Teror marathon & fungsi intelejin amerika serikat (harian pelita hal 1 & 19) by taruna ikrar 2013 04...

1
HARIAN PELITA RABU | 17 APRIL 2013/6 JUMADIL AKHIR 1434 H 19 SAMBUNGAN Innalillahi Wainnaa Ilaihii Raajiuun Keluarga Besar Harian Umum Pelita menyatakan turut berduka-cita atas wafatnya Bapak Sutrisno Amin bin Abu Amin (Usia 79 Tahun) Mantan Karyawan Harian Umum Pelita. Wafat di Jakarta, Senin (15/4) malam dan dikebumikan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Selasa (16/4). Semoga amal ibadah dan iman Islam almarhum diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggal- kan tetap sabar dan tabah. * Staf Akademik, University of California, Amerika Serikat, dan Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indo- nesia Internasional tip CNN, tiga tewas dan ratusan orang luka-luka. Dari antara mereka yang lu- ka-luka, 17 orang dalam kondisi kritis, dan 25 orang luka berat. Banyak dian- tara korban yang diketahui kehilangan bagian tubuh mereka. Selain Martin Richard yang tewas, delapan anak kecil lainnya diketahui mengalami luka-luka. Pengetatan keamanan pun dilaku- kan di seluruh tempat di Amerika Seri- kat, dan pihak keamanan sudah men- gumumkan kepada publik untuk men- girimkan gambar maupun video yang mencurikan sepanjang jalannya lom- ba itu. Presiden AS Barack Obama sudah menyampaikan duka cita kepada kel- uarga korban, dan berikrar akan me- nyeret siapa pun yang bertanggung jawab ke pengadilan. Di dalam pernyataan yang ditay- angkan langsung oleh televisi dari Ge- dung Putih, Obama mengakui pemerin- tahnya masih belum mengetahui “sia- pa yang melakukan ini atau mengapa”. Presiden AS tersebut tidak menye- but ledakan itu sebagai serangan ter- or, dan memberitahu rakyat agar “tidak melompat ke kesimpulan”. Namun ia menegaskan mereka yang bertanggung-jawab atas peristi- wa tersebut “akan sepenuhnya mera- sakan beratnya keadilan”. “Kami akan menemukan siapa yang melakukan ini dan kami akan memin- ta pertanggung-jawaban mereka,” kata Obama. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki- moon mengutuk pemboman ini, dan menyebutnya “kekerasan tak berper- asaan”. Ketika berbicara saat upacara di Markas PBB untuk peringatan ke-19 pemusnahan suku di Rwanda, Ban mengatakan pemboman tersebut “lebih mengerikan karena terjadi dalam aca- ra yang dikenal mempersatukan orang dari seluruh dunia dalam semangat ke- harmonisan dan olah raga”. Ia mengatakan meskipun laporan tentang kejadian itu masih bermuncu- lan, sudah diketahui bahwa ada kor- ban tewas dan cedera. Dari Jakarta, Presiden Susilo Bam- bang Yudhoyono mengucapkan belas- ungkawa kepada korban tragedi bom di Boston Marathan. Dalam akun twitternya @SBYudhoyono, kemarin, Yudhoyono menujukan twitnya kepa- da Obama yang memiliki akun twitter @BarackObama, menulis”@BarackO- bama Indonesians and I are deeply sad- dened by the Boston bombings.” Presiden Yudhoyono kemudian menambahkan, dirinya menyampai- kan duka mendalam kepada seluruh korban.”Our prayers are with the vic- tims and their families. *SBY*,” begi- tu Yudhoyono. Kepanikan Dimana-mana Ledakan pertama, yang memecah jendela satu toko di dekat ujung garis finish sekitar pukul 14.50 waktu se- tempat (Selasa, 01.50 WIB), membuat kaget sekumpulan orang yang telah berkumpul di Copley Square untuk me- nyaksikan akhir lomba. Beberapa de- tik kemudian, ledakan kedua mengirim gelombang ketakutan dan kepanikan di antara kumpulan orang. Para saksi mata menyebut lokasi le- dakan itu telah berubah seperti medan perang dengan banyaknya korban. Da- rah berceceran di mana-mana. Ledakan terjadi setelah pemenang lomba mencapai garis finish. Lelisa De- sisa dari Ethiopia memenangi perlom- baan di bagian putera, dengan catatan waktu dua menit dua jam 10 menit dan 22 detik. Atlet dari Kenya, Micah Kogo, be- rada di urutan kedua dengan waktu 2:10:27 dan Gebregziabher Gebremar- iam dari Ethiopia di tangga ketiga den- gan waktu 2:10:28. Desisa memperpanjang catatan- nya sebagai pelari ketiga Kenya yang memenangi perlombaan itu di bagian putera, setelah pelari Ethiopia lainnya Deriba Merga menang di tempat itu pada 2009. Sementara untuk putri dimenan- gi Rita Jeptoo (Kenya) dengan wak- tu 2:26:25, kemudian disusu Meseret Hailu (Ethiopia) dengan catatan waktu 2:26:58, dan Sharon Cherop (Kenya) dengan waktu 2:27:01. Boston Marathon merupakan salah satu lomba lari marathon internasion- al yang tertua dan terbesar di dunia. Untuk tahun 2013 ini diikuti 23.336 orang dari 96 negara, dan merupakan lomba yang ke-117. Kelompok terbesar berusia 18-39 tahun sebanyak 9.801 orang, setengahnya adalah pria. Kemu- dian 181 orang penyandang disabilitas, dengan 54 orang menggunakan kursi roda, 40 orang mengalami gangguan penglihatan, dan 15 orang peserta dik- etahui berusia lebih 80 tahun. Diantara negara yang warga neg- aranya ikut serta dalam lomba ini adalah Indonesia dengan dua peser- ta, salah satunya adalah Direktur Uta- ma Bank Tabungan Pensiunan Nasi- onal (BTPN) Jeffry Ng. Ada juga war- ga Malaysia (9 orang), Filipina (10 orang), Thailand (1 orang), Singa- pura (18 orang). Kemudian ada juga warga Palestina (1 orang), Arab Sau- di (1 orang), Kuwait (1 orang), Austra- lia (156 orang), China (47 orang), Per- ancis (159 orang), Iran (3 orang), Je- pang (271 orang), Inggris (374 orang), dan lainnya. Situs resmi Boston Athletic Asso- ciation (BAA), penyelenggara Boston Marathon dalam rilisnya di halaman depan situs http://www.baa.org men- gungkapkan rasa simpati mendalam kepada semua yang terdampak oleh tragedi ini. “Hari ini adalah hari yang menyedi- hkan bagi Kota Boston, bagi masyara- kat yang ikut berlari pada Marathon ke-117 ini. Hari yang dimaksudkan se- bagai hari sukacita dan perayaan telah berubah dengan cepat menjadi hari di mana maraton itu menjadi tidak pent- ing,” tulis mereka. Mereke mengonfirmasi, seluruh pelari yang tersisa sudah kembali, dan ditegaskan tas para pelari yang ter- tinggal dapat diambil dengan menun- jukkan nomor kepesertaan lomba di Berkeley Street, antara St James dan Boylston. “Tidak ada tas di 101 Arling- ton Street,” sambung mereka. Warga Indonesia Sejumlah warga Indonesia diketa- hui berad di Boston, baik yang berpar- tisipasi langsung dengan lomba Mara- ton ini maupun yang berada di luar. Namun begitu, menurut penjelasan pi- hak Kemenlu RI di Jakarta, kemarin, tidak ada satu pun dari korban yang berwarga negara Indonesia. “Kami sudah melakukan pelacakan, dan sejauh ini belum ada info WNI menjadi korban,” kata Juru Bicara Kemenlu Michael Tene. Salah seorang WNI yang berada di lokasi lomba adalah Direktur Utama Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Jeffry Ng yang menjadi salah satu peserta lomba, dan isterinya dik- etahui sedang berada di garis finish, menunggu sang suami. Peserta lomba lain adalah Wati Hlusak dari Minnesot- ta, sedang Jeffry datang khusus dari Indonesia. Jeffry memang penggemar olah raga lari. Dia terbiasa mengikuti lomba lari sejenis di berbagai negara. Dalam situs Boston Athletic Associ- ation, Jerry mendapat nomor 21732. Jerry sudah menyelesaikan 40 kilome- ter dengan catatan waktu 04:41:44. Ia belum menyelesaikan seluruh mara- ton yang berjarak 42,195 kilometer ini. Menurut Jeffry kepada VOA, dirinya sekitar 1 km dari