TermodinamikaA Yang Baru 2

20
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris. Suhu tubuh kita sering kali berubah- ubah tanpa kita tau sebab-sebabnya dan mekanismenya, dikarenakan hal tersebut dalam makalah ini kami akan membahas tentang mekanisme perubahan suhu tubuh. Ketika hamil, suhu tubuh calon ibu sedikit lebih tinggi dari biasanya akibat perubahan hormon, aliran darah yang meningkat dan panas yang dihasilkan plasenta. Sehingga calon ibu akan berkeringat lebih banyak dan bisa menyebabkan dehidrasi. Kondisi seperti ini dapat membuat calon ibu merasa pusing bahkan pingsan. B. Rumusan masalah 1. Metabolik Rate dan Basa Metabolik Rate Pada Wanita Hamil 2. Pembentukan Panas dalam tubuh dan Faktor yang mempengaruhi 3. Pembuangan Panas Dari Tubuh 4. Pengaturan dan Terjadinya Peningkatan C. Tujuan

description

TermodinamikaA Yang Baru 2

Transcript of TermodinamikaA Yang Baru 2

ACER

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangSuhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris. Suhu tubuh kita sering kali berubah-ubah tanpa kita tau sebab-sebabnya dan mekanismenya, dikarenakan hal tersebut dalam makalah ini kami akan membahas tentang mekanisme perubahan suhu tubuh.Ketika hamil, suhu tubuh calon ibu sedikit lebih tinggi dari biasanya akibat perubahan hormon, aliran darah yang meningkat dan panas yang dihasilkan plasenta. Sehingga calon ibu akan berkeringat lebih banyak dan bisa menyebabkan dehidrasi. Kondisi seperti ini dapat membuat calon ibu merasa pusing bahkan pingsan.

B.Rumusan masalah

1.Metabolik Rate dan Basa Metabolik Rate Pada Wanita Hamil2.Pembentukan Panas dalam tubuh dan Faktor yang mempengaruhi3.Pembuangan Panas Dari Tubuh4.Pengaturan dan Terjadinya Peningkatan

C.Tujuan1.Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang mekanisme perubahan suhu

tubuh.2.Dapat mengetahui tentang asal panas suhu tubuh manusia, system pengaturan suhu tubuh, reseptor suhu, penjalaran sinyal suhu tubuh pada system saraf.3.Mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi suhu tubuh serta gangguan suhu suhu tubuh.

BAB IIPEMBAHASAN

A.PengertianArti badan suhu adalah derajat panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia sebagai keseimbangan pembakaran dalam tubuh dengan pengeluaran panas melalui keringat, pernapasan, sisa-sisa pembuangan [eksresi] dan penyinaran [radiasi], hantaran [kondoksi] dan convection [konveksi].

B.Metabolic Rate dan Basa Metabolik Rate Pada Wanita Hamil

Kebutuhan energi (energy expenditure) seseorang terdiri dari beberapa komponen: BMR (Basal Metabolic Rate), aktivitas fisik, dan SDA (Spesific Dynamic Action of food) atau energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan, menyerap, dan mendistribusikan zat gizi dalam tubuh.Laju metabolisme basal (basal metabolism rate atau BMR) biasanya meningkat pada bulan bulan ketiga atau keempat kehamilan ibu. BMR meningkat 15% sampai 20% pada akhir kehamilan (aterm). BMR kembali ke nilai sebelum hamil pada hari ke-5 atau ke-6 pascapartum. Peningkatan BMR ini mencerminkan peningkatan kebutuhan oksigen di unit janin-plasenta-uterus serta peningkatan konsumsi oksigen akibat peningkatan kerja jantung ibu. Vasodilatasi penfer dan percepatan aktivitas kelenjar keringat membantu melepaskan kelebihan panas yang timbul akibat peningkatan metabolisme selama masa hamil.Wanita hamil dapat mengalami intoleransi panas, yang pada beberapa wanita dirasa mengganggu. Pada kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah melakukan aktivitas ringan. Perasaan ini dapat bertahan diikuti peningkatan kebutuhan tidur. Perasaan lemah dan letih sebagian dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas metabolik (lihat pembahasan tentang kelenjar tiroid pada pembahasan lebih lanjut unit ini).BMR (Basal Metabolic Rate) adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital, termasuk untuk pernafasan, peredaran darah, kerja ginjal, pankreas, dan alat tubuh lain serta proses metabolisme dalam sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh.

