TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL...

94
PERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister Program Studi Kajian Budaya Minat Utama Perubahan Sosial Oleh : Jun Chizuwa S701208006 PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL...

Page 1: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

PERUBAHAN GAYA HIDUP

ANAK MUDA DI SURAKARTA

AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Program Studi Kajian Budaya

Minat Utama Perubahan Sosial

Oleh :

Jun Chizuwa

S701208006

PROGRAM PASCASARJANA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

ii

PERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA

AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL

TESIS

Oleh

Jun Chizuwa

S701208006

Komisi Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing

Pembimbing I Dra. SK. Habsari, M. Hum., Ph.D ............................... ..................

NIP 196703231995122001

Pembimbing II Dr. Hartini, M. Hum ............................... .................

NIP 1950030011978032004

Telah dinyatakan memenuhi syarat

pada tanggal.................... 2014

Ketua Program Studi Kajian Budaya

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Prof. Dr. Bani Sudardi, M, Hum

NIP 196409181989031001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

iii

PERUBAHAN GAYA HIDUP

ANAK MUDA DI SURAKARTA

AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL

TESIS

Oleh :

Jun Chizuwa

S701208006

Telah dipertahankan di depan penguji

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

pada tanggal ......... 2014

Tim Penguji :

Ketua Prof. Dr. Bani Sudardi, M, Hum

NIP196409181989031001

.................................

Anggota Penguji Dra. SK. Habsari, M. Hum., Ph.D

NIP196703231995122001

.................................

Dr. Hartini, M. Hum

NIP1950030011978032004

.................................

Mengetahui :

Direktur

Program Pascasarjana

Ketua

Program Studi Kajian Budaya

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus M.S.

NIP196107171986011001

Prof. Dr. Bani Sudardi, M, Hum

NIP196409181989031001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

iv

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN

PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul :” Perubahan Gaya Hidup Anak Muda di Surakarta Akibat

Berkembangnya Mall” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat

karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

idterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang idsebutkan

sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata

dalam naskah tesisi ini dapat dibktikan terdapat unsur plagiasi, maka saya

bersedia menerima sangsi, baik Tesisi beserta gelar magister saya dibatalkan

serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesisi pada jurnal atau forum ilmiah

harus menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai

institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini,

maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, 22 Juni 2014

Mahasiswa,

Jun Chizuwa

S701208006

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

v

ABSTRAK

Chizuwa, Jun. S701208006. 2014. Perubahan Gaya Hidup Anak Muda di Surakarta

Akibat Berkembangnya Mall. Tesis program Studi Kajian Budaya Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing 1 Dra. SK. Habsari, M. Hum., Ph.D

dan Pembimbing 2 Dr. Hartini, M. Hum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses perubahan gaya

hidup masyarakat khususnya anak muda yang diamati dari perubahan kunjungan

mereka dari pasar tradisional ke pasar modern (mall) di Surakarta. Sebaliknya untuk

mengetahui perubahan gaya hidup apa saja pada masyarakat khususnya anak muda yang

tercermin dari kunjungan mereka ke pasar modern (mall) di Surakarta dan untuk

memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan gaya hidup masyarakat

khususnya anak muda di Surakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi karena pada beberapa

tahun terakhir ini fenomena pembangunan pasar modern (mall) di wilayah kota

Surakarta kian ramai. Hal ini memperngaruhi eksistensi pasar tradisional sebagai pusat

jual-beli. Terlebih, pembangunan pasar modern (mall) ini juga mempengaruhi

perubahan gaya hidup masyarakatnya, khususnya anak muda di Surakarta akibat

berkembangnya pasar modern (mall). Permasalahan ini ditemukan oleh peneliti setelah

melakukan observasi di lingkungan mall di Surakarta.

Penelitian ini dilakukan dalam ranah ilmu kajian budaya dengan menggunakan

metode kualitatif dan teknik analisi data secara deskriptif dan interpretatif. Sumber data

untuk penelitian ini adalah masyarakat Surakarta, khususnya anak muda. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa perubahan gaya hidup anak

muda di Surakarta akibat berkembangnya mall telah mendorong budaya konsumtif di

kalangan anak muda di Surakarta yang dianggap sebagai bagian dari gaya hidup modern

dan berkiblat pada Barat. Mall juga menjadi budaya globalisasi warga di berbagai kota,

terutama anak muda untuk menghindari stereotip “orang kampungan”. Hal ini akibat

dari realitas semu yang ditawarkan oleh mall dan faktor-faktor yang mempengaruhi

gaya hidup mereka di antaranya adalah kelengkapan fasilitas yang ditawarkan mall

lebih beragam,suasana aman dan nyaman saat berada di dalam mall, intensitas pergi ke

mall yang sering dan aktivitas yang dapat mereka lakukan di mall lebih banyak dari

pada saat mereka mengunjungi pasar tradisional. Hal ini semakin memperkuat

pandangan anak muda Surakarta mengenai pentingnya mall sebagai pusat untuk

pengembangan diri dan salah satu tempat untuk pembentukan identitas diri melalui

gaya, sebagai salah satu alat komunikasi simbolik dan makna-makna personal yang

dengan mudah menyebar seperti wabah ke masyarakat luas.

Kata Kunci : Pasar Tradisional, Mall, Anak Muda Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

vi

ABSTRACT

Chizuwa, Jun. S701208006. 2014. The Changing Lifestyle of Youth in Surakarta as a

result of Mall developments. Thesis. Postgraduae Studies in Cultural Studies. Sebelas

Maret University Surakarta. Supervisor 1 Dra. SK. Habsari, M. Hum., Ph.D and

Supervisor 2. Dr. Hartini, M. Hum.

This research aims to determine how the lifestyle has changed from their

shopping perspectives. Focus of this research is on lifestyle changes among young

people of the city of Surakarta. First, this research observes how this change occurs with

the shifting patterns from shopping in traditional markets to shopping in modern

markets (malls) in Surakarta. Second, this research determines lifestyle changes, within

society, in recent years; the city of Surakarta has witnessed the increase of constructions

of the new malls. With this, traditional markets have experienced a decrease as the

centers for buying and selling. This constructions and changes eventually have effect on

the lives of people especially youngsters. This research is conducted in the biggest malls

in Surakarta.

This research is conducted in the realm of cultural studies discipline using

qualitative methods and technique of data analysis is descriptive analysis. The source of

data are got from young people of Surakarta and techniques of data collection for this

research are observation, interview and documentation.

The changes of lifestyle among Surakarta youth appear because of the

development of mall and mall culture. The malls are connected with development of a

culture of consumption (consumerism), malls are considered as part of modern life, and

they tend to be associated to the West. The malls are also seen as product of

globalization and modernization and many residents of Surakarta, by frequent visits to

mall try to erase "villager" label that they may have. Malls offer this escape by

providing false reality with many facilities that are offered there. The malls tend to be

more secure than traditional markets, prices are fixed, and there are different stores

"under one roof". All of these reasons contribute to the popularity of the malls among

young people in Surakarta. Moreover, they see malls like places where they can develop

their identity through various styles offered by various shops there. This is a symbolic

communication and together it is creating personal image and these issues, together with

above mentioned consumerism mall culture can spread like a plague to society at large.

Keywords: Traditional Market, Mall, Surakarta Juvenile.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

kehendak-Nyalah penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Dalam kesempatan ini, penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah

membantu dalam penyusunan tesis ini dengan baik dan lancar.

Selain Sebagai bentuk tanggung jawab penulis untuk pengembangan ilmu

pengetahuan. Tesis ini adalah laporan penelitian dan kajian teoritis yang harus diajukan

sebagai syarat akhir untuk menyelesaikan program studi S2 Kajian Budaya, Program

Pascasarjana Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS Surakarta.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis mendapat bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, sehingga sepantasnya penulis ucapkan terimakasih setinggi tingginya

kepada :

1. Rektor Universitas Sebelas Maret, Bapak Prof. Dr. H. Ravik Karsidi, M.S.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Bapak Prof. Dr. Ir.

Ahmad Yunus, M.S.

3. Ketua Program Studi S2 Kajian Budaya, Bapak Prof Dr. Bani Sudardi, M.Hum.

4. Ibu Pembimbing, Dra. SK. Habsari, M. Hum., Ph.D dan ibu Dr. Hartini, M. Hum.

5. Ayah dan Ibu tercinta di Jepang

6. Kekasihku, Lisa

7. Seluruh teman kelas Kajian Budaya tahun 2012-2014

8. Teman-teman kos yang baik dan semua teman-temanku; Nebojsa Djordjevic, Akmal

Ungalov, Maksud Khosimov, Mukhridin Khosimov, Muhammad Lokhmi, Steven

Kao, Justyna Dworak, Miftah, Chika, dan teman-teman di Surakarta yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu

Penulis mengucapkan terimakasih yang tiada henti atas bimbingan yang telah diberikan

dengan penuh perhatian sehingga tesis ini selesai dikerjakan dalam waktu yang

diharapkan. Tidak lupa, penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada

masyarakat Solo yang dengan ramah dan baiknya mau menerima penulis sebagai salah

satu bagian dari masyarakat kota Solo dan membantu menyelesaikan penelitian ini, juga

kepada keluarga penulis yang selalu memberikan motivasi tiada henti agar penulis dapat

menyelesaikan tesis dengan penuh tanggung jawab. Demikian juga teman-teman yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

viii

telah dengan sudi membantu penulis untuk mencari data guna kelengkapan data

penelitian.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kebahagiaan dan membalas

pertolongan mereka. Rasa terima kasih juga dipersembahkan kepada para informan

yang telah memberikan informasi dan berbagi pengalamannya yang berharga bagi

penelitian ini. Sekali lagi terima kasih atas doa-doa yang selalu dipanjatkan oleh semua

pihak untuk penulis agar dapat menyelesaikan penulisannya.

Surakarta, 11 Juni 2014

Penulis

Jun Chizuwa

S701208006

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESEHAN ............................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN............................................................................... iv

ABSTRAK.............................................................................................................. v

ABSTRACT........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR........................................................................................... vii

DAFTAR ISI........................................................................................ ................. ix

DAFTAR TABEL........................................................................................ ........ xi

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xii

BAB I: LATAR BELAKANG............................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................ 1

1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................... 4

1.3 TUJUAN PENELITIAN ....................................................................... 5

1.4 MANFAAT PENELITIAN ................................................................... 5

BAB II: LANDASAN TEORI............................................................................. 6

2.1TINJUAN PUSTAKA............................................................................. 6

2.1.1 Konsumerisme ............................................................................. 6

2.1.2 Modernisasi .................................................................................. 8

2.1.3 Evolusi Budaya ........................................................................... 10

2.1.4 Globalisasi Kebudayaan ............................................................. 11

2.2 PENELITIAN TERKAIT ....................................................................... 12

2.3 KERANGKA BERFIKIR ...................................................................... 15

2.3.1 Pasar ........................................................................................... 15

2.3.2 Mall ............................................................................................ 15

2.3.3 Konsumen (Pengunjung) ........................................................... 16

2.3.4 Gaya Hidup ................................................................................. 17

2.4 HIPOTESIS ............................................................................................ 18

BAB III: METODE PENELITIAN...................................................................... 19

3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................ 19

3.2 Lokasi .................................................................................................... 20

3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 20

3.3.1 Data Primer ................................................................................. 20

3.3.2 Data Sekunder ............................................................................. 21

3.4 Teknik Penelitian Informan ................................................................... 21

3.5 Instrumen Penelitian .............................................................................. 21

3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 21

3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................. 22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

x

3.8 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ................................................... 23

BAB IV: HASI PENELITIAN .......................................................................... 24

4.1 Deskripsi Kota Surakarta ...................................................................... 24

4.2 Mall-mall di Kota Surakarta ................................................................ 27

4.2.1 Solo Grand Mall ......................................................................... 28

4.2.2 Solo Square ................................................................................. 34

4.2.3 Solo Paragon Mall ...................................................................... 36

4.3 Profil Informan ....................................................................................... 38

4.4 Hasil penelitian ....................................................................................... 45

4.4.1 Perubahan gaya hidup anak muda di Surakarta akibat

Berkembangnya mall ........................................................................... 45

4.4.2 Manfaat mall bagi Masyarakat Surakarta khususnya anak muda . 46

4.4.3 Intensitas masyarakat Surakarta khususnya anak muda

mengunjungi mall .................................................................................. 49

4.4.4 Aktivitas yang dilakukan di dalam mall ....................................... 51

4.4.5 Kerugian mall menurut masyarakat Surakarta khususnya anak

muda mengunjungi mall ...................................................................... 54

4.4.6 Pasar tradisional sebagai resistensi masyarakat khususnya anak

muda terhadap berkembangnya mall ..................................................... 56

4.4.7 Faktor yang mempengaruhi perubahan gaya hidup masyarakat

khususnya anak muda di Surakarta akibat berkembangnya mall .......... 59

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 64

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 64

5.2 Saran ......................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 67

LAMPIRAN ....................................................................................................... 72

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Hal

Tabel IV.1 Jumlah penduduk kota Surakarta tahun 2002 26

Tabel 1V.2 Data Primer 44

Tabel IV.3 Manfaat mall bagi masyarakat Surakarta khususnya anak muda 49

Tabel IV.4 Intensitas masyarakat Surakarta khususnya anak

muda mengunjungi mall 51

Tabel IV.5 Aktivitas yang dilakukan di dalam mall 54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Hal

Gambar IV.1 Logo kota Surakarta 24

Gambar IV.2 Keraton Surakarta 24

Gambar IV.3 Pura Mangkunegaran 25

Gambar IV.4 Peta Kota Surakarta 26

Gambar IV.5 Event Musik di mall 27

Gambar IV.6 SGM Tampak Samping 28

Gambar IV.7 SGM Tampak Depan 28

Gambar IV.8 di dalam SGM 29

Gambar IV.9 di dalam SGM 29

Gambar IV. 10 Pusat Perbelanjaan, Hypermart 29

Gambar IV. 11 Pusat Perbelanjaan, Hypermart 29

Gambar IV.12 KFC 30

Gambar IV.13 Toko Roti, Breadtalk 30

Gambar IV.14 ATM Center 31

Gambar IV. 15 Pusat Perbelanjaan, Matahari Department Store 32

Gambar IV.16 Arena Bermain anak, timezone 33

Gambar IV. 17 Arena Foodcourt 33

Gambar IV.18 Bioskop film di Solo Grand Mall 34

Gambar IV. 19 Solo Square Mall 35

Gambar IV.20 Apartement Solo Paragon 36

Gambar IV. 21 Solo Paragon Mall 37

Gambar IV. 22 Aktivitas Nongkrong I 48

Gambar IV. 23 Aktivitas Makan Bersama 48

Gambar IV. 24 Aktivitas Nongkrong II 50

Gambar IV. 25 Aktivitas Menonton Film di Bioskop 52

Gambar IV. 26 Aktivitas Berbelanja 52

Gambar IV.27 Aktivitas Berbelanja II 52

Gambar IV. 28 Aktivitas Jalan-jalan 53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Proses perekonomian masyarakat Indonesia sebagian besar ditopang oleh sebuah

proses jual beli dan hal ini terjadi dalam pasar. Pasar merupakan cermin perekonomian

dan sosial budaya setiap komunitas masyarakat di dunia ini. Pasar merupakan tempat

bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi. Pasar dibedakan menjadi

dua yaitu pasar modern (mall) dan pasar tradisional (M.Fuad, Christine H, Nurlela, dan

Sugiarto, 2000:14).

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta

ditandai dengan adanya transaksi atau tawar menawar penjual dan pembeli secara

langsung, bangunan terdiri dari kios-kios atau gerai, akses lebih luas bagi para produsen

dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun sesuatu pengelola pasar.

Kebanyakan pasar tradisional menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan

makanan, ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa,

serta menjual kue-kue (Izza, 2010:1-2). Setiap daerah di Indonesia pasti mempunyai

pasar tradisional yang menyediakan kebutuhan masyarakat pada suatu tempat tertentu.

Setiap daerah tidak selalu menyediakan barang yang sama dengan daerah lainnya untuk

diperjualbelikan. Hal ini dikarenakan pasar tradisional hanya menyediakan apa yang

dibutuhkan masyarakat pada suatu daerah tertentu.

Pasar modern berbeda dari pasar tradisional. Pasar Modern adalah pasar yang

berkonsep modern dimana barang-barang diperjualbelikan di suatu tempat yang bersih

dan nyaman. Di dalam pasar bersih ini menyediakan berbagai jenis dagangan yang telah

dikelompokkan seperti ikan, daging, buah-buahan, dan sayur-sayuran sehingga

konsumen bisa mendapatkan kenyamanan dalam berbelanja. Konsep utama dari pasar

modern adalah menyediakan segala bahan kebutuhan pokok konsumen dengan tempat

yang bersih, tidak becek, dan tidak bau. Dalam pasar modern penjual dan pembeli tidak

bertransaksi secara langsung, melainkan pembeli hanya melihat label harga yang

tercantum dalam barang (barcode) dan pelayanannya dilakukan secara mandiri

(swalayan) atau dilayani pramuniaga (http://manunggaldayasebulu.com/).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

2

Seiring dengan perubahan zaman dan pengaruh globalisasi yang masuk ke

Indonesia, pasar tradisional tidak lagi dianggap sebagai pusat kegiatan ekonomi di mana

transaksi jual-beli diadakan. Pasar tradisional dianggap terlalu kaku untuk mengikuti

perubahan sosial masyarakat Indonesia yang semakin modern. Pasar tradisional tidak

menawarkan kenyamanan dan tidak menyediakan fasilitas yang menjadi keinginan

penjual dan pembeli akan mudahnya dan cepatnya suatu transaksi jual beli. Pasar

tradisional dapat dikatakan tidak mengikuti perubahan gaya hidup modern yang

berkembang di masyarakat. Terlebih lagi, sejak munculnya supermarket yang menjadi

awal lahirnya mall. Pasar tradisional semakin kurang diminati. Memang tidak bisa

dipungkiri bahwa keberadaan mall dewasa ini sudah menjadi tuntutan dan konsekuensi

dari gaya hidup modern yang berkembang di masyarakat Indonesia. Tidak hanya di kota

metropolitan saja, bahkan sudah merambah hingga kota-kota kecil di tanah air.