garis finish sebelum kemudian dia bersama peserta lainnya diberhentikan oleh petugas keamanan. Dia kemudian mencemaskan isterinya yang berada di garis finish, dan men- coba menghubunginya melalui telepon genggam milik peserta lain. Sang isteri ternyata cukup jauh dari garis finish dan kemudian mereka me- mutuskan untuk kembali ke hotel. Kepada wartawan di Jakarta, Jeffry mengirimkan pesan singkat yang me- minta masyarakat tidak dibayangi rasa takut atas peristiwa itu. “Saya rasa insiden ini jangan mem- buat kita menjadi dibayangi rasa takut, karena saya percaya, ‘life goes on and we cannot live under fear. Because, any- thing can happen anyway’,” kata Jerry. Sementara itu, seorang mahasiswa Indonesia, Irmawati Dewanto saat bom meledak, sedang berada di kampusnya yang hanya berjarak sekitar 500 me- ter dari lokasi. “Saya sedang duduk di kampus saat terdengar ledakan. Tampak asap, dan kemudian suara sirene dan ambulans terdengar. Kami berlarian keluar dan melihat orang-orang panik,” kata dia. Saat ledakan itu terjadi, Senin atau hari pertama Spring-Break, merupak- an hari saat seluruh anak-anak seko- lah libur. Saat begitu, mereka biasanya meng- habiskan hari dengan berjalan-jalan di sekitar Copley Square ini. “Saat tidak ada bom saja, situasi di Copley Square ini padat, apalagi ada bom,” ujar Ir- mawati. (nyt/cnn/jon) TEROR MARATHON BELUM TERJAWAB u Sambungan dari hal 1 u Sambungan dari hal 1 u Sambungan dari hal 1 “Kalau dibatasi tetap akan melam- paui apa yang ada dalam APBN hari ini. Jadi tetap ada kenaikan belan- ja subsidi, tapi kita bisa menjaga de- fisit,” ujar Anny. Pemerintah dalam APBN 2013 memberikan pagu belanja subsidi en- ergi sebesar Rp274,7 triliun dengan rincian subsidi BBM Rp193,8 triliun dan subsidi listrik Rp80,9 triliun, den- gan volume sebesar 46 juta kiloliter. Terkait kemungkinan pemberian kompensasi bagi masyarakat kurang mampu, ia mengatakan, hal yang dapat diupayakan pemerintah adalah menambah anggaran belanja sosial untuk beras miskin (raskin), beasiswa, dan program keluarga harapan. Kompensasi tersebut diberikan apa- bila pemerintah menyesuaikan harga BBM bersubsidi bagi kendaraan prib- adi roda empat, yang sekiranya dapat meningkatkan laju inflasi dan berdam- pak pada masyarakat miskin. “Tunggu saja bagaimana kaitannya rencana raskin, apakah ditambah dan dipercepat dua kali pemberian, jadi misalnya bukan 12 tapi 14 kali. Ber- sama unit cost dan coverage-nya, ma- sih kita proses. Termasuk alokasi pen- didikan, akan dibahas kembali detail penggunaannya,” tutur Anny. Menteri Perdagangan Gita Wir- jawan juga mengatakan, defisit nera- ca perdagangan bisa semakin melebar pada akhir tahun 2013 dan mencapai kisaran 3 miliar dolar AS, karena im- por migas yang tinggi. “Saya kira bisa 2-3 miliar dolar AS defisitnya tahun ini,” ujarnya. Angka perkiraan tersebut lebih tinggi dari de- fisit neraca perdagangan pada 2012 yang mencapai 1,6 miliar dolar AS, karena ekspor non-migas tidak mam- pu menahan laju impor migas. Untuk itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan de- fisit neraca perdagangan pada tahun ini adalah mengatasi kelebihan kon- sumsi BBM bersubsidi. “Kalau begini terus, tidak ada ke- naikan harga BBM, tidak ada pe- nyikapan ekspor migas, defisit nera- ca perdagangan terus membesar,” ka- tanya. Badan Pusat Statistik (BPS) men- catat neraca perdagangan selama Feb- ruari 2013 masih mengalami defisit sebesar 327,4 juta dolar AS. Secara kumulatif, Januari-Februari, defisit mencapai 402,1 juta dolar AS. “Defisit kita kebanyakan masih disebabkan karena impor minyak masih lebih tinggi,” kata Kepala BPS Suryamin. Dari sisi kumulatif, nera- ca perdagangan migas mengalami de- fisit 2,417 miliar dolar AS, dari minyak mentah defisit 527,3 juta dolar AS, ha- sil minyak (premium) defisit 4,38 mili- ar dolar AS, sedangkan gas masih sur- plus 2,47 miliar dolar AS. Sementara, neraca perdagangan non-migas di periode yang sama men- galami surplus 2,015 miliar dolar AS. Tergantung Impor BBM Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menambahkan, defisit perdagangan pada 2012 dan awal 2013 disebabkan ketergantungan yang tinggi pada impor BBM. “Dari sisi impor ada ketergantun- gan yang tinggi pada produk dari luar negeri. Konsumsi BBM dalam negeri meningkat, sementara lifting minyak dalam negeri menurun,” katanya. Indef merekomendasikan pemerin- tah untuk mengambil langkah fun- damental mengurangi defisit perda- gangan dengan mengendalikan impor migas. Target kuota BBM bersubsidi harus dipatok secara konsisten. Lang- kah untuk mendukung kebijakan itu adalah dengan meningkatkan harga BBM. Eko mengatakan perdagangan In- donesia pada 2012 mengalami defisit 1,63 miliar dolar AS. Kontributor ter- besar defisit perdagangan adalah sek- tor migas yaitu 5,59 miliar dolar AS. Nilai ekspor Indonesia di sektor migas 36,97 miliar dolar AS dengan nilai im- por 42,56 miliar dolar AS. Sedangkan di sektor nonmigas, perdagangan In- donesia mengalami surplus 3,97 mil- iar dolar AS. Defisit terbesar perdagangan migas Indonesia berada pada perdagangan hasil minyak yaitu impor yang men- capai 28,68 miliar dolar AS, sementa- ra ekspor hanya 4,16 miliar dolar AS. Hal serupa juga terjadi pada perda- gangan Indonesia pada Januari-Febru- ari 2013 yang sudah defisit 0,4 miliar dolar AS, dengan kontribusi terbesar di sektor migas yaitu 2,41 miliar do- lar AS. Neraca perdagangan non-mi- gas surplusnya semakin menipis, se- mentara neraca perdagangan migas se- makin defisit. Dari sisi ekspor, perdagangan Indo- nesia mengalami penurunan yang dise- babkan permintaan dunia yang menu- run akibat krisis. Harga komoditas du- nia belum membaik, padahal ekspor Indonesia yang sebagian besar komo- ditas primer bergantung pada perkem- bangan harga. “Implikasi dari semua itu adalah tergerusnya devisa, nilai tukar rupi- ah terus tertekan, inflasi, dan per- tumbuhan ekonomi yang menurun,” tuturnya. Secara terpisah, Kementerian Keuangan mencatat defisit anggaran hingga 28 Maret 2013 telah mencapai Rp17,9 triliun atau 11,7 persen dari target APBN sebesar Rp153,3 triliun. Berdasarkan data Direktorat Jen- deral Perbendaharaan menunjukkan defisit tersebut berasal dari pendapa- tan negara dan hibah yang mencapai Rp254 triliun dan belanja negara sebe- sar Rp271,9 triliun. Realisasi penerimaan perpajakan yang telah mencapai Rp220,5 triliun atau 18,5 persen dari target Rp1.193 triliun dan penerimaan negara bukan pajak yang mencapai Rp33,3 triliun atau 10 persen dari target Rp332,2 triliun. Penerimaan pajak dalam negeri mencapai Rp210,3 triliun atau 18,5 persen dari target Rp1.134,3 triliun, dan penerimaan pajak perdagangan internasional mencapai Rp10,2 triliun atau 17,4 persen dari target Rp58,7 triliun. Sedangkan realisasi belanja pega- wai mencapai Rp50,9 triliun atau 21,1 persen dari pagu Rp241,6 triliun, be- lanja barang Rp12,4 triliun atau 6,2 persen dari pagu Rp200,7 triliun, dan belanja modal Rp10,4 triliun atau 5,6 persen dari pagu Rp184,4 triliun. Penyerapan belanja subsidi energi telah mencapai Rp23,5 triliun atau 8,6 persen dari pagu Rp274,7 triliun yang terdiri atas subsidi BBM Rp23,5 trili- un atau 8,6 persen dari pagu Rp274,7 triliun, dan subsidi listrik Rp20 triliun atau 24,7 persen dari pagu