Kurang lebih dua per tiga energi yang dikeluarkan seseorang setiap hari adalah untuk aktivitas metabolisme basal. BMR dinyatakan dalam kilokalori per kilogram berat badan per jam. Angka ini berbeda untuk setiap orang dan dipengaruhi oleh kondisi fisik dan lingkungan.Rumus BMR menurut Harris dan Benedict:BMR laki-laki = 66,5 + 13,7 BB + 5,0 TB 6,8 UBMR perempuan = 655 + 9,6 BB + 1,8 TB 4,7 UKeterangan:BB = berat badan dalam kgTB = tinggi badan dalam cmU = umurRumus BMR secara kasar bagi dewasa berkerangka badan sedang:BMR laki-laki = 1 kkal x BB (kg) x 24 jamBMR perempuan = 0,9 kkal x BB (kg) x 24 jamatau bisa juga:BMR laki-laki 30 kkal x BB (kg)BMR perempuan 25 kkal x BB (kg)Faktor yang mempengaruh BMR antara lain:Ukuran tubuh: BMR lebih tinggi pada orang bertubuh besar daripada orang bertubuh kecil. Perbedaan berat badan sebanyak 10 kg pada dewasa menaikkan BMR sebanyak 120 kkal per hari.Komposisi tubuh: BMR lebih tinggi bila tubuh secara proporsional lebih banyak mengandung otot daripada lemak atau tulang.Jenis kelamin: perempuan memiliki lebih banyak lemak dari laki-laki sehingga BMR-nya lebih rendah 5% dari laki-laki.Umur: BMR lebih tinggi pada usia muda daripada usia tua karena pada usia muda, tubuh mengandung lebih banyak otot. Jaringan lemak akan semakin banyak seiring proses menua. BMR turun 2% tiap 10 tahun setelah lewat usia 30 tahun.Tidur: otot dan emosi mengalami relaksasi sehingga BMR turun 10%.Suhu tubuh: tiap kenaikan suhu 1C, BMR naik 13%. Hal ini karena panas menyebabkan metabolisme berlangsung lebih cepat.

Suhu lingkungan/iklim: iklim mempengaruhi kebutuhan tubuh untuk beradaptasi dan

mempertahankan suhu tubuhnya. BMR terendah terjadi pada saat suhu lingkungan 26C.

Pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi, BMR akan meningkat. Saat suhu lebih rendah,

tubuh memproduksi lebih banyak panas untuk mencegah hipotermia. Saat suhu lebih

tinggi, tubuh mengeluarkan energi untuk sekresi keringat.Sekresi kelenjar endokrin: Kebanyakan sekresi kelenjar tiroid dan adrenal akan meningkatkan BMR. Biasanya terjadi saat sekresi adrenalin atau epinefrin berlebihan,

yaitu saat seseorang terpancing emosinya atau mengalami stres. Sebaliknya kekurangan

sekresi kelenjar tiroid dan adrenal akan menurunkan BMR.Kehamilan: Selama masa kehamilan, BMR semakin meningkat. Pada trimester terakhir bahkan BMR naik 20% dari normal. Hal ini terjadi karena kenaikan aktivitas metabolik

pada jaringan ibu, janin, dan plasenta.Status gizi: keadaan gizi kurang menurunkan BMR sampai 20% sebagai upaya adaptasi

untuk mempertahankan berat badan, apalagi saat asupan makanan tidak mencukupi

kebutuhan. Asupan energi yang rendah menurunkan BMR sebesar 10-20%.

C.Pembentukan Panas dalam tubuh dan Faktor yang mempengaruhi Metabolisme Suhu Tubuh1.Metabolisme Pengaturan Suhu TubuhPRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUHKonsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu :Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 370 C, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm kedalam.(Ts)Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus ;

TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr

Organ Pengatur Suhu TubuhPusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak.oHipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panasoHipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panasMekanisme pengaturan suhuKulit --> Reseptor ferifer --> hipotalamus (posterior dan anterior) --> Preoptika hypotalamus --> Nervus eferent --> kehilangan/pembentukan panas.

SUMBER PANASMetabolismeKegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/ pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5 kalinya.2.Mekanisme BerkeringatKelenjar keringat diperlihat dalam bentuk tubular yang dibagi menjadi 2 bagian1. Bagian yang bergelung di subdermis dalam menyekresi keringat2. Bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis kulit.Seperti juga pada kelenjar lainnya, bagian sekretorik kelenjar keringat menyekresi cairan yang disebut dengan secret primer /secret prekusor, kemudian konsemtrasi zat dalam cairan tersebut dimodifikasi sewaktu cairan mengaliri duktus.Sekret prekusor adalah hasil sekresi aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian yang bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada /dekat sel-sel kelenjar yang megeluarkan secret tersebut.

Komposisi secret prekusor mirip dengan yang terdapat dalam plasma, namun tidak mengandung protein plasma. Konsentrasi natrium sekitar 142 mEq/L dan klorida sekitar 104 mEq/L, dengan konsentrasi zat terlarut dlain yang lebih kecil bila dibandingkan di dalam plasma. Sewaktu larutan ini mengalir di bagian duktus kelenjar, larutan ini mengalami modifikasi melalui reabsorbsi sebagian besar ion natrium dan klorida.

