TESIS - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15972-Presentation-644481.pdfLATAR...
Transcript of TESIS - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15972-Presentation-644481.pdfLATAR...
TESISANALISIS FAKTOR PENYEBAB
KERUSAKAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI
DI KOTA TASIKMALAYAOLEH:
ARIS WANRISNANRP: 3109207710
PEMBIMBING:Ir. I PUTU ARTAMA WIGUNA, MT, PhD.
Ir. RETNO INDRYANI, MT.
LATAR BELAKANG
1. Bangunan gedung SDN sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
2. SDN 247 buah; ruang kelas 1.535 buah. Terdapat 252 ruang kelas rusak ringan (16,42 %) dan 96 buah rusak berat (6,25 %).
3. Diperlukan penelitian mengenai kerusakan bangunan gedung.
MASALAH PENELITIAN :1. Komponen apa dari bangunan gedung SDN
yang rusak?2. Apa faktor penyebabnya?
TUJUAN PENELITIAN :1. Mengetahui kerusakan yang terjadi pada
bangunan gedung SDN.2. Mengetahui faktor penyebabnya.
A. KOMPONEN BANGUNAN• Dibatasi pada komponen struktur dan non
struktur tidak termasuk sanitasi, halaman gedung, mekanikal/elektrikal.
• Identifikasi akan dibatasi pada komponen struktur (pondasi; kolom; balok; rangka atap) dan komponen non struktur (atap; lantai; dinding; rangka plafon; plafon; pintu/jendela).
1. PERANCANGAN KUESIONER
METODA PENELITIAN
B.VARIABEL PENELITIAN & DEF. OPERASIONAL
1. Desain : disebabkan rancang bangun yang tidak memenuhi standar.
2. Kualitas Bahan Bangunan : disebabkan kualitas bahan bangunan tidak sesuai dengan yang disyaratkan.
3. Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi : disebabkan perilaku manusia saat membangun kontruksi.
4. Pemeliharaan Bangunan : disebabkan minimnya / tidak adanya kegiatan menjaga keandalan bangunan beserta prasarana dan sarananya agar selalu laik fungsi.
5. Kesalahan Penggunaan : disebabkan kesalahan memanfaatkan bangunan gedung atau kesalahan pemakaian.
Lanjutan…………..…….
6. Iklim / Cuaca : disebabkan pergerakan / perubahan suhu, kelembaban, curah hujan, termasuk pengaruh panas matahari.
7. Lokasi / Kondisi Tanah : disebabkan pemilihan lokasi yang berisiko dan kondisi tanah yang labil.
8. Hama / Hewan : disebabkan interaksi antara bangunan dengan hewan.
9. Penyakit / Tumbuhan : disebabkan interaksi antara bangunan dengan tumbuhan.
10.Bencana : disebabkan bencana alam atau keteledoran manusia.
C. PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN Sangat Kuat=5 : pengaruhnya sangat kuat
terhadap kerusakan bangunan Kuat=4 : pengaruhnya kuat terhadap kerusakan
bangunan Cukup Kuat=3 : pengaruhnya cukup kuat
terhadap kerusakan bangunan Lemah=2 : pengaruhnya lemah terhadap
kerusakan bangunan Sangat Lemah=1 : pengaruhnya sangat lemah
terhadap kerusakan bangunan Tidak Berpengaruh=0 : tidak ada pengaruhnya.
2. METODE PENGUMPULAN DATA• Pengumpulan Data Jenis Data Primer
– Kuesioner dan petunjuk pengisiannya disebar ke responden yakni kepala sekolah dari SDN yang terpilih sebagai sampel.
– Saat penarikan kuesioner yang telah diisi, peneliti melakukan cross check.
• Pengumpulan Data Jenis Data Sekunder– Diperoleh dari dinas / instansi terkait
• Letak geografis • Kondisi alam (curah hujan, suhu,kelembaban, potensi
terjadi gerakan tanah, potensi gempa)• Dll
3. POPULASI & SAMPEL
• Objek penelitian adalah bangunan gedung SDN di Kota Tasikmalaya = 247 SDN.– Kelompok baik: semua ruang kelas dalam kondisi
baik = 155 SDN.– Kelompok rusak ringan: ada ruang kelas rusak
ringan, tidak ada rusak berat = 61 SDN.– Kelompok rusak berat: ada ruang kelas rusak berat
= 31 SDN.• Populasi adalah seluruh kepala SDN = 247 orang.• Sampel adalah kepala SDN dari kelompok SDN rusak
berat = 31 orang di tambah dari kelompok SDN rusak ringan = 24 orang, total 55 responden.