Rp193,8 triliun. Sebelumnya, Menteri Keuan- gan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah akan terus menjaga defisit anggaran dibawah 3 persen agar kon- disi fiskal tetap sehat, meskipun po- tensi kelebihan beban belanja subsidi sangat besar pada tahun ini. Untuk itu, ia mengharapkan pen- gendalian konsumsi BBM bersubsidi dapat dilakukan secara efektif, kare- na apabila kelebihan belanja subsidi tidak diatasi, maka pemotongan ang- garan belanja modal maupun barang harus dilakukan. “Kalau sampai membahayakan defisitnya melampaui 3 persen, kita akan memotong belanja baik belanja modal dan belanja barang,” ujarnya. Perkiraan BI Bank Indonesia (BI) memperki- rakan defisit Neraca Pembayaran In- donesia (NPI) pada triwulan II-2013 lebih rendah dibanding triwulan se- belumnya seiring membaiknya trans- aksi modal dan finansial. “Membaiknya transaksi modal dan finansial terutama didorong oleh arus investasi portofolio, termasuk penerbi- tan global bond oleh pemerintah,” kata Gubernur BI Darmin Nasution. Peningkatan arus investasi porto- folio tersebut sejalan dengan kuat- nya fundamental ekonomi Indonesia dan dampak kebijakan ekonomi glob- al yang akomodatif. Namun, defisit transaksi berjalan di- prakirakan meningkat karena impor yang masih cukup tinggi. “Hal ini ter- kait dengan tingginya konsumsi BBM,” ujar Darmin. Sebelumnya BI mencatat NPI pada triwulan IV-2012 surplus 3,2 mili- ar dolar AS. Namun, transaksi ber- jalan pada triwulan IV-2012 mengal- ami defisit mencapai 7,8 miliar dolar AS atau 3,6 persen dari PDB. Angka tersebut lebih besar dari defisit triwu- lan sebelumnya yang sebesar 5,3 mil- iar dolar AS. Mengenai posisi cadangan devi- sa, Darmin mengatakan, akhir Ma- ret 2013 mencapai 104,8 miliar dolar AS atau setara dengan 5,7 bulan im- por dan pembayaran utang luar neg- eri. Angka tersebut masih di atas stan- dar kecukupan internasional. Dengan mempertimbangkan kondi- si NPI pada triwulan II-2013, BI mem- perkirakan tekanan depresiasi nilai tu- kar rupiah juga akan moderat. (ant/iz) Wamenkeu: Defisit Melebar Jika BBM Tak Dikendalikan Mendikbud: Soal Mundur, Urusan Presiden Teror Marathon dan Fungsi Intelijen Amerika Serikat ngan keprcayaan dunia terhadap sta- bilitas keamanan; dan akhirnya penu- runan citra bangsa yang sangat sulit untuk memperbaikinya. Secara prinsip terorisme didefenisi- kan sebagai penggunaan teror yang sistematis dengan tujuan sebagai alat kekerasan. Secara umum terorisme diartikan hanya merujuk kepada mer- eka yang melakukan perbuatan yang ditujukan untuk menciptakan rasa takut (teror). Dalam sejarahnya, teroris cende- rung lebih didorong oleh keinginan untuk solidaritas sosial dengan ke- lompok lain dari mereka oleh organ- isasi dari platform ideologi berbeda. Baru-baru ini kita dikagetkan oleh terjadinya teror yang berulang, beru- pa bom bunuh diri. Sehingga, seharusnya kejadian masa lalu tersebut dapat dijadikan pelajaran supaya kejadian teror ini ti- dak berulang lagi. Demikian pula, se- harusnya tindakan pencegahan dapat dilakukan oleh Badan Intelijen yang bertujuan untuk melindungi masyara- kat dari kejadian yang berulang ini. Secara fungsional Badan Intelijen Amerika Serikat, yang telah bekerja sangat profesional dengan kerja sama lintas sektoral seperti Office of Strate- gic Services (OSS), Federal Bureau of Investigation (FBI), Analyses Strate- gy Intelligence Comprehensives (ASIC), The Uniform Crime Reports (UCR); se- cara akurat dan didukung oleh ke- canggihan teknologi dan peran ser- ta seluruh masyarakatnya dengan me- nyiapkan jalur khusus bagi pelapor atau bagi masyarakat yang mencurigai akan adanya aksi teror, namun ke- nyataannya masih kecolongan. Walaupun fungsi intelijen sudah begitu profesional dan canggih, teta- pi masih juga kecolongan. Timbul per- tanyaan, apakah Badan Intelijen ini ti- dak bekerja maksimal untuk melind- ungi masyarakat dan rakyat Amerika? Karena tujuan utama kegiatan inteli- jen tentunya difokuskan pada tinda- kan pencegahan. Selanjutnya informa- si yang diperoleh dapat segera diserah- kan ke pihak lebih yang berwajib sep- erti Kepolisian dan FBI untuk segera dilakukan tindakan pencegahan. Sehingga peristiwa dua bom ter- or yang terjadi di Boston Mara- thon pada hari Senin itu merupak- an kecolongan Badan Intelijen terse- but. Dengan demikian, menjadi tu- gas Badan Intelijen ini untuk segera menelusuri dan mencari pelakun- ya. Juga memberikan hukuman yang setimpal terhadap perbuatan yang sangat tidak berperikemanusiaan. Siapapun pelaku dan dari organ- isasi manapun yang mem-back-up teror ini, harus mendapatkan hu- kuman yang setimpal dengan per- buatannya. Dan yang terlebih uta- ma, bagaimana membumihanguskan sumber-sumber teror tersebut, se- hingga kejadian teror dimasa depan dapat dicegah dan tidak akan teru- lang lagi. n menanggapi lebih jauh. Ala- sannya, urusan semacam itu adalah urusan Presiden Yud- hoyono yang memiliki hak pre- rogatif. “Saya tidak ingin menangga- pi. Itu (soal mengganti menteri- Red) itu hak prerogatif Pres- iden,” katanya. Nuh juga kembali mengulan- gi permohonan maafnya kare- na terjadinya pergeseran yang semestinya hari Senin, tapi ke- mudian berubah menjadi Ka- mis besok. “Saya memohon maaf karena terjadi pergeseran yang mestin- ya Senin kemarin dan insya Al- lah akan dilaksanakan Kamis,” ujar Mendikbud Nuh. Mantan Rektor ITS itu me- nyatakan tak habis pikir men- gapa PT Ghalia Indonesia Print- ing tak mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Pada- hal lima perusahan percetakan lainnya mampu menyelesaikan tugasnya. “Enam percetakan pe- menang tender ini lima bisa selesaikan sesuai jadwal dan satu ini saja yang menyebab- kan kita itu tidak habis pikir, kalang kabut menjadi ambu- radul macam-macam dan me- nyebabkan kita semua sedih. Saya sangat sedih prihatin dan sebagainya, kok bisa gitu loh,” ungkapnya. Nuh mengatakan dirinya ti- dak mau melepaskan tanggung jawab keterlambatan ini ke pi- hak lain. “Yang paling bertanggung- jawab saya karena itu tugas ke- menterian,” ujar M Nuh seraya menyebut dalam urusan peny- elenggaraan UN terlibat Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) bersama Kemendikbud dalam hal ini Litbang dan Dir- jen-dirjen di Kemendikbud. “Saya tidak ingin melepas- kan tanggung jawab itu ke pi- hak manapun. Karena ini ter- kait pendidikan dan ujian, maka menteri yang paling ber- tanggungjawab. Saya akan menjelaskan duduk perkaran- ya meskipun ada pelaksana teknis yang harusnya ikut ber- tanggungjawab,” paparnya. Dalam pertemuan dengan Presiden Yudhoyono, selain Mendikbud M Nuh, hadir juga Kapolri dan Panglima TNI. Sebelumnya, Kemdikbud mengumumkan penundaan jadwal UN 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK, dan Paket C di 11 provinsi. Ke-11 provinsi tersebut yak- ni Kalimantan Selatan, Kali- mantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Se- latan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Terkait permintaan investiga- si, Presiden Yudhoyono memer- intahkan M Nuh melakukan investigasi menyeluruh mulai dari proses pengadaan barang dan jasa, sisi kepanitiaan, dan percetakannya. Presiden juga meminta agar UN tingkat SMP yang akan ber- langsung pekan depan tidak mengalami keterlambatan se- hingga terjadi lagi