Tingkat reabsorbsi ini bergantung pada kecepatan berkeringat.Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang, cairan prekusor mengalir melalui duktus dengan lambat. Dalam hal ini, pada dasarnya semua ion natrium dan klorida direabsorbsi, dan konsentrasi maisng-masing ion ini menurun menjadi 5mEq/L. Hal ini mengurangi tekanan osmotic cairan keringat tersebut hingga nilai yang sangat rendah sehingga sebagian besar cairan kemudian juga direbsorbsi, yang memekatkan sebagian besar kandungan unsure lainnya. Oleh karena itu pada kecepatan berkeringat yang rendah, kandungan unsure seperti urea, asam laktat, dan ion kaium biasanya konsentrasinya sangat tinggi.Sebaliknya apabila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh system saraf simpatis, secret prekusor dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya mereabsorbsi natrium klorida dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya, konsentrasi ion-ion natrium dan klorida kemudian biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum sekitar 50 sampai 60 mEq/L, sedikit lebih rendah dari setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih lanjut lagi, keringat mengalir melalui tubulus kelenjar begitu cepatnya, sehingga sedikit air yang direabsorbsi. Oleh karena itu, konsentrasi unsure terlarut lainnya dari keringat hanya sedikit meningkat, urea menjadi sekitar dua kali dari plasma, asam laktat sekitar 4 kali dari plasma, dan kalium sekitar 1,2 kali.Bila orang belum menyesuaikan diri dengan iklim panas, ia akan mengalami kehilangan natrium klorida di dalam keringat dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan elektrolit akan jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah ditingkatkan, bila orang telah terbiasa dengan iklim tersebut, seperti berikut ini.

3.Mekanisme MenggigilDemam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera. Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang hipotalamus(http://iwansain.wordpress.com/2007/10/03/pengaturan-suhu-tubuh-thermoregulasi/)Bila pengeluaran panas melebihi pemasukan panas, maka termostat ini akan berusaha menyeimbakan suhu tersebut dengan cara memerintahkan otot-otot rangka kita untuk berkontraksi(bergerak) guna menghasilkan panas tubuh. Kontraksi otot-otok rangka ini merupakan mekanisme dari menggigil. Contohnya, seperti saat kita berada di lingkungan pegunungan yang hawanya dingin, tanpa kita sadari tangan dan kaki kita bergemetar (menggigil). Hal ini dimaksudkan agar tubuh kita tetap hangat. Karena dengan menggigil itulah, tubuh kita akan memproduksi panas. Hal diatas tersebut merupakan proses fisiologis (keadaan normal) yang terjadi dalam tubuh kita manakala tubuh kita mengalamiperubahan suhu. Lain halnya bila tubuh mengalami proses patologis (sakit). Proses perubahan suhu yang terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh toksis (racun) yang masuk kedalam tubuh. Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh. Proses peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya serangan yang mengancam keadaan fisiologis tubuh. Proses peradangan diawali dengan masuknya racun kedalam tubuh kita. Contoh racun yang paling mudah adalah mikroorganisme penyebab sakit. Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam tubuh umumnya memiliki suatu zat toksin/racun tertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya yakni dengan memerintahkan tentara pertahanan tubuhantara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit).

Dengan adanya proses fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu akan mengelurkan senjata berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen (khususnya interleukin 1/ IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya bantuan enzim fosfolipase A2.Proses selanjutnya adalah, asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat bantuan dan campur tangan dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin ternyata akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya, hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin tersebut merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ini ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami gangguan oleh mekanisme di atas inilah yang disebut dengan demam atau febris.

Demam yang tinggi pada nantinya akan menimbulkan manifestasi klinik (akibat) berupa kejang (umumnya dialami oleh bayi atau anak-anak yang disebut dengan kejang demam)4.Suhu Tubuh NormalTidak ada suhu inti yang dianggap normal, karena pengukuran yang dilakukan sebagian besar orang yang sehat memperlihatkan rentang suhu normal yang diukur per oral, mulai dari dibawah 97F (36C) sampai lebih dari 99,5F (37,5C). Suhu inti normal secara rata-rata umum adalah antara 98F dan 98,6F bila diukur per oral, dan kira-kira 1F lebih tinggi bila diukur per rectal.5.Suhu Inti dan Suhu KulitSuhu dari tubuh bagian dalam yaitu inti dari tubuh dipertahankan sangat konstan, sekitar 1F (0,6C) dari hari ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam. Bahkan pada organ yang telanjang dapat terpajan dengan suhu yang rendah 55F atau suhu yang tinggi sampai 130F dalam udara kering, dan tetap dapat mempertahankan suhu inti yang hamper mendekati konstan. Mekanisme pengaturan suhu tubuh menggambarkan system pengendalian yang dibuat sangat baik.

