terapi-dalam-psikiatri

47
TERAPI DALAM PSIKIATRI BUNGA NUR ANNISA PEMBIMBING : DR. RUSDI EFFENDI, SP.KJ

description

terapi

Transcript of terapi-dalam-psikiatri

  • TERAPI DALAM PSIKIATRIBUNGA NUR ANNISA

    PEMBIMBING : DR. RUSDI EFFENDI, SP.KJ

  • ORGANO-BIOLOGIKInsulin coma therapyPharmacological convulsive therapyElectro convulsive therapy (ECT)Operasi otak psycho surgeryTerapi farmakolgik, dg obat psikotropikaCara 1,2,4 sangat jarang/tak pernah dipakai lagi

  • PSIKO-EDUKATIFPsikoterapiBehaviour Therapy ( terapi perilaku )Terapi / Latihan Kerja

  • SOSIO-KULTURALSosial rekreasiTerapi musik tari dramaManipulasi Lingkungan

  • Terapi Kejang Listrik(ECT)Dasar pemikiranSchizophrenia tidak pernah terjadi bersama-sama dg epilepsi pd seorang penderitaGejala Psikosis hilang sesudah terjadi kejang

  • ECTSekarang ternyata pemikiran ini tidak benar. Cerletti dan Bini menemukan alat ECT memakai aliran listrik yg melalui 2 elektroda yg diletakkan secara bifrontal.Dengan alat ECT yg lebih modern besarnya arus (ampere , voltase dan lamanya dapat diatur secara otomatis).Orang muda mempunyai ambang kejang lebih rendah dan wanita lebih banyak daripada pria

  • Indikasi Depresi berat termasuk depresi involutif (pd usia lanjut)Gangguan bipolarSchizophrenia , terutama :Tipe katatonikTipe schizoafektifAkut

  • KONTRA INDIKASIMutlakSOL (Space Occupying Lesion)Infark MyocardRelatifPenyakit jantung: dekompensasio kordis, angina pektoris, A-V Block, aneurisma aorta, dllKelainan tulang skoliosis, kiphosis, dllKehamilan keguguranHipertensi beratHiperpireksiaDiatesa HaemoragicEpilepsi (?)Ansietas berat

  • Komplikasi Kematian sangat jarangDislokasi + frakturApneu (berhenti bernafas)Cardiac arrestReaktivasi proses tambah lamaPneumoniaAmnesiaDelirium lebih sering

  • Frekwensi Biasanya 2 sd. 5 x / mingguTerapi segera dihentikan sesudah tampak kemajuan klinis

  • Fase-fase dlm Kejang ListrikFase laten: 2-5 tremor cepatFase tonik: kurang lebih 10 seluruh sistem otot kerangka kejang tonikFase klonik : kurang lebih 30 kejang klonik (berdenyut) menyeluruh makin lama makin berkurangFase Apneu dan belum sadar beberapa detikFase bernafas spontan : makin lama makin teratur beberapa menitFase sadar kembali: 5 sesudah kejang berhenti. Pasien disorientasi beberapa menitFase tidur : - 1 jam sesudah pasien menguasai lagi orientasinya

  • Mekanisme KerjaPasti belum diketahuiPada kejang listrik cortex cerebri (otak besar) terangsang dg cepat dan hebat.Oksigen otak habis sedang supply-oxygen darah tak cukupAn-oksemia otak hilang kesadaran

  • 3 TeoriTeori PsikologikTeori Ketidak - sadaranTeori Somatik

  • Teori PsikologikPada kejang listrik timbul perasaan ancaman maut yg hebat pasien dapat dianggap dapat memobilisasi semua naluri (instinct) vital dan mekanisme defense yg kuat.Tetapi pemberian anesthesi sebelum ECT tidak mempengaruhi efek terapeutik (meniadakan perasaan ancaman maut)

  • Teori KetidaksadaranKeadaan tidak sadar merupakan faktor terapi yg pokokTetapi keadaan tidak sadar oleh karena obat-obatan (ether, barbiturat tak memberi efek terapeutik seperti ECT)

  • Teori SomatikCarletti : adanya ancaman maut menimbulkan pula mekanisme defense biologik terbentuk zat agonin efek terapi

