Terapi Omsk

3
TERAPI OMSK OMSK BENIGNA FASE TENANG 1. OMSK Benigna dibagi menjadi fase tenang dan aktif. Fase tenang jika OMSK tersebut adalah tipe OMSK tipe mukosa dalam keadaan kering. Pada keadaan ini dapat diusahakan epitelisasi tepi perforasi melalui tindakan poliklinik dengan melukai pinggir perforasi secara tajam atau dengan mengoleskan zat kaustik seperti nitras argenit 25%, asam trichlor asetat 12%, alkohol absolute dll. 2. Hasil pengobatan yang memuaskan tercapai apabila membrane timpani menutup dan tidak didapati tuli konduktif. Bila ada tuli konduktif apalagi jika perforasi menetap maka idealnya dilakukan timpanoplasti dengan atau mastoidektomi. 3. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan rontgen dan pemeriksaan Audiometri. 4. Pemeriksaan rontgen mastoid posisi Schuler walaupun tidak harus dilakukan sebagai pemeriksaan rutin, kalau dilakukan akan dapat menilai tingkat perkembangan penumatisasi mastoid dan menggambarkan perluasan penyakit. 5. Audiometri nada murni dapat menunjukkan tuli konduktif. Bila terdapat tuli campuran menandakan kemungkinan telah terjadi komplikasi ke labirin. Pemeriksaan pendengaran sedapat mungkin dilakukan sebagai bahan dari diagnosis menyeluruh suatu OMSK, berguna antara lain untuk melihat perkembangan penyakit dan efek samping obat bila digunakan obat ototoksik baik topical maupun obat sistemik. OMSK BENIGNA FASE AKTIF 1. Pengobatan OMSK fase aktif harus menilai kondisi setiap kasus. Harus diusahakan drainase secret secara optimal

Transcript of Terapi Omsk

Page 1: Terapi Omsk

TERAPI OMSK

OMSK BENIGNA FASE TENANG

1. OMSK Benigna dibagi menjadi fase tenang dan aktif. Fase tenang jika OMSK tersebut adalah tipe OMSK tipe mukosa dalam keadaan kering. Pada keadaan ini dapat diusahakan epitelisasi tepi perforasi melalui tindakan poliklinik dengan melukai pinggir perforasi secara tajam atau dengan mengoleskan zat kaustik seperti nitras argenit 25%, asam trichlor asetat 12%, alkohol absolute dll.

2. Hasil pengobatan yang memuaskan tercapai apabila membrane timpani menutup dan tidak didapati tuli konduktif. Bila ada tuli konduktif apalagi jika perforasi menetap maka idealnya dilakukan timpanoplasti dengan atau mastoidektomi.

3. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan rontgen dan pemeriksaan Audiometri.

4. Pemeriksaan rontgen mastoid posisi Schuler walaupun tidak harus dilakukan sebagai pemeriksaan rutin, kalau dilakukan akan dapat menilai tingkat perkembangan penumatisasi mastoid dan menggambarkan perluasan penyakit.

5. Audiometri nada murni dapat menunjukkan tuli konduktif. Bila terdapat tuli campuran menandakan kemungkinan telah terjadi komplikasi ke labirin. Pemeriksaan pendengaran sedapat mungkin dilakukan sebagai bahan dari diagnosis menyeluruh suatu OMSK, berguna antara lain untuk melihat perkembangan penyakit dan efek samping obat bila digunakan obat ototoksik baik topical maupun obat sistemik.

OMSK BENIGNA FASE AKTIF

1. Pengobatan OMSK fase aktif harus menilai kondisi setiap kasus. Harus diusahakan drainase secret secara optimal misalnya dengan memberi cuci telinga peroksida 3%, disamping pemberian antibiotika sistemik dan topikal.