penundaan. Kemendikbud saat ini telah membentuk tim investigasi in- ternal untuk mengusut penye- bab keterlambatan tersebut. Tim investigasi tersebut dip- impin oleh Irjen Kemendikbud Haryono Umar. “Tadi saya telah melapork- an Kemendikbud telah mem- bentuk tim investigasi itu, yang dikordinir langsung oleh Irjen. Itu dalam waktu dekat kami akan menyampaikan hasil in- vestigasi tersebut,” katanya. Di dalam pertemuan yang hanya 15 menit ini, Nuh men- gatakan Presiden Yudhoyo- no ingin memastikan naskah- naskah UN sampai di seko- lah-sekolah tepat waktu. Pres- iden Yudhoyono memerintah- kan Polri untuk mengawasi naskah-naskah tersebut hing- ga sampai di sekolah. “Beliau ingin memastikan naskah-naskah yang rencanan- ya hari Kamis itu bisa sampai ke sekolah-sekolah. Oleh kare- na itu beliau memerintahkan Polri untuk all out memastikan naskah-naskah itu bisa dikirim sampai di tingkat kabupaten dan juga disekolah. Ada wak- tu satu-dua hari ini, kami akan berkordinasi dengan Polri dan TNI AU untuk membantu dis- tribusi naskah,” jelasnya. Presiden Yudhoyono juga meminta M Nuh untuk me- mastikan UN tingkat SMP pada Senin, 22 April 2013 tidak ter- jadi pemunduran atau harus tepat waktu. M Nuh mengatakan pi- haknya berusaha semaksimal mungkin untuk tepat waktu. “Dari kementerian, saya me- nyampaikan penghargaan yang tulus dan setinggi-tingginya ke- pada TNI khususnya TNI AU dan Polri yang all out memban- tu distribusi naskah. Disiapkan beberapa pesawat, kalau diper- lukan ditambah pesawat dua lain yang ada di TNI AU mau- pun Polri,” lanjutnya. Tak Harus Mundur Masih menanggapi desakan mundur itu, Ketua MPR Tau- fiq Kiemas meminta semua pi- hak untuk mendesak-desak semacam itu, karena menu- rutnya, M Nuh sudah beru- saha keras untuk menanggu- langinya. “Jangan lah. Saya lihat tekad Pak Nuh luar biasa. Dia har- us berhadapan dengan risiko, tapi bukan harus mundur,” ujar Taufiq. Politisi senior PDIP ini jus- tru memberikan apresiasi ke- pada jajaran Kemendikbud atas berbagai upaya agar soal yang datang terlambat dari percetakan dapat dikirim se- cepatnya ke sekolah-sekolah di pedalaman. “Ini masalah logistik, masih bisa ditoleransi. Saya rasa Pak Nuh nggak mungkin memanip- ulasi tender,” ujarnya. Sehari sebelumnya, ang- gota Komisi X DPR dari PDIP, Dedy Gumelar meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar melakukan audit inves- tigatif terhadap proyek tender pengadaan naskah UN tahun 2013. Pasalnya, tertundanya pelaksanaan UN di 11 provinsi karena persoalan teknis keter- lambatan percetakan, soal UN sangat aneh, dan tidak bisa diterima akal sehat. Keterlambatan itu membuk- tikan Kemendikbud dan peru- sahaan pemenang tender ti- dak profesional dalam men- jalankan tugasnya. Hal itu pun mengindikasikan ada hal yang aneh dalam proses ten- dernya sehingga memenang- kan perusahaan yang tidak profesional.“BPK perlu dimin- ta untuk audit investigasi dari proses lelang yang terjadi den- gan pemenang yang tidak pro- fesional. Menteri juga harus bertanggungjawab. Saatnya Presiden mengevaluasi kiner- ja menterinya,” ujar Miing, sa- paan akrabnya. Miing juga mengatakan Men- dikbud M Nuh tidak bisa seke- dar bicara hanya soal teknis. Karena persoalan teknis itu ba- gian dari totalitas pekerjaan. “UN tahun ini adalah yang pal- ing bermasalah, ketimbang ta- hun-tahun sebelumnya. Kare- na harusnya setiap tahun leb- ih baik,” ucap dia. Anggota Komisi X DPR dari Partai Golkar Zulfadli meminta Kemendibud memasukkan PT Ghalia Printing Indonesia se- bagai perusahaan percetakan ke daftar hitam (black list) se- hingga tidak bisa lagi mengi- kuti proses tender di Kemen- dikbud. Zulfadli juga menilai ada in- dikasi penyimpangan pada pe- rusahaan tersebut dalam pros- es pengadaan naskah UN. Ia pun meminta BPK melaku- kan audit investigatif terha- dap perusahaan itu, dan pani- tia lelang sendiri. “Ada indika- si penunjukan Ghalia ini peny- impangan sehingga harus di- investigasi BPK. Pihak Kemen- dikbud juga harus bertang- gungjawab,” kata Zulfadli. Anggota Komisi X DPR lain- nya Reni Marlinawati menyam- paikan, penundaan pelaksa- naan UN merupakan hal yang serius, karena UN adalah keg- iatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun. “Apa pun alasan pemerintah, seharusnya hal seperti ini ti- dak terjadi. Ada dampak nega- tif yang muncul, antara lain bagi anak-anak yang sudah siap melaksanakan UN secara psikologis jelas akan tergang- gu karena ternyata tak jadi menjalani ujian,” papar politi- si PPP ini. Pimpinan Kolektif Majelis Nasional KAHMI ini juga men- gungkapkan dampak lainnya, yakni akan muncul kekhawat- iran bocornya naskah UN, wa- laupun tingkat pengamanan naskah sudah ketat. “Kementerian jelas har- us bertanggungjawab. Tidak bisa mereka melempar kesala- han kepada percetakan yang terlambat menyelesaikan dan mengirim soal, karena kebi- jakan tender ada pada men- teri,” tegas dia. Belum Terima Kekurangan Sementara itu, dari Samarin- da, Kalimantan Timur diberi- takan, dua hari menjelang UN SMA/SMK, tidak kunjung me- nerima kekurangan 107 koli dari 480 koli soal UN SMA/ SMK untuk 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. Aki- batnya, jadwal UN terancam di- undur lagi. “Soal yang kita terima dari pusat baru sekitar 58 persen saja. Yang datang baru 273 koli, itu pun datangnya kema- rin,” kata Kepala Dinas Pen- didikan Kalimantan Timur Musahrim. Musahrim mengaku tidak mengetahui persis kendala pendistribusian soal UN dari Jakarta. Padahal, menurut in- formasi, distribusi menggu- nakan pesawat Hercules milik TNI AU. Dia menegaskan, pi- haknya masih tetap menunggu kekurangan soal hingga malam nanti. “Dari informasi petugas di Bandara Sepinggan, kalau ternyata hari ini kekurangan soal UN yang kita butuhkan ti- dak datang di Sepinggan, PT Pos Indonesia tidak menjamin distribusi soal sampai di ka- bupaten dan kota. Karena itu sudah H-1 pelaksanaan,” ujar Musahrim. “Karena kalau soal baru datang Rabu (17/4) besok (hari ini-Red), sedangkan jadwal uji- an dimulai Kamis (18/4/2013) sehari setelahnya, pendistribu- sian soal itu hal yang mustahil karena kondisi geografis kita,” tambahnya. Apabila tetap dipaksakan untuk didistribusikan, UN SMA/SMK tahun ini di Kali- mantan Timur, dikhawatirkan dapat menimbulkan persoalan lebih besar di kemudian hari. Panitia UN Pusat diharapkan benar-benar mengamati perso- alan di daerah saat ini agar UN bisa terlaksana sesuai jadwal. “Dikhawatirkan tiba di kabu- paten tapi tidak sampai pendis- tribusiannya ke sekolah-seko- lah penyelenggara. Bisa juga, ada sekolah penyelenggara yang mendapat soal ujian, ada yang tidak,” sebutnya. Musahrim menjelaskan, me- nyusul tidak adanya pengiri- man soal UN yang diterima pa- nitia UN di Balikpapan, saat ini juga Dinas Pendidikan Kali- mantan Timur menggencarkan komunikasi ke kabupaten dan kota, untuk menanyakan kes- iapan panitia UN di kabupat- en/kota untuk menggelar uji- an di sekolah-sekolah penye- lenggara. “Kita tanyakan kabu- paten dan kota, seperti apa per- siapan mereka karena mereka yang lebih memahami kondisi daerah masing-masing. Artin- ya, kalau baru dikirim besok, mungkinkan sampai ke seko- lah-sekolah penyelenggara,” terangnya. (cr-14/ant/jon) u Sambungan dari hal 1 2013_04_16 HAL 01.indd 19 4/16/2013 11:50:05 PM

