Tesis bab 1
-
Upload
kuntoajiww -
Category
Documents
-
view
155 -
download
1
Transcript of Tesis bab 1
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 1/16
Tugas Proposal Tesis
Kunto Aji NRP. 2211204011
DosenDr. Muhammad Rivai ST., MT.
Program Magister
Bidang Keahlian Elektronika
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2012
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 2/16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wireless Sensor Networks (WSNs) adalah sebuah kelas jaringan yang
memungkin untuk digunakan pada berbagai aplikasi potensial dalam bidang
kesehatan, militer dan pemantauan lingkungan. Secara umum, jaringan ini sering
digunakan untuk melakukan pengamatan dalam kondisi daerah pengamatan dan
tempat pengamat berada pada posisi yang saling berjauhan, sehingga dibutuhkan
media yang memadai untuk dapat mengirimkan data-data hasil suatu pengamatan.
Sistem WSN yang biasa digunakan pada umumnya terdiri atas kumpulan dari
sejumlah sensor tertentu dengan proses pengiriman data menggunakan sistem
wireless yang biasanya dikenal sebagai wireless sensor array. Dengan adanya
array sensor maka memungkinkan untuk melakukan pengiriman data hasil
pembacaan sensor secara lebih efisien. Hal ini disebabkan karena tidak adanya
sistem kabel yang dapat menyebabkan disipasi daya sehingga menimbulkan noise
Namun sistem wireless sensor array ini memiliki kelemahan yaitu dibutuhkan
waktu yang reltif lama untuk instalasi dan pembiayaan yang juga lebih mahal.
Untuk lebih mengoptimalkan fungsi dan efisiensi dari sistem WSN maka pada
penelitian ini dirancang suatu metode yaitu MWSN ( Mobile Wireless Sensor
Network ). Dengan menggunkan metode MWSN maka hanya dibutuhkan sebuah
wireless sensor yang kemudian ditempatkan pada sebuah mobile device. Prinsip
kerja dari MWSN yaitu menggunakan prinsip scanning. Sebuah wireless sensor
akan melakukan proses pengambilan data dengan men-scan suatu area tertentu
menggunakan sebuah mobile device. Data hasil pembacaan sensor kemudian
dikirimkan ke pusat kontrol untuk diolah dan dianalisa dengan menggunakanmodul wireless Zigbee. Pada setiap posisi tertentu pada area yang discan terdapat
RFID tag yang berfungsi sebagai marker. Sehingga data akan dikirimkan ke pusat
kontrol jika terdeteksi adanya RFID tag. Untuk mendeteksi keberadaan RFID tag
digunakan contactless RFID reader.
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 3/16
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini meliputi:
1 Bagaimanakah desain mobile wireless sensor network yang akurat untuk
2 Bagaimanakah algoritma obstacle avoidance yang sesuai untuk diterapakan
pada mobile device sehingga dapat mendukung optimalisasi dari sistem
MWSN
3 Bagaimanakah membangun suatu sistem jaringan mobile sensor yang effisien
untuk diaplikasikan pada suatu lingkungan tertentu.
4 Bagaimanakah efek dari aplikasi dynamic power management methode dalam
proses effisiensi daya sistem.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melengkapi kekurangan dari
sistem wireless sensor network . Dengan menggunakan mobile wireless sensor
network maka hanya dibutuhkan sebuah sensor, hal ini tentunya lebih efisien
dibandingkan dengan menggukan sistem WSN yang pada umumnya terdiri dari
banyak sensor. Selain itu dalam proses instalasi, sistem MWSN juga relatif lebih
sederhana. Hal ini disebabkan sistem MWSN menggunakan prinsip scanning
dengan bantuan dari sebuah mobile device. Sehingga untuk memonitor suatu area
tertentu cukup dengan meletakkan RFID tag pada daerah yang ingin dideteksi
kondisinya.
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 4/16
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Mobile Wireless Sensor Network
Mobile Wireless Sensor Network atau disingkat dengan MWSN adalah suatu
peralatan sistem embedded yang didalamnya terdapat sebuah sensor dan
dilengkapi dengan peralatan sistem komunikasi, serta dilengkapi dengan sebuah
mobile device. Sensor disini digunakan untuk menangkap informasi sesuai dengan
karakteristik. Sedangkan mobie device berfungsi sebagai pembawa wireless
sensor menuju area tertentu untuk melakukan proses monitoring.