• Teknik pengambilan sampel : sampling purposive(penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu).
4. METODA ANALISIS DATA
• ANALISIS DESKRIPTIF• ANALISIS FAKTOR
LATAR BELAKANG1. Bangunan gedung sekolah dasar negeri (SDN) memiliki fungsi yang sangat penting
dalam penyelenggaraan pendidikan.2. Jumlah SDN di Kota Tasikmalaya tahun 2010 ada 247 buah dengan ruang kelas
sebanyak 1.535 buah. Dari ruang kelas tersebut terdapat 252 ruang kelas dalam kondisirusak ringan (16,42 persen) dan 96 ruang kelas dalam kondisi rusak berat (6,25 persen).
3. Diperlukan penelitian mengenai kerusakan bangunan gedung tersebut.
MASALAH PENELITIAN1. Komponen apa saja dari bangunan gedung SDN yang mengalami kerusakan?
2. Faktor apa saja yang menjadi penyebab kerusakan bangunan gedung SDN tersebut?
TINJAUAN PUSTAKA
STUDI LITERATUR DAN NSPM1. Manajemen Aset
2. Statistika3. Bangunan Gedung
4. Norma, Standar, Pedoman, dan Manual (NSPM)5. Literatur lainnya yg terkait
RANCANGAN PENELITIAN1. Metode Pengumpulan Data
2. Populasi dan Sampel3. Perancangan Kuesioner
- Komponen Bangunan- Variabel Penelitian & Definisi Operasional
- Pengukuran Variabel Penelitian- Penelitian Pendahuluan (Pendapat Pakar & Uji Coba Kuesioner)
4. Metoda Analisis Data- Analisis Deskriptif
-Validitas dan Reliabilitas- Analisis Faktor
A
TUJUAN PENELITIAN1. Mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada bangunan gedung SDN di Kota
Tasikmalaya.2. Mengidentifikasi faktor yang menjadi penyebab kerusakan bangunan gedung SDN di
Kota Tasikmalaya.
A
PENELITIAN PENDAHULUAN
DATA PRIMERData yang diperoleh melalui
survei lapangan
VALIDITAS & RELIABILITASMengukur tingkat kesahihan (validitas) dan
keandalan (reliabilitas)
ANALISIS DESKRIPTIFMendeskripsikan data yang
tersedia
ANALISIS FAKTORMengelompokkan databerdasarkan variabel
KESIMPULAN DAN SARAN
DATA SEKUNDERData yang diperoleh dari
institusi terkait
ANALISIS DATA
PEMBAHASAN
PENGUMPULAN DATA
GAMBARAN UMUM WILAYAH
• Kota Tasikmalaya berada di tenggara Provinsi Jawa Barat, jarak dari Bandung, ±105 km & dari Jakarta, ±255 km. Wilayah ini berada pada posisi 108 08’ 38” - 108 24’ 02” BT dan 7 10’ -7 26’ 32” LS.
• Kota Tasikmalaya diresmikan tanggal 17 Oktober 2001, luas 171,56 kilo meter persegi, 10 kecamatan, 69 kelurahan, penduduk tahun 2010 berjumlah 635.464 jiwa
LETAK GEOGRAFIS
KONDISI ALAM• Bentang alam Kota Tasikmalaya termasuk
kategori dataran sedang, ketinggian wilayah kisaran 201 s.d. 503 meter dpl.
• Tipe curah hujan tipe C (4 bulan kering dan 8 bulan basah). Rata-rata curah hujan per bulan 278,55 mm, curah hujan tertinggi bulan Januari - April dan curah hujan terendah September -Oktober.
• Perbandingan bulan basah dan kering, 98 persen, berarti iklim basah.
Lanjutan………..
• Suhu rata-rata 25,7 derajat Celcius, kisaran 21,1 s.d. 27,9 derajat Celcius.