  • MEDIKASI PSIKOTROPIKA Terapi dengan PsikotropikObat PsikotropikObat-obat yg dapat mempengaruhi proses pikir, alam perasaan/emosi, tingkah laku/behaviour dan penghayatan pribadi manusia

  • Pembagian Obat Psikotropik berdasarkan Efek KlinisnyaAnti Psikotik Anti Depresan (ggn depresi)Anti AnxietasAnti Insomnia (ggn tidur)Anti Maniakal (ggn hiperaktif)Golongan Lain-lain /Tambahan

  • Anti Psikotik(Neroleptik = major tranquilizer)Dapat mensupresi gejala-gejala psikotikHasilnya lebih baik pada fase akut schizophrenia, depresi psychotic dan gejala manikal akutPada schizophrenia kronik dapat mensupresi eksaserbasi akutContoh: khlorpromazin (largactil), trifluoperazin (stelazine), thioridazin (melleril), flufenazin (anatensol), sulfirid (dogmatil)

  • Anti Anxiety Golongan obat ini terutama berkhasiat untuk mengurangi ansietas pathologi, ketegangan, agitasi, tanpa mempengaruhi fungsi kognitif dan proses persepsi.Pada pemakaian dosis tinggi dan jangka panjang dapat meningkatkan ketergantungan dan gejala putus obat pada penghentian pemakaian.Contoh: diazepam (valium), bromozepam (lexotan), lorazepam (ativan), klobazam (frisium), buspiron (buspar), alprazolam (xanax)

  • Anti InsomniaGolongan ini terutama menormalkan ggn tidur yg patologiContoh: Nitrazepam (mogadon), triazolam (halcion), estazolam (esilgan), flurazepam (dalmadorm)

  • Anti ManiakalGolongan obat ini mempengaruhi proses hiperaktivitas atau ggn maniakal tanpa menyebabkan proses depresi . Pada keadaan maniakal yg berlebihan dan akut diperlukan antipsikotik untuk mensupresi gejala secara cepat. Setelah fase akut diatasi baru dapat diberi antimaniakal yg dapat bekerja profilaksis supaya tidak timbul eksaserbasi.Contoh: lithium carbonat (teralith) perlu monitoring kadarnya dalam darah mudah intoksikasi, karbamazepin (tegretol)

  • Anti DepresanBerkhasiat pada depresi patologik, baik yang psikotik atau nerotikGolongan trisiklik generasi pertama efek klinik 7-21 hari pengobatan, mempengaruhi sistem otonom dan kardiovaskuler,misal : imipramin (tofranil), amitriptilin (laroxyl), klomipramin (anafranil)Golongan non-trisiklik generasi kedua efek klinik, 5-14 hari, kurang mempengaruhi sistem otonom dan kardiovaskuler, misal : maprotilin (ludiomil), mianserin (tolvon), trazodon (trazone), amineptin (survector)

  • PSIKOTERAPI WolbergSejenis pengobatan yang digunakan oleh seseorang yang terlatih khusus (terapis) terhadap kesulitan (penderitaan/gangguan) yang bersifat emosional, dengan jalan meletakan hubungan yang bersifat profesional dengan seorang penderita, dengan tujuan menghilangkan, mengubah atau memperlambat gejala-gejala yang ada, ataupun menjadi perantara dalam berbagai gangguan pola kelakuan, menunjang pertumbuhan dan perkembangan positif pada kepribaduan penderita.

  • Dinamik perubahan terapeutik dalam PsikoterapiSituasi kehidupan yang mencetuskan kesulitan usaha penyesuaian diri yang kurang wajarGejala + keluhan terapis psikoterapi memahami korelasi gejala/keluhan dengan faktor kepribadian mengalihkan perhatian dari gejala/keluhan ke gangguan faktor kepribadian maturasi proses belajar cara-cara bereaksi yang baru dan lebih efektif.

  • Jenis-jenis PsikoterapiPsikoterapi yang bersifat ekspresifPsikoterapi reedukatifPsikoterapi rekonstruktufPsikoterapi bersifat suportif

  • Psikoterapi bersifat EkspresifTujuanMembuka dunia dalam penderitaMengaturnya kembali dan Memberi perspektif baru kepada isi pikiran yang disadarinyaMenyadarkan dan menginterpretasikan isi pikiran, motivasi dan ekspresi emosional yang kurang atau tidak disadarinya

  • Syarat Fungsi ego penderita cukup utuhTerapis cukup terlatih dalam teori dan praktek psikoterapi serta memiliki sifat-sifat tertentu, agar dapat diciptakan landasan kerjasama dengan penderita, sebagai syarat mutlak untuk melaksanakan terapi.

