TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to...

118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH UMPAN BALIK DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET DITINJAU DARI PERSEPSI KINESTETIK (Studi Eksperimen pada Siswa SMP Negeri 2 Sragen) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan Oleh Joko Sunarso A121308066 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Transcript of TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to...

Page 1: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH UMPAN BALIK DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN

UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET

DITINJAU DARI PERSEPSI KINESTETIK

(Studi Eksperimen pada Siswa SMP Negeri 2 Sragen)

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

Joko Sunarso

A121308066

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH UMPAN BALIK DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN

UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET

DITINJAU DARI PERSEPSI KINESTETIK

(Studi Eksperimen pada Siswa SMP Negeri 2 Sragen)

TESIS

Oleh

Joko Sunarso

A121308066

Komisi

Pembimbing

Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I

Prof. Dr. Sugiyanto

NIP. 194911081976091001

………….... …………2015

Pembimbing II Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd

NIP. 196503231993031012

…………...... …………2015

Telah dinyatakan memenuhi syarat

Pada tanggal………………2015

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Program Pascasarjana UNS

Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

NIP. 196511281990031001

Page 3: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGARUH UMPAN BALIK DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN

UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET

DITINJAU DARI PERSEPSI KINESTETIK

(Studi Eksperimen pada Siswa SMP Negeri 2 Sragen)

TESIS

Oleh

Joko Sunarso

A 121308066

Telah dipertahankan di depan penguji

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

pada tanggal ………………….2015

Tim Penguji :

Jabatan Nama TandaTangan

Ketua Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

NIP. 196511281990031001

..........………...

Sekretaris

Prof. Dr. Kiyatno, dr.,PFK.,M.Or.,AIFO

NIP. 194801181976031002

..........................

Anggota

Penguji

1. Prof. Dr. Sugiyanto

NIP. 194911081976009101

2. Dr. Sapta Kunta Purnama, M. Pd

NIP. 196503231993031012

....……………

......……………

Mengetahui:

Direktur

Program Pascasarjana

Ketua Program Studi

Ilmu Keolahragaan

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.

NIP. 196107171986011001

Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

NIP. 196511281990031001

Page 4: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul,“ PENGARUH UMPAN BALIK DENGAN ALAT BANTU

AUDIO - VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET

DITINJAU DARI PERSEPSI KINESTETIK (Studi Eksperimen Pada Siswa

SMP Negeri 2 Sragen) ” adalah benar-benar karya sendiri dan bebas plagiat, serta

tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan dan disebutkan dalam sumber

acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam

karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sangsi sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan (Permendiknas No 17, tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain

harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai

institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan

sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau

keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Ilmu Keolahragaan PPs-UNS berhak

mempublikasikanya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Ilmu

Keolahragaan PPs-UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan

publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, 31 Maret 2015

Mahasiswa,

Joko Sunarso

A121308066

Page 5: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Berangkat dengan penuh Keyakinan

Berjalan dengan penuh Keikhlasan

Istiqomah dalam menghadapi Cobaan

Page 6: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati Tesis ini kupersembahkan kepada:

1. Bpk (alm) dan ibu Mainem yang telah merawat, membesarkanku,

membimbingku dengan penuh keikhlasan, kasih sayang dan pengorbanan.

2. Sri Widyastuti, SE. Istriku yang selalu memberikan doa, motivasi, semangat

dan penuh kesabaran sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

3. Ketiga buah hatiku Nabil Amar Winarso, Salma Widya Masyita dan Khansa

Widya Syakira yang menjadi semangat dalam menjalani hidup ini.

4. Keluarga besar SMP Negeri 2 Sragen .

5. MGMP PJOK Kabupaten Sragen.

6. Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

Rahmad dan Karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini. Dalam

menyelesaikan tesis ini, peneliti banyak mendapat dorongan, bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Semuanya itu telah menunjang kelancaran kerja sejak

menyiapkan penelitian, pelaksanaan eksperimen, analisis sampai pada penulisan tesis

ini. Oleh karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati diucapkan terima-kasih yang

sedalam-dalamnya. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada

yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ir. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti

pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., Direktur PPs UNS yang telah memberikan ijin

penelitian dan penyusunan tesis ini.

3. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Ilmu

Keolahragaan yang telah banyak memberikan bimbingan, dorongan dan

motivasi kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan tesisi ini.

4. Prof. Dr. Sugiyanto, yang telah memberi bimbingan, petunjuk dan pengarahan

sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

5. Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd., yang telah memberi bimbingan, petunjuk dan

pengarahan sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

6. Kepala SMP Negeri 2 Sragen yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk

melakukan penelitian disekolah yang dipimpinnya.

7. Seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan motivasi sehingga tesis

ini dapat selesai.

Page 8: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

8. Rekan-rekan guru Penjas-Orkes yang tergabung dalam MGMP Penjas-Orkes

SMP Kabupaten Sragen yang telah membantu peneliti dalam pengambilan data

penelitian.

9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu keolahragaan, Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam

penelitian ini.

10. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, yang telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

Akhirnya peneliti hanya dapat berdo‟a semoga Tuhan Yang Maha Esa

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua, dan mudah-mudahan tesis ini

bermanfaat bagi pembaca. Amin

Surakarta, April 2015

Peneliti

Page 9: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS .............................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

ABSTRAK ...................................................................................................... xvi

ABSTRACT ...................................................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 5

D. Perumusan Masalah .................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ............................................... 7

A. Kajian Teori .............................................................................. 7

1. Permainan Bolabasket ....................................................... 7

a. Hakekat Permainan Bolabasket ..................................... 8

b. Keterampilan Bolabasket ............................................... 8

2. Belajar Keterampilan Gerak .............................................. 26

a. Hakekat Belajar Gerak ………………………………... 27

b. Tahapan Belajar Keterampilan ...................................... 38

c. Strategi dan Pembelajaran Keterampilan Bolabasket .... 29

Page 10: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

d. Pembelajaran Keterampilan dengan Pendekatan

Bermain.. ....................................................................... 30

e. Kondisi Belajar Gerak .................................................... 48

3. Umpan Balik (Feedback) .................................................... 49

a. Pengertian Umpan Balik ............................................... 49

b. Jenis-jenis Umpan Balik ............................................... 49

c. Umpan Balik dengan Alat Bantu Audio-Visual ............ 51

d. Umpan Balik Langsung................................................. 53

e. Peranan Umpan Balik dalam Penguasaan Keterampilan

Bolabasket ..................................................................... 53

4. Persepsi Kinestetik ............................................................. 54

a. Pengetian Persepsi Kinestetik ........................................ 54

b. Peranan Persepsi Kinestetik terhadap Keterampilan

Bolabasket ...................................................................... 55

B. Penelitian yang Relevan ............................................................ 56

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 58

D. Pengajuan Hipotesis .................................................................. 62

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 63

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 63

B. Metode Penelitian ..................................................................... 63

C. Variabel Penelitian .................................................................... 65

D. Definisi Operasional ................................................................. 65

E. Populasi dan Sampel ................................................................. 66

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 68

G. Teknik Analisis Data................................................................. 69

BAB IV. HASIL PENELITIAN ..................................................................... 73

A. Deskripsi Data ........................................................................... 73

B. Pengujian Persyaratan Analisis Varians ................................... 85

C. Pengujian Hipotesis .................................................................. 87

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 90

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 95

A. kesimpulan ................................................................................ 95

Page 11: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

B. Implikasi ................................................................................... 95

C. Saran ......................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 98

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 100

Page 12: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rancangan Penelitian Faktorial 2 X 3.............................................. 64

Tabel 2. Ringkasan Anava Dua Faktor .......................................................... 71

Tabel 3. Rangkuman Hasil Analisis Belajar Keterampilan Bolabasket ......... 74

Tabel 4. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket

Kelompok Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Baik

Umpan Balik dengan Alat Bantu Audio-visual ................................ 75

Tabel 5. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok

Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Sedang

Umpan Balik dengan Alat Bantu Audio-visual ................................ 76

Tabel 6. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok

Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Kurang

Umpan Balik dengan Alat Bantu Audio-visual ................................ 77

Tabel 7. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok

Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Baik

Umpan Balik Langsung ................................................................... 78

Tabel 8. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok

Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Sedang

Umpan Balik Langsung ................................................................... 79

Tabel 9. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok

Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Kurang

Umpan Balik Langsung ................................................................... 80

Tabel 10. Statistik Deskriptif Hasil Tes Belajar Keterampilan Bolabasket

Tiap Kelompok Berdasarkan Umpan Balik dan Tingkat

Persepsi Kinestetik ........................................................................... 81

Tabel 11. Nilai Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Masing-Masing Sel

(Kelompok Perlakuan) .................................................................... 83

Tabel 12. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ........................................... 85

Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ........................................ 86

Page 13: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Tabel 14. Ringkasan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Keterampilan

Bolabasket Berdasarkan Umpan balik dan Tingkat Persepsi

Kinestetik ........................................................................................ 87

Tabel 15. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Umpan

Balik (A1 dan A2) ............................................................................ 88

Tabel 16. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Persepsi

Kinestetik (B1, B2 dan B3) .............................................................. 88

Tabel 17. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor ................................. 88

Tabel 18. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis

Varians ............................................................................................. 89

Tabel 19. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor A

dan B Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Permainan

Bolabasket. ....................................................................................... 92

Page 14: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Cara Memegang Bola .................................................................. 12

Gambar 2 Mengoper .................................................................................... 13

Gambar 3 Teknik Dasar Menggiring ........................................................... 14

Gambar 4 Gerakan Shooting ........................................................................ 19

Gambar 5 Gerakan Shooting Fase Pelaksanaan ........................................... 20

Gambar 6 Gerakan Shooting Fase Gerak lanjut ........................................... 21

Gambar 7 Menembak Bola .......................................................................... 22

Gambar 8 Komponen-komponen Pendukung Gerakan Efisiensi ................ 46

Gambar 9. Ilustrasi tipe-tipe umpan balik yang berkaitan dengan belajar

dan keterampilan gerak .............................................................. 50

Gambar 10. Perbedaan Pengaruh Penggunaan Videotape terhadap

Performa Keseimbangan Pada Balance Beam ........................... 57

Gambar 11. Histogram Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir

Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Tiap Kelompok

Berdasarkan Penggunaan Umpan Balik dan Tingkat

Persepsi Kinestetik ..................................................................... 82

Gambar 12. Histogram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Keterampilan

Bolabasket Pada Tiap Kelompok Perlakuan. .............................. 84

Gambar 13. Bentuk Interaksi Perubahan Hasil Belajar Keterampilan

Bolabasket ................................................................................... 93

Page 15: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................ 100

Lampiran 2. Data Siswa Kelas 8 SMP N 2 Sragen sebagai Sampel

Penelitian ................................................................................ 102

Lampiran 3. Data Tes Awal Keterampilan Dribel Bolabasket ................... 104

Lampiran 4. Data Tes Awal Keterampilan Passing Bolabasket ................. 106

Lampiran 5. Data Tes Awal Keterampilan Shoting Bolabasket ................. 108

Lampiran 6. Data Tes Akhir Keterampilan Dribel Bola Basket ................. 110

Lampiran 7. Data Tes Akhir Keterampilan Passing Bolabasket ................ 112

Lampiran 8. Data Tes Akhir Keterampilan Shoting Bola Basket ............... 114

Lampiran 9. Data Persepsi Kinestetik Kelompok Audio-Visual ................. 116

Lampiran 10. Rekapitulasi Data Tes Awal, Tes Akhir dan

Peningkatan Keterampilan Bolabasket ................................... 118

Lampiran 11. Uji Normalitas ........................................................................ 122

Lampiran 12. Uji Homogenitas ..................................................................... 130

Lampiran 13. Uji Anava 2 x 3 ....................................................................... 135

Lampiran 14. Uji Lanjut Newman Keuls ...................................................... 138

Lampiran 15. Tabel-Tabel Penelitian ............................................................ 142

Lampiran 16. Petunjuk Pelaksanaan Pengukuran Persepsi Kinestetik ......... 146

Lampiran 17. Petunjuk Pelaksanaan Test Keterampilan Bolabasket ............ 150

Lampiran 18. Program Latihan Keterampilan Bolabasket Menggunakan

Umpan Balik Audio-visual .................................................... 155

Lampiran 19. Program Latihan Keterampilan Bolabasket Menggunakan

Umpan Balik Langsung .......................................................... 164

Lampiran 20. Foto-foto Penelitian ................................................................ 175

Page 16: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

Joko Sunarso, A 121308066.2015 Pengaruh Umpan Balik dengan Alat Bantu Audio-

Visual dan Umpan Bali Langsung terhadap Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan

Bolabasket Ditinjau dari Persepsi Kinestetik (Studi Eksperimen pada Siswa SMP

Negeri 2 Sragen). Tesis, Program Studi Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing (1) Prof.Dr.Sugiyanto (2) Dr. Sapta

Kunta Purnama, M.Pd.

Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar yang belum optimal sehingga

perlu diberikan umpan balik. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui

mengenai:1.Perbedaan pengaruh antara penerapan umpan balik menggunakan alat bantu

audio-visual dan umpan balik langsung (live feedback) terhadap peningkatan hasil

belajar keterampilan bolabasket. 2.Perbedaan pengaruh peningkatan hasil belajar

keterampilan bolabasket antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan persepsi

kinestetik baik, sedang, dan kurang. 3.Di antara variabel-variabel penerapan umpan

balik dan persepsi kinestetik, variabel mana sajakah yang memiliki pengaruh interaksi

terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen, dengan rancangan factorial 2 x 3. Populasi penelitian adalah siswa putra

kelas 8 SMP Negeri 2 Sragen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposiv

random sampling besarnya sampel 60 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan

tes dan pengukuran. Tes Persepsi Kinestetik menggunakan Distance Perception Jump,

Vertical Linear Space Test dan Bass stick Test. Tes Ketrempilan Bolabasket

menggunakan tes AAHPERD basket test dari Bradford dan Rolayne W. Teknik Analisi

data menggunakan analisis Varian (ANAVA) dua jalan.

Hasil penelitian menunjukkan pada siswa yang mendapatkan umpan balik audio-

visual mempunyai peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket yang lebih baik

dibandingkan dengan kelompok siswa yang menggunakan umpan balik langsung. Pada

kelompok siswa yang mempunyai persepsi kinestetik baik mempunyai peningkatan

hasil belajar keterampilan bolabasket yang lebih baik daripada kelompok siswa dengan

Page 17: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

persepsi kinestetik sedang maupun kurang. Ada interaksi antara persepsi kinestetik dan

keterampilan bolabasket.

Kesimpulan: ada perbedaan yang signifikan antara umpan balik dengan alat bantu

audio-visual dengan umpan balik langsung dalam meningkatkan hasil belajar

keterampilan bolabasket. Ada perbedaan yang signifikan antara persepsi kinestetik baik,

sedang dan kurang terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket. Ada interaksi yang

signifikan antara umpan balik dan persepsi kinestetik.

Kata kunci: Umpan Balik, Hasil Belajar, Keterampilan Bolabasket, Persepsi

Kinestetik.

Page 18: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRACT

Joko Sunarso ,A 121308066.2015.The influence of feedback using an audio-visual aid

and live feedback to improve the learning result of basketball skill based on kinesthetic

perception. ( The experiment study on the boy students of SMP N 2 Sragen )Thesis,

Sport Science Program Study, Post Graduate Program of Sebelas Maret University

Surakarta. Advisor (1) Prof. Dr. Sugiyanto.(2) Dr.Sapta Kunta purrnama,M.Pd.

The background of this research is learning result that hasn‟t been optimal yet. so it

needs to give feedback. the purposes of this research is knowing about: 1). The

differences of the influence between apply feedback by using audio visual aid and live

feedback to improve the learning result skill of the basketball. 2). The differences of

influence to improve the learning result skill of the basketball among the group of

students who have medium kinesthetic perception or minimum kinesthetic

perception.3). Among the variables apply the feedback and kinesthetic perception .What

variables does it have an influence the interaction to improve the learning result skill of

the basketball.

The result method in this research is the experiment research method using factorial

planning 2 X 3 . The population is the boy students of SMP N Sragen grade 8.The

Sample technical is Purposing random Sampling. There are 60 students. Collection

technical data is using test and measurement. The test of kinesthetic perception is

Distance Perception Jump, vertical linear test and bass stick test. The skill test of the

basketball is by using the AAHPERD test that it‟s from Bradford and Rolayne W. The

analyzing data technical is by using Varian Analyze ( ANAVA ) two ways.

The result of research shows that the student who has got feedback of audio –

visual aid , their learning result skill is more better than the student who has used live

feedback. For the student who has good kinesthetic, their capability learning result skill

of basketball is more better than the student who uses medium kinesthetic or minimum

kinesthetic. There is an interaction of kinesthetic perception skill of basketball.

Page 19: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Conclusion: There are differences more significant more significant between

feedbacks by using an audio – visual aids through live feedback to improve learning

result skill of basketball .There are differences more significant among the perception

moreover medium or less to the learning result skill of basketball. There is interaction

more significant between feedback and kinesthetic perception.

Key words: Feedback, Learning Result, Basketball skill, Kinesthetic Perception

Page 20: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari sistem

pendidikan secara keseluruhan, yang berorientasi pada pengembangan aspek kesehatan,

kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan

sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktifitas jasmani dan olahraga. Tujuan

yang hendak dicapai dalam mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

adalah “Membantu siswa untuk menigkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan melalui

pengenalan dan penanaman sikap positip, serta kemampuan gerak dasar dan aktifitas. “

(Depdikbud, 1993:1)

Karena itu dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdiknas, 2006:1)

dijelaskan bahwa “Pendidikan jasmani dan kesehatan bertujuan untuk mengembangkan

aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan

sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakana moral, aspek pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan hidup bersih melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan

terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

nasional “.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari

pendidikan jasmani adalah penguasaan domain motorik sedangkan perkembangan sifat-

sifat psikologis dalam domain afektif dan perkembangan domain kognitif merupakan

dampak pengiring. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan lebih diutamakan pemahaman pertumbuhan dan perkembangan yang

proporsional dari domain belajar yakni domain psikomotor, kognitif dan afektif. Dalam

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan haruslah menekankan pada

ketiga domain tersebut.

Seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dituntut kreatifitasnya

dalam memberikan bentuk pembelajaran olahraga di sekolah. Hal ini selain untuk

menambah pengetahuan guru itu sendiri juga untuk menghindari rasa jenuh peserta

didik dalam menerima pelajaran. Selain itu dengan menciptakan bentuk-bentuk

Page 21: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

permainan yang bervariasi dapat mengatasi kekurangan fasilitas maupun sarana

olahraga yang ada disekolah.

Mengingat anak usia sekolah pendidikan dasar sangat gemar bermain, maka

sangat tepat apabila seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah

menyajikan pembelajran olahraga melalui bentuk-bentuk permainan. Dengan adanya

perasaan senang pada diri peserta didik dalam mengikuti pelajaran olahraga di sekolah,

maka peserta akan lebih aktif dalam melakukan aktifitas jasmaninya, sehingga peserta

akan secara otomatis memperoleh pengulangan gerakan serta memiliki kesegaran

jasmani yang tinggi. Selain itu dengan memberikan pelajaran olahraga melalui bentuk-

bentuk permainan, seorang guru dengan mudah menanamkan sifat sportifitas, disiplin

serta kerjasama pada peserta didik.

Olahraga di sekolah mempunyai tujuan, tentang tujuan tersebut Aip Syarifudin

(1979:36) mengemukakan sebagai berikut:

a. Meningkatkan pertumbuhan tubuh

b. Membina dan meningkatkan kesegaran jasmani

c. Meningkatkan kesehatan

d. Meningkatkan ketangkasan dan keterampilan

e. Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan

f. Mendapatkan rasa senang, puas dan dapat bergaul serta berguna bagi

masyarakat.

Bolabasket merupakan olahraga permainan dan salah satu materi yang diajarkan

disekolah. Perkembangan permainan bolabasket sangat pesat sekali. Permainan

bolabasket merupakan cabang olahraga yang semakin banyak digemari oleh

masyarakat, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Hal ini disebabkan karena

permainan bolabasket merupakan olahraga yang bisa dilakukan oleh kelompok dari

berbagai lapisan masyarakat. Disamping itu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari

permainan ini, baik fisik, mental, maupun sosial. Selain itu juga dengan banyaknya

pertandingan-pertandingan yang bersifat kompetisi, maupun turnamen baik lokal

maupun luar negeri dan lain-lain yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi dan

meningkatkan perkembangan cabang olahraga bolabasket khususnya di tanah air. Selain

itu permainan olahraga bolabasket juga menjadi salah satu materi pembelajaran mata

Page 22: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di jenjang Sekolah Menengah

Pertama.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, materi

pelajaran bolabasket diajarkan pada kelas VII, VIII dan IX, setiap semester dengan

alokasi waktu 6 ( enam ) jam pelajaran atau 3 (tiga) kali tatap muka. Setiap tatap muka

terdiri dari 2 (dua) jam pelajaran dan setiap jam pelajaran lamanya 40 menit.

Penilaian belajar dalam materi permaian bolabasket di Sekolah Menengah

Pertama (SMP) meliputi kebenaran gerak (penilaian berdasarkan kualitas gerakan). Hal

ini berarti bahwa pembelajaran bolabasket pada siswa Sekolah Menengah Pertama

(SMP) lebih mengutamakan pada kebenaran gerak. Kebenaran gerak yang dinilai

meliputi unsur – unsur gerak atau teknik dasar bermain bola basket, yaitu menggiring

bola, mengoper bola, menembak bola, lay-up dan bermain bolabasket. Kenyataan

dilapangan hasil belajar bolabasket di SMP Negeri 2 Sragen masih jauh dari harapan.

Nilai rata-rata keseluruhan siswa masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

untuk bolabasket adalah 75.

Untuk dapat menguasai keterampilan bermain bolabasket dengan baik, diperlukan

belajar dan latihan dengan benar. Dengan belajar dan latihan secara benar akan

diperoleh efisiensi gerakan. Gerakan yang efisien akan sangat menguntungkan, karena

selain dapat menghemat tenaga atau energi, juga dapat meningkatkan prestasi. Menurut

Sugiyanto (1998:296) untuk mencapai efisiensi gerakan diperlukan dukungan dari

beberapa unsur kemampuan yang ada pada diri pelakunya. Unsur pendukung tersebut

meliputi : kecepatan reaksi, kekuatan, ketahanan, kecepatan, fleksibilitas dan ketajaman

indera (Sugiyanto, 1998:297). Ketajaman indera yang dibutuhkan dalam melakukan

berbagai macam gerakan keterampilan adalah indera penglihatan dan indera gerak

(kinesthetic sense) (Sugiyanto, 1998:298-299). Selain faktor pendukung diatas, peran

umpan balik atau feedback juga sangat besar terhadap penguasaan keterampilan.

Menurut Magill (1993:307), umpan balik tambahan(Augmented Feedback) memiliki

dua peranan dalam proses belajar. Peranan yang pertama adalah memberikan informasi

performa mengenai seberapa jauh keberhasilan atau kemajuan terhadap gerakan yang

dilakukan sedangkan peranan kedua adalah untuk memotivasi siswa dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Robb (1972:94), umpan balik dapat memberikan

motivasi, penguatan dan atau pengaturan (regulasi) perilaku. Hasil penelitian Sugiyanto

Page 23: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

(1984:262), menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh penyajian model gerakan

terhadap prestasi belajar gerak pada fase asosiasi dan otonom. Ini berarti pada fase

asosiatif dan otonom ini, faktor lain yang lebih dominan berpengaruh terhadap prestasi

belajar gerak. Dalam kasus ini, menurut Sugiyanto (1984:262) praktik dan umpan balik

lebih dominan pengaruhnya dibandingkan dengan instruksi verbal dan demonstrasi

gerakan.

Dari pendapat ahli yang telah dikemukakan di atas, jelas sekali bahwa pemberian

umpan balik merupakan salah satu kondisi eksternal yang berperan penting dalam

meningkatkan prestasi belajar gerak, terutama pada fase asosiatif dan otonom, dimana

pada fase-fase ini kebenaran dan efisiensi gerak menjadi kriteria utama.

Umpan balik dapat diberikan dalam beberapa cara, antara lain umpan balik

langsung (live feedback) tanpa alat bantu, dan umpan balik yang menggunakan alat

bantu. Alat bantu yang digunakan dapat berupa kamera yang menghasilkan gambar atau

foto, video recorder (audio-visual aid) yang menghasilkan video. Rekaman gerak yang

berupa video memiliki kelebihan dibandingkan rekaman yang berupa foto-foto, karena

gerakan dapat diamati secara utuh sesuai aslinya, dan dapat diputar dengan gerak

lambat, serta dapat dilakukan analisis gerakan dengan lebih akurat. Penggunaan alat

bantu audio-visual dalam menerapkan umpan balik sangat membantu guru penjas-orkes,

terutama untuk gerakan-gerakan yang kompleks dan terjadi dalam momen yang begitu

cepat. Pada gerak teknik dasar bolabasket , fase gerakan terjadi begitu singkat, dan

dalam momen yang begitu cepat, sehingga untuk memberikan umpan balik yang

didasarkan pada analisis gerak yang akurat dibutuhkan alat bantu yang dapat

memudahkan seorang guru menganalisis gerakan secara akurat. Penggunaan alat bantu

audio-visual dapat menjadi salah satu solusinya.

