdiri th 1976 M.

Penentuan lokasi penelitian ini kerena memiliki guru-guru yang inovatif

dan kreatif dalam melakukan pembaharuan metode pembelajaran khususnya

pendidikan Fiqih, disamping Kepala Sekolah MTs NW Lepak sangat peduli dan

antusias terhadap pengembangan pembelajaran khususnya Pendidikan Agama Islam.

1. Kualifikasi akademik guru Fiqih di MTs. NW Lepak sudah memenuhi standar

akademik berpengalaman dan profesional;

2. Satu-satunya Madrasah Tsanawiyah swasta di wilayah Kecamatan Sakra Timur

yang mendapatkan status akreditasi A;

3. Satu-satunya Madrasah Tsanawiyah yang dijadikan sampel madrasah yang

menerapkan Kurikulum 2013 di wilayah Kec. Sakra Timur;

4. Sarana prasarana atau fasilitas di MTs. NW Lepak sangat mendukung kreativitas

guru dalam pembelajaran menggunakan media belajar.

68 Lexsy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rodakarya, 2003),

13 69 Robert Bagdan, Steven J. Taylor, Introduction to Qualitatif Metode, Terjemahan Arif

Furqon, Surabaya: Usaha Nasional, 1992), 21-22

Page 65: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

46

C. Kehadiran Penelitian

Kehadiran peneliti disini maksudnya adalah pesan dan upaya peneliti

dalam memperoleh informasi atau data. Penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan

dari pengamatan. Moleong menyatakan bahwa peran serta penelitilah yang

menentukan keseluruhan skenarionya.70

Kehadiran peneliti berperan sebagai instrumen kunci artinya peneliti

adalah segala-galanya dalam penelitian dari semua proses penelitian di lapangan.

Kehadiran peneliti bukan untuk mempengaruhi subyek penelitian dilapangan akan

tetapi untuk mendapatkan data dan informasi akurat serta meyakinkan kaitannya

dengan yang di teliti yaitu Metode Pembelajaran Fiqih Dalam proses Belajar Siswa

di MTs NW Lepak Sakra Timur.

D. Sumber Data

Suharsimi Arikunto yang dimaksud dengan sumber data adalah dari mana

data-data diperoleh.71 Berdasarkan pengertian di atas dapat dimengerti bahwa yang

dimaksud sumber data dalam penelitian adalah tempat dimana peneliti mendapat

informasi sebanyak-banyaknya berupa data-data yang diperlukan dalam penelitian.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diambil sumber aslinya. Dalam

bidang pendidikan data primer ini berasal dari hasil wawancara maupun

observasi.72

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah bersumber dari

interview Kepala Madrasah, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Humas

dan Waka Sarana Prasarana serta Guru Pendidikan Fiqih di Madrasah

Tsanawiyah NW Lepak, jalan H. Abd Muin Lepak dengan harapan dapat

memberikan data atau gambaran tentang Metode Pembelajaran Pendidikan

sejarah Islam Dalam proses Belajar Siswa di MTs NW Lepak Sakra Timur.

70 . Lexsy Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif..... 88 71 Suharsimi Arikunto.Prosudur Penelitian ( Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 107. 72Yuswianto. Metodologi Penelitian (Buku Ajar Fakultas Tarbiyah Univrsitas Islam Negri

Malang, 2002), 60

Page 66: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

47

2. Sumber Data Sekunder.

Sumber data sekunder adalah data yang bersumber dari yang kedua

atau data yang diperoleh dari hasil dokumentasi yang sudah ada. Adapun data

sekundernya adalah yang diperoleh dari Madrasah Tsanawiah NW Lepak yang

berupa data siswanya, data Guru, jam pelajaran fakulati dan lain-lain.

3. Informan

Informan adalah yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi

tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian.73 Penentuan sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik yang lazim digunakan dalam penelitian

kualitatif, yaitu purposive sampling adalah pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang

tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau

mungkin ada sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi

obyek atau situasi sosial yang di teliti .74 Informan kunci yang dijadikan kunci

pertama dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah Waka Kurikulum dan Siswa

4. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian dalam penelitian kali ini adalah peneliti itu sendiri,

karena peneliti itu sendiri merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data,

analisis, penafsiran data dan pada akhirnya peneliti pula ysng menjadi pelopor

hasil penelitiannya.

Adapun ciri umum manusia, ia sebagai instrumen adalah munculnya segi

responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri

atas pengetahuan, memproses data secepatnya, dan memanfaatkan kesempatan

mencari respond yang tidak lazim.

E. Prosudur Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data tentang masalah yang akan diteliti, maka penulis

menggunakan beberapa metode antara lain:

1. Metode Observasi

Metode ini dengan pengumpulan data dengan pengamatan dan

pencatatan secara sistimatis terhadap fakta-fakta yang diselidiki.

73. Lexy J Meleong, loc, cit.. 132 74 Sugiono, Memahami Pendidikan Kualitatif ( Bandung : CV. Alfabeta, 2007) .,53-54

Page 67: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

48

Menurut Sutrisno Hadi, observasi adalah metode ilmiyah yang diartikan

sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistimatis fenomena-fenomena yang

diselidiki.75

Metode observasi ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang,

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), penerapan metode pembelajaran,

dan sarana atau media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Metode Interview (wawancara)

Metode ini dilakukan dengan wawancara dan dialog untuk mendapat

informasi dari yang diwawancarai. Metode ini digunakan untuk memperoleh

data tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KMB), alokasi waktu

Fiqih, penyediaan dana, sarana dan prasarana, kendala dan penunjang

pembelajaran sejarah Islam di MTs NW Lepak.

3. Metode Dokumenter

Metode ini peneliti untuk memperoleh keterangan-keterangan dengan

cara memeriksa dan mencatat laporan dokumen yang ada. Menurut Jumhur dan

Muhammad Surya, metode dokumentasi adalah: metode pengumpulan data

yang telah didokumentasikan dalam buku-buku yang sudah terlulis seperti, buku

induk, buku pribadi, buku keterangan-keterangan lain.76

Dalam penelitian ini dokumen yang kami butuhkan adalah gambaran

umum propil Madrasah yang meliputi : sejarah berdirinya letak geografisnya,

visi dan misinya serta arsip lainnya yang terkaid dengan penetlitian.

F. Tehnik Analisa Data

Miles dan Huberman menyatakan bahwa terdapat tiga macam kegiatan

analisis data kualitatif, yaitu:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti : merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi

75 Sutrisno Hadi , Metedologi Reseac II, (Jakarta: Offset, 1999), , 136 76 Djumhur, Bimbingan Dan Penyuluhan di Sekolah , (Bandung: CV Ilmu, 1975), 64

Page 68: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

49

akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti : komputer ,

dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi , maka

peneliti merangkum, mengambil data yang penting, membuat kategorisasi,

berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak penting

dibuang.

2. Model Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah

mendisplaykan data. Display data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan

dalam bentuk : uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sebagainya.

Miles dan Huberman menyatakan : “the most frequent form of display

data for qualitative research data in the pas has been narative tex” artinya :

yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

dengan teks yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat

juga berupa grafik, matriks, network (jejaring kerja).

Fenomena sosial bersifat kompleks, dan dinamis sehingga apa yang

ditemukan saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama di

lapangan akan mengalami perkembangan data. Peneliti harus selalu menguji apa

yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat

hipotetik itu berkembang atau tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan

ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung data pada saat dikumpulkan

di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi

teori yang grounded.

Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif,

berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui

pengumpulan data yang terus menerus. Bila pola-pola yang ditemukan telah

didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut menjadi pola yang

baku yang tidak lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada

laporan akhir penelitian.

Page 69: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

50

3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

(dapat dipercaya)

Page 70: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

51

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Umum

Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan (MTs. NW) Lepak Sakra

Timur merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dikelola oleh Yayasan

Pondok Pesantren Al Mukhlisin NW Lepak. MTs. NW Lepak berlokasi di Jl. H.

Abdul Muin Lepak Kecamatan Sakra Timur. Sejak awal berdirinya pada tahun

1967 MTs. NW Lepak terus tumbuh dan berkembang menjadi lembaga

pendidikan yang berkualitas dengan memeperoleh akreditas A dengan nomor

182/BAP-SM/KP/X/2011.

Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan (MTs. NW) Lepak dibangun

dengan swadaya masyarakat Desa Lepak Kecamatan Sakra Timur dan

sekitarnya. Madrasah tersebut didirikan atas prakarsa salah seorang warga

masyarakat bernama H. Abdul Mu‟in bersama tokoh lainnya dan masyarakat

secara bersama-sama membangun sebuah lembaga pendidikan keagamaan,

yakni Pendidikan Guru Agama Nahdlatul Wathan (PGA NW) yang diresmikan

pendiriannya pada tanggal 12 April 1967 oleh Bapak T.G.K.H. M. Zainuddin

Abdul Majid selaku pendiri organisasi NWDI, NBDI, dan NW.77

Sesuai aturan pemerintah dalam hal ini Departemen Agama Republik

Indonesia, PGA NW diubah menjadi MTs. NW Lepak dan diresmikan pada

tanggal 14 Juli 1986. MTs. NW Lepak bernaung di bawah Yayasan Pondok

Pesantren Al-Mukhlisin NW Lepak. MTs. NW Lepak memiliki lahan seluas

±2.325 m2, luas bangunan ±500 m2 dengan status bangunan milik sendiri/milik

yayasan. NPSN/NSM: 50222998/121252030074.

77 Dokumentas MTs. NW Lepak Sakra Timur

Page 71: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

52

2. Keadaan Tenaga Pendidik

Guru sebagai pendidik merupakan unsur pendidikan yang terpenting

yang mempunyai pengaruh yang dominan di MTs. NW Lepak. Kualifikasi

pendidikan guru di MTs. NW Lepak terdiri atas: Pascasarjana (S2) 1 orang,

Strata satu (S1) 28 orang, Diploma tiga (D3) 3 orang, dan SLTA 1 orang.

Data tersebut menunjukkan guru-guru memiliki kualifikasi pendidikan

yang layak untuk mengemban tugas pendidikan yang menjunjung tinggi

professionalisme karena sebagian besar berijazah sarjana dan sudah disertifikasi

sebagai guru professional sehingga dapat memproses input dengan professional

untuk menghasilkan output yang berkualitas.

Tabel 1.

Data Guru MTs. NW Lepak Sakra Timur

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO NAMA GURU BIDANG STUDI KET

1 Zainal Arifin,S.Ag. Aqidah Akhlaq PNS/Sertifikasi

2 H. Masyhur, S.Ag. Bahasa Arab

3 Rusli, S. Pd Bahasa Indonesia

4 H. Nasruddin QH. S.Pd I Fiqih Sertifikasi

5 Afifuddin,QH. S.Pd. I Qur‟an Hadis Sertifikasi

6 Kamarudin,QH.S.Pd.I SKI Sertifikasi

7 H. M. Arif Idris,A.Md. Fiqih Sertifikasi

8 Khairil Anwar,S. Pd Bahasa Indonesia

9 Abdul Hayyi, S.Pd IPS

10 Harmaini ,S.Pd. IPS Sertifikasi

11 M. Nur, S.Pd PPKn Sertifikasi

12 Hadijah, S.Pd. Mulok Sertifikasi

13 Abdul Majid S.Pd,. M.Pd Bahasa Inggris

14 Mustiadi, S.PdI. Bahas Arab

15 Muhammad Said, S. Pd IPA Sertifikasi

16 Siti Aisah, S.Pd. Bahasa Inggris Sertifikasi

17 Rohani S.Pd. Seni Budaya Sertifikasi

Page 72: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

53

18 Sudiana, S.PdI. IPS Sertifikasi

19 Ahmad Jayadi, S.Pd. PKn

20 Sarini, S.Pd Aqidah/Akhlak PNS/Sertifikasi

21 Saipul Bahri, QH.,S.Sos.I Matematika

22 Ahmad Efendi, S.Pd Seni Budaya

23 Nasrudin, S.Pd PKn

24 Abdullah, S.Kom.I. Bahasa Arab

25 Moh. Ropi‟i, S.Pd Nahwu Sarf

26 Ahmad Fahrurrozi, S.Pd Penjaskes

27 Nurman, S.Kom.I IPA

28 Muh. Tauhid Ali, S.Pd Bahasa Indonesia Sertifikasi

3. Keadaan Peserta Didik

Dalam proses pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan, peserta

didik memiliki peranan yang sangat menentukan karena semua proses-proses

tersebut kepadanyalah diarahkan. Untuk itu, MTs. NW Lepak selalu dan terus

menerus menyesuaikan visi dan misi Madrasah dengan menerapkan

kedisiplinan, pengembangan potensi dan kompetensi, dan pembinaan nilai-nilai

akhlak mulia bagi peserta didik.

Tabel 1.

Data Siswa MTs. NW Lepak Sakra Timur

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO KELAS L P JUM Ket

1 VII 35 47 82

2 VIII 28 46 79

3 IX 39 35 64

Jumlah 102 123 225

Dari tahun ke tahun MTs. NW Lepak Sakra Timur mengalami

perkembangan yang cukup signifikan, hal ini ditandai dengan terus

Page 73: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

54

bertambahnya jumlah siswa dari tahun ke tahun. Hal ini menandakan

kepercayaan masyarakat yang tetap dengan lembaga ini.

Tabel 3.

Data Siswa MTs, NW Lepak Sakra Timur

Lima Tahun Terakhir

No T P Kelas L P Jum Ket

1

2011/2012

VII

VIII

IX

26

27

31

29

28

28

55

55

59

Jumlah 85 87 169

2

2012/2013

VII

VIII

IX

28

29

31

37

27

28

65

56

59

Jumlah 88 92 180

3 2013/2014

VII

VIII

IX

40

31

25

39

28

31

79

59

56

Jumlah 96 98 194

4 2014/2015

VII

VIII

IX

35

38

29

27

46

35

62

84

64

Jumlah 102 108 210

5 2015/2016 VII 35 47 82

Page 74: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

55

VIII

IX

38

29

46

35

94

64

Jumlah 102 119 225

4. Sarana Prasarana

Sarana prasarana memiliki peranan penting dalam menunjang

kesuksesan proses pembelajaran yang dijalani dan dialami oleh pendidik dan

peserta didik. Selain pendidik dan peserta didik, faktor sarana prasarana atau

fasilitas tidak kalah pentingnya dalam menunjang proses pembelajaran, sebab

sarana prasarana sebagai wadah untuk dilaksanakan proses belajar mengajar dan

alat/bahan/media belajar juga merupakan faktor penunjang kegiatan belajar

mengajar. Tanpa ketersediaan sarana prasarana yang memadai, kegiatan belajar

mengajar tidak akan berjalan maksimal. Maka dalam hal ini dibutuhkan sarana

prasarana atau fasilitas untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran di

sekolah/madrasah.