Transcript of Teror marathon & fungsi intelejin amerika serikat (harian pelita hal 1 & 19) by taruna ikrar 2013 04...

Page 1: Teror marathon & fungsi intelejin amerika serikat (harian pelita hal 1 & 19) by taruna ikrar 2013 04 16 hal 19

Harian PelitaRABU | 17 APRIL 2013/6 JUMADIL AKHIR 1434 H 19

SAMBUNGAN

Innalillahi Wainnaa Ilaihii RaajiuunKeluarga Besar Harian Umum Pelita

menyatakan turut berduka-cita atas wafatnya

Bapak Sutrisno Amin bin Abu Amin(Usia 79 Tahun)

Mantan Karyawan Harian Umum Pelita.Wafat di Jakarta, Senin (15/4) malam dan dikebumikandi TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Selasa (16/4).

Semoga amal ibadah dan iman Islam almarhum diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggal-kan tetap sabar dan tabah.

* Staf Akademik, University of Cali fornia, Amerika Serikat, dan Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indo-nesia Internasional

tip CNN, tiga tewas dan ratusan orang luka-luka. Dari antara mereka yang lu-ka-luka, 17 orang dalam kondisi kritis, dan 25 orang luka berat. Banyak dian-tara korban yang diketahui kehilangan bagian tubuh mereka.

Selain Martin Richard yang tewas, delapan anak kecil lainnya diketahui mengalami luka-luka.

Pengetatan keamanan pun dilaku-kan di seluruh tempat di Amerika Seri-kat, dan pihak keamanan sudah men-gumumkan kepada publik untuk men-girimkan gambar maupun video yang mencurikan sepanjang jalannya lom-ba itu.

Presiden AS Barack Obama sudah menyampaikan duka cita kepada kel-uarga korban, dan berikrar akan me-nyeret siapa pun yang bertanggung jawab ke pengadilan.

Di dalam pernyataan yang ditay-angkan langsung oleh televisi dari Ge-dung Putih, Obama mengakui pemerin-tahnya masih belum mengetahui “sia-pa yang melakukan ini atau mengapa”.

Presiden AS tersebut tidak menye-but ledakan itu sebagai serangan ter-or, dan memberitahu rakyat agar “tidak melompat ke kesimpulan”.

Namun ia menegaskan mereka yang bertanggung-jawab atas peristi-wa tersebut “akan sepenuhnya mera-sakan beratnya keadilan”.

“Kami akan menemukan siapa yang melakukan ini dan kami akan memin-ta pertanggung-jawaban mereka,” kata Obama.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk pemboman ini, dan menyebutnya “kekerasan tak berper-asaan”.

Ketika berbicara saat upacara di Markas PBB untuk peringatan ke-19 pemusnahan suku di Rwanda, Ban mengatakan pemboman tersebut “lebih mengerikan karena terjadi dalam aca-ra yang dikenal mempersatukan orang dari seluruh dunia dalam semangat ke-harmonisan dan olah raga”.

Ia mengatakan meskipun laporan tentang kejadian itu masih bermuncu-lan, sudah diketahui bahwa ada kor-ban tewas dan cedera.

Dari Jakarta, Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono mengucapkan belas-

ungkawa kepada korban tragedi bom di Boston Marathan. Dalam akun twitternya @SBYudhoyono, kemarin, Yudhoyono menujukan twitnya kepa-da Obama yang memiliki akun twitter @BarackObama, menulis”@BarackO-bama Indonesians and I are deeply sad-dened by the Boston bombings.”

Presiden Yudhoyono kemudian menambahkan, dirinya menyampai-kan duka mendalam kepada seluruh korban.”Our prayers are with the vic-tims and their families. *SBY*,” begi-tu Yudhoyono.

Kepanikan Dimana-manaLedakan pertama, yang memecah

jendela satu toko di dekat ujung garis finish sekitar pukul 14.50 waktu se-tempat (Selasa, 01.50 WIB), membuat kaget sekumpulan orang yang telah berkumpul di Copley Square untuk me-nyaksikan akhir lomba. Beberapa de-tik kemudian, ledakan kedua mengirim gelombang ketakutan dan kepanikan di antara kumpulan orang.

Para saksi mata menyebut lokasi le-dakan itu telah berubah seperti medan perang dengan banyaknya korban. Da-rah berceceran di mana-mana.

Ledakan terjadi setelah pemenang lomba mencapai garis finish. Lelisa De-sisa dari Ethiopia memenangi perlom-baan di bagian putera, dengan catatan waktu dua menit dua jam 10 menit dan 22 detik.

Atlet dari Kenya, Micah Kogo, be-rada di urutan kedua dengan waktu 2:10:27 dan Gebregziabher Gebremar-iam dari Ethiopia di tangga ketiga den-gan waktu 2:10:28.

Desisa memperpanjang catatan-nya sebagai pelari ketiga Kenya yang memenangi perlombaan itu di bagian putera, setelah pelari Ethiopia lainnya Deriba Merga menang di tempat itu pada 2009.

Sementara untuk putri dimenan-gi Rita Jeptoo (Kenya) dengan wak-tu 2:26:25, kemudian disusu Meseret Hailu (Ethiopia) dengan catatan waktu 2:26:58, dan Sharon Cherop (Kenya) dengan waktu 2:27:01.

Boston Marathon merupakan salah satu lomba lari marathon internasion-al yang tertua dan terbesar di dunia. Untuk tahun 2013 ini diikuti 23.336 orang dari 96 negara, dan merupakan lomba yang ke-117. Kelompok terbesar

berusia 18-39 tahun sebanyak 9.801 orang, setengahnya adalah pria. Kemu-dian 181 orang penyandang disabilitas, dengan 54 orang menggunakan kursi roda, 40 orang mengalami gangguan penglihatan, dan 15 orang peserta dik-etahui berusia lebih 80 tahun.

Diantara negara yang warga neg-aranya ikut serta dalam lomba ini adalah Indonesia dengan dua peser-ta, salah satunya adalah Direktur Uta-ma Bank Tabungan Pensiunan Nasi-onal (BTPN) Jeffry Ng. Ada juga war-ga Malaysia (9 orang), Filipina (10 orang), Thailand (1 orang), Singa-pura (18 orang). Kemudian ada juga warga Palestina (1 orang), Arab Sau-di (1 orang), Kuwait (1 orang), Austra-lia (156 orang), China (47 orang), Per-ancis (159 orang), Iran (3 orang), Je-pang (271 orang), Inggris (374 orang), dan lainnya.

Situs resmi Boston Athletic Asso-ciation (BAA), penyelenggara Boston Marathon dalam rilisnya di halaman depan situs http://www.baa.org men-gungkapkan rasa simpati mendalam kepada semua yang terdampak oleh tragedi ini.

“Hari ini adalah hari yang menyedi-hkan bagi Kota Boston, bagi masyara-kat yang ikut berlari pada Marathon ke-117 ini. Hari yang dimaksudkan se-bagai hari sukacita dan perayaan telah berubah dengan cepat menjadi hari di mana maraton itu menjadi tidak pent-ing,” tulis mereka.

Mereke mengonfirmasi, seluruh pelari yang tersisa sudah kembali, dan ditegaskan tas para pelari yang ter-tinggal dapat diambil dengan menun-jukkan nomor kepesertaan lomba di Berkeley Street, antara St James dan Boylston. “Tidak ada tas di 101 Arling-ton Street,” sambung mereka.

Warga IndonesiaSejumlah warga Indonesia diketa-

hui berad di Boston, baik yang berpar-tisipasi langsung dengan lomba Mara-ton ini maupun yang berada di luar. Namun begitu, menurut penjelasan pi-hak Kemenlu RI di Jakarta, kemarin, tidak ada satu pun dari korban yang berwarga negara Indonesia.

“Kami sudah melakukan pelacakan, dan sejauh ini belum ada info WNI menjadi korban,” kata Juru Bicara Kemenlu Michael Tene.

Salah seorang WNI yang berada di lokasi lomba adalah Direktur Utama Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Jeffry Ng yang menjadi salah satu peserta lomba, dan isterinya dik-etahui sedang berada di garis finish, menunggu sang suami. Peserta lomba lain adalah Wati Hlusak dari Minnesot-ta, sedang Jeffry datang khusus dari Indonesia. Jeffry memang penggemar olah raga lari. Dia terbiasa mengikuti lomba lari sejenis di berbagai negara.

Dalam situs Boston Athletic Associ-ation, Jerry mendapat nomor 21732. Jerry sudah menyelesaikan 40 kilome-ter dengan catatan waktu 04:41:44. Ia belum menyelesaikan seluruh mara-ton yang berjarak 42,195 kilometer ini.

Menurut Jeffry kepada VOA, dirinya sekitar 1 km dari garis finish sebelum kemudian dia bersama peserta lainnya diberhentikan oleh petugas keamanan. Dia kemudian mencemaskan isterinya yang berada di garis finish, dan men-coba menghubunginya melalui telepon genggam milik peserta lain.

