Terapi Rekreasi Dg Senam Lansia
-
Upload
aira-putri-mardela -
Category
Documents
-
view
368 -
download
47
Transcript of Terapi Rekreasi Dg Senam Lansia
TERAPI REKREASI DENGAN SENAM LANSIA
Terapi reakreasi ialah suatu bentuk terapi yang mempergunakan media reakresi
(bermain, berolahraga, berdarmawisata, menonton TV, dan sebagainnya) dengan
tujuan mengurangi keterganguan emosional dan memperbaiki prilaku melalui diskusi
tentang kegiatan reakresi yang telah dilakukan, sehingga perilaku yang baik diulang
dan yang buruk dihilangkan. Terapi rekreasi juga merupakan terapi yang
menggunakan kegiatan pada waktu luang, dengan tujuan pasien dapat melakukan
kegiatan secara konstruktif dan menyenangkan serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial.
Terapi rekreasi bertujuan untuk meningkatkan sosialisasi, gairah hidup, menurunkan
rasa bosan, dan melihat pemandangan. Misalnya : mengikuti senam lansia, posyandu
lansia, bersepeda, rekreasi ke kebun raya bersama keluarga, mengunjungi saudara,
dll.
Terapi rekreasi membantu untuk menyembuhkan orang dengan cara yang positif dan
berdasarkan penelitian orang-orang yang menggunakan terapi ini jarang mengalami
depresi atau stres karena penyakit mereka.
Manfaat terapi rekreasi :
1. Perkembangan dan pemeliharaan kekuatan, ketahanan, toleransi kerja, dan koordinasi.
2. Mempraktekkan pengguna gerakan volunteer maupun refleks dalam tugas/kagiatan terarah.
3. Untuk mengeksplorasi potensi yang bersifat vocational atau melatih skill yang dibutuhkan dalam penyesuaian kerja.
4. Meningkatkan fungsi sensasi, persepsi dan cognisi.
5. Meningkatkan keterampilan sensasi sosialisasi serta pengembangan emosi.
Salah satu cara yang digunakan dalam terapi rekreasi pada lansia yaitu senam
lansia. Orang tua atau lanjut usia (lansia) tetap memerlukan aktivitas fisik teratur.
Olahraga teratur dapat menghambat penurunan fungsi tubuh atau penuaan yang
terjadi pada lansia. Hal ini dapat terjadi karena olahraga dapat mendorong
pengeluaran hormon pertumbuhan, hormon anti stres, dan hormon endorfin yang
dapat memberikan perasaan nyaman dan gembira yang diperlukan untuk menghambat
proses penuaan.
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang
diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar
dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja optimal
dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk
menghambat proses degeneratif/penuaan. Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka
yang memasuki usia pralansia (45 thn) dan usia lansia (65 thn ke atas).
Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ
tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah
latihan teratur. Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyup
jantung waktu istirahath yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya
lebih bugar, kncepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun (Poweell,
2000)
Dengan mengikuti senam lansia efek minimalya adalah lansia merasa berbahagia,
senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.
Manfaat melakukan senam lansia :
1. Mempertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik
2. Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak
3. Membentuk sikap dan gerak
4. Memeperlambat proses degenerasi karena perubahan usia
5. Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelenturan,keseimbangan,ketahanan,keluwesan, dan kecepatan)
6. Membentuk berbagai sikap kejiwaan (membentuk keberanian, kepercayaan diri, kesiaan diri, dan kesanggupan bekerja sama)
7. Memberikan ransangan bagi saraf-saraf yang lemah, khususnya bagi lansia
8. Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat.
Permasalahan yang biasanya terjadi yang merupakan hambatan dalam melakukan
senam lansia adalai rasa bosan. Perasaan ini wajar saja dan muncul mungkin
dikarenakan tidak adanya variasi senam. Untuk itu macam atau jenis senam yang
dilakukan sebaiknya selalu bervariasi/berganti-ganti. Misalnya pada minggu pertama
melakukan senam kebugaran dan minggu selanjutnya jenis senam osteoporosis dan
seterusnya dilakukan secara bergiliran.
Musik juga mempengaruhi, sehingga peserta senam lansia menyukai musik tertentu
yang memungkin tumbuh semangat para lansia ketika melakukan senam lansia.