Dari pengalaman, pengamatan, dan hasil sharing peneliti dengan rekan-rekan guru

penjas-orkes yang tergabung dalam MGMP Penjas-Orkes SMP Kabupaten Sragen,

masih banyak guru yang belum memanfaatkan umpan balik dalam proses pembelajaran,

terutama umpan balik yang menggunakan alat bantu audio-visual. Secara umum para

guru penjas-orkes masih memberikan umpan balik secara langsung, dan sebagian besar

diberikan secara verbal. Apabila gerakan-gerakan yang dilakukan itu sangat cepat dan

kompleks, tentu umpan balik yang demikian ini menjadi kurang akurat dan mungkin

agak sulit dipahami oleh para siswa. Oleh karena itu pemberian umpan balik dengan alat

Page 24: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

bantu audio-visual dapat menjadi alternatif pilihan, karena dapat merekam gerakan

sesuai dengan aslinya dan dapat memberikan informasi gerakan yang lebih akurat. Dari

uraian di atas, kiranya perlu dikembangkan model penerapan umpan balik yang cocok,

apakah menggunakan alat bantu audio-visual ataukah umpan balik langsung, sehingga

dapat diketahui sampai seberapa jauh pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar

keterampilan bolabasket.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa permasalahan-

permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah benar penerapan umpan balik menggunakan alat bantu audio-visual dapat

meningkatkan hasil belajar keterampilan bolabasket?

2. Apakah penerapan umpan balik langsung (live feedback) masih sesuai dan efektif

untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan bolabasket?

3. Apakah ada perbedaan pengaruh antara penerapan umpan balik menggunakan alat

bantu audio-visual dan model umpan balik langsung (live feedback) terhadap

peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket, jika persepsi kinestetik ikut

dipertimbangkan?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda-beda, sangatlah perlu

diberikan batasan-batasan sehingga ruang lingkup masalah yang diteliti menjadi jelas.

Penelitian ini tidak akan membahas semua faktor yang dapat mempengaruhi

peningkatan keterampilan bolabasket, namun hanya akan meneliti pada permasalahan

sebagai berikut:

1. Perbedaan pengaruh penerapan umpan balik yang menggunakan alat bantu audio-

visual (recorded feedback), dan umpan balik langsung (live feedback) terhadap

peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket.

2. Perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket , antara siswa yang

mepunyai persepsi kinestetik baik, sedang dan kurang.

3. Interaksi antara pengaruh umpan balik dan persepsi kinestetik terhadap peningkatan

hasil belajar keterampilan bolabasket.

Page 25: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

D. Perumusan Masalah

1. Adakah perbedaan pengaruh umpan balik dengan alat bantu audio visual dan

umpan balik langsung terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan

bolabasket.?

2. Adakah perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket antara siswa

yang memiliki persepsi kinestetik baik, sedang dan kurang.?

3. Adakah pengaruh interaksi antara umpan balik dan persepsi kinestetik terhadap

peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai:

1. Perbedaan pengaruh antara penerapan umpan balik menggunakan alat bantu audio-

visual dan umpan balik langsung (live feedback) terhadap peningkatan hasil belajar

keterampilan bolabasket.

2. Perbedaan pengaruh peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket antara

kelompok siswa yang memiliki kemampuan persepsi kinestetik baik, sedang, dan

kurang.

3. Di antara variabel-variabel penerapan umpan balik dan persepsi kinestetik, variabel

mana sajakah yang memiliki pengaruh interaksi terhadap peningkatan hasil belajar

keterampilan bolabasket.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dari sisi teoritis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan bidang keolahragaan, khususnya pembelajaran permainan bola

basket di Sekolah Menengah Pertama. Di samping itu hasil penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan untuk

penelitian sejenis di masa mendatang.

2. Manfaat Praktis

Dari sisi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan yang berguna bagi para guru pendidikan jasmani-olahraga dan

kesehatan (penjas-orkes) dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bolabasket.

Page 26: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Permainan Bolabasket

a. Hakekat Permainan Bolabasket

Permainan bolabasket merupakan permainan beregu, dimana setiap regu yang

main adalah lima pemain. Dipimpin oleh dua orang wasit dan dibantu oleh petugas

meja, yang bertugas mencatat angka dan semua kejadian pelanggaran atau kesalahan

baik yang dilakukan oleh pemain maupun pelatih. Tujuan dari masing-masing regu

adalah berusaha untuk memasukkan bola ke ring atau basket untuk membuat angka

sebanyak mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan dengan cara melindungi

atau menjaga agar ring basketnya tidak kemasukan bola. Kemenangan suatu regu

ditentukan oleh banyaknya bola yang dimasukkan ke dalam keranjang lawan

(Perbasi,1990:2).

Bolabasket merupakan suatu cabang olahraga permainan yang dalam pelaksanaan

permainannya bola dapat dimainkan dengan satu tangan atau dua tangan dengan cara

bola dioper, dilempar dan dipantul-pantulkan sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku. Wissel (2000:2) mengemukakan bahwa “permainan bolabasket diberikan

hanya dengan passing (operan) dengan tangan atau dengan mendribblenya (batting,

pushing atau tapping) beberapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan satu tangan

atau dua tangan secara bersamaan”. Untuk memenangkan pertandingan, maka suatu tim

harus memasukkan bola ke keranjang lawan sebanyak-banyaknya. Kualitas tim menjadi

baik dan akan mampu memenangkan pertandingan, jika para pemainnya menguasai

teknik dasar bolabasket dengan baik dan benar.

Permainan bola basket termasuk jenis permainan yang memiliki gerakan yang

kompleks. Artinya gerakannya terdiri atas unsur gerak yang terkoordinir dengan rapi,

sehingga dapat dimainkan dengan baik. Agar dapat bermain dengan efektif dan efisien

maka diperlukan teknik gerakan yang sempurna. Dengan teknik gerakan yang sempurna

tersebut dapat menimbulkan efisiensi bermain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

berlatih secara teratur dan mempelajari teknik secara baik(Muhadjir,2005:32).

Page 27: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Keterampilan Bolabasket

Untuk terampil bolabasket, pemain harus menguasai teknik dasarnya. Teknik

merupakan dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemain agar tercapai prestasi yang

semaksimal mungkin. Menurut Hamidsyah Noer (1996:271) “Teknik adalah suatu

proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk

menyelesaikan tugas yang pasti dalam suatu cabang olahraga.” Sedangkan menurut

Suharno (1986:47) bahwa: “Teknik dasar adalah suatu teknik dimana proses gerakannya

merupakan dasar, dan gerakan itu dalam kondisi sederhana dan mudah”.

Unsur teknik yang harus dikuasai oleh pemain bolabasket menurut Akros Abidin

(1999:48-68) dapat diklasifikasikan menjadi empat macam yaitu:

1) Menggiring bola (dribling)

2) Mengoper bola (passing)

3) Merayah (rebound)

4) Menembak (shooting)

Semua teknik dasar ini harus dikuasai oleh setiap pemain bolabasket, sehingga

akan dapat menjadi pemain bolabasket yang handal dan berprestasi. Karena apabila

telah menjadi pemain bolabasket yang tangguh dan berprestasi, tentunya ini akan

mendukung menjadi pemain bolabasket yang tangguh dan dapat bermain lebih baik dari

pemain yang lain.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik dasar adalah cara

melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan olahraga tertentu secara

efektif dan efisien. Dengan demikian teknik dasar bolabasket dapat diartikan sebagai

cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan

yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.

Teknik suatu cabang olahraga selalu berkembang sesuai dengan tujuan dan

peraturan olahraga, dimana makin lama makin tinggi tuntutan persyaratannya. Teknik

dikatakan baik apabila diterapkan dalam praktek dapat memberikan hasil yang baik

terhadap pencapaian prestasi maksimal. Dalam olahraga teknik merupakan kemampuan

dasar yang sangat menentukan dalam pencapaian prestasi.

Penguasaan teknik dasar dalam suatu cabang olahraga merupakan salah satu unsur

yang menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di

samping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental. Kesempurnaan teknik dasar

Page 28: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

tersebut sangat penting, karena akan menentukan gerak keseluruhan. Kelengkapan

pokok tersebut hanya dapat dicapai oleh setiap pemain bolabasket dengan latihan yang

sistematis, berulang-ulang dan kontinyu serta melakukan pertandingan persahabatan

yang direncanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan teknik,

kemampuan fisik, taktik dan mental pemain secara terus menerus dan berkelanjutan

guna menghadapi suatu pertandingan untuk memperebutkan kejuaraan.

Kesempurnaan teknik dalam permainan bolabasket dapat dicapai melalui latihan

teknik yang dimulai dari teknik dasar ke teknik tinggi yang akhirnya harus menuju

kepada gerakan-gerakan otomatis. Untuk meningkatkan mutu permainan bolabasket,

maka teknik dasar ini harus benar-benar sudah dikuasai oleh setiap pemain terlebih

dahulu dan dilatih sejak awal. Soebagyo Hartoko (1992:21) berpendapat bahwa seorang

pelatih bolabasket harus memahami teknik dan taktik dalam permainan bolabasket

sedalam-dalamnya, sebagai tugas praktis pertama kewajiban seorang pelatih bolabasket,

di antaranya yang terpokok ialah mengajarkan dasar teknik keterampilan bolabasket

sebaik-baiknya.

Dengan penguasaan teknik dasar bolabasket, maka setiap pemain akan dapat

menyesuaikan diri dengan situasi pertandingan yang berubah-ubah. Kualitas

penguasaan teknik dasar bolabasket tidak lepas dari unsur-unsur fisik dan taktik yang

akan menentukan tingkat permainan suatu regu bolabasket. Makin baik tingkat

keterampilan teknik pemain dalam memainkan dan menguasai bola, makin cepat

kerjasama yang dicapai.

Oleh karena itu dalam permainan bolabasket pertama-tama yang harus dikuasai

adalah macam-macam teknik dasar dalam bermain. Melihat kenyataan ini, maka

seorang pelatih bolabasket dituntut untuk memahami dasar-dasar teknik dan taktik

dalam permainan bolabasket serta membimbing pemain agar dapat memacu

perkembangan keterampilan teknik dasar dengan benar dan kontinyu yang pada

akhirnya merupakan gerakan-gerakan yang otomatis, sehingga tujuan dari latihan dapat

tercapai.

Untuk memenangkan suatu pertandingan, maka dibutuhkan regu yang benar-benar

tangguh dan mampu menampilkan kualitas permainan yang baik serta memiliki

kerjasama tim yang kompak. Untuk mencapai kerjasama yang baik dan kompak dalam

suatu regu bolabasket diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai semua macam

Page 29: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

teknik keterampilan yang sesuai dengan apa yang diperlukan dalam permainan

bolabasket. A. Sarumpaet, dkk.(1992:223) mengemukakan pendapat bahwa tujuan

permainan bolabasket adalah membuat kemenangan dengan memasukkan bola ke

basket lebih banyak. Untuk mencapai tujuan ini syarat utamanya harus terampil.

Keterampilan dapat dicapai sampai tingkat tinggi apabila gerak dasarnya baik. Oleh

karena itu gerak (teknik dasar) perlu dilakukan dengan cara-cara yang benar,

keterampilan dapat ditingkatkan.

Menurut Imam Sodikun (1992:47) bahwa pada pemain bolabasket, untuk

mendapatkan gerakan efektif dan efisien ini perlu didasarkan pada penguasaan teknik

dasar yang baik. Adapun teknik dasar tersebut dapat dibagi sebagai berikut :

1) Teknik melempar dan menangkap

2) Teknik menggiring bola

3) Teknik menembak

4) Teknik gerakan berporos

5) Teknik lay up shoot

6) Merayah

Menurut A. Sarumpaet, dkk. (1992:223) membagi teknik-teknik dasar dalam

permainan bolabasket menjadi beberapa bagian, yaitu:

1) Teknik melempar dan menangkap (passing dan catching)

2) Teknik menggiring bola (dribbling)

3) Teknik menembak (shooting)

4) Pivot dan olah kaki

5) Merayah (rebound)

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik dasar dalam

permainan bolabasket meliputi: melempar dan menangkap, menggiring bola,

menembak, olah kaki serta merayah bola. Dibawah ini akan dijelaskan teknik-teknik

dasar bermain bolabasket:

1. Lempar Tangkap Bola (Passing dan Catching)

Lemparan dan tangkapan (passing dan catching) merupakan kecakapan

dwi tunggal, untuk dapat menghidupkan permainan bolabasket. Teknik lempar

bola yang diharapkan bagi seorang pemain basket mampu memberi dan

menerima bola dengan baik. Memberi bola dengan baik adalah kemampuan

Page 30: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

seseorang dalam mengoper bola dan dapat menguasai bola dengan mudah.

Sebaliknya seorang yang dikatakan memiliki kemampuan dalam menerima bola

yang baik, apabila orang tersebut memiliki kemampuan dalam menguasai

tangkapan bola dari hasil operan atau rampasan yang dilakukan dengan segala

bentuk situasi posisi tubuh, dan arah datangnya bola.

Keterampilan pemain dalam melakukan operan dan tangkapan dalam

kerjasama yang solid akan membuat jalannya pertandingan menjadi indah dan

enak ditonton. Hal ini sesuai dengan pendapat Wissel (2000:71) bahwa “operan

dan tangkapan yang baik penting bagi permainan tim, dan keahlian seperti itulah

yang membuat bolabasket menjadi permainan tim yang indah”. Penguasaan

teknik operan dan tangkapan merupakan unsur yang paling penting pada

permainan bolabasket. Sebenarnya kegairahan permainan bolabasket terletak

pada unsur menembak. Tetapi untuk melakukan tembakan, diperlukan usaha

untuk mendekati basket. Hal ini dapat dicapai terutama dengan mengoper dan

menangkap. Operan yang dilakukan dengan tepat dan akurat akan menciptakan

peluang untuk membuat skor bagi tim.

Sebelum melakukan kegiatan melempar bola perlu dijelaskan dulu

bagaimana cara memegang bola yang baik, sehingga lemparan dapat dilakukan

dengan baik pula. Cara memegang bola adalah membuka jari-jari kedua tangan

dan bola berada diantara kedua telapak tangan. Semua telapak tangan dan jari-

jari bagian dalam mengenai dan menekan bola sehinggat tidak mudah lepas.

Cara memegang bola ini sekaligus berguna untuk menerima atau menangkap

bola. Cara melakukannya sebagai berikut:

1) Bola dipegang dengan kedua tangan terbuka, seluruh telapak tangan

mengenai bola.

2) Letak tangan berada pada bagian samping bola agak sedikit ke belakang, jari-

jari terbuka, ibu jari menghadap ke dalam, dan antara ibu yang satu dengan

yang lainnya kira-kira satu telapak tangan.

3) Pada waktu menerima operan, hendaknya bola disambut dengan kedua tangan

dan ditarik ke arah dada.

Page 31: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Gambar 1. Cara Memegang Bolabasket

(A. Sarumpaet, dkk., 1992:224)

Operan atau passing pada permainan bolabasket ada beberapa macam.

Berdasarkan penggunaan tangan, jenis operan dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1) Operan dua tangan (Two Hand Pass)

2) Operan dengan satu tangan (One Hand Pass)

Operan dengan dua tangan biasanya digunakan untuk operan jarak dekat.

Sedangkan operan dengan satu tangan sering digunakan untuk operan jarak jauh.

Ditinjau dari pelaksanaannya operan dapat dilakukan dengan lurus setinggi dada,

melambung, menyamping, atau dengan dipantulkan ke lantai. Pada permainan

bolabasket biasanya operan yang paling banyak digunakan adalah operan dada.

Cara melakukan operan dua tangan setinggi dada yaitu:

1) Bola dipegang dengan kedua tangan terbuka.

2) Siku ditekuk dan diletakkan di samping badan, serta atur jarak jangan

terlalu dekat dengan dada.

3) Kaki sejajar atau depan-belakang (sikap kuda-kuda).

4) Lutut sedikit ditekuk, badan sedikit condong ke depan dengan

memperhatikan keseimbangan dan sikap rileks.

5) Operan dimulai dengan menarik bola ke arah dada untuk mengambil

awalan, kemudian tolakkan bola ke depan dengan kedua lengan dan

diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan sehingga jari-jari tangan

menghadap ke bawah.

6) Arah operan setinggi dada.

7) Setelah melemparkan bola lakukan gerak lanjut dengan melangkah ke

depan.

Page 32: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Gambar 2. Mengoper (Passing) Dua Tangan Bola Setinggi Dada

(A. Sarumpaet, dkk., 1992:224)

2. Menggiring Bola (Dribble)

Menggiring bola adalah salah satu dasar bolabasket yang pertama kali

diperkenalkan kepada para pemula, karena keterampilan ini sangat penting bagi

setiap pemain yang terlibat dalam permainan bolabasket. Setiap pemain basket

bisa menjadi pendribble karena latihan dribble dapat dilakukan di mana pun dan

kapan pun dan tidak diperlukan peralatan lain selain bolabasket.

Keterampilan dribble harus dikuasai oleh setiap pemain bolabasket.

Wissel (2000:95) manfaat dribble antara lain: Banyak manfaat yang diperoleh

dari penguasaan keterampilan melakukan dribble tersebut:

1) Memindahkan bola keluar dari daerah padat penjagaan ketika

operan tidak memungkinkan (contoh ketika setelah melakukan rebound

atau dijaga dua orang).

2) Memindahkan bola pada saat fast break karena rekan tim tidak bebas

penjagaan untuk mencetak angka.

3) Menembus penjagaan ke arah ring.

4) Menarik perhatian penjaga untuk membebaskan rekan tim.

5) Menyiapkan permainan menyerang.

6) Memperbaiki posisi atau sudut (angle) sebelum mengoper ke rekan.

7) Membuat peluang untuk menembak.

Teknik menggiring merupakan teknik dasar bermain bolabasket, sebab

menggiring selalu digunakan dalam bermain bolabasket. Menggiring bola

diperbolehkan hanya dengan satu tangan, kanan saja atau kiri saja, atau

bergantian kanan dan kiri. Sesuai dengan kebutuhan menggiring bola ada dua

Page 33: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

cara, yaitu: menggiring bola tinggi (setinggi pinggang) dan menggiring bola

rendah (setinggi lutut).

Teknik dribble harus dilakukan dengan benar sesuai dengan peraturan

permainan. Selain itu teknik yang dilakukan harus merupakan teknik gerakan

yang efektif. Untuk dapat melakukan teknik menggiring bola yang efektif

diperlukan latihan menggiring bola dengan teknik gerakan yang benar. Teknik

menggiring dimulai dari memegang bola dengan dua tangan, tangan kanan

menghadap ke bawah, di atas bola, dan tangan kiri menyangga bola di depan

badan. Sikap berdiri rileks, kaki kiri sedikit di depan kaki kanan dan badan

sedikit dicondongkan ke depan. Lepaskan bola (menarik tangan kiri) dan

gerakan memantul-mantulkan bola dimulai dengan tangan kanan. Ikuti gerakan

lengan yaitu memantulkan bola ke lantai tahan dengan tangan kanan terus

dipantulkan kembali, begitu seterusnya. Gerakan ini dimulai ditempat sambil

merasakan sifat bolanya, Gerakan diulang-ulang sampai tidak perlu dilihat,

berganti tangan kanan dan kiri. Setelah mahir baru dicoba bergerak maju (sambil

jalan atau berlari).

Gambar 3. Teknik Dasar Menggiring Bola

(A. Sarumpaet, dkk., 1992:229)

Kesalahan yang sering dilakukan adalah bola ditepuk dengan telapak

tangan, bukan lecutan dengan jari-jari. Selain itu sering hanya gerakan

pergelangan tangan saja, tanpa diikuti gerakan lengan secara keseluruhan,

sehingga pantulan bolanya tidak kuat dan sukar dikontrol. Oleh karena itu

gerakan hendaknya di mulai dari lengan bawah, telapak tangan dan ujung jari

secara berkesinambungan, serta yang terakhir adalah lecutan jari-jari secara

Page 34: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

teratur. Pada waktu bola memantul ke atas sebaiknya bola jangan langsung

dipantulkan kembali, namun hendaknya diikuti dulu ke atas sambil mengerem.

Untuk memahirkan gerakan ini perlu dilakukan latihan mulai memantulkan bola

ditempat, tangan kanan dan kiri bergantian, tanpa melihat bola, kemudian maju-

mundur, ke kiri - ke kanan baik menggiring bola tinggi maupun rendah dan

berikutnya adalah latihan menggiring bola dengan lawan.

3. Menembak (Shooting)

Menurut Imam Sodikun (1992:59) ada beberapa jenis tembakan yaitu: 1)

tembakan dengan dua tangan di dada, 2) tembakan dengan dua tangan di atas

kepala, 3) tembakan satu tangan, 4) tembakan lay up, 5) tembakan didahului

dengan menggiring bola dan langsung mengadakan tembakan lay up, 6)

tembakan loncat satu tangan, 7) tembakan loncat dengan dua tangan, 8)

tembakan kaitan, dan 9) tembakan lain-lain gaya.

Menembak merupakan salah satu teknik dasar permainan bolabasket

yang harus dikuasai olah setiap pemain. Menembak merupakan unsur penting

dalam suatu pertandingan karena kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola

yang masuk ke dalam ring atau keranjang. Dengan demikian agar regu dapat

bermain dengan baik dan memenangkan permainan, maka mereka dituntut untuk

dapat melakukan unsur gerak tembakan yang benar. Penguasaan teknik

menembak harus didahulukan dengan cara melatih gerak dasar tersebut secara

sistematis dan kontinyu.

Pada permainan bolabasket terdapat bermacam-macam teknik

menembak. Menurut A. Sarumpaet, dkk. (1992:230-233) ada beberapa teknik

menembak dalam permainan bolabasket yang perlu dikuasai oleh setiap pemain

guna menunjang prestasi, yaitu:

1) Tembakan dengan dua tangan dari dada.

2) Tembakan dengan dua tangan dari atas kepala.

3) Tembakan dengan satu tangan di atas kepala.

4) Tembakan dengan satu tangan dengan meloncat

5) Tembakan lay-up (lay up shot).

Tembakan dalam permainan bola basket tersebut di atas terdapat salah

satu jenis tembakan yang mana sering kali digunakan oleh setiap pemain dalam

Page 35: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pertandingan untuk membuat angka, yaitu tembakan bebas. Tembakan bebas

adalah suatu gerakan tembakan bola yang dilepaskan melalui lengan,

pergelangan, jari tangan, dengan seluruh tenaga, kemudian angkat bola secara

serentak ke atas dengan kaki, punggung dan bahu tanpa ada gerakan lompatan.

Dalam tembakan bebas bola harus diangkat tinggi dan menembak ke ring basket.

Dalam permainan bola basket melakukan tembakan bebas merupakan tembakan

yang paling baik dalam rangka melakukan tembakan ke basket lawan. Dengan

tembakan bebas dapat mencapai sasaran yang tepat.

Shooting atau tembakan yang dimaksud adalah menembakkan bola ke

ring dari belakang garis hukuman dengan jarak 1,8 meter. Secara teknis, kunci

pokok keberhasilan tembakan adalah pola gerakan (dasar mekanika) shooting

tersebut. Dasar mekanika dalam melakukan tembakan, menurut Wissel

(2000:46) antara lain “pandangan, keseimbangan, posisi tangan, pengaturan

siku, irama tembakan, dan pelaksanaannya”.

(a) Pandangan

Pada saat melakukan tembakan, pandangan mata harus

cermat dan terpusat pada keranjang. Pemain harus memusatkan

perhatian dan pandangan mata ke arah keranjang. Pandangan

mata harus terfokus pada sasaran yang akan dituju. Dengan

pandangan yang cermat akan dapat menambah keakuratan dalam

melakukan tembakan.

(b) Keseimbangan

Dalam melakukan tembakan, keseimbangan tubuh harus

dijaga. Dengan keseimbangan tubuh yang baik, akan dapat

menambah kemampuan dalam memberikan tenaga pada bola,

selain itu irama gerakan dalam melakukan tembakan akan lebih

baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Wissel (2000:46) bahwa

“berada dalam keseimbangan memberikan anda tenaga dan

kontrol irama tembakan anda”. Kemampuan dalam memberikan

tenaga dan mengontrol irama tembakan tersebut akan menambah

keakuratan dalam melakukan tembakan.

Page 36: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Wissel (2000:46) bahwa “posisi kaki adalah dasar

keseimbangan, dan menjaga kepala segaris kaki sebagai kontrol

keseimbangan”. Oleh karena itu posisi kaki harus tepat dan sikap

kepala harus segaris dengan kaki. Dasar penumpu tubuh manusia

pada waktu berdiri adalah kaki. Agar keseimbangan dapat dijaga,

dalam melakukan tembakan kaki harus direntangkan selebar bahu

dan badan tegak agar kepala segaris dengan dasar penumpu.

(c) Posisi Tangan

Posisi tangan sangat penting saat melakukan tembakan.

Untuk menembak adalah penting menempatkan tangan yang tidak

menembak di bawah bola sebagai penjaga keseimbangannya.