  • Psikoterapi ReedukatifTujuanMembangkitkan pengertian pada penderita tentang konflik-konflik jiwa yang dikandungnya, yang terutama terletak dalam alam sadarnyaAliran-aliranRelationship therapy (John Levy, Allen, Taft) relasi terapis penderita Attitude therapy (David therapy) distorsi sikap penderitaPsychobiologic therapy (Adolf Meyer) eksplanasi atas dasar bio-psiko-sosiologikInterview Psychotherapy (Finesinger, Stanley Law) Psychologic therapy / therapeutic counseling (Rogers) dll.

  • Psikoterapi RekonstruktifMenyelami alam tak sadar melalui tekniks seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersiTujuanPerombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru

  • Aliran-aliranPsikoanalisa FreudianPsikoanalisa non Freudian (Horney, Sullivan, Rank, Jung, Adler dan Stekel)Psycho-analytically oriented psychotherapy (Alexander + French)

  • Psikoterapi Suportif paling dangkalIndikasiPenderita dengan kekuatan ego yang terlampau rapuhPenderita yang tak sanggup mendapatkan tilikan (insight) kendala latar belakang gangguan karena mekanisme pertahanan yang terlampau kokoh.Penderita dengan taraf kecerdasan yang terlampau rendahGangguan ringanKepribadian premorbid yang kuat disertai adanya pemulihan diri yang kuat pula.

  • Tujuan Membawa penderita kepada suatu keseimbangan emosional secepatnya, dengan pengurangan / peniadaan gejala-gejala sehingga penderita dapat berfungsi pada taraf yang sedekat mungkin dengan taraf premorbidDiusahakan agar penderita memperkuat mekanisme pertahanannya dan mengembangkan pula mekanisme pengendalian yang lebih kuatDiusahakan agar sumber stress dikurangi / ditiadakan

  • Inti prosedur suportif: AlexanderBentuk pemuasan dependency-needsBentuk abreaksi : memberi kesempatan pada penderitra melepaskan bendungan emosi dengan cara mengeluarkan isi hatinyaPeninjauan situasi penderita secara objektif dan pemberian bantuan dalam menilai pandangan-pandangannyaBentuk sokongan terhadap pertahanan neurotik penderitaBentuk manipulasi hidup

  • Tindakan suportif meliputiMenghibur (consultation), menaruh simpatiPenganjuran (encouragement), nasehat (advice)Memberi petunjuk untuk kegiatan sehari-hariSugesti, manipulasi lingkungan, dll

  • Psikoterapi Kelompok5 8 penderita bertemu dengan 1 2 terapis dalam suatu pertemuan selama 1 1,5 jam tiap minggu. Didasarkan atas teori proses belajar dengan membagi pengalaman dan memberi perhatian kepada sesamanya. Penderita yang dipilih adalah mereka yang dapat mengutarakan ide dan perasaanya secara verbal dan dapat bertahan dalam penampilannya selama proses terapi berjalan serta dapat memberikan tanggapan-tanggapan. Sebaiknya anggota kelompok mempunyai latar belakang pendidikan dan tingkat sosial yang setaraf.

  • Tidak cocok untuk psikoterapi kelompokPenderita dengan kepribadian paranoid atau psikopatPenderita dengan narcistik atau schizoid yang kurang berminat pada orang lainPenderita yang bersaing secara ekstrim untuk menarik perhatianPenderita psikotik (?)

  • Terapi Kerja Occupational TherapyTerapi yang bertujuan membangkitkan aktivitas positif melalui pekerjaan atau aktivitas lain yang bersifat terapeutik.Aktivitas yang bersifat terapeutik adalah aktivitas yang diharapkan dapat memulihkan / meningkatkan kembali daya konsentrasi, kemampuan komunikasi, daya ingat, kemauan dan sebagainya melalui berbagai kegiatan yang sesua dengan diri pasienTerapi harus dalam waktu relatif singkat 2-3 minggu/penderita

  • Kegiatan Berupa1. PekerjaanKerajinan tangan, melukis, seni, menjahit, menyulam, mengukir, kegiatan pertukangan kayu, besi, dll.Non PekerjaanRelaksasi, rekreasi, olahraga, kegiatan rumah tangga, dll.