Sang isteri ternyata cukup jauh dari garis finish dan kemudian mereka me-mutuskan untuk kembali ke hotel.

Kepada wartawan di Jakarta, Jeffry mengirimkan pesan singkat yang me-minta masyarakat tidak dibayangi rasa takut atas peristiwa itu.

“Saya rasa insiden ini jangan mem-buat kita menjadi dibayangi rasa takut, karena saya percaya, ‘life goes on and we cannot live under fear. Because, any-thing can happen anyway’,” kata Jerry.

Sementara itu, seorang mahasiswa Indonesia, Irmawati Dewanto saat bom meledak, sedang berada di kampusnya yang hanya berjarak sekitar 500 me-ter dari lokasi.

“Saya sedang duduk di kampus saat terdengar ledakan. Tampak asap, dan kemudian suara sirene dan ambulans terdengar. Kami berlarian keluar dan melihat orang-orang panik,” kata dia.

Saat ledakan itu terjadi, Senin atau hari pertama Spring-Break, merupak-an hari saat seluruh anak-anak seko-lah libur.

Saat begitu, mereka biasanya meng-habiskan hari dengan berjalan-jalan di sekitar Copley Square ini. “Saat tidak ada bom saja, situasi di Copley Square ini padat, apalagi ada bom,” ujar Ir-mawati. (nyt/cnn/jon)

TEROR MARATHON BELUM TERJAWABu Sambungan dari hal 1 u Sambungan dari hal 1

u Sambungan dari hal 1“Kalau dibatasi tetap akan melam-

paui apa yang ada dalam APBN hari ini. Jadi tetap ada kenaikan belan-ja subsidi, tapi kita bisa menjaga de-fisit,” ujar Anny.

Pemerintah dalam APBN 2013 memberikan pagu belanja subsidi en-ergi sebesar Rp274,7 triliun dengan rincian subsidi BBM Rp193,8 triliun dan subsidi listrik Rp80,9 triliun, den-gan volume sebesar 46 juta kiloliter.

Terkait kemungkinan pemberian kompensasi bagi masyarakat kurang mampu, ia mengatakan, hal yang dapat diupayakan pemerintah adalah menambah anggaran belanja sosial untuk beras miskin (raskin), beasiswa, dan program keluarga harapan.

Kompensasi tersebut diberikan apa-bila pemerintah menyesuaikan harga BBM bersubsidi bagi kendaraan prib-adi roda empat, yang sekiranya dapat meningkatkan laju inflasi dan berdam-pak pada masyarakat miskin.

“Tunggu saja bagaimana kaitannya rencana raskin, apakah ditambah dan dipercepat dua kali pemberian, jadi misalnya bukan 12 tapi 14 kali. Ber-sama unit cost dan coverage-nya, ma-sih kita proses. Termasuk alokasi pen-didikan, akan dibahas kembali detail penggunaannya,” tutur Anny.

Menteri Perdagangan Gita Wir-jawan juga mengatakan, defisit nera-ca perdagangan bisa semakin melebar pada akhir tahun 2013 dan mencapai kisaran 3 miliar dolar AS, karena im-por migas yang tinggi.

“Saya kira bisa 2-3 miliar dolar AS defisitnya tahun ini,” ujarnya. Angka perkiraan tersebut lebih tinggi dari de-fisit neraca perdagangan pada 2012 yang mencapai 1,6 miliar dolar AS, karena ekspor non-migas tidak mam-pu menahan laju impor migas.

Untuk itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan de-fisit neraca perdagangan pada tahun ini adalah mengatasi kelebihan kon-sumsi BBM bersubsidi.

“Kalau begini terus, tidak ada ke-naikan harga BBM, tidak ada pe-nyikapan ekspor migas, defisit nera-ca perdagangan terus membesar,” ka-tanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) men-catat neraca perdagangan selama Feb-

ruari 2013 masih mengalami defisit sebesar 327,4 juta dolar AS. Secara kumulatif, Januari-Februari, defisit mencapai 402,1 juta dolar AS.

“Defisit kita kebanyakan masih disebabkan karena impor minyak masih lebih tinggi,” kata Kepala BPS Suryamin. Dari sisi kumulatif, nera-ca perdagangan migas mengalami de-fisit 2,417 miliar dolar AS, dari minyak mentah defisit 527,3 juta dolar AS, ha-sil minyak (premium) defisit 4,38 mili-ar dolar AS, sedangkan gas masih sur-plus 2,47 miliar dolar AS.

Sementara, neraca perdagangan non-migas di periode yang sama men-galami surplus 2,015 miliar dolar AS.

Tergantung Impor BBMPeneliti Institute for Development

of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menambahkan, defisit perdagangan pada 2012 dan awal 2013 disebabkan ketergantungan yang tinggi pada impor BBM.

“Dari sisi impor ada ketergantun-gan yang tinggi pada produk dari luar negeri. Konsumsi BBM dalam negeri meningkat, sementara lifting minyak dalam negeri menurun,” katanya.

Indef merekomendasikan pemerin-tah untuk mengambil langkah fun-damental mengurangi defisit perda-gangan dengan mengendalikan impor migas. Target kuota BBM bersubsidi harus dipatok secara konsisten. Lang-kah untuk mendukung kebijakan itu adalah dengan meningkatkan harga BBM.

Eko mengatakan perdagangan In-donesia pada 2012 mengalami defisit 1,63 miliar dolar AS. Kontributor ter-besar defisit perdagangan adalah sek-tor migas yaitu 5,59 miliar dolar AS. Nilai ekspor Indonesia di sektor migas 36,97 miliar dolar AS dengan nilai im-por 42,56 miliar dolar AS. Sedangkan di sektor nonmigas, perdagangan In-donesia mengalami surplus 3,97 mil-iar dolar AS.

Defisit terbesar perdagangan migas Indonesia berada pada perdagangan hasil minyak yaitu impor yang men-capai 28,68 miliar dolar AS, sementa-ra ekspor hanya 4,16 miliar dolar AS.

Hal serupa juga terjadi pada perda-gangan Indonesia pada Januari-Febru-ari 2013 yang sudah defisit 0,4 miliar dolar AS, dengan kontribusi terbesar

di sektor migas yaitu 2,41 miliar do-lar AS. Neraca perdagangan non-mi-gas surplusnya semakin menipis, se-mentara neraca perdagangan migas se-makin defisit.

Dari sisi ekspor, perdagangan Indo-nesia mengalami penurunan yang dise-babkan permintaan dunia yang menu-run akibat krisis. Harga komoditas du-nia belum membaik, padahal ekspor Indonesia yang sebagian besar komo-ditas primer bergantung pada perkem-bangan harga.

“Implikasi dari semua itu adalah tergerusnya devisa, nilai tukar rupi-ah terus tertekan, inflasi, dan per-tumbuhan ekonomi yang menurun,” tuturnya.

Secara terpisah, Kementerian Keuangan mencatat defisit anggaran hingga 28 Maret 2013 telah mencapai Rp17,9 triliun atau 11,7 persen dari target APBN sebesar Rp153,3 triliun.

Berdasarkan data Direktorat Jen-deral Perbendaharaan menunjukkan defisit tersebut berasal dari pendapa-tan negara dan hibah yang mencapai Rp254 triliun dan belanja negara sebe-sar Rp271,9 triliun.

Realisasi penerimaan perpajakan yang telah mencapai Rp220,5 triliun atau 18,5 persen dari target Rp1.193 triliun dan penerimaan negara bukan pajak yang mencapai Rp33,3 triliun atau 10 persen dari target Rp332,2 triliun.

Penerimaan pajak dalam negeri mencapai Rp210,3 triliun atau 18,5 persen dari target Rp1.134,3 triliun, dan penerimaan pajak perdagangan internasional mencapai Rp10,2 triliun atau 17,4 persen dari target Rp58,7 triliun.

Sedangkan realisasi belanja pega-wai mencapai Rp50,9 triliun atau 21,1 persen dari pagu Rp241,6 triliun, be-lanja barang Rp12,4 triliun atau 6,2 persen dari pagu Rp200,7 triliun, dan belanja modal Rp10,4 triliun atau 5,6 persen dari pagu Rp184,4 triliun.

Penyerapan belanja subsidi energi telah mencapai Rp23,5 triliun atau 8,6 persen dari pagu Rp274,7 triliun yang terdiri atas subsidi BBM Rp23,5 trili-un atau 8,6 persen dari pagu Rp274,7 triliun, dan subsidi listrik Rp20 triliun atau 24,7 persen dari pagu Rp193,8 triliun.