Proses pendidikan di MTs. NW Lepak ditunjang dengan sarana dan

prasarana yang memadai, hal tersebut pat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

Sarana dan Prasarana

MTs. NW Lepak Sakra Timur

SARANA Kondisi

Jum B RR RB Ket.

Ruang Belajar 9 9

Ruang Kepala 1 1

Ruang Tata Usaha 1 1

Ruang Guru 1 1

Ruang Perpustakaan 1 1

Ruang Multimedia - -

Ruang Laboratorium - -

Page 75: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

56

Lab. IPA 1 1

Lab. Komputer 1 1

Lab. Bahasa - -

Kamar Mandi 4 4

Ruang BP/BK 1 1

Ruang P3K/PMR - -

Gudang 1 1

Mushola 1 1

Kantin 1 1

Jumlah 23 23 0 0

5. Struktur Organisasi & Deskripsi Tugas

a. Struktur Organisasi

Guna memudahkan dan memperlancar proses pendidikan yang

merupakan urusan interen serta memperkuat hubungan dengan pihak ekstern

(masyarakat sekitar dan lain sebagainya), maka perlu dibentuk sebuah badan

yang berfungsi untuk menjalankan segala bentuk aktivitas kegiatannya.

Struktur organisasi dalam sebuah sekolah/madrasah merupakan

faktor yang harus dimiliki oleh sekolah/madrasah itu sebagai suatu lembaga

pendidikan. Hal ini bertujuan memudahkan dalam menjalankan program

kerja lembaga tersebut, sedangkan dalam pengembangan sekolah/madrasah

juga memiliki struktur menjalankan sekolah/madrasahnnya. Agar lembaga

pendidikan tersebut berjalan dengan sebaik-baiknya dan memiliki jalur yang

tepat dalam pengembangannya.

struktur organisasi juga merupakan faktor yang sama pentingnya

dalam menentukan dan melihat cara kerja suatu organisasi, yang mana dapat

dianalisa melalui strukturnya yang tergambar dan akan bisa diketahui bagian

dan sub bagian, wewenang masing-masingnya serta hubungan koordinasi

antar bagian dan sub bagian dalam pelaksanaan tugas serta tanggungjawab

masing-masing berikut pembagian tugas berdasarkan spesialisasi yang ada

akhirnya menggambarkan saling ketergantungan antar bagian dan sub bagian

dalam suatu organisasi.

Page 76: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

57

Dengan demikian cukup dapat dimaklumi bahwa struktur organisasi

juga merupakan faktor yang penting adanya dalam perkembangan suatu

organisasi untuk pertumbuhan ke arah kemajuan yang pesat untuk mencapai

tujuan sesuai dengan misi, di mana akan menentukan mekanisme orang-

orang yang bekerja dalam organisasi.

Page 77: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

58

STRUKTUR ORGANISASI

MTs. NW LEPAK SAKRA TIMUR

KOMITE MUTAWALLI

KEPALA MADRASAH

H. ZAINAL ARIFIN, S.Ag.

BENDAHARA NASRUDIN, S. Pd

WAKAHUMAS H. NASRUDIN, S. PdI

WAKASARPRAS MUSTIADI, S.PdI

WAKASIS RUSLI, S.Pd

WAKAKUR ABDUL HAYYI, S.Pd

KEPALA TU NASRUDDIN, S.Pd

PERPUSTAKAAN HARMAINI, S.Pd

KEPALA LAB HADIJAH, S.Pd

STAF TU ONI

WK VII A

ANWAR, S.Pd

WALI KELAS IX B

HADIJAH, S.Pd

WK VIII A

SAIFUL BAHRI, S.SOS.I

WK VII B

AFIFUDDIN, S.Pd

WALI KELAS IX C

MOH. ROPI’I, S.Pd

WK VIII B

MUH. SAID, S.PdI

S.SOS.I WK VII C

KAMARUDIN, S.PdI

WALI KELAS IX A

AHMAD EFENDI, S.Pd.

SISWA/SISWI

GURU MATA PELAJARAN

WALI KELASI

Page 78: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

59

b. Deskripsi Tugas

Untuk menunjang terjadinya pembagian wewenang yang

terstruktur dalam organisasi madrasah, maka dibentuklah deskripsi tugas

yang menjadi acuan para pemegang kebijakan menjalan prosedur

pendidikan di MTs. NW Lepak.

Adapun Deskripsi tugas yang dikembangkan di MTs. NW Lepak

Sakra Timur adalah sebagai berikut:

Tabel 5.

Job Deskripsi Pejabat dan Pegawai MTs. NW Lepak Sakra Timur

NO PEJABAT JABATAN URAIAN TUGAS

1, H. Zainal Arifin, S.Ag

Kepala Madrasah

Memimpin suatu kegiatan madrasah

meliputi kegiatan perencanaan

pengorganisasian pelaksanaan pendidikan

dan evaluasi

2. Nasruddin, S.Pd

Bendahara

Membantukepala madrasah dalam

mengelola keuangan madrasa meliputi;

Penyusunan RAPBS

Membuat pembukuan keluar masuk

keuangan.

Mengendalikan penggunaan uang

anggaran madrasah.

Menyusun laporan.

Bertanggung jawab kepada kepala

madrasah.

3. Nasruddin

Kepala TU

Membantu kepala madrasah dalam

kegiatan ketata usahaan meliputi;

Mengiventarisir semua kegiatan MTs

NW Lepak Sakra Timur

Menyelenggarakan proses pelaksanaan

data guru dan karyawan.

Page 79: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

60

Mengatur mekanisme kinerja

karyawan.

Membantu guru dalam pengadaan

blanko-blangko perangkat mengajar.

Merekap aktipitas kerja guru dan

karyawan.

Membuat laporan aktivitas guru dan

karyawan.

Mengkordinir pelaksanaan ketata

usahaan.

Bertanggung jawab kepada madrasah

4. Abdul Hayyi, S.Pd

Wakakur

Membantu Kepala madrasah dalam

kegiatan belajar mengajar meliputi;

Menyusun dan menjabarkan kalender

pendidikan

Menyusun pembagian tugas guru dan

jadwal pelajaran.

Mengatur dan menyusun program

pengajaran.

Mengatur program penilaian, kenaikan

kelas kelulusan dan laporan kemajuan

belajar siswa (pembagian rapot dan

STTB)

5. Rusli, S.Pd

Wakasis

Membantu kepala madrasah dalam

pembinaan siswa meliputi;

Membina dan mengendalikan

kedisplinan dan ketertiban siswa.

Mengatur dan membina kegiatan OSIS.

Mengatur dan menyusun pelaksanaan

pemilihan siswa teladan madrasah.

Menyeleksi siswa untuk diusulkan

mendapat bea siswa

Page 80: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

61

Menyelenggarakan MOS.

Menyelenggarakan kegiatan

ektrakurikuler.

Mengkordinir pelaksanaan piket guru

Mengkordini BP/BK

Menyelenggarakan PMB

Mengkordinir wali kelas

Bertanggung jawab kepada kepala

madrasah.

6. Mustiadi, S.Pd

Wakasarpras

Membanru kepala madrasah dalam

pengelolaan sarana dan prasarana meliputi;

Merencanakan kebutuhan sarana

prasarana penunjang proses belajar

mengajar

Merencanakan program pengadaan

saranaprasarana.

Mengatur pemanfaatan dan perawatan

saranaprasarana.

Mengelola perawatan dan perbaikan

arana prasarana.

Mengatur pembukuan sarana prasarana.

Mengatur dan mengkordinir petugas

kebersihan madrasah.

Membuat berkala keadaan barang

Mengatur dan mengkordinir petugas

kemanan madrasah.

Bertanggung jawab kepada kepala

madrasah.

7. H. Nasruddin, S.Pd.I

Waka Humas

Membantu kepala madrasah dalam

membina hubungan madrasah dengan

madrasah meliputi;

Mengatur dan mengembangkan

Page 81: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

62

hubungan madrasah dengan wali murid

dan instansi terkaid

Menyelenggarakan kegiatan promosi

madrasah kepada madrasah.

Menjalin kerjasama dengan majlis

madrasah.

Mendamping guru BP//Wali kelas

dalam kunjungan rumah.

Menjalin kerjasama dengan sekolah-

sekolah SD dan MI dan SLTA.

Mengatur dan mengendalikan kegiatan

masjid/keagamaan.

Bertanggung jawab kepada madrasah.

B. Bentuk Inovasi Metode Pembelajaran Fiqih di MTs. NW Lepak Sakra Timur

Inovasi pembelajaran merupakan langkah yang tepat dalam mengatasi

berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, inovasi

mtode pembelajaran dapat dilaksanakan pendidik untuk memperbaiki kelemahan-

kelemahan dalamproses pembelajaran, sehingga dapat mencapai hasil yang

maksimal.

Proses pembelajaran semacam ini, hanya dapat dilaksanakan melalui inovasi

metode pembelajaran, yaitu mendesain pembelajaran yang efektif dengan

mempertimbangkan dan menggunakan berbagai hal secara optimal, seperti memilih

metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran,

menciptakan media yang menarik dan memanfaatkan potensi peserta didik

sehingga dapat dilibatkan dalam proses pembelajaran.

Terkait dengan hal tersebut, penulis akan menguraikan implementasi inovasi

pembelajaran dalam bidang studi Fiqih di Madrasah Tsanawiyah NW Lepak.

Bentuk Inovasi Pembelajaran Fiqih di MTs. NW Lepak Sakra Timur, dilakukan

dalam bentuk sebagai berikut:

Page 82: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

63

1. Menerapkan Metode Pembelajaran Variatif

MTs. NW Lepak Sakra Timur merupakan lembaga pendidikan

berbasis madrasah yang cukup mapan dari segi manajemen dan sistem belajar

mengajar. Tidak mengherankan MTs. NW Lepak memperoleh akreditasi A dan

menjadi sekolah model penerapan K13 di wilayah Lombok Timur.

Dari segi pembelajaran, MTs. NW Lepak mengembangkan model-

model pembelajaran inovatif agar pembelajaran menyenangkan bagi siswa dan

guru. Berbagai macam metode pembelajaran telah dilaksanakan oleh guru

bidang studi.

Dalam setiap kesempatan seperti rapat, pelatihan atau instruksi,

Kepala MTs. NW Lepak Sakra Timur menekankan pentingnya metode

pembelajaran dalam setiap proses belajar mengajar, ia mengatakan:

“Paradigma pembelajaran saat ini mengalami perkembangan

yang cukup pesat, banyak terobosan terobosan baru dalam dunia

pengajaran. Kita sebagai lembaga yang mengemban misi

pendidikan hendaknya tidak apatis dengan terobosan terobosan

itu, kita disini senantiasa menekankan guru guru untuk berbenah,

melakukan inovasi pembelajaran karena untuk saat ini itu yang

terpenting, kalau soal penguasaan materi sih insya Allah tidak

ada kendala”78

Terkait itu, dalam pembelajaran Fiqih H. Nasruddin, S.PdI selaku guru

bidang studi Fiqih telah memformat dan mendesain metode pembelajaran yang

akan diterapkan dalam proses belajar mengajar, ia mengatakan:

“ Penggunaan metode pembelajaran yang variatif itu penting,

biar anak tidak jenuh dengan metode yang monoton. Terkait

dengan pembelajaran fiqh di kelas VII, saya menggunakan

beberapa metode yang kiranya sesuai dengan tuntutan kurikulum,

karena fiqih merupakan bidang studi yang tidak hanya

menekankan penguasaan teori, namun menekankan pentingya

78 H. Zainal Arifin, Kepala MTs. NW Lepak, wawancara tanggal 12 September 2016

Page 83: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

64

pemahaman praktis maka perlu metode pembelajaran yang tepat

untuk lebih memaksimalkan hasil pembelajaran”79

Untuk mengimplementasikan metode pembelajaran, guru bidang studi

fiqh melakukan inovasi dengan menerapkan metode pembelajaran yang

bervariasai selama proses belajar mengajar di MTs. NW Lepak Sakra Timur.

Metode pembelaran yang pernah diterapkan adalah: metode ceramah, Metode

Demonstrasi dan Metode Simulasi.

a. Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan metode tertua yang paling lazim

digunakan dalam berbagai situasi. Selain sering digunakan juga paling

sering dikritik. Mereka berpendapat bahwa metode ceramah dianggap tidak

tepat dipakai dalam dunia pendidikan dan pengajaran karena bertentangan

dengan prinsip belajar yaitu pelajar harus aktif.

Namun demikian bukan berarti ceramah merupakan metode yang

usang, dalam arti tidak dapat digunakan lagi. Metode ceramah tidak dapat

dinilai baik atau buruk, tetapi harus didasarkan atas tujuan penggunaannya.

Untuk bidang studi agama, metode ceramah masih tepat untuk

dilaksanakan, misalnya: untuk memberikan pengertian tentang Na‟jis,

maka satu-satunya metode yang dapat digunakan adalah metode ceramah.

Karena Na‟jis tidak dapat diperagakan, sukar didiskusikan, maka seorang

guru akan memberikan uraian menurut caranya masingmasing dengan

tujuan murid dapat mengikuti jalan pikiran guru.

Metode ceramah merupakan metode yang paling umum digunakan

oleh semua guru bidang studi, menurut H. Nasruddin dalam pembelajaran

Fiqih metode ceramah penting dilakukan pada materi materi yang bersifat

teoritis konseptual. Sebagaimana ia menuturkan:

“Kalau saya tidak bisa lepas dari metode ceramah mengingat

pelajaran fiqih banyak bersifat teori yang harus dipahami

dengan betul oleh peserta didik. Memang metode ceramah

peran siswa cukup pasif karena hanya mendengarkan

79 H. Nasruddin, Guru Bidang Studi Fiqih, Wawancara tanggal 12 September 2016

Page 84: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

65

penyampaian dari guru. Untuk memamastikan konsetrais siswa

setelah ceramah dialokasikan waktu untuk sesi tanya jawab”

Penggunaan metode ceramah menurut H. Nasruddin, S,PdI

dilakukan agar siswa paham dan menguasai perangkat teori dari landasan

dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Menurutnya metode ceramah

yang selama ini kami gunakan agar siswa tidak hanya menguasai dalam

bidang psikomotorik dan efektif saja akan tetapi lebih dari itu siswa juga

menguasai dan menekuni dalam sektor kognitifnya.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa dalam melaksanakan metode

pembelajaran Fiqih dalam menyampaikan materi yaitu dengan

menggunakan metode ceramah dengan tujuan agar siswa dalam

pembelajaran Fiqih tidak hanya terampil dalam bidang efektif dan

psikomotorik saja akan tetapi ada lebihnya dalam bidang kognitifnya, agar

semua siswa tidak hanya mampu melaksanakan dari perangkat teori yang

diberikan tetapi mempunyai dasar dalam melaksanakan teori-teori yang

telah diberikan.