Pada prinsipnya MWSN ( Mobile Wireless Sensor Network ) memiliki kesamaan
dengan teknologi WSN (Wireless Sensor Network ), perbedaan utamanya terletak
pada jumlah sensor dan posisi dari node sensor. Pada metode MWSN jumlah
sensor yang digunakan hanya sebuah sensor saja. Namun node sensor pada
metode MWSN bersifat dinamis, hal ini disebabkan oleh adanya perangkat mobile
device yang berperan sebagai pembawa node sensor.
Gambar 2.1 Struktur Wireless Mobile Sensor
Sebaliknya pada WSN umumnya memerlukan lebih banyak sensor untuk
melakukan proses monitoring pada suatu area tertentu. Jumlah sensor yang
banyak diperlukan pada metode WSN sebab node sensor pada metode WSN
bersifat statis. Sehingga untuk melakukan proses monitoring yang dapat
mencangkupi suatu area tertentu maka dibutuhkan banyak wireless sensor .
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 5/16
Gambar 2.2 Struktur topologi WSN
Dari gambar 2.2 di atas dapat diamati bahwa pada metode WSN memiliki
kekurangan yaitu dibutuhkannya banyak wireless sensor node, sehingga
memerlukan lebih banyak biaya dan proses instalasi yang lebih kompleks. Hal ini
berbanding terbalik dengan metode MWSN yang hanya menggunakan sebuah
wireless sensor untuk melakukan proses monitoring. Sehingga dengan demikian
proses instalasi pada metode MWSN relatif lebih mudah.
2.2 RFID ( Radio Frequency Identification)
RFID atau Radio Frequency Identification, adalah suatu metode yang mana bisa
digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan
menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder. Suatu RFID
tag adalah sebuah benda kecil, misalnya berupa stiker adesif, dan dapat
ditempelkan pada suatu barang atau produk. RFID tag berisi antena yang
memungkinkan mereka untuk menerima dan merespon terhadap suatu query yang
dipancarkan oleh suatu RFID transceiver.RFID tag dapat bersifat aktif atau pasif. RFID tag yang pasif tidak memiliki
power supply sendiri. Dengan hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena
yang disebabkan oleh adanya frekuensi radio scanning yang masuk, sudah cukup
untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan respon
balik. Sehubungan dengan power dan biaya, maka respon dari suatu RFID yang
pasif biasanya sederhanya, hanya nomor ID saja. Dengan tidak adanya power
supply pada RFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin kecilnya
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 6/16
ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat. Beberapa RFID komersial yang saat
ini sudah beredar di pasaran ada yang bisa diletakkan di bawah kulit. Pada tahun
2005 tercatat bahwa RFID tag terkecil berukuran 0.4 mm x 0.4 mm dan lebih tipis
daripada selembar kertas. Dengan ukuran sekian maka secara praktis benda
tersebut tidak akan terlihat oleh mata. RFID tag yang pasif ini memiliki jarak
jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan 6 meter.
Gambar 2.3 RFID tag
Ada empat macam RFID tag yang sering digunakan bila dikategorikan
berdasarkan frekuensi radio, yaitu:
• low frequency tag (antara 125 ke 134 kHz)
• high frequency tag (13.56 MHz)
• UHF tag (868 sampai 956 MHz)
• Microwave tag (2.45 GHz)
UHF tag tidak bisa digunakan secara global, karena tidak ada peraturan global
yang mengatur penggunaannya.
Perangkat RFID sensitif terhadap gangguan dan refleksi dari objek lain. Oleh
karena itu, pembacaan RFID umumnya dipengaruhi oleh ketidakpastian yang
tinggi. Selain itu, setidaknya dalam kasus tag pasif, sebuah RFID reader hanyadapat menentukan apakah tag hadir atau tidak dalam jangkauan, sementara itu
tidak mampu memberikan informasi tentang posisi dari tag. Masalah-masalah ini
mungkin sebagian diselesaikan dengan menggunakan RFID aktif. Namun,
transponder aktif lebih mahal daripada yang pasif dan memiliki masa hidup
terbatas.
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 7/16
Sistem RFID pada
scanning sensor. Me
sebagai sinyal impul
tag pada area yang
RFID reader akan d
sistem MWSN.