Posisi ini disebut blac-ung-tuck. Tangan untuk menembak bebas

dan tidak perlu menjaga keseimbangan bola. Tangan cukup rapat

dengan rileks dan jari-jari terentang secukupnya. Ibu jari tangan

penembak rileks dan tidak terentang lebar (menghindarkan

tegangan pada tangan dan lengan atas). Posisi tangan yang rileks

akan menjadi arah alami, bola berada pada jari, jadi tidak pada

telapak tangan. Tangan yang tidak menembak di bawah bola.

Lengan dan tangan yang tidak menembak pada sisi yang leluasa

dengan siku menunjuk ke belakang dan ke samping. Tangan yang

menembak secara langsung di belakang bola, jari telunjuk pada

titik tengah. Bola dilepaskan dari jari telunjuk. Pada lemparan

bebas jari telunjuk tepat di katup atau tanda lain pada bagian

tengah bola, agar kontrol dan sentuhan ujung jari yang sudah

terbangun dapat menghasilkan lemparan yang lembut tapi tepat.

(d) Pengaturan Siku

Bola di depan dan di atas bahu untuk menembak, antara

telinga dan bahu. Siku-siku tetap di dalam. Saat siku penembak di

dalam, bola sejajar dengan basket. Beberapa pemain tidak

memiliki kelenturan untuk menempatkan tangan yang menembak

di belakang bola saat siku di dalam. Pada kasus seperti ini,

pertama-tama tangan di belakang bola dan kemudian gerakan siku

Page 37: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

ke dalam sejauh mana. Menembak adalah sinkronisasi antara

kaki, pinggang, bahu, siku tembak, kelenturan pergelangan dan

jari tangan. Tembakan bola dengan halus, bersamaan dengan

gerakan mengangkat yang ritmis. Kekuatan inti dan ritmis

tembakan berasal dari gerakan naik turun kaki. Lutut sedikit

lentur. Tekuk lutut dan kemudian rentangkan sepenuhnya di

dalam gerakan naik turun. Saat kaki terentang sepenuhnya,

punggung dan bahu terentang ke arah atas. Ketika tembakan

dimulai, bola di tata kembali mulai dari tangan penyeimbang ke

tangan menembak. Cara terbaik saat menyinggungkan bola adalah

dengan menarik pergelangan tangan sampai terlihat lipatan kulit.

Sudut ini memberikan pelepasan yang cepat dan follow through

yang konsisten. Arah lengan, pergelangan tangan dan jari lurus

pada ring dengan sudut kemiringan 45 sampai 60 derajat, rentang

lengan lurusnya sampai siku. Dorongan dan kontrol terakhir

tembakan berasal dari pelenturan pergelangan tangan dan jari

depan ke bawah. Bola lepas dari jari tengah dengan sentuhan

ujung jari yang lembut untuk membuat putaran sisi belakang bola

dan memperhalus tembakan. Keseimbangan tangan dipertahankan

pada bola sampai titik pelepasan.

(e) Irama Tembakan

Suatu hal yang sangat penting dalam melakukan tembakan

adalah koordinasi antara padangan mata, posisi kaki, gerakan

batang tubuh dan gerakan lengan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Wissel (2000:47) bahwa “menembak adalah sinkronisasi antara

kaki, pinggang, bahu, siku tembak, kelenturan pergelangan dan

jari tangan”. Tenaga dorongan yang diberikan pada bola

tergantung dari jarak tembakan. Untuk jarak dekat lengan

pergelangan tangan dan jari memberikan dorongan besar.

Tembakan jarak jauh memerlukan tenaga atau dorongan kaki,

punggung dan bahu. Ritme yang lancar dan follow-through yang

sempurna juga akan meningkatkan jarak tembak.

Page 38: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Setelah bola lepas dari jari tengah, lengan bertahan untuk

tetap di atas dan terentang sepenuhnya dengan jari tengah

menunjuk lurus pada target. Telapak tangan menghadap ke bawah

dan telapak tangan keseimbangan menghadap ke atas. Mata

bertahan pada sasaran, dan lengan tetap di atas pada posisi

penyelesaian follow through sampai bola menyentuh ring lalu

bersiap kembali masuk.

(f) Pelaksanaan Tembakan

Berdasarkan pelaksanaannya teknik shooting dibagi

menjadi beberapa tahap, tahap-tahap gerakan di dalam melakukan

shooting merupakan gerak yang berkesinambungan dan harus

dilakukan dengan koordinasi gerakan yang baik. Menurut Wissel

(2000:47) bahwa “secara garis besar pelaksanaan tembakan terdiri

dari tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan follow throught”.

Pelaksanaan tiap tahapan teknik shooting adalah sebagai berikut:

(1) Tahap persiapan gerakan shooting:

Gambar 4. Gerakan Shooting pada Fase Persiapan

(Wissel, 2000:47)

Keterangan:

1. Lihat target

Page 39: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2. Kaki terentang selebar bahu

3. Jari kaki lurus

4. Lutut dilenturkan

5. Bahu rileks

6. Tangan yang tidak menembak berada di bawah bola

7. Tangan untuk menembak di belakang bola

8. Ibu jari rileks

9. Siku masuk ke dalam

10. Bola diantara telinga dan bahu.

(2) Tahap pelaksanaan gerakan shooting:

Gambar 5. Gerakan Shooting pada Fase Pelaksanaan

(Wissel, 2000:47)

Keterangan:

1. Lihat Target.

Page 40: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2. Rentangkan kaki, punggung, bahu.

3. Rentangkan siku.

4. Lenturkan pergelangan dan jari-jari ke depan.

5. Lepaskan ibu jari.

6. Tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas.

7. Irama yang seimbang.

(3) Tahap gerak lanjut setelah shooting:

Gambar 6. Gerakan Shooting pada Fase Gerak Lanjutan

(Wissel, 2000:47)

Keterangan :

1. Lihat target.

2. Lengan terentang.

3. Jari telunjuk menunjuk pada target.

4. Telapak tangan ke bawah saat shooting.

5. Seimbangkan dengan telapak tangan ke atas.

Page 41: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Tembakan satu tangan di atas kepala, sikap penembak sebaiknya

dilakukan dengan kaki di depan, pertama bola dipegang dengan dua tangan

dan dua tangan di atas kepala, siku kanan membuat sudut 90°, pergelangan

tangan di muka dahi sedikit ke atas. Pegangan bola, bola dikenai seluruh

telapak tangan dengan jari berjauhan pada saat akan mengadakan

tembakan tangan kiri terlepas dari bola. Sebelum melakukan tembakan ini

harus dalam sikap lentur.

Pelaksanaannya adalah: (1) lutut ditekuk sedalam mungkin, (2) siku

tetap 90°, (3) kaki diluruskan dan bersama dengan waktu itu tangan

diluruskan juga, (4) gerakan di atas diakhiri dengan lecutan pergelangan

tangan dan jari menghadap ke bawah.

Gambar 7. Menembakkan Bola

(Muhadjir, 2005:40)

Disamping seorang pemain harus menguasai teknik dasar bermain bolabasket,

juga perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permainan bolabasket.

Faktor-faktor yang menentukan pencapaian prestasi olahraga bolabasket menurut Sajoto

(1995:2-5) adalah sebagai berikut:

1. Aspek biologis terdiri dari :

a. Potensi atau kemampuan dasar tubuh

b. Fungsi organ-organ tubuh

c. Struktur dan postur tubuh '

d. Gizi

2. Aspek psikologis terdiri dari:

a. Intelektual, ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan bakat

Page 42: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Motivasi

c. Kepribadian

d. Koordinasi kerja otot dan syaraf.

3. Aspek lingkungan terdiri dari:

a. Sosial

b. Sarana dan prasarana olahraga yang tersedia

c. Cuaca

d. Orang tua, keluarga dan masyarakat

4. Aspek penunjang terdiri dari:

a. Pelatih yang berkualitas tinggi

b. Program yang tersusun secara sistematis

c. Penghargaan dari masyarakat danpemerintah

d. Dana yang memadai

e. Organisasi yang tertib

Faktor-faktor tersebut yang perlu mendapat perhatian baik bagi pemain, pelatih

dan semua pihak yang bersangkutan dengan pembinaan prestasi dalam permainan

bolabasket. Selain faktor-faktor tersebut dalam setiap cabang olahraga selalu

membutuhkan unsur-unsur khusus agar dapat mencapai prestasi yang optimal. Unsur-

unsur yang menentukan dalam pencapaian prestasi permainan bolabasket secara garis

besar terdiri dari kondisi fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat unsur kelengkapan

pokok tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Kondisi Fisik

Dalam semua cabang olahraga termasuk bolabasket, faktor kondisi fisik

merupakan faktor utama yang harus dibina, disamping penguasaan teknik dan taktik.

Pada pertandingan bolabasket seringkali terjadi dengan tempo yang sangat

tinggi,sehingga diperlukan kerja otot yang tinggi. Dalam hal ini jelas diperlukan

kondisi fisik yang prima. Dari gambaran tersebut diketahui bahwa untuk menjadi

pemain bolabasket yang berprestasi diperlukan kondisi fisik yang baik. Dalam usaha

pencapaian prestasi tinggi dalam permainan bolabasket peningkatan kondisi fisik

perlu dilakukan secara terus menerus.

Teknik dan taktik dalam permainan bolabasket, tidak mungkin dapat diterapkan

secara sempurna apabila tidak ditunjang dengan kondisi fisik yang baik dari pemain.

Page 43: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Meskipun unsur kondisi fisik yang diperlukan untuk masing-masing cabang

olahraga berbeda, tetapi unsur kondisi fisik sangat diperlukan oleh semua cabang

olahraga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sajoto (1995:8) bahwa “kondisi fisik

adalah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi

seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat

ditunda atau ditawar-tawar lagi”.

Demikian halnya dengan cabang olahraga bolabasket, unsur fisik yang

memadai merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh semua pemainnya. Adapun

unsur-unsur fisik yang harus dimiliki oleh pemain menurut Sajoto (1995:8) adalah

mencakup:

1. Kekuatan

2. Dayatahan

3. Dayaledak

4. Kecepatan

5. Daya lentur

6. Kelincahan

7. Koordinasi

8. Keseimbangan

9. Ketepatan

10. Reaksi

Unsur-unsur tersebut harus diperhatikan oleh pelatih maupun pemain

bolabasket.Untuk dapat memiliki kondisi fisik yang prima, pemain bolabasket

dituntut untuk melakukan latihan fisik yang sistematis, terprogram dan kontinyu.

Apabila seorang pemain memiliki kemampuan fisik yang prima, maka pemain

tersebut dapat memungkinkan bermain dengan cepat serta mengikuti pola taktik dan

strategi dalam permainan bolabasket yang telah diintruksikan oleh pelatih.

2) Unsur Teknik

Penguasaan teknik merupakan unsur utama dalam olahraga. Latihan teknik

yang bertujuan untuk mengembangkan penguasaan gerak dalam cabang olahraga

tersebut. Penguasaan teknik merupakan suatu landasan dalam usaha mencapai

prestasi yang optimal. Demikian juga dalam permainan bolabasket, untuk mencapai

Page 44: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

prestasi dalam permainan bolabasket faktor utama yang harus dikembangkan adalah

unsur keterampilan teknik dasar bermain bolabasket.

Menurut Suharno (1986:42) bahwa “teknik adalah suatu proses gerakan dan

pembuktian dalam praktek sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti

dalam cabang olahraga”. Penguasaan teknik dasar permainan bolabasket merupakan

salah satu unsur yang menentukan menang dan kalahnya satu regu dalam

pertandingan, disamping unsur kondisi fisik, taktik dan mental. Sehingga apabila

ingin meningkatkan mutu prestasi pemain bolabasket, maka teknik dasar ini harus

benar-benar dikuasai oleh pemain terlebih dahulu. Untuk dapat menguasai

keterampilan teknik dasar bermain bolabasket, harus melakukan latihan secara

sistematis, teratur dan kontinyu dan berulang-ulang dengan mengikuti prinsip pola

gerak yang benar.

3) Taktik dan Strategi

Dalam cabang olahraga khususnya permainan, apabila kemampuan teknik

dan fisik telah memadai, maka tahap selanjutnya dalam meningkatkan prestasi atau

kemampuan permainan tim adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan

tentang strategi dan taktik dalam bermain.

Menurut Suharno (1986:42) yang dimaksud dengan “taktik ialah siasat atau akal

yang digunakan pada saat pertandingan untuk mencari kemenangan secara sportif”.

Dalam permainan bolabasket, kemampuan dalam strategi dan taktik juga mutlak

diperlukan untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan. Tanpa

memiliki kemampuan dalam taktik dan strategi dalam permainan, maka pemain

tidak akan dapat mengembangkan pertandingan, sehingga sangat mustahil untuk

dapat meraih prestasi yang tinggi dalam permainan bolabasket.

4) Mental

Mental yang tinggi merupakan salah satu modal utama untuk menuju jenjang

kematangan juara, setelah menguasai teknik, taktik maupun fisik. Tanpa memiliki

mental yang baik, sulit kiranya untuk dapat mencapai prestasi yang optimal,

meskipun memiliki kemampuan teknik, fisik dan taktik yang baik. Hal ini sesuai

dengan pendapat Harsono (1988:101) bahwa “Betapa sempurnanya perkembangan

fisik, teknik dan taktik atlet, apabila mentalnya tidak turut berkembang prestasi

tinggi tidak mungkin akan dapat dicapai”.

Page 45: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pembinaan mental dan kematangan juara dalam bolabasket sama pentingnya

dengan pembinaan teknik, fisik dan taktik. Pembinaan mental pemain harus

ditujukan pada penanaman unsur-unsur psikologis yang mendukung terhadap

pencapaian prestasi dalam olahraga. Pembinaan mental dan kematangan juara, dapat

dilakukan melalui pemberian pengertian kepada siswa serta melalui berbagai

pertandingan uji coba didalam tim sendiri maupun uji coba dengan tim yang lain.

2. Belajar Keterampilan Gerak

Pembelajaran merupakan proses mengajar yang dilakukan oleh guru dan

belajar yang dilakukan oleh siswa. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan

baik. Pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan

sesuatu kepada peserta didik di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta

didik mempelajarinya. (Sukintaka, 2004:55). Dalam pelaksanaan pembelajaran

terjadi interaksi antara pengajar (guru) yang bertugas mengajar dan pembelajar

(siswa) sebagai individu yang melakukan proses belajar, dimana interaksi itu

merupakan interaksi yang bersifat edukatif.

Belajar merupakan peristiwa atau kejadian yang memberikan pengalaman

belajar bagi siswa atau pembelajar. Yang dimaksud dengan pengalaman belajar,

menurut Rusli Lutan & Adang Suherman (2000:29) adalah, “seperangkat kejadian

yang berisikan aktivitas dan kondisi belajar untuk memberi struktur terhadap

pengalaman siswa dan kejadian tersebut terkait untuk pencapaian tujuan”.Mengajar

merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan pengajar untuk memberikan

pengalaman kepada siswa selaku pembelajar. Rusli Lutan (1988:381) menyatakan

bahwa, “mengajar adalah seperangkat kegiatan sengaja oleh seseorang yang

memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih dan pada yang diajar”.

Nana Sudjana (2000:25) menyatakan bahwa, “Hakikat belajar mengajar adalah

peristiwa belajar yang terjadi pada siswa secara aktif berinteraksi dengan lingkungan

Page 46: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

belajar yang diatur oleh guru”. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya

peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu

objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan

sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik.

Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang sebagai

hasil belajar. Belajar merupakan pengembangan kemampuan yang terdiri dan tiga

aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar keterampilan merupakan

proses belajar yang tujuan utamanya mengembangkan aspek psikomotor.

a. Hakekat Belajar gerak

Pembelajaran keterampilan gerak memiliki ciri khusus jika dibandingkan

dengan pembelajaran lainnya, karena berhubungan langsung dengan aktivitas

fisik siswa. Tujuan utama yang hendak dicapai adalah peningkatan keterampilan

gerak yang terlihat dan kinerja gerak yang ditampilkan oleh siswa. Penguasaan

keterampilan tersebut hanya dapat diperoleh melalui pelaksanaan gerak dengan

program pembelajaran yang terencana, sistematis dan berkelanjutan.

Keterampilan gerak merupakan perubahan yang diperoleh dan proses

belajar motorik atau belajar gerak. Schmidt yang dikutip Rusli Lutan (1988:102)

menyatakan bahwa, “belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian

dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan

permanen dalam perilaku terampil”. Magill (1985:8) menyatakan bahwa,

“Belajar gerak adalah perubahan dari individu yang didasarkan dari

perkembangan permanen dari individu yang dicapai oleh individu sebagai hasil

praktek”. Drowtzky seperti dikutip Sugiyanto (1998:269) mengemukakan

bahwa, “belajar motorik atau belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan

melalui respon-respon muskular yang diekspresikan dalam gerakan tubuh atau

bagian tubuh”.

Belajar gerak terjadi dalam bentuk atau melalui respon-respon muskular

yang diekspresikan gerakan dalam gerakan-gerakan bagian tubuh. Pada belajar

gerak, materi yang dipelajari adalah pola-pola gerak keterampilan tubuh,

misalnya gerakan-gerakan olahraga. Proses belajarnya meliputi pengamatan

gerakan untuk bisa mengerti prinsip bentuk gerakannya, kemudian menirukan

dan mencoba melakukannya berulang kali. Dalam menerapkan pola-pola gerak

Page 47: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

yang dikuasai pada kondisi tertentu yang dihadapi dan pada akhirnya diharapkan

siswa mampu menyelesaikan tugas-tugas gerak tertentu.

Tujuan utama belajar gerak adalah meningkatkan keterampilan. Menurut

Sugiyanto (1998:289) bahwa, “keterampilan gerak bisa diartikan sebagai

kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan

baik”.Gerakan yang baik adalah gerakan yang memiliki kriteria efektif dan

efisien.

Pembelajaran keterampilan merupakan proses yang dilakukan untuk

meningkatkan tingkat efisiensi dan efektivitas dalam melakukan gerakan yang

kompleks, yang di dalam melaksanakannya memerlukan koordinasi beberapa

bagian tubuh atau bagian-bagian tubuh secara keseluruhan, untuk memperoleh

keberhasilan sesuai dengan situasi yang dihadapi. Dalam pembelajaran

keterampilan gerak, konsep kesiapan belajar siswa sangat penting untuk

diperhatikan. Kesiapan belajar dan aspek fisik-fisiologis merupakan faktor

mendasar bagi penguasaan keterampilan gerak.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa, pembelajaran

keterampilan teknik dasar bermain bola basket merupakan proses yang

dilakukan untuk meningkatkan tingkat efisiensi dan efektivitas gerakan

keterampilan teknik pada permainan bola basket. Gerakan keterampilan teknik

dasar bermain bola basket merupakan gerakan yang di dalam melaksanakannya

memerlukan koordinasi beberapa bagian tubuh atau bagian-bagian tubuh secara

keseluruhan. Gerakan teknik dasar bermain bola basket meliputi, melempar,

menangkap bola, dribbling dan shooting.

b. Tahapan Belajar Keterampilan

Tujuan belajar keterampilan, adalah agar dapat melakukan suatu gerakan

secara terampil, otomatis dan reflektif dengan gerakan yang benar. Suatu

keterampilan gerak dapat dicapai melalui proses belajar gerak. Penguasaan suatu

keterampilan dapat dicapai melalui beberapa tahapan. Menurut Fitts & Posner

yang dikutip menurut Singer (1981:87) bahwa, “tahapan atau fase belajar

keterampilan terdiri dari, (1) Tahap kognitif, (2) Tahap assosiatif, dan (3) Tahap

outonom”.

Page 48: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Fase kognitif merupakan fase awal dan proses belajar gerak.

Perkembangan yang menonjol dalam fase awal ini yaitu daya pikir siswa,

dimana siswa mengetahui dan memahami mengenai konsep gerakan yang

dipelajari. Dalam tahap awal belajar keterampilan gerak pembelajar harus

mengetahui dan memahami gerak yang benar dan informasi verbal dan

bayangan (visual). Informasi tentang gerakan yang dipelajari ditangkap melalui

indera, kemudian diproses dalam mekanisme perseptual. Selanjutnya gerakan

yang akan dilakukan terkonsep di dalam pikiran. Agar bisa melakukan gerak

tertentu, terlebih dahulu pemain harus tahu tentang gerakan yang akan

dilakukan. Dalam fase kognitif, gerakan yang akan dilakukan terkonsep di dalam

pikiran.

Fase assosiatif yaitu suatu fase menghubung-hubungkan bagian-bagian

gerakan yang telah mampu dilakukan sebelumnya. Fase asosiatif merupakan

bagian penting dan proses belajar gerak, karena berkaitan dengan kemampuan

merangkaikan gerakan yang dipelajani secara terpadu. Dalam tahap asosialif

pembelajar telah menguasai gerak yang benar, tetapi belum menjadi gerak

otomatis. Dengan praktek berulang-ulang suatu gerakan makin dapat

dikuasai.Kesalahan-kesalahan yang dilakukan semakin berkurang.

Tahap akhir dalam proses belajar keterampilan gerak adalah tahap otonom.

Fase otonom atau fase akhir yaitu suatu fase dimana gerakan-gerakan

keterampilan sudah mampu dilakukan hampir secara otomatis. Gerakan dapat

dilakukan dengan lancar, tidak terputus-putus, akurat, penampilan terbaiknya

bisa dicapai secara ajeg. Otomatisasi gerakan ini dapat dicapai melalui latihan

secara teratur dan berulang-ulang.

Dalam mempelajani suatu pola gerak keterampilan diperlukan jangka

waktu tertentu. Lama waktu yang diperlukan untuk mempelajari suatu

keterampilan sesual dengan jenis keterampilan yang dipelajari. Semakin

kompleks jenis keterampilan gerak yang dipelajari.waktu yang diperlukan

semakin lama.

c. Strategi dan Pendekatan Pembelajaran Keterampilan Bola Basket

Pada pelaksanaan pembelajaran keterampilan bola basket diperlukan

strategi pendekatan pembelajaran yang sesuai. Guru memerlukan penguasaan

Page 49: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

strategi mengajar yang baik. Yang dimaksud dengan strategi mengajar, menurut

Sugiyanto (1998:427) yaitu, “pengaturan penerapan cara-cara mengajar agar

proses belajar bisa berlangsung dengan baik dan tujuannya bisa tercapai”. Guru

perlu memiliki keterampilan medofikasi komponen-komponen yang ada dalam

proses pengajaran. Menurut Yoyo Bahagia & Adang Suherman (1999:2) bahwa

“aspek-aspek dalam pengajaran meliputi, (1) tujuan, (2) karakteristik materi, (3)

kondisi lingkungan dan (4) evaluasinya”. Aspek-aspek tersebut harus dipahami

oleh guru, selanjutnya guru harus dapat melakukan modifikasi sesuai dengan

tujuan yang akan dicapai.

Pengajar dan Pembina dapat melakukan pembelajaran dengan metode dan

model yang bervariasi, agar jalannya pembelajaran menjadi lebih menarik dan

menyenangkan. Model pendekatan pembelajaran keterampilan bermain bola

basket dapat dilaksanakan dengan bervariasi. Prosedur pembelajaran

keterampilan, khususnya dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan

pendekatan bermain dan pendekatan berlatih. Pendekatan bermain dan

pendekatan latihan, secara praktis sering digunakan dalam pelaksanaan

pembelajaran bermain bola basket. Dengan melalui pembelajaran yang

sistematis, teratur dan kontinyu serta dengan pendekatan yang sesuai, maka

penguasaan keterampilan bermain bola basket akan dapat tercapai. Dalam

pelaksanaan proses pembelajaran bola basket, khususnya teknik bermain bola

basket pembina atau pengajar dapat menggunakan berbagai jenis pendekatan

d. Pembelajaran Keterampilan Dengan Pendekatan Bermain

Bermain merupakan peristiwa hidup yang sangat digemari oleh anak-anak

orang dewasa. Bermain merupakan hal yang paling disukai siswa. Bagi mereka,

bermain adalah tugasnya. Melalui bermain, banyak yang dipelajari siswa. Mulai

dari belajar bersosialisasi, menahan emosi, atau belajar hal lain, yang semuanya

diperoleh secara integrasi. Ingatlah bahwa anak belajar melalui berbuat (learning

by doing) dengan diberi kesempatan untuk selalu mencoba hal-hal baru,

bereksplorasi, siswa akan banyak memeroleh pengalaman baru, dan inilah yang

disebut proses belajar yang sebenarnya (Suyatno, 2008). Melalui bermacam-

macam kegiatan yang ada dalam permainan, banyak fungsi-fungsi kejiwaan dan

kepribadian yang dapat ditanamkan dan dikembangkan. Misalnya keseimbangan

Page 50: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mental, kecepatan proses berfikir, daya konsentrasi, kepemimpinan, pendekatan

sosial dan lain-lain.

Kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan oleh

setiap manusia tanpa memandang usia manusia. Khususnya untuk anak-anak

kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang bersifat sangat penting, sebab

melalui kegiatan bermain potensi yang dimiliki oleh anak dapat tergali secara

optimal.

Keinginan bermain timbul karena minat pada diri seseorang untuk

bergerak sesuai dengan kebutuhan, memelihara kondisi tubuh serta untuk

menghilangkan kejenuhan. Bermain merupakan kegiatan yang penuh daya

hayal, penuh aktivitas, dan anak-anak melakukannya dengan cara mereka sendiri

menggunakan tangan dan tubuh mereka.