2. Antibiotik sistemik. Antibiotik harus diberikan pada setiap fase aktif dan disesuaikan dengan kuman penyebab. Patogen OMSK terutama adalah kuman gram negatif, yaitu pseudomonas aeroginosa yang tidak sensitif lagi terhadap antibiotika klasik seperti penisilin G, Amoksisilin, Eritromisin, Tetrasiklin dan Kloramfenikol. Cotrimoksazol juga kurang potensi tetapi masih lebih baik.

3. Antibiotika sistemik lini pertama adalah Amoksilin. Namun demikian dapat juga langsung dipilih antibiotik yang sesuai dengan keadaan klinis, menilai penampilan sekret yang keluarserta riwayat pengobatan sebelumnya. Sekret hijau kebiruan menandakan Pseudomonas sebagai kuman penyebab, sekret kuning pekat sering kali disebabkan oleh Staphylococus, sekret berbau busuk seringkali mengandung golongan kuman anaerob.

Page 2: Terapi Omsk

4. Cotrimoksazol atau Ampicilin-sulbaktam dapat dipakai bila tidak ada kecurigaan terhadap Pseudomonas sebagai kuman penyebab. Dari penelitian sebelumnya kebanyakan kuman tersebut masih sensitif terhadap Fluroquinolon ( Ofloxacin atau Ciprofloxacin ) sehingga dapat dipakai pada orang dewasa bila tidak ada kecurigaan terhadap kuman anaerob sebagai penyebab.

5. Bila diduga ada kuman anaerob dapat dipilih Metronidazol Klindamisin atau Kloramfenicol. Bila sukar menentukan kuman penyebab, dapat dipakai campuran Trimetoprim + Sulfametoxazol atau Amoxicilin + Clavunalat. Pada penderita berusia lebih dari 18 tahun dapat dipilih Ciprofloxacin atau Ofloxacin.

6. Bila dalam 7 hari tidak tampak perbaikan klinis, sebaiknya diusahakan pemeriksaan mikrobiologik guna memilih antibiotic lebih tepat. Pemeriksaan mikrobiologik sekret telinga, apabila dapat dilakukan akan sangat membantu menentukan antibiotik yang sesuai, tetapi pengobatan dengan antibiotik lini pertama tidak harus menunggu hasil pemeriksaan ini.

7. Pengobatan dengan antibiotik sistemik saja kadang-kadang tidak efektif karena pada OMSK biasanya sudah terjadi perubahan mukosa yang menyebabkan keadaan yang relatif sistemik.

Dalam pemilihan antibiotik harus diingat beberapa hal :

a) Pada OMSK telah terjadi banyak perubahan – perubahan yang menetap, resolusi spontan sangat sulit terjadi dan biasanya ada gangguan vaskularisasi di telinga sehingga antibiotika sistemik sukar mencapai sasaran dengan optimal.

b) Kronisitas dengan fase aktif dan fase tenang yang bergantian dapat terjadi sepanjang umur. Diperlukan antibiotika pada setiap fase aktif.

c) Pemberian jangka panjang bermasalah resistensi dan efek samping, disamping cost-effective dari obat yang dipakai.

d) Antibiotik topical. Obat tetes antibiotika dapat dipakai sebagai obat lini pertama dan sebagai obat tunggal. Keuntungan antibiotik topikal adalah dapat memberikan dosis adekuat tetapi penggunaannya harus hati – hati. Antibiotik topikal seperti Gentamisin, Neomisin, Soframisin, bahkan Kloramfenikol bersifat ototoksik bila masuk ke telinga dalam melalui venestra rotundum atau venestra ovale.

e) Obat tetes teling Oloxacin terbukti aman, tidak toksis terhadap labirin; mempunyai efektifitas tinggi sebagai obat tunggal untuk pengobatan OMSK karenanya direkomendasikan sebagai obat lini pertama baik untuk dewasa maupun anak – anak. Harus diingat bahwa obat tetes telinga tidak dipakai sebagai obat profilaksis OMSK.

f) Pengobatan terhadap focus infeksi di hidung dan tenggorok.g) Apabila setelah selama tiga bulan otorea menetap maka idealnya dilakukan

mastoidektomi dan timpanoplasti./ppp//