Dalam menerapkan metode ceramah ini, guru bidang studi Fiqih

melakukan beberapa langkah. Ada tiga langkah pokok yang diperhatikan,

yakni persiapan, pelaksanaan, Evaluasi dan kesimpulan. Langkah-langkah

tersebut diantaranya adalah:

1) Tahap Persiapan

Pada tahap ini guru Fiqih menyiapkan beberapa perangkat yang

terkait dengan kebutuhan pembelajaran dengan metode ceramah pada

tahap guru Fiqih: Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, Menentukan

pokok-pokok materi yang akan diceramahkan dan Mempersiapkan alat

bantu.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini guru Fiqih mulai melakukan penyampaian materi

dengan ceramah sementara siswa mendengarkan penyampaian guru.

Pada tahap ini ada empat langkah yang dilakukan:

a) Langkah Pembukaan.

Page 85: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

66

Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan

langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat

ditentukan oleh langkah ini.

b) Langkah Penyajian.

Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi

pembelajaran de-ngan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas

sebagai metode pembe-lajaran, maka guru harus menjaga perhatian

siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang

disampaikan.

c) Evaluasi

Evaluasi adalah menguji sejauh mana daya tangkap siswa

terhadap penyampaian materi ini. Pada tahap ini siswa diberikan

waktu untuk mengajukan pertanyaan terkait materi, setelah guru

mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa siswa tentang

materi terkait.

Dengan demikian siswa yang biasanya kurang mencurahkan

perhatiannya terhadap pelajaran yang diajarkan melalui metode

ceramah akan berhati-hati terhadap pelajaran yang diajarkan melalui

metode Tanya jawab. Sebab anak tersebut sewaktu-waktu akan

mendapat giliran untuk menjawab suatu pertanyaan yang akan

diajukan kepadanya.

d) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.

Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok

matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa

tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang

memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.

Dalam penerapan pembelajaran metode ceramah ini guru berperan

aktif sebagai pusat pembelajaran, sementara siswa mendengarkan,

sebagaimana Dengan metode ceramah sangat sulit memastikan konsentrasi

siswa oleh karena rentan terjadi siswa tidak fokus dalam pembelajaran, bisa

jadi mereka diam tapi sebenarnya menghayal, badannya di kelas tapi

Page 86: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

67

fikirannya melayang entah kemana. Metode ceramah sering dianggap

membosankan oleh siswa karena sering bikin ngantuk.

Alasan guru Fiqih MTs. NW Lepak Menggunakan metode ceramah

Anak benar-benar memerlukan penjelasan, misalnya karena baru atau guna

menghindari kesalah pahaman. Disamping itu juga menciptakan landasan

pemikiran peserta didik melalui produkceramah yaitu bahan tulisan peserta

didik sehingga pesertadidik dapat belajar melalui bahan tertulis hasil

ceramah, Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahanyang

terdapat dalam isi pelajaran, Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan

penjelasan secara gamblang.

Menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran mempunyai

banyak kekurangan khususnya terkait konsentrasi siswa. Oleh karena itu

guru perlu melakukan inovasi pembelajaran untuk mewujudkan

pembelajaran yang tidak membosankan bagi. Sehubungan dengan itu, dalam

metode ceramah guru Fiqih di MTs. NW Lepak menerapkan beberapa

inovasi pembelajaran dalam bentuk taktik. Taktiknya dalam ceramah

adalah:

1) Berjalan Mengelilingi Siswa

Sambil berceramah guru berjalan perlahan mengelilingi siswa,

hal ini cukup efektif untuk memastikan konsentrasi anak. Dengan cara

ini anak merasa dikontrol oleh guru baik yang duduk dibangku paling

depan atau paling belakang.

2) Ceramah Dengan Merangkai Cerita

Cerita pada umumnya disukai sama siswa karena mempunyai

alur. Apalagi cerita tersebut diambil pelaku yang nyata dari warga kelas,

sehingga siswa menjadi tertarik mendengarkannya.

Dalam memberikan contoh terhadap sebuah praktik, guru

mengambil nama dari siswa yang ada dikelas itu secara bergantian.

Untuk melakukan ini guru seharusnya sudah mengenal siswanya satu

persatu. Contoh ketika guru mengajar di Kelas VIIB80 menerangkan

tentang tayammum, ia mengatakan:

80

Observasi Tanggal 13 Desember 2016

Page 87: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

68

“suatu ketika Roy, Fadli dan Hali pergi merantau ke

Malaysia dan bekerja di perkebunan kelapa sawit yang sulit

air. Suatu hari, mereka sedang sibuk bekerja memetik kelapa

sawit sehingga tiba waktu azan zuhur berkumandang, mereka

menghentikan pekerjaannya dan hendak menunaikan sholat,

Akan tetapi ketika hendak berwudu ternyata airnya habis,

setelah mencari ke timur barat utara selatan, tidak juga

ditemukan air, maka mereka dibolehkan untuk bertayammum

sebagai pengganti wudhu”

Dengan cerita tersebut dapat membangun imaginasi siswa apalagi

pelaku cerita Roy, Fadli dan Hali ada dikelas itu. pada umummnya

Guru Fiqih MTs. NW Lepak mengambil pelaku dari siswa yang terlihat

konsentrasinya mulai buyar, sehingga dengan mengambil nama mereka

sebagai pelaku konsentrasinya kembali normal dan merasa tersanjung.

3) Melakukan Evaluasi

Untuk mengukur sejauh mana daya tangkap siswa dengan

metode ceramah, Guru Fiqih MTs. NW Lepak melakukan evaluasi

dengan cara mengajukan pertanyaan yang dijawab oleh siswa yang

ditunjuk. Pertanyaan yang diajukan mengacu pada materi materi yang

sudah disampaikan melalui ceramah.

Pelaksanaan evaluasi sudah dikonfirmasi sebelum kepada

siswa sebagai bentuk pemberitahuan kepada sisw agar memperhatikan

penjelasan guru ketika menyampaikan materi pembelajaran.

b. Metode Demonstrasi

Demontrasi dan Eksperimen adalah suatu metode mengajar

dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid

sendiri memperlihatkan pada setiap kelas tentang suatu proses atau cara

melakukan sesuatu.

Dalam tahap penerapan, metode ini peneliti temukan ketika

melakukan observasi tertanggal 20 September 2016 di kelas VII C pada

Page 88: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

69

mata pelajaran Fiqih. Dalam metode demonstrasi setiap penyajian materi

guru sering memberikan model contoh yang berkaitan dengan materi yang

disampaikan kepada peserta didik. Materi yang diajarkan ketika metode ini

diterapkan adalah materi wudhu dan tayammum.

Menurut H. Nasruddn S.Pd penggunaan metode demonstrasi pada

materi wudhu‟ dan tayammum adalah sangat tepat sebagamana

pernyataannya:

“untuk mata pelajaran Fiqih sesunggunya banya materi materi

yang cocok menerapkan metode pembelajaran yang berbass

prat sepert demonstras smulas dan lain lain. Sepert mater

tentang wudhu‟ dan tayammum kami menggunakan metode

demonstrasi. Mengingat materi ini sangat penting terkait

dengan kewajibannya sebagai muslim “

Dari pengamatan peneliti siswa cukup antusias memperhatikan

guru. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Demonstrasi merupakan

metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban

dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode

demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan

dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda

tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.

Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari

penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi

peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat

menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran,

demonstrasi dapat digunakan un-tuk mendukung keberhasilan strategi

pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

Dalam menerapkan metode pembelajaran ini guru Fiqih melakukan

beberapa langkah yaitu:81

1) Pembukaan.

81 Observas tanggal 20 September 2016

Page 89: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

70

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, di antaranya:

a) mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

b) mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.

c) mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh

siswayakn siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap

penting dari pelaksanaan demonstrasi.

2) pelaksanaan demonstrasi.

a) Guru menyiapkan segala perangkat pembelajaran

b) Guru memutar sebuah slide yang berisi gambar gambar dan juga

memutar sebuah video tentang tayammum

c) Guru mengulangi peragaan wudhu dan tayammum dengan media

dirinya.

d) Siswa mengikuti peragaan guru secara bersama sama

e) Guru meminta siswa memperagakan sendiri di depan kelas, sampai

memastikan semua siswa bisa

3) Langkah mengakhiri demonstrasi.

Setelah demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran

di-akhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya

dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan

pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa

memahami proses demons-trasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas

yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama

tentang jalannya proses de-monstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

Adapun terkait dengan inovasi metode pembelajaran dalam

pembelajaran Fiqih menggunakan metode demonstrasi ini, guru

menerapkan metode demontrasi berbasis gambar yang ditampilkan dalam

slide power point, juga ditampilkan dalam format video. Media gambar

dilakukan untuk menggambar tahapan tahapan orang berwujud. Adapun

media video menggabarkan tentang materi tayammum. Dalam video

Page 90: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

71

tersebut terlihat seseorang berada dalam pesawat ketika waktu sholat tiba ia

bertayammum di dalam pesawat.

Untuk menerapkan inovsi pembelajaran berbasis gambar dan

video ini guru harus menyiapkan perangkap PC/Laptop dan LCD. Sehingga

penampakan gambar dan video bisa disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Karena Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam

proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam

proses pembelajaran. sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan

gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk

carta dalam ukuran besar.

Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan

Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya

peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap

pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu

menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus

menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau

dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik

atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses

pembelajaran.

Dalam prakteknya, ketika penerapan pelaksanaan inovasi

pembelajaran dengan media gambar dan video ini, siswa kelas VII MTs.

NW Lepak tergugah semangatnya, yang mengantuk tidak jadi mengantuk,

yang tidak tertarik menjadi bersemangat. Inilah peran media pembelajaran

yang cukup signifikan.

Dalam menyiapkan materi dan bahan media belajar Fiqih, guru

Fiqih kreatif memanfaatkan bahan yang tersedia di Madrasah berupa buku

paket Kurikulum 2013 yang dibagikan oleh Kemenag. Selain itu, guru Fiqih

menjadikan siswa sebagai media bagi siswa yang lainnya. Dan bahan

maupun materi yang bersifat soft file, guru mencari sendiri di internet

Page 91: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

72

dengan me-download materi dan bahan yang dibutuhkan karena lebih hemat

dan praktis.

Sedangkan dalam menentukan media belajar yang digunakan

dalam proses pembelajaran, guru Fiqih memperhatikan kriteria-kriteria

pemilihan media belajar, sebagaimana yang dikemukakan oleh H.Nasrudin,

S.PdI:

“Untuk menentukan media belajar yang digunakan dalam

pengajaran Fiqih, guru mempelajari materi pelajaran yang

tertuang dalam silabus. Media tersebut disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai dari ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Selain itu, kepraktisan media itu didapat maupun

ketersediaannya di madrasah. Media yang berupa laptop dan LCD

harus bisa digunakan oleh guru itu. Di MTs. NW Lepak memiliki 2

unit LCD Projektor yang ditempatkan di ruang guru, tinggal guru

mencari sendiri materi dan bahan untuk ditampilkan oleh media

tersebut.”82

Penggunaan media belajar dapat mempermudah dan menunjang guru

dalam mengelola kelas juga disampaikan oleh H. Zainal Arifin, S.PdI:

“Kegiatan belajar mengajar yang menggunakan media belajar,

proses yang berlangsung tampak lebih kondusif, aktif, dan kreatif.

Hal ini sering saya amati dari luar kelas terutama ketika guru

Fiqih menggunakan media LCD Projektor. Guru mengajar lebih

tenang, dan peserta didik tampak aktif dan antusias mengikuti

pembelajaran.”

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan inovasi

pembelajaran dengan media gambar dan video menjadi daya tarik tersendiri

82

H. Nasruddin, Guru Fiqih MTs. NW Lepak Wawancara tanggal 12 Novermber 2016

Page 92: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

73

bagi siswa, hal ini dapat membangkitkan minat dan motiva siswa dalam

belajar fiqih.

c. Metode Simulasi

Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian

pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memaami

tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat

digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pem-

belajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya.

Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni

memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk

upacara sebenarnya su-paya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian

juga untuk mengembang-kan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu

peristiwa, penggunaan simu-lasi akan sangat bermanfaat.

Adapun tujuan guru Fiqh MTs. NW Lepak menerapkan Metode

simulasi dalam pembelajaran Fiqh bertujuan untuk melatih keterampilan

tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari,

memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, melatih

memecahkan masa-lah, meningkatkan keaktifan belajar, memberikan

motivasi belajar ke-pada siswamelatih siswa untuk mengadakan kerjasama

dalam situasi ke-lompokmenumbuhkan daya kreatif siswa, dan melatih siswa

untuk mengembangkan sikap toleransi.

Pembelajaran Fiqih dengan metode simulasi ini dilakukan pada

materi sholat janazah dan tidak dilaksanakan di dalam kelas tetapi

dilaksanakan di mushalla. Dengan demikian Kegiatan pembelajarannya pun

tidak hanya sekedar teori atau pengetahuan saja tetapi meliputi sikap dan

ketrampilan. Kegiatan pembelajaran dengan cara demikian akan lebih

bermakna pada diri anak karena mereka melakukan sendiri.

Dalam menerapan metode pembelajaran simulasi ini guru melakukan

beberapa tahapan yatu:

1) Persiapan Simulasi

Page 93: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

74

a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai

oleh simulasi.

b) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan

disimulasikan.

c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan

yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disedia-

kan.

d) Guru memutarkan video tentang shalat janazah.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.

2) Pelaksanaan Simulasi

a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.

b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.

c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang menda-

pat kesulitan.

d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini

dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan

masalah yang sedang disimulasikan.

3) Penutup

a) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita

yang disimulasikan.Guru harus mendorong agar siswa dapat mem-berikan

kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.

b) Merumuskan kesimpulan.

Guru melakukan evaluasi terhadap praktik sholat jenazah yang

dilakukan siswa dengan memberikan beberapa ketentuan ketentuan

penting tentang praktik itu.

Metode simulasi yang diterapkan dapat menggugah keaktifan siswa

dalam praktik sholat janazah. Akan tetapi praktik simulasi bisa jadi kacau

jika tidak diarahkan dengan depat dan tidak ada contoh langsung dari guru,

jika guru yang menjadi contoh maka kesempatan guru untuk mengontrol

menjadi kurang efektif. Oleh karena perlu sebuh model dari simulasi

pembelajaran yang dapat dicontoh anak.

Page 94: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

75

Bentuk Inovasi Pembelajaran dalam metode ini simulasi ini adalah

penggunaan media pembelajaran video. Sebelum menyampaikan materi

terlebih dahulu guru mempersiapkan Laptop dan LCD Projektor yang akan

menayangkan video tentang materi shalat jenazah. Dengan mempersiapkan

kebutuhan pengajaran, pelaksanaan pembelajaran yang disampaikan guru

dapat berlangsung efektif, inovatif, menyenangkan dan tercapai tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan.

Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran di ruang kelas

biasanya digunakan pada bidang studi yang yang banyak mempelajari

keterampilan motorik. Sebagai media audiovisual dengan memiliki unsur

gerakan dan suara, video dapat digunakan sebgai alat bantu mengajar pada

berbagai bidang studi. Dengan kemampuan untuk menyajikan gerakan

lambat (slow motion), media video membantu pengajar untuk menjelaskan

gerakan atau prosedur tertentu dengan lebih rinci.pengajar dapat memilih

program-program video yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan,

menyaksikan bersama diruang kelas dan kemudian membahas dan

mediskusikannya.

Selain digunakan untuk melihat program-program yang telah siap

pakai, media video juga dapat dimanfaatkan untuk merekam aktivitas

peserta didik yang tengah berlatih menguasai kemampuan interpersonal,

kemudian hasil rekaman tersebut dibahas dan dianalisis oleh sesama rekan

peserta didik dan pengajar.

Manfaat yang dirasakan dalam penggunaan media video pada

proses pembelajaran bagi guru dan siswa di MTs. NW Lepak adalah sebagai

berikut :

1) Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas

pembelajaran khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.

2) Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang

singkat

3) Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.

4) Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman

sekelasnya.

Page 95: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

76

5) Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi

6) Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.

7) Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekan

latihan-latihan.

8) Peserta didik dapat menayangkannya di rumah karena materi sudah

dalam format film atau VCD.

9) Memenuhi tuntutan kemajuan zaman pendidikan, khususnya dalam

penggunaan bidang media teknologi.

10) Memberikan daya pemahaman keterampilan yang lebih terstruktural

Tujuan dari media video adalah untuk menyajikan informasi dalam

bentuk yang menyenangkan, menarik mudah dimengerti dan jelas.

Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera,

terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap informasi itu.

Tak mengherankan bahwa penggunaan media pembelajaran berupa

video melalui LCD Proyektor sebagai salah satu bentuk inovasi

pembelajaran, mendapat respon yang sangat positif dari siswa. Siswa yang

duduk di bagian belakang berdiri ke depan agar dapat melihat dengan jelas

praktik shalat janazah yang dalam video tersebut. Video diputar beberapa

kali sampai anak memahami dengan betul tahapan tahapan dalam sholat

janazah, baru kemudian anak anak diarahkan ke mushalla untuk simulasi

shalat janazah. Penggunaan audio visual ini sangat membantu guru fiqih

dalam menerapkan metode simulasi pada materi sholat janazah.

2. Merancang Motode Pembelajaran

Keberhasilan pembelajaran tidak akan terlepas dari peran seorang guru,

oleh karena itu, guru dituntut dapat menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip

pembelajaran yang mendidik. Dan mampu menetapkan berbagai pendekatan,

strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai

dengan standar kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan metode

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi

belajar.

Dalam pengembangan kurikulum. Guru harus mampu mengkaji dan

menganalisis silabus. Kemudian dari hasil analisis tersebut pendidik dapat

Page 96: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

77

menurunkannya menjadi perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan

kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Disinilah guru

dituntut memiliki kemampuan untuk memilih, menyusun, dan menata materi

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik:

Guru yang kreatif akan selalu menciptakan ide-ide dalam merancang

sistem pembelajaran baru yang mampu membuat peserta didik dapat mencapai

tujuan belajarnya dengan penuh rasa puas. Untuk memperoleh sistem

pembelajaran baru tersebut diperlukan metode penelitian dan pengembangan

sistem pembelajaran.

Guru Fiqih di MTs. NW Lepak Sakra Timur mencoba merancang sebuah

metode pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa secara penuh

dalam sebuah proses pembelajaran, namanya metode kontrol sebaya.

Metode kontrol sebaya adalah istilah yang dipakai peneliti untuk

menyebut metode pembelajaran yang dkembangkan secara inovatif oleh guru

Fiqih di MTs. NW Lepak Sakra Timur. Metode ini digunakan pada materi

materi yang bersifat praktis.

Dalam praktik penerapannya, metode kontrol sebaya dalam pembelajaran

Fiqh di MTs. NW Lepak diterapkan pada materi sholat jamaah. Metode kontrol

sebaya dirancang agar semua tahapan praktik sholat berjamaah dapat terkontrol

secara sempurna. Adalah sulit bagi seorang guru untuk mengontrol secara detail

siswa yang banyak dalam sholat jamaah. Oleh karena metode kontrol sebaya

merupakan metode yang tepat dalam materi ini.

Adapun langah langah yang dilakukan guru dalam menjalankan metode

pembelajaran kontrol sebaya adalah sebagai berikut:

b. Tahap Persiapan

1) Guru menyiapkan materi

2) Guru menyiapkan instrumen kontrol

c. Tahap Pelaksanaan

1. Guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang sistem dan

mekanisme metode simulasi dalam sholat berjamaah

2. Guru membagi siswa dalam dua kelompok

Page 97: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

78

3. Kelompok menentukan siapa yang akan bertindak sebagai mu‟adzin,

iqomah dan imam.

4. Guru mengarahkan siswa/siswa untuk ke mushalla.

5. Masing-masing kelompok diberikan kartu check list sebagai bentuk

kontrol antar masing masing kelompokurutan wudhu dan prosesi sholat

jamaah.

6. Wudlu dan Sholat berjmaah dilakukan secara bergiliran antar masing –

masing masing.

7. Disaat kelompok lain sedang sholat berjamaah, maka kelompok lain

bertindak sebagai kontroler dengan mengisi instrumen kontrol secara

check list.

8. Setalah praktik sholat siswa mengumppulkan kartu check list.

d. Tahap Akhir

1) Guru mengumpulkan siswa

2) Guru mengevaluasi kesalahan kesalahan siswa

3) Guru menyumpulkan materi.

Adapun terkait dengan instrumen kontrol, memuat tentang ketentuan

ketentuan yang harus dilakukan siswa dalam praktek sholat berjamaah.

Penerapan metode kontrol sebaya dalam praktik sholat, instrumen kontrolnya

adalah sebagai berikut:

Page 98: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

79

INSTRUMEN KONTROL

PRAKTEK SHOLAT BERJAMAAH

NAMA/KLS : .................................. Kontroler :.......................

NO OBJEK KONTROL Lafaz Sikap

1. Berdiri tegak tenghadap kiblat sambil memasang niat

2. Takbir mengangkat tangan sejajar dengan telinga kedua telapak tangan menghadap kiblat

3. Membaca surat al fatihah dengan tartil dan ayat ayat pendek lainnya

4. Rukuk dengan kepala sejajar dengan punggung meletakkan telapak tangan memegang persendian lutut

5. I‟tidak dan tuma‟mimah. Bangkit dari rukuk dan berdiri tegak tanpa bersedekap

3. Sujud, muka, kedua telapak tangan, lutut dan ujung kaki menyentuh alas sholat

4. Duduk antara dua sujud, Telapak kaki kiri terduduki pantat dan posisi ujung kaki kanan berdiri dengan jari kaki ditekuk

5 Tasyahhud awal posisi duduk sama seperti duduk diantara dua sujud. Telunjuk kanan dalam posisi menunjuk

6 Tasyahhud Akhir,Posisi ujung kaki menyilang, dan posisi kaki kanan berdiri menghadap ke belakang jari jari ditekuk.

7 Salam pertama dengan menengok ke arah kanan

8 Salam kedua dengan menengok ke sebelah kiri.

9 Mengusap muka dengan kedu

Dalam praktek sholat ini, bacaan sholat seluruhnya di baca secara

bersama sama, agar guru dan siswa dapat mengontrol bacaan bacaan yang salah,

sehingga dapat diberi penilaian dalam instrumen kontrol. Pada kolom bagian

lafaz adalah menilai bacaannya, jika bacaannya benar maka ditandai dengan ( )

dan jika bacaannya salah maka ditandai dengan silang (X). Pada kolom sikap

Page 99: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

80

adalah menilai posisi tubuh saat melakukan sholat, jika posisinya benar maka

dikasih tanda ( ) tapi jika salah dikasih tanda silang (X).

Penerapan metode kontrol sebaya ini cukup cukup efektif membuat siswa

berkosentrasi penuh dalam pembelajaran praktik sholat. Adapaun manfaat dari

metode control sebaya ini adalah:

a. Guru sangat terbantu dalam mengontrol siswa

b. Guru dapat lebih mudah mengindentifikasi siswa yang sudah bisa dan belum

bisa.

c. Siswa aktif dalam seluruh proses, baik sebagai pelaksana maupun sebagai

kontroler.

d. Menyeimbangkan teori dan praktik

e. Siswa akan sungguh sungguh karena masing masing siswa ada kontolernya.

f. Ada nuansa kompetisi antar kelompok

g. Siswa lebih mudah memahami karena ada pengulangan

B. Dampak Penerapan Inovasi Metode Pembelajaran Fiqih Terhadap Prestas

Belajar Siswa di MTs. NW Lepak Sakra Timur.

Penerapan inovasi pembelajaran Fiqih di MTs. NW Lepak Sakra Timur

telah memberikan dampak positif bagi kelancaran proses belajar mengajar.

Disamping itu dengan menerapkan inovasi metode pembelajaran proses belajar

mengajar menjadi lebih hidup. Di antara dampak penerapan inovasi metode

pembelajaran fiqh di MTs. NW Lepak Sakrra Timur adalah:

1. Merangsang Antusiasme Siswa

Antusisme dalam belajar merupakan rasa ketertarikan terhadap proses

pembelajaran atau respon positif terhadap proses pembelajaran. Antusiame

belajar siswa hanya akan tercipta jika para pendidik memiliki strategi yang

tepat dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya. Dan strategi

pembelajaran itu harus dimunculkan dalam bentuk situasi kenyamanan belajar,

media dan sumber belajar yang menarik, serta suasana hati guru yang

mendukung. Jika guru hanya sekedar mengajar pembelajaran menjadi tidak

efektif dan para siswa enggan mengikuti pembelajaran secara optimal . Oleh

Page 100: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

81

karena itu setiap pembelajaran yag dilaksanakan pendidik harus dapat

membangkitkan antusiasme siswa dalam belajar.

Pada proses belajar mengajar, kecenderungan teacher centered

(pembelajaran berpusat pada guru) masih nampak, yang semestinya students

centered (pembelajaran berpusat pada siswa) terjadi, masih sebatas asa.

Terlebih antusisme siswa dalam menghadapi pembelajaran di dalam kelas

(pembelajaran trasisional), masih amat rendah.

Akan tetapi tidak demikian yang dilakukan oleh guru Fiqh di MTs. NW

Lepak. Untuk menciptakan antusiasme belajar ia menerapkan inovasi

pembelajaran. Dalam inovasi metode pembelajaran fiqhg di MTs. NW Lepak

sesuai dengan penglihatan peneliti mereka menjadi lebih antusias. Dalam

metode demonstrasi tentang para selureuh siswa berdiri untuk dapat melihat

gurunya mempraktikkan wudhu dan tayammum.

Menurut penuturan gurunya, H. Nasruddin, S.Pdi bahwa metode

mengajar tidak harus monoton:

“Selama pembelajaqran fiqh saya mencoba meneraapkan berbagai

strategi karena model anak-anak ini cepat bosen. Kalau sudah bosen

konstrasi belajar hilang sehingga serringkali kelas tidak kontrol”

2. Menarik Perhatian Siswa

Perhatian siswa terhadap materi ,merupakan faktor yang mutlak dalam –

pembejaran, karena proses pembelajaran adalah transformasi ilmu pengetahuan

yang menjadi inti dari pendidikan.

Oleh karena itu guru seharusnya mencari format atau strategi dalam

mendapatkan perhatian siswa. Salah satu caranya adalah melakukan proses

pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa.

Kegiatan belajar siswa dapat terjadi apabila siswa ada perhatian dan

dorongan terhadap stimulus belajar. Untuk itu maka guru harus berupaya

menimbulkan dan mempertahankan perhatian dan dorongan siswa belajar

kepada siswa dilakukan guru sebelum mengajar di mulai. Pada saat

berlangsungnya proses belajar-mengajar terutama pada saat siswa melakukan

kegiatan belajar dan saat-saat kondisi belajar siswa mengalami kemunduran.

Page 101: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

82

Perhatian siswa terhadap stimulus belajar dapat diwujudkan melalui beberapa

upaya seperti penggunaan media, memberikan pertanyaan kepada siswa,

membuat variasi belajar pada siswa, sehingga siswa tidak bosan, sedangkan

motivasi belajar siswa dapat dilakukan melalui dua bentuk motivasi.

Dalam kasus inovasi pembelajaran fiqh di MTs. NW Lepak Sakra Timur

penggunaan metode Simulasi dalam melibnatkan seluruh indra siswa untuk

mengikuti pembelajaran. Dalam prakteknya dalam setiap pembelaran yang

berbasis kontekstual, para siswa MTs. NW Lepak senantiasi melakukannya

dengan penuhg perhatian. Dengan demikian diharapkan kometensi

pembelajaran dapat tercapai dengan lebih optimal.

3. Membangun Motivasi Siswa

Motivasi dalam belajar memegang peran penting dalam keberhasilan

pendidikan. Karena Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa

yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik

perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari

bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianggap

penting dalam kehidupannya. Perubahan nilai-nilai yang dianut akan mengubah

tingkah laku manusia dan motivasinya. Karenanya bahan-bahan pelajaran yang

disajikan hendaknya disesuaikan akan dengan minat siswa dan tidak

bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Menurut guru Fiqh MTs. NW Lepak, motivasi dapat menjadikan siswa

lebioh bergairan dalam belajar:

“Kalau anak-anak kita disini yang penting kita dapat

membangkitkan motivasinya, maka semangat belajarnya akan

bertambah walaupun mata pelajaran fiqh ditaruh dijam terakhir

sekolah, disaat anak-anak lapar dan mulai lelah. Akan tetapi jika

kita menggunakan metode yang tepat maka permasalahan itu

dapat diatasi dan anak anak akan menjadi lebih termotivasi

dalam belajar”83

83 H. Nasruddin, S.PdI, Guru Fiqih MTs. NW Lepak Sakra Timur, Wawancara Tanggal 24 November 20167.

Page 102: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

83

4. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Permasalahan utama yang dihadapi dunia pendidikan dewasa ini

adalah Rendahnya Prestasi Belajar siswa. Hal ini merupakan sebuah koreksi

bagi kinerja dunia pendidikan, khususnya para pegiat pendidikan. Kita memang

sangat terenyuh melihat kenyataan rendahnya prestasi belajaar para siswa kita.

Pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga

peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakangagasan.

Belajar memang merupakan proses aktif dari si pembelajar dalam membangun

pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah

guru tentang pengetahuan. Pembelajaran aktif adalah proses belajar yang

menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik. Dinamika untuk

mengartikulasikan dunia idenya dan mengkonfrontir ide itu dengan dunia

realitas yang dihadapinya.