1. Konsep Dasar Bermain

Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian

besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain. Filsuf Yunani, Plato,

merupakan orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis

dan bermain. Anak-anak akan lebih mudah mempelajari aritmatikan melalui

situasi bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan

keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Istilah bermain diartikan

sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan mempergunakan atau tanpa

mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian, memberikan informasi,

memberikan kesenangan, dan dapat mengembangkan imajinasi anak. Bermain

merupakan cara untuk berekplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar

sehingga anak akan menemukan sesuatu dan pengalaman bermain (M. Furqon,

2008).

Rusli Lutan (1991:4) memberikan batasan tentang bermain sebagai

berikut, “bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, suka

rela tanpa paksaan dan tak sungguhan dalam batas waktu, tempat dan ikatan

peraturan”.Berdasarkan Lokakarya Nasional Ilmu Keolahragaan (1998:16)

dikemukakan bahwa, “Bermain merupakan dorongan naluri, fitrah manusia, dan

pada anak merupakan keniscayaan sosiologis dan biologis. Ciri lain yang amat

mendasar yakni kegiatan itu dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan, dalam

Page 51: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

waktu luang”. Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai kegiatan bermain jika

aktivitas itu dilakukan secara sadar, suka rela tanpa paksaan dan tak sungguhan

dalam batas waktu, tempat dengan tanpa adanya tujuan untuk memperoleh

keuntungan material, dan terikat pada peraturan tertentu yang harus dipatuhi

bersama.

Bermain dapat digunakan anak-anak untuk menjelajahi dunianya,

mengembangkan kompetensi dalam usaha mengatasi dunianya dan

mengembangkan kreativitas anak. Dengan bermain anak memiliki kemampuan

untuk memahami konsep secara ilmiah, tanpa paksaan. Bermain menurut

Mulyadi, S. (2004), secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak

yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima pengertian bermain antara lain:

1. Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak

2. Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik

3. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas

dipilih oleh anak

4. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak

5. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan seuatu yang bukan

bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa,

perkembangan sosial dan sebagainya

Menurut Garvey (1990) seperti yang dikutip Savitri Hanny Wreksoo

(2008) mengemukakan mengenai, beberapa ciri bermain sebagai berikut:

1. Menyenangkan

2. Tidak memiliki tujuan. Tidak boleh ada intervensi tujuan dan luar si anak

yang memotivasi dilakukannya kegiatan bermain

3. Bersifat spontan dan volunter

4. Bermain berarti anak aktif melakukan kegiatan.

5. Memiliki hubungan yang sistematis dengan sesuatu yang bukan bermain,

seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan peran

sosial, perkembangan kognitif, dan sebagainya

Banyak konsep dasar yang dapat dipelajari anak melalui aktivitas bemain.

Pada usia prasekolah, anak perlu menguasai berbagai konsep dasar tentang

Page 52: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

warna, ukuran, bentuk, arah, besaran, dan sebagainya. Konsep dasar ini akan

lebih mudah diperoleh anak melalui kegiatan bermain.

Bermain, jika ditinjau dan sumber kegembiraannya di bagi menjadi dua,

yaitu bermain aktif dan bermain pasif. Sedangkan jika ditinjau dan aktivitasnya,

bermain dapat dibagi menjadi empat, yaitu bermain fisik, bermain kreatif,

bermain imajinatif, dan bermain manipulatif. Jenis bermain tersebut juga

merupakan ciri bermain pada anak usia pra sekolah dengan menekankan

permainan dengan alat (balok, bola, dan sebagainya) dan drama.

Berdasarkan definisi bermain yang telah diungkapkan oleh para ahli

tersebut, dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan suatu kegiatan yang

dapat memicu kreativitas serta daya fikir anak secara optimal tanpa anak

tersebut merasa dipaksa untuk melakukannya. Kegiatan bermain untuk setiap

anak dapat memberi pelajaran atau pengalaman bagaimana beradaptasi baik itu

dengan lingkungan, orang lain, maupun dengan dirinya sendiri. Dalam kegiatan

bermain anak-anak tidak sungguh-sungguh, melainkan bertindak sesuai

perannya, akan tetapi walaupun demikian bermain merupakan suatu hal yang

serius bagi mereka.

Menurut Sukintaka, ada dua bentuk permainan yang dilakukan anak-anak,

yaitu: (1) Permainan yang dilakukan oleh mereka sendiri, peraturan, hukuman

dan perwasitan ditentukan oleh mereka sendiri dan (2) Bentuk permainan yang

diberikan oleh orang dewasa baik itu guru Penjasorkes, orang tua dan pihak lain.

Permainan pada umumnya mempunyai tujuan untuk mempengaruhi agar

anak dapat berkembang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Jadi anak yang

bermain itu baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja seluruh aspek

pribadinya dapat berkembang. Asian Brain.com (2008) bahwa, “Permainan anak

tidak terlepas dengan masa kanak-kanak yang indah dan menggembirakan.”

Apabila kita ditanya tentang masa kanak-kanak, tentu kita akan dengan suka cita

menceritakan berbagai pengalaman menyenangkan yang pernah dialami

Semuanya begitu indah dan menggembirakan. Mengapa demikian? Karena masa

kanak-kanak adalah masa bermain. Hampir atau bahkan semua aktivitas anak-

anak adalah bermain.

Page 53: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Sukintaka (1991:6-8) mengemukakan tentang teori bermain (1) Teori

rekreasi atau teori pelepasan, (2) Teori surplus atau teori kelebihan tenaga, (3)

Teori sublimasi, 4) Teori Buhler, (5) Teori reinkarnasi.

(a) Teori Rekreasi Atau Teori Pelepasan

Teori ini diutarakan oleh bangsa Jerman yang bernama Schaller dan

Lizarazus, menerangkan bahwa permainan itu merupakan kegiatan manusia

yang berlawanan dengan kinerja dan kesungguhan hidup, tetapi permainan

itu merupakan imbangan antara kerja dengan istirahat.

(b) Teori Surplus Atau Teori Kelebihan Tenaga

Kelebihan tenaga (kekuatan atau vitalitas) pada anak atau orang

dewasa yang belum digunakan, disalurkan untuk bermain. Kelebihan tenaga

yang dimaksudkan sebagai kelebihan energi, kelebihan kekuatan hidup dan

vitalitas, yang dianggap oleh manusia untuk memeliharanya melalui

permainan.

(c) Teori Sublimasi

Oleh El Clafarede (Swiss), bahwa permainan bukan hanya

mempelajari fungsi hidup (Teori Groos), tetapi juga merupakan proses

sublimasi (menjadi lebih mulia, tinggi atau indah), yaitu dengan bermain

insting, yang tadinya rendah dapat mengalami peningkatan menjadi tinggi.

(d) Teori Buhier

Oleh Karl Buhier (Jerman), bahwa permainan itu kecuali mempelajari

fungsi hidup (Teori Groos), juga merupakan “function Lost” (nafsu

berfungsi). Selanjutnya ia mengatakan bahwa bila perbuatan seperti berjalan,

berlari, dan lompat itu mempunyai kegunaan bagi kehidupannya kelak, di

samping itu haruslah anak mempunyai kemauan untuk berjalan, berlari dan

lompat.

(e) Teori Reinkarnasi

Maksud teori tersebut ialah bahwa anak-anak selalu bermain dengan

permainan yang telah dilakukan oleh nenek moyangnya.

2. Jenis-jenis Bermain

Salah satu bentuk pembelajaran olahraga yang cukup menarik, khususnya

anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan kegiatan yang disenangi oleh

Page 54: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

anak-anak. Bentuk-bentuk aktivitas bermain yang sering dilakukan manusia

sangat banyak. Jenis permainan dapat dibagi berdasarkan cirinya, yaitu antara

lain:

a. Permainan fungsi

Dalam permainan ini yang diutamakan adalah gerak seperti berlari-lari

atau kejar-kejaran. Contoh: Permainan Boy-boyan, Bebentengan, Hitam

hijau, dan lain-lain.

b. Permainan konstruktif

Yang dimaksud dengan permainan ini adalah senang sekali

membangun seperti membangun rumah-rumahan, mobil-mobilan dan lain-

lain.

c. Permainan destruktif

Dalam permainan ini anak senang bermain dengan cara merusak alat-

alat permainan itu lalu di susun kembali. Contoh : Permainan Kartu, dan

lain-lain:

d. Permainan resetif

Permainan ini yaitu dengan cara orang tua menceritakan suatu cerita

anak, dan anak di dalam jiwanya menempatkan dirinya sebagai pelaku dalam

cerita itu. Contoh: Permainan Si kancil dan si kura-kura (kuya).

e. Permainan peranan

Dalam permainan ini anak berperan sebagai pelaku dalam

permainannya. Contoh: Permainan kucing dan anjing.

f. Permainan sukses

Dalam permainan ini anak saling berlomba untuk menonjolkan

kelebihannya. Contoh: Permainan Tenis meja, dan lain-lain. Masih banyak

lagi jenis-jenis permainan yang lain. Berdasarkan analisisnya Caillois yang

dikutip Rush Lutan (1991:5) membagi permainan (game) menjadi empat

kategori utama yaitu “agon, alea, mimikri dan ilinx”.

Agon merupakan jenis permainan yang mencakup semua bentuk

kesempatan yang sama. Hal ini diatur oleh peraturan. Dalam permainan ini

diperlukan keberadaan wasit sebagai penengah dan orang yang mengatur

jalannya pentandingan agar tetap berjalan sesuai dengan peraturan yang

Page 55: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

berlaku. Karena itu, wasit yang mengatur jalannya pertandingan

menjalankan tugasnya tanpa niat memihak. Tujuan akhir ialah mencapai

kemenangan. Karena itu, perjuangan fisik begitu menonjol seperti terungkap

dalam kualitas kemampuan organ tubuh berfungsi, misalnya kecepatan,

daya tahan, dan lain-lain. Permainan tennis, bulutangkis, bolavoli, bola

basket dan lain-lain yang sejenis merupakan contoh dan permainan yang

tergolong agon. permainan yang bersifat pertandingan atau perlombaan.

Permainan ini biasanya dilakukan oleh dua pihak yang saling berkompetisi.

Permainan jenis alea berbeda dengan Agon. Perbedaannya terletak

pada keterlibatan fisik dan keterampilan dalam permainan. Alea merupakan

sekelompok permainan yang hasilnya bersifat untung-untungan atau

keberuntungan salah satu pihak. Permainan dadu, rulet, bakarat,

pelaksanaannya, si pemain cenderung pasif dan tak memperagakan

kemampuannya yang bersumber pada penguasaan keterampilan, otot, atau

kecerdasan. Beberapa jenis permainan yang menggunakan kartu seperti

domino atau bridge merupakan kombinasi dari agon dan alea. Selain masih

besar faktor untung-untungan, si pemain berikhtiar untuk mengakali lawan

dengan siasat tertentu. Seperti dalam permainan bridge, si pemain

memanfaatkan alasan-alasan logis atau teori untuk memainkan kartunya.

Mimikri adalah jenis ini mencakup semua bentuk permainan yang

mengandung ciri pokok bermain seperti kebebasan, batasan waktu dan

ruang, dan bukan sungguhan. Tersirat di dalamnya ilusi, imajinasi, dan

interprestasi. Permainan jenis mimikri umumnya, banyak dilakukan oleh

anak-anak. Semua jenis permainan anak-anak yang cenderung berperan

berpura-pura, seperti main perang-perangan, memanusiakan benda, dan

memperlakukan satu objek dengan fungsi lain (misalnya, kursi sebagai

mobil) tergolong jenis mimikri.

Ilinx merupakan jenis permainan yang mencakup semua bentuk

permainan yang mencerminkan pelampiasan keinginan untuk bergerak,

bertualang, dan dalam ujud kegiatan dinamis, sebagai lawan dari keadaan

diam, stabil atau seimbang. Mendaki gunung, olahraga di alam terbuka,

Page 56: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

permainan ayunan anak-anak, merupakan contoh dan permainan yang

termasuk kategon ilinx.

3. Manfaat Bermain Bagi Anak

Bermain adalah merupakan peristiwa hidup yang sangat digemari oleh

anak-anak maupun orang dewasa, melalui bermacam-macam kegiatan yang ada

dalam olahraga permainan yang diberikan disekolah, banyak fungsi-fungsi

kejiwaan dan kepribadian yang dapat ditanamkan dan dikembangkan. Misalnya

keseimbangan mental, kecepatan proses berfikir, daya konsentrasi,

kepemimpinan, pendekatan sosial dan lain-lain.

Suyatno (2008) mengemukakan bahwa, “Permainan merupakan

kendaraan untuk belajar bagaimana belajar (learning how to learn) untuk

kepentingan siswa. Lewat permainan, siswa bertanya, meneliti lingkungan,

belajar mengambil keputusan, berlatih peran sosial, dan secara umum

memerkuat seluruh aspek kehidupan anak sehingga membuat anak menyadari

kemampuan dan kelebihannya”.Fungsi-fungsi kepribadian dan kejiwaan sangat

mungkin dikembangkan melalui kegiatan bermain. Hal ini disebabkan karena

didalam bermain banyak kejadian yang melibatkan keaktifan kejiwaan dan

kepribadian pada setiap individu. Dalam bermain dituntut adanya kejujuran,

dapat bekerjasama dengan orang lain atau anggota kelompoknya, sportifitas,

disiplin dan patuh terhadap peraturan yang telah ditetapkan.

Kegiatan permainan yang diberikan di sekolah oleh guru yang berwenang

akan banyak membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara

menyeluruh, dalam arti baik yang bersifat jasmaniah kejiwaan maupun sosial,

Dalam bermain banyak tantangan yang harus dapat ditunggulangi. Didalam

lapangan permainan tidak ada tempat bagi anak-anak hanya berfantasi saja tanpa

diikuti oleh tidakan realisasinya. Melalui kegiatan bermain dapat ditanamkan

rasa percaya pada kemampuan diri sendiri, sehingga akan mengurangi rasa

ketergantungan pada orang lain.

Dalam bermain terutama dalam pertandingan-pertandingan banyak

pengalaman yang bermanfaat bagi pengembangan daya penyesuaian diri,

pengertian terhadap temannya dan kesediaan menerima keadaan yang kadang-

Page 57: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kadang seperti yang diharapkan. Bermain merupakan salah satu cara efektif

untuk belajar, sebab bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi

anak. Lewat permainan, anak akan mengalami rasa bahagia. Dengan perasaan

suka cita itulah syaraf/neuron di otak anak dengan cepat saling berkoneksi untuk

membentuk satu memori baru. Itulah sebabnya mengapa anak-anak dengan

mudah belajar sesuatu melalui permainan.

Di samping itu tentu saja anak mempunyai kesempatan untuk menguji

kemampuan dirinya berhadapan dengan teman sebayanya dan mengembangkan

perasaan realistis akan dirinya. Melalui permainan memberi kesempatan pada

anak untuk mengembangkan otak kanan, pola sosialisasi dan emosi, kemampuan

yang mungkin kurang terasah di sekolah maupun di rumah.

Bermain memberikan kontribusi yang unik bagi perkembangan anak.

Bermain dapat digunakan untuk membantu anak dalam mengembangkan potensi

fisik, kognitif, social, dan emosi. M. Furqon (2008) secara rinci

menngemukakan mengenai manfaat ini, bermain bagi perkembangan anak

sebagai berikut:

1) Perkembangan keterampilan gerak

2) Perkembangan fisik dan kesegaran jasmani.

3) Dorongan berkomunikasi

4) Penyalur bagi energy emosional yang terpendam.

5) Penyalur bagi kebutuhan dan keinginan

6) Sumber belajar

7) Rangsangan bagi kreativitas

8) Perkembangan wawasan diri

9) Belajar bermasyarakat

10) Perkembangan kepribadian.

Selain belajar keterampilan, dalam permainan kelompok, anak belajar

tentang sosialisasi yang menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial. Anak

mempelajari nilai keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu

kelompok. Ketika anak memainkan peran „baik‟ atau „jahat‟ membuat anak kaya

akan pengalaman emosi, anak akan memahami perasaan yang terkait dari

ketakutan dan penolakan dari situasi yang dia hadapi. Dengan kegiatan bermain

Page 58: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

memberikan kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan rasa percayanya

kepada orang lain dan kemampuan dalam bernegosiasi, memecahkan masalah

(problem solving) atau sekedar bergaul dengan orang sekitarnya.

Bagi anak, olahraga bisa menjadi satu permainan yang menyenangkan

yang mengandung kesenangan, hiburan, dan bermain, tetapi tidak juga terlepas

dari unsur partisipatif dan keinginan untuk unggul. Dalam permainan olahraga

anak mengembangkan kemampuan kinestetik dan pengembangan motivasi

untuk menunjukkan keungulan dirinya (penekanan bukan pada persaingan tapi

pada kemampuan) memberi kekuatan pada dirinya sendiri seth belajar

mengembangkan diri setiap waktu.

Beberapa ahli berpendapat tentang teori permainan sebagai alat pendidikan

sebagai berikut (Imam Suyudi,1979 : 90-91):

1) Bigot dan kawan-kawan mengatakan, permainan memberikan kepuasan,

kegembiraan dan kebahagiaan dalam kehidupan anak dan akan menjadi alat

pendidikan yang sangat bernilai.

2) Bucher. Permainan yang telah lama dikenal oleh anak-anak dan orang tua,

laki-laki dan wanita, mampu menggerakkan untuk berlatih, gembira dan

relax. Permainan merupakan salah satu komponen pokok pada tiap program

pendidikan jasmani, maka tiap-tiap guru olahraga harus mengenal secara

mendalam tentang seluk beluk permainan.

3) Drijarkara. Dorongan untuk bermain itu ada pada tiap manusia, lebih-lebih

pada manusia muda, Sebab itu semestinya permainan dipergunakan untuk

pendidikan.

4) Hadisukatno berpendapat lain, Memang kita kaum Taman Peserta didik

mempunyai keyakinan setebal-tebalnya, bahwa dengan permainan kanak-

kanak sebagai alat dalam pendidikan itu dapat membimbing anak-anak kita

kearah kedewasaan, kesempurnaan hidup, kebangsaan semurni-murninya.

Dari pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada

umumnya anak sangat menyukai permainan, maka permainan itu menjadi pusat

perhatian anak.

Page 59: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a. Belajar dari permainan (Learning by playing)

Permainan seharusnya memiliki nilai seimbang dengan belajar. Anak

dapat belajar melalui permainan (learning by playing). Banyak hal yang

dapat anak pelajari dengan permainan, keimbangan antara motorik halus dan

motorik kasar sangat memengaruhi perkembangan psikologi anak. Seperti

kata Reamonn O Donnchadha dalam bukunya The Confident Child bahwa,

“Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar menghadapi situasi

kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan masalah”

b. Permainan mengembangkan otak kanan

Disamping itu tentu saja anak mempunyai kesempatan untuk menguji

kemampuan dirinya berhadapan dengan teman sebayanya dan

mengembangkan perasaan realistis akan dirinya. Bermain melalui permainan

memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan otak kanan,

kemampuan yang mungkin kurang terasah di sekolah maupun di rumah.

c. Permainan mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak

Dalam permainan kelompok, anak belajar tentang sosialisasi yang

menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial. Anak mempelajari nilai

keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu kelompok. Ketika anak

memainkan peran „baik‟ atau jahat‟ membuat anak kaya akan pengalaman

emosi, anak akan memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan

penolakan dari sitüasi yang dia hadapi. Dengan kegiatan bermain

memberikan kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan rasa percayanya

kepada orang lain dan kemampuan dalam bernegosiasi, memecahkan

masalah (problem solving) atau sekedar bergaul dengan orang sekitarnya.

Kegiatan bermain memiliki manfaat yang besar bagi perkembangan anak,

secara fisik, sosial, mental maupun emosional. Manfaat yang diperoleh dan

aktivitas bermain antara lain

1) Membantu manusia mengenali dunia, alam kehidupannya sendiri dan

lingkungan dunia sekitar tempat hidupnya.

2) Meningkatkan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial serta kegairahan hidup.

3) Menimbulkan kegemaran bergerak, keluwesan gerakan kekayaan

keterampilan gerak.

Page 60: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4) Memberikan bimbingan ke arah penguasaan gerak sebagai orang dewasa,

sebagai pribadi yang mantap dan kreatif serta kerjasama.

Kegiatan bermain bagi anak-anak sangat penting untuk penyesuaian diri

terhadap lingkungan hidupnya, meskipun pada masa anak-anak bermain

dilakukan karena dorongan naluri tanpa disadari untuk apa mereka

melakukannya. Unsur gerak yang dilakukan pada saat bermain bermanfaat untuk

merangsang perkembangan fisik dan mental anak, karena pada masa anak.-anak

merupakan masa yang penting dalam memperbaiki dan menyelaraskan gerakan

dasar untuk menopang kemampuan motoriknya.

Pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk

atau situasi permainan. Bemain merupakan cara yang sangat efektif untuk anak

belajar sesuatu. Sebab, bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi

anak. Lewat permainan, anak akan mengalami rasa bahagia. Dengan perasaan

suka cita itulah syaraf/neuron di otak anak dengan cepat saling berkoneksi untuk

membentuk satu memori baru.Itulah sebabnya mengapa anak-anak dengan

mudah belajar sesuatu melalui permainan.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran keterampilan olahraga, maka

pendekatan bermain merupakan salah satu cara pembelajaran yang memberikan

situasi dan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan gerak,

serta keterampilan siswa. Bermain dapat meningkatkan motivasi dan

menggembirakan, di samping dapat digunakan sebagai salah satu bentuk

aktifitas jasmani untuk pembelajaran.

Berdasarkan Lokakarya Nasional Ilmu Keolahragaan (1998:16)

dikemukakan bahwa, “Di dalam bermain terkandung nilai pendidikan sehingga

perlu dimanfaatkan sebagai upaya menuju pendewasaan melalui pemberian

rangsangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, sosial dan

moral yang berguna pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan secara

normal dan wajar”.

Pembina atau pelatih dapat memanfaatkan pendekatan bermain sebagai

alat untuk pembelajaran keterampilan tertentu. Melalui bermain anak dapat

memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui kegiatan bermain, dengan

arti kata belajar bermain. Orientasi dan belajar gerak tidak hanya pada usaha

Page 61: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

untuk mengembangkan berbagai keterampilan gerak, melainkan juga pada

perkembangan keseluruhan anak didik.

Aktivitas bermain dapat dirancang dengan berisikan berbagai keterampilan

gerak yang diperlukan sesuai tujuan pembelajaran. Gerakan yang dilakukan

dalam bermain dapat disusun mulai dari keterampilan gerak yang sederhana atau

dasar hingga keterampilan gerak yang kompleks. Anak dapat belajar berbagai

keterampilan melalui permainan. Oleh karena itu dengan bermain akan

memberikan perkembangan keterampilan bagi anak.

Bentuk-bentuk permainan yang dipilih secara cermat merupakan bagian

yang sangat berarti dalam program pembelajaran dan memiliki sumbangan nyata

bagi perkembangan anak-anak secara menyeluruh. Bentuk permainan yang

dapat diterapkan dalam pembelajaran bermain bola basket yaitu dalam bentuk

pertandingan. Bentuk bermain dalam bentuk pertandingan ini dapat disebut agon

(Rush Lutan, 1991:5). Lebih lanjut Rush Lutan (1991:5) menyatakan bahwa,

“agon merupakan jenis permainan yang mencakup semua bentuk permainan

yang bersifat pertandingan atau perlombaan”. Model-model permainan yang

dapat diterapkan untuk pembelajaran keterampilan teknik bermain bola basket

antara lain:

1) Tantangan mengumpan

2) Umpan dan menunduk beranting.

3) Drible titik-titik api.

4) Drible jatuh bangun

5) Tepukan drible cepat.

6) Shooting dua puluh satu.

7) Kecepatan menembak (Keven A. Prusak, 2007)

Selama pembelajaran siswa aktif bergerak meskipun dia tidak sedang

menguasai bola. Aktivitas gerak anak pada pendekatan bermain lebih banyak

dibandingkan dengan pendekatan latihan. Dengan demikian, pendekatan

bermain merupakan pendekatan yang cocok digunakan dalam pembelajaran bola

basket karena sesuai dengan minat dan keinginan anak. Dengan pendekatan

bermain banyak hal yang diperoleh anak, baik dari segi kesehatan,

pengembangan kepribadian, kreatifitas, maupun sikap sosialnya.

Page 62: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Permainan merupakan kegiatan yang menarik dan menyenangkan,

sehingga bentuk permainan akan dapat meningkatkan gairah dan motivasi

mereka untuk menguasai teknik yang diberikan. Pembelajaran ini harus

dirancang secara sederhana dengan aturan-aturan yang dapat dipahami oleh anak

sehingga mereka dapat bermain dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat

dicapai.