Kehadiran mall di Indonesia pertama kali dirintis oleh Dick Gelael yang

kemudian mendapat julukan “Raja Supermarket Indonesia”. Dia memilih orang-orang

asing yang tinggal di Jakarta sebagai mitra bisinsnya. Gelael membuka pasar swalayan

pertamanya dan memulai pengantaran barang pesanan ke rumah-rumah secara

berlangganan di Jakarta pada tahun 1957. Pada akhirnya “Gelael Supermarket”

diresmikan pada tahun 1970 dan mulai membuka cabang di kota-kota besar lainnya.

Pada tahun 1988, dia telah memiliki 15 cabang yang tersebar di pelosok Indonesia.

Fenomena ini berdampak terhadap semakin pesatnya penyebaran pusat perbelanjaan

seperti supermarket dan yang kemudian memiliki bentuk yang lebih kompleks berupa

mall karena fasilitas dan bangunan yang lebih megah serta barang dagang yang

ditawarkan lebih variatif.

Pusat perbelanjaan saat ini telah berevolusi dari asalnya sebagai pusat konsumsi

beralih menjadi aspirasi dan gaya hidup konsumen, bukan hanya sebatas tempat untuk

melakukan pembelian produk saja, akan tetapi telah berubah fungsi menjadi tempat

rekreasi yang menarik, menyenangkan, aman, nyaman, dan dapat dipercaya (Neo &

Wing, 2005:143). Dari kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa mall sekarang ini

bukan hanya tempat berbelanja namun tempat rekreasi dan hiburan. Mall telah mampu

memenuhi hampir semua kebutuhan masyarakat, mulai dari Supermarket, toko-toko

retail asing maupun domestik yang menjual berbagai macam produk fashion, pusat

jajanan, arena bermain anak, bioskop, dan berbagai acara hiburan lainnya. Biasanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

3

konsep hiburan ini lebih disebut dengan istilah one stop shopping atau one stop

entertainment, yaitu pengunjung tidak perlu ke tempat lain karena mall menyediakan

segalanya.

Mall sudah menjadi sebuah keharusan bagi kota-kota di sebagian propinsi di

Indonesia, terutama di Pulau Jawa. mall telah menjadi sebuah identitas dari sebuah kota.

Sebagian kota besar di Indonesia “menghiasi” dirinya dengan bangunan-bangunan super

megah yang menawarkan berbagai kebutuhan manusia. Di tengah tekanan ekonomi

yang masih membelit sebagian masyarakat, mall hadir sebagai ekstasi bagi masyarakat

untuk “megurangi” kepenatan hidup yang mengepung mereka. Manusia memiliki

kebutuhan mulai dari kebutuhan fisik hingga kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri.

Berkaitan dengan itu, mall-lah yang dapat memenuhi semuanya itu. Secara ringkas,

mall dapat disebut sebagai Surga bagi konsumerisme. mall tampak sebagai pemuas bagi

dunia konsumerisme. Ia telah merubah gaya hidup masyarakat. Mall sudah menjadi

kebanggaan dan gengsi tersendiri bagi pengunjungnya, khususnya bagi anak muda,

sehingga jika mereka belum pernah atau jarang ke mall, dianggap sebagai “orang

kampungan” atau orang yang memiliki perilaku dan kebiasaan jauh dari modernisasi.

Mall sudah menjadi budaya warga di berbagai kota, terutama anak muda untuk

menghindari stereotip “orang kampungan”.

Kota Surakarta yang memiliki slogan “The Spirit of Java” yang berarti jiwa

Jawa ada di kota ini, merupakan salah satu kota berkembang dan modernis di Indonesia.

Kota ini banyak menyerap budaya baru yang datang tanpa melupakan kearifan lokalnya

sebagai kota Budaya. Kota ini lebih dikenal dengan sebutan kota Solo. Sebagai kota

berkembang, Solo memiliki tiga mall besar yaitu Solo Grand Mall (SGM), Solo Square

(SS), Solo Paragon Mall, dan beberapa pusat perbelanja serupa lainnya atau yang lebih

dikenal dengan sebutan shopping mall di Surakarta sejak beberapa tahun terakhir,

eksistensi shopping mall telah "menggugah ketentraman" masyarakat secara

keseluruhan. Tua-muda, besar-kecil, kaya maupun miskin, hampir bisa dipastikan

menyempatkan waktunya untuk berkunjung dan membelanjakan uangnya, meski

terkadang kondisi perekonomian mereka sedang tidak menentu, tetap saja memaksakan

untuk berkunjung ke mall. Saat ini juga mereka telah terjangkit virus budaya konsumtif.

secara sosiologis, kehadiran mall membawa dampak yang amat serius bagi masyarakat

surakarta yang dahulu memegang teguh nilai-nilai tradisi budaya Jawa. seperti yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

4

dikutip dari Frans Magnis Suseno (2003:39) dalam bukunya yang berjudul etika jawa,

dia mengatakan bahwa masyarakat Jawa selalu memegang teguh landasan dan filosofi

orang jawa yang mengedepankan keselarasan sosial dan mempunyai solidaritas sosial

yang tinggi.

Hampir setiap hari, SGM, SS dan Paragon mall dijadikan sebagai tempat

“nongkrong” atau hang out anak-anak muda, menyantap makanan, berbelanja hingga

dijadikan tempat pameran, festival dan event-event lainnya. Jadi dapat dikatakan mall

tersebut bukan hanya menjadi pusat perbelanjaan dan pusat aktivitas bagi masyarakat,

khususnya anak muda di Surakarta dan sekitarnya, tetapi juga menjadi cerminan

perubahan sosial mereka dimasyarakatnya.

Ramainya ketiga mall besar tersebut dikunjungi anak-anak muda memegang

peranan penting untuk mengetahui perubahan gaya hidup apa saja yang terjadi pada

anak-anak muda di Surakarta. Oleh karena itu, penelitian ini menarik untuk dilakukan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar berakang masalah di atas dapat diidentifikasi tiga

permasalahan yang disajikan dalam bentuk pernyataan sebagai berikut ;

1. Bagaimana perubahan gaya hidup masyarakat khususnya anak muda dengan

hadirnya sejumlah mall di Surakarta?

2. Bagaimana masyarakat khususnya anak muda menggunakan mall sebagai

bagian gaya hidup mereka?

3. Bagaimanakah resistensi masyarakat khususnya anak muda terhadap

perkembangan mall di Surakarta?

4. Faktor apa yang mempengaruhi perubahan gaya hidup masyarakat khususnya

anak muda di Surakarta?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

5

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk memahami proses perubahan gaya hidup masyarakat khususnya anak

muda yang diamati dari perubahan kunjungan mereka ke pasar modern (mall) di

Surakarta.

2. Untuk mengetahui perubahan gaya hidup apa saja pada masyarakat khususnya

anak muda yang tercermin dari kunjungan mereka ke pasar modern (mall) di

Surakarta.

3. Untuk memahami resistensi masyarakat khususnya anak muda terhadap

perkembangan mall di Surakarta.

4. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan gaya hidup

masyarakat khususnya anak muda di Surakarta.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat. Manfaat yang dapat kita ambil dari

dalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;

1. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang gaya hidup

masyarakat khususnya anak muda di Surakarta zaman sekarang.

2. Memperluas wawasan pembaca, khususnya di dalam perubahan gaya hidup

yang tercermin pada pasar modern (mall).

3. Menambah wawasan masyarakat tentang kajian budaya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Konsumerisme

Konsumerisme adalah sebuah budaya dan gaya hidup kontemporer yang

tersosialisasi di kalangan kaum urbanis saat ini di hampir semua kota besar dunia yang

dimulai dari kota-kota besar Amerika Serikat. Dalam padangan kaum radikal,

konsumerisme berkaitan dengan gerakan kapitalisme dalam suatu proses akumulasi

modal (Tommy, 2010:3). Asumsi ini akan lebih jelas dengan membahas lebih dahulu

tentang gaya hidup atau budaya ”konsumerisme” (consumerism).

Di Amerika, konsumerisme menjadi budaya masa yang sulit dikendalikan,

sampai-sampai ruang politik dihiasi dengan retorika George Bush : “We can‟t let the

terrosist stop as from shopping” Artinya, konsumerisme sudah menjadi hiasan dan

keseharian bagi ruang politik dan publik. Hannah Arendt (dalam Prabowo, 2013:70),

menggunakan istilah Marx, mengatakan bahwa konsumerisme di Barat itu

menunjukkan betapa besarnya tingkat alienasi duniawi, dan ini sebetulnya merupakan

pemberontakan melawan eksistensi manusia yang telah ada (Prabowo, 2013:70).

Menurut Guy Ben-Porat dan Yarif Feniger (dalam Prabowo, 2013:69-70),

Budaya konsumerisme itu kini sudah meluas seiring dengan globalisasi. Tidak

ketinggalan di Indonesia, meskipun kemampuan ekonomi Indonesia masih termasuk

dalam kategori developing country tetapi gejalanya diidap secara masif oleh semua

kalangan. Kemunculan budaya konsumerisme di Indonesia ini membuat para konsumer

berada pada “realitas semu” dalam satu panggung konsumerisme untuk menemukan

refleksi dirinya melalui objek-objek yang dikonsumsi. Maka tidak heran, jika

keberadaan shopping mall dalam konteks konsumerisme disebut “gereja baru” yang

merupakan “sebuah panggung realitas semu”.

Menurut Baudrillard, komsumerisme juga dikatakan memiliki ruang

simulacrum yang merupakan ruang yang disarati oleh duplikasi dan daur ulang berbagai

fragmen dunia yang berbeda-beda (dalam wujud komoditas) dalam satu ruang dan

waktu yang sama (dalam Ibrahim, 2005:175). Ruang ini yang kemudian memungkinkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

7

masyarakat di Indonesia mengikuti model-model yang sedang in di New York atau di

Paris, Perancis secara langsung melalui kecanggihan media elektronik dan atau media

massa saat ini. Kemunculan di bidang fashion ini kemudian dengan cepat mengalir di

Indonesia, khususnya pusat-pusat perbelanjaan dalam kecepatan tinggi (bagian penting

dari budaya konsumerisme) yang mampu memberikan cara ampuh dalam memacu

kecepatan produksi dan konsumsi. Hal ini tidak hanya berlaku pada model pakaian,

tetapi juga pada model barang konsumer lainnya yang bernaung di bawah panji-panji

fashion dan berkaitan dengan gaya hidup. Sehingga kecepatan dan pelipatan waktu

produksi menggiring masyarakat konsumer kedalam budaya “kesesatan” (fast food,

instant furniture, instant food,dll).

Kita bisa saksikan pula bagaimana produk alat komunikasi merambah secara

luas di pasaran dan toko-toko; bagaimana mall-mall dan pusat perbelanjaan yang

gemerlap. dibangun hampir di setiap kota di wilayah Indonesia; produk-produk yang

memanjakan kebutuhan manusia dijajakkan di swalayan-swalayan yang kini sudah

masuk desa. Kualitas benda kini tidak lagi ditentukan oleh manfaat secara fungsional,

melainkan oleh merk sebagai signs. Manusia kini bukan lagi sebagai objek, melainkan

sudah menjadi subjek yang aktif “terpanggil” secara tidak sadar untuk selalu

memuaskan hasrat dan nafsu duniawinya dengan mengkonsumsi produk-produk

perbelanjaan.

Contohnya saja ketika setiap orang merasa perlu membeli jam tangan baru,

meskipun sebenarnya ia tidak membutuhkannya atau bagaimana kecenderungan mereka

menggunakan pakaian, mobil, atau produk lain. Itu berarti, konsumerisme semacan ini

sudah tidak lagi bersifat fungsional akan tetapi lebih bersifat simbolik yang mamou

mengekspresikan “identitas” seseorang di mata masyarakatnya. Barang yang dimiliki

itulah kini yang dianggap menentukan status sosial seseorang. Bidang-bidang strategis

dalam hal ini di antaranya fashion, kuliner, hiburan, telekomunikasi, dan lain

sebagainya yang bisa ditemukan di satu tempat. Tempat yang juluki sebagai “surga

belanja” (para kaum konsumeris), shopping mall yang mampu menjadikan diri mereka

“eksis”. Manusia modern Indonesia turut mengangkat semboyan “live and let buy”

yang berarti bahwa shopping mall salah satu tempat yang mengembangkan fungsi

tradisionalnya sebagai pasar jual-beli modern namun juga merupakan ruang untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

8

berekspresi dan menunjukkan budaya konsumerisme mereka melalui merek-merek

ternama dunia yang ia pakai saat berkunjung.

2.1.2. Modernisasi

Teori Modernisasi muncul pada pasca perang dunia kedua, yaitu pada saat

Amerika terancam kehilangan lawan dagang sehingga terjadi kejenuhan pasar dalam

negeri; dari keterlibatan Amerika inilah negara-negara Eropa yang porak poranda seusai

perang mulai bangkit dari keterpurukannya, keterlibatan ini bukan saja banyak

„menolong‟ negara-negara Eropa, tetapi di balik itu justru banyak memberikan

keuntungan yang lebih bagi Amerika itu sendiri.

Pada perkembangannya kemudian, keberhasilan pembangunan yang diterapkan

pada negara-negara di Eropa ini memberikan pemikiran lanjut untuk melakukan

ekspansi pasar ke negara-negara dunia Ketiga, dan banyak memberikan bantuan untuk

pembangunannya; dalam kenyataannya, keberhasilan yang pernah diterapkan di Eropa,

ternyata banyak mengalami kegagalan di negara-negara dunia Ketiga (Budiman, dalam:

Frank, 1984: 9). Penjelasan tentang kegagalan ini memberikan inspirasi terhadap

sarjana-sarjana sosial Amerika, yang kemudian dikelompokkan dalam satu teori besar,

dan dikenal sebagai teori Modernisasi.

Teori inilah yang kemudian dianut oleh banyak negara untuk memodernisasikan

negaranya. Pada dasarnya, teori modernisasi berangkat dengan gagasan awal yaitu

mengenai perubahan sosial dari tradisional ke modern, yang mencakup perubahan di

sebagian besar sektor vital dalam masyarakat, terutama sektor ekonomi. Kemudian,

perubahan sosial tersebut diwujudkan dalam suatu konstruksi modern dalam bentuk

industrialisasi sesuai konsep Barat.

Sebuah ke-tradisional-an merupakan suatu masalah yang erat kaitannya dengan

keterbelakangan. Kemudian negara-negara yang masih tradisional dan terbelakang di

“haruskan” di bangun agar “maju” layaknya negara Barat. Untuk menjadi “maju” sesuai

negara barat, maka perlu adanya suatu pembangunan, salah satunya pembangunan

bidang ekonomi. Teori ini secara otomatis dipakai saat ekspansi-ekspansi pasar modern

yang mulai menduduki takhta-takhta barunya sebagai new comers dan sebagai pemilik

modal yang mampu memodernisasikan negara non-modern kedalam konstruksi negara

modern. Konstruksi-konstruksi baru ini selanjutnya memodernisasi suatu masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

9

dalam suatu proses transformasi atau suatu perubahan masyarakat dalam segala

aspeknya.

Untuk memuluskan pengimplementasian teori-teori modernisasinya, para

ilmuwan Barat memulainya dengan konsep utama mengenai “pertumbuhan dan

pemerataan”. Pertumbuhan dan pemerataan dapat diartikan dalam suatu definisi, yaitu

negara-negara yang diimpikan nantinya merupakan negara yang tumbuh ke arah modern

yang didominasi oleh industrialisasi dengan neraca keuangan yang “positif” dan hal

tersebut terjadi “rata” di berbagai negara di belahan dunia.

Di Indonesia sendiri, teori modernisasi ini muncul abad ke 20an. Indonesia

kemudian mengadopsi pembangunan-pembangunan pasar modern nan megah di pusat-

pusat kota untuk modernisasikan negara dengan tujuan perkembangan perekonomian

negara. Modernisasi ini juga dikatakan mampu mencakup proses transformasi total

kehidupan masyarakat tradisional atau pra-modern dalam artian teknologis serta

organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-

negara barat yang stabil. Dalam hal ini, Indonesia diharapkan agar dapat mengikutin

jejak negara stabil dengan menerapkan teori ini.

Budiman, menerangkan asumsi dasar dari teori modernisasi mencakup: (1)

Bertolak dari dua kutub dikotomis yaitu antara masyarakat modern (masyarakat negara-

negara maju) dan masyarakat tradisional (masyarakat negara-negara berkembang); (2)

Peranan negara-negara maju sangat dominan dan dianggap positif, yaitu dengan

menularkan nilai-nilai modern disamping memberikan bantuan modal dan teknologi.

Tekanan kegagalan pembangunan bukan disebabkan oleh faktor-faktor eksternal

melainkan internal; (3) Resep pembangunan yang ditawarkan bisa berlaku untuk siapa,

kapan dan dimana saja (1984: 10).

