Terapi Nutrisi Medik

19
Terapi Nutrisi Medik Penurunan berat badan dapat dicapai dengan program yang komprehensif yang mencakup perubahan diet, peningkatan aktivitas fisik, dan modifikasi perilaku. Penurunan berat badan tergantung pada tingkat obesitas, ada atau tidaknya kondisi komorbiditas, penilaian perilaku, dan keinginan pasien. Berdasarkan pedoman NHLBI (National Heart, Lung and Blood Institute) individu dengan status gizi overweight / berat badan berlebih (IMT = 25 – 29,9 kg/m 2 ) tanpa faktor resiko yang terkait harus didorong untuk mecegah kenaikan berat badan lebih lanjut atau didorong untuk menurunkan berat badan dengan modifikasi diet sederhana. Namun, jika kondisi ini disertai dengan satu atau lebih faktor risiko penyakit jantung, modifikasi gaya hidup dianjurkan dimana diet, latihan, dan terapi perilaku kemungkinan dapat membantu. Demikian pula, untuk individu dengan status gizi obesitas (IMT >30 kg/m 2 ) dan tapa faktor resiko modifikasi gaya hidup dianggap bermanfaat, dengan tujuan penurunan berat badan dari 1 hingga 1,5 lb/minggu (pengurangan 500-750 kkal/hari). Untuk individu dengan IMT >30kg/m 2 atau > 27kg/m 2 dengan adanya keadaan komorbid, jika modifikasi gaya hidup tidak berhasil, maka bisa diberikan intervensi farmakologi sebagai pilihan. Untuk individu dengan IMT>35 kg/m 2 dengan adanya komorbid atau IMT>40 kg/m 2 tanpa komorbid, harus dilakukan restriksi energi lebih ketat dengan pengawasan medis. Kenaikan berat badan merupakan hasil dari pemasukan makanan yang berlebihan dibandingkan dengan pengeluaran

description

terapi nutrisi medik

Transcript of Terapi Nutrisi Medik

Terapi Nutrisi Medik

Penurunan berat badan dapat dicapai dengan program yang komprehensif yang mencakup perubahan diet, peningkatan aktivitas fisik, dan modifikasi perilaku. Penurunan berat badan tergantung pada tingkat obesitas, ada atau tidaknya kondisi komorbiditas, penilaian perilaku, dan keinginan pasien. Berdasarkan pedoman NHLBI (National Heart, Lung and Blood Institute) individu dengan status gizi overweight / berat badan berlebih (IMT = 25 29,9 kg/m2) tanpa faktor resiko yang terkait harus didorong untuk mecegah kenaikan berat badan lebih lanjut atau didorong untuk menurunkan berat badan dengan modifikasi diet sederhana. Namun, jika kondisi ini disertai dengan satu atau lebih faktor risiko penyakit jantung, modifikasi gaya hidup dianjurkan dimana diet, latihan, dan terapi perilaku kemungkinan dapat membantu. Demikian pula, untuk individu dengan status gizi obesitas (IMT >30 kg/m2) dan tapa faktor resiko modifikasi gaya hidup dianggap bermanfaat, dengan tujuan penurunan berat badan dari 1 hingga 1,5 lb/minggu (pengurangan 500-750 kkal/hari). Untuk individu dengan IMT >30kg/m2 atau > 27kg/m2 dengan adanya keadaan komorbid, jika modifikasi gaya hidup tidak berhasil, maka bisa diberikan intervensi farmakologi sebagai pilihan. Untuk individu dengan IMT>35 kg/m2 dengan adanya komorbid atau IMT>40 kg/m2 tanpa komorbid, harus dilakukan restriksi energi lebih ketat dengan pengawasan medis.Kenaikan berat badan merupakan hasil dari pemasukan makanan yang berlebihan dibandingkan dengan pengeluaran energi. Keadaan tersebut menciptakan keseimbangan energi positif yang akhirnya mengakibatkan obesitas atau tingkat obesitas yang lebih parah untuk mereka yang sudah obes. Walaupun terapi gizi dan mofidikasi diet merupakan landasan utama untuk penurunan berat badan, namun kepatuhan diet kadang susah dilaksanakan bagi orang-orang yang menjalaninya. Penurunan berat badan mempunyai efek yang menguntungkan terhadap komorbiditas obesitas. Penurunan berat badan sebesar 5-10% dari berat awal dapat mengakibatkan perbaikan kesehatan secara signifikan. Terdapat bukti kuat bahwa penurunan berat badan pada individu obesitas mengurangi faktor resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular, menurunkan tekanan darah, mengurangi serum trigliserida, dan meningkatkan kolesterol HDL, dan secara umum mengakibatkan beberapa pengurangan pada kolesterol serum total dan LDL. Penurunan berat badan juga daat mengurangi konsentrasi glukosa darah pada individu overweight dan obesitas tanpa diabetes, dan juga mengurangi konsentrasi glukosa darah serta HbA1C pada beberapa pasien dengan diabetes tipe 2.Tujuan awal dari terapi penurunan berat badan adalah untuk mengurangi berat badan sekitar 10% dari berat awal. Batas waktu yang masuk akal untuk penurunan berat badan sebesar 10% adalah 6 bulan terapi . Untuk pasien overweight dengan rentang BMI sebesar 27 sampai 35, penurunan kalori sebesar 500-1000 kkal/hari akan menyebabkan penurunan berat badan sebesar 0,5-1kg/minggu dan penurunan sebesar 10% dalam 6 bulan. Setelah 6 bulan, kecepatan penurunan berat badan lazimnya akan melambat dan berat badan menetap karena seiring dengan berat badan yang berkurang terjadi penurunan energi ekspenditure. NHBLI juga merekomendasikan pengurangan kalori sebanyak 500 1000 kalori/hari untuk menurunkan berat badan 1 2 pound/minggu, baik dengan pembatasan asupan makanan maupun peningkatan aktivitas.