Permainan merupakan cara untuk menciptakan suasana kompetitif pada

siswa, seperti untuk mencapai kemenangan yang peraturannya telah disepakati

terlebih dahulu. Motivasi atau dorongan belajar berperanan penting bagi

tercapainya tujuan pembelajaran, oleh karena itu pelajar perlu ditumbuhkan

motivasi dan semangat belajarnya. Motivasi belajar dapat ditumbuhkan

diantaranya melalui penciptaan rasa kompetitif. Sugiyanto (1998:330)

mengemukakan bahwa, “Mengenai semangat berusaha bisa ditimbulkan atau

ditingkatkan antara lain melalui cara menciptakan suasana kompetitif di antara

pelajar. Dengan adanya suasana kompetitif, pelajar akan berusaha berbuat

sebaik-baiknya untuk bisa lebih baik dan teman-teman yang lain”.

Adanya sifat kompetitif ini membawa peserta merasa tertantang untuk

memperoleh kemajuan dan berusaha mengatasi setiap problem yang ia temui

dalam permainan. Sedangkan dengan adanya peraturan dapat menumbuh

kembangkan sikap disiplin, saling menghargai dan bertanggung jawab dalam

mentaati peraturan yang berlaku secara seksama. Terciptanya situasi yang

kompetitif ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa untuk

melakukan aktivitas gerak dengan sebaik-baiknya.

Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan proses pengelolaan kondisi-

kondisi lingkungan belajar yang terdiri dari siswa, guru, media dan alat bantu

pendukung sehingga siswa dapat mencapai kompetensi tertentu. Belajar merupakan

sebuah proses, dengan tujuan untuk mengubah perilaku. Menurut Robb (1972:6) belajar

mempunyai implikasi perubahan perilaku yang relatif permanen. Perubahan perilaku ini

direfleksikan dalam perubahan performa atau penampilan. Menurut Charles Galloway

dalam Sugiyanto (1998:26) belajar adalah perubahan kecenderungan tingkah laku yang

relatif permanen, yang merupakan hasil dan berbuat berulang-ulang. Menurut Gallahue

(1998:17) belajar merupakan proses internal yang menghasilkan perubahan yang

Page 63: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

konsisten dalam perilaku yang muncul sebagai bukti peristiwa belajar. Belajar itu

sendiri merupakan hasil dari pengalaman, pendidikan, dan latihan yang berinteraksi

dengan proses biologi.

Menurut Ormrod (2008:269) belajar atau pembelajaran didefinisikan sebagai

perubahan jangka panjang dalam representasi atau asosiasi mental sebagai hasil dari

pengalaman. Ada tiga hal yang terjadi pada proses belajar, yaitu : (1) perubahan jangka

panjang, (2) melibatkan representasi atau asosiasi mental, (3) dihasilkan dari

pengalaman. Sedangkan menurut Singer(1981:8), “belajar adalah perubahan-perubahan

perilaku yang potensial yang tercermin sebagai akibat dari latihan dan pengalman masa

lalu terhadap situasi tugas tertentu”.

Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut dapat dikatakan bahwa seseorang atau

siswa telah mengalami belajar (learning) apabila pada diri siswa tersebut yang terjadi

perubahan perilaku, dari tidak terampil menjadi terampil, dari tidak bisa menjadi bisa,

dari tidak tahu menjadi tahu, dan perubahan tersebut tidak terjadi secara kebetulan. Di

samping itu perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang tercermin dalam perubahan

penampilan atau performa yang sifatnya relatif permanen. Hasil belajar yang diperoleh

siswa melalui aktivitas belajar dapat dikategorikan ke dalam tiga domain, yaitu : domain

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Materi belajar gerak dalam penelitian ini termasuk dalam keterampilan gerak.

Menurut Sugiyanto (2007:90) keterampilan gerak adalah kemampuan melakukan

gerakan secara efisien dan efektif, sebagai hasil dari kontrol dan koordinasi bagian-

bagian tubuh yang terlibat dalam gerakan. Keterampilan ini bisa diperoleh dari proses

belajar gerak. Bermain bolabasket merupakan salah satu jenis aktivitas atau kegiatan

olahraga yang memerlukan keterampilan. Menurut Dal Monte (1975:96) kegiatan yang

berdasarkan keterampilan atau skill adalah kegiatan-kegiatan yang mementingkan

stimulasi sistem syaraf melalui tindakan motorik yang sangat teliti. Menurut Magill

(1993:7) keterampilan gerak menunjukkan sebuah tindakan atau tugas yang memiliki

tujuan yang menuntut gerakan yang disadari atau dikehendaki dari tubuh atau anggota

tubuh untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi ada beberapa karakteristik yang

menunjukkan keterampilan gerak yaitu : ada tujuan yang akan dicapai, gerakan

ditampilkan secara sadar atau dikehendaki, bukan gerakan refleks, ada gerakan dari

tubuh atau anggota tubuh untuk mencapai tujuan tindakan atau tugas. Dari pendapat

Page 64: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

para ahli yang sudah dipaparkan tersebut dapat disimpulkan bahwa bermain bolabasket

termasuk dalam keterampilan gerak karena gerakan yang ada dalam bolabaske

tmemiliki tujuan, dilakukan oleh tubuh dan anggota tubuh secara sadar atau disengaja,

dan menuntut tindakan motorik yang terkontrol dan terkoordinasi dengan baik.

Belajar gerak merupakan aspek belajar dimana gerakan merupakan bagian yang

utama (Gallahue, 1998:17). Menurut Sugiyanto (1998:268) belajar gerak adalah belajar

yang menekankan pada aktivitas gerak tubuh. Pada proses belajar gerak aspek yang

dominan terlibat adalah adalah aspek fisik dan psikomotor. Ini tidak berarti bahwa

aspek yang lain seperti kognitif dan efektif tidak terlibat sama sekali. Aspek kognitif

dan afektif tetap terlibat, namun dengan intensitas yang lebih rendah dibandingkan

aspek psikomotor. Dalam belajar gerak ada fase-fase atau tahapan-tahapan yang harus

dilalui. Menurut Fitts dan Posner dalam Richard A. Magill (1993:59-60) belajar

keterampilan gerak terjadi dalam tiga tahap, yaitu : (a). tahap kognitif, (b). tahap

asosiatif, dan (c) tahap otonom. Sedangkan menurut Adam dalam Magill (1993:60) ada

dua tahap yang dilalui dalam belajar keterampilan gerak, yaitu tahap gerak verbal

(verbal-motor stage) dan tahap gerak (motor stage). Menurut Robb (1972:51) proses

belajar keterampilan (termasuk keterampilan gerak) dibagi dalam tiga fase, yaitu : (1)

fase kognitif, (2) fase fiksasi, dan (3) fase otonom. Dari para pendapat para ahli di atas,

dapat disimpulkan bahwa belajar gerak dilakukan dalam tahapan-tahapan atau fase-fase,

dan tidak hanya melibatkan aspek psikomotor saja, namun juga aspek kognitif dan

afektif. Aspek psikomotor berkenaan dengan perilaku gerak dan atau kontrol tubuh.

Aktifitas psikomotor berorientasi pada gerakan tubuh dan menekankan respon-respon

fisik yang tampak atau dengan mudah dapat dilihat. Aspek kognitif berkenaan dengan

aktifitas berfikir meliputi ingatan, pengenalan pengetahuan, dan kemampuan atau

kecakapan intelektual. Sedangkan Afektif berkenaan dengan perilaku perasaan (feeling),

emosi, atau derajad penerimaan atau penolakan.

Istilah keterampilan gerak (motor skill) secara konseptual dapat diartikan dalam

dua cara. Yang pertama, keterampilan dipandang sebagai sebuah tugas atau kerja (task),

dan yang kedua keterampilan dipandang sebagai taraf kecakapan unjuk kerja (level of

performance proficiency) yang dapat membedakan taraf keterampilan tinggi dan rendah

(Richard A. Schmidt dan Craig D. Wrisberg, (2004:5). Menurut Sugiyanto (2007:90)

keterampilan gerak adalah kemampuan melakukan gerakan secara efisien dan efektif,

Page 65: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

sebagai hasil dari kontrol dan koordinasi bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam

gerakan. Keterampilan gerak ini diperoleh melalui proses belajar gerak, untuk mencapai

tingkat keterampilan tertentu diperlukan waktunya sangat variatif antar individu, dan

juga tergantung dari kompleksitas gerakan yang dipelajari.

Faktor bakat, minat, kesungguhan berusaha, dan tingkat kemampuan gerak juga

menentukan lamanya waktu belajar yang diperlukan untuk menjadi terampil. Dikatakan

memiliki gerakan yang terampil apabila seseorang tersebut mampu melakukan gerakan

dengan benar, efisien, dan efektif.

Menurut John N. Drowatzky ada 3 komponen yang mendukung gerakan yang

efisien, yaitu kesegaran dan kemampuan gerak, kemampuan sensori, dan proses

perseptual. Ketiga komponen dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 8. Komponen-komponen pendukung gerakan efisien

. (Dimodifikasi dari Barsch, 1968)

Gerakan

Efisien

Kekuatan

Daya Tahan

Waktu Reaksi

Koordinasi

Keseimbangan

Kecepatan

Kelincahan

Kelentukan

Pandangan

Kinestesis

Pendengaran

Pengecap

Pembau

Perasa

Peraba

Propriosepsi

Kesadaran tubuh

Kedalaman persepsi

Konsistensi

Perencanaan gerak

Kesadaran ruang

Pemrosesan informasi

Kesadaran waktu

Kesegaran dan Kemampuan Gerak

Kemampuan Sensori Proses Perseptual

Page 66: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Karena dalam belajar gerak juga melibatkan aspek kognitif, maka perlu juga

dipertimbangkan tahap-tahap perkembangan kognitif anak selaras dengan pertambahan

usia. Menurut Teori Piaget (Ormrod, 2008:43) tahap-tahap perkembangan kognitif

meliputi :

a. Tahap Sensorimotor, terjadi setelah kelahiran hingga usia sekitar 2 tahun. Pada

tahap sensorimotor ini, anak-anak berfokus pada apa yang mereka lakukan dan

lihat pada saat itu, anak-anak mulai bereksperimen dengan lingkungannya

melalui prinsip trial and error.

b. Tahap Praoperasional, berlangsung pada usia 2 tahun hingga usia sekitar 6 atau 7

tahun.

Pada awal tahap ini, keterampilan bahasa berkembang pesat, ditandai dengan

penguasaan kosa kata yang meningkat. Namun pada masa ini anak menunjukkan

egosentrisme praoperasional yaitu ketidakmampuan memandang situasi dari

perspektif orang lain.

c. Tahap Operasional Konkret, terjadi pada usia sekitar 6 atau 7 tahun hingga usia

11 atau 12 tahun.

Pada tahap ini proses-proses berpikir mulai terorganisasi ke sistem proses-proses

mental yang lebih besar yang memudahkan mereka berpikir lebih logis daripada

sebelumnya. Anak-anak pada masa ini sudah mampu melakukan penalaran

deduktif

d. Tahap Operasional Formal, berlangsung pada usia sekitar 11 atau 12 tahun

hingga usia dewasa.

Anak-anak yang berada pada tahap operasional formal dapat memikirkan dan

membayangkan konsep-konsep yang tidak berhubungan dengan realitas konkret.

Menurut Persepektif Piaget, kemampuan matematika siswa pada tahap ini

cenderung meningkat. Soal-soal matematika yang cenderung abstrak menjadi

lebih mudah dipecahkan daripada masa sebelumnya.

Berdasarkan teori Piaget di atas, maka anak-anak usia SMP sudah dapat

menangkap konsep-konsep dasar gerakan yang disampaikan secara verbal dan bersifat

relatif abstrak. Konsepsi gerakan fisik dalam beberapa cabang olahraga seperti senam,

atletik, renang, ski dan lain sebagainya dapat ditangkap oleh anak, walaupun konsepsi

itu disampaikan melalui uraian secara verbal, namun demikian konsepsi tersebut akan

Page 67: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

lebih cepat ditangkap apabila disampaikan melalui gerakan konkret, misalnya melalui

modelling.

5) Kondisi Belajar Gerak

Selain melalui tahapan-tahapan, proses belajar gerak menuntut adanya kondisi

belajar. Yang dimaksud dengan kondisi belajar gerak adalah suatu persyaratan yang

diperlukan agar terjadi proses belajar gerak(Sugiyanto, 2007:95). Kondisi belajar

gerak secara garis besar terdiri dari kondisi internal dan eksternal. Menurut

Sugiyanto (1998:325) kondisi internal merupakan keadaan yang seharusnya ada pada

diri si pelajar (orang yang belajar gerak), yang meliputi dua hal, yaitu :

a. Pelajar harus mengingat bagian-bagian gerakan keterampilan

b. Pelajar harus mengingat urut-urutan rangkaian gerakan.

Sedangkan yang dimaksud dengan kondisi eksternal dalam belajar gerak adalah

stimulus dari luar luar diri pelajar atau perlakuan yang dikenakan pada diri pelajar

agar proses belajar bisa terjadi. (Sugiyanto, 2007:95). Kondisi eksternal ini meliputi :

a. Instruksi verbal atau pemberian penjelasan gerakan

Penjelasan tentang gerakan perlu diberikan ketika mengajarkan keterampilan

baru, dan diberikan oleh guru atau pelatih. Pada fase awal belajar, prosedur atau

rencana gerakan harus dikuasai. Melalui instruksi verbal langkah-langkah

gerakan bias diberikan. Pelajar bisa mebayangkan instruksi verbal tersebut pada

memori jangka pendek (short term memory) selama proses belajar berlangsung.

b. Instruksi visual atau Pemberian contoh gerakan

Memberikan contoh gerakan seiring dengan pemberian penjelasan berfungsi

untuk melengkapi dan memperjelas instruksi verbal. Pemberian contoh gerakan

berfungsi lebih efektif dibandingkan hanya dengan kata-kata untuk menjelaskan

bentuk atau gerakan yang diajarkan. Setelah pemberian contoh gerakan,

bayangan atau imajinasi gerakan akan timbul pada diri pelajar. Imajinasi gerakan

akan membimbing pelajar dalam usaha melakukan gerakan itu.

c. Instruksi mempraktikkan gerakan

Praktek merupakan kondisi eksternal yang penting dalam usaha untuk

penguasaan keterampilan gerak. Siswa diberi kesempatan mempraktikkan

gerakan berulang-ulang sampai siswa menunjukkan peningkatan dan menguasai

Page 68: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

gerakan. Pengaruh praktek berulang-ulang akan tampak pada pelaksanaan

gerakan yang semakin baik dan benar.

d. Pemberian umpan balik.

Umpan balik adalah informasi yang diperoleh siswa setelah praktik gerak yaitu

mengenai gerakan yang dilakukan sudah benar atau masih salah. Umpan balik

berperan untuk meningkatkan taraf kebenaran gerak.

c. Umpan Balik (Feedback)

a. Pengertian Umpan Balik

Istilah umpan balik sudah tidak terlalu asing, guru maupun pelatih olahraga.

Para pakar pendidikan menggunakan istilah yang berbeda-beda untuk umpan balik ini.

Bilodeau menggunakan istilah information feedback (Robb, 1972:93). Sedangkan Smith

and Smith (dalam Robb, 1972:93) menggunakan istilah dynamic sensory feedback.

Menurut Magill (1993:306) umpan balik dapat dipandang sebagai suatu istilah umum

yang menunjukkan informasi yang berasal dari sebuah sumber dan ditujukan kepada

sebuah mekanisme yang menggunakan informasi tersebut untuk membuat koreksi

terhadap kesalahan. Menurut Bilodeau (dalam Robb, 1972:93) umpan balik merupakan

informasi ketidaksesuaian antara tujuan dengan respon yang diperoleh, atau dengan kata

lain merupakan informasi kesalahan. Menurut Robb (1972:93), umpan balik merupakan

informasi yang muncul selama, dan sebagai konsekuensi dari respon pelaku sendiri,

atau yang muncul sebagai sebuah informasi masukan baru dari sumber eksternal. Dari

pendapat para ahli tersebut, pada dasarnya umpan balik atau feedback merupakan

informasi tentang gerakan yang sudah dilakukan. Informasi tersebut bisa merupakan

informasi tentang benar tidaknya gerakan yang dilakukan, kesalahan gerakan mana

yang telah dilakukan. Informasi ini sangat penting bagi siswa atau orang yang belajar

gerak, baik itu sebagai koreksi terhadap kesalahan, maupun penguatan bagi gerakan

yang sudah benar

b. Jenis-Jenis Umpan Balik

Ditinjau dari sumbernya, umpan balik dapat dibedakan menjadi dua yaitu umpan

balik internal dan umpan balik eksternal. Menurut Sugiyanto (2007:96) umpan balik

internal berasal dari diri pelajar sendiri, yaitu umpan balik kinestetik yang berbentuk

Page 69: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

rasa gerak. Sedangkan umpan balik eksternal berasal dari luar diri pelajar, yaitu

mungkin dari pelatih, guru, teman latihan, atau hasil rekaman terhadap gerakan yang

dilakukan. Ditinjau dari waktu pemberian umpan balik (arrival time), umpan balik

dibedakan menjadi dua yaitu concurrent feedback dan terminal feedback. Concurrent

feedback berkenaan dengan rasa gerak atau kinesthetic sense terjadi atau diberikan

seiring dengan pelaksanaan gerak. Sedangkan terminal feedback berkenaan dengan

informasi mengenai gerak setelah gerakan itu selesai dilakukan.

Gambar 9. Ilustrasi tipe-tipe umpan balik yang berkaitan dengan belajar dan

keterampilan gerak

Sumber : Richard A. Magill. Motor Learning : Concepts and Aplications.Indiana : Wm

C. Brown Comminications, Inc. 1993. halaman 306.

Dari diagram Feedback Family di atas, dapat dijelaskan bahwa sensory feedback

merupakan umpan balik yang berkaitan dengan rasa gerak yang dipengaruhi oleh

fungsi-fungsi penglihatan, pendengaran, proprioseptik, dan taktil. Sedangkan

augmented feedback yang terdiri dari Knowledge of Results (KR), Knowledge of

Performance (KP), dan Augmented Sensory Feedback merupakan umpan balik

tambahan yang dapat berasal dari luar maupun dalam. Knowledge of Performance dan

Knowledge of Results merupakan umpan balik eksternal yang berasal dari luar diri siswa

atau orang yang sedang belajar, sedangkan Augmented Sensory Feedback, merupakan

umpan balik tambahan yang berasal dari diri siswa setelah selesai melakukan gerakan,

yang berkaitan dengan kualitas gerakan yang dapat dirasakan oleh pelaku atau siswa itu

sendiri. Knowledge of Results berkenaan dengan informasi tentang hasil dari sebuah

Page 70: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

gerakan (outcomes). Knowledge of Performance berkenaan dengan informasi tentang

kualitas atau kebenaran gerak yang ditampilkan (nature of movement).

Umpan balik dapat diberikan dalam beberapa cara. Menurut Magill (1993:317)

umpan balik dapat diberikan kepada siswa dalam cara yang berbeda-beda, seperti secara

verbal (secara langsung), dan dengan videotape atau secara grafis kinematis melalui

komputer. Menurut Barlett (2005:247) umpan balik yang ditujukan untuk memperbaiki

atau meningkatkan performa, dapat menggunakan:

demonstrasi langsung

rekaman serial (rekaman video)

rekaman paralel(berupa rangkaian gerak dalam bentuk gambar)

textbook technique (berisi deskripsi teknik secara rinci)

model grafis

model simulasi computer

bagan analisis dari pelatih

Masing-masing cara, baik yang menggunakan alat bantu maupun yang tanpa alat

bantu atau secara langsung memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pemilihan model umpan balik tentu harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti

: ketersediaan fasilitas pendukung, sumber daya manusia (SDM) pengguna umpan balik,

kompleksitas dan tingkat kesulitan gerakan yang sedang dipelajari.

c. Umpan Balik dengan Alat Bantu Audio-visual

Penggunaan alat bantu audio visual saat ini sudah sangat sering dilakukan,

terutama di bidang pendidikan. Alat bantu ini secara garis besar terdiri dari video

perekam (video camcorder, handycam) dan alat tayang video yang terdiri dari proyektor

dan monitor. Proyektor dapat berupa LCD (Liquid Crystal Display), DLP (Digital Light

Processing), dan berbagai macam video player, sedangkan untuk monitor dapat berupa

TV, atau white screen. Untuk penggunaan LCD dan DLP diperlukan alat bantu

komputer atau laptop. Hasil rekaman dari alat bantu audio-visual berupa video klip atau

film. Alat audio visual model lama yang masih menggunakan roll film sebagai

instrumen perekamnya akan menghasilkan rekaman video yang berupa video kaset film,

sedangkan yang model baru biasanya menggunakan kamera digital akan menghasilkan

video klip yang dapat langsung disimpan dalam berbagai jenis hardware seperti :

Page 71: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

harddisk, flashdisk, flopydisk, compactdisk, dan media penyimpanan lainnya. Alat

bantu ini sekarang lebih dikenal dengan media digital. Menurut Arif S. Sadiman

(1986:68-69) film atau video sebagai media memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

a) Merupakan suatu denominator belajar yang umum. Siswa yang cerdas dan kurang

cerdas akan memperoleh sesuatu sama dari film atau video.

b) Merupakan media yang bagus untuk menerangkan suatu proses. Gerakan-gerakan

dapat diputar berulang-ulang dan dapat diperlambat untuk tujuan memperjelas

gerakan secara detail.

c) Dapat menampilkan kembali masa lalu, dan kejadian-kejadian yang sudah

berlangsung.

d) Dapat memikat perhatian siswa.

e) Dapat mengatasi keterbatasan indera penglihatan kita, karena gerak yang sebenarnya

cepat dapat diputar dengan diperlambat dan diulang-ulang.

f) Dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak-anak.

Menurut Gerlach dan Ely, dalam Sugiyanto (1984:91) banyak kelebihan yang dimiliki

dengan penggunaan videokaset, antara lain :

a) Dalam bentuk gambar bergerak dapat terekam peristiwa sebagaimana terjadinya,

dan memungkinkan peristiwa itu diungkapkan kembali.

b) Dengan teknik pengaturan kecepatan dalam perekaman gambar, proses yang terjadi

sangat lambat, lama, dan hampir tak bisa diamati prosesnya, melalui gambar

bergerak ini bisa dilihat dengan jelas dalam waktu yang sangat singkat.

c) Peristiwa yang terjadi dengan cepat dan dinamis, dapat diputar ulang dengan

diperlambat, sehingga lebih mudah diamati.

Di samping memiliki keunggulan atau kelebihan, penggunaan alat bantu audio-visual

yang menghasilkan video atau film juga memiliki kelemahan, antara lain:

a) Harganya relatif mahal.

b) Untuk membuat rekaman dan menampilkan hasil rekaman, dibutuhkan tenaga-

tenaga yang terampil dalam bidangnya. Artinya tidak setiap orang dapat

mengoperasikan peralatan ini.

c) Membutuhkan tempat khusus agar penggunaan alat bantu ini bisa lebih optimal.

d) Untuk bisa ditampilkan kembali, diperlukan waktu tertentu, yang dapat

menimbulkan Knowledge Results – Delay Interval(KR-Delay Interval), yaitu waktu

Page 72: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

antara berakhirnya sebuah gerakan dan penyampaian umpan balik. Menurut

Ammons (dalam Magill, 1993 : 341), perpanjangan KR-Delay Interval akan

menyebabkan penurunan belajar karena nilai informasi Knowledge Results akan

berkurang sejalan dengan pertambahan/berlalunya waktu. Model umpan balik ini

biasanya diberikan pada akhir pembelajaran atau post trial.

d. Umpan Balik Secara Langsung (Live Feedback)

Umpan balik tambahan juga dapat diberikan secara langsung tanpa alat bantu.

Umpan balik ini dapat diberikan oleh guru, pelatih, atau teman dari orang yang sedang

belajar gerak. Menurut Magill (1993:317) umpan balik yang diberikan secara langsung

biasa disebut umpan balik verbal yang memanfaatkan verbal knowledge of performance

sebagai umpan balik. Ada beberapa kelebihan dari umpan balik jenis ini, antara lain :

a) Tidak memerlukan alat dan biaya yang mahal.

b) Dapat langsung diberikan setelah gerakan selesai dilakukan, sehingga KR-Delay

Interval dapat dihindari.

c) Dapat dilakukan dimana dan kapan saja diperlukan.

Selain memiliki kelebihan, cara pemberian umpan balik secara langsung juga memiliki

kelemahan, antara lain :

a) Informasi gerakan sering kurang akurat, karena keterbatasan guru atau pelatih

dalam menangkap gerakan melalui indera penglihatan, apalagi kalau gerakan itu

terjadi dalam momen yang cepat.

b) Siswa tidak memperoleh gambaran tentang gerakan yang dilakukan secara utuh, dan

bersifat agak abstrak karena gambaran gerakan diberikan secara verbal.

c) Siswa yang tingkat pemahaman dan rasa geraknya kurang baik, akan mengalami

hambatan dalam memperoleh gambaran tentang gerak yang dilakukan.

d) Membutuhkan kemampuan khusus bagi guru atau pelatih untuk dapat memberikan

umpan balik secara baik agar bisa diterima siswa dengan jelas.