• Geomorfologi membagi wilayah menjadi 2 DAS yaitu Citanduy dan Ciwulan.
• Tasikmalaya memiliki jumlah bukit yang banyak (± 3.000). Bukit-bukit ini tersebar dengan ketinggian bervariasi.
• Wilayah di Kota Tasikmalaya mempunyai potensi gerakan tanah.
• Kota Tasikmalaya termasuk rawan gempa bumi.
PENELITIAN PENDAHULUAN• Variabel penelitian (desain, bahan, kerja,
pelihara, guna, iklim, tanah, hama, penyakit, bencana) memadai untuk penelitian penyebab kerusakan.
• Perbedaan pendapat tentang pengaruh variabel penyebab kerusakan, disiapkan kode 0.
• Kuesioner memadai sebagai instrumen penelitian penyebab kerusakan.
• Responden dapat mengidentifikasi komponen bangunan gedung yang rusak.
• Responden dapat memperkirakan variabel penyebab kerusakan.
ANALISIS
Jumlah Bangunan Gedung SDN Yang Rusak dan
Tidak Rusak Berdasar Komponen
51
40
39
37
4
15
16
18
29
33
37
47
53
54
26
22
18
8
2
1
0 10 20 30 40 50 60
Dinding
Plafon
Pintu/Jendela
Lantai
Rangka Plafon
Rangka Atap
Atap
Kolom
Pondasi
Balok
Jumlah SDN
Rusak Tidak Rusak
DESKRIPSI KERUSAKAN
Jumlah SDN Yang Rusak Berdasar Bahan Utama Komponen.
No. Komponen Bahan Utama Jumlah SDN
1. Pondasi Pasangan batu kali 2
2. Kolom Beton bertulang 2
Pasangan bata tanah liat 6
3. Balok Pasangan bata tanah liat 1
4. Rangka Atap Kayu 22
5. Atap Genteng tanah liat 18
6. Lantai Tegel 29
Keramik 8
7. Dinding Pasangan bata tanah liat 51
8. Plafon Eternit/Asbes 40
9. Rangka Plafon Kayu 26
10. Pintu/Jendela Kayu 39
Lanjutan………
Lanjutan………
No Komponen
Jumlah
SDN Rusak
Lama Kerusakan (tahun)
< 1 1 s.d. 2 3 s.d. 4 5 s.d. 6 > 6
1 Pondasi 2 0 1 0 1 0
2 Kolom 8 1 7 0 0 0
3 Balok 1 0 1 0 0 0
4 Rangka atap 22 3 9 8 1 1
5 Atap 18 3 9 5 1 0
6 Lantai 37 1 10 12 7 7
7 Dinding 51 2 29 13 3 4
8 Pafon 40 3 23 11 3 0
9 Rangka plafon 26 1 10 10 3 2
10 Pintu/jendela 39 2 20 14 2 1
Lama Kerusakan Komponen Bangunan Gedung SDN
IDENTIFIKASI KERUSAKAN
Jenis Kerusakan Pondasi
50%50%
Terjadi pergeseran tanah y ang meny ebabkan dinding retak/ pecah/
rusakLainny a (lobang-lobang di pondasi)
0 1Bany akny a SDN
> 6 tahun
5 s.d. 6 tahun
3 s.d. 4 tahun
1 s.d. 2 tahun
< 1 tahun
Lama Kerusakan Pondasi
Jenis Kerusakan Kolom
45%
44%
11%
Lapis penutup plester/cat/laburan mengelupas; pemudaran warna
Terdapat retak/cacat struktural
Lapis penutup beton pecah/retak besar/terkelupas; karat pada logam; tulangan beton terlihat
0 2 4 6 8
Jumlah SDN
> 6 tahun
5 s.d. 6 tahun
3 s.d. 4 tahun
1 s.d. 2 tahun
< 1 tahun
Lama Kerusakan Kolom
Lanjutan…....
• Identifikasi kerusakan 8 komponen yang lain (balok, rangka atap, atap, lantai, dinding, plafon/langit-langit, rangka plafon, dan pintu/jendel) disajikan dengan cara yang sama seperti contoh diatas.
Lanjutan…....