Hal itulah yang dilakukan oleh guru fiqh di MTs. NW Lepak.

Pembelajaran dikemas dalam suasana yang menyenangkan dengan melakukan

inovasi pembelajaran, dan hal itu terbukti dapat mendongkrak prestasi belalajar

siswa MTs. NW Lepak dalam mata pelajaran fiqh‟

Terkait dengan dampak penerapakan inovasi pembelajaran terhadap

peningkatkan prestasi belajar dapat dikatakan berpengaruh signifikan. Dilihat

dari pencapaian yang diraih siswa MTs. NW Lepak, penerapan Inovasi Metode

Pembelajaran Fiqih berpengaruh signifikan Terhadap Prestas Belajar Siswa di

MTs. NW Lepak Sakra Timur.

Berikut adalah kompilasi nilai siswa yang diambil dari Nilai Ujian

Tengah Semester dan Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil 2016/2017. Sebelum

UTS pembelajaran dominan metode ceramah, setelah UTS baru menerapkan

metode pembelalajaran variatif.

Page 103: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

84

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas : VII A

NO NAMA SISWA

NILAI UTS NILAI UAS

KO

GN

ITIF

AF

EK

TIF

PS

IKO

MO

TO

R

KO

GN

ITIF

AF

EK

TIF

PS

IKO

MO

TO

R

1 Abdul Rajab 75 75 75 0 0 0 2 Ahmad Roy Wijaya 65 65 65 70 70 70 3 Amri Arrosid 75 75 75 75 75 75 4 Astuti 70 70 70 75 75 75 5 Azi Zulkarnaen 70 70 70 70 70 70 6 Baiq Riskawati 80 80 80 80 80 80 7 Eka Sasmayanti 75 75 75 80 80 80 Gempa Rehun 75 75 75 80 80 80 9 Hali Padli 80 80 80 80 80 80 10 Halimatussakdiah 75 75 75 80 80 80 11 Hikmia Isro`i 75 75 75 80 80 80 12 Jesamal Ihpan 75 75 75 75 75 75 13 L. Bajang Zamani 80 80 80 85 85 85 14 Leni Herlina 75 75 75 75 75 75 15 Muhali 80 80 80 85 85 85 16 Nazrin Huzrian Syah 75 75 75 85 85 85 17 Nira Anggraini 65 65 65 70 70 70 1 Nita Herlianti 70 70 70 75 75 75 19 Nuruzza Enia 80 80 80 80 80 80 20 Rahmad Efendi 80 80 80 80 80 80 21 Reni Hastuti 80 80 80 80 80 80 22 Resianib Utami 75 75 75 75 75 75 23 Rosa Elya Fazira 75 75 75 75 75 75 24 Septiana 70 70 70 70 70 75 25 Sri Yuliati 75 75 75 75 75 75 26 Wiwik Alwiyah 75 75 75 80 80 80 27 Yuliana Mipta 75 75 75 80 80 80 2 M. Imam Gozali 80 80 80 80 80 80

Page 104: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

85

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas : VII B

NO NAMA SISWA

NILAI UTS NILAI UAS

KO

GN

ITIF

AF

EK

TIF

PS

IKO

MO

TO

R

KO

GN

ITIF

AF

EK

TIF

PS

IKO

MO

TO

R

1 Abdul Majid 85 85 85 85 85 85 2 Amrina Rosyada 80 80 80 85 85 85 3 Atina Nurhikmah 80 80 80 85 85 85 4 Dian Puspita Sari 75 75 75 0 0 0 5 Eliza Aodina 70 70 70 75 75 75 6 Ema Junianti 80 80 80 75 75 75 7 Endriawan 75 75 75 75 75 75 Irma Soleha 75 75 75 75 75 75 9 Iskandar Roy Naldi 70 70 70 80 80 80 10 Laisa Ratnasari 75 75 75 80 80 80 11 M. Amir Rahmatulloh 75 75 75 80 80 80 12 M. Fauzi 80 80 80 0 0 0 13 Mila Rosa 75 75 75 75 75 75 14 Muh. Guntur 75 75 75 0 0 0 15 Muhamad Harizka 75 75 75 0 0 0 16 Nurhaliza 80 80 80 70 70 70 17 Nurul Tetik Distiman 85 85 85 75 75 75 1 Pihakutubun Koyimah 70 70 70 75 75 75 19 Riski Andini 70 70 70 75 75 75 20 Sakra Wijaya Ahmad 70 70 70 80 80 80 21 Samsul Hadi 70 70 70 80 80 80 22 Wahyu Andika 75 75 75 80 80 80 23 Widia Harlini 75 75 75 80 80 80 24 Yuliantika Mayasari 75 75 75 80 80 80 25 Alfin Nopandio 75 75 75 80 80 80

Page 105: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

86

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas : VII C

NO NAMA SISWA

NILAI UTS NILAI UAS

KO

GN

ITIF

AF

EK

TIF

PS

IKO

MO

TO

R

KO

GN

ITIF

AF

EK

TIF

PS

IKO

MO

TO

R

1 Anita Suriani 75 75 75 85 85 85 2 Ayuni Astini 70 70 70 85 85 85 3 Bq. Dewi Yulia Septiana 80 80 80 85 85 85 4 Dinda Eliza 80 80 80 85 85 85 5 Julianti 70 70 70 80 80 80 6 Laili Suryani 75 75 75 80 80 80 7 M. Andri Adzhani 75 75 75 75 75 75 M. Haerul Fatoni 75 75 75 80 80 80 9 M. Hairil Nizam 80 80 80 85 85 85 10 Mardia Aripatul Hasn 80 80 80 85 85 85 11 Maulin Nurul Marsani 70 70 70 85 85 85 12 Moh. Daud Azmy 80 80 80 0 0 0 13 Muh. Ali Tamrin 80 80 80 75 75 75 14 Muh. Ulul Azmi 75 75 75 0 0 0 15 Muhammad Hendi 70 70 70 0 0 0 16 M. Khairul Amri 70 70 70 75 75 75 17 Muzayyin Annawawi 70 70 70 80 80 80 1 Neti Esta Wardaningsih 80 80 80 75 75 75 19 Nurul Aulia 80 80 80 80 80 80 20 Rahuni 75 75 75 80 80 80 21 Sinta Nurhidayati 70 70 70 80 80 80 22 Suci Fitriani 70 70 70 80 80 80 23 Wahyu Aditia 80 80 80 80 80 80 24 Wiwik Syafitri Ana 75 75 75 80 80 80 25 Yulia Hesti Ziana 70 70 70 80 80 80 26 Zuyyina Aini 70 70 70 70 70 70 27 Faeza Akbar 75 75 75 75 75 75

Page 106: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

87

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Pelaksanaan Inovasi Metode Pembelajaran Fiqih di MTs. NW Lepak

Sakra Timur

1. Urgensi Inovasi Pembelajaran Fiqih

Inovasi dalam pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti

dimiliki atau dilakukan oleh setiap guru. Hal tersebut mempunyai tujuan agar

pembelajaran dapat lebih hidup dan bermakna. Berbagai inovasi yang dilakukan,

diharapkan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran atau mengatasi

masalah yang terdapat dalam pembelajaran.84

Berdasarkan teori inovasi pendidikan, yang dimaksudkan inovasi

pembelajaran dalam penelitian ini lebih cenderung pada pengertian yang

dikemukakan oleh Ibrohim yang mengatakan bahwa inovasi di bidang

pendidikan berupa gagasan, ide, alat atau metode yang bertujuan untuk

mengatasi masalah-masalah yang terdapat dalam bidang pendidikan.85

Dalam tataran praktis Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri

atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain, yakni :

tujuan, materi, metode dan evaluasi. Pembelajaran inovatif bersifat student-

centered, artinya pembelajaran yang memeberikan peluang kepada peserta didik

untuk mengkontruksi pengetahuan secara mandiri (self directed) dan dimediasi

oleh teman sebaya.

Pengembangan pembelajaran yang diperlukan saat ini adalah

pembelajaran inovatif yang memberikan iklim kondusif di kelas dalam

pengembangan daya nalar, daya inkuiri dan kreatifitas peserta didik, yang

mendorong peserta didik menemukan gagasan baru dan membuat hal-hal yang

baru.

Dalam kajian ruang lingkup inovasi pendidikan, inovasi pembelajaran

termasuk ke dalam bentuk inovasi pengembangan media dan sumber belajar.

84 Udin Saefudin Sa‟ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 2. 85 Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan; Komponen MKDK, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

h. 192.

Page 107: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

88

Cakupan inovasi pembelajaran adalah skala makro (besar), pelaksanaan

inovasinya bersifat luas dan melibatkan banyak pihak. Sebagaimana layaknya

bentuk inovasi lainnya, inovasi pembelajaran juga harus diujicobakan terlebih

dahulu baru dapat didesiminasikan. Inovasi e-learning merupakan salah satu

upaya untuk dapat membantu membangun peran pendidikan dalam membuka

kesempatan pembelajaran bagi banyak orang, yang tidak bersifat gradual, tetapi

bersifat evolution karena tidak ada sesuatu hal yang memang benar-benar baru,

melainkan lebih kepada perbaikan atau perubahan.

Oleh karena itu, inovasi metode pembelajaran ini dapat terus

dikembangkan secara perorangan maupun kelompok. Munculnya inovasi

pembelajaran diharapkan akan memberikan banyak manfaat bagi pendidikan.

Salah satu manfaat yang diharapkan dapat dirasakan denhan munculnya

pembelajaran itu adalah dapat membantu upaya mengatasi berbagai masalah

pendidikan yang ada, seperti masalah pemerataan pendidikan, peningkatan

mutu, relevansi pendidikan serta peningkatan efektifitas dan efisiensi

pendidikan.

Inovasi metode pembelajaran dianggap begitu penting dalam

mempengaruhi upaya perbaikan dan pengembangan pendidikan, misalnya:

a. Memfasilitasi upaya pemerataan dan kesempatan pendidikan, karena e-

learning dapat memungkinkan memberikan jangkauan pendidikan yang lebih

luas, membantu peningkatan mutu pendidikan, karena e-learning

menerapkan pendidikan berbasis teknologi dan bebas akses sehingga setiap

individu memiliki keleluasaan lebih untuk belajar. Inovasi e-learning akan

dapat mempengaruhi mutu dalam segi pendidik, tenaga kependidikan,

peserta didik, dana serta sarana dan prasarana.

b. Mendukung peningkatan efisiensi pendidkan. Jika inovasi pembelajaran

mampu didifusikan dengan baik, maka akan dapat mengefesiensikan

pembelajaran dalam segi biaya dan waktu.

c. Menciptakan peningkatan efektivitas pendidikan karena e-learning akan

mendukung pembelajaran yang lebih baik dan tepat guna jika dikelola

dengan baik dan tepat.

Page 108: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

89

d. Membantu mewujudkan relevansi pendidikan,baik secara internal maupun

eksternal.

Pelajaran fiqih merupakan kajian ilmiah tentang tuntunan dalam

beragama Islam, kesuksesan dan kegagalannya, dan evaluasi masyarakat beserta

berbagai aspeknya. Mata pelajaran ini menawarkan materi yang sangat luas,

melibatkan berbagai keterampilan, dan mengarahkan pada pemahaman yang

,mendalam serta generalisasi yang akan mengembangkan berbagai kemampuan

yang dimiliki oleh para siswa. Ruang lingkup fiqih sangat luas, karena

terbatasnya waktu dan agar para siswa dapat mempelajari hal-hal baru pembuat

keputusan tentang materi yang harus diajarkan perlu dilakukan secara bijaksana

dan hati-hati.

Guru fiqih memiliki peranan penting dalam keseluruhan proses

pembelajaran fiqih. Selain mengembangkan bentuk-bentuk alat bantu

pembelajaran secara mekanis dan mengembangkan pendidikan yang berfokus

pada kemajuan siswa. Guru fiqih juga memegang peranan penting dalam

membuat pelajaran fiqih menjadi hidup dan menarik bagi para siswa. Guru fiqih

bertanggung jawab menginterpretasikan konsep kepada siswa-siswanya. Hal ini

yang kemudian menjelaskan mengapa guru berperan penting dalam

pembelajaran fiqih.

Selain itu guru fiqih juga harus memiliki beberapa kualitas pokok, yaitu

penguasaan materi dan penguasaan teknik. Setiap guru fiqih harus memperluas

pengetahuan historisnya. Pengetahuan yang luas serta teknik mengembangkan

berbagai pertanyaan sangat diperlukan oleh guru fiqih. Guru fiqih juga harus

menguasai berbagai macam metode dan teknik pembelajaran fiqih, ia harus

mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan agar

proses belajar mengajar dapat berlangsung cepat dan baik.

Disamping faktor kemampuan guru pelajaran fiqih juga sangat berkaitan

dengan tersedianya fasilitas atau kelengkapan kegiatan belajar mengajar, baik

yang bersifat statis seperti gambar-gambar dan yang bersifat dinamis atau

kehidupan yang nyata di sekitar siswa. Hal ini membuktikan dalam

pengembangan pembelajaran fiqih, harus sudah diperhitungkan pula fasilitas

atau kelengkapan yang ada. Sebab tanpa memperhitungkan ini semua, suatu

Page 109: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

90

strategi yang betapa pun direncanakan dengan baik akan tidak efektif pula

hasilnya

Pemahaman seorang guru terhadap ciri-ciri interaksi belajar-mengajar

belumlah cukup tanpa ada kemampuan untuk mengaplikasikannya ke dalam

proses interaksi belajar-mengajar. Di sinilah diperlukan kompetensi guru dalam

mempersiapkan tahap-tahapan kegiatan. Tahap-tahapan ini tidak bisa diabaikan

dalam proses interaksi belajar-mengajar atau dalam perencanaan pengajaran,

sebab kegiatan ini menyangkut masalah pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Tahapan-tahapan yang dimaksud adalah tahap

persiapan/perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian/evaluasi.

Tahapan ini harus dibuat sedemikian rupa agar proses interaksi belajar-

mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan

instruksional. Dalam penyusunan strategi belajar erat kaitannya dengan

kompetensi guru. Paling tidak guru harus memiliki dua modal dasar, yakni

kemampuan mendesain program dan keterampilan mengkomunikasikan program

itu kepada siswa.

2. Penerapan Metode Pembelajaran yang Varatif

Keberhasilan proses belajar mengajar dalam rangka mewujudkan tujuan

pendidikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Baik itu secara teknis

maupun nonteknis. Tidak hanya guru dan murid yang berperan

dalam keberhasilan pendidikan akan tetapi lebih dari itu juga harus ditunjang

aspek lain. Salah satu aspek yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan adalah metode.