  • Occupational TherapyLatihan kerja (Vocational Training)Latihan yang diberikan kepada penderita agar memiliki keterampilan kerja untuk bekal kembali ke masyarakat sebagai warga yang mandiri dan berguna.Penyelenggaraan latihan kerja harus mencerminkan proses belajar kerja, yang memberi kesempatan kepada para pendidik untuk memperoleh keterampilan/kecakapan kerja, akan tetapi tidak terlepas dari situasi resosialisasi dan terapi.Biasanya latihan kerja dibagi dalam 3 tahap:Tahap percobaan: kurang lebih 1-2 bulanTahap pengarahan: kurang lebih 1-3 bulanTahap peningkatan: kurang lebih 3-6 bulan

  • Terapi Tingkah LakuTerapi yg bertujuan untuk membangkitkan aktivitas (+) melalui perkembangan atau aktivitas lain yg bersifat terapeutikIndikasiOrang dewasaPilihan I: ggn fobia, kecemasan sosial / social phobia, obsesi-kompulsi ritualBermanfaat pada: impotensi, frigiditas, ekshibisionisme, gagap, judi, mencabut rambut, obesitas, anoreksia-nervosa, rehabilitasi sosial pada schizophreniaTak berguna pada: schizophrenia, depresi berat, hipomaniaAnak Pilihan I pada: enuresis nokturnus, fobiaBerguna pada: rehabilitasi edukasional pada anak dengan mental subnormal, masalah belajar, gangguan tingkah laku

  • Tipe-tipeMengurangi ansietas yang berhubungan dengan perilaku (fobia, keadaan kompulsi) terapi penyingkapan (exposure)Desensitisasi + implosin/floodingMengatur diriPercontohan Mengurangi perilaku selera (ekshibisionisme, obesitas) mengatur diri, pengenyangan, aversif. Mengembangkan perilaku baru (mempelajari keterampilan sosial) dengan latihan, program pendidikan, percontohan, memberi bentuk, mengatur diri, ketangkasan, cara berjalan, memberi makan, perjanjian, kemungkinan pemberian penghargaan.

  • Sosio-Terapi (Milieu Therapy)Terapi yang memakai Milieu atau lingkungan sebagai model pengobatanCiri utama:Pendidikan merupakan agen terapi yang aktif dan bukan penerima yang pasifDemokratis sama derajat, kebersamaan, serba bolehSemua sumber yang ada (staf + pasien) ditujukan pada hal-hal yang terapeutikMerupakan masyarakat kecil, biasanya menginap, komunikasi yang tetap dan adekuat meliputi seluruh masyarakat (komuniti). Pertemuan teratur setiap hari pada keadaan gawat serta dihadiri semua anggotaPengambilan keputusan dilakukan secara konsensus

  • Sosio terapiSegala kegiatan yg bertujuan mengembalikan fungsi-fungsi sosial penderita, agar dapat berorientasi terhadap diri, orang lain, waktu dan tempat secara wajar serta dapat menyesuaikan diri kembali terhadap tuntutan/norma sosial. Kegiatan sosio terapi dapat dilakukan bersama-sama atau berselang seling dengan kegiatan yang lain dalam proses rehabilitasi

  • Tujuan sosio terapi dlm upaya rehabilitasiMempercepat proses rehabilitasi, khususnya dalam penyesuaian psikososialMeyakinkan pada diri rehabilitasi maupun lingkungan. Bahwa mereka memiliki kemampuan (potensi) yg dpt dikembangkan.Meningkatkan harga diri sehingga rehabilitan memiliki motivasi yang kuat untuk memperoleh derajat kehidupan yang layak

  • Kegiatan resosialisasi dlm unit rehabilitasiPameran hasil karya rehabilitanPekan olahraga atau pekan kesenian antar rehabilitanForum komunikasi antar rehabilitanKegiatan sosial di dalam rumah sakit jiwaPerpustakaan pasien, dll

  • TERIMA KASIH