Output SPSS untuk Uji Validitas dan Reliabilitas Komponen Kolom
Case Processing Summary
N %
Valid 8 100.0
Excludeda 0 .0
Cases
Total 8 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.680 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
DESAIN 25.50 7.429 .667 .584
BAHAN 26.63 9.696 .308 .667
KERJA 26.63 10.268 .047 .693
PELIHARA 25.88 9.839 .062 .706
GUNA 26.00 10.286 .000 .703
IKLIM 25.50 8.857 .518 .635
TANAH 25.13 6.696 .625 .582
HAMA 26.25 10.214 .000 .708
PENYAKIT 26.50 8.000 .342 .663
BENCANA 24.75 6.786 .798 .545
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
28.75 10.500 3.240 10
Uji Validitas dan Reliabiltas Penyebab Kerusakan
Lanjutan…..
Uji Validitas Komponen Kolom
Variabel Corrected Item-Total
Correlation
r tabel dengan n 8 dan
tingkat signifikansi 5 % Keterangan
DESAIN .667 .622 Valid
BAHAN .308 .622 Tidak valid
KERJA .047 .622 Tidak valid
PELIHARA .062 .622 Tidak valid
GUNA .000 .622 Tidak valid
IKLIM .518 .622 Tidak valid
TANAH .625 .622 Valid
HAMA .000 .622 Tidak valid
PENYAKIT .342 .622 Tidak valid
BENCANA .798 .622 Valid
DESAIN BAHAN KERJA PELIHARA GUNA IKLIM TANAH HAMA PENYAKIT BENCANA
1 PONDASI Valid *) Valid *) Valid *)
2 KOLOM Valid Valid Valid
3 BALOK Valid *) Valid *)
4 RANGKA ATAP Valid Valid Valid Valid Valid
5 ATAP Valid Valid Valid Valid Valid
6 LANTAI Valid Valid Valid Valid
7 DINDING Valid Valid Valid Valid Valid Valid
8 PLAFON Valid Valid Valid Valid Valid
9RANGKA
PLAFON Valid Valid Valid Valid Valid Valid
10PINTU /
JENDELAValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Keterangan: *) artinya tidak melalui uji validitas dan reliabilitas karena jumlah sampelnya terlalu kecil.
REKAPITULASI HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
VARAIBEL PENYEBAB KERUSAKAN
NO.
KOMPONEN
BANGUNAN
GEDUNG SDN
YANG RUSAK
ANALISIS FAKTOR
• Bangunan gedung SDN dibagi menurut komponen, maka analisis faktor juga dilaksanakan berdasar pendekatan komponen bangunan.
• Dari 10 komponen yang diteliti, analisis faktor dilaksanakan pada 8 komponen, sedangkan pada 2 komponen (pondasi & balok) tidak dapat dilaksanakan.
• Variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor adalah variabel yang valid dan reliabel.
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN KOLOM
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .578
Approx. Chi-Square 7.709
df 3
Bartlett's Test of Sphericity
Sig. .052
Anti-image Matrices
DESAIN TANAH BENCANA
DESAIN .705 .054 -.179
TANAH .054 .315 -.229
Anti-image Covariance
BENCANA -.179 -.229 .264
DESAIN .701a .115 -.415
TANAH .115 .563a -.794
Anti-image Correlation
BENCANA -.415 -.794 .547a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
LANJUTAN…..ANALISIS FAKTOR ..... KOMPONEN KOLOM
Communalities
Initial Extraction
DESAIN 1.000 .510
TANAH 1.000 .789
BENCANA 1.000 .886
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Compo
nent Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 2.184 72.815 72.815 2.184 72.815 72.815
2 .659 21.980 94.795
3 .156 5.205 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1
DESAIN .714
TANAH .888
BENCANA .941
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 1 components extracted.
Rotated Component Matrixa
a. Only one component was extracted. The solution cannot be rotated.