Satu hal yang menonjol dari teori modernisasi ini adalah, modernisasi seolah-

olah tidak memberikan celah terhadap unsur luar yang dianggap modern sebagai sumber

kegagalan, namun lebih menekankan sebagai akibat dari dalam masyarakat itu sendiri.

Asumsi ini ternyata banyak menimbulkan komentar dari berbagai fihak, terutama dari

kelompok pendukung teori Dependensi, sehingga timbul paradigma baru yang dikenal

sebagai teori Modernisasi Baru (Suwarsono, 1991: 58-61).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

10

Modernisasi tidak terjadi begitu saja, melainkan Modernisasi terjadi karena

adanya faktor pendukung yang menunjang terjadinya suatu perubahan. Beberapa syarat

suatu modernisasi dapat terjadi adalah sebagai berikut:

1. Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun

masyarakat. Hal ini menhendaki suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang

terencana dan baik.

2. Sistem Administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan Birokrasi

3. Adanya pengumpulan data yang baik dan teratur dan terusat pada suatu lembaga

atau badan tertentu. Hal ini memerlukan penelitian yang kontinu agar mereka

tidak tertinggal.

4. Penciptaan iklim yang farodable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan

cara penggunaan alat-alat komunikasi massa. Hal ini harus dilakukan tahap demi

tahap karena banyak sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan masyarakaat

(belief system).

5. Tingkat Organisasi yang tinggi, di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain

pihak berarti pengurangan Kemerdekaan.6. Sentralisasi wewenang dalam

pelaksanaan perencanaan sosial (social planning) apabila itu tidak di lakukan,

perencanaan akan terpengaruh oleh kekuatan-kekuatan dari kepentingan-

kepentingan yang ingin mengubah perencanaan tersebut demi kepentingan

golongan kecil dalam masyarakat,(Soerjono Soekanto, 2009;306-307).

2.1.3. Evolusi Budaya

Evolusi kebudayaan adalah proses perkembangan kebudayaan umat manusia

mulai dari bentuk-bentuk kebudayaan yang sederhana sampai yang semakin lama

semakin kompleks, yang dilanjutkan dengan proses difusi, yaitu penebaran kebudayaan-

kebudayaan yang terjadi bersamaan perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi ini.

Proses evolusi kebudayaan dapat dianalisis secara mikro maupun secara makro. Proses

kebudayaan yang dianalisis secara mikro (detail) dapat memberikan gambaran

mengenai berbagai proses yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari suatu masyarakat.

Proses evolusi sosial-budaya secara makro adalah proses yang terjadi dalam jangka

waktu yang panjang (Koentjaraningrat, 1996:142).

Di dalam Ilmu Sosiologi proses ini hanya memperhatikan perubahan-perubahan

besar yang terjadi. Ilmu Paleoantropologi dapat memperkirakan bahwa makhluk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

11

manusia yang pertama hidup di daerah Sabana beriklim tropis di Afrika Timur. Manusia

pada saat ini ternyata telah menduduki hampir seluruh muka bumi dengan berbagai

jenis lingkungan iklim yang berbeda-beda. Hal ini hanya dapat terjadi dengan proses

pengembang biakan, migrasi, serta adaptasi fisik dan sosial budaya, yang telah

berlangsung salam beratus-ratus tahun lamanya (Koentjaraningrat, 1996:150).

Selanjutnya di katakan oleh Koentjaraningrat bahwa migrasi dapat berlangsung

lamban dan otomatis maupun secara cepat dan mendadak. Migrasi yang lamban dan

otomatis berkembang sejajar dengan peningkatan jumlah umat manusia di dunia, yang

konsekuensinya membutuhkan daerah yang semakin lama semakin luas.

2.1.4 . Globalisasi Kebudayaan

Istilah “globalisasi“ dari kata global, yang maknanya universal. Globalisasi

belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition),

sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai

suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa

seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain, mewujudkan satu

tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas

geografis, ekonomi dan budaya masyarakat(Gultom, 2012: 3).

Menurut Gultom (2012: 9), faktor mempengaruhi timbulnya globalisasi adalah sebagai

berikut :

1. Mulai berkembangnya teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi di negara-

negara dunia.

2. Banyaknya negara-negara yang menyediakan diri sebagai pasar yang bebas.

3. Perkembangan tingkat perekonomian dunia semakin tinggi.

4. Banyaknya anggapan bangsa-bangsa di dunia bahwa kapitalisme adalah jalan

terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.

5. Kondisi saling ketergantungan dan keterkaitan antar masyarakat negara-negara di

dunia.

6. Banyak ditemukan berbagai ragam teknologi dan menjadi dasar perkembangan

teknologi saat ini.

Sub-kebudayaan punk adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang

secara global. Globalisasi mempengaruhi budaya, seperti nilai-nilai (values) yang

dianut oleh masyarakat, persepsi yang berkaitan dengan aspek-aspek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

12

kejiwaan/psikologis, karena tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh apa yang ada

dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan

penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan

(Gultom, 2012: 12). Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan

budaya tertentu keseluruh dunia, sehingga menjadi budaya dunia (world culture).

Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan

para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini, (Lucian W. Pye, dalam

Gultom, 2012:12). Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi

pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media

menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar-bangsa. Perubahan

tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini

menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Globalisasi

kebudayaan mencakup: budaya makan, budaya fashion, budaya kerja, budaya musik

dan hiburan, budaya bahasa, dan sebagainya (Gultom, 2012: 12-3).

2.2. Penelitian Terkait

Dari judul penelitian yang diangkat penulis, sudah banyak penelitian-penelitian

yang dilakukan oleh para peneliti sosial mengenai munculnya mall. Adapun hasil

penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti sosial lainnya dapat kita temui

dalam berbagai bentuk, baik artikel, makalah dan lain-lain. Berikut beberapa penelitian

tentang dampak munculnya mall.

Pertama, riset yang dilakukan oleh M. Imam Zamroni mahasiswa Master UGM

(2011) dalam jurnalnya yang berjudul “Mall, Masyarakat Yogyakarta dan Budaya

Konsumsi” berisi tentang perubahan gaya hidup masyarakat Yogyakarta karena

maraknya pembangunan shopping mall sebagai representasi ekonomi kapitalis yang

mampu mendorong terciptanya perubahan sosial masyarakatnya. Menurutnya,

perubahan sosial yang terjadi bisa di lihat dari cara berpakaian dan gaya hidup mereka.

Dalam jurnalnya, Zamroni menyimpulkan bahwa modernitas mampu merubah segala

aspek sosial dan identitas masyarakat lokal mulai tergerus atau meluntur. sejak tahun

2000an, espektasi pemerintah Yogyakarta terhadap predikat Kota Pendidikan mulai

menurun. Hal ini dibuktikan dengan semakin maraknya pembangunan mall di Kota ini.

Sedangkan pusat-pusat studi seperti perpustakaan daerah, museum Affandi terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

13

kurang diperhatikan. Pemerintah lebih berkonsentrasi pada kapitalisasi aset-aset budaya

dan mengesampingkan situs-situs bersejarah.

Kedua, penelitian serupa yang juga dilakukan oleh Tuti Alawiyah, mahasiswa

jurusan sosiologi Agama di UIN Sunan Kalijaga (2009) dengan judul “mall dan

perilaku konsumtif masyarakat Muslim Ambarukmo”. Dia mengatakan dalam

Skripsinya bahwa Perubahan sosial dan ekonomi di Yogyakarta bisa dilihat setelah

pembangunan Plaza Ambarukmo. dari pembangunan mall tersebut, Dia menyimpulkan

bahwa perubahan sosial nampak perubahan hubungan yang bersifat emosi digantikan

dengan hubungan rasional akibat munculnya warung-warung makan kecil, toko-toko

dan kos-kosan di sekitar mall. Hubungan antara penduduk asli yang bersifat emosi

berubah karena mereka disibukkan dengan urusan pengelolaan sumber ekonomi yang

baru. Masyarakat sekitar mulai berpandangan bahwa mall menjadi salah satu penyebab

perubahan masyarakat dari masyarakat sosial menjadi masyarakat yang individualistik

yang corak hubungannya dibangun atas hubungan status. Dia juga menjelaskan

mengenai perilaku konsumtif yang terjadi pada masyarakat muslim Ambarukmo, sangat

kontras dengan ajaran agama, yang menganjurkan untuk hidup sederhana dan tidak

berlebih-lebihan. Menurutnya, masyarakat Ambarukmo menganggap agama hanya

sekedar ritual. karena mereka tidak lagi hanya menjalankan perintah agama akan tetapi

juga berperilaku konsumtif sehingga dia menyimpulkan bahwa agama tidak

berpengaruh pada ekonomi.

Munculnya budaya mall di India dalam naskah aslinya yang ditulis dalam

bahasa inggris “emergence of mall culture in India” yang ditulis oleh Ahmed abad dan

diterbitkan oleh shodhganga. Didalam artikelnya, dia mengatakan secara jelas bahwa

fenomena munculnya mall telah mengubah gaya hidup dari kegiatan belanja yang

awalnya didorong oleh kebutuhan kemudian dijadikan sebagai alat hiburan di waktu

senggang. Pernyataan ini dikutip dari jurnalnya yang mengatakan “In India, malls have

transformed shopping from a need driven activity to a leisure time entertainment”. Dia

juga mengatakan bahwa mall di sini bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada

pembeli dan menggaris bawahi tentang suksesnya mall dapat dilihat dari bagaimana

mall mampu menyesuaikan budaya mall dengan kepekaan konsumen dan preferensi.

Artikel lainnya yang memiliki kesinambungan tema, diambil dari penelitian

yang berjudul “Changing lifestyles and consumption patterns in developing countries:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

14

A scenario analysis for China and India”, Mengubah gaya hidup dan pola konsumsi di

negara berkembang:Sebuah analisis skenario China dan India yang dilakukan oleh

Klaus Hubaceka, Dabo Guana dan Anamika Baruaa dari Universitas Leeds di Inggris.

Mereka menyimpulkan penelitiannya dengan latar belakang reformasi ekonomi China

dan India yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan disertai dengan

pencemaran lingkungan yang sangat besar dan meningkatkan kesenjangan pendapatan.

Sehubungan dengan sisi konsumsi, mereka juga mengkaitkannya dengan gaya hidup

barat yang di idap oleh masyarakat China dan India yang dirasa jauh lebih sulit dalam

mengembangkan negaranya sendiri.

Kanabar dalam jurnal internasionalnya yang berjudul Perubahan Perilaku

Konsumen Dalam Surat Dengan Pendahuluan Dari mall “Change In Consumer

Behavior In Surat With Introduction Of Mall”. Mengatakan bahwa seperti yang jelas

terlihat di supermarket dan mall bertingkat yang menawarkan belanja, hiburan dan

ketentuan untuk makan di bawah satu atap. Pengecer dan manajer mall harus menyadari

manfaat yang dirasakan oleh konsumen di mall-mall, apakah konsumen mengalihkan

preferensi mereka dari membeli yang berbasis zona-tradisional untuk berbelanja di mall

dan faktor-faktor yang bertanggung jawab atas perubahan tersebut, dalam rangka

mengoptimalkan memposisikan diri. Budaya mall telah memperoleh penerimaan dan

konsumen mengulangi kunjungan mereka untuk pembelian berturut-turut ditandai

dengan peningkatan pengguna biasa di mall. Faktor gaya hidup dengan simbol status

lebih tinggi saat mereka berada di mall, ditambah dengan pendapatan yang lebih besar

adalah alasan utama yang mendorong mereka ke mall.

Taneja, dari Universitas Nottingham dalam jurnal internasionalnya yang

berjudul “Mall Mania in India –Changing Consumer Shopping”, dia berargumen sesuai

dengan penelitiannya bahwa makna belanja telah berubah. Hal ini tidak hanya didorong

oleh faktor kebutuhan belaka, seperti yang sebelumnya, tapi lebih dari itu. faktor yang

mempengaruhinya salah satunya adalah toko yang menarik pelanggan yang

menyediakan ruang, suasana, dan kenyamanan. Dia juga mempelajari tren belanja

perubahan konsumen di perekonomian India secara gamblang.

Kemudian, ada pergeseran juga yang ditimbulkan oleh Mall yang dikutip dari

Zimmer dalam artikelnya yang berjudul “SHIFTING SHOPPING - Market Competition

Mall vs. lifestyle centers”. Dia mengatakan bahwa mall menghadapi tekanan dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

15

kompetitif baru. Dari munculnya Spring Hill yang menampilkan puluhan toko ternama

dunia,termasuk Borders, Talbots, Old Navy, Abercrombie & Fitch dan Victoria Secret.

yang dia katakan pula sebagai "pusat gaya hidup”. Istilah ini mengacu ke mall yang

biasanya ditunjukkan kepada kaum kelas atas. Ini berbeda dengan pasar lokal termasuk

Deer Park Town Center dan The Glen Town Center yang perkembangannya tidak se-

pesat mall.

2.3. Kerangka Berfikir

2.3.1. Pasar

Pasar adalah pusat tukar-menukar, perdagangan sebagai kegiatan tukar-menukar

yang sebenarnya, dan uang sebagai alat penukar. Pasar adalah pranata pembangkit

sedangkan perdagangan dan uang adalah fungsi-fungsinya. Tukar-menukar,

perdagangan, uang dan pasar sebagai suatu sistem yang membentuk suatu keseluruhan

yang tidak terpisahkan. Kerangka konsepnya adalah pasar (Mahendra Wijaya, dalam

Hasto, 2007:83).

Pasar dibedakan menjadi dua yaitu pasar modern dan pasar tradisional. Menurut

Deni Mukbar (2007:44) karakteristik pasar tradisional dan pasar modern dapat ditinjau

dari beberapa aspek. Berdasarkan aspek kondisi fisik tempat usaha, pasar tradisional

memiliki bangunan temporer, semi permanen, atau permanen. Kondisi fisik pasar

modern yaitu memiliki bangunan permanen, fasilitas memadai, dan mewah.

Berdasarkan aspek metode pelayanan, di pasar tradisional pedagang melayani pembeli

dan terjadi tawar-menawar. Metode pelayanan di pasar modern yaitu sistem swalayan di

mana pembeli melayani dirinya sendiri dan harga sudah pasti sehingga tidak ada tawar-

menawar. Ancaman yang muncul dari keberadaan pasar modern.

2.3.2. Mall

Mall adalah sebuah tempat dimana di dalamnya terdapat toko-toko yang

berhubungan sehingga pengunjung dapat dengan mudah berpindah dari satu toko ke

toko yang lain. Mall atau pusat perbelanjaan adalah suatu tempat berkumpulnya para

peritel yang mampu menjual aneka barang dan jasa yang dibutuhkan pribadi dan rumah

tangga (Ma‟ruf, 2005:79).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

16

Shopping mall merupakan suatu arena yang memiliki arti tempat yang luas

dalam suatu bangunan yang terdiri dari berbagai macam toko, baik super-market, game

online/timezone, toko buku, toko kaset, toko pakaian, kantin/cafe untuk nong-krong,

toko ATK (alat tulis kantor), dan konter-konter elektronik (HP, tape, dll.). Biasanya

didukung pula oleh satu atau lebih departement store yang dikelilingi oleh tempat parkir

yang luas. Sebuah shopping mall harus memiliki tem-pat terbuka (walaupun tetap

beratap) yang biasanya disebut atrium. Pengunjung yang ma-suk ke shopping mall

secara langsung bertemu dengan ruang luas (atrium). Jika melongok ke atas terlihat arus

massa yang sangat padat dan berlalu lalang pada lantai atas sesuai dengan kebutuhannya.

(Al-Hambi, dalam Tungga, 2010:26).

Menurut Beddington(dalam Dewi, 2010:15-16), tipe mall dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. The Open Mall Centre

Karakter dasar dari open mall atau mall terbuka ini adalah pedestriannisasi

pada area perbelanjaan, serta pandangan yang luas tanpa terhalang apapun.

Pedestrian pada mall terbuka ini dinaungi oleh sebagian atap kanopi dari

pertokoan di dalam area perbelanjaan.

2. The Close Mall Center

Tipe mall ini lebih banyak digunakan karena pada tipe mall ini sistem one-

stop shopping dapat terpenuhi. Tipe ini merupakan konsep bangunan yang

lengkap karena pedagang dan pembeli terlindungi dengan adanya penutup

dan dapat mengkontrol temperatur udara di dalam ruangan.

3. The composite Mall Center

Composite mall adalah gabungan dari mall terbuka dan tertutup. Bentuk ini

mulai muncul pada tahun 1970an disebabkan untuk mengatasi masalah

krisis energi dan mahalnya biaya pembangunan serta perawatan pada mall

tertutup.

2.3.3. Konsumen (Pengunjung)

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia

dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

17

makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Konsumen dapat dikelompokkan

yakni konsumen antara dan konsumen akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen

dan pengecer. Mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk

diperdagangkan. Sedangkan pengguna barang adalah konsumen akhir. Yang dimaksud

konsumen akhir adalah konsumen akhir memperoleh barang atau jasa bukan untuk

dijual kembali, melainkan untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri,

keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain (Suryani, 2003:12).

Seiring dengan perkembangan jaman, konsumen indonesia terus tumbuh

karena dampak dari globalisasi ekonomi dan transformasi kapitalisme konsumsi yang

ditandai dengan menjamurnya pusat perbelanjaan semacam mall, industri hiburan,

industri mode atau fashion, industri kecantikan, industri kuliner, munculnya gaya hidup

modern, dan lain-lain (Chaney, dalam Ibrahim. 1996:8). Banyak konsumen Indonesia

sekarang ini sangat mempedulikan tren berbagai industri, karena mereka ingin

menggunakan produk atau jasa yang terbaru dengan alasan gengsi. Mereka cenderung

memilih berbelanja di tempat dengan lokasi yang strategis, bersih, nyaman, lengkap,

berkualitas dengan berbagai fasilitas dan layanan yang menarik seperti mall, plaza,

ataupun hyper market.