Model umpan balik langsung ini biasa diberikan pada inter-trial interval yaitu di antara

dua trial.

e. Peranan Umpan Balik Dalam Penguasaan Keterampilan Bolabasket

Dalam pembelajaran gerak, umpan balik tambahan ini sangat besar dalam proses

belajar, yaitu peranannya. Menurut Magill (1993:307) umpan balik tambahan

mempunyai dua peranan:

Page 73: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

a) Memberikan informasi kepada siswa, performa atau unjuk kerja mengenai

gerakan benar yang telah dilakuakan dilakukan, dan atau gerakan-gerakan

yang semestinya dilakukan agar gerakan tersebut dapat dilakukan dengan

benar. Jadi informasi ini berfungsi sebagai koreksi untuk gerakan yang

salah, dan penguatan untuk gerakan yang benar.

b) Memberikan motivasi kepada siswa untuk berusaha keras mencapai tujuan

belajar.

Menurut Robb (1972:94) umpan balik berguna untuk memberikan motivasi,

penguatan dan atau mengatur perilaku. Mengatur perilaku dalam pengertian

memberikan informasi dari satu momen ke momen lain yang relevan dengan

pengorganisasian fase respon berikutnya. Menurut Sugiyanto (1984:79) umpan balik

berperan untuk meningkatkan taraf kebenaran gerakan. Dari pendapat para pakar yang

sudah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa umpan balik memiliki peranan

yang penting dalam belajar gerak. Di satu sisi, umpan balik dapat berfungsi untuk

mengoreksi kesalahan gerak agar dapat dicapai gerakan yang benar, di sisi lain umpan

balik dapat berfungsi untuk penguatan gerakan yang sudah benar dan sesuai dengan

tujuan. Sehingga kalau dalam melakukan gerakan sudah benar tentu akan meningkatkan

hasil belajar.

d. Persepsi Kinestetik

a. Pengertian Persepsi Kinestetik

Istilah persepsi kinestetik menurut Johnson (1970:182) diartikan sebagai

kemampuan untuk merasakan posisi dan gerakan tubuh dan persendian-persendiannya

selama terjadinya aksi atau gerakan otot. Menurut Sugiyanto (2007:86) persepsi

kinestetik adalah kemampuan menginterpretasikan rasa posisi dan gerak tubuh atau

bagian tubuh, yang merupakan fungsi dari indera yang ada pada otot, sendi, dan tendon.

Persepsi kinestetik ini berguna untuk merasakan posisi dan gerakan, baik gerakan yang

benar maupun gerakan yang salah dari tubuh, anggota tubuh, dan persendian.

Menurut Haywood (1986:180-183) persepsi kinestetik meliputi beberapa aspek,

antara lain :

a) Tactile Location, yaitu3 kemampuan untuk mengidentifikasi (tanpa melihat

atau mata terpejam) tempat pada tubuh yang disentuh oleh orang lain.

Page 74: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b) Multiple Tactile Points, yaitu kemampuan untuk membedakan dua titik

sentuhan pada kulit yang berdekatan.

c) Perception of Objects : mengenali benda tanpa melihat melalui perabaan.

d) Perception of the Body (Body Awareness) : kemampuan untuk mengenali

bagian-bagian tubuh secara akurat.

e) Limb Movements : kemampuan melakukan gerakan-gerakan anggota tubuh

secara akurat tanpa bantuan indera penglihatan.

f) Spatial Orientation : meliputi persepsi letak tubuh dan orientasi atau

mengenali ruang tanpa bantuan indera penglihatan.

g) Perception of Direction : kemampuan untuk memproyeksikan tubuh dalam

hubungannya dengan dimensi ruang terhadap ruang sekelilingnya, sering

dikaitkan dengan arah gerak.

h) Balance : stabilitas atau kesetimbangan tubuh.

b. Peranan Persepsi Kinestetik Terhadap Keterampilan Bolabasket

Menurut Anthony A. Annarino (1986:65), kemampuan perseptual merupakan

kemampuan yang diperlukan untuk mengenali, menginterpretasikan, dan merespon

stimulus untuk melakukan beberapa bentuk tugas. Kemampuan perseptual ini meliputi :

keseimbangan, kinestesis, deskriminasi visual, deskriminasi auditori, dan koordinasi

gerak – visual. Pengertian kinestesis menurut Anthony A. Annarino adalah kesadaran

akan posisi dan gerakan tubuh atau anggota tubuh pada suatu ruang gerak (space)

(1986:66). Kinestesis meliputi :body image, body awareness, laterality, directionality,

dan dominance.

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi kinestetik atau

rasa gerak merupakan kemampuan tubuh untuk dapat mengenali dan merasakan posisi

dan gerak tubuh dan bagian tubuhnya secara akurat. Rasa gerak ini terdapat pada otot,

sendi dan tendon. Kemampuan rasa gerak ini tentu berbeda-beda untuk masing-masing

individu. Dalam pembelajaran penjas-orkes, dimana aktivitas gerak merupakan aktivitas

yang dominan, kemampuan persepsi kinestetik sangat diperlukan, terutama untuk

gerakan yang relatif kompleks. Dengan kemampuan persepsi kinestetik yang baik,

seseorang dapat dengan mudah merasakan gerak yang telah dilakukan, apakah sudah

sesuai dengan konsep gerakan yang diterima pada fase kognitif atau belum. Dengan

Page 75: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

kemampuan persepsi kinestetik yang baik, seseorang juga lebih mudah untuk

melakukan koreksi terhadap gerakan yang belum benar. Dengan kata lain bahwa

kemampuan persepsi kinestetik sangat dibutuhkan dalam penguasaan keterampilan

gerak.

Gerakan keterampilan bolabasket meliputi gerak mengumpan, menggiring dan

menembak dan gerak Persepsi kinestetik yang berkaitan dengan gerak bermain

bolabasket, meliputi kemampuan memperkirakan jarak dalam mengumpan, menggiring,

menembak bola, dan kemampuan kinestetik untuk menjaga keseimbangan tubuh.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan sangat dibutuhkan untuk mendukung atau memperkuat

kajian teori untuk selanjutnya dipergunakan sebagai landasan pengajuan hipotesis.

Sejauh ini, belum penulis temukan penelitian dari dalam dalam negeri (Indonesia) yang

membahasa tentang manfaat atau pengaruh model penerapan umpan balik, baik yang

menggunakan alat bantu audio-visual maupun umpan balik langsung (live-feedback)

terhadap pembelajaran gerak, khususnya bolabasket. Namun ada penelitian tentang

pengaruh penggunaau videokaset, kualitas model gerakan, kelompok umur, jenis

kelamin, dan persepsi kinestetik terhadap prestasi belajar keolahragaan pelajar SD, yang

dilakukan oleh Sugiyanto(1984). Hasil penelitian Sugiyanto antara lain : (1) ada

pengaruh metode penyajian model gerakan terhadap nilai total prestasi belajar gerak, (2)

ada pengaruh jenis kelamin terhadap prestasi belajar gerak pada semua fase belajar, (3)

ada pengaruh kemampuan persepsi kinestetik terhadap prestasi belajar gerak pada

semua fase belajar. Sajian model yang merupakan variabel perlakuan dalam penelitian

ini meliputi penggunaan videokaset peragaan spesialis senam, videokaset peragaan

guru, dan model hidup peragaan guru. Dalam penelitian tersebut, prestasi belajar gerak

diukur atau dinilai pada tiga fase, yaitu fase kognitif, asosiatif dan fase otonom.

Di samping itu juga dipaparkan hasil yang dikutip dari buku referensi tentang

belajar gerak atau motor learning. Penelitian yang dilakukan oleh Selder dan Del Rolan

pada tahun 1979 (Magill, 1993:327) yang meneliti perbedaan pengaruh pemberian

umpan balik dengan videotape dan umpan balik verbal terhadap performa

keseimbangan pada balok keseimbangan, pada siswa perempuan umur 12 tahun dan 13

tahun. Hasilnya ada perbedaan pengaruh pemberian umpan balik dengan alat bantu

Page 76: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

videotape dan tanpa menggunakan videotape terhadap performa keseimbangan pada

balok keseimbangan (balance beam). Performa keseimbangan yang diukur ada 8 aspek

yaitu : ketepatan seluruh bagian, orientasi dan arah, ritme, keluwesan, amplitudo,

koordinasi, keringanan atau kemudahan dalam melakukan lompatan dan guling.

Penelitian menunjukkan perbedaan antara dua variabel yang diteliti setelah berlangsung

6 minggu. Hasil penelitian Selder dan Del Rolan secara lengkap disajikan dalam bentuk

diagram berikut. Pada sumbu y (axis vertikal) menunjukkan persentase peningkatan

skor dari minggu ke minggu (selama perlakuan diberikan, sedangkan sumbu x (axis

horisontal) menunjukkan 8 faktor atau unsur-unsur keseimbangan yang diamati

perkembangannya atau peningkatannya.

Gambar 10. Perbedaan Pengaruh Penggunaan Videotape terhadap Performa

Keseimbangan Pada Balance Beam

Sumber : Richard A. Magill. 1993. Motor Learning : Concepts and Applications.

halaman 328. Indianapolis : Wm.C.Brown Communications, Inc.

Dari hasil penelitian di atas, dapat dikemukakan bahwa umpan balik memiliki

peranan yang positif terhadap penguasaan gerak. Di samping itu penggunaan alat bantu

audio-visual (videokaset) sebagai model sajian materi pembelajaran juga memberikan

kontribusi yang positif terhadap prestasi olahraga secara keseluruhan. Kemampuan

persepsi kinestetik juga berpengaruh terhadap prestasi belajar gerak.

Page 77: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

C. Kerangka Berpikir

Materi pembelajaran bolabasket, merupakan salah satu materi pembelajaran gerak

yang diajarkan pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).Pada kelas VII, VIII dan

IX. . Permainan bolabasket termasuk salah satu keterampilan gerak, artinya untuk dapat

menampilkan keterampilan bolabasket dengan baik, seseorang dituntut memiliki

gerakan yang terampil. Gerakan dapat ditampilkan dengan terampil apabila dapat

dilakukan secara efisien dan benar secara mekanis atau efektif. Dikatakan efisien

apabila dalam menyelesiakan gerak tenaga yang dikeluarkan sekecil mungkin.

Pengertian efektif di sini diartikan melakukan gerak seperlunya saja, tidak perlu

melakukan gerak yang memang tidak diperlukan. Untuk dapat melakukan gerakan yang

efisien dan efektif seseorang perlu belajar dan berlatih. Kecepatan dalam menguasai

gerakan sifatnya individual, ada yang cepat, agak cepat, dan ada yang lambat.

Untuk dapat bermain bolabasket secara efisien dan efektif perlu didukung unsur-

unsur kesegaran dan kemampuan gerak. Unsur kekuatan, kecepatan, keseimbangan, dan

kelentukan tidak hanya menjadi pendukung gerak efisien dalam permainan bolabasket,

namun juga menjadi unsur pendukung prestasi atau terampil dalam bermain bolabasket.

Dengan gerak yang efisien dan efektif akan berpengaruh terhadap keterampilan bola

basket, karena gerakan dapat dilakukan akan memberikan keuntungan-keuntungan

secara mekanis, sehingga faktor-faktor penghambat gerakan dapat diminimalkan.

Disamping unsur-unsur diatas, masih adalagi yaitu mengenai umpan balik. Karena

dengan adanya umpan balik, ketika terjadi gerakan yang masih kurang benar akan

segera diberikan masukan-masukan atau motivasi. Sehingga perserta didik akan

melakukan gerakan-gerakan sampai benar.

Dengan mendasarkan pada kajian teoritis yang telah dikemukakan, dan

didukung oleh hasil penelitian yang relevan, maka disusun suatu kerangka berpikir yang

akan digunakan sebagai landasan ilmiah untuk pengajuan beberapa hipotesis dalam

penelitian ini:

1. Perbedaan pengaruh penerapan umpan balik terhadap peningkatan hasil

belajar keterampilan bolabasket

Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa yang dikenai perlakukan yang

berbeda. Kelompok yang pertama diberi perlakuan umpan balik dengan alat bantu

audio-visual, sedangkan kelompok kedua diberi perlakukan umpan balik langsung

Page 78: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

(live feedback). Kedua perlakuan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan

bolabasket.

Manfaat umpan balik sangat besar dalam pembelajaran gerak, termasuk gerak

dalam permainan bolabasket. Umpan balik dapat memberikan informasi yang

mengenai performa yang telah dilakukan oleh siswa. Informasi ini sangat berguna

untuk mengoreksi gerakan-gerakan yang salah dan menguatkan gerakan-gerakan

yang sudah benar. Gerakan-gerakan dalam permainan bola basket merupakan

rangkaian dari gerakan menggiring, mengumpan dan menembak. Karena gerakan

dalam bola basket merupakan perpaduan dari beberapa gerakan, maka kesalahan

satu unsur gerakan akan mempengaruhi dalam keterampilan bermain bolabasket.

Untuk dapat mengetahui mengenai gambaran gerakan yang telah dilakukan, siswa

memerlukan umpan balik.

Umpan balik ini dapat berupa Knowledge of Result dan Knowledge of

Performance. Knowledge of Result bolabasket berupa informasi tentang hasil

sedangkan Knowledge of Performance berkaitan dengan kualitas atau kebenaran

gerak yang telah dilakukan. Semua bentuk umpan balik akan berpengaruh terhadap

prestasi belajar gerak bolabasket secara keseluruhan. Knowledge of

Performanceakan dapat meningkatkan kualitas gerak bolabasket, karena dengan

informasi ini siswa dapat memperbaiki gerakan yang salah, dan semakin

menguatkan gerakan yang sudah benar. Di samping itu Knowledge of Performance

ini secara tidak langsung juga dapat meningkatkan prestasi belajar gerak bolabasket.

Dasar pemikirannya adalah, dengan meningkatnya kualitas gerak atau kebenaran

gerak, maka akan dicapai gerak yang efisien dan efektif. Tercapainya gerak yang

efisien dan efektif akan dapat menghemat energi, artinya energi atau tenaga yang

dikeluarkan untuk melaksanakan suatu gerak yang efisien dan efektif tidak sebesar

apabila gerakan tersebut tidak efisien dan efektif. Hal ini berarti rangkaian gerak

bolabasket yang efisien dan efektif dapat meningkatkan keterampilan bermain

bolabasket. Knowledge of Results yang berupa informasi hasil dapat memberikan

motivasi kepada siswa untuk berusaha lebih keras lagi meningkatkan dalam

keterampilan bolabasket. Siswa yang diberi Knowledge of Result atau informasi

hasil akan cenderung termotivasi untuk selalu meningkatkan prestasi dan

termotivasi untuk berkompetisi dengan teman-temannya.

Page 79: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Umpan balik dapat diberikan dengan alat bantu dan tanpa alat bantu atau

secara langsung. Umpan balik dengan alat bantu dapat diberikan dengan

memanfaatkan peralatan audio-visual, yang berupa video recorder, handycam, video

camcorder dan sebagainya. Kelebihan dan kelemahan dari masing-masing umpan

balik sudah dipaparkan pada kajian teori. Kedua bentuk pemberian umpan balik ini

dapat memberikan informasi, baik yang berupa Knowledge of Performance maupun

Knowledge of Result. Dengan mempertimbangkan segala bentuk kelebihan dan

kelemahan dari masing-masing bentuk atau model penerapan umpan balik, maka

diduga bahwa secara keseluruhan, tanpa mempertimbangkan variabel yang lain

dalam penelitian ini, maka akan terjadi perbedaan pengaruh antara penerapan umpan

balik menggunakan alat bantu audio-visual dan umpan balik langsung terhadap

peningkatan keterampilan bermain bola basket. Penerapan umpan balik

menggunakan alat bantu audio-visual diduga memberikan pengaruh yang lebih baik

terhadap peningkatan keterampilan bermain bolabasket.

2. Perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket antara siswa

yang memiliki persepsi kinestetik baik, sedang dan rendah.

Selain penggunaan penerapan umpan balik yang akan mempengaruhi

terhadap penguasaan keterampilan bermain bolabasket, dalam penelitian ini adalah

persepsi kinestetik setiap individu.

Telah dijelaskan bahwa, persepsi kinestetik merupakan rasa gerak yang

berguna untuk merasakan gerak yang benar dan salah, merupakan faktor yang

sangat penting dalam belajar keterampilan gerak. Terbentuknya gerak yang efisien,

salah satunya dipengaruhi oleh persepsi kinestetik. Gerak yang efisien menjadi

parameter kualitas atau kebenaran gerak. Selanjutnya dalam cabangolahraga bola

basket, kualitas gerak akan mempengaruhi prestasi yang diukur. Siswa

yangmempunyai persepsi kinestetik baik, cenderung akan lebih cepat dan lebih

mudah menguasai keterampilan gerak, sebaliknya siswa yang memiliki persepsi

kinestetik kurang, cenderung akan lebih lambat dan lebih sulit dalam penguasaan

keterampilan gerak. Artinya untuk menguasai keterampilan gerak tertentu,

dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama bagi siswa dengan persepsi kinestetik

kurang dibanding yang persepsi kinestetiknya baik, apabila kondisi lain yang

mempengaruhi penguasaan keterampilan gerak dibuat sama. Siswa dengan persepsi

Page 80: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kinestetik baik, kualitas geraknya relatif lebih baik dibanding siswa dengan persepsi

kinestetik sedang dan kurang.

Dengan demikian, apabila tidak ada manipulasi kondisi belajar gerak

(terutama kondisi eksternal), maka akan terjadi variasi hasil belajar yang sangat

besar. Gap prestasi belajar gerak antar siswa menjadi sangat besar. Hal ini menjadi

tantangan bagi guru pendidikan jasmani untuk dapat mencari solusi terhadap

masalah tersebut. Kondisi belajar gerak yang sifatnya eksternal meliputi : pemberian

penjelasan gerakan, pemberian contoh gerakan, instruksi mempraktikkan gerakan,

dan pemberian umpan balik. Salah satu kondisi belajar gerak yang dapat

dimanipulasi adalah pemberian umpan balik. Umpan balik tambahan (augmented

feedback) menjadi sangat berarti terutama bagi siswa dengan persepsi kinestetik

kurang. Di samping itu siswa dengan persepsi kinestetik kurang, memerlukan

umpan balik yang detail, jelas, diberikan berulang-ulang. Kondisi seperti ini

membutuhkan rekaman gerakan yang lengkap dan dapat diputar berulang-ulang,

dengan diperlambat agar gerakan-gerakan lebih jelas. Sebaliknya siswa dengan

persepsi kinestetik tinggi cukup diberikan umpan balik singkat dan verbal saja.

3. Pengaruh interaksi penerapan umpan balik dan persepsi kinestetik terhadap

peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket.

Setiap siswa mempunyai kemampuan gerak yang berbeda-beda. Dengan

penerapan umpan balik menggunakan audio-visual dan umpan balik langsung dapat

dibandingkan tingkat efektifitasnya terhadap peningkatan penguasaan keterampilan

bola basket. Dalam penelitian ini dibatasi pada teknik mengumpan, menggiring dan

menembak. Cara penyajian materi pelajaran permainan bolabasket menggunakan

media audio-visual sangat menarik.Siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik

mempunyai karakteristik lebih cepat dan mudah dapat mengikuti maupun

menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru dan memiliki kemampuan yang lebih

tinggi dalam melakukan tugas pembelajaran. Dengan penerapan umpan balik

langsung siswa yang mempunyai persepsi kinestetik baik dengan cepat memahami

materi pembelajaran. Bagi siswa yang persepsi kinestetiknya kurang, akan sulit

melaksanakan pembelajaran dengan penerapan umpan balik langsung. Siswa yang

memiliki persepsi kinestetik baik memiliki kemampuan untuk lebih cepat menguasai

Page 81: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

keterampilan teknik dasar bermain bolabasket, daripada siswa yang memiliki

persepsi kinestetik kurang. Pembelajaran teknik dasar bolabasket dengan penerapan

umpan balik audio-visual lebih cocok untuk siswa yang memilki persepsi

kinestetiknya rendah. Sedangkan bagi siswa yang memiliki persepsi kinestetiknya

baik, cocok untuk penerapan umpan balik langsung.

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis, dan didukung oleh penelitian yang relevan serta

kerangka berpikir, maka diajukan beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh umpan balik menggunakan alat bantu audio visual dan

umpan balik langsung terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket.

2. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan bermain bolabasket antara

kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik,sedang dan kurang.

3. Ada pengaruh interaksi antara penggunaan umpan balik dan persepsi kinestetik

terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket.

Page 82: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Sragen. Dipilihnya SMP Negeri 2

Sragen secara sengaja (purposive) sebagai tempat penelitian karena beberapa

pertimbangan, antara lain:

Pertama, di SMP Negeri 2 Sragen terdapat siswa dalam jumlah yang cukup banyak,

yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Kedua, fasilitas untuk belajar bolabasket dipandang cukup layak dan memadai untuk

dijadikan tempat penelitian. Selain tersedia fasilitas lapangan secara lengkap, juga

tersedia peralatan audio-visual dan ruang multimedia yang memungkinkan

diselenggarakannya pembelajaran yang berbasis multimedia (memanfaatkan alat bantu

audio-visual).

Ketiga, adanya bantuan dan dorongan semangat dari sekolah dan rekan-rekan guru,

terutama para guru penjas-orkes.

2. Waktu Penelitian

Penelitian eksperimen ini berlangsung selama 6 minggu, dengan frekuensi atau

pembelajaran 3 kali seminggu. Lama penelitian 6 minggu dengan frekuensi 3 latihan

kali seminggu mengacu pada :

Hasil penelitian Selder dan Rolan dalam Magill (1993:327) yang membandingkan

pengaruh umpan balik dengan videotape dan umpan balik verbal, dimana perbedaan

antara 2 kelompok yang mendapat perlakuan berbeda tersebut baru nampak setelah 6

minggu. Durasi latihan setiap pertemuan adalah 80 menit (2 jam pelajaran) sesuai

dengan seting pembelajaran penjas-orkes di SMP.

B. Metode Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pengaruh variabel bebas, penerapan

umpan balik menggunakan alat bantu audio-visual (recorded feedback) dan umpan

Page 83: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

balik langsung (live feedback) dengan menyertakan variabel persepsi kinestetik sebagai

variabel yang ikut diteliti. Variabel penerapan umpan balik sebagai variabel manipulatif,

sedangkan persepsi kinestetik sebagai variabel atributif.

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dipilih adalah rancangan faktorial 2 X 3. Untuk

keperluan analisis, rancangan penelitian ini dibagi dalam blok-blok, yang berisi sampel

dengan jumlah yang sama dan bersifat homogen. Secara skematis, rancangan penelitian

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1. Rancangan Penelitian Faktorial 2 X 3

PERSEPSI

KINESTETIK

(B)

UMPAN BALIK

(A)

ALAT AUDIO-VISUAL

(A1)

LANGSUNG

(A2)

BAIK(B1) a1b1 a2b1

SEDANG(B2) a1b2 a2b2

KURANG(B3) a1b3 a2b3

Keterangan:

A : Umpan Balik

A1 : Umpan Balik Menggunakan Audio-visual

A2 : Umpan Balik Langsung

B : Persepsi Kinestetik

B1 : persepsi Kinestetik Baik

B2 : Persepsi Kinestetik Sedang

B3 : persepsi Kinestetik Kurang

a1b1 : Keterampilan bolabasket pada siswa yang mempunyai persepsi kinestetik

baik dengan penerapan umpan balik Audio-visual.

a1b2 : Keterampilan bolabasket pada siswa yang mempunyai persepsi kinestetik

sedang dengan penerapan umpan balik Audio-visual

Page 84: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

a1b3 : Keterampilan bolabasket pada siswa yang mempunyai persepsi kinestetik

kurang dengan penerapan umpan balik Audio-visual.

a2b1 : Keterampilan bolabasket pada siswa yang mempunyai persepsi kinestetik

baik dengan penerapan umpan balik langsung.

a2b2 : Keterampilaan bolabasket pada siswa yang mempunyai persepsi kinestetik

sedang dengan penerapan umpan balik langsung.

a2b3 : Keterampilan bolabasket pada siswa yang mempunyai persepsi kinestetik

kurang dengan penerapan umpan balik langsung.

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas (independent) dan satu variabel

terikat (dependent). Variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent)

a. Variabel Manipulatif (A), yaitu penerapan umpan balik, yang terdiri dari dua

level yaitu:

1). penerapan umpan balik menggunakan alat bantu audio-visual (recorded

feedback)

2). penerapan umpan balik langsung (live feedback)

b. Variabel atributif, meliputi:

Variabel persepsi kinestetik (B) yang meliputi tiga level, yaitu:

1). persepsi kinestetik baik

2).persepsi kinestetik sedang

3). persepsi kinestetik kurang

2. Variabel terikat (dependent) (Y) : peningkatan hasil belajar keterampilan bola

basket.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel hanya dijelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan

interpretasi yang berbeda.

1. Umpan Balik

Yang dimaksud umpan balik atau feedback dalam penelitian ini adalah informasi

tentang gerakan yang sudah dilakukan. Informasi tersebut bisa merupakan informasi

Page 85: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

tentang benar tidaknya gerakan yang dilakukan, kesalahan gerakan mana yang telah

dilakukan atau knowledege of performance, dan informasi mengenai hasil yang telah

dicapai atas gerakan yang telah dilakukan atau knowledge of result.

Dalam penelitian ini, umpan balik sebagai variabel manipulatif diberikan dengan

2 cara, yaitu menggunakan alat bantu audio-visual dan diberikan secara langsung.