Seorang guru perlu mengetahui sekaligus mengusai berbagai metode dan

strategi belajar mengajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Mengingat posisi guru yang sangat signifikan dengan pendidikan sebagai

fasilitator dan pembimbing, maka dari sini sesungguhnya guru memiliki tugas

yang lebih berat tidak hanya memegang fungsi transfer pengetahuan akan tetapi

lebih dari itu guru harus mampu menfasilitasi siswa dalam mengembangkan

dirinya disertai dengan bimbingan yang intensif.

Oleh karena itu guru dituntut untuk lebih kreatif, selektif dan proaktif

dalam mengakomodir kebutuhan siswa guru juga lebih peka terhadap

Page 110: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

91

karakteristik maupun psikis siswa. Beberapa usaha yang dapat dilakukan guru

dalam rangka menciptakan kondisi yang efektif dan kondusif adalah kecekataan

dalam memilih sebuah metode dengan pendekatan emosional dan psikologis

siswa untuk itu seorang guru bukan hanya dituntut untuk bisa menguasai teknik

pengelolahan kelas, keterampilan, mengajar, pemanfaatan sumber belajar,

penguasaan emosional siswa, penguasaan kondisi kelas dan sebagainya.

Dalam pengelolahan kelas dan penguasaan emosional siswa, biasanya

sangat tergantung pada metode pengajaran guru disaat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Jika guru kurang jeli dalam memilih metode Mengajar maka akan

menimbulkan kondisi jenuh, membosankan, monoton dan kurang direspon oleh

siswa yang berujung pada tidak maksimalnya pemahaman siswa terhadap

materi.

Oleh karena itu menghindari keadaan seperti itu maka harus diambil

sebuah kebijakan dengan menerapkan sebuah metode yang sekiranya dapat

mengantisipasi demi tercapainya tujuan belajar. Sebenarnya dari beberapa

metode mengajar tersebut tidak ada satupun yang merupakan metode mengajar

yang terbaik. Karena hal ini tergantung dari kondisi siswa itu sendiri pada

hakikatnya sebuah metode mengajar adalah baik, karena mengandung unsur

keaktifan belajar dari semua komponen maka dari itu dalam penilaian metode

hendaknya disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi siswa.

Menurut penulis, penerapan metode yang berviariatif adalah sangat

penting dilakukan mengingat tidak semua materi dapat disampaikan dengan

metode yang sama, masing masing materi mempunyai karakteristik tersendiri

sehingga perlu metode tertentu untuk mengajarkannya.

a. Metode Ceramah

Kelebihan:

1) Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang

sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan

menjadi relatif lebih murah.

2) Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar

kepada siswa.

Page 111: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

92

3) Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga

waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.

4) Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran,

tidak menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.

5) Guru mudah menguasai kelas.

6) Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.

7) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.

8) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.

9) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.

10) Lebih ekonomis dalam hal waktu.

11) Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman,

pengetahuan dan kearifan.

12) Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas

13) Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh

perhatian.

14) Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan

meningkatkan keinginan belajar siswa dalam bidang akademik.

15) Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain

Kekurangan:

1) Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena

tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang

diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat catatan saja.

2) Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak

mampu menguasai bahan yang diajarkan.

3) Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.

4) Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang

tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.

5) Mudah menjadi verbalisme.

6) Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-

benar menerimanya.

7) Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.

Page 112: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

93

8) Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang

menggunakannya.

9) Cenderung membuat siswa pasif

b. Metode Demonstrasi

Kelebihan :

1) Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap

penting oleh guru dapat di amati

2) Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di

Demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan

mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain

3) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses

belajar

4) Dapat menambah pengalaman anak didik

5) Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan

6) Dapat mengurangi kesalah pahaman karna pengajaran lebih jelas dan

kongkrit

7) Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap

siswa karna ikut serta berperan secara langsung.

8) Menambah keaktifan untuk berbuat dan memecahkan sendiri sebuah

permasalahan

9) Dapat melaksanakan metode ilmiah dengan baik

Kekurangan:

1) Memerlukan waktu yang cukup banyak

2) Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang

efesien

3) Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-

bahannya

4) Memerlukan tenaga yang tidak sedikit

5) Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran menjadi tidak efektif.

6) Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini

Page 113: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

94

7) Murid yang kurang mempunyai daya intelektual yang kuat kurang baik

hasilnya.

c. Metode Simulasi

Kelebihan

1) Dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapai situasi

yang sebenarnya kelak.

2) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

3) Dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.

4) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan

dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.

5) meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran

Kekurangan

1) Pengalaman yang diperoleh tidak selalu tepat dan sesuai dengan

kenyataan di lapangan.

2) Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat

hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.

3) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa

dalam melakukan simulasi.

Disamping itu, Mengingat bidang studi fiqih merupakan bidang studi

yang fundamental bagi siswa MTs. karena terkait dengan kewajibannya sebagai

seorang muslim yang sudah mukallaf maka dalam pembelajaran hendaknya

memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dapat dijadikan

acuan dalam menggunakan metode pembelajaran.

Pembelajaran Fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat

memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk

diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat

menjalankan syariat Islam secara kaffah (sempurna).

Pengembangan Isi kurikulum Fikih di madrasah Tsanawiyah (MTs)

merupakan kelanjutan dari kurikulum di MI, beberapa isi kurikulum merupakan

perluasan dan pendalaman dari kurikulum sebelumnya. Dalam hal ini pendidik

diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar, sehingga peran semua unsur sekolah, orang

Page 114: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

95

tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan

pencapaian tujuan tersebut.

Dalam implementasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, telah

dilakukan berbagai studi yang mengarahkan pada peningkatan efisiensi dan

efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi

pendidikan. Sebagai salah satu bentuk efisiensi dan efektivitas implementasi

kurikulum dikembangkan berbagai model implementasi kurikulum.

Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang studi Fiqih di

MTs. NW Lepak adalah sebagai berikut:

Tabel 6

SK/KD Bidang Studi Fiqih Kelas VII Semester I

MTs. NW Lepak Sakra Timur

STANDAR

KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

1. Melaksanakan

ketentuan taharah

(bersuci)

Menjelaskan macam-macam najis dan

tatacara taharahnya ( bersucinya )

Menjelaskan hadas kecil dan tatacara

taharahnya

Menjelaskan hadas besar dan tatacara

taharahnya

Mempraktikkan bersuci dari najis dan

hadas

2. Melaksanakan

tatacara salat fardu

dan sujud sahwi

Menjelaskan tatacara salat lima waktu

Menghafal bacaan-bacaan salat lima

waktu

Menjelaskan ketentuan waktu salat lima

waktu

Menjelaskan ketentuan sujud sahwi

Mempraktikkan salat lima waktu dan

sujud sahwi

Page 115: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

96

STANDAR

KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

3. Melaksanakan

tatacara azan, iqamah

,salat jamaah

Menjelaskan ketentuan azan dan iqamah

Menjelaskan ketentuan salat berjamaah

Menjelaskan ketentuan makmum

masbuk

Menjelaskan cara mengingatkan imam

yang lupa

Menjelaskan cara mengingatkan imam

yang batal

Mempraktikkan azan, iqamah, dan salat

jamaah

4. Melaksanakan

tatacara berzikir dan

berdoa setelah salat

Menjelaskan tatacara berzikir dan

berdoa setelah salat

Menghafalkan bacaan zikir dan doa

setelah salat

Mempraktikkan zikir dan doa

Berdasarkan pada SK/KD tersebut terlihat bahwa kompetensi yang harus

dikuasai siswa bukan sekedar penguasaan teori melainkan penguasaan praktis.

Oleh karena itu dalam pembelajaran metode yang diterapkan sudah selayaknya

bervariasi tergantung pada standar kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Pada kompetensi dasar yang menekankan penguasaan teori, maka

metode ceramah dan penugasan dianggap lebih optimal. Dengan catatan harus

menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan komunikatif sehingga anak

didik dapat bertanya tentang hal-hal yang belum dapat dipahaminya.

Dalam proses pembelajaran Fiqih di MTs. NW Lepak metode

pembelajaran ceramah dikombinasikan dengan metode diskusi.Diskusi

Page 116: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

97

memberikan peluang sebesar-besarnya kepada para siswa untuk mengeksplor

pengetahuan yang dimilikinya kemudian dipadukan dengan pendapat siswa

lain. Satu sisi mendewasakan pemikiran, menghormati pendapat orang lain,

sadar bahwa ada pandapat di luar pendapatnya dan disisi lain siswa merasa

dihargai sebagai individu yang memiliki potensi, kemampuan dan bakat

bawaannya.

Metode ceramah dan metode diskusi merupakan metode yang paling

umum dilakukan dalam sebuah proses pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran kedua metode ini adalah kombinasi yang ideal karena dapat

menutupi kekurangan masing-masing. Bahkan dalam penyampaian risalah, Nabi

Muhammad saw lebih dominan menggunakan metode ceramah hal ini

sebagaimana diperintahkan oleh Allah dalam firman Nya:

أ ه ه ه إ إ ه أ ه ه ا إ

Artinya: Hai Rasul, SAmpaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari

Tuhanmu. Dan jika kami tidak mengerjakan (apa yang diperintahkan itu, maka)

kamu tidak menyampaikan amanatnya. Allah memelihara kamu dari (gangguan)

manusia. Sehingga Allah tidak member petunjuk kepada orang-orang kafir” (Al

Maidah:67)

Adapun terkait dengan metode diskusi Rasulullah saw sering

menyampaikan wahyu melalui metode diskusi. Salah satunya pada sebuah hadis:

عيل حدث ا قال حجر بن وعلي سعيد بن ق ت يبة حدث ا ء عن جعفر ابن وو إ صلى الل رسول أن ري رة أب عن أبي عن الع

الل درم ل من فيا المفلس قالوا المفلس ما أتدرون قال وسلم علي القيامة ي وم يأ أمت من المفلس إن ف قال متاع ول ل

ة ذا شتم قد ويأ وزكاة صيام و بص ذا وقذف ذا مال وأكل ذا دم وسفك ذا وضرب ذا ف ي عطى ذا حسات من من و

ما ي قضى أن ق بل حسات فيت فإن حسات م خطاي من أخذ علي )مسلم روا (الار. ف طرح علي فطرحت ا

Artinya : Hadis Qutaibah ibn Sâ‟id dan Ali ibn Hujr, katanya hadis Ismail dan

dia ibnu Ja‟far dari „Alâ‟ dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. bahwasanya

Rasulullah saw. bersabda: Tahukah kalian siapa orang yang muflis (bangkrut)?,

Page 117: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

98

jawab mereka; orang yang tidak memiliki dirham dan harta. Rasul bersabda;

Sesungguhnya orang yang muflis dari ummatku adalah orang yang datang pada

hari kiamat dengan (pahala) salat, puasa dan zakat,. Dia datang tapi telah

mencaci ini, menuduh ini, memakan harta orang ini, menumpahkan darah

(membunuh) ini dan memukul orang ini. Maka orang itu diberi pahala miliknya.

Jika kebaikannya telah habis sebelum ia bisa menebus kesalahannya, maka

dosa-dosa mereka diambil dan dicampakkan kepadanya, kemudian ia

dicampakkan ke neraka.(H.R. Muslim)

Adapun terkait materi yang bersifat praktis, pembelajaran fiqih di MTs. NW

Lepak menggunakan metode yang berorientas praktis pula yaitu metode

demonstrasi dan simulasi, kedua metode ini pernah dipraktikkan Rasulullah

ketika mengajarkan seorang sahabat bertayammum, dalam sebuah hadits:

ه آ ه شه ه أ أ ء ه إ ه ه إ أ ء أهص ه ه ه ه أ ه أ ه أ أ أ أ ه أ ه أ ه ه ه ص

ه ص إ ض ه ص أ

ه ه ) (

Artinya:Menceritakan kepada kami Adam, ia berkata, memberitakan kepada

kami Syu‟bat, memberitakan kepadaku Hakam, dari Jar, dari Sa‟id ibn

Abdurrahman ibn Abza‟, dari Ayahnya, ai berkata, “Telah datang Ammar bin

Yasir berkata kepada Umar bin Khatthab, “Tidaklah anda ingat seseorang

kepada Umar bin Khatthab, lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku sedang junub,

dan aku tidak menemukan air?” Maka berkata Umar ibn Yasir kepada Umar

bin Khatthab, “Ketika saya dan anda dalam sebuah perjalanan. Adapun anda

belum salat, sedangkan saya berguling-guling ditanah kemudian saya salat.

Saya pun menceritakannya kepada Rasulullah SAW, kemudian Beliau

bersabda, “Sebenarnya anda cukup begini. Rasulullah memukulkan kedua

telapak tangannya ketanah dan meniupnya, kemudian mengusap keduanya

pada wajah dan tangan beliau.(H.R. Bukhari).

Dengan melihat demonstrasi Rasulullah, sahabat tersebut menjadi

mengerti tentang tata cara tayammum yang benar. Dalam kaitannya dengan

Page 118: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

99

proses pembelajaran metode demonstrasi dilakukan pada hal-hal yang sulit jika

disampaikan dengan ceramah. Metode demonstrasi dilakukan dengan

memperagakan sesuatu sehingga memperjelas untuk dipraktekkan oleh peserta

didik. Metode demonstrasi sangat baik untuk peserta didik, karena murid lebih

mudah memahami materi dan menguasainya secara sempurna.

Adapun terkait dengan metode simulasi sebagaimana diterapkan oleh

siswa/siswi MTs. NW Lepak dalam praktik sholat berjamaah, Rasulullah telah

pula menerapakannya dalam hal mengajarkan para sahabat sholat dalam sabda

beliau:

أهص ه ه أ ص

Artinya: Sholatlah kalian, sebagaimana kalian melihat aku sholat (HR.Bukhari)

Kata ص merujuk pada sebuah perintah untuk melakukan sebuah

tindakan yaitu sholat. Kalau dalam proses pembelajaran kompetensi yang ingin

dicapai dalam hadist ini adalah bagaimana melakukan sholat secara benar

sesuai tuntunan sholat bukan bagaimana mengetahui praktik sholat.

Beberapa prinsip-prinsip yang mesti dilakukan oleh pengajar dalam

memilih metode pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut

mesti berdasarkan pada penetapan. Sebelum memutuskan metode mana yang

akan dipakai dalam proses belajar mengajar, maka seorang pengajar perlu

memperhatikan beberapa pertimbangan berikut :

a. Tujuan Pembelajaran

Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru

dalam memilih metode yang akan digunakan di dalam menyajikan materi

pengajaran. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai

pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran

tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran.

Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan

yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses

pembelajaran tertentu.

Terdapat empat komponen pokok dalam merumuskan indikator

hasil belajar yaitu:

1) Penentuan subyek belajar untuk menunjukkan sasaran relajar.

Page 119: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

100

2) Kemampuan atau kompetensi yang dapat diukur atau yang dapat

ditampilkan melalui peformance siswa.

3) Keadaan dan situasi dimana siswa dapat mendemonstrasikan

performancenya

b. Standar kualitas dan kuantitas hasil belajar.