2.3.4. Gaya Hidup

Engel, Blackwel, dan Miniard (dalam Nindyastari: 2) mengartikan gaya hidup

sebagai pola dimana manusia hidup dan menghabiskan waktu dan uang. Gaya hidup

merefleksikan aktivitas, minat, dan pendapat seseorang. Selanjutnya, Chaney (dalam

Nindyastari: 2) mengemukakan gaya hidup sebagai pola-pola tindakan yang

membedakan antara satu orang dengan orang lain. Gaya hidup membantu memahami

apa yang orang lakukan, mengapa mereka melakukannya, dan apakah yang mereka

lakukan bermakna bagi dirinya maupun orang lain. Gaya hidup merupakan bagian dari

kehidupan sosial sehari-hari dunia modern.

Menurut Adler (dalam Nindyastari: 2) faktor yang menentukan gaya hidup

seseorang sebagian besar ditentukan oleh inferioritas-inferioritas khusus, entah khayalan

atau nyata yang dimiliki orang. Gaya hidup merupakan kompensasi dari suatu

inferioritas khusus. Apabila anak memiliki kelemahan fisik, maka gaya hidupnya akan

berwujud melakukan hal-hal yang akan menghasilkan fisik yang kuat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

18

Sementara itu, faktor pembentuk gaya hidup menurut teori Bordieu (dalam

Nindyastari: 2-3) dicerminkan dalam sebuah 3 rangkaian atau lingkup proses sosial

yang lebih panjang atau luas, yang melibatkan modal, kondisi objektif, habitus,

disposisi, praktik gaya hidup, sistem tanda, dan selera.

David Chaney (dalam Ibrahim. 1996:40) mengatakan bahwa gaya hidup

merupakan ciri dari dunia modern atau yang biasa juga disebut modernitas. Maksudnya

adalah masyarakat modern akan menggunakan gagasan atau ide tentang gaya hidup

untuk menggambarkan tindakannya sendiri maupun orang lain. Gaya hidup adalah pola-

pola aksi yang membedakan antara satu orang dengan orang yang lain. Dalam interaksi

sehari-hari kita dapat menerapkan suatu gagasan mengenai gaya hidup tanpa

menjelaskan apa yang dimaksud, akan tetapi sebenarnya sulit menemukan deskripsi

umum mengenai hal-hal yang merujuk pada gaya hidup, maka jika kita bisa

menemukannya, gaya hidup membantu memahami apa yang orang lakukan, mengapa

mereka melakukannya, dan apakah yang mereka lakukan bermakna bagi dirinya

maupun orang lain.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori, tinjauan pustaka dan kerangka berfikir yang diajukan dalam

penelitian ini yang akan diuji adalah sebagai berikut:

1. Terdapat dugaan mengenai perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya anak

muda di Surakarta akibat berkembangnya mall.

2. Terdapat dugaan mengenai eksistensi pasar tradisional yang kian meredup akibat

berkembangnya mall di Surakarta.

3. Terdapat dugaan mengenai faktor perubahan gaya hidup masyarakat Surakarta,

ditinjau dari intensitas anak muda Surakarta dalam mengunjungi pasar modern,

mall.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam lingkup bidang ilmu kajian budaya dan dilakukan

dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik analisis data secara deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang akan dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan dll., secara holistic, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-

kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah (Moleong,2007:6).

Menurut Moleong (2007:168) Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif

adalah ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis,

penafsir data, pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Ciri-ciri umum

manusia sebagai instrumen mencakup sebagai berikut:

a. Responsif, manusia responsif terhadap lingkungan dan terhadap pribadi-

pribadi yang menciptakan lingkungan.

b. Dapat menyesuaikan diri, manusia dapat menyesuaikan diri pada

keadaan dan situasi pengumpulan data.

c. Menekankan keutuhan, manusia memanfaatkan imajinasi dan

kreativitasnya dan memandang dunia ini sebagai suatu keutuhan, jadi

sebagai konteks yang berkesinambungan dimana mereka memandang

dirinya sendiri dan kehidupannya sebagai sesuatu yang real, benar, dan

mempunyai arti.

d. Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan, manusia sudah

mempunyai pengetahuan yang cukup sebagai bekal dalam mengadakan

penelitian dan memperluas kembali berdasarkan pengalaman praktisnya.

e. Memproses data secepatnya, manusia dapat memproses data secepatnya

setelah diperolehnya, menyusunnya kembali, mengubah arah inkuiri atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

20

dasar penemuannya, merumuskan hipotesis kerja ketika di lapangan, dan

mengetes hipotesis kerja itu pada respondennya.

f. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan

mengikhtisarkan, manusia memiliki kemampuan untuk menjelaskan

sesuatu yang kurang dipahami oleh subjek atau responden.

g. Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang tidak lazim dan

disinkratik, manusia memiliki kemampuan untuk menggali informasi

yang lain dari yang lain, yang tidak direncanakan semula, yang tidak

diduga sebelumnya, atau yang tidak lazim terjadi.

Metode deskriptif analisis adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa

data dengan cara mendeskripsika atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya (Sugiyono, 2007: 14).

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di tiga mall wilayah administrasi pemerintah Kota

Surakarta yaitu Solo Grand Mall (SGM), Solo Square (SS), dan Solo Paragon Mall.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian adalah data kualitatif atau data non angka. Sumber

data yang terkait adalah wawancara pengunjung SGM, SS dan Solo Paragon Mall. Di

samping itu, berdasarkan cara memperolehnya, penelitian ini menggunakan data primer,

yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti secara langsung dari

objeknya. sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.3. 1 Data primer

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab

masalah risetnya secara khusus (Istijanto : 2005). Data primer penelitian ini berupa tabel

hasil wawancara dengan objek penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

21

3.3. 2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan periset

sendiri untuk tujuan yang lain (Istijanto : 2005). Data sekunder ini berasal dari situs

website terkait dengan 3 mall besar di Surakarta; Solo Grand Mall, Solo Square dan

Solo Paragon Mall. Data ini berupa gambaran umum tentang perusahaan, sejarah

berdirinya dan mengenai bagian sumber daya manusia.

3.4. Teknik Penelitian Informan

Informan-informan yang wawancarai dalam penelitian ini adalah pengunjung

mall. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi tentang perubahan gaya hidup

pengunjung mall tersebut.

3.5. Instrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data penelitian ini, peneliti menggunakan alat-alat berikut ;

1. Pedoman wawancara.

2. Alat perekam gambar (kamera) dan alat perekam suara.

3. Alat tulis.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini diperlukan adanya studi dokumen dan studi kepustakaan.

Selain itu, Untuk memahami secara mendalam tentang perubahan sosial pada mall

diperlukan adanya teknik observasi dan wawancara secara langsung terhadap responden.

Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

pewawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,

2007: 186). Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dengan

memberikan pertanyaan secara langsung kepada para responden dan pihak yang

berkompeten dalam penelitian. Untuk mengumpulkan data ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

22

pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada responden untuk

di jawab.

b. Observasi

Pengumpulan data melalui observasi dijalankan dengan mengamati dan

mencatat pola perilaku orang, objek, atau kejadian-kejadian melalui cara yang

terstruktur.

c. Studi pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data melalui bukubuku panduan, atau

artikel-artikel yang diambil melalui internet.

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan analisis

kualitatif yang berbentuk deskriptif, yaitu berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang

tingkah laku manusia yang dapat diamati (Taylor dan Bogdan, dalam Moleong, 2007: 4).

Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992:16). Reduksi data adalah proses

pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi

data kasar yang muncul dari cattatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung

terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar

terkumpul sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual penelitian, permasalahan studi,

dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih peneliti. Penyajian data adalah kegiatan

ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga member kemungkinan akan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Upaya penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terus-menerus selama

berada di lanpangan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai

mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan teori),

penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan

proposisi. Kesimpulan-kesimpulan ini ditangani secara longgar, tetap terbuka dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

23

sketptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan. Mula-mula belum jelas, namun kemudian

meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.

3.8. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Berupa narasi hasil analisis data dengan didukung oleh teori-teori dan konsep

yang sesuai penelitian ini. Pemberian gambar, bagan, dan foto-foto untuk mendukung

dan menguatkan hasil analisi data.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Kota Surakarta

Surakarta merupakan kota yang berada di provinsi Jawa Tengah. Kota ini

memiliki slogan “The Spirit of Java” yang berarti jiwa jawa.

Gambar IV.1 Logo kota Surakarta

Sumber : bimarioeza.blogspot.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/16:14 WIB)

Eksistensi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran

(sejak 1745) menjadikan Solo sebagai poros, sejarah, seni dan budaya yang

memiliki nilai jual. Nilai jual ini termanifestasi melalui bangunan-bangunan

kuno, tradisi yang terpelihara, dan karya seni yang menakjubkan.

Gambar IV.2 Keraton Surakarta

Sumber : dokumentasi pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

25

Gambar IV.3 Pura Mangkunegaran

sumber : dokumentasi pribadi

Tatanan sosial penduduk setempat yang tak lepas dari sentuhan-sentuhan

kultural dan spasial keraton semakin menambah daya tarik wisatawan domestik

maupun mancanegara untuk berkunjung.

Surakarta merupakan salah satu kota berkembang dan modernis di

Indonesia. Kota ini banyak menyerap budaya baru yang datang tanpa melupakan

kearifan lokalnya sebagai kota budaya. Secara geografis wilayah Kota Surakarta

berada antara 110º45‟15”- 110º45‟35” BT dan 7º36‟00”- 7º56‟00”LS dengan luas

wilayah 44,04 Km² dengan batas-batas sebagai berikut:

Batas Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali

Batas Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

Batas Timur : Kabupaten Sukoharjo

Batas Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan seluas 44,04 km2 dengan jumlah

penduduk sesuai sensus penduduk pada tahun 2000 sejumlah 490.214 jiwa. Kecamatan

yang mempunyai luas wilayah paling besar yaitu Kecamatan Banjarsari (14,81 km2)

sedangkan kecamatan yang mempunyai luas paling kecil yaitu Kecamatan Serengan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

26

Wilayah kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di

Kecamatan Pasar Kliwon (915.418 jiwa/km2) dan terendah terdapat pada Kecamatan

Laweyan (10.127 jiwa/km2). Berikut rincian jumlah penduduk beserta kepadatannya

disetiap kecamatan :

Secara umum kota Surakarta merupakan dataran rendah dan berada antara

pertemuan sungai-sungai dengan Bengawan Solo. Berikut peta kota Surakarta beserta

pebagian wilayah per kecamatan dan gais batas disetiap kecamatan di kota Surakarta.

(www.sukarakarta.co.id).

Gambar IV.4 Peta Kota Surakarta

Sumber : fourforstudio.wordpress.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/16:15 WIB)

Tabel IV.1 JUMLAH PENDUDUK KOTA SURAKARTA TAHUN 2002

NO

KECAMATAN LUAS (Km²) PENDUDUK

JUMLAH KEPADATAN

1 Laweyan 8,64 107.622 12.459

2 Serengan 3,19 61.945 19.394

3 Pasar Kliwon 4,82 85.593 17.776

4 Jebres 12,58 136.762 10.870

5 Banjarsari 14,81 162.708 10.986

TOTAL 44,04 554.630 12.594

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surakarta, 2002

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

27

Pariwisata dan perdagangan merupakan dua sektor yang berpengaruh besar pada

pertumbuhan perekonomian di Kota Surakarta. Sektor pariwisata tidak akan ada artinya

jika tidak didukung oleh sektor perdagangan. Keberadaan Pasar tradisional dan pasar

modern selalu memberikan konstribusi retribusi kedua terbesar setelah pajak

penerangan jalan.

Kota ini lebih dikenal dengan sebutan kota Solo. Sebagai kota

berkembang, Solo memiliki tiga mall besar yang juga mejadi salah satu alasan

dan tempat pariwisata bagi para turis domestik maupun mancanegara yaitu Solo

Grand Mall (SGM), Solo Square (SS), Solo Paragon Mall, dan beberapa pusat

perbelanja serupa lainnya atau yang lebih dikenal dengan sebutan shopping mall.

Hampir setiap hari, SGM, SS dan Paragon Mall dijadikan sebagai tempat

“nongkrong” atau hang out anak-anak muda, menyantap makanan, berbelanja

hingga dijadikan tempat pameran, festival dan event-event lainnya. Jadi dapat

dikatakan mall tersebut bukan hanya menjadi pusat perbelanjaan dan pusat

aktivitas bagi masyarakat, khususnya anak muda di Surakarta dan sekitarnya,

tetapi juga menjadi cerminan perubahan sosial mereka dimasyarakatnya.

Gambar IV.5 event Musik di mall

Sumber : www. www.solopos.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/16:17 WIB)

4.2 Mall-Mall di Kota Surakarta

Surakarta memiliki tiga mall besar yang berada di jantung kota surakarta.

berikut deskripsi mall-mall besar yang ada di kota Surakarta:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

28

4.2.1 Solo Grand Mall

Solo Grand Mall (SGM) adalah sebuah mall yang terletak di pusat

kota Surakarta. Mall ini dibangun di atas lahan seluas 12.080 m² yang

terdiri atas 7 lantai dengan total luasannya 63.000 m². SGM saat ini

merupakan mall terbesar dan terlengkap bagi kota Solo dan sekitarnya.

Gambar IV.6 SGM Tampak Samping

(Sumber : www.lintassolo.wordpress.com)

(Tanggal Akses 11 juni 2014/11:00 WIB)

Gambar IV.7 SGM Tampak Depan

Sumber : www.flickr.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/09:04 WIB)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

29

Mall ini mulai dibuka secara resmi sejak 4 Desember 2004.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Solo_Grand_Mall) .

Gambar IV.8 dan IV.9 di dalam SGM

Sumber : www.catatanpunyarose.blogspot.com (Tanggal Akses 11 juni 2014/11:00 WIB)

Dari 529 total unit ruang usaha, telah terjual sebanyak 96% ruang usaha

dari total unit yang tersedia, dan tenant yang telah bergabung diantaranya

sebagai berikut :

a. Lantai Basement:

Dilantai basement Solo Grand Mall, terdapat pusat perbelanjaan

bernama Hypermart yang menyediakan kebutuhan rumah tangga seperti:

Bahan-bahan pokok, pakaian, barang elektronik, alat tulis sekolah,

sayuran, buah-buahan, alat-alat listrik dan masih banyak lagi.

Gambar IV.10 dan IV.11 Pusat Perbelanjaan, Hypermart

Sumber : dokumentasi pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

30

b. Lantai Dasar :

Dilantai dasar ini, Solo Grand Mall menyediakan restoran-

restoran cepat saji bernama; KFC (Kentucky Fried Chicken), Texas Fried

Chicken, Es Tentrem. Terdapat pula toko roti seperti; BreadTalk, Roti

Dika, Asia Bakery. Bahkan, ada pula apotik plus, DRTV (Innovation

Store), Indomusic, Matahari Department Store, Sport

Station, Kassaya Parfum, Iwan Fashion,Salon Christoper, Julia Jewelery,

Love Jewelery, Indomusic, Nakamura The Healing Touch.

Gambar IV. 12 KFC

Sumber : www.solopos.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/01:09 WIB)

Gambar IV.13 Toko Roti, Breadtalk

Sumber : www.id.openrice.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/08:11 WIB)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

31

c. ATM Center :

Tidak ingin dikatakan sebagai mall yang kurang akan fasilitas

perbankan berskala nasional maupun internasional, Solo Grand Mall juga

menghadirkan Pusat Mesin ATM. Mesin ATM-ATM yang berada di mall

ini diantaranya adalah: ATM Bank Bukopin, ATM Bank Mandiri, ATM

BNI, ATM NISP, ATM Lippo Bank, ATM Bank Permata dan ATM Bank

Niaga.

Gambar IV.14 ATM Center

Sumber : Dokumentasi pribadi

d. Lantai 1:

Dilantai 1 Solo Grand Mall, terdapat pusat perbelanjaan seperti:

Matahari Dept. Store, Metta Fashion, Danzer, Mode Collection, Celcius,

Famous Shoes, FILA, Adidas. Terdapat pula salon kecantikan pria dan

wanita: My Salon, Johnny Andrean Salon, restoran cepat saji: Pizza Hut,

Toko Mas Semar, ATM BCA, Beauty Shop, Naughty Accessories, dll.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

32

Gambar IV. 15 Pusat Perbelanjaan, Matahari Department Store

Sumber :dokumentasi pribadi

e. Lantai 2 :

Solo Grand Mall juga menghadirkan toko-toko dari Brand-brand

ternama di dunia seperti: Kappa, Hush Puppies, Green Light, 3 Second,

Country Fiesta, Ocean Pacific, Lea Jeans, Basic Elemen, ounter Culture,

Benhill, Maugust, Tumble Tots School, Number 61, Ferry Internasional,

dll.

Dan untuk melengkapi fasilitas arena berbelanja, Mall ini juga

menghadirkan arena bermain anak yang aman bernama: AMAZONE.