Diet yang dianjurkan mencakup 50-55% kalori dari karbohidrat, lemak kurang dari 30 %, dan protein 15 % dari total kalori. Ada beberapa pola anjuran untuk terapi gizi dan modifikasi diet untuk individu dengan status gizi obesitas, diantaranya diet rendah kalori, (Low-calorie diets), Very-low-calorie diets (VLCD), diet rendah karbohidrat dan tinggi protein (low-carbohydrates and high protein diets), Low-glycemic index diets dan lain-lain.

1. Diet Rendah Kalori (Low-Calorie Diets)Diet ini dianjurkan untuk individu dengan IMT antara 25-24,9, terutama untuk individu dengan penyakit komorbid seperti Diabetes Melitus tipe II dan hipertensi, diet ini merupakan pendekatan lini pertama. Low-Calorie Diets membatasi asupan kalori antara 800-1500 kkal/hari. Penelitian menunjukkan bahwa, untuk individu dengan IMT >30, terapi diet ini menunjukkan hasil yang efektif dengan penurunan berat badan lebih dari 8 % dari berat badan awal selama 3 6 bulan terapi, dengan manfaat kesehatan yang cukup besar. Meskipun begitu, terapi diet yang dikombinasikan dengan terapi perilaku dan dukungan penting untuk menurunkan dan mempertahankan penurunan berat badan. Terapi diet ini dapat bervariasi dalam jumlah asupan protein, karbohidrat, dan lemak. Dalam melakukan diet rendah kalori, harus diingat bahwa penurunan jumlah kalori dalam makanan tidak selalu identik dengan pengurangan jumlah makanan, tetapi mampu memanipulasi jenis jenis makanan dengan proporsi zat gizi tetap seimbang. Makanan khususnya makanan selingan harus diganti dengan yang rendah kalori dengan indeks kekenyangan tinggi, mis: havermut, kentang rebus, ikan. prinsip diet rendah kalori: Protein diatas kebutuhan normal, yaitu 1-1 g per kg BB, Cukup vitamin dan mineral, dan Tinggi serat untuk memberikan rasa kenyang.

2. Diet Sangat Rendah Kalori (Very-Low Calorie Diets)Diet ini dianjurkan untuk individu dengan obesitas (BMI> 30 kg / m2), yang memiliki indikasi terkait suatu penyakit yang membutuhkan penurunan berat badan lebih cepat daripada yang bisa dicapai dengan menggunakan diet lainnya. VLCD membatasi asupan kalori kurang dari 800 kkal/hari antara 200 800 kkal/hari atau 450-800 kkal / hari, mungkin dengan penggunaan makanan pengganti tinggi protein (sering dalam bentuk kedelai, telur atau susu berprotein tinggi), makanan rendah karbohidrat, rendah lemak, dan yang mengandung vitamin dan mineral untuk mencegah kekurangan gizi. Diet ini rmerupakan diet rendah kalori namun tinggi protein (0,8 -1,5g/kgIBW/hari). Asupan lemak dibatasi 30 g alkohol perhari dapat meningkatkan kadar trigliserid dan tekanan darah

DASH Eating PlanDietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) adalah perencanaan makan yang fleksibel dan seimbang. DASH dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan menurunkan kadar lemak darah sehingga mengurangi resiko penyakit jantung .DASH eating plan : Sayuran,buah-buahan,dan produk susu bebas atau rendah lemak Biji-bijian,ikan,daging unggas, kacang-kacangan, dan minyak nabati

