Terapi Non Farmakologi

download Terapi Non Farmakologi

of 1

description

bbdm

Transcript of Terapi Non Farmakologi

TERAPI NON FARMAKOLOGI1. PEMBEDAHANMerupakan opsi pada pasien yang tetap mengalami kejang meskipun sudah mendapat lebih dari 3 agen antikonvulsan, adanya abnormalitas fokal, lesi epileptik yang menjadi pusat abnormalitas epilepsi (Ikawati,2011).2. DIET KETOGENIKDiet ketogenik adalah diet tinggi lemak, cukup protein, dan rendah karbohidrat, yang akan menyediakan cukup protein untuk pertumbuhan, terapi kurang karbohidrat untuk kebutuhan metabolisme tubuh. Dengan demikian tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi, yang pada gilirannya akan menghasilkan senyawa keton. Mekanisme diet ketogenik sebagai antiepilepsi masih belum diketahui secara pasti, namun senyawa keton ini diperkirakan berkontribusi terhadap pengontrolan kejang. Adanya senyawa keton secara kronis akan memodifikasi siklus asam trikarbosilat untuk meningkatkan sintesis GABA di otak, mengurangi pembentukan reactive oxigene species (ROS), dan meningkatkan produksi energi dalam jaringan otak. Selain itu, beberapa aksi penghambatan syaraf lainnya adalah peningkatan asam lemak tak jenuh ganda yang selanjutnya akan menginduksi ekspresi neural protein uncoupling (UCPs), meng-upregulasi banyak gen yang terlibat dalam metabolisme energi dan biogenesis mitokondria. Efek-efek ini lebih lanjut akan membatasi pembentukan ROS dan meningkatkan produksi energi dan hiperpolarisasi syaraf. Berbagai efek ini secara bersama-sama diduga berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan syaraf terhadap picuan kejang (Ikawati, 2011).3. STIMULASI NERVUS VAGUSMekanisme aksi anti kejang dari VNS pada manusia belum diketahui, tetapi penelitian pada hewan menunjukkan bahwa VNS memiliki beberapa aksi. Studi klinis pada manusia menunjukkan VNS mengubah konsentrasi neurotransmitter inhibis dan eksitatori pada cairan serebrospinal, dan mengaktifkan area- are tertentu dari otak yang menghasilkan atau mengatur aktivitas korteks melalui peningkatan aliran darah. Secara keseluruhan, dalam penelitian VNS, persentase pasien yang mencapai pengurangan frekuensi kejang sampai 50% atau lebih antara 23% samapai 50%.4. FAKTOR PEMICUAmati faktor pemicu dan menghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress, OR, konsumsi kopi atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan, dll.5. TERAPI PSIKOSOSIALPasien diberikan penerangan bahwa dengan pengobatan yang optimal sebagian besar akan terbebas dari sawan. Pasien harus patuh dalam menjalani pengobatan sehingga dapt terbebas dari sawan dan dapat belajar, bekerja, dan bermasyarakat secara normal