2.3 Ultrasound Sens
Gelombang ultrasoni
gelombang suara yai
ultrasonik terdiri dari
rangkaian penerima
dibangkitkan akan di
G
Gambar 2.4 RFID Reader
enelitian ini berperan sebagai marker posi
ode MWSN pada penelitian ini memanfaat
s yang memicu proses pengiriman data. Jik
ideteksi maka akan memicu sistem untuk
itempatkan pada mobile device dan merup
r Sebagai Sensor Jarak
k adalah gelombang dengan besar frekuensi
u lebih dari 20 KHz. Seperti telah disebutk
rangkaian pemancar ultrasonik yang disebu
ultrasonik yang disebut receiver . Sinyal
ancarkan dari transmitter ultrasonik.
mbar 2.5 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
si dalam proses
an sistem RFID
a terdapat RFID
mengirim data.
kan bagian dari
diatas frekuensi
n bahwa sensor
transmitter dan
ultrasonik yang
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 8/16
Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal ini dipantulkan, dan
diterima oleh receiver ultrasonik. Sinyal yang diterima oleh rangkaian receiver
dikirimkan ke rangkaian mikrokontroler untuk selanjutnya memberikan perintah
kepada robot agar bergerak menjauhi penghalang tersebut sesuai dengan algoritma
program mikrokontroler yang dibuat, seperti terlihat pada gambar 2.5 di atas.
Gambar 2.6 Ultrasonik Transducer
Ultrasonik transducer pada dasarnya terdiri atas 2 bagian yaitu bagian pemancar
(transmitter) dan bagian penerima(receiver) seperti yang ditunjukkan gambar 2.6
di atas.
a. Pemancar Ultrasonik (Transmitter)
Pemancar Ultrasonik ini berupa rangkaian yang memancarkan sinyal
sinusoidal berfrekuensi di atas 20 KHz menggunakan sebuah transducer
transmitter ultrasonik dan sinyalnya difokuskan melalui sebuah corong/pipa. Pada
penggunaannya, akan digunakan 3 buah pemancar yang masing-masing
mengirimkan sinyal dengan frekuensi yang berbeda-beda.
b. Penerima Ultrasonik ( Receiver)
Penerima Ultrasonik ini akan menerima sinyal ultrasonik yang
dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan karakteristik frekuensi yang sesuai.
Sinyal yang diterima tersebut akan melalui proses filterisasi frekuensi dengan
menggunakan rangkaian band pass filter (penyaring pelewat pita), dengan nilai
frekuensi yang dilewatkan telah ditentukan. Kemudian sinyal keluarannya akan
dikuatkan dan dilewatkan ke rangkaian komparator (pembanding) dengan
tegangan referensi ditentukan berdasarkan tegangan keluaran penguat pada saat
jarak antara sensor kendaraan mini dengan sekat/dinding pembatas mencapai jarak
minimum untuk berbelok arah. Dapat dianggap keluaran komparator pada kondisi
ini adalah high (logika ‘1’) sedangkan jarak yang lebih jauh adalah low
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 9/16
(logika’0’). Logika-logika biner ini kemudian diteruskan ke rangkaian pengendali
(mikrokontroler).
Sensor ultrasonik pada penelitian ini berperan sebagai obstacle avoidance pada
mobile device. Dengan adanya algoritma obstacle avoidance ini maka mobile
device yang dalam berperan sebagai pembawa wireless sensor dapat berjalan
sesuai dengan track yang telah ditentukan. Posisi peletakan sensor ultrasonik
dapat diamai pada gambar 2.7 di bawah ini.
Gambar 2.7 Posisi Ultrasound Transducer Sebagai Deteksi Jarak
Pada gambar di atas digunakan 3 buah sensor ultrasonik, yang setiap sensor
memiliki fungsi masing – masing. Hasil pembacaan dari ketiga sensor tersebut
akan menjadi input untuk mikrokontroller yang kemudian akan diterjemahkan
menjadi data jarak.
2.4 Sensor Gas TGS 2610
Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi
adanya kebocoran gas. Sensor ini merupakan suatu semikonduktor oksida-logam,
lapisan sensornya dibentuk diatas oksida aluminium substrat yang dapat
mendeteksi atau merasakan. Sensor ini adalah suatu chip yang tergabung dengan
suatu alat pemanas terintegrasi. Bila terdapat suatu gas, maka daya konduksi
sensor akan meningkat, daya konduksi peningkatan sensor tergantung pada
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 10/16
konsentrasi gas di udara. Suatu untai elektris sederhana dapat mengkonversi
dalam perubahan daya konduksi untuk suatu isyarat keluaran yaitu sesuai dengan
memasang gas konsentrasi.
Sensor TGS 2610 memerlukan dua tegangan masukan yaitu pemanas voltase
(VH) dan voltase sirkit (VC). Alat pemanas Voltase (VH) diterapkan kepada alat
pemanas yang terintegrasi dalam rangka mempertahankan ketetapan unsur yang
merasakan temperatur spesifik yang mana kondisi optimal untuk merasakan saja.
