Terapi Gizi, 2010

download Terapi Gizi, 2010

of 47

Transcript of Terapi Gizi, 2010

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    1/47

    TERAPI GIZI

    dr. Francisca A. Tjakradidjaja, MS, SpGK

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    2/47

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    3/47

    You are what you eat

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    4/47

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    5/47

    Prevalensi malnutrisi pasien rawat inap

    Manca negara:- 30-50% pasien di RS

    malnutrisi (bedah & interna)

    - 69% selama perawatan BB

    dan 25-30% menjadi malnutrisi

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    6/47

    6

    DATA malnutrisi di RSCM

    RSCM

    1977 : Berdasarkan kadar albumin37% pasien

    bedah mayor saluran cernamalnutrisi

    1985 : Berdasarkan kadar albumin, dari 15%

    pasien bedah digestif pra bedah mayor

    35,1% gizi kurang ,10,8% gizi buruk.

    1989 : Berdasarakan LLA51,4% gizi kurang

    1989 : Berdasarkan CHI20% gizi buruk

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    7/47

    7

    DATA RSCM

    Siagian, (1995)62,79 % Ca Kolorektalmalnutrisi

    RSCM 1982199275 % Ca ginekologi malnutrisi

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    8/47

    Dampak Negatif

    Pengobatan tidak efektif Risiko komplikasi

    Mortalitas

    Proses penyembuhanterhambat

    Lama rawat Biaya

    Waktu pemulihan lebih lama

    Kualitas hidup

    Produktivitas kerja

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    9/47

    Pelayanan gizi yang ada??

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    10/47

    Belum berorientasi individu

    Menurut standar diet tertentu

    Belum berorientasi nutrien

    Tidak ada perencanaan pengaturan dietpasien

    Tidak ada pemantauan & evaluasi diet

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    11/47

    Penanganan????

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    12/47

    Penatalaksanaan gizi yang adekuat

    Pengelolaan secaraindividual, sesuaikebutuhan individu.

    Pemantauan danevaluasi secaraindividual.

    Tidak dapat dilakukan

    hanya oleh satu profesi.

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    13/47

    Penapisan

    KajianDiagnosis

    Terapi

    Pemantauan

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    14/47

    Komponen Tim Terapi Gizi (TTG)

    1. Dokter SpGK/minat GK2. Dietisien

    3. Perawat

    4. Ahli lain yang terkait (Farmasis)

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    15/47

    Dokter SpGK (minat GK)

    ketua

    interpretasi informasi medis yang berkaitan dengan

    dukungan gizi

    Melakukan pemeriksaan gizi

    Mengintegrasikan seluruh informasi dari anggota

    tim sebagai dasar penatalaksanaan Bertanggung jawab terhadap rekomendasi dan

    perawatan pasien

    Peran anggota TTG

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    16/47

    Dietisien

    Menerjemahkan preskripsi diet

    Menilai asupan makanan sebelum dan

    setelah perawatan

    Peran anggota TTG

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    17/47

    Melakukan penapisan dan identifikasi pasien

    dengan risiko tinggi

    Memonitor keperawatan yang berkaitan dengan

    pemberian gizi

    Memonitor akses makanan (kateter,feeding tube)

    Penghubung antara pasien dan anggota tim lainnya

    .....Peran anggota TTG

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    18/47

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    19/47

    Manfaat tim terapi gizi RS :

    Menurunkan komplikasi

    Menurunkan biaya

    Menigkatkan pelayanan

    terhadap pasiencitra

    Meningkatkan BOR

    Pengembangan ilmu dan

    penelitian

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    20/47

    Nutritional Screening

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    21/47

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    22/47

    status gizi antropometri

    Indeks Massa tubuh (IMT)

    = BB/(TB)2kg/m2

    Klasifikasi IMT (kg/m2)

    BB kurang < 18,5

    Normal 18,5-22,9

    BB lebih 23

    Dengan risiko 23-24,9

    Obes I 25-29,9

    Obes II 30

    Klasifikasi IMT berdasarkan WHO-WRPO Asia Pasifik (2000)

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    23/47

    PENGATURAN MAKANAN BAGI ORANG

    SAKIT

    Faktor psikologis

    rasa tidak senang, takut,putus asanafsu

    makan

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    24/47

    PENGATURAN MAKANAN BAGI ORANG

    SAKIT

    Faktor sosial budaya Macam makanan, cara mengolah,

    Kebiasaan makan bersama

    Kondisi fisik terkait dengan penyakit

    Nafsu makan

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    25/47

    Dasar terapi gizi

    Memenuhi kebutuhan

    Apabila menerapkan diet

    khusus harus berpola padapola makan biasa

    Diet khusus yang ditentukan

    harus fleksibel, memperhatikankebiasaan, kesukaan, tingkat

    penghasilan, kepercayaan

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    26/47

    ....... Dasar terapi gizi

    Jenis makanan yang digunakan sedapatmungkin makanan yang dapat diterimanya

    Bahan makanan sedapat mungkin

    merupakan bahan alami, mudah didapat,mudah diolah dan lazim digunakan

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    27/47

    ......Dasar terapi gizi

    Kepada penderita dan keluarganya diberikanpenjelasan sebaik-baiknya tentang tujuan