Suhu kulit berbeda dengan suhu inti, dapat naik turun sesuai suhu lingkungan. Suhu kulit merupakan suhu yang penting apabila kita merujuk pada kemampuan kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan.6.3 Reseptor dalam TubuhSebagai mahluk hidup, hewan & manusia harus memiliki kemampuan menanggapi rangsang atau stimulusStimulus merupakan informasi yang dapat diterima oleh hewan & manusiaStimulus dpt datang dari lingkungan luar_salinitas, suhu udara, kelembaban, cahayaStimulus dpt datang dari dalam tubuh_suhu tubuh, derajad keasaman (pH) darah/cairan tubuh, kadar gula darah, kadar kalsium dalam darahAlat penerima rangsang_reseptor, sedangkan alat penghasil tanggapan disebut efektorD.Pembuangan Panas Dari TubuhMekanisme Kehilangan Panas Melalui KulitSebagian besar pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam terutama di hati, otak, jantung, dan otot rangka selama berolahraga.

Kemudian panas ini dihantarkan dari organ dan jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara dan lingkungan sekitarnya, oleh karena itu, laju kehilangan panas hampir seluruhnya ditentukan oleh 2 faktor,yaitu :1.Seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan, yakni dari dalam inti tubuh ke kulit2.Seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan

Terdapat 4 mekanisme kehilangan panas, yaitu :1)RadiasiRadiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 20 mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.Panas adalah energi kinetic pada gerakan molekul. Sebagian besar energi pada gerakan ini dapat di pindahkan ke udara bila suhu udara lebih dingin dari kulit. Sekali suhu udara bersentuhan dengan kulit, suhu udara menjadi sama dan tidak terjadi lagi pertukaran panas, yang terjadi hanya proses pergerakan udara sehingga udara baru yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.2)KonduksiKonduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh. Biasanya proses kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhan dengan benda umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme, yaitu kecenderungan tubuh untuk terpapar langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada paparan dengan udara, dan sifat isolator benda menyebabkan proses perpindahan panas tidak dapat terjadi secara efektif terus menerus.3)EvaporasiEvaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 16 kalori per jam. Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan system pernafasan.Selama suhu kulit lebih tinggi dari pada suhu lingkungan, panas hilang melalui radiasi dan konduksi. Namun ketika suuhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, tubuh memperoleh suhu dari lingkungan melalui radiasi dan konduksi. Pada keadaan ini, satu-satunya cara tubuh melepaskan panas adalah melalui evaporasi.Memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap suhu tubuh, sebenarnya suhu tubuh actual ( yang dapat diukur ) merupakan suhu yang dihasilkan dari keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh dan proses kehilangan panas tubuh dari lingkungan.4)KonveksiPerpindahan panas melalui aliran udara/ air.Menurut Tamsuri Anas (2007), suhu tubuh dibagi menjadi :Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36CNormal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5CFebris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40CHipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40CE.Pengaturan dan Terjadinya Peningkatan Suhu TubuhThermoregulasi (Pengaturan Suhu Tubuh)Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal penellitian atau persoalan di klinik seperti :1.Persoalan demam pada penyakit-penyakit2.Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)3.Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus kedinginan yang ekstrem4.Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau

ditempat -tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem

Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh

relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan

suhu tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita.

Mis kenaikan suhu 10 derajat Celcius bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya.

Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam kegiatan sehari-hari.

Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore).

Prinsip Pengaturan Suhu TubuhKonsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu :Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat Celcius, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm kedalam.(Ts)Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus;TMB = 0,33 Ts + 0.67 TrOrgan Pengatur Suhu TubuhPusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak.Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panasHipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas

Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dinginAda dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :1.Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari perubahan sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) > erector villi2.Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :1.Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau penambahan isolator yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.2.Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila seluruh anggota badan didinginkan.Pengaturan secara kimiaPada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara sengaja dengan melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil adalah kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi pada group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan terjadi spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 5 derajat Celcius selama 60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali.Pengaturan Suhu Tubuh Dalam Keadaan Panas1.FisikPenambahan aliran darah permukaan tubuhTerjadi aliran darah maximum pada anggota badanPerubahan (shift) dari venus return ke vena permukaanProses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 34 derajat Celcius. penambahan penambahan konduktivitas panas aliran darah (thermal(konduktivity)2.KeringatPada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang dipakai dalam keadaan ini dengan cara (evaporasi). penguapanGerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa keringat kulit merupakan(tetesan cairan keringat dari lumen permukaan mekanisme pendingin yang paling efektif.Mekanisme DemamDemam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen.Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang hipotalamus.