Dalam hal kandungan nutrisi : Rendah lemak jenuh dan rendah lemak trans Kaya potassium,magnesium, seratdan protein Rendah sodium Menurunkan konsumsi sodium menjadi 2300 mg sodium/hari dapat menurunkan tekanan darah, Indikasi penurunan sodium menjadi 1500 mg/hari : Orang-orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, Orang-orang yang menderita diabetes atau penyakit ginjal kronis, Usia 51 tahun atau lebih

Daily Nutritient Goals used in the DASH studies (for 2000-caloric eating plan)Total Fat27 % of calories

Saturated Fat6% of calories

Protein18% of calories

Carbohydrate55% of calories

Cholesterol150 mg

Sodium2300 mg

Potassium 4700 mg

Calcium1250 mg

Magnesium 500 mg

Fiber30 g

Jumlah porsi tergantung dari kebutuhan kalori sehari hari, untuk menentukannya perlu diketahui umur dan tingkat aktivitas fisik. Jika ingin mempertahankan berat badan sekarang,kalori yang dimakan harus sebanding dengan kalori yang diperlukan saat beraktivitas. Jika ingin menurunkan berat badan, harus mengkonsumsi kalori lebih sedikit daripada yang diperlukan atau meningkatkan aktivitas untuk membakar lebih kalori yang dimakan.

Kebutuhan kalori perhari untuk wanita :Age (years)Calories needed for sedentary activity levelCalories needed for moderately active activity levelCalories needed for active activity level

19-3020002000-22002400

31-50180020002200

51+160018002000-2200

Kebutuhan kalori perhari untuk pria:Age (years)Calories needed for sedentary activity levelCalories needed for moderately active activity levelCalories needed for active activity level

19-3024002600-28003000

31-5022002400-26002800

51+20002200-24002400-2800

Daftar Pustaka1. Lichtenstein A H,. Et al. 2006. Diet and Lifestyle Recommendations Revision 2006: A Scientific Statement From American Heart Association Nutrition Committe. Journal of The American Heart Association. http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/114/1/82.2. Klein S et al 2004 Clinical Implications of Obesity With Specific Focus on Cardiovascular Disease: A Statement for Health Professionals from the American Heart AssociationCouncil on Nutrition, Physical Activity, and Metabolism,Circulation 110:2952-2967]3. Grundy SM 2004 Obesity, Metabolic Syndrome, andCardiovascular Disease, J Clin Endocrino Metab 89(6):2595-26004. Samaha FF et al 2003 A Low-Carbohydrate as Compared with a Low-Fat Diet in Severe Obesity, N Engl J Med 348:2074-815. Stern L et al 2004 The Effects of Low-Carbohydrate versus Conventional Weight Loss Diet in Severely Obeseadults: One Year Follow-up of a Randomized Trial, Ann Intern Med 140:778-7856. Yancy WS et al 2004 A Low- Carbohydrate, Ketogenic Diet versus a Low Fat Diet to Treat Obesity andHyperlipidemia, Ann Intern Med 140:769-7777. Buchholz AC & Schoeller DA 2004 Is a calorie a calorie?, Am J Clin Nutr 79(suppl):899S-906S8. Jenkins DJA et al 2002 High-Complex Carbohydrate or Lente Carbohydrate Foods?, Am J Med 113(9B):30S-37S9. Roberts SB 2000 High-Glycemic Index Foods, Hunger, and Obesity: Is There a Connection?, Nutrition Reviews58;6:163-16910. McKeown NM et al 2004 Carbohydrate Nutrition, Insulin Resistance, and the Prevalence of the Metabolic Syndrome in the Framingham Offspring Cohort, Diabetes Care 27:538-54611. Wolever Thomas 2001 Carbohydrates and health the FAO/WHO consultation, Austr J Nutr Diet 58 Suppl 1: S3-S812. Astrup Arne 2001 Dietary strategies for weight management the importance of carbohydrates, Austr J Nutr Diet 58 Suppl 1: S9-S1213. StJeor ST et al 2001 Dietary Protein and Weight Reduction: AStatement for Healthcare Professional from the Nutrition Committee of the Council for Nutrition, Physical Activity, and Metabolism of the American Heart Association, Circulation 104:1869-7414. Bonow RO & Eckel RH 2003 Diet, Obesity, and Cardiovascular Risk, N Engl J 348;21:2057-5815. America Diabetes Association 2002 Position Statement: Management of Dyslipidemia in Adults with Diabetes, Diabetes Care 25:S74-S7716. Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcelius Simadibrata K, and Siti Setiati. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 2010;17. Krause18. Buku Modern Nutrition

Catatan :Asri yang dimerah2in itu ambil dari textbook krause ama modern nuutrition tapi gatau tulisan daftar pustakanyaa, coba asri carii yaaa. Kalo yang biru itu kakak kelas (ci mei) kirim terapi gizinya ambil dari referat usu, jadi itu daftar pustakanya diamabil dari referat itu juga, gue sih ga yakin. Lo sortir ajaaa yaaa. Hehe makasiiiiih