Sisanya ada toko roti bernama Roti Boy, pusat perbelanjaan alat-alat

musik; Kurnia Music, pusat aksesoris; Stroberi, Toko Buku Karisma, dan

jajanan modern bernama Ichiban Crepes.

f. Lantai 3 :

Lantai 3 ini lebih dominan dengan pusat makanan atau sering

disebut food court. Restoran-restoran yang terdapat di sini diantaranya:

Mie Menteng, Hayam Muruk Resto, California Fried Chicken, Es Teller

77, Bakso Lapangan TembakArea Foodcourt: Baskin & Robbin Kedai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

33

Cobek, Mister Baso, Buffet Ice,Oriental, FB Resto, Kedai Enak, Moen-

Moen, Xiang wei, Kedai BIO, Red Bean, Café Pesona, Oshin Tepanyaki,

Bakso Gres, Warung Bu Lin, Mie Hantaro, Sea Food Nelayan, Oishii

Bento, Sapo-Sapo, Pempek Anugerah, Klenting Kuning, Valentine, Mie

Horizon, Iki Wae, Holland Steak, Nasi Kabuli. Dan dilengkapi juga

dengan arena bermain anak, Timezone & Fantasy Kingdom, sekolah

kecantikan; Beauty School: Rudi Hadisuwarno School, pusat CDs &

Cassettes: Indo Music dan pusat handphone, elektronik dan komputer.

Gambar IV.16 Arena Bermain anak, timezone

Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar IV. 17 Arena Foodcourt

Sumber : www.travel.kapanlagi.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/07:14 WIB)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

34

g. Lantai Mezzanine :

Terdapat pula lantai tambahan yang digunakan anak-anak muda

maupun pembisnis yang sedang menginginkan nuasa santai tapi tetap

bisa beraktivitas olahraga seperti bilyard, Solo Grand Mall menyediakan

tempat bilyard di lantai ini.

h. Lantai 4 :

Dilantai 4 ini, Solo Grand Mall menghadirkan juga bioskop film

bernama Grand Cinema 21, dan pusat cuci kendaraan bermotor benama

MC Autocare.

Gambar IV.18 Bioskop film di Solo Grand Mall

Sumber : www.drwox.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/17:10 WIB)

4.2.2 Solo Square

Solo Square adalah sebuah mall besar yang terletak di Kota

Surakarta. Mall ini terletak di Jl. Brigjend Slamet Riyadi 451 – 455 Solo.

Solo Square merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang cukup besar dan

lengkap di kota Solo dan sekitarnya. Mall ini terdiri atas 5 lantai dengan

penyewa-penyewa yang sudah terkenal sebagai perusahaan besar baik skala

nasional maupun internasional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

35

Gambar IV. 19 Solo Square Mall

Sumber : www.skyscrapercity.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/07:24 WIB)

Beberapa anchor tenantnya adalah Hypermart, Matahari Department Store,

dan Cinema XXI. Hadir pula ratusan tenant lainnya mulai dari Fashion,

Apparels, Acessories, Game, Tenants F&B, Resto, Bakery dan masih

banyak yang lainnya. Diantaranya KFC, J.CO Donuts &

Coffee, BreadTalk, A&W Restaurants, Pizza Hut, Mie Horizon, D'

Cost Seafood, Hoka Hoka Bento, Solaria, Bengawan Solo Restaurant,

Niagara Sushi, Mie Pasar Baru, Toko Buku Gramedia, Ace Hardware,

Electronic Solution, Home Solution, Planet Surf, Inul Vizta, Fun

World, Optik Melawai, Vinolia, Excelso, Polo, Buccheri, Giordano,

Banana Fashion, Margo Murah Baru, Bunga Aksesoris dan ratusan tenant

lainnya (http://entertainment.kompas.com/Pengunjung.Solo.Square).

Jika dibandingkan dengan Solo Grand Mall, Solo Square memiliki

daya tarik tersendiri, karena mall ini menyediakan arena-arena yang

tersedia selama 24 jam non-stop. Arena-arena yang menyediakan pelayanan

ini diantaranya adalah: Inul Vista dan restoran cepat saji, Kentucky Fried

chicken atau lebih dikenal dengan singkatan KFC.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

36

4.2.3 Solo Paragon

Solo Paragon merupakan sebuah kompleks permukiman dan

perbelanjaan di Kota Solo. Kompleks untuk mendirikan apartemen dan

mall ini memiliki luas 4,1 Hektar. Solo Paragon terdiri dari 25 lantai Hotel

and Residence, Luxury Apartment, Condotel dan Exclusive Floordan

ditambah fasilitas megah berupa mall yang bernama Solo Paragon Lifestyle

Mall. Mall ini terdiri dari 5 lantai dan Citywalk yang berdiri di dalam

kompleks terpadu Solo Paragon. Solo Paragon Hotel and Residence ini

merupakan bangunan tertinggi di kota Solo dengan ketinggian mencapai

109 meter.

Konsep yang di usung Solo Paragon mengaplikasikan mix-used

development yang menggabungkan konsep luxury apartment, citywalk, dan

lifestyle mall. Superblok ini dibangun oleh Bandung Inti Graha (BIG) yang

bekerja sama dengan Grup Sun Motor yakni Sunindo Primaland. Proyek ini

dikerjakan sejak bulan Juni tahun 2008. Sedangkan Solo Paragon Hotel and

Residences sudah mulai dioperasikan sejak Agustus 2010 dan diresmikan

pada pertengahan Januari 2011.

Gambar IV. 20 Apartement Solo Paragon

Sumber : www.btravindonesia.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/07:21 WIB)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

37

Solo Paragon Hotel and Residences merupakan hotel berbintang

empat yang dikelola oleh Tauzia Hotel Management. Solo Paragon

memiliki 253 kamar hotel, termasuk di dalamnya suite room, lounge

dengan live music, international restaurant dan bar. Untuk kepentingan

meeting, terdapat empat ruang meeting room, dan ballroom utama yang

berkapasitas 1500 orang.

Kelengkapan lainnya adalah The CORAL Restaurant, pelayanan

SPA, pusat kebugaran, lapangan basket, Nemo Kid's Club untuk anak-anak,

dan kolam renang bergaya resort. Para tamu yang akan menginap di Solo

Paragon Hotel juga dimanjakan fasilitas dengan LCD TV, AC, Mini Bar,

fasilitas kopi dan teh, safe deposit, dan free internet akses. Fasilitas hot spot

juga disediakan di lobi hotel selama 24 jam, di The Coral Restaurant, serta

semua ruang meeting dan semua kamar.

Sedangkan Solo Paragon Lifestyle Mall berdiri diatas 5 lantai

termasuk lantai parkir dengan luas mall 60.000 m2 dan area parkir yang

memiliki daya tampung setidaknya 1.000 mobil dan 700 motor.

Gerai Carrefour dibuka pada tanggal 19 Januari 2012.

Gambar IV.21 Solo Paragon Mall

Sumber : www.catatantjahangon.blogspot.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/07:23 WIB)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

38

Sedangkan Centro Departement Store pada 1 November 2012.

Centro Departement Store tersebut merupakan store ke-8 di Indonesia. Dan

jaringan Cineplex, Bioskop 21 yaitu Cinema XXI dan The Premiere

XXI juga buka di Solo Paragon Lifestyle Mall di akhir tahun 2013.

(http://properti.kompas.com/read/2011/01/28/1128052/Solo.Paragon.Hotel

.and.Residence.Superblok.Pertama.di.Solo).

4.3 Profil Informan

a. Dini (20 Tahun)

Dini adalah seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Dini

asli dari Surakarta dan menetap tinggal di Kelurahan Banjarsari

Surakarta. Dia biasanya pergi ke pusat-pusat perbelanjaan atau mall yang

juga ramai dikunjungi oleh para pengunjung minimal satu minggu sekali.

Mall yang biasanya dia kunjungi adalah Solo Grand Mall dan Solo

Square. Menurutnya, Solo Grand Mall memiliki lebih banyak tempat

untuk dikunjungi dan harga yang ditawarkan dari kios satu dengan kios

yang lain cukup variatif dan terjangkau. Biasanya dia menghabiskan

sekitar Rp. 100.000,- untuk aktivitas berbelanja atau sekedar makan di

Pusat makanan/ Food Court di mall yang dia datangi.

“GM tuh lebih asik buat tempat nongkrong, soalnya makanannya lebih

murah daripada di Paragon”Ungkapnya.

Dia juga memaparkan jika fungsi mall untuk dirinya adalah

sebagai tempat untuk refreshing dan tempat nongkrong atau berkumpul

bersama teman-temannya. Dia juga mengaku, meskipun dia sudah

mengikuti gaya hidup modern, dia juga masih melakukan aktivitas

belanjanya di Pasar Tradisional untuk mendapatkan harga yang lebih

terjangkau dan sayuran yang lebih segar dengan kualitas yang tidak jauh

berbeda dengan mall.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

39

b. Afifah (20 Tahun)

Afifah adalah seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Dia

tinggal menetap di Kelurahan Nusukan, Surakarta. Dia biasanya pergi ke

mall minimal seminggu sekali, mall yang biasanya dia kunjungi adalah 3

mall besar di Surakarta; Solo Grand Mall Solo Square dan Paragon.

Menurutnya, Setiap mall menyuguhkan ha-hal yang berbeda-beda dan

sebagia tempat untuk refreshing dan penyemangat aktivitas yang akan

dijalankan esok harinya. Dia mengaku biasanya pergi ke mall setiap Hari

Minggu. Dia juga biasanya melakukan transaksi jual beli dengan

membeli barang-barang kebutuhan sekunder amupun tersiernya, seperti;

Sepatu dan baju. Dia bisa menghabiskan Rp. 100.000,- hingga Rp.

200.000,- untuk kegiatannya hiburannya di mall.

“Fungsi mall itu buat aku, moodbooster sih. Buat nyemangatin besok

hari senin kuliah. Pokonya buat refreshing deh” jawabnya, saat ditanya

seputar fungsi mall untuk diri pribadi.

Dia juga masih ke pasar tradisional meskipun hanya sekedar menemani

ibunya membeli kebutuhan pokok rumah tangga, seperti; sayuran dan

beras.

c. Petra (23 Tahun)

Petra merupakan mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Dia

tinggal menetap di Surakarta. Dia biasanya pergi ke Mall minimal

seminggu sekali, mall yang biasanya dia kunjungi adalah Solo Square

dan Paragon. Menurutnya, Paragon memiliki fasilitas yang lebih lengkap

dari ketiga mall besar yang ada di Surakarta. Dia mengaku bisa

menghabiskan sekitar 1 juta rupiah guna kebutuhannya untuk berbelanja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

40

dan melakukan aktivitas di mall lainnya seperti; Makan, Karaoke dan

Nonton.

“ya aku bisa ngabisin satu juta buat beli baju, sepatu sama tas. Aku jadi

lebih konsumtif karena perubahan gaya hidup dan kudu beli baju apa

yang lagi nge-trend biar gak ketinggalan mode” Ungkapnya.

Dia juga mengatakan bahwa sejak keberadaan mall di Surakarta,

dia menjadi lebih konsumtif dan boros karena dia dituntut oleh

lingkungannya dan kebutuhannya untuk mengikuti gaya hidup yang

sedang Tren. Dia juga masih memiliki waktu untuk pergi berbelanja

kepasar untuk membeli kebutuhan pokok seperti sayuran karena akses

pasar tradisional lebih dekat daripada pasar Modern atau mall.

d. Rita (20 Tahun)

Rita seorang Mahasiswa Swasta di Surakarta. Dia tinggal di Jl.

Sutan Syarir, Surakarta. Dia biasanya pergi ke SGM (Solo Grand Mall)

dan Solo Square di sela-sela aktivitas kuliahnya. Dia biasanya hanya

sekedar jalan-jalan atau juga menonton film di bioskop dan berbelanja

kebutuhan pribadinya seperti membeli baju dan sepatu. Dia mengaku

bahwa sejak dia mengenal mall, dia lebih konsumtif dan terkesan boros

karena dia dituntut untuk terus berbelanja di mall karena Brand atau

barang-barang yang dia beli biasanya melihat dari Merek barangnya. Dia

biasanya menghabiskan rata-rata Rp. 100.000,- hingga Rp. 500.000,-

untuk transaksi berbelanjanya. Dia juga mengatakan bahwa,

“Ketimbang diluar, aku mending nongkrong di mall-lah. Soalnya, mall

itu kan tempatnya lebih bersih dan bikin nyaman deh lama-lama disini”.

Jawabannya ketika ditanya seputar mall.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

41

Dia juga mengaku masih berbelanja di Pasar tradisional karena harga

yang ditawarkan di pasar tradisional lebih murah dari pada d i

supermarket yang ada di dalam mall.

e. Handayani (21 Tahun)

Handayani adalah seorang mahasiswa UNS yang tinggal menetap

di Sekar Pace, Surakarta. Dia biasanya pergi ke pusat perbelanjaan 2

sampai 3 kali dalam satu minggu. Mall yang biasanya dia kunjungi

adalah Solo Paragon Mall. Ia mengatakan:

“Mall itu buat tempat sosialisasi sama temen-temen kuliah dan lebih ke

entertain sih”

Fungsi mall menurutnya adalah tempat untuk bersosialisi dengan

teman kampusnya dan salah satu tempat untuk hiburan/entertain. Dia

biasanya menghabiskan sekitar Rp. 100.000,- hingga Rp. 300.000,-

tempat favoritnya adalah Starbuck Coffee. Dia juga masih berbelanja di

pasar tradisional untuk sekedar membeli sayuran.

f. Andin (16 tahun)

Andin adalah seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di

Surakarta. dia mengaku jarang bepergian ke mall. Tapi biasnaya dia

pergi kesana sekitar satu bulan sekali untuk sekedar nonton di bioskop,

jalan-jalan dan berbelanja kebutuhan sekolah seperti buku dan kebutuhan

pribadi seperti baju. Uang yang dia habiskan sekali pergi ke mall di

kisaran Rp. 100.000,- sampai Rp. 200.000,-.

“aku gak pernah ke pasar tradisional, tapi klo lewat sering. Soalnya

rumahku lewat pasar”ungkapnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

42

Menurutnya, mall adalah tempat untuk refreshing dari kepenatan di

Sekolah. Dia tidak biasa pergi ke pasar tradisional, sehingga dia

mengaku tidak pernah pergi kepasar tradisional. Mungkin hanya sekedar

melintas.

g. Erna (17 Tahun)

Erna adalah seorang pelajar SMA di Surakarta. Dia biasanya pergi

ke Solo Grand Mall satu minggu sekali. Meskipun dia masih pelajar

SMA, dia mengaku bisa menghabiskan uang hingga Rp. 200.000,- untuk

kebutuhannya di mall. dia sangat menyukai hal-hal yang berbau diskon

di mall. dan itu salah satu faktor dia untuk sekedar melihat-lihat ke mall.

“di mall itu banyak diskonya, makanya aku suka ke mall. ya, selain buat

refreshing gitu” ucapnya.

Dia juga mengaku tidak pernah pergi kepasar karena memang dia tidak

menyukai Pasar tradisional yang terkesan “Becek”.

h. Rika (25 tahun)

Rika adalah seorang karyawan swasta di Surakarta. Dia mengaku

bisa menghabiskan Rp. 500.000,- hingga 1 juta rupiah untuk berbelanja

kebutuhan pribadinya seperti; tas, baju, sepatu dan aksesoris.

Menurutnya, mall itu tempat yang ramai dan tempat segala ada. Karena

dia bisa melakukan 4 aktivitas, seperti; nongkrong, makan, belanja dan

nonton dalam satu tempat yaitu mall. Mall yang biasanya dia kunjungi

adalah Solo Paragon Mall.

Rika mengaku sudah tidak pernah pergi ke pasar. Karena

menurutnya, pasar tradisional itu tidak modern dan terkesan kuno karena

masih harus tawar menawar harga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

43

“gak pernah ke pasar, kumuh dan malesnya lagi, kalo harus nawar

harga” tungkasnya.

i. Koko (24 tahun)

Koko adalah seorang pegawai swasta di Surakarta. dia tinggal di

kelurahan Laweyan, Surakarta. meskipun dia seorang laki-laki, dia

sangat hobi ke mall. biasanya dia mengunjungi mall 1 minggu satu kali.

Dia berpendapat bahwa mall merupakan tempat untuk mencari inspirasi

baru untuk menunjang pekerjaannya. Dia juga mengaku awalnya pergi ke

mall hanya untuk sekedar menemani pacarnya berbelanja. Tapi lambat

laun, dia merasakan manfaat mall yang selalu menawarkan hal-hal baru.

Dia juga masih sering ke pasar tradisional meski hanya untuk menemani

sang pacar berbelanja sayuran dan dia juga mengatakan bahwa akses ke

pasar tradisional lebih dekat daripada pasar modern atau mall.

“Cuma nemenin pacar sih awalnya, tapi lama-lama aku jadi ketagihan

pergi ke mall. buat inspirasi atau cari ide baru” jawabnya, saat peneliti

menanyakan tujuan dia pergi ke mall.

j. Bayu (22 tahun)

Bayu adalah seorang mahasiswa. Dia berasal dari Kadipiro,

Surakarta. Mall yang biasanya dia kunjungi adalah Solo Square. Dia

mengaku biasanya pergi ke SS (Solo Square) sekitar 2 kali dalam

seminggu. Kagiatan yang biasanya dia lakukan di mall adalah berdiskusi,

nonton, makan, karaoke, cari kebutuhan pribadi.

“gak pernah kepasar lah. Kan aku cowok. Ya, lebih suka mall, bisa buat

ketemu temen buat diskusi kuliah dan beli-beli kebutuhan pribadi sih.

Kayak roti, sabun. Gitu-gitu aja sih”. Jawabnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

44

Dan dia juga mengaku bisa mengabiskan hingga Rp. 500.000,- untuk

membeli kebutuhan pribadinya seperti; roti, sabun, buku, baju dan sepatu.