Sebelumnya, Menteri Keuan-gan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah akan terus menjaga defisit anggaran dibawah 3 persen agar kon-disi fiskal tetap sehat, meskipun po-tensi kelebihan beban belanja subsidi sangat besar pada tahun ini.

Untuk itu, ia mengharapkan pen-gendalian konsumsi BBM bersubsidi dapat dilakukan secara efektif, kare-na apabila kelebihan belanja subsidi tidak diatasi, maka pemotongan ang-garan belanja modal maupun barang harus dilakukan.

“Kalau sampai membahayakan defisitnya melampaui 3 persen, kita akan memotong belanja baik belanja modal dan belanja barang,” ujarnya.

Perkiraan BIBank Indonesia (BI) memperki-

rakan defisit Neraca Pembayaran In-donesia (NPI) pada triwulan II-2013 lebih rendah dibanding triwulan se-belumnya seiring membaiknya trans-aksi modal dan finansial.

“Membaiknya transaksi modal dan finansial terutama didorong oleh arus investasi portofolio, termasuk penerbi-tan global bond oleh pemerintah,” kata Gubernur BI Darmin Nasution.

Peningkatan arus investasi porto-folio tersebut sejalan dengan kuat-nya fundamental ekonomi Indonesia dan dampak kebijakan ekonomi glob-al yang akomodatif.

Namun, defisit transaksi berjalan di-prakirakan meningkat karena impor yang masih cukup tinggi. “Hal ini ter-kait dengan tingginya konsumsi BBM,” ujar Darmin.

Sebelumnya BI mencatat NPI pada triwulan IV-2012 surplus 3,2 mili-ar dolar AS. Namun, transaksi ber-jalan pada triwulan IV-2012 mengal-ami defisit mencapai 7,8 miliar dolar AS atau 3,6 persen dari PDB. Angka tersebut lebih besar dari defisit triwu-lan sebelumnya yang sebesar 5,3 mil-iar dolar AS.

Mengenai posisi cadangan devi-sa, Darmin mengatakan, akhir Ma-ret 2013 mencapai 104,8 miliar dolar AS atau setara dengan 5,7 bulan im-por dan pembayaran utang luar neg-eri. Angka tersebut masih di atas stan-dar kecukupan internasional.

Dengan mempertimbangkan kondi-si NPI pada triwulan II-2013, BI mem-perkirakan tekanan depresiasi nilai tu-kar rupiah juga akan moderat. (ant/iz)

Wamenkeu: Defisit Melebar Jika BBM Tak Dikendalikan

Mendikbud: Soal Mundur, Urusan Presiden

Teror Marathon dan Fungsi Intelijen Amerika Serikat

ngan keprcayaan dunia terhadap sta-bilitas keamanan; dan akhirnya penu-runan citra bangsa yang sangat sulit untuk memperbaikinya.

Secara prinsip terorisme didefenisi-kan sebagai penggunaan teror yang sistematis dengan tujuan sebagai alat kekerasan. Secara umum terorisme diartikan hanya merujuk kepada mer-eka yang melakukan perbuatan yang ditujukan untuk menciptakan rasa takut (teror).

Dalam sejarahnya, teroris cende-rung lebih didorong oleh keinginan untuk solidaritas sosial dengan ke-lompok lain dari mereka oleh organ-isasi dari platform ideologi berbeda. Baru-baru ini kita dikagetkan oleh terjadinya teror yang berulang, beru-

pa bom bunuh diri. Sehingga, seharusnya kejadian

masa lalu tersebut dapat dijadikan pelajaran supaya kejadian teror ini ti-dak berulang lagi. Demikian pula, se-harusnya tindakan pencegahan dapat dilakukan oleh Badan Intelijen yang bertujuan untuk melindungi masyara-kat dari kejadian yang berulang ini.

Secara fungsional Badan Intelijen Amerika Serikat, yang telah bekerja sangat profesional dengan kerja sama lintas sektoral seperti Office of Strate-gic Services (OSS), Federal Bureau of Investigation (FBI), Analyses Strate-gy Intelligence Comprehensives (ASIC), The Uniform Crime Reports (UCR); se-cara akurat dan didukung oleh ke-canggihan teknologi dan peran ser-ta seluruh masyarakatnya dengan me-

nyiapkan jalur khusus bagi pelapor atau bagi masyarakat yang mencurigai akan adanya aksi teror, namun ke-nyataannya masih kecolongan.

Walaupun fungsi intelijen sudah begitu profesional dan canggih, teta-pi masih juga kecolongan. Timbul per-tanyaan, apakah Badan Intelijen ini ti-dak bekerja maksimal untuk melind-ungi masyarakat dan rakyat Amerika? Karena tujuan utama kegiatan inteli-jen tentunya difokuskan pada tinda-kan pencegahan. Selanjutnya informa-si yang diperoleh dapat segera diserah-kan ke pihak lebih yang berwajib sep-erti Kepolisian dan FBI untuk segera dilakukan tindakan pencegahan.

Sehingga peristiwa dua bom ter-or yang terjadi di Boston Mara-thon pada hari Senin itu merupak-

an kecolongan Badan Intelijen terse-but. Dengan demikian, menjadi tu-gas Badan Intelijen ini untuk segera menelusuri dan mencari pelakun-ya. Juga memberikan hukuman yang setimpal terhadap perbuatan yang sangat tidak berperikemanusiaan.

Siapapun pelaku dan dari organ-isasi manapun yang mem-back-up teror ini, harus mendapatkan hu-kuman yang setimpal dengan per-buatannya. Dan yang terlebih uta-ma, bagaimana membumihanguskan sumber-sumber teror tersebut, se-hingga kejadian teror dimasa depan dapat dicegah dan tidak akan teru-lang lagi. n

menanggapi lebih jauh. Ala-sannya, urusan semacam itu adalah urusan Presiden Yud-hoyono yang memiliki hak pre-rogatif.

“Saya tidak ingin menangga-pi. Itu (soal mengganti menteri-Red) itu hak prerogatif Pres-iden,” katanya.

Nuh juga kembali mengulan-gi permohonan maafnya kare-na terjadinya pergeseran yang semestinya hari Senin, tapi ke-mudian berubah menjadi Ka-mis besok.

“Saya memohon maaf karena terjadi pergeseran yang mestin-ya Senin kemarin dan insya Al-lah akan dilaksanakan Kamis,” ujar Mendikbud Nuh.

Mantan Rektor ITS itu me-nyatakan tak habis pikir men-gapa PT Ghalia Indonesia Print-ing tak mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Pada-hal lima perusahan percetakan lainnya mampu menyelesaikan tugasnya.

“Enam percetakan pe-menang tender ini lima bisa selesaikan sesuai jadwal dan satu ini saja yang menyebab-kan kita itu tidak habis pikir, kalang kabut menjadi ambu-radul macam-macam dan me-nyebabkan kita semua sedih. Saya sangat sedih prihatin dan sebagainya, kok bisa gitu loh,” ungkapnya.

Nuh mengatakan dirinya ti-dak mau melepaskan tanggung jawab keterlambatan ini ke pi-hak lain.

“Yang paling bertanggung-jawab saya karena itu tugas ke-menterian,” ujar M Nuh seraya menyebut dalam urusan peny-elenggaraan UN terlibat Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) bersama Kemendikbud dalam hal ini Litbang dan Dir-jen-dirjen di Kemendikbud.

“Saya tidak ingin melepas-kan tanggung jawab itu ke pi-hak manapun. Karena ini ter-kait pendidikan dan ujian, maka menteri yang paling ber-tanggungjawab. Saya akan menjelaskan duduk perkaran-ya meskipun ada pelaksana teknis yang harusnya ikut ber-tanggungjawab,” paparnya.

Dalam pertemuan dengan Presiden Yudhoyono, selain Mendikbud M Nuh, hadir juga Kapolri dan Panglima TNI.

Sebelumnya, Kemdikbud mengumumkan penundaan jadwal UN 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK, dan Paket C di 11 provinsi.

Ke-11 provinsi tersebut yak-ni Kalimantan Selatan, Kali-mantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Se-latan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Terkait permintaan investiga-si, Presiden Yudhoyono memer-intahkan M Nuh melakukan investigasi menyeluruh mulai dari proses pengadaan barang dan jasa, sisi kepanitiaan, dan percetakannya.

Presiden juga meminta agar UN tingkat SMP yang akan ber-langsung pekan depan tidak mengalami keterlambatan se-hingga terjadi lagi penundaan.

Kemendikbud saat ini telah membentuk tim investigasi in-ternal untuk mengusut penye-bab keterlambatan tersebut. Tim investigasi tersebut dip-impin oleh Irjen Kemendikbud Haryono Umar.