Berdasarkan indikator dalam penentuan tujuan pembelajaran maka

dapat dirumuskan tujuan pembelajaran mengandung unsur; Audience

(peserta didik), Behavior (perilaku yang harus dimiliki), Condition (kondisi

dan situasi)

c. Aktivitas dan Pengetahuan Awal Siswa

Belajar merupakan berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu strategi pembelajaran harus dapat

mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan hanya terbatas pada

aktifitas fisik saja akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau

aktivitas mental.

d. Integritas Bidang Studi/Pokok Bahasan

Mengajar merupakan usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa.

Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga

meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Karena itu

strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian

secara terintegritas.

e. Jumlah Siswa

Idealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas perlu

mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir, rasio guru dan siswa agar

proses belajar mengajar efektif, ukuran kelas menentukan keberhasilan

terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi.

Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan tercapai

apabila mengurangi besarnya kelas, sebaliknya pengelola pendidikan

mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung tingginya biaya

pendidikan dan latihan.

f. Pengalaman dan Kewibawaan Pengajar

Page 120: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

101

Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, peribahasa

mengatakan ”Pengalaman adalah guru yang baik”, hal ini diakui di lembaga

pendidikan, kriteria guru berpengalaman, dia telah mengajar selama lebih

kurang 10 tahun, maka sekarang bagi calon kepala sekolah boleh

mengajukan permohonan menjadi kepala sekolah bila telah mengajar

minimal 5 tahun

Adapun Langkah yang dapat dilakukan yakni perbaikan cara mengajar

guru dengan menggunakan metode baru yang inovatif. Adapun strategi

mengimplementasi pembelajaran inovatif sebagai berikut:

a. Menguasai teori pembelajaran

Guru sebagai tenaga pendidik profesional dituntut memiliki

kemampuan dalam menguasai teori pembelajaran. Untuk dapat mencapai

tujuan tersebut hendaknya guru mempelajari beberapa teori pembelajaran

yang dikemukakan oleh para ahli sebelumnya.

Penguasaan terhadap beberapa teori belajar sangat berguna bagi guru

dalam membuat perencanaan pembelajaran. Selanjutnya perencanaan akan

direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran

tidak lepas dari konsep teori belajar yang ada didalamnya. Konsep belajar

inovatif didasarkan pada teori belajar yang membentuknya dan tentunya

sesuai dengan kontek pembelajaran itu sendiri. Dengan kata lain

pembelajaran inovatif dapat dibentuk melalui formulasi dari beberapa teori

belajar.

b. Memperkaya pemahaman pada metode pembelajaran

Penguasaan metode pembelajaran bukan hanya sebatas saran tetapi

hal ini merupakan tugas yang harus dilakukan oleh seorang guru sebagai

tenaga pendidik. Kemampuan tersebut masuk dalam ranah kompetensi

profesional yang harus dimiliki oleh guru. Keberhasilan kegiatan

pembelajaran disekolah salah satunya ditentukan oleh metode pembelajaran

atau lebih tepatnya metode penyampaian materi yang digunakan.

Metode penyampaian materi merupakan kemasan yang dibuat untuk

membungkus materi agar lebih mudah dipahami, menarik, tidak

menjenuhkan sehingga tujuan dari pengajaran yang dilakukan dapat tercapai.

Page 121: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

102

Untuk itu guna mengimplementasikan pembelajaran inovatif, seorang guru

harus selalu memperkaya pemahaman pada berbagai metode pembelajaran.

c. Mempelajari kembali materi yang akan diajarkan

Sejalan dengan tugasnya sebagai tenaga pendidik professional, guru

harus memiliki kemampuan dalam mengusasi materi pelajaran yang akan

diajarkan kepada peserta didiknya. Kemampuan seamacam ini berkaitan

dengan kompetensi professional yang harus dimiliki oleh guru. Penguasaan

materi pelajaran merupakan modal berharga yang harus dimiliki oleh guru

karena guru disini berperan sebagai sumber belajar. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa materi merupakan sebuah ilmu yang akan ditransfer

kepada peserta didik.

Untuk dapat mentransfer ilmu dengan baik, materi yang akan

diajarkan harus jelas dan mudah dipahami. Ketidakjelasan atas materi yang

akan diajarkan tentunya akan membuat peserta didik bingung dan sulit untuk

memahami materi tersebut. Pada akhirnya tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan sebelumnya tidak akan tercapai. Untuk itulah pemahaman atas

materi yang akan diajarkan menjadi poin yang harus dipahami dengan baik

oleh setiap guru demi terciptanya pembelajaran inovatif.

d. Mengenali kondisi kelas dan peserta didiknya

Sebelum mengimpelementasikan pembelajaran inovatif, guru harus

mengenal kondisi kelas dan peserta didiknya. Hal ini menjadi penting karena

setiap peserta didik memiliki keunikan serta karakteristik yang berbeda

antara satu dengan lainnya. Untuk mengetahui kondisi kelas secara umum,

seorang guru harus mengidentifikasi dan mengorganisasikan kelas baik

secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

Identifikasi dapat dilakukan dengan membuat daftar hadir kelas,

daftar peserta didik, daftar nilai, dan lain sebagainya. Dari daftar hadir

peserta didik, guru dapat mengetahui kehadiran atau tingkat keaktifan

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Selanjutnya dari daftar peserta

didik, guru dapat mengetahui jumlah peserta didik dilihat dari jenis kelamin.

Sementara dalam daftar nilai, guru dapat mengetahui tingkat kecerdasan

awal yang dimiliki oleh peserta didik. Kegiatan identifikasi tersebut

Page 122: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

103

selanjutnya dianalisa dan diinterpretasikan secara kualitatif dalam catatan

pribadi guru. Singkatnya ketiga contoh identifikasi di atas dapat dijadikan

acuan dalam rangka mengimplementasikan pembelajaran inovatif.

e. Melakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya

Dalam konteks ini, kegiatan pengamatan dapat dilakukan dengan

mengamati situasi dan kondisi pengajaran sehingga akan diperoleh deskripsi

tentang kejadian yang muncul selama pembelajaran berlangsung. Guna

mengimplementasikan pembelajaran inovatif, guru harus melakukan

kegiatan observasi harian tentang kondisi pembelajaran. Langkah yang dapat

dilakukan yakni membuat lembar / buku observasi kelas berisikan tentang

situasi selama kegiatan berlangsung dan membuat laporan perkembangan

kegiatan pembelajaran. Data lembar lembar / buku observasi kelas mencakup

partisipasi peserta didik dalam pembelajaran, kebisingan kelas dan perilaku

siswa selama pembelajaran.

Sementara dalam laporan perkembangan kegiatan pembelajaran

meliputi perkembangan hasil belajar peserta didik yang didukung dengan

hasil ulangan harian secara secara periodik. Dengan kata lain laporan

perkembangan kegiatan pembelajaran memuat target pencapaian /

penguasaan peserta didik pada materi yang diajarkan oleh guru.

f. Evaluasi pada pembelajaran sebelumnya

Guna mendapatkan pembelajaran yang benar – benar inovatif,

selanjutnya guru harus mengadakan evaluasi secara komprehensif. Kegiatan

evaluasi membahas tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran

sebelumnya. Kedua aspek tersebut meliputi perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran. Apabila ditemukan kelebihan maka guru harus

mempertahankannya dan apabila mendapatkan kekurangan maka guru harus

merencanakan perbaikan pada pembelajaran selanjunya. Kedua aspek

penilaian di atas secara adminitratif ditransformasikan dalam bentuk catatan

pribadi guru.

g. Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya

Setelah mengetahui kelebihan dan kekuarangan pada pembelajaran

sebelumnya, seorang guru diharapkan dapat memperbaikinya guna

Page 123: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

104

mendapatkan pembelajaran yang inovatif. Perbaikan pembelajaran dapat

dilakukan dengan mendopsi pembelajaran sebelumnya dan memunculkan

ide–ide baru yang dianggap dapat memperbaiki pembelajran sebelumnya.

B. Analisis Dampak Penerapan Inovasi Pembelajaran Fiqih Terhadap Prestasi

Belajar Siswa MTs. NW Lepak Sakra Timur.

Aktivitas proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan,

sedangkan guru adalah salah satu pemegang utama di dalam menggerakkan

kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan. Tugas utama seseorang guru ialah

mendidik, mengajar, membimbing, melatih. Oleh karenanya, tanggung jawab

keberhasilan pendidikan berada di pundak guru. Agar proses pembelajaran berhasil

dan mutu pendidikan meningkat, maka diperlukan guru yang memahami dan

menghayati profesinya. Untuk itu, dibutuhkan guru yang memiliki wawasan

pengetahuan dan keterampilan sehingga membuat proses pembelajaran aktif yang

mampu menciptakan suasana pembelajaran inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

Pembelajaran yang inovatif diharapkan mampu membuat siswa yang

mempunyai kapasitas berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah.

Siswa yang seperti ini mampu menggunakan penalaran yang jernih dalam proses

memahami sesuatu dan piawai dalam mengambil pilihan serta membuat keputusan.

Hal itu dimungkinkan karena pemahaman interkoneksi di antara sistem atau

subsistem terkait dengan persoalan yang dihadapinya. Juga terlihat kemampuan

mengidentifikasi dan menemukan pertanyaan tepat yang dapat mengarah kepada

pemecahan masalah secara lebih baik. Informasi yang diperolehnya akan

dikerangkakan, dianalisis dan disintesiskan sehingga akan dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik.

Pembelajaran yang inovatif akan tercermin dari hasil yang diperlihatkan

siswa yang komunikatif dan kolaboratif dalam mengartikulasikan pikiran dan

gagasan secara jelas dan efektif melalui tuturan / lisan dan tulisan. Siswa dengan

karakteristik semacam ini dapat menunjukkan kemampuan untuk bekerja secara

efektif dalam tim yang beraneka, untuk memainkan fleksibilitas dan kemauan

berkompromi dalam mencapai tujuan bersama.

Page 124: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

105

Dilihat dari inovasi model pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran Fiqih

yang dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas atau masjid, termasuk bagian

model pembelajaran kontekstual yaitu anak mengalami sendiri kegiatan

pembelajaran seperti praktik wudhu, melaksanakan sholat dhuha, sholat dhuhur

berjamaah.

Langkah MTs. NW Lepak yang mengambil guru yang mempunyai

kompetensi dalam bidangnya merupakan salah satu inovasi yang menggunakan

model pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran berbasis kompetensi ini

menekankan pencapaian kompetensi. untuk meningkatkan mutu pembelajarannya

melakukan beberapa pembaharuan dalam pembelajaran Fiqh.

Berdasarkan data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya

mengindikasikan bahwa penerapan inovasi pembelajaran Fiqih telah berampak

signifikan terhadap prestasi belajar sswa MTs. NW Lepak.

Beberapa faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan itu adalah:

1. Kompetensi Guru

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang melibatkan

beberapa komponen yang saling terkait, salah satu komponen tersebut adalah

guru.Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya

pendidikan. Itulah sebabnya setiap ada inovasi pendidikan khususnya dalam

kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang berhasil dari upaya

pendidikan selalu bermuara pada faktor pengajar (guru). Untuk mengatasi

masalah tersebut guru harus melakukan inovasi-inovasi dan meningkatkan

keefektifan mengajar.

Agar dapat mengajar dengan efektif, guru harus meningkatkan

kesempatan belajar bagi peserta didik. Kesempatan belajar tersebut ditingkatkan

dengan cara harus menunjukkan keseriusan saat mengajar sehingga dapat

mningkatkan hasil belajar peserta didik.86

2. Ketersediaan Fasilitas

Fasilitas termasuk sarana dan prasarana pembelajaran di MTs NW

Lepak memang masih belum dikatakan lengkap, akan tetapi untuk praktik badah

dapat dkatakkan sudah cukup memadai.yang lengkap. Dari hasil pengamatan,

86 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h. 7

Page 125: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

106

hampir di setiap sudut ruangan terdapat beberapa tulisan berisi do‟a-do‟a dan

ayat Al-qur‟an maupunhadist Nabi sebagai sumber belajar peserta didik sehari-

hari. Haltersebut secara tidak langsung merupakan sarana pembelajaran.

Namun demikian, meskipun inovasi pembelajaran fiqih cuup berhasil,,

namun ada beberapa kendala yang perlu diperhatikan. Kendala tersebut adalah:

1. Masalah kontrol kelas

Dengan guru menggunakan metode yang memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk aktif di dalam kelas, maka akan memberikan ruang

bagi mereka untuk bergerak, berbicara, bertanya dan sebagainya. Jadi, kelas

akan terkesan gaduh dan tidak disiplin. Kelas yang gaduh akan membuat

pembelajaran di dalam kelas terganggu. Oleh karena itu, guru perlu membuat

aturan yang tegas agar pembelajaran dapat berlangsung dengan kondusif tanpa

membatasi kreatifitas peserta didik.

Guru sangat berperan dalam pengelolaan kelas. Apabila guru mampu

mengelola kelasnya dengan baik, maka tidaklah sukar bagi guru untuk mencapai

tujuan yang telah dirumuskan. Adapun pengelolaan kelas yang baik menurut

John Jarolinck dan Clifford D. Foster sebagaimana dikutip oleh B. Suryosubroto

adalah :a) Mempertinggi perkembangan mental dan sosial murid-murid, b)

Memberi kebebasan intelektual dan fisik dalam karakter yang ditentukan, c)

Memungkinkan pencapaian tujuan instruksional, d) Mengizinkan kepada murid

untuk ikut berpartisipasi atas pengelolaan kelasnya, e) Mengizinkan kepada

murid untuk mengembangkan kecakapan sendiri dan tidak tergantung pada

orang lain, f) Memebuat suasana yang hangat terhadap hubungan antara guru

dan murid, g) Menghasilkan sikap murid yang positif terhadap kelasnya.87

2. Perbedaan karakter anak

Karakter anak yang berbeda antara anak satu dengan yang lainnya

menuntut memberikan perlakuan yang berbeda pula dari seorang guru. Hal

inilah yang senantiasa harus disadari oleh pendidik. Terkadang ada yang

menyukai dengan metode bercerita, namun guru menggunakan metode ceramah.

Jadi, tidak ada satu metode yang paling baik dari metode lainnya, sehingga guru

harus senantiasa meningkatkan kreatifitasnya dalam menciptakan pembelajaran

87 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 50

Page 126: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

107

yang menyenangkan. Guru hendaknya tidak malas dalam membuat perencanaan

pembelajaran yang mengedepankan potensi peserta didik.