Selain tempat untuk berdiskusi, mall juga sebagai ajang Refreshing. Dia

mengaku tidak pernah pergi ke pasar tradisional karena menurutnya, dia

tidak membutuhkan dirinya untuk pergi ke pasar tradisional.

Tabel 1V.2

Data Primer

No Identitas

Mall yang

sering di

kunjungi

Frekuensi

ke mall

Hal yang

dilakukan

Fungsi mall Uang yang

dihabiskan

Keunggulan

pasar

tradisional

1. Dini

20 tahun

mahasiswa

Banjarsari

Grandmall

Solosquare

1x/minggu Jalan-jalan

Melihat-

lihat

Makan

Belanja

Lebih lengkap

dari pasar

tradisional

Untuk

refreshing

Rp.50.000-

Rp. 100.000,-

Lebih murah

Segar

Akses lebih

dekat

2. Afifah

20 tahun

mahasiswa

Nusukan

Grandmall

Solosquare

Paragon

1x/minggu Jalan-jalan

Melihat-

lihat

Makan

Belanja

Nonton

Moodbooster

Tempat hiburan

Untuk

refreshing

Rp. 100.000,-

Rp. 200.000,-

Lebih murah

Segar

Akses lebih

dekat

Langganan

3. Petra

23 tahun

mahasiswa

Solo

Solosquare

Paragon

(fasilitas

lebih

lengkap)

1x/minggu Shopping

Makan

Karaoke

Nonton

Hiburan

Lebih konsumtif

Boros

Mengikuti gaya

hidup

Tren

Mengikuti

zaman

Rp. 1Jt Akses lebih

dekat

4. Rita

20 Tahun

mahasiswa

Grandmall

Solosquare 3x/1

minggu

Nongkrong

Makan

Belanja

Nonton

Ramai

pengunjung

Belanja apa saja

ada

Rp. 100.000-

Rp.500.000,-

-

5. Handani

21 tahun

mahasiswa

Sekar Pace

Paragon 2-

3x/minggu

Nongkrong

Makan

Tempat

sosialisasi

Nongkrong

Entertain

Rp.100.000-

Rp.300.000,-

Lebih murah

Akses lebih

dekat

6. Andin

16 Tahun

Pelajar

SMA

Purwotomo

Paragon

Grandmall

1x/bulan Nonton

Jalan-jalan

Belanja

Refreshing Rp. 100,000-

Rp.200.000,-

-

7. Erna

17 tahun

Pelajar

Baturan

Grandmall 1x/minggu Nonton

Jalan-jalan

Belanja

Baca buku

Refreshing

entertaining

Rp. 50.000-

Rp.200.000,-

-

8. Rika Paragon 3x/1 Nongkrong Ramai Rp.500.000- -

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

45

25 Tahun

Karyawan

Solo

minggu Makan

Belanja

Nonton

pengunjung

Belanja apa saja

ada

Rp. 1jt

9. Koko

Laki-laki

24 Tahun

kerja

laweyan

Paragon 1x/ minggu Menemani

pacar

belanja

Jalan-jalan

Cari

inspirasi

Cari ide baru Rp. 1jt/bulan Akses lebih

dekat

10. Bayu

Laki-laki

22 tahun

Mahasiswa

Kadipiro

solosquare 2x/minggu Diskusi

Nonton

Makan

Karaoke

Cari barang

Refreshing

Rp. 100.000-

Rp.500.000,-

-

Tabel 1 data primer, Sumber Pribadi

4.4 Hasil Penelitian

4.4.1 Perubahan gaya hidup anak muda di Surakarta akibat

berkembangnya mall

Dalam bab ini akan dideskripsikan mengenai proses perubahan

gaya hidup menurut pandangan para informan khususnya anak muda di

Surakarta akibat berkembangnya mall. Ditinjau baik dari manfaat yang

dirasakan oleh masyarakat sejak berkembangnya mall, intensitas

mengunjungi mall yang dilakukan oleh anak muda yang tinggal di

Surakarta, aktivitas mereka saat berada di dalam mall dan kerugian yang

dirasakan terhadap perubahan gaya hidup mereka karena berkembangnya

mall. Dalam hal ini, para informan yaitu anak muda yang tinggal di

Surakarta yang notabene mereka masih di kategorikan sebagai pelajar

dan atau pekerja berusia dibawah 25 tahun yang belum terikat status

marital dapat menceritakan pengalaman mereka saat berada di dalam

mall. pandangan mereka mengenai perubahan gaya hidupnya sendiri

akibat berkembangnya mall di Surakarta, dirasa cukup membuat mereka

lebih memiliki tempat untuk mencari hiburan yang pasti dan mereka

lebih cenderung mengikuti arus yang muncul karena pengaruh

globalisasi dan modernisasi. Menurut mereka, pasar modern atau mall,

membawa banyak manfaat untuk memajukan pola hidup mereka ke arah

modernitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

46

4.4.2 Manfaat mall bagi Masyarakat Surakarta khususnya anak muda

Mall bagi sebagian besar orang merupakan tempat untuk mencari

inspirasi. Apa yang mereka katakan sebagai „Up to Date‟ yang berarti

mereka dituntut untuk terus mengikuti Trend yang sedang berkembang di

masyarakat yang di awali dengan penawaran-penawaran yang

disuguhkan di mall.

Pendapat ini disampaikan oleh Petra, 23 tahun, bahwa:

“saya ngerasa dituntut untuk terus ke mall biar bisa „up to date‟ dan

ngikuti tren yang terbaru. Mall ngebantu banget buat tau informasi atau

barang apa yang sedang in (terbaru) di pasar global”

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Koko, 24 tahun yang juga

mengatakan bahwa:

“Mall itu menurut saya tempat yang pas buat cari ide baru. Karena

menurut saya, mall selalu menyuguhkan hal-hal yang baru”

Hal ini menunjukkan bahwa mereka sangat memiliki keinginan

untuk terus mencari hal-hal baru di mall yang disuguhkan oleh para

kaum kapitalis melalui peranan media massa, seperti; iklan, baliho,

pamflet, dan lain sebagainya yang menunjukkan keberadaan mall sebagai

pusat serba ada dan selalu menyuguhkan „pengalaman-pengalaman baru‟

yang tidak bisa di dapatkan di tempat lain. „pengalaman-pengalaman

baru‟ yang dimaksud disini adalah pengalaman berbelanja dan

pengalaman berjalan-jalan melintasi pertokoan atau etalase-etalase yang

ada di dalam mall yang selalu di buat menarik dan terkesan memiliki

keterkaitan dengan seni dan inovasi baru. mall sering menunjukkan

keindahan yang menggugah mata melalui pajangan-pajangan yang di tata

dengan sangat menarik dan selalu membubuhi kata „Diskon‟ di setiap

pajangan yang mampu membuat para penjelajah mall merasa berada di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

47

surga. Karena apa yang mereka butuhkan, bisa terpenuhi di mall dan

mall selalu memberikan pilihan-pilihan menarik seperti penawaran

diskon yang menurut mereka, itu menguntungkan. Mall juga memiliki

daya tarik tersendiri karena dari ketiga mall yang ada di Surakarta,

memiliki „food court‟ atau tempat makan dengan segala macam pilihan

makanan. Tempat-tempat ini tidak hanya mereka gunakan sebagai

tempat untuk mencicipi makanan atau melepas rasa lapar mereka, akan

tetapi, menurut mereka makan di mall memberikan pengalaman baru

karena mereka bisa mengalih fungsikan tempat makan itu menjadi arena

untuk kumpul „gathering‟ bersama teman-teman sekolahnya atau teman-

teman komunitas yang memiliki kesamaan hobi. Tidak hanya itu, mereka

juga menganggap mall sebagai tempat yang tepat untuk mereka yang

membutuhkan kenyamanan saat mereka berbelanja.

Hal ini berdasarkan pada wawancara bersama para informan, yang salah

satunya bernama Handani, 21 tahun yang mengatakan :

“suka banget kalo lagi nongkrong di mall. tempatnya nyaman banget

pokoknya buat ngobrol dan ngabisin waktu bareng temen”

Bagaimana tidak, mall telah mendesain dirinya sedemkian rupa agar

tampak menawan dan membuat para pengunjung merasa nyaman dan

aman.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

48

Gambar IV. 22 Aktivitas Nongkrong I

Sumber : sayhackk.blogspot.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/07:40 WIB)

Bayu, 22 tahun mengatakan ia mampu melakukan beberapa aktivitas di

satu tempat, mall.:

“Mall itu tempat yang segala ada. Biasanya aku di mall tu buat

nongkrong, makan, diskusi, nonton dan belanja perlengkapan pribadi”

Gambar IV. 23 Aktivitas Makan Bersama

Sumber : dokumentasi pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

49

Mall mampu membuat orang berlama-lama bahkan menghabiskan waktu

seharian mereka untuk tetap berada di mall dengan berbagai macam

aktivitas yang mereka mampu lakukan di dalam satu tempat tersebut.

Tabel IV.3

Manfaat mall bagi Masyarakat Surakarta khususnya anak muda

1 Dini

20 tahun

a. Barang yang ditawarkan lebih lengkap dari pasar tradisional

b. Untuk refreshing

2 Afifah

20 tahun

a. Sebagai moodbooster penambah semangat sebelum melakukan

aktivitas biasa

b. Tempat hiburan juga sebagai tempat refreshing

3 Petra

23 tahun

a. Tempat hiburan

b. Mengikuti Trend terbaru agar selalu tampil „up to date‟

4 Rita

20 Tahun

Tempat untuk berbelanja segala kebutuhan. Mulai dari kebutuhan primer

hingga tersier

5 Handani

21 tahun

a. Sebagai tempat untuk bersosialisasi dengan teman

b. Tempat nongkrong yang pas dan nyaman

6 Andin

16 Tahun

Tempat refreshing

7 Erna

17 tahun

Tempat refreshing

8 Rika

25 Tahun

Tempat untuk berbelanja segala kebutuhan. Mulai dari kebutuhan primer

hingga tersier

9 Koko

24 Tahun

Tempat untuk mencari inspirasi atau ide baru

10 Bayu

24 Tahun

Tempat refreshing

Sumber : data primer 2014

4.4.3 Intensitas masyarakat Surakarta khususnya anak muda

mengunjungi mall

Perubahan gaya hidup masyarakat Surakarta, khususnya anak

muda yang tinggal di surakarta terhadap berkembangnya mall juga

dipengaruhi oleh intensitas atau seringnya mereka mengunjungi mall-

mall yang berada di pusat kota Surakarta. para informan mengatakan

bahwa mereka sering melakukan kunjungannya ke setiap mall dalam satu

minggu.

Bahkan salah seorang informan, Handani, 21 tahun mengatakan bahwa:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

50

“bisa 3 kali seminggu, yang paling sering ya biasanya ke Paragon,

soalnya banyak banget tempat nongkrongnya”

Dari kutipannya tersebut, ia secara jujur menngatakan kerap

menunjungi mall tiga kali dalam satu minggu. mall yang sering ia

kunjungi adalah Paragon, karena menurutnya, Paragon menawarkan

fasilitas yang lebih beragam dari mall-mall lain yang ada di Surakarta.

Hal serupa juga disampaikan oleh Rika, 25 tahun. Ia mengatakan bahwa:

“kalo di rata-ratakan sih, paling 3 kali seminggu pergi kesini. Soalnya

temen-temen kuliah juga ngajaknya nongkrong disini. Lebih asik aja,

kan ada starbuck nya.”

Gambar IV. 24 Aktivitas nongkrong II

Sumber : dokumentasi pribadi

Dalam hal ini, Rika sependapat dengan Handani yang

mengatakan bahwa Paragon menawarkan fasilitas yang lebih unggul dari

mall lainnya yang terletak di Surakarta. Frekuensi atau intensitas ini

membuat para informan merasa secara tidak langsung sudah menjadikan

mall sebagai bagian dari gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan. Alasan

yang serupa kerap kali dijadikan sebagai tujuan mengapa mereka harus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

51

ke mall. seperti yang dikatakan Rita dan Handani diatas, mereka

memiliki pendapat sama mengenai fungsi mall sebagai ajang untuk

bertemu dengan teman-teman untuk sekedar bertemu atau berdiskusi

yang biasanya lebih mereka kenal dengan istilah „nongkrong bareng‟.

Salah satu alasan yang sama inilah yang membuat mereka lebih sering

menunjungi mall daripada mengunjungi pasar tradisional yang notabene

tidak dapat dijadikan sebagai tempat untuk berdiskusi ataupun

berkumpul.

Tabel IV.4

Intensitas masyarakat Surakarta

khususnya anak muda mengunjungi mall

1

Dini

20 tahun

Satu kali dalam satu minggu

2 Afifah

20 tahun

Satu kali dalam satu minggu

3 Petra

23 tahun

Satu kali dalam satu minggu

4 Rita

20 Tahun Tiga kali dalam satu minggu

5 Handani

21 tahun Dua hingga tiga kali dalam satu

minggu

6 Andin

16 Tahun

Satu kali dalam satu bulan

7 Erna

17 tahun

Satu kali dalam satu minggu

8 Rika

25 Tahun Tiga kali dalam satu minggu

9 Koko

24 Tahun

Satu kali dalam satu minggu

10 Bayu

a. Ahun

Dua kali dalam satu minggu

Sumber : data primer 2014

4.4.4 Aktivitas yang dilakukan di dalam mall

Berdasarkan dari penelitian di lapangan, beberapa aktivitas yang

sering dilaksanakan di mall diantara adalah jalan-jalan mengelilingi mall,

makan di area food court, berbelanja kebutuhan primer maupun

sekunder, menonton film Box Office di bioskop, Nongkrong, diskusi,

karaoke, dan lain sebagainya. Hal ini dikatakan oleh Afifah, 20 tahun

bahwa :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

52

“banyak banget yang bisa aku kerjain di mall, mulai dari makan,

nonton, baca buku di toko buku dan juga bisa sekedar jalan-jalan untuk

liat diskonan”

Gambar IV. 25 Aktivitas Menonton Film di Bioskop

Sumber : www.teenvoice.co.id\

(Tanggal Akses 11 juni 2014/11:23WIB)

Gambar IV. 26 Aktivitas Berbelanja

Sumber : www.solopos.com

(Tanggal Akses 11 juni 2014/07:24 WIB)

Gambar IV. 27 Aktivitas Berbelanja II

Sumber : dokumentasi pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

53

Gambar IV.28 Aktivitas Jalan-jalan

Sumber : dokumentasi pribadi

Kegiatan-kegiatan tersebut juga biasa dilakukan oleh Erna, 17 tahun,

yang mengatakan bahwa :

“aku bisa nonton, makan, belanja dalam sekali pergi”

Dari pernyataan kedua informan tersebut diatas, dapat

disimpulkan bahwa mereka mampu melakukan beberapa aktivitas

signifikan yang kerap dilakukan oleh para informan dalam satu kali

kesempatan mengunjungi mall. kegiatan-kegiatan tersebut merupakan

kegiatan yang tidak bisa mereka lakukan ditempat lain, karena adanya

keterbatasan. Sedangkan mall selalu menyediakan dan memberikan

fasilitas tanpa batas. Yang dimaksud dengan fasilitas tanpa batas disini,

berarti bahwa mereka mampu melakukan apa yang mereka inginkan

didalam satu tempat, tanpa harus pergi dari satu tempat ke tempat lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

54

Tabel IV.5

Aktivitas yang dilakukan di dalam mall

1

Dini

20 tahun

a. Jalan-jalan mengelilingi mall

b. Melihat-lihat toko-toko di dalam mall

c. Makan di food court

d. Belanja kebutuhan

2 Afifah

20 tahun

a. Jalan-jalan di dalam mall

b. Melihat-lihat penawaran diskon menarik

c. Makan di food court

d. Belanja kebutuhan pribadi yang sekunder

e. Nonton film di bioskop

3 Petra

23 tahun

a. Berbelanja kebutuhan sekunder

b. Makan

c. Karaoke

d. Nonton film box office

4 Rita

20 Tahun

a. Nongkrong

b. Makan

c. Belanja

d. Nonton

5 Handani

21 tahun

a. Nongkrong

b. Makan

6 Andin

16 Tahun

a. Nonton

b. Jalan-jalan

c. Belanja

7 Erna

17 tahun

a. Nonton

b. Jalan-jalan

c. Belanja

d. Baca buku

8 Rika

25 Tahun

a. Nongkrong

b. Makan

c. Belanja

d. Nonton

9 Koko

24 Tahun

a. Menemani pacar belanja

b. Jalan-jalan

c. Cari inspirasi

10 Bayu

4.5 Ahun

a. Diskusi

b. Nonton

c. Makan

d. Karaoke

e. Cari barang

Sumber : data primer 2014

4.4.5 Kerugian mall menurut masyarakat Surakarta khususnya anak

muda mengunjungi mall

Dari beberapa manfaat berkembangnya mall terhadap perubahan

gaya hidup masyarakat khususnya anak muda diatas, juga terdapat sisi

negatif yang ditimbulkan oleh mall terhadap gaya hidup mereka saat ini.

Kerugian yang mereka rasakan diantaranya adalah: hidup mereka lebih

konsumtif dan terkesan lebih dituntut untuk mengikuti Trend yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

55

sedang marak atau ramai di kalangan masyarakat indonesia maupun

pengaruh yang datang dari mancanegara melalu media massa yang

mampu menuntut masyarakat indonesia untuk sadar mengikuti

perubahan zaman yang mengarah pada globalisasi dan modernisasi.

Salah satu informan yang secara sadar mengatakan hal ini adalah Petra,

23 tahun. Ia mengatakan bahwa :

“sejak berdirinya mall sampe sekarang, aku lebih konsumtif karena gaya

hidupku yang semakin lama semakin berkembang dan menuntut sesuatu

yang lebih dan lebih lagi.”