Sirkit Voltase (VC) yang diberlakukan untuk pengukuran voltase (VRL) kebagian
suatu tahanan resistor (RL) yang dihubungkan secara urut dengan sensor. Suatu
rangkaian umum digunakan untuk kedua-duanya VC dan VH untuk memenuhi
kebutuhan elektrik sensor. Adapun nilainya tergantung pada tahanan resistor yang
digunakan (RL) untuk bias divariasikan pada sensitivitas sensor terhadap detektor,
sensitivitasnya dapat diketahui dengan (P) tentang semi penghantar di bawah
suatu batas 15mW. Untuk pengukuran sensitivitas (P) untuk variasi paling tinggi
ketika nilai R memadai sama dengan RL diatas ekspos untuk ketentuan kadar gas
yang terdeteksi. TGS 2610 mempunyai kepekaan tinggi kepada sejenis metan dan
sejenis gas hidrokarbon, pendeteksi yang sangat ideal untuk LPG sebagai
monitoring. Dalam kaitan kepekaan rendahnya uap air alkohol (suatu campur
tangan pada gas dilingkungan yang lebih aman), sensor ini ideal untuk konsumen
pasar dengan aplikasi output misalkan alarm.
Gambar 2.8 Bentuk Fisik Sensor TGS2610
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 11/16
Jika molekul gas LPG mengenai permukaan sensor maka satuan resistansinya
akan mengecil sesuai dengan konsentrasi gas. Sebaliknya, jika konsentrasi gas
menurun akan diikuti dengan semakin tingginya resistansi maka tegangan
keluarannya akan menurun. Dengan demikian perubahan konsentrasi gas dapat
mengubah nilai resistansi sensor dan juga akan mempengaruhi tegangan
keluarannya, sehingga perbedaan inilah yang dijadikan acuan bagi pendeteksi gas
berbahaya ini.
Pada penelitian ini sensor TGS2610 digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi
adanyan kandungan gas berbahaya pada suatu daerah tertentu. Selanjutnya data
hasil pembacaan sensor ini akan dibaca ole ADC eksternal pada mikrokontroler,
kemudian dikirimkan ke pusat kontrol melalui wireless modul.
2.5 Modul Wireless ZigBee
Zigbee dan Bluetooth sama – sama berada dalam keluarga WPAN (Wireless
Personal Area Network). Kalau Anda pernah membaca macam – macam jaringan
wireless, tentu Anda mengerti istilah WAN, LAN, dan PAN. Perbedaan Zigbee
dan Bluetooth cukup banyak, mulai dari perbedaan kecepatan (date rate), jarak
(range), dan kualitas layanan (QoS).
Zigbee bekerja pada frekuensi 2,4GHz atau ISM Band (Industry, Scientific,
Medical). Zigbee berkecepatan hanya 250 kbps, sementara Bluetooth
berkecepatan 3Mbps atau lebih. Namun dalam hal jarak komunikasi Zigbee lebih
unggul yaitu up to 1,5 Km (apabila dikoneksikan dengan banyak node).
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 12/16
Modul X-Bee atau ZigBee ini menggunakan komunikasi serial dengan modulasi
FSK (Frequency Shift Keying) dengan frekuensi 2.4 GHz. Jangkauan XBee
mencapai 30 meter indoor dan 100 meter outdoor, sedangkan XBee-Pro 100 meter
indoor dan 1500 meter outdoor. Tentunya jangkauan tersebut akan lebih efektif
jika menggunakan antenna khusus XBee, seperti ini:
Gambar 2.9 Modul ZigBee Pro
XBee juga merupakan salah satu modul telemetri yang dapat berfungsi sebagai
RX dan TX sekaligus atau dapat melakukan komunikasi dua arah. Komunikasi
serial pada modul XBee ini sama dengan cara mengirim dan menerima data
seperti komunikasi serial biasa.
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 13/16
BAB III
METODELOGI PENELETIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
3.1.1 Studi literatur dari buku dan internet
• Journal
Paper-paper yang diambil adalah yang berhubungan dengan tugas akhir
yang akan dikerjakan. Contoh : Jurnal IEEE.
• Proceeding
Paper-paper yang dibutuhkan adalah paper-paper yang diterbitkan di suatu
seminar dalam bentuk buku yang berhubungan dengan tugas akhir yang
akan dikerjakan. Contoh : Proceeding IEEE
• Text Book
Text book yang dibutuhkan adalah materi-materi yang berhubungan
dengan sensor. Buku yang digunakan adalah buku yang telah diterbitkan.
3.1.2 Pengumpulan data
Data yang dibutuhkan dalam pemrograman dan juga parameter-parameter
yang akan digunakan dalam pengerjaan tugas akhir. Misalnya tentang berapa
nilai dari referensi, algoritma pemrograman, dll.