Menggunakan alat bantu audio-visual, umpan balik diberikan dengan cara merekam

gerakan yang dilakukan siswa, kemudian rekaman berupa video, diputar sesuai dengan

kebutuhan dan diperlihatkan kepada siswa. Pemutaran video dilakukan di ruang

multimedia yang dilengkapi peralatan yang memadai seperti, laptop dan LCD, diberikan

setiap akhir pelajaran, sebagai masukan siswa terhadap gerakan yang telah dilakukan.

Sedangkan umpan balik langsung diberikan setiap siswa selesai melakukan gerakan

(antar trial). Umpan balik diberikan secara verbal, tanpa alat bantu.

2. Persepsi Kinestetik

Pengertian persepsi kinestetik dalam penelitian ini adalah kemampuan

menginterpretasikan rasa posisi dan gerak tubuh atau bagian tubuh, yang merupakan

fungsi dari indera yang ada pada otot, sendi, dan tendon. Persepsi kinestetik ini diukur

dengan tes persepsi kinestetik. Tes ini merupakan rangkaian tes (battery test) yang

terdiri dari 3 butir tes, yaitu (1) Distance Perception Jump, (2) Vertical Linear Space

test, dan (3) Bass Stick Test (Lenghtwise).Tes persepsi kinestetik ini merupakan

modifikasi dari Practical Tests of Kinesthetic Perception dari Barry L. Johnson

(1970:182).

3. Hasil Belajar keterampilan bola basket

Hasil belajar keterampilan bolabasket adalah hasil proses yang menimbulkan atau

merubah perilaku siswa melalui latihan mengumpan (passing), menggiring

(mendribble) dan menembak (shooting) bolabasket. Setelah siswa menerima perlakuan

akan diketahui seberapa besar peningkatan yang diperoleh.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra SMP Negeri 2 Sragen. Semua

anggota populasi memiliki karakteristik yang sama yaitu :

1. Semua anggota populasi merupakan siswa SMP Negeri 2 Sragen.

Page 86: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2. Semua anggota populasi berumur antara 12 tahun sampai dengan 16 tahun.

3. Semua anggota populasi terdiri dari siswa laki-laki.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dari siswa kelas VIII.Dari

seluruh siswa laki-laki kelas VIII ini, dipilih secara acak (random) sebagai sampel

penelitian.

Sebelum perlakukan diberikan, seluruh siswa laki-laki diwajibkan mengikuti tes

persepsi kinestetik, yang terdiri dari 3 butir tes, yaitu : Distance Perception Jump,

Vertical Linear Space test, dan Bass Stick Test (Lenghtwise). Skor persepsi kinestetik

diperoleh dengan cara menggabungkan ketiga skor yang diperoleh dari masing-masing

butir tes tersebut. Penggabungan skor dengan cara mengubah skor butir tes ke dalam T-

Score, baru kemudian dijumlahkan. Konversi skor ke dalam T-score dilakukan karena

satuan skor dari masing-masing butir tes tidak sama. Setelah skor digabung, maka

dilakukan pengurutan (ranking) secara descending artinya dari skor yang paling tinggi

ke yang paling rendah. Dari hasil pe-ranking-an, sepertiga bagian atas digolongkan pada

persepsi kinestetik baik, sepertiga bagian di tengah, digolongkan pada taraf persepsi

kinestetik sedang, dan sisanya, sepertiga bagian bawah digolongkan pada taraf persepsi

kinestetik kurang.

Dengan telah dilakukan penggolongan berdasarkan taraf persepsi kinestetik, maka

diperoleh tiga kelompok sampel penelitian, yaitu:

Pertama, kelompok yang terdiri dari siswa yang memiliki taraf persepsi kinestetik

baik.

Kedua, kelompok yang terdiri dari siswa yang memiliki taraf persepsi kinestetik

sedang.

Ketiga, kelompok yang terdiri dari siswa yang memiliki taraf persepsi kinestetik

kurang.

Tahap berikutnya adalah membagi masing-masing kelompok sampel di atas

dengan cara random (acak) menjadi dua sub kelompok (sel) dengan jumlah yang sama.

Dengan diadakannya pembagian kelompok-kelompok ke dalam sel-sel, maka sekarang

terdapat 6 sel. Hasil akhir dari pengelompokkan ini adalah :

a. Kelompok Taraf Persepsi Kinestetik Baik, Perlakuan Umpan Balik menggunakan

Alat Bantu Audio-Visual.

Page 87: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b. Kelompok Taraf Persepsi Kinestetik Baik, Perlakuan Umpan Balik Langsung.

c. Kelompok Taraf Persepsi Kinestetik Sedang, Perlakuan Umpan Balik

menggunakan Alat Bantu Audio-Visual.

d. Kelompok Taraf Persepsi Kinestetik Sedang, Perlakuan Umpan Balik Langsung.

e. Kelompok Taraf Persepsi Kinestetik Kurang, Perlakuan Umpan Balik menggunakan

Alat Bantu Audio-Visual.

f. Kelompok Taraf Persepsi Kinestetik Kurang, Perlakuan Umpan Balik Langsung.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada dua macam data yang dibutuhkan sesuai dengan

variabel-veriabel yang diteliti, yaitu :

1. Data mengenai kemampuan persepsi kinestetik

2. Data mengenai keterampilan bolabasket.

Untuk dapat memperoleh data-data yang dibutuhkan maka diperlukan teknik

pengumpulan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan

adalah teknik tes. Teknik tes diperlukan untuk memperoleh data mengenai kemampuan

persepsi kinestetik dan keterampilan bolabasket. Ada dua macam tes yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu :

1. Persepsi Kinestetik

Untuk mengukur persepsi kinestetik dilakukan tes persepsi kinestetik dari Johnson

(1970:182-194). Tes ini merupakan tes gabungan (battery test), terdiri dari 3 butir tes,

yaitu :

a. Distance Perception Jump

Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan merasakan jarak dengan cara

memusatkan usaha yang berkaitan dengan lompatan (jumping). Tes ini telah

diujicobakan kepada sebagian dari populasi penelitian, sebanyak 40 siswa, 22 siswa

perempuan dan 18 siswa laki-laki. Dengan menggunakan teknik belah dua,

didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,81 Adapun validitas diukur dengan

menggunakan face validity.

b. Vertical Linear Space Test

Tujuan tes ini adalah mengukur kemampuan menentukan atau memperkirakan jarak

vertikal tertentu dengan mengandalkan pada perasaan kinestetik. Tes ini telah

Page 88: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

diujicobakan, dan dengan teknik belah dua diperoleh koefisien reliabilitas 0,98.

Validitas tes diukur dengan face validity.

c. Bass Stick Test (Lenghtwise)

Tes ini bertujuan untuk mengukur keseimbangan statis saat berdiri pada permukaan

sempit dengan ujung kaki. Dari ujicoba instrumen yang telah dilakukan, diperoleh

koefisien reliabilitas sebesar 0,69. Koefisien ini diperoleh dengan teknik belah dua

(split half). Tes ini dilakukan dengan 6 trial.Skor yang diperoleh adalah gabungan

dari skor 6 trial.

Skor tes persepsi kinestetik merupakan gabungan dari ketiga skor di atas.

Sebelum digabung, masing-masing skor butir tes dikonversikan ke dalam T-score

terlebih dahulu. Tes persepsi kinestetik dilakukan sebanyak 1 kali, pada awal penelitian,

sebelum perlakuan diberikan, dengan tujuan sebagai alat pengelompokan sesuai dengan

taraf persepsi kinestetik.

2. Tes keterampilan bolabasket

Pengambilan data keterampilan bolabasket digunakan battery tes dari AAHPERD

basket tes dari Bradford dan Rolayne W (1984;95) berupa tes passing, dribbling dan

shooting.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis varian (ANAVA)

rancangan vaktorial 2x3 pada α = 0,05. Jika F yang diperoleh (F0) signifikan, analisis

dilanjutkan dengan uji rentang Hewman-Keuls (Sudjana, 2002:36). Untuk memenuhi

asumsi dalam teknik anava, maka dilakukan uji normalitas (Uji Lillifors) dan uji

Homogenitas Varians (dengan uji Bartlett) (Sudjana, 2002:261-264). Urutan langkah-

langkah analisis data penelitian ini adalah:

1. Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan analisis data dilakukan uji prasarat analisis yaitu uji

normalitas (Uji Lillifors) dan uji Homogenitas Varians (dengan uji Bartlett). Uji

normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada data yang digunakan dalam

penelitian berasal dari sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas

Page 89: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

bertujuan untuk mengetahui apakah varians pada tiap=tiap kelompok homogen atau

tidak.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data penelitian ini menggunakan metode Liliefors (Sudjana,

2002:466). Adapun prosedur pengujian normalitas tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pengamatan x1, x2, ……., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ……., zn dengan

menggunakan rumus:

zi =

Keterangan :

= Rata-rata

= Nilai variabel

s =Simpangan baku

2) Untuk setiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z ≤ zi).

3) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ……., zn yang lebih kecil atau sama dengan

zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(zi), maka

S(zi) =

4) Hitung selisih F(zi) - S(zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya.

5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Harga terbesar ini merupakan Lhitung.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett. Langkah-langkah pengujiannya

sebagai berikut:

1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok sampel; dk

(n-1); 1/dk; SDi2, dan (dk) log SDi

2.

2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel, dengan rumus:

SD2 = ……. (1)

B = Log SDi2 (n-1)

3) Menghitung χ2, dengan rumus:

χ2 = (Ln) B – (n–1) Log SDi ……….. (2)

Page 90: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dengan (Ln 10) = 2,3026

Hasilnya (χ2

hitung) kemudian dibandingkan dengan χ2

tabel, pada taraf

signifikansi α = 0,05 dan dk (n-1).

4) Apabila χ2

hitung< χ2

tabel, maka Ho diterima.

Artinya varians sampel bersifat homogen.Sebaliknya apabila χ2

hitung> χ2

tabel,

maka Ho ditolak, artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

2. Uji Hipotesis

Langkah-langkah melakukan uji hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Anava Rancangan Faktorial 2x3

1) Metode AB untuk Perhitungan Anava Dua Faktor

Tabel 2. Ringkasan Anava Dua Faktor

Sumber Variasi dk JK RJK F

Rata-rata

Perlakuan

A

B

AB

Kekeliruan

1

a – 1

b – 1

(a-1)(b-1)

ab (n-1)

Ry

Ay

By

ABy

Ey

R

A

B

AB

E

A/B

B/E

AB/E

Keterangan: A = Kelompok A

B = Kelompok B

AB = Interaksi antara kelompok A dengan kelompok B

dk = derajat kebebasan

JK = Jumlah Kuadrat

RJK = Rerata Jumlah Kuadrat

F = F Hitung

2) Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika F ≥ F(1-α) (v1-v2), maka hipotesis nol ditolak. Jika F <F(1-α) (v1-

v2), maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian dk pembilang v1 (k-1)

dan dk penyebut v2 = (n1 + … nk – k), α = taraf signifikansi untuk pengujian

hipotesis.

Page 91: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

b. Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Anava

Menurut Sudjana (2004:36) langkah-langkah untuk melakukan uji

Newman-Keuls adalah sebagai berikut:

1. Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya, dan yang paling

kecil sampai kepada yang terbesar.

2. Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJKe disertai dk-nya.

3. Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk tiap perlakuan dengan rumus:

Sy =

RJK (kekeliruan) juga didapat dari hasil rangkuman anava.

4. Tentukan taraf signifikansi α, lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji

Newman-Keuls, di ambil v = dk dari RJK (kekeliruan) dan p = 2,3...,k.

Harga-harga yang di dapat dari badan daftar sebanyak (k-1) untuk v dan p

supaya di catat.

5. Kalikan harga-harga yang didapat di titik (...) di atas masing-masing dengan

Sy, dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikan

terkecil (RST).

6. Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari p-k selisih

rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p=(k-1), dan

seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata-rata terbesar kedua

rata-rata terkecil dengan RST untuk p = (k-1), selisih rata-rata terbesar kedua

dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p = (k-2), dan seterusnya.

Dengan jalan begini, semuanya akan ada ½ k (k-1) pasangan yang harus

dibandingkan. Jika selisih-selisih yang didapat lebih besar dari pada RST-

nya masing-masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikansi di antara rata-rata perlakuan.

Page 92: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat yang diteliti.

Variabel bebas terdiri dari variabel manipulatif atau variabel perlakuan, yaitu penerapan

umpan balik (A). Variabel ini terdiri dari dua taraf, yaitu penerapan umpan balik dengan

alat bantu Audio-visual(a1) yang merupakan recorded feedback, dan umpan balik

langsung (a2) yang merupakan live feedback. Variabel bebas lainnya yang ikut diteliti

adalah variabel persepsi kinestetik (B) yang terdiri dari 3 level, yaitu persepsi kinestetik

baik (b1), persepsi kinestetik sedang (b2), dan persepsi kinestetik kurang (b3). Sebagai

variabel terikat adalah peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket (Y).

Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan

pada tes awal dan tes akhir hasil belajar keterampilan bolabasket. Berturut-turut berikut

disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan

pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Data

Data hasil belajar keterampilan bolabasket yang digunakan untuk analisis adalah

nilai tes keterampilan bolabasket setiap subyek setelah mengikuti latihan selama 6

minggu dengan frekuensi tiga kali seminggu. Dengan menggunakan instrumen yang

telah disusun sesuai dengan jenis variabel yang diteliti, maka akan diadakan analisis

secara deskriptif dan inferensial. Analisis tersebut berupa: (1) deskripsi data penelitian,

dan (2) pengujian hipotesis. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu

dilakukan pengujian persyaratan analisis data. Pengujian hipotesis menggunakan

analisis varians (ANAVA) dengan rancangan factorial 2 x 3 pada α = 0,05

Deskripsi data akan disesuaikan dengan jenis-jenis variable penelitian. Sesuai

dengan variable penelitian, yaitu menggunakan instrument tes hasil belajar keterampilan

bolabasket dan persepsi kinestetik. Deskripsi hasil analisis data hasil belajar

keterampialan bolabasket yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan

dalam bentuk table sebagai berikut :

Page 93: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Tabel 3. Rangkuman Hasil Analisis Belajar Keterampilan Bolabasket.

Kinestetik Statistik

Umpan Balik

Audio-visual (A1) Langsung (A2) Total

Baik (B1)

N 10 10 20

∑X 99.68 60.37 160.05

∑X2 1067.89 505.60 1573.49

Mean 9.97 6.04 8.00

SD 2.87 3.96 3.92

Sedang (B2)

N 10 10 20

∑X 67.23 48.32 115.55

∑X2 478.71 290.66 769.36

Mean 6.72 4.83 5.78

SD 1.72 2.52 2.31

Kurang

(B3)

N 10 10 20

∑X 55.30 64.76 120.07

∑X2 353.87 566.50 920.37

Mean 5.53 6.48 6.00

SD 2.31 4.04 3.241

Total

N 30 30 60

∑X 222.21 173.46 395.67

∑X2 1900.46 1362.76 3263.22

Mean 7.41 5.78 6.59

SD 2.963 3.522

Page 94: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

1. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Kelompok Siswa

yang Memiliki Persepsi Kinestetik Baik Menggunakan Umpan Balik dengan

Alat Bantu Audio-visual.

Data tes hasil keterampilan bermain bola basket kelompok siswa yang

memiliki persepsi kinestetik baik menggunakan umpan balik dengan alat bantu

Audio-visual dapat dilihat pada lampiran 10. Statistik Deskriptif hasil belajar

keterampilan bolabasket yang disesuaikan dengan persepsi kinestetik baik

disajikan sebagai berikut :

Tabel 4. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok Siswa yang

Memiliki Persepsi Kinestetik Baik Menggunakan Umpan Balik dengan Alat

Bantu Audio-visual

Perlakuan Persepsi

Kinestetik

Statistik Hasil Tes

Awal

Hasil Tes

Akhir

peningkatan

Umpan Balik

Audio-visual

Baik

Jumlah 454.63 554.31 99.68

Rerata 45.46 55.43 9.97

SD 5.01 6.16 1.14

Dari tabel 4 diatas, dapat diketahui rata-rata hasil tes awal belajar

keterampilan bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik

menggunakan umpan balik alat bantu Audio-visual adalah 45.46, standar

deviasinya 5.01. Rata-rata hasil tes akhir belajar keterampilan bolabasket

kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik menggunakan umpan

balik alat bantu Audio-visual adalah 55.43, standar deviasinya 6.16. Peningkatan

hasil belajar keterampilan bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi

kinestetik baik menggunakan umpan balik alat bantu Audio-visual adalah 9.97,

standar deviasinya 1.14.

Page 95: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

2. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Kelompok

Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Sedang Menggunakan Umpan

Balik dengan Alat Bantu Audio-visual.

Data tes hasil keterampilan bermain bola basket kelompok siswa yang

memiliki persepsi kinestetik sedang menggunakan umpan balik dengan alat bantu

Audio-visual dapat dilihat pada lampiran 10. Statistik Deskriptif hasil belajar

keterampilan bolabasket yang disesuaikan dengan persepsi kinestetik sedang

disajikan sebagai berikut :

Tabel 5. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok Siswa yang

Memiliki Persepsi Kinestetik Sedang Menggunakan Umpan Balik dengan Alat

Bantu Audio-visual

Perlakuan Persepsi

Kinestetik

Statistik Hasil Tes

Awal

Hasil Tes

Akhir

peningkatan

Umpan Balik

Audio-visual

Sedang

Jumlah 486.26 553.49 67.23

Rerata 48.63 55.35 6.72

SD 2.79 3.02 0.23

Dari tabel 5 diatas, dapat diketahui rata-rata hasil tes awal belajar

keterampilan bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik

sedang menggunakan umpan balik alat bantu Audio-visual adalah 48.63, standar

deviasinya 2.79. Rata-rata hasil tes akhir belajar keterampilan bolabasket

kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik sedang menggunakan umpan

balik alat bantu Audio-visual adalah 55.35, standar deviasinya 3.02. Peningkatan

hasil belajar keterampilan bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi

kinestetik sedang menggunakan umpan balik alat bantu Audio-visual adalah 6.72,

standar deviasinya 0.23.

Page 96: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

3. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Kelompok

Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Kurang Menggunakan Umpan

Balik dengan Alat Bantu Audio-visual.

Data tes hasil keterampilan bermain bola basket kelompok siswa yang

memiliki persepsi kinestetik kurang menggunakan umpan balik dengan alat bantu

Audio-visual dapat dilihat pada lampiran 10. Statistik Deskriptif hasil belajar

keterampilan bolabasket yang disesuaikan dengan persepsi kinestetik kurang

disajikan sebagai berikut :

Tabel 6. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok Siswa yang

Memiliki Persepsi Kinestetik Kurang Menggunakan Umpan Balik dengan Alat

Bantu Audio-visual

Perlakuan Persepsi

Kinestetik

Statistik Hasil Tes

Awal

Hasil Tes

Akhir

peningkatan

Umpan Balik

Audio-visual

Kurang

Jumlah 464.78 520.09 55.30

Rerata 46.48 52.01 5.53

SD 3.77 3.31 -0.46

Dari tabel 6 diatas, dapat diketahui rata-rata hasil tes awal belajar

keterampilan bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik

kurang menggunakan umpan balik alat bantu Audio-visual adalah 46.48, standar

deviasinya 3.77. Rata-rata hasil tes akhir belajar keterampilan bolabasket

kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik kurang menggunakan umpan

balik alat bantu Audio-visual adalah 52.01, standar deviasinya 5.53. Peningkatan

hasil belajar keterampilan bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi

kinestetik kurang menggunakan umpan balik alat bantu Audio-visual adalah 5.53,

standar deviasinya -0.46.

Page 97: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

4. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Kelompok

Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Baik Menggunakan Umpan Balik

langsung

Data tes hasil keterampilan bermain bola basket kelompok siswa yang

memiliki persepsi kinestetik baik menggunakan umpan balik langsung dapat

dilihat pada lampiran 10. Statistik Deskriptif hasil belajar keterampilan

bolabasket yang disesuaikan dengan persepsi kinestetik baik disajikan sebagai

berikut :

Tabel 7. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok Siswa yang

Memiliki Persepsi Kinestetik Baik Menggunakan Umpan Balik Langsung

Perlakuan Persepsi

Kinestetik

Statistik Hasil Tes

Awal

Hasil Tes

Akhir

peningkatan

Umpan Balik

Langsung

Baik

Jumlah 446.46 506.83 60.37

Rerata 44.65 50.68 6.04

SD 3.30 3.06 -0.24

Dari tabel 7 diatas, dapat diketahui rata-rata hasil tes awal belajar

keterampilan bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik

menggunakan umpan balik langsung adalah 44.65, standar deviasinya 3.30. Rata-

rata hasil tes akhir belajar keterampilan bolabasket kelompok siswa yang memiliki

persepsi kinestetik baik menggunakan umpan balik langsung adalah 50.68,

standar deviasinya 3.06. Peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket

kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik menggunakan umpan

balik langsung adalah 6.04, standar deviasinya -0.24.

Page 98: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

5. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Kelompok

Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Sedang Menggunakan Umpan

Balik Langsung.

Data tes hasil keterampilan bermain bola basket kelompok siswa yang

memiliki persepsi kinestetik sedang menggunakan umpan balik langsung dapat

dilihat pada lampiran 10. Statistik Deskriptif hasil belajar keterampilan

bolabasket yang disesuaikan dengan persepsi kinestetik sedang disajikan sebagai

berikut :

Tabel 8. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok Siswa yang

Memiliki Persepsi Kinestetik Sedang Menggunakan Umpan Balik Langsung

Perlakuan Persepsi

Kinestetik

Statistik Hasil Tes

Awal

Hasil Tes

Akhir

peningkatan

Umpan Balik

Langsung

Sedang

Jumlah 482.73 531.05 48.32

Rerata 48.27 53.11 4.83

SD 4.99 4.07 -0.91

Dari tabel 8 diatas, dapat diketahui rata-rata hasil tes awal belajar

keterampilan bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik

sedang menggunakan umpan balik langsung adalah 48.27, standar deviasinya

4.99. Rata-rata hasil tes akhir belajar keterampilan bolabasket kelompok siswa

yang memiliki persepsi kinestetik sedang menggunakan umpan balik langsung

adalah 53.11, standar deviasinya 4.07. Peningkatan hasil belajar keterampilan

bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik sedang

menggunakan umpan balik langsung adalah 4.83, standar deviasinya -0.91.

Page 99: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

6. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Kelompok

Siswa yang Memiliki Persepsi Kinestetik Kurang Menggunakan Umpan

Balik Langsung .

Data tes hasil keterampilan bermain bola basket kelompok siswa yang

memiliki persepsi kinestetik kurang menggunakan umpan balik langsung dapat

dilihat pada lampiran 10. Statistik Deskriptif hasil belajar keterampilan bolabasket

yang disesuaikan dengan persepsi kinestetik kurang disajikan sebagai berikut :

Tabel 9. Statistik Deskriptif Hasil Tes Keterampilan Bolabasket Kelompok Siswa yang

Memiliki Persepsi Kinestetik rendah Menggunakan Umpan Balik Langsung

Perlakuan Persepsi

Kinestetik

Statistik Hasil Tes

Awal

Hasil Tes

Akhir

peningkatan

Umpan Balik

Langsung

Kurang

Jumlah 467.30 532.06 64.76

Rerata 46.73 53.21 6.48

SD 4.68 3.31 -1.37

Dari tabel 9 diatas, dapat diketahui rata-rata hasil tes awal belajar

keterampilan bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik

kurang menggunakan umpan balik langsung adalah 46.73, standar deviasinya

4.68. Rata-rata hasil tes akhir belajar keterampilan bolabasket kelompok siswa

yang memiliki persepsi kinestetik kurang menggunakan umpan balik langsung

adalah 53.21, standar deviasinya 3.31. Peningkatan hasil belajar keterampilan

bolabasket kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik kurang

menggunakan umpan balik langsung adalah 6.48, standar deviasinya -1.37.