“Tadi saya telah melapork-an Kemendikbud telah mem-bentuk tim investigasi itu, yang dikordinir langsung oleh Irjen. Itu dalam waktu dekat kami akan menyampaikan hasil in-vestigasi tersebut,” katanya.

Di dalam pertemuan yang hanya 15 menit ini, Nuh men-gatakan Presiden Yudhoyo-no ingin memastikan naskah-naskah UN sampai di seko-lah-sekolah tepat waktu. Pres-iden Yudhoyono memerintah-kan Polri untuk mengawasi naskah-naskah tersebut hing-ga sampai di sekolah.

“Beliau ingin memastikan naskah-naskah yang rencanan-ya hari Kamis itu bisa sampai ke sekolah-sekolah. Oleh kare-na itu beliau memerintahkan Polri untuk all out memastikan naskah-naskah itu bisa dikirim sampai di tingkat kabupaten dan juga disekolah. Ada wak-tu satu-dua hari ini, kami akan berkordinasi dengan Polri dan TNI AU untuk membantu dis-tribusi naskah,” jelasnya.

Presiden Yudhoyono juga meminta M Nuh untuk me-mastikan UN tingkat SMP pada Senin, 22 April 2013 tidak ter-jadi pemunduran atau harus tepat waktu.

M Nuh mengatakan pi-haknya berusaha semaksimal mungkin untuk tepat waktu. “Dari kementerian, saya me-nyampaikan penghargaan yang tulus dan setinggi-tingginya ke-pada TNI khususnya TNI AU dan Polri yang all out memban-tu distribusi naskah. Disiapkan beberapa pesawat, kalau diper-lukan ditambah pesawat dua lain yang ada di TNI AU mau-pun Polri,” lanjutnya.

Tak Harus MundurMasih menanggapi desakan

mundur itu, Ketua MPR Tau-fiq Kiemas meminta semua pi-hak untuk mendesak-desak semacam itu, karena menu-rutnya, M Nuh sudah beru-saha keras untuk menanggu-langinya.

“Jangan lah. Saya lihat tekad Pak Nuh luar biasa. Dia har-us berhadapan dengan risiko, tapi bukan harus mundur,” ujar Taufiq.

Politisi senior PDIP ini jus-tru memberikan apresiasi ke-pada jajaran Kemendikbud atas berbagai upaya agar soal yang datang terlambat dari percetakan dapat dikirim se-cepatnya ke sekolah-sekolah di pedalaman.

“Ini masalah logistik, masih bisa ditoleransi. Saya rasa Pak Nuh nggak mungkin memanip-ulasi tender,” ujarnya.

Sehari sebelumnya, ang-gota Komisi X DPR dari PDIP, Dedy Gumelar meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar melakukan audit inves-tigatif terhadap proyek tender pengadaan naskah UN tahun 2013. Pasalnya, tertundanya pelaksanaan UN di 11 provinsi karena persoalan teknis keter-lambatan percetakan, soal UN sangat aneh, dan tidak bisa diterima akal sehat.

Keterlambatan itu membuk-tikan Kemendikbud dan peru-sahaan pemenang tender ti-dak profesional dalam men-jalankan tugasnya. Hal itu pun mengindikasikan ada hal yang aneh dalam proses ten-dernya sehingga memenang-kan perusahaan yang tidak profesional.“BPK perlu dimin-ta untuk audit investigasi dari proses lelang yang terjadi den-gan pemenang yang tidak pro-fesional. Menteri juga harus bertanggungjawab. Saatnya Presiden mengevaluasi kiner-ja menterinya,” ujar Miing, sa-paan akrabnya.

Miing juga mengatakan Men-dikbud M Nuh tidak bisa seke-dar bicara hanya soal teknis. Karena persoalan teknis itu ba-gian dari totalitas pekerjaan. “UN tahun ini adalah yang pal-ing bermasalah, ketimbang ta-hun-tahun sebelumnya. Kare-na harusnya setiap tahun leb-ih baik,” ucap dia.

Anggota Komisi X DPR dari Partai Golkar Zulfadli meminta Kemendibud memasukkan PT Ghalia Printing Indonesia se-bagai perusahaan percetakan ke daftar hitam (black list) se-hingga tidak bisa lagi mengi-kuti proses tender di Kemen-dikbud.

Zulfadli juga menilai ada in-dikasi penyimpangan pada pe-rusahaan tersebut dalam pros-es pengadaan naskah UN. Ia pun meminta BPK melaku-kan audit investigatif terha-dap perusahaan itu, dan pani-tia lelang sendiri. “Ada indika-si penunjukan Ghalia ini peny-impangan sehingga harus di-

investigasi BPK. Pihak Kemen-dikbud juga harus bertang-gungjawab,” kata Zulfadli.

Anggota Komisi X DPR lain-nya Reni Marlinawati menyam-paikan, penundaan pelaksa-naan UN merupakan hal yang serius, karena UN adalah keg-iatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

“Apa pun alasan pemerintah, seharusnya hal seperti ini ti-dak terjadi. Ada dampak nega-tif yang muncul, antara lain bagi anak-anak yang sudah siap melaksanakan UN secara psikologis jelas akan tergang-gu karena ternyata tak jadi menjalani ujian,” papar politi-si PPP ini.

Pimpinan Kolektif Majelis Nasional KAHMI ini juga men-gungkapkan dampak lainnya, yakni akan muncul kekhawat-iran bocornya naskah UN, wa-laupun tingkat pengamanan naskah sudah ketat.

“Kementerian jelas har-us bertanggungjawab. Tidak bisa mereka melempar kesala-han kepada percetakan yang terlambat menyelesaikan dan mengirim soal, karena kebi-jakan tender ada pada men-teri,” tegas dia.

Belum Terima KekuranganSementara itu, dari Samarin-

da, Kalimantan Timur diberi-takan, dua hari menjelang UN SMA/SMK, tidak kunjung me-nerima kekurangan 107 koli dari 480 koli soal UN SMA/SMK untuk 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. Aki-batnya, jadwal UN terancam di-undur lagi.

“Soal yang kita terima dari pusat baru sekitar 58 persen saja. Yang datang baru 273 koli, itu pun datangnya kema-rin,” kata Kepala Dinas Pen-didikan Kalimantan Timur Musahrim.

Musahrim mengaku tidak mengetahui persis kendala pendistribusian soal UN dari Jakarta. Padahal, menurut in-formasi, distribusi menggu-nakan pesawat Hercules milik TNI AU. Dia menegaskan, pi-haknya masih tetap menunggu kekurangan soal hingga malam nanti.

“Dari informasi petugas di Bandara Sepinggan, kalau ternyata hari ini kekurangan soal UN yang kita butuhkan ti-dak datang di Sepinggan, PT Pos Indonesia tidak menjamin distribusi soal sampai di ka-bupaten dan kota. Karena itu sudah H-1 pelaksanaan,” ujar Musahrim.

“Karena kalau soal baru datang Rabu (17/4) besok (hari ini-Red), sedangkan jadwal uji-an dimulai Kamis (18/4/2013) sehari setelahnya, pendistribu-sian soal itu hal yang mustahil karena kondisi geografis kita,” tambahnya.

Apabila tetap dipaksakan untuk didistribusikan, UN SMA/SMK tahun ini di Kali-mantan Timur, dikhawatirkan dapat menimbulkan persoalan lebih besar di kemudian hari. Panitia UN Pusat diharapkan benar-benar mengamati perso-alan di daerah saat ini agar UN bisa terlaksana sesuai jadwal.

“Dikhawatirkan tiba di kabu-paten tapi tidak sampai pendis-tribusiannya ke sekolah-seko-lah penyelenggara. Bisa juga, ada sekolah penyelenggara yang mendapat soal ujian, ada yang tidak,” sebutnya.

Musahrim menjelaskan, me-nyusul tidak adanya pengiri-man soal UN yang diterima pa-nitia UN di Balikpapan, saat ini juga Dinas Pendidikan Kali-mantan Timur menggencarkan komunikasi ke kabupaten dan kota, untuk menanyakan kes-iapan panitia UN di kabupat-en/kota untuk menggelar uji-an di sekolah-sekolah penye-lenggara. “Kita tanyakan kabu-paten dan kota, seperti apa per-siapan mereka karena mereka yang lebih memahami kondisi daerah masing-masing. Artin-ya, kalau baru dikirim besok, mungkinkan sampai ke seko-lah-sekolah penyelenggara,” terangnya. (cr-14/ant/jon)

u Sambungan dari hal 1

2013_04_16 HAL 01.indd 19 4/16/2013 11:50:05 PM