3.1.3 Perencanaan sistem
Setelah dilakukan studi terhadap beberapa hal yang mendasari topik tugas
akhir ini, maka langkah selanjutnya adalah mendesain sistem. Perancangan
sistem ini meliputi perancangan hardware maupun software serta desain
mekanik sensor.
3.1.3.1 Perancangan Instrumentasi Sensor TGS2610
Pada perancangan sensor yang akan digunakan oleh wireless mobile
monitoring system ini, perancangan sensor dalam hal ini meliputiinstrumentasi
dari sensor TGS2610.
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 14/16
3.1.3.3 Perancangan Instrumentasi Sensor Ultrasonik
Pada tahap ini sensor ultrasonik yang akan digunakan sebagai tracking
device, harus terlebih dahulu dilengkapi dengan device pendukung yang lain.
Device yang diperlukan untuk mendukung kerja dari sensor ultrasonik ini
diantaranya adalah IC max232. IC ini bereperan agar pancaran daya signal
ultrasonik yang dihasilkan dapat lebih kuat sehingga dapat mencapai range
jarak yang jauh.
3.1.3.2 Perancangan Sistem Minimum
Pada perancangan sistem minimum akan digunakan mikrokontroler keluarga
AVR. Hal ini dikarenakan pada mikrokontroler AVR memiliki kemampuan
yang lebih bila dibandingkan dengan mikrokontroler keluarga MCS-51.
3.1.4 Pengujian Alat dan Analisa
Pegujian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari sistem sensor
yang telah dirancang. Kemudian dianalisa hasil yang telah didapatkan.
Sehingga bisa diambil kesimpulan dari hasil analisa.
3.1.5 Pembuatan Laporan Tugas Akhir
Melakukan penulisan laporan yang menunjukkan hasil akhir dari thesis.
Dalam penelitian ini dibuat sebuah sistem mobile monitoring kondisi gas.
a. Sistematika Penulisan
Proposal thesis ini terdiri dari tiga bab dengan sistematika penulisan sebagai
berikut: Bab 1 : Pendahuluan
Pendahuluan yang membahas latar belakang, perumusan masalah, serta tujuan
dari penelitian
Bab 2 : Teori Penunjang
Teori penunjang dan literatur yang berguna bagi pembuatan tugas akhir ini.
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 15/16
Bab 3: Metodelogi Penelitian
Meliputi penjelasan mengenai rancangan penelitian, instrumentasi penelitia,
prosedur pengambilan data, cara analisa, serta jadwal penelitian .
3.2 Instrumentasi Peneletian
Perancangan dan pembuatan sistem wireless mobile monitoring sensor network
ini meliputi beberapa instrument pendukung. Instrumentasi yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi instrumentasi hardwere dan softwere. Instrumentasi
hardwere yang digunakan meliputi :
• minimum sistem ATMega32
• rangakaian instrumentasi sensor TGS2610
• rangkaian wireless modul Xbee Pro.
• Rangkaian reader RFID
Sedangkan instrumentasi pendukung softwere yang dugunakan adalah:
• program delphi 7 sebagai Human Machine Interface yang berpera sebagai
program interaksi antara user dan sistemm.
• Program Code vision AVR yang berfungsi sebagai program aplikasi
untuk mendownload program pada IC AVR Atmega32.
3.3 Prosedur Pengambilan Data
Proses pengambilan data yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah proses
pengambilan data secara real time. Data yang diperoleh ini kemudian akan diolah
dan diproses untuk didapatkan kesimpulan dari perumusan masalah yang telah
dirancang.
3.4 Cara Analisa
Setelah didapatkan data yang diinginkan, maka proses selanjutnya adalah analisa
data. Data yang didapat akan dianalisa menggunakan beberapa metode
diantaranya adalah:
• Metode regresi
Metode ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat linier,
sehingga akan bisa didapatkan hubungan antara variabel.
5/17/2018 Tesis bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tesis-bab-1 16/16
• Metode Filtering
Cara analisa data dengan metode filtering digunakan untuk mendapatkan
data asli dari suatu penelitian yang telah bercampur dengan sinyal noise.
• Metode Artificial Neural Network
Metode ini digunakan untuk menentukan output dari sistem setelah data
input yang telah didapat melalui proses trainning dan untuk menentukan
output dari sistem.
3.5 Jadwal Penelitian
Kegiatan Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Melakukan studi literatur
Mendesain hardware dan
software
Menguji hardware dan
software
Menguji sistem secara
keseluruhan
Pembuatan laporan thesis