DESAIN BAHAN KERJA PELIHARA GUNA IKLIM TANAH HAMA PENYAKIT BENCANA
1
PONDASI, dari
pasangan batu
kali
Lokasi /
kondisi
tanah labil *)
Hama tikus
yang
bersarang *)
Gempa
bumi *)
2
KOLOM, dari
pasangan bata /
beton bertulang
Tidak
antisipasi
gempa bumi
(I)
Lokasi /
kondisi
tanah labil
(I)
Gempa
bumi (I)
3BALOK, dari
pasangan bata
Lokasi /
kondisi
tanah labil *)
Gempa
bumi *)
4RANGKA ATAP,
dari kayu
Tidak
antisipasi
hama /
penyakit (I)
Kualitas
bahan
rendah (I)
Kurang
pemeliharaa
n
Hujan /
lembab (I)Jamur (I)
5
ATAP, dari
genteng tanah
liat
Bahan
mudah
pecah (I)
Kurang
pemeliharaa
n
Bermain
bola /
layangan (I)
Matahari /
hujan /
angin /
lembab (I)
Gempa
bumi (I)
6LANTAI, dari
tegel / keramik
Tidak
antisipasi
kerikil /
kotoran (I)
Kerikil
sepatu /
geser kursi
meja (I)
Hujan /
matahari (I)
Lokasi /
kondisi
tanah labil
(I)
7DINDING, dari
pasangan bata
Tidak
antisipasi
gempa bumi
(I)
Penger-jaan
kurang baik
(I)
Matahari /
hujan /
lembab (I)
Lokasi /
kondisi
tanah labil
(I)
LumutGempa
bumi (I)
8
PLAFON /
LANGIT-
LANGIT, dari
eternit
Bahan
mudah
pecah (I)
Anak - anak
bermain /
pencuri (I)
Hujan (II) Lumut (II)Gempa
bumi (I)
9
RANGKA
PLAFON, dari
kayu
Tidak
antisipasi
hama /
penyakit (II)
Kualitas
bahan
rendah (I)
Kurang
pemeliharaa
n
Hujan /
lembab (I)Rayap (I) Jamur (I)
10
PINTU /
JENDELA, dari
kayu
Tidak
antisipasi
hama /
penyakit (I)
Kualitas
bahan
rendah (I)
Anak - anak
bermain (I)
Matahari /
hujan /
lembab (I)
Tanah,
habitat
rayap (II)
Rayap (II)Jamur /
lumut (II)
Keterangan: *) artinya tidak melalui analisis faktor karena jumlah sampelnya terlalu kecil / sedikit.………………. Angka Romawi dalam kurung menunjukan pengelompokkan variabel, dan banyaknya faktor yang terbentuk.
VARIABEL PENYEBAB KERUSAKAN
NO.
KOMPONEN
BANGUNAN
GEDUNG SDN
YANG RUSAK
REKAPITULASI PENYEBAB KERUSAKAN BANGUNAN GEDUNG SDN
KESIMPULAN• Berdasar identifikasi 55 SDN, telah terjadi
kerusakan bangunan gedung SDN meliputi:– Kerusakan pondasi terjadi di 2 SDN– Kerusakan kolom terjadi di 8 SDN– Kerusakan balok terjadi di 1 SDN– Kerusakan rangka atap terjadi di 22 SDN– Kerusakan atap terjadi di 18 SDN– Kerusakan lantai terjadi di 37 SDN– Kerusakan dinding terjadi di 51 SDN– Kerusakan plafon/langit-langit terjadi di 40 SDN– Kerusakan rangka plafon terjadi di 26 SDN– Kerusakan pintu/jendela terjadi di 39 SDN
• Faktor penyebab kerusakan bangunan gedung SDN adalah:– faktor manusia yakni:
• desain tidak anti gempa (menyerang 2 komponen) atau anti hama/penyakit(menyerang 3 komponen);
• pilihan kualitas bahan rendah (3 komponen) atau mudah pecah (2 komponen);
• pengerjaan konstruksi kurang baik/asal-asalan (1 komponen); • pemeliharaan kurang baik (1 komponen); • penggunaannya keliru (4 komponen); dan
– faktor alam yakni:• pengaruh cuaca/iklim (7 komponen); • lokasi / kondisi tanah labil (5 komponen) maupun tanah sebagai habitat
hama (1 komponen);• hama rayap yang menyerang (2 komponen) dan hama tikus yang bersarang
(1 komponen); • penyakit jamur (3 komponen) dan lumut (1 komponen); • serta gempa bumi (6 komponen).
• Dari banyaknya komponen yang diserang, ternyata faktor alam lebih dominan pengaruhnya dibanding faktor manusia
Lanjutan…....