Terjemahan Tugas Saraf

3
III. Gangguan Menelan Gangguan menelan bisa terjadi disetiap tahap menelan dan mungkin melibatkan satu atau lebih tindakan neuromuskular dan masukan sensorik yang dijelaskan sebelumnya dan terlibat dalam menelan. a. Gangguan menelan bisa karena anatomi atau fisiologis b. Penatalaksaan efektif dari gangguan menelan membutuhkan identifikasi dari anatomi spesifik dan atau kelainan fisiologis pada setiap pasien menelan, seperti mengurangi elevasi laring, susahnya penutupan jalan napas, dan mengurangi gerakan dasar lidah. c. Aspirasi dan ketidak efisien menelan karena oral atau residu faringeal merupakan gejala dari gangguan menelan. Itu bukan merupakan kelainan. Gejala ini akan menghilang ketika fisiologi menelan pasien kembali normal. IV. Penilaian definitif menelan orofaringeal : MBS a. MBS dilakukan oleh ahli bicara-bahasa patologis dan radiologis. Pemeriksaan tes radiographic (videofluorographic) memeriksa anatomi dan fisiologi menelan dan tahap pharingeal dari menelan. Tahap ini harus diperiksa secara terpisah dari esophagus, yang dimana anatomi dan fisiologinya berbeda dari rongga mulut dan faring dan membutuhkan teknik yang berbeda untuk penatalaksanaanya ( a barium swallow). Pengobatan MBS memeriksa kemampuan dari faring untuk mengelola volume dari kecil ke besar dan tipis hingga tebal viskositas dari makanan. penilaian esofagus memerlukan presentasi dari sejumlah besar cairan untuk melembungkan kerongkongan, yang mana tabung muscullar hancur tidak bisa diperiksa secara adekuat kecuali menggelembung. 1. Tujuan a. Menjelaskan menelan dan fisiologi menelan faring dalam hubungannya dengan gejala menelan pasien.

description

tugas saraf

Transcript of Terjemahan Tugas Saraf

III. Gangguan MenelanGangguan menelan bisa terjadi disetiap tahap menelan dan mungkin melibatkan satu atau lebih tindakan neuromuskular dan masukan sensorik yang dijelaskan sebelumnya dan terlibat dalam menelan.a. Gangguan menelan bisa karena anatomi atau fisiologisb. Penatalaksaan efektif dari gangguan menelan membutuhkan identifikasi dari anatomi spesifik dan atau kelainan fisiologis pada setiap pasien menelan, seperti mengurangi elevasi laring, susahnya penutupan jalan napas, dan mengurangi gerakan dasar lidah.c. Aspirasi dan ketidak efisien menelan karena oral atau residu faringeal merupakan gejala dari gangguan menelan. Itu bukan merupakan kelainan. Gejala ini akan menghilang ketika fisiologi menelan pasien kembali normal.

IV. Penilaian definitif menelan orofaringeal : MBSa. MBS dilakukan oleh ahli bicara-bahasa patologis dan radiologis. Pemeriksaan tes radiographic (videofluorographic) memeriksa anatomi dan fisiologi menelan dan tahap pharingeal dari menelan. Tahap ini harus diperiksa secara terpisah dari esophagus, yang dimana anatomi dan fisiologinya berbeda dari rongga mulut dan faring dan membutuhkan teknik yang berbeda untuk penatalaksanaanya ( a barium swallow). Pengobatan MBS memeriksa kemampuan dari faring untuk mengelola volume dari kecil ke besar dan tipis hingga tebal viskositas dari makanan. penilaian esofagus memerlukan presentasi dari sejumlah besar cairan untuk melembungkan kerongkongan, yang mana tabung muscullar hancur tidak bisa diperiksa secara adekuat kecuali menggelembung.

1. Tujuana. Menjelaskan menelan dan fisiologi menelan faring dalam hubungannya dengan gejala menelan pasien.b. Menjelaskan fisiologi gejala menelan dari penyakit neurologic. Memeriksa efektivitas dari strategi pengelolaan dirancang untuk membantu pasien dalam melanjutkan makan dengan aman dari mulut atau memulai makanan dengan aman dari mulut.d. Menjelaskan rencana pengobatan untuk merehabilitasi fisiologis menelan orofaringeal dan untuk menyingkirkan gejala dari disfagia termasuk aspirasi, sehingga mencegah pengembangan dari aspirasi pneumonia.e. Menjelaskan keamanan dan keefektivitasan diet menelan ( konsistensi makanan)2. Prosedur ( dirancang untuk meminimalisir risiko dari aspirasi dengan menyajikan kalibrasi kecil hingga besar jumlah cairan, puding, dan bahan mengunyah sebagai toleransi pasien).a. Pasien duduk tegak awalnya dan diperiksa pada bidang lateral untuk menentukan kecepatan, efisiensi, dan keamanan (aspirasi) dari menelan.b. Cairan diberikan dalam 1-, 3-, 5-, atau 10 ml jumlah minum ( tiap 2 kali menelan) mengamati response dosis dari faring dan untuk menentukan volume optimal dari tiap pasien.c. Jika dan ketika pasien aspirasi atau menelan dengan tidak efisiensi yang tinggi, berbagai strategi pengobatan diberikan dan efek diamati radiografis,termasuk : 1. Perubahan postur2. Meningkatnya input sensorik3. Prosedur terapi ( membutuhkan pengartian normal) 4. Meningkatnya viskositas bolus. Nectar atau madu- cairan yang menebal dibutuhkan jika cairan yang tipis teraspirasi dan tidak ada strategi lainnya yang efektif.5. Puding ( 1-2 ml) dan gigitan kue kecil diberikan ( tiap 2 kali) sebagai toleransi terhadap pasien.6. Pasien disuruh berbalik dan diperiksa pada posisi anteriorposterior untuk melihat kesimetrisan dari menelan.7. Laporan tersebut berisi deskripsi dari oral dan anatomi faringeal dan fisiologi menelan disebabkan karena gejala disfagia, identifikasi dari tipe dan jumlah dari makanan untuk ditelan, apakah atau tidak sebagian atau penuh pemberian makanan non oral adalah mungkin, dan keefektivitasan dan dibutuhkan strategi kompensasi atau terapi menelan.3. Reevaluasi. Untuk memastikan pasien aman , pasien menelan dengan orofaring membutuhkan reevaluasi ketika pasien tampak siap untuk pindah ke tahap oral.

B. Barium Swallow biasanya memeriksa tahap menelan esofageal dari tahap menelan. Khususnya anatomi esofageal dan macam kelainan anatomi seperti striktur dan tumor. Karena pengobatan membutuhkan pasien untuk menelan cairan dalam jumlah banyak, harus selesai setelah pengobatan orofaringeal, itu MBS sudah pasti pasien bisa mentoleransi volume dalam jumlah besar.1. Menilai anatomi esofageal dan gerakan peristaltik2. Penyakit gangguan refluks 60% sampai 80% .