Secara tidak sadar, Petra telah mengungkapkan bahwa dirinya telah

disetir oleh kaum-kaum kapitalis yang seolah memberikan barang baru

yang menuntut Petra untuk terus mengikuti keinginan para kaum

kapitalis agar membeli produknya dengan alasan tetap terlihat modern.

Dia juga mengungkapkan bahwa dari kebiasaan barunya yang selalu

memberi barang baru tersebut, ia menjadi sangat boros.

“biasanya aku Cuma ngabisin 100 ribu sampe 200 ribu kalo ke mall tuh,

ya paling Cuma buat makan, tapi sekarang udah engga bisa kayak gitu,

soalnya aku kan pengen keliatan modis terus, ya jadi kudu ngikutin tren

yang lagi berkembang. Ya, biasanya bisa abis 2 sampe 3 juta-lah buat

belanja sepatu dan tas baru”

Dari pernyataan tersebut, ia mengungkapkan bahwa dirinya menjadi

lebih boros karena sifat konsumtifnya yang muncul ketika ia

mengunjungi mall, dan ketika ia menyadari bahwa ia harus terus

mengikuti perubahan agar tidak ketinggalan zaman dan tetap modern.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

56

4.4.6 Pasar Tradisional sebagai resistensi masyarakat khususnya anak

muda terhadap berkembangnya mall di Surakarta

Meskipun anak muda di Surakarta sudah menikmati kehadiran

Mall, mereka tetap tidak melupakan eksistensi pasar tradisional sebagai

tempat yang mereka percayai untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Hal itu menunjukkan bahwa didalam beberapa hal, masyarakat

khususnya anak muda tidak sepenuhnya menggunakan mall untuk

memenuhi kebutuhan mereka. Di dalam tabel primer IV.2 terlihat bahwa

beberapa informan masih menggunakan pasar tradisional sebagai tempat

jual-beli mereka. Meskipun fungsi pasar tradisional memiliki fungsi yang

berbeda dari pasar modern, mall. dengan anggapan Pasar tradisional

masih mampu memenuhi kebutuhan pokok anak muda di Surakarta,

maka intensitas mereka mengunjungi pasar tradisional juga masih

terbilang sering. Selain pasar tradisional membantu memenuhi

kebutuhan pokok masyarakatnya, khususnya anak muda di Surakarta,

pasar tradisional cenderung memiliki akses yang lebih dekat dengan

lingkungan tempat tinggal konsumennya.

Salah satu informan yang mengungkapkan hal ini adalah Afifah, 20

tahun. Ia mengungkapkan bahwa :

“ Aku kepasar tradisional buat nganterin mamah belanja sayuran,

aksesnya lebih deket sih sama rumah, jaraknya cuma 2 km dari pada

harus ke mall yang jauhnya berkilo-kilo”

Apa yang diungkapkan Afifah juga dibenarkan oleh informan yang lain,

bernama Dini, 20 Tahun. Ia juga mengungkapkan hal yang sama dengan

Afifah :

“ Mending kalo beli buah dan sayuran di pasar sih, dari pada aku harus

ke Hypermart. Kejauhan”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

57

Dari pernyataan Afifah dan Dini ini, bisa kita simpulkan bahwa mereka

sebagai informan juga tetap menggunakan pasar tradisional sebagai

alternatif yang sangat efisien untuk membeli kebutuhan pokok seperti

sayur dan buah-buahan. Selain harganya murah juga akses yang dekat

merupakan suatu alasan signifikan untuk mengunjungi pasar tradisional.

Pasar tradisional disini memunculkan perannya dalam hal pemenuh

kebutuhan primer masyarakatnya. Faktor pendukung masyarakat masih

tetap menggunakan pasar tradisional sebagai alternatif berbelanja

kebutuhan mereka adalah akses yang dekat dan dengan harga yang relatif

murah dibandingkan dengan pasar modern atau mall atau supermarket

yang ada di dalam mall.

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, jarak pasar

tradisional satu dengan lainnya, hanya berjarak 1-2 km saja. Dengan

alasan ini, maka mereka lebih cenderung mengunjungi pasar tradisional

sebagai alternatif mereka membeli kebutuhan pokok. Meskipun aktifitas

yang dapat mereka lakukan di pasar tradisional tidak lebih dari

berbelanja kebutuhan pokok seperti; beras, sayuran, buah, minyak

goreng dan lain sebagainnya, mereka masih bisa merasakan manfaat

pasar tradisional.

Dari kutipan yang bisa peneliti ambil saat mewawancarai salah seorang

informan bernama Dini, 20 tahun yang berpendapat sebagai berikut :

“tapi pasar itu cuma buat beli sayur sama buah sih kalo buat aku. Jadi

aku lebih milih mall kalo buat beli-beli barang yang laennya”

Dini sepakat dengan informan lainnya, dengan berbelanja di

pasar tradisional, mereka mampu mendapatkan sayur dan buah-buahan

dengan harga terjangkau dengan kualitas yang lebih segar dari buah dan

sayur yang di jual di supermarket di dalam mall. Akan tetapi, manfaat

pasar tradisional bagi merekan tidak terlalu signifikan. Karena pasar

tradisional dirasa hanya mampu memenuhi kebutuhan primer mereka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

58

saja. Sedangkan kebutuhan yang lainnya, tidak mampu dipenuhi oleh

pasar tradisional.

Dini juga mengungkapkan :

“manfaat pasar gak sama kayak mall, di mall aku bisa dapetin apa aja

sesuai apa yang aku butuhin diluar dari kebutuhan kayak sayur sama

buah, terus kalo di mall itu barang-barangnya baru terus. Up-date

terus”

Jika dikaitkan dengan teori konsumerisme, mereka akan lebih

cenderung memenuhi kebutuhan-kebutuhan semu mereka di pasar

modern atau mall. Selain mall mampu memenuhi kebutuhan sekunder

hingga tersier masyarakat khususnya disini anak muda, mall juga mampu

memberikan manfaat-manfaat yang signifikan bagi para pengunjungnya.

Telah dikatakan dalam pembahasan sebelumnya, jika pasar modern atau

mall merupakan tempat yang menyajikan semua kebutuhan

masyarakatnya. Baik kebutuhan yang betul betul dibutuhkan maupun

kebutuhan semu yang ditawarkan pasar modern atau mall.

Maka dari itu, mall dikatakatan One stop solution sebagai tempat

pemenuh semua kebutuhan untuk para pengunjungnya. Jadi, para

informan yang telah berpendapat disini mengenai manfaat pasar

tradisional, mereka juga tidak dapat lepas dari pengaruh dan manfaat-

manfaat yang ditawarkan oleh pasar modern atau mall yang tetap

memegang peranan sisi konsumerisme mereka untuk terus

mengkonsumsi barang-barang yang ditawarkan oleh pasar modern

dengan harapan mereka tidak ketinggalan arus globalisasi yang

disebarkan oleh negara-negara maju melalui budaya fashion maupun

budaya makan yang menaungi masyarakat setiap harinya dan hal ini

sangat menguntungkan bagi kaum kapitalis yang juga memiliki harapan

agar proses produksi dan konsumsi trus berlanjut dengan iming-iming

mengikuti gaya hidup yang harus terus maju yang berkiblat ke Barat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

59

4.4.7 Faktor yang mempengaruhi perubahan gaya hidup

masyarakat khususnya anak muda di Surakarta akibat

berkembangnya mall

Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan gaya hidup

masyarakat Surakarta khususnya anak muda yang tinggal menetap di

kota besar ini. Kehadiran mall sebagai salah satu representasi ekonomi

kapitalis yang mampu mendorong terciptanya perubahan sosial ini,

seperti merebaknya budaya konsumerisme, perubahan prilaku sosial,

mode berpakaian dan gaya hidup terutama di kalangan usia muda, di

mana budaya pop (pop culture) menjadi trend yang berkiblat pada Barat.

Banyak dari mereka yang menganggap mall sebagai suatu alat ukur

untuk menjadikan gaya hidup mereka memakin maju. Menurut mereka,

pengetahuan yang mereka dapatkan di mall lebih banyak ketimbang saat

mereka mengunjungi pasar tradisional. Bukan perbandingan yang baik

sebetulnya, saat membandingkan pasar tradisional dengan pasar modern,

karena mulai dari tampak muka depan atau bangunannya saja sudah

berbeda apalagi fungsinya. Tapi berdasarkan dari pengamatan

dilapangan, dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dapat dilakukan di

mall lebih banyak daripada kegiatan yang dapat dilakukan di pasar

tradisional. Diyakini oleh para anak muda, bahwa pasar tradisional tidak

mampu merubah gaya hidup mereka menjadi lebih modern. Pasar

tradisional hanya mampu untuk menjaga stabilitas perekonomian bangsa

tanpa menjadikan masyarakatnya lebih modern.

Ketertarikan mereka terhadap mall, merubah pemikiran mereka

dan menganggap keberadaan pasar tradisional sebagai tempat „kuno‟

yang tidak lagi dipandang oleh mereka sebagai bagian dari eksistensi

modernisasi dan globalisasi. Meski kebutuhan primer mereka bisa

mereka dapatkan di pasar tradisional, tapi paradigma mereka terhadap

pasar tradisional sebagai „tempat kuno‟ dan hanya sebagai tempat

pemenuh kebutuhan primer yang berupa sayur dan buah-buahan saja.

Maka dari penelitian yang telah dilakukan, intensitas anak muda

Surakarta mengunjungi mall lebih intens ketimbang saat mereka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

60

mengunjungi pasar tradisional yang sangat minim meskipun letak pasar

tradisional memliki akses yang lebih dekat daripada Mall. Faktor

intensitaslah yang menurut peneliti mampu menjadikan suatu tempat,

dalam hal ini, mall membuat suatu bentuk tren tersendiri dikalangan anak

muda di Surakarta dan menjadikan mall sebagai alternatif pemenuh

semua kebutuhan mereka daripada pasar tradisional yang hanya mampu

memenuhi sebagian kebutuhan pokok mereka.

Mall dipercaya mampu mengubah gaya hidup masyarakatnya

dengan penawaran-penawaran baru yang tidak dapat di berikan ditempat

lain dalam hal ini, tempat lain yang dimaksud adalah pasar tradisional.

Fasilitas yang membuat para pengunjung betah berlama-lama di mall

juga merupakan salah satu faktor pendukung manfaat yang dirasakan

oleh para pengunjung mall. Hal ini semakin memperkuat pandangan

anak muda Surakarta mengenai pentingnya mall sebagai pusat untuk

pengembangan diri dan salah satu tempat untuk pembentukan identitas

diri melalui gaya, gaya yang dimaksudkan disini adalah saat anak muda

mulai memahami tren mode pakaian, mobil terbaru dan produk-produk

baru lainnya sebagai salah satu alat komunikasi simbolik dan makna-

makna personal yang dengan mudah menyebar seperti wabah ke

masyarakat luas.

Di samping itu juga terdapat kemudahan-kemudahan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik material maupun non

material. Meskipun mereka bisa mendapatkan kemudahan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di pasar tradisional dengan harga

yang lebih terjangkau dari pada mall, akan tetapi banyak faktor yang

membuat orang berfikir untuk berbelanja di mall, karena mall merupakan

„One stop solution‟ solusi tiada henti bagi mereka. Faktor kebutuhan

rekreatif mampu menjadi dasar bagi hasrat untuk berbelanja di mall.

Oleh karena itu, mengkonsumsi barang tidak hanya didasarkan pada

logika kebutuhan semata, akan tetapi juga sisi emosi seseorang. namun,

dari sekian banyak manfaat yang dirasakan yang telah mengubah gaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

61

hidup mereka, mereka juga menyadari akan sisi negatif dari

berkembangnya mall tersebut.

Tak bisa dipungkiri bahwa, dengan hadirnya mall membuat

masyarakat khususnya anak muda didorong untuk mengikuti

perkembangangan produk-produk baru yang secara cepat dan disebarkan

melalui iklan yang mempunyai kekuatan magnetik untuk menyedot

perhatian masyarakat agar mengkonsumsi produk-produk baru. Hal ini

merupakan fenomena globalisasi budaya yang sedang terjadi di

masyarakat Surakarta. Telah disinggung di dalam bab sebelumnya

mengenai faktor globalisasi pada kondisi saling ketergantungan dan

keterkaitan dengan negara lain. Semakin besar minat masyarakat

Surakarta, khususnya anak muda terhadap produk-produk baru yang di

pasarkan oleh negara lain, memunculkan pula ketergantungan kontinyu

terhadap negara lain yang menawarkan kebutuhan-kebutuhan semu. Di

sisi lain, penyediaan fasilitas-fasilitas tertentu diyakini juga mampu

menyedot pengunjung lebih banyak lagi dan membelanjakan uangnya

untuk kepentingan konsumtif. Pada ranah yang lain, image yang

dibangun dalam masyarakat menegaskan bahwa belanja di mall dapat

menegaskan status sosial ekonomi seseorang dan merupakan prestasi

sosial (social prestige). Orang akan semakin bangga jika mampu

membeli barang-barang bermerk yang tidak bisa dibeli oleh orang lain,

karena harganya yang mahal atau persediaan terbatas (limited edition).

Singkatnya, belanja menjadi bagian dari gaya hidup seseorang, bukan

lagi sekedar logika kebutuhan. Akan tetapi, keberadaan pasar tradisional

pun mampu membuat masyarakat khususnya anak muda bersikap

resisten terhadap berkembangnya mall yang memiliki slogan „One stop

Solution‟.Hal ini dibuktikan dengan intensitas masyarakat khususnya

anak muda yang masih mengunjungi pasar tradisional guna memenuhi

kebutuhan primernya.

Telah dikatakan di sub bab sebelumnya, bahwa sisi negatif yang

konkret dihasilkan oleh mall adalah perilaku masyarakat yang lebih

konsumtif yang menjadikan mereka memiliki gaya hidup boros atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

62

tidak ekonomis. Gaya hidup ini yang menuntun masyarakat kepada hal-

hal yang menjerumuskan mereka kedalam kenikmatan semu atau realitas

semu yang lebih memperlihatkan kesenangan dan kebahagian daripada

kenyataan yang selalu memiliki aspek-aspek yang tidak menyenangkan,

seperti kejahatan, kemiskinan, orang-rang gelandangan dan sampah.

Dengan demikian, ini berarti masyarakat, khususnya anak muda

Surakarta lebih menyukai kegiatan-kegiatan yang berada di dalam mall

karena mereka lebih merasa nyaman daripada situasi nyata yang ada di

masyarakatnya.

Gaya hidup enak yang semakin lama semakin mengakar dan

membudaya di kalangan anak muda, khususnya di Surakarta yang kini

mulai menjadi masalah dilingkungan masyarakat. Hal ini dapat

meningkatkan jumlah kriminalitas di Surakarta. karena gaya hidup yang

telah membuat mereka nyaman, sedangkan kebutuhan mereka selalu

harus terpenuhi saat itu juga, akan tetapi anak muda ini belum memiliki

pendapatan yang cukup sehingga tindakan kriminalitas dikalangan anak

muda bisa saja terjadi. Dalam hal ini, pemerintahpun tidak mampu

memberikan solusi untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan yang

menjadi persoalan serius bagi bangsa ini. Secara ideal pembangunan

harus mampu mengurangi angka kemiskinan yang terus mengalami

peningkatan.

Keberadaan mall yang diakibatkan dari globalisasi budaya ini,

telah mendorong budaya konsumtif di kalangan anak muda di Surakarta

yang dianggap sebagai bagian dari gaya hidup modern dan berkiblat

pada Barat. Ironisnya, situasi tersebut secara sistematis menggeser nilai-

nilai tradisi sebagai identitas. Berawal dari situlah maka, upaya untuk

menumbuhkan kesadaran akan bahaya budaya konsumtif dalam

masyarakat tidak bisa ditawar lagi. Karena, saat ini generasi muda lebih

terkonsentrasi secara sistemik untuk mengikuti budaya yang sedang

Trend.