Page 100: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Dari tabel 3 diatas, Statistik Deskriptif hasil belajar keterampilan bolabasket

yang diklasifikasi menurut kelompok umpan balik dan persepsi kinestetik dapat

terlihat dari gambaran setiap kelompok sel. Berdasarkan umpan balik (umpan

balik Audio-visual dan umpan balik lansung ) serta persepsi kinestetik (baik,

sedang dan kurang) disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 10. Statistik Deskriptif Hasil Tes Belajar Keterampilan Bolabasket Tiap

Kelompok Berdasarkan Pengunaan Umpan Balik dan Tingkat Persepsi

Kinestetik

Perlakuan

Tingkat

Persepsi

Kinestetik

Statistik

Hasil

Tes

Awal

Hasil

Tes

Akhir

Peningkatan

Umpan balik

Audio- visual

Baik Jumlah 454.63 554.31 99.68

Rerata 45.46 55.43 9.97

SD 5.01 6.16 1.14

Sedang Jumlah 486.26 553.49 67.23

Rerata 48.63 55.35 6.72

SD 2.79 3.02 0.23

Kurang Jumlah 464.78 520.09 55.30

Rerata 46.48 52.01 5.53

SD 3.77 3.31 -0.46

Umpan balik

langsung

Baik Jumlah 446.46 506.83 60.37

Rerata 44.65 50.68 6.04

SD 3.30 3.06 -0.24

Sedang Jumlah 482.73 531.05 48.32

Rerata 48.27 53.11 4.83

SD 4.99 4.07 -0.91

Kurang Jumlah 467.30 532.06 64.76

Rerata 46.73 53.21 6.48

SD 4.68 3.31 -1.37

Page 101: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata hasil belajar keterampilan bolabasket

maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

Pre Test 46.86 46.55 45.05 48.45 46.6

Post Test 54.26 52.33 53.06 54.23 52.61

UB AV

(A1)

UB L

(A2)

PK T

(B1(

PK S

(B2)

PK R

(B3)

Gambar 11.Histogram Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Belajar

Keterampilan Bolabasket Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan

Umpan Balik dan Persepsi Kinestetik

Keterangan:

UBVA = Kelompok pendekatan pembelajaran umpan balik alat bantu audio- visual

UBL = Kelompok pendekatan pembelajaran umpan balik langsung

PK T = Kelompok persepsi kinestetik baik

PK S = Kelompok persepsi kinestetik sedang

PKR = Kelompok persepsi kinestetik kurang

Hal-hal yang menarik dari nilai-nilai yang terdapat dalam tabel dan histogram di

atas adalah sebagai berikut:

1. Perbandingan antara kelompok siswa yang mendapat pendekatan pembelajaran

dengan umpan balik alat bantu audio- visual dan umpan balik langsung diketahui

bahwa kelompok perlakuan dengan umpan balik alat bantu audio visual memiliki

peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket sebesar 1.62 lebih baik dari pada

kelompok pendekatan pembelajaran dengan umpan balik langsung.

Page 102: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

2. Perbandingan kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik, sedang dan

kurang dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik

baik memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket sebesar 2.23 lebih

baik dari pada kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik sedang dan 2.00

lebih baik dari pada kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik kurang.

Masing-masing sel (kelompok perlakuan) memiliki peningkatan hasil belajar

keterampilan bolabasket yang berbeda. Nilai peningkatan hasil belajar keterampilan

bolabasket masing-masing sel (kelompok perlakuan) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 11. Nilai Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Masing-Masing Sel (Kelompok

Perlakuan)

No Kelompok Perlakuan (Sel) Gain Score

1 A1B1 (KP1) 9.97

2 A1B2 (KP2) 6.72

3 A1B3 (KP3) 5.53

4 A2B1 (KP4) 6.04

5 A2B2 (KP5) 4.83

6 A2B3 (KP6) 6.48

Page 103: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Nilai peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket pada tiap kelompok

perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Gain Score 9.97 6.72 5.53 6.04 4.83 6.48

A1B1

(KP1)

A1B2

(KP2)

A1B3

(KP3)

A2B1

(KP4)

A2B2

(KP5)

A2B3

(KP6)

Gambar 12. Histogram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Pada

Tiap Kelompok Perlakuan.

Keterangan:

KP1 = Kelompok pendekatan pembelajaran dengan umpan balik alat bantu audio-

visual pada tingkat persepsi kinestetik baik

KP2 = Kelompok pendekatan pembelajaran dengan umpan balik alat bantu audio-

visual pada tingkat persepsi kinestetik sedang

KP3 = Kelompok pendekatan pembelajaran dengan umpan balik alat bantu audio

-visual pada tingkat persepsi kinestetik kurang

KP4 = Kelompok pendekatan pembelajaran dengan umpan balik langsung pada

tingkat persepsi kinestetik baik

KP5 = Kelompok pendekatan pembelajaran dengan umpan balik langsung pada

tingkat persepsi kinestetik sedang

KP6 = Kelompok pendekatan pembelajaran dengan umpan balik langsung pada

tingkat persepsi kinestetik kurang

Page 104: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

B. Pengujian Persyaratan Analisis Varians

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji

normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas

data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut:

Tabel 12. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok

Perlakuan N M SD Lhitung

Ltabel

5% Kesimpulan

KP1 10 9.97 2.87 0.149 0.258 Berdistribusi Normal

KP2 10 6.72 1.72 0.196 0.258 Berdistribusi Normal

KP3 10 5.53 2.31 0.168 0.258 Berdistribusi Normal

KP4 10 6.04 3.96 0.196 0.258 Berdistribusi Normal

KP5 10 4.83 2.52 0.119 0.258 Berdistribusi Normal

KP6 10 6.48 4.04 0.185 0.258 Berdistribusi Normal

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP1 diperoleh nilai Lo = 0.149. Di

mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5%

yaitu 0.258. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP1 termasuk

berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP2 diperoleh nilai

Lo = 0.196, yang ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol

menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

data pada KP2 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan

pada KP3 diperoleh nilai Lo = 0.168. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas

penolakan menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data pada KP3 termasuk berdistribusi normal.

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP4 diperoleh nilai Lo = 0.196. Di

mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan signifikansi

5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP4 termasuk

berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP5 diperoleh nilai

Lo = 0.119. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan

signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP5

termasuk berdistribusi normal. Adapun dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada

Page 105: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

KP6 diperoleh nilai Lo = 0.185, yang ternyata juga lebih kecil dari angka batas

penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa data pada KP6 juga termasuk berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara kelompok.

Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji Bartlett. Hasil uji homogenitas

data antara kelompok adalah sebagai berikut:

Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data

Kelompok Jumlah

Kelompok Ni SD gab

2hit

2

tabel

5% Kesimpulan

Antar

perlakuan 2 30 10.5918 0.893 3.84 Varians homogen

Antar

Kinetetik 3 20 10.42 5.340 5.991 Varians homogen

Anter Sel 6 10 9.1549 10.170 11.070 Varians homogen

Dari hasil uji homogenitas antar perlakuan yaitu antara kelompok umpan balik

audio- visual dengan umpan balik langsung diperoleh nilai 2

hitung = 0.893.

Sedangkan 2 tabel dengan db = k – 1 = 2 – 1 = 1, angka tabel

2 = 3.84, yang terayata

bahwa nilai 2

hitung = 0.893 lebih kecil dari 2

tabel = 3.84. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa antara kelompok perlakuan dalam penelitian ini memiliki varians

yang homogen.

Uji homogenitas antar persepsi kinestetik yaitu antara persepsi kinestetik baik,

sedang dan kurang diperoleh nilai 2

hitung = 5.340. Sedangkan 2 tabel dengan db = k

– 1 = 3 – 1 = 2, angka tabel 2 = 5.991, yang ternyata bahwa nilai

2 hitung = 5.340

lebih kecil dari 2

tabel = 5.991, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara persepsi

kinestetik dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen.

Uji homogenitas antar sel yaitu antara umpan balik audio -visual kinestetik baik,

umpan balik Audio-visual kinestetik sedang, umpan balik Audio-visual kinestetik

kurang kemudian umpan balik langsung kinestetik baik, umpan balik langsung

Page 106: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

kinestetik sedang dan umpan balik langsung kinestetik kurang, diperoleh nilai 2

hitung

= 10.170. Sedangkan 2 tabel dengan db = k – 1 = 6 – 1 = 5, angka tabel

2 = 11.070,

yang ternyata bahwa nilai 2

hitung = 10.170 lebih kecil dari 2

tabel = 11.070,

sehingga dapat disimpulkan bahwa antara sel kelompok perlakuan dalam penelitian ini

memiliki varians yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan

interprestasi analisis varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh sebagai langkah-

langkah uji rata-rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis varians dan uji

rentang Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang harus diuji. Urutan pengujian

disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan pada bab II.

Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian hipotesis sebagai berikut:

Tabel 14. Ringkasan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket

Berdasarkan Penggunaan Pembelajaran Umpan balik dan Tingkat Persepsi

Kinestetik

Variabel

Rerata hasil

belajar Bolabasket

A1 A2

B1 B2 B3 B1 B2 B3

Hasil tes awal 45.46 48.63 46.48 44.65 48.27 46.73

Hasil tes akhir 55.43 55.35 52.01 50.68 53.11 53.21

Peningkatan 9.97 6.72 5.53 6.04 44.83 6.48

Keterangan:

A1 = Pembelajaran dengan umpan balik alat bantu audio- visual.

A2 = Pembelajaran dengan umpan balik langsung.

B1 = Kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik.

B2 = Kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik sedang.

B3 = Kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik kurang.

Page 107: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Tabel 15. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Pembelajaran (A1 dan

A2)

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo Ft

A 1 39.603 39.603 4.326* 4.02

Kekeliruan 54 494.364 9.155

Tabel 16. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Persepsi Kinestetik (B1, B2

dan B3)

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo Ft

B 2 59.988 29.994 3.2763* 3.17

Kekeliruan 54 494.364 9.155

Tabel 17. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo Ft

Rata-rata

Perlakuan 1 2609.287 2609

A 1 39.603 39.603 4.326 * 4.02

B 2 59.988 29.994 3.2763 * 3.17

AB 2 59.974 29.987 3.2755 * 3.17

Kekeliruan 54 494.364 9.155

Total 60 3263.216

Page 108: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Tabel 18. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians

KP A1B1 A1B2 A2B3 A2B1 A1B3 A2B2

RST Rerata 9.97 6.72 6.48 6.04 5.53 4.83

A1B1 9.97 - 3.25* 3.49* 3.93* 4.44* 5.14* 3.98

A1B2 6.72

- 0.25 0.69 1.19 1.89 3.81

A2B3 6.48

- 0.44 0.95 1.64 3.58

A2B1 6.04

- 0.51 1.21 3.25

A1B3 5.53

- 0.70 2.71

A2B2 4.83

-

Keterangan:

Tanda * signifikan pada p ≤ 0,05.

Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai

berikut:

1. Pengujian Hipotesis I

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan umpan balik

Audio-visual memiliki peningkatan yang berbeda dengan pembelajaran dengan umpan

balik langsung. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung 4.326 > Ftabel = 4.02. Dengan

demikian hipotesa nol (Ho) ditolak. Yang berarti bahwa pembelajaran dengan umpan

balik alat bantu audio visual memiliki peningkatan yang berbeda dengan pembelajaran

dengan umpan balik langsung dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan

diperoleh bahwa ternyata pembelajaran dengan umpan balik alat bantu Audio-visual

memiliki peningkatan yang lebih baik dari pada pembelajaran dengan umpan balik

langsung, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 7.41 dan 5.78.

2. Pengujian Hipotesis II

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki persepsi

kinestetik baik memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket yang

berbeda dengan siswa yang memiliki persepsi kinestetik sedang maupun kurang. Hal ini

dibuktikan dari nilai Fhitung = 3.2763 > Ftabei = 3.17. Dengan demikian hipotesa nol

(Ho) ditolak. Yang berarti bahwa siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik, sedang

dan kurang memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket yang berbeda.

Page 109: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata siswa yang memiliki persepsi kinestetik

baik memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket yang lebih baik dari

pada siswa yang memiliki persepsi kinestetik sedang maupun kurang, dengan rata-rata

peningkatan masing-masing yaitu 8.00, 5.78 dan 6.00.

3. Pengujian Hipotesis III

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perbedaan pendekatan

pembelajaran dan tingkat persepsi kinestetik siswa bermakna. Karena Fhitung = 3.2755

> Ftabel = 3.17. Dengan demikian hipotesa nol ditolak. Yang berarti bahwa

keberhasilan pendekatan pembelajaran dipengaruhi oleh tingkat persepsi kinestetik yang

dimiliki siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian

hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu:

(a) ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian

(b) ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi dua

faktor. Kelompok kesimpulan analisis tersebut dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai

berikut:

1. Perbedaan Pengaruh antara Umpan Balik Menggunakan Alat Bantu Audio-

Visual dan Umpan Balik Langsung Terhadap Peningkatan Hasil Belajar

Keterampilan Bolabasket

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh

yang nyata antara kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan umpan

balik alat bantu audio- visual dan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan umpan balik langsung. Pada kelompok siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan umpan balik alat bantu Audio-visual mempunyai peningkatan

hasil belajar keterampilan bolabasket yang lebih baik dibandingkan dengan

kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan umpan balik langsung.

Pembelajaran keterampilan bolabasket dengan menggunakan umpan balik

alat bantu audio-visual, memiliki kelebihan dalam umpan balik pembelajaran

Page 110: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

keterampilan bolabasket. Kelebihan umpan balik dengan menggunakan alat bantu

Audio-visual diantaranya merupakan suatu denominator belajar yang umum. Siswa

yang cerdas dan kurang cerdas akan memperoleh sesuatu yang sama dari film atau

visual. Gerakan-gerakan dapat diputar berulang-ulang dan dapat diperlambat untuk

tujuan memperjelas gerakan secara detail. Dapat menampilkan kembali masa lalu,

dan kejadian-kejadian yang sudah berlangsung. Dapat memikat perhatian siswa

untuk tertuju fokus pada materi yang disampaikan seorang guru. Dapat mengatasi

keterbatasan indera penglihatan kita, karena gerak yang sebenarnya cepat dapat

diputar dengan diperlambat dan diulang-ulang. Dapat merangsang atau memotivasi

kegiatan anak-anak. Sehingga dengan menggunaka umpan balik alat bantu Audio-

visual kekurangan dan kesalahan dalam gerakan keterampilan bola basket dapat

ditampilkan dan dapat diantisipasi dengan memberikan gambaran visual yang

melakukan gerakan yang telah tepat pada keterampilan bolabasket, sehingga siswa

akan lebih mudah untuk memahami kesalahan-kesalahan pada keterampilan

bolabasket dan dapat memperbaiki dengan gerakan yang sesuai.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa

perbandingan rata-rata peningkatan T- score hasil belajar keterampilan p bolabasket

yang dihasilan oleh pendekatan umpan balik dengan alat bantu audio visual lebih

baik 1,62 dari pada dengan umpan balik langsung.

2. Perbedaan Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket Antara Siswa yang

Memiliki Persepsi Kinestetik Baik, Sedang dan Kurang

Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan

pengaruh yang nyata antara kelompok siswa dengan persepsi kinestetik baik,

persepsi kinestetik sedang dan persepsi kinestetik kurang terhadap hasil belajar

keterampilan bolabasket. Pada kelompok siswa dengan persepsi kinestetik baik

mempunyai peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket lebih baik dibanding

kelompok siswa dengan persepsi kinestetik sedang maupun kurang. Pada kelompok

siswa persepsi kinestetik baik memiliki potensi yang lebih baik dari pada siswa yang

memiliki persepsi kinestetik sedang dan kurang.

Persepsi kinestetik merupakan modalitas untuk melakukan pembelajaran

bola basket. Persepsi kinestetik adalah kemampuan seseorang dalam

Page 111: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

mengintegrasikan antara gerakan mata (pandangan) dengan gerakan tangan secara

efektif. Gerakan pada permainan bolabasket termasuk gerakan yang cukup

kompleks, karena gerakan dalam permainan bolabasket merupakan gabungan

beberapa gerakan yang harus dilakukan secara terpadu dan selaras. Keberhasilan

keterampilan bolabasket dipengaruhi oleh kemampuan siswa untuk melakukan

gerakan secara terpadu dan selaras. Persepsi kinestetik dapat menunjang

keberhasilan belajar keterampilan bola basket, karena dengan persepsi kinestetik

yang baik, siswa dapat mengontrol gerakan-gerakan yang dilakukan sehingga

menjadi lebih akurat. Siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik memiliki

kemampuan untuk lebih cepat menguasai keterampilan bolabasket, dari pada siswa

yang memiliki persepsi kinestetik sedang dan kurang.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa

perbandingan rata-rata peningkatan T- Score hasil belajar keterampilan bolabasket

pada siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik 2.23 lebih baik dari pada

kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik sedang, dan 2.00 lebih baik dari

pada kelompok siswa yang memiliki persepsi kinestetik kurang.

3. Pengaruh Interaksi Antara Umpan Balik dan Persepsi Kinestetik Terhadap

Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket

Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-

faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi yang nyata.

Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel dibawah ini.

Tabel 19. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor A dan B

Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket.

Faktor A = Pembelajaran Umpan Balik

B =

Persepsi

Kinestetik

Taraf A1 A2 Rerata

B1 9.97 6.04 8.01

B2 6.72 4.83 5.78

B3 5.53 6.48 6.01

Rerata 7.41 5.78 6.60

Page 112: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Interaksi antara dua faktor penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:

A1

A1

A1A2

A2

A2

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

11.00

1 2 3

B1

B1B2

B2B3

B3

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

10,00

11,00

1 2

Gambar 13. Bentuk Interaksi Perubahan Hasil Belajar Keterampilan Bola basket

Keterangan :

A1 = Pembelajaran dengan umpan balik alat bantu audio- visual

A2 = Pembelajaran dengan umpan balik langsung.

B1 = Persepsi kinestetik baik

B2 = Persepsi kinestetik sedang

B2 = Persepsi kinestetik kurang

Atas dasar gambar di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya nilai hasil

belajar keterampilan bolabasket adalah tidak sejajar atau bersilangan. Meski

demikian garis tersebut memiliki suatu titik pertemuan antara penggunaan metode

dalam pendekatan umpan balik pembelajaran dan persepsi kinestetik. Berarti

terdapat interaksi yang signifikan diantara keduanya. Gambar tersebut menunjukkan

Page 113: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

bahwa persepsi kinestetik memiliki pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan

bolabasket.

Kefektifan penggunaan metode dalam pembelajaran hasil belajar

keterampilan bolabasket dipengaruhi oleh baik kurangnya persepsi kinestetik yang

dimiliki siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, ternyata siswa yang

memiliki persepsi kinestetik baik memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan

bolabasket yang besar jika menggunakan pendekatan umpan balik dengan alat bantu

audio- visual. Siswa yang memiliki persepsi kinestetik sedang lebih baik jika

dengan menggunakan umpan balik dengan alat bantu audio- visual. Sedangkan

siswa yang memiliki persepsi kinestetik kurang lebih baik jika dengan menggunakan

umpan balik langsung.

Page 114: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dengan

umpan balik alat bantu audio- visual dan umpan balik langsung dalam

meningkatkan hasil belajar keterampilan bolabasket. Pengaruh pendekatan

pembelajaran dengan umpan balik alat bantu audio- visual lebih baik dari pada

umpan balik langsung dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan bola basket.

2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara persepsi kinestetik baik, persepsi

kinestetik sedang dengan persepsi kinestetik kurang terhadap hasil belajar

bolabasket. Peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket pada siswa yang

memiliki persepsi kinestetik baik lebih baik dari pada yang memiliki persepsi

kinestetik sedang maupun persepsi kinestetik kurang.

3. Terdapat interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dan persepsi

kinestetik terhadap hasil belajar bolabasket.

a. Siswa yang memiliki persepsi kinestetik baik lebih cocok jika diberikan

pendekatan umpan balik dengan alat bantu audio -visual.

b. Siswa yang memiliki persepsi kinestetik sedang lebih cocok jika diberikan

pendekatan umpan balik dengan alat bantu audio -visual.

c. Siswa yang memiliki persepsi kinestetik kurang lebih cocok jika diberikan

pendekatan umpan balik langsung.

B. Implikasi

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya secara umum dapat

dikatakan bahwa :

Page 115: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Pertama, melihat hasil penelitian dan kajian teori belajar gerak bahwa peran

umpan balik sangatlah besar dalam penguasaan gerak, khususnya belajar keterampilan

bolabasket, maka sangat perlu untuk selalu memberikan umpan balik dalam setiap

belajar gerak.

Kedua, menilai dari kelebihan yang ada, media audio-visual baik sebagai alat

peraga gerak, maupun sebagai penyaji umpan balik, maka perlu dipertimbangkan

penggunaan alat ini, tidak hanya sebagai alat bantu peraga gerakan namun juga sebagai

alat bantu penyampaian umpan balik.

Ketiga, dengan terbuktinya penerapan umpan balik dengan alat bantu audio-

visual memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan umpan balik langsung,

maka perlu dipertimbangkan model pembelajaran gerak yang berbasis mulitimedia,

terutama sebagai alat bantu peragaan gerak dan penyampaian umpan balik.

Keempat, hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuna persepsi kinestetik

berpengauh terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan bolabasket dan memegang

peranan penting dalam belajar gerak, sehingga perlu mengajarkan materi yang dapat

meningkatkan kemampuan persepsi kinestetik.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka untuk dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran dan tuntutan sebagai guru yang profesional hendaknya guru pendidikan

jasamani olahraga dan kesehatan :

1. Dalam pembelajarn gerak selalu memberikan umpan balik kepada siswa, baik

sebagai koreksi terhadap gerakan yang salah, penguatan gerakan yang benar atau

sebagai bentuk motivasi.

2. Menyangkut gerakan yang komplek, guru penjasorkes dapat memmanfaatkan alat

audio-visual atau multimedia dalam penyampaian peragaan gerak, maupun umpan

balik.

3. Selain menguasai keterampilan gerak, hendaknya guru penjasorkes juga menguasai

teknologi informasi, terutama yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu audio-

visual.

Page 116: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

4. Mengingat persepsi kinestetik merupakan unsur yang penting dalam belajar gerak,

maka sebaiknya guru atau pelatih dapat mengajarkan materi yang secara langsung

dapat meningkatkan kemampuan persepsi kinestetik.

5. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan populasi yang lebih luas, dan ukuran

sampel yang lebih besar.

Page 117: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

DAFTAR PUSTAKA

Akros Abidin.1991. Buku Penuntun Bola Basket Kembar. Jakarta: PT RajaGrafindo.

Anthony, Deutsch J. & Diana, Deutsch. 1973. Physiological Psychology. Chicago: The

Dorsey Press.

Barlett, Roger. 2005. Sports Biomechanics : Reducing Injury and Improving

Performance. New York : Routledge.

Rolayne Wilson and Bradford. Assesing Sport Skill1984

Dal Monte, Antonio.1975. Masalah-Masalah dalam Kedokteran Olahraga, Latihan

Olahraga, dan Coaching. (Terjemahan Soebroto). Jakarta : Dirjen PLS

Depdikbud.

Gallahue, David L. and John C. Ozmun.1998.Understanding Motor Development:

Infants,Childern, Adolencents, Adults”.

Dep.dikbud Dirjen Pemuda dan Olahraga. 1989. Coaching Bola Basket. Jakarta :

Proyek Pendidikan Olahraga Perguruan Tinggi.

Hamidsyah Noer. 1993. Ilmu Pelatihan Dasar.Surakarta : FKIP UNS

Harsono. 1988. Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta:

Ditjen Dikti.

Haywood, Kathleen M. 1986. Life Span Motor Development.Illinois : Human Kinetics

Publishers, Inc.

Imam Sodikun. 1992. Olahraga Pilihan Bola Basket.Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti

PPTK.

Iwan Setiawan. 1985. Teori Belajar Mengajar Motorik. Jakarta: PIO KONI Pusat.

Johnson, B. L., and Nelson, J. K. 1970.Practical Measurements for Evaluation in

Pshysical Education. Minneapolis: Burgess Publishing Company.

Magill, Richard A. 1985. Motor Learning.Concepts and Applications. Dubuque Iowa:

Wm. C. Brown Company Publishers

Muhadjir. 2005. Teori dan Praktek Pendidikan Jasmani Untuk Kelas 1 SMP. Jakarta:

PT. Ghalia Indonesia

Ormrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan : Membantu Siswa Tumbuh dan

Berkembang (TerjemahanWahyu Indiani, dkk.) Jakarta : Penerbit Erlangga.

Page 118: TESIS - Digital Library UNS · PENGARUH UMPAN BALIK HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET commit to user i DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Robb, Margareth D. 1972.The Dynamics of Motor Acquisition. Englewood Cliffs

Prentice-Hall,

Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.

Jakarta: Dirjen Dikti Dep P dan K

Sadiman, Arief S, dkk. 1986. Media Pendidikan : Pengertian, Penmgembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang:

Dahara Prize.

Sarumpet, A. Parno dan Zulfar Djaset. 1992. Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud.

Dirjen Dikti.

Schmidt, Richard A, and Wrisberg, Craig A. 2004.Motor Learning and

Performance.Champaign : Human Kinetics

Singer, Robert N. 1980. Motor Learning and Human Performance. New York: Mc

Millan Publishing Company, Inc.

______________. 1982. The Learning of Motor Skills. New York: Macmillan

Publishing Co., Inc.

Soebagyo Hartoko. 1992. Teori dan Praktek Bola Basket I. Surakarta : FKIP UNS

Sudjana. 2002. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung. Tarsito.

______. 2004. Metode Statistika. Bandung. Tarsito.

Sugiyanto. 1984. Pengaruh Penggunaan Videokaset, Kualitas Model Gerakan,

Kelompok Umur, Jenis Kelamin, dan Persepsi Kinestetik terhadap Prestasi

Belajar Gerak Keolahragaan Pelajar Sekolah Dasar. (Desertasi).Jakarta :

Fakultas Pasca Sarjana IKIP.

. 2007. “Pembelajaran Gerak Keterampilan Anak Usia Dini” dalam Pelatihan

Olahraga Anak Usia Dini. Jakarta : Kemenegpora.

_________. 1998. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta : Dirjen Dikdasmen

Depdikbud

_________. 1994. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Depdikbud.

Suharno HP. 1986.Kepelatihan olahraga.Yogyakarta.FPOK.

Wissel, Hal. 1996. Bola Basket Dilengkapi Dengan Program Pemahiran dan Teknik.

Alih Bahasa. Bagus Pribadi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.