3. Masalah teknis

Kendala teknis seringkali mengganggu terlaksananya pembelajaran

seperti rusaknya alat-alat listrik maupun terputusnya aliran listrik. enggunaan

media pembelajaran berupa alat elektronik seperti laptop, LCD, televisi, dan alat

elektronik lainnya sangat membantu dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam. Namun,pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran tersebut

akan mengalami hambatan listrik padam. Jadi, sebaiknya pendidik

mempersiapkan media pembelajaran yang beragam agar pembelajaran dapat

berjalan dengan maksimal.

4. Kesibukan pendidik

Kesibukan pendidik di luar jadwal untuk mengajar mengakibatkan

kegiatan pembelajaran terlaksana tanpa pendampingan dari pendidik. Meskipun

hal tersebut tidak dapat dihindarkan, namun perlu ada strategi jitu agar

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Khususnya dalam hal ini adalah

pembelajaran di dalam kelas. Bagaimanapun juga, pembelajaran dapat

berlangsung dengan baik jika terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik.

Oleh karena itu, membangun paradigma pendidik yang mengutamakan

kepentingan peserta didik harus senantiasa ditekankan, agar terbangun suasana

pembelajaran yang menyenangkan. Dengan kata lain, kualitas SDM pendidik

menjadi salah satu elemen penting sukses tidaknya pelaksanaan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di sekolah.

Page 127: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

108

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraan pada bab bab sebelumnya, maka terkait dengan

penerapan inovasi metode pembelajaran Fiqih dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa di MTs. NW Lepak Sakra Timur, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Penerapan inovasi metode pembelajaran Fiqih dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa MTs. NW Lepak Sakra Timur sejalan dengan dengan teori

PAIKEM yang menjalankan proses pembelajaran secara aktif inovatif kreatif

efektif dan menyenangkan.

Adapun bentuk-bentuk pembelajaran PAIKEM yang dikembangkan

dengan cara:

a. Menerapkan metode pembelajaran bervariatif.

Penerapan metode pembelajaran bervariasi ditentukan

berdasarkan materi pada bidang studi fiqh. Selama pembelajaran fiqh

disemester ganjl kelas VII beberapa metode pembelajaran yang pernah

dterapan adalah: Metode Ceramah, Metode Demonstras/Eksperimen ,

dan Metode Simulasi

Adapun bentuk inovasi pembelajarannya adalah: dalam metode

ceramah menggunakan inovasi merngkai cerita dan evaluasi, dalam

metode demonstrasi menggunakan inovasi bentuk gambar dan video,

dalam metode simulasi menggunakan bentuk video.

b. Merancang Metode Pembelajaran

Guru Fiqih di MTs. NW Lepak Sakra Timur mencoba merancang

sebuah metode pembelajaran yang diberinama metode kontrol sebaya

yang diterapkan pada materi Fiqih yang bersifat praktis seperti sholat.

Metode kontrol sebaya adalah model pembelaran kolompok yang saling

kontrol satu sama lain.

Page 128: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

109

2. Penerapan inovasi pemnelajaran fiqih di MTs. NW Lepak Sakra Timur

berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini diindikasikan

dengan inovasi metode pembelajaran dapat membangkitkan antusisme

belajar, merangsang perhatian siswa, serta membangun motivas siswa yang

ke semua akan mengarah kepada peningkatan hasil belajar siswa.

Berdasarkan data, nilai akademik siswa meningkat signififikan dengan

inovasi metode pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman penelitian tentang metode pembelajaran,

izinkan peneliti menyumbangkan saransaran sebagai berikut:

1. Untuk menghidupkan proses pembeajaran, guru perlu mengembangkan

model-model pembelajaran yang lebih baik dan menyenangkan. Model

pembelajaran yang merangsang keaktifan siswa Keaktifan peserta didik

dalam pembelajaran menunjukkan adanya semangat dan minat serta motivasi

untuk berprestasi.

2. Pembelajaran di kelas perlu direncanakan dengan matang melalui

penyusunan RPP yang benar benar merefresntasikan segala aspek tentang

proses pembelajaran.

3. Pimpinan sekolah berupaya untuk memfasilitasi segala bentuk kebtutuhan

pembelajaran, baik berupa media pembelajaran, dokumentasi pembelajaran,

administrasi pembelajaran serta kebijakan yang mengarah pada

terselenggaranya proses pembelajaran dengan baik. Dengan demikian proses

pembelajaran dapat mengantarkan pada mutu yang baik pula.

4. Lembaga pemerintah pendidikan terkait, perlu menyelenggarakan pelatihan-

pelatihan tentang model inovasi pembelajaran bagi guru sehingga dapat

merangsang kreativitas guru dalam mengembangkan metode pembelajaran.

Page 129: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

110

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2012.

Abdul Rahman Saleh dan Mubbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Perspektif Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004.

Abdurrahman Ginting, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran Bandung: Humaniora,

2008.

Abu Ahmadi – Joko Tri Prastya, Strategi Belajar Mengajar Bandung: CV Pustaka Setia,

2005.

Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009,

Ahmad Rofiq, Hukum-hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Raja Garfindo Persada,

2000.

Syafi'i Karim, Fiqih - Ushul Fiqh, Bandung : Pustaka Setia, 1997

Ahmad Thonthowi, Psikologi Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993,

Darajad Zakiyah,1992. Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara.

Departemen Agama, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Standar Kompetensi 2005

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, Cet.III;

Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 435.

Djumhur, Bimbingan Dan Penyuluhan di Sekolah , CV Ilmu , Bandung, 1975.

E Bell, Gredler, Margaret, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Rajawali. 1991 hlm. 357

Hamruni, Strategi Pembelajaran, Yogyakarta: Insan Madani, tt,

Harini Wijayanti, Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL

Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Pengukuran Pada Siswa Kelas IV

Semester II SDN 3 Jombok, Pule, Trenggalek, Skripsi tidak diterbitkan.

Tulungagung: Program Strata I STKIP PGRI Tulungagung, 2007

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, hlm. 222-224

Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, Pustaka Al Husana, Jakarta 1988,

Ichlasul Amal, Pengembangan Pendidikan Agama Islam dan Kajian Agama di

Perguruan Tinggi, dalam Fuaduddin dan Cik Hasan Bisri ed, Dinamika

Page 130: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

111

Pemikiran di Perguruan Tinggi, Wacana Tentang Pendidikan Islam Jakarta:

Logos Wacana Ilmu, 1999, hlm. 57

Imam Muhammad Abu Zahroh, Ushul Fiqih, Kairo : Dar al-Fikr al-Arobi, t.th, hlm. 5

Imron, Profesionalisme Guru sebuan Tuntutan, dalam Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1,

No. 2, Januari, 2005, Magelang : FAI UMM, 2005

Ishartiwi, Pengembangan Media Pendidikan Agama Islam Bagi anak Berkebutuhan

Khusus, Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan DEPAG RI,

2009

L.L. Pasaribu dan B. Simanjuntak, Didaktik Dan Metodik, Bandung: Tarsito, 1986, hal.

86-130.

Lexsy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rodakarya, Bandung,

2003,

Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, Surabaya: Bina Ilmu, 1990

Martinis Yamin dan Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual

Siswa,Jakarta : Gaung Persada Press, 2009, hlm. 22

Muhaimin, , Paradigma Pndidikan Isla,p.t. Remaja Rosda karya, Bandung,2002.

Muhammad Khalid Mas'ud, Shatibi's Philosophy of Islamic Law, Malaysia: Islamic

Book Trust, 2000,

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2003, hlm 133

Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996,

Nana Sudjana, Dasar-dasar Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 1995

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya, 1986,

Nurul Zuriah dan Hari Sunaryo, Inovasi Model Pembelajaran Berperspektif Gender,

Teori dan Aplikasinya di Sekolah, Cet.I; Malang: UMM Press, 2009,.

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007

Robert Bagdan, Steven J. Taylor, Introduction to Qualitatif Metode, Terjemahan Arif

Furqon, Usaha Nasional, Surabaya, 1992.

Rogers, Everett m, Diffusion of Inovations. USA, 1995.

Sugiono, Memahami Pendidikan Kualitatif Bandung : CV. Alfabeta, 2007.

Suharsimi Arikunto.Prosudur Penelitian Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hlm 107.

Suryabrata 1984 Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 194,

Page 131: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

112

Sutrisno Hadi , Metedologi Reseac II, oFset,Jakarta , 1991,

Syaiful Bahri Djammah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta,2010,

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan, dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2010

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan, dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2010

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2008

Yoto dan Saiful Rahman, Manajemen Pembelajaran, Malang: Yanizar Group, 2001,

Yuswianto. Metodologi Penelitian Buku Ajar Fakultas Tarbiyah Univrsitas Islam Negri

Malang, 2002,

Zuhairini, et.all, Metodologi Pendidikan Islam, Solo : Ramadhani, 1993

Page 132: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

113

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 133: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

114

INSTRUMEN PENELITIAN TESIS

INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DI MTs. NW LEPAK SAKRA TIMUR

A. Draft Interview

NO DATA PERTANYAAN INFORMAN

1 Bentuk

Penerapan Inovasi dalam Pembelajaran Fiqih

Sudah berapa lama bapak mengajar bidang studi Fiqh? Mengapa bapak tertarik mengajar Fiqih? Bagaimana urgensi pembelajaran fiqih bagi anak didik? Bagaimana respon peserta didik tentang pelajaran fiqih? Sebelum melakukan proses belajar mengajar apa bapak lakukan? Bagaimana Bapak melakukan pemetaan materi bidang studi Fiqih? Bagaimana hubugan antara pemetaan dan metode pembelajaran? Bagaimana cara mengidentifikasi suatu materi dengan suatu metode? Metode apa saja yang pernah dilakukan dalam pembelajaran Fiqih? Mengapa menggunakan metode ceramah? Pada materi apa saja Bapak menggunakan metode ceramah? Bagaimana efektivitas ceamah terhadap penguasaan materi? Bagaimana mendesain metode ceramah yang menarik perhatian anak? Apa saja langkah-langah yang dilakukan dalam pembelajaran

H. Nasruddin, S.PdI Guru Fiqih Kelas VII MTs. NW Lepak Sakra Timur

Page 134: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

115

dengan metode ceramah? Berapa kira-kira persentase konsentrasi anak dengan metode ceramah? Bagaimana pengaruh metode ceramah terhadap minat belajar anak? Apa saja kendala dalam penerapan metode ceramah? Bagaimana mengatasi kendala tesebut? Apa saja inovasi pembelajaran yang dilakukan dengan metode ceramah? Menggunakan Metode Demonstrasi? Apa saja yang dipersiapkan dalam metode Demostrasi? Pada materi apa saja metode demontasi dilakukan? Bagaimana respon perserta didik ketika menerapan metode demonstrasi? Bagaimana Inovasi Bapak dalam pembelajaran metode demostras? Apa saja media pembelajaran yang digunakan dalam metode demonstrasi? Bagaimana menyiapkan alat bantu dalam mentode demonstasi? Kira-kira berapa persentase penyerapan materi denga metode demonstrasi? Apa saja kendala-kendala penerapan metode demostrasi? Bagaimana mengatasi kendala-kendala tersebut? Mengapa meggunakan metode simulasi? Pada materi apa saja penggunaan metode silmulasi dilalukan? Dimana metode simulasi dilakukan? Apa saja inovasi bapa dalam melakuan metode simulasi? Apakah media pembelajaran yang digunakan dalam metode simulasi? Bagaimana mendapatkan media

Page 135: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

116

pembelajaran dalam metode simulasi? Bagaimana langkah – langkah pembelajaran dengan metode simulasi? Bagaimana respon anak didik dengan metode simulasi? Apa tujuan metode simulasi diterapan? Apa saja kendala – kendala dalam pembelajaran dengan metode simulasi? Bagaimana menggaasi kendala tesebut? Selain metode terebut, adakah metode yang dikembangkan sendiri oleh Bapak? Bagaimana bentuk penerapan metode tersebut? Pada materi apa saja metode tersebut diterapkan? Bagaimana respon anak didik dengan metode tersebut? Apa saja alat bantu dalam penerapan metode tersebut? Bagaimana menyiapkan alat bantu tersebut? Apa saja kendala yang ditemui dengan metode tersebut? Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

2 Dampak Penerapan Inovasi Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar

Apa saja aspek-aspek yang bernilai positif yag muncul ketika menerapkkan inovasi pembelajaran Fiqih? Bagaimana perbedaan antusiasme siswa sebelm dan sesudah dilakuan inovasi pembelajaran fiqih? Adakah pengaruh antara antusiasme dengan penambahan jam pelajaran? Bagaimana pengaruh antusiasme dalam pembelajaran? Bagaimana menstimulus motivasi siswa dalam inovasi pembelajaran? Bagaimana pengaruh penerapan inovasi pembelajaran terhadap prestasi belaja peserta didik?

Page 136: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

117

Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pretasi belaja tersebut? Bagaimana tingkat ketuntasan belajar terhadap prestasi belajar anak didik? Bagaimana tingkat kepuasaan guru terhadap prestasi belaja tersebut? Apa harapan guru terhadap upaya meningkatkan prestasi belajar ana didik? Apa saja aspek aspek yang perlu ditekanan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik?

B. Data Observasi

NO DATA SASARAN WAKTU 1 Gambaran umum lokasi

penelitian Kondisi lingkungan MTs. NW Lepak

Ketika Penelitian

2 Bentuk – Bentuk Inovasi Pembelaaran Fiqih di MTs. NW Lepak Sakra Timur

- Tahap Persiapan - Tahap

Pelaksanaan

Ketika jadwal

3 Dampak Inovasi Pembelajaran Fiqih Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Nilai dan Hasil Belajar

Kondisional

C. Data Dokumentasi

NO DATA SASARAN BENTUK 1 Gambaran Umum MTs. NW

Lepak Sejarah Berdirinya

Madrasah Letak Geografis Data Tenaga Pendidik Keadaan Siswa Struktur Organisasi Data Sarana Prasarana Madrasah

Profil Madrasah Profil Madrasah Papan Data Lapor Bulan Bagan Tabel

2 Inovasi Pembejaran Proses Pembelajaran RPP Photo – photo

3 Dampak Inovasi Pembelajaran Fiqih Prestasi

Hasil Belajar Daftar Nilai

Page 137: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

118

Belajar Siswa

Page 138: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

119

Page 139: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

120

Page 140: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

121

Page 141: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

122

Photo Photo

Guru Fiqih Sedang Memberikan Pengarahan Tentang Praktik Sholat Bagi

Siswa/Siswi MTs. NW Lepak

Guru MTs. NW Lepak Sedang Rapat Pembagian Tugas

Page 142: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

123

Guru Fiqih MTs. NW Lepak Duduk Bersama Peneliti dalam sebuah forum

seusai melakukan wawancara

Siswa/Siswi MTs. NW Lepak saat pengarahan sebelum pembelajaran

Fiqih

Page 143: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

124

Siswa/Siswi MTs. NW Lepak usai les Bidang Study Fiqih

Page 144: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

125

Page 145: TESIS INOVASI METODE PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/448/1/Kamarudin 154141041.pdf · Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah

126