Terlepas dari Pro dan kontra, pembangunan tidak seharusnya

mengesampingkan kearifan lokal yang sudah dilestarikan nenek moyang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

63

secara turun-temurun. Namun pembangunan adalah bagaimana

mengoptimalkan potensi daerah dengan tidak mengesampingkan local

knowledge, dan terus melestarikan dan meningkatkan perekonomian

tradisional, bukan malah mematikan sektornya. Padahal pasar tradisional

juga cukup banyak menyerap tenaga kerja. Eksistensi pasar tradisional

juga mampu berperan untuk meminimalisir merebaknya budaya

konsumerisme di masyarakat, terutama generasi muda. Disinilah arti

penting kebudayaan lokal sebagai suatu identitas bangsa Indonesia yang

kembali menjujung tinggi nilai-nilai luhur bangsa yang berkiblat pada

pancasila sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang

berarti masyarakat Indonesia harus sadar betul akan makna keadilan

sosial yang menjunjung tinggi nilai sosialisme bangsa sebagai tolok ukur

bangsa Indonesia menjadi negara yang memperhatikan masyarakatnya

dan tidak terjerumus kepada sistem kapitalis yang mewabah secara

global.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

64

B AB V

KE SI MPUL A N DA N S A RA N

5.1 Kesimpulan

Dari uraian penelitian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, Keberadaan mall

telah mendorong budaya konsumtif di kalangan anak muda di Surakarta yang dianggap

sebagai bagian dari gaya hidup modern dan berkiblat pada tren Barat. Mall yang tampak

sebagai pemuas bagi dunia konsumerisme mampu merubah gaya hidup masyarakat

khususnya anak muda di Surakarta dan sudah menjadi kebanggaan dan gengsi tersendiri

bagi pengunjungnya, khususnya bagi anak muda, sehingga jika mereka belum pernah

atau jarang ke mall, dianggap sebagai “orang kampungan” atau orang yang memiliki

perilaku dan kebiasaan jauh dari modernisasi.

mall sudah menjadi budaya warga di berbagai kota, terutama anak muda untuk

menghindari stereotip “orang kampungan”. Hal ini semakin memperkuat pandangan

anak muda Surakarta mengenai pentingnya mall sebagai pusat untuk pengembangan diri

dan salah satu tempat untuk pembentukan identitas diri melalui gaya, memahami tren

mode pakaian, mobil terbaru dan produk-produk baru lainnya sebagai salah satu alat

komunikasi simbolik dan makna-makna personal yang dengan mudah menyebar seperti

wabah ke masyarakat luas. mall sekarang ini yang mereka fahami bukan hanya tempat

berbelanja namun tempat rekreasi dan hiburan. mall telah mampu memenuhi hampir

semua kebutuhan mereka, mulai dari supermarket, toko-toko retail asing maupun

domestik yang menjual berbagai macam produk fashion, pusat jajanan, arena bermain

anak, bioskop, dan berbagai acara hiburan lainnya. Dari pengamatan dilapangan, dapat

dikatakan bahwa kegiatan yang dapat dilakukan di mall lebih banyak daripada kegiatan

yang dapat dilakukan di pasar tradisional. Diyakini oleh para anak muda, bahwa pasar

tradisional tidak mampu merubah gaya hidup mereka menjadi lebih modern. Pasar

tradisional hanya mampu untuk menjaga stabilitas perekonomian bangsa tanpa

menjadikan masyarakatnya lebih modern. Ironisnya, gaya hidup enak yang semakin

lama semakin mengakar dan membudaya di kalangan anak muda, khususnya di

Surakarta yang kini mulai menjadi masalah lingkungan masyarakat. Hal ini dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

65

meningkatkan jumlah kriminalitas di Surakarta. karena gaya hidup yang telah membuat

mereka nyaman, sedangkan kebutuhan mereka selalu harus terpenuhi saat itu juga, akan

tetapi anak muda ini belum memiliki pendapatan yang cukup sehingga tindakan

kriminalitas dikalangan anak muda bisa saja terjadi.

Akan tetapi keberadaan pasar tradisional masih menjadi salah satu alternatif

masyarakat khususnya anak muda memiliki sikap resisten terhadap berkembangnya

mall di Surakarta. Faktor akses yang dekat dan penawaran harga yang lebih murah

daripada yang ditawarkan di mall, pasar tradisional dirasa mampu mencukupi

kebutuhan primer mereka. Meskipun kebutuhan sekunder dan tersier mereka tidak di

miliki oleh pasar tradisional, pasar tradisional masih mampu untuk hadir sebagai

alternatif pemenuh kebutuhan pokok para pengunjungnya khusunya anak muda di

Surakarta dan pasar modern atau mall hadir sebagai pelengkap konsumerisme mereka

yang memberi iming-iming agar masyarakat Surakarta khususnya anak muda memiliki

gaya hidup modern.

Faktor yang mempengaruhi perubahan gaya hidup mereka adalah

berkembangnya „pusat pengembangan diri‟ yang disebut mall di Surakarta yang

menurut para responden telah mampu merubah gaya hidup mereka menjadi lebih

konsumtif. Keberadaan mall yang menyediakan berbagai macam fasilitas yang

dibutuhkan oleh para pengunjungnya dan mall yang menawarkan berbagai macam

kebutuhan-kebutuhan semu mampu meningkatkan intensitas kunjungan para anak muda

di Surakarta. Sehingga mall dikatakan sebagai tren terkini yang dianggap sebagai salah

satu cara agar taraf kehidupannya semakin maju.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penulisan tesis di atas, penilitian ini bukanlah

hasil akhir dari sebuah penelitian. Tidak menutup kemungkinan untuk peneliti

selanjutnya mengkaji lebih dalam yang berkaitan dengan tema yang sama mengenai

perubahan gaya hidup. Dibawah ini adalah saran yang dikemukakan oleh penulis:

1. saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengenai fenomena perubahan gaya hidup

memang merupakan salah satu tema yang menarik untuk diangkat menjadi sebuah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

66

penelitian. Dari hasil penelitian yang diperoleh perlu dilakukan penelusuran lebih jauh

mengenai gaya hidup anak muda ditinjau dari aktivitas mereka sehari-hari.

2. saran untuk lokasi penelitian, dari hasil penelitian perlu dilakukan optimalisasi area-

area fungsional di dalam mall dan pemeliharaan secara berkala oleh pihak yang

bertanggung jawab.

3. sebaiknya, untuk para peneliti selanjutnya yang akan menggunakan penelitian ini

sebagai salah satu pandangan, perlu mengembangkan lagi teori-teori sosial yang

memungkinkan untuk peneliti selanjutnya meneliti perubahan sosial masyarakat

melalui teori yang tepat dengan pemaparan yang jelas dan penelitian yang akurat.

Demikian Kesimpulan dan saran yang dapat disampaikan oleh penulis, semoga

bermanfaan dan semoga penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan tema ini dapat

memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat dan lebih baik dan sempurna dari

penelitian sebelumnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

D af ta r Pu s tak a

A. Sumber Buku Teks

Anantawikrama, Tungga, Atmadja. 2010. Shopping Mall: ”Sekolah”

Membentuk Manusia Berideologi Konsumerisme. Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Pendidikan Ganesha. Jln. Udayana Singaraja.

Abad, Ahmad. (2006) Emergence of Mall Culture in India. Shodhganga international

publication.

Alawiyah, Tuti. 2009. Mall dan Perilaku Konsumtif Masyarakat Muslim

Ambarukmo. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Budiman, Arif (terj.) Frank, Andre Gunder. 1984. Sosiologi Pembangunan Dan

Keterbelakangan Sosiologi, Jakarta: Pustaka Pulsar.

Deni Mukbar. 2007. Denyut Usaha Kecil di Pasar Tradisional dalam Himpitan

Hipermarket. Jurnal Analisis Sosial .

Derta Sri Widowatie. 2011. Handbook Teori Sosial. Nusa Media. Bandung.

Dewi, Saraswati. 2010. Penamaan Plaza Pada Bangunan Pusat Perbelanjaan.

Skripsi. Fakultas Teknik Departemen Arsitektur Universitas Indonesia.

Jakarta.

Dimitri, Nindyastari. 2008. Gaya Hidup Remaja Yang Melakukan Clubbing.

Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Jakarta.

Hanggoro, Hasto, P. 2010. Partisipasi Pedagang Ngarsapura Night Market

Terhadap Pengembangan Pasar Tradisional Sebagai Warisan Budaya

(Heritage). Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret. Surakarta.

Hawkins, Del I., Best, Roger J., Coney, Kenneth A. 1995. Consumer Behavior:

Implication For Marketing Strategy (6th ed). Richard D. Irwin Inc.

Chicago.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Hendri, Ma‟ruf. 2005. Pemasaran Ritel. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hubacek, K., Guan, D. and Barua, A. (2007) Changing lifestyles and consumption

patterns in developing countries: A scenario analysis for China and India,

Futures, Volume 39 (9), 1084-1096.

Idi Subandi, Ibrahim. 1996. Lifestyles: Sebuah Pengantar Komprehensif.

Jalasutra. Yogyakarta.

Idi Subandi, Ibrahim. 2005. Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam

Masyarakat Komoditas Indonesia. Jalasutra. Yogyakarta.

Kanabar, Kavita. (2009). Change In Consumer Behavior In Surat With Introduction Of

Mall. International Journal of Research in Finance & Marketing.

Koentjaraningrat. 1996. Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Miles, MB dan AM Huberman. 1992. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook

of New Methods. SAGE. Beverly Hills.

M. Nur Prabowo S. 2013. Meretas Kebahagiaan Utama di Tengah Pusaran

Budaya Konsumerisme Global:Perspektif Etika Keutamaan Ibnu

Miskawaih. IP2M STASI AL-Muhsin. Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. 2007 Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja

Rosdakarya Offset. Bandung.

Nahdliyul, Izza. 2010. Pengaruh Pasar Modern Terhadap Padagang Pasar

Tradisional. Skripsi. Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga. Yogyakarat.

Neo & Wing. 2005. The 4Rs of Asian Shopping Centre Management. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Sassatelli, Roberta. 2007. Consumer Culture: History, Theory, and Politics.

SAGE Publications. London.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

So, Alvin Y-Suwarsono. 1991. Perubahan Sosial Dan Pembangunan Di

Indonesia, Teori-Teori Modernisasi, Dependensi, Dan Sistem Dunia.

LP3ES. Jakarta.

Soerjono Soekanto. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru. Rajawali Pers.

Jakarta.

Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D” . Alfabeta.

Bandung.

Suryadarma ,dkk. 2007. Laporan Penelitian. Dampak Supermarket Terhadap

Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di

Indonesia. Lembaga Penelitian SMERU RESEARCH INSTITUTE.

Suryani, Tatik. 2003. Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Suseno, Franz Mangis. 2003. Etika Jawa Sebuah Analisis Falsafi Tentang

Kebijaksanaan Hidup Jawa. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Syawal, Gultom. 2012. Materi, Struktur, Konsep, dan Kelimuan pendidikan

Kewarganegaraan. PSDMPK dan PMP. Jakarata.

Taneja, Kanika. (2007) Mall Mania in India –Changing Consumer Shopping: Business

School, University of Nottingham

Tommy S. S. Eisenring. 2011. Studi Metaforis Lingkungan ”Sakral”

Konsumerisme, Kasus Mal Panakkukang Makassar : Evaluasi Terhadap

Paradigma Katedral Konsumsi. Fakutas Teknik Universitas Pepabri.

Makassar.

Zamroni, M. Imam. 2011. Mall, Masyarakat Yogyakarta dan budaya Konsumsi .

Yogyakarta.

Zimmer, Nathaniel. (2004) SHIFTING SHOPPING - Market Competition Mall vs.

lifestyle centers. COURIER NEWS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

B. Sumber Website Online

1. http://books.google.co.id/books?id=9jeBKQycgB8C&pg=PA118&dq=ket

ahanan+dan+kerentanan+usaha+kecil&hl=id&sa=X&ei=U65RT46TIYn

prQe3jrnWDQ&ved=0CDoQ6AEwAA#v=onepage&q=ketahanan%20dan

%20kerentanan%20usaha%20kecil&f=false Tanggal Akses 13 Februari

2014 pukul 20:30 WIB

2. Gambar Logo kota Surakarta : www.imarioeza.blogspot.com Tanggal Akses 11

juni 2014 pukul 16:14 WIB

3. Deskripsi Surakarta : www.sukarakarta.co.id Tanggal Akses 10 juni 2014

pukul 08:50 WIB

4. Peta Kota Surakarta : www.fourforstudio.wordpress.com Tanggal Akses

11 juni 2014 pukul 16:15 WIB

5. Gambar Event Musik di Mall : www. www.solopos.com Tanggal Akses 11

juni 2014 pukul 16:17 WIB

6. Gambar Solo Grand Mall : www.lintassolo.wordpress.com Tanggal Akses

11 juni 2014 pukul 11:00 WIB

7. Gambar Di Dalam SGM : www.catatanpunyarose.blogspot.com Tanggal

Akses 11 juni 2014 pukul 11:00 WIB

8. Gambar KFC-Solo Grand Mall (Kentucky Fried Chicken) :

www.solopos.com Tanggal Akses 11 juni 2014 pukul 01:09 WIB

9. Gambar Toko Roti, Breadtalk : www.id.openrice.com Tanggal Akses 11

juni 2014 pukul 08:11 WIB

10. Gambar Arena Foodcourt : www.travel.kapanlagi.com Tanggal Akses 11

juni 2014 pukul 07:14 WIB

11. Gambar Bioskop film di Solo Grand Mall : www.drwox.com Tanggal

Akses 11 juni 2014 pukul 17:10 WIB

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

12. Gambar Solo Square Mall : www.skyscrapercity.com Tanggal Akses 11

juni 2014 pukul 07:24 WIB

13. Gambar Apartement Solo Paragon : www.btravindonesia.com Tanggal

Akses 11 juni 2014 pukul 07:21 WIB

14. Gambar Solo Paragon Mall : www.catatantjahangon.blogspot.com

Tanggal Akses 11 juni 2014 pukul 07:23 WIB

15. http://entertainment.kompas.com/Pengunjung.Solo.Square Tanggal

Akses 11 juni 2014 pukul 07:24 WIB

16. http://properti.kompas.com/read/2011/01/28/1128052/Solo.Paragon.Hot

el.and.Residence.Superblok.Pertama.di.Solo Tanggal Akses 11 juni 2014

pukul 09:40 WIB

17. http://id.wikipedia.org/wiki/Solo_Grand_Mall Tanggal Akses 11 juni

2014 pukul 10:10 WIB

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Lembar Kuisioner

Nama : ..........................................

Usia : ............................Thn

Alamat : .......................................... .......................................... ........

Status : pelajar/mahasiswa/kerja/umum

Daftar pertanyaan wawancara

1. Mall mana saja yang biasa anda kunjungi?

2. Berapa kali anda mengunjunginya dalam satu minggu/satu bulan?

3. Biasanya apa saja yang anda lakukan di Mall?

4. Barang-barang apa saja yang biasa anda beli di Mall?

a. Kebutuhan sehari-hari

b. Pakaian,sepatu,dll

c. Alat elektronik

5. Menurut anda, apa fungsi Mall untuk diri anda pribadi?

6. Kesenangan apa saja yang bisa anda dapatkan ketika anda berkunjung ke

Mall?

7. Berapa besar kira-kira uang yang anda habiskan untuk belanja di Mall?

8. Apakah anda masih mengunjungi pasar tradisional?

9. Barang-barang apa saja yang anda beli di pasar tradisional?

10. Mengapa anda memilih membeli barang-barang tersebut di pasar tradisional?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Slogan Kota Surakarta

Keraton Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Pura Mangkunegaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Solo Grand Mall tampak Samping

Solo Grand Mall Tampak Depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Solo Square

Solo Paragon Mall

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Solo Paragon Mall and Apartment

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Saat Mewawancarai salah seorang informan di Solo Paragon Mall

Saat Mewawancarai salah seorang informan di Solo Paragon Mall

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Data Primer informan

No Identitas

Mall yang

sering di

kunjungi

Frekuensi

ke Mall

Hal yang

dilakukan

Fungsi Mall Uang yang

dihabiskan

Keunggulan

pasar

tradisional

1. Dini

20 tahun

Mahasiswa

Banjarsari

Grandmall

Solosquare

1x/minggu Jalan-jalan

Melihat-

lihat

Makan

Belanja

Lebih lengkap

dari pasar

tradisional

Untuk

refreshing

Rp.50.000-

Rp. 100.000,-

Lebih murah

Segar

Akses lebih

dekat

2. Afifah

20 tahun

Mahasiswa

Nusukan

Grandmall

Solosquare

Paragon

1x/minggu Jalan-jalan

Melihat-

lihat

Makan

Belanja

Nonton

Moodbooster

Tempat hiburan

Untuk

refreshing

Rp. 100.000,-

Rp. 200.000,-

Lebih murah

Segar

Akses lebih

dekat

Langganan

3. Petra

23 tahun

Mahasiswa

Solo

Solosquare

Paragon

(fasilitas

lebih

lengkap)

1x/minggu Shopping

Makan

Karaoke

Nonton

Hiburan

Lebih konsumtif

Boros

Mengikuti gaya

hidup

Tren

Mengikuti

zaman

Rp. 1Jt Akses lebih

dekat

4. Rita

20 Tahun

mahasiswa

Paragon 3x/1

minggu

Nongkrong

Makan

Belanja

Nonton

Ramai

pengunjung

Belanja apa saja

ada

Rp.100.000-

Rp.500.000-

-

5. Handani

21 tahun

Mahasiswa

Sekar Pace

Paragon 2-

3x/minggu

Nongkrong

Makan

Tempat

sosialisasi

Nongkrong

Entertain

Rp.100.000-

Rp.300.000,-

Lebih murah

Akses lebih

dekat

6. Andin

16 Tahun

Pelajar

SMA

Purwotomo

Paragon

Grandmall

1x/bulan Nonton

Jalan-jalan

Belanja

Refreshing Rp. 100,000-

Rp.200.000,-

-

7. Erna

17 tahun

Pelajar

Baturan

Grandmall 1x/minggu Nonton

Jalan-jalan

Belanja

Baca buku

Refreshing

entertaining

Rp. 50.000-

Rp.200.000,-

-

8. Rika

25 Tahun

Karyawan

Solo

Paragon 3x/1

minggu

Nongkrong

Makan

Belanja

Nonton

Ramai

pengunjung

Belanja apa saja

ada

Rp.500.000-

Rp. 1jt

-

9. Koko

Laki-laki

24 Tahun

kerja

laweyan

Paragon 1x/ minggu Menemani

pacar

belanja

Jalan-jalan

Cari

inspirasi

Cari ide baru Rp. 1jt/bulan Akses lebih

dekat

10. Bayu

Laki-laki

22 tahun

Mahasiswa

Kadipiro

solosquare 2x/minggu Diskusi

Nonton

Makan

Karaoke

Cari barang

Refreshing

Rp. 100.000-

Rp.500.000,-

-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Peta Kota Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: TESIS - digilib.uns.ac.id filePERUBAHAN GAYA HIDUP ANAK MUDA DI SURAKARTA AKIBAT BERKEMBANGNYA MALL TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user