Tes Foto Tempel (PR Dr. Jul)

1
Tes Foto Tempel (Photopatch Test) Tes foto tempel merupakan bagian integral dari tes foto (phototests) untuk mengevaluasi fotosensitivitas ketika anamnesa dan pemeriksaan fisik tidak cukup untuk menentukan agen yang berperan. Tes ini merupakan versi atau varian yang lebih kompleks dari uji tempel (patch test). Sekitar 10% pasien yang menjalani tes foto tempel memberikan hasil positif yang relevan dengan kondisi klinisnya, yang membantuk untuk menegakkan diagnosis fotoalergi. Dengan pendekatan ini, material tes (biasanya sun-screens, obat anti-inflamasi topikal, dan kemungkinan agen penyebab lainnya) ditempelkan secara duplikat/ganda (pada 2 tempat berbeda) selama 24 – 48 jam pada kulit normal. Setelahnya, salah satu lapang uji dibuka tempelannya, dan diradiasi dengan sumber UVA spektrum luas, biasanya 5 J/cm 2 dari lampu fluoresen PUVA selama tidak lebih dari 10 menit, dan hasilnya dibaca dalam 24 – 48 jam kemudian. Reaksi positif kuat pada lapang uji yang terekspos agen kimia dan UVA, dengan tidak adanya reaksi pada lapang uji yang tertutup (covered), mengkonfirmasi diagnosis dari fotoalergi. Namun terkadang, kontak iritasi atau kontak alergi muncul pada kedua lapang uji, menyebabkan diagnosis fotoalergi tidak pasti. Terdapat juga kemungkinan semua lapang kulit yang terkena iradiasi (bahkan yang tidak terekspos agen kimia) menunjukkan reaksi positif, hal ini mengindikasikan adanya widespread UVA photosensitivity.

description

k

Transcript of Tes Foto Tempel (PR Dr. Jul)

Tes Foto Tempel (Photopatch Test)

Tes foto tempel merupakan bagian integral dari tes foto (phototests) untuk mengevaluasi fotosensitivitas ketika anamnesa dan pemeriksaan fisik tidak cukup untuk menentukan agen yang berperan. Tes ini merupakan versi atau varian yang lebih kompleks dari uji tempel (patch test). Sekitar 10% pasien yang menjalani tes foto tempel memberikan hasil positif yang relevan dengan kondisi klinisnya, yang membantuk untuk menegakkan diagnosis fotoalergi.Dengan pendekatan ini, material tes (biasanya sun-screens, obat anti-inflamasi topikal, dan kemungkinan agen penyebab lainnya) ditempelkan secara duplikat/ganda (pada 2 tempat berbeda) selama 24 48 jam pada kulit normal. Setelahnya, salah satu lapang uji dibuka tempelannya, dan diradiasi dengan sumber UVA spektrum luas, biasanya 5 J/cm2 dari lampu fluoresen PUVA selama tidak lebih dari 10 menit, dan hasilnya dibaca dalam 24 48 jam kemudian. Reaksi positif kuat pada lapang uji yang terekspos agen kimia dan UVA, dengan tidak adanya reaksi pada lapang uji yang tertutup (covered), mengkonfirmasi diagnosis dari fotoalergi. Namun terkadang, kontak iritasi atau kontak alergi muncul pada kedua lapang uji, menyebabkan diagnosis fotoalergi tidak pasti. Terdapat juga kemungkinan semua lapang kulit yang terkena iradiasi (bahkan yang tidak terekspos agen kimia) menunjukkan reaksi positif, hal ini mengindikasikan adanya widespread UVA photosensitivity.