    dan manfaat diet yang diberikan

    Apabila diet khusus yang diberikan tidakdalam jangka waktu lama maka selekas

    mungkin dirubah ke diet biasa

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    28/47

    Dasar terapi gizi

    Pemberian diet khusus harus dengan

    indikasi kuat

    Usahakan makanan diberikan melalui

    oral apabila tidak ada kesulitan

    Metoda pemberian nutrisi: Nutrisioral, Nutrisi enteral, Nutrisi parenteral

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    29/47

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    30/47

    METODA PEMBERIAN....

    NutrisiOral

    Fungsi GIT baik

    Selera makan baik Bentuk makanan : - Makanan cair

    - Makanan saring- Makanan lunak

    - Makanan biasa

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    31/47

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    32/47

    Makanan biasa

    Makanan yang susunan maupun bahanmakanan yang dipilih tidak berbeda denganmakanan orang sehat

    Modifikasi: penggunaan bumbu

    Bentuk mudah dicerna dan tidak merangsangsaluran cerna

    Diberikan kepada pasien yang berdasarkan

    penyakitnya tidak memerlukan makanankhusus (diet)

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    33/47

    Makanan lunak

    Konsistensi lebih lunak, tekstur mudah

    dikunyah, mudah di telan dan mudah

    dicerna, kandungan serat rendah

    Bumbu

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    34/47

    Makanan Saring

    Makanan semi padat yang mempunyaitekstur lekstur lebih halus daripada maknan

    lunak

    Makanan yang dimasak lunak kemudiandihaluskan dan disaring atau diblender

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    35/47

    Makanan cair:

    Racikan

    Makanan cair jernih

    -bentuk cairan jernih,sisa minimal, tembus

    pandang,

    - hanya mengandungsumber karbohidrat

    -diberikan 1-2 hari- mis: air kaldu, airkacang hijau, air jeruk

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    36/47

    ....Racikan

    Makanan cair penuh

    -bentuk cair tidak

    tembus pandang

    -1 mL :1kkal-Osmolaritas < 400

    Mosml

    - bahan dasar susu dantanpa susu

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    37/47

    ....Racikan

    Makanan cair kental

    - makanan blender

    Formula komersial

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    38/47

    NUTRISI ENTERAL

    Cara ini diperuntukan bagi pasien yang GITnya masih berfungsi akan tetapi tidak bisasecara Oral

    Nutrisi Enteral dapat diberikan secara bolusatau drip (intermittent atau continuous)

    yang tetesannya diatur oleh pompa

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    39/47

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    40/47

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    41/47

    NUTRISI

    ENTERALKomplikasi yang pernah

    dilaporkan, antara lain :

    Muntah atauregurgitasi

    Aspirasi

    Trauma hidung

    Rhinitis

    Sinusitis

    Esofagitis

    Diare

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    42/47

    NUTRISI PARENTERAL Bila Nutrisi oral/ enteral:Kontra Indikasi.

    Pada kasus-kasus tertentu nutrisi Parenteral dapatdikombinasi dengan Nutrisi Enteral

    Nutrisi langsung ke pembuluh darah ( Vena )

    NP

    PeriferSentral - V. Femoralis

    - V. Jugularis

    - V. Subclavia

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    43/47

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    44/47

    Indikasi melalui vena sentral atau parifer

    Pemberian melalui venasentraldimungkinkan apabila :1. Diperkirakan NP akan berlangsung lama (lebih

    dari 2 minggu)

    2. Pencapaian vena sentral dapat mudah dilakukan

    3. Bahaya kontaminasi/infeksi kecil

    Perawatan kateter minimal 1 kali/hari & kulturtempat insersi kateter minimal 1 kali/minggu

    Pemberian melalui vena sentral (aliran darahcepat) memungkinkan pengenceran yang cepatpula dari cairan yang hipertonik.

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    45/47

    Pemberian melalui vena perifer dilakukan :

    1. Bila melalui V. sentral merupakan kontraindikasi

    2. Pada pasien-pasien dengan intoleransi glukosa/sepsis

    3. Bila NP hanya diperlukan dalam jangka waktuyang pendek.

    Dengan cara ini sebaiknya kateter dipindahkansetiap 24 sampai 48 jam untuk mencegah flebitis& memungkinkan vena digunakan kembali.

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    46/47

  • 8/11/2019 Terapi Gizi, 2010

    47/47